i. pendahuluan - · pdf filedalam penyusunan makalah ini, ... epung instan pengalengan...
TRANSCRIPT
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
�
I. PENDAHULUAN
Jeruk merupakan komoditas buah yang cukup menguntungkan untukdiusahakan saat ini dan mendatang, dapat mulai dipanen pada tahun ke 4dengan B/C 1,46 – 2,74, NPV; Rp. 6.675.812; dan IRR 39,4 - 55%. Nilaikeuntungan usahataninya sangat bervariasi berdasarkan lokasi dan jenis jerukyang diusahakan. Nilai ekonomis usahatani jeruk tercermin dari tingkatkesejahteraan petani jeruk dan keluarganya yang relatif baik. Buah Jeruk dapattumbuh dan diusahakan petani di dataran rendah hingga dataran tinggidengan varietas/spesies komersial yang berbeda, dan dapat dikonsumsi olehmasyarakat berpendapatan rendah hingga yang berpenghasilan tinggi.
Pada tujuh tahun terakhir (1998-2005), luas panen dan produksi buahjeruk di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat yaitu masing-masing 17,9% dan 22,4%. Pada tahun 2005, luas panen jeruk telah mencapai67.883 ha dengan total produksi sebesar 2.214.019 ton, sekaligusmenempatkan posisi Indonesia sebagai negara penghasil utama jeruk dunia ke10. Produktivitas usahatani jeruk cukup tinggi, yaitu berkisar 17-25 ton/ha daripotensi 25-40 ton per ha. Walaupun data impor buah jeruk segar dan olahancenderung terus meningkat, dan sebagian besar produksi dalam negeriterserap oleh pasar domestik, namun ekspor buah jeruk jenis tertentu sepertilemon, grapefruit dan pamelo juga terus meningkat sekaligus memberikanpeluang pasar yang menarik. Pada tahun 2005, impor buah jeruk segarmencapai 72.300 ton sedangkan ekspornya sebesar 2.000 ton, atau sejaktahun 1998 masing-masing meningkat sebesar 21,91% dan 11,31% per tahun
Pada tahun 2004, tidak kurang dari 62 kabupaten dari 18 propinsi diIndonesia mempunyai program pengembangan agribisnis jeruk. Program inidilakukan di sentra produksi utama seperti di Sumatera Utara, KalimantanBarat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat dan Selatan, danwalaupun tidak terlalu luas juga terdapat di kabupaten TTS- NTT dengan jerukkeprok SoE nya. Sentra produksi jeruk yang ada sekarang belum berbentukdalam suatu hamparan tetapi merupakan kantong-kantong produksi yangsempit dan terpencar di kawasan sentra produksi, dengan tingkatpemeliharaan yang bervariasi dan belum optimal serta pengelolaanpascapanennya yang sederhana dan pemasaran yang tidak berpihak kepadapetani. Prospek agribisnis jeruk di masa mendatang jika digarap serius, selaindapat meningkat kesejahteraan petaninya juga bagi perekonomian regionaldan nasional.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Tujuan penulisan ini adalah untuk : (1) Menguraikan kondisi agribisnissaat ini; (2) Menguraikan prospek, potensi dan arah pengembangan komoditasjeruk; (3) Menguraikan strategi, kebijakan dan program; dan (4)Mendeskripsikan peluang investasi pengembangan dan usulan dukungankebijakan. Dalam penyusunan makalah ini, tim peneliti menggunakan data-data dari Ditjen Bina Produksi Hortikultura, data BPS, data FAO dan lainnnyaserta literatur hasil penelitian Lingkup Badan Litbang Pertanian. Analisis datadilakukan secara kuantitatif (analisis trend pertumbuhan, penghitunganpersentase) dan analisis deskriptif kualitatif.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
�
II. STATUS DAN KONDISI SAAT INI
Keberhasilan pengembangan agribisnis jeruk di sistem produksisangat ditentukan oleh ketersediaan bibit bermutu dan agroinput padasaat dibutuhkan, tersedianya inovasi teknologi yang dibutuhkan, danditunjang oleh industri jasa dan pendukung lainnya seperti industrikemasan, transportasi dan informasi. Buah jeruk dapat dimanfaatkanlangsung sebagai buah segar atau dalam bentuk olahan sesuai denganmasing-masing bagian buah seperti dirangkum pada bagan pohonindustri komoditas jeruk. Gambar 1 menguraikan bahwa semua bagiandari buah jeruk dapat dimanfaatkan, baik kulit, ampas, biji maupunsegmen tanpa biji. Minyak atsiri jeruk yang terdapat di kulit buah dapatdigunakan sebagai bahan kosmetik.
A. Usaha Pertanian Primer
Daerah sentra produksi jeruk di Indonesia saat ini masih belumberbentuk suatu hamparan, melainkan terdiri dari kantong-kantongproduksi yang merupakan agregat dari kebun kebun jeruk berluasansempit (rata-rata kurang dari 1 hektar hingga lebih dari 5 hektar) yangdikelola oleh seorang atau lebih petani tersebar di satu atau beberapakecamatan/kabupaten yang sesuai agroklimatnya untuk tanaman jerukdan membentuk suatu kawasan sentra produksi berskala ekonomis.Akhir-akhir ini, banyak pengusaha mulai tertarik untuk berinvestasimembangun kebun jeruk berskala perkebunan dengan luasan ratusanhingga ribuan hektar.
Sentra produksi jeruk hampir tersebar di seluruh Indonesia,terutama di propinsi Sumatera Utara, Jawa Timur, Sumatera Selatan,Sulawesi Selatan dan Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan danBali (Tabel 1). Sekitar 85% jenis jeruk yang dikembangkan petani masihmerupakan jeruk Siam, sedangkan jenis lainnya merupakan jerukkeprok dan pamelo unggulan daerah seperti keprok Garut dari JawaBarat, keprok Sioumpu dari Sulawesi Tenggara, keprok Tejakula dari Bali,dan keprok Kacang dari Sumatera Barat, pamelo Nambangan dari Jatimdan Pangkajene merah dan Putih dari Sulawesi Selatan; sedangkanjeruk nipis banyak diusahakan di Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Ind
ustr
i B
en
ihO
n f
arm
Ja
sa
/ I
nd
ustr
iP
en
du
ku
ng
BU
AH
Bu
ah
se
ga
rO
lah
an
Bu
ah
se
ga
rB
ua
hse
ga
rB
ijiS
eg
me
nTa
np
a b
ijiA
mp
as
Ku
lit
Ind
ustr
i ke
ma
sa
n
Tra
nsp
ort
asi
Info
rma
si
Pu
pu
k O
rga
nik
Min
ya
k
Pe
ktin
Ma
ka
na
nte
rna
k
Ma
ka
na
nte
rna
k-
Sa
ri m
urn
i-
Ko
nse
ntr
at
- S
ari b
ua
h s
iap
sa
ji
Ja
m,
jelly
, &
ma
ma
lad
e
cu
ka
& c
ide
r
Fru
it k
alk
er
& p
ure
e
Te
pu
ng
in
sta
n
Pe
ng
ale
ng
an
Bio
esse
nce
Ba
ng
sa
l P
en
ge
ma
sa
n(p
ackin
g h
ou
se
)-
Min
ya
k le
mo
ne
- P
ektin
- K
ulit
ke
rin
g-
Se
rat
pa
ng
an
Ma
ka
na
n t
ern
ak
Gu
la t
ete
s
Gam
bar �
. Bag
an P
ohon
Indu
stri
Kom
odita
s Je
ruk
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
�
Tabel 1. Penyebaran luas panen sentra produksi jeruk di Indonesia tahun2005
Nasional/Propinsi Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)NASIONAL 67.883 2.214.019Nanggroe Aceh Darussalam 306 5565Sumatera Utara 14314 585.062Sumatera Barat 3185 68.566Riau 2497 82.705Jambi 594 11863Sumatera Selatan 5520 214.218Bengkulu 143 4107Lampung 2932 92.854Bangka Belitung 1654 39.482Jawa Barat 690 19539Jawa Tengah 1040 28266Daerah Istimewa Yogyakarta 66 2555Jawa Timur 9223 371955Banten 34 831Bali 3996 107404Nusa Tenggara Barat 76 3399Nusa Tenggara Timur 577 15169Kalimantan Barat 4245 145478Kalimantan Tengah 125 882Kalimantan Selatan 2424 11.4019Kalimantan Timur 209 7560Sulawesi Utara 46 1046Sulawesi Tengah 1006 45735Sulawesi Selatan 6156 150.773Sulawesi Tenggara 1061 21.560Gorontalo 12 791Maluku 213 2952Papua 154 3854Maluku Utara 55 1707Irian Jaya Barat 24 311
Sumber: www.deptan.go.id
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Dalam enam tahun terakhir (1998-2005), luas panen, produksidan produktivitas tanaman jeruk nasional mengalami peningkatanyang cukup pesat yaitu masing-masing sebesar 15,7%, 23,94% dan8,5% (Tabel 2). Pada tahun 2005, luas panen jeruk mencapai67.883 ha dengan total produksi 2.214.019 ton dan produktivitasnyasekitar 20,8 ton/ha, sedangkan luas tanaman belum berproduksidiperkirakan sekitar 30.000 ha. Populasi jeruk per hektar sangatbervariasi berkisar antara 400-600 pohon. Fluktuasi luas panen,produksi dan produktivitas yang terjadi di beberapa sentra produksidisebabkan oleh belum terbebasnya sebagian daerah sentraproduksi dari serangan penyakit CVPD yang pernah mengendemisdan pada tahun 1985 menghancurkan sebagian besar pertanamanjeruk nasional.
Tabel 2. Perkembangan luas panen produksi dan produktivitas jeruk diIndonesia, 1998-2005
Tahun Luas Panen(ha)
Produksi(ton)
Produktivitas(ton/ha)
19981999200020012002200320042005
23.68125.21037.12035.36747.82456.29072.30667.883
490.937449.531644.052691.433968.132
1.441.6802.071.0842.214.019
20,717,817,319,520,225,628,632,6
Perkembangan (%/th) 15,7 23,94 8,5
Sumber: Pusat Data dan Informasi Pertanian, Deptan
Berdasarkan produksi buah jeruk tahun 2005, Indonesia telahmasuk di jajaran 10 besar produsen jeruk dunia (Tabel 3), bahkanberdasarkan kelompok mandarin (keprok/mandarin, siam/tangerin,clementine dan satsuma), Indonesia menduduki peringkat duasetelah Cina (Tabel 4). Artinya, selain sebagai pasar potensial,Indonesia juga harus dipertimbangkan sebagai produsen jeruk duniadi pasar global.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
7
Tabel 3. Posisi Indonesia sebagai Tabel 4. Posisi Indonesia sebagaiProdusen Produsen Jeruk Dunia Jeruk Kelompok Keprok Dunia
No Negara Produksi No Negara Produksi (MT)123456789
10
BrazilUSACinaMexicoSpainItalyEgyptTurkeyArgentinaIndonesia
20.576.00010.395.00014.985.000
6.490.0005.103.0003.285.0002.688.0002.450.0002.430.0002.214.019
123456789
10
CinaIndonesiaSpanyolBrazilJepangIranThailandMesirItaliaTurki
11.395.0002.150.2191.944.6001.270.0001.100.000
720.000670.000665.000661.823585.000
Secara umum, tingkat pengelolaan kebun jeruk di daerah sentraproduksi oleh petani sangat bervariasi, belum optimal dan belumsepenuhnya menerapkan inovasi teknologi anjuran hasil penelitian.Oleh karena itu walaupun produktivitasnya tidak terlalu rendah,namun mutu buah yang dihasilkan tidak memuaskan, yaitu selaintidak seragam juga memiliki penampilan buah yang burik dan kusam.Bahkan kondisi buah ini juga diperburuk dengan perlakuan pascapanen yang sekedarnya sehingga buah jeruk kita tidak memiliki dayasaing pasar yang kuat baik sebagai substitusi impor maupun untukekspor. Dari sisi kelembagaan petani tampaknya masih sangat lemahsehingga dalam pemasaran jeruk tidak memiliki posisi tawar yangkuat dan cenderung sering merugikan petani. Proses diseminasiinovasi teknologi dan transfer teknologi ke petani berlangsung sangatlambat. Di sisi lain, petani secara individual maupun kelompok jugamasih sulit untuk mengakses lembaga permodalan yang adawalaupun sudah mulai banyak skim yang ditawarkan pemerintah.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Gambar 2. Perlakuan pasca panen dan pengemasan buah jeruk yang dilakukanpetani di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Walaupun buah jeruk di Indonesia dapat dijumpai sepanjangtahun, tetapi periode panen buah jeruk di Indonesia umumnya dimulaidari bulan Pebruari hingga September dengan puncaknya terjadi padabulan Mei, Juni, dan Juli seperti terlihat pada Tabel 5 yang dapatbergeser karena perlakuan pengaturan pembungaan. Karena tujuanpemasaran utama jeruk hanya ke kota-kota besar di Jawa terutamaJakarta dan Surabaya,maka pada bulan puncak panen, harga buah jerukdi tingkat petani sering menjadi sangat murah, bahkan bisa mencapai dibawah Rp 1000/Kg. Di sisi lain, gudang penyimpanan dingin yang adabelum mampu menampung kelebihan produk dari petani (untuk buahimpor tidak ada masalah), sedangkan pabrik olahan skala rumah tanggamaupun industri belum banyak dibangun saat ini.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
�
Tabel 5. Periode panen buah jeruk di beberapa sentra produksi di indonesia.
Bulan PanenNo. Propinsi
Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept1 NAD2 Sumatera Utara3 Sumatera Barat4 Riau5 Jambi6 Sumatera Selatan7 Bengkulu8 Lampung9 Jawa Barat
10 Jawa Tengah11 Jawa Timur12 Bali13 NTT14 Kalimantan Barat15 Kalimantan Selatan16 Kalimantan Timur17 Sulawesi Selatan18 Sulawesi Tenggara
Sumber : Biro Pusat Statistik (2001 dan 2002).
Nilai ekonomis jeruk dapat dilihat dari tingkat kesejahteraanpetaninya yang relatif tinggi. Keuntungan usahatani jeruk biasanya mulaidiperoleh pada tahun ke-4, dengan besar yang bervariasi tergantungjenis maupun lokasi. Analisis usahatani jeruk di lahan pasang surut diKalsel memberikan nilai B/C sebesar 1,6 – 2,92, dengan nilai NPVsebesar Rp. 6.676.812 – Rp. 9.982.250 dan IRR sekitar 39,4%(Lampiran 1). Secara umum, hasil analisis rataan biaya produksi dankeuntungan usahatani jeruk per hektar disajikan pada Lampiran 2.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�0
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
B. Usaha Agribisnis Hulu
Pembangunan agribisnis/agroindustri jeruk diawali dari kegiatanpembibitan. Artinya, pembangunan agribisnis jeruk yang berkelanjutandan berdaya saing tinggi menuntut adanya dukungan industri benih jerukyang tangguh. Sistem produksi dan alur distribusi jeruk bebas penyakityang sudah berlaku secara nasional merupakan yang paling lengkapdibandingkan dengan komoditas buah lainnya. Pohon induk yangdikelola di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika(Balitjestro) kemudian didistribusikan ke Blok Fondasi – BlokPenggandaan Mata Tempel (BPMT) – Blok Penggandaan BenihKomersial (Penangkar) untuk kemudian ke petani.
Hingga saat ini telah dibangun Blok Fondasi Jeruk Bebas Penyakitdi 16 propinsi dan untuk BPMT di 18 kabupaten di Indonesia yangsecara umum belum dikelola secara optimal. Secara struktural peranBPSB menjadi tidak independen lagi sehingga fungsi pengawasannyamenjadi kurang kuat. Walaupun perluasan lahan jeruk yang berlangsunglima tahun terakhir ini belum semuanya menggunakan bibit jeruk bebaspenyakit, tetapi diperkirakan puluhan juta bibit jeruk bebas penyakittelah ditanam di daerah pengembangan baru atau daerah rehabilitasijeruk melalui alur proses produksi dan distribusi tersebut di atas. Luasareal tanam jeruk nasional tahun 2005 mencapai sekitar 100.000 hadengan luas luas panen mencapai sekitar 67.883 ha.
Pengelolaan kebun jeruk rakyat yang kepemilikan lahannya relatifsempit di bawah 1 hektar masih menggunakan jasa alat pertanian yangrelatif sederhana, seperti gunting pangkas, gergaji, sprayer dan lainnya.Sementara, pada pengelolaan kebun pengusaha skala besar biasanyatelah menggunakan alat-alat yang lebih maju seperti traktor dan memilikirumah pengemasan sendiri. Balai Besar Mesin dan Alat Pertanian telahmenghasilkan grader dan mesin pemeras jeruk untuk menghasilkan saribuah.
C. Usaha Agribisnis Hilir
Sebagian besar buah jeruk yang dihasilkan dari seluruh sentraproduksi diperdagangkan dan dikonsumsi dalam bentuk segar. Dalamskala rumah tangga, kulit buah pamelo (jeruk besar) di Jawa Timur danJawa Barat telah diolah menjadi manisan yang ternyata banyak digemari
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
masyarakat. Salah satu UKM di Jawa Barat mengekspor jus nipis keJepang. Industri pengolahan jeruk di Indonesia, berdasarkan data BPStelah mengekspor 62,3 ton frozen jus, 49,9 ton orange jus siap saji. Jadidari gambaran usaha pengolahan jeruk skala rumah tangga, tampaknyamasih relatif kecil dan dengan dukungan modal yang terbatas,sedangkan industri olahan hingga saat ini menggunakan mesinperalatan dari luar negeri secara langsung.
D. Pasar dan Harga
Produksi jeruk nasional pada tahun 2005 telah mencapai2.214.019 ton dengan nilai perdagangan sebesar Rp. 4,4 triliun.Tujuan pasar utamanya adalah kota-kota besar di Pulau Jawa sepertiJakarta dan Surabaya. Harga buah di tingkat petani sangat bervariasidan berfluktuasi terutama pada saat beberapa sentra produksi panenbersamaan waktunya, kisaran harga jeruk di tingkat produsen antaraRp. 1000 - Rp. 3000,- per kg. Pada kegiatan panen ini, sistem ijon jugamasih banyak terjadi di daerah sentra produksi. Pada Gambar 3disajikan gambaran harga buah jeruk Siam Medan (Madu) pada tingkatpetani hingga konsumen di Jakarta (Tahun 2003). Harga jeruk dipedagang pengecer di Jakarta dan di agen lokal berturut-turut sebesarsebesar 5 dan 2,3 kali harga di tingkat petani mengindikasikan masihlemahnya posisi tawar petani dalam perdagangan jeruk.
Gambar 3. Rantai tataniaga jeruk Siam Madu Karo tujuan Jakarta dan hargayang berlaku pada masing-masing lembaga niaga, keadaantahun 2003
Sementara itu, saat ini Indonesia termasuk negara pengimporjeruk terbesar kedua di ASEAN setelah Malaysia, dengan volume imporsebesar 72.300 ton; sedangkan ekspornya hanya sebesar 2.000 tondengan tujuan ke Malaysia, Brunei Darusalam, dan Timur Tengah (Tabel6). Impor buah jeruk segar yang terus meningkat, mengindikasikanadanya segmen pasar (konsumen) tertentu yang menghendaki jenis dan
ProdusenRp.1850
PerantaraRP.2750
Agen LokalRP.4520
Agen JktRp.7350
PengecerRP.9200 Konsumen
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�2
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
mutu buah jeruk prima yang belum bisa dipenuhi produsen dalamnegeri.
Bila dilihat dari sisi ekspornya, tampak bahwa ekspor jeruknasional masih sangat kecil dibanding dengan negara produsen jeruklainnya seperti Spanyol, Afsel, Yunani, Maroko, Belanda, Turki dan Mesir.Oleh karena itu, pemacuan produksi jeruk nasional akan memilikiurgensi penting karena disamping untuk meningkatkan pendapatanmasyarakat, kesempatan kerja, konsumsi buah dan juga untukmeningkatkan devisa ekspor nasional.
Tabel 6. Perkembangan produksi, ekspor, impor, konsumsi, kebutuhan jeruk,1998-2005
Tahun Produksi(ton) (Y)
Ekspor(ton) (X)
Impor(ton) (I)
Neraca(X-I)
Konsumsi(kg/kap/t
h)
Kebutuhankonsumsi
DN(ton)
19981999200020012002200320042005
490.937449.531644.052691.433968.132
1.441.6802.071.0842.214.019
792901
1.0791.9191.097954
1.7432.000
30.72734.87934.67975.34476.65058.62895.22172.300
-29.935-33.978-33.800-73.965-75.553-57.782-93.435
-179.252
1,151,201,301,801,982,902,703,00
236.787250.489275.027372.600378.000617.700583.200657.000
Perkemb(%/th) 23,94 11,31 21,91 21,33 15,17 15,93
Sumber : Ditjen BP Hotikultura, BPS dan FAO (2005) (Data diolah)
Selanjutnya, dilihat dari segi harga Free On Board (FOB)sesungguhnya komoditas jeruk nasional masih mampu bersaing jikaditingkatkan produksinya dibandingkan dengan negara-negara produsenlainnya. FOB jeruk nasional sebesar 328,95 US$/ton, sementara FOBjeruk dari negara Spanyol, Italia, USA, dan Meksiko di atas FOBIndonesia (Tabel 7). Hal yang perlu diperhatikan dalam ekspor buahjeruk ini adalah bahwa kualitas buah jeruk nasional harus tinggi dandapat bersaing dengan kualitas jeruk sejenis dari negara produsenlainnya.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
Gambar 4. Buah Jeruk Keprok SoE
Tabel 7. Pangsa volume, nilai ekspor, dan harga FOB komoditas jeruk padanegara-negara produsen dunia, 2003.
Negara Pangsa Volume(%)
Pangsa Nilai(%)
Harga FOB(US$/ton)
1. Cina Hongkong2. Mesir3. Yunani4. India5. Indonesia6. Italia7. Meksiko8. Belanda9. Afsel10. Spanyol11. Turki12. USA
1,133,315,661,14
0,0031,625,204,46
14,3428,613,493,12
1.251,595,300,45
0,0022,084,425,258,64
39,222,37
14,50
639,88234,96458,25195,54328,95629,36416,48576,50295,14671,49332,54541,33
Dunia 100,00 100,00 -
Sumber : FAO(2004, data diolah).
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Gambar 5. Perkembangan ekspor buah jeruk segar tahun 2001 -September 2005.
Gambar 6. Perkembangan impor buah jeruk segar tahun 2001 -September 2005.
1.379
287
1.097
358
846
252
1.2681.181
510
321
2001 2002 2003 2004 2005
Ekspor Buah Jeruk Segar
Volume (Ton)Nilai (ribu US$)
75.344
40.079
76.650
51.08957.259
46.954
94.802
50.562
68.209
28.088
2001 2002 2003 2004 2005
Impor Buah Jeruk Segar
Volume (Ton)Nilai (ribu US$)
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
Gambar 7. Perkembangan ekspor buah jeruk olahan tahun 2001 -September 2005.
Gambar 8. Perkembangan impor buah jeruk olahan tahun 2001 -September 2005.
932
334367 354
451
719658
542
105180
2001 2002 2003 2004 2005
Ekspor Buah Jeruk Olahan
Volume (Ton)Nilai (ribu US$)
2.653
2.107
2.820
2.4572.144 2.189
1.3221.510
929 1.047
2001 2002 2003 2004 2005
Impor Buah Jeruk Olahan
Volume (Ton)Nilai (ribu US$)
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
E. Kebijakan Harga, Perdagangan dan Informasi.
Fluktuasi harga buah jeruk sangat dipengaruhi oleh dinamikaketersediaan produk yang terjadi di pasar. Mutu buah jeruk yangdihasilkan petani relatif rendah dengan penampilan yang kurangmenarik, yaitu burik dan kusam serta rasa yang beragam mengakibatkantidak memiliki daya saing kuat untuk penetrasi pasar domestik segmentertentu dan luar negeri. Pemerintah pada tahun 2005 telahmenerapkan program harmonisasi tarif bea masuk tahun 2005-2010untuk produk-produk pertanian, perikanan, pertambangan, farmasi,keramik dan besi baja. Tarif bea masuk untuk jeruk keprok/mandarinyang sebelumnya sebesar 5%, mulai tahun 2005 ditingkatkan menjadi25% hingga tahun 2008 dan kemudian untuk tahun 2009 dan 2010diturunkan lagi menjadi 20% dan 10%. Dampak dari usaha ini masihbelum bisa dirasakan sepenuhnya bagi pelaku agribisnis jeruk, namunke depan keberadaan kebijakan tersebut diharapkan akan membantudalam melindungi petani/produsen jeruk nasional.
F. Infrastruktur
Secara umum masa pembungaan dan pembuahan jeruk diIndonesia sangat ditentukan oleh curah hujan, sehingga masih sangattergantung dengan iklim setempat. Dalam jumlah yang sangat sedikit,beberapa petani yang lahannya memiliki irigasi (misalnya sumur dilahan usahatani), dapat mengatur saat pembungaan dan pembuahanjeruknya. Pada pengusahaan kebun jeruk berskala luas sudah ada yangmenggunakan irigasi tetes. Sementara, dalam hal transportasi hanyasedikit kebun kebun jeruk petani yang memiliki jalan usahatani yangmemadai sehingga untuk biaya transportasi harus diperhitungkan darikegiatan usahatani ini.
Berbagai hasil penelitian telah dihasilkan oleh Badan Penelitiandan Pengembangan Pertanian untuk mendukung pengembanganagribisnis jeruk di Indonesia. Hasil utama penelitian diantaranya adalahtersedianya teknologi untuk membersihkan Pohon Induk Tunggal bebasdari tujuh pathogen sistemik menjadi pohon induk jeruk bebas penyakit,dan arus distribusinya yang berlaku secara nasional; PengelolaanTerpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) yang merupakan strategipengendalian penyakit CVPD; dan pembangunan Agroklinik Jeruk untuk
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
�7
mempercepat proses diseminasi dan alih inovasi teknologi hasilpenelitian ke pihak pengguna. Selain itu, juga telah dihasilkan beberapaproduk agens hayati dan teknologi untuk menghilangkan rasa getir padasari buah jeruk Siam.
Hingga kini belum ada PPL yang secara khusus menanganipermasalahan agribisnis jeruk, sehingga fungsi penyuluhan untukkegiatan usahatani jeruk dirasakan masih belum optimal dengan alasanstruktur organisasi (keberadaan instansi pembina PPL di luar Deptan).Perakitan teknologi spesifik lokasi yang partisipatif dan dikuti denganpengawalan penerapan teknologi anjuran dalam kegiatan penelitian-pengkajian jeruk dinilai sangat efektif dalam proses percepatandiseminasi dan alih inovasi teknologi ke patani. Keterbatasanpengetahuan dan ketrampilan IPTEK petugas lapang juga menjadikansalah salah satu penyebab kegiatan penyuluhan dan pembinaan kepetani jarang dilakukan secara berkelanjutan karena merasa kurangpercaya diri.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
III. PROSPEK, POTENSI DAN ARAH PERKEMBANGAN
A. Prospek
Dengan makin meningkatnya jumlah penduduk yang pada tahun2010 diperkirakan mencapai 231.996.600 jiwa dan kesadaran kebutuhangizi masyarakat, menurut Direktorat Jendral Bina Produksi Hortikulturapermintaan buah jeruk yang kaya mineral dan vitamin ini akan terusmeningkat (Tabel 8). Pada tahun 2010, kebutuhan produksi buah jeruksebesar 3.483.095 ton dan jika produktivitasnya diambil rata-rata 5 tahunterakhir yaitu 24,1 ton per ha maka pada tahun tersebut diperlukan luaspanen kurang lebih 144.527 ha dari 67.883 ha luas panen yang tersediapada tahun 2005. Karena jumlah luas tanaman belum berproduksidibandingkan dengan luas tanaman sudah berproduksi memiliki rasiosekitar 3:7, maka diperkirakan jumlah luas pertanaman jeruk yang ada diIndonesia saat ini sekitar 96.976 ha. Oleh karena itu, penambahan luasareal untuk mencapai total produksi yang telah ditetapkan hingga tahun2010 diprediksikan minimal 47.551 ha di luar tanaman yang belumberproduksi saat itu. Jika prediksi tanaman belum berproduksi pada tahun2010 diperkirakan 10% dari tanaman yang telah berproduksi,terkompensasi dengan kenaikan produktivitas sebesar ± 10%, makakeperluan bibit jeruk berlabel bebas penyakit diperkirakan sebanyak23.775.500 bibit (populasi 500 bibit/ha). Kebutuhan jumlah bibit tersebutdiperkirakan tidak mendekati kebutuhan sebenarnya sehingga bisa jugadigunakan untuk penyulaman.
Di sisi lain, ada beberapa jenis jeruk selain jeruk Siam dan keprokyang terbukti telah mampu menembus pasar internasional jika diusahakandan dikelola secara agribisnis seperti lemon, pamelo dan grapefruit (hasilpersilangan pamelo dan jeruk manis) seperti yang dilakukan seorangpengusaha di Pulau Sumbawa. Pada Tabel 9 terlihat bahwa semua jenisjeruk yang diimpor pada dasarnya dapat diproduksi di Indonesia. Buahpamelo atau jeruk besar yang merupakan tanaman jeruk asli Indonesiadengan sentra produksi terletak di Kabupaten Magetan-Jatim, Pangkep-Sulsel, dan Sumedang-Jabar, mulai digemari oleh pasar domestik maupuninternasional.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
Tabel 8. Sasaran produksi buah jeruk untuk memenuhi kebutuhan dalamnegeri, ekspor dan pemenuhan bahan industri pengolahan tahun2005- 2025
TahunEkspor(ton)(X)
Impor(ton)
(I)
BhnBaku
IndustriPengol.
(ton)(BB)
Produksi(ton)(Y)
Produksi yg dptdimanfaatkan
(90%)(Yn)
Konsumsi(ton)(C)
KebutuhanDalam Negeri
(ton)(KDN) =(C+BB)
Neraca(Yn-KDN+I-
X)
2005 2.000 72.300 72.300 2.214.019 1.992.617 657.000 729.300 1.333.617
2010 3.000 96.200 96.200 3.483.095 3.134.785 1.044.000 1.140.200 2.087.786
2015 5.000 110.500 110.500 4.815.972 4.334.375 1.431.000 1.541.500 2.898.374
2020 7.000 130.000 130.000 6.148.848 5.533.963 1.818.000 1.948.000 3.708.963
2025 10.000 165.000 165.000 7.481.724 6.733.551 2.205.000 2.370.000 4.518.552
Sumber: Ditjen Bina Produksi Hortikultura, 2005.
Tabel 9. Perkembangan ekspor dan impor jeruk nasional tahun 2001 s/dSeptember 2005
Ekspor (ton) Impor (ton)VarietasJeruk
2001 2002 2003 2004 2005 2001 2002 2003 2004 2005
Oranges Fresh(Jeruk Segar)
291,9 156,4 85,9 633,0 415,7 12.380,9 21.514,2 24.224,7 50.928,2 25.790,8
Mandarins Fresh(Mandarin Segar)
78,5 7,2 7,9 486,3 469,4 60.922,7 53.270,5 31.278,8 43.278,6 42.098,8
Other MandarinsFresh (MandarinLain Segar)
13,9 7,8 25,4 1,3 - 1.747,5 1,3 1.525,8 138,0 -
Lemons Fresh(Jeruk Sitrun &Limau Segar)
936,0 856,4 724,8 - - 155,5 288,8 95 - -
Grapefruit Fresh(Grapefruit Segar)
183,0 0 - 2,0 - 77,4 54,9 64 351,5 254,3
Pomelos Fresh(Pamelo Segar)
57,2 64,0 2,0 138,0 363,0 59,7 27,8 46,8 15,0 -
Other Citrus FruitFresh (Jeruk Lain-lain Segar)
1,3 5,5 254,0 - 110,8 - 176,1 23,9 - 64,7
TOTAL 1.561,8 1.097,3 844,0 1.260,6 1.358,9 75.343,7 75.333,6 57.259,0 94.711,3 68.208,6
Sumber: Deptan (2005)
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
20
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Tabel 10. Luas lahan pengemba-nganbaru jeruk di 10 propinsi diIndonesia
Propinsi Luas Lahan (ha)
Sumut 47.023
Sumbar 182.959
Jambi 16.828
Sumsel 262.799
NTT 203.431
Kalbar 1.762.105
Kalteng 2.782.721
Kalsel 739.053
Kaltim 530.515
Sulsel 133.933
INDONESIA 5.651.388
Analisis usahatani pamelo di daerah sentra produksi Magetan-Jatim selama 35 tahun menunjukkan nilai NPV = Rp. 231.688.000,-; netB/C = 6,0 dan IRR = 59,8% pada DF 14%. Sensitivitas usahatani pameloini menunjukkan bahwa jika biaya produksi naik 30% maka diperolehnilai NPV Rp. 59.303.000,-; net B/C = 3,9 dan IRR = 58,0%; sedangkanjika harga turun 30% maka diperoleh nilai NPV Rp. 39.348.000,- netB/C = 2,6; dan IRR = 57,3%.
Fenomena lain yang menunjukkan tingginya nilai ekonomisusahatani jeruk ini adalah banyaknya lahan sawah, tebu, kakao danlainnya di beberapa propinsi yang telah berubah menjadi pertanamanjeruk sehingga memerlukan adanya kebijakan penataan daerah sentraproduksi komoditas pertanian. Bahkan, akhir-akhir ini beberapapengusaha kelapa sawit dan pengusaha swasta lainnya, mulaiberinvestasi dengan membangun kebun jeruk berskala besar(perkebunan) ratusan hingga ribuan hektar.
B. PotensiPotensi areal untuk pengembangan agribisnis jeruk di Indonesia
sangat besar. Menurut hasil kajian Pusat Penelitian dan PengembanganTanah dan Agroklimat (2005), dari segi kesesuaian lahannya,
pengembangan sentra produksi barudapat dikembangkan di 10 propinsidengan luas lahan sesuai disajikanpada Tabel 10, yaitu 5.651.388 ha.Artinya upaya pengembangan jerukmasih didukung dengan ketersediaanlahan yang sangat luas. Pamelo(jeruk besar), yang berprospekdijadikan unggulan buah nasionaldapat tumbuh memuaskan di daerahberiklim relatif basah dengan elevasidibawah 500 m di atas permukaanlaut. Pengembangan areal pertana-man jeruk selain dilakukan padalahan-lahan kering di Jawa dan luarJawa, juga dapat dilakukan padalahan rawa seperti halnya telahdikembangkan di Kalimantan Sela-tan, Sulawesi Barat, dan sebagianSumatera.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
2�
Teknologi untuk mendukung pengembangan agribisnis jeruk ter-utama pada kegiatan pembibitan dan pengelolaan kebun tersebut sudahtersedia relatif lengkap di Litbang Per-tanian, yaitu teknologi produksibenih penjenis dan bibit jeruk bebas penyakit dan Pengelolaan TerpaduKebun Jeruk Sehat. Penelitian dan pengkajian tentang pemanfaatanagen hayati yang terus dilakukan memberikan harapan untukdikembangkan dalam menuju pengelolaan kebun jeruk yang ramahlingkungan. Pembangunan Jaringan Sistem Informasi Inovasi TeknologiJeruk (JIITJ) yang berbasis teknologi informasi dan bisa diakses olehpelaku agribisnis jeruk telah dikembangkan untuk menerobos kemacetanarus diseminasi dan transfer inovasi teknologi.
Penerapan Standard Operating Procedur (SOP) yang merupakanimplementasi dari IndoGAP (Indonesian Good Agricultural Practices) yangterus disetarakan terhadap EuroGAP yang dilaksanakan secaramenyeluruh di daerah sentra produksi diharapkan mampu menghasilkanproduk yang bermutu, seragam dan aman dikonsumsi.
Di bidang penanganan dan pengolahan pasca panen telah tersediaperalatan untuk pengkelasan buah/grading dan pembuatan jus/saribuah. Selain itu telah ditemukan teknologi untuk menghilangkan rasagetir pada jus buah jeruk Siam yang memang bukan varietas olahan.
Peningkatan efisiensi usaha agribisnis di daerah sentra produksididekati dengan perbaikan pengelolaan rantai pasok (supply chainmanagement) dan metodologi sistem lunak (soft system methodology).Agroklinik telah dan masih perlu dibangun di beberapa sentra produksiyang selain sebagai sumber informasi teknologi mendukung agribisnisjeruk juga dilengkapi dengan demplot sebagai percontohan penerapanteknologi anjuran. Pelatihan untuk pelatih atau bersama instansi terkaitlangsung menyelenggarakan pelatihan, penyuluhan, pembinaan danpengawalan penerapan teknologi anjuran telah dan akan terusdilakukan.
C. Arah Pengembangan
Pengembangan agribisnis jeruk pada lima tahun mendatangdiarahkan untuk: (1) Mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri, (2)Memenuhi kebutuhan bahan baku industri, (3) Substitusi impor, dan (4)Mengisi peluang pasar ekspor. Berdasarkan prediksi peningkatan jumlah
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
22
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
penduduk, konsumsi buah jeruk per kapita, kebutuhan buah segarkonsumen dalam negeri, untuk olahan dan ekspor serta denganmempertimbangkan 10% kerusakan akibat penanganan pasca panenyang kurang optimal, maka Direktorat Hortikultura (2005) telahmenyusun agregat sasaran produksi untuk tahun 2005 – 2010 sepertitelah disajikan pada Tabel 8.
Kebutuhan konsumsi dalam negeri dapat dipenuhi terutamaberasal dari kebun-kebun petani jeruk skala kecil yang umumnya jerukSiam, beberapa jeruk keprok spesifik lokasi yang ada, dan sebagianpamelo. Setiap jenis atau spesies komersial dapat digunakan sebagaibahan olahan, termasuk buah jeruk Siam untuk jus. Untuk substitusiimpor, disarankan dikembangkan jeruk keprok SoE di NTT, keprok Batu55 di Jawa Timur, keprok Garut di Jawa Barat, dan Keprok Berasitepuyang pernah populer di Sumatera Utara atau keprok unggulan daerahlainnya. Khusus untuk Keprok terbaik Indonesia, yaitu keprok SoEdiperlukan dukungan kebijakan pemerintah terutama dalampeningkatan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia yangada jalan usahatani dan sistem tranportasinya. Pengembangan untukekspor ditekankan bagi jeruk varietas non Siam, seperti jenis lemon,grapefruit dan juga pamelo, walaupun jeruk keprok kita juga memilikipotensi untuk diekspor terutama ke negara tetangga.
Perluasan areal tanam jeruk untuk memenuhi sasaran yang telahditentukan akan dilakukan dengan pola pengembangan kebun jerukskala besar dan kecil. Kebun jeruk skala besar akan dikembangkan olehswasta, memiliki luas areal minimal sekitar 100 ha yang berbentukhamparan, dalam satu manajemen pengelolaan kebun, dikelolaberdasarkan SOP/IndoGAP, yaitu mengaplikasikan inovasi teknologi yangterus berkembang, memanfaatkan sumber daya lokal secaraberkelanjutan, untuk menghasilkan produk yang sehat, amandikonsumsi, dan secara ekonomi layak diusahakan dan secara sosialdapat diterima masyarakat sekitarnya. Produk dari kebun ini lebihdiperuntukkan terutama untuk ekspor dan kebutuhan dalam negeriterutama untuk pasar swalayan dan toko buah yang mulai tumbuhbanyak di kota-kota besar di Indonesia.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
2�
Gambar 9. Jeruk Keprok SoE dari NTT dan Jeruk Keprok Batu 55 dari Jatimyang merupakan sebagian jenis jeruk keprok yang akan dipacupengembangannya untuk substitusi impor.
Dalam kurun lima tahun terakhir ini, beberapa pengusaha sudahmulai ada yang membangun agribisnis jeruk skala perkebunan yang bisamencapai area hingga ribuan hektar sekaligus mempelopori modernisasipengusahaan perkebunan jeruk di Indonesia. Pengelolaan kebundilakukan secara mandiri dan biasanya memiliki pengelolaan pascapenen, terutama bangsal pengemasan (packing house) yang relatifmodern dengan kegiatan meliputi sortasi, pencucian, pembersihan buahdengan detergen khusus, pengeringan, pelapisan lilin, kadang jugapelabelan stiker di buah, pengkelasan buah (grading) dan pengemasandengan kapasitas 8-9 ton hektar. Kemasan buah, kemudianditransportasikan ke pasar tujuan biasanya sesuai pesanan.Pengembangan kebun jeruk berskala besar disarankan di lokasi sesuaipada Tabel 11 hasil rekomendasi Balai Besar Sumber Daya LahanPertanian atau bisa juga bisa sesuai dengan pilihan investor sendiri.Kebun jeruk skala kecil merupakan gabungan dari kebun-kebunberluasan minimal kurang satu hektar, dimilki banyak petani, bergabungmenjadi satu kelompok tani. Manajemen kebun dikoordinasikan olehketua Kelompok Tani dengan melakukan konsolidasi pengelolaan kebun diwilayah kebun kelompok tani. Selanjutnya, kelompok tani akanbergabung dengan kelompok tani lainnya yang terletak di sekitarnyamembentuk gabungan kelompok tani (gapoktan); dan kemudiangapoktan yang ada akan membentuk asosiasi atau koperasi atauKelembagaan petani lainnya.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2�
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Gambar 10. Kebun jeruk skala perkebunan dan bangsal pengemasan modernyang dimiliki oleh PT. Mitra Jeruk Lestari (MJL)
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
2�
Tabel 11. Lokasi dan luas areal arahan pengembangan kebun jeruk skala besar disentra produksi utama hingga tahun 2010
No Lokasi Luas (ha)
1. Sumatera Barat 360
2. Riau 175
3. Lampung 175
4. Jawa Barat 175
5. Jawa Tengah 500
6. Kalimantan Barat 175
7. Kalimantan Selatan 300
8. Sulawesi Selatan 200
9. Nusa Tenggara Barat 105
10. Nusa Tenggara Timur 110
Jumlah 2.275
Kondisi sekarang menunjukkan, bahwa kebun-kebun petani/rakyatyang biasanya berskala kecil tersebut berdempetan letaknya membentukkantong-kantong produksi yang selanjutnya secara agregat terbentuksuatu kawasan yang disebut sentra produksi yang bisa mencapai skalaekonomis usaha, yaitu lebih dari 500 hektar. Petani jeruk anggota suatukelompok tani dibina untuk menerapkan SOP dengan ketua kelompoktaninya atau jika diperlukan ditunjuk seorang manajer sebagaipemandunya yang sebelumnya telah menerima pelatihan. SOP yangdiaplikasikan seyogyanya merupakan SOP Kelompok Tani/gapoktan/asosiasi yang bersifat spesifik pengguna dan lokasi. Penerapan SOPsecara bertahap untuk seluruh kelompok tani yang ada di sentraproduksi diharapkan akan menghasilkan buah yang bermutu danseragam sehingga pembangunan bangsal pengemasan dapat berfungsisecara optimal.
Jika semua anggota kelompok-kelompok tani yang membentukkawasan sentra produksi dikelola dengan menerapkan SOP kelompoktani, maka produk yang dihasilkan tidak jauh berbeda mutunya dengan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2�
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
yang dihasilkan dari usaha skala perkebunan. Produk dari kebun rakyatditargetkan terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeridan swalayan, walaupun memungkinkan juga untuk substitusi impor,bahkan diekspor. Berdasarkan arahan Balai Besar Sumber Daya LahanPertanian, pengembangan kebun jeruk skala kecil disarankandikembangkan di 20 propinsi seperti disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12. Lokasi dan luas areal arahan pengembangan jeruk skala kecilhingga tahun 2010
No Lokasi Luas (ha)
1. Sumatera Utara 1.8052. Riau 9203. Jambi 1.3004. Sumatera Barat 2.6155. Sumatera Selatan 1.3206. Lampung 5857. Jawa Barat 6008. Jawa Tengah 6609. Jawa Timur 1.155
10. Kalimantan Barat 5.00011. Kalimantan Selatan 4.41012. Sulawesi Selatan 2.45013. Nusa Tenggara Barat 18014. Nusa Tenggara Timur 1.00015. Bengkulu 36016. Kalimantan Tengah 1.08017 Kalimantan Timur 36518 Sulawesi Tengah 1.08019 Sulawesi Tenggara 45020. Papua 475
Jumlah 27.785
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
27
IV. TUJUAN DAN SASARAN
A. Tujuan
Berdasarkan visi, misi, tujuan dan strategi pembangunanpertanian jangka menegah, program pertanian tahun 2005-2010 telahdirumuskan dalam tiga program utama, yaitu: (1) Program PeningkatanKetahanan Pangan, (2) Program Pengembangan Agribisnis, dan (3)Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. Berdasarkan kondisiagribisnis jeruk saat ini, masalah dan tantangan yang dihadapi, potensi,prospek dan arah pengembanganannya, maka tujuan programpengembangan yang merupakan revitalisasi agribisnis jeruk di Indonesiaadalah sebagai berikut: (1) memperkokoh industri perbenihan jeruknasional; (2) meningkatkan mutu dan poduktifitas kebun jeruk disentra produksi; (3) meningkatkan areal tanaman baru; (4)meningkatkan pengelolaan pascapanen dan membangun industripengolahan; (5) membentuk jaringan informasi perjerukan secaranasional; (6) meningkatkan penyuluhan dan pembinaan petani; dan (7)memperkuat kelembagaan petani dan permodalan.
B. Sasaran
Sasaran revitalisasi pengembangan agribisnis jeruk nasionaladalah (1) terpenuhinya kebutuhan buah segar jeruk nasional, (2)terpenuhinya kebutuhan industri olahan jeruk, (3) berkurangnya imporbuah jeruk, dan (4) meningkatnya ekspor buah jeruk. Sasaran akhirnyaadalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani danpelaku agribisnis jeruk lainnya.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2�
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
V. STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM
A. Strategi
Seperti diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa pengembanganagribisnis jeruk pada lima tahun mendatang diarahkan untuk: (1)mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri, (2) memenuhi kebutuhanbahan baku industri, (3) substitusi impor, dan (4) mengisi peluang pasarekspor yang tahapan pencapaiannya dirangkum pada Gambar 11. Alurpikir roadmap litbang komoditas jeruk, menggambarkan tahapanpenelitian mendukung pengembangan yang akan mengantar Indonesiapada tahun 2014 sebagai negara produsen jeruk terbesar no. 5 dunia danpada tahun 2010 Indonesia diprediksikan sudah memasuki peringkat 7produsen jeruk dunia (Gambar 11), juga menginformasikan tentangpentingnya kerja sama instansi terkait dalam upaya mencapai sasaranyang telah ditentukan.
Strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasarantersebut meliputi (1) peningkatan kompetensi SDM, (2) peningkatankoordinasi dalam penyusunan kebijakan dan pembangunan agribisnisjeruk, (3) penguatan kelembagaan petani dan pelaku agribisnis jeruk, (4)peningkatan ketersediaan infrastruktur pertanian mendukungpembangunan dan pengembangan agribisnis jeruk, (5) percepatan prosesperakitan teknologi spesifik lokasi, diseminasi dan alih inovasi teknologianjuran, dan (6) peningkatan promosi dan proteksi produk jeruk nasional.
Upaya pengembangan wilayah baru harus dilandasi oleh informasikesesuaian lahan untuk setiap jenis jeruk yang akan dikembangkan.Infrastruktur yang diperlukan kemudian dibangun secara bertahap agarusahataninya dapat lebih efisien meliputi jalan usaha tani, sumber air dansistem pengairannya, dan sarana/prasarana pendukung lainnya. Bibityang digunakan harus menggunakan bibit berlabel bebas penyakit danjika diperlukan dalam jumlah banyak sebaiknya dipersiapkan sendirimelalui alur Blok Fondasi-Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT)-penangkar bibit, yang telah dibakukan secara nasional. Penanaman barusebaiknya tidak menggunakan jenis jeruk siam lagi, tetapi denganmenanam jeruk keprok, pamelo dan jenis jeruk lainnya. Untuksubstitusi impor dapat digunakan jeruk keprok varietas SoE, Garut,Berasitepu atau varietas keprok lainnya. Pamelo mempunyai prospek yangmenjanjikan di masa mendatang.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
2�
Gam
bar11.Roadm
appengem
bangan
jeruktahun2005
-2014
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�0
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Kebun jeruk yang baru dibangun atau yang sudah ada terutamakebun-kebun jeruk berskala kecil akan dibina agar dalampengelolaannya menerapkan SOP. Sedangkan kebun skala besardiharapkan sudah bisa membuat dan menerapkan SOP di kebunmandirinya. Dalam sosialisasi penerapan SOP, kelompok tani diposisikansebagai unit terkecil pembinaan karena rakitan teknologi anjuran dalamSOP kelompok tani merupakan teknologi kawasan. Sosialisasi SOP jerukseyogyanya dilakukan secara bertahap dari kelompok tani, gapoktan danasosiasi di kawasan sentra produksi dan dilaksanakan bersamaandengan penjelasan cara penilaian untuk mendapatkan sertifikat mutuproduk Prima 3, 2 dan 1.
Pemberdayaan kelembagaan petani perlu mendapatkan perhatiansemestinya karena selain dapat mempercepat proses alih teknologianjuran spesifik lokasi secara utuh, juga mampu meningkatkan posisitawar petani utamanya dalam segi pemasaran, akses permodalan daninformasi.
Kelompok tani terbina diharapkan bergabung menjadi gabungankelompok tani (gapoktan) menuju terbentuknya asosiasi, koperasi ataukelembagaan petani lain yang lebih besar dan kuat sesuai kebutuhanyang terus berkembang. Pada tahap selanjutnya, asosiasi bisa berperandalam penyediaan agroinput dan mempunyai saham dalampembangunan bangsal pengemasan yang difasilitasi pemerintah pusatdan atau daerah, bahkan jika memungkinkan termasuk pembangunanpabrik olahan buah jeruk yang kapasitasnya disesuaikan ketersediaanbahan bakunya (Gambar 12). Dengan cara ini peningkatan nilai tambahselama proses produksi hingga pengemasan produk dapat dinikmatioleh petani sehingga dapat menambah peningkatan pendapatan dankesejahteraan petani jeruk. Distribusi produk selanjutnya hingga sampaike konsumen dapat dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintahdaerah bisa menarik retribusi untuk meningkatkan pendapatan aslidaerah.
Kondisi ideal seperti digambarkan tersebut di atas akan lebihmudah diwujudkan untuk daerah sentra produksi baru atau yang belummemiliki beberapa pedagang pengepul kuat yang memiliki bangsalpengemasan sendiri. Jika dijumpai kondisi seperti yang kedua, makasistem pemasaran yang mampu mengajak petani untuk meningkatkanmutu buah yang dihasilkan adalah sistem pelelangan di manapemerintah akan memfasilitasi pembangunan lokasi pelelangan atau
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
sub terminal agribisnis. Jika pembinaan seperti diuraikan diatas telahditerapkan secara benar dan utuh, maka daerah sentra produksitersebut telah mengalami perubahan menuju terwujudnya kawasansentra agribisnis yang tangguh yaitu yang berkelanjutan dan berdayasaing tinggi yang dicirikan dengan meningkatnya pendapatan petani danpelaku agribisnis jeruk lainnya di wilayah pengembangan agribisnisjeruk tersebut.
Gambar 12. Kondisi ideal efisiensi pengelolaan rantai pasokan agribisnis jeruk.
B. Kebijakan
Kebijakan yang langsung tekait dengan pembangunan danpengembangan agribisnis jeruk di beberapa sentra produksi meliputi:
1. Kebijakan Peningkatan kompetensi SDM. Pengembangan agribisnisyang tangguh menuntut dukungan petugas yang mempunyaikompetensi tinggi di bidangnya masing-masing, memiliki integritasmoral yang tinggi, kemampuan intelektual yang memadai, ketajamandan naluri bisnis yang baik. Petani sebagai salah satu pelaku utamaagribisnis jeruk harus mempunyai ketrampilan teknis dan kemampuanuntuk mengakses inovasi teknologi dan informasi pasar yang terusberkembang sehingga mampu menghasilkan produk yang bermutusesuai dengan permintaan pasar yang sangat dinamis.
2. Kebijakan Penguatan kelembagaan petani dan pelaku agribisnis jerukmeliputi kelompok tani/gapoktan/asosiasi dan kelembagaan pelakuagribisnis lainnya diarahkan untuk menyusun kebijakan revitalisasipelaksanaan penyuluhan pertanian, pembinaan dan pengawalanpenerapan teknologi anjuran, meningkatkan partisipasi masyarakat
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�2
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
dalam kegiatan, menyelenggarakan pelatihan agribisnis bagi petanijeruk, dan memperkuat kelembagaan petani.
3. Kebijakan peningkatan koordinasi dalam penyusunan kebijakan danpembangunan agribisnis jeruk diarahkan untuk meningkatkanketerbukaan dalam perumusan program manajemen pengelolaannya;meningkatkan kemampuan evaluasi, pengawasan dan pengendalianpelaksanaan program; dan penyelarasan pelaksanaan program antarsektor dan wilayah.
4. Kebijakan peningkatan penyediaan infrastruktur pertanian mendukungpembangunan dan pengembangan agribisnis jeruk ditujukan untukmempercepat pengembangan sarana dan prasarana usatani jeruk;pengembangan lembaga keuangan di daerah sentra produksi; danpengembangan sarana pengolahan dan pemasaran.
5. Kebijakan percepatan proses perakitan teknologi spesifik lokasi,diseminasi dan alih inovasi teknologi anjuran dapat dimanfaatkanuntuk merespon balik permasalahan dan kebutuhan inovasi teknologispesifik lokasi; mendukung pemanfaatan sumber daya lokal secaraoptimal; mengembangkan produk berdaya saing tinggi; mempercepatproses dan perluasan jaringan diseminasi dan penjaringan umpanbalik inovasi teknologi agribisnis jeruk.
6. Kebijakan peningkatan promosi dan proteksi jeruk diarahkan untukmenyusun kebijakan subsidi tepat sasaran dalam sarana produksi,harga produk, dan bunga kredit untuk modal usahatani jeruk;meningkatkan ekspor dan membatasi impor; menetapkan tarif impordan pengaturan impor; meningkatkan produktivitas dan efisiensiusahatani jeruk; meningkatkan mutu dan standardisasi produk melaluipenerapan teknologi produksi, pasca panen dan pengolahan hasil; danmeningkatkan efisiensi sistem produksi dan distribusi yang adil danberpihak kepada petani.
C. Program
Berdasarkan kondisi agribisnis jeruk saat ini dan yang ingindiwujudkan masa mendatang terutama pada tahun 2010, makaprogram revitalisasi agribisnis jeruk dapat dilihat pada roadmapkomoditas jeruk dan meliputi beberapa kegiatan utama, yaitu:
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
1. Pengakurasian data agribisnis jerukData yang tersedia di BPS dan Deptan hanya menginformasikan
luas lahan tanaman berproduksi dan produksinya, tidak memberikaninformasi luas lahan tanaman belum berproduksi. Data juga belummembedakan antara kelompok jeruk/varietas tetapi merupakan totaljeruk secara keseluruhan. FAO mengelompokkan jeruk manis (oranges),kelompok keprok (tangerine, mandarin, clementin dan satsuma),pamelo, grapefruit, nipis dan jeruk lainnya. Ada kekeliruanpengelompokan data jeruk, yaitu yang seharusnya termasuk kelompokkeprok dimasukkan ke dalam kelompok jeruk manis (orange) sehinggadata tersebut membingungkan bagi pelaku agribisnis jeruk nasionalmaupun internasional. Selain itu, data yang tersedia sekarang,dirasakan belum cukup akurat untuk diolah sebagai dasar perencanaanjangka panjang.
Ke depan, harus ada pemilahan data untuk masing-masing jenis,yaitu jeruk siam, jeruk keprok, jeruk manis, pamelo, jeruk nipis,grapefruit dan jeruk selain tersebut di atas. Metodologi pengamatan danpencatatan data harus disempurnakan dan dibakukan sehingga akurasidata bisa dipertanggung jawabkan termasuk kecepatan kompilasi datadi pusat pengolahan data sehingga dengan cepat bisa diakses pihakyang membutuhkan.
2. Revitalisasi industri benih jerukPengalaman di lapang menunjukkan, bahwa pengembangan jeruk
di daerah sentra produksi belum sepenuhnya menggunakan bibit jerukberlabel bebas penyakit. Sistem produksi dan distribusi bibit jerukbebas penyakit yang telah dibakukan secara nasional belum menjadiacuan utama dalam penyediaan bibit untuk keperluan pengembangan.Posisi petugas BPSB saat ini menjadi tidak mandiri lagi karena sebagaiUnit Pelaksana Tugas dari Dinas Pertanian Propinsi sehingga peranpengawasannya tidak independen. Perlu ada dukungan PeraturanDaerah tentang optimalisasi penyediaan dan distribusi bibit jeruk.
Hingga kini pengelolaan Blok Fondasi, BPMT, dan blok penangkarbibit yang ada di Indonesia dinilai belum optimal, bahkan belum pernahsecara serius dilakukan sinkronisasi penyediaan mata tempel dankesiapan semaian batang bawah diokulasi sehingga pada musimtanam, bibit jeruk berlabel bebas penyakit sering tidak mencukupikebutuhan petani. Pada kegiatan pembibitan ini, sebenarnya kita bisamengatur jenis varietas apa yang akan dikembangkan. Dinas Pertanian
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi dan Kabupaten harusmempunyai komitmen untuk hanya menggunakan bibit jeruk bebaspenyakit dalam pelaksanaan program pengembangan agribisnisnya.Untuk memenuhi kebutuhan bibit jeruk bebas penyakit hingga tahun2010 maka peran swasta sangat diharapkan dalam revitalisasi industribenih ini.
Gambar 13. BPMT dan Panangkaran Bibit Jeruk Bebas Penyakit.
3. Revitalisasi Sentra Produksi Jeruk
Ke depan, sentra produksi jeruk yang ada sekarang secarabertahap dibina untuk menjadi sentra agribisnis jeruk yang dicirikanoleh: (a) Luas skala usaha yang ekonomis, (b) kelembagaan petani yangtangguh, (c) melaksanakan konsolidasi pengelolaan kebun sehinggaseluruh atau sebagian besar kelompok tani (sebagai unit terkecilpembinaan) yang ada menerapkan SOP yang spesifik pengguna danlokasi, (d). Memiliki rumah pengemasan (packing house) yang meliputikegiatan sortasi, pembersihan, pelapisan lilin, pelabelan sticker, danpengkelasan buah (grading) dan (e) membangun pusat konsultasi atauAgroklinik Jeruk yang berbasis teknologi informasi di sentra agribisnisjeruk yang mempunyai peran yang strategis terutama dalam mengaksesinovasi teknologi yang terus berkembang. Pola pengembangan kebunjeruk berskala kecil/rakyat menjadi sasaran binaan utamanya.
4. Penumbuhan Sentra Agribisnis Baru
Perluasan sentra produksi/agribisnis baru merupakan bukaanlahan baru di wilayah yang secara agroklimat sesuai untukpengembangan jeruk (berdasarkan peta kesesuaian lahan untuk jeruk)pola kebun jeruk skala kecil dan besar. Pengembangan jenis jeruk Siamsudah harus mulai dibatasi, karena hampir 70-80% jenis jeruk yang adadi Indonesia didominasi oleh jeruk Siam yang bukan merupakan varietas
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
jeruk untuk diolah dan memiliki penetrasi pasar yang kurang kuatdibandingkan dengan jeruk keprok, lemon, pamelo atau lainnya.Ketersediaan informasi tentang prospek jeruk non Siam perludipromosikan kepada calon investor atau pengusaha jeruk lainnya.Untuk substitusi impor akan dikembangkan jeruk keprok yaitu SoE diNTT, jeruk garut di Jawa Barat dan jeruk Berasitepu di Sumatera Utaraatau jenis keprok lainnya. Dalam hal penggantian varietas dari tanamanyang sudah ada melalui ’top working’, bisa dilakukan juga oleh petanipada pola pengembangan kebun jeruk kecil yang dimiliki banyak petani.
5. Pembangunan Pabrik Pengolahan
Booming buah jeruk Siam diperkirakan akan terjadi pada 2-3tahun mendatang karena tanaman belum berproduksi yang adasekarang akan mulai berpoduksi sekaligus menimbulkan masalahsurplus buah yang diikuti turunnya harga buah jeruk terutama akanterjadi di sentra produksi utama jeruk Siam, yaitu di Sumatera Utara,Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan(dan Barat). Pembangunan pabrik olahan jeruk baik berskala rumahtangga maupun industri perlu dilakukan untuk menampung kelebihanproduksi buah jeruk baik dari kebun skala besar maupun kecil.
Gambar 14. Agroklinik jeruk di daerah sentra produksi.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Gambar ��. Agroklinik jeruk di daerah sentra produksi.
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Gambar 15. Pengembangan agribisnis jeruk skala perkebunan di SumateraUtara.
6. Pembentukan Jaringan Informasi Agribisnis Jeruk
Hingga kini belum ada jaringan informasi khusus tentang perjerukannasional yang bisa memberikan informasi lengkap yang diperlukan bagipelaku atau calon pelaku agribisnis jeruk. Informasi tentang periode panenyang berubah setiap tahun karena musim, prediksi produksi dan proporsikelas/ grade buah yang akan dihasilkan, harga dan informasi pentinglainnya perlu dihimpun dari seluruh sentra agribisnis (utama) secaraperiodik dan kemudian setelah secepatnya diolah bisa diakses oleh seluruhpelaku agribisnis dan masyarakat jeruk di Indonesia. Website interaktif milikBalitjestro yang beralamat www.citrusindo.org dan yang dikelola MasyarakatJeruk Indonesia (MJI) www.citrus-indonesia.com diharapkan dapatmemberikan apa yang diperlukan oleh pelaku agribisnis jeruk.
7. Revitalisasi penyuluhan dan pembinaan petani
Karena alasan struktur organisasi, PPL di daerah sentra produksitidak berfungsi secara optimal. PPL yang ada biasanya polivalen dantidak mempunyai spesialisasi khusus tentang budidaya jeruk sehinggamerasa kurang percaya diri bila berhadapan dengan petani maju. Disetiap kecamatan di daerah sentra produksi harus ada minimal satuorang PPL khusus jeruk yang selalu berkoordinasi dengan Petugas
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
�7
Pengamat Hama setempat yang sebaiknya juga mengkhususkan diriuntuk jeruk, mengingat sebagain besar masalah teknis di lapangberhubungan dengan penyakit jeruk. Informasi inovasi teknologi hasilpenelitian tentang jeruk harus mudah diakses oleh para petugas lapangdi sentra produksi jeruk. Pelatihan, pembinaan dan pengawalanpenerapan teknologi oleh Balai Penelitian Jeruk dan Buah Subtropika(Balitjestro) dan BPTP propinsi beserta dengan Dinas Pertanian setempatperlu terus dikoordinasikan dengan baik. Kehadiran agroklinik jeruk yangdikelola secara profesional terbukti dapat mendekatkan sumberinformasi inovasi teknologi spesifik pengguna dan lokasi dengan petanidan pelaku agribisnis jeruk lainnya.
Gambar 16. Jaringan Informasi Inovasi Teknologi Jeruk (JIITJ) merupakanwebsite interaktif dalam mengakselerasi diseminasi hasilpenelitian dan proses alih teknologi.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
VI. KEBUTUHAN INVESTASI
Berdasarkan program-program pengembangan agribisnis jeruksebelumnya, maka terdapat beberapa kegiatan investasi prospektifterkait pengembangan agribisnis jeruk ini. Kegiatan atau kebutuhaninvestasi ini dapat mencakup:
A. Pengembangan Kawasan Sentra Produksi
Pengembangan kawasan sentra produksi buah jeruk yangdilakukan melalui pengembangan kebun jeruk skala besar di 10 provinsidan skala kecil di 20 provinsi. Seperti diketahui, bahwa jenis jeruk yangdominan di Indonesia (85%) merupakan jeruk siam, lainnya adalah jeniskeprok, pamelo, dan nipis. Biaya investasi per hektar relatif sama antarjenis tanaman jeruk.
Seperti terlihat pada Lampiran 2, bahwa kebutuhan investasi awal(0-4 tahun) dalam pengembangan usahatani jeruk per hektarnyasebesar Rp 59,037 juta, yaitu untuk biaya sewa lahan (Rp 10,0 juta),biaya tenaga kerja sebelum produksi (Rp 23,25 juta) dan biaya bahandan alat (Rp 25,787 juta).
1. Kebun jeruk skala besar
Pembangunan kebun jeruk skala besar atau perkebunan dilakukanoleh swasta/perusahaan dengan luasan lebih dari 100 hektar,merupakan hamparan. Luas Pengembangan, pada tahun 2005-2010adalah 2275 hektar yang tersebar di 10 propinsi (Lampiran 3).Kebutuhan investasi pengembangan usaha kebun ini untuk biaya : lahanusahatani, tenaga kerja, sarana produksi termasuk bahan peralatan, danbiaya lainnya dengan memperhitungkan tingkat suku bunga banksebesar 10% pertahun, diperlukan investasi sebesar: a. Tahun 2005:Rp 17,416 Miliar; b. Tahun 2010: Rp 33,77 Miliar; dan c. Total Investasi:Rp 136,4 Miliar (Lampiran 4).
Di lokasi-lokasi kebun jeruk yang diusahakan dalam skala besarperlu difasilitasi dengan berbagai kemudahan dalam hal saranatransportasi, pengairan usahatani, sarana produksi (pupuk/ pestisida),industri pengolahan hasil hingga fasilitas komunikasi. Pembangunankebun skala besar dilaksanakan dengan konsep IndoGAP (Panduan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
Budidaya Buah yang Benar) yaitu dengan mengaplikasikan teknologimaju yang tersedia dan memanfaatkan sumberdaya alam secaraberkelanjutan untuk memproduksi jeruk yang sehat dan aman untukdikonsumsi serta bermutu dan dapat menjaga kesehatan manusia,secara ekonomi layak dan secara sosial dapat diterima). Produksi jerukdari kebun skala besar terutama diarahkan untuk kebutuhan pasardalam negeri terutama pasar supermarket dan pasar khusus.
2. Kebun jeruk skala kecil
Pengembangan kebun jeruk skala kecil merupakan investasikebun jeruk pada petani/masyarakat dengan luasan masing-masingkurang dari 1 hektar sampai 10 hektar. Pada sistem kebun skala kecil inidilakukan penerapan kelembagaan IndoGAP yaitu dengan cara petaniberkelompok dengan mengangkat seorang manajer. Kelompok tanimerupakan kelompok tani komoditas jeruk sehamparan atau sewilayah.Kelompok-kelompok tani secara bersamaan mengelola kebunberdasarkan SOP yang dipandu oleh ketua kelompok tani atau seorangmanajer.
Arah pengembangan kebun jeruk skala kecil selama 2005-2010dapat mencapai 27.785 hektar yang tersebar di 20 provinsi (Lampiran5). Dalam pengembangan usaha kebun jeruk berskala kecil inidiperlukan investasi tidak kurang dari Rp 59,037 juta/hektar, yaituuntuk biaya lahan usahatani, tenaga kerja, sarana produksi (pupuk,pestisida dan lainnya), biaya lainnya dan memperhitungkan tingkat sukubunga bank sebesar 14% per tahun. Dengan mengasumsikan biayainvestasi relatif sama dalam setiap hektarnya maka untukpengembangan usaha kebun jeruk skala kecil ini dibutuhkan investasisebesar : a. Tahun 2005: Rp 223,16 Miliar, b. Tahun 2010: Rp 329,77Miliar; dan c. Total Investasi : Rp 3,34 Triliun (Lampiran 6)
Produksi dari kebun jeruk skala kecil ini ditujukan untuk memenuhikebutuhan konsumsi dalam negeri dengan kualitas sesuai permintaanpasar dan industri rumah tangga.
B. Investasi dalam Pengembangan Industri Benih
Investasi dalam hal perbenihan diharapkan dilakukan oleh swasta.Keberadaan industri benih sawsta ini diperlukan untuk melengkapikebutuhan benih jeruk nasional yang selama ini dirasakan masih kurang
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�0
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
dan kualitasnya juga perlu lebih ditingkatkan. Keberadaan industri benihini bagi komoditas jeruk agar mampu memproduksi benih sesuai tujuhtepat (jenis, varietas, mutu, jumlah, lokasi, waktu, dan harga yangmemadai). Investasi yang dibutuhkan untuk industri perbenihankomoditas jeruk ini adalah sebesar Rp. 44 miliar (untuk kebutuhanlahan, bangunan rumah kasa, media tumbuh, tenaga kerja dan lainnya).Industri benih ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan benih jeruksebanyak 23.775.500 bibit hingga tahun 2010.
C. Investasi Unit Pengolahan Hasil
Investasi unit pengolahan hasil akan dikembangkan dalam skalabesar industri dan skala rumah tangga/UKM. Komoditas jeruk tidakhanya dipasarkan dalam bentuk segar, tapi juga dalam bentuk olahanmisalnya juice/sari buah, tepung Instan dan jelly buah, sehingga nilaitambah komoditas dapat diperoleh oleh produsen dalam negeri. Untukpengembangan skala besar industri pengolahan, diperkirakan hinggatahun 2010 akan menyerap bahan baku buah jeruk sebesar 611.000ton, dan investasi yang diperlukan untuk pengolahan industri ini akanmencapai Rp 3,08 Triliun (Lampiran 7). Menurut BPS (2002), bahwaindustri pengolahan jeruk yang menggunakan bahan baku sebesar itu,akan mampu menyerap sebanyak 216.319 tenaga kerja. Investasipengolahan ini dilakukan oleh swasta dan produk yang dihasilkannyasecara dominan untuk diekspor. Pendirian perusahaan ini dapatdilakukan di sentra produksi jeruk dominan seperti di Provinsi Sumut,Kalbar dan Sulsel.
Untuk pengembangan skala kecil/RT industri pengolahan,diperkirakan hingga tahun 2006 akan menyerap bahan baku buah jeruksebesar 72 ton, dan investasi yang diperlukan untuk pengolahan industriini akan mencapai Rp 271,84 juta (Lampiran 8). Menurut BPS (2002),bahwa industri pengolahan jeruk yang menggunakan bahan bakusebesar itu, akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 264 orang.Investasi pengolahan ini dilakukan oleh rumah tangga/UKM dan produkyang dihasilkannya secara dominan untuk konsumsi domestik. Pendirianindustri kecil ini dapat dilakukan oleh rumah tangga disentra produksijeruk yang tersebar di 58 Kabupaten.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
D. Investasi Terkait Pusat Agroklinik
Untuk melengkapi pengembangan sentra produksi jeruk nasional, makakiranya perlu dilengkapi dengan pusat agroklinik di sentra-sentra perkebunanjeruk rakyat. Pendirian agroklinik ini dapat dilakukan secara bertahap di 58Kabupaten sentra produksi, dari tahun 2006 hingga 2010. Tujuan pendirianpusat agroklinik ini adalah untuk mendekatkan layanan sumber inovasi teknologijeruk kepada petani dan pelaku agribisnis lainnya. Diperkirakan investasi yangdibutuhkan untuk setiap pendirian sebesar Rp 60 juta/pusat agroklinik yangmeliputi: (a) biaya lahan dan bangunan Rp 20 juta; (b) biaya bahan dan alat Rp30 juta; (c) biaya pelatihan awal Rp 10 juta. Sehingga secara bertahap investasiyang dikeluarkan hingga tahun 2010 akan mencapai Rp 3,82 Miliar (Lampiran9).
E. Investasi Pembangunan Packing House
Investasi pembangunan Packing House dapat dilakukan olehperorangan atau kelompok tani atau swasta sehingga tersedianya sarana inidapat menjadi wahana untuk meningkatkan kualitas jeruk yang dihasilkanpetani. Investasi untuk pembangunan packing house diperkirakan mencapaiRp 50 juta/unit, dengan rincian sebagai berikut:
1. Bahan dan Bangunan : Rp 20 juta2. Peralatan dan Bahan : Rp 15 juta3. Tenaga Kerja hingga beroperasi : Rp 10 juta4. Lain-lain : Rp 5 juta
Total Investasi : Rp 50 jutaTotal investasi packing house jika dibangun di setiap sentra produksi
(per kabupaten) hingga tahun 2010 akan mencapai Rp 3,18 Miliar (Lampiran10).
F. Investasi Alsin Pemeras Jeruk
Seperti disajikan pada Lampiran 11, bahwa keberadaan alsinpemeras jeruk di Indonesia masih belum ada. Padahal dengan potensiproduksi yang ada, dibutuhkan sekitar 2.368 unit di tahun 2005 dankebutuhannya mencapai 72.521 unit hingga tahun 2010. Investasi inidapat dilakukan oleh swasta daerah di lokasi-lokasi sentra produksi.Investasi total yang dibutuhkan untuk 30 provinsi hingga tahun 2010sekitar Rp 1,052 triliun, dan di tahun 2005 saja sekitar Rp 35,521 milyar.Kebutuhan investasi per unit pemeras jeruk sekitar Rp 15 juta/unit.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
�2
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
VII. DUKUNGAN KEBIJAKAN INVESTASI
Dukungan kebijakan investasi oleh pemerintah sangat diperlukandalam memberikan iklim yang lebih kondusif bagi pengembanganagribisnis jeruk di Indonesia yang harus terintegrasi dengan pemerintahdaerah maupun antar departemen terkait seperti perindustrian,perdagangan, dan lainnya. Kebijakan tersebut meliputi:
A. Kebijakan mendukung pembatasan impor buah jeruk melaluipersyaratan yang lebih ketat.
B. Kebijakan mengharuskan pasar-pasar swalayan untuk memberikankesempatan tanpa diskriminasi mendisplay buah jeruk dalam negeriyang bermutu minimal 50% dari ruang saji buah.
C. Kebijakan memberikan keringanan pajak bagi investor selamatanaman jeruk belum berproduksi dan adanya jaminan bebaspungutan tidak resmi mulai dari pengurusan perijinan hingga prosespengelolaan kebunnya.
D. Kebijakan dalam tarif transportasi terutama angkutan penerbanganyang dinilai sangat mahal dan tidak mendukung kegiatan ekspor.
E. Kebijakan kemudahan mengakses sumber permodalan denganpersyaratan bunga yang lunak.
F. Kebijakan memberikan jaminan keamanan berinvestasi di lokasiusaha.
G. Kebijakan peningkatan pengawasan lalu lintas materi perbanyakantanaman antar wilayah maupun pulau.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
LAMPIRAN
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Lam
pira
n1.
Rata
-rata
pene
rimaa
n,bi
aya
dan
pend
apat
anpe
rpol
aus
ahat
anid
iKab
upat
enBa
tola
,Kal
iman
tan
Sela
tan
Tahu
n20
00
Pola
usah
a/po
lata
nam
Ram
buta
nJe
ruk-
padi
Jeru
k-ram
buta
nRa
mbu
tan-
padi
Padi
Uraia
nHa
rga/
satu
anKu
an-
titas
Jum
lah(R
p.)
Kuan
ti-ta
sJu
mlah
(Rp.
)Ku
an-
titas
Jum
lah(R
p.)
Kuan
-tit
asJu
mlah
(Rp.
)Ku
an-tit
asJu
mlah
(Rp.
)
Penerim
aan
Prod
uksi:
-Ram
buta
n(ik
at)
-jeru
k(bi
ji)-p
adi(k
g)
250
250
1.50
0
1.21
17- -
3.02
9.41
9 - -
-12
.410
1.20
0
-3.
102.
500
1.80
0.00
0
7.38
05.
200 -
1.30
0.00
01.
845.
000 -
8.90
0 -1.
100
2.22
5.00
0 -1.
650.
000
- -1.
500
- -2.
250.
000
Biay
a:- L
ahan
(1he
ktar
)-B
enih
(kg)
-Pup
uk:
-Ure
a(kg
)-S
P36
(kg)
-KCl
(kg)
- Kan
dang
(kg)
-Pes
tisid
a:-In
sekt
isida
(ltr)
-Her
bisid
a(ltr
)- P
enyu
suta
nal
at:
-Can
gkul
@Rp
.35.
000
- Par
ang/
sabi
t@Rp
.25.
000
-Em
ber(
buah
)
50.0
001.
500
1.25
01.
850
2.00
0 -
20.0
0030
.000
8.75
06.
250
3.50
0
1 -
50 50 50- 1 1 2 2 2
883.
000
50.0
00-
62.5
0092
.500
100.
000 -
20.0
0030
.000
17.5
0012
.500
7.00
0
1 15 100
100 50- 1 1 2 2 2
1.19
4.00
050
.000
22.5
00
125.
000
185.
000
100.
000 -
20.0
0030
.000
17.5
0012
.500
7.00
0
1 -
50 50 50- 1 1 2 2 2
913.
000
50.0
00-
62.5
0092
.500
100.
000 -
20.0
0030
.000
17.5
0012
.500
7.00
0
1 15 100
100 50- 1 1 2 2 2
1.19
4.00
050
.000
22.5
00
125.
000
185.
000
100.
000 -
20.0
0030
.000
17.5
0012
.500
7.00
0
1 30 150
100 50- 2 1 2 2 2
1.57
0.50
050
.000
45.0
00
187.
500
185.
000
100.
000 -
40.0
0030
.000
17.5
0012
.500
7.00
0
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
Polausaha/polatanam
Rambutan
Jeruk-padi
Jeruk-rambutan
Rambutan-padi
Padi
Uraian
Harga/
satuan
Kuan-
titas
Jumlah
(Rp.)
Kuanti-
tas
Jumlah
(Rp.)
Kuan-
titas
Jumlah
(Rp.)
Kuan-
titas
Jumlah
(Rp.)
Kuan-titas
Jumlah
(Rp.)
-Karung(lem
bar)
-TenagaKerja(HOK):
-LuarKeluarga
-Dalam
Keluarga
750
26.000
6.000
6.000
20 1 20 60
15.000
26.000
120.000
360.000
30 1 21 75
22.500
26.000
126.000
450.000
20 1 20 60
15.000
26.000
120.000
360.000
30 1 21 75
22.500
26.000
126.000
450.000
40 1 30 110
30.000
26.000
180.000
660.000
Pendapatan:
-Kotor
-Bersih
2.506.419
2.146.419
4.158.500
3.708.500
2.592.000
2.232.000
3.131.000
2.681.000
1.339.500
679.500
R/C
3,41
4,11
3,44
3,24
1,43
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Lam
pira
n �.
(Lan
juta
n)
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Lam
pira
n2.
Rata
an b
iaya
dan
prod
uksi
usah
atan
itan
aman
jeru
kpe
rhek
tar(
Rp00
0/ha
)Ta
hun
ke2
Urai
an1
23
45
67
89
1011
Tota
l
I.Sew
a La
han
(Rp
000)
2.50
02.
500
2.50
02.
500
2.50
02.
500
2.50
02.
500
2.50
02.
500
2.50
027
.500
II.T.
Kerja
(Rp
000)
2)5.
750
5.75
05.
750
6.00
06.
000
6.00
06.
000
6.00
06.
000
6.00
06.
000
65.2
50
III.Ba
han
&Al
at (R
p000
)
a.Bi
bit3
)1.
600
1.60
0
b. P
. Kan
dang
2.40
03.
600
5.40
07.
200
9.00
012
.600
14.4
0016
.200
18.0
0018
.000
18.0
0012
4.80
0
c.Ur
ea13
018
223
2,96
7836
446
857
267
678
078
078
05.
042,
96
d.TS
P10
578
.328
135
150
210
270
293.
3333
390
420
420
420
2.89
1.66
1
e.KC
l11
417
121
0.46
1521
0.46
1521
0.46
1521
0.46
1521
0.46
1521
0.46
1521
0.46
1521
0.46
1521
0.46
152.
179.
154
f. P. L
ainny
a18
018
018
018
018
018
018
018
018
018
018
019
80
g.Pe
stisid
a56
056
056
056
056
056
056
056
056
056
056
061
60
h.Pe
nyus
utan
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
1320
i.Bam
buAj
ir35
035
0
Sub
Tota
l III
5.55
94.
891
6.83
884
9810
.644
14.4
0816
.336
18.3
3620
.270
20.2
7020
.270
146.
324
TOTA
LBIA
YA13
.809
13.1
4115
.088
16.9
9819
.144
22.9
0824
.836
26.8
3628
.770
28.7
7028
.770
23.9
074
IV. P
rodu
ksi
a.Vo
l. Pro
duks
i(Ton
)0
011
2232
4054
5040
4040
329
b.Ni
lai(R
p00
0)0
020
.350
40.7
0059
.200
74.0
0099
.900
92.5
0074
.000
74.0
0074
.000
608.
650 0
E.Ke
untu
ngan
(Rp
000)
-138
09-1
3141
5.26
223
.702
40.0
5651
.092
75.0
6465
.664
45.2
3045
.230
45.2
3036
9.57
6
F.R/
C2,
55
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
�7
Lam
pira
n3.
Renc
ana
Loka
sida
nlu
aspe
ngem
bang
anpe
ngus
ahaa
nke
bun
jeru
ksk
ala
besa
r,20
05-2
010
(hek
tar)
Prov
insi
Kabu
pate
n20
0520
0620
0720
0820
0920
10To
t Lua
s
Sum
ut1.
Tapu
t0
5050
5050
5025
02.
Sim
alung
un15
1515
1525
2511
0
Riau
3.In
drag
iriHi
lir25
2525
2525
5017
5
Lam
pung
4.Tu
lang
Bawa
ng25
2525
2525
5017
5
Jaba
r5.
Cian
jur
2525
2525
2550
175
Jate
ng6.
Kab.
Sem
aran
g75
7575
7510
010
050
0
Kalb
ar7.
Sam
bas
2525
2525
2550
175
Kalse
l8.
Bato
la25
2525
2525
2515
0
9.Ba
njar
2525
2525
2525
150
NTB
10.S
umba
wa15
1515
2020
2010
5
NTT
11.S
oE15
1515
1525
2511
0
Sulse
l12
.Ban
taen
g25
2525
2550
5020
0
Tota
l Lua
s29
534
534
535
042
052
02.
275
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Lam
pira
n4.
Perk
iraan
kebu
tuha
nin
vest
asip
engu
saha
anke
bun
jeru
ksk
ala
besa
r,20
05-2
010
(Rp.
000)
Prov
insi
Kabu
pate
n20
0520
0620
0720
0820
0920
10To
t Inv
est
Sum
ut1.
Tapu
t0
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
516
.235
.175
2.Si
malu
ngun
885.
555
974.
111
974.
111
974.
111
1.62
3.51
81.
623.
518
7.05
4.92
2
Riau
3.In
drag
iriHi
lir1.
475.
925
1.62
3.51
81.
623.
518
1.62
3.51
81.
623.
518
3.24
7.03
511
.217
.030
Lam
pung
4.Tu
lang
Bawa
ng1.
475.
925
1.62
3.51
81.
623.
518
1.62
3.51
81.
623.
518
3.24
7.03
511
.217
.030
Jaba
r5.
Cian
jur
1.47
5.92
51.
623.
518
1.62
3.51
81.
623.
518
1.62
3.51
83.
247.
035
11.2
17.0
30
Jate
ng6.
Kab.
Sem
aran
g4.
427.
775
4.87
0.55
34.
870.
553
4.87
0.55
36.
494.
070
6.49
4.07
032
.027
.573
Kalb
ar7.
Sam
bas
1.47
5.92
51.
623.
518
1.62
3.51
81.
623.
518
1.62
3.51
83.
247.
035
11.2
17.0
30
Kalse
l8.
Bato
la1.
475.
925
1.62
3.51
81.
623.
518
1.62
3.51
81.
623.
518
1.62
3.51
8
9.Ba
njar
1.47
5.92
51.
623.
518
1.62
3.51
81.
623.
518
1.62
3.51
81.
623.
518
9.59
3.51
3
NTB
10.S
umba
wa88
5.55
597
4.11
197
4.11
11.
298.
814
1.29
8.81
41.
298.
814
6.73
0.21
8
NTT
11.S
oE88
5.55
597
4.11
197
4.11
197
4.11
11.
623.
518
1.62
3.51
87.
054.
922
Sulse
l12
.Ban
taen
g1.
475.
925
1.62
3.51
81.
623.
518
1.62
3.51
83.
247.
035
3.24
7.03
512
.840
.548
Tota
l Inve
st17
.415
.915
22.4
04.5
4222
.404
.542
22.7
29.2
4527
.275
.094
33.7
69.1
6413
6.40
4.98
9
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
Lam
pira
n5.
Loka
sida
nlu
asar
ahpe
ngem
bang
anpe
ngus
ahaa
nke
bun
Jeru
ksk
ala
kecil
,200
5-20
10(h
ekta
r)
Prov
insi
Kabu
pate
n20
0520
0620
0720
0820
0920
10To
tal
Sum
ut1.
Tapu
t40
4045
5050
5027
52.
Karo
3030
3030
3030
180
3.La
ngka
t50
5050
5050
5030
04.
Dairi
100
100
100
100
100
100
600
5.M
anda
ilingN
atal
2525
2525
2525
150
6.Si
malu
ngun
5050
5050
5050
300
Sum
bar
7.Pa
sam
an50
7575
7575
7542
58.
Tana
hDa
tar
5050
5050
5050
300
9.Pa
dang
Paria
man
5050
5050
5050
300
10.A
gam
130
130
130
130
130
130
780
11.M
enta
wai
5050
5050
6565
330
12.P
esisi
rSel
atan
8080
8080
8080
480
Riau
13.In
drag
iriHi
lir25
3550
5050
5026
014
.Kar
imun
2525
2525
2525
150
15.In
drag
iriHu
lu60
6060
6060
6036
016
.Kam
par
2525
2525
2525
150
Jam
bi17
.Kot
aJa
mbi
3030
3030
3030
180
18.B
atan
ghar
i50
100
100
100
100
100
550
19.T
ebo
6060
6060
6060
360
20.T
j.Jab
ung
Timur
3030
3030
4545
210
Sum
sel
21.M
usira
was
2525
5050
5050
250
22.O
KU30
3030
3045
4521
023
.OKI
5050
5050
5060
310
24.M
uara
Enim
7575
100
100
100
100
550
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
�0
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Prov
insi
Kabu
pate
n20
0520
0620
0720
0820
0920
10To
tal
Beng
kulu
25.B
engk
ulu
Sela
tan
6060
6060
6060
360
Lam
pung
26.T
ulan
gBaw
ang
5050
5075
7575
375
27. L
ampu
ngUt
ara
3535
3535
3535
210
Jaba
r28
.Gar
ut60
6060
6060
6036
029
.Cia
njur
4040
4040
4040
240
Jate
ng30
.Kab
.Sem
aran
g30
3030
3030
3018
031
.Cila
cap
3030
3030
3030
180
32.S
rage
n20
2020
2020
2012
033
.Pur
balin
gga
3030
3030
3030
180
Jatim
34.P
acita
n15
1530
3030
3015
035
.Mag
etan
3030
3030
3030
180
36.P
onor
ogo
100
100
100
100
100
125
625
37.J
embe
r30
3030
3040
4020
0Ka
lbar
38.S
amba
s50
075
075
01.
000
1.00
01.
000
5.00
0Ka
lsel
39.B
atol
a20
020
020
025
025
025
01.
5040
.Tap
in10
017
517
517
517
517
597
541
.Ban
jar
150
150
150
150
200
200
1.00
042
.Kot
aBa
njar
baru
3535
3535
3535
210
43.H
ST12
515
015
015
015
015
087
5Ka
lteng
44.K
otaw
arin
ginTm
r75
7510
010
010
010
055
045
.Suk
amar
an50
7580
100
100
100
505
Kaltim
46.K
utai
Timur
5063
6363
6363
365
NTB
47.S
umba
wa30
3030
3030
3018
0NT
T48
.SoE
100
150
150
200
200
200
1.00
0Su
lteng
49.D
ongg
ala
100
100
100
100
100
125
625
50.M
orow
ali40
4045
5050
5027
5
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Lam
pira
n �.
(Lan
juta
n)
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
Prov
insi
Kabu
pate
n20
0520
0620
0720
0820
0920
10To
tal
51.P
erigi
Mou
tong
3030
3030
3030
180
Sultr
a52
.Mun
a30
3030
3030
3018
053
.Kon
aweS
elat
an45
4545
4545
4527
0Su
lsel
54.M
amuj
u15
020
020
020
025
025
01.
250
55.B
anta
eng
7575
7575
7575
450
56.B
uluk
umba
7575
7575
7575
450
57.P
angk
ep50
5050
5050
5030
0Pa
pua
58.N
abire
5050
9095
9595
475
Tota
l(ha)
3.78
04.
353
4.51
34.
923
5.07
85.
138
27.7
85
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Lam
pira
n �.
(Lan
juta
n)
�2
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Prov
insi
Kabu
pate
n20
0520
0620
0720
0820
0920
10To
tal
Sum
ut1.
Tapu
t2.
361.
480
2.59
7.62
82.
922.
331,
53.
247.
035
3.24
7.03
53.
247.
035
17.6
22.5
44,5
2. K
aro
1.77
1.11
01.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
11.5
12.2
15
3. L
angk
at2.
951.
850
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
519
.187
.025
4.Da
iri5.
903.
700
6.49
4.07
06.
494.
070
6.49
4.07
06.
494.
070
6.49
4.07
038
.374
.050
5.M
anda
ilingN
atal
1.47
5.92
51,
623,
517.
51.
623.
517,
51,
623,
517.
51,
623,
517.
51,
623,
517.
59,
593,
512.
5
6.Si
malu
ngun
2.95
1.85
03.
247.
035
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
53.
247.
035
19.1
87.0
25
Sum
bar
7. P
asam
an2.
951.
850
4.87
0.55
34.
870.
552,
54.
870.
552,
54.
870.
552,
54.
870.
552,
527
.304
.612
,5
8.Ta
nah
Data
r2.
951.
850
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
519
.187
.025
9. P
adan
gPa
riam
an2.
951.
850
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
519
.187
.025
10.A
gam
7.67
4.81
08.
442.
291
8.44
2.29
18.
442.
291
8.44
2.29
18.
442.
291
49.8
86.2
65
11.M
enta
wai
2.95
1.85
03.
247.
035
3.24
7.03
53.
247.
035
4,22
1,14
5.5
4,22
1,14
5.5
21.1
35.2
46
12.P
esisi
rSel
atan
4.72
2.96
05.
195.
256
5.19
5.25
65.
195.
256
5.19
5.25
65.
195.
256
30.6
99.2
40
Riau
13.In
drag
iriHi
lir1.
475.
925
2.27
2.92
4,5
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
53.
247.
035
16.7
36.9
89,5
14.K
arim
un1.
475.
925
1.62
3.51
7,5
1.62
3.51
7,5
1,62
3,51
7.5
1,62
3,51
7.5
1,62
3,51
7.5
9,59
3,51
2.5
15.In
drag
iriHu
lu3.
542.
220
3.89
6.44
23.
896.
442
3.89
6.44
23.
896.
442
3.89
6.44
223
.024
.430
16. K
ampa
r1.
475.
925
1.62
3.51
,51.
623.
517,
51,
623,
517.
51,
623,
517.
51,
623,
517.
59,
593,
512.
5
Jam
bi17
.Kot
aJa
mbi
1.77
1.11
01.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
11.5
12.2
15
18.B
atan
ghar
i2.
951.
850
6.49
4.07
06.
494.
070
6.49
4.07
06.
494.
070
6.49
4.07
035
.422
.200
19.T
ebo
3.54
2.22
03.
896.
442
3.89
6.44
23.
896.
442
3.89
6.44
23.
896.
442
23.0
24.4
30
20.T
j.Jab
ungT
imur
1.77
1.11
01.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
2.92
2.33
22.
922.
332
13.4
60.4
36
Sum
sel
21.M
usira
was
1.47
5.92
51.
623.
517,
53.
247.
035
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
516
.087
.582
,522
. OKU
1.77
1.11
01.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
2.92
2.33
1,5
2.92
2.33
1,5
13.4
60.4
36
23. O
KI2.
951.
850
3247
.035
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
53.
896.
442
19.8
36.4
32
24.M
uara
Enim
4.42
7.77
54.
870.
552,
56.
494.
070
6.49
4.07
06.
494.
070
6.49
4.07
035
.274
.607
,5
Lam
pira
n6.
Perk
iraan
kebu
tuha
nin
vest
asip
engu
saha
anke
bun
jeru
ksk
ala
kecil
,20
05-2
010
(Rp.
000)
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
Prov
insi
Kabu
pate
n20
0520
0620
0720
0820
0920
10To
tal
Beng
kulu
25.B
engk
ulu
Sela
tam
3.54
2.22
03.
896.
442
3.89
6.44
23.
896.
442
3.89
6.44
23.
896.
442
23.0
24.4
30
Lam
pung
26.T
ulan
gBaw
ang
2.95
1.85
03.
247.
035
3.24
7.03
54.
870.
552,
54.
870.
552,
54.
870.
552,
524
.057
.577
,5
27.L
ampu
ngUt
ara
2.06
6.29
52.
272.
924,
52.
272.
924,
52.
272.
924,
52.
272.
924,
52.
272.
924,
513
.430
.917
,5
Jaba
r28
.Gar
ut3.
542.
220
3.89
6.44
23.
896.
442
3.89
6.44
23.
896.
442
3.89
6.44
223
.024
.430
29.C
ianj
ur2.
361.
480
2.59
7.62
82.
597.
628
2.59
7.62
82.
597.
628
2.59
7.62
815
.349
.620
Jate
ng30
. Kab
.Sem
aran
g1.
771.
110
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
111
.512
.215
31.C
ilaca
p1.
771.
110
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
111
.512
.215
32.S
rage
n1.
180.
740
1.29
8.81
41.
298.
814
1.29
8.81
41.
298.
814
1.29
8.81
47.
674.
810
33.P
urba
lingg
a1.
771.
110
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
111
.512
.215
Jatim
34. P
acita
n88
5.55
597
4.11
0,5
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
9.65
2.54
9,5
35.M
aget
an1.
771.
110
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
111
.512
.215
36.P
onor
ogo
5.90
3.70
06.
494.
070
6.49
4.07
06.
494.
070
6.49
4.07
08.
117.
587,
539
.997
.567
,5
37.J
embe
r1.
771.
110
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
12.
597.
628
2.59
7.62
812
.811
.029
Kalb
ar38
.Sam
bas
29.5
18.5
0048
.705
.525
48.7
05.5
2564
.940
.700
64.9
40.7
0064
.940
.700
321.
751.
650
Kalse
l39
.Bat
ola11
.807
.400
12.9
88.1
4012
.988
.140
16.2
35.1
7516
.235
.175
16.2
35.1
7586
.489
.205
40.T
apin
5.90
3.70
011
.364
.623
11.3
64.6
22,5
11.3
64.6
2311
.364
.623
11.3
64.6
2362
.726
.812
,5
41.B
anja
r8.
855.
550
9.74
1.10
59.
741.
105
9.74
1.10
512
.988
.140
12.9
88.1
4064
.055
.145
42.K
ota
Banj
arba
ru2.
066.
295
2.27
2.92
4,5
2.27
2.92
4,5
2.27
2.92
4,5
2.27
2.92
4,5
2.27
2.92
4,5
13.4
30.9
17,5
43.H
ST7.
379.
625
9.74
1.10
59.
741.
105
9.74
1.10
59.
741.
105
9.74
1.10
556
.085
.150
Kalte
ng44
.Kot
awar
ingin
Tmr
4.42
7.77
54.
870.
552,
56.
494.
070
6494
070
6.49
4.07
06.
494.
070
35.2
74.6
07,5
45.S
ukam
aran
2.95
1.85
04.
870.
552,
55.
195.
256
6494
070
6.49
4.07
06.
494.
070
32.4
99.8
68,5
Kaltim
46.K
utai
Timur
2.95
1.85
04.
091.
264,
14.
091.
264,
14.
091.
264,
14.
091.
264,
14.
091.
264,
123
.408
.170
,5
NTB
47.S
umba
wa1.
771.
110
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
111
.512
.215
NTT
48.S
oE5.
903.
700
9.74
1.10
59.
741.
105
12.9
88.1
4012
.988
.140
12.9
88.1
4064
.350
.330
Lam
pira
n6.
Perk
iraan
kebu
tuha
nin
vest
asip
engu
saha
anke
bun
jeru
ksk
ala
kecil
,20
05-2
010
(Rp.
000)
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Lam
pira
n �.
(Lan
juta
n)
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Prov
insi
Kabu
pate
n20
0520
0620
0720
0820
0920
10To
tal
Sulte
ng49
.Don
ggal
a5.
903.
700
6.49
4.07
06.
494.
070
6.49
4.07
06.
494.
070
8.11
7.58
7,5
39.9
97.5
67,5
50.M
orow
ali
2.36
1.48
02.
597.
628
2.92
2.33
1,5
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
517
.622
.544
,5
51.P
erigi
Mou
tong
1.77
1.11
01.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
11.5
12.2
15
Sultr
a52
.Mun
a1.
771.
110
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
11.
948.
221
1.94
8.22
111
.512
.215
53.K
onaw
eSe
lata
n2.
656.
665
2.92
2.33
1,5
2.92
2.33
1,5
2.92
2.33
1,5
2.92
2.33
1,5
2.92
2.33
1,5
17.2
68.3
22,5
Sulse
l54
.Mam
uju
8.85
5.55
012
.988
.140
12.9
88.1
4012
.988
.140
16.2
35.1
7516
.235
.175
80.2
90.3
20
55.B
anta
eng
4.42
7.77
54.
870.
552,
54.
870.
552,
54.
870.
552,
54.
870.
552,
54.
870.
552,
528
.780
.537
,5
56.B
uluk
umba
4.42
7.77
54.
870.
552,
54.
870.
552,
54.
870.
552,
54.
870.
552,
54.
870.
552,
528
.780
.537
,5
57. P
angk
ep2.
951.
850
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
53.
247.
035
3.24
7.03
519
.187
.025
Papu
a58
.Nab
ire2.
951.
850
3.24
7.03
55.
844.
663
6.16
9.36
6,5
6.16
9.36
6,5
6.16
9.36
6,5
30.5
51.6
47,5
Tota
l(ha)
223.
159.
860
282.
686.
867
293.
077.
379
319.
703.
066
329.
768.
875
333.
665.
317
1.78
2.06
1.36
4
Lam
pira
n6.
Perk
iraan
kebu
tuha
nin
vest
asip
engu
saha
anke
bun
jeru
ksk
ala
kecil
,20
05-2
010
(Rp.
000)
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Lam
pira
n �.
(Lan
juta
n)
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
Lam
pira
n7.
Perk
iraan
kebu
tuha
nin
vest
asiin
dust
ripe
ngol
ahan
jeru
ksk
ala
besa
r(sa
rim
urni
jeru
k/te
pung
inst
ant),
2006
-201
0(R
p00
0)
Urai
an20
0620
0720
0820
0920
10To
tal
Baha
nBa
ku(T
on)
103.
000
120.
000
123.
000
129.
000
136.
000
611.
000
Inve
stas
i32
4.11
9.54
036
9.49
6.27
548
0.19
7.36
071
1.43
3517
1.20
1.58
2.86
638
6.82
9.55
8
Lam
pira
n8.
Perk
iraan
kebu
tuha
nin
vest
asii
ndus
tipe
ngol
ahan
jeru
ksk
ala
kecil
sarI
mur
nije
ruk/
tepu
ng in
stan
t),20
06-2
010
(Rp
000)
Prov
insi
2006
2007
2008
2009
2010
Tota
l
Baha
nBa
ku(T
on)
1414
1414
1472
Inve
stas
i22
.873
26.0
7533
.888
50.2
0684
.796
217.
838
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Provinsi
Kabupa
ten
2006
2007
2008
2009
2010
Total
Sum
ut1.
Tapu
t60
.000
60.0
002.
Karo
60.0
0060
.000
3.La
ngka
t66
.000
66.0
004.
Dairi
72.6
0072
.600
5.M
anda
ilingN
atal
79.8
6079
.860
6.Si
malu
ngun
87.8
4687
.846
Sum
bar
7.Pa
sam
an60
.000
60.0
008.
Tana
hDa
tar
60.0
0060
.000
9.Pa
dang
Paria
man
66.0
0066
.000
10.A
gam
72.6
0072
.600
11.M
enta
wai
7986
079
.860
12.P
esisi
rSel
atan
87.8
4687
.846
Riau
13.In
drag
iriHi
lir60
.000
60.0
0014
.Kar
imun
66.0
0066
.000
15.In
drag
iriHu
lu72
.600
72.6
0016
.Kam
par
79.8
6079
.860
Jam
bi17
.Kot
aJa
mbi
60.0
0087
.846
147.
846
18.B
atan
ghar
i0
19.T
ebo
00
20.T
j.Jab
ung
Timur
00
Sum
sel
21.M
usira
was
60.0
0060
.000
22.O
KU66
.000
66.0
0023
.OKI
72.6
0072
.600
24.M
uara
Enim
79.8
6079
.860
Beng
kulu
25.B
engk
ulu
Sela
tam
60.0
0060
000
Lam
pung
26.T
ulan
gBaw
ang
60.0
0060
.000
27. L
ampu
ngUt
ara
66.0
0066
.000
Lam
pira
n9.
Perk
iraan
kebu
tuha
nin
vest
asip
enge
mba
ngan
pusa
tagr
oklin
ik,2
006-
2010
(Rp
000)
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Provinsi
Kabupa
ten
2006
2007
2008
2009
2010
Total
Sum
ut1.
Tapu
t60
.000
60.0
002.
Karo
60.0
0060
.000
3.La
ngka
t66
.000
66.0
004.
Dairi
72.6
0072
.600
5.M
anda
ilingN
atal
79.8
6079
.860
6.Si
malu
ngun
87.8
4687
.846
Sum
bar
7.Pa
sam
an60
.000
60.0
008.
Tana
hDa
tar
60.0
0060
.000
9.Pa
dang
Paria
man
66.0
0066
.000
10.A
gam
72.6
0072
.600
11.M
enta
wai
7986
079
.860
12.P
esisi
rSel
atan
87.8
4687
.846
Riau
13.In
drag
iriHi
lir60
.000
60.0
0014
.Kar
imun
66.0
0066
.000
15.In
drag
iriHu
lu72
.600
72.6
0016
.Kam
par
79.8
6079
.860
Jam
bi17
.Kot
aJa
mbi
60.0
0087
.846
147.
846
18.B
atan
ghar
i0
19.T
ebo
00
20.T
j.Jab
ung
Timur
00
Sum
sel
21.M
usira
was
60.0
0060
.000
22.O
KU66
.000
66.0
0023
.OKI
72.6
0072
.600
24.M
uara
Enim
79.8
6079
.860
Beng
kulu
25.B
engk
ulu
Sela
tam
60.0
0060
000
Lam
pung
26.T
ulan
gBaw
ang
60.0
0060
.000
27. L
ampu
ngUt
ara
66.0
0066
.000
Lam
pira
n9.
Perk
iraan
kebu
tuha
nin
vest
asip
enge
mba
ngan
pusa
tagr
oklin
ik,2
006-
2010
(Rp
000)
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
�7
Provinsi
Kabupa
ten
2006
2007
2008
2009
2010
Total
Jaba
r28
.Gar
ut60
.000
60.0
0029
.Cia
njur
66.0
0066
.000
Jate
ng30
.Kab
.Sem
aran
g60
.000
60.0
0031
.Cila
cap
66.0
0066
.000
32.S
rage
n72
.600
72.6
0033
.Pur
balin
gga
79.8
6079
.860
Jatim
34.P
acita
n60
.000
60.0
0035
.Mag
etan
66.0
0066
.000
36.P
onor
ogo
72.6
0072
.600
37.J
embe
r79
.860
79.8
60Ka
lbar
38.S
amba
s60
.000
60.0
00Ka
lsel
39.B
atol
a60
.000
60.0
0040
.Tap
in66
.000
66.0
0041
.Ban
jar
72.6
0072
.600
42.K
ota
Banj
arba
ru79
.860
79.8
6043
.HST
8784
687
.846
Kalte
ng44
.Kot
awar
ingin
Tmr
60.0
000
60.0
0045
.Suk
amar
an66
.000
66.0
00Ka
ltim46
.Kut
aiTim
ur60
.000
60.0
00NT
B47
.Sum
bawa
60.0
0060
.000
NTT
48.S
oE60
.000
60.0
00Su
lteng
49.D
ongg
ala
60.0
0060
.000
50.M
orow
ali66
.000
66.0
0051
.Per
igiM
outo
ng72
.600
72.6
00Su
ltra
52.M
una
60.0
000
60.0
0053
.Kon
aweS
elat
an.
66.0
0066
.000
Sulse
l54
.Mam
uju
60.0
0060
.000
Lam
pira
n9.
Perk
iraan
kebu
tuha
nin
vest
asip
enge
mba
ngan
pusa
tagr
oklin
ik,2
006-
2010
(Rp
000)
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Lam
pira
n �.
(Lan
juta
n)
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Provinsi
Kabupa
ten
2006
2007
2008
2009
2010
Total
55.B
anta
eng
66.0
0066
.000
56.B
uluk
umba
72.6
0072
.600
57.P
angk
ep79
.860
79.8
60Pa
pua
58.N
abire
60.0
0060
.000
Total(h
a)1.
320.
000
858.
000
653.
400
638.
880
351.
384
3.82
1.66
4
Lam
pira
n9.
Perk
iraan
kebu
tuha
nin
vest
asip
enge
mba
ngan
pusa
tagr
oklin
ik,2
006-
2010
(Rp
000)
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Lam
pira
n �.
(Lan
juta
n)
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
Lam
pira
n10
.Pe
rkira
anke
butu
han
inve
stas
ipen
gem
bang
an p
acki
ngho
use,
2006
-201
0(R
p00
0)
Prov
insi
Kabu
pate
n20
0620
0720
0820
0920
10To
tal
Sum
ut1.
Tapu
t50
.000
50.0
00
2.Ka
ro50
.000
50.0
00
3.La
ngka
t55
.000
55.0
00
4.Da
iri60
.500
60.5
00
5.M
anda
ilingN
atal
66.5
5066
.550
6.Si
malu
ngun
73.2
0573
.205
Sum
bar
7.Pa
sam
an50
.000
50.0
00
8.Ta
nah
Data
r50
.000
50.0
00
9.Pa
dang
Paria
man
55.0
0055
.000
10.A
gam
60.5
0060
.500
11.M
enta
wai
66.5
5066
.550
12.P
esisi
rSel
atan
73.2
0573
.205
Riau
13.In
drag
iriHi
lir50
.000
50.0
00
14.K
arim
un55
.000
55.0
00
15.In
drag
iriHu
lu60
.500
60.5
00
16.K
ampa
r66
.550
66.5
50
Jam
bi17
.Kot
aJa
mbi
50.0
0073
.205
123.
205
18.B
atan
ghar
i0
19.T
ebo
00
20.T
j.Jab
ung
Timur
00
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
�0
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Prov
insi
Kabu
pate
n20
0620
0720
0820
0920
10To
tal
Sum
sel
21.M
usira
was
50.0
0050
.000
22.O
KU55
.000
55.0
0023
.OKI
60.5
0060
.500
24.M
uara
Enim
66.5
5066
.550
Beng
kulu
25.B
engk
ulu
Sela
tam
50.0
0050
.000
Lam
pung
26.T
ulan
gBaw
ang
50.0
0050
.000
27. L
ampu
ngUt
ara
55.0
0055
.000
Jaba
r28
.Gar
ut50
.000
50.0
0029
.Cia
njur
55.0
0055
.000
Jate
ng30
.Kab
.Sem
aran
g50
.000
50.0
0031
.Cila
cap
55.0
0055
.000
32.S
rage
n60
.500
60.5
0033
.Pur
balin
gga
66.5
5066
.550
Jatim
34.P
acita
n50
.000
50.0
0035
.Mag
etan
55.0
0055
.000
36.P
onor
ogo
60.5
0060
.500
37.J
embe
r66
.550
66.5
50Ka
lbar
38.S
amba
s50
.000
50.0
00Ka
lsel
39.B
atol
a50
.000
50.0
0040
.Tap
in55
.000
5500
041
.Ban
jar
60.5
0060
.500
42.K
ota
Banj
arba
ru66
.550
6655
043
.HST
73.2
0573
.205
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Lam
pira
n �0
. (La
njut
an)
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
Prov
insi
Kabu
pate
n20
0620
0720
0820
0920
10To
tal
Kalte
ng44
.Kot
awar
ingin
Tmr
50.0
000
50.0
00
45.S
ukam
aran
55.0
0055
.000
Kaltim
46.K
utai
Timur
50.0
0050
.000
NTB
47.S
umba
wa50
.000
50.0
00
NTT
48.S
oE50
.000
50.0
00
Sulte
ng49
.Don
ggal
a50
.000
50.0
00
50.M
orow
ali55
.000
55.0
00
51.P
erigi
Mou
tong
60.5
0060
.500
Sultr
a52
.Mun
a50
.000
050
.000
53.K
onaw
eSel
atan
55.0
0055
.000
Sulse
l54
.Mam
uju
50.0
0050
.000
55.B
anta
eng
55.0
0055
.000
56.B
uluk
umba
60.5
0060
.500
57.P
angk
ep66
.550
66.5
50
Papu
a58
.Nab
ire50
.000
50.0
00
Tota
l(ha)
1.10
0.00
071
5.00
054
4.50
053
2.40
029
2.82
03.
184.
720
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Lam
pira
n �0
. (La
njut
an)
�2
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Lam
pira
n11
.An
alisi
skeb
utuh
anm
ekan
isasi
perta
nian
kom
odita
sjer
uk(p
emer
asje
ruk/oran
gesqueezer
)Per
prov
insi
Pros
pek
Kebu
tuha
nAl
sin(u
nit)
Tota
lInve
stas
i6)(Ju
taRp
)No
.Pr
ovin
siTo
tal
prod
uksi1
)
(ton/
th)
Prod
uksi
ygdi
-pr
oses
2)
(ton/
th)
Kapa
-sit
asAl
sin3)
(ton/
th)
Jum
lah
kebu
-tu
han
(uni
t)
Kete
r-se
diaa
nAs
lin4)
(uni
t)
Keku
-ra
ngan
(uni
t)
Harg
aAl
sin (juta
Rp)
2005
2010
5)20
0520
101 2 3 4 5 6 7 8 9
D.IA
ceh
Sum
ater
aUt
ara
Sum
ater
aBa
rat
Riau
Jam
biSu
mat
era
Sela
tan
Beng
kulu
Lam
pung
Bang
kaBe
litung
31.4
8943
2.43
154
.491
57.8
147.
437
57.6
646.
187
76.3
175.
274
3.77
951
.897
6.53
96.
938
892
6.92
074
29.
158
633
200
200
200
200
200
200
200
200
200
19 259 33 35 4 35 4 46 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 259 33 35 4 35 4 46 3
15 15 15 15 15 15 15 15 15
19 410 46 35 6 47 5 85 15
579
12.5
551.
402
1.06
219
31.
433
139
2.60
444
7
283
6.14
968
752
0 94 702 68
1.27
521
9
8.39
618
2.16
920
.340
15.4
152.
796
20.7
872.
014
37.7
866.
488
Sum
ater
a72
9.10
487
.492
437
043
766
720
.413
9.99
829
6.19
110 11 12 13 14 15
DKIJ
akar
taJa
waBa
rat
Jawa
Teng
ahD.
IYog
yaka
rtaJa
waTim
urBa
nten
122
.225
25.1
312.
498
421.
829
1.89
3
02.
667
3.01
630
050
.619 22
7
200
200
200
200
200
200
0 13 15 125
3 1
0 0 0 0 0 0
0 13 15 125
3 1
15 15 15 15 15 15
0 13 15 370
9 2
040
846
2 8721
.725 48
020
022
6 4310
.841 24
05.
926
6.70
11.
260
315.
254
701
Jawa
473.
577
56.8
2926
40
264
742
22.7
3211
.134
329.
841
16 17 18
Bali
NTB
NTT
68.8
473.
994
23.8
97
8.26
247
92.
868
200
200
200
41 2 14
0 0 0
41 2 14
15 15 15
63 8 14
1.92
425
543
9
942
125
215
27.9
203.
698
6.37
2Ba
lidan
Nusa
Teng
gara
96.7
3811
.609
580
5885
2.61
81.
282
37.9
90
19 20 21 22
Kalim
anta
nBa
rat
Kalim
anta
nTe
ngah
Kalim
anta
nSe
lata
nKa
liman
tan
Timur
49.4
352.
400
75.7
873.
807
5.93
228
89.
094
457
200
200
200
200
30 1 45 2
0 0 0 0
30 1 45 2
15 15 15 15
610 1
181 2
18.6
95 445.
545 70
9.15
7 222.
716 34
271.
270
640
80.4
631.
015
Kalim
anta
n13
1.42
915
.771
790
7979
524
.354
11.9
2935
3.38
8
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
��
Pros
pek
Kebu
tuha
nAl
sin(u
nit)
Tota
lInve
stas
i6)(Ju
taRp
)No
.Pr
ovin
siTo
tal
prod
uksi1
)
(ton/
th)
Prod
uksi
ygdi
-pr
oses
2)
(ton/
th)
Kapa
-sit
asAl
sin3)
(ton/
th)
Jum
lah
kebu
-tu
han
(uni
t)
Kete
r-se
diaa
nAs
lin4)
(uni
t)
Keku
-ra
ngan
(uni
t)
Harg
aAl
sin (juta
Rp)
2005
2010
5)20
0520
10
23 24 25 26 27
Sula
wesi
Utar
aSu
lawe
siTe
ngah
Sula
wesi
Sela
tan
Sula
wesi
Teng
gara
Goro
ntal
o
1.28
17.
109
68.7
3217
.094 51
6
154
853
8.24
82.
051 62
200
200
200
200
200
1 4 41 10 0
0 0 0 0 0
1 4 41 10 0
15 15 15 15 15
1 4 41 28 0
24 132
1.26
384
2 9
12 65 619
413 5
342
1.92
218
.326
12.2
24 138
Sula
wesi
94.7
3211
.368
570
5774
2.27
11.
112
32.9
5028 29 30
Mal
uku
Mal
uku
Utar
aPa
pua
3.05
616
81.
020
367 20 122
200
200
200
2 0 1
0 0 0
2 0 1
15 15 15
3 0 1
107 3 24
52 2 12
1.55
0 45 343
Mal
uku
dan
Papu
a4.
244
509
30
34
134
651.
937
Indo
nesia
1.52
9.82
418
3.57
991
80
918
2.36
872
.521
35.5
211.
052.
298
Kete
rang
an:
1)Da
tata
hun
2003
,Sta
tistik
Perta
nian
2004
.Pus
atDa
tada
nIn
form
asiP
erta
nian
,Dep
arte
men
Perta
nian
.2)
Tota
ljeru
kya
ngbi
sadi
pera
stah
un20
05:(
a)25
%da
ri30
%to
talp
rodu
ksi,d
an(b
)15%
dari
30%
tota
lpro
duks
igra
deke
cil(D
).3)
Kapa
sitas
inpu
talsi
npe
mer
as=
400
kg/ja
m,8
jam
kerja
/har
i,60
hari/
tahu
n.4)
Belu
mte
rsed
iadi
pasa
ran.
5)Pr
ospe
kpe
nggu
naan
alsin
pem
eras
jeru
kdi
sam
ping
men
ingk
atka
rena
pertu
mbu
han
prod
uksi,
juga
ditin
gkat
kan
pros
enta
sepe
maa
nfaa
tan
jeru
kru
sak
(75%
)dan
pros
enta
seje
ruk
grad
eke
cilm
enca
pai1
00%
dari
30%
tota
lpro
duks
iyan
gm
erup
akan
grad
eD
dala
mra
ngka
men
ekan
loss
es,m
enin
gkat
kan
gizim
asya
raka
tser
tani
lait
amba
hpe
tani
.6)
Inve
stas
itah
un20
10di
perh
itung
kan
dari
perta
mba
han
unit
alsin
dari
tahu
n20
05.
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com
Lam
pira
n ��
. (La
njut
an)
��
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk
Lam
pira
n12
.Re
kapi
tula
sike
butu
han
inve
stas
ikom
odita
sjer
uk,2
005
–20
10(R
p)
Bidang
Investasi
RT/K
onsumen
Perusaha
anPe
merintah
Total
1.Pe
ngem
bang
anse
ntra
prod
uksi
a.Sk
ala
besa
r-
136,
40M
-13
6,40
Mb.
Skal
ake
cil3,
34Tr
--
3,34
Tr2.
Usah
aIn
dust
riPe
rben
ihan
-27
,75
M-
27,7
5M
3.Us
aha
Indu
stri
Peng
olah
ana.
Skal
abe
sar
-3,
08Tr
-3,
08Tr
b.Sk
ala
kecil
/RT
271,
84Jt
--
271,
84Jt
4. In
vest
asiu
ntuk
Pusa
tAg
rokli
nik
--
7,41
M7,
41M
5.PackingHo
use
-3,
18M
-3,
18M
6.Al
atPe
mer
asJe
ruk
-1,
05Tr
-1,
05Tr
Tota
l3,
34Tr
4,30
Tr3,
82M
7,64
TrKe
tera
ngan
M=
Milia
rRp;
Tr=
Triliu
nRp
.
crea
ted
with
pdfF
acto
ryPr
o tri
alve
rsio
nw
ww
fact
ory.
com