individu cb kasus 3 tio fanny 125020300111073

8
Tio Fanny 125020300111073 Praktikum Audit – Kasus 3 PERTANYAAN DISKUSI 1. Surat perikatan berisi dokumentasi dan penegasan penerimaan auditor atas penunjukan perikatan, tujuan dan lingkup audit, dan luasnya tanggung jawab auditor kepada klien dan bentuk laporan serta fee auditor dimana hal ini berfungsi untuk bukti otentik adanya perikatan. Bukti dokumen diperlukan, karena bukti dokumen memiliki kekuatan hukum membantu auditor dalam perkara hukum yang mungkin muncul dalam perikatan. Hal-hal yang mungkin perlu disertakan ialah pernyataan mengenai CRL (Client Representation Letter) yang memberikan pemahaman jika segala aspek mengenai laporan keuangan yang disajikan merupakan sepenuhnya tanggung jawab klien. Analisis surat perikatan yang disiapkan oleh KAP AS&R: Tidak adanya keterangan tentang pelaksanaan suatu audit yang meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Tidak ada penjelasan bahwa auditor melakukan permintaan keterangan dari manajemen tentang pernyataan manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan.

Upload: tiofanny

Post on 15-Apr-2016

9 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

audit

TRANSCRIPT

Page 1: Individu CB Kasus 3 Tio Fanny 125020300111073

Tio Fanny125020300111073Praktikum Audit – Kasus 3

PERTANYAAN DISKUSI1. Surat perikatan berisi dokumentasi dan penegasan penerimaan auditor atas penunjukan

perikatan, tujuan dan lingkup audit, dan luasnya tanggung jawab auditor kepada klien dan

bentuk laporan serta fee auditor dimana hal ini berfungsi untuk bukti otentik adanya

perikatan. Bukti dokumen diperlukan, karena bukti dokumen memiliki kekuatan hukum

membantu auditor dalam perkara hukum yang mungkin muncul dalam perikatan. Hal-hal

yang mungkin perlu disertakan ialah pernyataan mengenai CRL (Client Representation

Letter) yang memberikan pemahaman jika segala aspek mengenai laporan keuangan yang

disajikan merupakan sepenuhnya tanggung jawab klien.

Analisis surat perikatan yang disiapkan oleh KAP AS&R:

Tidak adanya keterangan tentang pelaksanaan suatu audit yang meliputi pemeriksaan, atas

dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam

laporan keuangan.

Tidak ada penjelasan bahwa auditor melakukan permintaan keterangan dari manajemen

tentang pernyataan manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan.

Tidak ada keterangan mengenai risiko bawaan bila terdapat kekeliruan dan ketidakberesan

material, termasuk kecurangan atau pemalsuan yang mungkin tidak terdeteksi.

Penjelasan dasar perhitungan mengenai fee yang tidak jelas, KAP hanya

menginformasikan bahwa biaya audit sebesar Rp 480.000.000. seharusnya ada

keterangan tentang fee audit dan biaya lainnya serta PPN yang terdapat didalamnya

Tanggung jawab KAP (auditor) terangkum dalam SPAP maupun peraturan akuntan publik

lainnya yang sudah terjadi saat perikatan audit dilakukan. Tanggung jawab spesifik pada

aspek keyakinan memadai terhadap auditor dalam hal pemberian opini atas laporan

keuangan klien. Selanjutnya tanggung jawab yang dibebankan kepada perusahaan klien

pada aspek pemenuhan asersi-asersi manajemen, sehingga klien diharuskan pro aktif selama

proses audit berlangsung.

Page 2: Individu CB Kasus 3 Tio Fanny 125020300111073

2. Hal yang sangat berpengaruh dan dibutuhkan adalah HPP. Informasi yang harus disediakan

adalah nilai HPP periode lalu sebagai pembanding, nilai persediaan rata-rata, nilai total

pembelian secara, dan nilai total persediaan akhir PT. Maju Makmur per periode. Untuk

penaksiran nilai HPP dibutuhkan beberapa nilai yaitu: pembelian, penjualan, piutang, hutang,

kas, retur penjualan, retur pembelian, diskon penjualan, diskon pembelian, persediaan awal,

persediaan akhir, biaya kirim, dan penentuan harga penjualan.

3. Resiko inherent akan tinggi pada akun dan transaksi berkaitan dengan penjualan, akun

persediaan yang harus selalu sama dengan stock opname bagian gudang, pengeluaran barang,

akun kas harus disesuaikan dengan cash count karena tentu arus kas juga cukup tinggi, dan

sistem pembelian barang dilakukan dengan metode utang maka sudah barang tentu jika akun

utang/piutang.

Akun atau transaksi yang yang memiliki tingkat risiko inheren yang tinggi:

Kas, kemungkinan munculnya tindak pencurian pada kas sangat tinggi.

Persediaan, persediaan merupakan akun yang liquid sehingga akan dengan mudah untuk

melakukan pencurian pada persediaan.

Piutang, kemungkinan terjadinya piutang tak tertagih.

Bonus, karena dengan adanya bonus maka muncul tindak kecurangan yang dilakukan

oleh karyawan untuk mendapatkan bonus.

4. Auditor mengetahui bahwa bukti telah cukup diperoleh yaitu dengan:

Bukti audit yang dikumpulkan menjadi sample harus mewakili populasi. bukti audit yang

cukup harus fokus pada jenis dan jumlah bukti.

Bukti yang diperoleh pun harus kompeten. Menurut PSA No 07 SA 326 , Bukti audit

kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan permintaan

keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas

laporan keuangan audit.

Bukti audit harus memiliki nilai relevensi, objektivitas, ketepatan waktu, dan keberadaan

bukti audit lain yang menguatkan kesimpulan, berpengaruh terhadap kompetensi bukti.

Memenuhi 5 asersi manajemen untuk pengujian substantif: keberadaan atau keterjadian,

kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian atau lokasi, penyajian dan pengungkapan.

Page 3: Individu CB Kasus 3 Tio Fanny 125020300111073

Jumlah dan jenis bukti audit yang dibutuhkan oleh auditor untuk mendukung

pendapatnya memerlukan pertimbangan profesional auditor, lebih mengandalkan bukti

yang bersifat pengarahan daripada bukti yang bersifat menyakinkan.

Auditor mempertimbangkan apakah tujuan audit tertentu telah tercapai. Auditor harus

secara mendalam mencari bukti audit dan tidak memihak dalam mengevaluasinya untuk

memperoleh bukti kompeten yang cukup, auditor harus memperhatikan kemungkinan

laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

5. Kualitas bukti yang dikumpulkan melalui prosedur tes substantif, dilakukan dengan meliht

transaksi-transaksi yang terjadi dan saldo dalam laporan keuangan perusahaan dan

didasarkan dari data yang diperoleh di lapangan. Berdasarkan itu, maka kualitas bukti yang

dikumpulkan melalui prosedur tes substantif lebih kuat dibanding kualitas bukti yang

dikumpulkan melalui prosedur analitis.

Dalam beberapa hal, prosedur analitik lebih efisien daripada pengujian rinci untuk mencapai

tujuan pengujian substantif berkaitan dengan tingkat kepercayaan terhadap bukti, jika

kualitas bukti dari prosedur analitis ini cukup kompeten karena meliputi perbandingan

jumlah-jumlah yang tercatat atau ratio yang dihitung dari jumlah-jumlah yang tercatat,

dibandingkan dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor. Berdasarkan itu, maka jika

kualitas bukti audit yang berasal dari prosedur tes substantif ini cukup baik dan relevan.

Mengenai tingkat kompetensinya, prosedur ini digunakan berdasarkan kondisi tertentu

sehingga tingkat keyakinan atas kompetensinya didasarkan atas tujuan serta tahapan proses

audit yang sedang dilakukan.

6. Seorang auditor wajib memiliki pemahaman atas bisnis klien untuk memberikan gambaran umum serta implikasinya ketika melakukan audit. Pemahaman atas hal ini biasanya dapat diperoleh dengan beberapa cara, yakni : Menggunakan tenaga ahli yang terkait dengan bidang yang digeluti oleh klien, atau

membaca artikel, jurnal, atau buku yang terkait.

Melakukan komunikasi baik dengan klien maupun dengan auditor terdahulu untuk

menggali informasi yang dibutuhkan dan untuk lebih mengenal kondisi bisnis klien.

Memakai prosedur analitis atau informasi tambahan yang diperoleh saat proses audit.

Page 4: Individu CB Kasus 3 Tio Fanny 125020300111073

7. Kode Etik Profesi Akuntan Publik seksi 240 mengenai Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk

Remunerasi Lainnya menyebutkan bahwa ancaman kepentingan pribadi terhadap kompetensi

serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional dapat terjadi ketika besaran imbalan

jasa profesional yang diusulkan sedemikian rendahnya, sehingga dapat mengakibatkan tidak

dapat dilaksanakannya perikatan dengan baik berdasarkan standar teknis dan standar profesi

yang berlaku. Dari segi etika, adanya kompetisi fee audit mengakibatkan adanya

kemungkinan KAP yang menerima fee yang rendah dari seorang klien dengan penutrunan

kualitas audit. Hal ini tidak etis, karena terjadi penurunan integritas sang auditor, dan

mengakibatkan penurunan kepercayaan publik terhadap profesi auditor jika terungkap

adanya hal seperti itu.

8. Hubungan risiko kontrol dengan risiko deteksi saling bertolak belakang, Jika risiko kontrol

rendah maka risiko deteksi makin besar demikian sebaliknya. Hubungan antara resiko deteksi

dan tes substantif adalah diperluasnya pengujian substantif sehingga dapat lebih menjangkau

berbagai elemen tes maupun bukti yang dikumpulkan sekaligus meninimalisir resiko

deteksinya. Jika risiko deteksi tinggi, maka pengujian substantif tidak perlu ditambah, dan

bukti juga tidak perlu ditambah.

9. Pada PSA No. 70 (SA Seksi 316) jika melakukan penaksiran kecurangan, auditor harus

mempertimbangkan faktor risiko kecurangan, yaitu:

Salah saji timbul sebagai akibat kecurangan yang berkaitan dengan baik

Salah saji timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva untuk setiap golongan

yang bersangkutan

Hubungan antara penaksiran dengan penilaian resiko audit lebih kepada penentuan lingkup

prosedur audit secara langsung berdasarkan pertimbangan atas risiko audit dan

menunjukkan bahwa risiko tentang salah saji material dalam laporan keuangan sebagai

akibat dari kecurangan merupakan bagian dari risiko audit.

10. Berdasarkan Kode Etik Profesi Akuntan Publik sesi 130 menyatakan ”Pemeliharaan

kompetensi profesional membutuhkan kesadaran dan pemahaman yang berkelanjutan

terhadap perkembangan teknis profesi dan perkembangan bisnis yang relevan.

Page 5: Individu CB Kasus 3 Tio Fanny 125020300111073

Pengembangan dan pendidikan profesional yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk

meningkatkan dan memelihara kemampuan praktisi agar dapat melaksanakan pekerjaannya

secara kompeten dalam lingkungan profesional”. Jadi menurut saya, KAP Adi Susilo dan

Rekan layak untuk menerima PT. Maju Makmur walaupun kliennya adalah perusahaan go

public dan KAP Adi Susilo & Rekan belum teregistrasi di Bapepam-LK sebagai KAP yang

mengaudit perusahaan publik akan tetapi hal ini bisa dijadikan bahan untuk pengembangan

peningkatan kemampuan KAP selanjutnya.