implementasi pemisahan trafik internasional dan...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI PEMISAHAN TRAFIK INTERNASIONAL DAN OPENIXP
MENGGUNAKAN DUA JALUR SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF
KONEKSI DI PT TIME EXCELINDO
INTERNET SERVICE PROVIDER
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh :
Andi Kriswantono
09.21.0460
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
LOAD BALANCED IMPLEMENTATION OF INTERNATIONAL TRAFFIC AND OPENIXP USE TWO GATEWAY AS ALTERNATIVE SOLUTION
CONNECTION IN TIME EXCELINDO PT, ISP
IMPLEMENTASI PEMISAHAN TRAFIK INTERNASIONAL DAN OPENIXP MENGGUNAKAN DUA JALUR SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF KONEKSI
DI PT TIME EXCELINDO ISP
Andi Kriswantono Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The progress of information technology continues to grow in line with the
needs of people who want the speed and accuracy in obtaining information. Therefore, advances in information technology should be continued effort and improved quality and quantity. Not enough just to connect to the Internet only, but the performance connectivity becomes an important factor in Internet usage as it is now. Especially for internet services (Internet Service Provider / ISP) must always follow the trend of developing connections and user needs.
With the OpenIXP (Open Internet Exchange Point Indonesia) internet users in Indonesia have been facilitated by the service that connects all the ISPs (Internet Service Provider), NAP (Network Access Provider) and other telecom companies into a network, centralized and interconnected. So with the existence of this connectivity, the connection to the server Indonesia no longer need the routing to the International again, so it can make more efficient connections.
In order to enhance a more efficient connection, then the companies competing providers to improve service quality so that can give satisfaction to the user. One of the issues being discussed in depth is the dividing line OpenIXP and International Internet into two lanes so that the presence of this kind of service users have many service options. By dividing lines and International OpenIXP alone would enhance the efficiency of bandwidth according to the choice of Internet users.
Keywords: Internet, openIxp, separation channels, bandwidth
1. Pendahuluan
Kemajuan teknologi informasi yang terus berkembang seiring dengan
kebutuhan manusia yang menginginkan kecepatan dan keakuratan dalam
memperoleh informasi. Oleh karena itu kemajuan teknologi informasi harus
terus diupayakan dan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Tidak cukup
hanya terkoneksi dengan internet saja, tetapi performa konektivitas menjadi
faktor yang penting dalam penggunaan internet seperti sekarang. Terutama
bagi jasa pelayanan internet (Internet Service Provider / ISP) yang harus
selalu berkembang mengikuti trend koneksi dan kebutuhan pengguna.
Dengan adanya OpenIXP (Open Internet Exchange Point Indonesia)
pengguna internet di Indonesia sudah dimudahkan dengan layanannya yang
menghubungkan semua ISP (Internet Service Provider), NAP (Network
Access Provider) dan perusahaan telekomunikasi lainnya ke dalan jaringan
terpusat dan saling terhubung. Jadi dengan adanya konektivitas ini maka
koneksi ke server Indonesia tidak perlu lagi di routing ke Internasional lagi,
sehingga dapat menjadikan koneksi lebih efisien.
Demi meningkatkan koneksi yang lebih efisien, maka perusahaan
provider bersaing untuk meningkatkan kualitas layanannya sehingga bisa
memberi kepuasan bagi pengguna. Salah satu isu yang sedang dibahas
secara mendalam adalah membagi jalur internet OpenIXP dan Internasional
menjadi dua jalur sehingga dengan adanya layanan seperti ini pengguna
mempunyai banyak pilihan layanan yaitu ingin menggunakan OpenIXP saja
atau OpenIXP dan internasional atau dedicated yang didalamnya sudah
terdapat paket OpenIXP.
Dengan membagi jalur OpenIXP dan Internasional sendiri maka akan
memudahkan dalam efisiensi bandwidth sesuai dengan pilihan pengguna
internet. Sebagai contoh permasalahan yang sering terjadi adalah game
online yang ingin membeli paket OpenIXP lebih banyak daripada
Internasional karena server game lebih banyak di Indonesia tetapi para
gamers juga dapat menikmati layanan Internasional seperti google, facebook
dan yang lainnya.
2. Landasan Teori
2.1 Tinjauan Pustaka
Pembuatan tugas akhir ini berdasar pada kajian dari penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya yang berjudul “Analisis dan Implementasi
Pemisahan Trafik IIX dan Internasional Menggunakan Mikrotik” oleh
Andhiana Tri Setyaningrum, Amikom Yogyakarta, 2010. Pada penelitian
tersebut pemisahan dilakukan menggunakan satu jalur untuk IIX dan
Internasional. Untuk lebih memaksimalkan penggunaan bandwidth penulis
bermaksud untuk memisahkan menggunakan jalur secara terpisah untuk
akses Internasional dan IIX. Selain itu perlu adanya perbandingan antara
penggunaan nice dengan ip alokasi APNIC untuk Indonesia sehingga
memperoleh hasil yang lebih maksimal.
2.2 Router
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang
mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju
tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet
Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI. (sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Router)
Router digunakan untuk menghubungkan dua network atau
segmen jaringan yang berbeda agar dapat terkoneksi satu sama lain.
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan
suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-
masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu
urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan
berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat
IP sendiri pada sebuah LAN.
Gambar 2.4 cisco router 2500 series
Sumber : http://danuwi.wordpress.com/2008/10/18/pengenalan-tentang-
router/
Saat ini router banyak digunakan untuk teknologi berbasis TCP/IP,
router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke
sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau
untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam
beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga
mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk
mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang
berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia
dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga
mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP).
3. Desain dan Strategi Pemecahan Masalah
Dengan adanya OpenIXP (Open Internet Exchange Point Indonesia)
pengguna internet di Indonesia sudah dimudahkan dengan layanannya yang
menghubungkan semua ISP (Internet Service Provider), NAP (Network Access
Provider) dan perusahaan telekomunikasi lainnya ke dalan jaringan terpusat dan
saling terhubung. Jadi dengan adanya konektivitas ini maka koneksi ke server
Indonesia tidak perlu lagi di routing ke Internasional lagi, sehingga dapat menjadikan
koneksi lebih efisien.
Disamping keuntungan dari layanan openIXP tersebut ternyata membuat
perusahaan provider di Indonesia mencari solusi layanan internet sehingga
penggunaan bandwidth menuju klien bisa efektif. Dilihat dari desain utama TE
sebelum adanya layanan openIXP semua paket layanan internet dilanjutkan melalui
jaringan backbone XL.
Salah satu contoh permasalahan yang dihadapi oleh klien TE adalah game
center yang menginginkan dapat memilih sendiri besaran bandwidth openIXP dan
internasional secara terpisah karena umumnya dilihat dari segi harga paket openIXP
lebih murah dibandingkan dengan paket internasional. Di samping itu pengelola
game center melihat keinginan pengguna game center yang selain mereka bermain
game yang sebagian besar servernya terdapat di Indonesia juga menginginkan untuk
dapat terkoneksi dengan server Internasional.
Dari hal tersebut penulis berkesempatan untuk menawarkan solusi alternatif
yang bisa dipakai yaitu dengan membagi paket tersebut menggunakan dua jalur yang
berbeda karena saat ini sudah terdapat database openIXP yang di dalamnya berupa
kumpulan ip yang merupakan server yang terdapat di Indonesia.
3.1 Desain Awal
Gambar 3.11 desain awal PT Time Excelindo
Dari desain di atas router mikrotik digunakan untuk forwarding paket
menuju gateway, artinya bahwa paket-paket data yang sampai di router mikrotik
dilewatkan menuju router gateway yang berada di Time Excelindo yaitu cisco
7200 yang berfungsi meneruskan paket NAP dan openIxp menuju XL jakarta
untuk NAP dan IDC untuk openIxp. Karena beban trafik yang terlalu besar maka
router gateway cisco 7200 juga hanya berfungsi sebagai forwarding paket.
3.2. Rancangan Desain Baru
Gambar 3.12 rancangan desain baru
Desain baru yang ditawarkan mengilustrasikan penandaan paket
internasional dan openIxp dilakukan di router mikrotik yang selanjutnya akan
diarahkan langsung ke gateway masing-masing. Dengan solusi ini menjadikan
pembagian bandwidth menjadi lebih maksimal karena layanan NAP dan openIxp
secara terpisah. Di sisi klien juga akan lebih memaksimalkan penggunaan
bandwidth dengan adanya tanda khusus untuk paket lokal maupun NAP.
3.3 Konfigurasi Pemisahan Traffic
a. Konfigurasi Dasar Mikrotik Sebagai Gateway
[admin@TE] > ip address add address=192.168.10.1/24 interface=lan comment=“to LAN”
disable=no
[admin@TE] > ip address add address =180.214.244.252/30 interface=openIxp comment=”to
openIxp” disable=no
[admin@TE] > ip address add address =180.214.240.236/28 interface=internasional comment=”to
internasional” disable=no
Gambar 3.13 konfigurasi ip address via terminal
Gambar 3.14 hasil konfigurasi ip address via winbox
Keterangan :
Perintah di atas digunakan untuk memasukkan ip ke masing-masing
interface yaitu lan yang digunakan untuk menuju network local, interface
openIxp yang digunakan untuk paket yang menuju jaringan openIxp dan
interface internasional yang digunakan untuk network yang menuju
internasional sesuai comment yang telah diberikan di script mikrotik di atas.
[admin@TE] > ip dns set primary-dns=202.91.8.2 secondary-dns=202.91.8.3 allow-remote-
request=yes
Gambar 3.15 hasil konfigurasi DNS via terminal
Keterangan :
Perintah di atas digunakan untuk mengarahkan paket yang menuju
router untuk diterjemahkan menuju DNS (Domain Name System) primer dan
sekunder yang berada di ruang NOC PT Time Excelindo. Perintah allow-remote-
request=yes digunakan agar client dapat menggunakan alamat ip gateway local
untuk digunakan sebagai DNS yang nantinya akan tetap diarahkan menuju
alamat DNS primer atau sekunder.
[admin@TE] > ip route add gateway=180.214.244.253 dst-address = 0.0.0.0/0 comment=“gateway
traffic openIxp” mark=openIxp disable= no
[admin@TE] > ip route add gateway=180.214.240.225 dst-address=0.0.0.0/0 comment=“gateway
traffic internasional” disable=no
Gambar 3.16 hasil konfigurasi ip route via terminal
Gambar 3.17 hasil konfigurasi ip route via winbox
Keterangan :
Perintah di atas menambahkan gateway yang mengarahkan paket
openIxp yang menuju router untuk di arahkan ke alamat gateway
180.214.244.253 melalui penanda mark = openIxp, sedangkan untuk paket
internasional akan diarahkan ke gateway 180.214.240.225.
[admin@TE] >ip firewall nat add chain=srcnat src-address=192.168.10.0/24 action=masquerade
Gambar 3.18 hasil konfigurasi firewall nat masqurade
Keterangan :
Ip masquerade adalah salah satu bentuk Network Address Translation
yang memungkinkan multi-host dalam sebuah jaringan private untuk dapat
terkoneksi ke internet melalui sebuah ip public tunggal, masquerade
berfungsi untuk mentranslasikan ip address dan port dalam local area secara
realtime.
3.4 Konfigurasi Mangle dan Manajemen Bandwidth
Agar supaya pemisahan dapat dilakukan dimikrotik dikenal dengan nama
mangle yang digunakan untuk menandai paket.
[admin@TE] > ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-connection new-connection-
mark=nice-conn passthrough=yes dst-address-list=nice in-interface=openIxp
[admin@TE] > ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=iix-pkt
passthrough=yes connection-mark=nice-conn
[admin@TE] > ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-routing new-routing-mark=main
passthrough=yes dst-address-list=nice connection-mark=nice-conn
[admin@TE] > ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-connection new-connection-
mark=internasional passthrough=yes dst-address-list=!nice in-interface=internasional
[admin@TE] > ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=inter-pkt
passthrough=yes connection-mark=internasional
[admin@TE] > ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-routing new-routing-mark=route-
inter passthrough=yes dst-address-list=!nice connection-mark=internasional
[admin@TE] > ip firewall mangle add chain=prerouting in-interface=lan dst-address-list=nice
action=mark-routing new-routing-mark=openIxp passthrough=yes comment=”marking nice traffic”
disable=no
Gambar 3.19 hasil konfigurasi firewall mangle via terminal
Gambar 3.20 hasil konfigurasi firewall mangle via winbox
Keterangan :
Perintah diatas digunakan untuk membuat koneksi ke paket yang berasal dari
openIxp dan internasional untuk kemudian akan dibedakan paket yang berasal
dari interface lan untuk dicek apakah merupakan paket openIxp atau bukan, jika
merupakan paket openIxp maka akan dirouting menuju interface openIxp jika
bukan akan dirouting ke interface internasional.
[admin@TE]> queue simple add name=”openIxp-client-01” max-limit=256000/256000 dst-
address=192.168.10.2 interface=openIxp
[admin@TE]> queue simple add name=”internasional-client-01” max-limit=256000/256000 dst-
address=192.168.10.2
[admin@TE]> queue simple add name=”openIxp-client-01” max-limit=256000/256000 dst-
address=192.168.10.3 interface=openIxp
[admin@TE]> queue simple add name=”internasional-client-01” max-limit=256000/256000 dst-
address=192.168.10.3
Gambar 3.21 hasil konfigurasi manajemen bandwidth via terminal
Gambar 3.22 hasil konfigurasi manajemen bandwidth via winbox
Keterangan :
Perintah diatas digunakan untuk limitasi penggunaan bandwidth yang
traficnya melalui
Interface openIxp / internasional yang telah dipecah dipisah menggunakan rule
mangle di atas.
Mulai mikrotik versi 2.29 dikenal fitur dengan yang disebut ip address list,
fitur ini adalah pengelompokan ip tertentu dan setiap ip address tersebut bisa kita
namai. Kelompok ip ini bisa digunakan sebagai parameter dalam mangle, firewall
filter, nat ataupun queue.
Mikrotik indonesia telah menyediakan daftar ip address yang di advertise di
openIxp, yang bisa diunduh secara bebas di URL :
http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=nice.rsc .
File nice.rsc ini dibuat secara otomatis di server mikrotik Indonesia setiap
jam, dan merupakan data yang telah dioptimalkan untuk menghilangkan duplikasi
entri dan tumpang tindih subnet. Berikut ini sebagian isi dari file nise.rsc :
[admin@TE]> ip firewall address list
add list=nice address="1.2.3.4"
remove [find list="nice"]
add list=nice address="182.0.0.0/12"
add list=nice address="114.120.0.0/13"
add list=nice address="120.168.0.0/13"
add list=nice address="114.56.0.0/14"
add list=nice address="125.166.0.0/15"
add list=nice address="120.162.0.0/15"
add list=nice address="120.160.0.0/15"
add list=nice address="120.166.0.0/15"
add list=nice address="125.162.0.0/16"
add list=nice address="125.163.0.0/16"
add list=nice address="125.160.0.0/16"
add list=nice address="125.161.0.0/16"
add list=nice address="125.164.0.0/16"
add list=nice address="125.165.0.0/16"
add list=nice address="223.164.0.0/16"
add list=nice address="180.251.0.0/16"
add list=nice address="180.250.0.0/16"
add list=nice address="180.249.0.0/16"
add list=nice address="180.248.0.0/16"
add list=nice address="180.254.0.0/16"
add list=nice address="180.253.0.0/16"
add list=nice address="180.252.0.0/16"
add list=nice address="180.243.0.0/16"
dst.....
Keterangan :
File nice.rsc ini yang digunakan sebagai parameter routing dalam
menentukan apakah itu paket internasional atau openIxp. Paket-paket tersebut
kemudian akan diroutingkan menurut jalurnya masing-masing.
3.5 Perbandingan Penggunaan nice dengan ip alokasi APNIC untuk Indonesia
Penggunaan ip alokasi APNIC dimungkinkan agar semua ip yang tergabung
dalam alokasi Indonesia bisa teregister dalam tabel address list sehingga jika ada
penambahan server baru di Indonesia tidak perlu melakukan update nice.rsc, dalam
hal ini perlu dilakukan percobaan agar diperoleh hasil yang maksimal. Perbandingan
ini dilakukan dengan parameter latency yaitu bagaimana kondisi link jika
menggunakan paket nice atau menggunakan ip alokasi APNIC. Ip alokasi apnic ini
penulis dapat dari http://www.apjii.or.id . Diharapkan penggunaan ip alokasi APNIC
untuk Indonesia nantinya akan mengurangi beban latency dan juga mempermudah
pembuatan daftar ip yang teregister di address list.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Trace route paket
Hasil pengujian ini nantinya akan menunjukkan adanya perubahan route paket
internasional dan openIxp yang akan dilewatkan menuju interface masing-masing
yaitu interface internasional untuk paket yang menuju jalur internasional dan
interface openIxp untuk jalur yang menuju ke server-server local.
4.1.1 Hasil traceroute situs-situs internasional
Gambar 4.1 traceroute paket internasional site : www.yahoo.com
Dari hasil traceroute tersebut dapat dilihat bahwa untuk paket internasional
akan dilewatkan melalui gateway 180.214.240.225 yang merupakan pintu keluar
untuk situs-situs internasional, yang kemudian akan dilewatkan melalui core fiber
optic point to point ke xl Jakarta dengan alamat 112.x.x.x selanjutnya akan melalui
singtel (Singapore Telecomunication) melalui core yang terdapat di Batam. Setelah
itu paket akan dilewatkan berdasar tujuan masing-masing.
4.1.2 Hasil traceroute situs-situs local openIxp
Gambar 4.2 traceroute paket local openIxp site : www.kompas.com
Untuk paket-paket dengan tujuan local openIxp akan di routekan langsung ke
gateway openIxp yang terdapat di ruang NOC PT Time Excelindo yang selanjutnya
akan menuju jalur fiber point to point ke Indonesian Data Centre (IDC), yang
kemudian akan dilewatkan menuju jalur paket ke masing-masing tujuan.
4.2 Traffic Monitoring
Untuk memastikan bahwa jaringan telah berjalan dengan baik perlu dilakukan
perawatan sehingga dapat meminimalkan terjadinya kerusakan di sistem jaringan.
Berbagai macam software monitoring bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan
administrator jaringan. Dengan adanya monitoring jaringan akan lebih memudahkan
admin dalam melakukan pengecekan secara realtime atau berkala tentang apa saja
paket yang lewat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap performa link. Pada
penelitian kali ini penulis menggunakan sofware dude, prtg, stg, dan torch.
4.2.1 Hasil monitoring dude
Gambar 4.3 monitoring dude
Dude dipergunakan untuk melihat komputer mana saja yang terhubung
dengan router mikrotik melalui sebuah gambar yang dipetakan, dengan demikian
admin dapat melakukan pengecekan misalnya ada penyusup yang melakukan koneksi
secara ilegal. Selain itu dapat juga dilihat seberapa besar penggunaan bandwidth
yang dipakai tiap klien. Dari gambar 4.17 bisa dilihat pemetaan perangkat yang
terdapat dalam jaringan, gambar di atas menunjukkan komputer jakal terkoneksi
dengan ip 192.168.10.1 yang merupakan gateway interface lan.
4.2.2 Monitoring STG (SNMP Traffic Grapher)
Monitoring STG digunakan untuk melihat secara realtime penggunaan
bandwidth upload dan download yang digunakan melalui interface lan. Warna hijau
digunakan untuk download dan warna biru digunakan untuk upload.
Gambar 4.5 monitoring STG
4.3 Hasil Penggunaan ip address list dengan ip alokasi APNIC untuk Indonesia
Tes penggunaan ip address list menggunakan nice dan alokasi APNIC untuk
Indonesia ternyata meningkatkan latency walaupun hasilnya tidak terlalu besar hal ini
dimungkinkan karena penggunaan bandwidth untuk local yang masih dalam range,
tetapi untuk penggunaan jalur yang sama yaitu tanpa menggunakan address list yang
artinya satu jalur digunakan bersama untuk akses internasional dan local ternyata
sangat berpengaruh terhadap latency yang berdampak pula terhadap performa
jaringan.
Gambar 4.6 hasil monitoring menggunakan alokasi APNIC
Gambar 4.7 hasil monitoring menggunakan nice
Gambar 4.8 hasil monitoring tanpa nice dan alokasi APNIC
5. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian berupa hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan jalur yang terpisah ternyata dapat mempengaruhi latency
terhadap link situs local dan internasional, penggunaan akses jalur bersama
sebesar 2Mbps local dan internasional dapat mengakibatkan latency yang
cukup besar hingga mencapai 40 ms. Game center bisa berjalan secara
normal jika latency yang digunakan kurang lebih 20 ms sehingga jalur secara
bersama sangat tidak dimungkinkan.
2. Solusi pemisahan jalur openIxp dan Internasional dapat dipergunakan karena
dapat menurunkan latency akses situs local hingga mencapai 12 ms sehingga
game center dapat berjalan secara normal dengan syarat ketentuan link
transmisi juga memenuhi.
3. Pemakaian bandwidth dapat digunakan secara maksimal berdasarkan penanda
paket local dan internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Memisahkan Bandwidth Internasional dan IIX. 2010.
http://adamonline.web.id/tutorial_mikrotik/bandwidth_management/memisahkan
-bandwidth-internasional-dan-iix
Anonim. Nice.rsc. http://ixp.mikrotik.co.id/download/nice.rsc
Harijanto. 2006. Memisahkan bandwidth local dan Internasional menggunakan
mikrotik.
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Memisahkan_Bandwidth_L
okal_dan_International_menggunakan_Mikrotik
Kustanto & Saputro Daniel T. 2008. Membangun Server Internet dengan MikrotikOS.
Yogyakarta: Penerbit Gava Media
Lammle, Tom. 2005. CCNA: Cisco Certified Network Associate Study Guide.
Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo
Linto Herlambang. Moch & Catur L.Aziz 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router
Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOS. Yogyakarta: Penerbit Andi
offset
Rafiudin, Rahmat. 2006. IP Routing dan Firewall dalam Linux. Yogyakarta: Penerbit
Andi offset
Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit Andi
offset
Tomas, Tom. 2005 Network Security first-step. Yogyakarta: Penerbit Andi offset
Tutorial Mikrotik: Forum Mikrotik Indonesia.
http://www.forummikrotik.com/general-networking/691-tanya-memisahkan-iix-
and-internasional-gabung-dgn-trafic-shapre.html