hukum kirchoff
DESCRIPTION
FISIKA DASARTRANSCRIPT
HUKUM KIRCHOFF
Hukum Kirchoff merupakan satu daripada kaedah yang digunakan untuk menghitung kuantiti elektrik.
Arus dan voltan dapat ditentukan daripada persamaan yang diterbitkan.
Hukum ini terbahagi kepada 2 bahagian iaitu Hukum Arus Kirchoff dan Hukum Voltan Kirchoff.
12.2.1 Hukum Arus Kirchoff (HAK)
Takrif :-Hukum Arus Kirchoff menyatakan bahawa jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar pada satu nod.
Rajah 12.7
Rajah 12.7 menunjukkan arus I1 dan I2 masuk ke nod A, manakala arus I3 keluar dari nod A.
Oleh itu persamaan berikut dapat diterbitkan :
nod A
I2
I3I1
I1 + I2 = I3
I
I
Arus masuk nod adalah positif, + I
Arus keluar nod adalah negatif, - I
Contoh 12-3 :
Rujuk kepada rajah 12.8, hitung nilai arus I5.
Penyelesaian :
Arus masuk nod : I1 = 2A I2 = 4A I3 = 6A
Arus keluar nod : I4 = 4A I5 = ?
I1 + I2 + I3 = I4 + I5
2 + 4 + 6 = 4 + I5
12 = 4 + I5
I5 = 12 – 4
I5 = 8 A
12.2.2 Hukum Voltan Kirchoff (HVK)
Takrif :-Jumlah susut voltan dalam satu litar tertutup sama dengan voltan yang dibekalkan pada litar itu.
Rajah 12.8
Untuk menjelaskan lagi hukum ini, lihat rajah 12.9 dan persamaan yang diberi.
V1 + V2 = E
Sebelum ini kita telah membincangkan mengenai litar yang mempunyai satu punca voltan sahaja. Terdapat juga litar yang mempunyai lebih daripada satu punca voltan seperti rajah 12.10.
Oleh itu, litar tersebut boleh diselesaikan dengan menggunakan Hukum Voltan Kirchoff.
Contoh 12-4 :
Rajah 12.11 menunjukkan litar arus terus yang mengandungi dua gelung dengan 2 punca voltan. Hitung arus I1, I2 dan I3 dan jumlah kuasa yang dilesapkan dalam litar.
Penyelesaian :
Mengikut Hukum Arus Kirchoff, persamaan arus bagi nod A ialah :
I1 + I2 – I3 = 0
Rajah 12.9
Rajah 12.10
Rajah 12.11
I1 + I2 = I3 ..................... HAK
Dengan menggunakan Hukum Voltan Kirchoff persamaan voltan bagi gelung 1 dan gelung 2 dapat diterbitkan.
Pada gelung 1
Pada gelung 2
Kaedah 1
Apabila dipermudahkan, maka persamaan-persamaan berikut
diperolehi :
12 = 6I1 + 2I2 ...........................(2)6 = 2I1 + 6I2 ...........................(4)
Selesaikan persamaan (2) dan (4) bagi mendapatkan nilai I1, I2 dan I3 dengan menggunakan persamaan serentak.
(4) x 3 18 = 6I1 + 18I2 …………………………(5)
E1 = VR1 + VR3
E1 = I1R1 + I3R3
12 = 4I1 + 2I3 ..........................(1)
Gantikan persamaan (1) dengan HAK pada nod A
Jadi,
12 = 4I1 + 2(I1 + I2)12 = 4I1 + 2I1 + 2I212 = 6I1 + 2I2 ...........................(2)
E2 = VR2 + VR3
E1 = I2R2 + I3R3
6 = 4I2 + 2I3 ..........................(3)
Gantikan persamaan (3) dengan HAK pada nod A
Jadi,
6 = 4I2 + 2(I1 + I2)6 = 4I2 + 2I1 + 2I26 = 2I1 + 6I2 ...........................(4)
Rajah 12.11(a)
Rajah 12.11(b)
(5) – (2)6 = 16I2I2= 0.375 A
Gantikan I2 = 0.375 A dalam persamaan (2) untuk mendapatkan I1
12 = 6I1 + 2(0.375)12 = 6I1 + 0.756I1 = 12 – 0.756I1 = 11.25I1 = 1.875 A
Untuk mendapatkan I3 , gantikan I1 dan I2 dalam Hukum Arus Kirchoff (HAK) pada nod A.
I3 = I1 + I2 I3 = 1.875 + 0.375
I3 = 2.25 A
Kaedah 2Dari persamaan di gelung 1 dan gelung 2 selesaikan dengan menggunakan kaedah matriks.
12 = 6I1 + 2I2 ...........................(2)6 = 2I1 + 6I2 ...........................(4)
=
Δ = 6 2 = (6 x 6) – (2 x 2) 2 6 = 36 – 4
= 32
ΔI1 = 12 2 = (12 x 6) – (2 x 6) 6 6 = 72 – 12 = 60
ΔI2 = 6 12 = (6 x 6) – (12 x 2) 2 6 = 36 – 24 = 12
I1 = ΔI1 = 60 = 1.875 A Δ 32
Untuk mendapatkan I3 sama seperti kaedah 1. Gantikan I1 dan I2 dalam HAK
I3 = I1 + I2
126
6 22 6
I2 = ΔI2 = 12 = 0.375 A Δ 32
I3 = 1.875 + 0.375
Kuasa yang dilesapkan oleh perintang R1 , R2 dan R3 :
PR1 = I12R1 = (1.875)2 x 4 = 14.063 W
PR2 = I22R2 = (0.375)2 x 2 = 0.271 W
PR3 = I32R3 = (2.25)2 x 4 = 20.25 W
Jumlah kuasa yang dilesapkan dalam litar :
PJ = PR1 + PR2 + PR3
= 14.063 W + 0.271 W + 20.25 W = 34.584 W
Hukum kirchhoff merupakan salah satu teori elektronika untuk
menganalisa lebih lanjut tentang rangkaian elektronika. Dengan
hukum kirchhoff kita dapat menganalisa lebih lanjut tentang arus yang
mengalir dalam rangkaian dan tegangan yang terdapat pada titik-titik
rangkaian elektronika. Hukum kirchhoff ini berlaku untuk analisis
rangkaian loop tertutup seperti pada contoh rangkaian berikut.
Dalam hukum kirchhoff dikenal 2 teori yang dapat digunakan untuk
analisis rangkaian elektronika yaitu Hukum Kirchhoff Arus (KCL,
Kirchhoff Current Law) dan Hukum Kirchhoff Tegangan (KVL, Kirchhoff
Voltage Law). Hukum Kirchhoff Arus (KCL, Kirchhoff Current Law)
Hukum kirchhoff arus merupakan hukum kirchhof pertama (1) yang
menyatakan bahwa “Arus total yang masuk pada suatu titik
sambungan atau percabangan adalah nol“. Hukum kirchhoff arus ini
I3 = 2.25 A
dapat dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut.
Arah setiap arus ditunjukkan dengan anak panah, jika arus berharga
positif maka arus mengalir searah dengan anak panah, demikian
sebaliknya. Dengan demikian untuk rangkaian seperti pada gambar
diatas dapat dituliskan persamaan matematik berdasarkan hukum
kirchhoff arus sebagai berikut:
Tanda negatif pada I1 menunjukkan bahwa arus keluar dari titik
cabang dan jika arus masuk titik cabang diberi tanda positif Hukum
Kirchhoff Tegangan (KVL, Kirchhoff Voltage Law) Pada hukum kirchhoff
tegangan atau yang sering disebut hukum kirchhoff ke II ini
menyatakan “Pada setiap rangkaian tertutup (loop), jumlah penurunan
tegangan adalah nol” . Hukum kirchhoff tegangan ini dapat juga
dinyatakan dengan persamaan matematika sebagai berikut.
Dari contoh rangkaian pada gambar diatas dengan hukum kirchhoff
dapat dituliskan beberapa persamaan matematis untuk menyatakan
hukum kirchhoff tegangan sesuai loop sebagai berikut. Loop kiri
Loop kanan Loop
luar Semua komponen pada contoh
gambar rangkaian diatas dilewati arus sehingga sesuai hukum
kirchhoff tegangan berlaku persamaan sebagai berikut.
Dengan r adalah resistansi internal baterai maka besarnya arus yang
mengalir dapat dituliskan sebagai berikut.
Persamaan diatas memperlihatkan bahwa tegangan V merupakan hasil
penurunan tegangan akibat adanya beban yang dialiri arus. Terlihat
dalam hukum kirchhoff tegangan bahwa V merupakan bagian dari E.
II. TEORI
Robert Gustav Kirchoff merupakan penemu Hukum Kirchoff I
yang dikenal dengan
Kirchoff’s Current Law (KCL) dan Hukum Kirchoff II yang dikenal
dengan Kirchoff’s
Voltages Law (KVL). Diamana Gustav Kirchoff menyatakan bahwa
“jumlah kuat arus listrik
yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan jumlah
kuat arus yang keluar dari titik
percabangan tersebut” yang pernyataan ini dekenal dengan
bunyi Hukum Kirchoff I. Gustav
Kirchoff juga menyatakan bahwa “Didalam suatu rangkaian
tertutup jumlah aljabar gaya
gerak listrik dengan penurunan tegangan sama dengan nol”
yang kemudian dikenal sebagai
Hukum Kirchoff II.
Adapun Hukum Kirchoff I, dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Hukum Kirchoff 1
Secara matematis, gambar
disamping dapat dituliskan sebagai berikut:
Hukum Kircoff II secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
∑𝜀 + ∑𝐼𝑅 = 0
Pada penggunaan hukum Kirhoff II pada rangkaian tertutup
(loop) terdapat beberapa
aturan penting, yaitu:
Pilih loop untuk masing-masing lintasan tertutup dengan arah
tertentu
Kuat arus bertanda positif (+) jika searah dengan loop dan
bertanda negatif (-) jika
berlawanan dengan arah loop
Ketika mengikuti arah loop, kutub positif sumbertegangan
dijumpai lebih dahulu maka
ε bertanda positif (+) dan sebaliknya.Gambar 3. Rangkaian satu
loop Gambar 4. Rangkaian dua loop
(Sears, 2002)
Dalam rangkaian dengan satu loop, kuat arus yang mengalir
adalah sama yaitu sebesar
I. Dimana apabila pada rangkaian seperti yang ditunjukkan oleh
gambar 3 dibuat loop a-b-cd-a, maka sesuai hukum Kirchoff I
dapat ditulis:
Selain itu, ada pula rangkaian yang memiliki dua loop atau lebih,
dimana prinsipnya
sama dengan satu loop, teteapi harus diperhatikan kuat arus
pada setiap percobaannya.
Dimana jika dua loop maka dapat diselesaikan dengan cara
berikut berdasarkan gambar 4:
Hukum Kirchoff I:
Terdapat berbagai macam alat ukur listrik yaitu amperemeter
yang merupakan suatu
alat untuk mengukur kuat arus listrik yang melalui suatu
rangkaian listrik dan voltmeter yang
merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kuat
arus listrik yang melalui suatu
rangkaian listrik dan voltmeter yang merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengukur
tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik.
Amperemeter harus dipasang secara seri dengan bagian
rangkaian atau komponen
listrik yang akan diukur kuat arusnya, sedangkan voltmeter
harus dipasang paralel dengan
bagian rangkaian atau komponen listrik yang akan diukur
tegannya. (Halliday dan Resnick,
1991)