hubungan antara perfeksionisme dan ... - core.ac.uk · technique of spearman correlation test....

110
HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN KETIDAKPUASAN TERHADAP CITRA TUBUH PADA MASA DEWASA AWAL Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Sadriyah Pratiwi NIM : 119114064 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: doanbao

Post on 02-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN KETIDAKPUASAN

TERHADAP CITRA TUBUH PADA MASA DEWASA AWAL

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Sadriyah Pratiwi

NIM : 119114064

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

You must to be young and stupid before to be old and wise

Karya ini saya persembahkan untuk:

Tuhan YME

Papa (yang di surga) dan Mama

Serta kepada ke-5 saudaraku tercinta

Mas Respati, Mbak Dwi, Mbak Sri, Mas Catur dan Mas Panji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

vi

RELATIONSHIP BETWEEN PERFECTIONISM AND BODY IMAGE

DISSATISFACTION IN EARLY ADULTHOOD

Sadriyah Pratiwi

ABSTRACT

This study aimed to measured the correlation between perfectionism and body image dissatisfaction in early adulthood. This study employed a quantitative research method with correlation analysis. Subjects in this study were 311 early adult consisting of 98 males and 213 females. This research used analysis technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000 (p <0.05). The finding shows that there is a positive correlation between perfectionism and body image dissatisfaction in early adulthood. Keywords: perfectionism, body image dissatisfaction, early adulthood.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

vii

HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN KETIDAKPUASAN

TERHADAP CITRA TUBUH PADA MASA DEWASA AWAL

Sadriyah Pratiwi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara perfeksionisme dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh pada masa dewasa awal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis korelasional. Subjek penelitian sebanyak 311 individu yang terdiri dari 98 laki-laki dan 213 perempuan. Teknik analisis penelitian ini adalah teknik uji korelasi Spearman. Koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,260, dengan nilai 0,000 (p < 0,05). Perfeksionisme dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh pada masa dewasa awal berhubungan secara positif dan signifikan. Kata kunci : perfeksionisme, ketidakpuasan terhadap citra tubuh, dewasa awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

ix

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan

kasih karunianya serta berkat sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan antara

Perfeksionisme dengan Ketidakpuasan Terhadap Citra Tubuh pada Masa Dewasa

Awal” telah terselesaikan. Skripsi ini terselesaikan tak lepas dari dukungan,

bantuan dan doa oleh banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak Dr. T. Priyo Widyanto, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si selaku Kepala Program Studi Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing Akademik

saya untuk semester ini.

3. Bapak C. Wijoyo Adinugroho, M.Psi selaku Dosen Pembimbing

Akademik (DPA) dan Dosen Pembimbing Skripsi (DPS).

4. Bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Si selaku moderator dalam proses

adaptasi skala penelitian Perfeksionisme.

5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah

mendidik dan memberikan pengetahuan yang sangat berguna.

6. Papa (Yang di surga), Mama, Mas Respasti, Mbak Dwi, Mbak Sri, Mas

Catur, Mas Panji serta Om Engku yang selalu memberikan dukungan baik

moral maupun materi, kasih sayang, dan doa kepada penulis dalam

menyelesaikan pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

x

7. Sahabat saya Rangga; Dorotea Hening A; Marlina Sutandi; Annety

Lensiana P; Woro, Clara, Yoan dan Wita. Terima kasih bantuannya dari

awal hingga akhir penyelesaian skripsi ini.

8. Kak Rudy, Kak Farel, Kak Rafki dan Kak Yonathan yang membantu saya

dalam mengadaptasi skala Perfekesionisme walaupun di dalam kesibukan,

kalian tetap menyempatkan untuk menerjemahkan skala tersebut. Terima

kasih banyak.

9. Mr. Gregory T. Smith, Ph.D., Professor in Oxford University, Terima

kasih banyak atas ijinnya dalam memakai skala perfeksionisme dan

sharingnya mengenai perfeksionisme di budaya individualis serta konsep

perfeksionisme.

10. Teman – teman satu angkatan 2011, terima kasih banyak atas tali

persaudaraan selama ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Semoga semua kebaikan, bantuan dan dukungan yang telah

diberikan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa dan mudah –

mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Penulis

Sadriyah Pratiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ v

ABSTRACT ..................................................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................................... vii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 10

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 10

1. Manfaat Teoritis ........................................................................................... 10

2. Manfaat Praktis ............................................................................................ 10

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 11

A. Perfeksionisme ................................................................................................... 11

1. Pengertian Perfeksionisme ........................................................................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

xii

2. Pembentukan Kepribadian Perfeksionisme ................................................. 12

3. Aspek Perfeksionisme .................................................................................. 13

B. Citra Tubuh ........................................................................................................ 16

1. Pengertian Citra Tubuh ................................................................................ 16

2. Perempuan dan Citra Tubuh ........................................................................ 17

3. Laki – laki dan Citra Tubuh ......................................................................... 19

C. Ketidakpuasan Terhadap Citra Tubuh ............................................................... 20

1. Pengertian Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh ......................................... 20

2. Faktor – Faktor Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh ................................. 21

3. Aspek Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh ................................................ 25

D. Dewasa Awal ..................................................................................................... 27

1. Pengertian Dewasa Awal ............................................................................. 27

2. Perkembangan Fisik Dewasa Awal .............................................................. 28

3. Perkembangan Sosio – Emosional Dewasa Awal ........................................ 29

E. Dinamika Hubungan Perfeksionisme dan Ketidakpuasan terhadap Citra

Tubuh pada Dewasa Awal ................................................................................. 29

F. Skema ................................................................................................................ 33

G. Hipotesis ............................................................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 34

A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 34

B. Variabel Penelitian ............................................................................................. 34

C. Definisi Operasional .......................................................................................... 34

1. Perfeksionisme ............................................................................................. 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

xiii

2. Ketidakpuasan Terhadap Citra Tubuh ......................................................... 35

D. Subjek Penelitian ................................................................................................ 35

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ................................................................. 36

1. Metode ......................................................................................................... 36

a. Alat Pengumpulan data ......................................................................... 36

1. Perfeksionisme .............................................................................. 36

2. Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh ............................................ 38

F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Item ............................................................ 39

1. Validitas ....................................................................................... 39

2. Reliabilitas .................................................................................... 41

3. Seleksi Item ................................................................................... 42

G. Teknik Analisis Data .......................................................................................... 45

1. Uji Normalitas ............................................................................... 45

2. Uji Linearitas ................................................................................. 46

3. Uji Hipotesis ................................................................................. 46

H. Pelaksanaan Uji Coba ........................................................................................ 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 47

A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................................... 47

B. Deskripsi Subjek ............................................................................................... 47

C. Deskripsi Data Penelitian ................................................................................. 48

D. Kategorisasi ...................................................................................................... 50

E. Analisis Data Penelitian .................................................................................... 52

1. Uji Asumsi .................................................................................................. 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

xiv

2. Uji Hipotesis ............................................................................................... 54

F. Pembahasan ...................................................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 60

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 60

B. Saran ................................................................................................................. 60

C. Keterbatasan ..................................................................................................... 61

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 63

Lampiran ........................................................................................................................ 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

xv

Daftar Tabel

Tabel 3.1 Blueprint dan Distribusi item Skala Perfeksionisme ............................. 37

Tabel 3.2 Pemberian Skor Skala Perfeksionisme................................................... 38

Tabel 3.3 Pemberian Skor Skala Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh ................ 38

Tabel 3.4 Blueprint dan Distribusi item Skala Ketidakpuasan terhadap

Citra Tubuh ............................................................................................ 39

Tabel 3.5 Distribusi Item Final Skala Perfeksionisme setelah Uji Coba ............... 44

Tabel 3.6 Distribusi Item Final Skala Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh

setelah Uji Coba ..................................................................................... 46

Tabel 4.1 Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................... 49

Tabel 4.2 Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia ....................................................... 48

Tabel 4.3 Deskripsi Subjek Berdasarkan Status Sosial .......................................... 48

Tabel 4.4 Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 48

Tabel 4.5 One Sample Statistik .............................................................................. 49

Tabel 4.6 One Sample test ...................................................................................... 49

Tabel 4.7 Norma Kategorisasi ................................................................................ 51

Tabel 4.8 Norma Kategorisasi Perfeksionisme ...................................................... 51

Tabel 4.9 Norma Kategorisasi Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh .................... 53

Tabel 4.9.1 Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 53

Tabel 4.9.2 Hasil Uji Linearitas ................................................................................ 54

Tabel 4.9.3 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................. 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

xvi

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Bentuk Skala Perfeksionisme dan Skala Ketidakpuasan terhadap

Citra Tubuh pada Dewasa Awal ............................................................ 72

Lampiran 2. Hasil Seleksi item dan Reliabilitas Skala Final...................................... 81

Lampiran 3. Uji Deskriptif Mean Empirik ................................................................. 86

Lampiran 4. Uji Normalitas ........................................................................................ 87

Lampiran 5. Uji Linearitas .......................................................................................... 93

Lampiran 6. Uji Hipotesis .......................................................................................... 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bagi individu di Indonesia rupa fisik tidak terlepas dari kecantikan

dan ketampanan. Setiap budaya dan individu memiliki tolak ukur masing-

masing untuk menilai penampilan yang menarik (Brown dan Bardoukas,

2013). Namun, sebuah ungkapan “Beauty controls the world” membuat

individu ingin memiliki penampilan yang sempurna dengan cara yang

alami ataupun instan, salah satunya dengan operasi plastik (Rahmat,

2011).

Tidak hanya perempuan, laki-laki juga memiliki pandangan

mengenai penampilan yang ideal (Heywood dan McCabe, 2006).

Perempuan memiliki kepedulian yang lebih besar terhadap fisiknya

dibandingkan laki-laki (Tiggemann, 2004). Meskipun demikian,

sedikitnya 66% laki-laki memiliki ketidakpuasan terhadap citra tubuh

(McArdle dan Hill, 2009), sedangkan pada perempuan sebanyak 60%

(Heywood dan McCabe, 2006). Dari penelitian tersebut terlihat bahwa

ketidakpuasan terhadap citra tubuh pada perempuan dan laki-laki pada

budaya individualis merata terjadi. Ketidakpuasan terhadap citra tubuh

berkaitan erat dengan media sosial, keluarga dan teman sebaya, ekologi,

dan budaya serta standar tubuh ideal dalam masyarakat (Shroff dan

Thompson, 2006; Vonderen dan Kinnally, 2012). Individu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

2

ketidakpuasan terhadap citra tubuh sering melakukan olahraga berat untuk

membentuk otot tubuh (Dyer dkk, 2015). Proses membandingkan diri

dengan figur kelompok merupakan salah satu faktor ketidakpuasan

terhadap citra tubuh (Chow dan Tan, 2014). Sementara itu, meningkatnya

ketidakpuasan terhadap citra tubuh pada laki-laki dapat diindikasikan

dengan petumbuhan kosmetik, pemeliharaan wajah, operasi plastik dan

juga pembentukan otot badan (Dyer dkk, 2015; Meller dkk, 2014).

Individu memperhatikan penampilan karena perubahan fisik yang

terjadi pada masa remaja hingga dewasa awal (Santrock, 2002). Selain itu,

individu memiliki kebutuhan untuk diterima dan terhindar dari penolakan

orang lain (Flett dan Hewit dalam Stoeber, 2012). Penampilan fisik seperti

bentuk tubuh dan tinggi badan merupakan hal yang diperhatikan di dalam

kehidupan sosial. Individu secara sadar maupun tidak sadar memiliki

dorongan untuk memenuhi standar tubuh ideal menurut pandangan

masyarakat.

Berkembangnya modernisasi di negara barat membentuk citra

tubuh dan standar tubuh ideal baru bagi individu menurut Featherstone

(dalam Bestiana, 2012). Perubahan ini membuat individu sering

membandingkan tubuh sendiri dengan tubuh ideal masyarakat yang

disebut ketidakpuasan terhadap citra tubuh (Grogan, 1999). Individu

melakukan cara untuk membentuk tubuh sempurna sesuai dengan standar

yang diterapkan dirinya dan masyarakat (Bestiana, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

3

Eloise Aimee Parry, mahasiswa kedokteran di Inggris meninggal

dunia karena menelan pil diet (Ningsih, 2015). Tidak hanya di Inggris,

Prilly Letuconsina seorang artis Indonesia melakukan diet ketat hingga

lemas dan dilarikan ke rumah sakit (Pramono, 2014). Seorang mahasiswa

di Yogyakarta sempat jatuh pingsan dan lemas dikampus karena

melakukan diet ketat (Rahmat, 2011). Rayhan merasa bahwa tubuhnya

kurus dan ingin membentuk badan yang kekar dan berotot dengan

melakukan pemilihan makanan yang ketat dan olahraga yang berlebihan

(Zul, 2012).

Kasus di atas merupakan contoh ketidakpuasan terhadap citra

tubuh karena individu cemas dengan kekurangan fisik yang dimiliki

(Zoletic dan Belko, 2009). Ketidakpuasan terhadap citra tubuh

berhubungan dengan perilaku gangguan makan dan diet yang berlebihan

(Dakanalis dkk, 2015; Gaskill dan Sanders, 2000). Menurut Thompson

(1996) ketidakpuasan terhadap citra tubuh memiliki tiga aspek yaitu

afektif, kognitif dan perilaku.

Individu memiliki ketidakpuasan terhadap citra tubuh tidak

terlepas dari kritik maupun evaluasi teman sebaya dan orang tua mengenai

tubuh ideal (Thompson dkk, 1995). Individu yang menekankan kritik dan

evaluasi serta membandingkan diri dengan sosial memiliki kecenderungan

perfeksionis (Flett, Besser, Davis, dan Hewitt, 2003). Perfeksionisme

merupakan kecenderungan individu yang memiliki standar terlalu tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

4

dan mengikutsertakan kritik evaluasi diri yang berlebihan (Frost dkk

dalam Stober, 1998).

Individu perfeksionis menunjukan ketidakpuasan bahwa segala

sesuatunya adalah kesalahan (Stairs, Smith, Zapolski, Comb, & Settles,

2012). Serupa dengan berita mengenai individu yang menganggap gemuk

adalah kesalahan sehingga mengalami anoreksia dan bulimia. Mereka

adalah individu yang memiliki kecenderungan perfeksionis dan sangat

mementingkan penilaian orang lain terhadap citra diri (Williams, 2009).

Menurut Stairs dkk (2012), kecenderungan perfeksionis memiliki

Sembilan aspek. Aspek tersebut adalah standar tinggi, keteraturan,

perfeksionis terhadap orang lain, reaktivitas terhadap kesalahan, persepsi

tekanan dari orang lain, ketidakpuasan, detil dan pemeriksa, kepuasan, dan

pikiran hitam putih. Tuntutan-tuntutan ini berkesinambungan dengan

keinginan untuk diterima dan mendapat penghargaan (Blatt, 1995).

Perfeksionisme berkembang dalam diri individu melalui pola asuh

ataupun dengan meniru perilaku keluarga (Egan, Wade, Shafran, dan

Anthony, 2014; Stoeber dan Roche, 2014). Individu perfeksionis tidak

terlepas dari pola asuh yang tidak aman. Pola asuh yang tidak aman

membuat individu merasa kurang diterima, tertolak, dan kurang dicintai

oleh keluarga (Wei, Russell, Abraham, and Mallinckrodt, 2004). Perasaan

tertolak menimbulkan evaluasi dan kritik yang melekat pada diri individu

(Ellis dalam Klibert dkk, 2015). Oleh karena itu, individu cenderung

mencari penerimaan dan cinta dengan menerapkan standar yang tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

5

(Klibert, Lamis, Naufel, Yancey dan Lohr, 2015). Individu menerapkan

standar tinggi dan sulit dicapai sehingga tidak puas pada diri sendiri

(Stoeber, 2014). Ketidakpuasan tersebut tidak hanya dalam pekerjan, tetapi

juga pada hal yang melekat dalam diri, salah satunya adalah tubuh

(Debraganza dan Hausenblas, 2010).

Individu yang memiliki kecenderungan perfeksionis memiliki

standar yang amat tinggi untuk diri (Besser, Flett, Hewitt dan Guess,

2008). Perasaan ditekan oleh diri dan orang lain tidak lepas dari kebutuhan

untuk diterima dan dicintai, sehingga kritikan dari lingkungan merupakan

hal yang tidak menyenangkan bagi individu (Huxley, Halliwell dan

Clarke, 2014). Secara khusus, individu yang memiliki kecenderungan

perfeksionis mengalami depresi, dysporia dan perasaan negatif lainnya

(Frost dalam Donovan dkk, 2014; Hewitt dan Flett, 1991). Terlebih pada

masa dewasa awal, individu harus menghadapi dunia yang komplek

seperti karir, pendidikan, gaya hidup dan pasangan hidup (Santrock,

2002).

Gaya hidup dipengaruhi oleh lingkungan sekitar individu terutama

dalam berpenampilan. Individu mencoba untuk menyesuaikan diri dan

berpenampilan sesuai dengan lingkungan sosialnya (Shroff dan

Thompson, 2006). Hal tersebut merupakan evaluasi subjektif dan penilaian

terhadap citra tubuh mereka sendiri (Ogden dan Taylor, 2000), sehingga

muncul pikiran, perasaan serta persepsi mengenai penampilan dan bentuk

tubuh (Thomson dkk dalam Grogan, 1999). Pikiran, perasaan dan persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

6

mengenai penampilan dan bentuk tubuh merupakan bentuk dari

ketidakepuasan terhadap citra tubuh yang mereka miliki (Cash, 2012).

Khususnya, individu yang memiliki kecenderungan perfeksionis, mereka

mengevaluasi secara subjektif dan bersifat negatif serta tidak realisistis

(Flett, Hewitt, Shapiro dan Rayman, 2001). Evaluasi ini berbahaya bagi

individu, mereka mengembangkan perasaan, pikiran dan persepsi negatif

bahwa mereka ditolak oleh lingkungan karena bentuk tubuhnya (Levinson

dan Rodebaugh, 2014).

Individu merasa tidak puas dan cemas dengan citra tubuh yang

dimiliki karena perasaan evaluatif dan kritik yang selalu ditekankan (Mills,

Thyszkiewicz, dan Holmes, 2014). Mereka melakukan hal ekstrem untuk

membentuk tubuhnya seperti diet ketat, olahraga yang berlebihan, bulimia

hingga melakukan operasi plastik (Cash, 2012). Kasus tersebut merata

terjadi pada laki-laki dan perempuan di bawah usia 30 tahun (Heywood

dan McCabe, 2006). Pada individu di budaya kolektif yang berkelompok

dan berinteraksi satu sama lain sering mendapat kritikan ataupun evaluasi

tubuh secara negatif dari lingkungan (Chow dan Tan, 2014). Individu

cenderung membandingkan tubuh yang di miliki dengan tubuh yang ideal

pada kelompok (Mills, Thyszkiewicz, dan Holmes, 2014).

Di budaya kolektif, individu hidup berkelompok, memprioritaskan

tujuan pada kelompok, membentuk perilaku atas dasar kelompok dan

berprilaku sesuai dengan cara yang umum. Ketika individu tidak mampu

menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, individu merasa cemas, takut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

7

dan merasa tertolak oleh kelompok (Levinson dan Rodebaugh, 2014).

Perasaan cemas dan tertolak berhubungan dengan penerimaan diri dan

kelompoknya.

Menurut Santrock (2002), individu dewasa awal merupakan

seseorang yang berusia 18 hingga 30 tahun, usia dimana individu

menghadapi pekerjaan yang komplek dan membuat keputusan mengenai

masa depannya. Individu dewasa awal membuat keputusan yang lebih

komplek mengenai karir, nilai-nilai, keluarga dan hubungan, serta

mengenai gaya hidup yang lebih luas. Khususnya dalam hubungan dengan

lawan jenis, individu cenderung bersaing dengan kelompok. Individu

memikat lawan jenis dengan prestasi ataupun dengan pesona kemenarikan

fisik yang dimiliki. Sedangkan, mengenai gaya hidup, individu dewasa

awal cenderung mengikuti gaya yang lebih modern.

Gaya hidup saat ini yang sangat popular bagi individu adalah

melakukan perawatan untuk mencerahkan kulit, melakukan diet serta

olahraga yang berlebihan untuk menurunkan berat badan dan membentuk

tubuh ideal. Gaya hidup ini sesuai dengan standar diri supaya mendapat

pengakuan dan tidak merasa tetolak dalam sekelompok. Paham dari

budaya barat mengenai tubuh langsing dan atletis sudah meluas ke negara

timur, misalnya dari Amerika ke budaya Jepang dan Korea Selatan

(Grogan, 1999).

Media masa seperti televisi, film dan website di internet secara

terus menerus memperlihatkan bentuk dan ukuran tubuh yang didambakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

8

(Kinnally dan Vonderen, 2012). Kemajuan teknologi membuat akses dunia

maya semakin cepat dan mudah. Individu dapat dengan mudah mengakses

media melalui smartphone yang dimiliki. Intensitas yang terus-menerus

membuat individu menginginkan tubuh yang ideal dan membuat mereka

tidak puas pada tubuhnya sendiri. Khususnya pada usia dewasa awal yang

mengalami perkembangan fisik yang mencapai puncaknya dan mengalami

penurunan pada usia selanjutnya (Santrock, 2002). Perkembangan ini

berhubungan dengan kepuasan fisik yang dimiliki, terutama pada mereka

yang ingin mencari pasangan hidup.

Pada individu dewasa awal memiliki tuntutan untuk bekerja dan

bersosialiasasi, mereka rentan untuk mendapat kritikan dan evaluasi dari

orang lain (Besser, Flett, Hwitt dan Guez, 2008). Tidak hanya kritikan dan

evaluasi dari teman sebaya, tetapi dari keluarga juga yang terus

dikembangkan (Sturman, Flett, Hewitt dan Rudolf, 2009). Individu

cenderung menjadi sosok yang ideal bagi diri dan lingkungannya untuk

dapat diterima. Ketika terus menerus dilakukan, individu menjadi evaluatif

terhadap diri secara berlebihan (Bardone, Vohs, Abramson, Heatherton

dan Joiner, 2000). Kritik dan evaluasi yang berlebihan ini dimiliki oleh

individu yang berkecenderungan perfeksionis (Greenspon, 2000).

Individu yang perfeksionis memiliki standar yang tinggi dan

kecenderungan untuk tidak puas segala sesuatu (Stairs dkk, 2012).

Seringkali individu merasa ditekan oleh evaluasi diri dan masyarakat

(Hewit dan Flett, 1991). Evaluasi ini tidak hanya dalam kinerja, tetapi juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

9

dalam penampilan (Zoletic dan Belko, 2009). Evaluasi tersebut terkait

dengan ketidakpuasan terhadap citra tubuhnya dengan menuntut diri untuk

memenuhi standar sosial.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti melakukan penelitian

mengenai perfeksionisme dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh pada

dewasa awal. Ketidakpuasan terhadap citra tubuh merupakan

perbandingan bentuk tubuh individu dengan bentuk tubuh ideal dalam

masyarakat. Pemikiran ini mengarahkan pada tuntutan sosial yang

dipersepsikan sebagai hal yang harus dipenuhi, supaya tidak mendapat

kritik dan evaluasi dari orang lain. individu sering memiliki pemikiran

negatif terhadap diri dan rentan mengalami ketidakpuasan terhadap citra

tubuh. Evaluasi dan kritik terhadap diri yang berlebihan merupakan

kecenderungan dari individu yang perfeksionis. Seseorang yang memiliki

kecenderungan perfeksionis memiliki kepercayaan bahwa mereka harus

memenuhi tuntutan diri dan masyarakat untuk dapat diterima di

lingkungan. Tuntutan ini sering dialami oleh individu dewasa awal yang

memiliki tugas perkembangannya untuk bekerja ataupun mencari

pasangan hidup. Maka dari itu, peneliti ingin meneliti mengenai

“Hubungan antara perfeksionisme dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh

pada masa dewasa awal”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

10

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan permasalahan yang diajukan oleh peneliti adalah apakah

ada hubungan antara perfeksionisme dan ketidakpuasan terhadap citra

tubuh pada masa dewasa awal?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu mengenai hubungan

antara perfeksionisme dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh pada masa

dewasa awal.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah menambah

pengetahuan mengenai ilmu psikologi, terutama dalam perkembangan

ilmu psikologi klinis pada ketidakpuasan terhadap citra tubuh dan

kecenderungan perfeksionis. Di sisi lain, penelitian ini juga menambah

kajian dalam psikologi perkembangan mengenai peran penting

kepuasan tubuh pada dewasa awal.

2. Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah memberikan kontribusi

pada praktisi untuk mempertimbangkan peran penting konsep

perfeksionisme dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh. Konsep ini

berdampak pada perilaku yang lebih sehat bagi klien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perfeksionisme

1. Pengertian Perfeksionisme

Perfeksionisme menurut Hewitt and Flett’s (dalam Stairs dkk,

2012) merupakan sebuah paham kepribadian yang memiliki

karakteristik untuk berjuang dengan standar yang tinggi dan berlebihan

pada kritikan dan evaluasi. Shafran dkk (dalam Macedo dkk, 2014)

mendefinisikan bahwa perfeksionisme merupakan kecenderungan

kepribadian untuk mengevaluasi diri secara berlebihan demi

pencapaian diri dengan menerapkan standar kerja yang tinggi. Horney

(1950) menggambarkan bahwa seorang perfeksionis adalah individu

yang neurotik yang berjuang secara terus-menerus untuk menjadi citra

yang ideal bagi dirinya. Hollender (1965) mengatakan bahwa

perfeksionisme didorong oleh perasaan tidak aman untuk mencari

penerimaan dari lingkungan melalui prestasi dan kemampuan

berprilaku.

Dari pemaparan di atas peneliti menyimpulkan bahwa

perfeksionime merupakan kecenderungan yang dimiliki oleh seorang

individu untuk berjuang secara terus-menerus dengan menerapkan

standar yang tinggi pada diri sendiri yang dipengaruhi oleh pikiran dan

perasaan tidak aman atas penolakan dari lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

12

2. Pembentukan Kepribadian Perfeksionisme

Hal dasar yang membentuk individu dengan kepribadian

perfeksionis adalah pola asuh dari lingkungan terutama keluarga

(Stoeber dan Roche, 2014; Wei, Russell, Abraham, and Mallinckrodt,

2004). Dalam keluarga, individu berkembang dengan sebuah budaya

yang membentuk sebuah kebiasaan (Triandis dan Suh, 2002). Di sisi

lain, individu cenderung meniru pengasuh mereka (Egan, Wade,

Shafran, dan Anthony, 2014). Pola asuh yang tidak aman membuat

individu kurang percaya diri dan memiliki permasalahan dengan

perasaannya (Ellis dalam Klibert dkk, 2015). Permasalahan tersebut

terus-menerus terjadi sampai mereka berkembang di dalam

masyarakat. Permasalahan individu tidak hanya berakibat terhadap

perasaannya, tetapi juga pada pemikirannya (Egan, Wade, Shafran, dan

Antony, 2014)

Individu yang berkembang di dalam masyarakat dan memiliki

sebuah permasalahan cenderung mengkompensasikan pada hal lain

untuk diterima oleh masyarakat. Mereka cenderung individualistik dan

mengembangkan diri supaya dapat diterima di lingkungan (Triandis

dan Suh, 2002). Mereka menerapkan standar diri berdasarkan standar

masyarakat.

Mereka ingin diterima oleh lingkungan dan tidak mendapat

kritik maupun evaluasi oleh masyarakat, sehingga cenderung

menerapkan standar yang tinggi dalam diri. Standar yang tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

13

dilakukan secara terus menerus membuat individu tidak mudah puas

(Klibert, Lamis, Naufel, Yancey dan Lohr, 2015).

Secara tidak sadar mereka memiliki pemikiran yang tidak

realistik pada dirinya sendiri maupun pada anggapan orang lain

Anthony dan Swinson (dalam Egan dkk, 2014). Individu merasa

ditekan oleh lingkungan atas pencapaian yang diperolehnya. Mereka

menerapkan standar yang tinggi bagi diri, kemudian mereka

menerapkan standar tersebut pada orang lain (Hewitt dan Flett, 1991).

Individu sering mengevaluasi diri karena secara tidak sadar mereka

terus mengatakanakan “seharusnya” pada kinerjanya (Ellis, 1973).

Oleh karena itu, Individu sering menekan diri dan lingkungan secara

terus-menerus sehingga membentuk kecenderungan perfeksionis.

3. Aspek Perfeksionisme

Menurut Stair dkk (2012) perfeksionisme terbagi atas sembilan

aspek. Aspek tersebut dituangkan dalam suatu alat ukur skala yang

disebut skala M-CUP (Measure of Constructs Underlying

Perfectionism). Skala ini menjelaskan mengenai aspek-aspek

perfeksionisme sebagai berikut:

1. Standar Tinggi

Seseorang dengan kecenderungan perfeksionis,

memiliki standar dan motivasi yang tinggi pada diri. Individu

tersebut biasanya memiliki standar yang tidak realistik dan sulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

14

untuk dicapai oleh dirinya. Menurut Sorotzkin (1985) cara

berpikir yang didorong oleh perasaan untuk mendapatkan hasil

yang sempurna pada hidupnya dilandasi oleh kata “seharusnya”

di dalam diri individu.

2. Keteraturan

Kecenderungan perfeksionis ini mengarah pada hal-hal

yang terstruktur, rapi, mengatur orang-orang di lingkungannya,

serta mengurutkan benda-benda di sekitarnya secara tertata.

Pada pekerjaan, individu cenderung mengerjakan secara

sistematik dan sesuai dengan aturan.

3. Perfeksionis terhadap orang lain

Pada kecenderungan perfeksionis ini, seseorang

menuntut kinerja dan kesempurnaan dari orang lain yang tinggi

yang didorong oleh perasaan mereka. Pada aspek ini individu

menampilkan kekakuan, kemarahan dan tidak dapat memberi

toleransi yang menimbulkan permasalahan dalam relasi dengan

orang lain baik dirumah ataupun dalam pekerjaan. Permintaan

dan harapan yang berlebihan pada orang lain seringkali

membuat individu menyalahkan orang lain, sombong dan

dominan pada orang lain. Individu tersebut memiliki masalah

ketika menyerahkan tugas pada orang lain karena khawatir

hasilnya tidak sempurna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

15

4. Reaktivitas terhadap kesalahan

Reaktivitas terhadap kesalahan adalah kecenderungan

individu yang mengarah pada perilaku-perilaku negatif dari

sebuah kesalahan dalam pekerjaan. Individu sangat

memperhatikan apa yang telah dilakukan pada sebuah

kesalahan.

5. Persepsi tekanan dari orang lain

Individu biasanya memiliki kepercayaan bahwa orang

lain berharap lebih pada dirinya untuk menjadi seorang

sempurna. Pada aspek ini, individu diasosiasikan dengan

simptom depresif. Secara kognitif mereka di evaluasi oleh

aturan-aturan yang selalu menekan diri. Aturan tersebut sangat

penting bagi dirinya sehingga terjadi reaksi psikologis dari

individu dalam berperilaku (Jahromi, Naziri dan Barzegar;

2012). Mereka memiliki kepercayaan bahwa kegagalan

mengakibatkan permasalahan interpersonal (seperti kehilangan

kepercayaan dari orang lain, orang lain kehilangan ketertarikan

dan membuat orang lain kecewa).

6. Ketidakpuasan

Seseorang memiliki kecenderungan untuk merasa tidak

puas dalam mencapai standarnya. Selain itu, individu merasa

bahwa apa yang ada tidak cukup dan tidak benar menurutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

16

Mereka merasa bahwa segalanya selalu salah karena

ketidakpuasan yang dimilikinya.

7. Detil dan memeriksa

Individu pada kecenderungan perfeksionisme ini

seringkali dihubungankan dengan self-criticism dan self-

scrutiny yang tinggi dan ketidakmampuan untuk mengalami

kesalahan atau kegagalan dalam dirinya.

8. Kepuasan

Sebuah kebiasaan atau kecenderungan untuk mengalami

hal-hal yang memuaskan dan positif ketika mengerjakan suatu

hal atau menyelesaikan sesuatu.

9. Pikiran Hitam Putih

Seseorang cenderung berpikir bahwa jika sesuatunya

tidak sempurna maka hal tersebut buruk atau dianggap sebagai

sebuah kegagalan. Individu merasa bahwa dirinya tidak dapat

melakukan sesuatu dengan sempurna.

B. Citra Tubuh

1. Pengertian Citra Tubuh

Menurut Banfield dan McCabe (2002), citra tubuh merupakan

sebuah representasi mental dari bentuk, ukuran dan formasi sebuah

tubuh. Hal tersebut dipengaruhi oleh variasi pengalaman, budaya dan

sosial, individu dan faktor biologis. Fisher (dalam Grogan, 1999)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

17

berpendapat bahwa citra tubuh merupakan sebuah persepsi, pikiran

dan perasaan pada tubuhnya. Persepsi, pikiran dan perasaan

membentuk sebuah komponen subjektif pada tubuh masing – masing.

Komponen subjektif dari sebuah gambaran tubuh adalah kepuasan dan

ketidakpuasan dengan ukuran atau bentuk tubuh (Zoletic dan Belko,

2009). Kepuasan dan ketidakpuasan terlihat dari perilaku, perasaan

dan pikiran mengenai tubuh sendiri.

2. Perempuan dan Citra Tubuh

Perempuan selalu mendorong dirinya untuk mengubah bentuk

dan berat badan sesuai dengan tipe ideal dalam lingkungannya

(Chapela, Unikel, Mendoza dan Lachica, 2014). Perubahan ini terjadi

karena komunikasi dan modeling dari lingkungan (Kichler dan

Crowther, 2009). Selain itu, iklan di televisi dan banyak model dengan

badan yang kurus memicu perempuan untuk mengubah bentuk dan

berat badannya (Kinnally dan Vonderen, 2014). Perempuan cenderung

melakukan diet ketat, minum pil pelangsing dan bahkan melakukan

operasi plastik supaya memiliki tubuh yang mereka inginkan

(Dakanalis, Zanetti, Riva, Colmegna, Volpato, Madeddu dan Clerici,

2015; Kartikasari, 2013).

Perempuan percaya bahwa kehidupan mereka lebih baik

apabila mengurangi berat badan mereka yang terlihat dari

meningkatknya tingkat kepercayaan diri (Donovan, Chew dan Penny,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

18

2014). Pada umumnya perempuan menginginkan supaya dirinya lebih

kurus dibandingkan dengan tubuh sesungguhnya. Membandingkan

tubuhnya dengan tubuh orang lain yang dianggapnya lebih menarik

merupakan hal yang sering terjadi diantara perempuan pada semua

usia (Mills, Thyszkiewicz, dan Holmes, 2014). Selain itu, beberapa

penelitian menunjukan bahwa kehamilan membuat perempuan

memiliki ketidakpuasan berlebih terhadap citra tubuhnya

(Tyszkiewicz, Skouteris, Watson dan Hill, 2012).

Perempuan pada usia 17-25 tahun lebih rentan mengalami

ketidakpuasan terhadap citra tubuhnya (Sivert dan Sinanovic, 2008).

Citra pada penampilan yang menjadi pusat perhatian perempuan

adalah berat badan, tubuh dan penampilan secara keseluruhan

(Heywood dan McCabe, 2006). Meskipun demikian, sebagian besar

perempuan sering mempermasalahkan tubuh yang memiliki lemak

menumpuk seperti perut dan paha (Debraganza dan Hausenblas,

2010). Hal ini tidak lepas dari perkembangan puberitas yang

memuncak pada perempuan saat usia 18 tahun. Menurut Garner dkk

(dalam Grogan, 1999) pada beberapa bagian tubuh yang membesar

membuat sekitar 50% perempuan tidak puas pada tubuh yang mereka

miliki.

Menurut Second dan Jourard (dalam Grogan, 1999),

ketidakpuasan terhadap citra tubuh memiliki hubungan dengan self

esteem. Hubungan ini bersifat negatif, karena apabila individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

19

memiliki ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang tinggi maka self

esteem yang dimiliki rendah (Bardone, Vohs, Abramson, Heatherton

dan Joiner, 2000). Tidak hanya pada self esteem, ketidakpuasan

terhadap tubuh juga sangat berpengaruh pada perkembangan eating

disorder pada perempuan (Thompson dan Heinberg, 1999).

3. Laki-laki dan Citra Tubuh

Pada dasarnya banyak sosial media yang mempertontonkan

bentuk tubuh perempuan daripada tubuh lak-laki (Brown dan

Bardoukas, 2013; Morgan dalam Grogan, 1999). Namun, banyak laki-

laki yang sebenarnya memiliki ketidakpuasan pada bentuk tubuhnya.

Didukung dengan peningkatan ketidakpuasan terhadap citra tubuh

pada laki – laki selama 30 tahun terakhir dari 15 % menjadi 43 %

(Stapleton, Mclntyre dan Bannatyne, 2014). Secara umum, laki-laki

lebih mementingkan bagian otot tubuh seperti pada otot dada, lengan,

bahu, tinggi badan ataupun berat badan (Grogan, 1999).

Laki-laki yang memiliki kepuasan dengan bagian tubuhnya

cenderung lebih positif dalam memandang dirinya (Brown dan

Bardoukas, 2013). Perasaan positif bagi laki-laki yang memiliki

bentuk tubuh berotot diindikasikan dengan merasa kuat, bahagia,

merasa diri sebagai penolong dan pemberani. Menurut Fenzoi dan

Shields (dalam Grogan, 1999) beberapa hal yang membuat lelaki puas

dengan citra tubuhnya adalah mengenai kemenarikan fisik, kekuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

20

tubuh dan juga kondisi fisik seperti berat dan tinggi badan. Kaum laki-

laki umumnya sangat menyukai tren dalam pembentukan otot, tinggi

badan maupun berat badan (Chow dan Tan, 2014). Begitu pula

sebaliknya, ketidakpuasan terjadi apabila badan yang dimiliki tidak

sesuai dengan citra tubuh yang diinginkan (Grogan, 1999).

Bentuk otot yang dimiliki laki-laki seringkali diindikasikan

dengan kejantanan yang ideal, semua ini tidak lepas dari pengaruh

budaya barat di mana laki-laki yang memiliki kejantanan

dipresentasikan dengan kekuatan, kekuasaan, dan keagresifan. Seperti

yang dijelaskan oleh Dakanalis dkk (2015) bahwa berotot merupakan

salah satu bentuk dari maskulinitas. Namun, ada beberapa penelitian

yang mengatakan bahwa otot yang ekstrem secara sosial kurang

diterima di dalam masyarakat karena sebagian laki-laki menganggap

tidak natural atau bahkan menjijikan menurut penelitian St Martin dan

Gavey (dalam Grogan, 1999).

C. Ketidakpuasan Terhadap Citra Tubuh

1. Pengertian Ketidakpuasan Terhadap Citra Tubuh

Cash dan Pruzinsky (2002) mendefinisikan bahwa

ketidakpuasan terhadap tubuh merupakan sebuah pemikiran dan

perasaan negatif mengenai tubuh sendiri. Grogan (1999)

menambahkan bahwa fenomena psikologi tersebut tidak terlepas dari

faktor lingkungan. Tidak hanya melihat pengalaman individu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

21

tubuhnya sendiri, tetapi juga dengan budaya yang dimiliki. Seseorang

membandingkan diri dengan figur menarik sehingga menimbulkan

evaluasi pada penampilan yang dimiliki (Vonderen dan Kinnally,

2012). Ketidakpuasan terhadap citra tubuh penting untuk

dipertimbangkan dari beberapa aspek adalah secara afektif, kognitif

dan perilaku.

Dari pemaparan di atas disimpulkan bahwa ketikdakpuasan

terhadap citra tubuh merupakan sebuah pikiran, perasaan dan perilaku

individu yang cenderung negatif terhadap penampilan tubuh yang

dimiliki.

2. Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpuasan terhadap Citra

Tubuh

Menurut Grogan (1999), beberapa faktor yang mempengaruhi

ketidakpuasan terhadap citra tubuh adalah:

a. Budaya

Di budaya barat, tubuh yang ideal diasosiasikan dengan

kebahagiaan, kesuksesan, keremajaan dan penerimaan secara

sosial. Budaya barat sangat mempengaruhi budaya timur

dengan seiring berkembangnya modernisasi. Tubuh yang

berotot diasosiasikan dengan kekuatan dan memiliki energi

daya tahan tubuh yang lebih. Perempuan yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

22

penampilan yang menarik adalah mereka yang memiliki

kemolekan tubuh yang ideal dengan kelangsingan.

Menurut Cash (2012) pemilik berat badan yang

berlebihan telah terstigma negatif dari kecil hingga dewasa

awal. Mereka cenderung diasosiasikan dengan kurang aktif,

kurang pintar, kurang bekerja keras, kurang sukses, kurang

atletik dan kurang popular daripada mereka yang memiliki

tubuh yang ideal. Menurut Cash (2012), pertumbuhan badan

merupakan salah satu bukti dari hasil dari genetika. Namun,

banyak individu yang hidup dalam budaya yang cenderung

bertahan pada keyakinan yang keliru. Individu sering

menyesuaikan diri dengan kesesuaian budaya dan ideologis

yang berlaku di masyarakat.

b. Media Sosial

Banyak teori yang mengatakan bahwa media sangat

berpengaruh pada laki-laki dan perempuan untuk

memperhatikan bagian tubuhnya. Khususnya dalam

ketidakpuasan citra tubuh, media seringkali memusatkan pada

model yang langsing sebagai iklan penurun berat badan dan

peninggi badan (Peter dan Baker, 1994).

Iklan seperti inilah yang membuat individu berpikir

bahwa tubuh ideal sangat diapresiasi oleh masyarakat, terutama

ketika bentuk tubuh yang dimiliki seperti model yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

23

ditampilkan. Media sangat memberi sarana dalam menciptakan

sebuah ketidakpuasan citra tubuh. Seperti halnya contoh

mengenai “iklan” yang merupakan bentuk dari media sosial

yang melukiskan tubuh yang ideal (Grogan, 1999).

Media sosial bermacam-macam di era modernisasi ini.

Tidak hanya televisi yang menjadi pusat iklan tetapi juga

koran, majalah, radio dan internet. Pada dewasa awal, individu

sangat aktif dalam penggunaan media sosial seperti facebook,

twitter, line, ataupun media sosial lain yang banyak

menampilkan iklan ataupun cuplikan gambar dan video dengan

berbagai model.

c. Usia

Banyak penelitian yang memfokuskan pada laki-laki

dan perempuan dengan usia tertentu, mulai dari remaja awal,

remaja tengah, remaja akhir hingga dewasa awal. Masing-

masing usia memiliki karakteristik tersendiri dalam

menanggapi ketidakpuasan citra tubuh (Grogan, 1999). Jelas

sekali bahwa perubahan bentuk tubuh dan perkembangan

secara sosial, psikologis dan seksual mulai berbeda. Pada

individu dewasa awal akan menampilkan fisik yang menarik

untuk mendapatkan pasangan. Pada individu dewasa awal,

sudah terlihat jelas pada setiap bagian tubuh yang berubah

secara sempurna dari masa puberitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

24

Individu dewasa awal sangat memperhatikan

penampilannya karena penuaan dini yang menimbulkan

keresahan. Mereka cenderung tidak percaya diri dengan

penampilannya dan meningkatkan aktivitas fisik untuk

memperlambat penuaan.

d. Kelas Sosial

Menurut Grogan (1999) kelas sosial berpengaruh

terhadap ketdakpuasan terhadap citra tubuh. Hal ini dibuktikan

dalam penelitian Wardle dan Marsland (dalam Grogan, 1999),

bahwa individu dengan kelas sosial yang tinggi cenderung

tidak puas dengan citra tubuh yang dimiliki. Individu yang

memiliki kelas sosial tinggi mudah mengakses segala bentuk

informasi. Sedangkan pada kalangan kelas sosial yang lebih

rendah cenderung terbatas dalam mengakses informasi yang

modern.

e. Hubungan Interpersonal

Dalam kelompok, individu mudah terpengaruh dan

cenderung tergantung dengan pendapat kelompok.

Ketergantungan ini terjadi pada idealisme individu dan

kelompok mengenai citra tubuh. Menurut Cash dan Purzinsky

(2002), pendapat kelompok mengenai penampilan individu

mempengaruhi individu dalam berpikir mengenai tubuh yang

dimiliki. Di sisi lain, pengaruh kepercayaan mengenai tubuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

25

yang ideal dari orang tua, teman sebaya dan saudara juga

berkontribusi dalam meningkatkan ketidakpuasan terhadap

citra tubuh (Odgen dan Taylor, 2000).

f. Kepribadian

Masing-masing individu hidup dalam lingkungan dan

pengasuhan yang berbeda, hal ini pula yang menyebabkan

individu memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian ini

juga sangat mempengaruhi pola pikir individu mengenai citra

tubuhnya. Individu yang memiliki kepercayaan diri, lebih

mudah berpikir positif pada tubuhnya.

Semua ini tidak terlepas dari pola asuh orang tua yang

aman atau tidak aman. Pola asuh yang tidak aman membuat

individu merasa tertolak, mencari penerimaan orang lain. Pola

asuh ini menumbuhkan perasaan negatif pada orang lain dan

pada diri sendiri termasuk citra tubuh yang dimiliki. Serupa

dengan pernyataan Cash dan Purzinky (2002) yang

mengatakan bahwa kepribadian seseorang berpengaruh pada

padangannya mengenai citra tubuh.

3. Aspek ketidakpuasan terhadap citra tubuh

Banyak peneliti yang telah membuat skala mengenai

ketidakpuasan citra tubuh dalam bentuk kuisoner antara lain The Body

Cathexist, The Body Areas Satisfaction, The Body Shape

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

26

Quistionnaire dan The Body Attitudes Quistionnaire di mana dalam

skala-skala ini mengindikasikan mengenai kepuasan dan

ketidakpuasan pada masing-masing bagian tubuh (Grogan, 1999).

Masing-masing bagian tubuh tersebut meliputi tinggi badan, berat

badan, lemak pada tubuh dan penampilan secara keseluruhan yang

direspon secara perasaan, persepsi, dan perilaku.

Menurut Banfield dan McCabe (2002), beberapa aspek

ketidakpuasan terhadap citra tubuh adalah:

a. Kognitif

Secara kognitif individu lebih menekankan persepsi

yang dimiliki terhadap citra tubuhnya. Tidak mereka

membandingkan tubuh yang dimiliki dengan tubuh orang lain.

Berpikir bahwa dengan memiliki tubuh langsing ataupun

berotot membuat individu diterima oleh masyarakat. Semakin

individu percaya bahwa tubuhnya tidak ideal, semakin tidak

puas pula pada citra tubuh yang dimiliki. Terdapat empat hal

yang diukur yaitu penampilan keseluruhan, tubuh atau badan,

tinggi badan dan berat badan sesuai dengan yang dikemukakan

oleh Grogan (1999).

b. Afektif

Pada aspek ini, individu cenderung memiliki perasaan

subjektif mengenai penampilan yang dimiliki. Individu

merasa gelisah, merasa tidak puas, tidak nyaman, tidak senang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

27

dengan penampilan secara keseluruhan ataupun pada bagian

tubuh yang dimiliki. Individu juga minder dan cemas karena

sering memperhatikan penampilan yang dimiliki. Perhatian

tersebut sering membuat individu merasa bahwa

penampilannya tidak diharapkan. Hal tersebut memicu

perasaan subjektif dalam diri, bisa positif ataupun negatif dan

tidak puas dengan citra tubuh yang dimiliki.

c. Perilaku

Salah satu cara untuk mengevaluasi bentuk dan berat

badan dapat dilihat pada perilaku individu. Pada aspek

perilaku terlihat indikator yang mencerminkan individu

memiliki ketidakpuasan terhadap citra tubuhnya yaitu diet

extreme, menggunakan pil pelangsing, olahraga yang

berlebihan, bahkan bedah plastik. Selain itu, perilaku lain yang

sering terjadi adalah pemilihan baju untuk menutupi lemak

pada beberapa bagian tubuh.

D. Dewasa Awal

1. Pengertian Dewasa Awal

Masa dewasa awal merupakan masa dimana individu memiliki

rentang usia 18-30 tahun (Santrock, 2002). Pada usia ini, individu

mencapai puncak perkembangan dan memulai penurunan kemampuan

fisik. Menurut Hurlock (1980), pada masa dewasa awal individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

28

mencapai puncak dalam perkembangannya secara motorik. Pada masa

ini individu lebih berperan penting dalam kehidupan masyarakat,

pekerjaan, relasi dengan lawan jenis dan gaya hidup.

Pembuatan keputusan sangatlah penting bagi dewasa awal

untuk melanjutkan masa depannya. Kemampuan untuk membuat

keputusan merupakan ciri lain yang di bangun pada masa dewasa awal.

Membuat keputusan dalam hal ini adalah mengenai karir, nilai-nilai,

keluarga dan hubungan, serta mengenai gaya hidup. Pada masa ini,

perubahan terjadi secara terus-menerus, sebagian bisa melanjutkan ke

jenjang universitas dan bekerja sesuai kemampuannya, sebagian hanya

bisa lulus SMA.

2. Perkembangan Fisik Dewasa Awal

Sebagian besar puncak dari kemampuan fisik dicapai pada usia

dibawah 23 tahun (Santrock, 2002). Tercapainya kekuatan dan

kecepatan pertumbuhan tubuh terjadi lebih awal dibandingkan

ketrampilan motorik dan kognitif. Pada perempuan terjadi banyak

timbunan lemak di beberapa bagian tubuh. Bagian tubuh tersebut

terlihat menonjol dengan terjadinya perubahan berat dan tinggi badan

yang telah mencapai puncak. Dalam perubahan berat badan, lelaki

bertambah berat karena bertambah kuatnya susunan urat daging, tetapi

pada perempuan pertumbuhan berat badan disebabkan oleh

bertambahnya jaringan pengikat dibawah kulit (lemak). Lemak pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

29

perempuan terutama di daerah paha, pantat, lengan atas dan dada, hal

ini membuat bentuk tubuh wanita menjadi khas (Monk dkk, 2006).

3. Perkembangan Sosio – Emosional Dewasa Awal

Daya tarik terhadap lawan jenis sangat istimewa pada masa

kini. Masa dewasa awal merupakan masa dimana individu

mempersiapkan diri untuk membangun rumah tangga. Individu usia

dewasa awal cenderung mencari kesamaan terhadap lawan jenis.

Kesamaan tersebut terdiri dari sikap, perilaku, karakteristik,

kecerdasan, kepribadian, gaya hidup, nilai – nilai dan daya tarik fisik

(Santrock, 2002).

Pada perkembangan sosio-emosional seringkali membuat

individu sangat mengedepankan penampilan fisik untuk menarik lawan

jenis. Selain harus menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan,

individu memiliki kebutuhan untuk berafiliasi dengan orang lain.

Tidak hanya teman sebaya atau rekan kerja, tetapi juga pada pasangan

hidup untuk masa depan mereka sendiri.

E. Dinamika hubungan perfeksionisme dan ketidakpuasan terhadap

citra tubuh pada dewasa Awal

Keluarga merupakan tempat awal individu tumbuh dan

berkembang. Keluarga dan lingkungan merupakan faktor dasar yang

membentuk kepribadian individu (Tridanis dan Suh, 2002). Individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

30

yang dibesarkan dengan pola asuh tidak aman cenderung kurang

mampu untuk beradaptasi secara sosial (Klibert, Lamis, Naufel,

Yancey dan Lohr, 2015). Mereka belajar merekam ingatan baik

ataupun buruk dari pengalaman, mempersepsikan segala sesuatu dan

membentuk skema dalam dirinya yang dipengaruhi keluarga dan

lingkungan (Besser, Flett, Hewitt dan Guez, 2008). Individu terus-

menerus mengevaluasi diri karena perasaan cemas orang tuanya yang

otoriter (Wei, Russell, Abraham, dan Mallinckrodt, 2004).

Individu yang tumbuh pada pola asuh tidak aman cenderung

mencari penerimaan dari orang lain dengan mengevaluasi dirinya

(Yuraco, 2003). Evaluasi ini tidak terlepas dari kebutuhan untuk

diterima dan dicintai. Individu terus-menerus mengevaluasi diri secara

negatif apabila tidak mendapatkan penerimaan dan cinta terhadap

dirinya (Cash, 2012). Hal ini membentuk sebuah kepribadian

perfeksionis yang selalu menuntut diri untuk mencapai standar yang

amat tinggi (Stoeber, 2014).

Kepribadian perfeksionis tidak hanya terjadi karena pola asuh

orang tua, tetapi juga karena pengaruh lingkungan sekitar sehingga

individu menerapkan standar yang tinggi terhadap diri dan lingkungan

(Hewitt dan Flett, 1991). Standar yang dimiliki individu merupakan

bentuk dari evaluasi dan kritikan negatif yang selalu didapatkan dari

diri. Evaluasi dan kritikan negatif ini tidak hanya mengenai kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

31

dalam menyelesaikan tugas, tetapi juga mengenai penampilan (Rasooli

dan Lavasani, 2011).

Cash (2002) mengatakan bahwa individu sering mengevaluasi

diri mengenai pencapaian yang telah diraihnya. Evaluasi terus-menerus

dilakukan dengan ketat supaya tidak terjadi kegagalan dan penolakan

dari orang lain. Individu semakin mengevaluasi secara negatif citra

tubuh dan pola makan. Kritik dan evaluasi diri secara negatif sering

dimiliki oleh individu yang cenderung perfeksionis (Harris, Pepper dan

Maack, 2008).

Perasaan individu yang terus-menerus menekan berpotensi

meningkatkan ketidakpuasan pada pencapaiannya (Cash, 2002).

Ketidakpuasan ini pula yang membuat diri individu selalu

membandingkan diri dengan orang lain (Fisher, Dunn, dan Thompson,

2002). Perbandingan sering dilakukan oleh diri individu yang tidak

puas pada citra tubuh yang dimiliki (Shroff dan Thompson, 2006).

Seringkali individu membandingkan antara citra tubuh ideal dengan

citra tubuh yang dimiliki dan membentuk sebuah ketidakpuasan

terhadap citra tubuh (Grogan, 1999).

Ketidakpuasan terhadap citra tubuh memiliki berbagai macam

faktor lainnya selain dari kepribadian individu yang perfeksionis.

Individu yang memiliki kepercayaan diri rendah merupakan salah satu

faktor ketidakpuasan terhadap citra tubuh (Grogan, 1999). Self esteem

merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi diri individu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

32

membangun kepercayaan dalam diri. Individu dengan kepercayaan diri

yang tinggi, sedikit kemungkinan tidak puas terhadap citra tubuhnya

(Cash dan Pruzinky, 2002).

Selain kepribadian, adapun faktor lain yang terkait dengan

ketidakpuasan terhadap citra tubuh adalah budaya, kelas sosial, usia,

hubungan interpersonal dan media sosial (Cash dan Pruzinky, 2002;

Grogan, 1999). Pada era modernisasi ini informasi dari dalam maupun

luar negeri dapat diakses dengan mudah pada kehidupan sehari-hari.

Banyak informasi yang didapatkan membuat individu semakin

mengetahui tren pada tubuh. Tidak sedikit individu yang melakukan

diet yang berlebihan ataupun mengonsumsi obat-obatan untuk

mengubah penampilan, bahkan melakukan operasi plastik (Donovan,

Chew, dan Penny, 2014; Dyer dkk, 2015; Meller dkk, 2014).

Kasus tersebut sering dilakukan oleh individu dewasa awal

karena tugas perkembangan yang dimiliki mencari pasangan hidup dan

memilih gaya hidup (Santrock, 2002). Kemenarikan fisik membuat

lawan jenis mampu terpikat dengan mudah pada individu. Selain itu,

gaya hidup yang sudah modern juga sangat berpengaruh pada diri

individu dalam ketidakpuasan terhadap citra tubuh. Individu dengan

sosial ekonomi cukup tinggi cenderung lebih memiliki ketidakpuasan

terhadap diri (Santrock, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

33

F. Skema hubungan Perfeksionisme dengan Ketidakpuasan terhadap

Tubuh

G. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah perfeksionisme berhubungan secara

positif dan signifikaan dengan ketidakpuasan terhadap citra tubuh pada

dewasa awal.

Dewasa awal laki-laki dan perempuan

Perfeksionisme rendah Perfeksionisme tinggi

Stimulus citra tubuh ideal

Harapan pencapaian dan penerimaan dari lingkungan

rendah

Harapan pencapaian dan penerimaan dari lingkungan

tinggi

Evaluasi dan kritik terhadap tubuh positif

Evaluasi dan kritik terhadap tubuh negatif

Kepuasan terhadap tubuh

Ketidakpuasan terhadap tubuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan

menghubungkan variabel A dan variabel B. Menurut Azwar (2009),

penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variabel

A memiliki hubungan dengan variabel B. Penelitian ini untuk melihat

hubungan antara perfeksionisme dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh

pada dewasa awal.

B. VARIABEL PENELITIAN

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel A

Variabel A dalam penelitian ini adalah perfeksionisme

2. Variabel B

Variabel B dalam penelitian ini adalah ketidakpuasan terhadap citra tubuh

C. DEFINISI OPERASIONAL

1. Perfeksionisme

Perfeksionisme merupakan kecenderungan individu untuk berjuang

terus-menerus dengan menerapkan standar yang tinggi pada diri sendiri

yang dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan tidak aman atas penolakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

35

dari lingkungan. Perfeksionisme diukur dengan skala M-CUP (Measure of

Constructs Underlying Perfectionism).

2. Ketidakpuasan terhadap citra tubuh

Ketikdakpuasan terhadap citra tubuh merupakan sebuah pikiran,

perasaan dan perilaku individu yang cenderung negatif terhadap

penampilan tubuh yang dimiliki. Ketidakpuasan terhadap citra tubuh

diukur menggunakan skala ketidakpuasan citra tubuh yang dibuat oleh

peneliti berdasarkan tiga aspek adalah pikiran, perasaan dan perilaku.

D. SUBJEK PENELITIAN

Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan non-

probability sampling dengan teknik convenience sampling. Penggunaan

teknik sampling ini memberi kemudahan dalam pengambilan data menurut

kriteria yang dipilih (Noor, 2010) yaitu:

1. Dawasa awal laki-laki dan perempuan yang memiliki usia

berkisar antara 18 tahun sampai 30 tahun

2. Belum menikah

3. Sedang menempuh pendidikan atau sedang dalam proses

penyelesaian tugas (pekerja).

Kriteria di atas dapat diketahui dengan menyediakan formulir

identitas diri kepada subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

36

E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

1. Metode

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

survay. Peneliti menggunakan skala yang berisi pernyataan-pernyataan

mengenai aspek yang telah disusun sedemikian rupa sehingga respon

individu terhadap pernyataan tersebut dapat diberi skor dan

diinterpretasikan. Alat yang digunakan oleh peneliti tersusun atas 2 skala

adalah skala A mengenai perfeksionisme dan skala B mengenai

ketidakpuasan terhadap citra tubuh.

Penelitian menggunakan survey melalui google drive, hal ini

dikarenakan pada awal penyebaran skala secara langsung hampir sebagian

besar subjek tidak melengkapi jawaban. Selain itu, penyebaran survey

dalam situasi libur semester bagi para mahasiswa, sehingga kesulitan

untuk mendapatkan banyak subjek. Dari beberapa alasan di atas, peneliti

mengambil langkah dengan menyebarkan survey menggunakan akun

google drive, di mana subjek dapat mengisi dimanapun mereka berada.

2. Alat Pengumpulan Data

a. Perfeksionisme

Pengukuran perfeksionisme menggunakan skala M-CUP

(Measure of Constructs Underlying Perfectionism). Skala ini

dibuat oleh Stairs dkk (2012) dalam bentuk bahasa Inggris

kemudian diadaptasi kedalam bahasa Indonesia oleh peneliti. Skala

M-CUP mengukur sembilan komponen yang ada dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

37

perfeksionisme. Alat ukur ini menggunakan skala likert adalah

skala 1 (sangat tidak setuju), skala 2 (tidak setuju), skala 3 (netral),

skala 4 (setuju), dan skala 5 (sangat setuju). Skala M-CUP hanya

menggunakan opsi favorable oleh peneliti sebelum dan setelah

diadaptasi.

Tabel 3.1

Blueprint dan Distribusi Item Perfeksionisme

Aspek Favorable Jumlah Persentase

Standar tinggi 1, 12, 27, 34, 40, 44 6 9,23%

Keteraturan 2, 7, 13, 21, 28, 35, 41,

45, 52

9 13,84%

Perfeksionis

terhadap orang

lain

3, 15, 22, 29, 37, 47, 62 7 10,76%

Reaktivitas

terhadap

kesalahan

18, 31, 43, 50, 51, 57,

60, 63

8 12,30%

Detil dan

pemeriksa 8, 14, 36, 46, 53 5 7,69%

Kepuasan 4, 9, 16, 23, 30, 42, 48,

54, 58

9 13,84%

Ketidakpuasan 5, 10, 17, 24, 38, 49, 55,

56, 61, 64

10 15,38%

Persepsi tekanan

dari orang lain 6, 11, 19, 25, 32, 59, 65 7 10,76%

Pikiran hitam

putih 20, 26, 33, 39 4 6,15%

Jumlah 65 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

38

Tabel 3.2

Pemberian Skor pada Skala Perfeksionisme

Pilihan Jawaban Favorable

Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2

Netral 3 Setuju 4

Sangat Setuju 5

b. Ketidakpuasan Citra Tubuh

Ketidakpuasan citra tubuh diukur menggunakan skala

ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang dibuat oleh peneliti. Pada

variabel ketidakpuasan citra tubuh dibuat skala sesuai dengan

aspeknya. Peneliti membuat item sesuai aspek kognisi, afeksi dan

perilaku yang merupakan acuan dalam ketidakpuasan citra tubuh.

Skala dalam variabel ini menggunakan skala likert, skala 1

menunjukkan sangat setuju, skala 2 menunjukkan tidak setuju,

skala 3 menunjukkan setuju, dan skala 4 menunjukkan sangat

setuju.

Tabel 3.3

Pemberian Skor pada Ketidakpuasan terhadap Citra

Tubuh

Pilihan Jawaban Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

39

Tabel 3.4 Blueprint dan Distribusi Item Ketidakpuasan terhadap Citra

Tubuh Aspek No. Item Jumlah Prosentase

Favourable /Unfavourable

1. Kognitif a. Penampilan b. Tubuh/Badan c. Berat Badan d. Tinggi badan

2, 8, 24, 55,60, 3, 25,34, 43, 54, 7, 30,40,57,58, 4, 12, 15, 44, 49

20

33,3 %

2. Afektif a. Penampilan b. Tubuh/Badan c. Berat Badan d. Tinggi badan

5,13, 22, 45, 53 9, 28, 36, 48, 59 1, 11, 20, 38, 47 14, 16, 32, 41,50

20

33,3%

3. Perilaku a. Penampilan b. Tubuh/Badan c. Berat Badan d. Tinggi badan

5, 21, 23, 29, 31 10, 18, 33, 46,56 6, 19, 37 ,42, 51 17, 26, 27, 39,52

20

33,3%

Jumlah 60 100%

F. VALIDITAS, RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM

1. Validitas Skala

Validitas tes adalah tingkat kecermatan dan ketepatan alat ukur

mengenai apa yang hendak diukur (Azwar, 1999).

a. Perfeksionisme

Skala perfeksionisme merupakan skala adaptasi, maka

diperlukan penerjemahan. Penerjemahan skala menjadi hal

yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian. Metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

40

penerjemahannya menggunakan metode Back translation.

Penerjemahan dengan metode Back translation hingga uji coba

skala merupakan validasi isi dari skala yang digunakan dalam

penelitian ini.

Dalam metode ini, beberapa orang yang menguasai

ilmu psikologi menerjemahkan skala bahasa Inggris ke bahasa

Indonesia. Setelah itu, skala yang sudah diterjemahkan tersebut

diterjemahkan kembali ke dalam bahasa inggris oleh ahli

bahasa yang tidak mengetahui sama sekali mengenai skala

psikologi. Kemudian penerjemah kedua merupakan seseorang

yang setidak-tidaknya pernah tinggal diluar negeri yang

menggunakan bahasa inggris selama 2 tahun. Setelah itu, hasil

terjemahan dibandingkan dengan skala asli untuk mendapatkan

item terbaik. Skala disajikan kepada 5 orang dewasa awal

untuk mengetahui pemahaman dari sampel subjek. Skala diuji

coba pada beberapa subjek dewasa awal dengan rentang usia

18-30 tahun. Hal tersebut digunakan untuk mengetahui

pemahaman dan jangka waktu yang digunakan untuk

menyelesaikannya. Apabila kalimat kurang dipahami, maka

peneliti mendiskusikan kembali dengan moderator supaya

kalimatnya mudah dipahami

Skala asli M-CUP memiliki hubungan yang tinggi

dengan skala kepribadian seperti neurotik, self esteem dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

41

kecemasan (Stair, Smith, Zapolski, Combs dan Settles, 2012).

Skala ini dikembangkan dari skala Frost multidimentional

perfectionis (Frost dkk, 1990), Almost Perfect Scale-Ravised

(Slanley dkk, 2001), Perfectionism Questionnaire (Rheaume

dkk, 2000), dan beberapa skala perfeksionis lainnya. Penelitian

tersebut menggambarkan validitas skala asli M-CUP baik.

b. Ketidakpuasan citra tubuh

Validitas skala ketidakpuasan citra tubuh yang

digunakan yaitu validitas isi (content validity). Validitas isi

ditentukan oleh professional judgment dalam proses menelaah

(Azwar, 1999). Skala terlebih dahulu diperiksa oleh

professional judgment mengenai item-item pada setiap aspek

yang diukur.

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi alat ukur (Azwar,

2011). Hasil pengukuran dapat dipercaya jika diukur pada kelompok yang

sama dan memiliki hasil yang relatif sama dalam pengukuran selanjutnya,

selama aspek yang diukur belum berubah. Reliabilitas penelitian ini

menggunakan koefisien Alpha-Cronbach. Dengan menggunakan Alpha-

Cronbach maka dapat ditetapkan jika koefisien reliabilitas minimum

sebesar 0,70. Semakin hasilnya maka semakin memadai pula alat ukur

tersebut untuk digunakan dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

42

a. Perfeksionisme

Skala asli Measure of Constructs Underlying Perfectionism

(M-CUP) menunjukkan reliabilitas yang baik. Reliabilitas M-CUP

dilihat dari skor alpha cronbach yaitu lebih dari 0.80 (Stairs,

Smith, Zapolski, Combs dan Settles, 2012). Hal tersebut

menunjukkan reliabilitas M-CUP tergolong baik.

Setelah dilakukan adaptasi dan dilakukan uji coba maka

didapatkan reliabilitas dari perfeksionisme melalui koefisien

Alpha-Chronbach (r) adalah 0,950. Reliabilitas perfeksionisme

sangat baik dan memadai untuk dilakukannya penelitian.

b. Ketidakpuasan Citra Tubuh

Skala ketidakpuasan citra tubuh diuji dengan pendekatan

Alpha Chronbach. Setelah dilakukan uji coba, skala ketidakpuasan

terhadap citra tubuh memperoleh koefisien Alpha-Chronbach

sebesar ( r ) 0,921 yang berarti memiliki reliabilitas yang baik.

4. Seleksi Item

Seleksi item terlihat dari hasil uji coba melalui SPSS. Besar

korelasi item ini bergerak dari 0-1. Semakin tinggi nilai korelasi antar

item dan semakin mendekati angka 1, maka dapat dikatakan bahwa

item tersebut baik. Jika pada hasil corrected item total nilainya kurang

dari 0,30 maka dikatakan jika item tersebut kurang bagus. Sebaliknya

apabila nilainya lebih besar dari 0,30 maka item-itemnya memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

43

daya diskriminasi tinggi yang artinya baik untuk digunakan dalam

penelitian. Jika tidak memungkinkan semua item lebih besar daripada

0,30, maka standar bisa diturunkan hingga 0,25 (Azwar, 1999).

a. Perfeksionisme

Pada skala perfeksionisme yang merupakan skala

adaptasi yang terdiri dari 9 aspek yaitu standar tinggi,

keteraturan, perfeksionis terhadap orang lain, reaktivitas

terhadap kesalahan, persepsi tekanan dari orang lain,

ketidakpuasan, detil dan pemeriksa, kepuasan, dan pikiran

hitam putih. Dari hasil uji coba terdapat satu aspek yang

tidak mendukung untuk digunakan di dalam penelitian

yaitu aspek kepuasan. Pada budaya kolektif, respon yang

terjadi adalah semua item kepuasan memiliki nilai rendah

yang seluruhnya dibawah 0,25.

Skala perfeksionisme terdiri dari 65 item yang di uji

coba. Setelah di uji coba, terdapat 18 item yang gugur, 9

diantaranya adalah aspek kepuasan. Item lainnya tersebar

pada aspek ketidakpuasan (3 item), keteraturan (2 item),

perfeksionis terhadap orang lain (2 item), persepsi tekanan

dari orang lain (1 item), dan reaktivitas terhadap kesalahan

(1 item). Dengan mempertimbangkan bias budaya maka

peneliti tidak menggunakan aspek kepuasan dengan

persetujuan peneliti utama (with permission, Smith 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

44

Tabel 3.5 Distribusi Item Final Perfeksionisme setelah Uji Coba

Aspek Favorable Jumlah Persentase

Standar tinggi 1, 8, 21, 27, 32, 35

6 12,76%

Keteraturan 2, 5, 9, 16, 22, 33, 36

7 14,89%

Perfeksionis terhadap orang lain

3, 11, 12, 23, 29

5 10,63%

Reaktivitas terhadap kesalahan

13, 24, 34, 39, 40, 44,

45

7 14,89%

Detil dan pemeriksa

6, 10, 28, 37, 41

5 10,63%

Kepuasan 12, 18, 30, 38, 42, 43,

46

7 14,89%

Ketidakpuasan 4, 7, 14, 19, 25, 47

6 12,76%

Persepsi tekanan dari orang lain

15, 20, 26, 31

4 8,51%

Jumlah 47 100%

b. Ketidakpuasan Terhadap Citra Tubuh

Pada ketidakpuasan terhadap citra tubuh, terdapat

60 pernyataan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan aspek

kognitif, afektif dan perilaku. Dari hasil uji coba, terdapat

39 item yang gugur dalam variabel ketidakpuasan terhadap

citra tubuh. 39 item tersebut terdiri dari 13 item pada aspek

kogitif, 13 item pada aspek afektif dan 13 item pada aspek

perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

45

Berikut hasil distribusi item final yang digunakan

dalam penelitian:

Tabel 3.6 Distribusi Item Final Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh

setelah Uji coba

Aspek No. Item Jumlah Prosentase Favourable

/Unfavourable 1. Kognitif

a. Penampilan b. Tubuh/Badan c. Berat Badan d. Tinggi badan

1, 19, 21

9 14

8, 18

7

33,3 %

2. Afektif a. Penampilan b. Tubuh/Badan c. Berat Badan d. Tinggi badan

10

2, 13 12, 17 4, 5

7

33,3%

3. Perilaku a. Penampilan b. Tubuh/Badan c. Berat Badan d. Tinggi badan

16

11, 15 6, 7, 20

3

7

33,3%

Jumlah 21 100%

G. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Uji Asumsi

a) Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai

residual terdistribusi normal atau tidak. Analisis data

menggunakankan metode kolmogorov-smirnov test. Analisis ini

dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.00 for windows.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

46

b) Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat model yang

dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara

variabel A dengan variabel B. Pengujian ini dilakukan dengan

teknik Compare mean dengan menggunakan program SPSS 16.00

for windows.

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan korelasi Pearson apabila data

yang telah diuji normal dan menggunakan statistik parametrik. Namun,

apabila data tidak normal, maka dilakukan pengujian dengan statistik non

parametrik adalah Spearman dengan SPSS 16.00 for windows.

H. Pelaksanaan Uji Coba

Skala uji coba perfeksionisme dengan ketidakpuasan terhadap

tubuh dilakukan pada tanggal 21-28 Desember 2015. Skala ini

disebarluaskan kepada dewasa awal di lingkungan Paingan dan sekitarnya.

Uji coba dilakukan dengan membagikan 60 kuisoner kepada dewasa awal,

secara langsung. Dari 60 kuisoner yang disebar hanya 51 yang kembali

dan 4 kuisoner gugur karena ada beberapa jawaban yang tidak

terselesaikan. Sehingga jumlah uji coba dalam penelitian ini adalah 47

subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Januari hingga 5

Februari 2016. Kuisoner ini disebar melalui media online dalam Google

Drive untuk memudahkan pengumpulan data. Skala disebar melalui akun

media sosial seperti facebook, whatsapp, BBM, dan line untuk

disebarluaskan pada subjek lain yang memiliki kriteria sama. Terdapat 316

subjek yang telah mengisi skala penelitian. Namun, terdapat 5 subjek yang

gugur karena tidak memenuhi kriteria yang diharapkan.

B. Deskripsi Subjek

Penelitian ini mengumpulkan subjek yang belum menikah dan

berusia pada masa dewasa awal. Subjek merupakan individu yang sedang

menempuh tugas atau sedang dalam status bekerja. Subjek yang terkumpul

sebanyak 311 orang melalui penyebaran skala secara online. Berikut

deksripsi subjek berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status sosial dalam

masyarakat (Pelajar atau Pekerja).

Tabel 4.1 Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

No Keterangan Jumlah Persentase 1. Laki – Laki 98 31,51% 2. Perempuan 213 68,49%

Total 311 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

48

Tabel 4.2 Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah Persentase 1. 18 Tahun 14 4,50% 2. 19 Tahun 18 5,79% 3. 20 Tahun 57 18,32% 4. 21 Tahun 72 23,16% 5. 22 Tahun 89 28,61% 6. 23 Tahun 35 11,26% 7. 24 Tahun 10 3,21% 8. 25 Tahun 4 1,29% 9. 26 Tahun 3 0,97% 10. 27 Tahun 4 1,29% 11. 28 Tahun 5 1,60%

Total 311 100%

Tabel 4.3 Deskripsi Subjek Berdasarkan Status Sosial

C. Deskripsi Data Penelitian

Tabel 4.4 Deskripsi Data Penelitian

Keterangan Stasistik

Perfeksionisme Ketidakpuasan Citra Tubuh Teoritik Empirik Teoritik Empirik

N 311 311 311 311 Minimum 78 47 31 21

Maksimum 230 188 67 48 Mean 152 151,77 49 49,36

SD 51,33 22,002 16,33 6,323

No. Keterangan Jumlah Persentase

1. SMA 2 0,64% 2. Mahasiswa 267 85,86% 3. Bekerja 42 13,50%

Total 311 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

49

Tabel 4.5 One-Sample Statistics

N Mean

Std.

Deviation Std. Error Mean

Perfectionism 311 151.77 22.002 1.248

BD 311 49.36 6.323 .359

Tabel 4.6 One-Sample Test

Test Value = 0

T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Perfectionism 121.648 310 .000 151.772 149.32 154.23

BD 137.662 310 .000 49.357 48.65 50.06

Pada data dekripsi penelitian di atas, dapat diketahui mengenai

perbandingan antara skor mean teoritik dan skor mean empirik untuk

memperoleh informasi mengenai skor subjek pada masing-masing variabel

penelitian. Hasil SPSS 16.0 for Windows menunjukan nilai signifikansi

sebesar 0,000 dimana p < 0,05 dan nilai t=121,648. Diketahui bahwa mean

empirik yang diperoleh perfeksionisme sebesar 151,77 sedangkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

50

mean teoritik diperoleh sebesar 152. Mean teoritik lebih tinggi daripada

mean empirik yang berarti skor subjek cukup rendah. Namun, terlihat

bahwa perbedaan yang diperoleh dari mean empirik dan mean teoritik

tidak terlampau jauh.

Begitu pula pada variabel ketidakpuasan terhadap citra tubuh.

Dapat dilihat bahwa mean empirik lebih besar dari pada mean teoritis.

Pada variabel ini juga memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 dimana p <

0,05 dengan nilai t=137,662. Terlihat dari mean empirik yang didapatkan

dari variabel ketidakpuasan citra tubuh sebesar 49,36, sedangkan pada

nilai mean teoritik memiliki nilai sebesar 49. Disimpulkan bahwa pada

variabel ketidakpuasan terhadap citra tubuh rata-rata skor subjek cukup

tinggi.

D. Kategorisasi

Dalam kategorisasi ini dimaksudkan untuk menempatkan individu

ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut

kontinum yang didasarkan pada atribut yang diukur (Azwar, 1999).

Jenjang kontinum ini dilakukan urut dari rendah ke tinggi. Pada kategori

yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga kategori adalah

rendah, sedang, dan tinggi. Berikut norma kategorisasi yang digunakan

dalam penelitian ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

51

Tabel 4.7 Norma Kategorisasi

Skor Kategorisasi X < (µ - 1,0 σ) Rendah

(µ - 1,0 σ) ≤ X < (µ + 1,0 σ) Sedang (µ + 1,0 σ) ≤ X Tinggi

Keterangan: µ = Mean Teoritik σ = Standar Deviasi Pada tabel deskripsi data penelitian (lihat table 4.4) diketahui

bahwa nilai skor mean teoritis dan standar deviasi pada variabel

perfeksionisme sebesar 152 dan 51 (dibulatkan). Maka variabel

perfeksionisme dapat di kategorikan sebagai berikut:

Tabel 4.8

Norma Kategorisasi Perfeksionisme Skala Rentang Skor Kategorisasi Jumlah Persentasi

Perfeksionisme X < 101 Rendah 4 1,30% 101 ≤ X < 203 Sedang 302 97,10%

203 ≤ X Tinggi 5 1,60% Total 311 100%

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 4 subjek atau

1,30% memiliki tingkat perfeksionisme yang rendah. Sedangkan pada 302

subjek atau sekitar 97,10% subjek memiliki kategori sedang dalam tingkat

perfeksionisme. Sekitar 1,60% atau sebanyak 5 subjek yang memiliki

kecenderungan perfeksionis tinggi.

Pada tabel di atas (lihat table 4.4) juga dapat diketahui mean

teoritik pada ketidakpuasan terhadap citra tubuh sebesar 49, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

52

standar deviasi pada ketidakpuasan citra tubuh sebesar 16 (dibulatkan).

Maka dapat ditentukan kategorisasi pada ketidakpuasan terhadap citra

tubuh pada dewasa awal adalah:

Tabel 4.9

Norma Kategorisasi Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh

Skala Rentang Skor Kategorisasi Jumlah Persentasi

Ketidakpuasan

Citra Tubuh

X < 33 Rendah 3 0,90%

33 ≤ X < 65 Sedang 304 97,50%

65 ≤ X Tinggi 4 1,60%

Total 311 100%

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 3 subjek atau

sekitar 0,90% memiliki ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang rendah.

Sedangkan sebanyak 304 subjek atau sekitar 97,50% memiliki

ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang sedang. 4 subjek atau 1,60%

memiliki ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang tinggi.

E. Analisis Data Penelitian

1. Uji Asumsi

Dalam pengujian korelasional terdapat dua macam uji

asumsi adalah uji normalitas dan uji linieritas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan

program SPSS 16.00 for Windows dengan metode

Kolmogorov-Smirnov Test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

53

Tabel 4.9.1 Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Perfectionism .053 311 .037 .993 311 .145 BD .065 311 .003 .992 311 .084 a. Lilliefors Significance Correction

Bedasarkan hasil data SPSS 16.00 for windows di

atas terlihat bahwa nilai p = 0,037 pada variabel

perfeksionisme. Sedangkan pada variabel ketidakpuasan

terhadap citra tubuh bernilai p = 0,003. Dari persebaran

yang diperolah oleh kedua variabel memiliki nilai (p)

kurang dari 0,05. Disimpulkan bahwa variabel

perfeksionisme dan variabel ketidakpuasan terhadap citra

tubuh berada dalam distrubusi tidak normal. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa sampel dianggap tidak

berasal dari populasi normal sehingga uji hipotesis

menggunakan metode non-parametrik.

Data yang tidak normal ini dapat disebabkan oleh

alat ukur yang kurang netral yang diujikan pada subjek

yang kurang sesuai dengan populasi sebenarnya. Perlunya

kecermatan dalam memilih atau membuat alat ukur sangat

menentukan kenormalan data yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

54

b. Uji Linearitas

Uji liniearitas dalam penelitian ini menggunakan

test of linearity dengan SPSS 16.00 for windows (Santoso,

2010).

Berdasarkan tabel tes of linearity atau uji linieritas

di atas terlihat bahwa nilai Linierity p = 0,000 dan nilai F

sebesar 29,094. Sehingga variabel perfeksionisme

memiliki hubungan yang linear dengan variabel

ketidakpuasan terhadap citra tubuh.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan SPSS

16.00 for windows dengan metode Spearman.

Tabel 4.9.2

Hasil Uji Linearitas

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Perfectionism * BD

Between Groups (Combined)

36700.103 36 1019.447 2.464 .000

Linearity 12037.886 1 12037.886 29.094 .000

Deviation from Linearity

24662.218 35 704.635 1.703 .011

Within Groups 113370.688 274 413.762

Total 150070.791 310

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

55

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai koefisien

korelasi (r) = 0,260 dan positif, serta nilai signifikansi sebesar

0,000. Dari nilai tersebut signifikansinya kurang dari 0,05 maka

dapat diartikan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang

signifikan. Nilai koefisien korelasi bernilai positif, maka dapat

dikatakan bahwa ada hubungan yang positif antara perfeksionisme

dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh. Disimpulkan bahwa

semakin tinggi nilai tingkat perfeksionime seseorang, maka

semakin tinggi pula tingkat ketidakpuasan terhadap citra tubuh

yang dimiliki. Dari pemaparan di atas dapat dikatakan bahwa

hipotesis yang diajukan oleh peneliti diterima.

Selain hipotesis yang dapat disimpulkan dari tabel di atas,

nilai koefisien determinasi juga dapat ditentukan. Nilai koefisien

determinasi dapat dihasilkan dari nilai kuadrat koefisien korelasi.

Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana sebuah variabel

Tabel 4.9.3 Hasil uji Hipotesis

Perfectionism BD

Spearman's rho

Perfectionism Correlation Coefficient 1.000 .260**

Sig. (1-tailed) . .000

N 311 311

BD Correlation Coefficient .260** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 311 311 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

56

berhubungan dengan variabel lainnya. Maka dari itu, dapat

dihitung dengan nilai kuadrat koefisien korelasi sebesar 0,260

adalah 0,067. Dapat disimpulkan bahwa perfeksionisme

berhubungan dengan ketidakpuasan terhadap citra tubuh hanya

sebesar 6,7%.

F. Pembahasan

Penelitian melihat hubungan antara perfeksionisme dan

ketidakpuasan terhadap citra tubuh pada dewasa awal. Pengujian

penelitian ini menggunakan uji korelasi non-parametrik (spearman) yang

menghasilkan nilai r sebesar 0,260 dan signifikansi sebesar 0,000 dengan

(p<0,05). Penelitian ini menggunakan analisis SPSS 16.00 for windows

dengan sampel yang terdistribusi tidak normal. Berdasarkan hasil

penelitian terlihat bahwa semakin tinggi tingkat perfeksionisme pada

seseorang, semakin tinggi pula tingkat ketidakpuasan terhadap citra tubuh

yang dimiliki. Walaupun dalam hasil penelitian menunjukan bahwa

tingkat koefisien korelasi tidak terlalu besar, yang artinya kedua variabel

memiliki hubungan tetapi tidak terlalu tinggi.

Hasil ini bisa terkait dengan banyaknya faktor lain, seperti yang

diketahui bahwa koefisien determinasi yang dimiliki perfeksionisme hanya

sebesar 6,7%. Menurut Banfield dan McCabe (2002) banyak hal lain yang

dihubungkan dengan ketidakpuasan citra tubuhnya seperti budaya dan

sosial, pengalaman, dan juga faktor biologis. Seperti halnya yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

57

diketahui bahwa di dalam aspek perfeksionisme terdapat ketidakpuasan

yang dimiliki individu. Ketidakpuasan terhadap citra tubuh juga memiliki

hubungan dengan faktor kepribadian (Grogan, 1999).

Penelitian ini juga mendukung penelitian lain yang mengarah pada

hubungan dan pengaruh masing-masing variabel. Pada penelitian

sebelumnya yang diujikan pada perempuan kembar dewasa menengah

mengenai pengaruh kepribadian perfeksionisme dengan citra tubuh di Iran

yang diteliti oleh Rasooli dan Lavazani (2011). Mereka mengatakan

bahwa perfeksionisme mengindikasikan tingginya standar yang dominan

dari kehidupan yang dihasilkan secara bilogis, keluarga dan aspek pola

asuh.

Seperti halnya penelitian mengenai hubungan antara

perfeksionisme dengan gangguan citra tubuh (Simon dkk, 2009). Mereka

mengatakan bahwa kepribadian merupakan salah satu faktor yang terkait

dengan ketidakpuasan terhadap citra tubuh. Hal ini tidak terlepas dari

interaksi antar individu dalam kehidupan sehari-hari. Perfeksionisme

berhubungan dengan tekanan dari oranglain yang seakan-akan

menuntutnya. Tidak hanya melalui interaksi secara personal, tetapi juga

informasi yang membentuk skema di dalam diri seseorang dan

membuatnya seolah – olah terus berkata “seharusnya” pada diri (Ellis

dalam Grogan, 1999). Informasi tersebut mengenai penampilan para

model atau tubuh yang ideal menurut pandangan masyarakat dan keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

58

Odgen dan Taylor (2000) mengatakan bahwa sebuah penerimaan

terhadap norma sosial juga berasal dari belief individu di lingkungan.

Belief dari orang tua, saudara dan teman sebaya mungkin terkait

ketidakpuasan terhadap tubuh. Cash (2012) berpendapat bahwa

kepribadian yang tumbuh dari pola asuh dan lingkungan juga

berkesinambungan dengan ketidakpuasan terhadap citra tubuh. Selain itu,

Cash (dalam Grogan, 1999) juga mengatakan bahwa individu yang sudah

terskema dari kanak-kanak bahwa tubuh yang ideal merupakan tubuh yang

langsing dan berotot. Skema yang terbentuk dari kanak-kanak yang

membentuk sebuah kepribadian yang puas maupun tidak puas dengan apa

yang dimiliki. Kepuasan dan ketidakpuasan ini tidak hanya mengenai

evaluasi terhadap pekerjaan, tetapi juga terhadap penampilan diri (Rasooli

dan Lavasani, 2011).

Individu semakin ditekan oleh lingkungannya maka membentuk

sebuah evaluasi negatif di dalam dirinya, semua ini tidak lepas dari self

esteem yang rendah yang dikompensasikan perfeksionisme terhadap sosial

(Hewitt dan Flett, 1991). Ketidakpuasan terhadap citra tubuh juga terkait

dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah akan apa yang dimiliki,

sehingga individu dapat memiliki perasaan ketidakpuasan terhadap citra

tubuh pada dirinya sendiri (Cazh dan Purzinky, 2002).

Di sisi lain, banyak respon yang ditunjukan oleh subjek termasuk

pada kategori sedang. Pada variabel perfeksionisme terdapat 302 subjek

atau sekitar 97,10 % sedangkan pada variabel ketidakpuasan terhadap citra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

59

tubuh terdapat 304 subjek atau sekitar 97,50%. Hal ini menunjukan bahwa

subjek memiliki tingkat perfeksionisme dan tingkat ketidakpuasan

terhadap citra tubuh yang tidak terlalu tinggi ataupun juga tidak terlalu

rendah.

Penelitian ini juga didukung dengan wawancara pada beberapa

subjek yang mengisi kuisoner perfeksionisme dengan ketidakpuasan citra

tubuh. Seorang perempuan berinisial C dan V mengatakan bahwa mereka

merupakan sosok individu yang sangat perfeksionis. Tidak hanya dalam

mengerjakan tugas ataupun mengenai kekhawatiran mereka terhadap

evaluasi orang lain mengenai kinerja mereka, tetapi juga terhadap

penampilan. Mereka kerap kali merasa tidak puas dengan citra tubuhnya,

walaupun orang lain memandang bahwa badan yang mereka miliki sudah

ideal. Tidak cukup bagi mereka untuk puas terhadap penampilan yang

mereka miliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu

perfeksionisme berhubungan dengan ketidakpuasan terhadap citra tubuh

pada dewasa awal. Koefisien korelasi sebesar 0,260 dengan signifikansi

(p) sebesar 0,000 (p < 0,05), yang berarti berhubungan positif dan

signifikan. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat perfeksionisme maka

semakin tinggi ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang dimiliki.

B. Saran

1. Bagi Dewasa Awal

Bagi dewasa awal perlu mewaspadai perfeksionisme di dalam

diri. Meskipun Perfeksionisme berhubungan dengan ketidakpuasan

terhadap citra tubuh, hasil yang diperoleh tidak terlalu besar. Maka

dari itu, dewasa awal perlu mewaspadai juga mengenai faktor

lainnya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mendalami dan

meneliti faktor lain yang berkaitan dengan tingkat ketidakpuasan

terhadap citra tubuh. Terdapat 97,3 % ketidakpuasan terhadap citra

tubuh yang terkait dengan faktor lainnya seperti media sosial,

budaya, usia, keluarga, teman sebaya, ataupun kelas sosial. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

61

itu, peneliti selanjutnya diharapkan lebih mempertimbangkan subjek

yang memiliki tingkat perfeksionisme cukup tinggi, sehingga

hasilnya lebih terlihat jelas pada tingkat ketidakpuasan terhadap citra

tubuh. Tidak hanya pada subjek, tetapi juga pada pemilihan kata

dalam item-item yang dibuat.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu:

a. Social Desirability

Kecenderungan individu dalam budaya kolektif seringkali

merespon pernyataan yang ke arah netral. Jarang sekali individu

menjawab pernyataan sesuai dengan keadaan diri yang sebenarnya.

b. Bias Kuesioner

Kuesioner tidak netral cenderung memusatkan individu

untuk menjawab kearah hal yang diukur. Baik dalam variabel

perfeksionis ataupun ketidakpuasan terhadap citra tubuh memerlukan

alat ukur yang lebih netral dalam pelaksanaan penelitiannya.

c. Bias Budaya

Alat ukur yang dipakai mungkin kurang cocok dalam budaya

kolektif, lebih baik peneliti selanjutnya lebih mempertimbangkan

bias budaya dalam menggunakan alat ukur.

d. Online

Penggunaan google drive dalam penelitian ini merupakan

salah satu keterbatasan. Peneliti tidak dapat mengamati secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

62

langsung pengisian quesioner, hal tersebut dapat terjadi bias dalam

survey secara online.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

63

Daftar Pustaka:

Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2013). Dasar – Dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Banfield, S.S., & McCabe, M.P. (2002). An Evaluation of the Construct of Body

Image. Adolescence, 37(3), 146-147. Bardone, A.M., Vohs, K.D., Abramson, L.Y., Heatherton, T.F., & Joiner, T.E.

(2000). The Confluence of Perfectionism, Body Dissatisfaction, and Low Self Esteem Predicts Bulimic Symptoms: Clinical Implications. Behavior Therapy, 31(9), 265-280.

Barnett, H.L., Keel, P.K., & Conoscenti, L.M. (2002). Body Type Preferences in

Asian and Caucasian Collage Students. Sex Roles, 45(11), 867-878. Besser, A., Flett, G., Hewitt, P.L., & Guez, J. (2008). Perfectionism, and

Cognitions, Affect, Self Esteem, and Psychological Reactions in a Performance Situation. J Rat-Emo Cognitive- Behav Ther, 26, 206-228.

Bestiana, D. (2012). Citra Tubuh dan Konsep Tubuh Ideal Mahasiswi FISIP

Universitas Airlangga Surabaya. AntroUnairdotNet, 1(1), 1-11. Blatt, S.J. (1995). The Destructiveness of Perfectionism: Implication for

Treatment of Depression. American Psychologist, 50(5), 1003-1020. Brown, J., & Bardoukas, N. (2013). Predictor of Body Dissatisfaction in Asia and

Caucasian Males: A Preliminary Test of a Three Factor Model. International Journal of Men’s Health, 12(1), 3-16.

Cash, T.F. (2012). Encyclopedia of Body Image and Human Appearance.

Virginia: Academic Press. Cash, T. F., & Pruzinsky, T. (2002). Body Image: A Hdanbook of Theory,

Research and Clinical Practice. New York: Guilford Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

64

Chapela, I.B., Unikel, C., Mendoza, M.E., & Lachica, F. (2014). Another Body Project: The Thin Ideal, Motherhood and Body Dissatisfaction Among Mexican Woman. Journal of Health Psychology, 19(9), 1120-1131.

Chow, C.M., & Tan, C.C. (2014). Weight Status, Negative Body Talk, and Body

Dissatisfaction: A Dyadic Analysis of Male Friends. Journal of Health Psychology, 3(2), 1-10.

Dakanalis, A., Zanetti, A.M., Riva, G., Colmegna, F., Volpato, C., Madeddu, F.,

& Clerici, M. (2015). Male Body Dissatisfaction and Eating Dissorder Symptomatology: Moderating Variables among Men. Journal of Healty Psychology, 20(1), 80-90.

Debraganza, N., & Hausenblas, H.A. (2010). Media Exposure of the Ideal

Physique on Women’s Body Dissatisfaction and Mood: The Moderating Effect of Etnhicity. Journal of Black Study, 40(4), 700-716.

Donovan, C.L., Chew, D., & Penny R. (2014). Perfecting Weight Restriction: The

Moderating Influence of Body Dissatisfaction on Relationship Between Perfectionism and Weight Control Practices. Journal of Behaviour Change, 31(3), 189-204.

Dyer, A., Eckhard, L.M., White, A.J., & Alpers, G.W. (2015). The Role of Scar

Origin in Shaping Men’s Body Image. American Journal of Men’s Health, 15(2), 115-123.

Egan, S.J., Wade, T.D., Shafran, R., & Antony, M.M. (2014). Cognitive-Behavior

of Perfectionism. New York: Guilford Press. Ellis, A. (1973). Humanistic Psychotherapy. New York: McGraw-Hill. Fisher, E., Dunn, M., & Thompson, J.K. (2002). Social Comparision and Body

Image: an Investigation of Body Comparison Processes Using Multidimensional Scaling. Journal of Social and Clinical Psychological, 21(5), 566-579.

Flett, L.G., Besser, A., Davis, R., & Hewitt, P.L. (2003). Dimension of

Perfectionism, Unconditional Self Acceptance, and Depression. Journal of Rational-Emotive and Cognitive-Behavior Therapy, 21(1), 119-138.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

65

Flett, L.G., Hewitt, P.L., Shapiro, B., & Rayman, J. (2001). Perfectionism, Belief, and Adjusment in Dating Relationship. Current Psychology, 20(4), 289-311.

Gaskill, D., & Sanders, F. (2000). The Encultured Body: Policy Implications for

Healthy Body Image and Disordered Eating Behaviors. Brisbane: Quessland University of Technology.

Green, S.P., & Pritchard, M.E. (2003). Predictors of Body Image Dissatisfaction

in Adult Men and Women. Journal of Social Behavior and Personality, 31(3), 215-222.

Greenspon, T.S. (2000). “Healthy Perfectionism” is an Oxymoron: Reflections on

the Psychology of Perfectionism and the Sociology of Science. The Journal of Secondary Gifted Education, 11(4), 197-208.

Gould, J. (2012). Overcoming Perectionism. Oxford: Ventus Publishing ApS. Grogan, S. (1999). Body Image: Understdaning Body Dissatisfaction in Men,

Women, and Children.New York: Rourledge. Harris, P.W., Pepper, C.M., & Maack, D.J. (2008). The Relationship between

Maladaptive Perfectonism and Depressive Symptom: The Mediating Role of Rumination. Personality and Individual Defferences, 44(1), 150-160.

Hewitt, P.L., & Flett, G.L. (1991). Perfectionism in Self and Social Context:

Conzeptualization, Assesment, and Assosiation with Psychopatology. Journal of Personality dan Social Psychology, 60(3), 456-470.

Heywood, S., & McCabe, M.P. (2006). Negative Effect as a Mediator Between

Body Dissatisfaction and Extreme Weight Loss and Muscle Gain Behavior. Journal of Health Psychology, 11(6), 833-844.

Hollender, M.H. (1965). Perfectionism. Comprehensive Psychiatry, 6(3), 94-103. Horney, K. (1950). Neurosis and Human Growth: The Struggle Toward Self-

Relization. New York: Norton dan Company INC. Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

66

Huxley, J.C., Halliwell, E., & Clarke, V. (2014). An Examination of The

Tripartite Influence Model of Body Image: Does Women’s Sexual Identity Make a Difference?. Psychology of Women Quarterly, 39(3), 337-348.

Kartikasari, N.Y. (2013). Body Dissatisfaction terhadap Psychological Well-

Being pada Karyawati. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(2), 304-323. Kichler, J.C., & Crowther, J.H. (2009). Young’s Girl Eating Attitude and Body

Image Dissatisfaction: Assosiation with Communication and Modelling. Journal of Early Adolescent, 29(2), 212-232.

Kinnally, W., & Vonderen, K.E. (2014). Body Image and The Role of Television:

Clarifyng and Modelling the effect of Television on Body Dissatisfaction. Journal of Creative Communication, 9(3), 215-233.

Klibert, J., Lamis, D.A., Naufel, K., Yancey, C.T., & Lohr, S. (2015).

Associations between Perfectionism and Generalized Anxiety: Examining Cognitive Schemas and Gender. J Rat-Emo Cognitive – Behav Ther Springer Science, 7(2), 471-490.

Kobori, O., & Tanno, Y. (2005). Self Oriented Perfectionism and its Relationship

to Positif and Negative Affect: The Mediation of Positive and Negative Perfectionism Cognitions. Cognitive Therapy and Research, 29(5), 555-567.

Levinson, C.A., & Rodebaugh, T.L. (2014). Negative Social-Evaluative Fear

Produce Social Anxiety, Food Intake, and Body Dissatisfaction: Evidence of Similar Mechanisms Through Different Pathways. Clinical Psychologycal Sciene, 3(2), 1-14.

Macedo, A., Marquez, M., & Pereira, A.T. (2014). Perfectionism and

Psychological Distress: A Review of a The Cognitive Factors. International Journal of Clinical Neurosciences and Mental Health, 1(6), 1-10.

McArdle, K. A., & Hill, M.S. (2009). Understdaning Body Dissatisfaction in Gay

dan Heterosexsual Men: The Role of Self Esteem, Media, and Peer Influence. Journal of Men and Masculinities, 11(5), 511-532.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

67

Meller, D., Hucker, A., Waterhouse, M., Hidayah, N., Xu, X., Cochrane, J.,

McCabe, M., & Ricciardelli, L. (2014). A Cross-Cultural Study Investigating Body Features Associated with Male Adolescents’ Body Dissatisfaction in Australia, China, dan Malaysia. American Journal of Men’s Health, 8(6), 521-531.

Mills, J., Tyszkiewicz, M.F., & Holmes, M. (2014). State Body Dissatisfaction

and Social Interactions: An Experience Sampling Study. Psychology of Woman Quarterly, 38(4), 551-562.

Monk, F.J., Haditono, S.R., & Koers, A.M.D. (2006). Psikologi Perkembangan:

Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Mukhlis, A. (2013). Berpikir Positif pada Ketidakpuasan Terhadap Citra Tubuh.

Jurnal Psikoislamika, 10(1), 1-14. Ningsih, D.L. (2015). Karena ingin Langsing, Mahasiswi Keracunan Pil Diet.

http://log.viva.co.id/news/read/617726-karena-ingin-langsing--mahasiswa-mati-keracunan-pil-diet. Diakses pada 23 April 2015.

Noor, J. (2010). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana. Ogden, J., & Taylor, C. (2000). Body Dissatisfaction within Couple: Adding

Social Context to Perceptions of Self. Journal of Health Psychology, 5(1), 25 – 32.

Pramono, F.X.R. (2015). Diet Ketat, Prilly Latuconsina Sempat Masuk Rumah

Sakit.http://showbiz.liputan6.com/read/2129616/diet-ketat-prilly-latuconsina-sempat-masuk-rumah-sakit Diakses pada 5 November 2014.

Rahmat, M. (2011). Stop Diet Ketat! Lakukan Diet Sehat. Kompasiana.com.

http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2011/12/12/stop-diet-ketat-lakukan-diet-sehat-421215.html . Diakses pada 12 Desember 2011.

Ramadhani, N. (2012). Adaptasi Bahasa dan Budaya Inventory Big Five. Journal

Psikologi, 39(2), 189-207.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

68

Rasooli, S.S., & Lavasani, M.G. (2011). Relationship between Personality and

Perfectionism with Body Image. Procedia Social dan Behavioral Sciences, 15(2), 1015-1019.

Samuel, L.B. (2014). Towards Understdaning the Concept of Perfectionism and

its Psychological Implications for National Development. Descourse Journal of Educational Research, 2(1), 6-10.

Santoso, A. (2010). Statistik Untuk Psikologi Dari Blog Menjadi Buku.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Santrock, W.J. (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Ed 5.

Jakarta: Erlangga. Sarwono, J. (2009). Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap untuk Belajar

Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Dani Offset. Shroff, H., & Thompson, J.K. (2009). Peer Influences, Body Image

Dissatisfaction, Eating Dissfunction and Self Esteem in Adolescent Girl. Journal of Healty Psychology, 11(4), 533-551.

Simon, B., Sherry, J.L., Hewitt, P.L. Flett, G.L., & Wardrop, A.A. (2009).

Perfectionism Dimensions, Appearance Schemas and Body Image Disturbances in Community Members dan University Students. Journal of Body Image, 6(1), 83-89.

Sivert, S.S., & Sinanovic, O. (2008). Body Dissatisfaction – is Age a Factor?

Philosophy, Sociology, Psychology and History, 7(1), 55-61. Suprapto, M. H. (2013). I Love My Body: Evektivitas efek Cognitive Behavioral

Therapy (CBT) dan Bibliotherapy dalam Meningkatkan Citra Tubuh Mahasiswi. Jurnal Gema Aktualita, 2(1), 7-12.

Suprapto, M.H., & Aditomo, A. (2007). Aku dan Dia, Cantik Mana?

Perbandingan Sosial, Body Dissatisfaction dan Objektivikasi diri. Journal of Anima, Indonesian Psychological, 22(2), 188-193.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

69

Stairs, A.M., Smith, G.T., Zapolski, C.B., Comb, J.L., & Settles, R.E. (2012). Clarifying the Construct of Perfectionism. Assessment SAGE, 19(2) 146-166.

Stapleton, P., Mclntyre, T., & Bannatyne, A. (2014). Body Image Avoidance,

Body Dissatisfaction, and Eating Phatology: Is There a Defference Between Male Gym User dan Non-Gym Users?. American Journal of Men’s Health, 1-10.

Stoeber, J. (2012). Dyadic Perfectionism in Romantic Relationship: Predicting

Relationship Satisfaction and Longterm Commitment. Personality and Individual Differencess, 53(3), 300-305.

Stoeber, J. (2014). How Other-Oriented Perfectionism Differs From Self-Oriented

and Socially Prescribed Perfectionism. Journal of Psychopathological Behavior Asses, 36(2), 329-338.

Stoeber, J. (1998). The Frost Multidimentional Perfectionism Scale: More Perfect

with Four (Instead of Six) Dimensions. Personality and Individual Differences, 24(4), 481-491.

Stoeber, J., & Roche, D.L. (2014). Affect Intensity Contribute to Perfectionistic

Self – Presentation in Adolescents Beyond Perfectionism. J Rat-Emo Cognitive – Behave Ther, 32(1), 164-180.

Sturman, E.D., Flett, G.L., Hewitt, P.L., & Rudolf, S.G. (2009). Dimentions of

Perfectionism and Self-worth Contingencies in Depression. J Rat-Emo Cognitive-Behav Ther, 27(3), 213-231.

Thompson, J.K. (1996). Body Image, Eating Dissorder, and Obesity: An

Integrative Guide for Assesment dan Treatment. Washington: American Psychological Assosiation.

Thompson, J.K., & Heinberg, L.J. (1999). The Media’s Influence on Body Image

Disturbance and Eating Disorder: We’ve Reviled Them, Now Can We Rehabilitate Them?. Journal of Social Issues, 55 (2), 339-353.

Thompson, J.K., Heinberg, L.J., Altabe, M., & Dunn, S.T. (2002). Excating

Beauty: Theory, Assessment, and Treatment of Body Image Disturbance. Washington: American Psychological Association.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

70

Tiggemann, M. (2004). Body Image Across the Adult Life Span: Stability and

Change. Body Image (Elsevier), 1(2), 29-41. Tridanis, H.C., & Suh, E.M. (2002). Cultural Influences on Personality. Annual

Review Psychology, 56(3), 133-160. Tyszkiewicz, M.F., Skouteris, H., Watson, B.E., & Hill, B. (2012). Body

Dissatisfaction During Pregnancy: A Systematic Review of Cross-Sectional and Prospective Correlates. Journal of Healty Psychology, 18(11), 1411-1421.

Vonderen, K.E, & Kinnally, W. (2012). Media Effects on Body Image:

Examining Media Exposure in the Broader Context of Internal and Other Social Factor. Journal of American Communication, 14(2), 41-57.

Wei, M., Russell, D.W., Abraham, W.T., & Mallinckrodt, B. (2004). Malladaptive

Perfectionism as a Mediator and Moderator Between Adult Attachment dan Depressive Mood. Journal of Counseling Psychology, 51(2), 201-212.

Williams, G. (2009). Body Image: Issues That Concern You. Michigan:

Greenhaven Press. Yuracko, K.A. (2003). Perfectionism dan Contemporary Feminist Values.

Indiana: Indiana University Press. Zoletic, E., & Belko, E.D. (2009). Body Image Distortion, Perfectionism and

Eating Disorder Symptoms in Risk Group of Female Ballet Dancers dan Models dan in Control Group of Female Students. Journal of Psychiatria Danubina, 21(3), 302-309.

Zul, I. (2012). Rayhan: L-Men, dulu Badan Saya Kerempeng. Tribunnews.

http://pekanbaru.tribunnews.com/2012/05/06/rayhan-l-men-dulu-badan-saya-kerempeng. Diakses pada 6 Mei 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

71

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

72

Lampiran 1 Bentuk Skala Perfeksionisme dengan Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh

pada Dewasa Awal

SKALA PENELITIAN

Perkenalkan Kami C. Siswa Widyatmoko, M.Psi. dan Sadriyah Pratiwi,

adalah Dosen dan Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Kami sedang mempelajari mengenai kencenderungan seseorang

dalam menentukan standar terhadap diri, penilaian diri terhadap kondisi tubuh dan

kepercayaan hubungan yang romantis

Skala ini berisi pernyataan – pernyataan di dalamnya. Tidak ada jawaban

yang benar dan tidak ada jawaban yang salah, sehingga kami berharap Anda

dapat mengisi skala ini dengan sejujurnya dan sesuai dengan kondisi diri Anda

yang sebenarnya.

Skala penelitian ini hanya digunakan untuk kepentingan akademik,

sehingga kerahasiaan diri maupun identitas Anda sangat dirahasiakan. Atas

bantuan dan kesediaannya dalam mengisi skala penelitian ini kami mengucapkan

terima kasih.

Jika ada hal – hal yang kurang jelas, Anda dapat menghubungi kami melalui no

Hp dengan nomor 085726587987 atau melalui E-mail dengan alamat

[email protected]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

73

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyat kesediaannya secara sukarela untuk membantu

dalam proses penyelesaikan skala penelitian ini. Semua jawaban yang saya

berikan adalah jawaban atas diri saya yang sebenarnya.

IDENTITAS DIRI

Nama/Identitas :

Jenis Kelamin : Laki – laki/Perempuan

Usia :

Pendidikan :

Status : Single/Berpacaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

74

Skala A

Petunjuk Pengisian

Berikut ini ada beberapa pernyataan – pernyataan yang berhubungan

dengan diri anda dalam kehidupan sehari – hari. Anda diminta untuk mengisi

pernyataan yang ada dibawah yang paling sesuai dengan diri anda. Pernyatan –

pernyataan dibawah ini dapat anda isi dengan memilih jawaban yang paling

sesuai dengan diri anda yang sebenarnya.

Pilhan jawaban adalah: 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju

Disini tidak ada jawaban yang salah. Masing – masing orang memiliki

jawaban sendiri atas kondisi yang ada di dalam dirinya yang sebenarnya, sehingga

anda dapat memilih jawaban yang paling sesuai dengan pilihan anda yang

sejujurnya.

Kerahasiaan dan identitas anda sangat dirahasikan oleh peneliti. Jika anda

sudah selesai, dimohon untuk mengecek kembali jawabannya jangan sampai ada

yang terlewati untuk dijawab.

~ Selamat Mengerjakan ~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

75

No. Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya memiliki standar yang tinggi untuk diri

sendiri

2. Saya ingin segala sesuatunya rapi

3. Saya berharap orang lain melakukan yang

terbaik dalam mengerjakan apapun

4 Saya sering merasa orang lain menuntut saya

secara berlebihan

5. Kerapian sangat penting bagi saya

6. Saya sering memeriksa pekerjaan saya dengan

teliti untuk memastikan tidak ada kesalahan

7. Orang-orang mengharapkan saya untuk

sempurna

8. Saya memiliki cita-cita yang sangat tinggi

9. Segala sesuatu harus diletakkan pada tempatnya

10. Saya sering memeriksa pekerjaan saya beberapa

kali untuk mencari jika ada kesalahan

11. Penting bagi saya bahwa orang-orang yang

dekat dengan saya adalah orang – orang yang

sukses

12. Meskipun saya telah melakukan sesuatu dengan

sebaik mungkin, saya tetap merasa bahwa saya

dapat melakukannya dengan lebih baik

13. Ketika saya membuat suatu kesalahan, saya

merasa diri saya sangat buruk

14. Orang lain mengharapkan saya melakukan

sesuatu dengan sempurna

15. Saya tidak melakukan suatu hal apabila saya

tidak dapat melakukannya dengan sempurna

16. Saya ingin segala sesuatunya teratur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

76

17. Saya sangat tidak suka apabila orang-orang yang

dekat dengan saya melakukan kesalahan

18. Rasanya usaha terbaik saya tidak pernah cukup

19. Orang-orang mengharapkan saya untuk berhasil

atas setiap hal yang saya lakukan

20. Saya harus melakukan sesuatu dengan sempurna

– jika tidak, lebih baik saya tidak melakukannya

sama sekali

21. Saya cenderung membuat standar yang sangat

tinggi untuk diri saya sendiri

22. Saya ingin segala sesuatunya selalu tertata

23. Saya mempunyai standar yang tinggi untuk

orang-orang yang penting bagi saya

24. Saya merasa kesal ketika saya melakukan

kesalahan

25. Orang – orang mengharapkan saya bekerja

dengan sangat baik

26. Saya tidak melakukan apapun jika saya tidak

dapat mengerjakannya dengan sempurna

27. Saya hampir pasti memiliki standar yang tinggi

untuk banyak hal

28. Butuh waktu yang lama bagi saya untuk

mengerjakan sesuatu karena saya memeriksa

pekerjaan saya berkali - kali

29. Saya selalu menginginkan kualitas pekerjaan

yang tinggi dari orang lain

30. Pekerjaan saya jarang memenuhi standar saya

sendiri

31. Tidak ada gunanya melakukan sesuatu apabila

saya tidak dapat melakukannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

77

sempurna

32. Saya mengharapkan saya bekerja dengan standar

yang tinggi

33. Saya berusaha menjadi seseorang yang sangat

rapi

34. Saya menjadi sangat frustasi ketika saya tidak

mengerjakan sesuatu dengan sempurna

35. Saya menerapkan standar yang amat sangat

tinggi bagi diri saya sendiri

36. Saya berusaha untuk selalu teratur dan terencana

37. Ketika saya memeriksa sesuatu, saya sering kali

memeriksanya sampai ke hal – hal yang kecil

38. Saya merasa sering tidak bisa menjadi seseorang

seperti yang saya inginkan

39. Saya merasa hancur setelah saya melakukan

kesalahan

40. Apabila ada hal yang tidak berjalan

sebagaimana mestinya, saya merasa tidak dapat

melakukan apapun dengan benar

41. Saya bisa memeriksa ulang pekerjaan saya

berulang kali untuk memastikan hal-hal yang

kecil sudah benar

42. Saya sering merasa tidak puas dengan cara dan

hasil kerja saya

43. Saya merasa bahwa hal terbaik yang saya

lakukan tidak pernah cukup baik bagi orang lain

44. Saya merasa gagal total jika tidak melakukan

sesuatu dengan sempurna

45. Jika saya menyadari bahwa saya telah membuat

kesalahan pada suatu hal, saya merasa telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

78

gagal secara keseluruhan

46. Saya selalu merasa ada hal yang salah dalam

pekerjaan saya

47. Orang-orang menaruh harapan besar padaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

79

Skala B

Petunjuk Pengisian

Berikut ini ada beberapa pernyataan – pernyataan yang berhubungan

dengan diri anda dalam kehidupan sehari – hari. Anda diminta untuk mengisi

pernyataan yang ada dibawah yang paling sesuai dengan diri anda. Pernyatan –

pernyataan dibawah ini dapat anda isi dengan memilih jawaban yang paling

sesuai dengan diri anda yang sebenarnya.

Pilhan jawaban adalah: 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Setuju 4. Sangat Setuju

Disini tidak ada jawaban yang salah. Masing – masing orang memiliki

jawaban sendiri atas kondisi yang ada di dalam dirinya yang sebenarnya, sehingga

anda dapat memilih jawaban yang paling sesuai dengan pilihan anda yang

sejujurnya.

Kerahasiaan dan identitas anda sangat dirahasiakan oleh peneliti. Jika anda

sudah selesai, dimohon untuk mengecek kembali jawabannya jangan sampai ada

yang terlewati untuk dijawab.

~ Selamat Mengerjakan ~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

80

~ Terima Kasih ~

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Seringkali saya mempermasalahkan penampilan yang saya

miliki

2. Saya bangga dengan bentuk badan yang saya miliki

3. Saya mencoba mengubah bentuk lengan dan paha saya

4. Saya bangga dengan tubuh ideal saya

5. Saya merasa tidak puas dengan postur tubuh yang saya miliki

6. Seringkali saya memakai baju yang dapat menutupi lemak pada

tubuh saya

7. Saya tidak melakukan diet untuk mendapatkan berat badan yang ideal

8. Saya memiliki tubuh yang kurang proporsional

9. Saya jarang membandingkan tubuh saya dengan orang lain

10. Seringkali saya merasa wajah saya kurang menarik

11. Jika saya tidak melakukan diet saya merasa gemuk

12. Bentuk badan saya membuat saya kurang percaya diri

13. Saya senang dengan tubuh yang saya miliki sekarang

14. Saya pikir ukuran badan saya sudah ideal

15. Saya seringkali diet untuk mendapatkan berat badan yang ideal

16. Saya mengurangi konsumsi jenis makanan yang membuat

tubuh saya gemuk

17. Sering saya merasa tubuh saya kurang ideal

18. Saya tidak teralu memperhatikan bentuk paha yang saya miliki

19. Saya tidak mempermasalahkan penampilan saya

20. Saya ingin mengubah berat badan saya

21. Saya tidak terlalu mempedulikan mengenai gambaran tubuh

yang ideal selayaknya kebanyakan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

81

Lampiran 2 Final Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Penelitian Perfeksionisme dengan

Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh pada Dewasa Awal

1. Reliabilitas Ketidakpuasan terhadap citra Tubuh

Case Processing Summary N %

Cases Valid 48 100.0

Excludeda 0 .0

Total 48 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.921 .923 21

Item-Total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 47.9583 79.913 .593 . .917 VAR00002 48.3333 80.142 .657 . .916 VAR00003 48.0833 84.461 .270 . .923 VAR00004 48.0417 79.232 .711 . .915 VAR00005 48.2083 77.998 .763 . .914 VAR00006 48.1250 80.069 .487 . .920

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

82

VAR00007 48.3125 82.900 .321 . .923 VAR00008 47.6458 79.297 .587 . .917 VAR00009 48.0000 79.106 .655 . .916 VAR00010 48.2083 79.232 .658 . .916 VAR00011 48.4167 81.823 .432 . .921 VAR00012 48.3542 78.957 .699 . .915 VAR00013 48.3958 79.521 .638 . .916 VAR00014 48.0000 78.383 .716 . .915 VAR00015 48.4792 82.425 .368 . .922 VAR00016 48.3750 82.920 .304 . .924 VAR00017 48.0417 77.998 .657 . .916 VAR00018 48.1458 80.255 .591 . .917 VAR00019 48.0833 78.121 .703 . .915 VAR00020 47.9583 80.083 .643 . .916 VAR00021 48.0833 78.248 .693 . .915

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

83

2. Skala Reliabilitas Perfeksionisme

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 48 100.0

Excludeda 0 .0

Total 48 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.950 .949 47

Item-Total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 150.5625 566.124 .629 . .949 VAR00002 150.1458 571.276 .544 . .949 VAR00003 150.1042 580.138 .398 . .950 VAR00004 151.1458 574.000 .427 . .950 VAR00005 150.3125 567.539 .596 . .949 VAR00006 150.3750 578.878 .388 . .950 VAR00007 151.1875 569.688 .496 . .949 VAR00008 150.3125 571.368 .553 . .949 VAR00009 150.3333 568.993 .516 . .949 VAR00010 150.5208 574.723 .435 . .950

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

84

VAR00011 151.0833 572.546 .418 . .950 VAR00012 150.5417 579.275 .347 . .950 VAR00013 150.7708 565.968 .561 . .949 VAR00014 151.1875 569.092 .547 . .949 VAR00015 151.7708 581.329 .315 . .950 VAR00016 150.3125 568.985 .633 . .949 VAR00017 151.1250 576.622 .385 . .950 VAR00018 151.3125 564.007 .556 . .949 VAR00019 150.7708 573.670 .495 . .949 VAR00020 152.0417 581.913 .348 . .950 VAR00021 150.7708 559.329 .659 . .948 VAR00022 150.3333 567.887 .613 . .949 VAR00023 151.1250 559.814 .649 . .948 VAR00024 150.5833 572.844 .497 . .949 VAR00025 150.8333 573.716 .549 . .949 VAR00026 151.9792 581.340 .353 . .950 VAR00027 150.7917 560.424 .692 . .948 VAR00028 151.0833 558.972 .698 . .948 VAR00029 150.8958 566.861 .572 . .949 VAR00030 151.4792 577.234 .406 . .950 VAR00031 152.0417 578.339 .417 . .950 VAR00032 150.7083 563.828 .650 . .948 VAR00033 150.4583 575.956 .393 . .950 VAR00034 151.4792 558.766 .658 . .948 VAR00035 151.0000 554.936 .765 . .948 VAR00036 150.3958 575.946 .443 . .950 VAR00037 150.8750 564.495 .582 . .949 VAR00038 151.0417 572.466 .443 . .950 VAR00039 151.4583 564.254 .508 . .949 VAR00040 151.4792 564.085 .600 . .949 VAR00041 150.8958 570.563 .530 . .949 VAR00042 151.4792 570.127 .550 . .949 VAR00043 151.3750 570.963 .475 . .949

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

85

VAR00044 151.8958 560.861 .688 . .948 VAR00045 151.9792 563.893 .647 . .948 VAR00046 151.5000 574.340 .413 . .950 VAR00047 150.6042 577.691 .433 . .950

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

86

Lampiran 3

Uji Deskriptif Mean Empirik

One-Sample Test

Test Value = 0

t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Perfectionism 121.648 310 .000 151.772 149.32 154.23

BD 137.662 310 .000 49.357 48.65 50.06

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation Variance

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

Std.

Error Statistic Statistic

Perfectionism 311 152 78 230 151.77 1.248 22.002 484.099

BD 311 36 31 67 49.36 .359 6.323 39.979

Valid N

(listwise) 311

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Perfectionism 311 151.77 22.002 1.248

BD 311 49.36 6.323 .359

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

87

Lampiran 4 Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Perfectionism .053 311 .037 .993 311 .145 BD .065 311 .003 .992 311 .084 a. Lilliefors Significance Correction

a. Perfeksionisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

90

b. Ketidakpuasan Terhadap Citra Tubuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

93

Lampiran 5

Uji Linieritas

ANOVA Table Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Perfectionism * BD

Between Groups (Combined) 36700.103 36 1019.447 2.464 .000

Linearity 12037.886 1 12037.886 29.094 .000

Deviation from Linearity

24662.218 35 704.635 1.703 .011

Within Groups 113370.688 274 413.762

Total 150070.791 310

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DAN ... - core.ac.uk · technique of Spearman correlation test. Coefficient correlation of this research is 0,260, with a significant value of 0.000

94

Lampiran 6

Uji Hipotesis

Correlations Perfectionism BD

Spearman's rho Perfectionism Correlation Coefficient

1.000 .260**

Sig. (1-tailed)

. .000

N 311 311

BD Correlation Coefficient

.260** 1.000

Sig. (1-tailed)

.000 .

N 311 311 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI