hubungan sekolah dan masydarakat

27
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT oleh: Ayu Rezky Yulita (3215130836) Indah Mutiara Febiyanti (3215130838) Aprisilia Herdipradita (3215133235) JURUSAN FISIKA

Upload: ayu-rezky-yulita

Post on 20-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

profesi kependidikan

TRANSCRIPT

HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

oleh:Ayu Rezky Yulita (3215130836)Indah Mutiara Febiyanti (3215130838)Aprisilia Herdipradita (3215133235)

JURUSAN FISIKAUNIVERSITAS NEGERI JAKARTA2015DAFTAR ISIDaftar Isi..2BAB I Pendahuluan.31.1 Latar Belakang.31.2 Rumusan Masalah31.3 Tujuan..4BAB II Pembahasan ...52.1 Pengertian Hubungan Sekolah dan Masyarakat ...52.2 Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat .52.3 Prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat .52.4 Fungsi Hubungan Sekolah dan Masyarakat .62.5 Peran Partisipasi Masyarakat dalam Menunjang Program Sekolah 82.6 Unsur-unsur Hubungan Sekolah dengan Masyarakat .92.7 Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Murid .92.8 Hubungan Guru dengan Masyarakat 102.9 Prosedur Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ..102.10 Teknik Hubungan Masyarakat dalam Lembaga Pendidikan 122.11 Ruang Lingkup Hubungan Sekolah dan Masyarakat.142.12 Organisasi Hubungan Sekolah dan masyarakat142.13 Bentuk Organisasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat 162.14 Tugas dan Fungsi Organisasi Pendidikan 18BAB III Penutup...193.1 Kesimpulan. 19Daftar Pustaka...20

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Program sekolah tentunya tidak dapat berjalan lancar apabila tidak mendapat dukungan masyarakat. Oleh karena itu pemimpin sekolah perlu terus menerus membina hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyak memberi informasi kepada masyarakat tentang program-program dan problem-problem yang dihadapi, agar masyarakat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah. Harapannya yaitu tumbuhnya rasa simpati dan partisipasi masyarakat.Kebijakan Direktur Pendidikan Menengah Umum tentang Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah menekankan agar sekolah mampu mengkoordinasikan dan menyerasikan segala sumber daya bermutu. Untuk mewujudkan itu semua diperlukan kesiapan dan kemampuan agar bias memberdayakan semua komponen disekolah dan diluar sekolah agar berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk membatasi bahasan yang dipelajari, maka perlu dibuat rumusan masalah anatara lain:1. Pengertian hubungan sekolah dan masyarakat.2. Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat.3. Prinsip hubungan sekolah dan masyarakat.4. Fungsi hubungan sekolah dan masyarakat.5. Peran partisipasi masyarakat dalam menunjang program sekolah.6. Unsur-unsur hubungan sekolah dan masyarakat.7. Hubungan sekolah dengan orang tua murid.8. Hubungan guru dengan masyarakat.9. Prosedur pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat.10. Teknik hubungan masyarakat dalam lembaga pendidikan.11. Ruang lingkup hubungan sekolah dengan masyarakat.12. Organisasi hubungan sekolah masyarakat.13. Bentuk organisasi hubungan sekolah dan masyarakat.14. Tugas dan fungsi organisasi pendidikan

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian hubungan sekolah dan masyarakat.2. Untuk mengetahui tujuan hubungan sekolah dan masyarakat.3. Untuk mengetahui prinsip hubungan sekolah dan masyarakat.4. Untuk mengetahui fungsi hubungan sekolah dan masyarakat.5. Untuk mengetahui peran partisipasi masyarakat dalam menunjang program sekolah.6. Untuk mengetahui unsur-unsur hubungan sekolah dan masyarakat.7. Untuk mengetahui hubungan sekolah dengan orang tua murid.8. Untuk mengetahui hubungan guru dengan masyarakat.9. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat.10. Untuk mengetahui teknik hubungan masyarakat dalam lembaga pendidikan.11. Untuk mengetahui ruang lingkup hubungan sekolah dan masyarakat.12. Untuk mengetahui organisasi hubungan sekolah dan masyarakat.13. Untuk mengetahui bentuk organisasi hubungan sekolah dan masyarakat.14. Untuk mengetahui tugas dan fungsi organisasi pendidikan.

BAB 2PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hubungan Sekolah dan Masyarakat Secara etimologis, hubungan masyarakat diterjemahkan dari perkataan bahasa Inggris public relation, yang berarti hubungan sekolah dengan masyarakat ialah sebagai hubungan timbal balik antara suatu organisasi (sekolah) dengan masyarakatnya. Menurut Kindred Leslie, dalam bukunya School Public Relation mengemukakan pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut: hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dari karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah.2.2 Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Elsbree telah mengemukakan tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut:a. Untuk meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.b. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. c. Untuk mengembangkan antusiasme/semangat saling membantu antara sekolah dengan masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak. Ketiga tujuan tersebut menggambarkan adanya two way trafic atau dua arus komunikasi yang saling timbal balik antara sekolah dengan masyarakat. Hubungan sekolah dengan masyarakat akan berjalan dengan baik apabila terjadi kesepakatan antara sekolah dengan masyarakat tentang policy (kebijakan), perencanaan program dan strategi pelaksanaan pendidikan di sekolah. Dengan demikian tidak ada lagi barrier atau penghalang dalam melaksanakan program hubungan sekolah dengan masyarakat.

2.3 Prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Integrity (Keterpaduan)Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik.

Continuity (Berkesinambungan)Hubungan sekolah dengan masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus, jangan hanya dilakukan secara insidental atau sewaktu-waktu, misalnya hanya 1 kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu semester/caturwulan, atau hanya dilakukan oleh sekolah pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua / masyarakat.

Coverage (Menyeluruh)Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua aspek/ faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, misalnya program ekstrakurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya lengkap, akurat dan up to date.

Simplicity (Sederhana)Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat, sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat).

Constructiveness (Konstruktif)Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti sekolah memberikan informasi yang konstruktif kepada masyarakat.

Adaptability (Penyesuaian)Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Terutama penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat.

2.4 Fungsi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Fungsi Sekolah dalam Masyarakat

1) Sekolah sebagai lembaga pembaharu (agent of change), yang mengintrodaksi perubahan pengetahuan, cara berpikir, pola hidup, kebiasaan dan tata cara pergaulan, dan sebagainya. 2) Sekolah sebagai lembaga seleksi (selecting agency), yang memilih/membeda-bedakan anggota masyarakat menurut kemampuan dan potensinya dalam memberikan pembinaan sesuai dengan kemampuan itu, agar setiap individu/anggota masyarakat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan potensinya semaksimal mungkin. 3) Sekolah sebagai lembaga peningkat (class leveling agency), yang membantu meningkatkan taraf sosial warga negara dan dengan demikian mengurangi/menghilangkan perbedaan kelas dalam masyarakat. 4) Sekolah sebagai lembaga asimilasi (assimilating agency), yang berusaha mengurangi/menghilangkan perbedaan-perbedaan atas tradisi, adat dan kebudayaan, sehingga terdapat usaha penyesuaian diri yang lebih besar dalam persatuan dan kesatuan bangsa. 5) Sekolah sebagai lembaga pemeliharaan kelestarian (agent of preservation), yang memelihara dan meneruskan sifat-sifat budaya yang patut dipelihara dan diteruskan.

Fungsi masyarakat dalam pendidikan di sekolahPROSESINPUT

OUTPUT

Lulusan:Manpower untuk pembangunan masyarakatSEKOLAHTujuan/ Nilai/ Norma

Guru Murid

Fasilitas Biaya

Gambar 1Sistem Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Dalam keseluruhan system diatas, masyarakat merupakan:1) Sumber (suplier) yang menyediakan peserta didik, guru, sarana dan prasarana penyelenggaraan sekolah.2) Konsumen hasil pendidikan sekolah, yang menerima kembali dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi lulusan sekolah itu. 3) Peserta dalam proses pendidikan di sekolah, yang terus menerus mengikutii dan turut mempengaruhi proses pendidikan di sekolah.

Maka fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Mengembangkan pengertian masyarakat tentang semua aspek pelaksanaan program pendidikan di sekolah. 2. Dapat menetapkan bagaimana harapan masyarakat terhadap sekolah dan apa harapan-harapannya mengenai tujuan-tujuan pendidikan di sekolah.3. Memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat untuk sekolahnya, baik finansial, material maupun moril. 4. Menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang dapat diberikan oleh sekolah. 5. Merealisasikan perubahan-perubahan yang diperlukan dan memperoleh fasilitas dalam merealisasikan perubahan-perubahan itu. 6. Mengikutsertakan masyarakat secara kooperatif dalam usaha-usaha memecahkan persoalan pendidikan. 7. Meningkatkan semangat kerja sama antara sekolah dengan masyarakat, dan meningkatkan partisipasi kepemimpinan untuk meningkatkan kehidupan dalam masyarakat.

2.5 Peran Partisipasi Masyarakat dalam Menunjang Program Sekolah

Dengan partisipasi dimaksudkan bukan hanya pasif-yang tidak menolak suatu gagasan atau ajakan, tetapi harus aktif menerima gagasan dan ajakan itu, dan berusaha mensukseskannya.Sumbangan dalam partisipasi dapat diperinci menurut jenisnya sebagai berikut:

1. Partisipasi buah pikiran/ide Sumbangan pikiran, pengalaman dan pengetahuan, yang diberikan dalam pertemuan, diskusi, rapat, dan sebagainya sehingga menghasilkan suatu keputusan.

2. Partisipasi tenaga Dengan memberikan tenaga (dan waktu) untuk menghasilkan sesuatu yang telah diputuskan.

3. Partisipasi keahlian/keterampilan Dimana seseorang bertindak sebagai ahli, penasehat, resources, dan sebagainya. Yang diperlukan dalam kegiatan pendidikan di sekolah.

4. Partisipasi harta benda Berupa iuran atau sumbangan, baik dalam bentuk benda atau uang, secara tetap atau insidental.

2.6 Unsur-unsur Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Unsur-unsur yang terlibat dalam hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain:

Sekolah Sebagai pusat pendidikan formal, sekolah lahir dan berkembang dari pemikiran efisiensi dan efektivitas pemberian pendidikan bagi warga masyarakat. Artinya bahwa sekolah sebagai pusat pendidikan formal merupakan perangkat masyarakat yang berkewajiban memberikan pendidikan. Sekolah merupakan lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dari dan untuk masyarakat, oleh karena itu segala bentuk dan tujuan sekolah semuanya harus diarahkan kepada pembentukan corak pribadi dan kemampuan warga masyarakat sebagaimana menjadi target atau sasaran pendidikan di masyarakat yang bersangkutan.

Orang tua Murid Hubungan sekolah dengan orang tua murid hendaknya dibawa ke dalam hubungan yang konstruktif dengan program di sekolah. Orang tua tidak dapat terlepas sama sekali dari hubungannya dengan sekolah. Oleh karena itu hubungan antara keduanya hendaklah dibimbing lebih simpatik, dan ini adalah merupakan tugas kepala sekolah.

Murid dan Guru Murid merupakan unsur sekolah yang sangat penting, begitu juga guru. Tanpa adanya murid, sekolah tidak akan ada. Murid berasal dari lingkungan masyarakat yaitu keluarga yang memperoleh ilmu pengetahuan, dan pendidikan dari persekolahan dengan perantaraan guru.

2.7 Hubungan Sekolah dengan Orang tua Murid

Adapun hubungan sekolah dengan orang tua murid adalah sebagai berikut: Mengadakan pertemuan antara pihak sekolah dengan wali murid. Pihak sekolah mengunjungi orangtua. Pihak sekolah mengirim surat ke orangtua siswa. Melibatkan orang tua siswa dalam hal:-merencanakan kurikulum.-Kegiatan ekstrakurikuler dan lain-lain

2.8 Hubungan Guru dengan Masyarakat

Guru dapat menjadi sponsor pada kegiatan yang menguntungkan seperti kegiatan pengumpulan dana bagi masyarakat yang tertimpa musibah. Ikut berpartisipasi bersama masyarakat untuk kerja bakti bersih-bersih lingkungan atau membuat perpustakaan keliling. Mengembangkan sebuah kegiatan untuk para sesepuh yang ada dilingkungan persekolahan dan lain-lain.

2.9 Prosedur Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat dilaksanakan melalui 3 tahap berikut ini:1) Menganalisis MasyarakatKegiatan pertama dalam pelaksanaan manajemen peran serta masyarakat adalah menganalisis masyarakat yaitu yang berkaitan dengan sasaran masyarakat, kondisi, karakter, kebutuhan dan keinginan masyarakat akan pendidikan, problem yang dihadapi masyarakat serta aspek-aspek kehidupan masyarakat lainnya seperti kebiasaan, sikap, religius dan sebagainya. Hal ini sangat penting, karena pemahaman yang salah tentang kondisi masyarakat, akan menyebabkan program-program yang disusun dan dikembangkan oleh sekolah dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk pendidikan menjadi kurang tepat. Untuk melakukan analisis ini ada beberapa cara yang dapat digunakan yaitu:a. Warga sekolah memiliki kepekaan yang tinggi tentang masyarakat lingkungannya atau orang tua murid yang menjadi warga sekolahnya. Warga sekolah sudah semestinya merasakan secara sensitive atau peka tentang berbagai isu ditengah masyarakat baik yang terkait dengan pendidikan atau aspek lainnya yang akan mempengaruhi kegiatan pendidikan, sensitivitas ini harus dimiliki oleh semua warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru dan staf sekolah lainnya. Pada saat ini banyak hal atau isu yang berkembang di masyarakat/orang tua murid tentang pendidikan baik yang sengaja dikembangkan oleh orang tertentu maupun yang berkembang akibat kebijakan pendidikan oleh pejabat pendidikan termasuk kebijakan yang diambil oleh sekolah seperti tentang BOS, uang sumbangan penerimaan siswa baru dan lain-lain.b. Mengadakan pengamatan melalui survey tentang kebiasaan, adat istiadat yang mendukung atau bahkan menghambat kemajuan pendidikan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu warga sekolah harus sudah terbiasa bergaul ditengah-tengah masyarakatnya dan akrab dengan semua orang tua murid tanpa memandang strata social mereka. Dengan cara ini akan memberikan kemungkinan yang besar lagi warga sekolah mengakses berbagai informasi, isu, dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan anaknya disekolah.c. Mengadakan wawancara dan dialog langsung dengan masyarakat khususnya melalui tokoh kunci (key informan), untuk mengetahui apa kebutuhan dan aspirasi mereka. Untuk dapat melaksanakan ini, setiap warga sekolah perlu memiliki kemampuan wawancara yang handal.

2) Mengadakan KomunikasiMengadakan komunikasi pada dasarnya menyampaikan informasi dan pesan dari pihak sekolah kepada masyarakat sasaran khususnya berkaitan dengan kemajuan (progress), program dan masalah (Problem). Dalam melakukan komunikasi menurut Jhon L. Beckley, agar berhasil ada bebrapa hal yang diperhatikan yaitu:a. Practice Self Control, dalam hal ini berarti sebelum memberikan informasi kepada orang lain, pastikan bahwa informasi, petunjuk atau saran yang diberikan telah dilakukan oleh si pemberi informasi. Karena itu kalau sekolah meminta masyarakat memperhatikan sekolah, tanyakan dulu pada sekolah apakah sekolah sudah memperhatikan kebutuhan masyarakatnya.b. Appraside and where deserve, artinya dalam berkomunikasi perlu memberikan penghargaan kepada lawan komunikasi, meskipun penghargaan tidak selalu dalam bentuk materi, misalnya jangan memalingkan muka pada saat lawan komunikasi berbicara, katakana baik, anggukan dan lain-lain.c. Critizise Tacfully, artinya kalau anda ingin memberikan kritik dalam berkomunikasi, berikan secara bijaksana sehingga tidak menggangu perasaan orang lain.d. Always listen, berupayalah anda untuk belajar mendengarkan orang lain, termasuk dalam hal ini sensitife pada perasaan orang lain dengan melihat gejala yang muncul. Misalnya jangan paksakan meneruskan pembicaraan apabila terlihat lawan berkomunikasi sudah sangat bosan. Jangan mendominasi pembicaraan dengan orang lain (masyarakat lawan dialog), coba dengarkan apa yang mereka katakana (termaksud perkataan mereka melalui gerak tubuh), pahami dan hayati maknanya. Apabila terjadi perbedaan presepsi dengan mereka coba cari persamaannya, jangan perbesar perbedaannya.e. Stress Reward, berikan penghargaan/ganjaran kepada lawan bicara kalau memang patut diberikan penghargaan. Penghargaan yang dimaksudkan dalam hal ini bukan hanya semata-mata dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk non materi.f. Considire the persons interest, artinya perhatikan minat setiap individu lawan bicara. Oleh sebab itu mulailah pembicaraan dari sesuatu masalah yang menjadi minat, hoby atau pusat perhatian orang. Dalam pengertian ini dalam dialog jangan paksakan memulai pembicaraan dari konsep kita, tetapi mulailah dari sesuatu yang menjadi kebiasaan dan minat mereka, baru diarahkan kepada apa yang kita inginkan. Keberhasilan komunikasi merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat (skill in communication is a key to successful team effort). Artinya kalau anda ingin berhasil dalam memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah, maka kunci pertama yang harus dikuasai adalah kemampuan berkomunikasi. Kembangkan kemampuan berkomunikasi secara baik, hal ini dapat dilakukan melalui latihan dan membiasakan berkomunikasi pada banyak orang.

3) Melibatkan MasyarakatMelibatkan masyarakat bukan hanya sekedar menyampaika pesan tapi lebih dari itu menuntut partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai kegiatan dan program sekolah.

2.10 Teknik-teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk memberikan gambaran tentang sekolah yang perlu diketahui masyarakat, antara lain:

a) Laporan Kepada Orang tuaTeknik ini maksudnya adalah pihak sekolah memberikan laporan pada orang tua murid tentang kemajuan-kemajuan, prestasi dan kelemahan anak didik pada orangtuanya. Dengan teknik ini orangtua akan memperoleh penilaian terhadap hasil pekerjaan anaknya, juga terhadap pekerjaan guru-guru disekolah.

b) Majalah SekolahMajalah sekolah ini diusahakan oleh orang tua dan guru-guru disekolah yang diterbitkan setiap bulan sekali. Majalah ini dipimpin oleh, orang tua, dan murid-murid, bahkan alumni termasuk pula dewan redaksi. Isi majalah ini menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sekolah, karangan guru-guru, orang tua dan murid-murid, pengumuman-pegumuman dan sebagainya.

c) Surat Kabar SekolahKalau sekolah itu mampu dapat menerbitkan surat kabar disekolah, maka ini berarti bahwa sekolah dapat memberikan informasi yang lebih luas kepada orang tua atau masyarakat daerah sekitar.

d) Pameran SekolahSuatu teknik yang efektif untuk memberikan informasi tentang hail kegiatan dan keadaan sekolah pada masyarakat, ialah penyelenggaraan pameran sekolah. Ada bermacam-macam cara untuk mengadakan pameran sekolah. Sekolah mengadakan pameran dengan membuat atau mengatur hasil pekerjaan murid-murid itu diluar sekolah atau di sekolah. Pameran sekolah akan menjadi lebih efektif lagi, kalau kegiatan-kegiatan itu disiarkan melalui siaran-siaran pers dan radio ditempat itu sehingga dapat menarik banyak orang dalam masyarakat.

e) Open HouseOpen house adalah teknik untuk mempersilahkan masyarakat yang berminat untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil pekerjaan murid disekolah, yang diadakan pada waktu-waktu tertentu, misalnya sekali setahun pada penutupan tahun pengajaran. Ada tiga langkah dalam pelaksanaan open house ini: Pengunjung dibawa ke dalam kelas atau auditorium sekolah untuk diberi penjelasan tentang open house itu. Pengunjung diantar ke tempat-tempat yang telah disediakan akan hal-hal yang perlu diliat. Pengunjung diantar kembali ke kelas atau auditorium untuk berdiskusi dan menilai open house.

f) Kunjungan ke Sekolah (School Visitation)Teknik memberikan kesempatan kepada orang tua murid untuk melihat kegiatan murid, keadaan sekolah pada saat pelajaran berlangsung.

g) Kunjungan Kerumah Murid (Home Visitation)Dilakukan untuk melihat latar belakang kehidupan murid, disamping mempererat hubungan antara sekolah dengan orang tua murid.

h) Gambaran keadaan sekolah melalui murid Murid dapat juga didorong untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang keadaan sekolah. Jangan sampai murid menyebarluaskan isu-isu yang tidak baik mengenai sekolah kepada masyarakat.

i) Laporan tahunan Laporan tahunan disusun oleh kepala sekolah untuk memberikan kepada Pengawas sekolah atau kepala Kantor Departemen atau kepada atasannya. Kepala sekolah dapat menugaskan kepada stafnya atau langsung dia sendiri memberi informasi ini kepada masyarakat. Isi informasi tersebut berkenaan dengan isi laporan tahunan itu. Isi laporan tahunan tersebut antara lain mencakup kegiatan yang telah dilakukan, kurikulum, personalia, anggaran dan situasi dan kondisi murid.

2.11 Ruang Lingkup Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Ruang lingkupnya dapat dilihat dari adanya tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan:- Komite sekolah- Pelaksanaan program-program sekolah.- Pengawasan program-program sekolah.- Pengevaluasian program-program sekolah, serta kegiatan lainnya.

2.12 Organisasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat (Komite Sekolah)Menurut Djaman Satori (2001) diperlukan adanya wadah untuk menampung dan menyalurkan aspirasi, harapan dan stakeholder sekolah. Wadah tersebut berfungsi sebagai forum dimana representasi para stakeholder sekolah terwakili secara proposional. Dalam berbagai dokumen yang ada dan konsensus yang telah uncul dalam berbagai forum, wadah ini diberikan nama Komite Sekolah. Badan sejenis ini di Australia disebut School Council.Dalam pengertian lain, Djaman Satori menyebutkan bahwa komite sekolah merupakan suatu badan yang berfungsi sebagai forum resmi untuk mengakomodasi dan membahas hal-hal yang menyangkut kepentingan kelembagaan sekolah. Hal-hal tersebut meliputi:1. penyusunan perencanaan strategi sekolah, yaitu strategi pengembangan sekolah dalam perspektif 3-4 tahun mendatang. Dalam dokumen ini juga dibahas visi dan misi sekolah, analisis posisi untuk mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi, kajian isu-isu strategi sekolah, perumusan program-program perumusan strategi pelaksanaan program, cara pengendalian dan evaluasinya.2. Penyusunan perencanaan tahunan sekolah, yang merupakan elaborasi dari perencanaan strategi sekolah. Dalam perencanaan tahunan ini yang dibahas adalah program-program operasional yang merupakan implementasi program prioritas yang dirumuskan dalam perencanaan strategi sekolah yang disertai perencanaan anggarannya.3. Mengadakan pertemuan untuk menampung dan membahas berbagai kebutuhan, masalah, aspirasi serta ide-ide yang disampaikan oleh anggota komite sekolah. Hal-hal tersebut merupakan refleksi kepedulian para stakeholder sekolah terhadap berbagai aspek kehidupan sekolah yang ditunjukkan pada upaya-upaya perbaikan, kemajuan dan pengembangan sekolah.4. Memikirkan upaya-upaya untuk memajukan sekolah, terutama yang menyangkut kelengkapan fasilitas sekolah, fasilitas pendidikan, pengadaan biaya pendidikan bagi pengembangan keunggulan kompetitif dan komparatif sekolah sesuai dengan aspirasi stakeholder sekolah. Perhatian terhadap masalah ini dimaksudkan agar sekolah setidak-tidaknya memenuhi standar pelayanan minimum.5. Mendorong sekolah untuk melakukan internal monitoring (school self-assesment) dan melaporkan hasilnya untuk dibahas dalam forum komite sekolah.6. Membahas hasil-hasil tes standar yang dilakukan oleh lembaga atau institusi eksternal dalam menjaga jaminan mutu (quality assurance) serta memelihara kondisi pembelajaran sekolah sesuai dengan tuntutan standar minimum kompetensi siswa (basic minimum competency) seperti yang diatur dalam PP No.25 tahun 2000.7. Membahas laporan tahunan sekolah sehingga memperoleh penerimaan komite sekolah. Laporan tahuan sekolah tersebut selanjutnya disampaikan kepada Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupaten. Review sekolah merupakan kegiatan pentimg untuk mrngetahui keunggulan suatu sekolah disertai analisis kondisi-kon disi pendukungnya, atau sebaliknya untuk mengetahui kelemahan-kelemahan sekolah disertai analisi faktor-faktor penyebabnya. Review sekolah merupakan media untuk saling mengisi pengalaman sekaligus saling belajar antarsekolah dalam upaya meningkatkan kinerjanya masing-masing.8. Memantau kinerja sekolah, yang meliputi manajemen sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, mutu belajar mengajar termasuk kinerja para guru, hasil belajar para siswa, disiplin dan tata tertib sekolah, baik dalam aspek intra maupun ekstrakulikuler.

Komite sekolah menurut Djaman Satori (2001),berbeda dengan BP3. Dalam peran dan fungsinya yang berjalan sekarang, kemitraan BP3 terbatas pada aspek-aspek pemenuhan kebutuhan finansial, sarana-sarana sekolah dan fasilitas pendidikan. Dalam Kepmendiknas No.044/U/2002 tanggal 12 April 2002, disebutkan bahwa komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan,dan efisiensi pengelolahan pendidikan di satuan pendidikan,baik pada pendidikan sekolah,jalur sekolah, maupun jalur pendidikan luar sekolah.Djaman Satori (2001) menyebutkan, anggota komite ini terdiri dari: kepala sekolah, perwakilan guru, perwakilan murid, perwakilan orang tua murid, perwakilan tokoh masyarakat setempat yang menaruh kepedulian terhadap kemajuan pendidkan diwilayahnya, perwakilan dari unsur pengendalian mutu pendidikan yaitu pengawas sekolah. Struktur Komite Sekolah menggambarkan tugas-tugas menjadi kepedulian Komite Sekolah. Komite sekolah terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan kelompok anggota yang menangani urusan-urusan khusus.Menurut Kepmendiknas RI No.044/U/2002 tanggal 2 April 2002,keanggotaan Komite Sekolah terdiri dari: (1) unsur masyarakat yang bisa saja berasal dari orang tua atau wali peserta didik,tokoh masyarakat,tokoh pendidikan,tokoh dunia usaha/industri,organisasi profesi, tenaga pendidikan,wakil alumni,wakil peseta didik, (2) unsur dewan guru, yayasan atau lembaga penyelenggara pendidikan, Badan Pertimbangan Desa dapat pula dilibatkan sebagai anggota Komite Sekolah (maksimal 2 orang). Anggota komite sekolah sekurang-kurangnya terdiri atas ketua, sekertaris, bendahara. Pengurus dipilih dari anggota. Ketua bukan berasal dari kepala satuan pendidikan.2.13 Bentuk-bentuk OrganisasiDilihat dari pola-pola hubungan kerja, wewenang, dan tanggung jawab para anggota organisasi, organisasi dapat dibedakan menurut bentuknya, yaitu:1. Organisasi LiniOrganisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menerapkan sumber wewenang tunggal. Segala keputusan/kebijaksanaan dan tanggung jawab berada pada satu tangan, yaitu berada pada kepala eksekutif.Dalam organisasi ini, bawahan hanya mengenal satu pimpinan dan menerapkan system satu komando dan kekuasaan absolut pada pimpinan pusat. Pimpinan memiliki pengaruh yang sangat kuat kepada bawahannya.Ciri-ciri dari organisasi lini adalah:a. Organisasinya kecilb. Jumlah anggota sedikitc. Pemilik merupakan pimpinan organisasid. Asas kesatuan komando yang dominane. Menerapkan prinsip disiplin yang ketatf. System pengawasan yang ketatg. Hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan pada umumnya masih bersifat langsungh. Hubungan antar anggota sangat dekat, kenal satu sama lain secara pribadii. Penggunaan alat-alat yang sederhanaj. Produk yang dihasilkan homogeny

2. Organisasi Lini dan StafOrganisasi lini dan staf diterapkan dalam organisasi yang besar dan memiliki jumlah staf yang banyak. Staf yang dimaksud adalah orang yang memiliki keahlian tertentu yang bertugas memberi saran atau nasihat dalam bidangnya masing-masing kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi tersebut.Ciri-ciri dari organisasi lini dan staf adalah:a. Organisasinya besarb. Terlibat dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang kompleksc. Jumlah pekerja yang relatif banyak dengan pengetahuan dan keterampilan yang beraneka ragamd. Hubungan kerja yang bersifat langsung antara pimpinan dan bawahan tidak selalu dapat dilakukan, baik karena jumlah anggotanya banyak maupun karena lokasinya berbeda dan berjauhan.

3. Organisasi fungsionalOrganisasi fungsional adalah organisasi yang dalam penentuan strukturnya pertimbangan utama yang digunakan adalah pengelompokkan fungsi-fungsi tertentu yang sejenis, baik itu merupakan tugas pokok maupun tugas penunjang.Ciri dari organisasi ini adalah dimana pimpinan tertinggi melimpahkan wewenang kepada kepala unit structural yang memimpin kelompok yang menduduki jabatan fungsional.

4. Organisasi panitiaOrganisasi panitia adalah organisasi yang bersifat sementara yang khusus dibentuk dalam melaksanakan kegiatan tertentu.Ciri-ciri dari organisasi panitia adalah:a. Keberadaannya berupa penugasan kepada sekelompok orang yang dipandang mampu menyelesaikan tugas-tugas tambahan tertentu disamping tugas funsional yang sudah menjadi tanggung jawab utama masing-masing.b. Merupakan satuan kerja yang bersifat ekstra structural dengan wewenang yang sangat terbatas.c. Keanggotaan didasarkan pada kemampuan dam keahlian para anggota yang diperkirakan akan mampu membagi waktunya antara melakukan tugas fungsionalnya dan tugas tambahan yang dipercayakan kepadanya.d. Karena sifatnya yang sementara, hubungan antara sesame anggota biasanya informal.e. Produktivitas kerja panitia tinggi, bukan saja karena kejelasan acuan tugas, tetapi juga karena menyangkut reputasi profesional yang bersangkutan di samping tekanan kuat dari faktor waktu.

5. Organisasi MatriksStruktur bentuk organisasi matriks adalah bentuk organisasi yang paling mutakhir dan gabungan dari berbagai bentuk organisasi yang sudah ada sebelumnya. Inti organisasi matriks adalah mengombinasikan pola-pola fungsional dan hasil yang akan dicapai dalam kegiatan yang dilakukan.

2.14 Tugas dan fungsi organisasi pendidikanPendidikan sebagai sebuah organisasi harus dikelola sedemikian rupa agar aktivitas pelaksanaan program pendidkan dapat berjalan secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Dengan demikian, tugas dan fungsi organisasi pendidikan sebagai berikut:1. Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuan pendidikan.2. Terciptanya efektifitas dan efisiensi organisasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.3. Menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki.4. Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanHubungan sekolah dan masyrakat adalah hubungan timbal balik antara organisasi (sekolah) dengan masyarakat/lingkungan yang terkait. Hubungan sekolah dan masyarakat didefinisikan sebagai proses komunikasi antara sekolah masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah.Lembaga pendidikan dan masyarakat merupakan dua jenis lingkungan yang berbeda namun keduanya tidak dapat dipisahkan, bahkan saling membutuhkan dalam pertumbuhan serta perkembangannya. Hubungan sekolah dan masyarakat diharapkan mampu menumbuhkan kreativitas dan kerjasama demi membawa perubahan yang inovatif sehingga berdampak pada peningkatan mutu kelembagaan secara total.

DAFTAR PUSTAKA

2