hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rintisan sekolah bertaraf...
TRANSCRIPT
1
HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN
STATUS GIZI PADA SISWA SMA NEGERI 2 RINTISAN
SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)
BANDA ACEH
Skripsi
diajukan untuk melengkapi tugas – tugas dan
memenuhi syarat – syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Vivi Yunisa Harahap
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2012
2
HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN
STATUS GIZI PADA SISWA SMA NEGERI 2 RINTISAN
SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)
BANDA ACEH
Skripsi
Oleh
Nama : Vivi Yunisa Harahap
NIM : 0806103010072
Program Studi : Pendidikan Biologi
disetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Khairil, M.Si. Yuli Heirina Hamid, S.Pd, M.Si.
NIP. 195806291986031002 NIP. 197307121997032001
diketahui,
Dekan, Ketua Program Studi,
Prof. Dr. H. M. Yusuf Aziz, M.Pd. Dra. Asiah M.D., M.P.
NIP. 195712311984031011 NIP. 196704031991022001
3
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi oleh Vivi Yunisa Harahap ini telah di pertahankan di depan dewan penguji
pada tanggal 17 Oktober 2012.
Dewan Penguji
1. Ketua Dr. Khairil, M.Si
NIP. 195806291986031002
2. Anggota Yuli Heirina Hamid, S.Pd, M.Si
NIP. 197307121997032001
3. Anggota Dra. Asiah M.D., M.P.
NIP. 196704031991022001
4. Anggota Wardiah S.Pd, M.Bio.
NIP. 198011062006042003
4
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Hubungan Pola Konsumsi
Makanan Dengan Status Gizi Pada Siswa SMA Negeri 2 Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI) Banda Aceh”. Shalawat beriring salam senantiasa
penulis sanjungkan kepangkuan Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan
sendi – sendi kehidupan sebagai bekal kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelak.
Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih
yang kepada:
1. Bapak Dr. Khairil, M.Si sebagai pembimbing utama dan Ibu Yuli Heirina Hamid,
S.Pd, M.Si sebagai pembimbing kedua yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk membimbing serta mengarahkan penulis sehingga terselesaikannya
penulisan skripsi ini.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Banda
Aceh.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala.
4. Bapak/Ibu staf pengajar Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Syiah
Kuala
5. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh yang telah memberi izin pada
saat pengambilan data.
5
6. Kedua Orang Tua tercinta yang penulis sayangi, yang tiada henti-hentinya
memberikan kasih sayang, motivasi dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Sahabat, teman – teman dan mahasiswa biologi khususnya angkatan 2008 yang
selalu memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis berserah diri karena tidak satupun
terjadi jika tidak atas kehendak – Nya. Segala usaha telah dilakukan untuk
menyempurnakan penulisan skripsi ini. Akhir kata penulis mohon maaf apabila
masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna perbaikan di masa datang.
Banda Aceh, Oktober 2012
Penulis
6
ABSTRAK
Kata kunci: pola konsumsi makanan, status gizi
Penelitian yang berjudul “Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan Status
Gizi pada Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh” telah dilaksanakan pada tanggal
23 Mei sampai dengan 1 Juni 2012. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan pola konsumsi makanan dengan aktifitas yang berpengaruh terhadap
keadaan tubuh atau status gizi siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh. Jenis
penelitian adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif. Populasi penelitian
adalah siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh kelas X dan kelas XI berjumlah 389
siswa dan sebanyak 80 siswa dijadikan sebagai sampel. Penentuan sampel dilakukan
secara proportional random sampling. Metode yang digunakan adalah metode
survey konsumsi pangan yang bersifat kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan
dengan angket dan wawancara. Data dianalisis dengan Z – Skor dan menggunakan
korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan pola
konsumsi makanan dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U, 46 siswa (90,2%)
berstatus gizi baik, 4 siswa (7,8%) berstatus gizi lebih dan 1 siswa (2%) berstatus
gizi kurang, indeks TB/U, 49 siswa (96,1%) berstatus gizi normal, 1 siswa (2%)
berstatus gizi pendek dan sangat pendek, sedangkan indeks BB/TB, 46 siswa
(90,2%) berstatus gizi gemuk, dan 5 siswa (9,8%) berstatus gizi normal. Pada uji – t
dengan taraf signifikan α = 0,05, hubungan pola konsumsi makanan dengan status
gizi berdasarkan indeks BB/U adalah thitung -0,06182 < t tabel 1,67, indeks TB/U adalah
t hitung 0,59706 < t tabel 1,67, dan indeks BB/TB adalah t hitung -0,00883< t tabel 1,67.
Dari ketiga indeks tersebut, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang
bermakna antara pola konsumsi dengan status gizi pada siswa SMA Negeri 2RSBI
Banda Aceh, ditolak.
7
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
1.5 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 5
1.6 Definisi Istilah .............................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Pola Konsumsi Makanan ............................................................ 8
2.2 Pola Konsumsi Makanan Siswa .................................................. 9
2.3 Pengertian Status Gizi Pada Siswa ............................................. 10
2.4 Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang Dianjurkan ....................... 13
2.5 Metode Penilaian Konsumsi Makanan ....................................... 14
2.5.1 Metode Ingatan 24 Jam (24-hours recall method) ............ 14
2.5.2 Metode Frekuensi Konsumsi Pangan (Food
Frequency Method) ........................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................... 16
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 16
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................... 16
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ................. 18
3.5 Teknik Analisis Data .................................................................. 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh ...... 23
4.2 Pola Konsumsi Makanan Siswa SMA Negeri 2 RSBI
Banda Aceh ................................................................................ 24
4.3 Angka Kecukupan Gizi (AKG) . ................................................ 31
4.4 Status Gizi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh ................. 34
4.5 Hubungan Pola Konsumsi Makanan (Kecukupan Gizi)
dengan Status Gizi ...................................................................... 37
4.6 Tinjauan Hipotesis ...................................................................... 41
8
4.7 Hasil Wawancara dengan Siswa SMA Negeri 2 RSBI
Banda Aceh ................................................................................. 41
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..................................................................................... 43
5.2 Saran ........................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 45
LAMPIRAN .................................................................................................. 47
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 90
9
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Jumlah Porsi Makanan yang Dianjurkan pada Usia 15-18 Tahun ............... 10
2.2 Angka Kecukupan Gizi (Energi) Rata-Rata yang Dianjurkan (per
Orang per Hari) pada Kelompok Remaja .................................................... 14
3.1 Pembagian Sampel Tiap Kelas .................................................................... 18
3.2 Interpretasi Nilai r ........................................................................................ 22
4.1 Distribusi Responden Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
Berdasarkan Kelompok Umur ..................................................................... 23
4.2 Distribusi Responden Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................................................... 24
4.3 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Pokok yang
Dikonsumsi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh ................................. 24
4.4 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Hewani yang
Dikonsumsi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh ................................. 25
4.5 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Nabati yang
Dikonsumsi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh ................................. 26
4.6 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Hewani yang
Dikonsumsi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh ................................ 26
4.7 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Buah – Buahan
yang Dikonsumsi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh ....................... 27
4.8 Distribusi Frekuensi Konsumsi Susu pada Siswa SMA Negeri 2
RSBI Banda Aceh ....................................................................................... 28
4.9 Distribusi Tingkat Kecukupan Gizi pada Siswa SMA Negeri 2
RSBI Banda Aceh ....................................................................................... 31
4.10 Distribusi Status Gizi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U) ......................... 34
4.11 Distribusi Status Gizi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
10
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (TB/U) ......................... 35
4.12 Distribusi Status Gizi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/TB) ........................ 35
4.13 Distribusi Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan Status Gizi
Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh Berdasarkan Indeks
Berat Badan Menurut Umur (BB/U) ........................................................... 37
4.14 Distribusi Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan Status Gizi
Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh Berdasarkan Indeks
Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) ........................................................ 38
4.15 Distribusi Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan Status Gizi
Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh Berdasarkan Berat Badan
Menurut Tinggi Badan (BB/TB) ................................................................. 40
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Pedoman Wawancara ......................................................................................... 47
2. Contoh Angket Penelitian ................................................................................... 48
3. Formulir Metode Frekuensi Makanan ................................................................ 50
4. Perhitungan Jumlah Kalori dari Menu Makanan Siswa
SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh ..................................................................... 51
5. Tingkat Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang Dikonsumsi Siswa
SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh Selama 10 Hari ............................................. 54
6. Tingkat Interpretasi Hasil Tingkat Konsumsi Responden
Berdasarkan Menu Makanan Siswa SMA Negeri 2 RSBI
Banda Aceh ......................................................................................................... 57
7. Penilaian Antropometri Status Gizi Diukur dengan Z – Score atau
Skor Simpang Baku (SSB) untuk Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB ................ 59
8. Daftar Perhitungan Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan
Status Gizi Pada Siswa SMA Negeri2 RSBI Banda Aceh Berdasarkan
Indeks BB/U ....................................................................................................... 63
9. Daftar Perhitungan Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan
Status Gizi Pada Siswa SMA Negeri2 RSBI Banda Aceh Berdasarkan
Indeks TB/U ..................................................................................................... 67
10. Daftar Perhitungan Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan
Status Gizi Pada Siswa SMA Negeri2 RSBI Banda Aceh Berdasarkan
Indeks BB/TB ................................................................................................ 71
11. Cara Menggunakan Timbangan Berat Badan dan Tinggi Badan. ....................... 75
12. Foto Hasil Penelitian ............................................................................................ 76
13. Tabel Angka Kecukupan Gizi Bagi Orang Indonesia .......................................... 77
14. Kategori Status Gizi Baku Rujukan WHO – NCHS ............................................ 78
15. Tabel Harga Kritik dari r Product – Moment ...................................................... 84
12
16. Tabel Distribusi t ................................................................................................ 85
17. Surat Keputusan Penunjuk Dosen Pembimbing ................................................. 86
18. Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas ................................................. 87
19. Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Dinas Pendidikan .................................. 88
20. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................................... 89
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah gizi merupakan masalah yang paling penting dalam kesehatan
masyarakat. Masalah gizi pada anak sekolah menengah merupakan kelompok remaja
dan perlu mendapatkan perhatian khusus karena pengaruhnya yang besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta dampaknya pada masalah gizi saat
dewasa. Percepatan pertumbuhan yang terjadi pada remaja diiringi oleh
bertambahnya aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik.
Data World Health Organization (WHO) (2003), saat ini populasi remaja di
dunia telah mencapai 1.200 juta jiwa atau sekitar 19% dari total populasi dunia. Di
Indonesia persentase populasi remaja bahkan lebih tinggi yaitu mencapai 21% dari
total populasi penduduk atau sekitar 44 juta jiwa.
Kelompok remaja perlu mengkonsumsi makanan yang banyak. Apabila
konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori untuk pertumbuhan dan
kegiatan-kegiatannya, maka akan terjadi defisiensi yang akhirnya dapat menghambat
pertumbuhannya (Notoatmodjo, 2007 : 232).
Dalam masa pertumbuhan, remaja memerlukan banyak konsumsi makanan
yang bergizi. Seiring dengan perkembangan zaman dewasa ini, berdampak terhadap
ketersediaan makanan yang tersedia dalam bentuk cepat saji sehingga terdapat
hubungan erat antara makanan dengan kesehatan manusia yang akan berdampak
terhadap pola konsumsi makanan dan pertumbuhan. Dalam hal ini, masalah
14
kesehatan pada kelompok remaja berusia 15 – 18 tahun menjadi usia yang sangat
dini terhadap masalah gizi remaja.
Kelompok remaja menunjukan fase pertumbuhan yang pesat yang disebut
adolescence growth spurt, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang relatif besar
jumlahnya (Pudjiadi , 2005 : 44). Kelompok umur siswa merupakan masa remaja
yang berusia 15 – 18 tahun termasuk golongan rawan gizi. Ada 3 alasan mengapa
remaja dikatakan rawan gizi. Pertama, remaja mengalami percepatan pertumbuhan
dan perkembangan sehingga tubuh memerlukan energi dan zat gizi yang lebih
banyak. Kedua, adanya perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan sehingga
masukan energi dan zat gizi harus disesuaikan. Ketiga, adanya kehamilan,
keikutsertaan dalam olah raga, kecanduan alkohol dan obat, meningkatkan kebutuhan
energi dan zat gizi (Arisman, 2008 : 77).
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi makanan remaja, pada dasarnya
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari dalam diri remaja yang dapat berupa
emosi/kejiwaan yang memiliki sifat kebiasaan. Sementara, faktor eksternal adalah
faktor yang berasal dari luar diri remaja, seperti ketersediaan bahan pangan yang ada
di sekitarnya serta kondisi sosial ekonomi yang mempengaruhi tingkat daya beli
manusia terhadap bahan pangan.
Suhendro (2003 : 12) menyebutkan bahwa beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya permasalahan gizi pada anak usia sekolah menengah, antara
lain sosial ekonomi yang mempengaruhi pola konsumsi, dimana anak yang berasal
dari keluarga ekonomi tinggi, cenderung mengkonsumsi makanan yang berkadar
15
lemak tinggi. Permasalahan gizi disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan
energi dengan energi yang digunakan. Selain itu faktor yang mempengaruhi
permasalahan gizi adalah umur, jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, faktor
lingkungan, aktivitas fisik, kebiasaan makan dan faktor neuropsikologik serta faktor
genetik. Kebiasaan makan remaja sangat berpengaruh terhadap status gizinya.
Hardinsyah dan Martianto (1989 : 20) menyebutkan bahwa status gizi adalah
keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh asupan makanan dan penggunaan
zat-zat gizi yang diukur dari berat badan dan tinggi badan dengan perhitungan berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB), sehingga konsumsi makanan berpengaruh
pada status gizi seseorang. Status gizi baik atau gizi optimal terjadi bila tubuh
memperoleh cukup zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan
pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan umum pada
tingkat setinggi mungkin.
Para siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh, rata-rata berusia 15 – 18 tahun
yang tergolong kelompok remaja. Aktifitas yang dijalankan siswa SMA Negeri 2
RSBI Banda Aceh adalah belajar formal di sekolah. Pada pagi hari dari jam 07.30 –
13.10, siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh belajar seperti pada umunya,
sedangkan dari jam 14.15 – 16.35 wib merupakan jam pelajaran tambahan. Melihat
jam pelajaran yang banyak, sehingga pola konsumsi makanan harus sesuai dengan
aktifitas yang akan dijalani oleh siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap status gizi bagi remaja di usia mereka yaitu 15 – 18
tahun. Namun, pola konsumsi makanan siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh,
16
dalam memenuhi kebutuhan akan gizi masih kurang, hal itu dilihat dari kondisi fisik
mereka yang mempunyai tubuh yang berbadan gemuk, kurus, tinggi dan pendek.
Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pola Konsumsi Makanan
dengan Status Gizi pada Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan
sebagai berikut: “Apakah terdapat hubungan pola konsumsi makanan dengan status
gizi pada siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola konsumsi
makanan dengan aktifitas yang berpengaruh terhadap keadaan tubuh atau status gizi
pada siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan wawasan kepada penulis dalam
hubungan pola konsumsi dengan status gizi.
17
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi
kepada para siswa tentang pola konsumsi makanan yang baik.
b. Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini dapat memperbaiki pola konsumsi
makanan yang sesuai bagi seluruh aktifitas di sekolah.
1.5 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan pola konsumsi
makanan dengan status gizi pada siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh.
1.6 Definisi Istilah
1. Pola konsumsi makanan adalah susunan makanan yang merupakan suatu
kebiasaan yang dimakan seseorang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan
rata-rata per orang per hari yang umum dikonsumsi /dimakan penduduk dalam
jangka waktu tertentu (PERSAGI, 2009 : 107). Pola konsumsi makanan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah pola konsumsi makanan yang dilakukan
siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh.
2. Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh asupan
makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Penilaian status gizi diukur dengan
menggunakan antropometri berat badan berdasarkan umur (BB/U), tinggi badan
berdasarkan umur (TB/U) dan berat badan berdasarkan tinggi badan (BB/TB)
berdasarkan standar baku WHO NCHS (Hardinsyah dan Martianto, 1989 : 20).
Status gizi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengukuran dari berat
18
badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan
menurut tinggi badan (BB/TB) yang akan dilakukan terhadap siswa SMA Negeri
2 RSBI Banda Aceh.
3. Berat Badan
a. Indeks berat badan menurut umur (BB/U)
Berat badan adalah salah satu indikator yang menggambarkan tentang massa
tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan – perubahan yang
mendadak, misalnya menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah
makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah parameter indikator yang
sangat labil. Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan
seimbang antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan
berkembang mengikuti pertambahan umur.
b. Indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam
keadaan normal perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan
tinggi badan (Supariasa, 2001 : 58).
4. Tinggi badan
Indeks tinggi badan menurut umur (TB/U)
Tinggi badan merupakan indikator yang menggambarkan keadaan pertumbuhan
skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan
umur (Supariasa, 2001 : 58).
5. Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah banyaknya masing-masing zat gizi esensial
yang harus dipenuhi dari makanan mencakup hampir semua orang sehat untuk
19
mencegah defisiensi zat gizi. AKG dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin,
aktifitas, berat badan, tinggi badan, genetika dan keadaan fisiologis, seperti hamil
atau menyusui (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2010 : 117). Angka
Kecukupan Gizi yang dimaksud dalam penelitian adalah cara pemenuhan gizi
yang diukur dari umur, tinggi badan, dan berat badan siswa SMA Negeri 2 RSBI
Banda Aceh.
20
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Pola Konsumsi Makanan
Dalam kehidupan sehari-hari, pangan mempunyai peranan penting bagi
manusia. Peran pokok pangan adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup,
melindungi dan menjaga kesehatan, serta berguna untuk mendapatkan energi yang
cukup untuk bekerja secara produktif. Konsumsi pangan harus disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing individu (Hariyadi, 2001 : 94).
Pola konsumsi makanan adalah susunan makanan yang merupakan suatu
kebiasaan yang dimakan seseorang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan
rata-rata per orang per hari yang umum dikonsumsi atau dimakan penduduk dalam
jangka tertentu (PERSAGI, 2009 : 107).
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makanan
yang dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahanya. Makan
makanan beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena tidak ada satu
jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan seseorang untuk
tumbuh kembang menjadi sehat dan produktif. Makanan anekaragam menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur.Di
masyarakat, pola konsumsi makanan disebut dengan kebiasaan makan yang ada pada
masyarakat dimana seseorang akan hidup.
21
Santoso (2004 : 25) menyebutkan bahwa, pola konsumsi makan di suatu
daerah dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan beberapa faktor atau kondisi
setempat yaitu:
a. Faktor yang berhubungan dengan persediaan bahan makanan termasuk faktor
geografi, kesuburan tanah berkaitan dengan produksi bahan makanan, daya
perairan, kemajuan teknologi, transportasi, distribusi dan persediaan pangan di
suatu daerah.
b. Faktor sosio-ekonomi dan kebiasaan yang berhubungan dengan konsumen yang
memegang peranan penting dalam pola konsumsi penduduk.
c. Bantuan atau subsidi terhadap bahan-bahan tertentu.
Meningkatnya aktifitas, kehidupan sosial dan kesibukan para siswa dalam
menjalankan aktifitasnya akan mempengaruhi kebiasaan makan mereka. Pola
konsumsi makanan sering tidak teratur, sering jajan, sering tidak makan pagi dan
sama sekali tidak makan siang.
2.2 Pola Konsumsi Makanan Siswa
Pola konsumsi makanan siswa merupakan salah satu faktor penting yang turut
menentukan potensi pertumbuhan dan perkembangan remaja. Anak sekolah terutama
pada masa remaja tergolong pada masa pertumbuhan dan perkembangan baik fisik
maupun mental serta peka terhadap rangsangan dari luar. Jumlah atau porsi makanan
sesuai dengan anjuran makanan bagi remaja menurut Sediaoetama (2004 : 32) yang
disajikan pada Tabel 2.1:
22
Tabel 2.1 Jumlah Porsi Makanan yang Dianjurkan pada Usia 15-18 Tahun
Makan pagi
06.00-07.00 WIB
Makan siang
13.00-14.00 WIB
Makan malam
20.00 WIB
Nasi 1 porsi 100 gr beras
Telur 1 butir 50 gr
Susu sapi 200 gr
Nasi 2 porsi 200 gr beras
Daging 1 porsi 50 gr
Tempe 1 porsi 50 gr
Sayur 1 porsi 100 gr
Buah 1 porsi 75 gr
Nasi 1 porsi 100 gr beras
Daging 1 porsi 50 gr
Tahu 1 porsi 100 gr
Sayur 1 porsi 100 gr
Buah 1 porsi 100 gr
Susu skim 1 porsi 20 gr
Sumber: Sediaoetama (2004 : 30)
Menurut Suhardjo (1986 : 35), Pola konsumsi makanan dipengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu kebiasaan, sosial budaya, agama, taraf ekonomi, pendidikan dan
lingkungan alam.
Pola konsumsi makanan yang diperoleh semasa remaja akan berdampak pada
kesehatan dalam fase kehidupan selanjutnya, setelah dewasa dan berusia lanjut.
Ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran energi mengakibatkan pertambahan
berat badan.
2.3 Pengertian Status Gizi Pada Siswa
Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh asupan
makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Penilaian status gizi diukur dengan
menggunakan antropometri berat badan berdasarkan umur (BB/U), tinggi badan
berdasarkan umur (TB/U) dan berat badan berdasarkan tinggi badan (BB/TB)
berdasarkan standar baku WHO NCHS (Hardinsyah dan Martianto, 1989 : 20).
Mulia (2010 : 20) menjelaskan bahwa, keadaan gizi dapat berupa gizi kurang,
gizi baik atau normal maupun gizi lebih. Kekurangan salah satu zat gizi dapat
menimbulkan konsekuensi berupa penyakit defisiensi. Bila kekurangan dalam
batas yang sudah ditentukan, dapat menimbulkan gangguan yang sifatnya
lebih ringan atau menurunkan kemampuan fungsional, misalnya kekurangan
zat besi dapat menurunkan prestasi belajar, dan turunnya daya tahan tubuh
terhadap penyakit infeksi. Pencapaian derajat kesehatan yang optimal mutlak
23
diperlukan sejumlah zat gizi yang harus didapatkan dari makanan dalam
jumlah sesuai dengan yang dianjurkan setiap hari. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan akan zat gizi, diperlukan konsumsi makanan yang seimbang baik
jumlah maupun kualitasnya. Faktor gaya hidup dan pola makan yang terlanjur
salah merupakan penyebab defisiensi unsur gizi tertentu yang sering terjadi.
Selain itu, polusi, stres berkepanjangan, sakit keras, baru sembuh dari sakit
dan minuman keras adalah faktor lain yang mempengaruhi penyerapan zat
gizi dalam tubuh.
Status gizi menurut Soekirman (2000 : 36) menyatakan, pada umumnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Penyebab langsung, yaitu makanan dan penyakit infeksi yang mungkin diderita
oleh siswa. Siswa yang mendapat makanan cukup baik tetapi sering diserang
penyakit infeksi dapat berpengaruh terhadap status gizinya. Begitu juga
sebaliknya siswa yang makan tidak cukup baik, daya tahan tubuhnya pasti lemah
dan pada akhirnya mempengaruhi status gizinya.
2. Penyebab tidak langsung, yaitu ketahanan pangan di keluarga, terkait dengan
ketersediaan pangan (baik dari hasil produksi sendiri maupun dari pasar atau
sumber lain), harga pangan dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi
dan kesehatan.
Penilaian status gizi seseorang dapat dikaitkan dengan variabel lain. Variabel
tersebut adalah sebagai berikut: (Ali, 2008 : 2)
a. Umur.
Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan
penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan
berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak
disertai dengan penentuan umur yang tepat.
24
b. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa
jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang
mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun.
Berat badan dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur)
atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat
pengukuran dilakukan, dalam penggunaannya memberikan gambaran massa tubuh.
Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran,
hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan
kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu.
c. Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari
keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat
keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir
rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk
Indeks Tinggi Badan menurut Umur (TB/U), atau juga indeks Berat Badan menurut
Tinggi Badan (BB/TB).
Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk
menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status
gizi. Penggunaan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan indikator status gizi
untuk melihat adanya gangguan fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh.
Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas SDM dan
kualitas hidup, sehingga program perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu
25
gizi konsumsi pangan, hal ini dapat memperbaiki status gizi masyarakat. Peningkatan
status gizi diarahkan pada peningkatan intelektualitas, produktivitas kerja, prestasi
belajar dan prestasi olah raga serta penurunan angka gizi salah, baik gizi kurang
maupun gizi lebih (Hariyadi, 2001 : 95).
2.4 Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan tubuh
setiap hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energi dan zat-zat gizi. Penentuan
kebutuhan zat gizi didasarkan pada angka kecukupan gizi (AKG). AKG adalah
banyaknya masing-masing zat gizi esensial yang harus dipenuhi dari makanan
mencakup hampir semua orang sehat untuk mencegah defisiensi zat gizi. AKG
dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, akifitas, berat badan, tinggi badan, genetika
dan keadaan fisiologis, seperti hamil atau menyusui (Departemen Gizi dan Kesehatan
Masyarakat, 2010 : 117).
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan
menurut kelompok umur dan jenis kelamin. Patokan berat badan didasarkan pada
berat badan yang mewakili sebagian penduduk yang sehat. Dalam penggunaannya
bila terdapat penyimpangan berat badan rata-rata kelompok penduduk yang diteliti,
maka perlu disesuaikan dengan berat badan tersebut. Dengan demikian, perlu
disusun angka kecukupan gizi yang dianjurkan yang digunakan sebagai standar guna
mencapai status gizi. AKG rata-rata yang dianjurkan untuk remaja kelompok 15 – 18
tahun.
26
Tabel 2.2 Angka Kecukupan Gizi (AKG) Rata-Rata yang Dianjurkan (per
Orang per Hari) pada Kelompok Remaja
Jenis Kelamin Umur (thn) Berat Badan (kg) Energi
Laki – laki 13 – 15 46 2400 Kkal
16 – 19 55 2600 Kkal
Perempuan 13 – 15 48 2350 Kkal
16 – 19 50 2200 Kkal
(Sumber: Depkes, 2010 : 146)
2.5 Metode Penilaian Konsumsi Makanan
Asupan makan merupakan faktor utama yang berperan terhadap status gizi
seseorang. Untuk menilai status gizi individu dapat dilakukan melalui penilaian
konsumsi pangan individu. Penilaian konsumsi pangan dilakukan untuk mengetahui
jumlah pangan dan kebiasaan makan dan menghitung jumlah yang dimakan baik
dalam jangka panjang maupun jangka pendek, dari informasi tersebut dapat dihitung
konsumsi gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM).
DKBM adalah memuat susunan kandungan zat – zat gizi berbagai jenis bahan
makanan atau makanan (Supariasa, 2001 : 107).
Untuk mendapatkan informasi terhadap kejadian yang telah lalu yang harus
digali dari subjek penelitian, metode konsumsi makanan yang dipakai adalah metode
ingatan 24 jam (24-hour food recall) dan metode frekuensi konsumsi pangan (food
frequency).
2.5.1 Metode Ingatan 24 Jam (24-hours recall method)
Dalam metode ingatan 24 jam digunakan untuk mengetahui kuantitas
makanan yang dikonsumsi selama satu hari dengan menggunakan formulir food
recall 24 jam. Pada metode ini responden disuruh menceritakan semua yang dimakan
27
dan diminum selama 24 jam yang lalu, dimulai dari sejak bangun tidur pagi sampai
tidur malam harinya. Metode ingatan 24 jam, jika dilakukan satu hari tidak dapat
menggambarkan informasi rata-rata konsumsi. Sebaiknya dilakukan minimal 2x24
dengan selang waktu 2 hari selama per sepuluh hari.
Menurut Sanjur dalam Supariasa (2001 : 94) mengemukakan bahwa beberapa
penelitian menunjukkan bahwa minimal 2 kali recall 24 jam tanpa berturut-turut,
dapat menghasilkan gambaran asupan zat gizi lebih optimal dan memberikan variasi
yang lebih besar tentang intake harian individu.
2.5.2 Metode Frekuensi Konsumsi Pangan (Food Frequency Method)
Metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleh data tentang frekuensi
konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti
hari, minggu, bulan atau tahun (Supariasa, 2001 : 98).
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif yaitu
melihat pola konsumsi makanan dan status gizi siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda
Aceh.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh pada
bulan Maret sampai bulan September 2012.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
kelas X dan kelas XI yang berjumlah 389 orang.
Sampel dalam penelitian diambil secara acak. Untuk menentukan besar
sampel ditentukan dengan menggunakan rumus:
(Notoatmodjo, 2005 : 92)
Keterangan : n = besar sampel
N = besar populasi
d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
dengan ketepatan 0,1
29
Perhitungan :
n = 80 orang
Berdasarkan rumus di atas, sampel penelitian adalah 80 orang.
Selanjutnya, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportional
random sampling pada setiap kelas X berjumlah 152 siswa dan kelas XI berjumlah
246 siswa. Setelah didapatkan sampel secara proporsional, pengambilam sampel dari
setiap strata dilakukan dengan cara random dan memperhatikan proporsi pada
masing-masing kelas, yaitu:
(Soepeno, 2002: 90)
Keterangan: Spl = banyaknya sampel yang diambil tiap tingkatan kelas
n = jumlah sampel dalam tingkatan kelas
N = jumlah populasi
Js = jumlah sampel yang diinginkan
Maka jumlah sampel yang diambil dari masing-masing kelas yaitu:
1. Kelas X :
2. Kelas XI :
Berdasarkan jumlah sampel yang diambil dari masing-masing kelas, adapun
pengambilan sampel siswa untuk tiap kelas X dari kelas X1 sampai kelas X6 masing-
30
masing sebanyak 5 siswa, sedangkan kelas XI dari kelas XI IPA 1 sampai XI IPA 6
dan XI IPS 1 sampai XI IPS 2 masing-masing sebanyak 5 sampai 6 siswa.
Adapun cara pengambilan sampel tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1,
Tabel 3.1 Pembagian Sampel Tiap Kelas
Kelas Populasi Siswa Tiap Kelas Sampel
X1 24 5
X2 25 5
X3 24 5
X4 26 5
X5 26 5
X6 27 6
XI IPA 1 22 5
XI IPA 2 28 5
XI IPA 3 29 6
XI IPA 4 30 6
XI IPA 5 29 6
XI IPA 6 28 6
XI IPS 1 34 5
XI IPS 2 30 5
XI IPS 3 26 5
(Sumber: Data Primer yang diolah, 28 Februari 2012)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode survey konsumsi
pangan yang bersifat kuantitatif dengan metode recall 24 jam, metode frekuensi
makanan (food frequency), wawancara, dokumentasi dan observasi.
1. Wawancara dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang terdiri dari 10
pertanyaan yang diajukan kepada siswa kelas X dan kelas XI
2. Formulir food recall 24 jam diberikan kepada remaja siswa untuk mengetahui
menu makanan yang dikonsumsi siswa selama per sepuluh hari
3. Food frequency, digunakan untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi
makanan selama per sepuluh hari selang 2 kali sehari
31
4. Observasi dilakukan dengan melihat pola konsumsi siswa dari menu makanan
5. Dokumentasi dilakukan untuk mengambil data siswa berupa data BB dan TB
melalui pengukuran dan penimbangan badan secara langsung.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:
1. Pedoman wawancara, yang berisi data identitas diri siswa dan pertanyaan tentang
pola konsumsi makanan
2. Formulir food recall 24 jam
3. Formulir food frequency
4. Timbangan injak untuk menimbang berat badan
5. Microtoise untuk mengukur tinggi badan
3.5 Teknik Analisis Data
1. Bahan makanan yang dikonsumsi dari menu makanan siswa dianalisis dengan
menggunakan DKBM (Lampiran 13).
2. Setelah data energi dari menu makanan diperoleh, kemudian dihitung AKG dari
siswa dengan mengunakan rumus:
Keterangan: BB Aktual = berat badan aktual berdasarkan hasil
penimbangan (kg)
BB Standar = berat badan acuan yang tertera pada tabel
angka kecukupan gizi (kg)
AKG = Angka kecukupan gizi yang dianjurkan
Energi(kalori) = energi standar berdasarkan angka
kecukupan gizi
(Supariasa, 2001 : 114)
32
3. Setelah data AKG siswa diperoleh, selanjutnya data tersebut dibandingkan dengan
pencapaian AKG yang dianjurkan, dengan klasifikasi sebagai berikut:
Baik : > 100% AKG
Sedang : 80 – 99% AKG
Kurang : 70 – 80% AKG
Defisit : < 70% AKG
(Supariasa, 2001 : 114)
4. Kriteria penilaian antropometri status gizi di ukur dengan menggunakan Z – Score
atau Skor Simpang Baku (SSB) untuk indeks BB/U, TB/U dan BB/TB. Cara
menghitung SSB dipakai rumus :
Skor Baku Rujukan =
Keterangan : NIS : Nilai Individual Subjek
NMBR : Nilai Median Baku Rujukan
NSBR : Nilai Simpang Baku Rujukan
(Djuamadias, Abunain, 1990)
Kategori sesuai dengan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks BB/U, dibagi
menjadi :
a. Gizi Buruk : bila Z – Skor terletak < -3 SD
b. Gizi Kurang : bila Z – Skor terletak - 3 s/d <-2 SD
c. Gizi Baik : bila Z – Skor terletak - 2 s/d +2 SD
d. Gizi Lebih : bila Z – Skor terletak > +2 SD
Kategori sesuai dengan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks TB/U, dibagi
menjadi:
33
a. Sangat Pendek : bila Z – Skor terletak < -3 SD
b. Pendek : bila Z – Skor terletak - 3 s/d <-2 SD
c. Normal : bila Z – Skor terletak - 2 s/d +2 SD
d. Tinggi : bila Z – Skor terletak > +2 SD
Kategori sesuai dengan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks BB/TB, dibagi
menjadi:
a. Sangat Kurus : bila Z – Skor terletak < -3 SD
b. Kurus : bila Z – Skor terletak - 3 s/d <-2 SD
c. Normal : bila Z – Skor terletak - 2 s/d +2 SD
d. Gemuk : bila Z – Skor terletak > +2 SD
Sumber: Depkes, 2004:210.
5. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi linier untuk
mencari hubungan linier variabel-variabel, yaitu hubungan X terhadap Y,
digunakan rumus regresi linier menurut Sudjana (2005: 312) yaitu:
Dengan :
dan
Keterangan : = Pola konsumsi
X = Status Gizi
n = Jumlah sampel
a = Nilai konstan
b = Koefisien arah regresi
6. Pengolahan data dalam penelitian ini, menggunakan uji korelasi product moment,
yaitu:
34
Keterangan: r = nilai koefisien korelasi
n = banyaknya jumlah sampel
X = nilai variabel pola konsumsi makanan
Y = nilai variabel status gizi
7. Dari hasil korelasi yang diperoleh ditentukan besarnya pengaruh tingkat konsumsi
terhadap status gizi, maka digunakan rumus koefisien penentu menurut Syamsuddin
(2005 : 61), yaitu:
Untuk mengetahui tingkat korelasi digunakan tabel interpretasi nilai r, yaitu:
Tabel 3.2 Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
Antara 0,400 sampai dengxan 0,600
Antara 0,200 sampai dengan 0,400
Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi
Cukup
Agak rendah
Rendah
Sangat rendah (tidak berkorelasi)
(Sumber : Arikunto, 2010:319)
8. Untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji – t (Sudjana, 2005:
380) dengan rumus:
Keterangan: t : uji-t
r : koefisien korelasi
n : jumlah sampel
Untuk menerima atau menolak hipotesis digunakan taraf signifikan (α = 0,05) dan
dk = n – 2 dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika thitung ≥ ttabel, maka Ha diterima. Sebaliknya jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.6 Gambaran Umum Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
4.1.1 Umur Siswa
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data mengenai umur responden
berusia 15 – 18 tahun. Berikut dapat dilihat jumlah responden menurut umur pada
Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Responden Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
Berdasarkan Kelompok Umur
No Kelompok umur Jumlah Persentase (%)
1 15 8 10.0
2 16 32 40.0
3 17 37 46.2
4 18 3 3.8
Jumlah 80 100
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan Tabel 4.1, didapatkan bahwa kelompok umur responden
terbanyak adalah pada usia 17 tahun yaitu sebanyak 37 orang (46,2%), sedangkan
yang aling sedikit terdapat pada usia 18 tahun yaitu 3 orang (3,8%).
4.1.2. Jenis Kelamin Siswa
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai jenis kelamin responden
berusia 15 – 18 tahun. Berikut dapat dilihat jumlah responden menurut jenis kelamin
pada Tabel 4.2:
36
Tabel 4.2 Distribusi Responden Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki - Laki 28 35.0
2 Perempuan 52 65.0
Jumlah 80 100.0
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan Tabel 4.2, mayoritas jenis kelamin responden terbanyak adalah
perempuan yaitu sebanyak 53 orang (65%), sedangkan laki – laki sebanyak 28 orang
(35%).
4.2. Pola Konsumsi Makanan Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
4.2.1 Frekuensi Pola Konsumsi Makanan dan Jenis Makanan Siswa SMA
Negeri 2 Banda Aceh
4.2.1.1 Makanan Pokok
Frekuensi makanan dan jenis makanan pokok yang dikonsumsi oleh Siswa
SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh pada penelitian, dapat dilihat pada Tabel 4.3:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Pokok yang
Dikonsumsi siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
No Jenis
makanan
Frekuensi
Jum
lah >1x/hari 1x/hari
4-
6x/minggu
1-
3x/minggu 1x/bulan
n % n % n % n % n %
1 Nasi 80 100 0 0 0 0 0 0 0 0 80
2 Jagung 0 0 0 0 0 0 8 0 72 90 80
3 Bubur 0 0 0 0 0 0 27 33,75 53 66,25 80
4 Mie 0 0 1 1,25 7 8,75 38 47,5 34 42,5 80
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
37
Berdasarkan Tabel 4.3, frekuensi makan untuk nasi seluruh siswa (100%)
mengonsumsi >1x/hari, sedangkan paling sedikit adalah frekuensi makan mie yaitu
1x/hari yaitu 1 orang (1,25%).
4.2.1.2 Lauk Hewani
Frekuensi makan dan jenis makanan lauk hewani yang dikonsumsi siswa
SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh pada penelitian, dapat dilihat pada Tabel 4.4:
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Hewani yang
Dikonsumsi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
No Jenis
makanan
Frekuensi
Jum
lah >1x/hari 1x/hari
4-
6x/minggu
1-
3x/minggu 1x/bulan
n % n % n % n % n %
1 Daging/ayam 0 0 6 7,5 17 21,25 55 68,75 2 2,5 80
2 Ikan 0 0 12 15 13 16,25 54 67,5 1 1,25 80
3 Telur 0 0 15 18,75 10 12,5 55 68,75 0 0 80
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan Tabel 4.4, frekuensi makan lauk hewani pada siswa SMA
Negeri 2 RSBI Banda Aceh paling banyak adalah daging/ayam dan telur dengan
frekuensi 1-3x/minggu sebanyak 55 orang (68,75%), sedangkan yang paling sedikit
ikan dengan frekuensi 1x/bulan sebanyak 1 orang (1,25%).
4.2.1.3 Lauk Nabati
Frekuensi makan dan jenis makanan lauk nabati yang dikonsumsi siswa SMA
Negeri 2 RSBI Banda Aceh pada penelitian, dapat dilihat pada Tabel 4.5:
38
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Nabati yang
Dikonsumsi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
No Jenis
makanan
Frekuensi
Jum
lah >1x/hari 1x/hari
4-
6x/minggu
1-
3x/minggu 1x/bulan
n % n % n % n % N %
1 Tahu 0 0 0 0 1 1,25 44 55 35 43,8 80
2 Tempe 0 0 1 1,25 5 6,25 64 80 10 12,5 80
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan Tabel 4.5, frekuensi makan lauk nabati pada siswa SMA Negeri
2 RSBI Banda Aceh paling banyak adalah tempe dengan frekuensi 1-3x/minggu
sebanyak 64 orang (80%), sedangkan yang paling sedikit juga tempe pada frekuensi
1x/hari dan 4-6x/minggu sebanyak 1 orang (1,25%).
4.2.1.4 Sayur-Sayuran
Frekuensi makan dan jenis makanan sayur – sayuran yang dikonsumsi siswa
SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh pada penelitian, dapat dilihat pada Tabel 4.6:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Hewani yang
Dikonsumsi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
No Jenis
makanan
Frekuensi
Jumlah >1x/hari 1x/hari
4-
6x/minggu
1-
3x/minggu 1x/bulan
n % n % n % n % n %
1 Kangkung 0 0 0 0 32 40 27 33,75 21 26,3 80
2 Bayam 0 0 0 0 16 20 32 40 32 40 80
3
daun
Singkong 0 0 0 0 11 13,75 42 52,5 27 33,8 80
4 Sawi 0 0 0 0 0 0 1 1,25 9 11,3 80
5 Sayur sop 0 0 0 0 8 10 28 35 44 55 80
6 Sayur
lodeh 0 0 0 0 6 7,5 20 25 54 67,5 80
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan Tabel 4.6, frekuensi makan sayur-sayuran pada siswa SMA
Negeri 2 RSBI Banda Aceh paling banyak adalah sayur lodeh dengan frekuensi
39
1x/bulan sebanyak 54 orang (67,5%), sedangkan yang paling sedikit sawi dengan
frekuensi 1-3x/minggu sebanyak 1 orang (1,25%).
4.2.1.5 Buah – Buahan
Frekuensi makan dan jenis makanan buah – buahan yang dikonsumsi siswa
SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh pada penelitian, dapat dilihat pada Tabel 4.7:
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Buah - Buahan
yang Dikonsumsi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
No Jenis
makanan
Frekuensi
Jumlah >1x/hari 1x/hari
4-
6x/minggu
1-
3x/minggu 1x/bulan
n % n % n % n % n %
1 Pisang 0 0 0 0 4 5 70 87,5 6 7,5 80
2 Jeruk 0 0 0 0 6 7,5 61 76,25 13 16,3 80
3 Apel 0 0 0 0 4 5 28 35 48 60 80
4 Pepaya 0 0 0 0 1 1,25 27 33,75 52 65 80
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan Tabel 4.7, frekuensi makan buah – buahan pada siswa SMA
Negeri 2 RSBI Banda Aceh paling banyak adalah pisang dengan frekuensi 1-
3x/minggu sebanyak 70 orang (87,5%), sedangkan yang paling sedikit pepaya
dengan frekuensi 4-6x/minggu sebanyak 1 orang (1,25%).
4.2.1.6 Susu
Frekuensi konsumsi susu pada siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh dari
penelitian, dapat dilihat pada Tabel 4.8:
40
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Konsumsi Susu pada Siswa SMA Negeri 2
RSBI Banda Aceh
No Frekuensi Konsumsi Susu Jumlah
n Persentase (%)
1 >1x/hari 0 0
2 1x/hari 8 10
3 4-6x/minggu 12 15
4 1-3x/minggu 31 38,75
5 1x/bulan 29 36,3
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan Tabel 4.8, frekuensi konsumsi susu pada siswa SMA Negeri 2
RSBI Banda Aceh paling banyak pada frekuensi 1-3x/minggu sebanyak 31 orang
(38,75%), sedangkan yang paling sedikit pada frekuensi 1x/hari sebanyak 8 orang
(10%).
Dari hasil penelitian terhadap jenis dan frekuensi makanan, dapat diketahui
bahwa, pada umumnya jenis makanan pokok yang dikonsumsi oleh siswa SMA
Negeri 2 RSBI Banda Aceh adalah nasi dengan frekuensi konsumsi makanan
>1x/hari dalam sehari. Biasanya dengan jadwal makan 3x sehari yaitu pada pukul
07.00 WIB, siang hari pukul 13.30 WIB dan malam hari pukul 20.30 WIB. Hal ini
dapat diketahui dari hasil recall selama 10 hari di mana pada setiap kali
mengonsumsi makanan utama, siswa selalu mengonsumsi nasi sebagai makanan
pokok (sumber energi) seperti yang disebutkan Irianto (2004 : 22) bahwa zat
makanan sebagai sumber energi utama adalah karbohidrat dan lemak yang berasal
dari nasi sebagai makanan pokok. Menurut Almatsier (2001 : 286), bahwa makanan
pokok seperti nasi, jagung, ubi, serta hasil olahannya seperti mie dan sebagainya
berfungsi untuk memberi rasa kenyang .
Pada sebagian siswa, ada yang tidak makan pagi atau sarapan pagi yang
merupakan kebiasaan siswa. Padahal sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang.
41
Bagi anak sekolah, makan pagi dapat memudahkan konsentrasi belajar, memahami
pelajaran, sehingga prestasi belajar lebih baik .
Sumber energi lain yang dikonsumsi siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
adalah jagung, bubur dan mie. Namun frekuensi konsumsi makanan ketiga jenis
makanan tersebut sedikit karena hanya sebagai makanan selingan. Seperti pada Tabel
4.3 dapat diketahui bahwa frekuensi konsumsi jagung pada siswa paling banyak
adalah 1x/bulan, bubur dengan frekuensi paling banyak 1x/bulan dan mie dengan
frekuensi 1-3x/minggu.
Untuk jenis makanan lauk hewani yang paling banyak dikonsumsi siswa
adalah daging/ayam dan telur dengan frekuensi 1-3x/minggu. Artinya daging atau
ayam telah dikonsumsi setiap kali makan. Pada umumnya daging atau ayam
disajikan dengan cara digoreng atau dibuat rendang. Hal ini dikarenakan lauk hewani
dapat memberi rasa nikmat seperti yang dikutip dalam Almatsier (2001 : 287) bahwa
lauk hewani dapat memberi rasa nikmat sehingga makanan pokok yang pada
umumnya mempunyai rasa netral, lebih terasa enak. Untuk konsumsi ikan dan telur
paling banyak pada frekuensi 1-3x/minggu. Hal ini dengan alasan, pemberian telur
merupakan alternatif pengganti lauk, jika siswa tidak menyukai lauk yang disajikan
di rumah oleh orang tua.
Jenis makanan lauk nabati yang dikonsumsi siswa adalah tahu dan tempe.
Namun sebagian besar siswa paling banyak mengkonsumsi tahu dan tempe dengan
frekuensi 1-3x/minggu. Hal ini disebabkan, di kantin tempat sekolah mereka menjual
tahu dan tempe goreng sebagai makanan yang paling banyak digemari di saat siswa
lapar.
42
Jenis makanan berupa sayur – sayuran hijau yang dikonsumsi siswa adalah
kangkung, bayam, daun singkong, sawi, sayur sop dan sayur lodeh. Terdapat
sebagian anak yang jarang mengkonsumsi sayur dengan alasan tidak suka.
Berdasarkan Tabel 4.6, frekuensi siswa mengkonsumsi sayur kangkung paling
banyak pada frekuensi 4-6x/minggu, sayur bayam pada frekuensi 1-3x/minggu dan
1x/bulan, daun singkong paling banyak pada frekuensi 1-3x/minggu, sawi paling
banyak pada frekuensi 1x/bulan, sayur sop paling banyak pada frekuensi 1x/bulan,
dan terakhir sayur lodeh paling banyak pada frekuensi 1x/bulan.
Untuk buah – buahan, jenis buah yang paling sering dikonsumsi siswa adalah
pisang, jeruk, apel dan papaya. Ada juga siswa yang tidak suka dengan buah
dikarenakan siswa tidak suka dan orang tua yang tidak menyajikan buah – buahan di
rumah sehingga siswa tidak membiasakan diri untuk makan buah. Pada dasarnya,
buah – buahan sangat bagus bagi pencernaan makanan, hal tersebut diungkapkan
oleh Gunawan (1999 : 71) bahwa kandungan serat dan air pada buah berfungsi
membersihkan kotoran dari dalam saluran usus besar. Namun, siswa lebih suka
memilih untuk mengkonsumsi makanan jajananan di luar rumah dibandingkan buah
– buahan. Berdasarkan Tabel 4.7, frekuensi makan buah pisang dan jeruk pada
frekuensi 1-3x/minggu, sedangkan apel dan pepaya yang paling banyak di konsumsi
pada frekuensi 1x/bulan.
Dalam hal konsumsi susu, pada umumnya dikonsumsi pada frekuensi 1-
3x/minggu. Biasanya susu dikonsumsi pada pagi hari sebelum berangkat sekolah,
siang hari dengan makanan selingan dan malam hari sebelum tidur. Hal ini
43
dikarenakan pada usia siswa yaitu 15 – 18 tahun memerlukan zat pembangun
tambahan lebih banyak seperti makanan pokok.
4.3 Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Tingkat kecukupan gizi pada siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh pada
penelitian, dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Tingkat Kecukupan Gizi pada Siswa SMA Negeri 2 RSBI
Banda Aceh
No Tingkat Kecukupan Gizi Jumlah
n Persentase (%)
1 Baik 8 10.0
2 Kurang 8 10.0
3 Sedang 13 16.2
4 Defisit 51 63.8
Jumlah 80 100.0
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan Tabel 4.9, tingkat kecukupan energi paling banyak pada siswa
SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh dengan kategori defisit sebanyak 51 orang
(63,8%), sedangkan kecukupan energi paling sedikit dengan kategori baik dan
kategori kurang sebanyak 8 orang (10%).
Dari data di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecukupan gizi pada
umumnya berada pada kategori defisit dengan tingkat konsumsi gizi rata – rata
1619,2 kalori (Lampiran 6). Tingkat kecukupan gizi setiap siswa berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena ada sebagian siswa yang membawa
bekal dari rumah dan sebagiannya menyukai mengkonsumsi makanan lain di
bandingkan dengan makanan yang dibawa dari rumah.
44
Dari data penelitian recall, dapat dilihat bahwa menu makanan untuk makan
pagi berpola tiga makanan pokok yaitu nasi, lauk yaitu telur, ayam dan tempe serta
susu. Sedangkan untuk menu makan siang dan makan malam berpola empat sehat,
yaitu terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur, dan buah. Menurut Almatsier dalam Maulida
(2007 : 28), “Pola menu makan empat sehat lima sempurna adalah pola menu
seimbang yang disusun dengan baik mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh”. Sedangkan konsumsi makanan selingan setiap hari dikonsumsi pada
siang atau malam hari untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga diantara makan
pagi dan siang. Menurut Santoso dan Ranti (2004 : 29),”Makanan selingan berguna
sebagai penambah zat gizi, terutama energi yang kurang diperoleh dari menu makan
utama”. Dengan demikian pemberian makanan selingan juga penting untuk
menunjang terpenuhinya kebutuhan energi dari menu makanan utama.
Menurut Gunawan (1999 : 20), “pola makan masa kini cenderung tinggi
lemak jenuh dan hidrat arang olahan, tetapi rendah hidrat arang utuh dan
lemak tak jenuh ganda. Sumber hidrat arang yang lebih banyak dikonsumsi
adalah nasi putih dan gula pasir, juga produk tepung putih seperti roti dan kue
– kue, yang kualitas gizinya rendah akibat proses pengolahan yang
berkepanjangan. Sedangkan hidrat arang yang kualitas gizinya masih utuh
seperti kentang, beras merah, atau jagung umumnya dijadikan makanan
selingan atau hampir tidak digemari. Buah atau sayuran yang juga termasuk
sumber hidrat arang utuh lebih sering ditempatkan sebagai makanan
sampingan, yang seringkali tidak sempat dimakan karena perut sudah
terlanjur kenyang. Selanjutnya protein yang hanya dianjurkan separuh dari
total asupan hidrat arang justru sering dikonsumsi lebih dari takaran”.
Dalam memelihara kesehatan tubuh dan terpenuhinya kebutuhan energi,
makanan yang dimakan harus berpedoman pada empat sehat lima sempurna dan
memenuhi nilai gizi yang berdampak pada status gizi siswa. Dari hal tersebut dapat
dikemukakan bahwa usia 15 – 18 tahun diperlukan makanan yang bergizi untuk
aktifitas sehari – hari dan sekaligus memelihara kesehatan karena pada fase – fase
45
tersebut siswa sedang mengalami masa pertumbuhan yang membutuhkan banyak
energi.
Kebutuhan energi seseorang yang dikonsumsi berasal dari makanan sangat
dibutuhkan untuk melakukan aktifitas dalam kehidupan sehari – hari untuk menutupi
pengeluaran energi seseorang yang mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan
aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan
pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan.
Apabila seseorang kekurangan energi yang berlangsung lama maka akan
mengakibatkan penurunan berat badan dan jika berlanjut akan mengakibatkan
keadaan gizi kurang. Pada usia 15 – 18 tahun, kekurangan konsumsi energi dapat
menurunkan produktivitas kerja para siswa.
Kelebihan energi akan mengakibatkan kelebihan berat badan atau kegemukan.
kegemukan biasanya disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat,
lemak maupun protein, juga karena kurang bergerak. Kegemukan dapat
menyebabkan gangguan dalam fungsi tubuh, dan merupakan risiko untuk menderita
penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner,
penyakit kanker dan dapat memperpendek harapan hidup (Almatsier dalam
Matondang, 2007:10).
Dilihat dari rata – rata kalori yang dikonsumsi siswa selama 10 hari tersebut
belum memenuhi AKG yang dianjurkan (Lampiran 5). Hal ini di kemukakan
Karyadi (2005 : 10), untuk laki-laki berumur 13 – 15 tahun adalah 2400 kalori, laki –
laki berumur 16 – 19 tahun adalah 2600 kalori, sedangkan AKG yang dianjurkan
untuk perempuan berumur 13 – 15 tahun adalah 2350 kalori, sedangkan perempuan
46
yang berumur 16 – 19 tahun adalah 2200 kalori per hari, dengan demikian
kecukupan kalori yang dikonsumsi siswa belum mencukupi dan hanya sebagian yang
memenuhi pola makan empat sehat lima sempurna.
Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa hanya sedikit yang memenuhi
pencapaian persentase yang baik sedangkan yang lain masih jauh di bawah
pencapaian (defisit) persentase AKG yang dianjurkan. Kebutuhan akan energi dapat
terjadi karena beberapa hal. Kebutuhan akan energi dan zat-zat gizi bergantung pada
berbagai faktor seperti umur, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan aktivitas
fisik serta iklim setempat (Tirtawinata, 2006 : 320). Dengan demikian, secara
keseluruhan interpretasi tingkat konsumsi kecukupan gizi makanan siswa SMA
Negeri 2 RSBI Banda Aceh belum sesuai dengan AKG yang di anjurkan.
4.4 Status Gizi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
4.4.1. Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U, dan BB/TB
Status gizi siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh berdasarkan indeks BB/U,
TB/U dan BB/TB dapat dilihat pada Tabel 4.10:
Tabel 4.10 Distribusi Status Gizi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
No Status Gizi (BB/U) Jumlah
N Persentase (%)
1 Gizi Baik 72 90.0
2 Gizi Kurang 4 5.0
3 Gizi Lebih 4 5.0
Jumlah 80 100
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
47
Berdasarkan Tabel 4.10, indeks BB/U yang paling banyak dengan status gizi
baik sebanyak 72 orang (90%), sedangkan yang paling sedikit dengan status gizi
kurang dan lebih masing – masing sebanyak 4 orang (5%).
Tabel 4.11 Distribusi Status Gizi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (TB/U)
No Status Gizi (TB/U) Jumlah
N Persentase (%)
1 Normal 76 95.0
2 Pendek 2 2.5
3 Sangat Pendek 2 2.5
Jumlah 80 100
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan Tabel 4.11, indeks TB/U yang paling banyak dengan status gizi
normal sebanyak 76 orang (95%), sedangkan yang paling sedikit dengan status gizi
pendek dan sangat pendek masing – masing sebanyak 2 orang (2,5%).
Tabel 4.12 Distribusi Status Gizi Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/TB)
No Status Gizi (TB/U) Jumlah
N Persentase (%)
1 Gemuk 70 87.5
2 Normal 10 12.5
Jumlah 80 100
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan Tabel 4.12, indeks BB/TB yang paling banyak dengan status
gizi gemuk sebanyak 70 orang (87,5%), sedangkan yang paling sedikit dengan status
gizi normal sebanyak 10 orang (12,5%).
Dari hasil pengolahan data status gizi dengan indeks BB/U, TB/U, dan BB/TB
seperti yang terdapat dalam Tabel 4.10, pada umumnya status gizi siswa berada
kategori gizi baik yaitu sebanyak 72 orang (90%). Hal ini menunjukkan pertumbuhan
berat badan anak pada usia 15 – 18 tahun telah sesuai dengan umurnya.Siswa dengan
48
kategori gizi kurang dan gizi lebih ditemukan masing – masing sebanyak 4 orang
(5%).
Untuk status gizi anak dengan indeks TB/U pada Tabel 4.11, pada umumnya
siswa berada pada kategori normal yaitu sebanyak 76 orang (95%). Hal ini
menunjukkan pertumbuhan tinggi badan anak sudah sesuai dengan dengan umur.
Namun terdapat siswa dengan status gizi sangat pendek dan pendek yang masing –
masing sebanyak 2 orang (2,5%). Faktor yang menyebabkan masih adanya siswa
dengan kategori sangat pendek dan pendek mungkin dikarenakan jumlah asupan zat
gizi yang tidak cukup. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan relatif
kurang sensitif terhadap defesiensi gizi jangka pendek. Pengaruh defesiensi zat gizi
terhadap tinggi badan baru akan tampak pada saat yang cukup lama dan merupakan
gambaran status gizi masa lalunya.
Status gizi dengan indek BB/TB seperti yang terdapat dalam Tabel 4.12, pada
umumnya siswa berada pada kategori gemuk sebanyak 70 orang (87,5%), sedangkan
yang paling sedikit dengan status gizi normal sebanyak 10 orang (12,5%). Hal ini
tidak sesuai dengan perkembangan berat badan dengan hubungannya terhadap
pertambahan tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Karena seharusnya berat badan
menurut tinggi badan merefleksikan berat badan dalam hubungan dengan tinggi
badan.
Ada dua faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang, yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Secara langsung misalnya tingkat konsumsi invidu, dan
penyakit infeksi yang mungkin diderita siswa. Sedangkan secara tidak langsung
adalah karena faktor ketahanan pangan dalam keluarga, pola asuh anak, akses atau
49
keterjangkauan anak dan keluarga terhadap air bersih dan pelayanan kesehatan yang
baik (Matondang, 2007:17).
4.5. Hubungan Pola Konsumsi Makanan (Kecukupan Gizi) dengan Status Gizi
4.5.1. Hubungan Pola Konsumsi Makanan (Kecukupan Gizi) dengan Status Gizi
BB/U
Status gizi siswa menurut kecukupan gizi (BB/U) dapat dilihat pada Tabel
4.13:
Tabel 4.13 Distribusi Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan Status Gizi
Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh Berdasarkan Indeks Berat
Badan Menurut Umur (BB/U)
No Kecukupan
Gizi
Status Gizi BB/U Jumlah
Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih
n % N % n % n %
1 Gizi Baik 1 12.5 7 87.5 0 0 8 100
2 Gizi Sedang 2 15,4 11 84,6 0 0 13 100
3 Gizi Kurang 0 0 8 100 0 0 8 100
4 Gizi Defisit 1 2 46 90,2 4 7,8 51 100
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan Tabel 4.13, dari 51 orang siswa yang memiliki tingkat
kecukupan gizi defisit, terdapat 46 siswa (90,2%) yang berstatus gizi baik dan
ditemukan 1 siswa (2%) yang berstatus gizi kurang. Sedangkan dari 13 siswa yang
memiliki tingkat kecukupan gizi kategori gizi sedang, terdapat 11siswa (84,6%) yang
berstatus gizi baik dan ditemukan 2 siswa (15,4 %) yang berstatus gizi kurang. Hal
ini disebabkan kemungkinan pada saat tersebut siswa mengkonsumsi sumber energi
dalam jumlah yang kurang atau terkena penyakit infeksi. Menurut Supariasa
(2001:57), salah satu penyebab langsung masalah gizi pada siswa terjadi oleh karena
faktor makanan dan terkena infeksi penyakit. Berat badan adalah parameter
50
antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal, di mana keadaan kesehatan
yang baik dan seimbang antara konsumsi dan kebutuhan gizi terjamin, maka berat
badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya, dalam keadaan yang
abnormal terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat
berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.
Dari hasil perhitungan korelasi pearson (Lampiran 8), dengan 80 orang
sampel didapatkan r = -0,007. Nilai r berada diantara 0,000 sampai dengan 0,200
pada tabel interpretasi r yang berarti korelasi sangat rendah atau tidak berkorelasi.
Koefisien penentu pola konsumsi makanan dengan status gizi menurut indeks BB/U
adalah 0,0049% . Hubungan yang tidak berkorelasi antara pola konsumsi makanan
dengan status gizi siswa menurut indeks BB/U dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain, seperti terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau
menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi.
4.5.2. Hubungan Pola Konsumsi Makanan (Kecukupan Gizi) dengan Status Gizi
TB/U
Status gizi siswa menurut kecukupan gizi (TB/U) dapat dilihat pada Tabel
4.14 berikut:
Tabel 4.14 Distribusi Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan Status Gizi
Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh Berdasarkan Indeks Tinggi
Badan Menurut Umur (TB/U)
No Kecukupan
Gizi
Status Gizi TB/U Jumlah
Sangat Pendek Pendek Normal
n % N % n % n %
1 Gizi Baik 0 0 0 0 8 100 8 100
2 Gizi Sedang 1 7,7 0 0 12 92,3 13 100
3 Gizi Kurang 0 0 1 12,5 7 87,5 8 100
4 Gizi Defisit 1 2 1 2 49 96,1 51 100
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
51
Berdasarkan Tabel 4.14, dari 51 orang siswa yang memiliki tingkat
kecukupan gizi defisit, terdapat 49 siswa (96,1%) yang berstatus gizi normal dan
ditemukan 1 siswa (2%) yang berstatus gizi pendek dan sangat pendek. Sedangkan
dari 13 siswa yang memiliki tingkat kecukupan gizi kategori gizi sedang, terdapat 12
siswa (92,3%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 siswa (7,7%) yang
berstatus gizi sangat pendek. Hal ini bisa terjadi dikarenakan postur tubuh siswa yang
sangat pendek kemungkinan disebabkan oleh gangguan pertumbuhan masa lalu
sehingga terhambat untuk mengejar pertumbuhan siswa seusianya. Tinggi badan
merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada
keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertumbuhan umur.
Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan relatif kurang sensitif terhadap
masalah kekurangan gizi dalam waktu pendek (Supariasa, 2001:57).
Dari hasil perhitungan korelasi pearson (Lampiran 9), dengan jumlah sampel
80 siswa, didapatkan r = 2,707. Nilai r berada diantara 0,800 sampai dengan 1,00
pada tabel interpretasi r yang berarti korelasi sangat tinggi. Koefisien penentu pola
konsumsi makanan dengan status gizi menurut indeks TB/U adalah 732,7849%.
4.5.3. Hubungan Pola Konsumsi Makanan (Kecukupan Gizi) dengan Status Gizi
BB/TB
Status gizi siswa menurut kecukupan gizi (BB/TB) dapat dilihat pada Tabel
4.15:
52
Tabel 4.15 Distribusi Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan Status Gizi
Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh Berdasarkan Berat Badan
Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
No Kecukupan
Gizi
Status Gizi BB/TB Jumlah
Normal Gemuk
n % n % N %
1 Gizi Baik 1 12,5 7 87,5 8 100
2 Gizi Sedang 4 30,8 9 69,2 13 100
3 Gizi Kurang 0 0 8 100 8 100
4 Gizi Defisit 5 9,8 46 90,2 51 100
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan Tabel 4.15, dari 51 orang siswa yang memiliki tingkat
kecukupan gizi defisit, terdapat 46 siswa (90,2%) yang berstatus gizi gemuk dan
ditemukan 5 siswa (9,8%) yang berstatus gizi normal. Sedangkan dari 13 siswa yang
memiliki tingkat kecukupan gizi kategori gizi sedang, terdapat 9 siswa (69,2%) yang
berstatus gizi gemuk dan ditemukan 4 siswa (30,8%) yang berstatus gizi normal. Hal
ini bisa terjadi dikarenakan tingkat konsumsi makanan siswa melebihi kebutuhan
atau karena faktor tinggi badan dimana siswa kelihatan gemuk. Berat badan
berkorelasi linear dengan tinggi badan, artinya dalam keadaan normal perkembangan
berat badan akan mengikuti pertambahan tinggi badan pada percepatan tertentu.
Dengan demikian berat badan yang normal akan proporsional dengan tinggi
badannya (Soekirman, 2000:60).
Dari hasil perhitungan korelasi pearson (Lampiran 10), dengan jumlah sampel
80 siswa, didapatkan r = -0,001. Nilai r berada diantara 0,000 sampai dengan 0,200
pada tabel interpretasi r yang berarti korelasi sangat rendah atau tidak berkorelasi.
Koefisien penentu pola konsumsi makanan dengan status gizi menurut indeks BB/TB
adalah 0,0001 %.
53
4.6. Tinjauan Terhadap Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan pola konsumsi makanan
dengan status gizi pada siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh.
Pengujian hipotesis terhadap hubungan pola konsumsi dengan status gizi
dengan menggunakan uji t yang dilakukan pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat
kebebasan dk= 60 diperoleh ttabel 1,67. Dengan demikian indeks berdasarkan BB/U,
TB/U dan BB/TB dinyatakan sebagai berikut:
1. thitung yang diperoleh untuk hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi
berdasarkan indeks BB/U lebih kecil dari t tabel (t hitung -0,06182 < t tabel 1,67).
2. t hitung yang diperoleh untuk hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi
berdasarkan indeks TB/U lebih besar besar dari t tabel (t hitung 0,59706 < t tabel 1,67).
3. t hitung yang diperoleh untuk hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi
berdasarkan indeks BB/TB lebih kecil dari t tabel (t hitung -0,00883< t tabel 1,67).
Berdasarkan data tersebut , maka hipotesis yang menyatakan terdapatnya
hubungan antara pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa SMA Negeri
2 RSBI Banda Aceh ditolak.
4.7. Hasil Wawancara dengan Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
Hasil wawancara dari beberapa orang menyatakan bahwa susunan menu
makanan yang disajikan oleh orang tua di rumah sudah cukup baik dan sangat sesuai
dengan menu makan empat sehat lima sempurna. Menu makanan yang disajikan di
rumah meliputi makanan pokok yaitu nasi, lauk terdiri lauk hewani dan lauk nabati,
sayur, buah dan susu sebagai pelengkap menu makanan yang sehat. Susu merupakan
54
bahan makanan yang mengandung protein sebagai zat gizi sumber energi. Hal ini
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sediaoetama (2004 : 132), bahwa susu dan
telur termasuk sumber protein hewani berkualitas tinggi yang merupakan sumber
energi. Tidak hanya menu makanan empat sehat lima sempurna yang disajikan di
rumah, namun makanan selingan seperti makanan ringan (snack). Menu makanan
yang disajikan dirumah bervariasi, hal itu dilakukan untuk mendapatkan menu
makanan yang seimbang sehingga tidak merasa jenuh. Dalam pengaturan konsumsi
makanan, siswa tidak selalu makan secara teratur setiap tiga kali sehari sehingga hal
tersebut akan berdampak bagi status gizi siswa, seperti cepat merasa kelelahan di saat
menjalankan aktifitas diakibatkan kekurangan energi, dan badan kurus atau gemuk.
Menurut para siswa, makanan yang baik bagi tubuh mereka yang mencakup
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan zat besi untuk memberikan energi
bagi tubuh di saat mereka beraktifitas di sekolah.
55
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
diperoleh beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut:
1. Pola konsumsi makanan siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh menurut jenis
makanan hanya sebagian yang memenuhi variasi menu setiap kali makan,
sedangkan frekuensi makan utama sebanyak 3 kali dalam sehari yang terdiri dari
makanan pokok, lauk pauk, sayur – sayuran, buah – buahan dan susu sebagai
pelengkap, sementara yang dikonsumsi siswa hanya sebagian yang lengkap tiap
kali makan.
2. Status gizi siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh berdasarkan indeks BB/U,
TB/U dan BB/TB pada umumnya dalam kategori baik, normal dan gemuk, namun
masih ditemukan siswa dengan kategori gizi buruk, sangat pendek, dan pendek.
3. Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U,
TB/U, dan BB/TB diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa SMA Negeri 2 RSBI
Banda Aceh.
5.2. Saran
1. Kepada pihak sekolah, hendaknya memperhatikan jenis makanan yang
dikonsumsi siswa yang mengandung zat gizi dan memberikan pengetahuan
kepada siswa tentang pentingnya mengkonsumsi bekal yang dibawa dari rumah.
56
2. Kepada siswa hendaknya memperhatikan pola konsumsi makanan yang
dikonsumsi setiap hari agar beranekaragam yang sesuai dengan aktifitas di
sekolah.
57
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Arsad Rahim. 2008. Penilaian Status Gizi Anak, (Online),
(http://arali2008.files.wordpress.com/2008/08/penilaian-status-gizi-anak.doc.,
diakses 6 Juli 2012).
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
Arisman. 2008. Buku Ajar Ilmu Gizi (Gizi dalam Daur Kehidupan). Jakarta: EGC.
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2010. Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Departemen Kesehatan RI, 1995. Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang,
Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta.
Djumadias, Abunain . 1990. Aplikasi Antropometri Sebagai Alat Ukur Status Gizi.
Bogor: Puslitbang Gizi.
Gunawan, Andang. 1999. Food Combining (Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan
Untuk Langsing dan Sehat). Jakarta: Gramedia
Hariyadi, Purwiyatno. 2001. Pangan dan Gizi; Ilmu Tekonologi, Industri dan
Perdagangan. Bogor: Sagung Seto.
Hardinsyah dan Drajat Martianto. 1989. Menaksir Kecukupan Energi dan Protein
serta Penilaian Mutu Konsumsi Pangan. Jakarta: Wira.
Irianto, Kus dan Kusno Waluyo. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama
Widya.
Karyadi. 2005. Implikasi Gizi Seimbang. Tarsito: Bandung.
Maulida, Cut Dessy. 2007. Hubungan Pola Menu Makanan dengan Kebutuhan
Energi Tubuh Siswa SMAN 2 Modal Bangsa Kecamatan Kuta Baro
Kabuoaten Aceh Besar. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Biologi. Banda Aceh: Unsyiah.
Matondang, Masitah. 2007. Status Gizi dan Pola Makan pada Anak Taman Kanak –
Kanak di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007. (pdf).
Skripsi FKM USU, Medan, (Online).
(http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14668., diakses 8 Januari
2012).
58
Mulia, Agus. 2010. Pengetahuan Gizi, Pola Makan Dan Status Gizi Mahasiswa
Pendidikan Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan Tahun 2010. (pdf).
Skripsi FKM USU, Medan, (Online).
(http://repository.usu.ac.id/xmlui/handle/123456789/20338., diakses 16
Januari 2012).
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). 2009. Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan
Keluarga. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Pudjiadi, Solihin. 2005. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Gaya Baru.
Santoso, S dan Ranti, L.A, 2004. Kesehatan dan Gizi. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2004. Ilmu Gizi. Jilid II. Jakarta: Dian Rakyat.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional
1999/2000. Jakarta.
Soepeno, Bambang. 2002. Statistik Terapan dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Suhardjo. 1986. Berbagai Cara Pendidikan Gizi, Jakarta : Bumi Aksara.
Suhendro, 2003. Fast Food Sebagai Faktor Resiko Terjadinya Obesitas Pada Remaja
Siswa-Siswi SMU di Kota Tangerang Propinsi Banten. Tesis Magister Ilmu-ilmu
Kesehatan Masyarakat Minat Utama Gizi dan Kesehatan, Pasca Sarjana
Universitas Gadjah Mada.
Supariasa, I Dewa Nyoman, Bachyar Bakri, dan Ibnu Fajar. 2001. Penilaian Status
Gizi. Jakarta: EGC.
Syamsuddin. 2005. Matematika Kelompok Bisnis dan Manajemen. PT. Grasindo.
Jakarta.
Tirtawinata. 2006. Makanan Dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta.
WHO. Adolescent nutrition: a neglected dimension. WHO. 2003. (Available at:
http://www.who.int/nut/ado.htm., diakses 10 Februari 2012).
59
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara dengan siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
II. Status Gizi Responden
1. Berat Badan :…………..kg
2. Tinggi Badan : ………….cm
III. Pertanyaan
1. Bagaimana susunan menu makanan yang disajikan oleh orang tua anda di
rumah?
2. Jenis makanan pokok apa saja yang disajikan di rumah anda?
3. Selain makanan pokok, makanan apa saja yang disajikan di rumah anda?
4. Apakah anda merasa senang atau bosan dengan menu makanan yang
disajikan di rumah?
5. Apakah menu makanan yang disajikan di rumah bervariasi?
6. Apakah anda makan nasi secara teratur setiap tiga kali dalam sehari?
7. Selain anda memakan makanan pokok, apakah anda memakan makanan
selingan seperti makanan ringan (snack)?
8. Apakah anda mengetahui bagaimana dampak buruk apabila memakan
makanan secara berlebihan atau sedikit?
9. Bagaimana menurut anda memilih makanan yang baik bagi tubuh anda?
10. Apakah menurut anda, makanan yang sudah anda makan dapat
memberikan energi yang diperlukan untuk aktivitas anda disekolah?
60
Lampiran 2. Contoh Angket Penelitian
ANGKET
Assalamu’alaikum wr. wb
Dalam rangka penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Pola Konsumsi
Makanan dengan Status Gizi pada Siswa SMA Negeri 2 Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional (RSBI) Banda Aceh” untuk menyelesaikan studi pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala, saya membutuhkan
data tentang pola konsumsi makanan utama dari siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda
Aceh
Sehubungan dengan maksud tersebut, saya sangat mengharapkan kesediaan
saudara/i untuk meluangkan waktu mengisi angket yang saya berikan secara jujur
sesuai petunjuk pengisian angket.
Atas bantuan dan kesediaan saudara/i mengisi angket ini saya mengucapkan
terimakasih.
Petunjuk Pengisian Angket
1. Isilah identitas anda pada bagian identitas responden
2. Isilah tabel formulir pangan 24 jam dengan jenis dan nama makanan yang
anda konsumsi pada waktu makan pagi, makan siang dan makan malam, serta
jumlah yang anda konsumsi
61
FORMULIR RECALL 24 JAM
Hari ke- :
Tanggal :
I. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Berat Badan :
Tinggi Badan :
II. Tabel formulir ingatan pangan 24 jam dengan jenis makanan yang
dikonsumsi pada waktu makan pagi, makan siang, dan makan malam
Waktu Makan
(Jam) Nama Makanan
Bahan Makanan
Bahan Makanan Banyaknya
URT gram
Pagi
(pukul 07.00)
Siang
(pukul 13.30)
Malam
(pukul 20.30)
URT = UKURAN RUMAH TANGGA
bh = buah bsr = besar 1 sdm tepung beras, tepung sagu = 6 gram
bks = bungkus gls = gelas 1 sdm terigu, maizena, hunkwe = 5 gram
btr = butir sdt = sendok teh 1 sdm minyak goring, margarine= 10 gram
kcl = kecil sdg = sedang 1 sdm = 10 ml
bj = biji ptg = potong 1 gls = 240 ml
btg = batang sdm = sendok makan 1 ckr = 240 ml
pk = pack ckr = cangkir 1 gls nasi = 140 gram = 70 gram
beras
KET. BESAR PORSI: 1 ptg sdg daging (5 x 5 x 2 cm) = 50 gram 1 ptg sdg pisang (3 x 15 cm) = 50 gram 1 ptg sdg ikan (6 x 5 x 2 cm) = 50 gram
1 sdm gula pasir = 10 gram 1 bj bsr tahu (6 x 6 x 2,5 cm) = 100 gram
1 sdm tepung susu = 5 gram 1 ptg papaya (15 x 15 cm) = 100 gram
62
Lampiran 3. Formulir Metode Frekuensi Makanan
FORMULIR METODE FREKUENSI MAKANAN (Food Frequency)
Hari ke- :
Tanggal :
III. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Berat Badan :
Tinggi Badan :
IV. Tabel Formulir Frekuensi Makanan Selang Waktu 2 Hari Selama
per Sepuluh Hari
Nama Makanan
Frekuensi Makanan
>1x/hari 1x/hari 4-
6x/minggu
1-
3x/minggu
1x/bulan
1. makanan pokok
a. nasi
b. jagung
c. bubur
d. mie
2. Lauk Hewani
a. daging ayam
b. ikan
c. telur
3. Lauk Nabati
a. tahu
b. tempe
4. Sayur
a. kangkung
b. daun singkong
c. sawi
d. sayur sop
e. sayur lodeh
5. Buah
a. pisang
b. jeruk
c. apel
d. pepaya
6. susu
(Sumber: Supariasa. 2001: 295)
63
Lampiran 4. Perhitungan Jumlah Kalori dari Menu Makanan Siswa SMA Negeri 2
RSBI Banda Aceh (Nurul Iklima)
Hari/Tanggal Nama
Makanan
Bahan Makanan Jumlah Kalori
(Kal) Bahan Makanan Banyaknya
URT gram
Kamis Pagi:
24-Mei-12 nasi putih beras 1 1/4 gls 175 312
telur dadar
telur ayam 1 btr 60 97
minyak goreng 2 sdm 20 180
susu susu bubuk skim 3 sdm 30 109
gula pasir 1 sdm 10 36
roti tepung terigu 2 ptg 40 146
telur ayam 1 btr 60 97
tempe
goreng
kacang
kedelai,minyak
goreng 3 ptg 75
62
bakso
goreng tepung terigu 4 sdm 20 73
minyak goreng 2 sdm 20 180
ikan tuna 1 ptg kcl 25 29
Siang
nasi putih beras 1 gls 140 249
ayam
goreng ayam 1 ptg 50 151
minyak goreng 2 sdm 20 180
Malam
nasi putih beras 1 gls 140 249
ikan goreng ikan segar 1 ptg 50 38
minyak goreng 2 sdm 20 180
Jumlah kalori 2370
Sabtu Pagi:
26-Mei-12 nasi putih Beras 1 gls 140 249
telur mata
sapi telur ayam
1 btr 60 97
minyak goreng 2 sdm 20 180
susu susu bubuk skim 3 sdm 30 109
Gula pasir 1 sdm 10 36
fruit tea
botol
1 cups
500 660
siang
nasi putih Beras 1 gls 140 249
cumi-cumi cumi-cumi 2 ptg 128 339
64
goreng minyak goreng 2 sdm 20 180
pergedel Kentang 2 ptg 50 220
minyak goreng 3 sdm 30 271
telur ayam 1 btr 60 97
ayam
goreng ayam 1 ptg 50 151
minyak goreng 2 sdm 20 180
malam
burger Telur 1 btr 60 44
roti iris 2 ptg 40 99
Tomat 1 iris 43 9
Ketimun 1 iris 83 10
nasi putih Beras 1 gls 140 249
ayam
goreng ayam 1 ptg 50 151
minyak goreng 2 sdm 20 180
Jumlah kalori 3762
Senin Pagi:
nasi putih Beras 1 1/4 gls 175 312
28-Mei-12 roti tepung terigu 2 ptg 40 146
telur ayam 1 btr 60 97
bakso
goreng tepung terigu 4 sdm 20
73
minyak goreng 2 sdm 20 180
tempe
goreng
kacang
kedelai,minyak
goreng 6 ptg 150
123
pergedel Kentang 2 ptg 50 220
minyak goreng 3 sdm 30 271
telur ayam 1 btr 60 46
siang:
nasi putih Beras 1 gls 140 249
telur bulat telur ayam 1 btr 60 97
risol Risol 1 ptg sdg 40 54
kue donat tepung terigu 5 sdm 25 91
telur ayam 1 btr 60 46
kentang
goreng
Kentang 2 bj 200 166
minyak goreng 5 sdm 50 451
malam
nasi putih Beras 1 gls 140 249
cumi-cumi cumi-cumi 2 ptg 128 339
65
minyak goreng 2 sdm 20 180
ikan goreng ikan segar 1 ptg 50 38
minyak goreng 2 sdm 20 180
ayam
goreng ayam 1 ptg 50 151
minyak goreng 2 sdm 20 180
Jumlah kalori 3628
Rabu Pagi:
30-Mei-12 susu susu bubuk skim 3 sdm 30 109
Gula pasir 1 sdm 10 36
tempe
goreng
kacang
kedelai,minyak
goreng
6 ptg 150 123
pergedel Kentang 2 ptg 50 220
minyak goreng 3 sdm 30 271
telur ayam 1 btr 60 46
nasi putih beras 1 gls 140 249
ayam
goreng ayam 1 ptg 50 151
minyak goreng 2 sdm 20 180
siang:
jeruk 1 bh sdg 50 23
nasi putih Beras 1 gls 140 249
telur dadar telur ayam 1 btr 60 97
minyak goreng 2 sdm 20 180
malam
martabak
coklat keju
tepung terigu,
coklat, keju,
telur
2 ptg 150 299
jus jeruk 1 bh sdg 50 23
Jumlah Kalori 2255
Jum'at Pagi:
01-Jun-12 susu susu bubuk skim 3 sdm 30 109
Gula pasir 1 sdm 10 36
bakso
goreng tepung terigu 4 sdm 20
73
minyak goreng 2 sdm 20 180
telur ayam 1 btr 60 97
mie bakso tepung terigu 3 sdm 30 110
daging sapi 1 ptg sdg 50 104
Siang
nasi putih Beras 1 gls 140 249
66
cumi-cumi
goreng
cumi-cumi 2 ptg 128 339
minyak goreng 2 sdm 20 180
sayur
bayam
Bayam 1/2 gls
50 26
burger Telur 1 btr 60 97
roti iris 2 ptg 40 99
Tomat 1 iris 43 9
Ketimun 1 iris 83 10
tebs 1 btl 500 660
Malam
ayam bakar ayam 1 ptg 50 151
minyak goreng 2 sdm 20 180
nasi putih Beras 1 gls 140 249
Jumlah Kalori 2958
Jumlah kalori total 14973
Jumlah kalori rata - rata 2995
67
Lampiran 5. Tingkat Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang Dikonsumsi Siswa
SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh Selama 10 Hari
No Nama Responden
Umur
Responden
(th)
Hari ke Jumlah
total
Rata-
rata 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tarmizi 16 667 1160 1076 1479 978 5359 1072 2 Putri Pratiwi 17 1702 2298 1220 2062 2114 9395 1879 3 Nurul Afany Hasby 16 1822 1680 1805 1930 1244 8481 1696 4 Teungku Putri Huwaina 15 641 2630 547 3026 2101 8944 1789 5 Dhita Felika 17 787 502 1183 555 648 3675 735
6 Betty Rizkina 17 1105 1411 780 2015 2099 7411 1482
7 Masyithah 16 1319 1567 1211 1739 1147 6982 1396
8 Puput Lestari 18 1176 2617 930 1476 1991 8191 1638
9 Ibnu Maytala 16 807 857 1254 1500 422 4839 968
10 Rizqi Prasetya 17 4283 3180 2006 2080 2080 13628 2726
11 Rikky Aditya 16 560 1553 2482 2267 679 7540 1508
12 Nabila Arfah Yuana 17 1782 874 1542 1556 869 6622 1324
13 Boyhaqi 17 2892 1947 2010 2511 1730 11090 2218
14 Wulan Indah Sari 15 1814 4227 2516 2266 2367 13189 2638
15 Novi Nur Safitri 16 2820 4527 3941 3020 7889 22197 4439
16 Cut Tarra Amalia 17 1281 1594 2261 1374 1174 7684 1537
17 Putri Sri Wahyuni 15 976 1169 1328 1324 714 5510 1102
18 Rini Syah Putri 16 1678 2397 1893 1688 1688 9344 1869
19 Desi Juliana 16 534 1405 1082 1513 1710 6244 1249
20 Afrizhal 16 666 1420 1218 1373 1053 5729 1146
21 Novia Riskyani 16 1280 1342 500 1404 486 5012 1002
22 Khairunnisa 16 679 804 1592 1171 582 4829 966
23 Muharir 17 944 1029 1386 2640 2752 8750 1750
24 M.Risky Mulya 16 483 620 772 695 537 3105 621
25 Wahyu Purnama 16 1735 1333 1381 1334 1273 7056 1411
26 Nadya Aprilia 16 1219 659 1120 909 1286 5193 1039
27 Rizki Nahar 15 2336 1442 1724 1500 1838 8840 1768
28 Iga Permata 16 1114 1569 960 1144 1385 6172 1234
29 Radi Firman 17 1717 1509 1247 681 2076 7230 1446
30 Rina Faurizani 16 2298 1719 1603 2199 2549 10368 2074
31 Muslimah 16 1323 2714 1664 1464 357 7521 1504
32 Syarifah Ammalia 15 409 1406 960 2434 1069 6277 1255
33 Fajar Ilham Ariyanto 15 1981 3031 2477 1918 1438 10845 2169
34 Salwa Nafisa 15 284 2834 882 1725 2199 7925 1585
35 Trya Wulandari 17 620 1406 2008 1216 1135 6386 1277
36 Muhammad Iqbal 16 2445 2407 1623 3009 3900 13383 2677
37 Ulfa Azkiya 17 844 618 1141 756 1281 4640 928
38 Winda Mulya 17 775 597 346 881 346 2945 589
39 M. Nauval Syahputra 16 1744 1879 1160 1564 1362 7710 1542
40 Maya Devi Ariani 17 796 735 1051 3337 1774 7694 1539
41 Nurul Dina Islami 15 5349 229 1845 1802 1776 11002 2200
42 Pratiwi Lady Ajeng 16 2085 1735 1792 928 1551 8091 1618
43 Fanny salinda 17 2334 1653 2227 1700 1700 9614 1923
68
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
44 Fadhliana Zahra 16 3258 3131 2055 2266 2367 13077 2615
45 Andre Satria 16 2259 2318 2291 1373 1811 10052 2010
46 Firly Lizarni 16 1352 3084 1818 1513 1710 9477 1895
47 Rita Zahara 16 1392 1569 960 1144 1385 6449 1290
48 Julia Kartika 17 1782 874 1542 1556 1227 6980 1396
49 Siska Elvidarma 17 2619 911 1542 1556 1227 7854 1571
50 Riawan Pamordi 16 1447 2075 1254 1740 1408 7925 1585
51 Cut Misraniar 16 3432 1689 2297 1513 1710 10641 2128
52 M. Hanjaya 16 1492 1610 1323 2114 1896 8435 1687
53 Denny Ichwannoel 16 2511 1673 1463 1684 1683 9013 1803
54 M. Putra Wiyanto 17 2361 1911 2038 2511 1625 10447 2089
55 Nurul Iklima 16 2370 3762 3628 2255 2958 14973 2995
56 Putri Charunnisa 17 1918 1324 1985 2005 1172 8403 1681
57 Meutara Rizka 17 1159 1875 1573 2595 1434 8637 1727
58 Teuku Haris Aulia 17 1231 1516 1292 1479 978 6495 1299
59 Farah Raudha 17 2224 1790 1531 1870 2035 9450 1890
60 Dina Yunita 17 1933 1282 1942 968 1521 7647 1529
61 Andhika Ridho Suseno 17 2741 1820 1947 1266 1539 9313 1863
62 Wila Datika 17 1673 1875 1464 1416 1376 7805 1561
63 Mutia Safitri 17 2375 1689 984 2906 2019 9972 1994
64 Riska Aprillia 17 1395 2002 2008 1735 1410 8550 1710
65 Deviana Putri 17 1964 1577 1057 1529 1381 7507 1501
66 Rizki Ananda 17 1785 1752 1385 2750 1172 8845 1769
67 Ulfa Riska 17 692 2438 2024 2127 1101 8382 1676
68 Ammar Imstiyaz 17 1130 1103 1672 2227 2545 8676 1735
69 Mozan Yunaz Putra 17 1638 2585 1394 3009 3603 12228 2446
70 Arief Munandar 17 1866 1257 1827 1379 1618 7946 1589
71 Mulia Ichsan 17 1497 1402 1006 1063 859 5827 1165
72 Muhazir 18 1461 2318 2446 1782 1849 9855 1971
73 Arfah Nurmala 18 1306 2776 1942 1839 1711 9574 1915
74 Deva Rosalina 16 807 857 1524 1624 382 5194 1039
75 Desi Dwi Sianda 17 1815 1314 745 2015 2099 7988 1598
76 Rachmat Fuadi 17 3288 3333 2637 1840 2525 13624 2725
77 Masril Rahmadi 16 1275 1879 1418 1347 1362 7281 1456
78 Vikky Yudhistira 17 2283 1944 1720 2595 2501 11043 2209
79 Azizah 16 1169 1589 1328 1771 632 6488 1298
80 Oni Widiastuti 17 2075 1699 1526 1902 2035 9236 1847
69
Lampiran 6. Tingkat Interpretasi Hasil Tingkat Konsumsi Responden Berdasarkan
Menu Makanan Siswa SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh
No Nama Responden
Kalori
Standar
(kal)
Kalori
Menu
Responden
(kal)
Persentase
Responden (%)
Interpretasi
Hasil Tingkat
Konsumsi
1 2 3 4 5 6
1 Tarmizi 1072 32 DEFISIT
2 Putri Pratiwi 84 SEDANG
3 Nurul Afany Hasby 70 KURANG
4 Teungku Putri Huwaina 2252 79 KURANG
5 Dhita Felika 32 DEFISIT
6 Betty Rizkina 1482 94 SEDANG
7 Masyithah 1396 69 DEFISIT
8 Puput Lestari 2200 1638 57 DEFISIT
9 Ibnu Maytala 2500 968 30 DEFISIT
10 Rizqi Prasetya 2500 2726 109 BAIK
11 Rikky Aditya 2500 1508 60 DEFISIT
12 Nabila Arfah Yuana 2200 1324 50 DEFISIT
13 Boyhaqi 2500 2218 89 SEDANG
14 Wulan Indah Sari 2350 2638 47 DEFISIT
15 Novi Nur Safitri 2200 4439 202 BAIK
16 Cut Tarra Amalia 2200 1537 68 DEFISIT
17 Putri Sri Wahyuni 2350 1102 38 DEFISIT
18 Rini Syah Putri 2200 1869 71 KURANG
19 Desi Juliana 2200 1249 66 DEFISIT
20 Afrizhal 2500 1146 39 DEFISIT
21 Novia Riskyani 2200 1002 25 DEFISIT
22 Kharunnisa 2200 966 45 DEFISIT
23 Muharir 2500 1750 52 DEFISIT
24 M.Risky Mulya 2500 621 21 DEFISIT
25 Wahyu Purnama 2500 1411 46 DEFISIT
26 Nadya Aprilia 2200 1039 39 DEFISIT
27 Rizki Nahar 2400 1768 68 DEFISIT
28 Iga Permata 2200 1234 61 DEFISIT
29 Radi Firman 2500 1446 64 DEFISIT
30 Rina Faurizani 2200 2074 102 BAIK
31 Muslimah 2200 1504 66 DEFISIT
32 Syarifah Ammalia 2350 1255 43 DEFISIT
33 Fajar Ilham Ariyanto 2400 2169 85 SEDANG
34 Salwa Nafisa 2350 1585 67 DEFISIT
35 Trya Wulandari 2200 1277 41 DEFISIT
36 Muhammad Iqbal 2500 1277 62 DEFISIT
37 Ulfa Azkiya 2200 928 51 DEFISIT
38 Winda Mulya 2200 589 38 DEFISIT
39 M. Nauval Syahputra 2500 1542 41 DEFISIT
40 Maya Devi Ariani 2200 1539 47 DEFISIT
41 Nurul Dina Islami 2350 2200 60 DEFISIT
42 Pratiwi Lady Ajeng 2200 1618 72 KURANG
70
1 2 3 4 5 6
43 Fanny salinda 2200 1923 91 SEDANG
44 Fadhliana Zahra 2200 2615 121 BAIK
45 Andre Satria 2500 2010 68 DEFISIT
46 Firly Lizarni 2200 1895 90 SEDANG
47 Rita Zahara 2200 1290 65 DEFISIT
48 Julia Kartika 2200 1396 69 DEFISIT
49 Siska Elvidarma 2200 1571 71 KURANG
50 Riawan Pamordi 2500 1585 60 DEFISIT
51 Cut Misraniar 2200 2128 101 BAIK
52 M. Hanjaya 2500 1687 62 DEFISIT
53 Denny Ichwannoel 2500 1803 68 DEFISIT
54 M. Putra Wiyanto 2500 2089 88 SEDANG
55 Nurul Iklima 2200 2995 126 BAIK
56 Putri Charunnisa 2200 1681 57 DEFISIT
57 Meutara Rizka 2200 1727 82 SEDANG
58 Teuku Haris Aulia 2500 1299 57 DEFISIT
59 Farah Raudha 2200 1890 89 SEDANG
60 Dina Yunita 2200 1529 66 DEFISIT
61 Andhika Ridho Suseno 2500 1863 79 KURANG
62 Wila Datika 2200 1561 67 DEFISIT
63 Mutia Safitri 2200 1994 94 SEDANG
64 Riska Aprillia 2200 1710 65 DEFISIT
65 Deviana Putri 2200 1501 57 DEFISIT
66 Rizki Ananda 2200 1769 76 KURANG
67 Ulfa Riska 2200 1676 66 DEFISIT
68 Ammar Imstiyaz 2500 1735 49 DEFISIT
69 Mozan Yunaz Putra 2500 2446 120 BAIK
70 Arief Munandar 2500 1589 67 DEFISIT
71 Mulia Ichsan 2500 1165 51 DEFISIT
72 Muhazir 2500 1971 94 SEDANG
73 Arfah Nurmala 2200 1915 87 SEDANG
74 Deva Rosalina 2200 1039 34 DEFISIT
75 Desi Dwi Sianda 2200 1598 86 SEDANG
76 Rachmat Fuadi 2500 2725 118 BAIK
77 Masril Rahmadi 2500 1456 62 DEFISIT
78 Vikky Yudhistira 2500 2209 64 DEFISIT
79 Azizah 2200 1298 59 DEFISIT
80 Oni Widiastuti 2200 1847 76 KURANG
71
Lampiran 7. Penilaian Antropometri Status Gizi di Ukur dengan Z – Score atau Skor Simpang Baku (SSB) untuk Indeks BB/U, TB/U
dan BB/TB
No Nama Responden jenis
kelamin
Umur
(th) BB TB
Kalori
Menu
Responden
(kal)
Status Gizi
BB/U TB/U BB/TB
Z-Score kategori Z-Score kategori Z-Score kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Tarmizi L 16 74 169 1072 0,92248062 baik -0,633803 normal 6,08197 gemuk
2 Putri Pratiwi P 17 51 158 1879 -0,74025974 baik -0,796875 normal 3,19672 gemuk
3 Nurul Afany Hasby P 16 55 162 1696 -0,1125 baik -0,059701 normal 3,85246 gemuk
4 Teungku Putri
Huwaina
P 15 46 147 2252 -0,93902439 baik -2,176471 pendek 2,37705 gemuk
5 Dhita Felika P 17 53 158 735 -0,48051948 baik -0,796875 normal 3,52459 gemuk
6 Betty Rizkina P 17 36 142,6 1482 -2,68831169 kurang -3,203125 sangat
pendek 0,7377 normal
7 Masyithah P 16 46 151,5 1396 -1,2375 baik -1,626866 normal 2,37705 gemuk
8 Puput Lestari P 18 65 148,8 1638 0,677419355 baik -2,483333 pendek 5,4918 gemuk
9 Ibnu Maytala L 16 70 167 968 0,612403101 baik -0,915493 normal 5,42623 gemuk
10 Rizqi Prasetya L 17 55 165 2726 -0,83703704 baik -1,723077 normal 2,96721 gemuk
11 Rikky Aditya L 16 55 165 1508 -0,81609195 baik -1,197183 normal 2,96721 gemuk
12 Nabila Arfah Yuana P 17 60 150 1324 0,266129032 baik -2,046875 normal 4,67213 gemuk
13 Boyhaqi L 17 55 176 2218 -1,26966292 baik -0,030769 normal 2,96721 gemuk
14 Wulan Indah Sari P 15 115 160 2638 4,983739837 lebih -0,264706 normal 13,6885 gemuk
15 Novi Nur Safitri P 16 50 166,3 4439 -0,7375 baik 0,5820896 normal 3,03279 gemuk
16 Cut Tarra Amalia P 17 51 159,6 1537 -0,74025974 baik -0,546875 normal 3,19672 gemuk
72
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
17 Putri Sri Wahyuni P 15 59 161 1102 0,430894309 baik -0,117647 normal 4,5082 gemuk 18 Rini Syah Putri P 16 60 158 1869 0,333333333 baik -0,656716 normal 4,67213 gemuk
19 Desi Juliana P 16 43 159 1249 -1,6125 baik -0,507463 normal 1,88525 normal
20 Afrizhal L 16 65 162 1146 0,224806202 baik -1,619718 normal 4,60656 gemuk
21 Novia Riskyani P 16 90 163 1002 2,772357724 lebih 0,0895522 normal 9,59016 gemuk
22 Kharunnisa P 16 49 153 966 -0,8625 baik -1,402985 normal 2,86885 gemuk
23 Muharir L 17 74 175 1750 0,57037037 baik -0,184615 normal 6,08197 gemuk
24 M.Risky Mulya P 16 65 170 621 0,224806202 baik -0,492958 normal 4,60656 gemuk
25 Wahyu Purnama L 16 68 170 1411 0,457364341 baik -0,492958 normal 5,09836 gemuk
26 Nadya Aprilia P 16 61 155 1039 0,414634146 baik -1,104478 normal 4,83607 gemuk
27 Rizki Nahar L 15 49 170 1768 -0,91666667 baik 0,1234568 normal 1,98361 normal
28 Iga Permata P 16 46 160 1234 -1,2375 baik -0,358209 normal 2,37705 gemuk
29 Radi Firman L 17 50 165 1446 -1,83146067 baik -1,723077 normal 2,14754 gemuk
30 Rina Faurizani P 16 46 153 2074 -1,2375 baik -1,402985 normal 2,37705 gemuk
31 Muslimah P 16 52 160 1504 -0,4875 baik -0,358209 normal 3,36066 gemuk
32 Syarifah Ammalia P 15 60 156 1255 0,512195122 baik -0,852941 normal 4,67213 gemuk
33 Fajar Ilham Ariyanto L 15 48 173 2169 -1,03571429 baik 0,4938272 normal 1,81967 normal
34 Salwa Nafisa P 15 48 158 1585 -0,69512195 baik -0,558824 normal 2,70492 gemuk
35 Trya Wulandari P 17 70 160 1277 1,072580645 baik -0,484375 normal 6,31148 gemuk
36 Muhammad Iqbal L 16 45 169 1277 -1,96551724 baik -0,633803 normal 1,32787 normal
37 Ulfa Azkiya P 17 41 158 928 -2,03896104 baik -0,796875 normal 1,55738 normal
38 Winda Mulya P 17 35 142 589 -2,81818182 kurang -3,296875 sangat
pendek 0,57377 normal
73
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
39 M. Nauval Syahputra L 16 83 170 1542 1,620155039 lebih -0,492958 normal 7,55738 gemuk 40 Maya Devi Ariani P 17 75 160 1539 1,475806452 baik -0,484375 normal 7,13115 gemuk
41 Nurul Dina Islami P 15 75 150 2200 1,731707317 lebih -1,735294 normal 7,13115 gemuk
42 Pratiwi Lady Ajeng P 16 51 165 1618 -0,6125 baik 0,3880597 normal 3,19672 gemuk
43 Fanny salinda P 17 48 158 1923 -1,12987013 baik -0,796875 normal 2,70492 gemuk
44 Fadhliana Zahra P 16 49 165 2615 -0,8625 baik 0,3880597 normal 2,86885 gemuk
45 Andre Satria L 16 65 162 2010 0,224806202 baik -1,619718 normal 4,60656 gemuk
46 Firly Lizarni P 16 48 159 1895 -0,9875 baik -0,507463 normal 2,70492 gemuk
47 Rita Zahara P 16 45 159 1290 -1,3625 baik -0,507463 normal 2,21311 gemuk
48 Julia Kartika P 17 46 160 1396 -1,38961039 baik -0,484375 normal 2,37705 gemuk
49 Siska Elvidarma P 17 50 163 1571 -0,87012987 baik -0,015625 normal 3,03279 gemuk
50 Riawan Pamordi L 16 58 162 1585 -0,47126437 baik -1,619718 normal 3,45902 gemuk
51 Cut Misraniar P 16 48 157 2128 -0,9875 baik -0,80597 normal 2,70492 gemuk
52 M. Hanjaya L 16 60 162 1687 -0,24137931 baik -1,619718 normal 3,78689 gemuk
53 Denny Ichwannoel L 16 58 170 1803 -0,47126437 baik -0,492958 normal 3,45902 gemuk
54 M. Putra Wiyanto L 17 52 173 2089 -1,60674157 baik -0,492308 normal 2,47541 gemuk
55 Nurul Iklima P 16 54 164 2995 -0,2375 baik 0,238806 normal 3,68852 gemuk
56 Putri Charunnisa P 17 67 160 1681 0,830645161 baik -0,484375 normal 5,81967 gemuk
57 Meutara Rizka P 17 48 150 1727 -1,12987013 baik -2,046875 normal 2,70492 gemuk
58 Teuku Haris Aulia L 17 50 167 1299 -1,83146067 baik -1,415385 normal 2,14754 gemuk
59 Farah Raudha P 17 48 160 1890 -1,12987013 baik -0,484375 normal 2,70492 gemuk
60 Dina Yunita P 17 53 157 1529 -0,48051948 baik -0,953125 normal 3,52459 gemuk
74
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
61 Andhika Ridho Suseno L 17 52 166 1863 -1,60674157 baik -1,569231 normal 2,47541 gemuk
62 Wila Datika P 17 53 163 1561 -0,48051948 baik -0,015625 normal 3,52459 gemuk 63 Mutia Safitri P 17 48 164 1994 -1,12987013 baik 0,1428571 normal 2,70492 gemuk
64 Riska Aprillia P 17 60 166 1710 0,266129032 baik 0,4603175 normal 4,67213 gemuk
65 Deviana Putri P 17 60 161 1501 0,266129032 baik -0,328125 normal 4,67213 gemuk
66 Rizki Ananda P 17 53 161 1769 -0,48051948 baik -0,328125 normal 3,52459 gemuk
67 Ulfa Riska P 17 58 165 1676 0,10483871 baik 0,3015873 normal 4,34426 gemuk
68 Ammar Imstiyaz L 17 78 175 1735 0,866666667 baik -0,184615 normal 6,7377 gemuk
69 Mozan Yunaz Putra L 17 45 170 2446 -2,39325843 kurang -0,953846 normal 1,32787 normal
70 Arief Munandar L 17 52 164 1589 -1,60674157 baik -1,876923 normal 2,47541 gemuk
71 Mulia Ichsan L 17 50 163 1165 -1,83146067 baik -2,030769 normal 2,14754 gemuk
72 Muhazir L 18 46 164 1971 -2,54444444 kurang -1,939394 normal 1,4918 normal
73 Arfah Nurmala P 18 50 160 1915 -0,91666667 baik -0,616667 normal 3,03279 gemuk
74 Deva Rosalina P 16 70 162 1039 1,146341463 baik -0,059701 normal 6,31148 gemuk
75 Desi Dwi Sianda P 17 42 150 1598 -1,90909091 baik -2,046875 normal 1,72131 normal
76 Rachmat Fuadi L 17 51 163 2725 -1,71910112 baik -2,030769 normal 2,31148 gemuk
77 Masril Rahmadi L 16 52 168 1456 -1,16091954 baik -0,774648 normal 2,47541 gemuk
78 Vikky Yudhistira L 17 76 176 2209 0,718518519 baik -0,030769 normal 6,40984 gemuk
79 Azizah P 16 50 162 1298 -0,7375 baik -0,059701 normal 3,03279 gemuk
80 Oni Widiastuti P 17 55 168 1847 -0,22077922 baik 0,7777778 normal 3,85246 gemuk
75
Lampiran 8. Daftar Perhitungan Hubungan Pola Konsumsi Makanan (X) dengan
Status Gizi (Y) pada Siswa SMA Negeri2 RSBI Banda Aceh
Berdasarkan Indeks BB/U
N
o Nama Responden
Kalori
Menu
Responden
(kkal) (X)
Status
Gizi
(BB/U)
(Y)
XY X2 Y
2
1 2 3 4 5 6 7
1 Tarmizi 1,072 0,92248 0,988899225 1,149184 0,85097
2 Putri Pratiwi 1,879 -0,7403 -1,39094805 3,530641 0,547984
3 Nurul Afany
Hasby 1,696 -0,1125 -0,1908 2,876416 0,012656
4 Teungku Putri
Huwaina 2,252 -0,939 -2,11468293 5,071504 0,881767
5 Dhita Felika 0,735 -0,4805 -0,35318182 0,540225 0,230899
6 Betty Rizkina 1,482 -2,6883 -3,98407792 2,196324 7,22702
7 Masyithah 1,396 -1,2375 -1,72755 1,948816 1,531406
8 Puput Lestari 1,638 0,67742 1,109612903 2,683044 0,458897
9 Ibnu Maytala 0,968 0,6124 0,592806202 0,937024 0,375038
10 Rizqi Prasetya 2,726 -0,837 -2,28176297 7,431076 0,700631
11 Rikky Aditya 1,508 -0,8161 -1,23066666 2,274064 0,666006
12 Nabila Arfah
Yuana 1,324 0,26613 0,352354838 1,752976 0,070825
13 Boyhaqi 2,218 -1,2697 -2,81611236 4,919524 1,612044
14 Wulan Indah Sari 2,638 4,98374 13,14710569 6,959044 24,83766
15 Novi Nur Safitri 4,439 -0,7375 -3,2737625 19,704721 0,543906
16 Cut Tarra Amalia 1,537 -0,7403 -1,13777922 2,362369 0,547984
17 Putri Sri Wahyuni 1,102 0,43089 0,474845529 1,214404 0,18567
18 Rini Syah Putri 1,869 0,33333 0,622999999 3,493161 0,111111
19 Desi Juliana 1,249 -1,6125 -2,0140125 1,560001 2,600156
20 Afrizhal 1,146 0,22481 0,257627907 1,313316 0,050538
21 Novia Riskyani 1,002 2,77236 2,777902439 1,004004 7,685967
22 Kharunnisa 0,966 -0,8625 -0,833175 0,933156 0,743906
23 Muharir 1,75 0,57037 0,998148148 3,0625 0,325322
24 M.Risky Mulya 0,621 0,22481 0,139604651 0,385641 0,050538
25 Wahyu Purnama 1,411 0,45736 0,645341085 1,990921 0,209182
26 Nadya Aprilia 1,039 0,41463 0,430804878 1,079521 0,171921
27 Rizki Nahar 1,768 -0,9167 -1,62066667 3,125824 0,840278
28 Iga Permata 1,234 -1,2375 -1,527075 1,522756 1,531406
76
1 2 3 4 5 6 7
29 Radi Firman 1,446 -1,8315 -2,64829213 2,090916 3,354248
30 Rina Faurizani 2,074 -1,2375 -2,566575 4,301476 1,531406
31 Muslimah 1,504 -0,4875 -0,7332 2,262016 0,237656
32 Syarifah Ammalia 1,255 0,5122 0,642804878 1,575025 0,262344
33 Fajar Ilham
Ariyanto 2,169 -1,0357 -2,2464643 4,704561 1,072704
34 Salwa Nafisa 1,585 -0,6951 -1,10176829 2,512225 0,483195
35 Trya Wulandari 1,277 1,07258 1,369685484 1,630729 1,150429
36 Muhammad Iqbal 1,277 -1,9655 -2,50996552 1,630729 3,863258
37 Ulfa Azkiya 0,928 -2,039 -1,89215585 0,861184 4,157362
38 Winda Mulya 0,589 -2,8182 -1,65990909 0,346921 7,942149
39 M. Nauval
Syahputra 1,542 1,62016 2,49827907 2,377764 2,624902
40 Maya Devi Ariani 1,539 1,47581 2,27126613 2,368521 2,178005
41 Nurul Dina Islami 2,2 1,73171 3,809756097 4,84 2,99881
42 Pratiwi Lady
Ajeng 1,618 -0,6125 -0,991025 2,617924 0,375156
43 Fanny salinda 1,923 -1,1299 -2,17274026 3,697929 1,276607
44 Fadhliana Zahra 2,615 -0,8625 -2,2554375 6,838225 0,743906
45 Andre Satria 2,01 0,22481 0,451860466 4,0401 0,050538
46 Firly Lizarni 1,895 -0,9875 -1,8713125 3,591025 0,975156
47 Rita Zahara 1,29 -1,3625 -1,757625 1,6641 1,856406
48 Julia Kartika 1,396 -1,3896 -1,9398961 1,948816 1,931017
49 Siska Elvidarma 1,571 -0,8701 -1,36697403 2,468041 0,757126
50 Riawan Pamordi 1,585 -0,4713 -0,74695403 2,512225 0,22209
51 Cut Misraniar 2,128 -0,9875 -2,1014 4,528384 0,975156
52 M. Hanjaya 1,687 -0,2414 -0,4072069 2,845969 0,058264
53 Denny Ichwannoel 1,803 -0,4713 -0,84968966 3,250809 0,22209
54 M. Putra Wiyanto 2,089 -1,6067 -3,35648314 4,363921 2,581618
55 Nurul Iklima 2,995 -0,2375 -0,7113125 8,970025 0,056406
56 Putri Charunnisa 1,681 0,83065 1,396314516 2,825761 0,689971
57 Meutara Rizka 1,727 -1,1299 -1,95128571 2,982529 1,276607
58 Teuku Haris Aulia 1,299 -1,8315 -2,37906741 1,687401 3,354248
59 Farah Raudha 1,89 -1,1299 -2,13545455 3,5721 1,276607
60 Dina Yunita 1,529 -0,4805 -0,73471428 2,337841 0,230899
61 Andhika Ridho
Suseno 1,863 -1,6067 -2,99335954 3,470769 2,581618
62 Wila Datika 1,561 -0,4805 -0,75009091 2,436721 0,230899
77
1 2 3 4 5 6 7
63 Mutia Safitri 1,994 -1,1299 -2,25296104 3,976036 1,276607
64 Riska Aprillia 1,71 0,26613 0,455080645 2,9241 0,070825
65 Deviana Putri 1,501 0,26613 0,399459677 2,253001 0,070825
66 Rizki Ananda 1,769 -0,4805 -0,85003896 3,129361 0,230899
67 Ulfa Riska 1,676 0,10484 0,175709678 2,808976 0,010991
68 Ammar Imstiyaz 1,735 0,86667 1,503666667 3,010225 0,751111
69 Mozan Yunaz
Putra 2,446 -2,3933 -5,85391012 5,982916 5,727686
70 Arief Munandar 1,589 -1,6067 -2,55311235 2,524921 2,581618
71 Mulia Ichsan 1,165 -1,8315 -2,13365168 1,357225 3,354248
72 Muhazir 1,971 -2,5444 -5,01509999 3,884841 6,474198
73 Arfah Nurmala 1,915 -0,9167 -1,75541667 3,667225 0,840278
74 Deva Rosalina 1,039 1,14634 1,19104878 1,079521 1,314099
75 Desi Dwi Sianda 1,598 -1,9091 -3,05072727 2,553604 3,644628
76 Rachmat Fuadi 2,725 -1,7191 -4,68455055 7,425625 2,955309
77 Masril Rahmadi 1,456 -1,1609 -1,69029885 2,119936 1,347734
78 Vikky Yudhistira 2,209 0,71852 1,587207408 4,879681 0,516269
79 Azizah 1,298 -0,7375 -0,957275 1,684804 0,543906
80 Oni Widiastuti 1,847 -0,2208 -0,40777922 3,411409 0,048743
∑ 133,848 -38,15 -64,2412415 249,848246 140,9405
(∑X)2 17915,2871
(∑Y)2 1455,43
Keterangan: Data Kalori Menu Makanan Responden menggunakan satuan kilo
kalori
-0,007
78
Rumus Korelasi Penentuan
KP = r2
= (-0.007)2
= 0,000049 atau 0.0049%
Rumus Regresi :
Persamaan Regresi Linier
Dengan:
dan
b = -0,01591
sehingga,
Uji T =
-0,06182
79
Lampiran 9. Daftar Perhitungan Hubungan Pola Konsumsi Makanan (X) dengan
Status Gizi (Y) pada Siswa SMA Negeri2 RSBI Banda Aceh
Berdasarkan Indeks TB/U
No Nama Responden
Kalori Menu
Responden
(kkal) (X)
Status Gizi
(TB/U) (Y) XY X
2 Y
2
1 2 3 4 5 6 7
1 Tarmizi 1,072 -0,633803 -0,67944 1,149184 0,401706
2 Putri Pratiwi 1,879 -0,796875 -1,49733 3,530641 0,63501
3 Nurul Afany Hasby 1,696 -0,059701 -0,10125 2,876416 0,003564
4 Teungku Putri
Huwaina 2,252 -2,176471 -4,90141 5,071504 4,737026
5 Dhita Felika 0,735 -0,796875 -0,5857 0,540225 0,63501
6 Betty Rizkina 1,482 -3,203125 -4,74703 2,196324 10,26001
7 Masyithah 1,396 -1,626866 -2,2711 1,948816 2,646693
8 Puput Lestari 1,638 -2,483333 -4,0677 2,683044 6,166943
9 Ibnu Maytala 0,968 -0,915493 -0,8862 0,937024 0,838127
10 Rizqi Prasetya 2,726 -1,723077 -4,69711 7,431076 2,968994
11 Rikky Aditya 1,508 -1,197183 -1,80535 2,274064 1,433247
12 Nabila Arfah Yuana 1,324 -2,046875 -2,71006 1,752976 4,189697
13 Boyhaqi 2,218 -0,030769 -0,06825 4,919524 0,000947
14 Wulan Indah Sari 2,638 -0,264706 -0,69829 6,959044 0,070069
15 Novi Nur Safitri 4,439 0,5820896 2,583896 19,70472 0,338828
16 Cut Tarra Amalia 1,537 -0,546875 -0,84055 2,362369 0,299072
17 Putri Sri Wahyuni 1,102 -0,117647 -0,12965 1,214404 0,013841
18 Rini Syah Putri 1,869 -0,656716 -1,2274 3,493161 0,431276
19 Desi Juliana 1,249 -0,507463 -0,63382 1,560001 0,257519
20 Afrizhal 1,146 -1,619718 -1,8562 1,313316 2,623486
21 Novia Riskyani 1,002 0,0895522 0,089731 1,004004 0,00802
22 Kharunnisa 0,966 -1,402985 -1,35528 0,933156 1,968367
23 Muharir 1,75 -0,184615 -0,32308 3,0625 0,034083
24 M.Risky Mulya 0,621 -0,492958 -0,30613 0,385641 0,243008
25 Wahyu Purnama 1,411 -0,492958 -0,69556 1,990921 0,243008
26 Nadya Aprilia 1,039 -1,104478 -1,14755 1,079521 1,219872
27 Rizki Nahar 1,768 0,1234568 0,218272 3,125824 0,015242
28 Iga Permata 1,234 -0,358209 -0,44203 1,522756 0,128314
80
1 2 3 4 5 6 7
29 Radi Firman 1,446 -1,723077 -2,49157 2,090916 2,968994
30 Rina Faurizani 2,074 -1,402985 -2,90979 4,301476 1,968367
31 Muslimah 1,504 -0,358209 -0,53875 2,262016 0,128314
32 Syarifah Ammalia 1,255 -0,852941 -1,07044 1,575025 0,727508
33 Fajar Ilham Ariyanto 2,169 0,4938272 1,071111 4,704561 0,243865
34 Salwa Nafisa 1,585 -0,558824 -0,88574 2,512225 0,312284
35 Trya Wulandari 1,277 -0,484375 -0,61855 1,630729 0,234619
36 Muhammad Iqbal 1,277 -0,633803 -0,80937 1,630729 0,401706
37 Ulfa Azkiya 0,928 -0,796875 -0,7395 0,861184 0,63501
38 Winda Mulya 0,589 -3,296875 -1,94186 0,346921 10,86938
39 M. Nauval
Syahputra 1,542 -0,492958 -0,76014 2,377764 0,243008
40 Maya Devi Ariani 1,539 -0,484375 -0,74545 2,368521 0,234619
41 Nurul Dina Islami 2,2 -1,735294 -3,81765 4,84 3,011245
42 Pratiwi Lady Ajeng 1,618 0,3880597 0,627881 2,617924 0,15059
43 Fanny salinda 1,923 -0,796875 -1,53239 3,697929 0,63501
44 Fadhliana Zahra 2,615 0,3880597 1,014776 6,838225 0,15059
45 Andre Satria 2,01 -1,619718 -3,25563 4,0401 2,623486
46 Firly Lizarni 1,895 -0,507463 -0,96164 3,591025 0,257519
47 Rita Zahara 1,29 -0,507463 -0,65463 1,6641 0,257519
48 Julia Kartika 1,396 -0,484375 -0,67619 1,948816 0,234619
49 Siska Elvidarma 1,571 -0,015625 -0,02455 2,468041 0,000244
50 Riawan Pamordi 1,585 -1,619718 -2,56725 2,512225 2,623486
51 Cut Misraniar 2,128 -0,80597 -1,7151 4,528384 0,649588
52 M. Hanjaya 1,687 -1,619718 -2,73246 2,845969 2,623486
53 Denny Ichwannoel 1,803 -0,492958 -0,8888 3,250809 0,243008
54 M. Putra Wiyanto 2,089 -0,492308 -1,02843 4,363921 0,242367
55 Nurul Iklima 2,995 0,238806 0,715224 8,970025 0,057028
56 Putri Charunnisa 1,681 -0,484375 -0,81423 2,825761 0,234619
57 Meutara Rizka 1,727 -2,046875 -3,53495 2,982529 4,189697
58 Teuku Haris Aulia 1,299 -1,415385 -1,83859 1,687401 2,003315
59 Farah Raudha 1,89 -0,484375 -0,91547 3,5721 0,234619
60 Dina Yunita 1,529 -0,953125 -1,45733 2,337841 0,908447
61 Andhika Ridho
Suseno 1,863 -1,569231 -2,92348 3,470769 2,462486
62 Wila Datika 1,561 -0,015625 -0,02439 2,436721 0,000244
63 Mutia Safitri 1,994 0,1428571 0,284857 3,976036 0,020408
64 Riska Aprillia 1,71 0,4603175 0,787143 2,9241 0,211892
81
1 2 3 4 5 6 7
65 Deviana Putri 1,501 -0,328125 -0,49252 2,253001 0,107666
66 Rizki Ananda 1,769 -0,328125 -0,58045 3,129361 0,107666
67 Ulfa Riska 1,676 0,3015873 0,50546 2,808976 0,090955
68 Ammar Imstiyaz 1,735 -0,184615 -0,32031 3,010225 0,034083
69 Mozan Yunaz Putra 2,446 -0,953846 -2,33311 5,982916 0,909822
70 Arief Munandar 1,589 -1,876923 -2,98243 2,524921 3,52284
71 Mulia Ichsan 1,165 -2,030769 -2,36585 1,357225 4,124023
72 Muhazir 1,971 -1,939394 -3,82255 3,884841 3,761249
73 Arfah Nurmala 1,915 -0,616667 -1,18092 3,667225 0,380278
74 Deva Rosalina 1,039 -0,059701 -0,06203 1,079521 0,003564
75 Desi Dwi Sianda 1,598 -2,046875 -3,27091 2,553604 4,189697
76 Rachmat Fuadi 2,725 -2,030769 -5,53385 7,425625 4,124023
77 Masril Rahmadi 1,456 -0,774648 -1,12789 2,119936 0,60008
78 Vikky Yudhistira 2,209 -0,030769 -0,06797 4,879681 0,000947
79 Azizah 1,298 -0,059701 -0,07749 1,684804 0,003564
80 Oni Widiastuti 1,847 0,7777778 1,436556 3,411409 0,604938
∑ 133,848 -63,4660831 -98,4311 249,8482 108,3696
(∑X)2 17915,2871
(∑Y)2 4027,9437
Keterangan: Data Kalori Menu Makanan Responden Menggunakan Satuan Kilo
Kalori
2,707
82
Rumus Korelasi Penentuan
KP = r2
= (2.707)2
= 7,327849 atau 732,7849%
Rumus Regresi :
Persamaan Regresi Linier
Dengan:
dan
-1,29408 b = 0,299298
sehingga,
Uji T =
0,59706
83
Lampiran 10. Daftar Perhitungan Hubungan Pola Konsumsi Makanan (X) dengan
Status Gizi (Y) pada Siswa SMA Negeri2 RSBI Banda Aceh
Berdasarkan Indeks BB/TB
No Nama Responden
Kalori
Menu
Responden
(kkal) (X)
Status
Gizi
(BB/TB)
(Y)
XY X2 Y
2
1 2 3 4 5 6 7
1 Tarmizi 1,072 6,08197 6,5198718 1,149184 36,99036
2 Putri Pratiwi 1,879 3,19672 6,0066369 3,530641 10,21902
3 Nurul Afany Hasby 1,696 3,85246 6,5337722 2,876416 14,84145
4 Teungku Putri
Huwaina 2,252 2,37705 5,3531166 5,071504 5,650367
5 Dhita Felika 0,735 3,52459 2,5905737 0,540225 12,42273
6 Betty Rizkina 1,482 0,7377 1,0932714 2,196324 0,544201
7 Masyithah 1,396 2,37705 3,3183618 1,948816 5,650367
8 Puput Lestari 1,638 5,4918 8,9955684 2,683044 30,15987
9 Ibnu Maytala 0,968 5,42623 5,2525906 0,937024 29,44397
10 Rizqi Prasetya 2,726 2,96721 8,0886145 7,431076 8,804335
11 Rikky Aditya 1,508 2,96721 4,4745527 2,274064 8,804335
12 Nabila Arfah Yuana 1,324 4,67213 6,1859001 1,752976 21,8288
13 Boyhaqi 2,218 2,96721 6,5812718 4,919524 8,804335
14 Wulan Indah Sari 2,638 13,6885 36,110263 6,959044 187,375
15 Novi Nur Safitri 4,439 3,03279 13,462555 19,70472 9,197815
16 Cut Tarra Amalia 1,537 3,19672 4,9133586 2,362369 10,21902
17 Putri Sri Wahyuni 1,102 4,5082 4,9680364 1,214404 20,32387
18 Rini Syah Putri 1,869 4,67213 8,732211 3,493161 21,8288
19 Desi Juliana 1,249 1,88525 2,3546773 1,560001 3,554168
20 Afrizhal 1,146 4,60656 5,2791178 1,313316 21,2204
21 Novia Riskyani 1,002 9,59016 9,6093403 1,004004 91,97117
22 Kharunnisa 0,966 2,86885 2,7713091 0,933156 8,2303
23 Muharir 1,75 6,08197 10,643448 3,0625 36,99036
24 M.Risky Mulya 0,621 4,60656 2,8606738 0,385641 21,2204
25 Wahyu Purnama 1,411 5,09836 7,193786 1,990921 25,99327
26 Nadya Aprilia 1,039 4,83607 5,0246767 1,079521 23,38757
27 Rizki Nahar 1,768 1,98361 3,5070225 3,125824 3,934709
28 Iga Permata 1,234 2,37705 2,9332797 1,522756 5,650367
29 Radi Firman 1,446 2,14754 3,1053428 2,090916 4,611928
30 Rina Faurizani 2,074 2,37705 4,9300017 4,301476 5,650367
84
1 2 3 4 5 6 7 31 Muslimah 1,504 3,36066 5,0544326 2,262016 11,29404 32 Syarifah Ammalia 1,255 4,67213 5,8635232 1,575025 21,8288 33 Fajar Ilham Ariyanto 2,169 1,81967 3,9468642 4,704561 3,311199
34 Salwa Nafisa 1,585 2,70492 4,2872982 2,512225 7,316592
35 Trya Wulandari 1,277 6,31148 8,05976 1,630729 39,83478 36 Muhammad Iqbal 1,277 1,32787 1,69569 1,630729 1,763239
37 Ulfa Azkiya 0,928 1,55738 1,4452486 0,861184 2,425432
38 Winda Mulya 0,589 0,57377 0,3379505 0,346921 0,329212
39 M. Nauval Syahputra 1,542 7,55738 11,65348 2,377764 57,11399
40 Maya Devi Ariani 1,539 7,13115 10,97484 2,368521 50,8533
41 Nurul Dina Islami 2,2 7,13115 15,68853 4,84 50,8533
42 Pratiwi Lady Ajeng 1,618 3,19672 5,172293 2,617924 10,21902
43 Fanny salinda 1,923 2,70492 5,2015612 3,697929 7,316592 44 Fadhliana Zahra 2,615 2,86885 7,5020428 6,838225 8,2303
45 Andre Satria 2,01 4,60656 9,2591856 4,0401 21,2204
46 Firly Lizarni 1,895 2,70492 5,1258234 3,591025 7,316592
47 Rita Zahara 1,29 2,21311 2,8549119 1,6641 4,897856
48 Julia Kartika 1,396 2,37705 3,3183618 1,948816 5,650367
49 Siska Elvidarma 1,571 3,03279 4,7645131 2,468041 9,197815
50 Riawan Pamordi 1,585 3,45902 5,4825467 2,512225 11,96482
51 Cut Misraniar 2,128 2,70492 5,7560698 4,528384 7,316592
52 M. Hanjaya 1,687 3,78689 6,3884834 2,845969 14,34054
53 Denny Ichwannoel 1,803 3,45902 6,2366131 3,250809 11,96482
54 M. Putra Wiyanto 2,089 2,47541 5,1711315 4,363921 6,127655
55 Nurul Iklima 2,995 3,68852 11,047117 8,970025 13,60518
56 Putri Charunnisa 1,681 5,81967 9,7828653 2,825761 33,86856
57 Meutara Rizka 1,727 2,70492 4,6713968 2,982529 7,316592
58 Teuku Haris Aulia 1,299 2,14754 2,7896545 1,687401 4,611928
59 Farah Raudha 1,89 2,70492 5,1122988 3,5721 7,316592
60 Dina Yunita 1,529 3,52459 5,3890981 2,337841 12,42273
61 Andhika Ridho
Suseno 1,863 2,47541 4,6116888 3,470769 6,127655
62 Wila Datika 1,561 3,52459 5,501885 2,436721 12,42273
63 Mutia Safitri 1,994 2,70492 5,3936105 3,976036 7,316592
64 Riska Aprillia 1,71 4,67213 7,9893423 2,9241 21,8288
65 Deviana Putri 1,501 4,67213 7,0128671 2,253001 21,8288
66 Rizki Ananda 1,769 3,52459 6,2349997 3,129361 12,42273
85
1 2 3 4 5 6 7
67 Ulfa Riska 1,676 4,34426 7,2809798 2,808976 18,87259 68 Ammar Imstiyaz 1,735 6,7377 11,68991 3,010225 45,3966
69 Mozan Yunaz Putra 2,446 1,32787 3,24797 5,982916 1,763239 70 Arief Munandar 1,589 2,47541 3,9334265 2,524921 6,127655 71 Mulia Ichsan 1,165 2,14754 2,5018841 1,357225 4,611928
72 Muhazir 1,971 1,4918 2,9403378 3,884841 2,225467
73 Arfah Nurmala 1,915 3,03279 5,8077929 3,667225 9,197815
74 Deva Rosalina 1,039 6,31148 6,5576277 1,079521 39,83478
75 Desi Dwi Sianda 1,598 1,72131 2,7506534 2,553604 2,962908
76 Rachmat Fuadi 2,725 2,31148 6,298783 7,425625 5,34294
77 Masril Rahmadi 1,456 2,47541 3,604197 2,119936 6,127655
78 Vikky Yudhistira 2,209 6,40984 14,159337 4,879681 41,08605
79 Azizah 1,298 3,03279 3,9365614 1,684804 9,197815
80 Oni Widiastuti 1,847 3,85246 7,1154936 3,411409 14,84145
∑ 133,848 297,7705 497,99613 249,8482 1436,889
(∑X)2 17915,2871
(∑Y)2 297,7705
Keterangan: Data Kalori Menu Makanan Responden Menggunakan Satuan Kilo
Kalori
-0,001
86
Rumus Korelasi Penentuan
KP = r2
= (-0,001)2
= 0,000001 atau 0,0001%
Rumus Regresi :
Persamaan Regresi Linier
Dengan:
dan
3,735287 b = -0,00786
sehingga,
-0,00786)X
Uji T =
-0,00883
87
Lampiran 11. Cara Menggunakan Timbangan Berat Badan dan Tinggi Badan
CARA MENGGUNAKAN ALAT
A. Timbangan Berat Badan
1. Siswa yang akan ditimbang tidak memakai sepatu atau sandal, tidak ada isi
kantung, dan tidak memakai selendang atau jilbab
2. Pada saat di timbang, siswa berhadapan dengan angka pada timbangan
3. Pembacaan berat badan dilakukan dari depan pada jarum penunjuk, yaitu
pada skala 0,0 kg
4. Pencatatan dilakukan dengan ketelitian satu angka dibelakang koma
B. Microtoise untuk Pengukuran Tinggi Badan
1. Tempelkan dengan paku microtoise pada dinding yang lurus datar setinggi
tepat 2 meter. Angka 0 (nol) menunjukkan pada lantai yang datar rata.
2. Lepaskan sepatu atau sandal
3. Siswa harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna dalam baris berbaris,
kaku lurus, tumit, pantat, punggung, dan kepala bagian belakang harus
menempel pada dinding dan muka menghadap lurus dengan pandangan ke
depan.
4. Turunkan microtoise sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku harus
lurus menempel pada dinding
5. Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan microtoise.
Angka tersbeut menunjukkan tinggi anak yang diukur.
(Sumber: Supariasa. 2010:40)
88
Lampiran 12. Foto Hasil Penelitian
Gambar 1: Pengukuran Tinggi Badan Gambar 2: Pengukuran Berat Badan
Gambar 3: Microtoise Gambar 4: Timbangan Berat Badan
89
Lampiran 13. Tabel Angka Kecukupan Gizi Bagi Orang Indonesia
(Sumber: Departemen Kesehatan RI, 2004)
90
Lampiran 21. Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
1. Nama Lengkap : Vivi Yunisa Harahap
2. Tempat/Tanggal Lahir : Banda Aceh, 17 Juni 1990
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Status : Belum Kawin
7. Alamat : Jl. Komplek Batara Utama, No. 6, Lamjame
8. Pekerjaan : Mahasiswi
9. Nama Orang Tua :
a. Ayah : M. Akhir Saleh Harahap
b. Ibu : Ponikem
c. Pekerjaan : Swasta
d. Alamat : Jl. Komplek Batara Utama, No. 6, Lamjame
10. Riwayat Pendidikan :
a. SD Negeri 9 Banda Aceh, tamat tahun 2002
b. SMP Negeri 2 Binjai, tamat tahun 2005
c. SMA Negeri 5 Binjai, tamat tahun 2008
d. FKIP Unsyiah, Program Studi Biologi, Universitas Syiah Kuala, masuk
tahun 2008
Banda Aceh, Oktober 2012
Penulis
Vivi Yunisa Harahap