hubungan pengetahuan, sikap, dan sarana pemeriksaan pap smear dengan perilaku pemeriksaan pap smear...
DESCRIPTION
Seminar HasilTRANSCRIPT
Roi Holan Ambarita 1
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SARANA PEMERIKSAAN PAP SMEAR DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR PADA
WANITA YANG SUDAH MENIKAH DI POLIKLINIK RAWAT JALAN OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
Roi Holan Ambarita
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2011
Roi Holan Ambarita 2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Roi Holan Ambarita 3
SKRT (2002) → penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor tiga bagi penduduk Indonesia setelah penyakit jantung dan stroke.
Riskesdas (2007) → 60 juta wanita Indonesia terkena kanker serviks dan hanya 3% wanita tersebut yang melakukan pemeriksaan pap smear.
A. Latar Belakang
Roi Holan Ambarita 4
International Agency for Research on Cancer (IARC) → kanker leher rahim menempati urutan kedua dari seluruh kanker pada perempuan di dunia.
Globocan (2002) → Indonesia menempati urutan ke-2 tertinggi dunia setelah China untuk kasus kanker leher rahim.
Bagian Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung → ditemukan sebanyak 97 kasus kanker serviks dari bulan Januari-Desember 2010.
Roi Holan Ambarita 5
WHO (2008) → hanya 5% wanita di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia yang mendapatkan pelayanan pap smear. Sedangkan di negara-negara maju, hampir 70% wanita melaksanakan pemeriksaan pap smear.
Bagian Poliklinik Obgin RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung → sebanyak 512 wanita yang melakukan pemeriksaan pap smear dari bulan Januari-Desember 2010.
Roi Holan Ambarita 6
WHO (2008) → tingkat ekonomi rendah dan tingkat pengetahuan yang kurang tentang pap smear menyebabkan masih banyak wanita di negara berkembang, termasuk Indonesia kurang mendapat informasi dan pelayanan terhadap penyakit kanker leher rahim.
Izza, et al. (2009) → masyarakat Indonesia masih belum menyadari akan pentingnya pemeriksaan pap smear secara dini, karena rendahnya tingkat pengetahuan dan minimnya akses informasi kesehatan mengenai pemeriksaan pap smear.
Roi Holan Ambarita 7
B. Perumusan Masalah
• Tujuan umum• Tujuan khusus
C. Tujuan Penelitian
• Bagi institusi/instansi Dinkes• Bagi masyarakat• Bagi peneliti• Bagi peneliti lain
D. Manfaat Penelitian
Roi Holan Ambarita 8
E. Kerangka Penelitian
1. Kerangka Teori (L. Green)
Faktor predisposisi (predisposing factors):PengetahuanSikapTradisiKepercayaanNilai-nilai
Faktor pendukung (enabling factors):Ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan
Faktor pendorong (reinforcing factors):Sikap dan perilaku petugas kesehatan, toma, togaUndang-undangPeraturan-peraturan
Perilaku
Roi Holan Ambarita 9
2. Kerangka Konsep
Pengetahuan tentang pemeriksaan pap smearSikap terhadap pemeriksaan pap smearSarana pemeriksaan pap smear
Perilaku pemeriksaan pap smear
Roi Holan Ambarita 10
F. Hipotesis
Ada hubungan antara pengetahuan tentang pemeriksaan pap smear dengan perilaku pemeriksaan pap smear pada wanita yang sudah menikah di Poliklinik Rawat Jalan Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
Ada hubungan antara sikap tentang pemeriksaan pap smear dengan perilaku pemeriksaan pap smear pada wanita yang sudah menikah di Poliklinik Rawat Jalan Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
Ada hubungan antara sarana pemeriksaan pap smear dengan perilaku pemeriksaan pap smear pada wanita yang sudah menikah di Poliklinik Rawat Jalan Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
Roi Holan Ambarita 11
II. TINJAUAN PUSTAKA
•Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan (Sarwono, 1993).
A.PERILAKU
•Perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor, yaitu: faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), faktor-faktor pendukung (enabling factors), dan faktor-faktor pendorong (reinforcing factors) (Notoatmodjo, 2010).
B. TEORI PERILAKU DARI
L. GREEN
•Kanker serviks merupakan proses keganasan/kanker yang berasal dari sel-sel leher rahim yang tidak normal akibat pertumbuhan yang tidak terkendali (Octavia, 2009).
C. KANKER SERVIKS
•Pap (Papanicolaou) smear adalah pemeriksaan sitologi yang dilakukan dengan cara mengamati sel-sel yang dieksfoliasi dari genitalia wanita bagian bawah, khususnya serviks (Octavia, 2009).
D. PAP SMEAR
Roi Holan Ambarita 12
III. METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
• Deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
• Tempat Penelitian : Poliklinik Rawat Jalan Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.• Waktu Penelitian : November-Desember 2011.
C. POPULASI DAN SAMPEL
• Populasi : Semua wanita yang sudah menikah yang berobat jalan di Poliklinik Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.• Sampel : Bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan judgemental sampling atau purposive
sampling.
Roi Holan Ambarita 13
Kriteria inklusi:
a. Wanita yang sudah menikah
b. Berusia 21-55 tahun
c. Pernah melakukan pemeriksaan pap smear jika sudah pernah melakukannya
d. Bersedia untuk menjadi responden.
Kriteria eksklusi:
a. Sedang menderita kanker/tumor
b. Sudah histerektomi.
Roi Holan Ambarita 14
n =
n =
n =
n = 81,343n = 81 responden
Roi Holan Ambarita 15
D. SUMBER DATA
•Data primer•Data sekunder
E. VARIABEL PENELITIAN
•Variabel bebas penelitian adalah pengetahuan, sikap, dan sarana pemeriksaan pap smear.•Variabel terikat penelitian adalah perilaku pemeriksaan pap smear.
Roi Holan Ambarita 16
F. Definisi OperasionalNo Variabel Definisi Alat ukur Cara
PengukuranHasil Ukur Skala
1 Pengetahuan tentang pemeriksaan pap smear
Apa yang diketahui responden mengenai pengertian, tujuan, manfaat, sasaran dan petunjuk pemeriksaan pap smear.
Kuesioner, yang terdiri dari 11 pertanyaan dan tiap pertanyaan bernilai 1 jika benar dan bernilai 0 jika salah.
Wawancara Skoring:
0-6: kurang
7-11: baik
Ordinal
2 Sikap terhadap pemeriksaan pap smear
Respons responden yang bersifat tertutup terhadap pemeriksaan pap smear.
Kuesioner, yang terdiri dari 6 pertanyaan dan tiap pertanyaan bernilai 1 jika benar dan bernilai 0 jika salah.
Wawancara Skoring:
0-3: kurang
4-6: baik
Ordinal
3 Sarana pemeriksaan pap smear
Jarak, transportasi umum, dan biaya pemeriksaan di tempat pelayanan kesehatan bagi responden untuk melakukan pemeriksaan pap smear di masa datang.
Kuesioner, yang terdiri dari 3 pertanyaan dimana pertanyaan mengenai biaya bernilai lebih besar yaitu bernilai 2 sedangkan yang lainnya bernilai 1 jika benar dan bernilai 0 jika salah.
Wawancara Skoring:
0-2: kurang
3-4: baik
Ordinal
4 Perilaku pemeriksaan pap smear
Tindakan responden sudah/belum melakukan pemeriksaan pap smear di masa lalu.
Kuesioner Wawancara Ya, jika sudah melakukan pemeriksaan pap smear.
Tidak, jika belum melakukan pemeriksaan pap smear.
Nominal
Roi Holan Ambarita 17
G. Pengolahan & Analisis Data
•Data diolah dengan menggunakan program SPSS 17 for Windows.
1. Pengolahan Data
•Analisis Univariat•Analisis Bivariat
2. Analisis Data
Roi Holan Ambarita 18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Roi Holan Ambarita 19
A. Hasil Penelitian
a. Karakteristik Responden
- Kategori pasien umum atau non umum
- Umur
- Tempat tinggal
- Tingkat pendidikan
- Pekerjaan
- Sosial ekonomi
1. Analisis Univariat
Roi Holan Ambarita 20
Kategori Pasien Umum atau Non Umum
Kategori
responden
Jumlah responden Persentase
(%)
UMUM 19 23,5
JAMKESMAS 23 28,4
ASKES 32 39,5
JAMKESDA 6 7,4
JAMPERSAL 1 1,2
Total 81 100
Roi Holan Ambarita 21
Umur
Kelompok umur (tahun) Jumlah responden Persentase (%)
21-30
31-40
41-55
31
30
20
38,3
37
24,7
Total 81 100
Roi Holan Ambarita 22
Tempat Tinggal
Kelompok tempat
tinggal
Jumlah responden Persentase (%)
Bandar Lampung
Luar Bandar Lampung
54
27
66,7
33,3
Total 81 100
Roi Holan Ambarita 23
Tingkat Pendidikan
Kelompok tingkat
pendidikan
Jumlah responden Persentase (%)
Tidak lulus SD
SD
SMP
SMA
PT
0
4
16
26
35
0
4,9
19,8
32,1
43,2
Total 81 100
Roi Holan Ambarita 24
Pekerjaan
Kelompok pekerjaan Jumlah responden Persentase (%)
Ibu Rumah Tangga (IRT)
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Wiraswasta
Buruh
Swasta
35
32
11
1
2
43,2
39,5
13,6
1,2
2,5
Total 81 100
Roi Holan Ambarita 25
Sosial Ekonomi
Kelompok ekonomi Jumlah responden Persentase (%)
Ekonomi rendah (≤1 juta)
Ekonomi tinggi (>1 juta)
40
41
49,4
50,6
Total 81 100
Roi Holan Ambarita 26
b. Gambaran Pengetahuan Pemeriksaan Pap Smear Wanita Yang Sudah Menikah Di Poliklinik Rawat Jalan Obstetri Dan Gynekologi RSUD Dr.
H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
61.70%
38.30%
Pengetahuan Pemeriksaan Pap Smear Wanita Yang Sudah Menikah Di RSUD Dr.
H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Pengetahuan Baik
Pengetahuan Kurang
Roi Holan Ambarita 27
c. Gambaran Sikap Pemeriksaan Pap Smear Wanita Yang Sudah Menikah Di Poliklinik Rawat
Jalan Obstetri Dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
75.30%
24.70%
Sikap Pemeriksaan Pap Smear Wanita Yang Sudah Menikah Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung
Sikap Baik
Sikap Kurang
Roi Holan Ambarita 28
d. Gambaran Sarana Pemeriksaan Pap Smear Wanita Yang Sudah Menikah Di Poliklinik Rawat
Jalan Obstetri Dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
46.90%
53.10%
Sarana Pemeriksaan Pap Smear Wanita Yang Sudah Menikah Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung
Sarana Baik
Sarana Kurang
Roi Holan Ambarita 29
e. Gambaran Perilaku Pemeriksaan Pap Smear Wanita Yang Sudah Menikah Di Poliklinik Rawat
Jalan Obstetri Dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
65.40%
34.60%
Perilaku Pemeriksaan Pap Smear Wanita Yang Sudah Menikah Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung
Tidak Melakukan Pemeriksaan Pap Smear
Melakukan Pemeriksaan Pap Smear
Roi Holan Ambarita 30
2. Analisis Bivariat
Roi Holan Ambarita 31
1. Hubungan Pengetahuan Pemeriksaan Pap Smear Dengan Perilaku Pemeriksaan Pap Smear Pada Wanita Yang Sudah Menikah Di Poliklinik Rawat Jalan Obstetri Dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Perilaku pemeriksaan
pap smear
Pengetahuan Total
Kurang Baik
Tidak melakukan
Melakukan
30 (37%)
1 (1,3%)
23 (28,4%)
27 (33,3%)
53 (65,4%)
28 (34,6%)
Total 31 (38,3%) 50 (61,7%) 81 (100%)Dari hasil analisis dengan uji chi square, didapatkan nilai p=0,000 (<0,1.
Roi Holan Ambarita 32
2. Hubungan Sikap Pemeriksaan Pap Smear Dengan Perilaku Pemeriksaan Pap Smear Pada Wanita Yang Sudah Menikah Di Poliklinik Rawat Jalan Obstetri Dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Dari hasil analisis dengan uji chi square, didapatkan nilai p=0,000 (<0,1).
Perilaku
pemeriksaan pap
smear
Sikap Total
Kurang Baik
Tidak melakukan
Melakukan
20 (24,7%)
0 (0%)
33 (40,7%)
28 (34,6%)
53 (65,4%)
28 (34,6%)
Total 20 (24,7%) 61 (75,3%) 81 (100%)
Roi Holan Ambarita 33
3. Hubungan Sarana Pemeriksaan Pap Smear Dengan Perilaku Pemeriksaan Pap Smear Pada Wanita Yang Sudah Menikah Di Poliklinik Rawat Jalan Obstetri Dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Dari hasil analisis dengan uji chi square, didapatkan nilai p=0,000 (<0,1).
Perilaku pemeriksaan
pap smear
Sarana Total
Kurang Baik
Tidak melakukan
Melakukan
37 (45,7%)
6 (7,4%)
16 (19,7%)
22 (27,2%)
53 (65,4%)
28 (34,6%)
Total 43 (53,1%) 38 (46,9%) 81 (100%)
Roi Holan Ambarita 34
B. Pembahasan
Roi Holan Ambarita 35
Faktor–faktor yang menyebabkan didapatkan hasil pengetahuan baik:
1. Pasien ASKES
2. Tingkat pendidikan
3. Tingginya arus informasi yang
didapat responden
Sesuai dengan teori:
1. Meliono (2007) → pengetahuan dipengaruhi oleh faktor
media dan keterpaparan informasi.
2. Notoatmodjo (2007) → sosial ekonomi, pengalaman,
dan informasi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan.
1. Hubungan Pengetahuan Wanita Yang Sudah Menikah Terhadap Pemeriksaan Pap Smear
Roi Holan Ambarita 36
Faktor-faktor lain yang menyebabkan wanita yang sudah menikah tidak melakukan pemeriksaan pap smear meskipun pengetahuannya baik:
1. Tidak ditemukan keluhan atau gejala
sehingga menganggap pap smear tidak
terlalu penting
2. Sosial ekonomi (biaya)
3. Sosial budaya (dilarang suami, malu
untuk melakukannya, takut mengetahui
adanya kelainan, dan sebagainya).
Sesuai dengan:
1. Teori L. Green
2. Penelitian Nurhasanah (2008) → faktor sosial budaya
3. Bakheit dan Haron (2001) → rasa malu dan tidak
diizinkan oleh suaminya
Roi Holan Ambarita 37
Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan pemeriksaan pap smear dengan perilaku pemeriksaan pap smear pada wanita yang sudah menikah.
Sesuai dengan:
1. Teori L. Green
2. Penelitian Nurhasanah (2008)
3. Penelitian Gamarra dkk (2005)
Roi Holan Ambarita 38
2. Hubungan Sikap Wanita Yang Sudah Menikah Terhadap Pemeriksaan Pap Smear
Faktor-faktor yang menyebabkan didapatkan hasil sikap baik:
1. Tingkat pendidikan tinggi
2. Pengetahuan baik
Sesuai dengan teori:
1. Allport (1954)
Roi Holan Ambarita 39
Faktor-faktor lain yang menyebabkan wanita yang sudah menikah tidak melakukan pemeriksaan pap smear meskipun sikapnya baik:
1. Adanya perasaan malu atau tabu
2. Ekonomi rendah
3. Dan lain sebagainya Penelitian Nurhasanah (2008) → sikap yang baik belum
tentu mengambil keputusan untuk melakukan pemeriksaan pap smear. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya faktor lain seperti perasaan malu atau tabu.
Teori “Thoughs and Feeling” → sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata.
Roi Holan Ambarita 40
Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara sikap pemeriksaan pap smear dengan perilaku pemeriksaan pap smear pada wanita yang sudah menikah.
Sesuai dengan:
1. Teori L. Green
Roi Holan Ambarita 41
3. Hubungan Sarana Pemeriksaan Pap Smear Terhadap Perilaku Wanita Yang Sudah Menikah
Faktor-faktor yang menyebabkan didapatkan hasil sarana kurang:
1. Tingkat ekonomi rendah
2. Tidak bekerja (IRT)
3. Bobot pertanyaan biaya lebih besar
dibanding yang lain
Roi Holan Ambarita 42
Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara sarana pemeriksaan pap smear dengan perilaku pemeriksaan pap smear pada wanita yang sudah menikah.
Sesuai dengan:
1. Teori L. Green
2. Penelitian Nurhasanah (2008)
3. Kurniawan dkk (2008)
4. Darnindro dkk (2006)
Roi Holan Ambarita 43
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Roi Holan Ambarita 44
A. Kesimpulan Dari 81 pasien yang menjadi responden, 50 pasien
(61,7%) berpengetahuan baik , sedangkan 31 pasien (38,3%) berpengetahuan kurang.
Dari 81 pasien yang menjadi responden, 61 pasien (75,3%) memiliki sikap yang baik, sedangkan 20 pasien (24,7%) memiliki sikap yang kurang.
Dari 81 pasien yang menjadi responden, 38 pasien (46,9%) memiliki sarana yang baik, sedangkan 43 pasien (53,1%) memiliki sarana yang kurang.
Dari 81 pasien yang menjadi responden, 53 pasien (65,4%) tidak melakukan pemeriksaan pap smear, sedangkan 28 pasien (34,6%) melakukan pemeriksaan pap smear.
Roi Holan Ambarita 45
Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan pemeriksaan pap smear dengan perilaku pemeriksaan pap smear pada wanita yang sudah menikah di Poliklinik Rawat Jalan Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dengan nilai p=0,000 (<0,1).
Terdapat hubungan bermakna antara sikap pemeriksaan pap smear dengan perilaku pemeriksaan pap smear pada wanita yang sudah menikah di Poliklinik Rawat Jalan Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dengan nilai p=0,000 (<0,1).
Terdapat hubungan bermakna antara sarana pemeriksaan pap smear dengan perilaku pemeriksaan pap smear pada wanita yang sudah menikah di Poliklinik Rawat Jalan Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dengan nilai p=0,000 (<0,1).
Roi Holan Ambarita 46
B. Saran Bagi institusi/instansi Dinkes dan RSUD Dr.
H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung agar terus meningkatkan sosialisasi pada setiap wanita yang sudah menikah agar melakukan pemeriksaan pap smear untuk mendeteksi dini kanker serviks.
Bagi masyarakat khususnya wanita yang sudah menikah agar terus menjaga kesehatan reproduksinya, salah satu diantaranya dengan melakukan pemeriksaan pap smear.
Roi Holan Ambarita 47
DAFTAR PUSTAKAAndrijono. 2007. Kanker Serviks. ed I. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta.pp: 1-6.
Anonim. 2011. Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Pemeriksaan Pap Smear. http://kti-akbid.blogspot.com/2011/04/kti-gambaran-pengetahuan-ibu-tentang_17.html. Diakses 15 September 2011.
Anonim. 2011. Pengertian Sarana. http:/id.shvoong.com. Diakses 23 Oktober 2011.
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Aziz. M.F. 2002. Skrining dan Deteksi Dini Kanker Serviks. In: Ramli, H.M. et al, eds. Deteksi Dini Kanker. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 97-110.
Bagian Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. 2010. Data Morbiditas Rawat Inap. Bandar Lampung.
Bagian Poliklinik Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. 2010. Data Morbiditas Rawat Jalan. Bandar Lampung.
Bakheit dan Haroon. 2001. The Knowledge, Attitude and Practice of Pap Smear Among Local School Teachers in The Sharjah District, United Arab Emirates Ministry of Health, Middle East Journal of Family Medicine, Vol. 4. www.google.com. Diakses 18 September 2011.
Dahlan Sopiyudin. 2009. Statistic untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Roi Holan Ambarita 48
Darnindro N., et al. 2006. Pengetahuan Sikap Perilaku Perempuan yang Sudah Menikah Mengenai Pap Smear dan Faktor-Faktor yang Berhubungan di Rumah Susun Klender Jakarta 2006. Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007. www.google.com. Diakses 15 September 2011.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Deteksi Kanker Leher Rahim. http://www.depkes.go.id/en/2104ea.htm. Diakses 15 September 2011.
Diananda R. 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Katahati.
Gamarra C.D dkk. 2005. Knowledge, Attitudes and Practice Related to Papanicolaou Smear Test among Argentina’s Journal. Brasil: Universidade Federal de Rio de Janeiro.
Hacker N.F. 2005. Cervical Cancer. In: Berek, J.S. & Hacker, N.F., ed. Practical Gynecologic Oncology. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 337-338.
Harti S. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemeriksaan Pap Smear pada Wanita Usia Subur di Rumah Sakit Umum Pusat DR. M. Djamil Padang Tahun 2010. (Skripsi). www.google.com. Diakses 15 September 2011.
Indrapaja. 2008. Sakit Saat Berhubungan, Waspadai Kanker Serviks, Factors Affecting Uptake of Cervical Cancer Screening Among Clinic Attendees in Trelawny.
Izza K., et al. 2009. Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Wanita terhadap Pemeriksaan Pap Smear Sebelum dan Sesudah Penyuluhan tentang Pap Smear di Rumah Bersalin Budi Rahayu Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Kota Semarang Tahun 2009. www.google.com. Diakses 18 September 2011.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 812/Menkes/SK/VII/2007 tentang Kebijakan Perawatan Paliatif. www.google.com. Diakses 23 Oktober 2011.
Khasbiyah. 2004. Faktor Risiko Kanker Serviks Uteri. (Karya Tulis Ilmiah). Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP.
Roi Holan Ambarita 49
Kurniawan, dkk. 2008. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Partisipasi pada Pemeriksaan Pap Smear pada Wanita Pekerja Seks Komersial. www.google.com. Diakses 18 September 2011.
Mardiana L. 2004. Kanker Wanita Pencegahan dan Pengobatan dengan Tanaman Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.
Meliono. 2007. Mata kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT) Modul 1. Jakarta: Lembaga Penerbitan FE UI.
Meutia. 2008. Kanker Serviks Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia. Kesehatan Wanita-Page 38. http://www.ilunifk83.com/f8-kesehatan-dan-ilmu-kedokteran. Diakses 18 September 2011.
Nahampun Hery. 2009. Gambaran Pelaksanaan Prosedur. www.google.com. Diakses 23 Oktober 2011.
Notoatmodjo Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo Soekidjo. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhasanah C. 2008. Pengaruh Karakteristik dan Perilaku Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap Pemeriksaan Pap Smear di RSUZA Banda Aceh Tahun 2008. (Tesis). www.google.com. Diakses 18 September 2011.
Octavia C. 2009. Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009. www.google.com. Diakses 15 September 2011.
Rasjidi I., Sulistiyanto H. 2007. Vaksin Human Papilloma Virus dan Eradikasi Kanker Mulut Rahim. Jakarta: Sagung Seto.
Roi Holan Ambarita 50
Robbins S.L. & Kumar V. 1995. Sistem Genitalia Wanita dan Payudara. In: Oswari J. et al, eds. Buku Ajar Patologi II. Jakarta: EGC, 377-382.
Rosevear S.K. 2002. Cervical Screening and Premalignant Disease of the Cervix. In Hand Book of Gynaecology Management. Osney Mead: Black Wall Science Ltd, 80-83.
Sarwono Solita. 1993. Sosiologi Kesehatan, Gadjah Mada University Press.
Sastroasmoro Sudigdo. 2010. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.
Setyarini E. 2009. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Leher Rahim di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. (Skripsi). www.google.com. Diakses 18 September 2011.
Sukardja I.D.G. 2000. Prevensi Kanker. In: Tutiek K. ed. Onkologi Klinik. Surabaya: Airlangga University Press, 171-174.
Suwiyoga I Ketut. 2001. Beberapa Masalah Pap Smear Sebagai Alat Diagnosis Dini Kanker Serviks Di Indonesia. http://ejournal.unud.ac.id. Diakses 15 September 2011.
Syamsudin. 2001. Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Serviks, Cermin Dunia Kedokteran no 133, Pusat Penelitian dan Pengembangan PT Kalbe Farma.
Tambunan G.W. 1995. Diagnosa dan Tatalaksana Sepuluh Jenis Kanker Terbanyak di Indonesia, Cetakan 2. Jakarta: EGC.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. www.google.com. Diakses 23 Oktober 2011.
WHO. 2006. Comprehensive Cervical Cancer Control A Guide to Essential Practice. World Health Organization, Geneva.