info en ana tractor water bombing, dan pesawat hujan buatan), su-matera selatan ( heli water bombing...

4
INFO BENCANA Dalam Edisi ini: Pung Beliung Dominan di Bulan Agustus P.1 Gamalama Meletus, Bandara Babullah Tutup Sementara P.2 6 Provinsi Siaga Darurat Kebakaran Hutan & Lahan P.3 Infografis Kejadian Bencana (Agustus 2016) P.4 Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual Pung Beliung Dominan di Bulan Agustus Memasuki bulan agustus hujan masih turun di sebagian wilayah Indonesia mulai dari intensitas sedang hingga lebat. Tidak dapat dipungkiri bahwa hujan yang turun menyebab- kan beberapa daerah mengalami bencana banjir. Walaupun masuk dalam musim kemarau, namun pada tahun ini curah hujan masih cukup nggi. Banjir sendiri selama bulan Agustus menyebabkan 4 orang meninggal & hilang dan lebih dari 88 ribu jiwa menderita & mengungsi. P.1 Pung beliung adalah bencana yang dominan terjadi di bulan ini yaitu 41 kali mengakibatkan 1 orang meninggal dan seribu lebih jiwa mengungsi. Pung beliung biasnaya merusak bangunan/ rumah masyarakat karena kekuatan anginnya yang kencang. Biasanya bencana ini akan banyak terjadi keka memasuki pan- caroba baik peralihan dari musim penghujan ke kemarau atau- pun sebaliknya. Bulan ini, walaupun hujan masih terjadi namun kebakaran hu- tan dan lahan juga melanda wilayah Sumater dan Kalimantan. Tik api/hotspot terpantau berada di beberapa wilayah teruta- ma provinsi Riau. Dampak dari kebakaran hutan dan lahan di Riau menyebabkan kualitas udara smepat meburuk dan asap hasil pembakaran sampai ke negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura. Berbagai upaya dilakukan untuk memadamkan keba- karan mulai dari water bombing, modifikasi cuaca dan pemad- aman darat. Jika ada k api maka petugas langsung bergerak untuk memadamkan agar dak semakin membesar yang me- nyebabkan jarak pandang terbatas. Secara keseluruhan di bulan Agustus telah terjadi 93 kali kejadi- an bencana yang berakibat 17 orang meninggal & hilang serta 104 ribu jiwa lebih menderita & mengungsi. Kerusakan rumah secara total adalah 594 unit rusak berat, 339 unit rusak sedang dan 1.076 unit rusak ringan. Terlepas dari banyaknya kerusakan yang disebabkan oleh bencana, korban meninggal paling banyak disebabkan oleh bencana tanah longsor yaitu 12 jiwa. Selama beberapa bulan terakir bencana tanah longsor merupakan bencana paling me- makan karena penyebab terbanyak korban meninggal. Pening- katan kewaspadaan masyarakat di daerah rawan longsor perlu dingkatan mengingat akan memasuki musim penghujan. Ter- lebih lagi indikasi akan adanya La Nina menyebabkan curah hu- jan semakin nggi. Akibat dari ini maka pelung terjadinya long- sor menjadi semakin besar. Tabel 1. Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan Agustus 2016* STATISTIK BENCANA INDONESIA 2016 JANUARI - AGUSTUS Jumlah Kejadian (kejadian) 1.504 Korban Meninggal & Hilang (jiwa) 258 Korban Menderita & Mengungsi (jiwa) 2.087.217 Kerusakan Permukiman (unit) 21.745 *) Data per tanggal 2 September 2016 Edisi Agustus 2016

Upload: phungxuyen

Post on 08-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

INFO BENCANA

Dalam Edisi ini:

Puting Beliung Dominan di Bulan Agustus P.1

Gamalama Meletus, Bandara Babullah Tutup

Sementara P.2

6 Provinsi Siaga Darurat Kebakaran Hutan & Lahan P.3

Infografis Kejadian Bencana (Agustus 2016) P.4

Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual

Puting Beliung Dominan di Bulan Agustus

Memasuki bulan agustus hujan masih turun di sebagian wilayah Indonesia mulai dari intensitas sedang hingga lebat. Tidak dapat dipungkiri bahwa hujan yang turun menyebab-kan beberapa daerah mengalami bencana banjir. Walaupun masuk dalam musim kemarau, namun pada tahun ini curah hujan masih cukup tinggi. Banjir sendiri selama bulan Agustus menyebabkan 4 orang meninggal & hilang dan lebih dari 88 ribu jiwa menderita & mengungsi.

P.1

Puting beliung adalah bencana yang dominan terjadi di bulan ini yaitu 41 kali mengakibatkan 1 orang meninggal dan seribu lebih jiwa mengungsi. Puting beliung biasnaya merusak bangunan/rumah masyarakat karena kekuatan anginnya yang kencang. Biasanya bencana ini akan banyak terjadi ketika memasuki pan-caroba baik peralihan dari musim penghujan ke kemarau atau-pun sebaliknya.

Bulan ini, walaupun hujan masih terjadi namun kebakaran hu-tan dan lahan juga melanda wilayah Sumater dan Kalimantan. Titik api/hotspot terpantau berada di beberapa wilayah teruta-ma provinsi Riau. Dampak dari kebakaran hutan dan lahan di Riau menyebabkan kualitas udara smepat meburuk dan asap hasil pembakaran sampai ke negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura. Berbagai upaya dilakukan untuk memadamkan keba-karan mulai dari water bombing, modifikasi cuaca dan pemad-aman darat. Jika ada titik api maka petugas langsung bergerak untuk memadamkan agar tidak semakin membesar yang me-nyebabkan jarak pandang terbatas.

Secara keseluruhan di bulan Agustus telah terjadi 93 kali kejadi-an bencana yang berakibat 17 orang meninggal & hilang serta 104 ribu jiwa lebih menderita & mengungsi. Kerusakan rumah secara total adalah 594 unit rusak berat, 339 unit rusak sedang dan 1.076 unit rusak ringan.

Terlepas dari banyaknya kerusakan yang disebabkan oleh bencana, korban meninggal paling banyak disebabkan oleh bencana tanah longsor yaitu 12 jiwa. Selama beberapa bulan terakir bencana tanah longsor merupakan bencana paling me-matikan karena penyebab terbanyak korban meninggal. Pening-katan kewaspadaan masyarakat di daerah rawan longsor perlu ditingkatan mengingat akan memasuki musim penghujan. Ter-lebih lagi indikasi akan adanya La Nina menyebabkan curah hu-jan semakin tinggi. Akibat dari ini maka pelung terjadinya long-sor menjadi semakin besar.

Tabel 1. Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan Agustus 2016*

STATISTIK BENCANA INDONESIA 2016

JANUARI - AGUSTUS

Jumlah Kejadian (kejadian) 1.504

Korban Meninggal & Hilang (jiwa) 258

Korban Menderita & Mengungsi (jiwa) 2.087.217

Kerusakan Permukiman (unit) 21.745

*) Data per tanggal 2 September 2016

Edisi

Agustus 2016

Gamalama Meletus, Bandara Babullah Tutup Sementara

Bandara Babullah di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara pagi ini (Rabu, 3/8/2016) ditutup sementara hingga Kamis (4/8/2016) pukul 10.00 WIT akibat tertutup oleh abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama. Pos Pengamatam Gunungapi Ga-malama PVMBG melaporkan bahwa Gunung Gamalama me-letus eskplosif lemah berupa abu vulkanik dengan tinggi 500-600 meter ke arah Tenggara hingga Selatan pada Rabu (3/8/2016) pukil 06.28 WIT. PVMBG terus melaporkan perkem-bangan erupsi gunung kepada BNPB dan BPBD.

Letusan gunung ini diduga dipicu gempa pada pukul 06.14.12 WIT dimana terekam gempa tektonik 4,6 SR. Menurut BMKG,

pusat gempa dari 86 km Barat Daya Halmahera Barat, kedala-man 18Km, 4.6SR), diikuti dengan tremor menerus dengan am-

P.2

plituda maksimum 1.5 mm. Guncangan gempa menyebabkan adanya tekanan dalam dapur magma Gunung Gamalama yang selanjutnya pada pukul 06.28 WIT terjadi erupsi tipe eksplosif lemah berupa hembusan abu berwarna putih kelabu hingga abu-abu dengan tinggi sekitar 500 - 600 meter ke arah Tengga-ra hingga Selatan. Suara gemuruh terdengar tiga kali. Pada waktu 07.09 WIT, 07.12 WIT dan 07.13 WIT. Hembusan abu mulai menurun pada pukul 06.55 WIT.

Berdasarkan pengecekan di lapangan oleh petugas BPBD dan PVMBG menunjukkan material abu ditemukan tipis di daerah Ake Huda (sebelah selatan-tenggara lereng G. Gamalama).

Upaya yang dilakukan adalah koordinasi dengan BPBD, otori-tas bandara, Polisi dan TNI di Ternate telah dilakukan. Masyarakat belum perlu mengungsi. Menghimbau kepada masyarakat sekitar untuk tetap tenang dan tidak termakan isu-isu yang sumbernya bukan dari PVMBG atau Pos Penga-matan Gunungapi Gamalama. PVMBG telah menyusun VONA (Volcanic Observatory Notice for Aviation) untuk peringatan sebaran abu vulkanik di udara untuk keselamatan pen-erbangan telah dibuat dan dikirimkan ke pihak-pihak terkait.

Sementara itu Gunung Dukono yang berada di Maluku Utara Meletus pada 9 Agustus 2016, menyebabkan bandara Galela ditutup. Pada Selasa sore (9/8/2016) terlihat secara visual kawah Gunung Dukono masih mengeluarkan asap disertai abu vulkanik condong ke barat laut. Tinggi asap sekitar 800 meter dari puncak kawah.

Adanya sebaran abu vulkanik menyebabkan Bandara Galela ditutup sejak Senin (8/8/2016) pukul 08.30 WIT hingga Rabu (10/8/2016) pukul 11.00 WIT. Hari ini penerbangan Wings Air jurusan Manado - Galela - Manado cancel. Saat ini Bandara Galela melayani Wings Air Manado - Galela - Manado setiap hari Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu.

Erupsi Gunung Dukono telah berlangsung sejak Sabtu (6/8/2016). Semburan abu vulkanik membumbung setinggi 900 m. Abu mengarah ke utara tepatnya di Kecamatan Tobe-lo Utara dan Galela. Hujan abu telah terjadi sejak 6/8/2016 sampai sekarang. Daerah yang terdampak abu vulkanik, anta-ra lain di Kecatan Tobelo Utara yakni Desa Popilo 1.686 jiwa, Desa Popilo Utara 543 jiwa, Desa Kokotajaya 917 jiwa, Desa Ruko 889 jiwa, Desa Luari 1.652 jiwa, sedangkan di Kecama-tan Galela yakni Desa Mamuya 2.296 jiwa, Desa Pune 883 jiwa, Desa Soasio 1.590 jiwa, Desa Towards 823 jiwa, Desa Barataku 1.097 jiwa, Desa Toweka 734 jiwa, dan Desa Simau 924 jiwa.

BPBD Kab Halmahera Utara telah membagikan masker ke masyarakat terdampak sebanyak 10.650 lembar. PMI juga telah melakukan pembagian masker sebanyak 6.000 lembar.

Status Gunung Dukono masih Waspada (level II). Radius 2 km dari puncak kawah tidak boleh ada aktivitas masyarakat. Hingga saat ini belum ada pengungsian. Masyarakat telah dihimbau BPBD agar tidak melakukan aktivitas berkebun

hingga radius 5 km.

Gambar1. Erupsi G. Gamalama 3 Agustus 2016

Sumber: http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/aktivitas-gunungapi/1247-erupsi-g-

Penyusun :

Pusdatinmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Jl. Pramuka Kav. 38 Kode Pos 13120 Lt. 11-12

www.bnpb.go.id

[email protected]

P.3

6 Provinsi Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan

Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) makin mening-kat seiring meningkatnya musim kemarau. Diprediksikan pun-cak kemarau pada tahun 2016 terjadi pada September. Pola hotspot karhutla pada tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa September hingga Oktober adalah puncak berlang-sungnya karhutla. Mulai terdeteksinya La Nina maka di-perkirakan Oktober 2016 mulai banyak hujan sehingga puncak kemarau berlangsung pada September 2016.

BNPB memberikan bantuan pendampingan bagi BPBD dalam penanganan karhutla. BNPB mengerahkan 8 helikopter water bombing, 2 pesawat water bombing, dan 2 pesawat hujan bu-atan untuk mendukung satgas udara. Sebaran dari dukungan satgas udara tersebut Riau (3 heli water bombing, 2 pesawat Air Tractor water bombing, dan 1 pesawat hujan buatan), Su-matera Selatan (2 heli water bombing dan 1 pesawat Air Trac-tor water bombing), dan Kalimantan Tengah (2 heli water bombing). Untuk provinsi lain masih dalam penyiapan.

Strategi penanggulangan karhutla dilakuka melalui lima operasi

yaitu operasi pemadaman di darat, operasi pemadaman dari udara, operasi penegakan hukum, perawatan dan pelayanan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok masyarakat. Ribuan personil gabungan dari TNI, Polri, BNPB, Manggala Agni KLHK, BPBD, Damkar, SKPD, Masyarakat Peduli Api relawan ters melakukan pencegahan dan pemadaman karhutla. BNPB dalam kondisi darurat menyiagakan 16 helikop-ter water bombing dan patroli, 2 pesawat water bombing dan 8 pesawat hujan buatan.

Kepala BNPB Willem Rampangilei menghadiri rapat koordinasi (rakor) penanggulangan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan serta pengendalian tanggap darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies di kantor Gubernur, Kalimantan Barat (25/8). Ra-kor dibuka oleh Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis. Serta dihadiri Kementerian/Lembaga terkait dari Kementerian Koordinator PMK, Kementerian Kesehatan, Kementerian Per-tanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Walikota dan Bupati Se-Kalimantan Barat.

Gubernur mengatakan provinsi Kalimantan Barat membutuh-kan bantuan pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana

kebakaran hutan dan lahan. Selain itu membutuhkan pe-nanganan untuk Kejadian Luar Biasa Rabies. "Bupati dan Walikota saya harap untuk serius, menangani 2 kejadian bencana ini yakni Asap dan vaksin untuk rabies. Saat ini su-dah hadir helikopter water bombing dan TMC, Asap juga berkurang dari pada tahun 2015" ucapnya. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, penurunan kebakaran hutan dan lahan tahun ini sebesar 69,8%.

Reputasi bangsa dipertaruhkan jika masalah asap menjadi masalah Internasional. Karena Indonesia dianggap mem-berikan kontribusi Co2 terbesar akibat Kebakaran hutan dan lahan. Kepala BNPB mengajak segenap Kementerian/Lembaga,dunia usaha dan masyarakat,pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk dapat menjaga lingkungannya agar tidak terbakar. "Pencegahannya adalah mengidentifikasi daerah yang rawan kebakaran, meningkatkan sistem peringatan dini agar api yang masih kecil mudah dipa-damkan, serta sosialisasi kepada masyarakat dan pene-gakkan hukum" kata Willem Rampangilei.

Pada tahun ini,ada perubahan pola untuk hujan buatan yang dilakukan Tim Modifikasi Cuaca (TMC). Jika tahun lalu koordinasi langsung oleh provinsi,karena keterbatasan sumber daya manusia. Tahun ini, TMC akan dikendalikan oleh pusat dan akan dialokasikan pada daerah yang membutuhkan untuk hujan buatan. Serta sesuai arahan Presiden, pembuatan kanal bloking akan terus dilakukan. Bekerjasama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG). "Posko dan Incident Commander agar selalu aktif dan beroperasi. Briefing setiap pagi, dan sore harinya melakukan evaluasi sehingga kita selalu waspada terhadap Karhutla" tegasnya.

Berikut 6 Provinsi yang sudah menyatakan Siaga Darurat kebakaran hutan dan lahan yakni Riau (7 Maret-30 November 2016), Sumatera

Selatan (1 Maret -30 November 2016), Jambi (1 Juni - 1 Sep-tember 2016), Kalimantan Barat (1 Juni - 1 September 2016), Kalimantan Tengah (11 Juni - 14 Oktober 2016), dan Kali-mantan Selatan (15 Agustus - 15 November 2016).

Pada kesempatan tersebut, Kepala BNPB didampingi Gu-bernur Kalimantan Barat, Kapolda dan Pangdam melakukan video teleconference di kantor Polda Kalbar. Dengan Menteri Koordinator PMK Puan Maharani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Kepala BMKG dan Kapolri yang berada di Mabes Polri Jakarta. Video conference mem-bahas kesiapan pemerintah dalam penanggulangan bencana asap, juga didengarkan langsung oleh Polda di seluruh Indo-nesia.

5

731.049

5

17

3

6

7

1

Rekapitulasi Kejadian Bencana Periode: Januari-Agustus 2016

kejadian bencana1.504

Jumlah Kejadian Bencana

17 jiwa 84.1%

3.654 unit21.745

Rumah Rusak Sedang3.527 unit

Rumah Rusak Ringan14.564 unit

Rumah rusak

Rumah Rusak Berat

Persentase Kerusakan Rumah

2.087.217 jiwaMenderita dan Mengungsi

Persentase Korban yang Menderita & MengungsiJumlah Korban Meninggal & Hilang

< 3

> 53 - 5

Jumlah kejadian

Peta Kejadian Bencana Bulan Agustus 2016

Data Kejadian Bencana Bulan Agustus 2016

93 kejadian

258 jiwaMeninggal dan hilang

34.5%

diakibatkan oleh Gempabumi

diakibatkan olehBanjir

Infografis Kejadian Bencana (Agustus 2016) BNPB

Tanggal Pembuatan: 01/09/2016 www.dibi.bnpb.go.id per tanggal 1 Agustus 2016 www.bnpb.go.id infoBNPBSumber: Website: FB: Twitter: @BNPB_Indonesia

Perbandingan Jumlah Kejadian BencanaBulan Januari - Agustus Periode Tahun 2006 - 2016

Perbandingan Kejadian Bencana Banjir, Tanah Longsor,Puting Beliung Bulan Januari - Agustus 2015 dan 2016

4

17

97

IG: @BNPB_Indonesia

9

Tercatat pada bulan Agustus 2016 telah terjadi lebih dari 93 kali bencana dan menyebabkan 7 jiwa meninggal dan hilang. Secara komulatif sebanyak 100 ribu orang menderita dan mengungsi akibat bencana yang telah mengakibatkan 2.009 rumah mengalami kerusakan. Puting Beliung menjadi bencana dengan intensitas paling sering terjadi sedangkan Tanah Longsor merupakan bencana yang paling banyak menelan korban dibandingkan dengan bencana lainnya yaitu 12 korban jiwa.

6

5

1

1

1

12

0

50

100

150

200

250

300

350

400

2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Juni

Juli

Agustus

0

20

40

60

80

100

120

140

Jan

Feb

Ma

ret

Ap

ril

Me

i

Jun

i

Juli

Ag

ust

us

Jan

Feb

Ma

ret

Ap

ril

Me

i

Jun

i

Juli

Ag

ust

us

2015 2016

Banjir Puting Beliung Tanah Longsor

Puting Beliung; 6%

Banjir; 23%

Tanah Longsor; 71%

41

23

16

7

2

2

1

1

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Puting Beliung

Banjir

Tanah Longsor

Kebakaran Hutan dan Lahan

Banjir dan Tanah Longsor

Gempa Bumi

Gelombang pasang/abrasi

Letusan Gunungapi

88138

14034

1.290 1140

121 96

BANJIR LETUSAN GUNUNGAPI TANAH LONGSOR PUTING BELIUNG BANJIR DAN TANAH LONGSOR

GELOMBANG PASANG/ABRASI

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Gempa Bumi Puting Beliung Tanah Longsor Banjir Gelombang pasang/abrasi

Rumah Rusak Berat Rumah Rusak Sedang Rumah Rusak Ringan

15

3

4

11 3

1

1

4

1

2

1

2

3

1

1