hukum etika dan regulasi kesehatan...
TRANSCRIPT
![Page 1: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/1.jpg)
HUKUM ETIKA DAN REGULASI
KESEHATAN MASYARAKAT(Penyelesaian Sengketa Medis)
oleh
TATA WIJAYANTA
![Page 2: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/2.jpg)
MATERI
Ses
i
Hari/tanggal Waktu Topik Bahasan
1. Selasa/
16 Februari 2016
07.00-08.40 Mengenal Etika dan Hukum
2. Jumat/
18 Maret
09.00-10.40 Peradilan Umum: Pihak, Tahapan,
Pelaksanaan Putusan, Upaya
Hukum;
Alter. Penylesaian Sengketa, dan
Peradilan Profesi
3. Selasa/
22 Maret 2016
07.00-08.40 Menghadapi dan Mengajukan
Gugatan Perdata
![Page 3: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/3.jpg)
RUJUKAN
Lovenheim, Peter, 1989, Mediate, Don’t Litigate,
Mc. Graw-Hill, New York
Goodpaster, Gerry, 1999, Panduan Negosiasi
dan Mediasi, Terjemahan Nogar Simanjutak,
Ellips, Jakarta.
Harahap, M.Yahya, 2008, Hukum Acara Perdata
Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
Pembuktian dan Putusan Pengadilan, Sinar
Grafika, Jakarta/
![Page 4: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/4.jpg)
ETIKA DAN HUKUM
![Page 5: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/5.jpg)
ETIKA
![Page 6: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/6.jpg)
ISTILAH
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno.
Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha.
Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir.
Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
![Page 7: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/7.jpg)
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi
terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral.
Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti
yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang
adat kebiasaan
![Page 8: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/8.jpg)
ARTI KATA
etika mempunyai arti sebagai : “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”.
Etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :
1. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
![Page 9: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/9.jpg)
1. nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Misalnya, jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini bisaberfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial.
2. kumpulan asas atau nilai moral.
Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik
3. ilmu tentang yang baik atau buruk.
Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat dan sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis. Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral.
![Page 10: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/10.jpg)
Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai,
dan ajaran moral. Etika merupakan filsafat
yang merefleksikan ajaran moral. Pemikiran
filsafat mempunyai 5 ciri khas yaitu bersifat
rasional, kritis, mendasar, sistematik dan
normatif (tidak sekadar melaporkan
pandangan moral. melainkan menyelidiki
bagaimana pandangan moral yang
sebenarnya).
![Page 11: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/11.jpg)
Fungsi etika
Etika tidak langsung membuat manusia
menjadi lebih baik, itu ajaran moral,
melainkan etika merupakan sarana untuk
memperoleh orientasi kritis berhadapan
dengan pelbagai moralitas yang
membingungkan. Etika ingin menampilkan
keterampilan intelektual yaitu keterampilan
untuk berargumentasi secara rasional dan
kritis.
![Page 12: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/12.jpg)
HUKUM
![Page 13: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/13.jpg)
KAEDAH HUKUM (HUKUM)
RATIO ADANYA HUKUM
PEMENUHAN KEBUTUHAN
KONTAK
MENGUNTUNGKAN (POSITIP)
MERUGIKAN (NEGATIP)
PERLU DIATUR
KONFLIK MENGANCAM KELANGSUNGAN
-DICEGAH
-KESEIMBANGAN DINORMALKAN
-PENCURIAN
KAEDAH (HUKUM) BERFUNGSI: SOSIAL CONTROL
(MENGANJURKAN, MENYURUH ATAU MEMAKSA MEMATUHI HUKUM
KEPASTIAN
JUAL BELI, HIBAH, HADIAH, WARISAN
CONFLICT OF HUMAN INTEREST RATIO ADANYA HUKUM (RAISON D’ETRE)
![Page 14: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/14.jpg)
PEMBERIAN ARTI HUKUM
Hukum banyak segi dan sedemikian luas ruang lingkupnya
banyak definisi hukum yang diajukan oleh para sarjana hukum
Pada umumnya (menurut para Sarjana Hukum)
- Hukum adalah himpunan peraturan hukum yang pelaksanaannya dalam masyarakat
dapat dipaksakan dengan sanksi yang tegas oleh instansi yang berwewenang.
definisi ini untuk membedakan kaedah hukum dengan kaedah sosial lainnya
(kaedah agama, kaedah kesopanan dan kaedah kesusilaan)
merupakan definisi hukum sebagai pemberian arti umum hukum yang cenderung
bersifat teoritis
Pemberian arti hukum dalam konteks implementasi/penerapan dalam masyarakat
Ada 9 arti hukum (Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Sukanto, 1979:2)
![Page 15: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/15.jpg)
ISI, SIFAT DAN PERUMUSAN KAEDAH HUKUM
Dari segi:
- isi
- sifat
Perumusan kaidah hukum (Soerjono Soekanto, 1978: 6)
- Larangan
“Dilarang menjual minuman keras tanpa izin Pemerintah setempat”
- Instruksi atau perintah
“Menugaskan kepada Presiden Republik Indonesia/Mandarataris MPR untuk
mengemban dan melaksanakan Ketetapan ini dengan bagian ketetapan yang
berupa GBHN sesuai dengan bunyi dan makna sumpah jabatannya” (TAP MPRRI
VI/MPR/1988).
- Pernyataan hipotesis
”Anak perempuan dan anak laki-laki dari seorang peninggal warisan bersama
berhak atas harta warisan dalam arti, bahwa bagian anak lelaki adalah sama
dengan anak perempuan” (putusan Makamah Agung tanggal 1 Nopember 1961
No.179/Sip/1961).
Contoh: UU RI No. 1 Tahun 1974
![Page 16: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/16.jpg)
FUNGSI, TUGAS DAN TUJUAN HUKUM
Fungsi hukum (Ronny Hanitijo Soemitro, 1980: 3-10):
1. Melindungi kepentingan manusia
2. sebagai sarana pengendalian sosial;
3. sebagai sarana untuk melakukan social engineering; dan
4. fungsi integratif
Tugas hukum untuk memberikan atau menjamin
1. kepastian hukum (Rechtssicherheit),
2. kemanfaatan (Zweckmassigkeit) dan
2. keadilan (Gerechtigkeit).
Tujuan hukum
- untuk mencapai kedamaian dan kesejahteraan hidup bersama
- hukum bukan semata-mata untuk keamanan dan ketertiban masyarakat
tetapi juga sebagai sarana terciptanya kesejahteraan masyarakat
- kepentingan pribadi dan kepentingan anggota masyarakat seimbang & adil
- hukum sebagai sarana terciptanya masyarakat :’tata tentrem karta rahardja’
![Page 17: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/17.jpg)
Hukum dan Sanksi
Kekuasaan untuk memaksakan berlakunya hukum dalam masyarakat sanksi
Sanksi bukan merupakan unsur pokok/essensiil hanya unsur
tambahan/pelengkap
baru diperlukan apabila hukum dilanggar dan harus ditegakkan.
Terdapat juga peraturan hukum yang tidak memiliki sanksi (lex imperfecta)
- Pasal 46 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 : "Anak wajib menghormati orang tua dan
mentaati kehendak mereka yang baik"
sanksi selalu dalam arti negatif
- baru diterapkan karena terjadi pelanggaran hukum
- Contoh Pelanggaran hukum:
> hukum pidana disebabkan terjadinya delict;
> hukum perdata disebabkan terjadinya onrechtmatige daad atau wanprestatie;
> hukum tata pemerintahan disebabkan terjadinya onrechtmatige overheid daad
atau detournement de pouvoir atau excess de pouvoir.
sanksi ..........
![Page 18: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/18.jpg)
Penyimpangan dalam Hukum
Hakekatnya setiap orang yang melanggar hukum harus dihukum
Jika tidak diberi sanksi/dihukum akan berfungsi sama dengan kaedah sosial lainnya
- Tidak berarti setiap ada perilaku yang menyimpang dari hukum, pelakunya harus
dihukum, karena:
1. dikualifikasikan sebagai pelanggaran hukum,
2. dikualifikasikan sebagai pengecualian atau dispensasi (uitzonderingsgevallen).
Pengecualian atau dispensasi pada hakekatnya juga termasuk pelanggaran hukum
Si pelaku tidak dihukum sebab:
1. perbuatannya dibenarkan atau ada dasar pembenar (rechtvaardigingsgrond),
- Pasal 48 s/d Pasal 51 KUHP (alasan pembenar)
2. si pelaku dibebaskan dari kesalahan (schuldopheffingsgrond).
- Pasal 44 s/d Pasal 48 KUHP (alasan pemaaf)
Berarti perbuatan yang pada hakekatnya melanggar hukum, tetapi undang-undang
membenarkan atau memaafkan.
![Page 19: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/19.jpg)
Dilakukan dalam keadaan darurat (Pasal 48 KUHP)
- Kasus perahu pecah dan toko terbakar
Pembelaan terpaksa (Pasal 49 KUHP)
- Kasus; Ketemu pencuri
- Syarat :
1. Pembelaan dilakukan harus terpaksa dan amat perlu karena tidak ada jalan lain,
serta harus seimbang dengan datangnya serangan.
2. Hanya terhadap kepentingan-kepentingan yang disebutkan dalam pasal itu ialah badan (tubuh
manusia), kehormatan (berkaitan dengan soal sexual), dan barang (barang berujud termasuk
juga binatang). Pembelaan dilakukan bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi juga
untuk orang lain.
3. Serangan harus bersifat melawan hak dan mengancam dengan mendadak atau sekonyong-
konyong.
Melaksanakan ketentuan undang-undang
- Polisi mengawal penjahat
- Algojo menghukum terpidana mati
Melaksanakan perintah jabatan dari kekuasaan yang berwenang (Pasal 51 KUHP)
- Poltas yang memerintah pengguna kendaraan melalui jalur larangan karena situasi macet
![Page 20: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/20.jpg)
Perbuatan merupakan perbuatan yang melanggar hukum kesalahannya dimaafkan
Pasal 44 KUHP
- Perbuatan pelaku tidak dapat dipertanggungjawabkan
- si pelaku dianggap kurang sempurna akalnya (idiot atau dungu, imbicil atau dungu dan agak sinting,
buta tuli dan bisu sejak lahir)
- akibat sakit sehingga berubah akalnya (sakit gila dan penyakit gila lainnya yang cukup parah)
Pasal 45 KUHP
- dilakukan anak yang belum dewasa (belum 16 tahun)
- dikembalikan kepada orang tuanya, walinya atau pemeliharanya tanpa hukuman atau;
- diserahkan kepada Pemerintah untuk dimasukkan ke lembaga pendidikan khusus dan
tanpa dikenai hukuman atau;
- Dihukum
> maksimum hukuman pokok yang akan dijatuhkan dikurangi dengan sepertiganya, atau
> pidana penjara maksimum 15 tahun apabila ancaman pidana atas perbuatan yang
dituduhkan adalah pidana mati atau pidana penjara seumur hidup.
Pasal 48 KUHP
- Pengaruh daya paksa (overmacht/force majeure)
- Kekuasaan yang tidak dapat dihindarkan
- Terpaksa paksaan lahir/batin atau jasmani/rohani
- Pengaruh daya paksa sebagai alasan pemaaf dibedakan:
1. Bersifat absoulut
2. Bersifat relatif
![Page 21: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/21.jpg)
SUMBER HUKUM
DARI BEBERAPA PENDAPAT MAKA SUMBER HUKUM PIH MELIPUTI:
1. UNDANG-UNDANG
2. KEBIASAAN
3. TREATY
4. YURISPRUDENSI
5. DOKTRIN
6. PERJANJIAN
![Page 22: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/22.jpg)
KLASIFIKASI HUKUM
Luas berlakunya : hukum umum dan khusus
Sifat/daya kerja : hukum pemaksa dan pelengkap
Fungsi/cara memperta- : hukum materiil dan formil
hankan
Isi/kepentingan : hukum publik dan privat
Bentuk : hukum tertulis dan tidak tertulis
Sumbernya : hukum undang-undang, hukum kebiasaan, hukum
traktat, dan hukum yurisprudensi
Tempat berlaku : hukum nasional dan internasional
Waktu berlakunya : ius constitutum (hukum positif), ius constituendum,
dan hukum asasi (hukum alam)
Wujudnya : hukum objektif dan subjektif
![Page 23: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/23.jpg)
JENIS-JENIS LAPANGAN HUKUM
PEMBAGIAN TRADISIONAL KLASIK
1. hukum tata negara (staatsrecht/constituonal law)
2. hukum tata usaha (administratiefrecht/administrative law)
3. hukum perdata (privaatrecht/bugerlijkrecht/civielrecht/civil law)
4. hukum dagang (handelsrecht/commercial law)
5. hukum pidana (strafrecht/criminal law), dan
6. hukum acara (procesrecht).
![Page 24: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/24.jpg)
ETIKA
SEBAGAI SALAH SATU JENIS NORMA
![Page 25: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/25.jpg)
ETIKA
etika menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebutdipakai mengenai manusia . tidak mengenai binatang .karena binatang tidak mengenal etika
etika mengatur perilaku manusia secara normatifartinya memberi norma bagi perilaku manusia dandengan demikian menyatakan apa yag harusdilakukan dan apa yang tidak boleh dilkukan.
![Page 26: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/26.jpg)
LAHIRNYA & REALISASI HUKUM SECARA MIKRO
BUAH PIKIRAN
NILAI
ASAS
NORMA/KAEDAH
PERATURAN HUKUM KONKRIT
YURISPRUDENSI
MANIFESTASI:
BAIK – BURUK
BENAR – SALAH
DILINDUNGI - DITOLAK
ABSTRAK
KRISTALISASI
HUKUM DIKONKRITISASI BAHASA -- 1. TERTULIS
PERATURAN 2. TIDAK TERTULIS
26
![Page 27: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/27.jpg)
KAEDAH/NORMA
- bentuk penjabaran konkrit daripada nilai-nilai dalam masyarakat yang bersifat abstrak yang
telah diserasikan
- fungsi untuk melindungi kepentingan manusia (ancaman dari luar atau dari dalam)
APA KAEDAH/NORMA SOSIAL ITU?
Kaedah sosial,
- peraturan hidup yang menetapkan bagaimana manusia harus bertingkah laku dalam
masyarakat
- pedoman tingkah laku manusia dalam hidup bermasyarat yang fungsinya melindungi
kepentingan manusia ( sebagai makhluk individu/sosial) dengan jalan menertibkan
Kaedah sosial
- mencegah terjadinya gangguan terhadap kepentingan manusia
- mencegah bentrokan kepentingan manusia
tercipta tata kehidupan masyarakat : aman, damai, tertib dan tenteram
![Page 28: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/28.jpg)
KAEDAH/NORMA SOSIAL
- Peraturan hidup yang memberikan batasan dan
kebebasan kepada warga masyarakat
- Tentang bagaimana cara mengadakan hubungan diantara
sesama warga masyarakat, atau
- Antara warga masyarakat dengan masyarakatnya sendiri
- Sehingga pergaulan hidup dapat berjalan dengan baik
![Page 29: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/29.jpg)
Tumbuhnya kaedah/norma sosial
- Sejak manusia mengenal hidup bermasyarakat
- Pertumbuhan dan perkembangannya merupakan mata rantai dari
pertumbuhan dan perkembangan kepentingan manusia
Mochtar Kusumaatmaja (1980) : kaedah/norma kesusilaan, kesopanan
dan hukum
Satjipto Raharjo (1982:15): kaedah kesusilaan, kebiasaan dan hukum
Soerjono Soekanto (1980: 67-68): kaedah/norma kepercayaan,
kesusilaan, kesopanan dan hukum
JENIS-JENIS KAEDAH/NORMA SOSIAL
1. Kaedah agama (keagamaan)
2. Kaedah kesusilaan
3. Kaedah kesopanan
4. Kaedah hukum
![Page 30: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/30.jpg)
Kaedah agama (keagamaan
- peraturan hidup yang oleh pemeluknya dianggap sebagai perintah Tuhan.
- berisi perintah, larangan dan anjuran
- memberi tuntunan hidup manusia agar mendapatkan kedamaian hidup di dunia dan akherat
- membebani manusia dengan kewajiban-kewajiban kepada Tuhan, kepada sesama manusia dan
kepada diri sendiri.
- pelanggaran sanksi di akherat
Kaedah kesusilaan
- peraturan hidup yang bersumber kepada rasa kesusilaan masyarakat
- sebagai pendukungnya adalah hati nuraini manusia itu sendiri atau orang lain
- Rasa ini didorong untuk melindungi diri sendiri atau orang lain
- hati manusia itu sendiri yang membisikan untuk berbuat baik atau buruk
- kaedah kesusilaan mendorong manusia untuk kebaikan akhlak pribadinya guna penyempurnaan
manusia
- pelanggaran sanksi: dari batinnya sendiri (penyesalan)
Kaedah kesopanan
- peraturan hidup yang bersumber pada kepatutan, kebiasaan atau kesopanan dalam masyarakat
- berlaku: dalam suatu masyarakat tertentu atau lingkungan kecil atau kelompok kecil dari manusia
- disebut juga: kaedah sopan santun, tata krama atau adat
- pelanggaran sanksi: dicemoohkan atau dikucilkan dari masyarakat
![Page 31: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/31.jpg)
Kaedah hukum
- peraturan hidup yang segaja dibuat atau yang tumbuh dari pergaulan hidup masyarakat dan
selanjutnya dipositifkan secara resmi oleh penguasa masyarakat atau penguasa negara.
- harapannya dapat melindungi dan memenuhi segala kepentingan hidup manusia
dalam bermasyarakat.
- hakekatnya untuk memperkokoh dan melengkapi pemberian perlindungan terhadap
kepentingan manusia yang telah dilakukan oleh ketiga kaedah sosial lainnya (agama,
kesusilaan dan kesopanan)
- pelanggaran sanksi: tegas dan dapat dipaksakan oleh instansi resmi.
![Page 32: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/32.jpg)
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA KAEDAH-KAEDAH SOSIAL
Purnadi Purbacaraka & Soejono Soekanto (1979: 15-35), ada dua aspek hidup manusia, yaitu
hidup pribadi dan hidup antar pribadi. Setiap aspek hidup tersebut mempunyai kaedah-kaedahnya
dan dalam masing-masing golongan dapat dibedakan antara 2 macam kaedah yaitu:
1. Tata kaedah dengan aspek hidup pribadi
- tujuannya untuk kepentingan diri pribadi dan mencakup:
a. kaedah agama
- untuk mencapai kesucian pribadi atau kehidupan beriman
b. kaedah kesusilaan
- tertuju pada kebaikan hidup pribadi atau kebersihan hati nuraini dan akhlak
2. Tata kaedah dengan aspek hidup antar pribadi
- tujuannya untuk kepentingan hidup diri pribadi bersama pribadi lainnya, mencakup:
a. kaedah kesopanan
- dimaksudkan untuk keharmonian hidup bersama
b. kaedah hukum
- tertuju kepada kedamaian hidup bersama
Persamaaanya:
- terletak kepada fungsinya, yaitu sebagai perlindungan kepentingan manusia (individu atau
makhluk sosial)
Perbedaannya:
- dapat dilihat dari segi: tujuan, isi, asal muasal, sanksi dan daya kerja.
![Page 33: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/33.jpg)
DARI SEGI TUJUAN
- Tujuan kaedah agama dan kesusilaan penyempurnaan manusia
> kaedah agama, untuk mencapai kehidupan beriman
- mematuhi perintah dan meninggalkan larangan Tuhan
> kaedah kesusilaan, perbaikan hidup manusia itu sendiri agar mempunyai hati nuraini
yang baik dan agar manusia tidak berbuat jahat.
> kaedah kesopanan dan hukum ketertiban masyarakat
- bukan ditujukan kepada pembuatnya
- ditujukan kepada kepentingan masyarakat lainnya
- agar manusia lainnya tidak menjadi korban
DARI SEGI ISI
- tata kaedah sosial dikelompokan menjadi:
1. kelompok kaedah dengan aspek hidup pribadi
- termasuk disini kaedah agama dan kesusilaan
- isinya:
> ditujukan kepada sikap batin manusia dengan melarang melakukan kejahatan
2. kelompok kaedah dengan aspek hidup antar pribadi
- termasuk: kaedah kesopanan dan hukum
- isinya:
> ditujukan kepada sikap lahir manusia atau perbuatan konkrit.
![Page 34: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/34.jpg)
DARI SEGI ASAS MUASAL/SUMBERNYA
- kaedah agama:
> bersumber dari luar diri manusia
> bersumber pada ajaran agama
> merupakan perintah Tuhan
> bersifat heteronom
- kaedah kesusilaan
> bersumber/berasal dari dalam (diri manusia sendiri/hati nuraini manusia)
> bersifat otonom
- kaedah kesopanan dan hukum
> berasal dari luar (diri manusia)
> ada kekuasaan luar yang memaksakanpenguasa.ppt
> bersifat heteronom
DARI SEGI SANKSI
- kaedah agama, baru dirasakan nanti (akherat) & Tuhan yang menghukum
- kaedah kesusilaan, datang dari hati nuraini (tekanan batin/penyesalan)
penyesalan kadang terasa lebih berat dibanding sanksi kaedah lainnya
- kaedah kesopanan, ditetapkan oleh masyarakat secara tidak resmi
> tidak ada suatu instansi resmi yang dapat memaksakan sanksi
- kaedah hukum, sanksi datang dari masyarakat secara resmi
> ada instansi resmi yang berwewenang menegakan hukum dan memaksakan pelaksanaan
sanksi hukum
![Page 35: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/35.jpg)
DARI SEGI DAYA KERJA
- kaedah agama, kesusilaan dan kesopanan
> hanya membebani manusia dengan kewajiban
> tanpa memberi hak khusus bagi orang lain yang dirugikan untuk menuntut haknya
> sanksi yang tegas dan nyata tidak dapat dipaksakan penerapannya
> bersifat normatif
- kaedah hukum
> membebani kewajiban dan memberikan hak (untuk menuntut atau ditegakannya peraturan
yang ada)
> bersifat: normatif dan atributif
![Page 36: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/36.jpg)
DILIHAT DARI
SEGIKAIDAH/
NORMA
AGAMA KESUSILAAN KESOPANAN HUKUM
FUNGSI Sebagai perlindungan kepentingan manusia
TUJUAN Umat manusia untuk
manusia jangan
penyempurnaan
sampai jahat
Pembuatnya yang
Ketertiban masykt
korban
konkrit untuk
jangan sampai ada
ISI Ditujukan kepada sikap batin Ditujukan kepada sikap lahir
ASAL USUL Dari Tuhan Diri sendiri Kekuasaan luar yg memaksakan
SANKSI Dari Tuhan Diri sendiri Dari masyarakat secara resmi
DAYA KERJA Hanya membebani kewajiban saja Memberikan hak &
membebani
kewajiban
KEPADA SIAPA
DITUJUKAN umat manusia Pelakunya yang konkrit
BERLAKUNYA Luas tidak dibatasi
batas wilayah negara)
(jadi melampaui sempit (kelompok-
kelompok tertentu)
Dibatasi nasional
atau luas
internasional
![Page 37: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/37.jpg)
Pembagian Norma
Norma dibagi menjadi norma hukum, norma moral,
norma agama dan norma sopan santun.
Norma hukum berasal dari hukum dan perundang-
undangan. Norma agama berasal dari agama
sedangkan norma moral berasal dari suara batin.
Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-
hari sedangkan norma moral berasal dari etika.
Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus
hidup supaya menjadi baik sebagai manusia.
![Page 38: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/38.jpg)
PERADILAN UMUM (Pihak,
tahapan,pelaksanaan putusan, upaya hukum;
ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA,
dan PERADILAN PROFESI
![Page 39: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/39.jpg)
PERADILAN UMUM
(Pihak, tahapan,pelaksanaan putusan,
upaya hukum)
![Page 40: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/40.jpg)
KLASIFIKASI HUKUM BERDASARKAN FUNGSI
1. HUKUM MATERIIL
- MEMBEBANKAN HAK & KEWAJIBAN
- MEMERINTAH & MELARANG, SERTA
- MEMBERIKAN SANKSI
CONTOH:
> HUKUM PERDATA : Ps 1365 KUHPerdata
> HUKUM PIDANA : Pasal 362 KUHPidana
> HUKUM TATA USAHA NEGARA
2. HUKUM FORMIL
- CARA MEMPERTAHANKAN HUKUM MATERIIL
![Page 41: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/41.jpg)
CARA MEMPERTAHANKAN HUKUM PERDATA MATERIIL
- HUKUM PERDATA FORMIL
- JENISNYA:
1. LITIGASI
- PENYELESAIAN DENGAN BERACARA DI PENGADILAN
- HUKUM ACARA PERDATA
2. NON LITIGASI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA
- PENYELESAIAN DI LUAR PENGADILAN
- JENISNYA:
a. ARBITRASE (UU RI NO. 30 TH. 1999)
b. MEDIASI (PERMA RI No. 1 Th. 2008)
c. KONSILIASI
d. NEGOSIASI
3. AKTA NOTARIS
![Page 42: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/42.jpg)
LITIGASI
PENYELESAIAN DENGAN BERACARA DI
PENGADILAN
PENGADILAN SENGKETA MEDIS
1. Pengadilan Negeri
a. aspek perdata
b. aspek pidana
2. Pengadilan Tata Usaha Negara
![Page 43: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/43.jpg)
TUNTUTAN HAK
1. PENGERTIAN
- TINDAKAN
- TUJUAN: MEMPEROLEH PERLINDUNGAN HUKUM
- DIBERIKAN PENGADILAN
- EIGENRICHTING
2. JENISNYA
A. TANPA SENGKETA
- PERMOHONAN (REQUEST)
- HANYA SATU PIHAK (PEMOHON) -TANPA PIHAK LAWAN
- PEMBUKTIAN BUKU IV KUHPerdata TIDAK BERLAKU
- TIDAK BERLAKU ASAS SIDANG TERBUKA UNTUK UMUM DAN PUTUSAN HARUS MEMUAT ALASAN
TIDAK BERLAKU
- PERADILAN VOLUNTER (VOLUNTAIRE JURISDICTIE/PERADILAN SUKARELA/TIDAK SESUNGGUHNYA)
B. ADA SENGKETA
- GUGATAN
- MINIMAL ADA 2 PIHAK : > PENGGUGAT (PIHAK YANG MENUNTUT)
> TERGUGAT (PIHAK YANG DITUNTUT)
- BERLAKU BUKU IV KUHPerdata
- SIDANG TERBUKA UNTUK UMUM DAN PUTUSAN HARUS MEMUAT ALASAN
- PERADILAN CONTENTIEUS
43
![Page 44: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/44.jpg)
SUMBER-SUMBER HUKUM ACARA PERDATA
1. UU No. 1 Drt Th. 1951
2. HIR & RBg
3. Rv
4. RO
4. BUKU IV KUHPerdata
5. UU RI No. 20 Th. 1947 TENTANG HUKUM ACARA PERDATA BANDING DI PT (JAWA & MAD)
6. UU RI No. 1 Th. 1974 jo PP RI No. 9 Th. 1975
7. UU RI No. 7 Th. 1989 jo UU RI No. 3 Th. 2006 TENTANG PERADILAN AGAMA
8. UU RI No. 14 Th. 1985 jo UU RI No. 5 Th. 2004 TENTANG MAHKAMAH AGUNG
9. UU RI No. 2 Th. 1986 jo UU RI No. 8 Th. 2004 TENTANG PERADILAN UMUM
10. UU RI No. 5 Th. 1986 jo UU RI No. 9 TH. 2004 PERADILAN TUN
11. UU RI No. 4 Th. 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN
12. UU RI No. 18 Th. 2003 TENTANG ADVOKAT
13. YURISPRUDENSI
14. KEBIASAAN
15. PERJANJIAN INTERNASIONAL
16. DOKTRIN (ILMU PENGETAHUAN)
17. INSTRUKSI & SE MARI
44
![Page 45: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/45.jpg)
PENGADILAN & PERADILAN
KEDUANYA MEMPUNYAI MAKNA BERBEDA
o PERADILAN
- DALAM ILMU HUKUM DIGUNAKAN UNTUK MENYEBUT HASIL DARI SUATU PROSES PENEGAKAN HUKUM ATAU DIGUNAKAN UNTUK MENYEBUT PROSES ITU SENDIRI
- PERADILAN DIARTIKAN SEBAGAI SUATU PELAKSANAAN HUKUM DALAM HAL KONKRIT ADANYA TUNTUTAN HAK, FUNGSI MANA DIJALANKAN OLEH SUATU BADAN YANG BERDIRI SENDIRI DAN DIADAKAN OLEH NEGARA, BEBAS DARI PENGARUH APAPUN ATAU OLEH SIAPAPUN DENGAN CARA MEMBERIKAN PUTUSAN YANG BERSIFAT MENGIKAT DAN BERTUJUAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA EIGENRICHTING.
o PENGADILAN
o - ORGANNYA
45
![Page 46: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/46.jpg)
SEBAGAI SUATU PROSES (PERADILAN)MELIPUTI 3 TAHAP:
1. TAHAP PENDAHULUAN
- YAITU TAHAP SEBELUM PERSIDANGAN
2. TAHAP PENENTUAN
- DISEBUT JUGA TAHAP PEMERIKSAAN DI PERSIDANGAN
- TERMASUK DISINI ADALAH UPAYA HUKUM BANDING DAN KASASI
3. TAHAP PELAKSANAAN PUTUSAN
46
![Page 47: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/47.jpg)
PENGADILAN
47
![Page 48: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/48.jpg)
LINGKUNGAN PERADILAN DIBAGI MENJADI :
1. PERADILAN UMUM
- PERADILAN BAGI RAKYAT PADA UMUMNYA BAIK DALAM
PERKARA PERDATA MAUPUN PIDANA
2. PERADILAN KHUSUS
- PERADILAN YANG MENGADILI PERKARA ATAU GOLONGAN
RAKYAT TERTENTU
PASAL 10 AYAT (2) UU RI NO. 48 TH. 2009
- MENETAPKAN ADANYA 4 LINGKUNGAN PERADILAN;
- PERADILAN UMUM, PERADILAN AGAMA, PERADILAN MILITER
- DAN PERADILAN TATA USAHA NEGARA.
- SECARA KELEMBAGAAN ADA 2 MAHKAMAH: MAHKAMAH
- AGUNG DAN MAHKAMAH KONSTITUSI
48
![Page 49: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/49.jpg)
DALAM KE-4 LINGKUNGAN PERADILAN TERSEBUT
DAPAT DIBENTUK PERADILAN KHUSUS
> PERADILAN UMUM:
PENGADILAN ANAK, PENGADILAN NIAGA,
PENGADILAN HAM, PENGADILAN TINDAK PIDANA
KORUPSI, PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
> PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
- PENGADILAN PAJAK
> PENGADILAN AGAMA
- MAHKAMAH SYARIAH NAD
0
49
![Page 50: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/50.jpg)
Mahkamah Agung
Pengadilan
Tinggi
Pengadilan
Tinggi Agama
Mahkamah
Militer
Tinggi
Pengadilan
Tinggi Tata Usaha
Negara
Pengadilan
Negeri
Pengadilan
Agama
Mahkamah
Militer
Pengadilan Tata
Usaha Negara
Walikota
Mahka-
Mah Pe-
layaran
Mahkamah
Perumahan
(KUP)
Pengadilan
Niaga
Pengadilan
Anak
Pengadilan
Hak Asasi
Manusia
Pengadilan
Lalu Lintas
Pengadilan
Ekonomi
Pengadilan
Korupsi
Pengadilan
Perselisihan
Pertikaian
Perburuhan
Mahkamah
Syariah
Di Aceh
Pengadilan
Pajak
Mahkamah KonstitusiPengadilan Tertinggi
Pengadilan tingkat kedua
(Mahkamah Banding/
Apellate Jurisdiction)
Pengadilan Tingkat Pertama
(Original Jurisdiction)
Pengadilan-pengadilan khusus
50
![Page 51: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/51.jpg)
![Page 52: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/52.jpg)
ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA,
![Page 53: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/53.jpg)
NON LITIGASI
PENYELESAIAN DENGAN BERACARA DI
LUAR PENGADILAN
ALTERNATIF DISPUTE RESOLUTION
ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA
PENYELESAIAN SENGKETA DI LUAR
PENGADILAN
![Page 54: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/54.jpg)
JENIS PENYELESAIN SENGKETA
VIA NON LITIGASI
(Perdata)
1. ARBITRASE (UU RI NO. 30 TH. 1999)
2. MEDIASI (PERMA RI No. 1 Th. 2008)
3. KONSILIASI
4. NEGOSIASI
5. PENILAIAN AHLI
![Page 55: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/55.jpg)
ARBRITRASE
Cara penyelesaian suatu sengketa perdata di
luar peradilan umum yang didasarkan pada
perjanjian arbitrase yang dibuat secara
tertulis
Ps 1 Angka 1 UU 30/1999
![Page 56: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/56.jpg)
MEDIASI
Cara penyelesaian suatu sengketa melalui
proses perundingan untuk memperoleh
kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh
mediator
Ps 1 Angka 7 Perma 1/2008 tentang
Prosedur Mediasi di Pengadilan
![Page 57: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/57.jpg)
KONSULTASI
Tindakan yang bersifat personal antara satu
pihak tertentu (klien) dengan pihak lain yang
merupakan konsultan yang memberikan
pendapatnya kepada klien tersebut.
Doktrin
![Page 58: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/58.jpg)
NEGOSIASI
Metode penyelesaian secara langsung tanpa
menggunakan perantara ataupun jasa pihak
ketiga.
Doktrin
![Page 59: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/59.jpg)
KONSILIASI
Proses penyelsaian sengketa dengan menyerahkannya kepada satu komisi orang-orang yang bertugas untuk menguraikan/menjelaskan fakta-fakta dan (biasanya setelah mendengar para pihak mengupayakan agar mereka mencapai suatu kesepakatan) membuat usulan-usulan untuk suatu penyelesaian namun keputusan tersebut dtidak mengikat
Doktrin
![Page 60: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/60.jpg)
PENILAIAN AHLI
Suatu keterangan yang dimintakan oleh para
pihak yang sedang bersengketa kepada
seorang ahli tertentu yang dianggap lebih
memahami tentang suatu materi sengketa yang
terjadi.
![Page 61: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/61.jpg)
MEDIASI ADALAH PENYELESAIAN
SENGKETA MEDIS YANG BANYAK
DIPILIH PADA SAAT INI
![Page 62: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/62.jpg)
ISTILAH DAN PENGERTIAN
Istilah:
- Mediasi
Kamus Populer Ilmiah Lengkap
- Penengahan
- Perdamaian
Pengaturan
- Perma No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan
![Page 63: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/63.jpg)
ISTILAH DAN PENGERTIAN
Pengertian
A. Doktrin
Proses negosiasi penyelesaian masalah di mana satu pihak luar yang tidak perpihak, netral, tidak bekerja bersama para pihak yang bersengketa membantu mereka guna mencapai suatu kesepakatan hasil negosiasi yang memuaskan (Gerry Goodpaster)
Private informal dispute resolution process in which a neutral third person, the mediator, helps disputing parties to reach an agreement (Black’s Law Dictionary)
A relatively informal process in which a neutral third party, the mediator help to resolve a dispute (Mark E. Roszkowski)
B. Perundang-undangan
Cara penyelesaian suatu sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator
![Page 64: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/64.jpg)
ASAS-ASAS UMUM PROSES MEDIASI
1. Proses mediasi bersifat informal
2. Waktu dibutuhkan relatif singkat
3. Penyelesaian didasarkan atas kesepakatan para pihak
4. Biaya ringan dan murah
5. Proses tertutup dan bersifat rahasia
6. Kesepakatan damai bersifat mengkahiri sengketa
7. Proses mediasi dapat mengesampingkan pembuktian
8. Proses mediasi bersifat “win-win solution”
9. Akta perdamaian bersifat final and binding
![Page 65: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/65.jpg)
![Page 66: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/66.jpg)
PERADILAN PROFESI
![Page 67: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/67.jpg)
![Page 68: HUKUM ETIKA DAN REGULASI KESEHATAN MASYARAKATweb90.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/644/2018/...TATA WIJAYANTA. MATERI Ses i ... 2008, Hukum Acara Perdata Tentang](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052408/5c80f42609d3f2f3348bb9ec/html5/thumbnails/68.jpg)
MENGHADAPI DAN MENGAJUKAN
GUGATAN PERDATA