hubungan antara pola asuh orang tua …eprints.umm.ac.id/55971/1/skripsi.pdfsehingga penulis dapat...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
KESIAPAN SEKOLAH PADA ANAK PRASEKOLAH
SKRIPSI
Oleh:
Arinda Ika Saputri
201510230311260
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
KESIAPAN SEKOLAH PADA ANAK PRASEKOLAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi
Oleh :
Arinda Ika Saputri
201510230311260
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Pola Asuh Orang
Tua dengan Kesiapan Sekolah pada Anak Prasekolah”. Adapun skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Tentunya dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Bapak Muhammad Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Ni’matuzahroh, S.Psi, M.Si dan bapak Adhyatman Prabowo, S.Psi, M.Psi, Psikolog
selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan arahan serta bimbingan yang
sangat berarti, hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Bapak Zainul Anwar, S.Psi, M.Psi selaku dosen wali penulis yang telah mendukung dan
memberi pengarahan sejak awal perkuliahan sampai selesai skripsi ini.
4. Seluruh subjek penelitian yang telah bersedia meluangkan waktu untuk terlibat dalam
penelitian ini.
5. Ibu Luk Mawati dan ayah Mualik yang tiada hentinya mendoakan dan mendukung
penulis dari awal perkuliahan hingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih atas segala kasih sayang yang telah diberikan selama ini.
6. Adikku tersayang, Muhammad Aufa Nabil Sholahi yang selalu memberikan semangat
dan menghibur penulis. Terimakasih telah menjadi adik yang baik.
7. Ibu Hudaniah, S.Psi, M.Si, Psikolog dan keluarga besar UPT. Bimbingan Konseling
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dalam
penyusunan skripsi.
8. LPM PERSONA Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan tempat untuk menyalurkan bakat dalam kepenulisan.
9. Hana Humaira, S.Psi, Dzati Yumni Shafwati, S.Psi, Deni Salam Sasmaya, S.S, Istifa
Putri yang telah membantu penulis dalam proses penulisan skripsi ini.
10. Keluarga, sahabat dan teman penulis, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Terimakasih untuk motivasi dan doa selama ini dari awal perkuliahan dan sampai
penulis menyelesaikan skripsi ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan
saran demi perbaikan karya ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap
semoga skripsi ini dapat membawa banyak manfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Malang, 17 September 2019
Penulis
Arinda Ika Saputri
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 2
LANDASAN TEORI ........................................................................................................... 5
Kesiapan Sekolah ........................................................................................................ 5
Pola Asuh Orang Tua ................................................................................................... 7
Pola Asuh Orang Tua dan Kesiapan Sekolah pada Anak Prasekolah .......................... 8
Kerangka Berpikir ...................................................................................................... 10
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 11
Rancangan Penelitian ................................................................................................. 11
Subjek Penelitian ........................................................................................................ 11
Variabel dan Instrumen Penelitian ............................................................................ 11
Prosedur dan Analisis Data ........................................................................................ 12
HASIL PENELITIAN ....................................................................................................... 12
DISKUSI ............................................................................................................................. 14
SIMPULAN DAN IMPLIKASI ........................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 17
LAMPIRAN........................................................................................................................ 21
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................................... 12
Tabel 2. Uji Hubungan Tiga Jenis Pola Asuh dengan Kesiapan Sekolah .......................... 13
Tabel 3. Hasil Tabulasi Silang Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Kesiapan Sekolah ... 13
Tabel 3. Deskripsi Compare Mean Kesiapan Sekolah ditinjau dari Pendidikan Orang Tua14
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Validitas & Reliabilitas Skala Kesiapan Sekolah .................................. 22
Lampiran 2. Hasil Validitas & Reliabilitas Skala Pola Asuh .............................................. 30
Lampiran 3. Skala yang digunakan dalam Pengambilan Data ............................................ 43
Lampiran 4. Hasil Analisis SPSS & Rekapitulasi Data Penelitian ...................................... 48
1
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
KESIAPAN SEKOLAH PADA ANAK PRASEKOLAH
Arinda Ika Saputri
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Kesiapan sekolah akan membantu anak dalam menghadapi tantangan ataupun
tugas-tugas yang ada di sekolah. Setiap orang tua memiliki peranan penting dalam
membantu anaknya untuk memasuki sekolah dasar. Segala bentuk interaksi yang
dilakukan akan membentuk suatu pola pengasuhan dan pola asuh tersebut
nantinya mempengaruhi kesiapan sekolah pada anak. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan kesiapan sekolah
pada anak prasekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
desain penelitian korelasional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan quota sampling. Subjek penelitian berjumlah 103 responden
dengan kriteria orang tua dari anak prasekolah dengan rentang usia anak 5 – 6
tahun. Alat ukur yang digunakan adalah School Readiness Questionaire dan
Parenting Style and Dimensions Questionaire (PSDQ). Metode analisis data yang
digunakan adalah Uji Korelasi Product Moment Pearson. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa pola asuh autoritatif memiliki hubungan positif dengan
kesiapan sekolah pada anak prasekolah (r = 0,570; p < 0,05), pola asuh autoritatian
memiliki hubungan yang negatif dengan kesiapan sekolah pada anak prasekolah
(r = -0,289; p < 0,05) dan pola asuh permisif memiliki hubungan negatif dengan
kesiapan sekolah pada anak prasekolah (r = -0,360; p < 0,05). Kesimpulan dari
penelitian ini adalah adanya hubungan antara pola asuh autoritatif, autoritarian
dan permisif dengan kesiapan sekolah.
Kata kunci: Pola asuh, kesiapan sekolah, anak pra sekolah
School readiness will help children in facing challenge and tasks at school. Each
parent plays important role in helping their children to study at elementary
school. All forms of interaction carried out will form a pattern of care and
parenting will affect the readiness of schools in children. This research aimed to
determine the relationship between parenting parents with school readiness in
preschool children. This study used quantitative reaserch design correlations. The
sampling technique in this research used quota sampling. The research subjects
were 103 respondents with the criteria of parents of preschool children with a
range of children aged 5-6 years. Measuring instruments used were School
Readiness Questionaire and Parenting Style and Dimensions Questionnaire
(PSDQ). Data analysis method used was Pearson Product Moment Correlation
Test. The results of this research indicated authoritative parenting had positive
relation with school readiness in preschool children (r = 0.570; p<0.05),
authoritarian had negative relation with school readiness in preschool children
(r = -0,289; p < 0,05) and permissive parenting had negative relation with school
readiness in preschool children (r = -0,360; p < 0,05). The conclusion of this
study, there is correlation between authoritative, authoritarian parenting with
school readiness.
Keywords: Parenting, school readiness, preschool
2
Early childhood atau masa anak-anak awal, periode ini dimulai dari akhir masa bayi hingga
umur 5 atau 6 tahun. Periode ini dapat dikatakan masa prasekolah. Anak mulai mandiri dalam
merawat dirinya, seperti makan, mandi, menggunakan pakaian sendiri. Anak senang untuk
bermain dan bekerjasama dengan teman sebayanya, anak juga mulai menyiapkan keterampilan
kesiapan sekolah untuk bekal ke pendidikan sekolah dasar. Menurut Piaget dalam (Santrock,
2012; Irawan, 2015, Patmonodewo, 2003) anak usia prasekolah termasuk dalam masa pra-
operasional. Anak telah mampu menggambarkan dunianya melalui kata, bayangan, simbol, dan
gambar. Pemikiran pra-operasional ini adalah awal dari kemampuan anak untuk melakukan
penyusunan dalam pikiran terhadap hal-hal yang telah dicapai dalam bentuk perilaku (Santrock,
2012). Anak belum mampu melihat dari sudut pandang orang lain, anak belum mampu
memahami penalaran matematika yang sebenarnya kebalikannya, anak banyak mengajukan
berbagai macam pertanyaan, anak yakin dengan pengetahuan atau pemahaman mereka dan
anak mengatakan bahwa mengetahui sesuatu namun tanpa menggunakan pemikiran rasional
(Santrock, 2011).
Masa anak-anak awal disebut juga dengan periode prasekolah (preschool age) atau dalam
periode eksplorasi, pada masa ini anak mulai belajar dasar tingkah laku sosial sebagai persiapan
untuk menghadapi kehidupan sosial, anak selalu ingin mengetahui apa dan bagaimana
lingkungannya. Menurut Havighurst terdapat beberapa tugas perkembangan anak-anak awal,
yaitu 1) anak mulai belajar keterampilan fisik yang digunakan untuk bermain, 2) membangun
sikap yang positif terhadap diri sendiri, seperti kesadaran tentang harga diri dan potensi diri, 3)
bermain dengan teman sebayanya sesuai etika serta moral yang berlaku di masyarakat, 4)
belajar memainkan peran yang sesuai dengan jenis kelamin, 5) memperluas kemampuan dasar
seperti membaca, menulis dan menghitung, 6) mengembangkan konsep yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari 7) mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap
kelompok maupun masyarakat 8) menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab atas
apa yang telah dilakukan 9) membentuk sikap yang baik terhadap kelompok dan lembaga sosial
(Hurlock, 1978).
Untuk memasuki jenjang Sekolah Dasar (SD) anak harus memiliki kesiapan menghadapi
tuntutan yang ada disekolah. Kesiapan atau yang dalam bahasa asing disebut dengan School
readiness, yang artinya anak memiliki suatu kecakapan dan keterampilan sehingga anak
mampu melakukan penyesuaian diri dengan tugas maupun keadaan nyata yang berada di
sekolah formal (Sulistyaningsih, 2005). Kesiapan sekolah adalah kemampuan anak untuk
belajar dan beradaptasi dengan tuntutan sekolah secara efisien. Kematangan anak biasanya
dilihat dari perkembangan kognitif, afektif, psikomotorik, dan sosial (Magdalena, 2014; Forget-
Dubois et al, 2014).
Tuntutan sekolah dapat diartikan sebagai kemampuan anak dalam menggunakan alat tulis,
memperhatikan penjelasan guru di depan kelas, kemampuan anak dalam mengeksplorasi
penjelasan guru, bermain serta bekerja dengan teman sebayanya, mengingat dan mematuhi
peraturan yang telah berlaku (Febryanti & Tairas, 2014). Kesiapan sekolah tidak hanya penting
bagi anak saat memasuki sekolah saja namun juga berpengaruh terhadap kesuksesan anak di
masa yang akan datang. Kesiapan sekolah adalah suatu kondisi dimana seorang anak siap untuk
terlibat dalam pengalaman belajar di sekolah (Rahmawati, Tairas, Nawangsari, 2018). Anak
yang ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah dasar sangat membutuhkan kesiapan yang
matang, jika kesiapan sekolah anak rendah maka anak akan kesulitan dalam beradaptasi dengan
lingkungan sekolahnya (Susilo, 2015).
3
(Rahmawati, Tairas, Nawangsari, 2018; Hair & Al dalam Magdalena, 2014) kesiapan sekolah
melibatkan kemampuan dasar yang memungkinkan anak berfungsi di sekolah, secara akademik
dan sosial. Secara akademik melibatkan keterampilan anak dalam membaca, menulis, dan
menghitung. Secara sosial melibatkan keterampilan dalam sosial emosional. Kesiapan dalam
memasuki sekolah dasar pada anak pasti berbeda dengan anak yang lainnya, bahkan ketika
mereka memiliki usia yang sama (Sulistyaningsih, 2005).
Keluarga dilihat sebagai lembaga yang mampu memenuhi kebutuhan insani, terutama
kebutuhan untuk pengembangan kepribadian dan pengembangan ras manusia. Bilamana
peranan keluarga dikaitkan dengan upaya memenuhi kebutuhan individu dari Maslow. Maka
keluarga merupakan lembaga pertama yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut, dengan
perawatan dan perlakuan yang baik dari orang tua, anak dapat memenuhi kenutuhan dasarnya,
baik fisik-biologis maupun sosiopsikologisnya. Apabila anak telah mendapatkan rasa aman,
penerimaan sosial dan harga diri, maka anak dapat memenuhi kebutuhan tertingginya, yaitu self
actualization (Sahlan, 2018).
Djamarah (2014) berpendapat keluarga dapat diartikan sebagai ibu bapak atau orang tua dengan
anak-anaknya. Uno & Lamatenggo (2016) orang tua merupakan masyarakat pendidik utama
bagi anaknya serta membantu anaknya untuk menjalani tingkatan perkembangan untuk
memasuki dunia masyarakat luas. Susilo (2015) mengatakan bahwa orang tua sebagai
lingkungan pertama yang dikenal oleh anak adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan
kesiapan sekolah pada anak.
Pola asuh merupakan proses interaksi terus-menerus antara orang tua dan anak, yang
didalamnya terdapat kegiatan seperti memelihara, melindungi, menjaga, merawat, mendidik
memberi makan, mengarahkan perilaku anak agar memiliki perilaku yang baik, memberi
pengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak dan terkait dengan kondisi psikologis yaitu
cara orang tua mengomunikasikan perasaan dan norma yang berlaku di masyarakat agar anak
dapat hidup berdampingan dengan lingkungan (Respati, Yulianto, Widiana 2006; Rakhmawati,
2015).
Setiap anak tentunya hidup dengan orang tua yang berbeda dan pola asuh yang berbeda namun
pada dasarnya setiap orang tua memiliki peran penting dalam mendukung atau membantu
anaknya untuk mencapai kesiapan sekolah sehingga akan mencapai prestasi dan sikap yang
baik terhadap sekolah (Santrock, 2014). Selain itu fungsi dari pola asuh yang diterapkan oleh
orang tua sangat mempengaruhi perkembangan bentuk-bentuk perilaku pada anak (Arendell
dalam Fayez, Ahmad, Oliemat, 2016; Masni, 2017).
Anak pada usia prasekolah dapat dikatakan sedang menginjak masa emas perkembangan, pada
masa tersebut anak sangat membutuhkan pendampingan dari orang tua (Febryanti & Tairas,
2014). Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua selama tahun
pertama sekolah meningkatkan kemungkinan beradaptasi dengan mudah dan mendapatkan nilai
yang baik secara signifikan, kemudian keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah anak-anak
menentukan nilai yang baik, kehadiran sekolah yang lebih baik, sikap maupun perilaku yang
lebih positif, tingkat kelulusan yang lebih tinggi serta pendaftaran dalam pendidikan yang lebih
tinggi (Hunderson & Berla dalam Magdalena, 2014)
Gaya pengasuhan atau yang biasa disebut dengan pola asuh menjadi tiga, yaitu: 1) pola asuh
autoritatif yaitu pola asuh yang menekankan pada individualisme anak namun selaras dengan
4
aturan sosial yang berlaku. Orang tua menghargai keputusan, keinginan, opini, dan pribadi
anak. Orang tua menerapkan batasan serta hukuman yang bijaksana ketika itu dirasa perlu.
Anak prasekolah dengan orang tua otoritatif cenderung menjadi mandiri dan mengandalkan diri
sendiri, memiliki kontrol diri, asertif, dan eksploratif 2) pola asuh autoritarian yaitu pola asuh
yang menekankan pada kontrol dan kepatuhan. Anak cenderung menarik diri, tidak percaya,
tidak senang, dan jarang berkomunikasi dengan orang tua 3) pola asuh permisif yaitu orang tua
membuat sedikit permintaan dan membiarkan anak mengatur dirinya sendiri, orang tua
cenderung memanjakan anaknya. Anak prasekolah dengan pola asuh ini cenderung belum
matang, kurang mampu mengontrol diri, dan kurang bereksplorasi (Papalia; 2014, Tinihada &
Mangunsong; 2018).
Lestiawati (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat pengaruh antara
kemampuan sosial anak dengan pola asuh autoritatif. Orang tua selalu memberikan alasan
ketika bertindak, tegas tetapi hangat dan penuh pengertian. Hal tersebut membentuk anak
memiliki emosi yang stabil, terbuka terhadap kritik, merasakan kesalahan yang diperbuat,
menghargai hak orang lain, peka terhadap lingkungan, bijaksana dalam sebuah tindakan,
periang, penuh persahabatan dan mudah menyesuaikan diri. Penelitian oleh Muslikhatun (2015)
bahwa terdapat hubungan antara pola asuh autoritatif dengan keterampilan berbicara pada anak.
Orang tua dengan pola asuh autoritatif banyak berinteraksi dengan anak dan juga peka terhadap
kebutuhan kognitif anak. Sari (2015) dalam penelitiannya, terdapat hubungan antara pola asuh
dan kemampuan mototik halus pada anak usia 4-5 tahun. Penerapan pola asuh autoritatif akan
mendorong anak untuk mandiri, memberi batasan yang wajar, dan mengontrol perilaku anak.
Penelitian yang dilakukan oleh Susilo (2015) menyebutkan bahwa orang tua memiliki peran
yang sangat penting dalam meningkatkan kesiapan bersekolah anak. Penelitian oleh Magdalena
(2014) mengidentifikasi bahwa karakteristik orang tua, pola asuh orang tua, dan keterlibatan
orang tua adalah faktor keberhasilan anak dalam proses transisi menuju sekolah. Data yang
diperoleh menunjukkan bahwa pola asuh orang tua adalah prediktor yang paling kuat dalam
keberhasilan anak memasuki sekolah dasar. Selain itu terdapat pula penelitian yang dilakukan
oleh (Verdel, 2015) pola asuh ada hubungannya dengan tingkat kesiapan sekolah, anak dengan
orang tua yang menerapkan pola asuh yang tidak terlalu disiplin, stimulasi bahasa yang baik
dari orang tua, cara orang tua mengajar anaknya dirumah, memiliki banyak buku serta mainan
yang bervariasi di rumah memiliki kesiapan sekolah yang lebih baik.
Pendidikan sekolah dasar adalah sebagai bekal untuk anak dalam melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi lagi, namun pada kenyataan yang ada di Indonesia masih banyak siswa
yang mengulang pada masa sekolah dasarnya (Izzaty, Ayriza, Setiawati, 2017). Berdasarkan
data dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah siswa yang mengulang pada jenjang
sekolah dasar dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2014/2015 terdapat 375.142
siswa yang mengulang, pada tahun 2015/2016 terdapat 422.082 siswa yang mengulang, pada
tahun 2016/2017 terdapat 361.215 siswa yang mengulang, dan pada tahun 2017/2018 terdapat
370.116 siswa yang mengulang.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di salah satu TK di kota Malang, bahwa
masih ada anak yang masih mencari ibunya saat jam sekolah, masih takut untuk bermain
permainan di sekolah, masih takut untuk menyampaikan keinginan kepada guru, memukul
teman sekelas, belum bisa duduk rapi di kelas, masih belum bisa menata sepatu dengan baik,
masih belum mau berbaur dengan teman sekelasnya, menangis saat jam belajar, belum
mengenal angka, huruf dan warna.
5
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Manurung (2012) menemukan bahwa terdapat siswa
sekolah dasar yang mengalami kekhawatiran ketika ditinggal oleh orang terdekatnya, sehingga
siswa tersebut harus diantar dan ditemani hingga pulang sekolah, terdapat pula anak yang
merasa takut dengan guru disekolah, cemas ketika berada di dalam kelas, meminta untuk tidak
sekolah karena belum menyelesaikan pekerjaan rumah. Nursiyah (2014) melakukan penelitian
yang hasilnya diketahui bahwa subjek kelas tiga sekolah dasar yang diteliti masih kesulitan
dalam membaca, hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal berupa kurangnya
minat belajar sehingga anak tersebut menjadi malas dan faktor eksternal berupa lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat yang kurang mendukung.
Berdasarkan uraian diatas tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
pola asuh dengan kesiapan sekolah pada anak prasekolah. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah peneliti menjabarkan 3 pola asuh secara rinci. Pola asuh tersebut
adalah autoritatif, autoritarian dan permisif. Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat
menambah temuan dalam bidang ilmu psikologi pendidikan mengenai hubungan pola asuh
dengan kesiapan sekolah pada anak prasekolah, karena melihat masih sulit ditemukan referensi
jurnal penelitian dan literatur di Indonesia mengenai hubungan pola asuh dengan kesiapan
sekolah pada anak prasekolah. Manfaat praktis pada penelitian ini adalah untuk memberikan
pengetahuan kepada orang tua yang memiliki anak yang akan melanjutkan pendidikan di
sekolah dasar untuk memperhatikan pola asuh yang diterapkan agar dapat menjadi orang tua
yang mampu mempersiapkan anaknya untuk masuk ke sekolah dasar dengan baik.
Kesiapan Sekolah
Rahmawati, Tairas, Nawangsari (2018) mendefinisikan kesiapan sekolah sebagai kesiapan anak
untuk memasuki sekolah formal. Istilah tersebut di Indonesia biasa digunakan untuk menyebut
kesiapan anak dalam memasuki Sekolah Dasar (SD). Mariyati & Affandi (2016) menyebutkan
kesiapan sekolah ialah keterampilan yang telah dimiliki anak untuk melakasanakan tugas-tugas
akademik secara baik yang ada disekolah. Menurut Commodari (2013) kesiapan sekolah
diartikan pula sebagai keterampilan kognitif, sosial, dan perilaku yang berhubungan dengan
proses belajar di sekolah. Kesiapan sekolah adalah kesiapan yang dimiliki oleh seorang anak
yang akan dibawa ke sekolah untuk membantu anak dalam beradaptasi dengan tantangan-
tantangan yang diberikan di sekolah Fayez, Ahmad, Oliemat (2016).
Berdasarkan uraian diatas, kesiapan sekolah disimpulkan sebagai keterampilan/kemampuan
yang dimiliki oleh seorang anak yang nantinya akan membantu prosesnya dalam menyelesaikan
tantangan ataupun tugas-tugas yang ada disekolah. Hal tersebut meliputi kemampuan kognitif
maupun kemampuan non kognitif
Aspek Kesiapan Sekolah
(Fayez, Ahmad, Oliemat, 2016), terdapat 6 aspek yang menunjukkan bahwa anak telah siap
bersekolah, yaitu (1) Pengetahuan akademis, berhubungan dengan kemampuan anak mengenai
angka, huruf, dan bangun geometri seperti segitiga, lingkaran, persegi, dll. Kemampuan
tersebut menunjang anak dalam kecakapan anak dalam menulis, membaca, dan berhitung
(Supartini, 2006). Anak yang mengenali angka, huruf, dan warna dianggap siap untuk sekolah
(Bhise & Sonawat, 2016) (2) Kemampuan berpikir dasar, menurut Piaget kemampuan berpikir
dasar pada anak disebut juga dengan tahap praoperasional yaitu ketika anak mulai
menggambarkan dunianya dengan kata, gambar, maupun simbol. Anak mulai dapat
menggambarkan, meniru, menceritakan sesuatu kejadian atau benda walaupun kejadiannya
sudah tidak ada lagi, anak sudah menggunakan bahasa untuk menceritakan sebuah kejadian
6
atau benda (Santrock; 2012, Irawan; 2015). Keterampilan kognitif yang paling dasar adalah
persepsi, perhatian, peniruan, dan memori (Bhise & Sonawat, 2016) (3) Kematangan sosio-
emosional, rentang emosi anak meluas seiring dengan meningkatnya pengalaman emosi seperti
bangga, senang, marah, malu, jengkel, dan rasa bersalah. Perkembangan sosial ialah
perkembangan anak dalam bertingkah laku dan menyesuaikan pada norma serta aturan yang
ada (Patmonodewo, 2003; Hurlock, 1978). Sosial emosional pada anak usia dini merupakan
suatu proses belajar bagaimana seorang anak berinteraksi dengan orang lain sesuai dengan
aturan sosial serta anak mampu mengendalikan dan mengekspresikan perasaan yang sedang
dirasakan (Nurjannah, 2017) (4) Kemampuan fisik dan perkembangan motorik, perkembangan
fisik dikatakan sebagai dasar bagi kemajuan perkembangan lainnya. Meningkatnya
pertumbuhan tubuh seperti ukuran tinggi, berat badan dan kekuatan anak, maka seorang anak
akan mampu melakukan aktivitas di sekolah (Mansur & Budiarti, 2014; Susanto, 2011).
Perkembangan motorik berupa perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui
kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Motorik kasar melibatkan bagian
badan yang luas yang digunakan dalam berjalan, melompat, berlari, berenang. Motorik halus
melibatkan otot kecil yang digunakan untuk menggenggam, menangkap bola, melempar,
menulis, dan menggunakan alat (Hurlock, 1978) (5) Disiplin diri, dapat diartikan sebagai
kemampuan seorang anak dalam bekerja sama dengan orang lain serta mengingat dan
mengikuti aturan. Disiplin mampu mengajarkan anak berperilaku dengan cara yang diterima di
masyarakat, membantu anak dalam penyesuaian pribadi dan sosial. (Hurlock, 1978). Selain itu,
anak juga dapat mengendalikan dan mengarahkan dirinya sendiri sesuai dengan norma yang
telah berlaku tanpa ada arahan dari luar (Schaefer 1996) (6) Keterampilan komunikasi,
komunikasi dapat diartikan sebagai pertukaran sebuah pikiran dan perasaan, pertukaran tersebut
dapat dilaksanakan dengan berbagai bentuk misalnya isyarat, ungkapan, emosional, bicara, atau
bahasa tulisan (Hurlock, 1978). Komunikasi memudahkan anak untuk bersosialisasi dengan
teman sebayanya, selain itu anak akan lebih mandiri ketika mampu berkomunikasi, karena anak
telah mampu mengutarakan apa yang ia inginkan (Hurlock, 1980).
Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Sekolah
Menurut Olsen (2010) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan sekolah pada
anak, yaitu : (1) Usia kronologis anak, adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan
sekolah pada anak. Perbedaan umur beberapa bulan pada anak akan terlihat perbedaannya
dalam menjalankan tugas perkembangan (Rizally, 2014). Kesenjangan umur ini dapat
menyebabkan perbedaan dan pencapaian yang signifikan antara anak-anak dalam satu ruang
kelas (Olsen, 2010) (2) Pengalaman prasekolah, pengalaman pendidikan prasekolah membantu
anak dalam mengenali keterampilan dasar. Anak dengan pengalaman prasekolah memiliki
transisi yang lebih mulus ketika memasuki rutinitas pembelajaran di sekolah. Selain itu, anak
juga tidak gugup ketika didalam kelas, banyak berdiskusi, dan lebih menyukai sekolah (Olson,
2010) (3) Keterlibatan keluarga dan dukungan orang tua, kesiapan sekolah utamanya dibangun
melalui keluarga, keluarga adalah salah satu hal yang penting dalam membentuk pengalaman-
pengalaman pada anak (Olson, 2010). Latar belakang keluarga berpengaruh pada
perkembangan keseluruhan anak anak terutama dalam hal kesiapan sekolah. Pendidikan dan
keterlibatan ibu sangat berkontribusi dalam pembelajaran dan prestasi pada anak, pendidikan
ibu berkorelasi dengan perkembangan bahasa, kognitif, dan akademik anak (Bhise & Sonawat,
2016). Selain itu anak yang dibesarkan oleh kedua orang tua kandung yang berkonflik rendah
memiliki hasil yang lebih optimal pada tahun awal sekolah (Emig, 2000).
7
Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh orang tua dapat didefinisikan sebagai interaksi antara orang tua dengan anaknya.
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik, membimbing, mendisiplinkan,
melindungi, membentuk kepribadian seorang anak dalam prosesnya menuju dewasa sehingga
anak mampu berprilaku sesuai ketentuan nilai/norma yang berlaku di masyarakat (Masni, 2017;
Fitriyani, 2015). Diana Baumrind mendefinisikan pola asuh sebagai segala bentuk dan proses
interaksi yang terjadi antara anak dan orang tua yang membentuk pola pengasuhan tertentu
dalam keluarga yang mempengaruhi perkembangan kepribadian seorang anak (Longkutoy,
Sinolungan, Opod, 2015).
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pola asuh dapat diartikan sebagai
interaksi antara orang tua dan anak yang didalamnya terdapat kegiatan yang nantinya akan
membentuk pola pengasuhan tertentu dan membantu anak dalam prosesnya menuju dewasa.
(1) Pola asuh autoritatif, orang tua memberikan kebebasan tapi tetap memberikan pengarahan
kepada anak, (2) pola asuh autoritarian, orang tua memiliki tuntutan tanpa melihat kemampuan
anak dan tanpa meminta pertimbangan kepada anak (3) pola asuh permisif, orang tua memberi
kebebasan tanpa memberikan pengontrolan secara baik kepada anak.
Jenis-jenis Pola Asuh Orang Tua
Baumrind (1966) menjelaskan bahwa terdapat 3 jenis pola asuh (1) Autoritatif, merupakan pola
asuh yang mengutamakan kepentingan anak, tetapi orang tua juga tidak ragu untuk
mengendalikan apa yang dilakukan anak. Orang tua memberikan kebebasan dan kontrol tegas
dalam memilih dan melakukan tindakan. Orang tua selalu mengatakan kepada anak atas
kebijakan yang telah dibuat. Realistis terhadap kemampuan dan minat yang dimiliki anak serta
tidak berharap berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Orang tua membiarkan anak
untuk mengambil keputusan sendiri dan mendorong anak dalam membangun kepribadian dan
keminatan. Orang tua dengan pola asuh autoritatif mendorong anak untuk mandiri namun masih
memberi batasan kendali atas tindakan yang akan dilakukan. Anak dengan pola asuh autoritatif
terlihat riang-gembira, memiliki kendali diri, serta berorientasi pada prestasi, cenderung
mempertahankan relasi yang bersahabat dengan teman sebaya, kooperatif dengan orang yang
lebih dewasa, dan mampu mengatasi stress dengan baik.
(2) Autoritarian,orang tua dengan pola asuh autoritarian berupaya untuk membentuk,
mengendalikan, dan mengevaluasi perilaku dan sikap anak sesuai standar perilaku yang telah
ditetapkan, standar tersebut bersifat mutlak. Membuat batasan yang tegas dan kontrol terhadap
anak-anaknya, memungkinkan terjadinya sedikit pertukaran verbal. Menghargai kewajiban
sebagai kebajikan. Memiliki tindakan tegas untuk mengekang kemauan anak ketika tindakan
atau kepercayaan anak bertentangan dengan apa yang menurut orang tua benar. Orang tua
dengan tipe autoritarian dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah atau tidak menerima
pendapat yang dimiliki anak. Anak dengan pola asuh ini sering kali merasa tidak bahagia,
cemas, dan takut ketika membandingkan dirinya dengan orang lain, cenderung tidak memiliki
inisiatif dan memiliki keterampilan komunikasi yang buruk.
(3) Permisif, orang tua dengan pola asuh permisif berusaha bersikap untuk tidak menghukum,
menyetujui tindakan dan kemauan yang akan dilakukan oleh anak. Orang tua berunding serta
memberikan penjelasan kepada anak mengenai aturan keluarga. Orang tua juga membuat
sedikit tuntutan untuk tanggung jawab pekerjaan dan perilaku tertib di rumah. Orang tua
memperbolehkan anak untuk mengatur kegiatannya sendiri sebanyak mungkin. Akan tetapi
orang tua tidak menuntut anak untuk mengikuti kesepakatan yang dibuat sebelumnya. Orang
8
tua dengan tipe ini memberikan kebebasan untuk anak dalam mengatur dirinya sendiri. Pola
asuh ini terkadang orang tua memanjakan anaknya
Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Santrock (2012) menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh
orang tua, yaitu (1) Budaya, ialah sekumpulan sikap, nilai, keyakinan, dan perilaku yang
dimiliki oleh orang tua yang dikomunikasikan kepada anak-anaknya melalui bahasa atau sarana
komunikasi lain (Matsumoto, 2008) 2) Etnisitas, anak dengan orang tua etnis minoritas akan
mengalami perubahan budaya, hal tersebut terjadi ketika satu budaya bersinggungan degan
budaya lain (Santrock, 2012) (3) Status Sosioekonomi, menjalankan pengasuhan anak dapat
dipengaruhi oleh kondisi kemiskinan atau rendahnya taraf perekonomian (Matsumoto, 2008).
Dibandingkan dengan keluarga berpenghasilan tinggi, keluarga berpenghasilan rendah kurang
memiliki akses terhadap sumber daya. Sumber daya tersebut mencakup nutrisi, layanan
kesehatan, asuransi kecelakaan, serta kesempatan memperkaya pengetahuan melalui
pendidikan (Santrock, 2012).
Pola Asuh Orang Tua dan Kesiapan Sekolah pada Anak Prasekolah
Orang tua merupakan orang yang pertama kali dikenal oleh anak serta orang pertama yang
membimbing tingkah laku seorang anak. Pola asuh diartikan sebagaimana orang tua
memperlakukan anak, membimbing, mendidik, mendisiplinkan, melindungi anak dalam proses
pencapaian kedewasaan serta membentuk perilaku anak sesuai dengan norma dan nilai yang
baik sesuai dengan kehidupan di masyarakat. Pola asuh sangat berperan dalam perkembangan,
kualitas pendidikan dan kepribadian anak (Fitriyani, 2015). Orang tua pasti memberikan
tanggapan terhadap tingkah laku yang dilakukan anak dengan menerima, menolak, menyetujui,
membenarkan, melarang dan lainnya. Hal tersebut akan terbentuk norma-norma mengenai
sesuatu yang seharusnya dilakukan dan sesuatu yang seharusnya ditinggalkan (Mardiyah,
2015).
Terdapat 3 jenis pola asuh menurut Baumrind (1966). Pertama, pola asuh autoritatif. Orang tua
dengan pola asuh autoritatif memberikan kebebasasn kepada anak namun tetap memiliki
kendali dan bersikap tegas ketika anak mulai keluar dari batasan yang telah disepakati bersama.
Hal tersebut membentuk anak menjadi sosok yang riang ketika bertemu dengan guru maupun
teman disekolah, percaya diri ketika akan tampil di depan kelas, mandiri yaitu melakukan
kegiatan sekolah tanpa dibantu oleh orang tua, tidak bergantung kepada orang tua ketika
melaksanakan tugas yang ada disekolah, memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap suatu hal
yang baru, kendali diri yang baik ditunjukkan dengan anak mampu duduk rapi di kelas selama
pelajaran berlangsung, memiliki keterampilan sosial yang baik ditunjukkan anak dengan
mampu bermain dengan dengan teman sekelas, dan anak termotivasi untuk meraih prestasi di
sekolah, menghargai kebutuhan orang lain (Ormrod, 2008). Orang tua yang menerapkan pola
asuh autoritatif akan memiliki anak dengan kesiapan sekolah yang baik.
Kedua, pola asuh autoritarian. Memberikan aturan kepada anak tanpa mempertimbangkan
kebutuhan anak, mengharapkan anak mematuhi aturan yang telah ditentukan orang tua tanpa
adanya pertanyaan dan orang tua hanya memberikan sedikit ruang kepada anak untuk dialog
timbal-balik. Pola asuh tersebut membentuk anak menjadi sosok yang tidak bahagia, cemas
ketika berada didalam kelas, tidak percaya diri ketika tampil di depan kelas, kurang inisiatif,
senang bergantung kepada orang lain, kurang memiliki keterampilan sosial, kurang memiliki
prilaku prososial, memiliki gaya komunikasi yang koersif atau anak dalam berkomunikasi
melakukan suatu paksaan/ancaman terhadap lawan bicaranya, menjadi anak yang
9
pembangkang atau sukar mengikuti suatu perintah (Ormrod, 2008). Orang tua yang
menerapkan pola asuh autoritarian memiliki anak kesiapan sekolah yang rendah.
Ketiga, pola asuh permisif. Orang tua memberikan kebebasan terhadap anaknya, jarang
memberikan hukuman terhadap perilaku yang tidak tepat dan menyetujui tindakan ataupun
kemauan yang dilakukan oleh anak. Hal tersebut membuat anak menjadi egois, tidak mau kalah
dengan temannya, tidak termotivasi dalam melaksanakan tugas-tugas sekolah, senang
bergantung dengan orang lain, menuntut perhatian orang lain, tidak patuh terhadap suatu aturan
yang telah dibuat, dan impulsif atau anak melakukan suatu hal tanpa memikirkannya terlebih
dahulu (Ormrod, 2008). Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif memiliki anak dengan
kesiapan sekolah yang rendah.
Transisi ke sekolah adalah salah satu tuntutan bagi orang tua untuk mengajarkan konteks yang
belum dikenal. Pilihan pola pengasuhan anak dapat meningkatkan efektivitas orang tua sebagai
agen sosialisasi selama proses perpindahan dari lingkungan keluarga ke lingkungan sekolah
(Steinberg, Darling & Fletcher dalam Pelletier & Brent, 2002).
Anak pada masa usia prasekolah dapat disebut juga masa emas (golden age), anak mulai
mempersiapkan dirinya untuk menyambut masa sekolah. Kesiapan sekolah diartikan sebagai
karakteristik dan keterampilan dasar yang dimiliki anak agar dapat belajar secara efektif di
sekolah (Bhise & Sonawat, 2016). Kesiapan sekolah melibatkan pengetahuan tentang akademik
seorang anak, kesiapan sosial emosional dan kesehatan fisik anak. Selain itu, kesiapan sekolah
tidak hanya ada dalam diri anak namun juga melibatkan fungsi dari dukungan keluarga dan
aplikasi pengajaran di sekolah (Vernon-feagans & Blair, 2006).
Penelitian yang dilakukan PACEY (2013) terhadap guru, 65% menyatakan bahwa anak dengan
kesiapan sekolah tinggi mempunyai kepercayaan diri yang baik, senang berada di sekolah tanpa
ditemani orang tua, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, motivasi belajar yang tinggi dan
memiliki keterampilan sosial yang baik. Selaras dengan penelitian terhadap orang tua, 75%
orang tua juga berpendapat bahwa anak dengan kesiapan sekolah yang tinggi adalah anak yang
mandiri, mampu merawat dirinya sendiri, percaya diri, senang berada di lingkungan sekolah
walaupun tanpa orang tua dan memiliki keterampilan sosial yang baik.
Selain itu anak dengan kesiapan sekolah yang tinggi memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mengalami kesuksesan sepanjang hidup karena lebih mampu menyelesaikan sekolah tinggi
sehingga mampu mencari pekerjaan yang baik di masa depan, serta membuat kontribusi positif
bagi masyarakat (Doherty dalam Rahmawati, Tairas, Nawangsari, 2018).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dilihat bahwa pola asuh dapat berpengaruh terhadap
kesiapan sekolah pada anak. Keluarga yang sangat dekat dengan anak adalah kedua orang tua.
Setiap orang tua memiliki pola asuh atau cara pengasuhan yang berbeda dalam mempersiapkan
anak untuk memasuki sekolah. Anak yang memiliki kesiapan yang baik maka dianggap akan
mampu menjalankan tugas-tugas dan mengikuti kegiatan yang ada di sekolah dengan baik pula.
(Izzaty, Ayriza, Setiawati, 2017). Selain itu kesiapan sekolah juga berpengaruh terhadap
kesuksesan anak di masa depannya (Rahmawati, Tairas, Nawangsari, 2018).
10
Kerangka Berpikir
Pola Asuh Orang Tua
Autoritatif Autoritarian Permisif
Orang tua mendorong
anak untuk hidup
mandiri dan disisi lain
anak juga tetap dalam
pengawasan dan kontrol
orang tuanya.
Orang tua membuat suatu
aturan tanpa
mempertimbangkan
pendapat anak dan sedikit
terjadinya ruang untuk
dialog timbal-balik antara
orang tua dan anak.
Orang tua jarang
menghukum anak
dan membiarkan
anak mengambil
keputusan
berdasarkan
keinginannya.
Anak menjadi sosok
yang riang, percaya diri,
mandiri, memiliki
keingintahuan yang
tinggi, kendali diri yang
baik, keterampilan
sosial yang baik,
memiliki motivasi
berprestasi, menghargai
kebutuhan orang lain.
Anak menjadi sosok yang
tidak bahagia, merasa
cemas, kepercayaan diri
rendah, senang bergantung
kepada orang lain, kurang
inisiatif, kurang dalam
keterampilan sosial dan
prilaku prososial, gaya
komunikasi koersif, dan
menjadi anak yang
pembangkang.
Anak menjadi egois,
tidak termotivasi,
bergantung kepada
orang lain, tidak
patuh, dan impulsif.
Kesiapan sekolah anak
tinggi
Kesiapan sekolah anak
rendah
Kesiapan sekolah
anak rendah
11
Hipotesa
1. Terdapat hubungan positif antara pola asuh autoritatif dengan kesiapan sekolah pada
anak prasekolah
2. Terdapat hubungan negatif antara pola asuh autoritarian dengan kesiapan sekolah pada
anak prasekolah
3. Terdapat hubungan negatif antara pola asuh permisif dengan kesiapan sekolah pada
anak prasekolah
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional.
Penelitian korelasional ini bertujuan untuk melihat suatu hubungan antara variabel dengan
variabel yang lain, yaitu sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variabel
yang lain (Sugiyono, 2016). Alasan peneliti menggunakan penelitian korelasional adalah
penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel yaitu variabel pola asuh
dan variabel kesipan sekolah.
Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah orang tua dari anak prasekolah dengan rentang usia anak 5 –
6 tahun. Alasan peneliti menggunakan kriteria subjek tersebut karena anak dengan usia 5 – 6
tahun dalam masa pra-sekolah, dimana anak mulai mengembangkan kemampuan keterampilan
kesiapan sekolahnya (Santrock, 2012). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini
ialah quota sampling. Teknik quota sampling adalah teknik menentukan sampel dari populasi
yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan (Sugiyono, 2016). Jumlah subjek
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 103 orang.
Variabel dan Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) (independent variabel) adalah
pola asuh dan variabel terikat (Y) (dependent variabel) adalah kesiapan sekolah.
Pola asuh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala bentuk interaksi antara orang tua
dan anak yang didalamnya terdapat kegiatan yang nantinya akan membentuk pola pengasuhan
tertentu dan membantu anak dalam prosesnya menuju dewasa. (1) Pola asuh autoritatif, orang
tua memberikan kebebasan tapi tetap memberikan pengarahan kepada anak (2) pola asuh
autoritarian, orang tua memiliki tuntutan tanpa melihat kemampuan anak dan tanpa meminta
pertimbangan kepada anak (3) pola asuh permisif, orang tua memberi kebebasan tanpa
memberikan pengontrolan secara baik kepada anak. Skala yang digunakan untuk mengukur
pola asuh adalah Parenting Style and Dimensions Questionaire (PSDQ) oleh Robinson et.al
(2001) dengan jumlah 28 item favorable dengan tingkat reliabilitas 0,953 dan skor validitas
0,305 - 0.802.
Kesiapan sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu keterampilan/kemampuan
yang dimiliki oleh seorang anak yang nantinya akan membantu prosesnya dalam menyelesaikan
tantangan ataupun tugas-tugas yang ada di sekolah. Hal tersebut meliputi kemampuan kognitif
maupun kemampuan non kognitif. Kesiapan sekolah dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan skala kesiapan sekolah yaitu School Readiness Questioner yang diadaptasi dari
12
Sholihah (2018) berdasarkan teori dari Fayez, Ahmad, Oliemat (2016) berjumlah 31 item
favorable dengan tingkat reliabilitas 0,866 dan skor validitas 0,314 – 0,588.
Skala Parenting Style and Dimensions Questionaire (PSDQ) dan School Readiness Questioner
merupakan skala likert, dengan empat pilihan jawaban STS = Sangat Tidak Setuju, TS = Tidak
Sesuai, S = Sesuai, SS = Sangat Sesuai.
Prosedur dan Analisis Data
Pelaksanaan penelitian mengenai hubungan pola asuh orang tua dengan kesiapan sekolah
dilakukan dengan beberapa prosedur. Pertama, peneliti mempersiapkan penelitian dengan
melakukan pendalaman materi yaitu mencari referensi atau literatur yang berhubungan dengan
judul yang telah diangkat. Selanjutnya peneliti mempersiapkan instrument penelitian berupa
skala pola asuh dari Parenting Style and Dimensions Questionaire (PSDQ) dan skala kesiapan
sekolah dari School Readiness Questioner. Lalu peneliti melakukan tryout untuk menguji
validitas dan reliabilitas skala yang digunakan. Subjek pada tryout sebanyak 40 responden
dengan kriteria subjek orang tua dari anak prasekolah dengan rentang usia anak 5 – 6 tahun.
Kedua adalah pengambilan data. Peneliti menyebarkan instrument penelitian berupa skala pola
asuh dan kesiapan sekolah kepada 103 responden dengan kriteria orang tua dari anak prasekolah
dengan rentang usia anak 5 – 6 tahun. Ketiga adalah analisa data. Data yang telah didapatkan
oleh peneliti selanjutnya dianalisa dengan menggunakan software perhitungan SPSS (Statistical
Program for Social Sciences) versi 24 for windows. Peneliti menggunakan analisis uji korelasi,
yang digunakan untuk melihat hubungan satu variabel dengan variabel yang lain. Terakhir
adalah peneliti akan menuliskan laporan hasil dari penelitian yang telah dilakukan berupa
abstrak, hasil penelitian, diskusi, dan kesimpulan.
HASIL PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua dari anak prasekolah dengan rentang usia anak 5
– 6 tahun. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 103 responden. Berikut deskripsi subjek
penelitian:
Tabel 1. Deskripsi Subjek Penelitian
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Usia Anak
5 Tahun 22 21,4%
6 Tahun 81 78,6%
Jenis Kelamin Anak
Laki-laki 55 53,4%
Perempuan 48 46,6%
Pendidikan Orang Tua
SD 6 5.8%
SMP 15 14.6%
SMA 35 34.0%
D3 4 3.9%
D4 1 1.0%
S1 28 27.2%
S2 4 3.9%
S3 1 1.0%
Tidak Menyebutkan 9 8.7%
13
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa keseluruhan subjek penelitian berjumlah 103 orang
yang memiliki anak dengan rentang usia 5 hingga 6 tahun, yang di mana jumlah terbesar adalah
anak berusia 6 tahun yaitu sebanyak 81 (78,6%). Subjek mayoritas berjenis kelamin laki-laki
yaitu sebanyak 55 (53,4%). Mayoritas pendidikan terakhir orang tua subjek adalah SMA
sebanyak 35 (34,0%).
Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan kolmogorov smirnov diketahui nilai signifikansi
pola asuh autoritatif (0,200 > 0,05), pola asuh autoritarian (0,084 > 0,05) pola asuh permisif
(0,200 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 2. Uji Hubungan Tiga Jenis Pola Asuh dengan Kesiapan Sekolah
Pola Asuh Koefisien Korelasi (r) Sig./p
Autoritatif 0,570 0,000
Autoritarian -0,289 0,003
Permisif -0,360 0,000
Tabel 2 menunjukkan bahwa pola asuh autoritatif memiliki hubungan dengan kesiapan sekolah,
dilihat dari nilai Sig./p adalah 0,000 (p < 0.05) dengan angka koefisien (r = 0,570) yang
menunjukkan tanda positif. Hal tersebut artinya terdapat hubungan antara pola asuh autoritatif
dengan kesiapan sekolah. Semakin tinggi pola asuh autoritatif maka semakin tinggi pula
kesiapan sekolah. Pola asuh autoritarian memiliki Sig./p 0,003 (p < 0,05) dengan angka
koefisien (r = -0,289) yang menunjukkan tanda negatif. Artinya terdapat hubungan antara pola
asuh autoritatif dengan kesiapan sekolah. Semakin tinggi pola asuh autoritarian maka semakin
rendah kesiapan sekolah. Selanjutnya pada pola asuh permisif memiliki Sig./p 0,000 (p < 0,05)
dengan koefisien (r = -0,360) yang menunjukkan tanda negatif. Maka terdapat hubungan antara
pola asuh permisif dengan kesiapan sekolah. Semakin tinggi pola asuh permisif maka semakin
rendah kesiapan sekolah. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga pola asuh yaitu
autoritatif, authoritarian, dan permisif memiliki hubungan dengan kesiapan sekolah pada anak
prasekolah. Pada pola asuh autoritatif memiliki hubungan positif dengan kesiapan sekolah,
sedangkan pola asuh authoritarian dan permisif memiliki hubungan negatif degan kesiapan
sekolah.
Tabel 3. Tabulasi Silang Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Kesiapan Sekolah
Pola Asuh
Orang Tua
Tingkat Kesiapan Sekolah
Rendah Tinggi Total
Autoritatif 13 (12,6%) 26 (25,2%) 39 (37,9%)
Autoritarian 21 (20,4%) 12 (11,7%) 33 (32,0%)
Permisif 21 (20,4%) 10 (9,7%) 31 (30,1%)
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa 39 subjek (37,9%) mendapatkan pola asuh autoritatif, 33
subjek (32,0%) mendapatkan pola asuh authoritarian, dan 31 subjek (30,1%) mendapatkan pola
asuh permisif. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pola asuh yang digunakan pada subjek
penelitian adalah autoritatif. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata orang tua menerapkan pola
asuh autoritatif.
14
Tabel 4. Deskripsi Compare Mean Kesiapan Sekolah ditinjau dari Pendidikan Orang
Tua
Pendidikan Orang
Tua
N Mean SD
SD 6 97.67 7.685
SMP 15 100.93 9.996
SMA 35 101.86 12.483
D3 4 93.75 10.468
D4 1 90.00 .
S1 28 97.18 9.031
S2 4 106.75 10.626
S3 1 120.00 .
Tidak Menyebutkan 9 98.22 7.014
Berdasarkan tabel 4 diperoleh hasil untuk tingkat rata-rata kesiapan sekolah ditinjau dari
pendidikan orang tua. Pendidikan SD sebesar 97.67, pendidikan SMP sebanyak 100.93,
pendidikan SMA sebesar 101.86, pendidikan D3 sebesar 93.75, pendidikan D4 sebesar 90.00,
pendidikan S1 sebesar 97.18, pendidikan S2 sebesar 106.75, pendidikan S3 sebesar 120.00,
tidak menyebutkan pendidikan 98.22.
DISKUSI
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa,
pertama terdapat hubungan positif antara pola asuh autoritatif dengan kesiapan sekolah (r =
0,570; p < 0,05). Hal itu menunjukkan bahwa semakin tinggi pola asuh autoritatif maka semakin
tinggi pula kesiapan sekolah pada anak prasekolah begitu pula sebaliknya semakin rendah pola
asuh autoritatif maka semakin rendah pula kesiapan sekolah pada anak prasekolah. Kedua
adanya hubungan negatif antara pola asuh authoritarian dengan kesiapan sekolah (r = -0,289; p
< 0,05). Hal itu dapat diartikan bahwa semakin tinggi pola asuh autoritarian maka semakin
rendah kesiapan sekolah pada anak prasekolah, sebaliknya semakin rendah pola asuh
autoritarian maka semakin tinggi kesiapan sekolah pada anak prasekolah. Ketiga adanya
hubungan negatif antara pola asuh permisif dengan kesiapan sekolah (r = -0,360; p < 0,05). Hal
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pola asuh permisif maka semakin rendah kesiapan
sekolah pada anak prasekolah begitu pun sebaliknya semakin rendah pola asuh permisif maka
semakin tinggi kesiapan sekolah pada anak prasekolah.
Tahun prasekolah adalah tahun-tahun paling penting karena pada periode ini anak bertumbuh
dengan cepat, mulai membentuk perilaku, dan memperoleh sejumlah keterampilan yang
tentunya memiliki efek jangka panjang terhadap kehidupan seorang anak hingga dewasa.
Penyesuaian diri pada anak di masa transisi ke sekolah salah satunya bergantung pada pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua (Erkan & Sop, 2018). Pola asuh dapat diartikan sebagai suatu
kebiasaan yang dilakukan orang tua dalam menjaga dengan cara merawat dan mendidik.
Membimbing dengan cara membantu dan melatih (Djamarah, 2014). Oleh karena itu pola asuh
memiliki peran besar dalam perkembangan perilaku, sikap, dan keterampilan anak. Pola
pengasuhan tersebut secara langsung mempengaruhi keterampilan anak. Jika pola pengasuhan
yang diterapkan oleh orang tua sesuai dengan kebutuhan anak maka anak akan siap dalam
bersekolah (Erkan & Sop, 2018).
Adanya hubungan positif antara pola asuh autoritatif dengan kesiapan anak prasekolah. Orang
tua dengan pola asuh autoritatif memiliki kepercayaan bahwa mampu mengarahkan anak pada
hal yang benar, menghargai pendapat, kemauan, dan keputusan anak. Menyediakan lingkungan
rumah yang penuh cinta, meminta anak untuk berprilaku sesuai aturan yang telah ditetapkan,
15
memberikan hukuman ketika anak berprilaku kurang baik. Selalu memberikan alasan atas
keputuasan yang telah ditetapkan (Papalia & Feldman, 2014). Anak dengan pola asuh autoritatif
merasa aman, merasa dicintai, mandiri, memiliki kontrol diri yang baik, asertif dan eksploratif.
Pada penelitian ini hanya pola asuh autoritatif yang memiliki hubungan positif dengan kesiapan
sekolah. Penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Xiaoying (2016), bahwa
pola asuh autoritatif berhubungan positif dengan kesiapan sekolah pada anak prasekolah.
Selaras pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Edy, Myrnawati, Sumantri & Yetti (2018)
orang tua yang menerapkan pola asuh autoritatif memiliki anak dengan disiplin yang lebih
tinggi. Mensah & Kuranchie (2013) bahwa anak dengan orang tua pola asuh autoritatif
cenderung memiliki kemampuan sosial yang baik. Asri, Suniasih & Suparya (2017) pola asuh
autoritatif memiliki pengaruh paling besar terhadap aspek perkembangan nilai moral, sosial
emosional, kognitif dan motorik pada anak. Jamilah, Sundari & Ridwan (2016) orang tua
dengan pola asuh autoritatif memiliki anak yang mandiri, mampu mengendalikan diri serta
gampang untuk berteman baik dengan teman sekelasnya.
Adanya hubungan negatif antara pola asuh autoritarian dengan kesiapan sekolah pada anak
prasekolah. Orang tua dengan pola asuh autoritatif menekankan pada kontrol tanpa meminta
pertimbangan oleh anak. Berusaha membentuk standar untuk anaknya tanpa boleh
dipertanyakan oleh anak, hanya sedikit memberikan ruang unuk berdialog, cenderung
menghukum anak ketika melanggar peraturan, jarang menampilkan kehangatan emosi dan
cenderung kurang dekat dengan anak. Anak dengan pola asuh autoritarian cenderung memiliki
kepercayaan diri yang rendah, senang menggantungkan diri pada orang lain, dan kurang dalam
keterampilan sosial (Papalia & Feldman, 2014). Anak akan keras dengan dirinya sendiri, anak
akan menjadi pribadi yang sering menekan perasaan, tertutup dan takut akan gagal. Selain itu
emosi anak akan cenderung datar dan dingin (Situmorang, Nurnaningsih & Sutomo, 2016).
Selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Kol (2016) bahwa orang tua dengan pola asuh
autoritarian memiliki anak dengan kemampuan sosial yang kurang baik. Jamilah, Sundari &
Ridwan (2016) dalam penelitiannya orang tua yang dengan pola asuh autoritarian memiliki
anak yang cenderung diam, tidak mudah bersosialisasi dengan teman sekelasnya. Jadon &
Tripathi (2017) mengatakan bahwa orang tua dengan pola asuh autoritarian memiliki
kepercayaan diri yang rendah dan merasa tidak aman. Andriani (2016) pola asuh autoritarian
menyebabkan anak mudah stress dan takut untuk melakukan suatu tindakan, merasa tidak
termotivasi untuk melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan anak seusianya.
Adanya hubungan negatif antara pola asuh permisif dengan kesiapan sekolah pada anak
prasekolah. Orang tua dengan pola asuh permisif sedikit memiliki permintaan kepada anak,
membiarkan anak mengawasi dirinya sendiri, jarang memberikan hukuman atas perilaku yang
kurang tepat, tidak terlalu mengontrol tindakan yang dilakukan oleh anaknya, serta orang tua
tidak terlalu menuntut. Anak dengan pola asuh permisif menjadi anak yang kurang dewasa,
kurang dapat mengontrol dirinya sendiri, dan kurang bereksplorasi (Papalia & Feldman, 2014).
Selaras dengan penelitian (Jamilah, Sundari, Ridwan, 2016) orang tua yang menerapkan pola
asuh permisif menghasilkan anak yang cenderung egois. (Musdalifah, 2007) pola asuh permisif
akan membuat anak tidak mandiri, karena orang tua memiliki penghayatan bahwa anak adalah
manusia muda yang tidak mengetahui apa-apa dan kurang pengalaman sehingga orang tua
merasa risau dan tidak ingin anaknya memiliki masalah. Segala kebutuhan anak dipenuhi
namun tanpa melatih anak untuk menjadi pribadi yang mandiri.
Selanjutnya jika dilihat dari pendidikan orang tua, pada tabel 4 tingkat kesiapan sekolah pada
anak dengan orang tua yang memiliki pendidikan S3 lebih tinggi dibandingkan orang tua yang
16
memiliki pendidikan SD, SMP, SMA, D3, D4, S1, S2 dan orang tua yang tidak menyebutkan
pendidikannya. The National School Readiness Indicators Initiative a 17 State Partnership
menyatakan bahwa tingkat pendidikan ibu yang lebih tinggi akan menciptakan kesiapan
sekolah pada anak, kesehatan anak yang lebih baik pada masa kanak-kanak hingga dewasa,
orang tua dengan tingkat pendidikan lebih tinggi berkontribusi terhadap terciptanya lingkungan
belajar di rumah yang lebih mendukung. Selain itu orang tua juga memiliki keterlibatan yang
tinggi terhadap kegiatan sekolah anak.
Berdasarkan penjelasan yang telah di paparkan, penelitian ini memiliki kekurangan dan
keterbatasan yaitu pada jumlah subjek dalam setiap pola asuh. Subjek penelitian kurang banyak
sehingga tidak dapat menggeneralisasikan dari jumlah populasi yang ada.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pola asuh
autoritatif memiliki hubungan positif dengan kesiapan sekolah pada anak prasekolah, pola asuh
autoritarian dan kesiapan sekolah pada anak prasekolah memiliki hubungan negatif, pola asuh
permisif dan kesiapan sekolah pada anak prasekolah memiliki hubungan negatif. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kesiapan sekolah pada anak prasekolah dipengaruhi oleh pola asuh yang
diberikan oleh orang tua.
Implikasi dari penelitian ini adalah diharapkan bagi orang tua terkait kesiapan sekolah pada
anak prasekolah dapat mempertimbangkan untuk menerapkan jenis pola asuh autoritatif agar
orang tua dapat memperhatikan dan membantu memenuhi kebutuhan anak dalam memasuki
sekolah dasar. Orang tua juga diharapkan memperhatikan perkembangan anaknya tidak hanya
di rumah namun disekolah, tidak hanya perkembangan kognitif namun juga perkembangan non
kognitifnya. Orang tua yang menerapkan pola asuh yang tepat kepada anaknya akan menunjang
anak dalam kesiapannya dalam memasuki sekolah dasar, anak yang memiliki kesiapan sekolah
yang baik maka akan mempermudah anak dalam prosesnya beradaptasi dengan tugas atau
tuntutan yang ada di sekolah dasar. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan sampel
penelitian yang lebih luas sehingga dapat mewakili hasil penelitian. Selain itu, peneliti
selanjutnya dapat meneliti lebih spesifik salah satu pola asuh orang tua terkait kesiapan sekolah
atau dapat mengembangkan penelitian dengan menggunakan variabel yang berasal dari faktor
lain yaitu urutan kelahiran anak, suku, budaya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, M. (2016). Hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan motorik kasar
pada balita usia 3-5 tahun di wilayah kerja puskesmas simpati kecamatan simpati
kabupaten pasaman tahun 2015. 'AFIYAH, 3(1).
Asri, I. S., Suniasih. N., & Suparya. I., K (2017). Hubungan pola asuh terhadap perkembangan
anak usia dini. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 2(1), 1-9.
Baumrind, D. (1966). Effects of authoritative parental control on child behavior. Child
development, 37(4), 887-907.
Bhise, C. D., & Sonawat, R. (2016). Factors influencing school readiness of children. Research
Journal of Recent Sciences, 5(5), 53-58.
Commodari, E. (2013). Preschool teacher attachment, school readiness and risk of learning
difficulties. Early Childhood Research Quarterly,28, 123-133
Djamarah, S.B. (2014). Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta
Edy, E., Myrnawati, C. H., Sumantri, M. S., & Yetti, E. (2018). pengaruh keterlibatan orangtua
dan pola asuh terhadap disiplin anak. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 12(2), 221-230
Emig, C. (2000). School Readiness: Helping communities get children ready for school and
schools ready for children. Child Trends Research Brief, 3-10
Erkan, N.S., & Sop, A. (2018). Analyzing the relationship between parenting styles,
behavioural problems and school readiness Through the Mediating Role of
selfregulation. Education anda Science, 43(196). 27-47. doi: 10.15390/EB.2018.7474
Febryanti, W., & Tairas, M. M. W. (2014). Perbedaan kesiapan sekolah taman kanak-kanak
(tk) antara anak dari orangtua tunggal dengan orangtua utuh. Jurnal Psikologi
Pendidikan dan Perkembangan, 3(2), 150-158
Fayez, M., Ahmad, J. F., & Oliemat, E. (2016). Jordanian kindergarten and 1st-grade teachers’
beliefs about child-based dimensions of school readiness. Journal of Research in
Childhood Education, 30(3), 293–305. doi.org/10.1080/02568543.2016.1178195
Forget-Dubois, N., Lemelin, J. P., Boivin, M., Dionne, G., Séguin, J. R., Vitaro, F., & Tremblay,
R. E. (2007). Predicting early school achievement with the EDI: A longitudinal
population-based study. Early Education and Development, 18(3), 405–426.
doi.org/10.1080/10409280701610796
Fitriani, L. (2015). Peran pola asuh orang tua dalam mengembangkan kecerdasan emosi anak.
Lentera, 18(1), 93-110.
Hurlock, E. B (1978). Perkembangan anak jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang
kehidupan, edisi 5. Jakarta : Erlangga
Irawan, E.N. (2015). Buku pintar pemikiran tokoh-tokoh psikologi. Yogyakarta : Penerbit
IRCiSoD
18
Izzaty, R. E., Ayriza, Y., & Setiawati, F. A. (2017). Prediktor prestasi belajar siswa kelas 1
sekolah dasar. Jurnal Psikologi, 44(2), 153-164. doi.org/10.22146/jpsi.27454
Jadon, P. S., & Tripathi, S. (2017). Effect of authoritarian parenting style on self-esteem of the
child: A systematic review. International Journal of Advanced Research and Innovative
Ideas, 3, 909-913.
Jamilah, I., Sundari, N., & Ridwan, I. R. (2016) Pola asuh orang tua terhadap perkembangan
sosial anak usia dini di kelompok B TK Artha Kencana (Deskriptif Kualitatif). Infantia,
4(2).
Kemendikbud. (2018). Rangkuman Statistik Persekolahan RSP 2017/2018. Retrieved from
http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_2B40A310-F17C-4315-AF34-
1FBA51252C56_.pdf
Kol, S. (2016). The effects of the parenting styles on social skills of children aged 5-6. The
Malaysian Online Journal of Educational Sciences, 4(2), 49–58.
Lestiawati, I. M. (2013). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemampuan sosial anak usia
6-7 tahun. Jurnal Ilmiah Visi, 8(2), 111-119.
Longkutoy, N., Sinolungan, J., & Opod, H. (2015). Hubungan pola asuh orang tua dengan
kepercayaan diri siswa SMP Kristen Ranotongkor kabupaten Minahasa. Jurnal e-
Biomedik, 3(1), 93-99.
Magdalena, S. M. (2014). The effects of parental influences and school readiness of the child.
Procedia - Social and Behavioral Sciences, 127, 733–737.
doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.03.345
Mansur, H., & Budiarti, T. (2014). Psikologi ibu dan anak. Jakarta: Salemba Medika
Manurung, N. (2012). School refusal pada anak sekolah dasar. Jurnal Psikologi, 11(1), 10.
Mardiyah, M. (2015). peran orang tua dalam pendidikan agama terhadap pembentukan
kepribadian anak. Jurnal Kependidikan, 3(2), 109-122.
Mariyati, L. I., & Affandi, G. R. (2016). Tepatkah nijmeegse schoolbekwaamheids test (NST)
untuk mengukur kesiapan sekolah siswa sekolah dasar awal pada konteks indonesia?
(analisis empirik berdasar teori tes klasik). Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 4(2), 194-
211.
Masni, H. (2017). Peran pola asuh demokratis orangtua terhadap pengembangan potensi diri
dan kreativitas siswa. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 17(1), 69-81.
Matsumoto, D. (2008) Pengantar psikologi lintas budaya: buku teks utama dalam kelas
psikologi lintas budaya tingkat awal. Jakarta: Pustaka Pelajar
Mensah, M. K., & Kuranchie, A. (2013). Influence of parenting styles on the social
development of children. Academic Journal of Interdisciplinary Studies, 2(3), 123.
Musdalifah. Perkembangan sosial remaja dalam kemandirian. Iqra, (4), 46-56
Muslikhatun, M. (2015). Hubungan pola asuh demokratis dengan keterampilan berbicara anak
tk kelompok b. Pendidikan Guru PAUD S-1, 4(8).
19
National School Readiness Indicators Initiative. (2005). Getting ready: Findings from the
National School Readiness Indicators Initiative: A 17 state partnership. Providence, RI:
Rhode Island Kids Count.
Nurjannah, N. (2017). Mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak usia dini melalui
keteladanan. Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 14(1), 50-61.
Nursiyah, S. (2014). Analisis kesulitan belajar siswa kelas III sekolah dasar negeri 171/1 Bajung
Laut. FKIP S-1 PGSD, 1-8
Olsen, L. L. (2010). Identifying factors important to the assessment of school readiness among
students in the howard suamico school district. Unpublished master’s thesis. The
Graduate School University of Wisconsin-Stout.
Ormrod, J. E. (2008). Psikologi Pendidikan. Edisi 6. Jakarta : Penerbit Erlangga
PACEY. (2013). What does “ school ready” really mean?
Papalia, D.E., & Feldman, R.D. (2014). Menyelami perkembangan manusia. Jakarta: Penerbit
Salemba Humanika
Pelletier, J., & Brent, J. M. (2002). Parent participation in children’school readiness: The effects
of parental self-efficacy, cultural diversity and teacher strategies. International Journal
of Early Childhood, 34(1), 45-60.
Patmonodewo, S. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta
Rahmawati, A., Tairas, M. M. W., & Nawangsari, N. A. F. (2018). Children’s school readiness:
teachers’ and parents’ perceptions. International Journal of Pedagogy and Teacher
Education, 2(1), 9-20.
Rahmawati, A., Tairas, M. M. W., & Nawangsari, N. A. F. (2018). Profil kesiapan sekolah anak
memasuki sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 12(2), 201-210.
Rakhmawati, I. (2015). Peran keluarga dalam pengasuhan anak. Bimbingan Konseling Islam,
6, 1-18.
Respati, W. S., Yulianto, A., & Widiana, N. (2006). Perbedaan konsep diri antara remaja akhir
yang mempersepsi pola asuh orang tua authoritarian, permissive, dan authoritative.
Jurnal Psikologi, 4(2), 119-138.
Rizally, M. (2014). Korelasi antara usia kronologis awal masuk sekolah terhadap
prestasi belajar. E-JUPEK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Khisus), 3(3), 140-148
Robinson, C. C., Mandleco, B., Olsen, S. F., & Hart, C. H. (1995). Authoritative, authoritarian,
and permissive parenting practices: Development of a new measure. Psychological
reports, 77(3), 819-830
Sahlan, A.K. (2018). Mendidik Perspektif. Yogyakarta: Penerbit Deepublish
Santrock, J. W . (2012). Perkembangan Masa Hidup edisi 13, Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Santrock, J.W. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Santrock, J.W. (2014). Psikologi Pendidikan. Edisi 5, Buku 1. Jakarta : Penerbit Salemba
Humanika
20
Sari, R. O. (2015). Hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik halus anak
usia 4-6 tahun di tk dharma wanita suruhan lor kecamatan bandung kabupaten
tulungagung. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 2(3).
Schaefer, C. (1996) Cara efektif mendidik dan mendisiplinkan anak. Jakarta: Penerbit Mitra
Utama
Sholihah, A. M (2018). Pengembangan alat ukur kesiapan sekolah pada anak usia prasekolah
di kota malang. Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang
Situmorang, T.S.K., Nurnaningsih., & Sutomo, R. (2016). Perbedaan Perilaku Anak Prasekolah
Berdasarkan Pola Pengasuhan Sari Pediatri, 18(4), 314-319
https://doi.org/10.14238/sp18.4.2016.314-9
Sugiyono. (2016). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta
Supartini, E. (2006). Pengukuran kesiapan sekolah. JPK (Jurnal Pendidikan Khusus), 2(2)
Suleiman, I., Arslan, M., Alhajj, R., & Ridley, M. (2017). Prediction model for school
readiness. International Journal of Scientific & Engineering Research, 8(3), 644-666
https://doi.org/10.1142/S021964921750023X
Sulistyaningsih, W. (2005). Kesiapan bersekolah ditinjau dari jenis pendidikan pra sekolah
anak dan tingkat pendidikan orangtua. Psikologia, 1(1), 1-8.
Susanto, A. (2011). Perkembangan anak usia dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Susilo, J. D. (2015). Komunikasi ibu dan anak serta tingkat pendidikan ibu dalam memprediksi
kesiapan bersekolah anak taman kanak-kanak. Prosiding Seminar Nasional Psikologi
Universitas Muria Kudus 2015.
Tinihada, G. A. F., & Mangunsong, F. M. (2018). The correlation between parenting style of
working mothers and mothers’ perception of their school-aged children’s academic
achievement. Diversity in Unity: Perspectives from Psychology and Behavioral Sciences.
Uno, H.B., & Lamatenggo. (2016). Landasan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Verdel, M. (2014). Correlation between parenting and school readiness of Roma children. The
importance of involving parents (Master's thesis).
Vernon-Feagans, L., & Blair, C. (2006). Measurement of school readiness. Early Education
and Development, 17(1), 1-5.
Xiaoying, X. (2016). Parenting styles, parental involvement and kindergarten children's
readiness for elementary school in shanghai, china. University of the Pacific,
Dissertation - Pacific Access Restricted
https://scholarlycommons.pacific.edu/uop_etds/10
23
Blueprint Skala Kesiapan Sekolah
No. Aspek Jumlah Item Validitas Reliabilitas
1 Pengetahuan Akademis 3 1, 3, 4 0,314 –
0,588
0,866
2 Kemampuan Berpikir
Dasar
7 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11
3 Kematangan Sosio-
Emosional
5 14, 15, 16, 17, 18
4 Kemampuan Fisik dan
Perkembangan Motirik
3 19, 20, 21
5 Disiplin Diri 7 22, 23, 24, 25, 26,
27, 28
6 Keterampilan
Berkomunikasi
6 29, 30, 31, 32, 33,
34
Skala Kesiapan Sekolah
No Aspek Jumlah
Item
No
Item
Item UF/F
1 Pengetahuan Akademis 4 1 Dapat menghitung 1 sampai 10 F
2 Mampu mengenali huruf
Hijaiyah
F
3 Mampu mengenali huruf latin F
4 Mampu menyebutkan alamat
rumahnya sendiri
F
2 Kemampuan Berpikir
Dasar
7 5 Mampu mengelompokkan benda
berdasarkan dimensi tunggal
(contoh: warna, bentuk, ukuran,
dsb)
F
6 Mampu menceritakan kembali
sebuah cerita sepanjang 4-5
kalimat dengan bantuan gambar-
gambar
F
7 Mampu memahami dan
menjelaskan sebuah urutan
kejadian
F
8 Mampu membedakan bentuk
yang berbeda dari berbagai
bentuk yang tersedia
F
9 Mampu menunjukkan gambar
yang bukan berasal dari
kelompoknya
F
10 Mampu memahami hubungan
tentang benda-benda seperti: di
depan, dibelakang, pertama,
terakhir, kiri, kanan, lebih,
kurang, dsb.
F
11 Mampu menyelesaikan persoalan
hitungan sederhana dengan
menggunakan gambar atau
sempoa
F
3 Kematangan Sosio-
Emosional
7 12 Mampu mengendalikan emosi
diri saat tertekan, marah atau
frustasi
F
13 Tidak menunjukkan perilaku
agresif (tidak menggigit,
memukul, menendang atau
menyakiti anak lain)
F
24
14 Bersedia bergabung dalam
aktivitas bersama anak-anak lain
F
15 Bersedia berbagai mainan dan
perlengkapan dengan anak lain
F
16 Mampu memahami perasaan
anak-anak lain dan merespon
dengan sepenuh hati
F
17 Mampu menyelesaikan tugas
rumah secara mandiri atau
dengan sedikit bantuan
F
18 Mampu menunjukkan perilaku
sosial yang baik di situasi-situasi
tertentu
F
4 Kemampuan Fisik dan
Perkembangan Motorik
3 19 Mampu memakai dan melepas
baju secara mandiri
F
20 Dapat melakukan aktivitas di
kamar mandi secara mandiri
F
21 Mampu mengikat tali sepatunya
sendiri
F
5 Disiplin Diri 7 22 Mampu duduk diam dengan
tenang di dalam kelas
F
23 Tidak mengganggu aktivitas di
kelas
F
24 Mampu menyimak dan
memperhatikan pengarahan dari
guru
F
25 Mampu menjaga dan mengurus
perlengkapan kelas
F
26 Mampu menyelesaikan tugas
sekolah tepat waktu
F
27 Mampu membersihkan barang
setelah menggunakannya dan
mengembalikannya ke tempat
semula
F
28 Mampu berpindah dari aktivitas
yang lain dengan lancar dan
tenang
F
6 Keterampilan
Berkomunikasi
6 29 Mampu memahami dan
mengikuti 2 perintah berantai
atau lebih
F
30 Mampu menyampaikan perasaan
dengan kata-kata dan bahasa
yang tepat
F
31 Mampu melakukan kontak mata
ketika berbicara
F
32 Mamou berprilaku sopan seperti
mengucapkan terima kasih dan
menyapa saat bertemu orang lain
F
33 Mampu berbicara dengan kalimat
yang sederhana dan benar mudah
dipahami orang lain
F
34 Terlihat dalam pembicaraan
(menggunakan kalimat-kalimat
lengkap, mendengarkan dengan
bauk dan merespon ucapan orang
lain)
F
Merah = Item Gugur
25
a) Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.944 34
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 105.93 156.276 .311 .944
VAR00002 106.65 157.105 .053 .950
VAR00003 106.27 149.538 .493 .943
VAR00004 106.48 151.281 .477 .943
VAR00005 106.18 150.610 .706 .941
VAR00006 106.25 149.064 .755 .941
VAR00007 106.32 151.353 .543 .942
VAR00008 106.18 149.122 .753 .941
VAR00009 106.32 149.815 .652 .941
VAR00010 106.30 149.190 .692 .941
VAR00011 106.48 146.461 .667 .941
VAR00012 107.07 155.661 .248 .945
VAR00013 106.52 154.615 .282 .945
VAR00014 106.32 150.943 .623 .942
VAR00015 106.50 152.051 .437 .943
VAR00016 106.68 148.533 .684 .941
VAR00017 106.50 147.179 .800 .940
VAR00018 106.43 149.276 .796 .940
VAR00019 106.38 149.317 .650 .941
VAR00020 106.48 149.025 .661 .941
VAR00021 107.13 149.958 .474 .943
VAR00022 106.75 151.269 .431 .943
VAR00023 106.68 153.456 .426 .943
26
VAR00024 106.50 152.821 .551 .942
VAR00025 106.73 149.743 .602 .942
VAR00026 106.55 151.587 .629 .942
VAR00027 106.60 149.785 .635 .941
VAR00028 106.63 149.266 .752 .941
VAR00029 106.65 147.310 .744 .940
VAR00030 106.70 151.138 .529 .942
VAR00031 106.50 149.077 .669 .941
VAR00032 106.38 149.163 .660 .941
VAR00033 106.40 151.682 .589 .942
VAR00034 106.52 147.589 .788 .940
b) Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.953 31
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 97.00 145.179 .305 .953
VAR00003 97.35 139.105 .466 .953
VAR00004 97.55 140.151 .487 .952
VAR00005 97.25 139.577 .713 .951
VAR00006 97.33 138.174 .755 .950
VAR00007 97.40 140.195 .556 .952
VAR00008 97.25 138.192 .756 .950
VAR00009 97.40 138.810 .658 .951
VAR00010 97.38 138.087 .707 .951
VAR00011 97.55 135.997 .647 .951
VAR00014 97.40 139.836 .635 .951
VAR00015 97.58 141.071 .435 .953
27
VAR00016 97.75 137.474 .697 .951
VAR00017 97.58 136.353 .800 .950
VAR00018 97.50 138.513 .785 .950
VAR00019 97.45 138.613 .636 .951
VAR00020 97.55 138.613 .627 .951
VAR00021 98.20 139.344 .456 .953
VAR00022 97.83 140.610 .412 .953
VAR00023 97.75 142.500 .418 .953
VAR00024 97.58 141.943 .538 .952
VAR00025 97.80 138.677 .612 .951
VAR00026 97.63 140.446 .642 .951
VAR00027 97.68 138.430 .666 .951
VAR00028 97.70 138.215 .765 .950
VAR00029 97.73 136.051 .774 .950
VAR00030 97.78 139.615 .568 .952
VAR00031 97.58 137.840 .694 .951
VAR00032 97.45 138.049 .676 .951
VAR00033 97.48 140.563 .600 .951
VAR00034 97.60 136.554 .802 .950
28
Data Tryot Skala Kesiapan Sekolah
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4
2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3
4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4
6 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
7 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
10 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3
14 4 1 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
17 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
18 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3
21 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2
22 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3
24 4 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3
27 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3
28 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
29 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3
30 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2
31 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
29
33 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3
34 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
35 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4
37 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
38 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3
40 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
31
Blueprint Skala Pola Asuh
No. Aspek Jumlah Item Validitas Reliabilitas
1 Autoritatif 13 1, 8, 9, 12, 13, 15,
16, 17, 18, 19, 24,
26, 27
0,305 – 0,802 0,953
2 Autoritarian 9 30, 33, 35, 38, 40,
44, 45, 46, 47
3 Permisif 6 48. 49. 50, 51 53,
60
Skala Pola Asuh
No Aspek Jumlah No
Item
Item UF/F
1. Autoritatif 27 1 Mengetahui nama-nama teman
anak
F
2 Khawatir ketika anak berada di
sekolah
F
3 Memberikan pujian ketika anak
berperilaku baik
F
4 Menghibur dan memberikan
pengertian ketika anak kecewa
F
5 Menunjukkan kasih sayang
dengan memeluk, mencium, dan
menggendong anak
F
6 Menunjukkan simpati ketika
anak terluka dan kecewa
F
7 Menghargai usaha anak ketika
meraih keinginan
F
8 Tanggap terhadap perasaan atau
kebutuhan anak
F
9 Mendorong anak untuk
menceritakan masalahnya
F
10 Membangun kebersamaan yang
menyenangkan secara terus
menerus
F
11 Meminta maaf kepada anak
ketika melakukan kesalahan
dalam mengasuh
F
12 Menjelaskan akibat dari perilaku
anak
F
13 Memberikan penjelasan kepada
anak mengapa peraturan harus
dipatuhi
F
14 Menegaskan alasan diberikannya
sebuah aturan
F
15 Membantu anak untuk
memahami dampak dari perilaku
yang dilakukan dengan
mendorong anak untuk
menceritakan akibat dari
tindakannya sendiri
F
16 Menjelaskan bagaimana perasaan
saya tentang perilaku baik dan
buruk anak
F
32
17 Berdiskusi dengan anak ketika
anak berperilaku kurang baik
F
18 Memberitahu anak mengenai
harapan saya mengenai
perilakunya sebelum terlibat
dalam suatu kegiatan
F
19 Memperhatikan keinginan anak
dalam membuat rencana keluarga
F
20 Mengizinkan anak memberikan
masukan pada aturan keluarga
F
21 Mempertimbangkan keinginan
anak sebelum meminta anak
untuk melakukan sesuatu
F
22 Mendorong anak untuk bebas
mengekspresikan dirinya, bahkan
ketika tidak setuju dengan saya
F
23 Menyalurkan perilaku kurang
baik anak menjadi aktivitas yang
dapat diterima
F
24 Tenang dan santai dengan anak F
25 Menunjukkan kesabaran pada
anak
F
26 Bercanda dan bermain dengan
anak
F
27 Menghargai pendapat anak
dengan mendorong anak untuk
mengungkapkannya
F
2. Autoritarian 20 28 Marah terhadap anak F
29 Berteriak atau membentak ketika
anak berperilaku kurang baik
F
30 Berdebat dengan anak F
31 Tidak setuju dengan anak F
32 Menggunakan hukuman fisik
sebagai cara mendisiplinkan anak
F
33 Memukul anak ketika tidak patuh F
34 Menampar ketika anak
berperilaku kurang baik
F
35 Berlaku kasar ketika anak tidak
patuh
F
36 Mendidik anak lebih banyak
dengan hukuman
F
37 Mendorong anak ketika anak
tidak patuh
F
38 Menghukum dengan merebut hak
anak dengan sedikit penjelasan
F
39 Menghukum dengan mengurung
anak disuatu tempat dengan
sedikit penjelasan
F
40 Menggunakan ancaman sebagai
hukuman dengan sedikit atau
tanpa pembenaran
F
41 Ketika anak berkelahi, maka
akan melerai terlebih dahulu lalu
mengajukan pertanyaan nantinya
F
42 Tampak lebih mementingkan
perasaan sendiri dari pada
perasaan anak
F
33
43 Anak harus mematuhi perintah
orangtuanya
F
44 Memberitahu anak apa yang
harus dilakukan
F
45 Menuntut anak untuk melakukan
sesuatu
F
46 Memarahi dan mengkritik anak
untuk menjadi anak yang lebih
baik
F
47 Memarahi dan mengkritik ketika
perilaku anak tidak sesuai
harapan
F
3. Permisif 15 48 Menyatakan hukuman kepada
anak namun tidak benar-benar
melakukannya
F
49 Lebih sering mengancam anak
dengan hukuman
F
50 Memanjakan anak F
51 Memberikan keingingan anak
ketika anak menyebabkan
kekacauan
F
52 Menerapkan disiplin setelah anak
berperilaku kurang baik
F
53 Menjanjikan anak dengan hadiah
agar anak patuh
F
54 Membiarkan anak untuk menyela
orang lain
F
55 Membiarkan anak untuk
mengganggu orang lain
F
56 Mengabaikan perilaku yang
kurang baik
F
57 Tidak memberi teguran ketika
anak berperilaku bertentangan
dengan keinginan orang lain
F
58 Percaya dengan kemampuan
mengasuh anak
F
59 Tidak yakin dengan cara
mengatasi perilaku kurang baik
pada anak
F
60 Kesulitan untuk menerapkan
perilaku disiplin anak
F
61 Menetapkan aturan ketat yang
tegas untuk anak
F
62 Takut untuk mendisiplinkan anak
karena akan menyebabkan anak
tidak menyukai orang tua
mereka.
F
Merah : Item Gugur
34
a) Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.848 62
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 160.03 146.640 .321 .845
VAR00002 161.13 148.471 .185 .848
VAR00003 159.75 147.628 .288 .846
VAR00004 159.85 150.336 .054 .850
VAR00005 159.70 148.882 .226 .847
VAR00006 159.78 149.051 .195 .847
VAR00007 159.80 148.882 .206 .847
VAR00008 159.95 144.356 .478 .843
VAR00009 159.85 145.977 .400 .844
VAR00010 160.00 146.462 .306 .846
VAR00011 160.03 149.307 .149 .848
VAR00012 159.78 146.794 .389 .845
VAR00013 159.85 147.567 .310 .846
VAR00014 159.98 148.076 .265 .846
VAR00015 159.98 146.948 .359 .845
VAR00016 160.10 146.759 .324 .845
VAR00017 159.95 146.049 .390 .844
VAR00018 160.25 142.551 .532 .841
VAR00019 160.25 144.551 .405 .844
VAR00020 160.42 148.456 .124 .850
VAR00021 160.17 148.558 .206 .847
VAR00022 160.48 149.333 .080 .851
VAR00023 160.80 145.651 .259 .847
VAR00024 160.30 147.292 .362 .845
35
VAR00025 160.40 150.554 .042 .850
VAR00026 159.90 146.144 .424 .844
VAR00027 159.95 146.305 .411 .844
VAR00028 160.80 148.010 .193 .848
VAR00029 161.17 146.815 .249 .847
VAR00030 161.03 143.358 .483 .842
VAR00031 160.92 146.020 .333 .845
VAR00032 161.60 146.092 .273 .846
VAR00033 161.73 144.563 .396 .844
VAR00034 162.23 151.153 .027 .849
VAR00035 161.92 145.507 .367 .844
VAR00036 161.98 148.794 .153 .848
VAR00037 161.95 150.049 .080 .849
VAR00038 161.23 142.743 .398 .843
VAR00039 161.83 149.789 .074 .850
VAR00040 161.53 143.179 .382 .844
VAR00041 160.38 149.471 .134 .848
VAR00042 161.58 147.635 .236 .847
VAR00043 160.58 147.687 .232 .847
VAR00044 160.25 147.372 .370 .845
VAR00045 160.98 143.666 .410 .843
VAR00046 160.98 141.820 .491 .841
VAR00047 160.95 144.254 .421 .843
VAR00048 161.23 144.333 .367 .844
VAR00049 161.60 144.862 .386 .844
VAR00050 161.42 142.815 .435 .843
VAR00051 161.73 144.512 .400 .844
VAR00052 160.58 152.199 -.064 .853
VAR00053 161.17 141.276 .502 .841
VAR00054 161.98 150.948 .031 .850
VAR00055 162.15 150.438 .085 .849
VAR00056 161.92 150.020 .082 .849
VAR00057 161.78 152.179 -.064 .852
36
VAR00058 160.45 149.792 .133 .848
VAR00059 161.30 149.651 .087 .850
VAR00060 161.17 145.122 .373 .844
VAR00061 160.80 149.703 .097 .849
VAR00062 161.67 146.687 .228 .847
b) Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.869 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 79.40 74.964 .354 .866
VAR00008 79.33 74.430 .401 .865
VAR00009 79.23 74.948 .387 .865
VAR00010 79.38 75.471 .277 .868
VAR00012 79.15 74.951 .448 .864
VAR00013 79.23 75.871 .322 .866
VAR00015 79.35 74.951 .427 .864
VAR00016 79.48 74.974 .366 .865
VAR00017 79.33 74.584 .422 .864
VAR00018 79.63 72.446 .525 .861
VAR00019 79.63 73.574 .423 .864
VAR00024 79.68 76.071 .328 .866
VAR00026 79.28 74.563 .471 .863
VAR00027 79.33 75.302 .385 .865
VAR00030 80.40 73.374 .444 .863
VAR00031 80.30 75.344 .286 .867
VAR00033 81.10 73.836 .392 .865
VAR00035 81.30 74.831 .333 .866
37
VAR00038 80.60 72.708 .378 .866
VAR00040 80.90 73.221 .348 .867
VAR00044 79.63 75.830 .373 .866
VAR00045 80.35 72.387 .469 .863
VAR00046 80.35 70.592 .587 .859
VAR00047 80.33 72.892 .481 .862
VAR00048 80.60 72.810 .429 .864
VAR00049 80.98 74.230 .365 .865
VAR00050 80.80 73.549 .354 .866
VAR00051 81.10 74.144 .365 .865
VAR00053 80.55 71.741 .477 .862
VAR00060 80.55 74.203 .371 .865
c) Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.866 28
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 73.48 67.948 .360 .863
VAR00008 73.40 67.682 .382 .862
VAR00009 73.30 68.215 .362 .863
VAR00012 73.23 67.974 .452 .861
VAR00013 73.30 68.831 .328 .864
VAR00015 73.43 68.148 .409 .862
VAR00016 73.55 67.844 .385 .862
VAR00017 73.40 67.785 .407 .862
VAR00018 73.70 65.651 .521 .858
VAR00019 73.70 66.831 .409 .862
VAR00024 73.75 69.167 .314 .864
VAR00026 73.35 67.823 .447 .861
38
VAR00027 73.40 68.400 .376 .863
VAR00030 74.48 66.563 .437 .861
VAR00033 75.18 67.020 .383 .862
VAR00035 75.38 67.779 .343 .863
VAR00038 74.68 65.815 .380 .863
VAR00040 74.98 66.128 .363 .864
VAR00044 73.70 68.779 .382 .863
VAR00045 74.43 65.379 .484 .859
VAR00046 74.43 63.840 .588 .856
VAR00047 74.40 65.938 .490 .859
VAR00048 74.68 65.763 .445 .861
VAR00049 75.05 67.228 .372 .863
VAR00050 74.88 66.830 .340 .864
VAR00051 75.18 67.174 .369 .863
VAR00053 74.63 64.958 .475 .860
VAR00060 74.63 67.266 .372 .863
39
Data Tryout Pola Asuh
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 1 4 4 1 4 2 4 4 3 3 2 2
2 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 1 1 3 4 4 4 2 2 2 2
3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3
4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2
5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3
6 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3
7 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 1
8 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 2 4 3
9 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2
10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2
11 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
12 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
13 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
14 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
15 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3
16 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 4 3 3 1 1 2 2
17 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 1 1 1 1
18 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 3 3 3 3
19 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 2 2 3 3
20 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 2 1 3
21 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
22 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3
23 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
25 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2
40
26 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
27 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3
28 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 2 2 2 2
29 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 2 1 3 3 3 3 2 2 2 1
30 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 1 1 3 2 2 3 3 4 4 1 3 1 2
31 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2
32 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
33 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 1 2 3
34 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 3 3
35 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 2 2 2 3
36 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 37 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2
38 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2
39 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3
40 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 2 1 3 3 4 4 4 3 1 2 3
N
O Item
3
2
3
3
3
4
3
5
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
4
2
4
3
4
4
4
5
4
6
4
7
4
8
4
9
5
0
5
1
5
2
5
3
5
4
5
5
5
6
5
7
5
8
5
9
6
0
6
1
6
2
1 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 4 2
2 2 1 1 1 1 1 2 3 1 3 2 3 4 3 3 3 2 2 1 1 3 2 1 1 1 2 3 1 3 3 1
3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 3 3 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 3 3 3 3 1
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2
5 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 2 1 3 3 3 3 4
6 3 3 1 2 2 2 2 1 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 1 3 2 2 3 2
7 1 1 1 1 1 1 3 1 2 4 1 3 3 3 4 4 2 1 1 1 2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 2
8 3 2 1 1 1 1 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 1 1 1 3 3 2 3 2 2
41
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 1 4 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3
10 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 3 2 2 2 2
11 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 2
12 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 3 3 3 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2
13 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 1 1 1 1 3 2 2 3 1
14 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2
15 2 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 3 4 3 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2
16 1 2 2 2 1 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 3 2 2 3 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 4 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3 2 2 3 1
18 3 2 1 3 1 1 4 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 1 1 2 1 3 3 3 3 1
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
20 2 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 2 3 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2
21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
22 2 2 1 2 1 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 1 3 3 2 2 1
23 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
24 2 2 1 2 1 1 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
25 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2
26 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3
27 1 1 1 1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 1 3 2 3 3 3 2
28 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 2 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 3 2 2 2 2 1 1 1 4 1 1 1 1 2 3 2 2 2 1
30 3 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 4 3 1 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 3 1 1 4 1
31 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 3 2 2 3 3 1 2 2 3 3 1 1 1 1 3 2 2 3 2
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 3 3 3 3 2 1 2 1 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1
33 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 3 4 3 2 2 1 1 2 2 3 3 1 1 1 3 3 4 4 3 4
34 1 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1 1 3 2 3 2 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1 1 4 1 3 3 2
36 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 3 3 3 3 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 3 2 1 3 1 37 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 2 4 3 2 1 1 2 1 3 1 4 3 1 1 1 1 4 1 1 3 1
42
39 2 2 1 1 1 1 3 1 3 3 1 3 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 1 1 1 1 3 1 2 2 1
39 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 1 1 2 3 3 3 3 2
40 3 3 1 1 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 3 2 2 3 1
44
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
Assalamualaikum Wr. Wb
Saya Arinda Ika Saputri, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang yang sedang menyelesaikan tugas akhir
(skripsi) sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi).
Oleh karna itu saya memohon kesediaan Anda untuk berpartisipasi
dalam pengisian kuesioner ini.
Adapun kriteria subjek dari penelitian ini adalah:
1. Orang tua
2. Memiliki anak prasekolah dengan rentang usia anak 5 - 6
tahun
Kuisioner ini tidak terdapat jawaban benar atau jawaban
salah sehingga dimohon untuk mengisi sesuai dengan keadaan yang
sesuai dengan diri anda, kemudian memastikan untuk tidak ada
jawaban yang terlewati. Hasil kuisioner ini bersifat rahasia dan
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kesediaannya
saya ucapkan terimakasih dan semoga Allah membalas kebaikan
saudara sekalian. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
IDENTITAS
Nama Anak (Inisial) :
Jenis Kelamin Anak : Laki-laki / Perempuan
Anak Ke :
Suku / Agama :
Pendidikan Orang Tua :
Penghasilan Orang Tua :
o < Rp 2.000.000
o Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000
o Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000
o Rp 10.000.000 – Rp 50.000.000
o > Rp 50.000.000
PETUNJUK PENGISIAN
1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda
dengan memberi tanda centang (√) di kolom yang telah
disediakan.
2. Apabila ingin memperbaiki jawaban, berilah tanda sama dengan
(=) pada pilihan jawaban yang salah, kemudian beri tanda
centang (√) pada pilihan jawaban yang baru.
Keterangan
STS : Sangat Tidak Sesuai
TS : Tidak Sesuai
S : Sesuai
SS : Sangat Sesuai
No Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS S SS
1 Mengetahui nama-nama teman
anak
8 Tanggap terhadap perasaan atau
kebutuhan anak
9 Mendorong anak untuk
menceritakan masalahnya
12 Menjelaskan akibat dari perilaku
anak
45
13 Memberikan penjelasan kepada
anak mengapa peraturan harus
dipatuhi
15 Membantu anak untuk memahami
dampak dari perilaku yang
dilakukan dengan mendorong anak
untuk menceritakan akibat dari
tindakannya sendiri
16 Menjelaskan bagaimana perasaan
saya tentang perilaku baik dan
buruk anak
17 Berdiskusi dengan anak ketika anak
berperilaku kurang baik
18 Memberitahu anak mengenai
harapan saya mengenai perilakunya
sebelum terlibat dalam suatu
kegiatan
19 Memperhatikan keinginan anak
dalam membuat rencana keluarga
24 Tenang dan santai dengan anak
26 Bercanda dan bermain dengan anak
27 Menghargai pendapat anak dengan
mendorong anak untuk
mengungkapkannya
STS TS S SS
30 Berdebat dengan anak
33 Memukul anak ketika tidak patuh
35 Berlaku kasar ketika anak tidak
patuh
38 Menghukum dengan merebut hak
anak dengan sedikit penjelasan
40 Menggunakan ancaman sebagai
hukuman dengan sedikit atau tanpa
pembenaran
44 Memberitahu anak apa yang harus
dilakukan
45 Menuntut anak untuk melakukan
sesuatu
46 Memarahi dan mengkritik anak
untuk menjadi anak yang lebih baik
47 Memarahi dan mengkritik ketika
perilaku anak tidak sesuai harapan
STS TS S SS
48 Menyatakan hukuman kepada anak
namun tidak benar-benar
melakukannya
49 Lebih sering mengancam anak
dengan hukuman
50 Memanjakan anak
51 Memberikan keingingan anak
ketika anak menyebabkan
kekacauan
53 Menjanjikan anak dengan hadiah
agar anak patuh
60 Kesulitan untuk menerapkan
perilaku disiplin anak
No Pernyataan Pilihan Jawaban
46
Pengatahuan Akademis STS TS S SS
1. Dapat menghitung 1 sampai 10
3. Mampu mengenali huruf latin
4. Mampu menyebutkan alamat
rumahnya sendiri
Kemampuan Berpikir Dasar STS TS S SS
5. Mampu mengelompokkan benda
berdasarkan dimensi tunggal
(contoh: warna, bentuk, ukuran,
dsb)
6. Mampu menceritakan kembali
sebuah cerita sepanjang 4-5 kalimat
dengan bantuan gambar-gambar
7. Mampu memahami dan
menjelaskan sebuah urutan
kejadian
8. Mampu membedakan bentuk yang
berbeda dari berbagai bentuk yang
tersedia
9. Mampu menunjukkan gambar yang
bukan berasal dari kelompoknya
10. Mampu memahami hubungan
tentang benda-benda seperti: di
depan, dibelakang, pertama,
terakhir, kiri, kanan, lebih, kurang,
dsb.
11. Mampu menyelesaikan persoalan
hitungan sederhana dengan
menggunakan gambar atau sempoa
Kematangan Sosio-emosional STS TS S SS
14. Bersedia bergabung dalam aktivitas
bersama anak-anak yang lain
15. Bersedia berbagai mainan dan
perlengkapan dengan anak lain
16. Mampu memahami perasaan anak-
anak lain dan merespon dengan
sepenuh hati
17. Mampu menyelesaikan tugas
rumah secara mandiri atau dengan
sedikit bantuan
18 Mampu menunjukkan perilaku
sosial yang baik di situasi-situasi
tertentu
Kemampuan Fisik dan Perkembangan
Motorik
STS TS S SS
19. Mampu memakai dan melepas baju
secara mandiri
20. Dapat melakukan aktivitas di
kamar mandi secara mandiri
21. Mampu mengikat tali sepatunya
sendiri
Disiplin Diri STS TS S SS
22. Mampu duduk diam dengan tenang
di dalam kelas
23. Tidak mengganggu aktivitas di
kelas
24. Mampu menyimak dan
memperhatikan pengarahan dari
guru
47
25. Mampu menjaga dan mengurus
perlengkapan kelas
26. Mampu menyelesaikan tugas
sekolah tepat waktu
27. Mampu membersihkan barang
setelah menggunakannya dan
mengembalikannya ke tempat
semula
28. Mampu berpindah dari aktivitas
yang lain dengan lancar dan tenang
Keterampilan Berkomunikasi STS TS S SS
29. Mampu memahami dan mengikuti
2 perintah berantai atau lebih
30. Mampu menyampaikan perasaan
dengan kata-kata dan bahasa yang
tepat
31. Mampu melakukan kontak mata
ketika berbicara
32. Mampu berprilaku sopan seperti
mengucapkan terima kasih dan
menyapa saat bertemu orang lain
33. Mampu berbicara dengan kalimat
yang sederhana dan benar mudah
dipahami orang lain
34. Terlihat dalam pembicaraan
(menggunakan kalimat-kalimat
lengkap, mendengarkan dengan
bauk dan merespon ucapan orang
lain)
Terimakasih ☺
49
HASIL ANALISIS SPSS
Deskripsi Subjek Penelitian
a. Usia Anak
Umur Anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 5 Tahun 22 21.4 21.4 21.4
6 Tahun 81 78.6 78.6 100.0
Total 103 100.0 100.0
b. Jenis Kelamin Anak
Jenis Kelamin Anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 55 53.4 53.4 53.4
Perempuan 48 46.6 46.6 100.0
Total 103 100.0 100.0
c. Pendidikan Orang tua
Pendidikan Orang Tua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 4 3.9 3.9 3.9
D4 1 1.0 1.0 4.9
S1 28 27.2 27.2 32.0
S2 4 3.9 3.9 35.9
S3 1 1.0 1.0 36.9
SD 6 5.8 5.8 42.7
SMA 35 34.0 34.0 76.7
SMP 15 14.6 14.6 91.3
Tidak Menyebutkan 9 8.7 8.7 100.0
Total 103 100.0 100.0
50
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Autoritatif Autoritarian Permisif
N 103 103 103
Normal Parametersa,b Mean .0000000 .0000000 .0000000
Std. Deviation 9.90885781 8.72933260 10.16911745
Most Extreme Differences Absolute .071 .073 .082
Positive .071 .073 .082
Negative -.054 -.045 -.047
Test Statistic .071 .073 .082
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .200c,d .084c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Hubungan Autoritatif dengan Kesiapan Sekolah
Correlations
Autoritatif SR
Autoritatif Pearson Correlation 1 .570**
Sig. (2-tailed) .000
N 103 103
Kesiapan
Sekolah
Pearson Correlation .570** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 103 103
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hubungan Authoritarian dengan Kesiapan Sekolah
Correlations
SR Authoritarian
Kesiapan
Sekolah
Pearson Correlation 1 -.289**
Sig. (2-tailed) .003
N 103 103
Authoritarian Pearson Correlation -.289** 1
Sig. (2-tailed) .003
N 103 103
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
51
Hubungan Permissive dengan Kesiapan Sekolah
Correlations
SR Permissive
Kesiapan
Sekolah
Pearson Correlation 1 -.360**
Sig. (2-tailed) .000
N 103 103
Permissive Pearson Correlation -.360** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 103 103
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Kategorisasi pada Pola Asuh
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Autoritatif 103 30 52 41.77 4.446
Authoritarian 103 12 25 19.06 2.619
Permissive 103 6 20 12.64 2.150
Valid N (listwise) 103
Kategorisasi pada Kesiapan Sekolah
SR_Kategorisasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 55 53.4 53.4 53.4
Tinggi 48 46.6 46.6 100.0
Total 103 100.0 100.0
52
Tabulasi Silang Pola Asuh Orang Tua dan Kesiapan Sekolah
PA_Kategorisasi * SR_Kategorisasi Crosstabulation
SR_Kategorisasi
Total Rendah Tinggi
PA_Kategorisasi Autoritatif Count 13 26 39
% within PA_Kategorisasi 33.3% 66.7% 100.0%
% within SR_Kategorisasi 23.6% 54.2% 37.9%
% of Total 12.6% 25.2% 37.9%
Autoritarian Count 21 12 33
% within PA_Kategorisasi 63.6% 36.4% 100.0%
% within SR_Kategorisasi 38.2% 25.0% 32.0%
% of Total 20.4% 11.7% 32.0%
Permisif Count 21 10 31
% within PA_Kategorisasi 67.7% 32.3% 100.0%
% within SR_Kategorisasi 38.2% 20.8% 30.1%
% of Total 20.4% 9.7% 30.1%
Total Count 55 48 103
% within PA_Kategorisasi 53.4% 46.6% 100.0%
% within SR_Kategorisasi 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 53.4% 46.6% 100.0%
Deskripsi Hasil Compare Mean Kesiapan Sekolah ditinjau dari Pendidikan Orang Tua
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
SD.SR 6 97.67 7.685 3.138
SMP.SR 15 100.93 9.996 2.581
SMA.SR 35 101.86 12.483 2.110
D3.SR 4 93.75 10.468 5.234
D4.SR 1a 90.00 . .
S1.SR 28 97.18 9.031 1.707
S2.SR 4 106.75 10.626 5.313
S3.SR 1a 120.00 . .
TDK.SR 9 98.22 7.014 2.338
a. t cannot be computed because the sum of caseweights is less than or
equal 1
53
Data Subjek Penelitian Nama Anak /
Inisial
Umur
Anak
Jenis Kelamin
Anak Pendidikan Orang Tua
L 5 Tahun Perempuan SMP
S.P.M 6 Tahun Perempuan Tidak Menyebutkan
F 5 Tahun Laki-laki S1
TR 6 Tahun Perempuan S1
A 6 Tahun Perempuan S1
AJMM 5 Tahun Laki-laki S1
ASH 5 Tahun Laki-laki S1
F 6 Tahun Laki-laki S1
JA 6 Tahun Laki-laki S1
Br 5 Tahun Laki-laki S1
M Z A 6 Tahun Laki-laki S2
APL 5 Tahun Perempuan Tidak Menyebutkan
T Z K 6 Tahun Perempuan Tidak Menyebutkan
AP 5 Tahun Laki-laki S1
DAA 5 Tahun Laki-laki S2
ATN 5 Tahun Laki-laki SMA
I h n 6 Tahun Perempuan S1
PKH 6 Tahun Laki-laki S2
TY 5 Tahun Laki-laki S1
H 6 Tahun Perempuan SMP
A 6 Tahun Perempuan SMA
D 6 Tahun Perempuan SMA
K 6 Tahun Laki-laki SMA
A 6 Tahun Laki-laki D3
M A 6 Tahun Laki-laki S1
A 5 Tahun Laki-laki S2
L 6 Tahun Perempuan Tidak Menyebutkan
K 6 Tahun Perempuan SMA
R 6 Tahun Perempuan SMA
F 6 Tahun Laki-laki S1
F 6 Tahun Perempuan SMA
S 6 Tahun Laki-laki SMA
A 6 Tahun Perempuan S3
H 6 Tahun Laki-laki Tidak Menyebutkan
F 6 Tahun Laki-laki SMA
D 5 Tahun Perempuan S1
A 6 Tahun Perempuan S1
Ha 5 Tahun Perempuan Tidak Menyebutkan
FPR 6 Tahun Perempuan Tidak Menyebutkan
A n p y 5 Tahun Perempuan S1
H 6 Tahun Laki-laki SMA
N M.S 6 Tahun Laki-laki SMP
A A 6 Tahun Laki-laki SMP
M 6 Tahun Perempuan SD
FRZN 6 Tahun Laki-laki S1
A 5 Tahun Perempuan SMA
A 6 Tahun Perempuan SMA
A I A 6 Tahun Perempuan SMP
RK 6 Tahun Laki-laki S1
S 6 Tahun Perempuan SMA
F 6 Tahun Laki-laki SMA
K 6 Tahun Perempuan SMA
R 6 Tahun Laki-laki SMA
C 5 Tahun Perempuan SMA
54
J 5 Tahun Laki-laki S1
E R T 6 Tahun Laki-laki S1
A 5 Tahun Laki-laki S1
BPS 6 Tahun Laki-laki D3
Z 6 Tahun Laki-laki SMA
A B R 6 Tahun Laki-laki SMP
M N A 6 Tahun Laki-laki SD
R K 6 Tahun Perempuan SMA
J 6 Tahun Perempuan S1
N 6 Tahun Perempuan SMA
I M Z 6 Tahun Laki-laki S1
S T A 6 Tahun Laki-laki SMA
M B A G 6 Tahun Laki-laki SMP
RFR 6 Tahun Laki-laki SMP
A 6 Tahun Laki-laki SMA
F 6 Tahun Laki-laki SMA
S 6 Tahun Laki-laki SMP
F 6 Tahun Laki - laki SMP
I 6 Tahun Perempuan S1
A I 6 Tahun Perempuan SD
Z 6 Tahun Perempuan D4
A 6 Tahun Perempuan SMA
P P P 6 Tahun Perempuan SMA
I 5 Tahun Laki - laki Tidak Menyebutkan
S A 6 Tahun Perempuan SMA
M A N M 6 Tahun Laki - laki SMA
A Y M 6 Tahun Perempuan SMA
A S 6 Tahun Perempuan S1
K 6 Tahun Perempuan SMP
S N A 6 Tahun Perempuan SD
H S 5 Tahun Perempuan SMP
A 6 Tahun Laki - laki S1
Z K P 6 Tahun Perempuan SMA
T A P 6 Tahun Perempuan D3
M A 6 Tahun Laki - laki SMP
C A V 6 Tahun Perempuan SMA
A 6 Tahun Laki - laki SMP
C 6 Tahun Perempuan D3
R 6 Tahun Laki - laki SD
N 6 Tahun Laki - laki SD
A 5 Tahun Laki - laki S1
R 6 Tahun Laki - laki SMA
S 6 Tahun Perempuan Tidak Menyebutkan
P 6 Tahun Laki - laki SMA
H 6 Tahun Laki - laki SMP
D 6 Tahun Perempuan S1
S 5 Tahun Perempuan SMA
M a a a z 6 Tahun Laki-laki SMA
S Y 6 Tahun Laki-laki SMA
55
Data Penelitian Pola Asuh NO Item
1 8 9 12 13 15 16 17 18 19 24 26 27 30 33 35 38 40 44 45 46 47 48 49 50 51 53 60
1 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 2 2
5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
6 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3
7 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 1 3 2 3 2 1 2 2 1 2 1 1 2
8 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 2 1 1 3 2 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3
9 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2
10 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2
11 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 1 4 3 2 2 3 2 2 2 3 2
12 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 1 1 2
14 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
15 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3
16 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 1 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
17 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3
18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
19 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 1 1 2 1 3 1 3 3 1 1 2 1 2 3
20 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 2 4 2 2 1 1 1 2 2 3 3 3 1 2 1 2 1 2
21 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3
22 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4
23 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2
24 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 1 1 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 1 3
26 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2
27 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
28 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 3 4 3 2 2 2 1 3 3 2
29 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 4 1 1 1 2 1 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2
30 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 2
31 3 3 3 3 0 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 0 2 3 2 2
56
32 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 1 1 1 2 1 3 3 0 0 3 2 2 2 2 3
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1 1 1 3 3 3 3 1 1 2 1 2 1
34 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 4 1 1 2 3 2 2 4 2
35 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 2 1 1 3 3 2 2 1 2 2 3 3 2 1 4
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2
37 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2
38 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 1 3 3 3 3 2 2 1 2 1 1 2 2
39 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 2 1 1 1 1 4 3 3 2 2 1 1 1 1 3
40 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 1 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2
41 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2
42 3 3 3 0 4 3 2 3 3 2 3 4 4 2 1 1 2 1 3 2 3 2 3 4 2 1 2 2
43 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 1 1 2 1 3 2 3 2 3 2 2 1 2 0
44 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2
45 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2
46 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 4 3 1 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2
47 4 4 4 3 3 2 2 3 2 0 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2
48 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2
49 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 1 1 2 3 3 3 3 3 1 2 2 3 2
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3
52 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 1 1 1 3 1 1 1 2 2 3 1 2 2
53 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 1 1 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1
55 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 1 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2
57 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 1 3 2 2 2 3 2 1 1 2 3
58 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 0 2 3 3 2 2 2 2 2 2
59 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 4 3 3 1 4 3 1 1 4 1
60 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 3 2
61 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 1 3 2 3 2
62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2
63 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 1 1 1 3 2 3 3 1 1 2 2 3 1 3
64 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 2 2 3 3 3 2 3 1 2 1
65 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2
57
66 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
67 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
68 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 1 1 1 1 1 3 2 2 3 4 1 1 1 1 1
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 1 1 1 1 4 1 3 2 2 2 1 1 1 1
70 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2
71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3
72 3 2 3 4 2 4 1 4 4 4 3 3 3 1 1 1 3 2 3 3 3 4 3 2 1 2 2 3
73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 3
74 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2
75 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 1 1 2 1 3 2 3 3 1 1 2 2 2 2
76 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2
77 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 1 1 2 1 3 2 3 3 1 1 2 2 2 3
78 3 2 0 3 0 2 3 3 4 0 3 4 3 2 1 1 3 2 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4
79 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 2 1 4 2 4 2 3 2 1 2 3 1
81 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 1 1 1 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 1
82 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2
83 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 1 1 1 2 4 2 3 2 3 2 2 2 3 2
84 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2
85 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 1 2 3 1 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2
86 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 2 3 2 2 1 2 3
87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 2
88 4 4 4 3 3 3 3 3 3 0 3 4 3 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 1 1 2 3
89 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2
90 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2
91 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 3 1 2
92 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2
93 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 1 1 2 1 2 3 3 3 1 2 1 3 2 1 2 3
94 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2
95 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 1 1 1 1 4 4 1 1 4 2 2 2 2 2
96 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3
97 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 1 1 1 1 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2
98 3 3 3 3 4 3 4 1 3 3 3 3 3 1 1 1 2 1 3 3 4 2 3 1 2 2 2 1
99 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
58
100 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 1 3 1 4 1 3 1 1 3 1 1 1 4
102 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 1 1 2 1 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3
103 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 2 1 3 2 4 3 3 1 2 1 2 1
59
Data Penelitian Kesiapan Sekolah NO Item
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3
3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3
4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
5 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 4 3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3
7 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3
8 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
10 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
11 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
15 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
17 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2
18 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3
21 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3
25 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
26 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4
27 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4
28 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
60
32 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4
34 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
35 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
36 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
37 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3
38 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
39 4 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3
40 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3
41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2
42 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2
43 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
44 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3
45 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
46 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
47 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
48 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
52 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
53 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3
56 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
57 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
59 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
60 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3
61 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3
62 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
65 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
61
66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
67 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
68 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4
72 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 0 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3
73 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3
74 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
76 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
78 4 1 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2
79 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
81 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4
82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
83 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
84 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
85 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3
86 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
88 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3
89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
90 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
91 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
92 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
93 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
94 4 4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
95 4 4 3 3 4 3 3 3 3 0 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
96 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
98 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3
99 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2
62
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 1
102 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4
103 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4