hubungan pengetahuan dan perilaku ibu...

40
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS KECAMATAN JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2015 Nama Peneliti : Adelina Romaito Nim : 2013-31-173 Tanggal wawancara : ……/……/2015 A. Data Umum Identitas Balita Nama Balita : Umur : Jenis Kelamin : Identitas Orang Tua Nama Responden : Umur : Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pegawai Negeri Sipil Wiraswasta Lain-lain……………………… Pendidikan Terakhir : Pendidikan Dasar (SD,SMP/sederajat) Pendidikan Menengah (SMA/sederajat) Pendidikan Tinggi (DI-DIII,S1,S2) Alamat :

Upload: trinhtruc

Post on 17-May-2018

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP

KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA

BALITA DI PUSKESMAS KECAMATAN JATIUWUNG KOTA

TANGERANG TAHUN 2015

Nama Peneliti : Adelina Romaito

Nim : 2013-31-173

Tanggal wawancara : ……/……/2015

A. Data Umum

Identitas Balita

Nama Balita :

Umur :

Jenis Kelamin :

Identitas Orang Tua

Nama Responden :

Umur :

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pegawai Negeri Sipil

Wiraswasta

Lain-lain………………………

Pendidikan Terakhir : Pendidikan Dasar (SD,SMP/sederajat)

Pendidikan Menengah (SMA/sederajat)

Pendidikan Tinggi (DI-DIII,S1,S2)

Alamat :

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

B. Pengetahuan Ibu tentang penyakit ISPA

Jawablah pernytaan dibawah ini dengan tepat dan berilah tanda checklist

atau contreng (√) pada salah satu kolom yang telah disediakan.

No Item Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1. ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang berlangsung selama

14 hari

2. ISPA dapat ditularkan lewat udara dan percikan ludah

3. Batuk merupakan gejala ISPA

4. Pilek merupakan gejala ISPA

5. Serak merupakan gejala ISPA

6. Panas atau demam lebih dari 37°C merupakan gejala ISPA

7. Lingkungan dapat mempengaruhi penyebab terjadinya ISPA

8. Kebiasaan merokok didalam ruangan merupakan penyebab ISPA

9. Perilaku ibu mempengaruhi penyebab ISPA

10. Menjaga gizi anak merupakan pencegahan dari ISPA

11. Imunisasi lengkap merupakan pencegahan dari penyakit ISPA

12. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan perupakan

pencegahan dari penyakit ISPA

13. Menjauhkan balita dari penderita ISPA merupakan pencegahan ISPA

14. Tidak membakar sampah di lingkungan rumah merupakan cara

pencegahan penyakit ISPA

15. Membuka jendela di pagi hari merupakan cara pencegahan penyakit

ISPA

16 Cukupnya cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar dapat

menurunkan kejadian risiko ISPA

17. Tidak menutup mulut saat batuk dan bersin merupakan salah satu

faktor risiko terjadinya ISPA

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

C. Perilaku Ibu dengan Kejadian ISPA pada Balita

Jawablah pernyataan dibawah ini dengan tepat dan berilah tanda checklist

atau contreng (√) pada pada salah satu kolom yang telah disediakan.

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1. Menutup mulut dan hidung saat bersin

2. Menjaga anak dalam keadaan bersih

3. Mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan tentang ISPA

4. Menggunakan masker saat flu

5. Membuka jendela rumah pada pagi hari

6. Tidak membiarkan anggota keluarga yang lain untuk

merokok di dalam rumah

7. Memberikan ASI Eksklusif pada balitanya selama 6 bulan

8. Tidak membakar sampah di lingkungan rumah

9. Menjauhkan anak berhubungan dengan penderita ISPA

10. Membawa anak ke Puskesmas ketika mengalami demam dan

batuk

11. Membawa balita ke posyandu rutin setiap bulannya

12. Memberikan imunisasi lengkap pada balita sebagai

pencegahan penyakit ISPA

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 1

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU

TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT

(ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS KECAMATAN JATIUWUNG

KOTA TANGERANG TAHUN 2015

Adelina Romaito(1)

, Nurul Wandasari Singgih, SKM, M.Epid(2)

, Zelfino, SKM,

MM, MKM(3)

ABSTRAK

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab

kesakitan utama pada balita di negara berkembang. Pada tahun 2014 tercatat

2.059 balita golongan umur 1-4 tahun menderita ISPA di Puskesmas Kecamatan

Jatiuwung. Padatnya pemukiman penduduk dan banyaknya industri di kawasan

Jatiuwung merupakan faktor risiko bagi masyarakat terutama pada balita untuk

terkena penyakit ISPA karena kondisi lingkungan yang buruk. Tujuan umum dari

penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang

penyakit ISPA dan perilaku ibu terhadap kejadian ISPA pada balita di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang tahun 2015.

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik, dengan pendekatan cross

sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki anak balita berusia 1-4 tahun dan

berdomisili di wilayah Puskesmas Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang yang

terbagi dalam 6 kelurahan sebanyak 2.059 orang dan diambil sampel sebanyak

183 orang yang dipilih secara systematic random sampling. Analisis data

menggunakan analisis univariat dan bivariat Chi Square.

Hasil penelitian yang didapat dari analisis bivariat adalah ada hubungan

yang bermakna antara pengetahuan terhadap kejadian ISPA pada balita dengan

nilai p value = 0,029 < 0,05. Begitu pula pada perilaku bahwa ada hubungan yang

bermakna antara perilaku ibu dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung dengan nilai p value = 0,004 < 0,05. Diharapkan ibu yang

memiliki anak balita menjadi lebih baik lagi dalam pencegahan ISPA, selain itu

balita juga harus mendapatkan imunisasi lengkap untuk meningkatkan imunitas

tubuh terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka kejadian ISPA pada

balita.

Kata kunci : Pengetahuan Ibu, Perilaku Ibu, ISPA, Balita

PENDAHULUAN

Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA) merupakan salah satu

penyebab kesakitan utama pada

balita di negara berkembang.

Berdasarkan data Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) prevalensi ISPA

di Indonesia tahun 2013 adalah

25,0%. Provinsi Banten masuk

dalam 10 besar provinsi ISPA

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 2

tertinggi dengan prevalensi 25,8%

(Riskesdas, 2013). Pada tahun 2014

tercatat 2.059 balita golongan umur

1 – 4 tahun menderita ISPA di

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung.

Padatnya pemukiman penduduk dan

banyaknya industri di kawasan

Jatiuwung merupakan faktor risiko

bagi masyarakat untuk terkena

penyakit ISPA karena kondisi

lingkungan yang buruk. Buruknya

keadaan lingkungan mencerminkan

perilaku kebersihan masyarakat

sekitar yang kurang peduli dengan

lingkungan, seperti masih melakukan

pembakaran sampah disekitar

rumahnya, jarang membuka jendela

rumah setiap pagi hari terutama pada

rumah kontrakan.

Berdasarkan latar belakang

yang telah dikemukakan diatas, maka

penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai

hubungan antara pengetahuan ibu

tentang penyakit ISPA dan perilaku

ibu terhadap kejadian ISPA pada

balita di Puskesmas Kecamatan

Jatiuwung Kota Tangerang.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan

penelitian yang bersifat deskriptif

analitik, yaitu penelitian yang

menggambarkan objek yang diteliti

melalui data sampel yang mewakili

populasi.

Penelitian ini menggunakan

cross sectional, yaitu penelitian ini

berusaha mempelajari dinamika

hubungan atau korelasi antara

variabel independen dan dependen

dimana pengukurannya pada secara

bersamaan.

Penelitian ini dilakukan pada

bulan November 2015 di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Kota

Tangerang.

Populasi target Populasi

target penelitian adalah seluruh

penderita ISPA yang berdomisili di

wilayah kerja Puskesmas Kecamatan

Jatiuwung Kota Tangerang yang

terbagi dalam 6 kelurahan sebanyak

9.643 orang. Populasi study adalah

jumlah penderita ISPA pada balita

yang berdomisili di wilayah kerja

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Kota Tangerang yang terbagi dalam

6 kelurahan sebanyak 4.597 orang.

Subyek dalam penelitian ini adalah

semua ibu yang memiliki anak balita

usia 1 – 4 tahun yang menderita

ISPA dan berdomisili di wilayah

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Kota Tangerang yang terbagi dalam

6 kelurahan sebanyak 2.059 orang.

Sehingga besar sampel dalam

penelitian adalah dapat dihitung

dengan menggunakan rumus :

n = Z² − ½ α P 1 − P N

d² N − 1 + Z² − ½ α P 1 − P

Maka besaran sampel yang didapat

adalah 183, yang dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 1

Proporsi Sampel Penelitian

Kelurahan N Sampel

Alam Jaya 1354 37

Keroncong 1050 29

Pasir Jaya 964 26

Jatake 1180 32

Manis Jaya 1003 27

Gandasari 1177 32

Total 6728 183

Instrumen penelitian berupa

kuesioner pengetahuan dan sikap

dalam pencegahan ISPA pada anak

balita. Kuesioner sebelum digunakan

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 3

terlebih dahulu diuji validitas dan

reliabilitas menggunakan uji product

moment dan alpha cronbach. Hasil

pengujian validitas dan reliabilitas

menunjukkan kuesioner terbukti

valid dan reliabel sehingga dapat

digunakan sebagai alat pengumpul

data penelitian. Skala data yang

dikumpulkan pada penelitian ini

adalah ordinal, sehingga uji yang

digunakan adalah uji yaitu uji Chi

Square.

HASIL PENELITIAN

1. Analisis Univariat

a. Umur

Umur responden pada penelitian ini

dibagi tiga kategori, yaitu < 25

tahun, 25 – 35 tahun, > 35 tahun.

Distribusi frekuensi umur responden

pada penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Umur

Umur N %

< 25 tahun 53 29,0 %

25–35 tahun 87 47,5 %

>35 tahun 43 23,5 %

Total 183 100 %

Berdasarkan tabel 2 diketahui

bahwa responden umur <25 tahun

memiliki jumlah frekuensi 53

responden (29,0%), sedangkan umur

25–35 tahun memiliki jumlah

frekuensi 87 (47,5%) dan umur >35

tahun memiliki jumlah frekuensi 43

responden (23,5%).

b. Pendidikan Responden

Pendidikan responden pada

penelitian ini dibagi lima kategori

yaitu SD, SMP, SMA, D3 dan S1.

Tabel distribusi pendidikan pada

penelitian ini yaitu sebagai berikut :

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan N %

SD 2 1,1 %

SMP 49 26,7 %

SMA 120 65,6 %

D3 8 4,4 %

S1 4 2,2 %

Total 183 100 %

Berdasarkan tabel 3 diatas,

diketahui bahwa tingkat pendidikan

SD memiliki jumlah frekuensi 2

responden (1,1%) sedangkan SMP

sebanyak 49 responden (26,7%),

SMA sebanyak 120 responden

(65,5%), DIII sebanyak 8 responden

(4,4%) dan S1 frekuesinya sebanyak

4 responden (2,2%).

c. Pekerjaan Responden

Pekerjaan responden di

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang dibagi menjadi 2 kategori

yaitu, bekerja dan tidak bekerja.

Tabel distribusi pada penelitian ini

yaitu sebagai berikut :

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan N %

Bekerja 102 55,7 %

Tidak Bekerja 81 44,3 %

Total 183 100 %

Berdasarkan tabel 4 diatas,

dapat diketahui bahwa responden

yang bekerja sebanyak 102

responden dengan persentase

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 4

(55,7%) sedangkan tidak bekerja

sebanyak 81 responden dengan

persentase (44,3%).

d. Keikutsertaan Dalam Penyuluhan

Kesehatan

Partisipasi ibu dalam

mengikuti penyuluhan kesehatan

digolongkan menjadi dua yaitu Ya

(pernah mengikuti penyuluhan

kesehatan) dan Tidak (tidak pernah

mengikuti penyuluhan kesehatan).

Tabel distribusi partisipasi Ibu dalam

kegiatan penyuluhan kesehatan

adalah sebagai berikut :

Tabel 5

Distribusi Responden Berdasarkan

Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan

Kesehatan

N %

Ya 85 46,4 %

Tidak 98 53,6 %

Total 183 100 %

Berdasarkan tabel 5 dapat

diketahui bahwa responden dengan

golongan pernah mengikuti

penyuluhan kesehatan sebanyak 85

responden dengan persentase

(46,4%), sedangkan responden yang

tidak pernah mengikuti penyuluhan

sebanyak 98 orang dengan

persentase (53,6 %).

e. Kunjungan Posyandu

Partisipasi kunjungan balita

ke posyandu digolongkan menjadi

dua yaitu rutin (melakukan

kunjungan setiap bulan) dan tidak

rutin (jarang melakukan kunjungan

setiap bulan). Tabel distribusi

kunjungan balita ke posyandu

sebagai berikut :

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Kunjungan Balita Ke

Posyandu

Kunjungan Balita

Ke Posyandu

N %

Rutin 89 48,7%

Tidak Rutin 94 51,3 %

Total 183 100 %

Berdasarkan tabel 6 dapat

diketahui bahwa responden dengan

golongan rutin melakukan kunjungan

ke posyandu sebanyak 89 responden

dengan persentase (48,7%),

sedangkan responden yang tidak

rutin melakukan kunjungan ke

posyandu sebanyak 94 responden

dengan persentase (51,3 %).

f. Pemberian ASI Eksklusif

Dalam pemberian ASI

Ekslusif dikategorikan menjadi dua

golongan yaitu tidak dapat ASI

Eksklusif 0–6 bulan (Tidak), dan

dapat ASI Eksklusif 0–6 bulan (Ya).

Tabel distribusi Ibu yang

memberikan ASI Eksklusif pada

balitanya adalah sebagai berikut :

Tabel 7

Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Pemberian ASI

Eksklusif

Pemberian ASI

Eksklusif

N %

Ya 78 42,6 %

Tidak 105 57,4 %

Total 183 100 %

Berdasarkan tabel 7 dapat

dilihat bahwa Ibu yang memberikan

ASI Eksklusif sebanyak 78 orang

dengan persentase (42,6%)

sedangkan Ibu yang tidak

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 5

memberikan ASI Eksklusif sebanyak

105 orang dengan persentase

(57,4%).

g. Pemberian Imunisasi

Dalam pemberian imunisasi

lengkap (Hepatitis B, Polio, BCG,

DPT dan Campak) digolongkan

menjadi dua yaitu imunisasi lengkap

(Ya) dan imunisasi tidak lengkap

(Tidak). Tabel distribusi Ibu yang

memberikan imunisasi lengkap pada

balitanya adalah sebagai berikut :

Tabel 8

Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Imunisasi Lengkap

Imunisasi

Lengkap

N %

Ya 117 63,9 %

Tidak 66 36,1 %

Total 183 100 %

Berdasarkan Tabel 8 dapat

dilihat bahwa anak yang

mendapatkan imunisasi lengkap

sebanyak 117 orang dengan

persentase 63,9 % dan anak yang

tidak mendapatkan imunisasi

lengkap sebanyak 66 orang dengan

persentase 36,1%.

h. Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Pengetahuan Ibu

Pengetahuan responden

dalam penelitian ini dikategorikan

menjadi dua yaitu kurang baik (jika

skor jawaban yang benar ≤ 14) dan

baik (jika skor jawaban yang benar >

14). Tabel distribusi pengetahuan Ibu

tentang penyakit ISPA adalah

sebagai berikut :

Tabel 9

Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Pengetahuan Ibu

Tentang Penyakit ISPA Pada Balita

Pengetahuan N %

Kurang baik ( ≤14) 110 60,1%

Baik ( > 14) 73 39,9 %

183 100 %

Berdasarkan data pada tabel 9

dari 183 responden, menunjukkan

bahwa pengetahuan ibu terhadap

kejadian ISPA yang masuk dalam

kategori cukup sebanyak 110 orang

(60,1%) dan yang masuk kategori

baik sebanyak 73 orang (39,9%).

i. Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Perilaku Ibu

Perilaku responden dalam

penelitian ini dikategorikan menjadi

dua yaitu kurang baik (jika skor

jawaban yang benar ≤ 10) dan baik

(jika skor jawaban yang benar > 10).

Tabel distribusi perilaku Ibu tentang

pencegahan penyakit ISPA adalah

sebagai berikut :

Tabel 10

Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Perilaku Ibu Tentangn

Pencegahan ISPA Pada Balita

Perilaku N %

Kurang baik

( ≤ 10)

105

57,4 %

Baik ( > 10). 78 42,6 %

Total 183 100 %

Berdasarkan data pada tabel

10 dari 183 responden, menunjukkan

bahwa perilaku ibu terhadap kejadian

ISPA yang masuk dalam kategori

cukup sebanyak 105 orang (57,4%)

dan yang masuk kategori baik

sebanyak 78 orang (42,6%).

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 6

h. Distribusi Frekuensi Kejadian

ISPA

Frekuensi kejadian ISPA

pada balita dikategorikan menjadi

dua yaitu tinggi (≥ 4 kali dalam 1

tahun) dan rendah (≤ 3 kali dalam 1

tahun). Tabel distribusi frekuensi

kejadian ISPA pada balita adalah

sebagai berikut :

Tabel 11

Distribusi Frekuensi Kejadian ISPA

Pada Balita di Puskesmas Kecamatan

Jatiuwung Tangerang Tahun 2015

Kejadian ISPA N %

Tinggi (≥ 4 kali) 25 13,7 %

Rendah (≤ 3 kali) 158 86,3 %

183 100 %

Berdasarkan data pada tabel

11 dari 183 responden, menunjukkan

bahwa balita yang mengalami

kejadian ISPA tinggi (≥ 4 kali)

sebanyak 25 orang (13,7%) dan

kejadian ISPA rendah (≤ 3 kali)

sebanyak 158 orang (86,3%).

2. Analisa Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan Ibu

Dengan Kejadian ISPA

Tabel 12

Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan

Kejadian ISPA Pada Balita di

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang Tahun 2015

Penge-

tahuan

Kejadian ISPA ∑

Rendah Tinggi

Kurang

Baik

90 20 110

Baik 68 5 73

P Value 0,029

OR 3,022

95% CI 1,080 - 8,460

Berdasarkan tabel 12 dapat

diketahui bahwa proporsi kejadian

ISPA pada ibu yang mempunyai

pengetahuan kurang baik 3,022 kali

lebih tinggi dibandingkan kejadian

ISPA pada ibu berpengetahuan baik.

Dari seluruh ibu yang

berpengetahuan kurang baik

sebanyak 90 orang (81,8%) ibu

mengalami kejadian ISPA rendah

sedangkan ibu yang berpengetahuan

baik sebanyak 68 orang (93,2%) ibu

mengalami kejadian ISPA rendah.

Keputusan tolak Ho terima Ha,

dengan hasil uji statistik didapatkan

ada hubungan yang bermakna antara

pengetahuan dengan kejadian ISPA

di Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang Tahun 2015 dengan nilai

P = value 0,029.

b. Hubungan Perilaku Ibu Dengan

Kejadian ISPA

Tabel 13

Hubungan Perilaku Ibu Dengan

Kejadian ISPA Pada Balita di

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang Tahun 2015

Perilaku

Kejadian ISPA ∑

Rendah Tinggi

Kurang

Baik

80 21 105

Baik 74 4 78

P Value 0,004

OR 4,625

95% CI 1,518 – 14,090

Berdasarkan tabel 13 dapat

diketahui bahwa proporsi kejadian

ISPA pada ibu yang mempunyai

perilaku kurang 4,625 kali lebih

tinggi dibandingkan kejadian ISPA

pada ibu berpengetahuan baik. Dari

seluruh ibu yang berpengetahuan

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 7

kurang baik sebanyak 84 orang

(80%) ibu mengalami kejadian ISPA

rendah sedangkan ibu yang

berpengetahuan baik sebanyak 74

orang (94,9%) ibu mengalami

kejadian ISPA rendah. Keputusan

tolak Ho terima Ha, dengan hasil uji

statistik didapatkan ada hubungan

yang bermakna antara pengetahuan

dengan kejadian ISPA di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Tangerang

Tahun 2015 dengan nilai P = value

0,004.

PEMBAHASAN

1. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti

memiliki beberapa keterbatasan yang

mungkin membuat penulisan ini

kurang sempurna, diantaranya yaitu :

a. Penelitian ini menggunakan

sampel dari data kasus penderita

ISPA dari bulan Januari – Desember

2014 dikarenakan keterbatasan data

yang peneliti peroleh dari Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung sedangkan

penelitian ini dilakukan pada bulan

November 2015 sehingga

memungkinkan terjadinya bias pada

saat menyebar kuesioner.

b. Sesuai dengan tema yang diambil,

maka pengukuran penelitian hanya

dilakukan dengan berdasar dari hasil

kuesioner yang disebarkan oleh

peneliti dimana hasil dari kuesioner

ini tergantung pada responden yang

menjawab pernyataan ini.

2. Analisa Univariat

a. Umur Responden

Berdasarkan Hasil penelitian

di Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang dengan sampel 183

orang, dapat dilihat pada tabel 4.1

sebagian besar yang menjadi

responden dalam penelitian ini ada

pada kelompok umur 25–35 tahun

sebanyak 87 orang atau sebesar

47,5%. Menurut (Depkes R1,2011)

Umur tersebut masuk ke usia

produktif dimana dalam usia

tersebut termasuk tahap dewasa awal

merupakan puncak dari kondisi fisik

yang sangat prima. Dalam tahap ini

setiap individu memiliki kemampuan

kognitif dan penilaian moral yang

lebih kompleks. Mereka

menggunakan pengetahuan yang

dimilikinya untuk mencapai apa

yang diinginkannya.

b. Pendidikan Responden

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan pada 183 responden

di Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang, dapat dilihat pada tabel

4.2 yaitu tingkat pendidikan

terbanyak yang dimiliki oleh

responden yaitu SMA sebanyak

120 orang dengan persentase

(65,6%), banyaknya responden

dengan pendidikan SMA

dikarenakan ketidakmampuan orang

tua responden dalam menyekolahkan

anaknya untuk menempuh

pendidikan ke perguruan tinggi.

Hal ini juga didukung oleh

pendapat Warman (2008), bahwa

pendidikan orang tua, terutama ibu

merupakan salah satu kunci

perubahan sosial budaya. Pendidikan

yang relatif tinggi akan memiliki

praktik yang lebih terhadap

pemeliharaan kesehatan keluarga

terutama balita.

c. Pekerjaan Responden

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan pada 183 responden

di Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang, dapat dilihat pada tabel

4.3 bahwa sebagian besar responden

yang bekerja sebanyak 102 orang

dengan persentase (55,7%) sebagian

besar bekerja dikarenakan rata–rata

responden memiliki tingkat

pendidikan SMA, sehingga banyak

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 8

responden yang memilih untuk

bekerja menjadi karyawati di sebuah

industri dalam rangka untuk

meningkatkan derajat kesehatan dan

memenuhi kebutuhan hidup

keluarganya sehari–hari.

d. Keikutsertaan Dalam Penyuluhan

Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan pada 183 responden

di Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang, pada tabel 4.4 dapat

diketahui bahwa responden yang

tidak pernah mengikuti penyuluhan

kesehatan sebanyak 98 orang dengan

persentase 53,6%. Berdasarkan hasil

penelitian Fitri (2015) di PHPT

Muara Angke yang tidak pernah

mengikuti penyuluhan kesehatan

sebanyak 32 orang dengan

persentase (91,4%). Hal ini

disebabkan oleh kurangnya rasa

peduli dan ingin tahu mengenai

kesehatan serta peran petugas

kesehatan yang tidak aktif kepada

masyarakat.

Hal ini sejalan dengan yang

peneliti lakukan di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Tangerang

bahwa tingginya angka responden

yang tidak pernah mengikuti

penyuluhan kesehatan sebagian besar

disebabkan oleh responden yang

bekerja sehingga responden kurang

memiliki waktu untuk mengikuti

kegiatan penyuluhan kesehatan

seperti pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular,

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan

kesehatan gizi.

e. Kunjungan Posyandu

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan pada 183 responden

di Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang, pada tabel 4.5 dapat

diketahui bahwa responden yang

membawa balitanya tidak rutin

berkunjung ke posyandu sebanyak

94 orang dengan persentase (51,3%).

Dimana kegiatan posyandu ini

diadakan setiap bulannya secara

serentak di 6 kelurahan pada minggu

pertama dan minggu kedua.

Ibu yang tidak rutin

membawa balitanya ke posyandu

dikarenakan beberapa hal

diantaranya sebagian besar ibu

bekerja sehingga kurang memiliki

waktu dan tidak dapat membawa

balitanya setiap bulan ke posyandu.

Alasan lainnya adalah kurangnya

jumlah petugas kesehatan yakni 6

orang petugas kesehatan yang

dibantu oleh kader harus

memberikan pelayanan ke 60

posyandu balita dan 15 posyandu

lansia dan kelas ibu hamil yang

tersebar di 6 kelurahan sehingga

pelayanan yang diberikan kurang

maksimal dan hal tersebutlah yang

membuat sebagian ibu berpikiran

bahwa ketika balitanya sudah

mendapatkan imunisasi lengkap, ibu

tidak perlu lagi membawa balitanya

setiap bulan ke posyandu untuk

menimbang berat badan.

f. Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan pada 183 responden

di Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang, pemberian ASI Eksklusif

dapat dilihat pada tabel 4.6 dimana

ibu yang tidak memberikan ASI

Eksklusif selama 0-6 bulan

sebanyak 105 orang sebesar 57,4%.

Hal ini terjadi dikarenakan sebagian

besar ibu bekerja sehingga tidak

dapat memberikan ASI Eksklusif

tanpa pendamping makanan apapun.

Hal yang dapat dilakukan

oleh petugas kesehatan Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Tangerang

untuk meningkatkan angka

pemberian ASI Eksklusif adalah

memberikan penyuluhan tentang ASI

Ekslusif terhadap ibu – ibu yang

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 9

memiliki balita bahwa ASI Eksklusif

itu sangat penting untuk tumbuh

kembang balitanya, khususnya

kepada ibu yang tidak bekerja dan

memiliki lebih banyak waktu untuk

merawat balitanya sudah selayaknya

jika balitanya mendapatkan ASI

Ekskusif.

g. Pemberian Imunisasi

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan pada 183 responden

di Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang, mengenai pemberian

imunisasi lengkap dapat dilihat pada

tabel 4.7 yaitu ibu yang memberikan

imunisasi lengkap pada balita

sebanyak 117 orang dengan

persentase 63,9%. Hal ini sejalan

dengan penilitian Fitri (2015) yang

dilakukan di PHPT Muara Angke

mengenai pemberian imunisasi DPT

pada balita sebanyak 18 orang

dengan persentase (51,4%). Hal ini

dikarenakan imunisasi adalah salah

satu bentuk intervensi kesehatan

yang dapat diterima semua kalangan

dan sangat efektif dalam upaya

menurunkan angka kematian bayi

dan balita serta tujuan pemberian

imunisasi adalah untuk memberikan

kekebalan pada anak balita terhadap

penyakit tertentu, imunisasi dasar

bagi balita meliputi imunisasi DPT,

polio, dan campak sebelum balita

berumur 1 tahun balita yang tidak

mendapatkan imunisasi dasar

lengkap maka akan mudah terserang

penyakit. Imunisasi dasar yang tidak

lengkap hanya dapat memberikan

perlindungan 25-40% (Ibrahim

dalam Arianto, 2006).

Hal tersebut sejalan dengan

peneliti lakukan di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Tangerang

dikarenakan bahwa sebagian besar

ibu yang berpendidikan SMA

menyadari bahwa imunisasi lengkap

itu penting dan dibutuhkan oleh

balitanya untuk memperkuat

kekebalan imunitas tubuh balita

terhadap penyakit tertentu.

Walaupun sebagian besar ibu

bekerja tetapi responden selalu

memastikan untuk memberikan

imunisasi lengkap kepada balitanya,

jika responden tidak sempat

membawa balitanya ke posyandu

maka responden akan membawa

balitanya untuk diimunisasi ke bidan

praktek.

h. Pengetahuan Ibu

Bedasarkan hasil penelitian

yang dilakukan di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Tangerang,

dari 183 responden yang memiliki

pengetahuan cukup sebanyak 110

orang (60,1%) . Hal ini terjadi karena

latar belakang tingkat pendididkan

ibu yang sebagian besar tamatan

SMA sehingga ibu dapat menerima

penyuluhan yang diberikan petugas

kesehatan dan informasi yang

didapatkan mengenai ISPA baik dari

media elektronik dan media cetak

serta dapat mengaplikasikannya

dalam kehidupan sehari–hari dalam

merawat dan menjaga balitanya.

Selain itu usia responden

yang sebagian besar 25–35 tahun

yang termasuk dalam usia produktif

juga dapat mempengaruhi

pengetahuan yang ibu dapatkan,

yakni melalui pengalaman pribadi

manusia yang terjadi berulang kali,

jika seseorang memiliki pengalaman

yang lebih sering maka akan

menghasilkan pengetahuan yang

lebih juga. Hal ini sesuai dengan

pendapat Herliansyah (2007),

pengetahuan juga bisa didapatkan

melalui pengalaman pribadi manusia

yang terjadi berulang kali, jika

seseorang memiliki pengalaman

yang lebih maka menghasilkan

pengetahuan yang lebih. Umur

sangat mempengaruhi ibu dalam

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 10

memperoleh informasi yang lebih

banyak secara langsung maupun

tidak langsung akan menambah

pengalaman dan akan meningkatkan

pengetahuan yang dimilikinya.

i. Perilaku Ibu

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Tangerang,

dari 183 responden yang memiliki

perilaku cukup sebanyak 105 orang

(57,4%) dan perilaku baik sebanyak

78 orang (42,6%).

Menurut Lawrence Green

dalam (Notoatmodjo, 2007), perilaku

dipengaruhi oleh 3 faktor utama

yaitu faktor predisposisi, faktor

pemungkin dan faktor penguat.

Dalam penelitian yang dilakukan di

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang, faktor predisposisi yang

dimiliki oleh responden sudah cukup

namun perlu menambah wawasan

atau pengetahuan mengenai penyakit

ISPA pada balita. Faktor pemungkin

yang dimiliki responden sudah cukup

diantaranya ketersediaan sarana dan

prasarana atau fasilitas kesehatan

bagi masyarakat. Dalam hal ini

masyarakat dapat dengan mudah

mengakses sarana atau fasilitas

kesehatan misalnya Posyandu dan

Puskesmas.

Untuk itu petugas kesehatan

di Puskesmas harus lebih aktif lagi

untuk mengadakan penyuluhan

kepada ibu–ibu mengenai bagaimana

cara pencegahan dan penanganan

penyakit ISPA yang tepat, sehingga

dengan adanya penyuluhan ini

diharapkan pengetahuan ibu dapat

bertambah sehingga perilaku ibu

dapat berubah kearah yang lebih baik

lagi dalam merawat dan menjaga

balitanya untuk mengurangi angka

kejadian ISPA pada balita.

j. Kejadian Penyakit ISPA Pada

Balita

Berdasarkan hasil

pengambilan data di lapangan dan

mengacu dari hasil pemeriksaan

diagnosa dokter yang telah

ditegakkan diperoleh kejadian ISPA

pada anak balita di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Tangerang

sebagian besar mengalami kejadian

ISPA rendah (≤ 3 kali) pertahunnya

sebesar 86,3%. Hal ini terjadi karena

sebagian besar balita telah

mendapatkan imunisasi lengkap

sebesar 63,9% sehingga kekebalan

tubuh balita tidak mudah terserang

penyakit ISPA.

3. Analisa Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan dengan

Kejadian ISPA pada Balita di

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Tangerang

dengan menggunakan uji statistik

maka didapatkan ada hubungan yang

bermakna antara pengetahuan ibu

dengan kejadian ISPA pada balita di

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang tahun 2015 dengan nilai P

value = 0,029. Hal ini dapat dilihat

dari proporsi kejadian ISPA pada ibu

yang mempunyai pengetahuan

kurang baik 3,022 kali lebih tinggi

dibandingkan kejadian ISPA pada

ibu berpengetahuan baik. Dari

seluruh ibu yang berpengetahuan

kurang baik sebanyak 90 orang

(81,8%) ibu mengalami kejadian

ISPA rendah sedangkan ibu yang

berpengetahuan baik sebanyak 68

orang (93,2%) ibu mengalami

kejadian ISPA rendah. Hal ini terjadi

kemungkinan karena pola pikir ibu

yang beranggapan bahwa penyakit

ISPA bukanlah penyakit yang

berbahaya karena penyakit ISPA

dapat sembuh dengan sendirinya

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 11

tanpa diberikan pengobatan

tradisional ataupun medis.

Hasil ini sejalan dengan

penelitian Mariza dan Trisnawati

(2013) yang menyatakan ada

hubungan pengetahuan ibu tentang

pencegahan ISPA dengan terjadinya

ISPA pada bayi di Wilayah Kerja

Puskesmas Rajabasa Indah Bandar

Lampung dengan hasil uji statistik

didapatkan nilai P value = 0,038 <

0,05 yang artinya Ho ditolak dan

responden dengan kategori

pengetahuan kurang baik berpeluang

memiliki bayi terkena ISPA sebesar

4,160 kali lebih besar dibandingkan

dengan kategori pengetahuan baik.

Kemungkinan pertama dapat

disebabkan karena ibu yang memiliki

pengetahuan kurang baik tentang

ISPA akan membentuk pola pikir

bahwa ISPA bukanlah penyakit yang

berbahaya bagi bayi sehingga

mempengaruhi perilaku ibu yang

diwujudkan kedalam tindakan untuk

tidak melakukan upaya pencegahan

ISPA dengan menjaga kebersihan

lantai dan tidak melarang anggota

keluarga yang merokok dalam

ruangan. Kemungkinan yang kedua

adalah ibu yang memiliki

pengetahuan yang cukup mempunyai

persepsi yang salah tentang ISPA,

hal ini disebabkan karena

pengalaman sebelumnya bahwa

meskipun bayi mengalami ISPA

tetapi dapat sembuh setelah diobati

baik pengobatan tradisional maupun

medis sehingga mempengaruhi pola

pikir ibu yang diwujudkan kedalam

tindakan untuk tidak mencari tahu

faktor yang dapat menyebabkan

ISPA dan pencegahan terjadinya

ISPA, sehingga ada kemungkinan

penyakit ISPA dapat terulang

kembali.

Hal tersebut dapat sejalan

dengan penelitian yang dilakukan di

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang karena dilatarbelakangi

oleh alasan yang sama seperti

penelitian Mariza dan Trisnawati

(2013) yakni pola pikir ibu yang

beranggapan bahwa penyakit ISPA

bukanlah penyakit yang berbahaya

karena penyakit ISPA dapat sembuh

dengan sendirinya tanpa diberikan

pengobatan sehingga upaya yang

dilakukan untuk pencegahan ISPA

belum maksimal, misalnya tidak

membuka jendela pada pagi hari,

tidak melarang apabila ada keluarga

yang merokok di dalam rumah, tidak

menutup mulut ketika batuk dan

bersin. Selain itu faktor kurang

aktifnya ibu dalam mengikuti

penyuluhan yang diberikan oleh

petugas kesehatan di Puskesmas

ataupun di posyandu dikarenakan

sebagian besar waktu ibu banyak

dihabiskan untuk bekerja sehingga

ibu kurang memiliki waktu untuk

mengikuti kegiatan tersebut yang

mengakibatkan ibu memiliki

pengetahuan cukup mengenai apa itu

penyakit ISPA, bagaimana cara

pencegahan dan penanganan

penyakit ISPA.

Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Juniati (2005), bahwa

rendahnya kualitas kesehatan anak

terhadap penyakit ISPA disebabkan

karena rendahnya pengetahuan ibu

mengenai kesehatan. Ibu cenderung

lebih mengutamakan pengobatan

daripada upaya pencegahan, karena

waktu yang ibu miliki lebih banyak

dihabiskan untuk bekerja sehingga

ibu kurang memiliki waktu dalam

menjaga dan merawat balitanya

sehingga angka kejadian ISPA pada

balita selalu tinggi.

Maka dari itu pihak

Puskesmas perlu mengadakan upaya

penyuluhan lebih aktif lagi misalnya

mengadakan penyuluhan pada hari

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 12

libur, dimana kemungkinan sebagian

besar ibu yang bekerja dapat

mengikuti kegiatan penyuluhan

tersebut. Sehingga ibu yang bekerja

dapat meningkatkan pengetahuannya

dari mengikuti kegiatan penyuluhan

tentang kesehatan secara umum

khususnya mengenai penyakit

menular (ISPA), sehingga

diharapkan ada perubahan perilaku

ibu untuk menurunkan angka

kesakitan terjadinya ISPA pada

balita.

b. Hubungan Perilaku dengan

Kejadian ISPA pada Balita di

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Kota Tangerang

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Tangerang

dengan menggunakan uji statistik

maka didapatkan ada hubungan yang

bermakna antara perilaku ibu dengan

kejadian ISPA pada balita di

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang tahun 2015 dengan nilai P

value = 0,004. Hal ini dapat dilihat

dari proporsi kejadian ISPA pada ibu

yang mempunyai perilaku kurang

baik 4,625 kali lebih tinggi

dibandingkan kejadian ISPA pada

ibu berperilaku baik. Dari seluruh

ibu yang berperilaku kurang baik

sebanyak 84 orang (80%) ibu

mengalami kejadian ISPA rendah

sedangkan ibu yang berperilaku baik

sebanyak 74 orang (94,9%) ibu

mengalami kejadian ISPA rendah.

Hal tersebut terjadi karena

kurangnya kesadaran ibu untuk

menerapkan perilaku hidup bersih

dalam kehidupan sehari–hari seperti

tidak menutup mulut ketika bersin,

tidak menggunakan masker ketika

flu berat dan tidak membuka jendela

rumah pada pagi hari. Selain itu

perilaku ibu yang tidak pernah

mengikuti kegiatan penyuluhan,

tidak memberikan ASI Eksklusif

pada balitanya dan jarang membawa

balitanya berkunjung ke posyandu

dikarenakan waktu yang ibu miliki

lebih banyak dihabiskan untuk

bekerja.

Hasil ini sejalan dengan

penelitian Rahman (2013), tentang

Hubungan Perilaku Ibu Rumah

Tangga dengan Kejadian ISPA Pada

Balita di Wilayah Kerja Puskesmas

Banyumas Jawa Tengah dengan hasil

uji statistik yakni ada hubungan yang

signifikan antara perilaku ibu dengan

tingkat kejadian ISPA pada balita di

wilayah kerja Puskesmas Banyumas

dengan nilai P value = 0,001 karena

(p < 0,05) maka Ho ditolak. Hal ini

disebabkan karena kurangnya

kesadaran ibu untuk menerapkan

perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) dalam kehidupan sehari–hari

seperti tidak menutup mulut dan

hidung ketika bersin, tidak membuka

jendela rumah pada pagi hari, tidak

melarang jika ada anggota

keluarganya yang merokok di dalam

rumah dan tidak menjauhkan balita

dari penderita ISPA.

Hal tersebut dapat sejalan

dengan penelitian yang dilakukan di

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang karena dilatarbelakangi

oleh alasan yang sama seperti

dikemukakan diatas yakni kurangnya

menerapkan perilaku hidup bersih

dalam kehidupan sehari-hari. Selain

itu perilaku ibu yang tidak pernah

mengikuti kegiatan penyuluhan,

tidak memberikan ASI Eksklusif

pada balitanya dan jarang membawa

balitanya berkunjung ke posyandu

dikarenakan waktu ibu banyak

dihabiskan untuk bekerja, sehingga

ibu kurang memiliki waktu dalam

merawat dan menjaga balitanya. Hal

tersebutlah yang membuat kejadian

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 13

ISPA pada balita tinggi di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Tangerang.

Dari hasil analisa di lapangan

dapat disimpulkan bahwa semakin

baik perilaku ibu terhadap ISPA

maka semakin berkurang angka

kejadian ISPA pada balita. Hal ini

senada dengan pendapat (Kartini,

2002) semakin baik pengetahuan,

sikap dan perilaku ibu terhadap

kesehatan anak maka akan

mengurangi resiko terjadinya

penyakit ISPA pada balita, dan

sebaliknya semakin buruk

pengetahuan, sikap dan perilaku ibu

terhadap kesehatan anaknya maka

resiko terjadinya ISPA pada balita

akan semakin tinggi.

Maka dari itu pihak

Puskesmas perlu mengadakan upaya

penyuluhan lebih aktif lagi misalnya

mengadakan penyuluhan pada hari

libur, dimana kemungkinan sebagian

besar ibu yang bekerja dapat

mengikuti kegiatan penyuluhan

tersebut. Sehingga ibu yang bekerja

dapat meningkatkan pengetahuannya

dari mengikuti kegiatan penyuluhan

tentang kesehatan secara umum

khususnya mengenai penyakit

menular (ISPA), sehingga

diharapkan ada perubahan perilaku

ibu untuk menurunkan angka

kesakitan terjadinya ISPA pada

balita.

KESIMPULAN

1.Sebagian besar dari 183 responden

proporsi umur ibu 25–35 tahun

sebesar 47,5%, pendidikan terakhir

ibu terbanyak adalah pada tingkat

SMA dengan persentase 65,6%,

Ibu yang bekerja dengan persentase

55,7%, Ibu yang tidak mengikuti

kegiatan penyuluhan kesehatan

sebesar 53,6%, ibu yang tidak

rutin membawa balitanya

berkunjung ke posyandu sebesar

51,3%, ibu yang tidak memberikan

ASI Eksklusif selama 0-6 bulan

sebesar 57,4%, ibu yang

memberikan imunisasi lengkap

pada balita sebesar 63,9%.

2.Ibu di Puskesmas Kecamatan

Jatiuwung Tangerang mempunyai

tingkat rata – rata pengetahuan

yang cukup tentang ISPA sebesar

60,1%.

3.Ibu di Puskesmas Kecamatan

Jatiuwung Tangerang mempunyai

tingkat rata – rata perilaku yang

cukup terhadap pencegahan ISPA

sebesar 57,4%.

4. Balita di Puskesmas Kecamatan

Jatiuwung Tangerang rata–rata

mengalami kejadian ISPA rendah

(≤ 3 kali) pertahun sebesar

(86,3%).

5.Terdapat hubungan yang bermakna

antara pengetahuan ibu dengan

kejadian ISPA pada balita di

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung

Tangerang tahun 2015.

6.Terdapat hubungan yang bermakna

antara perilaku ibu dengan kejadian

ISPA pada balita di Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung Tangerang

tahun 2015.

SARAN

1. Untuk Puskesmas

a. Membuat program penyuluhan

kesehatan secara intensif

tentang bahaya ISPA dan cara

pencegahannya kepada

masyarakat.

b. Membuat program imunisasi

tambahan seperti Hib dan

Pneumokokus yang dapat

meningkatkan imunitas tubuh

balita dari virus ataupun bakteri

penyebab ISPA.

2. Untuk Masyarakat

a. Diharapkan lebih proaktif

terhadap berbagai penyuluhan

maupun informasi yang

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 14

berkenaan dengan masalah

penyakit ISPA.

b. Meningkatkan pengetahuan

dan perilaku ibu yang kurang

baik mengenai upaya

pencegahan ISPA sedangkan

untuk ibu yang memiliki

pengetahuan dan perilaku baik

tentang ISPA harus

mempertahankannya serta

melakukannya dalam

kehidupan sehari - hari.

c. Diharapkan ibu lebih rutin

membawa balitanya ke

posyandu setiap bulannya

untuk mengetahui tumbuh

kembang balitanya dan

mendapatkan imunisasi

lengkap ataupun vitamin.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas P, Haryati AS. 2011.

Hubungan Pemberian ASI

Eksklusif dengan Kejadian

Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA) pada Bayi.

Achmadi dkk, 2004. Faktor

Penyebab ISPA. Jakarta :

Gramedia.

Aderita NI, Irdawati. 2009.

Hubungan Antara Tingkat

Pengetahuan dan Sikap Ibu

dalam Pencegahan ISPA

dengan Kejadian ISPA pada

Anak Balita di Desa

Puncangan Wilayah Kerja

Puskesmas Kartasura I.

Agustina A, Susanti R, Pranowati P.

2013.Hubungan Pengetahuan

Ibu tentang ISPA dengan

Kejadian ISPA pada Balita di

Wilayah Puskesmas Bergas.

Arikunto, S. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta.

Departemen Kesehatan RI. 2007.

Profil Kesehatan Indonesia.

Jakarta : Depkes RI

.2002.

Pedoman Pemberantasan

Penyakit Infeksi

SaluranPernafasan Akut

untuk Penanggulangan

Pneumonia pada Balita.

Jakarta: Depkes RI.

. 2008. Riset

Kesehatan Dasar Nasional

Tahun 2007. Jakarta : Badan

Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan.

Elyana M, Candra A. 2013.

Hubungan Frekuensi ISPA

dengan Status Gizi Balita.

Journal of Nutrition and

Health.

Kartini. 2002. Hubungan Antara

Pengetahuan, Sikap dan

Tindakan Ibu dalam

memberikan Perawatan

Penunjang dirumah pada

Balita Pneumonia di Wilayah

Kerja Puskesmas Wonoayu

Sidoarjo.

Kementerian Kesehatan RI. 2013.

Riset Kesehatan Dasar 2013.

Jakarta : Badan Penelitian

dan Pengembangan

Kesehatan.

Maramis PA, Ismanto AY, Babakal

A. Hubungan Tingkat

Pendidikan dan Pengetahuan

Ibu Tentang ISPA dengan

Kemampuan Ibu Meraawat

Balita ISPA pada Balita di

Puskesmas Bahu Kota

Manado. ejournal

Keperawatan (e-Kp). 2013

Agustus; 1.

Marhamah, Arsin AA, Wahiduddin.

2012. Faktor yang

Berhubungan dengan

Kejadian ISPA pada Anak

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 15

Balita di Desa Bontongan

Kabupaten Enkerang.

Mariza, Trisnawati. 2013. Faktor –

Faktor yang Berhubungan

dengan Terjadinya ISPA

Pada Bayi (1-12 Bulan) di

Wilayah Kerja Puskesmas

Bandar Lampung. Lampung :

Universitas Malahayati

Bandar Lampung.

Misnadiarly. Penyakit Infeksi

Saluran Nafas Pneumonia

pada Anak, Orang Dewasa,

Usia Lanjut. 1st ed. Jakarta:

Pustaka Obor Populer; 2008.

14-29.

Mulyana E. 2012. Hubungan Antara

Status Imunisasi, Status Gizi

dan Lingkungan Tempat

Tinggal dengan Infeksi

Saluran Pernafasan Akut

(ISPA) Pada Anak Balita

yang Berobat ke Puskesmas

Kuta Alam Kota Banda Aceh

Tahun 2012.

Murharyati A. 2010. Hubungan

antara Tingkat Pengetahuan

dan Sikap Ibu dengan Praktik

cara Perawatan Balita yang

menderita ISPA

Nonpneumonia di Wilayah

Kerja Puskesmas Mojolaban

I Kabupaten Sukoharjo.

Noor NN. 2006. Pengantar

Epidemiologi Penyakit

Menular. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

. Epidemiologi. Makassar:

Lembaga Penerbitan

Universitas Hasanuddin

(Lephas); 2004. 26.

Notoatmodjo, Soekidjo.2007.

Kesehatan Masyarakat Ilmu

dan Seni. Jakarta : Rineka

Cipta.

. 2010. Metodologi

Riset Kesehatan.Jakarta :

Rineka Cipta.

. 2012. Promosi

Kesehatan dan Perilaku

Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

.2012. Metodologi

Penelitian Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Puskesmas Kecamatan Jatiuwung.

2014. Data Distribusi

Penyakit Tahun 2014.

Tangerang : Puskesmas

Kecamatan Jatiuwung.

Rahim R. 2013. Hubungan

Pengetahuan dan Sikap Ibu

Balita dengan Perilaku

Pencegahan Penyakit

Pneumonia di Wilayah Kerja

Puskesmas Putri Ayu Tahun

2013. The Jambi Medical

Journal. 2013:1.

Rahman, Nirwan Fathur . 2013.

Hubungan Perilaku Ibu

Rumah Tangga Dengan

Kejadian ISPA Pada Balita

di Wilayah Kerja Puskesmas

Banyumas Jawa Tengah.

Somantri I. Asuhan Keperawatan

pada Pasien dengan

Gangguan Sistem

Pernafasan. Jakarta: Salemba

Medika: 2007.67.

Syahrani, Santoso, Sayono.

Pengaruh Pendidikan

Kesehatan tentang

Penatalaksanaan ISPA

terhadap Pengetahuan dan

Keterampilan Ibu merawat

Balita ISPA dirumah. 2012.

Sugiyono.2008.Statistika Untuk

Penelitian. Jakarta : Alfa

Beta.

Suyami, Sunyoto(2004).

Karakteristik Faktor Resiko

ISPA Pada Anak Usia Balita

di Puskesmas Pembantu

KRAKITAN,Bayat,Klaten.

diakses melalui (http

://www.academia.edu/889948

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

(1) Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

(2) (3)

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 16

8/karakteristik_faktor_resiko

_ISPA_pada_anak_usia_balit

a) pada tanggal 7 Januari,

2016.

Trisnawati Y, J. Hubungan Perilaku

Merokok Orang Tua dengan

Kejadian ISPA Pada Balita

di Wilayah Kerja Puskesmas

Rembang Kabupaten

Purbalingga 2012.

Widoyono D. Penyakit Tropis

Epidemiologi, Penularan,

Pencegahan dan

Pemberantasannya. Safitri A,

Astikawati R, editors,

Jakarta: Erlangga: 2008. 156-

158.

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Pengetahuan Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 Baik Rendah

2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15 Baik Rendah

4 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12 Kurang baik Rendah

5 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 12 Kurang baik Rendah

6 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

7 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 12 Kurang baik Rendah

8 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

10 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Kurang baik Rendah

11 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 Kurang baik Tinggi

12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Baik Rendah

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 Baik Tinggi

15 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 12 Kurang baik Rendah

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15 Baik Rendah

17 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 12 Kurang baik Rendah

18 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 12 Kurang baik Rendah

19 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 10 Kurang baik Rendah

20 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12 Kurang baik Rendah

21 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 11 Kurang baik Rendah

22 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Kurang baik Rendah

23 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 12 Kurang baik Rendah

24 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 Baik Rendah

26 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 Baik Rendah

27 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 11 Kurang baik Tinggi

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Pengetahuan Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

28 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

29 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15 Baik Rendah

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 15 Baik Rendah

31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 Baik Rendah

32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 Baik Rendah

33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 13 Kurang baik Rendah

34 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 Kurang baik Tinggi

35 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Baik Rendah

37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 Baik Rendah

38 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 14 Kurang baik Rendah

39 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 13 Kurang baik Rendah

40 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 10 Kurang baik Tinggi

41 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

42 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 13 Kurang baik Rendah

43 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 12 Kurang baik Rendah

44 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

45 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 Baik Rendah

46 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12 Kurang baik Rendah

47 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 11 Kurang baik Tinggi

48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 Baik Rendah

49 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 Baik Rendah

50 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 11 Kurang baik Rendah

51 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 Baik Rendah

52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Baik Rendah

53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 15 Baik Rendah

54 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Baik Tinggi

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Pengetahuan Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

55 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 Baik Rendah

56 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

57 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 12 Kurang baik Rendah

58 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

59 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 Kurang baik Rendah

60 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 Kurang baik Tinggi

61 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 14 Kurang baik Rendah

62 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 12 Kurang baik Rendah

63 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 Kurang baik Rendah

64 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

65 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 12 Kurang baik Rendah

66 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 Kurang baik Rendah

67 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Baik Rendah

68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 Baik Tinggi

69 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 Kurang baik Rendah

70 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

71 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 Kurang baik Rendah

72 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 12 Kurang baik Rendah

73 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 Kurang baik Rendah

74 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

75 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 12 Kurang baik Tinggi

76 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 Baik Rendah

77 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

78 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

79 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 Kurang baik Rendah

80 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15 Baik Rendah

81 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 Kurang baik Tinggi

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Pengetahuan Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

82 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 13 Kurang baik Rendah

83 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 Kurang baik Rendah

84 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15 Baik Rendah

85 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

86 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Kurang baik Tinggi

87 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

88 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12 Kurang baik Rendah

89 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 14 Kurang baik Rendah

90 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Baik Rendah

91 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 13 Kurang baik Rendah

92 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15 Baik Rendah

93 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

94 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15 Baik Rendah

95 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 Baik Rendah

96 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 13 Kurang baik Rendah

97 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Kurang baik Rendah

98 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 Baik Rendah

99 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 11 Kurang baik Rendah

100 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Kurang baik Rendah

101 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Kurang baik Tinggi

102 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 Baik Rendah

103 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 13 Kurang baik Rendah

104 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Kurang baik Rendah

105 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 Baik Rendah

106 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 Baik Tinggi

107 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 12 Kurang baik Rendah

108 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 11 Kurang baik Tinggi

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Pengetahuan Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

109 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 12 Kurang baik Rendah

110 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

111 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

112 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 Kurang baik Tinggi

113 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

114 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

115 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 Kurang baik Rendah

116 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

117 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

118 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

119 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 Baik Rendah

120 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Baik Rendah

121 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

122 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 Kurang baik Tinggi

123 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 Kurang baik Rendah

124 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 Kurang baik Rendah

125 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 14 Kurang baik Rendah

126 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 14 Kurang baik Rendah

127 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12 Kurang baik Rendah

128 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11 Kurang baik Tinggi

129 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 11 Kurang baik Rendah

130 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

131 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 14 Kurang baik Rendah

132 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

133 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

134 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 13 Kurang baik Rendah

135 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 14 Kurang baik Rendah

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Pengetahuan Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

136 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

137 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 13 Kurang baik Rendah

138 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 Baik Rendah

139 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 14 Kurang baik Rendah

140 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Kurang baik Rendah

141 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

142 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 13 Kurang baik Rendah

143 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 13 Kurang baik Rendah

144 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 Baik Tinggi

145 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 15 Baik Rendah

146 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16 Baik Rendah

147 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 15 Baik Rendah

148 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 Baik Rendah

149 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 17 Baik Rendah

150 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Baik Rendah

151 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 13 Kurang baik Tinggi

152 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 15 Baik Rendah

153 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Kurang baik Rendah

154 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 13 Kurang baik Rendah

155 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 13 Kurang baik Tinggi

156 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 15 Baik Rendah

157 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 14 Kurang baik Rendah

158 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Baik Rendah

159 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

160 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 14 Kurang baik Rendah

161 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 11 Kurang baik Tinggi

162 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 Baik Rendah

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Pengetahuan Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

163 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

164 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

165 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

166 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 11 Kurang baik Tinggi

167 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 Baik Rendah

168 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 14 Kurang baik Rendah

169 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Baik Rendah

170 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 12 Kurang baik Tinggi

171 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 Kurang baik Rendah

172 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 Kurang baik Rendah

173 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 13 Kurang baik Rendah

174 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

175 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 13 Kurang baik Rendah

176 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 13 Kurang baik Rendah

177 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15 Baik Rendah

178 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Kurang baik Rendah

179 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 15 Baik Rendah

180 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 13 Kurang baik Tinggi

181 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 12 Kurang baik Rendah

182 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 13 Kurang baik Rendah

183 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Baik Rendah

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Perilaku Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

3 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 8 Kurang baik Rendah

4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

5 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 Kurang baik Tinggi

6 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 7 Kurang baik Rendah

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 Baik Rendah

8 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

9 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

12 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 8 Kurang baik Rendah

13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 Baik Rendah

14 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Kurang baik Rendah

15 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 Kurang baik Rendah

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 Baik Tinggi

17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 Baik Rendah

18 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 7 Kurang baik Rendah

19 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 5 Kurang baik Rendah

20 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

21 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 9 Kurang baik Tinggi

22 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

24 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 8 Kurang baik Rendah

25 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 7 Kurang baik Rendah

26 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 7 Kurang baik Rendah

27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Perilaku Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

28 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Kurang baik Rendah

29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

30 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

31 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

32 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 9 Kurang baik Tinggi

33 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Kurang baik Rendah

34 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 Kurang baik Rendah

35 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

36 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 9 Kurang baik Rendah

37 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

38 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

39 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 Baik Rendah

40 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 Kurang baik Tinggi

41 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 Kurang baik Rendah

42 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 10 Kurang baik Rendah

43 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

44 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 7 Kurang baik Rendah

45 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

46 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

47 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 Kurang baik Tinggi

48 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 Baik Rendah

49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

50 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

52 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 Kurang baik Tinggi

53 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Perilaku Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

55 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 Baik Rendah

57 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 Baik Rendah

58 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 Kurang baik Rendah

59 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

60 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

61 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 Baik Rendah

62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 Baik Tinggi

63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 Baik Rendah

64 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 Baik Rendah

65 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 Baik Rendah

67 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

68 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 Baik Rendah

69 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 Kurang baik Rendah

70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

71 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

72 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 9 Kurang baik Tinggi

73 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

74 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 Baik Rendah

75 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Kurang baik Rendah

76 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

77 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

78 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 9 Kurang baik Rendah

79 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

80 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Kurang baik Tinggi

81 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Perilaku Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

82 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 9 Kurang baik Tinggi

83 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 9 Kurang baik Rendah

84 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10 Kurang baik Rendah

85 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 9 Kurang baik Rendah

86 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 Baik Rendah

87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 Baik Rendah

88 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 Baik Rendah

89 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

90 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 9 Kurang baik Tinggi

91 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

92 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 Kurang baik Rendah

93 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

94 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

95 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 Kurang baik Tinggi

96 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 Baik Rendah

97 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 8 Kurang baik Rendah

98 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 8 Kurang baik Rendah

99 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 Baik Rendah

100 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 8 Kurang baik Rendah

101 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Tinggi

102 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 Baik Rendah

103 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

104 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 Baik Rendah

105 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

106 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

107 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 9 Kurang baik Rendah

108 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 8 Kurang baik Rendah

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Perilaku Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

109 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

110 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 Baik Rendah

111 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 Kurang baik Tinggi

112 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 Baik Rendah

113 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

114 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

115 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

116 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Kurang baik Rendah

117 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10 Kurang baik Tinggi

118 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 10 Kurang baik Rendah

119 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 8 Kurang baik Rendah

120 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 9 Kurang baik Rendah

121 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

122 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 8 Kurang baik Rendah

123 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 Baik Rendah

124 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 Baik Rendah

125 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

126 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10 Kurang baik Rendah

127 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

128 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

129 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 Kurang baik Tinggi

130 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

131 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 9 Kurang baik Rendah

132 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

133 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 Kurang baik Tinggi

134 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

135 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Perilaku Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

136 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 Baik Rendah

137 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 9 Kurang baik Rendah

138 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 Kurang baik Tinggi

139 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 Baik Rendah

140 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

141 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

142 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

143 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 Baik Rendah

144 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

145 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 Kurang baik Rendah

146 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 Baik Tinggi

147 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 9 Kurang baik Rendah

148 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

149 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

150 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

151 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

152 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

153 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 Baik Rendah

154 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 9 Kurang baik Tinggi

155 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

156 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

157 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

158 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

159 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

160 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

161 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

162 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 Kurang baik Tinggi

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Nomor

Responden

Perilaku Total Kategori Kejadian

ISPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

163 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

164 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

165 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 10 Kurang baik Tinggi

166 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Kurang baik Rendah

167 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

168 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 Kurang baik Rendah

169 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

170 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10 Kurang baik Rendah

171 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 Kurang baik Tinggi

172 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9 Kurang baik Rendah

173 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

174 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

175 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10 Kurang baik Rendah

176 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

177 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 Kurang baik Rendah

178 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik Rendah

179 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

180 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 9 Kurang baik Rendah

181 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10 Kurang baik Rendah

182 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 9 Kurang baik Tinggi

183 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik Rendah

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

OUT PUT SPSS

HASIL PENELITIAN UNIVARIAT

Pendidikan_Ibu

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 2 1.1 1.1 1.1

SMP 49 26.8 26.8 27.9

SMA/SM

K 120 65.6 65.6 93.4

D3 8 4.4 4.4 97.8

S1 4 2.2 2.2 100.0

Total 183 100.0 100.0

Umur_Responden

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid < 25 tahun 53 29.0 29.0 29.0

25 – 35 tahun 87 47.5 47.5 76.5

>35 tahun 43 23.5 23.5 100.0

Total 183 100.0 100.0

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Bekerja 102 55.7 55.7 55.7

Tidak Bekerja 81 44.3 44.3 100.0

Total 183 100.0 100.0

Penyuluhan_Kesehatan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 85 46.4 46.4 46.4

Tidak 98 53.6 53.6 100.0

Total 183 100.0 100.0

Kunjungan_Balita_Ke Posyandu

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Rutin 89 48.7 48.7 48.7

Tidak Rutin 94 51.3 51.3 100.0

Total 183 100.0 100.0

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Pengetahuan_Ibu

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Cukup (56% -

75%) 110 60.1 60.1 60.1

Baik (>76%) 73 39.9 39.9 100.0

Total 183 100.0 100.0

ASI_Eksklusif

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 78 42.6 42.6 42.6

Tidak 105 57.4 57.4 100.0

Total 183 100.0 100.0

Imunisasi_Lengkap

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 117 63.9 63.9 63.9

Tidak 66 39.1 39.1 100.0

Total 183 100.0 100.0

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Perilaku_Ibu

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Cukup (56% -

75%) 105 57.4 57.4 57.4

Baik (>76%) 78 42.6 42.6 100.0

Total 183 100.0 100.0

Kejadian_ISPA

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid Rendah 25 13.7 13.7 13.7

Tinggi 158 86.3 86.3 100.0

Total 183 100.0 100.0

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

OUT PUT SPSS

HASIL PENELITIAN BIVARIAT

Pengetahuan_Ibu * Kejadian_ISPA

Crosstab

Count

Kejadian_ISPA

Total Tinggi Rendah

Pengetahuan_Ib

u

Kurang Baik (≤ 14) 20 90 110

Baik (>14) 5 68 73

Total 25 158 183

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp.

Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Point

Probability

Pearson Chi-Square 4.778a 1 .029 .046 .022

Continuity Correctionb 3.865 1 .049

Likelihood Ratio 5.178 1 .023 .030 .022

Fisher's Exact Test .030 .022

Linear-by-Linear

Association 4.752

c 1 .029 .046 .022 .016

N of Valid Cases 183

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Crosstab

Count

Kejadian_ISPA

Total Tinggi Rendah

Perilaku_Ibu Kurang Baik (≤ 10) 21 84 105

Baik (>10) 4 74 78

Total 25 158 183

Chi-Square Testsd

Risk Estimate

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Pengetahuan_Ibu (

Kurang Baik ( ≤ 14) /

Baik(> 14) )

3.022 1.080 8.460

For cohort

Kejadian_ISPA =

Tinggi

2.655 1.043 6.757

For cohort

Kejadian_ISPA =

Rendah

.878 .789 .978

N of Valid Cases 183

Perilaku_Ibu * Kejadian_ISPA

Value df

Asymp.

Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Point

Probabilit

y

Pearson Chi-Square 8.392a 1 .004 .004 .003

Continuity Correctionb 7.178 1 .007

Likelihood Ratio 9.309 1 .002 .004 .003

Fisher's Exact Test .004 .003

Linear-by-Linear

Association 8.346

c 1 .004 .004 .003 .002

N of Valid Cases 183

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7957...HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Perilaku_Ibu

(Cukup (≤ 10) /

Baik (> 10) )

4.625 1.518 14.090

For cohort

Kejadian_ISPA =

Tinggi

3.900 1.395 10.906

For cohort

Kejadian_ISPA =

Rendah

.843 .756 .940

N of Valid Cases 183