identitas mahasiswa

7
MARDALLI SIMAMORA, 3450407105 Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Proses Peradilan : Studi Kasus tentang Putusan Pengadilan Militer atas Perkosaan Anak oleh Anggota Militer di

Upload: derek-powers

Post on 30-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MARDALLI SIMAMORA, 3450407105 Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Proses Peradilan : Studi Kasus tentang Putusan Pengadilan Militer atas Perkosaan Anak oleh Anggota Militer di Pengadilan Militer II-10 Semarang. Identitas Mahasiswa. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Identitas Mahasiswa

MARDALLI SIMAMORA, 3450407105

Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Proses Peradilan : Studi Kasus tentang Putusan Pengadilan Militer atas Perkosaan Anak oleh Anggota Militer di Pengadilan Militer II-10 Semarang

Page 2: Identitas Mahasiswa

Identitas Mahasiswa - NAMA : MARDALLI SIMAMORA - NIM : 3450407105 - PRODI : Ilmu Hukum - JURUSAN : Hukum dan Kewarganegaraan - FAKULTAS : Hukum - EMAIL : pranoto_mora pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Dr. Indah Sri Utari, S.H., M.Hum. - PEMBIMBING 2 : Anis Widyawati, S.H., M.H. - TGL UJIAN : 2011-08-22

Page 3: Identitas Mahasiswa

JudulPerlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Proses Peradilan : Studi Kasus tentang Putusan Pengadilan Militer atas Perkosaan Anak oleh Anggota Militer di Pengadilan Militer II-10 Semarang

Page 4: Identitas Mahasiswa

AbstrakSimamora, Mardalli. 2011. Perlindungan Hukum terhadap Anak dalam ProsesPeradilan: Studi Kasus tentang Putusan Pengadilan Militer atas Perkosaan Anakoleh Anggota Militer di Pengadilan Militer II-10 Semarang. Sarjana Hukum.Fakultas Hukum. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: DR. Indah Sri UtariS.H., M.Hum. Anis Widyawati S. H., M.H., 93 halaman.Kata Kunci: Perlindungan Anak, Proses Peradilan Militer.Aparat Militer dan Anak adalah dua pihak yang dilindungi denganperaturan perundang-undangan khusus. Aparat militer terikat dan tunduk padaperaturan perundang-undangan tentang militer. Aparat yang melakukan tindakpidana mengikuti hukum pidana militer dan pengadilan militer. Sedangkan anaksebagai korban tindak pidana mempunyai hak-hak yang secara yuridis telahdilindungi dalam peraturan perundang-undangan tentang perlindungan anak,khusunya Undang-undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Apa bentuk perlindunganhukum terhadap anak dalam proses peradilan di pengadilan militer? (2)Bagaimana Putusan Pengadilan Militer Nomor: PUT/11-K/PM.II-10/AD/III/2010,dilihat dari Undang-undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak?Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bentuk perlindungan hukumanak dalam proses peradilan di Pengadilan Militer. (2) Mengetahui apakahPutusan Pengadilan Militer Nomor: PUT/11-K/PM.II-10/AD/III/2010, tanggal 22Maret 2010 telah sesuai undang-undang perlidungan anak.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berlokasi di Indonesiadengan Objek penelitian suatu putusan. Alat dan teknik pengumpulan datamenggunakan dokumen dan studi kepustakaan.Hasil penelitian, 1) bentuk perlindungan yang diberikan dan diterapkanoleh Pengadilan Militer II-10 Semarang antara lain: (1) Penahanan terdakwa. (2)Menyamarkan identitas anak yang terlibat dalam perkara. (3) Memberikankesempatan bagi anak/korban untuk memberikan keterangan. (4) Pada saatpersidangan anak didampingi oleh orang tua dan saudari/kakak. (5) Layanankesehatan dengan hasil Visum et Repertum. (6) Memidana terdakwa denganpidana penjara dan pidana denda serta pemecatatan dari dinas militer. 2) Dilihatdari perspektif Undang-undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anakbahwa putusan yang memidana pelaku kekerasan terhadap anak belummemberikan perlindungan hukum. Putusan tersebut yang memidana pelakukekerasan kurang sesuai dengan Undang-undang No. 23 tahun 2002 TentangPerlindungan Anak yaitu mengenai pidana dendanya.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwaperlindungan terhadap anak yang diberikan oleh Pengadilan Militer II-10Semarang belum seluruhnya sesuai dengan hukum perlindungan anak.Pemidanaan terdakwa dengan pidana denda kurang sesuai dengan Undang-undangNo. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Saran yang dapat dikemukakanviii9dari penelitian ini adalah (1) Pemidanaan terdakwa seyogyanya mengacu padaUndang-undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. (2) Setelahproses peradilan para pihak termasuk penegak hukum seharusnya perlu jugamemberikan perlindungan memperhatikan kepentingan anak korban kekerasanyaitu tentang masa depan anak.

Page 5: Identitas Mahasiswa

Kata KunciPerlindungan Anak, Proses Peradilan Militer.

Page 6: Identitas Mahasiswa

Referensi

Page 7: Identitas Mahasiswa

Terima Kasihhttp://unnes.ac.id