hubungan partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PARTISIPASI SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA
LANSIA
SKRIPSI
Oleh :
Ryanti Parama Putri
201210230311126
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
HUBUNGAN PARTISIPASI SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA
LANSIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh :
Ryanti Parama Putri
201210230311126
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Skripsi : Hubungan Partisipasi Sosial dengan Kesepian pada Lansia
2. Nama Peneliti : Ryanti Parama Putri
3. NIM : 201210230311126
4. Fakultas : Psikologi
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
6. Waktu Penelitian : Januari – Maret 2016
Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal …….. 2016
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Hudaniah, S.Psi., M.Si. ( )
Anggota Penguji : 1. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si. ( )
2. Dr. Iswinarti, M.Si ( )
3. Tri Muji Ingariati ( )
Pembimbing I
Hudaniah, S.Psi., M.Si.
Pembimbing II
Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si.
Malang,
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Dra. Tri Dayakisni, M.Si
ii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ryanti Parama Putri
Nim : 201210230311126
Fakultas/Jurusan : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul :
Hubungan Partisipasi Sosial dengan Kesepian pada Lansia
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk
kutipan yang digunakan dalam naska ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak bebas royalti
non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan undang-undang yang
berlaku.
Malang, ………………….. 2016
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si
Yang menyatakan
Ryanti Parama Putri
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian akhirnya yang berjudul
“HubunganPartisipasi Sosial dengan Kesepian pada Lansia” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar kelulusan sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak
lupa pula shalawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan baginda Rasulullah Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan kezaman yang terang benderang seperti
sekarang ini.
Dalam menjalankan perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak
yang telah membantu dalam hal apapun, baik itu berupa motivasi, bimbingan dan petunjuk
kepada penulis. Untuk itulah pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Hudaniah, S.Psi., M.Si dan Ibu Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si, selaku Pembimbing I
dan Pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu dan pikiran untuk memberikan
bimbingan serta arahan yang sangat berguna hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
3. Bapak Muhammad Shohib, S.Psi., M.Si selaku dosen wali yang telah membimbing dan
memberikan motivasi penulis dari awal perkuliahan sampai penulisan skripsi ini selesai.
4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah banyak mencurhakan ilmunya kepada
penulis selama perkuliahan.
5. Para lansia yang tergabung dalam berbagai perkumpulan di Malang yang telah bersedia
menjadi responden penelitian, khususnya kepada Ibu Rukamah selaku ketua Posyandu
Lansia yang berada di Kelurahan Polowijen.
6. Ayahanda Tri Wahono dan Ibunda Sumartini yang telah menjadi sumber inspirasi dan
motivasi baik dalam perkuliahan, penyelesaian skripsi dan juga dalam menjalankan
kehidupan penulis.
7. Rekan dekat Gallih Armada Wijana yang juga berkontribusi dalam menemani saya saat
turun lapang serta tidak lupa dalam memberikan motivasi bagi saya dalam menyelesaikan
penelitian ini.
8. Sahabat sahabat saya sejak SMA Indah, Lovy, Hilda dan Yulita dalam memberikan
semangat serta membantu dalam mencari subjek penelitian.
9. Teman-teman Fakultas Psikologi UMM angkatan 2012 khususnya kelas B yang telah
menjadi bagian hidup penulis dan memberikan banyak pengalaman yang berharga selama
kuliah di Malang.
10. Miftah, Hasri, Tia, Ila, Rima, dan Eka sebagai teman seperjuangan yang susah dan senang
bersama dan selalu membantu penulis ketika mengalami kesulitan dalam perkuliahan
serta dalam penyelesaian skripsi.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya atas kontribusi yang telah mereka
berikan dan selalu penulis haturkan doa untuk keselamatan dan kesuksesan bagi kita semua.
Penulis menyadari jika dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga
diharapkan kritik dan saran yang membangun dapat diberikan kepada penulis. Walaupun
demikian, diharapkan isi dari skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi bagi
pembaca.
Malang, ……… 2016
Penulis,
Ryanti Parama Putri
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN ............................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ vii
ABSTRAK ...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 2
LANDASAN TEORI ...................................................................................................................... 5
Kesepian ....................................................................................................................................... 5
Perasaan Individu Ketika Kesepian ............................................................................................. 5
Jenis-Jenis Kesepian .................................................................................................................... 6
Penyebab Kesepian ...................................................................................................................... 6
Faktor yang Mempengaruhi Kesepian ......................................................................................... 7
Partisipasi Sosial .......................................................................................................................... 8
Lanjut Usia ................................................................................................................................... 9
Hubungan Partisipasi Sosial dengan Kesepian Pada Lansia ..................................................... 10
Hipotesa ..................................................................................................................................... 10
METODE PENELITIAN .............................................................................................................. 11
Rancangan Penelitian ................................................................................................................. 11
Subjek Penelitian ....................................................................................................................... 11
Variabel dan Instrumen Penelitian ............................................................................................. 11
Prosedur dan Analisa Data Penelitian ........................................................................................ 14
HASIL PENELITIAN ................................................................................................................... 15
DISKUSI ....................................................................................................................................... 17
SIMPULAN DAN IMPLIKASI .................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 21
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 23
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print Skala Kesepian ............................................................................................... 12
Tabel 2. Blue Print Skala Partisipasi Sosial .................................................................................. 13
Tabel 3. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian ............................................................................. 13
Tabel 4. Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ......................................................................... 13
Tabel 5. Karakteristik Subjek ........................................................................................................ 15
Tabel 6. Korelasi Partisipasi Sosial dengan Kesepian ................................................................... 15
Tabel 7. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kesepian .................................................................. 16
Tabel 8. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kesepian berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 16
Tabel 9. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kesepian berdasarkan Status Perkawinan ............... 16
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Blue Print ....................................................................................................................................... 24
Skala Partisipasi Sosial dan Skala Kesepian ................................................................................. 24
Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas Skala Partisipasi Sosial dan Kesepian .......................... 29
Skala Penelitian ............................................................................................................................. 37
Hasil Analisa Data ......................................................................................................................... 43
Uji Asumsi ..................................................................................................................................... 49
Tabulasi Data ................................................................................................................................. 51
1
HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI SOSIAL DENGAN KESEPIAN
PADA LANSIA
Ryanti Parama Putri
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Lansia cenderung menjadi kurang dapat banyak beraktivitas serta mengalami penurunan
dalam hal interaksi sosial karena adanya perubahan-perubahan keberfungsian fisik yang
menyebabkan mereka menjadi kesepian. Kesepian adalah perasaan yang kurang
menyenangkan akibat tidak adanya hubungan yang baik dengan orang lain dan menarik diri
dari lingkungan sekitar. Salah satu yang dapat mempengaruhi kesepian yaitu kurangnya lansia
mendapatkan peranan atau keterlibatan yang berupa interaksi sosial di dalam lingkungan
masyarakat. Partisipasi sosial merupakan keterlibatan individu yang di dalamnya terdapat
suatu interaksi dengan orang lain. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif korelasional yang dilakukan pada 100 lansia dengan menggunakan
teknik insidental sampling dan menggunakan instrument Social Participation Scale dan
Loneliness Scale serta teknik analisa data menggunakan korelasi product moment. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif dan signifikasi antara partisipasi sosial
dengan kesepian (r = -0,209; p < 0,05). Jadi, semakin tinggi partisipasi sosialnya, maka
semakin rendah kesepian pada seseorang lansia dan sebaliknya semakin rendah partisipasi
sosialnya, maka semakin tinggi kesepian pada lansia.
Kata kunci: Partisipasi Sosial, Kesepian
Seniors tend to be less able to move a lot and experienced a decline in terms of social
interaction because of changes in physical functioning that causes them to be lonely.
Loneliness is a feeling that is less fun due to the absence of good relationships with others and
withdraw from the surrounding environment. One that can affect the loneliness that is the lack
of elderly getting the role or involvement in the form of social interaction within the
community. Social participation is the involvement of individuals in which there is an
interaction with others. The purpose of this study was to determine the relationship between
social participation with loneliness in the elderly. This research is correlational quantitative
research conducted on 100 elderly using incidental sampling technique and the use of
instruments Social Participation Scale and the Loneliness Scale and the data analysis using
product moment correlation. The results showed that there was a negative relationship
between participation and social significance with loneliness (r = -0.209; p <0.05). So, the
higher the social participation, the lower the person's loneliness in the elderly and conversely
the lower the social participation, the higher the loneliness of the elderly.
Keywords : Social Participation, Loneliness
2
Dalam kehidupannya, manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari
masa prenatal hingga memasuki masa lansia. Setiap individu pasti akan mengalami
serangkaian dari tahap-tahap perkembangan yang saling berkaitan dan hal tersebut tidak dapat
diulang kembali. Setiap tahapan dalam perkembangan yang dialami oleh individu akan dapat
mempengaruhi tahapan dari perkemabangan selanjutnya. Salah satu tahapan perkembangan
yang dialami oleh individu yaitu tahapan pada masa lansia (Berk, 2012).
Individu dikatakan telah memasuki masa lansia ketika mereka telah mencapai usia di atas 60
tahun dan memiliki banyak perubahan pada kognitif, fisik dan psikologisnya (Santrock, 2002).
Lansia dikelompokkan menjadi 3 kelompok yakni lansia muda, lansia tengah dan lansia tua.
Pada masa lansia banyak perubahan yang akan terjadi baik dari sisi fisik, kognitif maupun sisi
psikologis. Dilihat dari sisi fisik pada masa lansia terdapat beberapa perubahan yang dapat
dilihat seperti munculnya uban, kulit yang sudah mulai keriput, dan tidak jarang pada masa ini
gigi mulai tanggal. Jika dilihat dari sisi kognitif mereka cenderung memiliki ingatan yang
lemah. Selain itu perubahan juga banyak terjadi pada sisi kehidupan psikologis lansia yaitu
perubahan secara sosial maupun ekonomi (Santrock, 2002). Secara ekonomi perubahan
terlihat dari berkurangnya penghasilan ekonomi yang disebabkan karena mereka mulai
pensiun dari pekerjaannya dan membuat mereka harus menghabiskan waktu luang sebagai
seorang pensiunan. Secara sosial pada masa lansia, individu cenderung sulit untuk menerima
perubahan peran dalam kehidupannya seperti mulai ditinggalkan oleh kerabat maupun
berpisah dari anak-anak mereka. Tidak jarang pada masa lansia terdapat pemikiran bahwa
dirinya sudah tidak lagi dapat memproduktif atau berguna lagi bagi orang lain bahkan mereka
merasa terasingkan dari lingkungan sosial mereka. Hal tersebutlah yang membuat para lansia
cenderung memilih untuk menarik diri dari lingkungan sosial maupun orang-orang di sekitar
mereka.
Akibat dari pemikiran tersebut menyebabkan kurangnya interaksi sosial yang dimiliki oleh
para lansia tersebut. Kurangnya interaksi sosial yang dialami oleh para lansia mengakibatkan
mereka mengalami perasaan kesepian. Kesepian merupakan suatu keadaan dimana keadaan
mental dan emosional yang dicirikan degan adanya perasaan terasingkan dan kurangnya
hubungan yang bermakna dengan orang lain (Bruno, 2000).
Menurut Weiss (2002) perasaan kesepian dalam dua jenis yaitu kesepian emosional dan
kesepian sosial. Kesepian emosional seseorang merasa tidak memiliki kedekatan dan perhatian
dalam berhubungan sosial. Sedangkan, kesepian dalam sosial muncul dari kurangnya jaringan
sosial dan ikatan komunikasi atau dapat dijelaskan sebagai suatu respon dari tidak adanya
ikatan dalam suatu jaringan. Kesepian ini muncul ketika mereka mengalami beberapa
perubahan lingkungan yang terjadi disekitarnya misalkan dari lingkungan terkecil yaitu
lingkungan keluarga. Pada masa ini anak-anak akan mulai sibuk dengan urusan masing-
masing sehingga mereka akan jarang berada dirumah. Bahkan, tidak jarang jika anak mereka
sudah menikah dan memiliki keluarga kecil sendiri mereka cenderung akan meninggalkan
orang tua mereka dan tinggal bersama keluarga kecilnya. Fase inilah yang sulit untuk diterima
oleh para lansia yang terbiasa hidup bersama dengan anak-anak mereka. Selain itu perubahan
lingkungan lainnya yaitu seperti lansia yang sudah pensiun, maka mereka tidak akan lagi
merasakan sibuknya dalam beraktifitas seperti pada saat bekerja serta tidak lagi merasakan
interaksi yang sering dilakukan ketika masih aktif dalam bekerja. Rasa kesepian yang sering
terjadi pada masa lansia diakibatkan karena kurang adanya kegiatan yang dapat dilakukan oleh
para lansia tersebut.
3
Terdapat 3 teori sosial mengenai penuaan yang terjadi pada masa lansia. Menurut teori
pemisahan menyatakan bahwa orang-orang dewasa lanjut perlahan-lahan menarik diri dari
masyarakat (Cuming & Henry dalam Santrock, 2002). Teori aktivitas menyatakan semakin
orang dewasa lanjut aktif dan terlibat, semakin kecil kemungkinan mereka menjadi renta dan
semakin besar kemungkinan mereka merasa puas dengan kehidupannya (Santrock, 2002).
Teori ketiga yaitu teori rekonstruksi gangguan sosial menyatakan penuaan dikembangkan
melalui fungsi psikologis negatif yang didasari karena pandangan negatif tentang dunia sosial
dari para lansia dan tidak adanya penyediaan layanan untuk mereka (Kuypers & Bengston
dalam Santrock 2002). Dari ketiga teori sosial yang terkait dengan perubahan psikologis yang
terjadi pada lansia, maka para lansia lebih banyak menghabiskan waktunya sendiri dan acuh
pada lingkungan sekitar mereka. Hal tersebut terjadi karena mereka merasa bahwa hidupnya
sudah tidak dapat berproduktif seperti saat mereka masih bekerja serta mereka merasa bahwa
tidak adanya pelayanan yang dapat mendukung mereka untuk tetap berproduktif. Hal tersebut
berdampak pada menurunnya kegiatan interaksi dengan orang lain serta memunculkan
pandangan-pandangan yang negatif tentang diri mereka sendiri di usia lanjut.
Umumnya dalam fenomena yang nyata dalam budaya Timur lansia diperlakukan secara
hormat, yang mana mereka diminta untuk tinggal bersama anak-anak mereka dan tidak boleh
bekerja lagi atau disarankan untuk pensiun dari pekerjaan. Mulai biaya kehidupan hingga
mereka meninggal ditanggung oleh anak-anak mereka. Orang tua diminta untuk tetap di
rumah agar menikamti masa tuanya dengan melakukan aktivitas yang hanya dilakukan di
sekitar rumah saja. Aktivitas tersebut hanya berada di dalam rumah seperti menonton TV,
membuat kerajinan tangan atau diminta untuk mengurus cucu mereka. Hal tersebut juga dapat
memicu adanya rasa kesepian karena kegiatan yang dilakukan oleh para lansia hanya berfokus
pada benda dan tidak menimbulkan adanya interaksi dengan orang lain. Berbeda dengan
budaya Barat yang mereka membiarkan para orang tua mereka untuk tetap bekerja dan
menjalin hubungan sosial yang baik dengan kerabat mereka. Mereka juga diijinkan untuk
memiliki aktivitas di luar rumah yang dapat menjalin hubungan sosial yang baik dengan
orang-orang di sekitar lingkungan mereka.
Budaya Barat lebih membebaskan para lansia untuk memiliki kegiatan kemasyarakatan atau
terlibat dalam partisipasi sosial, Meskipun mereka sudah memasuki masa lansia, mereka tetap
dapat berproduktif dan memiliki hubungan sosial yang baik dengan para kerabat mereka. Hal
tersebut membuat para lansia yang berada di Barat merasa sejahtera, bahagia, tidak merasa
kesepian dan merasa lebih sehat karena terhindar dari stress (Gilmour, 2012). Adanya
perbedaan budaya antara timur dan barat ini merupakan akibat dari masih berlakunya kedua
norma budaya yang berbeda. Jika di Timur norma yang berlaku yaitu jika sudah memasuki
masa lansia maka mereka dianjurkan untuk mengambil pensiun dan tinggal di rumah
sedangkan jika di Barat norma yang berlaku yaitu adanya tuntutan untuk menjadi seseorang
yang mandiri meskipun anak mereka memiliki kehidupan ekonomi yang mapan.
Kurangnya dukungan sosial menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi para lansia
menjadi kesepian (Hayati, 2010). Tidak adanya rasa dicintai, dihargai serta tidak memiliki
nilai dalam suatu lingkungan akan membuat individu merasa terasingkan dan menarik diri dari
lingkungan sekitarnya. Hal tersebutlah yang umumnya dirasakan oleh para lansia ketika
memasuki masa dewasa lanjut. Seseorang membutuhkan adanya dukungan sosial dari
lingkungannya agar mereka dapat menjalankan peranan mereka di lingkungan mereka.
Dukungan sosial tersebut dapat diperoleh dalam kegiatan-kegiatan masyarakat yang ada di
sekitar mereka.
4
Di Indonesia sendiri partisipasi sosial masih kurang dapat diminati oleh para lansia tersebut
sehingga di Indonesia tingkat stress yang disebabkan karena merasa kesepian mencapai 85%.
Hal tersebut tejadi karena mereka tidak memiliki kegiatan apapun dan tidak memiliki interaksi
yang baik dengan orang lain. Kesepian yang dirasakan oleh para lansia tersebut menjadi
penyebab dari stress yang dimiliki oleh para lansia (Mardiana dan Zelvino, 2014).
Dari data yang diperoleh pada tahun 2010 di Indonesia diperoleh 81,25% lansia tidak
mengalami kesejahteraan, kesepian serta kebahagiaan karena disebabkan beberapa faktor yaitu
adanya perubahan aktivitas, perubahan perkumpulan keluarga, kematian dari pasangan dan
keluarga, perubahan kuantitas olahraga dan rekreasi serta perubahan pekerjaan. Adanya
perubahan pada aktifitas tersebut dan perubahan pada lingkungan sekitarnya membuat para
lansia menjadi merasa kesepian (Indriana, 2010). Beberapa faktor tersebut menyebabkan
beberapa lansia mengalami kesepian yang akhirnya berdampak pada ketidaksejahteraan dan
kebahagiaan pada usianya.
Dari fenomena yang ada partisipasi sosial memiliki manfaat yang baik pada masa lansia
terutama bagi lansia wanita yaitu dapat mengurangi rasa kesepian dan dapat memperbaiki
hubungan interaksi yang baik dengan orang lain. Partisipasi sosial adalah keterlibatan individu
dalam kegiatan yang berupa interaksi dengan orang lain dalam komunitas hingga masyarakat
(Levasseur & Piskur 2013). Partisipasi sosial tersebut dapat dilihat dari bagaimana para lansia
berinterakasi dan berkontribusi dalam suatu kelompok. Dalam partisipasi sosial interaksi dapat
dimulai dari kelompok kecil di sekitar individu seperti keluarga, dan dapat berlanjut dalam
pertemanan, komunitas dan kemudian menjadi luas dalam ligkungan masyarakat. Partisipasi
sosial yang dapat dilakukan oleh para lansia yaitu seperti kegiatan posyandu, pengajian dan
senam sehat yang sering diadakan bagi para lansia. Intensitas dalam mengikuti partisipasi
sosial inilah yang nantinya akan mempengaruhi atau berdampak pada tingkat kesepian yang
dirasakan oleh para lansia tersebut.
Dari penelitian sebelumnya dan dengan teori yang menyatakan jika setiap individu pasti
memiliki kebutuhan afiliasi yaitu kebtuhan untuk berinteraksi dengan orang lain serta teori
aktifitas yang menyatakn bahwa di usia lanjut diperlukan peranan penting dalam hidupnya
agar dirinya dapat merasa berguna bagi lingkungannya. Ketika seseorang memiliki need
affiliation yang rendah yang berdampak pada mereka yang merasa kesepian dengan tingkat
yang tinggi, maka mereka akan merasa kesepian dan cenderung menarik diri dari lingkungan
sehingga dalam lingkungannya mereka akan memiliki partisipasi sosial yang rendah pula.
Sebaliknya ketika mereka merasa membutuhkan orang lain dalam hidupnya yaitu orang-orang
yang memiliki need affiliation yang tinggi maka mereka akan cenderung memiliki perasaan
kesepian yang rendah yang menyebabkan mereka memiliki peranan yang tinggi dalam
mengikuti partisipasi sosial di dalam lingkungannya. Dari data yang diperoleh, fenomena yang
ada serta penelitian yang pernah dilakukan mendorong peneliti untuk mengetaui seberapa kuat
hubungan antara partisipasi sosial dengan kesepian yang dirasakan oleh para lansia tersebut
dan manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui
Berdasarkan banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia khususnya yang banyak
mengalami perubahan pada sisi psikologis yang menyebabkan mereka mengalami kesepian,
peneliti lebih tertarik untuk mengetahui hubungan partisipasi sosial dengan kesepian pada
lansia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan yang ada antara partisipasi
sosial dengan kesepian. Penelitian ini bermanfaat bagi lansia yang megikuti partisipasi sosial
agar dapat menurunkan kesepian yang dirasakan lansia tersebut.
5
Kesepian
Kesepian atau loneliness didefinisikan sebagai perasaan yang dirugikan dan tidak adanya rasa
kepuasan yang dihasilkan dari ketidaksesuaian antara hubungan sosial yang diinginkan dan
hubungan sosial yang dimilikinya (Perlman & Peplau, 1981). Kesepian merupakan suatu
keadaan dimana keadaan mental dan emosional yang dicirikan dengan adanya perasaan
terasingkan dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain (Bruno, 2000). Istilah
lain yang juga dikemukakan oleh Brehm dan Kassin menyebutkan bahwa kesepian merupakan
perasaan kurangnya memiliki hubungan sosial yang diakibatkan adanya ketidakpuasan dengan
hubungan sosial yang ada (dalam Dayaksini & Hudaniah, 2003). Dalam arti lain yang
dikemukakn oleh Robert Weiss kesepian merupakan reaksi dari ketidakadaan jenis-jenis
tertentu dari hubungan. Kesepian dapat terjadi karena adanya ketidaksesuain antara apa yang
diharapkan seseorang dan kenyataan dari kehidupan interpersonal, sehingga individu tersebut
menjadi sendiri dan kesepian (dalam Santrock, 2003).
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah disebutkan dan dijelaskan di atas dapat
disimpulkan bahwa kesepian merupakan suatu perasaan yang kurang menyenangkan yang
timbul atau yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara hubungan sosial yang
diinginkan dari kehidupan interpersonalnya dengan hubungan sosial yang dimiliki oleh
seseorang. Menurut teori kebutuhan McClelland terdapat 3 kebutuhan dalam hidup yang
saling berkaitan salah satunya yaitu kebutuhan need affiliation, kebutuhan untuk memperoleh
hubungan sosial yang baik dalam suatu lingkungan mereka. Kebutuhan ini mendorong
seseorang untuk memiliki keinginan dalam menjalin suatu hubungan antarpersonal yang
ramah dan akrab. Dalam kebutuhan ini individu cenderung ingin untuk disukai orang lain
dalam suatu lingkungan yang mereka tinggali. Seseorang yang memiliki need affiliation yang
tinggi maka dia akan banyak berinteraksi dengan orang lain sedangkan seseorang yang
memiliki need affiliation rendah mereka akan lebih menarik diri dari suatu lingkungan dan
lebih sering melakukan kegiatan secara pribadi. Seseorang yang memiliki need affiliation
rendah inilah yang dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena kurangnya
kebutuhan dalam menjalin sebuah interaksi sosial atau hubungan persahabatan dengan orang
di lingkungan mereka (Robbins dan Judge, 2007).
Perasaan Individu Ketika Kesepian
Ketika seseorang mengalami perasaan kesepian mereka akan merasa terasingkan dari
lingkungan mereka, tidak puas dengan apa yang mereka dapatkan dan mereka rasakan,
kehilangan dan distress. Tetapi perasaan tersebut tidak berarti akan sama dalam setiap
waktunya karna setiap individu memiliki perasaan kesepian yang berbeda dalam situasi yang
berbeda-beda. Menurut Wrightsman perasaan kesepian tersebut dapat dideskripsikan atau
ditandai dengan beberapa hal (dalam Hayati, 2010):
a. Desperation (Pasrah)
Desperation merupakan suatu perasaan kehilangan harapan atau yang biasa disebut dengan
keputus asaan yang sangat menyedihkan, sehingga perasaan ini mampu untuk memunculkan
tindakan yang berani tanpa harus berpikir panjang. Desperation dispesifikan dengan perasaan
putus asa, tidak berdaya, takut, tidak memiliki harapan, merasa ditinggalkan oleh orang
disekitar mereka dan mudah mendapat kecaman atau kritik.
b. Impatient Boredom (Tidak Sabar dan Bosan)
Impatient Boredom adalah perasaan bosan, jenuh, tidak suka menunggu lama dan tidak sabar
dalam segala hal. Adapun indikator dari Impatient Boredom adalah tidak sabar, bosan, ingin
6
berada ditempat lain dari orang-orang disekitarnya, merasa cemas dan khawatir dalam
menghadapi suatu keadaan, sering marah dan tidak dapat berkonsentrasi.
c. Self-Deprecation (Mengutuk diri sendiri)
Self-Deprecation adalah perasaan yang muncul ketika individu tidak dapat menyelesaikan
permasalahannya sendiri dan mulai menyalahkan dirinya sendiri. Indikator dari Self-
Deprecation antara lain tidak atraktif atau suatu perasaan ketidak tertarikan pada suatu hal,
terpuruk, merasa bodoh malu serta memiliki perasaan tidak aman.
d. Depression (depresi)
Depression merupakan suatu tahapan emosi yang ditandai dengan adanya perasaan sedih yang
mendalam, perasaan bersalah, menarik diri dari orang lain serta kurangnya tidur. Adapun
indikator dari Depression antara lain sedih, depresi, hampa, terisolasi atau merasa jauh dari
orang lain, menyesali diri sendiri atau merasa kasihan dan simpati kepada diri sendiri,
melankolis yaitu perasaan sedih yang lama dengan waktu yang lama, mengasingkan diri, serta
berharap memiliki seseorang yang special.
Jenis-Jenis Kesepian
Terdapat beberapa tokoh yang membahas tentang jenis-jenis dari kesepian, menurut Weiss
(dalam Santrock, 2003) menjelaskan bahwa jenis-jenis kesepian dibagi menjadi dua jenis yang
mana dua jenis tersebut berkaitan dengan ketidak tersedianya kondisi sosial yang berbeda-
beda, yaitu:
a. Isolasi Emosional (Emotional Isolation)
Jenis kesepian ini merupakan suatu bentuk kesepian yang muncul ketika seseorang tidak
memiliki ikatan hubungan yang intim. Misalkan terjadi pada orang dewasa yang lajang,
bercerai, dan ditinggal mati oleh pasangannya sehingga orang-orang seperti ini sering
mengalami kesepian pada jenis ini.
b. Isolasi Sosial (Social Isolaton)
Jenis kesepian ini merupakan bentuk kesepian yang diakibatkan karena tidak adanya
keterlibatan integrasi dalam dirinya. Sehingga individu yang sering mengalami kesepian ini
diakibatkan karena beberapa hal misalkan, tidak ikut berpartisipasi dalam kelompok atau suatu
komunitas yang melibatkan adanya kebersamaan, minat yang sama, aktivitas yang
terorganisasi, peran-peran yang berarti. Sehingga bentuk kesepian ini dapat membuat individu
merasa diasingkan, bosan dan cemas dalam kesehariannya.
Penyebab Kesepian
Menurut Brehm (2002) terdapat empat hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
kesepian, yiatu:
a. Ketidakadekuatan dalam hubungan yang dimiliki seseorang
Hubungan seseorang yang tidak adekuat akan menyebabkan seseorang tidak puas akan
hubungan yang dimilikinya dengan orang lain. Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan
seseorang tidak puas dengan hubungan yang dimilikinya yaitu:
1. Being unattached, tidak memiliki pasangan ataupun berpisah dengan pasangan atau
pacarnya.
2. Alienation, merasa beda, merasa tidak dimengerti, tidak dibutuhkan dan tidak memiliki
teman dekat.
3. Being Alone, pulang kerumah tanpa ada yang menyambut, selalu sendiri.
7
4. Forced Isolation, dikurung dalam suatu tempat sehingga tidak bisa kemana-mana, baik
dirumah maupun dirumah sakit.
5. Dislocation, jauh dari rumah atau merantau, sering berpindah tempat dari tempat satu
ke tempat yang lainnya.
b. Terjadi perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu hubungan.
Kesepian ini terjadi karena adanya perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari
suatu hubungan. Perubahan tersebut dapat terjadi karena beberapa hal yaitu:
1. Perubahan mood seseorang, ketika seseorang merasa senang dan ketika seseorang
merasa sedih maka jenis hubungan yang diinginkan pun akan berbeda juga.
2. Usia, dengan bertambahnya usia maka perkembangan seseorang membawa berbagai
perubahan yang akan mempengaruhi pada harapan dan keinginan orang tersebut pada
suatu hubungan.
3. Perubahan situasi, beberapa orang tidak mau menjalin hubungan emosional yang dekat
dengan orang lain ketika sedang membina karir. Ketika seseorang telah memiliki karir
yang sukses maka dirinya akan memiliki kebutuhan yang besar akan suatu hubungan
yang memiliki komitmen emosional.
c. Self-esteem
Kesepian berhubungan dengan self-esteem yang rendah, sehingga seseorang yang memiliki
self-esteem rendah cenderung akan tidak merasa nyaman dengan situasi sosial. Hal ini akan
berdampak pada dirinya yang akan menarik diri dari kontak-kontak sosial tertentu dan
akhirnya akan merasa kesepian.
d. Perilaku Interpersonal
Perilaku interpersonal akan menentukan bagaimana seseorang tersebut menjalin hubungan
yang diharapkan. Seseorang yang mengalami kesepian akan menilai orang lain secara
negative, tidak begitu menyukai orang lain, tidak mempercayai orang lain, cenderung
menghambat dalam hal keterampilan sosial. Selain itu orang yang merasa kesepian akan
cenderung tidak responsive dan tidak sensitive secara sosial. Perilaku ini akan membatasi
kesempatan seseorang untuk bersama dengan orang lain dan memiliki kontribusi terhadap
interaksi yang tidak memuaskan.
e. Atribusi Penyebab
Perasaan kesepian dapat muncul karena adanya ketidaksesuaian hubungan sosial pada individu
yang kemudian ditambah dengan atribusi penyebab. Atribusi penyebab dibagi atas kompinen
internal-eksternal dan stabil-tidak stabil.
Faktor yang Mempengaruhi Kesepian
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dapat merasa kesepian (Brehm,
2002) yaitu:
a. Usia
Seseorang yang memiliki usia tua memiliki streotip tertentu di dalam masyarakat, sehingga
banyak orang orang beranggapan bahwa semakin tua seseorang maka dirinya akan merasa
kesepian.
b. Status Perkawinan
Secara umum, orang yang tidak menikah lebih merasa kesepian bila dibandingkan dengan
orang yang telah menikah. Sehingga perasaan kesepian merupakan reaksi terhadap hilangnya
hubungan perkawinan dan ketidakhadiran dari pasangan suami/istri pada diri seseorang.
c. Gender
8
Dari hasil studi menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan anatara laki-laki dan
perempuan. Laki-laki lebih sulit menyatakan kesepian secara tegas bila dibandingkan dengan
perempuan. Sehingga berdasarkan stereotip peran gender, pengekspresian emosi kurang sesuai
bagi laki-laki bila dibandingkan dengan perempuan.
d. Status ekonomi
Seseorang yang memiliki tingkat penghasilan rendah maka lebih cenderung akan mengalami
kesepian dibandingkan dengan individu yang berpenghasilan tinggi.
e. Karakteristik latar belakang yang lain
Terdapat beberapa karakteristik latar belakang seseorang yang kuat dalam menyebabkan
seseorang menjadi merasa kesepian. Individu dengan orang tua yang bercerai akan lebih
kesepian dibandingkan dengan individu dengan orang tua yang masih utuh. Dibandingkan
dengan individu yang ditinggal orang tuanya karena meninggal, individu yang dengan orang
tua yang bercerai sejak ia kecil dan hingga besar akan lebih merasa kesepian. Sehingga proses
perceraian dapat meningkatkan kesepian ketika anak-anak tersebut menjadi dewasa.
Partisipasi Sosial
Dalam partisipasi sosial memiliki 5 konsep yang peting yaitu individu yang terlibat didalam
partisipasi sosial (who), keterlibatan dalam suatu aktifitas (how), ketersediaan interaksi (what),
interaksi dengan orang lain (whom), dan interaksi di masyarakat atau komunitas. Partisipasi
sosial adalah keterlibatan individu dalam kegiatan yang berupa interaksi dengan orang lain
dalam komunitas hingga masyarakat (Levasseur, Piskur dkk, 2013). Partisipasi sosial
memiliki 6 level yaitu (1) mempersiapkan aktifitas yang akan dilakukan dengan orang lain, (2)
dikelilingi oleh orang lain, (3) berinteraksi dengan orang lain tanpa adanya kontak fisik
(meningkat pada interaksi media), (4) melakukan aktifitas dengan orang lain, (5) Menolong
orang lain, (6) berkontribusi dalam komunitas.
Partisipasi sosial dapat dimulai dari kelompok terkecil seperti pada saat bekerja dengan
kelompok kecil, keterlibatan dalam suatu kegiatan amal, atau dalam suatu event besar serta
keterlibatan dalam kegiatan sosial. Secara kesuluruhan, konsep utama pada partisipasi sosial
ini didasarkan pada asumsi bahwa pada dasarnya partisipasi sosial memerlukan suatu kontak
sosial, serta menunjukkan kontribusi sumber daya yang diberikan kepada masyarakat, dan
menerima sumber daya dari masyarakat (Levasseur 2010, dalam Mars 2008). Jadi, pada
dasarnya dalam partisipasi sosial, terjadi hubungan timbal balik baik secara materi maupun
psikologis. Partisipasi sosial dilakukan dengan sukarela dengan bergabung dalam suatu
kelompok-kelompok. Kelompok-kelompok tersebut bisa dalam kelompok politik seperti ikut
berpartisipasi dalam pemilu, kelompok kesehatan seperti ikut berpartisipasi di puskesmas, dan
kelompok sosial seperti mengikuti bakti sosial.
Selain itu, Cicognani dkk (2008) mengatakan bahwa partisipasi sosial sering dijadikan sebagai
sarana untuk melakukan pembebasan, pemberdayaan dan pergerakan sosial. Sehingga
partisipasi sosial merupakan suatu keterlibatan individu yang didalamnya terdapat suatu
interaksi dengan orang lain yang dapat dimulai dalam suatu kelompok kecil hingganmeluas
pada kelompok besar. Sehingga peran individu dalam suatu kegiatan kelompok dan frekuensi
dalam mengikuti suatu kegiatan tersebut dapat mempengaruhi bagaiamana partisipasi sosial
yang dimiliki oleh individu. Hal tersebut dapat mempengaruhi keterlibatan inidvidu dalam
suatu kegiatan kelompok yang bermula dari kelompok kecil (teman atau kerabat), kenudian
meluas pada komunitas hingga kelompok besar (masyarakat). Oleh karena itu, partisipasi
sosial diyakini memiliki unsur-unsur yang menyenangkan karena dapat meningkatkan
hubungan sosial dengan orang lain. Menurut Gilmour (2012) Keterlibatan seseorang dalam
9
partisipasi dapat dilihat dari frekuensi mereka mengikuti partisipasi sosial tersebut. Frekuensi
ini dapat dilihat dari sehari sekali, sebulan sekali, setahun sekali atau tidak pernah. Frekuensi
tersebut dilihat dari partisipasi individu dalam 1 tahun terakhir.
Terdapat beberapa kegiatan partisipasi sosial yang dapat dilihat frekuensinya dalam waktu
mingguan yaitu partisipasi sosial dalam (1) aktivitas keluarga atau teman baik diluar maupun
didalam rumah, (2) kegiatan keagamaan, (3) olahraga atau kegiatan fisik dengan orang lain,
(4) rekreasi bersama orang lain, hobi dan melakukan permainan. Kemudian untuk kegiatan
partisipasi sosial yang dapat dilakukan dalam frekuensi bulanan yaitu aktivitas tentang (1)
pendidikan dan budaya, (2) layanan klub dan aktivitas organisasi persaudaraan, (3) aktivitas
lingkungan, komunitas, atau asosiasi professional, (4) kegiatan sukarelawan dan kegiatan
amal.
Lanjut Usia
Terdapat tiga kelompok lansia yakni lansia muda, lansia tua dan lansia tertua. Lansia muda
biasanya merujuk pada orang dengan usia 65 sampai 74 tahun dan masih aktif, sehat dan
masih kuat. Lansia tua berusia antara 75 sampai 84 tahun dan lansia tertua berusia 85 tahun
keatas dengan kondisi fisik yang rapuh serta mengalami kesulitan untuk mengatur kehidupan
sehari-hari (Papalia & Feldman, 2014). Sedangkan menurut UU No. 13 Tahun 1998
menyatakan bahwa usia lanjutadalah seseorang yang berusia lebih dari 60 tahun.
Lansia juga ditandai dengan adanya konflik psikologis terakhir yakni antara integritas ego vs
putus asa (ego integrity vs despair) (Erikson, dalam Berk, 2012). Pada masa ini mereka telah
terbiasa dengan adanya gabungan antara kejayaan dan kekecewaan yang telah menjadi bagian
dari hubungan cinta, pengasuhan anak, pekerjaan, pertemanan, dan partisipasi komunitas.
Banyak perubahan yang terjadi ketika individu memasuki masa lansia baik dari kognitif, fisik
maupun pada psikososial mereka. Pada masa ini akan terjadi penurunan keberfungsian
kognitif maupun fisik mereka (Santrock, 2002). Seperti penurunan pada memori mereka yang
akan semakin melemah, kemudian fisik yang tidak lagi kuat seperti pada saat masa dewasa
awal hingga masa dewasa tengah. Tidak hanya pada kognitif dan fisik, penurunan juga terjadi
pada psikososial mereka yang mengalami perubahan.
Pada perkembangan psikososial terdapat 3 teori sosial yang memaparkan tentang perubahan
yang terjadi pada lansia yang berkaitan dengan sosio emosi mereka. Teorti pelepasan yang
meyatakan bahwa penuaan biasanya membawa penurunan bertahap dalam keterlibatan sosial
dan menaruh perhatian yang lebih besar pada diri sendiri (Cumming & Henry, dalam Papalia
& Feldman, 2014). Dalam teori ini menyatakan bahwa mereka yang memasuki usia lanjut
cenderung akan menarik diri dari lingkungan masyarakat dan akan lebih sibuk dengan dirinya
sendiri. Hal tersebut menyebabkan adanya penurunan interaksi sosial yang menyebabkan
mereka merasa kesepian dan dapat menurunkan kualitas hidup mereka. Teori aktivitas
menyatakan semakin orang dewasa lanjut aktif dan terlibat, semakin kecil kemungkinan
mereka menjadi renta dan semakin besar kemungkinan mereka merasa puas dengan
kehidupannya (Santrock, 2002). Teori tersebut menyatakan bahwa penting bagi mereka untuk
menemukan peran-peran pengganti yang akan memlihara keaktifan dan keterlibatan mereka di
dalam aktivitas-aktivitas kemasyarakatan. Teori ketiga yaitu teori rekonstruksi gangguan
sosial menyatakan penuaan dikembangkan melalui fungsi psikologis negatif yang didasari
karena pandangan negatif tentang dunia sosial dari para lansia dan tidak adanya penyediaan
layanan untuk mereka (Kuypers & Bengston dalam Santrock 2002). Gangguan sosial ini
10
terjadi karena adanya pandangan dunia sosial yang negatif dan diakhiri dengan identifikasi dan
pemberian label seseorang sebagai individu yang tidak mampu.
Dari teori-teori tersebut menyatakan bahwa pada masa lansia mereka akan cenderung untuk
menarik diri dari lingkungan sekitarnya karena merasa bahwa kapasitas dan kompetensi
orang-orang yang berusia lanjut jauh lebih tinggi daripada pengakuan masyarakat pada masa
lampau. Dorongan untuk aktif dalam berpartisipsi orang-orang yang berusia lanjut di
masyarakat seharusnya dapat meningkatkan kepuasan hidup dan perasaan positif mereka
terhadap dirinya sendiri (Santrock, 2000).
Hubungan Partisipasi Sosial dengan Kesepian Pada Lansia
Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami masa dewasa lanjut atau yang disebut masa
lansia. Banyak perubahan yang akan terjadi pada masa ini baik dari sisi fisik, kognitif maupun
dari sisi psikologis (Santrock, 2002). Dari sisi fisik, kognitif dan psikologis umumnya para
lansia masih sulit untuk menerima perubahan pada sisi psikologis yakni dengan cara mereka
menarik diri dari lingkungan masyarakat dan mulai lebih sibuk dengan dirinya sendiri. Hal
tersebut dikarenakan adanya perubahan peran yang ada pada saat lanisa dan adanya
penyesuaian yang buruk antara individu dengan lingkungannya (Hurlock, 1992). Mereka
menganggap bahwa dirinya sudah tidak lagi dapat berproduktif seperti saat masa lampau atau
pada saat mereka masih dalam masa dewasa tengah.
Perubahan psikologis tersebut menyebabkan diri mereka menjadi mengasingkan diri dari
orang-orang disekitar mereka dan lingkungan masyarakat yang akhirnya para lansia tersebut
tidak dapat menyelesaikan atau menerima perubahan yang ada (Hayati, 2010). Sehingga dari
ketidak mampuan para lansia ini dalam menghadapi perubahan psikologisnya menyebabkan
masalah psikologis yang umumnya dirasakan oleh semua para lansia yaitu perasaan kesepian
yang sering muncul ketika seseorang telah mencapai usia lanjut.
Terdapat teori aktivitas yang menyatakan bahwa penting bagi para lansia tersebut
mendapatkan peran dalam lingkungan masyarakat agar mereka dapat meningkatkan kualitas
hidup mereka dan dapat meningkatkan interaksi sosial mereka di lingkungan masyarakat
(Santrock, 2002). Peran tersebut dapat ditemukan ketika adanya pelayanan masyarakat yang
memadai para lansia tersebut untuk tetap berproduktif dan beraktifitas sesuai dengan
kemampuan para lansia tersebut. Karena dengan peran tersebut maka para lansia ini dapat
memiliki interaksi sosial yang baik dengan lingkungan masyarakat. Peran tersebut dapat
dimulai dengan adanya partisipasi sosial, partisipasi sosial adalah keterlibatan individu dalam
kegiatan yang berupa interaksi dengan orang lain dalam komunitas hingga masyarakat
(Levasseur, Piskur dkk, 2013). Adanya interaksi sosial didalam partisipasi sosial tersebut dan
peran didalamnya akan mendukung kesejahteraan para lansia dan meningkatkan kualitas hidup
mereka. Selain mendapatkan peran di dalam suatu kegiatan partisipasi sosial, lansia juga akan
mendapatkan dukungan sosial yang mana mereka akan dapat merasa dihargai dan dicintai oleh
orang-orang disekitar mereka (Amalia, 2013).
Dengan adanya partisipasi sosial yang ada akan mendukung para lansia untuk berperan dalam
kegiatan masyarakat sesuai dengan kemampuannya di masa dewasa lanjut. Selain itu dengan
partisipasi sosial maka akan meningkatkan kualitas hidup serta kepuasan hidup yang lebih
tinggi dibandingkan dengan para lansia yang cenderung menarik diri dari lingkungan
masyarakat dan tidak memiliki interaksi sosial yang dapat menyebabkan perasaan kesepian
tersebut muncul.
11
Hipotesa
Adanya hubungan negatif antara partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia, yaitu semakin
tinggi frekuensi lansia dalam mengikuti partisipasi sosial, maka semakin rendah perasaan
kesepian yang dialami oleh lansia.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian uji
korelasional. Karena dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui adakah hubungan antara
kedua variabel yaitu partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia sekaligus menguji
signifikansinya.
Subjek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti. Sedangkan
sampel adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil sampel secara
benar dari suatu populasi, sehingga digunakan sebagai wakil dari populasi tersebut (Sugiarto
dkk, 2001). Subjek dalam penelitian adalah lansia yang berusia 60-75 tahun dengan populasi
yang tinggal di Malang, Jawa Timur. Peneliti mengambil subjek dengan criteria tersebut
dikarenakan menyesuaikan dengan batas usia lansia yang masih sehat baik secara fisik
maupun psikis serta mampu berkomunikasi dengan baik agar mempermudah proses dalam
penelitian atau pada saat pengambilan data. Jumlah Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 100 orang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah insidental sampling. Insidental sampling
adalah pengambilan data dengan cara memperoleh subjek yang telah memenuhi kriteria
populasi yang kebetulan ditemui atau ada di suatu tempat (Sugiyono, 2015).
Variabel dan Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu partisipasi sosial dan kesepian. Dalam
penelitian ini partisipasi sosial sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahnnya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
(Sugiyono, 2010). Partisipasi sosial adalah keterlibatan para lansia dalam kegiatan masyarakat
yang didalamnya terdapat interaksi sosial baik dalam kelompok kecil maupun dalam
kelompok besar seperti acara arisan keluarga, pengajian, arisan dalam masyarakat, rekreasi
bersama, reuni, senam sehat, layanan masyarakat (posyandu), menjadi sukarelawan dalam
berbagai kegiatan. Dalam penelitian ini partisipasi sosial diukur dari frekuensi para lansia
tersebut dalam mengikuti kegiatan masyarakat selama 12 bulan terakhir yang dikategorikan
menjadi mingguan dan bulanan.
Sedangkan Kesepian dalam penelitian ini merupakan variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiarto, 2010). Kesepian adalah suatu perasaan yang kurang menyenangkan akibat tidak
adanya hubungan yang baik dengan orang lain dan cenderung menarik diri dari lingkungan
sekitar sehingga lebih fokus dengan diri sendiri dibanding dengan lingkungan sekitar.
Kesepian dapat diukur dengan indicator yang telah ada yaitu perasaan pasrah, tidak sabaran
dan bosan, menyalahkan diri sendiri dan perasaan depresi.
Penelitian ini menggunakan metode skala. Metode skala digunakan karena data yang diukur
berupa konstrak atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui
12
indikator-indikator perilaku yang berbentuk suatu item-item tertentu (Azwar, 2013). Skala
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 skala yaitu skala partisipasi sosial dan skala
kesepian.
Skala kesepian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesepian dengan jumlah 39
item. Adapun item-item dalam skala disusun oleh Hayati (2010) berdasarkan indikator-
indikator perasaan kesepian yang diungkapkan oleh Wrightsman (1993). Skala ini berbentuk
skala likert yang terdiri dari dua kategori item yaitu favorable dan unfavorable serta terdapat 4
kategori jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesusai (TS), sangat tidak sesuai
(STS). Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 4 sampai 1 untuk item favorable,
sedangkan untuk item unfavorable bergerak dari 1 sampai 4.
Skala kesepian disusun berdasarkan 4 indikator perasaan yang dikemukakan oleh Wrightsman
dan telah diuji coba dengan nilai validasi sebesar 0,303-0,641 serta nilai reabilitas sebesar
0,906. Pada awalnya Wrightsman menyusun skala dengan 75 item yang kemudian telah diuji
coba dan memperoleh 39 item yang valid dengan blue print sebagai berikut:
Tabel 1. Blue Print Skala Kesepian
No Dimensi Komponen Kesepian
Total Unfavorable Favorable
1 Desperation 1, 2, 4, 14, 15, 31, 32 3, 16, 29, 30 11
2 Impatient
Boredom
5, 18, 33, 34, 35 6, 17 7
3 Self Deprecation 7, 9, 20, 36 8, 19, 21 7
4 Depression 10, 12, 23, 24, 27, 28, 37, 38, 39 11, 13, 22, 25, 26 14
Total 25 14 39
Sedangkan untuk skala partisipasi sosial menggunakan skala partisipasi sosial dengan jumlah
30 item. Adapun item-item yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan frekuensi partisipasi
sosial yang diungkapkan oleh Gilmour (2012) yaitu kegiatan dalam mingguan (1) aktivitas
keluarga atau teman baik diluar maupun didalam rumah, (2) kegiatan keagamaan, (3) olahraga
atau kegiatan fisik dengan orang lain, (4) rekreasi bersama orang lain, hobi dan melakukan
permainan. Kemudian untuk kegiatan partisipasi sosial yang dapat dilakukan dalam frekuensi
bulanan yaitu aktivitas tentang (1) pendidikan dan budaya, (2) layanan klub dan aktivitas
organisasi persaudaraan, (3) aktivitas lingkungan, komunitas, atau asosiasi professional, (4)
kegiatan sukarelawan dan kegiatan amal. Namun pada skala ini untuk kegiatan pendidikan dan
budaya ditiadakan karena adanya bias budaya di Indonesia sehingga tidak memungkinkan
peneliti untuk memasukkan kegiatan tersebut dalam skala penelitian ini. Skala ini berbentuk
skala likert yang terdiri dari dua kategori item yaitu favorable dan unfavorable serta terdapat 5
kategori jawaban yaitu sangat sering (SS), sering (S), cukup sering (CS), jarang (J) serta tidak
pernah (TP). Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 5 sampai 1 untuk item favorable,
sedangkan untuk item unfavorable bergerak dari 1 sampai 5. Namun terdapat perbedaan
frekuensi yang dijadikan patokan dalam pilihan kategori antara kegiatan mingguan dan
bulanan. Untuk kegiatan mingguan ditentukan frekuensi kegiatan sebagai berikut: (SS) 4 kali
dalam sebulan, (S) 3 kali dalam sebulan, (CS) 2 kali dalam sebulan, (J) 1 kali dalam sebulan,
serta (TP) tidak pernah sama sekali. Sedangkan untuk kegiatan bulanan peneliti menetapkan
frekuensi sebagai berikut: (SS) 10-12 kali dalam setahun, (S) 7-9 kali dalam setahun, (CS) 4-6
kali dalam setahun, (J) 1-3 kali dalam setahun, serta (TP) tidak pernah sama sekali. Proses
validasi alat ukur diketahui dari peneliti yang sebelumnya telah menggunakan alat ukur
tersebut dan telah mengetahui item yang valid dan tidak valid. Kemudian item yang tidak
13
valid tersebut tidak diikutkan dalam perhitungan korelasi antar variabel dan menjadi item yang
gugur.
Adapun item partisipasi sosial disusun berdasarkan indicator yang dikemukakan oleh Gilmour
dengan blueprint sebagai berikut:
Tabel 2. Blue Print Skala Partisipasi Sosial
No Aspek Pernyataan
Favorable Unfavorable
1. Kegiatan keluarga / pertemanan dirumah 1, 9, 13 5
2. Kegiatan keagaaman 2, 10, 14 6
3. Kegiatan olahraga / aktifitas 3, 7, 15, 17 11
4. Kegiatan rekreasi dan hobbi 12, 16 4, 8
5. Kelompok pelayanan kesehatan 21, 24 18, 27
6. Kegiatan di lingkungan sekitar/asosiasi profesional 19, 25, 28 22, 29
7. Kegiatan volunteer 20, 30 23, 26
Proses validitas alat ukur dilakukan peneliti melalui adanya uji coba (try out) terlebih dahulu.
Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui skor item yang valid dan tidak valid.
Selanjutnya hasil skor pada item yang tidak valid tersebut akan dihilangkan atau dihapuskan
dalam alat ukur dan tidak akan digunakan dalam perhitungan korelasi antar variabel. Berikut
merupakan hasil uji coba pada kedua skala yaitu skala kesepian dan skala partisipasi sosial:
Tabel 3. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian
Alat Ukur Jumlah Item
Diujikan Jumlah Item Valid
Jumlah Item
Gugur Indeks Validitas
Skala Kesepian 39 26 13 0,319-0,728
Skala Partisipasi
sosial 30 24 6 0,300-0,688
Berdasarkan tabel 3 dari hasil uji coba (try out) diperoleh hasil dari 39 item skala kesepian
yang diujikan, ada 26 item yang valid dan 13 item yang gugur dengan indeks validitas sebesar
0,319-0,728. Sedangkan untuk hasil uji coba (try out) pada skala partisipasi sosial diperoleh
hasil dari 30 item yang diujikan, terdapat 24 item yang valid dan 6 item yang gugur dengan
indeks validitas sebesar 0,300-0,688.
Tabel 4. Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian
Alat Ukur Alpha
Skala Kesepian 0,913
Skala Partisipasi Sosial 0,887
14
Berdasarkan tabel 4 dari hasil uji coba (try out) diperoleh hasil indeks reliabilitas pada skala
kesepian sebesar 0,913 dan pada skala partisipasi sosial sebesar 0,887. Dimana dari kedua
instrumen tersebut yang dipakai dalam penelitian ini adalah reliabel, instrument dapat
dikatakan reliabel jika memenuhi syarat cronbach alpha sebesar 0,60 atau 60% (Priyatno,
2011). Sehingga dari persyaratan tersebut membuktikan bahwa kedua instrument yang
digunakan dalam penelitian ini memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang mencukupi.
Prosedur dan Analisa Data Penelitian Pada penelitian ini terdapat 3 tahap yaitu pra pelaksanaan, pelaksanaan, serta pasca
pelaksanaan. Pada tahap pra pelaksanaan dimulai dengan mencari fenomena yang ada terlebih
dahulu masalah yang ada dalam lingkungan masyarakat kemudian dilanjutkan dengan
menentukan variabel apa yang ingin diteliti dari masalah. Setelah variabel ditemukan barulah
peneliti mencari data-data yang berkaitan dengan permasalahan untuk memperkuat alasan
peneliti dalam mengangkat suatu permasalahan. Langkah berikutnya peneliti mencari kajian
teori yang sesuai dengan variabel yang ada dari berbagai sumber yang ada (buku, jurnal,
skripsi, serta media online yang mendukung). Setelah menemukan permasalahan serta kajian
teori, peneliti menentukan berapa subjek yang akan diteliti dan kemudian menyiapkan skala
berupa skala partisipasi sosial dan skala kesepian.
Pada tahap kedua yaitu pelaksanaan peneliti sudah siap untuk menyebarkan instrument alat
ukur guna menguji cobakan kepada subjek yaitu lansia dikota Malang untuk mengetahui
validitas dan reabilitas suatu item pada skala penelitian baik skala kesepian maupun partisipasi
sosial. Uji coba atau try out dilakukan peneliti pada tanggal 27 desember 2015 sampai tanggal
10 Januari pada lansia di kota malang sebanyak 50 subjek. Adapun penyebaran skala
dilakukan peneliti dengan cara individu. Dimana peneliti menyebarkan skala kepada lansia
yang saat itu ditemui peneliti dibeberapa tempat seperti di Alun-Alun kota Malang serta di
sekitar lingkungan yang terdapat beberapa lansia ditempat tersebut. Setiap satu subjek
diberikan 2 skala yang berisikan skala partisipasi sosial yang berjumlah 30 item dan 39 item
pada skala kesepian. Kemudian setelah dilakukan try out peneliti melanjutkan dengan scoring
yang kemudian dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan menggunakan uji statistic SPSS
for windows 2.1 yang kemudian didapatkan 24 item valid pada skala partisipasi sosial dan 26
item valid pada skala kesepian.
Untuk tahap selanjutnya peneliti melakukan penyebaran skala partisipasi sosial dan skala
kesepian yang telah di uji validitas dan reliabilitas kepada lansia yang berada di kota Malang.
Proses ini dilakukan peneliti pada tanggal 15 Januari – 25 februari 2016. Proses ini dilakukan
di lingkungan masyarakat yang sedang berlangsung kegiatan-kegiatan mingguan seperti tahlil,
senam lansia, dan beberapa dilakukan di Alun-Alun kota Malang, Lap. Rampal Malang.
Dalam penelitian ini peneliti juga dibantu dengan beberapa teman dalam penyebaran skala
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan skala sebanyak 100 skala yang
kemudian 100 skala tersebut dianalisa oleh penelti. Input dan analisa data dilakukan peneliti
pada tanggal 27 februari – 3 Maret 2016. Dalam analisa data, metode yang digunakan untuk
menguji hubungan antara partisipasi sosial denga kesepian yaitu korelasi product moment
(Sugiyono, 2014) dengan menggunakan aplikasi statistic SPSS for windows 2.1. Kemudian
hasil dari analisa tersebut digunakan untuk membuktikan hipotesa dari penelitian diterima atau
ditolak dan akhirnya dapat dijadikan sebagai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
15
HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 lansia yang berada di Kota
Malang Jawa Timur didapatkan beberapa hasil penelitian pada subjek terkait dengan
Partisipasi Sosial dan Kesepian yang digambarkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Karakteristik Subjek
Kategori Jumlah Prosentase (%)
Usia
60 – 74 (Lansia Muda)
75 – 84 (Lansia Tengah)
85 keatas (LansiaTua)
64
33
3
64%
33%
3%
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
48
52
48%
52%
Pendidikan
SD
SMP
SMA
30
38
32
30%
38%
32%
Status Perkawinan
Menikah
Janda/Duda
61
39
61%
39%
Total 100 100%
Setelah didapatkan data di atas, peneliti melanjutkan tahap selanjutnya dengan melakukan uji
asumsi yaitu uji normalitas dan uji lineritas sebelum peneliti melakukan uji korelasi. Hal
tersebut dilakukan guna mengetahui kenormalan dalam data tersebut. Dari hasil uji normalitas
menunjukkan bahwa data normal yaitu berada diantara ± 1,96 (data terlampir). Sedangkan
pada uji lineritas juga menunjukkan ada pengaruh antara variabel partisipasi sosial dengan
kesepian , hal ini dapat dilihat dari nilai signifikasi yaitu 0.037 < 0.05.
Tabel 6. Korelasi Partisipasi Sosial dengan Kesepian
Koefisien Korelasi (r) Indeks Analisis
Koefisien korelasi (r)
Koefisien determinasi ( )
P (Nilai signifikasi)
Kemungkinan Kesalahan
-0.209
4%
0.037
5% (0.05)
Berdasarkan hasil uji korelasi pearson, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,209
yang artinya ada hubungan antara kedua variabel yaitu partisipasi sosial dengan kesepian.
Selain itu, nilai signifikasi (p) dari hasil analisa data menunjukkan 0,037 < 0,05 yang artinya
kedua variabel tersebut menunjukkan hubungan negatif yang signifikan dengan taraf
kesalahan (alpha) 0,05. Hasil dalam penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis peneliti
diterima, artinya ada korelasi negatif antara partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia.
Jadi, Semakin tinggi partisipasi sosial maka semakin rendah kesepian yang dirasakan oleh
para lansia. Adapun dalam penelitian ini sumbangan efektif variabel partisipasi sosial terhadap
kesepian sebesar 4% yang ditunjukkan dalam nilai koefisien determinasi ( dan
sisanya sebesar 96% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
16
Tabel 7. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kesepian
Kategori Partisipasi Sosial Kesepian
Interval Frekuensi % Frekuensi %
Tinggi
Rendah
T-skor>50
T-skor≤50
41
59
41%
59%
48
52
48%
52%
Total 100 100% 100 100%
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa subjek yang memiliki partisipasi sosial dengan
kategori tinggi lebih sedikit dibandingkan dengan subjek yang memiliki partisipasi sosial
dengan kategori rendah. Dapat dilihat bahwa partisipasi sosial dengan kategori tinggi
sebanyak 41 subjek atau (41%) dan kategori rendah pada partisipasi sosial sebanyak 59 subjek
atau (59%) dari 100 subjek.
Untuk subjek yang memiliki kesepian denga kategori tinggi lebih sedikit dibandingkan dengan
subjek yang memiliki kesepian dengan kategori rendah. Dapat dilihat bahwa kesepian dengan
kategori yang tinggi memiliki jumlah sebanyak 48 subjek atau (48%) dan kategori rendah
pada kesepian sebanyak 52 subjek atau (52%) dari 100 subjek.
Tabel 8. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kesepian berdasarkan Jenis Kelamin
Kategori Jumlah Partisipasi Sosial Kesepian
Mean Sig Mean Sig
Laki-laki 48 59,40 0,487
74,52 0,366
Perempuan 52 57,23 76,17
Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 8 antara laki-laki dan perempuan
nilai rata-rata partisipasi sosial yang tinggi diperoleh oleh laki-laki yaitu 59,40 dibandingkan
dengan perempuan yang memiliki rata-rata 57,23 sedangkan untuk nilai rata-rata kesepian
perempuan lebih tinggi dengan rata-rata 76,17 dibandingkan laki-laki yang memiliki rata-rata
74,52. Dari partisipasi sosial dan kesepian antara laki-laki dan perempuan tidak memiliki nilai
signifikasi, pada partisipasi sosial signifikasi bernilai 0,487 sedangkan kesepian memiliki nilai
sigifikasi 0,366. Jika ditinjau dari jenis kelamin baik partisipasi sosial maupun kesepian
perbandingannya tidak signifikan.
Tabel 9. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kesepian berdasarkan Status Perkawinan
Kategori Jumlah Partisipasi Sosial Kesepian
Mean Sig Mean Sig
Menikah 61 59,48 0,362
73,74 0,034
Duda/Janda 39 56,60 77,64
Berdasarkan hasil penelitian, pada tabel 9 menunjukkan jika dilihat dari status perkawinan
antara lansia yang menikah dengan lansia yang berstatus duda atau janda nilai raa-rata
partisipasi sosial pada lansia menikah memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dengan nilai 59,48
dibandingkan dengan lansia berstatus duda atau janda yang memiliki nilai 56,60. Sedangkan
pada nilai rata-rata kesepian, lanisa yang menikah memiliki nilai rata-rata rendah yaitu 73,74
dibandingkan dengan lansia yang berstatus duda atau janda dengan nilai rata-rata 77,64. Pada
partisipasi sosial anatara lansia yang menikah dengan duda atau janda tidak memiliki
perbandingan yang signifikan, dikarenakan nilai signifikasi sebesar 0,362. Sedangkan untuk
17
kesepian antara lansia menikah dengan duda atau janda memiliki perbandingan yang
signifikan karena memilki nilai signifikasi sebesar 0,034.
DISKUSI
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil bahwa terdapat
hubungan negatif yang signifikan antara partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia (r = -
0,209; p = 0,037 < 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi
partisipasi sosial, maka semakin rendah kesepian yang dirasakan oleh para lansia dan
sebaliknya jika frekuensi partisipasi sosial yang dimiliki rendah, maka semakin tinggi
kesepian yang dirasakan oleh para lansia. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis peneliti yang
menyatakan adanya korelasi atau adanya hubungan yang negatif antara partisipasi sosial
dengan kesepian pada lansia dapat diterima. Dengan penelitian yang telah dilakukan dan
medapatkan hasil yang hipotesanya diterima maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
partisipasi sosial yang diikuti oleh para lansia dapat membantu mengurangi rasa kesepian yang
dialami oleh para lansia.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya partisipasi sosial yang
diikuti oleh para lansia dapat mengurangi rasa kesepian. Hal tersebut dikarenakan perasaan
kesepian muncul akibat adanya hubungan sosial yang terisolasi, sehingga diantara perasaan
kesepian dan adanya social isolation perlu adanya partisipasi sosial agar perasaan kesepian
tersebut dapat berkurang (Gierverld, Tilburg &Dykstra, 2006). Selain itu, pada masa lansia
penting bagi mereka memiliki kegiatan yang produktif seperti mengikuti partisipasi sosial agar
dalam masa lansia mereka dapat meningkatkan kualitas kehidupannya serta dapat menjalin
hubungan interaksi dengan orang-orag disekitar mereka (Santrock, 2002).
Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah disampaikan diatas, dapat dijelaskan bahwa
partisipasi sosial yang tinggi dapat dilihat dari seberapa sering para lansia mengikuti kegiatan-
kegiatan partisipasi sosial yang ada dalam lingkungan mereka. Partisipasi sosial tersebut
merupakan sarana bagi para lansia dalam memiliki peran atau keterlibatan mereka didalam
lingkungan masyarakat. Adanya peran tersebut yang membuat para lansia dapat menunjukkan
keterlibatan mereka dalam sebuah kegiatan masyarakat yang berupa interaksi sosial.
Tingginya frekuensi lansia dalam mengikuti partisipasi sosial menyebabkan mereka memiliki
peran di lingkungan masyarakat yang menyebabkan mereka tidak lagi menarik diri dari
lingkungan masyarakat dan meadapatkan pengakuan dari masyarakat yang berupa dukungan
sosial.
Dalam partisipasi sosial yang tinggi, para lansia juga akan mendapatkan dukungan sosial
seperti kenyamanan dalam suatu lingkungan, diperhatikan dan dicintai oleh masyarakat sekitar
yang membuat para lansia dihargai dan bernilai dilingkungan sekitar. Terdapat penelitian lain
yang menjelaskan bahwa dukungan sosial memberikan pengaruh negatif yang signifikan
terhadap perasaan kesepian (Hayati, 2010). Ketika lansia memiliki dukungan sosial yang
tinggi maka kesepian yang dirasakan akan menurun dan sebaliknya. Dalam penelitian yang
sama pula menyebutkan bahwa dukungan sosial dapat diperoleh dengan adanya aktifitas
bersama orang lain sebagai pengalihan stress dan meciptakan adanya komunikasi dan kontak
sosial dengan orang lain.
18
Dukungan sosial yang tinggi diperoleh dari frekuensi partisipasi sosial yang tinggi pula.
Adanyadukungan sosial tersebut para lansia akan dapat meningkatkan kualitas hidup serta
kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan lansia yang yang cenderung menarik
diri dari lingkungan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi partisipasi
sosial para lansia maka semakin tinggi pula dukungan sosial yang diperoleh dari lingkungan
sekitar yang menyebabkan menurunnya perasaan kesepian tersebut.
Dalam partisipasi sosial terdapat beberapa kegiatan yang dapat mengukur frekuensi para lansia
dalam mengikuti partisipasi sosial. Salah satu partisipasi sosial yang dapat dilakukan oleh para
lansia yaitu kegiatan yang berasal dari orang terdekat mereka seperti adanya aktivitas keluarga
atau teman, baik di luar maupun didalam rumah (Gilmour, 2012). Adanya aktifitas di
lingkungan keluarga maupun lingkungan pertemanan yang melibatkan para lansia dalam
aktifitas terebut dapat membuat mereka menjadi merasa dianggap dan dihargai. Perasaan
tersebut muncul karena di dalam aktifitas tersebut memunculkan hubungan interaksi sosial
yang baik, sehingga para lansia dapat mengembalikan peranan mereka di dalam
lingkungannya meskipun adanya keterbatasan usia.
Dalam penelitian lain menyebutkan bahwa pentingnya peranan serta dukungan keluarga dalam
mengurangi kesepian dikalangan orang tua (Jane, 2014). Dalam penelitian tersebut juga
menjelaskan pentingnya keluarga atau orang terdekat dalam memfasilitasi kegiatan partisipasi
sosial yang ada di dalam keluarga seperti keagamaan dan gaya hidup sehat agar kalangan
orang tua dapat memiliki perannya dalam berbagai aktifitas keluarga dan mengurangi perasaan
kesepian yang umumnya dirasakan oleh para lansia akibat banyaknya perubahan yang terjadi
di masa tersebut, baik dari kognitif, psikis serta psikologisnya. Hal tersebut mendukung hasil
penelitian ini jika kegiatan partisipasi sosial yang melibatkan keluarga dan teman terdekat
dapat mengurangi kesepian yang dirasakan oleh para lansia.
Tidak hanya aktivitas dengan keluarga maupun dengan teman terdekat, partisipasi sosial juga
dapat dilakukan dengan cangkupan yang lebih luas. Dalam partisipasi sosial terdapat
keterlibatan berupa interaksi sosial dengan orang lain yang dimulai dari suatu kelompok kecil
(teman atau kerabat) hingga meluas pada kelompo besar (masyarakat) (Cicognani dkk, 2008).
Jika dalam lingkungan kecil seperti keluarga dan teman lansia telah memiliki perananya
kembali, maka tidak mustahil jika mereka mau dalam mengikuti kegiatan partisipasi sosial
secara lebih luas yaitu di dalam lingkungan masyarakat. Dengan mengikuti kegiatan yang
berada di lingkungan masyarakat luas, maka hubungan interaksi yang ada dalam partisipasi
sosial pun akan meluas begitu juga pada peranannya di dalam masyarakat yang akan memiliki
nilai serta dihargai oleh masyarakat luas. Kegiatan di dalam masyarakat tersebut dapat
menurunkan kesepian pada lansia akibat adanya kontak sosial yang lebih luas.
Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 8, pada kesepian antara laki-laki dan
perempuan nilai rata-ratanya tidak signifikan. Dari studi yang telah dilakukan tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan anatara laki-laki dan perempuan dalam hal kesepian
(Berhm, 2002). Karena untuk laki-laki mereka cenderung kurang dapat menyatakan rasa
kesepian mereka dibandingkan dengan perempuan yang selalu menunjukkan perasaan mereka
lewat emosi yang dikeluarkan. Contohnya pada saat bersedih perempuan akan cenderung
memperlihatkannya dengan cara menangis berbeda dengan laki-laki yang meskipun mereka
sedih mereka akan menutupinya dan berusaha untuk tdak memperlihatkan kesedihannya.
19
Adanya studi tersebut yang memiliki hasil yang sama dengan penelitian ini semakin
membuktikan bahwa dalam hal kesepian pada laki-laki dan perempuan, keduanya tidak
memiliki perbedaan yang signifikan.
Selain jenis kelamin yang dapat mempengaruhi kesepian, status perkawinan juga dapat
mempengaruhi kesepian pada seseorang. Seperti pada hasil penelitian ini yang menunjukkan
bahwa lansia yang berstatus menikah memiliki kesepian yang rendah dengan nilai rata-rata
73,74 dibandingkan dengan lansia yang berstatus duda atau janda dengan rata-rata 77,64
dengan nilai signifikasi 0,034 yang artinya kesepian antara laki-laki dan perempuan memilki
perbedaan yang siginifkan. Secara umum, seseorang yang tidak menikah atau kehilangan
pasangannya cenderung akan merasa kesepian dibandingkan dengan orang yang menikah. Hal
tersebut juga diperkuat dengan teori yang menyatakan status perkawinan merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi kesepian (Berhm, 2002). Selain teori, terdapat penelitian
sebelumnya yang menyatakan bahwa antara lansia yang menikah dengan lansia yang berstatus
duda atau janda kesepian lebih besar terjadi pada lansia yang berstatus duda atau janda
(Piquart, 2003). Sehingga, Status perkawinan dapat menjadi faktor yang mempengaruhi
kesepian dikarenakan perasaan kesepian merupakan reaksi terhadap hilangnya hubungan
perkawinan dan ketidakadiran dari pasangan suami/istri pada diri seseorang.
Berdasarkan hasil analisa data dalam penelitian ini didapatkan nilai koefisien determinasi ( kedua variabel tersebut hanya 0,044. Dimana, artinya partisipasi sosial memiliki pengaruh
sebesar 4% terhadap kesepian yang dirasakan oleh lansia dan 96% sangat besar atau banyak
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain baik secara internal maupun secara eksternal. Adapun
beberapa faktor yang mempengaruhi kesepian antara lain usia, status perkawinan, gender,
status ekonomi dan karakteristik latar belakang yang lain.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa partisipasi sosial memiliki
korelasi yang negative dengan kesepian. Hal tersebut ditandai dengan nilai koefisien korelasi
(r) sebesar -0,209. Artinya, semakin tinggi frekuensi partisipasi sosial maka akan semakin
rendah kesepian yang dirasakan oleh para lansia. Sebaliknya, semakin jarang dalam mengikuti
partisipasi sosial maka semakin tinggi kesepian yang dirasakan oleh para lansia. Selain itu
dilihat dari nilai signifikansi (p), dimana p = 0,037 < 0,05 yang artinya partisipasi sosial
memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan taraf kesalahan (alpha) 0,05. Adapun
sumbangan efektif variabel partisipasi sosial terhadap kesepian sebesar 4% yang ditunjukkan
dalam nilai koefisien determinasi ( dan sisanya sebesar 96% dipengaruhi variabel
lain.
Impikasi dari penelitian ini yaitu diharapkan para lansia tetap dapat mengikuti kegiatan-
kegiatan partisipasi sosial yang ada dalam masyarakat seperti pelayanan kesehatan, melakukan
hobinya, kegaiatan amal dan sukarelawan serta kegiatan lainnya yang ada di lingkungan
masyarakat yang dapat memberikan dampak positif bagi kognitif, psikis serta psikososial
mereka diusianya yang lanjut.
20
Selain dari individu sendiri, diharapkan bagi keluarga dan teman teman terdekat juga penting
terlibat dalam mendukung adanya partisipasi sosial bagi para lansia agar mereka tetap dapat
memiliki peran di lingkungan terdekatnya seperti mengadakan kegiatan rekreasi bersama
keluarga, olahraga bersama, mengadakan sebuah perkumpulan atau organisasi, mengadakan
organisasi yang menghasilkan sebuah karya seperti menjahit, membuat prakarya atau
melibatkan lansia dalam pengambilan suatu keputusan dalam keluarga.
Untuk pemerintah diharapkan agar dapat memfasilitasi para lansia untuk memberikan
kegiatan-kegiatan yang positif dan disenangi oleh para lansia. Pemerintah dapat menunjuk
instansi kelurahan dalam membuat sebuah kegiatan seperti pelayanan kesehatan atau dapat
mengadakan penyuluhan tentag kesehatan bagi lansia. Sehingga penelitian ini dapat
memberikan gambaran bagi individu dengan usia lanjut dan orang-orang disekitar mereka
bahwa dengan partisipasi sosial dapat meningkatkan kualitas kehidupan mereka di masa tua
mereka agar mengurangi resiko perasaan kesepian.
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan variabel lain
yang mungkin mempengaruhi kesepian atau partisipasi sosial. Selain itu diharapkan peneliti
juga dapat lebih menemukan hasil temuan baru yang dapat mengembangkan penelitian ini dan
bermanfaat juga bagi pembaca.
21
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, A. D. (2013). Kesepian dan isolasi sosial yang dialami lanjut usia: Tinjauan dari
perspektif sosiologis. Jakarta Timur: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan
Sosial
Ayu, Sukma. (2010). Stessor dan copping stres pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
Universitas Gunadarma, Jakarta.
Azwar, Saifuddin. (2013). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Berk, Laura E. (2012). Development through the lifespan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Brand, J.E., & Burgard, S. A. (2007). Effects of job displacement on social participation:
Findings over the life course of a cohort of joiners. Population Studies Center Research
Report. Universitas of Michigan. Institute for Social Research
Brehm, S. (2002). Intimate relationship. New York: Mc. Graw Hill.
Bruno, F. J. (2000). Conquer loneliness, menaklukan kesepian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Cicognani, E, dkk. (2008). Social participation, sense of community and social well being: A
Study on American, Italian and Iranian University Students Soc Indic Res 8, 97–112
Dayaksini, T & Hudaniah. (2003). Psikologi sosial. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang
Gierveld, J.J, Tilburg, T. V. & Dykstra, P. A. (2006). Loneliness and social isolation.
Cambridge: Cambridge University Press.
Gilmour, Heather. (2012). Social participation and the health and well-being of canadian
senior. Component of Statistics Canada Catalogue no. 82-003-X Health Reports
Hayati, Sari. (2010). Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kesepian Pada Lansia. Skripsi.
Sumatera Utara. Jurusan Psikologi. Fakultas Psikologi. Universitas Sumatera Utara
Humpert, S. (2013). Gender differences in life satisfaction and social participation. Germany:
Institute economics. Leuphana University of Lueneburg.
Hurlock, Elizbeth. (1992). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentan
kehidupan. Jakarta: Erlangga
Indriani, Yeniar., Kristiana, I. F., Sonda, A, A., & Intanirian. A (2010). Tingkat stres lansia di
panti werdha”pucang gading” semarang. Jurnal Psikologi Undip. Semarang: Fakultas
Psikologi, Universitas Diponegoro.
Levasseur, M. (2008). Do quality of life, participation and environment of older adults differ
according to level of activity?”.Health Qual Life Outcomes.6: 30.
Mandasari, Susan P. (2010). Perbedaan loneliness pada pria dan wanita usia lanjut setelah
mengalami kematian pasangan hidup. Skripsi. Jakarta. Universitas Gunadarma.
Merdiana, Yanih & Zelfino. (2014). Hubungan antara tingkat stres lansia dan kejadian
hipertensi pada lansia di RW 01 kunciran tanggerang. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu-ilmu
Kesehatan, Universitas Esa Unggul.
Papalia, Diane E & Feldman, Ruth D. (2014). Menyelami perkembangan manusia. Jakarta:
Salemba Humanika
Piskur, Barbara, dkk. (2013). Participation and social participation are they distinct concept?.
Clinical Rehabilitation.3:10
Piquart, Marti. (2003). Loneliness in married, widowed, divorced, and never-married older
adults: Friedrich Schiller. Journal of Social and Relationships vol 20.
22
Robbins dan Judge. (2007). Perilaku organisasi (Terj. Diana Angelica). Jakarta: Salemba
Empat
Ross, Murray G.,(1967). Community organization, principle and practice, second edition,
New York : Harper and Row Publishers.
Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan masa hidup edisi kelima
Jakarta: Erlangga
Sugiarto, dkk. (2003). Teknik sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta
Suryabrata, Sumadi. (2011). Metodelogi Peneliti. Universitas Gadja Mada. Raja Grafindo
Persada
23
LAMPIRAN
24
LAMPIRAN I
Blue Print
Skala Partisipasi Sosial dan Skala
Kesepian
25
BLUE PRINT
Skala Partisipasi Sosial
Sebelum Try Out
No Dimensi Indikator Nomor Item
Jumlah Bobot F UF
1.
Kegiatan
Keluarga/Pertemanan
dirumah
Melakukan kegiatan di
luar rumah bersama orang
lain
1, 9,
13 5 4 13%
2.
Kegiatan keagamaan
Melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan
keagamaan di luar rumah
bersama orang lain
2, 10,
14 6 4 13%
3.
Kegiatan
olahraga/aktifitas
Melakukan kegiatan
olahraga dan aktifitas fisik
di luar rumah bersama
orang lain
3, 7,
15, 17 11 5 17%
4. Kegiatan rekreasi
dan hobi
Melakukan kegiatan
rekreasi dan hobi bersama
orang lain
12, 16 4, 8 4 13%
5. Kelompok pelayanan
kesehatan
Mengikuti kegiatan yang
berhubungan dengan
kesehatan
21, 24 18,
27 4 13%
6. Kegiatan lingkungan
sekitar/asosiasi
Mengikuti kegiatan
komunitas/organisasi di
lingkungan sekitar
19, 25,
28
22,
29 5 18%
7. Kegiatan volunteer
Mengikuti kegiatan amal
dan suka rela 20, 30
23,
26 4 13%
Jumlah 19 11 30 100%
26
Setelah Try Out
No Dimensi Indikator Nomor Item
Jumlah Bobot F UF
1.
Kegiatan
Keluarga/Pertemanan
dirumah
Melakukan kegiatan di
luar rumah bersama orang
lain
1, 9,
13 5 4 17%
2.
Kegiatan keagamaan
Melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan
keagamaan di luar rumah
bersama orang lain
2, 10,
14 6 4 17%
3.
Kegiatan
olahraga/aktifitas
Melakukan kegiatan
olahraga dan aktifitas fisik
di luar rumah bersama
orang lain
3, 7,
15, 17 11 5 21%
4. Kegiatan rekreasi
dan hobi
Melakukan kegiatan
rekreasi dan hobi bersama
orang lain
12, 16 - 2 8%
5. Kelompok pelayanan
kesehatan
Mengikuti kegiatan yang
berhubungan dengan
kesehatan
24 27 2 8%
6. Kegiatan lingkungan
sekitar/asosiasi
Mengikuti kegiatan
komunitas/organisasi di
lingkungan sekitar
19, 25,
28 29 4 17%
7. Kegiatan volunteer
Mengikuti kegiatan amal
dan suka rela 20, 30 26 3 12%
Jumlah 18 6 24 100%
27
BLUE PRINT
Skala Kesepian
Sebelum Try Out
No Dimensi Indikator Nomor Item
Jumlah Bobot F UF
1.
Desperation Perasaan putus asa, tidak berdaya,
takut, tidak memiliki harapan,
merasa ditinggalkan oleh orang
disekitar mereka dan mudah
mendapat kecaman atau kritik
3, 16,
29, 30
1, 2, 4,
14, 15,
31, 32
11 28%
2. Impatient
Boredom
Tidak sabar, bosan, ingin berada
ditempat lain dari orang-orang
disekitarnya, merasa cemas dan
khawatir dalam menghadapi suatu
keadaan, sering marah dan tidak
dapat berkonsentrasi.
6, 17
5, 18,
33, 34,
35
7 18%
3. Self
Despecation
Tidak atraktif atau suatu perasaan
ketidak tertarikan pada suatu hal,
terpuruk, merasa bodoh malu serta
memiliki perasaan tidak aman.
8, 19,
21
7, 9,
20, 36 7 18%
4. Depression Sedih, depresi, hampa, terisolasi
atau merasa jauh dari orang lain,
menyesali diri sendiri atau merasa
kasihan dan simpati kepada diri
sendiri, melankolis yaitu perasaan
sedih yang lama dengan waktu
yang lama, mengasingkan diri, serta
berharap memiliki seseorang yang
special.
11, 13,
22, 25,
26
10, 12,
23, 24,
27, 28,
37, 38,
39
14 36%
Jumlah 14 25 39 100%
28
Setelah Try Out
No Dimensi Indikator Nomor Item
Jumlah Bobot F UF
1.
Desperation Perasaan putus asa, tidak berdaya,
takut, tidak memiliki harapan,
merasa ditinggalkan oleh orang
disekitar mereka dan mudah
mendapat kecaman atau kritik
29 1, 14,
32 4 15%
2. Impatient
Boredom
Tidak sabar, bosan, ingin berada
ditempat lain dari orang-orang
disekitarnya, merasa cemas dan
khawatir dalam menghadapi suatu
keadaan, sering marah dan tidak
dapat berkonsentrasi.
6
5, 18,
33, 34,
35
6 23%
3. Self
Despecation
Tidak atraktif atau suatu perasaan
ketidak tertarikan pada suatu hal,
terpuruk, merasa bodoh malu serta
memiliki perasaan tidak aman.
8 7, 9, 36 4 15%
4. Depression Sedih, depresi, hampa, terisolasi
atau merasa jauh dari orang lain,
menyesali diri sendiri atau merasa
kasihan dan simpati kepada diri
sendiri, melankolis yaitu perasaan
sedih yang lama dengan waktu
yang lama, mengasingkan diri, serta
berharap memiliki seseorang yang
special.
11, 13,
22, 25,
26
10, 12,
23, 24,
28, 37,
38
12 47%
Jumlah 8 18 26 100%
29
LAMPIRAN II
Hasil Analisis Validitas dan
Reliabilitas Skala Partisipasi Sosial
dan Kesepian
30
Output Skala Partisipasi Sosial Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.862 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
@1 81.760 198.023 .618 .851
@2 80.980 201.489 .462 .855
@3 81.960 201.631 .446 .856
@4 79.360 216.194 .084 .864
@5 80.720 206.940 .315 .860
@6 80.560 205.231 .328 .859
@7 81.920 200.198 .583 .852
@8 79.600 217.143 .042 .866
@9 81.320 204.100 .597 .853
@10 82.200 208.980 .312 .859
@11 80.680 196.834 .583 .851
@12 81.760 205.043 .428 .856
@13 80.700 199.112 .636 .851
@14 81.120 204.393 .406 .857
@15 82.040 203.958 .488 .855
@16 81.380 201.261 .680 .851
@17 82.240 207.125 .400 .857
@18 79.680 210.957 .196 .863
@19 81.220 201.808 .351 .859
@20 81.980 204.102 .588 .853
@21 81.660 214.433 .091 .866
@22 80.060 212.874 .158 .864
@23 79.060 221.037 -.092 .866
@24 81.420 206.983 .429 .856
@25 82.240 209.696 .439 .857
@26 79.960 203.223 .442 .856
@27 79.640 199.909 .633 .851
@28 80.520 209.520 .374 .858
@29 80.160 202.300 .396 .857
@30 82.300 209.643 .379 .858
31
Cronbach's Alpha N of Items
.887 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
@1 58.380 175.302 .663 .877
@2 57.600 179.673 .468 .883
@3 58.580 180.126 .443 .884
@5 57.340 185.494 .300 .887
@6 57.180 184.191 .305 .888
@7 58.540 178.743 .580 .880
@9 57.940 180.956 .660 .879
@10 58.820 186.396 .332 .886
@11 57.300 176.337 .556 .880
@12 58.380 182.118 .468 .883
@13 57.320 176.793 .668 .878
@14 57.740 180.278 .482 .882
@15 58.660 182.270 .486 .882
@16 58.000 179.510 .688 .878
@17 58.860 185.429 .392 .884
@19 57.840 178.341 .397 .886
@20 58.600 181.510 .627 .880
@24 58.040 187.223 .344 .885
@25 58.860 186.245 .512 .883
@26 56.580 182.167 .421 .884
@27 56.260 180.890 .540 .881
@28 57.140 185.919 .443 .883
@29 56.780 181.277 .377 .886
@30 58.920 186.891 .411 .884
32
Output Skala Kesepian Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.859 39
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
@1 103.820 60.191 .557 .851
@2 104.160 61.933 .332 .856
@3 104.060 62.996 .249 .858
@4 104.160 62.790 .256 .858
@5 103.940 60.058 .664 .849
@6 104.000 61.469 .433 .854
@7 104.000 61.633 .352 .855
@8 104.240 60.921 .475 .853
@9 103.740 61.747 .440 .854
@10 104.080 60.565 .554 .851
@11 103.820 59.293 .667 .848
@12 103.880 62.149 .345 .856
@13 104.020 62.102 .318 .856
@14 103.900 60.745 .610 .851
@15 104.040 64.284 .079 .862
@16 103.980 62.428 .355 .855
@17 104.000 64.571 .071 .861
@18 103.820 62.396 .399 .855
@19 103.940 63.078 .253 .858
@20 104.200 68.245 -.334 .872
@21 103.860 64.449 .079 .861
@22 103.860 60.490 .708 .849
@23 104.060 60.956 .470 .853
@24 103.920 60.279 .595 .850
@25 104.220 61.644 .359 .855
@26 103.840 60.872 .543 .851
@27 103.800 65.347 -.043 .860
@28 104.000 60.980 .424 .854
@29 103.780 61.277 .505 .852
@30 104.080 63.708 .175 .859
@31 104.300 69.888 -.451 .877
@32 103.820 61.947 .467 .854
@33 104.180 61.457 .453 .853
@34 104.240 58.635 .663 .847
@35 104.120 61.822 .381 .855
@36 104.260 62.074 .367 .855
@37 104.200 61.061 .427 .854
@38 104.120 59.822 .515 .851
@39 104.420 64.493 .036 .864
33
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.910 29
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
@1 77.140 60.776 .492 .907
@2 77.480 62.744 .246 .911
@5 77.260 59.666 .726 .903
@6 77.320 61.651 .416 .908
@7 77.320 60.834 .446 .908
@8 77.560 61.027 .468 .907
@9 77.060 61.445 .489 .907
@10 77.400 60.163 .613 .905
@11 77.140 59.347 .667 .904
@12 77.200 62.327 .329 .910
@13 77.340 61.494 .394 .909
@14 77.220 60.665 .629 .905
@16 77.300 62.745 .318 .910
@18 77.140 62.245 .429 .908
@19 77.260 63.339 .225 .911
@22 77.180 60.640 .692 .904
@23 77.380 61.791 .376 .909
@24 77.240 60.064 .630 .905
@25 77.540 60.988 .440 .908
@26 77.160 60.545 .594 .905
@28 77.320 60.181 .520 .906
@29 77.100 60.827 .575 .906
@32 77.140 61.347 .568 .906
@33 77.500 61.357 .473 .907
@34 77.560 58.129 .725 .902
@35 77.440 62.129 .350 .909
@36 77.580 62.004 .382 .909
@37 77.520 61.520 .381 .909
@38 77.440 59.027 .606 .905
34
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.913 27
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
@1 71.720 56.614 .484 .910
@5 71.840 55.525 .719 .906
@6 71.900 57.398 .415 .911
@7 71.900 56.418 .468 .911
@8 72.140 56.613 .491 .910
@9 71.640 57.051 .510 .910
@10 71.980 55.979 .610 .908
@11 71.720 55.144 .670 .907
@12 71.780 57.930 .343 .913
@13 71.920 57.300 .387 .912
@14 71.800 56.490 .622 .908
@16 71.880 58.638 .291 .913
@18 71.720 58.042 .418 .911
@22 71.760 56.472 .683 .907
@23 71.960 57.713 .353 .913
@24 71.820 55.824 .636 .908
@25 72.120 56.516 .468 .911
@26 71.740 56.237 .607 .908
@28 71.900 55.888 .530 .909
@29 71.680 56.385 .607 .908
@32 71.720 56.940 .594 .909
@33 72.080 57.177 .464 .910
@34 72.140 54.041 .720 .905
@35 72.020 58.102 .318 .913
@36 72.160 57.933 .356 .912
@37 72.100 57.480 .355 .913
@38 72.020 54.591 .636 .907
35
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.913 26
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
@1 68.940 54.343 .492 .910
@5 69.060 53.282 .728 .906
@6 69.120 55.169 .417 .912
@7 69.120 54.230 .466 .911
@8 69.360 54.398 .492 .910
@9 68.860 54.858 .507 .910
@10 69.200 53.796 .609 .908
@11 68.940 52.956 .672 .907
@12 69.000 55.714 .341 .913
@13 69.140 55.143 .379 .913
@14 69.020 54.265 .626 .908
@18 68.940 55.894 .404 .912
@22 68.980 54.306 .678 .908
@23 69.180 55.620 .336 .913
@24 69.040 53.672 .631 .908
@25 69.340 54.107 .493 .910
@26 68.960 53.998 .613 .908
@28 69.120 53.659 .535 .910
@29 68.900 54.173 .609 .908
@32 68.940 54.711 .597 .909
@33 69.300 54.908 .471 .911
@34 69.360 51.827 .728 .905
@35 69.240 55.860 .319 .913
@36 69.380 55.710 .355 .913
@37 69.320 55.365 .342 .913
@38 69.240 52.513 .626 .908
36
LAMPIRAN III
Skala Penelitian
38
IDENTITAS DIRI
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Status :
Jml Anak :
Tinggal Bersama :
Aktivitas/Organisasi :
PETUNJUK PENGISIAN
Skala 1
Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan pada setiap pernyataan terdapat lima pilihan
jawaban di Bagian Pertama, diantaranya:
SS : Bila anda merasa Sangat Sesuai dengan pernyataan tersebut.
S : Bila anda merasa Sesuai dengan pernyataan tersebut.
TS : Bila anda merasa Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut.
STS : Bila anda merasa Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut.
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda tepat dan berilah tanda checklist (√) pada
jawaban anda. Periksalah kembali jawaban anda jangan sampai ada yang terlewat.
Selamat Mengerjakan
No PERNYATAAN STS TS S SS
1 Saya merasa tidak ingin hidup lagi saat menghadapi persoalan
berat
2 Saya merasa asing berada dilingkungan saya sekarang
3 Saya akan serius mengerjakan suatu pekerjaan sampai selesai
4 Saya tidakberminat mengikuti kegiatan yang mengharuskan
saya berkomunikasi dengan orang lain
5 Saya mampu menyelesaikan tugas yang dianggap sulit oleh
orang lain
6 Saya merasa ada orang lain yang ingin mencelakai saya
No PERNYATAAN STS TS S SS
7 Saya ingin menangis karena keluarga tidak punya waktu untuk
mengurus saya
8 Saya bersemangat untuk terus menjalani kehidupan saya
9 Menyedihkan rasanya menjadi orang seperti saya
10 Tidak sulit bagi saya untuk melupakan semua kesedihan saya
11 Saya tidak tahu lagi apa yang dapat saya lakukan agar disayangi
oleh keluarga
12 Pada saat saya merasa kesal, saya ingin melampiaskannya
RAHASIA
39
dengan melemparkan dan merusak barang-barang
13 Saya bahagia dengan keidupan yang saya jalani saat ini
14 Saya menjadi murung karena terus menerus memikirkan setiap
permasalahan saya
15 Semua yang saya lakukan selama ini tidak ada artinya dimata
keluarga saya
16 Setiap hari, selalu saja ada orang yang mengajak saya untuk
berpergian dan beraktivitas bersama
17 Saya senang menjadi diri saya yang sekarang
18 Lebih baik saya menyendiri disuatu tempat daripada harus
berbicara dengan orang lain
19 Bagi saya, berteman dengan banyak orang adalah suatu hal yang
menyenangkan
20 Tidak ada yang mau mengajak saya untuk pergi ke pengajian
21 Saya tidak suka jika harus mengantri untuk mendapatkan
sesuatu karena hal tersebut hanya membuang-buang waktu
22 Saya merasa jenuh dengan aktivitas saya sehari-hari
23 Emosi saya mudah terpancing, meskipun persoalan yang
dihadapi adalah persoalan kecil
24 Saya tidak pernah dimintai pendapat untuk masalah rumit yang
memang tidak bisa saya pecahkan
25 Saya merasa kecewa karena tidak dapat telalu banyak
beraktivitas karena kondisi fisik yang menurun
26 Kesedihan mendalam yang saya alami karena anak-anak tidak
punya cukup waktu untuk menemani saya
40
PETUNJUK PENGISIAN
Skala 2
Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan pada setiap pernyataan terdapat lima pilihan
jawaban di Bagian Pertama, diantaranya:
SS : Sangat Sering / 4 kali dalam sebulan
S : Sering / 3 kali dalam sebulan
CS : Cukup Sering / 2 kali dalam sebulan
J : Jarang / 1 kali dalam sebulan
TP : Tidak Pernah / Tidak sama sekali
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda tepat dan berilah tanda checklist (√) pada
jawaban anda. Periksalah kembali jawaban anda jangan sampai ada yang terlewat.
Pilihan SS S CS J TP
Total Aktifitas 4kali 3kali 2kali 1kali 0(Tidak
Pernah)
Selamat Mengerjakan
NO Seserapa sering anda melakukan hal-hal dibawah
ini dalam kurun satu bulan terkahir. SS S CS J TP
1 Saya mengikuti acara arisan keluarga.
2 Saya menjadi anggota organisasi keagamaan di
lingkungan saya
3 Saya melakukan olahraga bersama
keluarga/kerabat/teman
4 Saya meluangkan waktu untukdirisayasendiri
5 Saya melakukankegiatankeagamaan di rumahsendiri
6 Saya menyempatkan diri untuk hadir setiap kali diadakan
kegiatan olahraga di lingkungan sekitar
7 Saya menyempatkan diri untuk mengunjungi sanak
saudara
8 Saya menjadi pengurus/panitia kegiatan keagamaan
9 Saya menolak ajakan tetangga untuk berolahraga
bersama
10 Saya mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan hobbi
saya
11 Saya menyempatkan diri untuk hadir setiap kali sanak
saudara mengadakan acara
12 Saya mengikuti kegiatan-kegiatan yang berlangsung di
tempat ibadah
NO Seserapa sering anda melakukan hal-hal dibawah
ini dalam kurun satu bulan terkahir. SS S CS J TP
13 Saya mengajak keluarga/teman/kerabat untuk olahraga
bersama
14 Saya mengunjungi tempat wisata bersama
keluarga/teman/kerabat
15 Saya terlibat dalam kegiatan perkumpulan olahraga
41
Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan pada setiap pernyataan terdapat lima pilihan
jawaban di bagian kedua, diantaranya:
SS : Sangat Sering / 10-12 kali dalam setahun
S : Sering / 7-9 kali dalam setahun
CS : Cukup Sering / 4-6 kali dalam setahun
J : Jarang / 1-3 kali dalam setahun
TP : Tidak Pernah / Tidak sama sekali
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda tepat dan berilah tanda checklist (√) pada
jawaban anda. Periksalah kembali jawaban anda jangan sampai ada yang terlewat.
Pilihan SS S CS J TP
Total Aktifitas 10-12kali 7-9kali 4-6kali 1-3kali 0(Tidak
Pernah
SelamatMengerjakan
NO Seberapa sering anda melakukan hal-hal di bawah ini
dalam kurun waktu satu tahun terakhir
SS S CS J TP
16 Saya mengikuti arisan di perkumpulanlingkungan sekitar
saya
17 Saya berpartisipasi dalam kegiatan amal
18 Saya mengikuti sosialisasi/penyuluhan terkait kesehatan
19 Saya mengikuti reuni dengan teman-teman saya
20 Saya tidaktertarik menjadi sukarelawan ketika
masyarakat di lingkungan saya tertimpa musibah
21 Saya menolak ajakan keluarga/teman/kerabat untuk
melakukan cek kesehatan
22 Saya menghadiri undangan dari orang-orang di sekitar
saya
23 Saya menolak untuk mengikuti kerja bakti di lingkungan
saya
24 Saya menjadi sukarelawan dalam kegiatan sosial (seperti
: bakti sosial, donor darah, pemberian pendidikan dalam
masyarakat kecil)
42
LAMPIRAN IV
Hasil Analisa Data
43
HASIL KORELASI PARTISIPASI SOSIAL DAN KESEPIAN
Correlations
JmlLoneliness JmlSPS
JmlLoneliness
Pearson Correlation 1 -.209*
Sig. (2-tailed) .037
N 100 100
JmlSPS
Pearson Correlation -.209* 1
Sig. (2-tailed) .037 N 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
TABULASI MEAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Group Statistics
KJK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
JmlLon Laki-laki 48 74.52 8.961 1.293
Perempuan 52 76.17 9.243 1.282
JmlSPS Laki-laki 48 59.40 14.819 2.139
Perempuan 52 57.23 16.240 2.252
TABULASI BERDASARKAN USIA
KUsia * KatPS Crosstabulation
KatPS Total
Rendah Tinggi
KUsia
60-74
Count 40 24 64
% within KUsia 62.5% 37.5% 100.0%
% within KatPS 67.8% 58.5% 64.0%
% of Total 40.0% 24.0% 64.0%
75-84
Count 17 16 33
% within KUsia 51.5% 48.5% 100.0%
% within KatPS 28.8% 39.0% 33.0%
% of Total 17.0% 16.0% 33.0%
85 keatas
Count 2 1 3
% within KUsia 66.7% 33.3% 100.0%
% within KatPS 3.4% 2.4% 3.0%
% of Total 2.0% 1.0% 3.0%
Total
Count 59 41 100
% within KUsia 59.0% 41.0% 100.0%
% within KatPS 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 59.0% 41.0% 100.0%
KUsia * KatLon Crosstabulation
KatLon Total
Rendah Tinggi
44
KUsia
60-74
Count 28 36 64
% within KUsia 43.8% 56.3% 100.0%
% within KatLon 53.8% 75.0% 64.0%
% of Total 28.0% 36.0% 64.0%
75-84
Count 22 11 33
% within KUsia 66.7% 33.3% 100.0%
% within KatLon 42.3% 22.9% 33.0%
% of Total 22.0% 11.0% 33.0%
85 keatas
Count 2 1 3
% within KUsia 66.7% 33.3% 100.0%
% within KatLon 3.8% 2.1% 3.0%
% of Total 2.0% 1.0% 3.0%
Total
Count 52 48 100
% within KUsia 52.0% 48.0% 100.0%
% within KatLon 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 52.0% 48.0% 100.0%
45
TABULASI DATA MEAN STATUS PERKAWINAN
Group Statistics
Kstatus N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
JmlLon Menikah 58 73.74 7.569 .994
Janda/Duda 42 77.64 10.550 1.628
JmlSPS Menikah 58 59.48 13.595 1.785
Janda/Duda 42 56.60 17.910 2.764
TABULASI BERDASARKAN PENDIDIKAN
Pendidikan * Kaps Crosstabulation
Kaps Total
Rendah Tinggi
Pendidikan
SD
Count 24 6 30
% within Pendidikan 80.0% 20.0% 100.0%
% within Kaps 40.7% 14.6% 30.0%
% of Total 24.0% 6.0% 30.0%
SMA
Count 16 16 32
% within Pendidikan 50.0% 50.0% 100.0%
% within Kaps 27.1% 39.0% 32.0%
% of Total 16.0% 16.0% 32.0%
SMP
Count 19 19 38
% within Pendidikan 50.0% 50.0% 100.0%
% within Kaps 32.2% 46.3% 38.0%
% of Total 19.0% 19.0% 38.0%
Total
Count 59 41 100
% within Pendidikan 59.0% 41.0% 100.0%
% within Kaps 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 59.0% 41.0% 100.0%
46
Pendidikan * Kalon Crosstabulation
Kalon Total
Rendah Tinggi
Pendidikan
SD
Count 22 8 30
% within Pendidikan 73.3% 26.7% 100.0%
% within Kalon 42.3% 16.7% 30.0%
% of Total 22.0% 8.0% 30.0%
SMA
Count 10 22 32
% within Pendidikan 31.3% 68.8% 100.0%
% within Kalon 19.2% 45.8% 32.0%
% of Total 10.0% 22.0% 32.0%
SMP
Count 20 18 38
% within Pendidikan 52.6% 47.4% 100.0%
% within Kalon 38.5% 37.5% 38.0%
% of Total 20.0% 18.0% 38.0%
Total
Count 52 48 100
% within Pendidikan 52.0% 48.0% 100.0%
% within Kalon 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 52.0% 48.0% 100.0%
TABULASI BERDASARKAN AKTIFITAS
Aktivitasorganisasi * Ksps Crosstabulation
Ksps Total
Rendah Tinggi
Aktivitasorganisasi
Ada Kegiatan
Count 26 40 66
% within Aktivitasorganisasi 39.4% 60.6% 100.0%
% within Ksps 44.1% 97.6% 66.0%
% of Total 26.0% 40.0% 66.0%
Tidak ada
Count 33 1 34
% within Aktivitasorganisasi 97.1% 2.9% 100.0%
% within Ksps 55.9% 2.4% 34.0%
% of Total 33.0% 1.0% 34.0%
Total
Count 59 41 100
% within Aktivitasorganisasi 59.0% 41.0% 100.0%
% within Ksps 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 59.0% 41.0% 100.0%
Aktivitasorganisasi * Klon Crosstabulation
Klon Total
47
Rendah Tinggi
Aktivitasorganisasi
Ada Kegiatan
Count 38 28 66
% within Aktivitasorganisasi 57.6% 42.4% 100.0%
% within Klon 73.1% 58.3% 66.0%
% of Total 38.0% 28.0% 66.0%
Tidak ada
Count 14 20 34
% within Aktivitasorganisasi 41.2% 58.8% 100.0%
% within Klon 26.9% 41.7% 34.0%
% of Total 14.0% 20.0% 34.0%
Total
Count 52 48 100
% within Aktivitasorganisasi 52.0% 48.0% 100.0%
% within Klon 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 52.0% 48.0% 100.0%
48
LAMPIRAN V
Uji Asumsi
49
UJI NORMALITAS
Statistics
JmlLoneliness JmlSPS
N Valid
100 100
Missing 0 0
Skewness .113 .545
Std. Error of Skewness .241 .241
Kurtosis -.652 -.570
Std. Error of Kurtosis .478 .478
Pada tabel diatas Skewness kesepian adalah 0,113 dan nilai Std. Eror of Skewness kesepian
adalah 0,241. Hasil dari 0,113/0,241 = 0,468, karena hasil pembagian berada diantara ± 1,96
maka distribusi data normal. Kemudian data partisipasi sosial nilai kurtosis partisipasi sosial -
0,570 dan nilai Std Error of kurtosis partisipasi sosial adalah 0,478. Hasil dari -0,570/0.478 =
1,192, karena hasil pembagian berada diantara ± 1,96 maka distribusi data normal ()
UJI LINIERITAS
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
JmlLoneliness *
JmlSPS
Between
Groups
(Combined) 4087.435 47 86.967 1.100 .368
Linearity 358.684 1 358.684 4.536 .038
Deviation from
Linearity
3728.751 46 81.060 1.025 .463
Within Groups 4112.125 52 79.079
Total 8199.560 99
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai linearity sebesar 0,038 karena nilai sig kurang dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi sosial dan kesepian terdapat hubungan yang
linier.
50
LAMPIRAN
Tabulasi Data
51
DATA SUBJEK
No Nama Jk Usia Pekerjaan Pendidikan Status Jml
Anak
Tinggal
Bersama Aktivitas
1 Tarmidi L 68Thn Pensiunan guru SGA Duda 5 Orang Sendirian Tidak ada
2 Priyatno L 63Thn Pedagang Sayur SD Menikah 3 Orang Keluarga Tidak ada
3 Djamil L 60Thn Sopir SD Menikah 3 Orang Keluarga Tidak ada
4 Lilik P 60Thn IRT SD Menikah 1 Orang Keluarga Tidak ada
5 Mochtar L 78Thn Pensiunan AU SMP Menikah 6 Orang Istri Ada Kegiatan
6 Tedja L 70Thn Pensiunan Tentara SMA Menikah 3 Orang Istri Ada Kegiatan
7 Rokayah P 70Thn IRT SMP Menikah 4 Orang Keluarga Ada Kegiatan
8 Winda P 60Thn Salon SMA Janda 2 Orang Anak Tidak ada
9 Nanik P 70Thn IRT SMP Janda 5 Orang Anak Tidak ada
10 Tukiran L 72Thn Pensiunan Tentara SMP Menikah 5 Orang Keluarga Tidak ada
11 Saini P 73Thn IRT SD Menikah 3 Orang Keluarga Ada Kegiatan
12 Sulistiowati P 65Thn IRT SMA Janda
3 Orang Anak dan
cucu Tidak ada
13 Samidi L 79Thn Pensiunan Guru SGA Duda
4 Orang Anak dan
Cucu Ada Kegiatan
14 Sugeng L 80Thn Pensiunan Guru SGA Duda 4 Orang Sendirian Ada Kegiatan
15 Marini P 62Thn Buruh RT SMP Janda 4 Orang Sendirian Tidak ada
16 Abdulah L 80Thn Tdk Bekerja SMP Duda 5 Orang Anak Cucu Tidak ada
17 Samijan L 85Thn Tdk Bekerja SD Menikah 2 Orang Anak Tidak ada
18 Rainten P 85Thn Wiraswasta SD Janda 2 Orang Anak Tidak ada
19 Ismail L 75Thn Petani SD Duda 2 Orang Anak Ada Kegiatan
20 Kunaini P 64Thn IRT SMP Menikah 5 Orang Suami Ada Kegiatan
21 Subagyo L 73Thn Pensiunan
Purnawirawan SMP
Menikah 2 Orang
Keluarga Ada Kegiatan
22 Seno L 72Thn Pensiunan AU SMP Menikah
6 Orang Anak Istri
Cucu Ada Kegiatan
23 Wiyono L 60Thn Pedagang Sayur SD Duda 2 Orang Anak Ada Kegiatan
24 Nurhayah P 72Thn IRT SMP Janda 4 Orang Anak&Cucu Tidak ada
No Nama Jk Usia Pekerjaan Pendidikan Status Jml Tinggal Aktivitas
52
Anak Bersama
25 Tumini P 73Thn IRT SD Menikah 4 Orang Suami Tidak ada
26 Sulistiowati P 68Thn Pensiunan guru SGA Janda
3 Orang Anak dan
cucu Ada Kegiatan
27 Darmidji L 82Thn Tdk Bekerja SMP Duda
6 Orang Anak dan
Cucu Ada Kegiatan
28 Dayat L 77Thn Pensiunan Tentara SMP Menikah
4 Orang Istri, Anak
Cucu Ada Kegiatan
29 Masaroh P 73Thn IRT SMP Janda
4 Orang Anak dan
Cucu Tidak ada
30 Maria P 72Thn IRT SMA Janda
3Orang Anak dan
Cucu Tidak ada
31 Saripin L 82Thn Pensiunan Tentara,
Jualan Toko SMP
Menikah 2 Orang
Istri Ada Kegiatan
32 Kris L 80Thn Pensiunan Tentara SMP Menikah 3 Orang Istri Ada Kegiatan
33 Wayan L 68Thn Penjual toko SD Menikah 5 Orang Istri Ada Kegiatan
34 Sahli L 82Thn Pensiunan guru SGA Menikah 6 Orang Istri Ada Kegiatan
35 Sularto L 78Thn Sopir Angkot SD Menikah 5 Orang Istri Ada Kegiatan
36 Ali L 70Thn Tdk Bekerja SMP Duda 5 Orang Anak Ada Kegiatan
37 Hanik P 75Thn IRT SMA Menikah 4 Orang Suami Ada Kegiatan
38 Djaenudi L 68Thn Tdk Bekerja SMP Duda 3 Orang Anak Ada Kegiatan
39 Giono L 80Thn Pensiunan Guru SGA Duda 2 Orang Sendirian Tidak ada
40 Yati P 60Thn IRT SMA Menikah 3 Orang Anak Ada Kegiatan
41 Muiminah P 76Thn IRT SD Janda 6 Orang Anak& Cucu Ada Kegiatan
42 Dewi P 71Thn IRT SMP Menikah 5 Orang Cucu Ada Kegiatan
43 Wiyono L 77Thn Pensiunan Tentara SMA Menikah 4 Orang Keluarga Ada Kegiatan
44 Samini P 76Thn Penjual toko SD Janda 3 Orang Sendirian Tidak ada
45 Kuat S. L 60Thn Pensiunan AU SMA Menikah 3 Orang Istri Ada Kegiatan
46 F.X Sawali L 80Thn Pensiunan guru SGA Duda 5 Orang Anak Ada Kegiatan
47 S.Hartatik P 60Thn Jual Bubur SMA Janda 2 Orang Sendirian Ada Kegiatan
48 Sulistiyani P 60Thn IRT SMP Janda 2 Orang Anak & Cucu Ada Kegiatan
No Nama Jk Usia Pekerjaan Pendidikan Status Jml
Anak
Tinggal
Bersama Aktivitas
53
49 Dewa L 60Thn Swasta (Percetakan) SMA Menikah 2 Orang Keluarga Ada Kegiatan
50 Umi P 85Thn IRT SMP Janda 1 Orang Anak Ada Kegiatan
51 Kadir L 66Thn Penjaga Sekolah SMA Duda 3 Orang Anak Ada Kegiatan
52 Gimah P 75Thn IRT SD Janda 11 Orang Anak Ada Kegiatan
53 Rusminah P 64Thn IRT SD Menikah
3 Orang Suami dan
Anak Tidak ada
54 Tari P 80Thn IRT SD Menikah
6 Orang Anak dan
Suami Ada Kegiatan
55 Misdi L 68Thn Wiraswasta SMP Duda 5 Orang Anak Tidak ada
56 Anik P 61Thn IRT SMA Janda
2 Orang Anak dan
Cucu Tidak ada
57 Jumiatun P 75Thn IRT SD Menikah 4 Orang Suami Ada Kegiatan
58 Supiyatun P 62Thn IRT SMP Menikah 2 Orang Suami Ada Kegiatan
59 Sugiarti P 60Thn IRT SMP Menikah 3 Orang Suami Ada Kegiatan
60 Tutik P 70Thn IRT dan Penjual
sayur SMP
Janda
Tidak
ada Sendirian Tidak ada
61 Retno P 65Thn IRT SMP Menikah 4 Orang Suami Ada Kegiatan
62 Isyono L 60Thn Sopir Angkot SD Menikah 2 Orang Istri Tidak ada
63 Totok L 78Thn Tdk Bekerja SD Menikah
4 Orang Istri Anak
Cucu Tidak ada
64 Marsini P 70Thn IRT penjual pangsit SMP Janda
2 Orang Anak dan
Cucu Ada Kegiatan
65 Mursia P 72Thn IRT SMP Janda
3 Orang Anak dan
Cucu Ada Kegiatan
66 Supri L 75Thn Pensiunan Kereta
Api SMP
Menikah 3 Orang
Istri Anak
Cucu Ada Kegiatan
67 Kaselan L 72Thn Pensiunan Guru SGA Menikah
5 Orang Istri Anak
Cucu Ada Kegiatan
68 Endah P 63Thn IRT SMA Menikah
2 Orang Suami dan
Anak Ada Kegiatan
No Nama Jk Usia Pekerjaan Pendidikan Status Jml
Anak
Tinggal
Bersama Aktivitas
69 Pasimah P 70Thn Penjual sayur SD Janda 4 Orang Sendirian Ada Kegiatan
54
70 Heru L 75Thn Purnawirawan SMP Menikah 3 Orang Istri Ada Kegiatan
71 Muljanah P 65Thn IRT+Buka Toko SMP Menikah 2 Orang Suami Ada Kegiatan
72 Saripah P 68Thn IRT SD Menikah 2 Orang Suami Ada Kegiatan
73 Bambang L 60Thn Wiraswasta SMA Menikah 3 Orang Istri Anak Ada Kegiatan
74 Djuali L 80Thn Tdk Bekerja SD Duda
4 Orang Anak dan
Cucu Tidak ada
75 Sawidji L 83Thn Tdk Bekerja SD Duda
4 Orang Anak dan
Cucu Tidak ada
76 Suwarjito L 75Thn Sopir SMP Menikah 5 Orang Istri Ada Kegiatan
77 Lastri P 77Thn IRT SD Janda
5 Orang Anak dan
Cucu Tidak ada
78 Hartini P 72Thn IRT SMP Janda 2 Orang Sendirian Tidak ada
79 Sunandar L 80Thn Pensiunan AU SMP Duda
4 Orang Anak dan
Cucu Ada Kegiatan
80 Solikhin L 70Thn Pedagang SMP Menikah 3 Orang Istri Ada Kegiatan
81 Zaenuri L 70Thn Sopir SD Duda
3 Orang Anak dan
Cucu Tidak ada
82 Paidi L 82Thn Tdk Bekerja SD Menikah
4 Orang Anak, cucu,
Istri Tidak ada
83 Salam L 75Thn Pensiunan Guru SGA Menikah 2 Orang Istri Ada Kegiatan
84 Suyami P 70Thn IRT SD Menikah 1 Orang Suami Ada Kegiatan
85 Astutik P 60Thn IRT SMA Menikah
2 Orang Suami, Anak
Cucu Tidak ada
86 Yasin L 60Thn Wiraswasta SMP Menikah
3 Orang Istri dan
Anak Ada Kegiatan
87 Mursa'at P 80Thn Tdk Bekerja SMP Menikah 4 Orang Keluarga Ada Kegiatan
88 Saini P 77Thn Penjual sayur SD Menikah 3 Orang Keluarga Ada Kegiatan
89 Pateni P 82thn Tdk Bekerja SD Janda
2 Orang Anak dan
Cucu Tidak ada
No Nama Jk Usia Pekerjaan Pendidikan Status Jml
Anak
Tinggal
Bersama Aktivitas
90 Pendi L 71Thn Tdk Bekerja SMP Menikah
3 Orang Istri Anak
Cucu Ada Kegiatan
55
91 Pujiono L 60Thn Petani SD Menikah 3 Orang Istri Ada Kegiatan
92 Istiqoma P 65Thn IRT SMP Menikah
3 Orang Suami Anak
Cucu Tidak ada
93 Samsiah P 60Thn IRT SMA Menikah
2 Orang Suami dan
Anak Tidak ada
94 Ninik P 60Thn IRT SMA Menikah
2 Orang Suami dan
Anak Ada Kegiatan
95 Pujianti P 70Thn Pensiunan Guru SGA Menikah 2 Orang Suami Ada Kegiatan
96 Sulaikha P 63Thn IRT SMA Menikah 2 Orang Suami Ada Kegiatan
97 Ismiatun P 62Thn IRT SMA Janda 2 Orang Anak Ada Kegiatan
98 Utari P 60Thn Wiraswasta SMA Menikah
2 Orang Suami dan
Anak Ada Kegiatan
99 Imah P 70Thn Pensiunan Guru SGA Menikah 4 Orang Suami Ada Kegiatan
100 Iwan L 65Thn Ketua RT SMA Duda 3 Orang Keluarga Ada Kegiatan
56
SKALA PARTISIPASI SOSIAL
S ITEM PARTISIPASI SOSIAL
JML Z SPS T SPS KATEGORI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 5 3 2 1 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 5 1 43 -0.983 40.17 Rendah
2 1 1 1 5 5 2 2 1 3 1 2 5 1 1 2 5 1 1 1 1 3 2 1 1 49 -0.5968 44.03 Rendah
3 1 3 1 3 2 1 2 1 5 1 2 2 2 2 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 42 -1.0474 39.53 Rendah
4 2 4 1 3 3 1 2 1 2 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 4 2 1 43 -0.983 40.17 Rendah
5 2 4 1 4 5 1 2 2 3 2 2 3 1 2 1 1 1 2 1 4 5 3 5 1 58 -0.0174 49.83 Rendah
6 4 2 2 5 5 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 5 5 5 5 5 5 4 80 1.39885 63.99 Tinggi
7 1 4 1 2 2 1 2 1 2 1 2 4 1 1 1 4 2 4 1 5 4 4 4 1 55 -0.2105 47.89 Rendah
8 2 3 1 2 2 1 3 1 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 43 -0.983 40.17 Rendah
9 3 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 -1.1761 38.24 Rendah
10 4 4 2 4 5 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 42 -1.0474 39.53 Rendah
11 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 4 82 1.5276 65.28 Tinggi
12 1 4 3 4 5 3 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44 -0.9186 40.81 Rendah
13 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 83 1.59198 65.92 Tinggi
14 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 84 1.65635 66.56 Tinggi
15 1 3 1 2 3 1 2 1 3 1 3 2 1 1 1 1 1 2 1 3 4 3 2 1 44 -0.9186 40.81 Rendah
16 1 1 1 3 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 1 2 2 1 3 3 2 3 1 43 -0.983 40.17 Rendah
17 1 1 1 3 4 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 4 4 2 4 1 47 -0.7255 42.75 Rendah
18 1 1 1 4 4 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 4 2 2 1 4 2 2 3 1 45 -0.8543 41.46 Rendah
19 1 1 1 1 2 1 5 1 5 1 5 5 1 1 1 1 4 2 1 5 4 5 5 1 60 0.11137 51.11 Tinggi
20 4 4 2 3 4 2 2 2 4 2 2 4 2 4 2 4 2 2 1 4 4 4 4 2 70 0.75511 57.55 Tinggi
21 1 4 2 4 4 2 3 2 4 4 3 3 2 3 1 1 3 3 3 5 5 3 5 1 71 0.81948 58.19 Tinggi
22 1 4 2 4 4 4 3 1 4 4 4 2 2 3 1 1 2 3 3 5 5 3 5 1 71 0.81948 58.19 Tinggi
23 1 3 1 5 5 1 3 1 3 1 3 2 1 2 1 1 2 2 1 5 4 3 5 1 57 -0.0818 49.18 Rendah
24 4 4 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 -1.5624 34.38 Rendah
25 1 4 3 3 3 2 2 1 4 1 4 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44 -0.9186 40.81 Rendah
57
S ITEM PARTISIPASI SOSIAL
JML Z SPS T SPS KATEGORI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
26 2 4 4 4 5 4 4 3 4 1 4 3 3 3 4 4 3 2 2 5 3 4 5 1 81 1.46323 64.63 Tinggi
27 1 4 1 3 4 1 2 1 2 3 2 3 1 2 1 1 3 3 1 2 3 2 3 1 50 -0.5324 44.68 Rendah
28 2 4 2 4 4 2 3 2 3 2 4 4 2 2 1 4 3 4 4 5 4 4 5 1 75 1.07698 60.77 Tinggi
29 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44 -0.9186 40.81 Rendah
30 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 44 -0.9186 40.81 Rendah
31 1 4 2 3 4 2 3 2 2 3 4 3 2 2 1 3 3 3 1 3 3 3 5 1 63 0.30449 53.04 Tinggi
32 2 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 5 3 4 4 3 3 4 5 3 85 1.72072 67.21 Tinggi
33 1 3 1 3 4 1 3 1 3 2 4 2 1 2 1 3 2 2 1 4 3 4 5 1 57 -0.0818 49.18 Rendah
34 3 4 1 3 2 3 3 3 2 2 4 3 1 4 1 4 3 1 3 5 5 3 5 1 69 0.69074 56.91 Tinggi
35 3 5 1 3 1 1 2 4 2 1 5 4 1 2 1 5 3 4 1 4 4 4 5 1 67 0.56199 55.62 Tinggi
36 1 2 5 4 2 2 3 1 3 3 3 4 4 2 1 1 2 2 2 3 4 4 5 1 64 0.36886 53.69 Tinggi
37 1 3 1 2 3 1 2 1 1 1 4 2 1 2 1 5 3 1 1 5 5 4 5 1 56 -0.1461 48.54 Rendah
38 1 1 4 2 2 2 2 1 4 3 4 2 3 2 1 1 1 2 1 4 5 2 4 1 55 -0.2105 47.89 Rendah
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 1 4 2 1 32 -1.6911 33.09 Rendah
40 2 1 2 2 3 2 3 1 4 3 4 3 2 3 2 2 2 1 3 5 5 3 5 1 64 0.36886 53.69 Tinggi
41 3 3 1 3 2 2 3 1 5 4 4 4 2 2 1 3 3 3 2 5 5 4 5 2 72 0.88386 58.84 Tinggi
42 3 3 5 4 2 4 2 1 5 3 2 3 4 2 4 4 2 3 2 3 4 3 3 2 73 0.94823 59.48 Tinggi
43 1 3 1 2 2 1 2 2 3 4 4 4 1 2 1 4 2 1 2 5 5 3 5 1 61 0.17574 51.76 Tinggi
44 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 4 4 3 2 1 41 -1.1117 38.88 Rendah
45 4 1 4 3 5 4 4 1 5 4 4 2 3 3 4 3 1 3 3 5 4 4 5 1 80 1.39885 63.99 Tinggi
46 4 4 4 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 96 2.42884 74.29 Tinggi
47 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 95 2.36447 73.64 Tinggi
48 4 1 1 4 3 1 4 1 4 4 4 4 2 4 1 4 1 3 2 5 4 4 5 2 72 0.88386 58.84 Tinggi
49 2 1 2 3 3 2 4 1 3 1 4 4 2 2 1 1 1 2 1 5 3 4 5 1 58 -0.0174 49.83 Rendah
50 2 3 1 5 4 1 2 3 3 2 2 3 1 2 1 4 2 2 1 4 4 3 4 2 61 0.17574 51.76 Tinggi
51 2 3 2 2 4 2 5 1 2 2 5 4 2 5 2 2 2 2 1 3 4 5 5 2 69 0.69074 56.91 Tinggi
58
S ITEM PARTISIPASI SOSIAL
JML Z SPS T SPS KATEGORI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
52 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 1 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 3 85 1.72072 67.21 Tinggi
53 4 4 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 42 -1.0474 39.53 Rendah
54 4 2 1 5 4 1 2 1 1 1 3 3 1 2 1 4 2 2 1 5 4 3 4 1 58 -0.0174 49.83 Rendah
55 3 3 2 4 4 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 3 2 2 1 4 4 4 5 1 67 0.56199 55.62 Tinggi
56 3 2 1 4 2 1 4 1 2 1 3 3 1 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 44 -0.9186 40.81 Rendah
57 1 4 1 4 4 1 3 1 2 1 3 3 1 2 1 1 2 2 1 3 3 3 3 1 51 -0.468 45.32 Rendah
58 4 4 3 4 4 3 4 3 4 1 4 2 3 3 1 4 2 3 1 5 3 4 5 2 76 1.14136 61.41 Tinggi
59 3 4 2 3 3 2 3 2 3 1 3 3 2 2 1 4 2 3 1 5 4 4 2 1 63 0.30449 53.04 Tinggi
60 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 4 3 2 3 1 40 -1.1761 38.24 Rendah
61 1 1 1 3 3 2 3 1 3 2 3 2 1 2 1 4 3 1 1 4 3 3 3 1 52 -0.4036 45.96 Rendah
62 1 1 1 3 3 1 2 1 2 1 3 2 1 2 1 1 2 1 1 4 3 3 3 1 44 -0.9186 40.81 Rendah
63 1 1 1 3 3 1 2 1 2 1 3 2 1 1 1 1 2 1 1 2 3 2 3 1 40 -1.1761 38.24 Rendah
64 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 1 5 5 4 5 3 85 1.72072 67.21 Tinggi
65 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 1 5 5 4 4 2 85 1.72072 67.21 Tinggi
66 1 4 1 3 4 2 3 1 2 3 3 2 1 2 1 1 2 2 1 2 3 3 5 1 53 -0.3393 46.61 Rendah
67 1 4 1 3 3 1 2 1 4 1 3 3 1 2 1 1 2 2 1 3 4 3 3 1 51 -0.468 45.32 Rendah
68 2 1 1 4 4 2 4 1 3 1 4 2 1 3 1 4 2 2 1 5 5 4 4 1 62 0.24012 52.4 Tinggi
69 1 4 1 2 2 1 3 1 2 1 4 3 1 2 1 3 2 2 1 4 3 3 3 1 51 -0.468 45.32 Rendah
70 2 4 2 3 3 2 2 1 3 3 3 4 1 2 1 1 2 2 3 4 4 3 4 1 60 0.11137 51.11 Tinggi
71 1 4 1 3 3 1 3 1 3 1 4 2 1 2 1 3 2 2 1 5 4 4 4 1 57 -0.0818 49.18 Rendah
72 1 1 1 3 3 1 3 1 2 1 4 1 1 2 1 4 2 2 1 5 3 4 2 1 50 -0.5324 44.68 Rendah
73 1 1 3 4 4 4 3 1 5 3 4 1 3 3 1 1 2 3 1 5 5 4 5 1 68 0.62636 56.26 Tinggi
74 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2 3 2 3 1 39 -1.2405 37.6 Rendah
75 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 4 2 3 1 38 -1.3049 36.95 Rendah
76 1 4 1 4 3 1 2 1 3 1 3 2 1 2 1 1 2 1 1 5 5 3 5 1 54 -0.2749 47.25 Rendah
77 1 1 3 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 39 -1.2405 37.6 Rendah
59
S ITEM PARTISIPASI SOSIAL
JML Z SPS T SPS KATEGORI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
78 1 4 1 2 2 1 2 1 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 5 2 3 2 1 44 -0.9186 40.81 Rendah
79 1 4 2 3 3 2 2 1 3 1 3 3 1 2 1 1 2 3 3 5 4 3 3 1 57 -0.0818 49.18 Rendah
80 1 4 1 4 4 1 3 1 2 1 4 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 4 5 1 56 -0.1461 48.54 Rendah
81 1 4 1 3 3 1 3 1 2 1 4 3 1 2 1 1 1 1 1 5 2 3 3 1 49 -0.5968 44.03 Rendah
82 1 1 1 2 4 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 5 1 2 1 38 -1.3049 36.95 Rendah
83 3 4 1 3 3 2 3 1 3 1 3 4 1 2 1 1 2 3 2 5 3 3 5 1 60 0.11137 51.11 Tinggi
84 1 4 1 3 3 1 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 2 1 5 4 3 4 1 50 -0.5324 44.68 Rendah
85 3 4 1 4 4 2 2 1 3 1 4 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 45 -0.8543 41.46 Rendah
86 3 4 2 4 4 2 3 1 3 1 4 3 2 3 1 4 3 1 1 5 5 4 5 1 69 0.69074 56.91 Tinggi
87 4 4 4 3 3 4 5 5 5 1 4 3 4 4 4 4 4 1 1 5 5 4 4 3 88 1.91385 69.14 Tinggi
88 1 4 3 2 2 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 89 1.97822 69.78 Tinggi
89 1 4 1 3 3 1 1 1 2 1 2 4 1 1 1 1 1 2 1 2 3 3 2 1 43 -0.983 40.17 Rendah
90 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 87 1.84947 68.49 Tinggi
91 1 4 1 4 3 1 3 1 2 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 5 3 3 5 1 53 -0.3393 46.61 Rendah
92 2 4 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 -1.3692 36.31 Rendah
93 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 38 -1.3049 36.95 Rendah
94 2 4 1 4 5 1 4 1 3 1 4 3 1 3 1 4 2 1 1 5 5 4 5 1 66 0.49761 54.98 Tinggi
95 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 4 1 3 1 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 54 -0.2749 47.25 Rendah
96 3 4 3 4 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 4 1 1 1 4 4 2 2 1 56 -0.1461 48.54 Rendah
97 3 4 4 4 4 3 3 1 4 1 4 3 3 2 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 58 -0.0174 49.83 Rendah
98 3 4 4 4 5 4 4 1 5 4 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 55 -0.2105 47.89 Rendah
99 1 4 3 4 4 3 3 2 4 1 4 2 3 2 3 1 1 2 1 5 5 4 3 1 66 0.49761 54.98 Tinggi
100 2 4 3 5 5 3 2 1 1 3 3 1 1 1 2 2 2 2 1 4 4 2 2 1 57 -0.0818 49.18 Rendah
60
S ITEM SKALAN KESEPIAN
JML Z K T K Ka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 93 1.9361 69.36 Tinggi
2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 69 -0.70104 42.99 Rendah
3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 73 -0.26152 47.38 Rendah
4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 69 -0.70104 42.99 Rendah
5 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 65 -1.14056 38.59 Rendah
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 75 -0.04175 49.58 Rendah
7 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 65 -1.14056 38.59 Rendah
8 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 82 0.72741 57.27 Tinggi
9 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 0.17801 51.78 Tinggi
10 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 75 -0.04175 49.58 Rendah
11 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 65 -1.14056 38.59 Rendah
12 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 80 0.50765 55.08 Tinggi
13 4 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 81 0.61753 56.18 Tinggi
14 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 3 2 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 80 0.50765 55.08 Tinggi
15 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 76 0.06813 50.68 Tinggi
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 87 1.27682 62.77 Tinggi
17 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 65 -1.14056 38.59 Rendah
18 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 88 1.3867 63.87 Tinggi
19 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 97 2.37563 73.76 Tinggi
20 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 78 0.28789 52.88 Tinggi
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 74 -0.15164 48.48 Rendah
61
S ITEM SKALA KESEPIAN
JML Z K T K Ka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 75 -0.04175 49.58 Rendah
23 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 79 0.39777 53.98 Tinggi
24 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 93 1.9361 69.36 Tinggi
25 3 2 2 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 74 -0.15164 48.48 Rendah
26 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 88 1.3867 63.87 Tinggi
27 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 89 1.49658 64.97 Tinggi
28 3 2 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 71 -0.48128 45.19 Rendah
29 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 88 1.3867 63.87 Tinggi
30 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 82 0.72741 57.27 Tinggi
31 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 68 -0.81092 41.89 Rendah
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 65 -1.14056 38.59 Rendah
33 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 72 -0.3714 46.29 Rendah
34 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 70 -0.59116 44.09 Rendah
35 2 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 68 -0.81092 41.89 Rendah
36 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 73 -0.26152 47.38 Rendah
37 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 76 0.06813 50.68 Tinggi
38 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 69 -0.70104 42.99 Rendah
39 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 65 -1.14056 38.59 Rendah
40 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 72 -0.3714 46.29 Rendah
41 1 2 3 4 3 3 3 3 1 4 2 2 2 2 2 3 3 4 4 4 3 2 2 2 2 4 70 -0.59116 44.09 Rendah
42 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 65 -1.14056 38.59 Rendah
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 76 0.06813 50.68 Tinggi
62
S ITEM SKALA KESEPIAN
JML Z K T K Ka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
44 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 66 -1.03068 39.69 Rendah
45 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 81 0.61753 56.18 Tinggi
46 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 72 -0.3714 46.29 Rendah
47 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 74 -0.15164 48.48 Rendah
48 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 79 0.39777 53.98 Tinggi
49 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 74 -0.15164 48.48 Rendah
50 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 59 -1.79985 32 Rendah
51 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 4 90 1.60646 66.06 Tinggi
52 2 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 66 -1.03068 39.69 Rendah
53 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 91 1.71634 67.16 Tinggi
54 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 70 -0.59116 44.09 Rendah
55 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 78 0.28789 52.88 Tinggi
56 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 83 0.83729 58.37 Tinggi
57 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 61 -1.58009 34.2 Rendah
58 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 84 0.94717 59.47 Tinggi
59 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 76 0.06813 50.68 Tinggi
60 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 59 -1.79985 32 Rendah
61 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 70 -0.59116 44.09 Rendah
62 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 73 -0.26152 47.38 Rendah
63 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 68 -0.81092 41.89 Rendah
64 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 60 -1.68997 33.1 Rendah
65 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 78 0.28789 52.88 Tinggi
63
S ITEM SKALA KESEPIAN
JML Z K T K Ka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
66 2 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 68 -0.81092 41.89 Rendah
67 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 60 -1.68997 33.1 Rendah
68 4 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 79 0.39777 53.98 Tinggi
69 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 66 -1.03068 39.69 Rendah
70 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 65 -1.14056 38.59 Rendah
71 4 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 76 0.06813 50.68 Tinggi
72 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 73 -0.26152 47.38 Rendah
73 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 84 0.94717 59.47 Tinggi
74 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 57 -2.01961 29.8 Rendah
75 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 60 -1.68997 33.1 Rendah
76 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 79 0.39777 53.98 Tinggi
77 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90 1.60646 66.06 Tinggi
78 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 87 1.27682 62.77 Tinggi
79 3 2 2 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 2 2 2 74 -0.15164 48.48 Rendah
80 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 77 0.17801 51.78 Tinggi
81 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 75 -0.04175 49.58 Rendah
82 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 90 1.60646 66.06 Tinggi
83 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 72 -0.3714 46.29 Rendah
84 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 71 -0.48128 45.19 Rendah
85 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 84 0.94717 59.47 Tinggi
86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78 0.28789 52.88 Tinggi
87 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 61 -1.58009 34.2 Rendah
64
S ITEM SKALA KESEPIAN
JML Z K T K Ka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
88 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 67 -0.9208 40.79 Rendah
89 3 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 89 1.49658 64.97 Tinggi
90 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 62 -1.47021 35.3 Rendah
91 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 87 1.27682 62.77 Tinggi
92 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 84 0.94717 59.47 Tinggi
93 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 4 3 85 1.05705 60.57 Tinggi
94 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 78 0.28789 52.88 Tinggi
95 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 86 1.16694 61.67 Tinggi
96 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 2 79 0.39777 53.98 Tinggi
97 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 83 0.83729 58.37 Tinggi
98 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 85 1.05705 60.57 Tinggi
99 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 3 2 74 -0.15164 48.48 Rendah
100 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 1 2 2 3 3 3 79 0.39777 53.98 Tinggi