hipertiroid

24
Penyakit Gondok Seorang wanita 40 tahun yang tinggal di daerah pegunungan Dieng periksa ke dokter dengan keluhan leher membesar sesudah melahirkan anak keempat. Dokter mendiagnosis ibu tersebut menderita penyakit gondok, harus berobat rutin dan teratur. Pasien tersebut mengatakn bahwa banyak keluarga dan tetangga juga mengalami hal yang sama. Dokter menjawab “kalau begitu akan kami kunjungi”. STEP 1 KLASIFIKASI ISTILAH 1. Gondoken: pembengkakan atau benjolan besar pada leher karena pertumbuhan kelenjar gondok yang tidak normal. Penyakit ini dapat disebabkan karena kekurangan yodium yang mengakibatkan hipotiroidisme, sehingga tubuh mengkompensasi dengan memperbanyak sel kelenjar. Kelenjar tiroid terletak di kanan kiri tenggorokan berbentuk seperti kupu-kupu. 1, 2 2. Diagnosis: memeriksa gejala-gejala yang dikeluhkan dengan cara meneliti lalu menentukan satu atau beberapa penyakit dari suatu gejala yang timbul serta menyimpulkan semua informasi yang didapat baik dari pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang lainnya. 1

Upload: atika-rachmi

Post on 25-Nov-2015

76 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hipertiroid atau gondoken ini a yu acyucalhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhac uuuuuuuh

TRANSCRIPT

Gondoken

Penyakit Gondok

Seorang wanita 40 tahun yang tinggal di daerah pegunungan Dieng periksa ke dokter dengan keluhan leher membesar sesudah melahirkan anak keempat. Dokter mendiagnosis ibu tersebut menderita penyakit gondok, harus berobat rutin dan teratur. Pasien tersebut mengatakn bahwa banyak keluarga dan tetangga juga mengalami hal yang sama. Dokter menjawab kalau begitu akan kami kunjungi.

STEP 1 KLASIFIKASI ISTILAH1. Gondoken: pembengkakan atau benjolan besar pada leher karena pertumbuhan kelenjar gondok yang tidak normal. Penyakit ini dapat disebabkan karena kekurangan yodium yang mengakibatkan hipotiroidisme, sehingga tubuh mengkompensasi dengan memperbanyak sel kelenjar. Kelenjar tiroid terletak di kanan kiri tenggorokan berbentuk seperti kupu-kupu.1, 22. Diagnosis: memeriksa gejala-gejala yang dikeluhkan dengan cara meneliti lalu menentukan satu atau beberapa penyakit dari suatu gejala yang timbul serta menyimpulkan semua informasi yang didapat baik dari pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang lainnya.

STEP 2 IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apakah penyebab penyakit gondok?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi penyakit gondok?3. Apa ciri-ciri pasien yang menderita penyakit gondok?

4. Jumlah asupan yodium yang dianjurkan/ dibutuhkan setiap hari?

5. Mengapa di daerah pegunungan banyak warga yg mengalami penyakit gondok?

6. Jelaskan apa tindakan yang seharusnya dilakukan dokter saat mememukan adanya penyakit gondok endemik seperti pada kasus?

7. Bagaimana mencegah penyakit gondok?

8. Kaitan penyakit gondok dengan pasca melahirkan?

9. Apakah penyakit gondok menular?

10. Kapan operasi gondok harus dilakukan?

BLOK 3 ANALISIS MASALAH

1. Penyebab penyakit gondok:

Kekurangan hormon tiroid (hipotiroid). Kelebihan hormon tiroid (hipertiroid).

Adenoma tiroid/ kanker pada tiroid.

2. Faktor pencetus penyakit gondok:3,4 Faktor keturunan: Faktor keturunan dapat mengurangi fungsi iodium oleh tiroid/gangguan pada reabsorpsi iodium oleh tubuh (ginjal). Faktor makanan yang dikonsumsi: Makanan sehari-hari mengandung bnyak zat goitrogen: Zat goitrogen seperti yang di temukan pada kubis dapat menyebabkan pembesaran kelenjar gondok beberapa bahan makanan lain juga mengandung zat goitrogen seperti, kacan tanah, kacang kedelai, kubis, kembang kol, singkong,bawang merah, bawang putih. Fluor dan kalsium menghambat penggunaan iodium oleh tiroid hingga merupakan goitrogen yang memicu terjadinya penyakit gondok

Air minum kotor: dalam air minum yang kotor terdapat zat goitrogren yang dapat di hilngkan fungsi tiroid.

Faktor tempat tinggal: Faktor daratan tinggi, kasus gondok lebih banyak di temukan karena di dataran tinggi kurang mengandung yodium pada airnya, tanah, garam yang dikonsumsi

Faktor ekonomi: Pada daerah yang memiliki ekonomi rendah akan berdampak pada SDM yang rendah, sehingga pengetahuan tentang pentingnya iodium sangat kurang. Selain itu garam beriodium lebih mahal dari pada garam biasanya sehingga masyarakat yang tinggal di daerah ekonomi rendah lebih memilih garam tidak beryodium sehingga akhirnya menyebabkan gondok endemik

Faktor pendidikan: masyarakat yang tidak memiliki pengetahuan tentang gondok maka masyarakat tersebut tidak akan menghindari /mencegah penyakit gondok endemik

3. Ciri-ciri penyakit gondok, berdasarkan penyebabnya:1 Hipertiroid, gejala yang dialami penderita:

Sangat mudah terangsang.

Intoleransi terhadap panas.

Berkeringat banyak.

Berat badan berkurang sedikit atau banyak (kadangkala sampai 100 puond).

Berbagai derajat keparahan diare.

Kelemahan otot.

Rasa capai yang sangat, namun pasien tidak dapat tidur.

Kecemasan atau kelainan fisik lainnya.

Tremor pada tangan

Eksoftalmos (portrusi bola mata)

Hipotiroid, gejala yang dialami penderita:

Rasa capai dan mengantuk yang sangat sehingga pasien tidur selama 12-14 jam sehari.

Kelemahan otot yang ekstrem

Kecepatan denyut jantung menjadi lambat

Menurunnya curah jantung

Berkurangnya volume darah

Kadangkala berat badan naik, konstipasi, kelambanan mental

Gagalnya sebagian besar fungsi tropik yang ditandai dengan kurangnya pertumbuhan rambut dan kulit bersisik

Suara parau seperti suara katak

Pada kasus yang parah, seluruh tubuhnya bengkak (miksedema). Garde pada penyakit gondok:5a. Grade 0 = Normal ( Dengan inspeksi tidak terlihat baik datar maupun tengadah maksimal dan dengan palpasi tidak terabab. Grade IA ( Kelenjar gondok tidak terlihat baik datar maupun penderita mengadah maksimal dan palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderitac. Grade IB ( Kelenjar gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat dengan tengadah tapi terlihat dengan tengadah maksimal dan palpasi terasa lebih besar IAd. Grade II ( Kelenjar gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan palpasi teraba lebih besar dari grade IBe. Grade III ( Kelenjar gondok cukup besar dapat terlihat pada jarak 6 m/lebih

4. Jumlah asupan yodium dalam makanan yang dianjurkan/ dibutuhkan setiap hari yaitu:6 50 mikrogram untuk bayi 12 bulan pertama

90 mikrogram untuk anak usia 2-6 tahun

120 mikrogram untuk anak usia sekolah usia 7-12 tahun

150 mikrogram untuk anak usia dewasa di atas 12 tahun

200 mikrogram untuk ibu hamil dan menyusui5. Di daerah pegunungan banyak warga yang mengalami penyakit gondok disebabkan karena di daerah pegunungan kandungan iodium pada tanah dan airnya rendah, hal ini menagkibatkan konsumsi iodium jauh dari cukup dan mengakibatkan penyakit gondok endemik1. Tingkat ekonomi masyarakat pegunungan yang rendah juga berpengaruh, karena masyarakat cenderung memilih garam tanpa iodium yang harganya lebih murah dari garam beriodium. Kandungan goitrogen(faktor pencetus gondok) pada tanah dan tanaman yang menyebabkan gondok (air harus dididihkan dahulu untuk menghilangkan goitrogen).6. Tindakan dokter dalam menanggulangi kasus:

Menanggulangi penyakit akibat kekurangan iodium dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat didaerah endemik gondok dapat dilakukan program iodiumisasi (penyediaan garam dapur yang diperkaya dengan iodium) serta memberi asupan berupa larutan iodium bagi penderita penyakit gondok.

Dokter sebagai kepala puskesmas dapat bekerjasama dengan pemerintah dengan pemerintah di Indonesia melalui Departemen Perindustrian untuk memproduksi garam iodium khusus khusus yang ditujukan kepada daerah-daerah endemik penyakit gondok.

Melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam menangani penyakit gondok endemik ini.

7. Pencegahan penyakit gondok: Makan bahan makanan yang cukup banyak mengandung Yodium:

Bahan makanan yang berasal dari laut. Dalam ikan laut (830 mg/kg), cumi-cumi mengandung yodium 800 mg/kg, rumput laut (ganggang laut), khususnya yang berwarna coklat. Konsumsi yodium per hari, minimal sekitar 100 mg.

Garam beryodium dengan kadar yodium antara 30-80 ppm (part per million).

Konsumsi sayur mayur dan hindari makanan mengandung goitrogen seperti brokoli, kubis.

Penyuluhan di masyarakat. Produksi garam khusus untuk daerah endemik gondok.

8. Kaitan penyakit gondok dengan ibu hamil dan pasca melahirkan:1,7 Pada ibu hamil yang menderita penyakit gondok dapat mengakibatkan munculnya gangguan pada janin yang dikandungnya seperti:

Cretinisme yaitu suatu kondisi penderita dengan tinggi badan dibawah normal (cebol).

Bayi meninggal dalam kandungan atau keguguran.

Bayi yang lahir mengalami keterlambatan mental dan tuli (cretinisme).

Tingkat keterlambatan jiwa dan kecrdasan dari hambatan ringan hingga sangat berat pada bayi. Selama kehamilan, kelenjar gondok akan memproduksi hormon 50 persen lebih banyak dibanding pada wanita yang tidak hamil

Selama kehamilan kelenjar gondok akan membesar 10 sampai 15 persen (berat normal berkisar antara 15 sampai 20 gram)

Peluang hipotiroid (kurangnya hormon tiroid) selama kehamilan meningkat dibanding wanita yang tidak hamil

Gondok, ibu dan janin:7 Dalam masa 10 sampai 12 minggu pertama kehamilan, keperluan hormon tiroid janin sepenuhnya bergantung pada ibu.

Akhir trimester pertama kehamilan, kelenjar gondok janin sudah mampu memproduksi hormon untuk dirinya sendiri.

Meski begitu janin tetap tergantung ibu untuk memenuhi kebutuhan yodium janin sebagai unsur yang penting untuk pembuatan hormon tiroid.

Selama kehamilan, kebutuhan yodium sangat penting untuk pembentukan dan perkembangan otak janin. Selama kehamilan ibu harus terus meningkatkan suplai yodium untuk menghasilkan hormon tiroid dan memastikan yodium tersedia cukup bagi janinSelama kehamilan, ibu disarankan untuk mengkonsumsi vitamin harian yang mengandung 150 g (baca: mikrogram) yodium dalam bentuk yodium potasium.

9. Penyakit gondok bukanlah penyakit yang menular sebab penyakit ini disebabkan oleh pembengkakan kelenjar gondok sebagai akibat dari kelebihan/ kekurangan produksi hormon tiroid. Penyakit gondok bukan disebabkan oleh virus atau bakteri dan tidak dapat menular melalui ludah, udara maupun sentuhan. Seperti telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya faktor-faktor pencetus gondok diantaranya yaitu faktor bawaan, pola makan, tempat tinggal, kanker dll.

10. Pembesaran kelenjar gondok yang perlu di operasi :7 bila pembesaran itu mendesak atau menganggu jalan pernapasan

bila ada tanda-tanda toksik/aktif, hal ini dapat di ketahui dari pemeriksaan fisik di

laboratorium

bila ada kemungkinan keganasan, biasanya pembesaran kelenjar gondok ini disebabkan faktor mutasi gen dan faktor lain seperti radiasi

STEP 4 SKEMA (terlampir)STEP 5 SASARAN BELAJAR

1. Fungsi kelenjar tiroid.

2. Penyakit yang dapat timbul pada kelenjar gondok.

3. Diagnosis dan pengobatan penyakit gondok.

4. Epidemiologi.

5. Menjelaskan peran puskesmas dalam kasus tersebut (termasuk IKM dan gizi).

6. Aspek Agama Islam.

7. Sosioantropologi.

8. Biokimia yang berhubungan dengan kelenjar tiroid.9. Hubungan faktor mutasi gen dengan kelenjar gondok.

STEP 6 BELAJAR MANDIRI

STEP 7 HASIL BELAJAR MANDIRI

1. Fungsi kelenjar tiroid:1 Menghasilkan hormon tiroid

Merangsang pertumbuhan

Meningkatkan metabolisme

Meningkatkan tekanan darah

Efek hormon tiroid pada laju metabolisme: hormon ini sebagai regulator terpenting bagi tingkat konsumsi O2 dan pengeluaran energi tubuh pada saat istirahat.

Efek kalorigenik, peningkatan laju metabolik keseluruhan dari hormon tiroid menyebabkan peningkatan produksi panas.

Efek metabolisme perantara: memodulasi kecepatan banyak reaksi spesifikasi yang terlibat dalam metabolisme bahan bakar.

Efek kardiovascular dan sistem saraf: meniingkatkan kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi jantung, sehingga curah jantung meningkat. Merangsang sekresi hormon pertumbuhan.

Ayu: efek melelahkan, insomnia, efek pada saluran pencernaan pencernaannya kurang lancar. Disarankan makan beras merah, mengandung selinium.

2. Penyakit yang timbul pada kelenjar gondok:1,6,7 Hypothyroidism, penyebabnya:

Kehilangan jaringan :akibat dari berbagai tindakan medis yang menyebabkan hilangnya jaringan kelenjar (seperti tindakan operasi, penyinaran dsb.)

Antibodi Antithyroid:Antibodi ini dapat menyebabkan menurunnya produksi hormon Thyroid (pada penderita DM, lupus, rheumatoid arthritis, cronic hepatitis atau sindrom Sjogren)

Kongenital (Kelainan bawaan) :Hypothyroidism dapat terjadi sejak lahir.

Kelainan pada produksi hormon thyroid :Hashimoto thyroiditis, adalah gagalnya kelenjar Gondok memproduksi hormon Thyroid, hal mana ditandai dengan meningkatnya jumlah TSH di dalam darah. Meningkatnya TSH ini akan menyebabkan Goiter (pembesaran kelenjar Gondok yang nyata, nampak di depan leher)

Akibat pengobatan :Beberapa tindakan pengobatan yang mengandung minerallithium(Eskalith, Lithobid) , mempunyai efek samping hypothyroidism.

Hyperthyroidism, penyebabnya:

Penyakit Grave :adalah dimana kelenjar Thyroid, mengalami rangsangan yang berlebihan dalam pembentukan hormon. Rangsangan ini diduga oleh senyawa yang ada di dalam peredaran darah yang dikenal denganThyroid Stimulating Immunoglobulin(TSI).TSI ini dapat menyebabkan rangsangan yang berlebihan dan menimbulkan Goiter.

Toxic multinodular goiter:Kelainan ini timbul akibat produksi hormon Thyroid yang berlebihan dari kelenjar Gondok itu sendiri tanpa ada pengaruh rangsangan dari mana mana. Juga tanpa adanya rangsangan dari TSH. Kelainan ini biasanya terjadi pada penderita yang telah lama mengalami Goiter yang tak terkontrol, seperti pada usia lanjut. Penyakit Toxic multinodular goiter berbeda dari Penyakit Grave, karena gejala hyperthyroidism-nya lebih ringan, dan komplikasi kelainan mata juga tidak separah Grave.

Thyroiditis :Radang kelenjar Gondok. Peradangan dapat menyebabkan satu lonjatan hyperthyroid, sehingga dapat menimbulkan keadaan hypothyroidism, dan akan menurun ketika radang teratasi.

Pituitary adenoma:Penyakit tumor kelenjar pituitary, yang menyebabkan meningkatnya TSH diluar sistem pengaturan. Hal ini mempengaruhi kelenjar Gondok, sampai terjadi rangsangan yang berlebihan dan menyebabkan produksi hormon Thyroid yang juga berlebihan.

Drug-induced hyperthyroidism :Keadaan ini adalah akibat efek samping pengobatan. Struma Tosic ( gondok beracun):

a. Struma nodosa tosic: Keadaan dimana kelenjar tyroid mengandung nodusa tiroid yang berfungsi secara alami yang mengaktifkan hypertyroidisme/ terjadi hypersekren hormone tyroid yang menyebabkan kelenjar yang bernodus.

b. Struma diffusa tosic: Salah satu jenis struma yang di sebabkan oleh sekresi hormone yang terlalu banyak.

Struma Non tosic ( gondok tidak beracun):

a. Struma non tosic nodosa: Pembesarab kelenjar tiroid yang berbatas jelas tanpa gejala hipertiroid

b. Struma non tosic differs: Termasuk silent tyroid yang menyerang autoimun.3. Diagnosis dan pengobatan penyakit gondok: Diagnosis: Dengan menggunakan tanda-tanda vital (suhu, nadi, laju, pernapasan, tekanan darah) menunjukan peningkatan denyut jantung, jika tekanan darah sistolik bisa meningkat pemeriksaan fisik bisa menunjukan adanya pembesaran kelenjar tiroid/ gondok8 Untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid, bisa dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium:1,9 Pengukuran kadar TSH di dalam darah. Hormon ini merangsang kelenjar tiroid, karena itu jika kelenjar tiroid kurang aktif maka kadar hormon ini tinggi sedangkan jika kelenjar tiroid terlalu aktif , maka kadar hormon ini rendah. Biasanya pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pengukuran kadar TSH dan kadar T4 yang bebas dalam darah.

Pengukuran kadar protein globulin pengikat tiroksin, karena kadar protein yang abnormal bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam menilai kadar hormon tiroid total. Jika diduga terdapat pertumbuhan di dalam kelenjar tiroid, dilakukan pemeriksaan USG, untuk menentukan apakah pertumbuhan ini berupa cairan atau padat.

Skening kelenjar tiroid dengan yodium radioaktif atau teknetium, bisa menunjukkan kelainan fisik pada kelenjar tiroid. Skening tiroid juga bisa membantu menentukan apakah fungsi dari suatu daerah tiroid bersifat normal, terlalu aktif atau kurang aktif. Jika masih belum yakin apakah kelainannya terletak pada kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisa, maka dilakukan pemeriksaan perangsangan fungsional.Pada salah satu dari pemeriksaan ini dilakukan penyuntikan thyrotropin-releasing hormone intravena dan pemeriksaan darah untuk mengukur respon dari kelenjar hipofisa. Pengukuran iodum urin 24 jam dapat di lakukan untuk menentukan status iodium. Pengobatan:8,9,10 Propiltiourasil / metimazol: obat yang paling sering di gunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini biasanya mengendalikan dan memperlambat fungsi tiroid dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar dan bisa mengendalikan fungsi tiroid 6 minggu- 3 bulan. Sebagai tidakan jangka pendek dilakukan penyuntikan iodium dalam minyak kepada wanita dan pria 0-30 tahun dengan dosis berdasarkan usia:

a. 0-6 bulan sebanyak 0,2 ml

b. 6-12 bulan sebanyak 0,3ml

c. 1-6 tahun sebanyak 0.5 ml

d. 6-45 tahun sebanyak 1,0 ml

Suntikan di ulangi 3-4 tahun kemudian.

Sebagai tindakan jangka panjang memberikan garam yang di fortifikasi dengan yodium

Pengobatan dengan yodium radioaktif. Operasi: tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid.

4. Epidemiologi:Penyakit gondok penyebarannya sering ditemui di pegunungan hal ini disebabkan karena kandungan iodium yang rendah pada tanah maupun air yang mereka konsumsi sehari-hari serta konsumsi makanan yang mengandung goitrogenik glikosida agent seperti ubikayu, jagung, lobak, kangkung dan kubis. Survey pada tahun 1998 didapatkan 334 daerah yang dikategorikan sebagai area sangat endemik total goiter rate (TGR) lebih 30%, 278 daerah lainnya merupakan area endemik sedang (TGR 20-24 %) dan 1167 daerah lagi merupakan area endemik ringan (TGR 5-19%). Ini menggambarkan bahwa sekitar 45% daerah di Indonesia mempunyai resiko untuk terjadinya kasus andemik goiter. Epidemiologi digunakan untuk mengukur dampak pengobatan kriteria WHO untuk suatu daerah senagai endemik, yaitu ditemukan 5% gondok/ lebih pada penduduk usia remaja/ lebih muda. Gondok juga dapat terjadi secara fisiologi pada wanita maskipun kadar yodium yang dikonsumsi cukup.5. Peran puskesmas:11,12 Gizi: Perbaikan gizi untuk bayi dan ibu (melalui posyandu).

Persediaan garam yodium dan pemberiaan makanan bergizi.

Penanganan dan perbaikan gizi sebagai upaya terapi tidak hanya diarahkan pada gangguan gizi melainkan juga ke arah bidang-bidang yang lain, misal: penyakit gizi KKP pada anak balita, tidak hanya cukup dengan pemberian makanan tambahan tapi juga dilakukan perbaikan ekonomi keluarga, meningkatkan pengetahuan dsb.

Menggalangkan kerjasama dengan masyarakat seperti posyandu, keluarga sadar gizi dll. Jika indikatornya 80% cakupan WUS belum mendapat kapsul yodium maka dilakukan tindakan:

a. Perorangan :1. Penemuan WUS belum mendapatkan kapsul yodium di puskesmas / Pustu/ Pusling2. Pendikan kesehatan pada WUS di Puskesmas/Pustu/Pusling

3. Merujuk kasus ke petugas gizi puskesmas

b. Masyarakat :1. Penemuan WS belum mendapat kapsul yodium di pusyandu keluarga/ kolompok/ masyarakat pendidik kesehatan tentangan gizi pada keluarga dengan kasus/ kelompok / masyarakat di daerah rawan gizi. IKM:

Promotif:

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Penyuluhan manfaat garam beryodium di masyarakat

Penyuluhan penyebab, dampak dan pencegahan penyakit gondok di masyarakat.

Program hidup sehat, pembuatan posyandu, penyuluhan dari dan untuk masyarakat.

Preventif:

Melakukan tindakan pencegahan seperti pemasaran garam beryodium, koordinasi dengan ahli gizi mengenai penyakit gondok endemik.

Kuratif:

Pengobatan penyakit gondok endemik

Rehabilitatif

6. Aspek Agama Islam: QS Yunus ayat 57

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman ( bila sakit gondok segeralah berobat.

QS Al Hujurat ayat 19: saling membantu sesama manusia, harus ikhlas membantu masyarakat QS Al Baqoroh 47: bersabar dalam pengobatan.

QS Al Araf ayat 31

Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan7. Aspek Sosioantropologi:13 Ada persepsi atau anggapan dari masyarakat bahwa leher yang membesar (gondok) akibat dari kutukan atau gangguan sihir, ada yang mempercayai cara penyembuhannya dengan lehernya di jilatkan ke sapi atau kerbau (zaman dahulu)

Baru kemudian pada abad ke 17-18 di lakukan penelitian tentang penyebab penyakit gondok dan cretin di temukan bahwa penyebab penyakit tersebut yaitu defisiensi ioudium.

Perilaku :

1. Masyarakat tidak peduli tentang kesehatan menelan

2. Lebih memilih garam tanpa yodium karena murah

8. Biokimia yang berhubungan dengan kelenjar tiroid:1,14 Hormon tiroid meningkatkan aktivasi enzim Na+- K+ - ATPase yang berfungsi meningkatkan kecepatan transport baik ion natrium maupun kalium malalui membran sel.

Efek pada metabolisme karbohidrat ( penggunaan glukosa yang cepat oleh sel, meningkatkan glikolisis, meningkatkan glukogenesis, meningkatkan kecepatan absorbsi dari saluran cerna dan meningkatkan sekresi insulin.

Meningkatkan metabolisme lemak (meningkatkan konsentrasi asam lemah bebas di dalam plasma dan mempercepat oksidasi asam lemak bebas oleh sel. Efek pada plasma dan lemak hati ( meningkatnya tiroid menurunkan kolesterol, fosfolipid dan trigliserida dalam darah. Hormon tiroid meningkatkan kebutuhan vitamin ( hormon tiroid meningkatkan jumlah berbagai enzim, karena vitamin merupakan bagian penting dari beberapa enzim atau koenzim maka akan terjadi penningkatan kebutuhan vitamin. Meningkatnya pernafasan ( meningkatnya kecepatan metabolisme karena hormon tiroid akan meningkatkan pemakaian oksigen dan pembentukan karbon dioksida. Efek atas saluran pencernaan ( peningkatan reabsorsi bahan makanan dan kecepatan sekresi getah pencernaan dan pergerakan saluran pencernaan sehingga terjadi diare. Peningkatan nafsu makan sehingga masukan makanan meningkat dan bila kekurangan hormone tiroid akan menyebabkan konstipasi. Ini dapat di tanggulangi oleh beras merah yang mengandung seleum. Kadar seleum yang rendah dapat menurunkan pembentukan hormone T3 dan T4 yang perperan dalam pertumbuhan.9. Faktor mutasi gen yang berhubungan dengan kelenjar gondok:

Adenoma atau kanker pada tiroid baik karena paparan radiasi maupun perkembangan sel yang berlebihan. Mutasi yang terjadi pada janin dalam kandungan pada ibu yang mengalami penyakit gondok atau mengalami kekurangan yodium meskipun tidak mengalami penyakit gondok mengakibatkan kretinisme, retardasi mental, tuli dll.DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton & Hall. 2007. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

2. Kamus Kedokteran Dorlan edisi 25

3. www.protakabelsel.com4. Pudjiadi.Prof.Dr. Salihin , DSAK ; Ilmu Gizi Klinis pada anak edisi 4; 1996

5. Buku Petunjuk Petugas Survei Pemetaan GAKY. Depkes RI

6. www.anneahira.com/pencegahan.penyakit/penyakitgondok.htm7. http://cybernerd.cbn.net.id/8. www.dokteryudhabedah.com9. http://putrisayangbunda.blog.com/2010/08/29/patofisiologi-goiter-gondok/

10. Krisno. Budiono. Dasar-Dasar Ilmu. umm pres . 200911. Peran Pukesmas Kesehatan Masyarakat. FK UNPAD.2005

12. Notoadmodjo,S. 2007. Kesehatan Masyarakat, Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta

13. www.wikipedia.com14. Guyton. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC.

PAGE 1