ibuprofen

2
Ibuprofen merupakan derivate asam propionat.Obat ini bersifat analgesic dengan daya anti inflamasi yang tidak terlalu kuat. Ibuprofen bekerja dengan menghambat enzim yang menghasilkan rasa sakit, yang disebut prostaglandin. Meskipun tersedia bebas, namun penggunaan ibuprofen yang sering dan terus menerus dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran pencernaan, anemia, dan masalah kesehatan serius lainnya. Berikut adalah beberapa efek samping jangka panjang ibuprofen: 1. Perdarahan Gastrointestinal Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah potensi bahaya ibuprofen terhadap sistem pencernaan. Efek samping tersebut diantaranya adalah peradangan, ulserasi, dan perforasi lambung atau usus. Efek ini dapat menyebabkan bahaya yang serius bahkan berakibat fatal, terutama pada orang yang berusia lanjut. Orang dengan riwayat ulkus lambung atau usus, perdarahan internal, atau masalah sistem pencernaan kronis, seperti Crohn’s disease, harus menggunakan ibuprofen dengan hati-hati. Risiko perdarahan gastrointestinal akan meningkat seiring dengan lama dan kuantitas ibuprofen digunakan. 2. Efek Kardiovaskular Penggunaan ibuprofen yang sering atau setiap hari akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke pada beberapa kelompok orang berisiko tinggi. Ibuprofen juga bisa menyebabkan atau memperburuk hipertensi, salah satu faktor risiko serangan jantung dan stroke. Untuk mengurangi risiko kardiovaskular, gunakan ibuprofen dengan dosis efektif yang terendah untuk jangka waktu yang terpendek, serta hindari penggunaan ibuprofen bersamaan dengan obat NSAIDs lain atau pengencer darah. 3. Kerusakan Ginjal

Upload: claudia-katerine

Post on 21-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Ibuprofen

Ibuprofen merupakan derivate asam propionat.Obat ini bersifat analgesic dengan daya anti inflamasi yang tidak terlalu

kuat.

Ibuprofen bekerja dengan menghambat enzim yang menghasilkan rasa sakit, yang disebut prostaglandin.

Meskipun tersedia bebas, namun penggunaan ibuprofen yang sering dan terus menerus dalam jangka panjang dapat

meningkatkan risiko perdarahan saluran pencernaan, anemia, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Berikut adalah beberapa efek samping jangka panjang ibuprofen:

1. Perdarahan Gastrointestinal

Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah potensi bahaya ibuprofen terhadap sistem pencernaan.  Efek samping

tersebut diantaranya adalah peradangan, ulserasi, dan perforasi lambung atau usus.

Efek ini dapat menyebabkan bahaya yang serius bahkan berakibat fatal, terutama pada orang yang berusia lanjut.

Orang dengan riwayat ulkus lambung atau usus, perdarahan internal, atau masalah sistem pencernaan kronis, seperti

Crohn’s disease, harus menggunakan ibuprofen dengan hati-hati.

Risiko perdarahan gastrointestinal akan meningkat seiring dengan lama dan kuantitas ibuprofen digunakan.

2. Efek Kardiovaskular

Penggunaan ibuprofen yang sering atau setiap hari akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke pada beberapa

kelompok orang berisiko tinggi.

Ibuprofen juga bisa menyebabkan atau memperburuk hipertensi, salah satu faktor risiko serangan jantung dan stroke.

Untuk mengurangi risiko kardiovaskular, gunakan ibuprofen dengan dosis efektif yang terendah untuk jangka waktu yang

terpendek, serta hindari penggunaan ibuprofen bersamaan dengan obat NSAIDs lain atau pengencer darah.

3. Kerusakan Ginjal

Penggunaan ibuprofen dalam jangka panjang juga berisiko merusak ginjal dan membuat ginjal menjadi tidak berfungsi

dengan baik.

Kondisi ini dikenal dengan renal papillary necrosis, dimana bagian ginjal yang berfungsi untuk mengkonsentrasikan urin

tidak berfungsi lagi. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh penggunaan ibuprofen atau obat NSAIDs lainnya.

Orang yang memiliki risiko terbesar terkena efek samping ginjal karena ibuprofen adalah mereka yang memiliki pre-

penyakit ginjal sebelumnya dan orang yang berusia lanjut.

Page 2: Ibuprofen

4. Anemia

Penggunaan ibuprofen dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan anemia. Hal ini disebabkan oleh hilangnya darah di

saluran pencernaan, retensi cairan, atau penghancuran hemoglobin karena obat.

Anemia akibat kekurangan zat besi pada beberapa orang terjadi akibat sering menggunakan ibuprofen atau obat NSAIDs

lainnya.

Karena anemia bisa menjadi salah satu tanda masalah kesehatan yang lebih serius, maka penggunaan ibuprofen jangka

panjang harus diiringi dengan pemeriksaan kadar hemoglobin rutin.[]

Pada kasus ini penggunaan ibuprofen bersama aspirin mengantagonis efek aspirin terhadap trombosit sehingga meniadakan sifat kardioprotektif aspirin.