hubungan antara lama menari balet terhadap …eprints.umm.ac.id/41323/1/pendahuluan.pdf · banyak...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA LAMA MENARI BALET TERHADAP RESIKO
KEJADIAN SINDROMA NYERI SENDI PATELLOFEMORAL PADA
PENARI BALET DI SUSAN BALLET STUDIO MALANG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Fisioterapi
OLEH
KHOIRUL IMA
201410490311136
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
i
HUBUNGAN ANTARA LAMA MENARI BALET TERHADAP RESIKO
KEJADIAN SINDROMA NYERI SENDI PATELLOFEMORAL PADA
PENARI BALET DI SUSAN BALET STUDIO MALANG
SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Fisioterapi
OLEH
KHOIRUL IMA
201410490311136
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
v
HUBUNGAN ANTARA LAMA MENARI BALET TERHADAP RESIKO
KEJADIAN SINDROMA NYERI SENDI PATELLOFEMORAL PADA
PENARI BALET DI SUSAN BALLET STUDIO MALANG
ABSTRAK
Latar Belakang : sindroma nyeri sendi patellofemoral adalah kumpulan gejala nyeri
yang dirasakan disekitar tempurung lutut yang disebabkan oleh berbagai penyebab
dan merupakan gangguan fungsi dari tulang patela terhadap letaknya pada trochlea
tulang femur. Dapat diperparah pada penari balet dengan turnout yang berlebihan,
menari dalam waktu dan durasi yang lama, flat-feet, high arches, atau memiliki
pinggul yang lebar dapat juga dapat memperparah kejadian sindroma nyeri sendi
patellofemoral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
antara lama menari balet terhadap resiko kejadian sindroma nyeri sendi
patellofemoral pada penari balet di Susan Ballet Studio Malang.
Metode Penelitian : Desain penelitian adalah Cross Sectional Study dengan jumlah
populasi sebanyak 204 orang dan sampel yang diambil menggunakan metode quota
sampling dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi melalui kuesioner untuk
pengambilan data dan didapatkan hasil sampel sebanyak 41 orang.
Hasil : Hasil penelitian dengan uji Chi-Square didapatkan nilai signifikansi lebih
kecil dari alpha 5% (0,605 < 0,05) atau p value < 0,05. Hal ini berarti H1 ditolak dan
dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara lama menari balet terhadap
kejadian sindroma nyeri sendi patellofemoral di Susan Ballet Studio Malang
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama menari balet
terhadap kejadian sindroma nyeri sendi patellofemoral di Susan Ballet Studio
Malang.
Kata kunci: Nyeri tempurung lutut, patellofemoral, balet, lama dan durasi menari
balet.
1. Mahasiswi Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang
2. Dosen Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang.
vi
THE RELATION BETWEEN THE LONG DURATION OF BALLETS ON
THE RISK OF THE PATELLOFEMORAL PAIN SYNDROME OF THE
BALLERINA IN SUSAN BALLET STUDIO MALANG
ABSTRACT
Background: patellofemoral pain syndrome is a collection of painful symptoms
perceived around the kneecap caused by various causes and a malfunction of the
patellar bone to its location on the femoral bone trochlea. Can be exacerbated by
ballet dancers with excessive turnout, dancing in time and duration, flat-feet, high
arches, or wide hips can also exacerbate the incidence of patellofemoral joint pain
syndrome. This study aims to determine whether there is a relationship between the
length of ballet dancing to the risk of patellofemoral joint pain syndrome in ballet
dancers in Susan Ballet Studio Malang.
Research Methods: The study design was Cross Sectional Study with total
population of 215 people and samples taken using quota sampling method by
applying inclusion and exclusion criteria through questionnaires for data retrieval
and 41 samples were obtained.
Results: The results of the study with Chi-Square test obtained a significance value
smaller than alpha 5% (0.605 <0.05) or p value <0.05. This means that H1 is rejected
and it can be said that there is no relationship between the length of ballet dancing
and the incidence of patellofemoral pain syndrome at Susan Ballet Studio Malang
Conclusion: There was no significant relationship between the length of ballet
dancing and the incidence of patellofemoral joint pain syndrome in Susan Ballet
Studio Malang.
Keywords: kneecap, patellofemoral, ballet, duration and duration of dancing
1. Student of Physiotherapy Study Program, Faculty of Health Sciences,
Muhammadiyah University of Malang
2. Lecturer in Physiotherapy Study Program, Faculty of Health Sciences, University
of Muhammadiyah Malang.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita semua sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu yang penulis beri judul “Hubungan
antara lama menari balet terhadap resiko kejadian sindroma nyeri sendi
patellofemoral pada penari balet di Susan Balet Studio Malang”
Tujuan dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk
dapat menempuh ujian sarjana Fisioterapi pada Fakultas Ilmu Kesehatan di
Universitas Muhammadiyah Malang.
Didalam pengerjaan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat
membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima
kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Drs.H.Fauzan Mpd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang
2. Bapak Faqih Ruhyanudin, S.Kep., M.Kep., Sp.KMB selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
kesempatan penulis belajar di fakultas ilmu kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang
3. Ibu Atika Yulianti, SST.Fis.,M.Fis selaku Ketua Program Studi Fisioterapi
Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen pembimbing I yang
telah banyak memberikan motivasi, dukungan, dan arahan dalam penyusunan
skripsi ini
viii
4. Ibu Nungki Marlian Y, SST.Ft.,M.Kes selaku Dosen Penguji I yang telah
banyak memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Ali Multazam, S.Ft., Physio.,M.Sc selaku Dosen Penguji II yang telah
banyak memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Mamak yang berada di surga dan bapak yang selalu mendoakan, selalu
mensupport dalam banyak bentuk dan hal demi kelancaran skripsi meskipun
badai cobaan silih dberganti datang menguji batin, mental, dan kekuatan
penulis.
7. Institusi Susan Ballet Studio Malang yang telah banyak membantu dan
memberikan kepercayaan serta izin untuk melakukan penelitian di tempat ini.
8. Cece viona, cece Clara, Aunty Kiow, dan admin Susan Ballet Studio yang
selalu memberi motivasi juga bantuan yang tak pernah ada habisnya demi
kelancaran penelitian ini.
9. Adik-adik penari balet dan para wali siswa di Susan Ballet Studio Malang
yang telah memberikan izin untuk dapat dijadikan responden.
10. Teman-teman Fisioterapi kelas C terutama Sella, Aul, Mbak pit, Afif, dan
Maul yang telah banyak memberikan bantuan dan semangat dalam
penyelesaian skripsi ini.
11. Mas Wawan, ibuk, bapak, Mbah, dan Mas Guntur yang telah banyak
membantu, mensupport, dan mendoakan penulis dalam penyelesaian skripsi
ini.
12. Mbak ika, mbak desi, dan mbah kung yang selalu mendoakan penulis dari
jauh agar dalam penyeleseaian skiripsi lancar tidak ada halangan apapun.
13. Bu Lina dan Om Rudi yang telah memberi semangat dan membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
ix
14. Kehidupan, yang melalui skripsi ini menjadikan penulis bisa lebih bijak dan
disiplin dalam mengambil sebuah tindakan dan melakukan suatu hal apapun
itu.
Penulis berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima
sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan
dalam penyelesaian tugas akhir ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
Malang, 25 Juli 2018
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .............................. iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xv
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan ...................................................................................................... 4
D. Manfaat .................................................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 11
A. Balet..... ..................................................................................................... 11
1. Definisi ................................................................................................ 11
2. Sejarah ................................................................................................. 12
3. Gaya dalam menari balet ..................................................................... 13
4. Komponen yang harus dimiliki oleh ballerina ................................... 13
5. Kejadian cedera pada balet .................................................................. 17
6. Faktor resiko cedera ............................................................................ 20
B. SOP Penari Balet ...................................................................................... 31
C. Sindroma nyeri sendi patellofemoral ....................................................... 31
1. Definisi sindroma nyeri sendi patellofemoral /
Patellofemoral Pain Syndrome (PFPS) ............................................... 31
xi
2. Tanda dan gejala .................................................................................. 33
3. Etiologi sindroma nyeri sendi patellofemoral ...................................... 34
4. Patofisiologi sindroma nyeri sendi patelofemoral .............................. 35
D. Anatomi fisiologi pada sendi lutut ........................................................... 36
1. Osteum ................................................................................................. 36
2. Ligamentum, Kapsul dan Jaringan Lunak Sekitar Sendi Lutut .......... 37
3. Kinesiologi dan Biomekanika sendi lutut ........................................... 40
4. Anatomi sendi lutut ............................................................................. 42
5. Pemeriksaan spesifik pada sindroma nyeri sendi patellofemoral ....... 44
6. Hubungan antara sindrom nyeri patellofemoral terhadap
penari balet .......................................................................................... 49
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS .................................. 51
A. Kerangka Konsep Penelitian .................................................................... 51
B. Hipotesis .................................................................................................. 52
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 53
A. Desain Penelitian ..................................................................................... 53
B. Kerangka Penelitian ................................................................................. 54
C. Populasi, Sampel, dan Sampling .............................................................. 55
D. Definisi Operasional ................................................................................ 56
E. Tempat Penelitian .................................................................................... 57
F. Waktu Penelitian ...................................................................................... 57
G. Etika penelitian ........................................................................................ 58
H. Alat Pengumpulan Data ........................................................................... 56
I. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................... 59
J. Analisa Data ............................................................................................. 60
BAB V HASIL PENELITIAN ..................................................................... 62
A. Karakteristik Responden .......................................................................... 62
B. Hasil Analisa Data ................................................................................... 66
BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................. 68
A. Interpretasi Dan Diskusi Hasil ................................................................ 68
B. Uji Analisa Data ....................................................................................... 70
C. Keterbatasan penelitian ............................................................................ 73
D. Implikasi Fisioterapi ................................................................................ 74
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 75
xii
A. Kesimpulan .............................................................................................. 75
B. Saran...... ................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................77
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .......................................................................... 6
Tabel 2.1 Etiologi sindroma nyeri sendi patellofemoral ................................. 34
Tabel 4.1 Definisi Operasional ....................................................................... 56
Tabel 5.1 Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk Test Hasil Test Spesifik
Sindroma Nyeri Sendi Patellofemoral .............................................. 66
Tabel 5.2 Hasil Uji Chi-Square ....................................................................... 66
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Five Position .............................................................................. 31
Gambar 2.2 Jete ............................................................................................... 31
Gambar 2.3 Grand Plie .................................................................................... 31
Gambar 2.4 Tulang pembentuk sendi lutut (Putz & Pabtz, 2000) ................... 37
Gambar 2.5 Ligamentum sendi lutut tampak depan (Putz & Pabtz, 2000) ..... 40
Gambar 2.6 Fleksi – ekstensi dalam sumbu latero medial, bidang sagittal .... 41
Gambar 2.7 Posisi Normal Patela Medial (Ym) dan Lateral (Yn) .................. 44
Gambar 2.8 A. Sendi Patellofemoral dalam posisi normal. B. (lihat dari
atas ke bawah) Patela bergeser ke lateral, patella terangkat
ke lateral, dan patella internal rotasi ........................................... 45
Gambar 2.9 Patellar Apprehension Test ......................................................... 46
Gambar 2.10 Patellar glide test ..................................................................... 47
Gambar 2.11 Patellar tilt test . ......................................................................... 48
Gambar 2.12 Patellar grind test. .................................................................... 49
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 4.1 Desain Penelitian ........................................................................... 53
Bagan 4.2 Kerangka Penelitian ....................................................................... 54
xvi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 5.1 Karakteristik usia berdasarkan pengisian kuesioner di
Susan Balet Studio Malang ........................................................ 62
Diagram 5.2 Karakteristik IMT berdasarkan pengisian kuesioner di
Susan Balet Studio Malang ........................................................ 63
Diagram 5.3 Karakteristik lama menari balet berdasarkan pengisian
kuesioner di Susan Ballet Studio Malang .................................. 64
Diagram 5.4 Karakteristik Hasil Pemeriksaan Tes Spesifik Sindroma
Nyeri Sendi Patellofemoral ....................................................... 65
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Kesediaan Menjadi Pembimbing Skripsi
Lampiran 2 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 Angket Persetujuan Seminar Proposal
Lampiran 4 Angket Persetujuan Seminar Hasil
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Penjelasan Penelitian Kepada Responden Penelitian
Lampiran 8 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian
Lampiran 9 Kuesioner Penelitian
Lampiran 10 Lembar Hasil Deteksi Plagiasi
Lampiran 11 Tabulasi Data Karakteristik Responden
Lampiran 12 Hasil Spss Uji Normalitas Shapiro Wilk Test Lama Menari Balet
Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 14 Curriculum Vitae
77
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrasyid. (2013). Sindrom Nyeri Patellofemoral Patellofemoral Pain Syndrome
(PFPS). Patellofemoral Pain Syndrome, Jakarta, 1-10.
Anwar. (2012). Efek Penambahan Roll-Slide Fleksi Ekstensi Tehadap Penurunan
Nyeri Pada Osteoarthritis Sendi Lutut. Jurnal Fisioterapi. Vol.12(1),24-26.
Arendt,Y. D., dan Kerschbaumer, F. (2003) . Injury and Overuse Pattern in
Professional Ballet Dancer. Sportorthopädie;141, 349-356.
Arief , R .N. dan Juwariyah, A. (2014) . Pembelajaran Tari Balet Pre Ballet Di
Sekolah Balet Marlupi Dance Academy Berorientasi Pada Nilai-Nilai
Karakter. Jurnal Pendidikan Sendratasik, Vol.3, 99-100.
Ayu, G. (2014) . Balletto. Majalah Premium Untuk Nasabah Bank DBS Indonesia.
Bolgla, L. A., Malone, Terry L., Umberger, B.R. & Timothy L. UHL. (2008). Hip
Strength and Hip and Knee Kinematics During Stair Descent in Females With
and Without Patellofemoral Pain Syndrome. Journal Of Orthopaedic &
Sports Physical Therapy,Vol.38(1) .1-9.
Bowerman, E.A. (2013). Risk Factor For Overuse Injury In Elite Adolescent Ballet
Dancers. Thesis. Master of Sport and Exercise. Auckland University of
Technology.
Caine, D., et al. (20186). A Survey of Injuries Affecting Pre-Professional Ballet
Dancers. Journal of Dance Medicine & Science. Volume 20(3). 115-118.
Defriyan. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Nyeri
Punggung Bawah Pada Proses Penyulaman Kain Tapis Di Sanggar Family
Art Bandar Lampung. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dunn, J. (2012). Dance Wellness: Causes of Dance Injuries (Risk Factors) Part I &
Part II. Article, http://www.4dancers.org/2012/02/dance-wellness-causes-of-
dance-injuries-risk-factors-part-i/, diperoleh 28 Maret 2018.
Dixit, S., Difiori, J.P., Burton, M., & Mines, B. (2007). Management of
Patellofemoral Pain Syndrome. Downloaded from the American Family
Physician Web site at www.aafp.org/afp. Vol.75(2).194-195.
Fernandes, S.M. (2014). Aplikasi Konsep Fisika Pada Gerakan Piroutte Dalam Tari
Balet. Makalah Seminar Fisika. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Sriwijaya.
Gamboa, J.M., Roberts, L.A., Maring, J., & Fergus, A. (2008). Injury Patterns in
Elite Preprofessional Ballet Dancers and the Utility of Screening Programs to
78
Identify Risk Characteristics. Journal of Orthopaedic & Sports Physical
Therapy. Vol.38(3), 126-127.
Hadi, P. (2013) . Hubungan Antara Pemakaian Sepatu Hak Tinggi Dengan
Terjadinya Patellofemoral Pain Syndrome Dan Perubahan Sudut Quadriceps
Pada Sales Promotion Girl Di Matahari Johar Plaza Kota Jember. Skripsi.
Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hertling, D. & Kessler, M.R. (2006). Management of common musculoskeletal
disorders. Physical therapy principles and methods. United States of
America. Publisher:Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, ©2006.
Hidayat, A. (2012) Uji Statistik Chi Square. www.statiskian.com. 20 Maret 2018
Ireland, M.L., Willson, J.D., Ballantyne, B.T., & Davis,I.M. (2003). Hip Strength in
Females With and Without Patellofemoral Pain. Journal Of Orthopaedic &
Sports Physical Therapy, Vol.33(11) , 671-672.
Kain, K. (2018). Dance About Study Guide. The National Ballet Of Canada,1.
Kassing, G. (2013). Beginning Ballet: Interactive Dance Series. United States of
America; Human Kinetics.
Mitchell, M. (2004) . Pointe By Pointe. New York; The Rosen Publishing Group,
Inc.
Nolan, B. (2011) . The Ideal Ballet Body. Informa Dance Magazine Australian
Edition,http://dancemagazine.com.au/2011/07/the-ideal-ballet-body/,
diperoleh 28 Maret 2018.
Orishimo, K., Liederbach, M., Kremenic, I., Hagins, M., & Pappas, E. (2008).
Comparison Of Landing Biomechanics Between Male And Female Dancers
And Athlete. American Journal Of Sports Medicine. Vol.42(5), 1082-1088.
Piva, S.R., Goodnite, E.A., & Childs, J.D. (2005) . Strength Around the Hip and
Flexibility of Soft Tissues in Individuals With and Without Patellofemoral
Pain Syndrome. Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy(35) ,
793-801.
Putz, R. & R. Pabst. 2000. Atlas Anatomi Manusia Sobatta. Jakarta : Buku
Kedokteran ECG.
Rudystina, A. (2017). Berbagai Cedera yang Sering Dialami Penari Balet. Article,
https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/cedera-yang-dialami-penari-
balet/, diperoleh 30 Maret 2018.
Robinson. R.L. & Nee, R. J. (2007). Analysis of Hip Strength in Females Seeking
Physical Therapy Treatment for Unilateral Patellofemoral Pain. Journal Of
Orthopaedic & Sports Physical Therapy,Vol.37(5) .232-237.
Sastroasmoro, S. (2008).Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Bina
Rupa Aksara.
79
Schweich, L.D.C., Gimelli, A.M., Elosta, M.B., Matos, W. D.S.W., Martinez, P.F.,
et al. (2014). Epidemiology of athletic injuries in classic ballet practitioners,
Musculoskeletal injuries in ballet, Vol.21(4) , 353-358.
Shanmugam, C. & Maffuli, N. (2008). Sports Injuries In Children. British Medical
Bulletin, Vol.86(1) , 33-37.
Silveira, F.P & Piedade, R.S. (2014). Factors that influence in the turnout in ballet
dancers with knee pain. Original Research, 21(3), 209-211.
Sugijanto. (2007). Kinesiologi dan Biomekanik Ekstremitas. Buku Teks Bahan
kuliah, Kinesiologi dan biomekanik, Fakultas Fisioterapi, Universitas
Indonusa Esa Unggul.
Sugiyono. (2001). Statistika untuk Penelitain. Bandung: Alfabeta
Steinberg, et al.(2011). Injury Patterns In Young, Non-Professional Dancers. Journal
Of Sports Science. Vol.29(1), 47-54.
Swarjana, I Ketut. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Penerbit
Andi: Yogyakarta.
Tanya, P. (2014). Patellofemoral Pain Syndrome in the Dancer, Article Recovery
Physical Therapy,P.C. http://www.recoverypt.com/patellofemoral-pain-
syndrome-in-the-dancer/. Diperoleh 30 Maret 2018.
Triyaningsih, (2010). Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur
(DP3A) Sekolah Balet Di Surakarta. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Vastola, R., Coppola, S., dan Sibilio, M. (2016) . Motion Analysis Technologies for
Biomechanical Gait and Postural Analysis in Ballet. Journal of Sports
Science, Vol.4, 241-246.
Wahyu, I.N. (2017). Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pernafasan
Terhadap Tingkat Kontrol Asma Pekerja Penyapu Jalan Di Kota Malang.
Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Wilkes, A. (2000) . The Best Book For Ballet. America.
Winslow, J. & Yoder, E. (1995). Patellofemoral Pain in Female Ballet
Dancers.Journal of Orthopaedic & Sport Physical Therapy. Downloaded
from www.jospt.org at on March 22, 2018.Vol.22(1),18-20.
Yulianti, A., Tirtayasa, K., & Sugijanto. (2013). Kombinasi Teknik Mulligan Dan
Fasilitasi Vastus Medialis Oblius Lebih Efektiv Meningkatkan Aktivitas
Fungsional Daripada Aplikasi Kinesio Tapping Pada Sindroma Nyeri sendi
Patellofemoral. Sport and Fitness Journal, Vol.1(2), 41-53.