implementasi pembelajaran pendidikan agama islam dalam

75
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENANAMAN NILAI SOSIAL SISWA DI SMK NEGERI 2 KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agam Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar JULIANA 105 192 338 15 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H / 2019 M

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM PENANAMAN NILAI SOSIAL SISWA DI SMK NEGERI 2

KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi

Pendidikan Agam Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

JULIANA

105 192 338 15

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H / 2019 M

Page 2: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
Page 3: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
Page 4: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
Page 5: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

ABSTRAK

JULIANA, 10519233815. 2019. Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) dalam penanaman nilai Sosial Siswa di SMK Negeri 2 Kabupaten

Gowa. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar, dibimbing oleh Abdul Aziz Muslimin dan

Ya‟kub.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk

mengetahui Bagaiamana implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam di

SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa, Bagaimana penanaman nilai sosial di SMK

Negeri 2 Kabupaten Gowa, Apa faktor pendukung dan penghambat implementasi

pembelajaran pendidikan agama Islam di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa.

Penelitian ini di laksanakan di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa yang

berlangsung 2 bulan mulai Agustus sampai Oktober 2019. Metode pengumpulan

data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Subjek dalam penelitian yaitu guru dan siswa di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, menunjukkan bahwa

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat memberikan sumbangsih dalam

penanaman nilai sosial dapat meningkatkan kedisiplinan, mengajarkan sifat sabar,

dan dapat melatih sikap taat dan patuh. Dan juga dapat membangun ukhuwah

islamiyah , dapat menumbuhkan sikap saling tolong menolong, dapat

menumbuhkan sikap peduli pada orang lain, dapat mencegah perbuatan keji dan

munkar.

Kata kunci: Pembelajaran pendidikan agama Islam, Nilai sosial

Page 6: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

KATA PENGANTAR

Sebuah kata yang paling indah dan patut peneliti ucapkan Alhamdulillah

dan syukur kepada Allah swt. Yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya berupa nikmat, kekuatan dan kemampuan yang tercurah pada diri peneliti

sehingga di berikan kemudahan dalam usaha untuk menyelesaikan skripsi dengan

judul “Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Penanaman

Nilai Sosial Siswa di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa” . penulisan skripsi ini

dimaksudkan sebagai persyaratan dalam penyelesaian studi pada Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai hambatan dan

tantangan, dikarenakan waktu, biaya, tenaga serta kemampuan penulis yang

sangat terbatas. Namun berkat bimbingan, motivasi, bantuan dan sumbangan

pemikiran dari berbagai pihak, segala hambatan dan tantangan yang dihadapi

penulis dapat teratasi. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat penulis

menghaturkan trimah kasih kepada Dr. Abdul Aziz Muslimin,S.Ag.,M.Pd.I dan

Ya’kub S, Pd I., M.Pd I selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktu dan tenaga, dalam memberikan arahan, petunjuk dan

motivasi kepada penulis mulai dari penyusunan usulan penelitian hingga

selesainya skripsi ini. Selanjutnya ucapan terima kasih dihanturkan kepada:

Page 7: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

1. Kedua orang tua tercinta bapak Abdul Malik dan Ibu Syamsiah, yang tiada

henti-hentinya mendoakan, memberi dorongan moril maupun materi

selama menempuh pendidikan. Terima kasih atas doa, motivasi dan

bantuannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.MM. Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar

3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, Dekan Fakultas Agama Islam

4. Dr Amirah Mawardi. M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

5. Dr. Abdul Aziz Muslimin,S.A.g.,M.Pd.I, dosen pembimbing I yang telah

banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dan

mengajarkan peneliti dalam penyusunan skripsi.

6. Ya‟kub S, Pd I., M.Pd I, dosen pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dan

mengajarkan peneliti dalam penyusunan skripsi.

7. Kepada semua Dosen dan staf prodi pendidikan Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Drs. Muhammad Yusuf selaku kepala sekolah SMKN 2 Kabupaten Gowa,

yang telah bersedia menerima proses penelitian saya untuk mengabdikan

diri, serta guru-guru, staf tata usaha.

9. Kepada sahabat-sahabatku dan teman-teman khususnya PAI B angkatan

2015 terima kasih atas motivasi dan dukungan serta kerja sama yang kita

bagi bersama.

Page 8: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

10. Serta semua pihak yang tidak sempat saya tuliskan satu persatu, yang telah

memberikan bantuannya kepada peneliti baik secara langsung maupun

tidak langsung, semoga menjadi amal ibadah di sisi-Nya.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan

informasi bagi pembaca, dan semoga kebaikan dan keikhlasan serta bantuan

dari semua pihak bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal

Alamiin..

Makassar, 11 Muharram 1441 H

11 September 2019 M

JULIANA

105 192 338 15

Page 9: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................ii

PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................................... iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH .................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL...................................................................................................xii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Dalam Pendidikan ............................................................ 7

1. Pengertian Belajar ............................................................................. 7

2. Pengertian Pembelajaran ................................................................... 8

B. Pendidikan Agama Islam ........................................................................ 8

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................................. 8

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ...................................................... 9

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ........................................ 13

Page 10: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

C. Nilai Sosial ............................................................................................. 21

1. Pengertian Nilai Sosial ..................................................................... 21

2. Aspek-Aspek kepedulian Sosial ....................................................... 22

3. Tinjauan Islam Tentang Nilai-Nilai Sosial ...................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 31

B. Lokasi dan Objek Penelitian .................................................................. 32

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian ................................................... 32

D. Sumber Data ........................................................................................... 33

E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 34

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 35

G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 38

1. Sejarah dan Profil SMK Negeri 2 Gowa ......................................... 38

2. Keadaan Siswa ................................................................................ 38

3. Letak Geografis SMK Negeri 2 Gowa ............................................ 40

4. Visi, Misi dan Tujuan ...................................................................... 41

5. Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan ................................... 42

6. Jumlah dan Keadaan Bangunan ...................................................... 44

B. Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri

2 kabupaten Gowa ................................................................................. 45

C. Penanaman nilai Sosial Siswa di SMKN 2 Kabupaten Gowa .............. 49

Page 11: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

D. Faktor Pendukung dan penghambat Implementasi Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dalam penanaman nilai Sosial siswa di SMK

Negeri 2 Kabupaten Gowa .................................................................... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 57

B. Saran ...................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 12: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

DAFTAR TABEL

Nomor Uraian Halaman

1. Keadaan Siswa .............................................................................................38

2. Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan ................................................42

3. Jumlah dan Keadaan Bangunan ...................................................................44

Page 13: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Implementasi Pendidikan Agama Agama Islam merupakan suatu usaha

penanaman aqidah Islam kepada peserta didik sebagai generasi Islam untuk

memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta bersedia

mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam setiap waktu, kapanpun dan dimanapun

berada.

Selanjutnya pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan selalu

mengalami perubahan, perkembangan dan perbaikan sesuai dengan

perkembangan di segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam

bidang pendidikan meliputi berbagai komponen yang terlibat di dalamnya baik itu

pelaksanaan pendidikan di lapangan (kompetensi guru dan kualitas tenaga

pendidik), mutu pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana

pendidikan dan mutu manejemen pendidikan termasuk perubahan dalam metode

dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif. Upaya perubahan dan perbaikan

tersebut bertujuan membawa kualitas pendidikan Indonesia lebih baik. Undang-

undang Negara Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional;

Bahwa pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 mengamanatkan Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial.

Page 14: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

“Bahwa undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

mengamanatkan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka

mencerdaskan klehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang”

“Bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan

kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi

manajemen pendidikan untuk m enghadapi tantangan sesuai dengan

tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu

dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan

berkesinambungan.”1

Pendidikan Agama Islam pada hakikatnya adalah pendidikan yang

berdasarkan atas Al-qur‟an dan sunnah, bertujuan membantu perkembangan

manusia menjadi lebih baik. Pada dasarnya manusia lahir dalam keadaan fitrah,

dan bertauhid, pendi dikan sebagai upaya seorang untuk mengembangkan potensi

tauhid agar dapat mewarnai kualitas kehidupan pribadi seseorang.2 Pendidikan

agama islam lahir sebagai upaya untuk meningkatkan potensi spiritual dan

membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.3

Sebagaimana firman Allah SWT dala (QS: Al-A‟raf 7:96).

1 Flavianus Darman, Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional & Undang-undang N0 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta:Transmedia

pustaka,2007 2 Chabib thoha, kapita selekta pendidikan islam. Pustaka pelajar, Yogyakarta, 1996.

Hlm. 25 3 Lampiran 3 standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SMA, MA, SMALB,

SMK, dan MAK. Peraturan materi Prendidikan Nasional Republik Indonesia No 22 Tahun 2006

tentang standar isi.

Page 15: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

4

:aanhamTjreT

”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah

kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi

mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka

disebabkan perbuatannya.”

Proses pendidikan berlangsung tanpa alasan atau tujuan. pengajaran

merupakan proses yang berfungsi membimbing peserta didik di dalam kehidupan

yakni membimbing perkebangan diri sesuai dengan tugas-tugas perkembangan

yang harus dijalankan oleh peserta didik itu. Tugas perkembangan tersebut

mencakup kebutuhan hidup baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.

Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu usaha yang dilaksanakan untuk

membantu peserta didik agar dapat tumbuh berkembang sesuai dengan maksud

dan tujuan pendidikan. Dalam konteks proses belajar di sekolah atau madrasah,

pembelajaran tidak dapat terjadi dengan sendirinya, yakni peserta didik belajar

berinteraksi dengan lingkungannya seperti yang terjadi dalam proses belajar di

masyarakat (sosial learning).5

Q.S Luqman ayat 13:

6

Terjemahnya:

4 Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta: Bumi Restu, 2002

5 Irwin hidayat, pengaruh pembelajaran pai terhadap karakter sosil care peserta didik,

2016. h.26. 6 Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta: Bumi Restu, 2002

Page 16: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

“Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia

memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah

benar-benar kezaliman yang besar".

Ayat diatas adalah bagaimana proses Luqman ketika memberikan

pendidikan pada anaknya. Luqman mengajarkan anaknya untuk tidak

mempersekutukan Allah dan melakukan kezaliman. Hal ini menunjukkan bahwa

ajaran luqman, yangmerupakan teladan pendidikan dalam sejarah islam,

mengedepankan Tauhid sebagai landasannya.

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial, yang artinya manusia itu

tidak akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Namun terkadang hati

manusia terbesit rasa sombong dan terlalu membanggakan diri sehingga ia lupa

akan dirinya sendiri, siapa dia dan untuk apa dia hidup. Dalam hidup

bermasyarakat perlu adanya kepedulian antara manusia satu dan manusia lainnya.

Rasulullah pun mengajak umatnya untuk peduli kepada sesama makhluk Allah,

dan saling bergotong-royong untuk saling membantu. Dan meringankan

penderitaan orang lain sangat dianjurkan untuk umat Rasulullah SAW.

Sebagai makhluk sosial pula manusia membutuhkan orang lain. Tidak

hanya sebagai teman dalam kesendirian, tetapi juga partner dalam melakukan

sesuatu. Baik itu aktivitas ekonomi, sosial, budaya, politik maupun amal

perbuatan yang terkait dengan ibadah kepada Allah SWT. Disinilah tercipta

hubungan untuk saling tolong menolong antara manusia satu dengan yang

lainnya. Allah SWT, mamberikan kaidah/panduan agar dalam melakukan tolong

menolong itu seyongyanya ketika kita melakukan hal-hal yang baik, tidak

Page 17: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

bertentangan dengan kaidah-kaidah keagamaan maupun budaya atau norma yang

berlaku di masyarakat di mana kita tinggal.

Dapat disimpulkan tujuan dari penanaman nilai sosial adalah agar peserta

didik memiliki nilai-nilai sosial dan menjadi peserta didik yang mentaati semua

peraturan yang ada disekolah, dari mulai menggunakan berbagai macam metode

dalam pembelajara di kelas, memberikan sangsi jika ada peserta didik yang

melanggar peraturan, serta pemberian wawasan keagamaan melalui kegiata-

kegiatan disekolah. Melalui penanaman nilai-nilai sosial pada diri peserta didik

diharapkan akan mampu mewujudkan hal tersebut.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana implementasi pembelajaran pendidikan Agama Islam di SMK

Negeri 2 Kabupaten Gowa?

2. Bagaimana penanaman nilai sosial siswa di SMK Negeri 2 Kabupaten

Gowa?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran

pendidikan Agama Islam dalam penanaman nilai sosial siswa di SMK

Negeri 2 Kabupaten Gowa?

C. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui implementasi pembelajaran pendidikan agama islam di

SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa.

Page 18: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

2. Untuk mengetahui penanaman nilai sosial siswa di SMK Negeri 2

Kabupaten Gowa.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam penanaman nilai sosial

siswa di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa.

D. Manfaat penelitian

1. Secara Teoritis

Dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih pemikiran dalam

rangka memperkaya khazanah pendidikan Islam khususnya dalam

penanaman sikap kepedulian sosial siswa, serta diharapkan dapat

memberikan inspirasi dan motivasi bagi para peneliti untuk melakukan

penelitian lebih lanjut di bidang pendidikan Islam.

2. Secara Praktis

Sebagai bahan masukan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas

dalam upaya menumbuhkan sikap kepedulian sosial di SMK Negeri 2

Gowa. Dapat memberikan inspirasi bagi para guru, siswa, dan seluruh

yang berperan dalam pelaksanaan pendidikan Agama Islam, khususnya

dalam menerapkan sikap kepedulian sosial siswa demi tercapainya tujuan

pendidikan. Agar bisa menjadi bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya.

Page 19: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Dalam Pendidikan

Kemampuan manusia untuk menggunakan akalnya dalam memahami

lingkungannya merupakan potensi dasar yang memungkinkan manusia belajar,

dengan belajar manusia menjadi mampu melakukan perubahan dalam dirinya, dan

memang sebagian besar perubahan dalam diri manusia merupakan akibat dari

aktivitas belajar, oleh karena itu sangat wajar apabila belajar merupakan konsep

kunci dalam setiap kegiatan pendidikan. Mengajar adalah menyajikan ide,

problem atau pengetahuan dalam bentuk yang sederhana sehingga dapat dipahami

oleh setiap siswa. Pembelajaran merupakan terjemahan dari instruction dimana

sebelumnya dipadankan dengan istilah pengajaran.

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah proses penguasaan sesuatu yang dipelajari, maka dapat

diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau

penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Belajar memiliki tiga arti penting

yaitu:

a. Bahwa yang belajar akan mendapatkan ilmu yang dapat digunakan untuk

memecahkan segala masala yang dihadapinya di kehidupan dunia.

b. Manusia dapat mengetahui dan memahami apa yang dilakukannya karena

Allah sangat membenci orang tidak memiliki pengetahuan akan apa yang

7

Page 20: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

dilalikannya karena setiap apa yang diperbuat akan dimintai

pertanggungjawabannya.

c. Dengan ilmu yang dimilikinya mampu mengangkat derajatnya dimata Allah.

2. Pengertian pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses yang kompleks, didalamnya mencakup

kegiatan belajar dan kegiatan mengajar. Kegiatan belajar terutama terjadi pada

siswa dengan segala aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sedangkan kegiatan

mengajar diperankan oleh guru atau dosen dalam perannya sebagai fasilitator dan

desainer proses pembelajaran.

B. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan

Agama dan Pendidikan Keagamaan, pendidikan agama adalah pendidikan yang

memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan

peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-

kurangnya melalui mata pelajaran/ kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan (Pasal 1 ayat1). Sementara itu pengertian lebih spesifik tentang

Pendidikan Agama Islam menurut Muhaimin yakni sebagai usaha sadar, yakni

suatu kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang dilakukan secara

berencana dan sadar untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan

dan pengamalan ajaran agama Islam dari siswa di sekolah. 7

7 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung Remaja Rosdakarya, 2002),

h . 76.

Page 21: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

Pendidikan Islam secara fundamental adalah berdasarkan Al-qur‟an yang

dengan keuniversalannya terbuka bagi setiap orang untuk mempelajari serta

mengkritisinya. Segala bentuk usaha untuk mengkaji dan menampilkan gagasan-

gagasan tentang konsep pendidikan Islam merupakan usaha positif. Hal ini

karena agama Islam yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW adalah

mengandung implikasi pendidikan yang bertujuan menjadi rahmatan lil-alamin.

Pendidikan Islam adalah sebagai usaha untuk memelihara dan

mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya insani yang ada padanya

menuju manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.8

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Islam ialah

bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada siswa dalam masa

pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim. Pendidikan Agama Islam

sebagai upaya untuk mengembangkan mendorong serta mengajak siswa hidup

lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang

mulia. Dengan proses tersebut diharapkan akan terbentuk pribadi siswa yang

sempurna, baik yang berkaitan dengan potensi akal, perasaan maupun

perbuatannya.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Jika berbicara tentang tujuan pendidikan Islam, berarti berbicara tentang

nilai-nilai ideal yang bercorak islami. Hal ini mengandung makna bahwa tujuan

8 Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta:

Aditya Media, 1992) hlm.20

Page 22: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

pendidikan Islam tidak lain adalah tujuan yang merealisasi idealitas islami.

Sedang idealitas islami itu sendiri pada hakikatnya adalah mengandung nilai

prilaku manusia yang didasari atau dijiwa oleh iman dan takwa kepada Allah

sebagai sumber kekuasaan mutlak yang harus ditaati.

Dalam aspek ini setidaknya ada 3 macam dimensi ideal Islam, yaitu:

Mengandung nilai yang berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia

dimuka bumi, Mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk

meraih kehidupan yang baik, Mengandung nilai yang dapat memadukan antara

kepentingan kehidupan dunia dan akhirat.9

Tujuan pendidikan agama sebagaimana dalam PP. 55 Tahun 2007 tentang

pendidikan agama dan keagamaan, pendidikan agama bertujuan untuk

berkembangnya kemampuan siswa dalam memahami, menghayati, dan

mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni (Pasal 2 ayat 2).

Lebih spesifik dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

Tahun 2006 tentang Standar Isi, Pendidikan Agama Islam di SMA/MA bertujuan

untuk:

a. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta

pengalaman siswa tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim

yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

9 Arifin, muzayyin, filsafat pendidikan islam, Jakarta : bumi aksara,

2005, h.20.

Page 23: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

(1) Pemberian salah satu contohnya adalah motivasi kepada siswa

untuk mempraktikkan al-akhlakul karimah dan adab Islami dalam

kehidupan sehari-hari sebagai menifestasi dari keimanannya

kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-

rasulNya, hari akhir, serta qada dan qadar.

(2) Memupukkan nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

(3) Pengembangan pengetahuan tentang ajaran islam dan

pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta

akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah

ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.

(4) Akidah melalui penghayatan apabila melakukan suatu ibadah salah

satunya sholat, melafaskan ayat Al-qur‟an dengan penghayatan

maka seseorang tersebut akan menangis tersedu-sedu.

(5) Aqidah melalui pengalaman, saat manusia melakukan kemaksiatan

dan dosa, saat itu ia jauh dari keimanan dan takwa, Allah tidak

akan menurunkan keberkahan hidup untuk manusia, salah satu

contohnya sering terjadi bencana alam.

(6) Pembiasaan Agama Islam dalam mencegah penyimpangan

perilaku seseorang. Pembiasaan mengenai akidah dengan

membiasakan membaca sursh-surah pendek dan sholat berjamaah.

b. Mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif,

Page 24: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah.

(1) Manusia yang berpengetahuan artinya manusia yang bisa

membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

(2) Rajin ibadah, tidak pernah meninggalkan sholat dan rajin membaca

Al-qur‟an.

(3) Orang cerdas tidak terpaku pada teori namun lebih terhadap pem

ahaman konsep. Bagi orang cerdas senjata utamanya adalah logika

dan pengetahuan yang ia dapat dari teori hanyalah pendukung.

(4) Produktif, mampu menghasilkan dan mendatangkan keuntungan.

(5) Adil adalah suatu sikap yang tidak tidak memihak atau sama rata,

tidak membeda-bedakan.

(6) Etis adalah suatu hal yang berkaitan dengan benar dan salah dalam

melakukan sesuatu.

(7) Berdisiplin adalah sikap seseorang yang mengandung mematuhi

peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan

tanggung jawab.

(8) Toleransi adalah suatu sikap saling menghargai kelompok atau

antar individu dalam masyarakat atau dalam lingkup lain.

Manusian yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,

menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Contohnya

selalu melaksanakan Sholat dan tidak akan pernah meninggalkannya.

Page 25: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Pendikan Agama Islam adalah

terbentuknya nilai sosial siswa yang berlandaskan Al-qur‟an yang mencakup

menumbuhkembangkan akhlak dan menjadi manusia yang taat beragama serta

berpengetahuan cerdas dan bertoleransi.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Secara Secara umum, sebagaimana tujuan pendidikan agama islam di atas,

maka dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak dituju oleh kegiatan

pembelajaran pendidikan agama Islam. yaitu:

a. Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam.

b. Dimensi pemahaman atau penalaran intelektual serta keilmuan siswa

terhadap ajaran agama Islam

c. Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan siswa dalam

menjalankan ajaran Islam.

d. Dimensi pengamalan dalam arti bagaimana ajaran islam yang telah diimani,

dipahami, dan dihayati siswa itu mampu menumbuhkan motivasi dalam

dirinya untuk mengamalkan ajaran agama dan nilai-nilainya dalam

kehidupan pribadinya serta merealisasikannya dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.10

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan,

dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan

10

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Rosdakarya, 2002), hlm. 78

Page 26: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

manusia dengan sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia dengan dirinya

sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan aspek-aspek

Pengajaran Agama Islam karena materi yang terkandung didalamnya merupakan

perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan

Agama Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah:

(1) Pengajaran keimanan, Pengajaran keimanan berarti proses belajar

mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam hal ini tentunya

kepercayaan menurut ajaran Islam, inti dari pengajaran ini adalah

tentang rukun Islam. Rukun Islam terbagi menjadi 5 yaitu:

Mengucapkan dua kalimat syahadat, Mendirikan Shalat, Berpuasa

pada bulan ramadhan, Menunaikan zakat, Naik haji bagi orang yang

mampu.

(2) Pengajaran akhlak, Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang

mengarah pada pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada

kehidupannya, pengajaran ini berartiproses belajar mengajar dalam

mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak baik. Terbentuknya

moral yang baik merupakan suatu tujuan utama pendidikan yang

mempunyai tujuan yang biasanya di usahakan untuk menciptakan

pola-pola tingkah laku tertentu pada siswa. Memperhatikan masalah-

masalah pendidikan akhlak seperti juga memperhatikan pendidikan

Page 27: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

jasmani, akal, dan ilmi. Seorang anak membutuhkan fisik yang kuat,

akal yang kuat dan akhlak yang tinggi, supaya ia dapat mengurus

dirinya, berfikir sendiri, berkata benar, dan membela kebenaran, jujur

dalam amal perbuatnnya, mau mengorbankan kepentingan dirinya

sendiri demi kepentingan bersama dan menghindari sifat-sifat tercela.

(3) Pengajaran ibadah, Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang

segala bentuk ibadah dan tata cara pelaksanaannya,

Meski ibadah islam secara umum terbagi menjadi dua, namun dari

sisi pelaksanaannya terbagi menjadi tiga yaitu: Ibadah gabungan jasmani

dan rohani. Artinya ibadah yang pelaksanaannya harus melakukan

penggabungan fisik dan rohani. Yaitu shalat dan puasa, Ibadah gabungan

rohani dan harta. Artinya, ibadah ini baru sah pelaksanaannya bila adanya

gabungan antara rohani dan harta. Yaitu Zakat, Ibadah yang mewajibkan

tergabungnya jasmani, rohani dan harta. Artinya, pelaksanaan ibadah baru

akan sah apabila terjadi nggabungan jasmani, rohani dan harta. Contohnya

adalah Haji.

Ibadah dalam Islam tidak hanya berkaitan dengan jasmani, rohani dan

harta saja. Dalam Islam, ada juga ibadah yang ditinjau dari sisi bentuk dan

sifatnya. Ibadah jenis ini terbagi menjadi menjadi lima yaitu:

(1) Ibadah yang hanya bisa dilakukan dengan lisan. Artinya, bentuk

dan sifat ibadahnya hanya menggunakan lisan atau lidah ssaja. Ia

Page 28: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

tidak bisa diganti dengan yang lain. Contohnya adalah berzikir,

berdoa, dan membaca al-qur‟an.

(2) Ibadah yang hanya dijelaskan bentuknya tapi tidak terikat sifatnya.

Artinya, ibadah ditinjau dari sisi bentuknya, sedangkan sifatnya

tidak. Contohnya adalah membantu orang lain, menolong orang

dalam pengurusan jenazah.

(3) Ibadah yang bentuk dan sifatnya telah ditentukan dan tidak bisa

dirubah-rubah lagi. Misalnya shalat fardhu, zakat fitrah, puasa

ramadhan, dan haji.

(4) Ibadah yang sifatnya mengharuskan menahan diri. Misalnya puasa

dan ihram. Orang yang berpuasa menahan diri dari segala yang

membatalkan puasanya seperti makan, minum dan sebagainya.

Begitupun dengan orang yang sedang ihram, ia juga tidak bileh

melakukan hal-hal yang akan membatalkan ihramnya.

(5) Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti memaafkan

kesalahan orang lain.

Jadi, dapat dipahami bahwa ibadah islam adalah ibadah yang memiliki

aturan dari Allah SWT dan juga ibadah yang memiliki hubungan pelaksanaan,

sifat dan bentuk. Seandainya tidak dipenuhi syarat masing-masing ibadah,

dipastikan ibadah tersebut batal. Tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu

melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan

memahami arti dan tujuan pelaksanaan ibadah.

Page 29: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

(a) Pengajaran fiqih, Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang isinya

menyampaikan materi tentang segala bentuk-bentuk hukum Islam

yang bersumber pada Al-qur‟an, sunnah, dan dalil-dalil syar‟i yang

lain. Al-qur‟an adalah sumber hukum islam yang pertama dan paling

penting. Diyakini sebagai firman Allah SWT yang langsung

diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril di

Mekkah dan Madinah, kitab suci tersebut menentukan dasar moral,

filosofis, sosial, politik, dan ekonomi yang harus dibangun oleh

masyarakat. Kemudian sunnah adalah sumber penting berikutnya,

yang biasa disebut dengan kebiasaan nabi Muhammad SAW atau kata-

kata, tindakan dan pernyataan diam tentang nabi Muhammad SAW.

Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan mengerti

tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan

sehari-hari.

(b) Pengajaran Al-qur‟an, Pengajaran Al-qur‟an adalah pengajaran yang

bertujuan agar siswa dapat membaca Al-qur‟an dan mengerti arti

kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat Al- qur‟an. Akan tetapi

dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang di masukkan dalam

materi Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat

pendidikannya.

(c) Pengajaran sejarah Islam, Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini

adalah agar siswa dapat mengetahui tentang pertumbuhan dan

perkembangan agama Islam dari awalnya sampai zaman sekarang

Page 30: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama Islam.

Jadi Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek

sebagai berikut.

1. Al-Qur‟an dan Hadits

Kata Al-qur‟an menurut bahasa mempunyaiarti yang bermacam macam,

salah satunya adalah bacaan atau sesuatu yang harus di baca, dipelajari.11

Adapun

menurut istilah para ulama berbeda pendapat dalam memberikan definisi terhadap

Al-qur‟an. Ada yang mengatakan bahwa Al-qur‟an adalah kalam Allah yang

bersifat mu‟jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui

perantara Jibril dengan lafal dan maknanya dari Allah SWT, yang dinukilkan

secara mutawatir; membacanya merupakan ibadah; dimulai dengan surah al

Fatihah dan diakhiri dengan surah an Nas.12

2. Aqidah

Aqidah adalah kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan

dimana hati membenarkannya sehingga timbullah ketenangan jiwa.13

3. Akhlak

Akhlak adalah bagian ajaran islam yang mengatur tingkahlaku perangai

manusia. Akhlak meliputi manusia kepada Tuhan, kepada nabi/rasul, kepada diri

sendiri, kepada keluarga, kepada tetangga, kepada sesama muslim, kepada non

muslim.

11

Aminudin, et. all.,Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, (Bogor:

Ghalia Indonesia, 2005), hal. 45 12

M. Quraish Shihab, et. all., Sejarah dan Ulum AlQur‟an, (Jakarta: Pusataka Firdaus,

2008), hal.13. 13

Dedi Wahyudi, Pengantar akidah Akhlak dan Pembelajaran,(Yogyakarta:Lintang Rasi

Aksara, 2017) cet 1

Page 31: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

4. Fiqih

Pengertian fiqih atau ilmu fiqih sangat berkaitan dengan syariah,karena

fiqh itu pada hakikatnya adalah jabaran praktis dari syaria.14

Fiqih secara

etimologi berartipemahaman yang mendalam danmembutuhkan pengerahan

potensi akal.15

Fiqih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat islam yang

secara khusus membahas persoalan hokum yang mengatur berbagai aspek

kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, masyarakat maupun kehidupan

manusia dengan Tuhannya.

5. Tarikh dan Kebudayaan Islam

Secara bahasa Tarikh artinya catatan tentang perhitungan tanggal, hari,

bulan, dan tahun. Lebih populer dan sederhana dan diartikan sebagai sejarah atau

riwayat. Menurut Prof. Dr. Abd Wahhab Khallaf yang dikutip oleh Wajidi Sayadi,

tasyri‟ adalah pembentukan dan penetapan tentang berbagai keputusan serta

peristiwa yang terjadi dikalangan mereka.

Tarikh al- Tasyri‟ menurut Muhammad Ali al-sayis adalah „ilmu yang membahas

keadaan hokum islam pada masa kerasulan (Rasulullah SAW masih hidup) dan

sesudahnya dengan periodisasi munculnya hokum serta hal-hal yang berkaitan

dengannya, (membahas) keadaan fuqaha dan mujtahid dalam merumuskan

hokum-hukum tersebut”. Tasyri‟ adalah bermakna legislation, enactment of law,

artinya penetapan undang-undang dalam agama islam. Pengertian tasyri menurut

istilah syara’ dan undang-undang adalah pembuatan/pembentukan undang-

undang untuk mengetahui hukum-hukum bagi perbuatan orang dewasa.

14

Amir Syarifuddin, ushul fiqh. Hal 1 15

Rachmat Syafe‟Ilmu ushul fiqh. Hal 18

Page 32: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

Dengan demikian, pada hakikatnya Tarikh tasyri‟ tumbuh dan berkembang

dimasa nabi SAW sendiri, karna nabi SAW mempunyai wewenang untuk

mentasyri‟kan hukum dan berakhir dengan wafatnya nabi SAW. Dan dalam hal

ini, nabi SAW bepegang kepada wahyu.

Para fuqaha, ahli-ahli fiqih, hanyalah menerapkan kaidah-kaidah kulliyah,

kaidah-kaidah yang umum meliputi keseluruhan. Kepada masalah-masalah juz-

iyah, kejadian-kejadian yang detail dengan mengistinbathkan, mengambil hukum

dari nash-nash syara‟, atau ruhnya, dikala tidak terdapat nash-nashnya yang jelas.

Syariat memuat ketetapan-ketetapan Allah dan ketentuan rasulNya. Baik berupa

larangan maupun berupa suruhan, meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan

manusia.16

Tarikh dikenal dalam sejarah spanyo sebagai legenda dengan sebutan

Taric el Tuerto (Taric yang memiliki satu mata)‟ adalah seorang jendral dari

dinasti Umayyah yang memimpin penaklukan muslim atas wilayah Al-Andalus

(Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar dan sekitarnya) pada tahun 711 M. Setelah

pendaratan, ia telah mengorbankan semangat jihad kepada pasukannya untuk

berperang dengan bersungguh-sungguh karena Allah. Kisah pembakaran kapal

yang sering kita dengarkan sebelum ini adalah rekaan semata karena para pejuang

islam berjuang tidak lain karena mau bersungguh-sungguh menegakkan agama

Allah tanpa perlu melakukan hal yang seperti pembakaran kapal tersebut

disamping tiada bukti kukuh yang menyokong kisah tersebut.

16

Muhammad Daud Ali,Hukum Islam, Jakarta:Raja Grafindo Persada,2007, hal 42

Page 33: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

C. Pengertian Nilai Sosial

1. Pengertian Sosial

Manusia hidup di dunia diberi amanah oleh Allah SWT yakni menjadi

khalifa fi al-ard (pemimpin di bumi). Manusia yang diserahi fungsi pengelolah

bumi ini berusaha untuk bagaimana dapat menjalankan fungsi ini dengan sebaik-

baiknya menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya termasuk

mengkaji dirinya sendiri dengan segala aspeknya pada hakekatnya manusia

mempunyai potensi jujur dan taqwa.17

Ketakwaan yang dimiliki manusia, maka akan melahirkan nilai kepedulian

yang baik. Manusia yang memiliki sikap kepedulian yang baik, apabila ia melihat

orang lain kesusahan maka akan muncul didalam hatinya rasa kasihan dan segera

ingin menolongnya.

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa

yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.18

Untuk

menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus

melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan

yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan

masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai.

Manusia hidup di dunia ini pasti membutuhkan manusia lain untuk

melangsungkan kehidupannya, karena pada dasarnya manusia merupakan

makhluk sosial. Makhluk sosial berarti bahwa hidup menyendiri tetapi sebagian

17

Darwis Djamaluddin, Manusia Menurut Pandangan Qur‟an Dalam Reformulasi Filsafat

Pendidikan Islam, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar Bekerjasama Dengan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang, 1996) H.99. 18

Lihat di http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial. Diakses pada 02 Juli 2019

Page 34: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

besar hidupnya saling ketergantungan, yang pada akhirnya akan tercapai

keseimbangan relatif.19

Maka dari itu, seharusnya manusia memiliki kepedulian

sosial terhadap sesama agar tercipta keseimbangan dalam kehidupan.20

Kepedulian sosial yaitu sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan

pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia.

Kepedulian sosial adalah kondisi alamiah spesies manusia dan perangkat yang

mengikat masyarakat secara bersama-sama. Oleh karena itu, kepedulian sosial

adalah minat atau ketertarikan kita untuk membantu orang lain.

Lingkungan terdekat kita yang berpengaruh besar dalam menentukan

tingkat kepedulian sosial kita. Lingkungan yang dimaksud di sini adalah keluarga,

teman-teman, dan lingkungan masyarakat tempat kita tumbuh. Karena merekalah

kita mendapat nilai-nilai tentang kepedulian sosial. Nilai-nilai yang tertanam

itulah yang nanti akan menjadi suara hati kita untuk selalu membantu dan

menjaga sesama. Kepedulian sosial yang di maksud bukanlah untuk mencampuri

urusan orang lain, tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang

di hadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian.

2. Aspek-aspek Kepedulian Sosial

Pada intinya ada 3 aspek yang perlu dikembangkan dalam sikap

kepedulian sosial yaitu:

19

Buchari Alma, 1992. Pengantar Bisnis, Bandung: Alfabeta. 20

Ichas Hamid Al-Lamri. 2006, Pengembangan Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran

Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi

Page 35: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

a. Aspek Sosial (Ruang waktu)

Dalam menjalani kehidupan sosial, manusia senantiasa dibatasi dan

dipengaruhi adanya ruang dan waktu, ini juga merupakan suatu bukti nyata

keterbatasan manusia yang hakikatnya sebagai makhluk ciptaan. Berkaitan

dengan ruang dan waktu ini, maka kehidupan manusia akan dikondisikan oleh

pluralisme, yaitu adanya keberagaman ruang dalam kehidupan manusia. Dengan

adanya ruang ini, seluruh manusia tidak mungkin berada dalam dua tempat dalam

waktu yang sama, maka peran alat komunikasi dan transportasi menjadi sangat

penting.

b. Aspek kepedulian

Melalui peningkatan kepekaan kepeduliaan horizontal ini, seseorang

memerlukan kemampuan kepekaan sosial, kapan dan dimana ki ta harus

melakukan action. Kemudian kepekaan, kejadian dan kecepatan untuk

memperoleh informasi tentang adanya suatu hal yang memerlukan bantuan kita.

Melalui peningkatan kepekaan kepedulian sosial ini, dihatapkan

kesenjangan sosial atau jarak sosial dapat dipersempit, dan kita dapat memberikan

kontribusi dalam bentuk upaya perawatan dan peningkatan modal sosial (social

capital) bangsa Indonesia dalam langka menuju kenyamanan dan ketentaraman

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Tinjauan Islam Tentang Nilai-Nilai Sosial

Hubungan islam terhdap kepedulian sosial itu sangat erat, karena Ajaran

Islam pada dasarnya ditunjukan untuk kesejahteraan manusia termasuk dalam

bidang sosial Islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati

Page 36: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

tentang hak dan kesabaran, kesetiakawaan, egaliter (kesamaan drajat), tentang

rasa dan kebersamaan. Dalam islam juga mengajarkan kepada kita untuk

senantiasa berbagi kepada orang yang membutuhkan. Misalnya dalam islam

mengajarkan kepada kita untuk sedekah, infaq, zakat, dan lain-lain.

Kepedulian sosial adalah minat atau ketertarikan kita untuk membantu

orang lain. Lingkungan terdekat kita yang berpengaruh besar dalam menentukan

tingkat kepedulian sosial kita. Lingkungan yang di maksud disini adalah keluarga,

teman, dan lingkungan. Kepedulian sosial juga bias di maksut fitrah manusia.

Kepedulian sosial sangat beragam ada yang berupa memberikan bantuan uang

makanan dan pakaian, tenaga relawan, obat- obatan, dan masih banyak lagi

bentuk kepedulian sosial. Allah berfirman dalam Al-Qur‟an surah Al-ma‟arij 19-

25

21

Terjemahnhya:

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia

ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, Dan apabila ia mendapat kebaikan ia

amat kikir, Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, Yang mereka itu

tetap mengerjakan shalatnya, Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia

bagian tertentu, Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak

mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)”

Secara tegas Allah menyebutkan bahwa keluh kesah dan kikir itu telah

menjadi sifat bawaan manusia sejak ia diciptakan. Allah melukiskan sifat manusia

21

Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta: Bumi Restu, 2002

Page 37: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

dengan sangat baik. Bagi saya pribadi, ayat di atas telah menelanjangi sifat kita.

Bukankah kalau kita tidak memiliki harta kita sering berkeluh kesah, sebaliknya,

kalau memiliki banyak harta kita cenderung untuk kikir. Lalu bagaimana caranya

agar sifat bawaan (keluh kesah & kikir) kita tersebut tidak menjelma atau dapat

kita padamkan.

Allah menyebutkan, paling tidak, dua jalan. Pertama, mengerjakan

sembahyang secara kontinu. Kedua, menyadari bahwa dalam harta yang kita

miliki terkandung bagian tertentu untuk fakir miskin. Dua resep ini insya Allah

akan mampu memadamkan sifat keluh kesah dan sifat kikir yang kita miliki,

untuk tetap peduli terhadap sesama.

Nilai-nilai sosial terdiri atas beberapa sub nilai antara lain adalah:22

1) Loves (kasih sayang) terdiri atas:

a) Pengabdian

Memilih di antara dua alternative yaiti merefleksikan sifat-sfat Tuhan yang

mengarah menjadi Pengabdi -pihak-lain (ar-Rahman dan ar- Rahim) atau

pegabdian-diri-sendiri. Pengabdi-pihak-lain, bukan berarti tidak ada

perhatian sama sekali terhadap diri sendiri, sehingga menzhalimi diri, seprti

tidak makan dan tidak berpakaian. Tapi senantiasa berusaha mencintai orang

lain seperti mencintai diri sendiri.perhatiannya sama besar baik terhadap diri

maupun orang lain. Apa yang patut diperlakukan terhadap dirinya tidak

22 Zubaidi, Pendidikan Berbasis Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hlm.

13

Page 38: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

patut pula diperlakukan terhadap orang lain. Senantiasa member dengan

kecintaan tanpa pamrih dan membalas kebaikan pihak lain dengan yang

lebih baik hanya karna kecintaan. Setantiasa melakukan yang tersurat dalam

dalam tafsir al- Fatihah.

b) Tolong-menolong

Firman Allah dalam QS.Al-Maidah ayat 2

23

Terjemahnya:

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan

bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-

Nya.

Setiap individu mempunyai kewajiban saling tolong menolong dalam

melaksanakan kebaikan dan dilarang tolong menolong dalam berbuat kejelekan

dan dosa. Dalam ayat ini Allah memerintahkan seluruh manusia saling memberik

semangat terhadap pekaksanaan apa yang Allah perintahkan kepada setiap

individu.

c). Kekeluargaan

Jika sara kekeluargaan dalam rumah/keluarga memang lebih terasa atau

mudah dirasakan akan tetapi ketikasudah berada di luar lingkup keluarga

sepertinya rasa tersebut sulit untuk didapatkan. Memang rasa kekeluargaan tidak

mudah untuk dirasakan, orang sering bertanya pada diri mereka masing-masing

23

Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta: Bumi Restu, 2002

Page 39: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

apakah telah tumbuh rasa kekeluargaan kepada individu di luar rumahnya,

individupun tidak dapat menjelaskan tentang bagaimana bentuk kekeluargaan

yang dinginkan olehnya. Meski demikian, intinya keleluargaan sangat dibutuhkan

bagi setiap individu. Dengan terjalinnya hubungan kekeluargaan orang akan

merasakan kedamaian dan kebahagiaan.

d). Kesetiaan

Firman Allah QS. Al-An‟am 162-163.

24

Terjemahnya:

“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku

hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya: dan

demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang

pertama-tama menyerahkan diri (Kepada Allah)”

Rangkaian kata-kata dalam ayat ini sering sekali diucapkan langsung

kepada Allah dalam setiap shalat. Sebagai bukti kesetiaan dan kepasrahan diri

seutuhnya kepada Allah. Setia dan rela hanya Allah lah Tuhan pencipta alam

semesta. Dengan mendeklarasikan kepasrahan dan keputusan segalanya untuk

Allah. Shalat, ibadah, hidup, bahkan mati pun hanya untuk Allah semata. Ini

memdeskripsikan betapa setianya makhluk kepada Khaliknya sehingga setiap

waktu diucapkan.

Kesetiaan yang sekaligus perwujudan kepasrahan kepada Allah dan hanya

Allah yang Maha Pengatur makhluk-Nya, hanya Allah lah yang berhak dan wajib

disembah dan ditaati segala perintah-Nya. Sebagai muslin yang bersuaha untuk

24 Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta: Bumi Restu, 2002

Page 40: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

taat dan taqwa, setiap orang senantiasa dituntut untuk berbuat yang benar dalam

kehidupan ini.

e). Kepedulian

Kepedulian sosial dalam Islam terdapat dalam bidang akidah dan

keimanan, tertuang dala syariat terta menjadi tolok ukur dalam akhlak seorang

muslim. Konsep kepedulian sosial dalam Islam sungguh cukup jelas dan tegas.

Bila diperhatikan dengan seksama, sangat mudah ditemui masalah kepedulian

social dalam Islam terdapat dalam bidang akidah dan keimanan, tertuang jelas

dalam syari‟ah serta menjadi tolok ukur dalam akhlak seorang muslim.

1. Responsibility (tanggung jawab) terdiri atas:

a) Nilai rasa Memiliki

Pendidikan nilai membuat anak tumbuh menjadi pribadi tahu sopan

santun, memiliki cita rasa, mampu menghargai diri sendiri dan orang lain, bersi

kap hormat terhadap keluhuran martabat m anusia, memiliki cita rasa moral dan

rohani.

b) Disiplin

Bagi setiap orang tua harus sejak dini memberikan pembelajaran dan

contoh kedisiplinan kepada anak, termasuk tentang moralitas yang dapat diterima

oleh masyarakat. Tujuan utamanya adalah memberitahu dan menanamkan

pengertian dalam diri anak tentang perilaku yang baik yang harus dibiasakan dan

perilaku buruk yang harus dihindari sesusai dengan standar disiplin itu sendiri.

Dalam disiplin, ada tiga unsur yang penting, yaitu hokum atau peraturan yang

berfungsi sebagai pedoman penilaian, sanksi atau hukuman bagi pelanggaran

Page 41: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

peraturan itu, dan hadiah untuk perilaku yang baik.

c) Empati

Empati adalah kemampuan individu dalam menyelami perasaan orang lain

tanpa harus tenggelam di dalamnya. Empati adalah kemampuan individu dalam

merasakan perasaan orang lain tanta harus larut. Empati adalah kemampuan

dalam merekpon keinginan orang lain yang tidak verbalistik. Kemampuan ini

dipandang sebagai kunci menaikkan intensitas dan kedalaman hubungan dengan

orang lain.

2. Life Harmony (keserasian hidup) terdiri dari:

a) Nilai keadilan

Keadilan adalah memberikan sesuatu sesuai dengan kebutuhannya, atau

memberikan hak dan perlakuan yang sama kepada orang-orang atau kelompok.

Keadilan dapat diartikan memberikan hak seimbang dengan kewajiban, atau

memeri seseorang sesuai dengan kebutuhannya. (Yunahar, 2007: 235). Firman

Allah yang menjelaskan tentang keadilan antara lain (Q.S al-A‟raf: 29):

25

Terjemahnya:

Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". dan (katakanlah):

"Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah

dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. sebagaimana dia Telah

menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali

kepadaNya)".

25

Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta: Bumi Restu, 2002

Page 42: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

b). Toleransi

Toleransi artinya menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang

berpendapat yang berbeda dengannya, dan berhati lapang terhadap orang- orang

yeng memiliki pendapat yang berbeda, sikap toleransi tidak berarti membenarkan

pandangan yang dibiarkan tersebut, tetapi mengakui kebebasan serta hak-hak

asasi.

c). Kerjasama

Semangat kerjasama ini haruslah diajarkan secara berkesinambungan

kepada anak. Jangan melakukan aktivitas-aktivitas yang mendorong adanya

semangat kompetisi. Tetapi digunakan bentuk-bentuk aktivitas yang saling

membantu. Tunjukkan bahwa usaha setiap kerjasama tidak memanggap diri lebih

dominan dan menganggap paling unggul.

d). Demokrasi

Demokrasi adalah komunitas warga yang menhirup udara kebebasan dan

bersifat egalitarian, sebuah masyarakat di mana individu begitu dihargai dan

diakui oleh suatu masyarakat dengan tidak memandang pada perbedaan

keturunan, kekayaan, atau bahkan kekuasaan tertinggi. Salah satu ciri akan

pentinya demokrasi sejati adalah adanya jaminan terhadap hak memilih dan

kebebasan menetukan pilihan.

Page 43: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, penentuan jenis penelitian dapat ditinjau dari

beberapa aspek, seperti tujuan penelitian, pendekatan penelitian, bidang ilmu yang

diteliti, tempat penelitian, dan hadirnya Variable.26

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian

ini adalah metode kualitatif dengan melakukan pendekatan deskriptif dan

observasi kelapangan, juga penelaahan terhadap buku-buku yang relevan.

Penelitian ini hendak mengexsplor atau menggambarkan tentang

bagaimana implementasi pembelajaran pendidikan agama islam dalam penanaman

nilai sosial di SMK Negeri 2 kabupaten Gowa.

Metode dengan pendekatan deskriptif menurut Bogdan dan Taylor dalam

bukunya Lexy J. Moleong ialah pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu

secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau

organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai

bagian dari sesuatu keutuhan.27

Lebih rinci dijelaskan bahwa: Penelitian deskriptif bertujuan untuk

mengumpulkan data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu

26

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka

Cipta, 1998)h.7 27

Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2012),

hlm. 4.

Page 44: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang

dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.28

Penelitian ini tergolong jenis penelitian kualitatif yang tertuju pada field

research (penelitian lapangan), dimana objek dan kajian penelitian dilakukan

dilapangan, untuk menemukan secara fisik kegiatan di SMK Negeri 2 kabupaten

Gowa. Dengan kata lain pada prinsipnya penelitian lapangan ini penulis lakukan

untuk memecahkan masalah-masalah praktis yang ada dalam kehidupan

masyarakat, khususnya dalam Implementasi Pembelajaran PAI dalam penanaman

sikap kepedulian sosial siswa di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Adapun lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di SMK Negeri 2

kabupaten Gowa. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah ketertarikan peneliti

atas keberhasilan lembaga pendidikan ini dalam peningkatan kualitas sekolah baik

tingkat lokal maupun nasional.

Obyek penelitian ini adalah Guru dan siswa SMK Negeri 2 Kabupaten

Gowa.

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini dapat memfokuskan masalah terlebih dahulu supaya

tidak terjadi perluasan masalah yang nantinya tidak sesuai peneliti.

1. Fokus penelitian, yaitu:

a. Implementasi pembelajaran PAI

28

Ibid. hlm. 11.

Page 45: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

b. Penanaman nilai sosial

2. Deskripsi fokus penelitian:

a. Implementasi pembelajaran PAI merupakan pelaksanaan atau

penerapan pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian,

kecerdasan, pengendalian diri, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

b. Penanaman nilai sosial adalah proses atau perubahan melakukan

sesuatu pada tempat semestinya. Sedangkan nilai sosial merupakan

sikap memperlakukan orang lain dengan penuh kebaikan dan

kedermawanan, siap membantu orang yang membutuhkan pertolonan.

Nilai yang dianut masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan

apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh.Misalnya, peneliti menggunakan questioner atau wawancara dalam

pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang-orang

yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik secara tertulis

maupun lisan. Mengenai sumber data penelitian ini, dibagi menjadi dua jenis

yaitu:

Page 46: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

1. Sumber data primer (utama)

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data.29

Data ini bersumber dari ucapan dan tindakan yang diperoleh

peneliti dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan

langsung pada obyek selama kegiatan penelitian di lapangan.

2. Data sekunder (tambahan)

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen- dokumen resmi,

buku-buku, hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan sebagainya.

Sumber data tambahan (sekunder), yaitu sumber data di luar kata-kata dan

tindakan yakni sumber data tertulis. Sumber data sekunder merupakan sumber

data pelengkap yang berfungsi melengkapi data yang dibutuhkan oleh data primer.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus

“Divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang

selanjutnya teerjung kelapangan. Penelitian menggunakan instrument penelitian

alat bantu agar kegiatan penelitian berjalan sistematis dan terstruktur, dalam

pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara antara lain sebagai berikut:

1. Pedoman observasi

Observasi adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan indra

manusia disertai dengan melakukan pencatatan secara sistematis. Metode

29

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2010), hlm. 225.

Page 47: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

observasi sering disebut pengamatan dan sifatnya secara langsung terhadap hal-

hal yang berkaitan dengan obyek penelitian dan juga merupakan cara yang efektif

dalam rangka menyumbangkan ilmu pengetahuan dengan keadaan sebenarnya.

2. Pedoman wawancara

Alat yang digunakan dalam proses wawancara berupa pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan pada saat proses wawancara.

3. Catatan Dokumentasi

Metode ini di tempuh untuk memperoleh data yang dibukukan peneliti

dengan memanfaatkan dokumen yang ada. Adapun dokumentasi meliputi gambar

proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru secara langsung.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data Merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.30

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpilan data merupakan langkah

yang paling utama dalam penelitin, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti

akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam

pengumpulan data, secara garis besar penulis akan menggunakan beberapa teknik

sebagai berikut:

1. Observasi, yakni sebuah cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan

30

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung:Alfabeta,

2016).h.226

Page 48: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

pengamatan terhapad kegiatan yang sedang berlangsung.31

Maksudnya disini

ialah peneliti mengadakan pengamatan perilaku peserta didik secara

langsung di sekolah dan ikut serta dalam proses pembelajaran serta

kegiatannya untuk mendapatkan data penelitian, yaitu mengenai bagaimana

implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam penanaman

nilai sosial siswa di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa.

2. Wawancara dilakukan dengan bentuk komunikasi verbal semacam

percakapan yang bertujuan memperoleh imformasi. Wawancara digunakan

untuk mendapatkan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari wawancara. Dengan demikian instrument ini

memerlukan waktu tertentu untuk bertatap muka secara langsung dengan

sumber data. Dalam melakukan teknik tersebut digunakan instrumen

pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan-pertanyaan pokok yang

diajukan kepada responden.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepeda

orang lain.32

Pada penelitian kualitatif, analisis data biasanya dilakukan sewaktu

berada di lapangan bersama dengan proses pengumpulan data dan setelah

31

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. (Cet II; Bandung:Remaja

Rosda Karya, 2006). h.220 32

Djam‟an Statori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif,( Bandung

Alfabeta, 2010) h.200

Page 49: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

meninggalkan lapangan. Setelah data dikumpulkan melalui metode di atas, maka

langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang sudah didapatkan.

Page 50: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah dan Profil SMK Negeri 2 Gowa

Didirikannya Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kabupaten

Gowa pada 17 November tahun 1974 merupakan salah satu sekolah menengah

yang berada di Gowa, provinsi Sulawesi Selatan. Adapun Nomor pokok sekolah

nasional (NPSN) untuk SMK Negeri 1 Kabupaten Gowa ini adalah 40301042.

SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa ini tepat berada di depan lapangan Syakh Yusuf

yang sering di kunjungi oleh banyak orang.33

2. Keadaan Siswa

Siswa di SMKN 2 Kabupaten Gowa Pada Tahun ajaran 2018/2019 tercacat

sebanyak (1149) siswa. Adapun Kelengkapan diuraikan sebagai berikut:

No Kelas Jumlah Siswa

1 X TATA BOGA A 34

2 X TATA BOGA B 33

3 X BUSANA A 33

4 X BUSANA B 32

5 X KERAWITAN 33

6 X KECANTIKAN 34

7 X MNK 34

33

Dokumentasi SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa

Page 51: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

8 X MULTI A 35

9 X MULTI B 33

10 X TARI A 23

11 X TARI B 24

12 X TKJ A 35

13 X TKJ B 35

14 X TKJ C 35

15 XI BOGA 33

16 XI BUSANA A 30

17 XI BUSANA B 31

18 XI KERAWITAN 30

19 XI KECANTIKAN 33

20 XI MNK 29

21 XI MULTIMEDIA 30

22 XI TARI A 30

23 XI TARI B 24

24 XI TEATER 28

25 XI TKJ A 34

26 XI TKJ B 37

27 XII BUSANA A 27

28 XII BUSANA B 19

29 XII KERAWITAN 23

30 XII KECANTIKAN 28

31 XII MNK 21

Page 52: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

32 XII MULTI A 32

33 XII MULTI B 30

34 XII TARI A 22

35 XII TARI B 22

36 XII TATA BOGA 25

37 XII TEATER 16

38 XII TKJ A 36

39 XII TKJ B 35

40 XII TKJ C 34

JUMLAH 1149

Sumber Data : Dokumentasi tanggal 12 Agustus 2019 di Kantor Tata Usaha SMKN 2 Kabupaten

Gowa

Sekolah ini menyediakan berbagai fasilitas penunjang pendidikan bagi

anak didiknya. Terdapat guru-guru dengan kualitas cukup baik yang kompeten

dibidangnya, kegiatan penunjang pembelajaran seperti ekstrakurikuler (ekskul),

organisasi siswa, komunitas belajar, tim olahraga, dan perpustakaan sehingga

siswa dapat belajar secara maksimal. Proses belajar dibuat senyaman mungkin

bagi murid dan siswa.

3. Letak Geografis SMK Negeri 2 Gowa

Adapun lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di SMKN 2 Gowa,

luas 30000 m2. SMK Negeri 2 ini beralamat di Jln.Mesjid raya no.46

Page 53: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

sungguminasa, Kecamatan somba opu, Kabupaten Gowa, kode pos: 92111, Tlp:

04118981831, Email: [email protected]

4. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi

Menjadikan lembaga pendidikan, pelatihan, pelestarian, dan pengembangan seni

budaya, periwisata dan teknologi informasi di tingkat nasional pada tahun 2022.

b. Misi

1) Menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang maha Esa

serta membekali peserta didik untuk dapat mengembangkan diri.

2) Memberikan bakat keahlian kepada tamatan sebagai pelaku, pelatih, penata

dan pengelolah seni pertunjukan yang bekualitas serta siap bersaing di

pasar global.

3) Melaksanankan penggalian dan pelestarian seni pertunjukan dalam rangka

mewujudkan sekolah menjadi etalase budaya Sulawesi.

4) Menghasilkan tenaga kerja yang professional di bidang periwisata dan

teknologi informasi untuk memenuhi tuntutan dunia usaha dan dunia

industry (DU/DI).35

34

Dokumentasi SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa 2019 35

Dokumentasi SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa 2019

Page 54: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

c. Tujuan

1) Memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha

Esa

2) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi,

komunikasi, dan keterampilan agar mampu bersaing dalam era

globalisasi.

3) Menghasilkan peserta didik yang kompeten, berkualitas,

berprestasi sesuai dengan bidang keilmuan, keahlian yang

dibutuhkan dunia usaha/dunia industry kreatif

4) Menghasilkan entrepreneurship yang berdaya guna dan berdaya

saing ditingkat lokal, regional dan nasional.36

5. Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang bekerja di Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri 2 Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut:6

No Guru/Tu PNS Honor

1 A.Herlina Nur

2 Abdul Razak

3 Andi Kambo

4 Amri

5 Amulyati

6 Arman Arkam

7 Arjuna

36

Dokumentasi SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa 2019

Page 55: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

8 Athira aboebakar.B

9 Bahriya

10 Basse masturi

11 Chaerunnisa

12 Dahniar

13 Daswati

14 Diamantino Jose Da Silva

15 Dian Hardianti Eka Lestari

16 Drs.Muhammad Yusuf

17 Fadlun Velayati

18 Fitriani

19 Gustiamah

20 Hardi

21 Harnu Nuryani Haruna

22 Hartini

23 Hasmawati Nur azizah

24 Hasnu Purnamayanti

25 Hasniati

26 Haswirah Hamsah

27 Hermayanti

28 Husnaeny

29 Husnawati

30 Imran Arsyad

31 Jufri

32 Kurnia

33 Mariana Paleongan

34 Maula

35 Merlin Pairi

36 Muh. Rival Marsan

37 Muhammad Asri

38 Muhammad Nurul Takwa

Page 56: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

39 Muhammad. Rusman

40 Nurhaidah

41 Nurmala

42 Nurmianti

43 Rahmawati

44 Rahmawati,

45 Rima Melati Rauf

46 Rini Fitrawati Muchsin

47 Rini Dwi Jayatri

48 Rodiana sabang

49 Rosi Umrah Sari Ruslan

50 Rosmiati

51 Rubaedah

52 Saiful

53 Salmiah

54 Samin

55 Sangkala

56 Sarintang

57 Sarkiah

58 Sitti Fatmawati

59 Sri Dewi

60 Sri Indrayanti

61 Sri Kurniati K

Sumber Data : Dokumentasi tanggal 12 Agustus 2019 di Kantor Tata Usaha SMKN 2 Kabupaten

Gowa

6. Jumlah dan Keadaan Bangunan

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 kabupaten gowa memiliki bagunan

sarana dan prasarana guna memperlancar proses belajar mengajar di SMKN 2

Page 57: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

kabupaten gowa, diantara jumlah sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:37

No

Bangunan

Jumlah

Keadaan Fisik

1 Kantor (R.Kepala Sekolah, R. Tata

Usaha)

1 Baik

2 Ruang Kelas 11 Baik

3 Laboratorium Tata Boga/ Ruang

Kelas

3 Baik

4 Laboratorium Tata Kecantikan/ R

Kelas

2 Baik

5 Laboratorium Tata Busana/ Ruang

Kelas

2 Baik

6 Ruang Guru 2 Baik

7 Ruang WAKA 1 Baik

8 Ruang Perpustakaan 1 Baik

9 Ruang Workshop 1 Baik

10 Ruag Kelas Baru 2 Baik

11 Ruang Kelas 2 Baik

12 Toilet 6 Baik

13 Tempat Wudhu 1 Baik

14 Musholla 1 Baik

15 Ruang Osis 1 Baik

Sumber Data : Dokumentasi tanggal 12 Agustus 2019 di Kantor Tata Usaha SMKN 2 Kabupaten

Gowa

B. Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 2

Kabupaten Gowa

Implementasi dari Pembelajaran PAI dalam penanaman nilai sosial yang

baik di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa merupakan sebuah tujuan penting agar

membentuk pribadi yang taat dalam hal ibadah, memiliki akhlak yang baik,

37

Dokumentasi SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa 2019

Page 58: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

mimiliki jiwa saling tolong menolong, bantu membantu antar sesama manusia.

Penanaman Nilai Sosial siswa di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa ini tidak terjadi

secara tiba-tiba dan dilakukan dengan sekedarnya, melainkan karena adanya

kebutuhan hidup serta dorongan dari seluruh guru serta semua yang berperan

dalam pendidikan. Dan tentunya guru PAI memiliki tanggung jawab yang lebih

besar, bukan hanya sekedar mengajarkan dan menjelaskan pelajaran PAI di dalam

kelas, namun yang lebih penting adalah menanamkan nilai-nilai yang baik dan

sikap peduli sosial ini pada diri setiap siswa-siswi SMK Negeri 2 Kabupaten

Gowa agar menjadi kebiasaan dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Implementasi Pembelajaran PAI dalam penanaman Nilai sosial di SMK

Negeri 2 Kabupaten Gowa tidaklah mudah, dan tentunya dibutuhkan usaha dan

strategi yang tepat, serta perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak dalam

pelaksanaannya. Program ini tentunya bukan hanya menjadi kewajiban para guru

PAI saja, melainkan dorongan dari kepala sekolah yang menjadi pimpinan di

sekolah serta menentukan kebijakan, seluruh guru, dan staff nya, agar berjalan

secara maksimal.

Perencanaan Pembelajaran merupakan tahapan awal dalam proses

pelaksanaan pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran PAI dalam

penanaman nilai peduli soaial di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa meliputi

penyusunan silabus dan RPP yang merupakan persiapan untuk

mempermudah jalannya proses belajar mengajar nantinya, dan penyusunan

silabus serta RPP pendekatan dan metode ajarnya disesuaikan dengan tema

pembelajarannya.38

Berdasarkan hasil wawancara di atas demi berjalannya suatu perencanaan

pembelajaran maka guru menyusun silabus dan RPP sebelum memulai suatu

38

Wawancara dengan Guru PAI Ibu Rodiana Sabang, diruang Tata Boga, selasa 19

Agustus 2019, jam 07:30

Page 59: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

pembelajaran untuk mempermudah jalannya proses belajar mengajar.

Perencanaan penanaman Nilai Sosial dalam PAI dilakukan saat penyusunan

perencanaan pembelajaran. Penyusunan rencana pembelajaran dalam bentuk

pembuatan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

a. Penyusunan Silabus

Penyusunan silabus didasarkan pada permendikbud No 64 tahun 2013

merupakan acuan dalam menysun kerangka pembelajaran, silabus dikembangkan

berdasarkan standar kopetensi lulusan dan standar isi untuk satuan pendidikan

dasar dan menengah seseuai dengan materi pelajaran pada setiap tahun ajaran

tertentu, silabus digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan Waka Kurikulum SMK

Negeri 2 Kabupaten Gowa Bapak Syalishon Akbar Yamin Mengatakan:

RPP silabus mengikuti kurikulum, karena dalam kurikulum tentu sudah

ada silabus yang telah ditetapkan pemerintah pusat.39

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penyusunan RPP dilakukan dengan mengacu pada silabus yang telah

disediakan pemerintah pusat, hal ini sesuai dengan yang dipaparkan oleh Guru

PAI Ibu Siti Zulfa Rosidah bahwa penyusunan RPP dilakukan dengan melihat

kurikulum yang ada di PAI baru kemudian menyusun RPP sesuai dengan

silabusnya.

Untuk penyusunan RPP para guru PAI agar melihat acuan pada silabus,

untuk itu diperlukan pemilihan materi yang disesuaikan dengan silabus

39

Wawawncara waka kurikulum SMKN 2 Kabupaten Gowa bapak Syalishon Akbar

yamin di ruang kurikulum senin 19 agustus 2019

Page 60: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

yang ada setelah itu guru bisa menambah sumber rujukan dari berbagai

modul PAI, atau buku pendukung lainnya yang sesuai dengan materi

pengajaran.40

Maka peneliti menemukan bahwa SK PAI yang diajarkan di SMK Negeri

2 Kabupaten Gowa yang memasukkan nilai-nilai pendidikan Agama Islam adalah

memahami ayat-ayat al-Qur‟an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di

bumi, menampilkan sikap husnu zhan terhadap Allah, Siswa rajin beribadah,

berdo‟a dan khusyu‟ melaksanakannya, meningkatkan keimanan kepada Malaikat,

membiasakan perilaku terpuji, memahami ayat-ayat al- Qur‟an tentang kompetisi

dalam kebaikan, memahami ayat-ayat al-qur‟an tentang perintah menyantuni

kaum dhuafa, meningkatkan keimanan kepada Rasul-Rasul Allah, membiasakan

berperilaku terpuji, memahami hukum Islam tentang Mu‟amalah, memahami

perkembangan Islam pada abad pertengahan (1250–1800), meningkatkan

keimanan kepada Kitab-kitab Allah, menghindari perilaku tercela (dosa-dosa

besar), memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah,

meningkatkan keimanan kepada hari akhir, memahami sifat adil, ridha, dan amal

shaleh, memahami ayat- ayat al-Quran tentang pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, meningkatkan keimanan kepada Qadar.

Kepedulian Solial dimasukkan dalam memahami hukum Islam tentang

infaq, zakat, haji dan waqaf, memahami ayat-ayat al- Qur‟an tentang kompetisi

dalam kebaikan, memahami ayat-ayat al-qur‟an tentang perintah menjaga

kelestarian lingkungan hidup. Nilai peduli sosial dimasukkan dalam Standar

Kompetensi memahami hukum Islam tentang infaq, zakat, haji dan waqaf,

40

Wawancara guru pai ibu Rodiana Sabang senin 19 agustus 2019 diruang tata boga, jam

11:00

Page 61: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

memahami ayat-ayat al-Qur‟an tentang perintah menyantuni kaum dhuafa,

memahami sifat adil, ridha, dan amal shaleh, ghibah, dan fitnah.

Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam penanaman

Nilai Sosial Siswa di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa dilakukan dan tentunya

diperlukan adanya koordinasi dan kerjasama dari berbagai pihak, baik dari kepala

sekolah, guru-guru PAI Khususnya dan seluruh guru-guru umumnya.

Adapun strategi pelaksanaan Pembelajaran PAI dalam Penanaman Nilai

Sosial ini berpaduan pada garis-garis program pengajaran, merupakan Kurikulum

Persyarikatan SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa, observasi peneliti di lapangan dan

ditambah dengan hasil wawancara guru PAI Chaerunnisa mengatakan:

Guru yang diberi tanggung jawab untuk memberikan pengajaran agama

kelas I, II, III dengan model guru kelas masing-masing.Untuk kelas I Ibu

Rodiana sabang, II Chaerunnisa, Kelas III Ibu Rima Melati Rauf.41

Nilai peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Adapun indikator

pelaksanaan karakter peduli lingkungan di kelas adalah berempati kepada sesama

teman kelas, melakukan aksi sosial, membangun kerukunan warga, dan kelas.

C. Penanaman Nilai Sosial siswa di SMK Negeri 2 Kabupaten gowa

Berikut wawancara peneliti bersama ibu Rodiana Sabang S.Pd Selaku

Guru PAI yang menjelaskan bahwa:

Kita hidup didunia ini tidak bisa sendiri, siswa-siswi di SMK Negeri 2

Kabupaten Gowa diajarkan untuk memiliki jiwa kepedulian sosial,

diantara bentuk kepedulian sosialnya adalah para siswa-siswi menjenguk

teman yang sakit, santunan anak yatim.

41

Wawancara Guru PAI Ibu Chaerunnisa SMKN 2 Kabupaten Gowa

Page 62: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

Jadi berdasarkan wawancara di atas bahwa setiap manusia yang hidup

didunia ini tidak akan pernah bisa hidup sendiri tanpa adanya pertolongan dari

orang lain, maka dari itu perlu adanya jiwa kepedulian sosial di setiap manusia.

Bentuk nilai sosial yang ada di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa yaitu para

siswa-siswi SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa diajari dan dididik antara hubungan

manusia dengan manusia, mencakup masalah muamalah atau nilai sosial. Lima

Nilai Sosial(Five social values):

1. Tolong Menolong(Matual Help)

Tolong menolong atau ta’awun yaitu menunjukkan kepedulian terhadap

kesejahteraan dan perasaan orang lain.

kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan di daerah-daerah terpencil atau

masyarakat yang membutuhkan pertolongan seperti anak jalanan dan anak yatim.

Bahkan kegiatan semacam ini dilakukan oleh siswa-siwi SMK Negeri 2

kabupaten gowa sebagaimana diungkapkan Bapak Drs. Muhammad yusuf selaku

Kepala SMKN 2 kabupaten gowa:

Jadi kita sebagai manusia pasti harus memiliki jiwa tolong menolong antar

sesama, salah satunya dengan mengadakan bakti sosial, santunan, memberikan

sumbangan kepada anak yatim dll.42

Berdasarkan dari hasil wawancara bapak kepala SMK Negeri 2 Kabupaten

Gowa bahwa setiap manusia harus memiliki jiwa tolong menolong. Kita harus

menumbuhkan kesadaran untuk memelihara persaudaraan serta menjauhkan diri

dari perpecahaan. Sebab yang demikian itu merupakan realisasi pengakuan bahwa

42

Wawancara dengan Kepala SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa senin 19 Agustus 2019

jam 09:00

Page 63: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

bermasyarakat pada hakikatnya adalah saling membutuhkan satu dengan yang

lain.

2. Kekeluargaan(Kinship)

Kekeluargaan adalah interaksi antar manusia yang membentuk rasa saling

memiliki dan terhubung satu sama lain.

Di SMK negeri 2 Kabupaten Gowa diajarkan dan dididik agar para siswa siswi

memiliki jiwa kekeluargaan, seperti jika ada teman yang sakit menjenguk, jika ada

diantara teman yang meninggal keluarganya para teman kelasnya membesuk

kerumah. Hal ini berdasarkan wawancara dengan guru PAI ibu Chaerunnisa:

Diantara bentuk kepedulian sosial adalah para siswa siswi menjenguk

teman yang sakit,membesuk, mendoakan.43

Begitu juga yang disampaikan siswa SMKN 2 kabupaten gowa Mia kelas 11

Multimedia:

Siswa-siswi SMK Negeri 2 kabupaten gowa semua disini kami keluarga,

jika ada teman yang sakit kita bersama teman kelas menjenguk, apa lagi

kalo ada yang keluarganya meninggal kita ta‟ziah kerumahnya juga

mendoakannya.44

Begitu juga yang disampaikan siswa SMKN 2 kabupaten gowa Mia kelas 11

Multimedia:

Siswa-siswi SMK Negeri 2 kabupaten gowa semua disini kami keluarga,

jika ada teman yang sakit kita bersama teman kelas menjenguk, apa lagi

kalo ada yang keluarganya meninggal kita ta‟ziah kerumahnya juga

mendoakannya.45

43

Wawancara guru PAI Ibu Chaerunnisa, senin 19 Agustus 2019 diruang guru, jam

09:30

44

Wawancara Siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa Mia Multimedia Senin, 19 Agustus

2019

45

Wawancara Siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa Mia Multimedia Senin, 19 Agustus

2019

Page 64: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

Jadi nilai dari kepedulian sosial di SMK Negeri 2 kabupaten gowa

diantaranya yaitu dengan ukhuwah dan kekeluargaan yang erat antar teman guru

dan masyarakat.

3. Kepedulian(Concern)

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup

sendiri, oleh karna itu lumrah jika manusia memiliki kepedulian sosial terhadap

sesama.

Dari hasil wawancara peneliti menemukan data di SMKN 2 Kabupaten

Gowa bahwa siswa-siswi memiliki sikap peduli sosial yang tinggi, diantaranya

berdasarkan hasil wawancara yang disampaikan oleh ibu rodiana sabang:

Kita hidup didunia ini tidak bisa sendiri, dan yang namanya hidup pasti

memerlukan bantuan pertolongan pada orang lain, dan di SMK Negeri 2

ini diajarkan selain menjadi orang yang taat beragama, jujur, tanggung

jawab, juga diajarkan untuk memiliki jiwa wirausaha dan kepedulian

sosial, diantara bentuk kepedulian sosialnya adalah para siswa siswi

menjenguk teman yang sakit, santunan anak yatim, memberikan bantuan

kepada korban bencana dan lain lain.46

Hal ini senada dengan hasil wawancara yang disampaikan oleh Ibu

khaerunnisa:

Rasa peduli adalah kaitannya muamalah antara manusia dengan manusia,

dan jika muamalah kita kepada Allah baik niscaya kepada manusia pun

akan baik, dan bentuk dari kepedulian yang ada di SMK Negeri 2

kabupaten gowa yaitu, santunan anak yatim, membersihkan lingkungan.47

Maka berdasarkan paparan diatas peneliti menyimpulkan bawa kepedulian

46

Wawancara guru PAI Ibu Rodiana Sabang, senin 19 Agustus diruang Tata Boga, jam

11:00

47

Wawancara guru PAI Ibu Chaerunnisa, senin 12 Agustus 2019 diruang guru, jam

09:30

Page 65: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

sosial yang ditanamkan di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa yaitu santunan anak

yatim, membersihkan lingkungan.

4. Kerja sama(Cooperation)

Kerja sama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat

asosiatif, yaitu apabila suatu kelompok mempunyai pandangan yang sama untuk

mencapai tujuan tertentu.

Dari hasil wawancara dengan siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa Mia

kelas 11 Multimedia:

Kejasama disini banyak, diantaranya kerja sama dalam mengerjakan tugas

kelompok, kerja sama dalam menjaga kebersihan kelas, membersihkan

lingkungan sekitar sekolah.48

Hal ini juga senada dengan yang disampaikan guru PAI Ibu Rodiana

sabang:

Pembelajaran dan pendidikan tentang kerja sama di SMK Negeri 2

Kabupaten Gowa yaitu dengan cara kerja kelompok dalam menyelesaikan

tugas, dalam membuat rancangan busana, kerja sama dalam hal

kebersihan, dll.49

Hal ini diperkuat dengan temuan peneliti melalui observasi di lingkungan

SMK Negeri 2 kabupaten gowa, yaitu diantara siswa-siswi yang ke sekolah tidak

memakai kendaraan mereka saling membonceng, kerja sama dalam menyiapkan

kelas, kerja sama dalam kebersihan, dalam belajar.50

5. Toleransi (Tolerance)

Siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa berasal dari latar belakang yang

berbeda. Mereka memiliki latar belakang agama yang berbeda, berdasarkan hasil

wawancara peniliti pada Guru PAI Ibu Rodiana sabang mengatakan:

Ada empat agama yang dianut siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa,

48

Wawancara Siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa Mia Multimedia Senin, 19

Agustus 2019

50

Wawancara guru pai ibu Rodiana sabang senin 19 agustus 2019 diruang tata boga, jam

11:00

Page 66: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

yaitu agama Islam, Kristen, Katolik, dan juga Hindu. Namun demikian

dengan adanya perbedaan agama tersebut mereka saling bekerja sama,

saling menghargai, dan mengerti satu sama lain. Sehingga kerukunan

antara umat beragama di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa terjalin sangat

baik.51

Salah satu tujuan SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa secara umum adalah

menyiapkan siswa agar mampu menjadi anggota masyarakat dalam mengadakan

hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar yang

dijiwai suasana keagamaan.

Implementasi dari Pembelajaran PAI dalam penanaman Nilai Sosial siswa

yaitu dengan adanya penanaman nilai-nilai toleransi dalam beragama di SMK

Negeri 2 Kabupaten Gowa, diharapkan agar siswa-siswi SMK Negeri 2

Kabupaten Gowa mampu bersosialisasi dimasyarakat dengan baik, dengan tidak

membedakan agama atau pemahaman beragama orang lain untuk terealisasinya

tujuan mulia yaitu perdamaian dan persaudaraan antara orang-orang yang pada

realitasnya memang memiliki agama dan iman berbeda.

Kepedulian Sosial di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa yaitu mengenai

konsep tolong menolong, kekeluargaan, kepedulian, kerjasama, dan toleransi.

Penerapan Pembelajaran PAI dalam penanaman nilai sosial yang ada di SMK

Negeri 2 Kabupaten Gowa agar para siswa siswi memiliki iman yang kuat serta

rasa kepedulian sosial yang tinggi antar teman guru orang tua, masyarakat dan

seluruh manusia pada umumnya.

51

Wawancara guru pai ibu Rodiana sabang senin 19 agustus 2019 diruang tata boga, jam

11:00

Page 67: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

D. Faktor pendukung dan penghambat Implementasi Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dalam penanaman nilai Sosial siswa di SMK

Negeri 2 kabupaten gowa

Berikut ini wawancara peneliti bersama dengan ibu Chaerunnisa S.Pd.I selaku

guru PAI beliau menjelaskan bahwa:

Dari faktor pendukung pembelajaran Agama Islam adanya musholla,

sebagai pusat tempat pelaksanaan ibadah sholat sunah duha dan sholat

dzuhur berjama‟ah.Selanjutnya perpustakaan, dimana perpustakaan di

SMK Negeri 2 kabupaten gowa ini juga menyediakan buku buku Islam

yang bisa dibaca dan menjadi rujukan siswa dalam mengerjakan tugas

danSpeaker atau pengeras suara, sangat membantu untuk penyampaian

nasehat, khususnya setiap hari jum‟at pagi setiap siswa di kelas

mendengarkan ceramah yang di isi oleh guru PAI melalui pengeras

suara dari kantor guru, dan para guru kelas untuk mengawasi di kelas

masing-masing. Bersalaman ketika hendak memasuki kelas atau

setelah selesainya pembelajaran di dalam kelas.Kemudian adanya

evaluasi dari bapak/ibu guru langsung ditempat bagi siswa yang

melakukan kesalahan.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa adanya

musholla sebagai pendukung berlangsungnya ibadah sholat dan evaluasi langsung

ditempat dari bapak/ibu guru saat siswa-siswi melakukan kesalahan atau

melanggar peraturan sekolah tersebut.

Sedangkan untuk faktor penghambat Implementasi Pembelajaran PAI dalam

penanaman Nilai Sosial di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa:

Berdasarkan dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan ibu

Rodiana Sabang S.Pd selaku guru PAI Mengatakan bahwa:

Faktor penghambat dalam penanaman Nilai Sosial siswa di luar sekolah,

guru tidak dapat mengawasi para siswa dalam kegiatan mereka di luar

sekolah, karena para guru hanya bisa mengawasi di sekolah, sedangkan

diluar sekolah adalah sudah termasuk tanggung jawab orang tua masing-

masing.

Page 68: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

Berdasarkan dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan ibu Rima

Melati Rauf S.Pd menjelaskan bahwa:

Latar belakang siswa dan orang tua yang beragam, dengan pengetahuan

agama yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya Faktor lingkungan

luar yang kurang mendukung, karena SMKN 2 ini berada di lokasi yang

ramai akan pengunjung. Lebih tepatnya di depan sekolah banyak orang

datang untuk sekedar nongkrong di pinggir jalan karena banyaknya jajanan

yang ada di pinggir jalan tersebut tentunya banyak hal negatif yang mereka

bawa mulai dari cara pakaian, adab dan sopan santun

Berdasarkan hasil wawancara bapak Drs.Muhammad Yusuf selaku kepala

sekolah SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa menjelaskan bahwa:

Faktor teman, di SMK Negeri 2 kabupaten gowa ini sekolah Umum Negeri

lebih mengedepankan pendidikan umum seperti kejuruan ketimbang agama,

dari segi teman di SMKN 2 gowa bukan hanya dari kalangan muslim, tapi

ada juga yang Kristen, Hindu, Budha52

Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa guru-guru SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa hanya dapat mengawasi siswa-

siswi didalam lingkungan Sekolah, setelah keluar dari lingkungan sekolah sudah

lepas dari tanggu jawa guru melainkan kembali pada tanggung jawab orang tua

masing-masing. Artinya orang tua berperang penting untuk mendidik anaknya

masing-masing. Bahkan orang tualah sebagai peran utama dalam pendidikan

anak terutama dalam pendidikan agama islam untuk menjadi manusia yang baik

dan memiliki jiwa kepedulian sosial yang tinggi. Saling menghormati dan

menghargai antara manusia yang satu dan yang lainnya, terutama dalam

perbedaan agama.

52

Wawancara dengan Kepala SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa senin 19 Agustus 2019

jam 09:00

Page 69: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Implementasi Pembelajaran PAI, Nilai Sosial Tujuan utama pendidikan

Islam adalah untuk menghasilkan manusia yang baik, dalam mencapai tujuan

tersebut dibutuhkan proses dan metode-metode yang efisien agar tujuan tersebut

dapat tercapai secara maksimal sesuai yang diinginkan. Dalam pencapaian tujuan

tersebsalah satunya yaitu dengan menanamkan nilai sosial yang terdapat dalam

diri siswa, SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa merupakan salah satu lembaga

pendidikan umum Negeri yang ada di Kabupaten gowa:

1. Implementasi pembelajaran PAI dalam penanaman nilai sosial di SMK

Negeri 2 Kabupaten Gowa, perencanaan berupa silabus, RPP.

2. Nilai sosial di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa: Para siswa-siswi

mempunyai nilai Sosial tolong menolong, kekeluargaan, kepedulian,

kerjasama, toleransi.

3. Faktor pendukung implementasi pembelajaran PAI dalam penanaman

nilai sosial diantaranya: musholla, perpustakaan, pengeras suara,

budaya bersalaman dengan guru sebelum masuk sekolah, dorongan

yang kuat dari guru, tersedianya Qur‟an, adanya alat peraga dan LCD di

setiap kelas, adanya evaluasi ditempat. Sedangkan faktor

penghambatnya antara lain: pergaulan siswa diluar sekolah, latar

belakang siswa yang berbeda-beda, faktor lingkungan yang kurang

mendukung, faktor penggunaan Hp, faktor pergaulan teman.

Page 70: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

B. Saran

Berdasarkan paparan data, hasil penelitian, analisis hasil penelitian

disarankan kepada:

1. Kepala Sekolah agar mempertahankan apa yang telah dicapai dan

mengembangkan kepedulian sosial ini.

2. Kepada para guru agar meningkatkan usaha dan kegiatan yang mendukung

dalam penanaman nilai sosial di sekolah.

3. Kepada para siswa-siswi SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa agar memperhatikan

dan lebih serius dan mengikuti pembelajaran di kelas dan seluruh kegiatan

keagamaan dan kepedulian sosial yang diadakan sekolah sehingga menjadi

warga sekolah yang agamis dan memiliki jiwa sosial tinggi

4. Peneliti Selanjutnya:

a. Agar dilakukan penelitian yang mengungkap lebih jauh tentang

implementasi pembelajaran PAI dalam penanaman nilai sosial siswa

di SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa.

b. Agar dilakukan penelitian yang sama dengan fokus yang berbeda

seperti konsep, metode, dan pendekatannya.

Page 71: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

Ali Muhammad Daud, Hukum Islam, Jakarta:Raja Grafindo Persada,2007

Alma Buchari, Pengantar Bisnis, Bandung: Alfabeta 1992.

Aminudin, ,Pendidikan Agama Islam,Bogor : Untuk Perguruan Tinggi Umum,

Ghalia Indonesia.2005

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik,

Jakarta:Rineka Cipta 1998.

Darman Flavianus, Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional & Undang-undang N0 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

Jakarta:Transmedia pustaka, 2007

Djamaluddin,Darwis, Manusia Menurut Pandangan Qur’an Dalam Reformulasi

Filsafat Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bekerjasama

Dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.1996

Hidayat, Irwin Pengaruh pembelajaran pai terhadap karakter sosil care peserta

didik.2016

Ilyas Yunahar, Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur’an Klasik dan

Kontenporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar 1997.

Lamri Al-Hamid Ichas, Pengembangan Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran

Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2006.

Moeloeng, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya.

2012.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Rosdakarya. 2002

Muzayyin, Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara.2005

Shihab, M. Quraish, Sejarah dan Ulum Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008

Standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SMA, MA, SMALB, SMK, dan

MAK. Peraturan materi Prendidikan Nasional Republik Indonesia No 22

Tahun 2006 tentang standar isi.

Page 72: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D Bandung:Alfabeta,

2016

Sukmadinata Syaodih Nana, 2006 Metode Penelitian Pendidikan. Cet II;

Bandung:Remaja Rosda Karya

Syafe‟I, Rachmat. Ilmu ushul fiqh. Jakarta:Pustaka Setia.2008

Thoha Chabib,. Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka pelajar.

1996

Wahyudi Dedi, Pengantar Akidah Akhlak dan Pembelajaran, Yogyakarta:Lintang

Rasi Aksara 2017.

Zubaidi, Pendidikan Berbasis Masyarakat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2006

Page 73: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 74: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

DOKUMENTASI

Dokumentasi bersama ibu Rima Melati Rauf S.Pd Guru SMK Negeri 2 Kabupaten gowa.

Dokumentasi bersama Ibu Rodiana Sabang S.Pd Guru PAI SMK Negeri 2

Kabupaten Gowa.

Page 75: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

Dokumentasi bersama bapak Syalishon Akbar yamin Waka Kurikulum SMK

Negeri 2 Kabupaten Gowa.

Dokumentasi Depan Ruang Tata Boga SMK Negeri 2 Kabupaten Gowa.