ikkom - tugas minggu pertama - immanuel van donn batubara.docx

16

Click here to load reader

Upload: immanuel-van-donn-batubara

Post on 16-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Laporan Minggu Pertama

LAPORAN STASE BAGIAN IKKOMMasa Stase : 27 - 1 Mei 2015

Oleh:Stephen J. R. Masengi 13014101034Immanuel V. D. Batubara 13014101150Anggreiny Tumimomor - 13014101135

Masa KKM :27 April 7 Juni 2015

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SAM RATULANGIMANADO2015

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MINGGU PERTAMA

Oleh:Stephen J. R. Masengi 13014101034Immanuel V. D. Batubara 13014101150Anggreiny Tumimomor - 13014101135Masa KKM: 27 April 7 Juni 2015

Telah dibacakan/dilaporkan pada tanggal Mei 2015Serta disetujui oleh:

Dosen Pembimbing I

dr. Dina V. Rombot, M.KesDosen Pembimbing II

dr. Ronald I. Ottay, M.Kes

PROFIL PUSKESMAS

1. Pengertian PuskesmasMenurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004, puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.a. Unit Pelaksana TeknisSebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota (UPTD). Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.b. Pembangunan KesehatanPembangunan Kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.c. Pertanggungjawaban PenyelenggaraanPenanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.d. Wilayah KerjaSecara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu Kecamatan. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

2. Visi PuskesmasVisi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama, yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu, serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan setempat.

3. Misi PuskesmasMisi Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampat negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari yang bersangkutan.

MANAJEMEN PUSKESMAS

Manajemen puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematis untuk menghasilkan keluaran puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajemen. Terdapat 3 fungsi manajemen puskesmas yang dikenal yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Semua fungsi manajemen yang digunakan oleh puskesmas diadaptasi dari fungsi manajemen yang dikemukanan oleh Terry yang terdiri dari:1. Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang harus dimulai dengan merumuskan tujuan puskesmas sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya.2. Organizing (perorganisasian) adalah serangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya yang dimiliki puskesmas dan memanfaatkan secara efisien untuk mencapai tujuan puskesmas.3. Actuating (penggerakan pelaksanaan) adalah proses pembimbingan kepada staf agar mampu dan mau bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki serta dukungan sumber daya yang tersedia.4. Controling (pengawasan/pembimbingan) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai rencana yang sudah disusun dan mengadakan perbaikan jika terjadi penyimpangan.5. Evaluating (penilaian) adalah proses untuk menentukan nilai atau tingkat keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta memberikan saran-saran yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan program.Model Manajemen PuskesmasUntuk dapat mewujudkan visi, misi, dan tujuan Puskesmas diperlukan model manajemen yang cocok dan efektif untuk puskesmas. Beberapa model manajemen puskesmas antara lain; model manajemen ARRIF, model manajemen ERIIME, model manajemen POAC/E dan model manajemen P1-P2-P3.Sesuai dengan petunjuk teknis BOK model yang digunakan dalam manajemen puskesmas adalah model manajemen P1-P2-P3 (Kementrian Kesehatan 2012). Manajemen terdiri dari P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan), dan P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian).1. P1 (Perencanaan) Puskesmas: Microplanning PuskesmasMicroplanning Puskesmas adalah penyusunan rencana lima tahunan dengan tahapan tiap-tiap tahun ditingkat puskesmas. Tujuan umum Microplanning Puskesmas adalah meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas yang mempunyai daya ungkit terbesar terhadap penurunan angka kematian bayi, anak balita, dan fertilitas dalam wilayah kerjanya yang pada gilirannya dapat meningkatkan fungsi puskesmas. Sedangkan tujuan khusunya adalah (1) mengembangkan dan membina pos-pos pelayanan terpadu KB Kesehatan di desa-desa wilayah kerja Puskesmas, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan masalah yang dihadapi sehingga dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. (2) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan, dan (3) meningkatkan kemampuan staf puskesmas dalam berfikir secara analitik dan mendorong untuk berinisiatif untuk mengembangkan kreasi dan motivasi.

2. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan)Tujuan penggerakan dan pelaksanaan puskesmas adalah meningkatkan fungsi puskesmas melalui peningkatan kemampuan tenaga puskesmas untuk bekerja sama dalam tim dan membina kerja sama lintas program dan lintas sektor. Komponen P2 puskesmas dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas yang terdiri dari 4 komponen yang meliputi:(1) Penggalangan kerja sama tim yaitu lokakarya yang dilaksanakan setahun sekali di dalam rangka meningkatkan kerja sama antara petugas puskesmas untuk meningkatkan fungsi puskesmas, melalui suatu proses dinamika kelompok yang diikuti dengan analisis beban kerja masing-masing tenaga yang dikaitkan dengan berbagai kelemahan penampilan kerja puskesmas menurut hasil Stratifikasi Puskesmas.(2) Penggalangan kerja sama lintas sektor yaitu dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor terkait melalui suatu pertemuan lintas sektor setahun sekali.(3) Rapat kerja tribulan lintas sektor, sebagai tindak lanjut pertemuan penggalangan kerja sama lintars sektor untuk mengkaji hasil kegiatan kerja sama dan memecahkan masalah yang dihadapi.(4) Lokakarya mini bulanan puskesmas yaitu pertemuan antara tenaga puskesmas pada setiap akhir bulan untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja bulan yang lalu dan membuat rencana kegiatan di bulan yang akan datang.Adapun tujuan Lokakarya mini puskesmas adalah:(a) Disampaikannya hasil rapat dari tingkat kabupaten, kecamatan, dan lain sebagainya.(b) Diketahuinya hasil dan evaluasi kegiatan puskesmas bulan yang lalu.(c) Diketahuinya hambatan dan masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu.(d) Dirumuskannya cara pemecahan masalah.(e) Disusunnya rencana kerja harian petugas selama satu bulan yang akan datang.(f) Diberikannya tambahan pengetahuan baru bagi peserta rapat.(g) Disusunnya Plan of Action (POA) baik POA tahunan maupun bulanan.(h) Diketahuinya masalah di Puskesmas berdasarkan hasil stratifikasi puskesmas.

3. P3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian): Stratifikasi PuskesmasStratifikasi puskesmas adalah upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja puskesmas dengan mengelompokkan puskesmas dalam tiga strata puskesmas yaitu:a. Puskesmas dengan prestasi kerja baik (strata I)b. Puskesmas dengan prestasi kerja cukup (strata II)c. Puskesmas dengan prestasi kerja kurang (strata III)

UPAYA KESEHATAN

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi tiga (3), yakni:1. Upaya Kesehatan WajibUpaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:a. Upaya Promosi Kesehatanb. Upaya Kesehatan Lingkunganc. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencanad. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakate. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menularf. Upaya Pengobatan

2. Upaya Kesehatan PengembanganUpaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yakni:a. Upaya Kesehatan Sekolahb. Upaya Kesehatan Olahragac. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakatd. Upaya Kesehatan Kerjae. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulutf. Upaya Kesehatan Jiwag. Upaya Kesehatan Matah. Upaya Kesehatan Usia Lanjuti. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.

3. Upaya Kesehatan PenunjangMerupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan puskesmas, yang terdiri dari 2 yakni:a. Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakatb. Upaya pencatatan pelaporan