inovasi baru pendobrak perekonomian
TRANSCRIPT
1 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
ii Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
INOVASI BARU
PENDOBRAK
PEREKONOMIAN Buku Inovasi Olahan Potensi Lokal Desa Candi, Kecamatan
Bandungan, Kabupaten Semarang
Tim KKN UNNES A1 2020
Desa Candi
Penerbit
LPPM UNNES
Gedung Prof. Retno Sriningsih Satmoko
Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
iii Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Hak Cipta © pada penulis dan di lindungi Undang-Undang
Penerbitan
Hak Penerbitan pada LPPM UNNES
Gedung Prof. Retno Sriningsih Satmoko, Kampus Unnes
Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh buku ini dalam
bentuk apapun tanpa izin dari penerbit.
INOVASI BARU PENDOBRAK PEREKONOMIAN
Tim KKN UNNES Alternatif 1 2020 Desa Candi
Editor : Nisa Ulfianti, Nissa Nur Baeti, Finna Maessy
Pangestika, Muhammad Khoirul Umam
Sampul : Tim Editors
Layout : Tim Editors
vii + 44 hlm; 18,2 x 25,7 cm
ISBN : 978-623-7618-68-3
iv Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. atas
segala rahmat dan karunia-Nya, buku ini akhirnya dirilis dan
tersedia untuk dibaca. Atas nama seluruh Tim KKN UNNES A1
di Desa Candi, Bapak Drs. Sunyoto, M. Si selaku Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Sudarwanto selaku
Kepala Desa dan seluruh perangkat desa, masyarakat Desa
Candi yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan KKN A1 ini,
serta seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung
untuk menyelesaikan buku ini.
Hasil tulisan yang ada di buku ini berasal dari berbagai
buku, literatur yang dicantumkan pada daftar pustaka, hasil-
hasil penelitian lapangan pada Kuliah Kerja Nyata (KKN)
UNNES A1 2020. Namun tentunya telah diolah dan ditulis
berdasarkan gaya bahasa penulis. Beberapa tabel dan gambar
yang disertakan adalah hasil olahan penulis dari merangkum
bahan bacaan yang digunakan.
Dalam penyusunan buku ini, kami menyadari masih
banyak kekurangan baik dari segi susunan serta cara
penulisannya, karena itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami
harapkan. Akhirnya, semoga buku ini bisa bermanfaat bagi
para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat bagi
penyusun pada khususnya.
Semarang, Maret 2020
Penulis
v Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ....................................................................... 3
BAB II .......................................................................................................................... 4
GAMBARAN UMUM DESA CANDI .................................................................. 4
2.1 KARAKTERISTIK FISIK WILAYAH ....................................................... 4
2.2 DEMOGRAFI PENDUDUK .......................................................................... 6
BAB III ..................................................................................................................... 10
KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA CANDI ............................................. 10
BAB IV...................................................................................................................... 16
PRODUK OLAHAN MAKANAN KHAS SEBAGAI PENGUAT
EKONOMI DESA CANDI ................................................................................... 16
4.1 ABON WORTEL ................................................................................... 16
4.2 KUE LUMPUR ALPUKAT ........................................................................ 23
4.3 SUSU BIJI KECIPIR ..................................................................................... 31
GLOSARIUM …………………………………………………………………………..……. 38
BIODATA PENULIS ............................................................................................ 39
vi Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Kepala Keluarga ...................................................... 6
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Agama ................................. 8
Tabel 4.1 Biaya Tetap Dalam Satu Bulan ....................................... 20
Tabel 4.2 Biaya Variabel Per Satu Kali Olahan ............................ 20
Tabel 4.3 Rencana Harga Penjualan ................................................ 21
Tabel 4.4 Biaya Tetap Satu Bulan Kue Lumpur .......................... 27
Tabel 4.5 Biaya Variabel Persatu Kali Olahan Kue Lumpur
Alpukat ........................................................................................................ 28
Tabel 4.6 Rencana Harga Penjualan Kue Lumpur Alpukat ... 29
Tabel 4.7 Biaya Tetap Satu Bulan Kue Lumpur .......................... 33
Tabel 4.8 Biaya Variabel Persatu Kali Olahan Kue .................... 34
Tabel 4.9 Rencana Harga Penjualan Kue Lumpur ..................... 35
vii Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Desa Candi.................................................................. 4
Gambar 1.2 Grafik Jumlah Kepala Keluarga .................................... 7
Gambar 1.3 Grafik Jumlah Penduduk Menurut Agama ............... 9
Gambar 4.1 Produk Abon Wortel Ukuran 250 Gram ................ 16
Gambar 4.2 Bahan Pembuatan Abon Wortel ............................... 18
Gambar 4.3 Prosedur Pembuatan Abon Wortel ......................... 18
Gambar 4.4 Prosedur Pembuatan Abon Wortel ......................... 19
Gambar 4.5 Prosedur Pembuatan Abon Wortel ......................... 19
Gambar 4.6 Prosedur Pembuatan Abon Wortel ......................... 23
Gambar 4.7 Bahan Pembuatan Kue Kue Lumpur Alpukat ...... 24
Gambar 4.8 Prosedur Pembuatan Kue Lumpur Alpukat ......... 25
Gambar 4.9 Prosedur Pembuatan Kue Lumpur Alpukat ......... 25
Gambar 4.10 Prosedur Pembuatan Kue Lumpur Alpukat ...... 26
Gambar 4.11 Prosedur Pembuatan Kue Lumpur Alpukat ...... 26
Gambar 4.12 Prosedur Pembuatan Kue Lumpur Alpukat ...... 26
Gambar 4.13 Produk Susu Kecipir ................................................... 31
1 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Candi adalah sebuah desa di Kecamatan Bandungan,
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Candi terdiri dari 9
dusun yang terletak di bawah kaki Gunung Ungaran. Letak
Desa Candi yang berada di kaki Gunung Ungaran menjadikan
desa ini memiliki pemandangan dan potensi pariwisata alam
yang menjanjikan. Jarak Desa Candi dari ibu kota kecamatan
adalah sekitar 2 km.
Desa Candi memiliki berbagai potensi keindahan
didalamnya yang sebagian masih belum diketahui oleh
masyarakat luas. Selain pesona pemandangan alam perbukitan
dan objek wisata Gedong Songo, Desa Candi juga memiliki
banyak potensi keindahan lainnya seperti dibidang pertanian,
perkebunan, makanan olahan, desain, dan lain sebagainya.
Masyarakat Desa Candi juga memiliki pekerjaan yang beragam
diantaranya yaitu sebagi petani, pedangang, serta ada juga
yang bekerja sebagai wiraswasta.
Apabila kita melewati kawasan Desa Candi maka kita
dapat melihat pemandangan lahan pertanian yang luas dan
beragam, dimana sebagian lahan pertanian ini adalah potensi
pertanian yang digarap oleh warga Desa Candi seperti padi,
BAB I
2 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
sayur mayur, palawija, bunga potong, buah-buahan dan bunga
taman.
Terdapat potensi Desa Candi yang terbagi kedalam tiap
dusunnya, adapun potensi tersebut adalah : Dusun Nglarangan
sebagai dusun penghasil anyaman dari bamboo satu-satunya
di Desa Candi, Dusun Talun sebagai petani sayur dan bunga
menjadikan dusun Talun sebagai dusun dengan penuduk
terbanyak di Desa Candi dengan jumlah penduduk 1.000 jiwa,
Dusun Tarukan memiliki ciri khas tersendiri dengan mayoritas
masyarakatnya memproduksi untir-untir sebagai salah satu
oleh-oleh khas Desa Candi, Dusun Ngipik menjadikan tanaman
hias sebagai mata pencaharian utama masyarakatnya,
selanjutnya Dusun Ndarum yang terletak di sebelah wisata
Gedong Songo menjadikan masyarakatnya mayoritas
berprofesi sebagai pelaku usaha di bidang pariwisata,
kemudian Dusun Ngablak memiliki potensi berupa sayuran,
cabe, krei dan mentimun, Dusun Kalibendo dengan kenikan
olahan ubi ungu, serta Dusun Ngonto dan Dusun Candi yang
memiliki kegiatan pertanian sayuran maupun buah-buahan.
Kurangnya kemampuan masyarakat dalam
mengembangkan potensi lokal desa menjadikan hal ini sebagai
salah satu masalah di sektor pertanian dan perkebunan. Hasil
panen yang banyak namun tidak dipasarkan secara optimal
akan menyebabkan kerugian. Contohnya pada musim panen
wortel di Dusun Darum yaitu, meskipun wortel asli Dusun
Darum memiliki kualitas yang bagus dan sudah banyak
3 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
didistribusikan keluar Jawa, tetapi kenyataannya masih
banyak wortel dan sayuran lain yang dibuang dan tidak
dimanfaatkan.
Untuk itu dalam meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang inovasi baru pemanfaatan potensi lokal
desanya agar dapat dijadikan peluang usaha masyarakat Desa
Candi, mahasiswa KKN Alternatif UNNES 2020 dengan salah
satu program kerjanya yaitu pelatihan olahan khas Desa Candi
dari bahan dasar wortel dan buah alpukat. Dengan program
kerja tersebut harapannya dapat memberikan pemahaman
kepada masyarakat khususnya Desa Candi tentang olahan
makanan khas potensi Desa Candi yang prospektif untuk
dikembangkan.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud dibuatnya buku ini :
Untuk memenuhi persyaratan tugas luaran KKN Alternatif
dari LP2M yang berisi tentang inovasi baru olahan khas
potensi lokal Desa Candi yang berpotensi untuk dijadikan
makanan yang jangka panjang.
b. Tujuan dibuatnya buku ini adalah sebagai berikut :
Agar pembaca dapat memanfaatkan potensi daerahnya
khususnya di sektor pertanian menggunakan berbagai
inovasi baru untuk dijadikan sebagai peluang usaha yang
prospektif di Desa Candi, Kecamatan Bandungan,
Kabupaten Semarang.
4 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
GAMBARAN UMUM DESA
CANDI
Gambar 1.1
Peta Desa Candi
(https://desacandikecbandungan.wordpress.com/desa-
candi/)
2.1 KARAKTERISTIK FISIK WILAYAH
Terletak di Kabupaten Semarang serta di karuniakan
kekayaan alam dan wisata yang sangat luar biasa,
BAB II
5 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
menyebabkan desa Candi menjadi daya tarik wisatawan
domestik maupun mancanegara.
Desa Candi merupakan bagian dari kecamatan
Bandungan, secara geografis desa Candi berada di sebelah
utara gunung Ungaran, sebelah timur Desa Kenteng, Sebelah
barat Desa Jubelan, dan sebelah selatan Desa Banyukuning.
Dengan luas wilayah 1.082,29 Ha yang terdiri dari 137,90 Ha
Tanah Sawah, 449,59 Ha Tegalan, 70 Ha Bangunan, 3,50 Ha
untuk Lahan Kuburan, 1,05 Ha lahan Sekolah, dan 2,50 Ha
lahan lainnya. Berada di dataran tinggi, menjadikan kondisi
alamnya sangat potensial untuk pertanian dan perkebunan.
Secara Administrasi desa Candi memiliki terbagi dalam
sembilan dusun diantaranya Dusun Kalibendo, Dusun Ngonto,
Dusun Candi, Dusun Ngablak, Dusun Tarukan, Dusun Talun,
Dusun Ngalarangan, Dusun Ngipik, dan Dusun Darum.
Desa Candi memiliki jumlah penduduk sekitar 12.000 jiwa.
Luas wilayah Desa Candi 1.082.29 Ha dengan kondisi tanah
dataran tinggi pegunungan dengan rincian sebagai berikut :
1. Tanah sawah : 137,90 Ha
2. Tegalan : 449,59 Ha
3. Bangunan/Pekarangan : 70 Ha
4. Kuburan : 3,50 Ha
5. Sekolah : 1,05 Ha
6. Lain-lain : 2,50 Ha
6 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
2.2 DEMOGRAFI PENDUDUK
Demografi penduduk Desa Candi menurut data
monografi Desa Candi pada tahun 2020 dikelompokan
sebagai berikut.
A. Jumlah Kepala Keluarga
Berdasarkan data monografi Desa candi tahun 2020,
jumlah kepala keluarga Desa Candi yaitu 2422, dengan
jumlah kepala keluarga laki-laki sebanyak 2117 dan jumlah
kepala keluarga perempuan sebanyak 307 yang tersebar di
seluruh dusun yang ada di Desa Candi. Data selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1
Jumlah Kepala Keluarga
No Dusun
Jumlah
Laki-
laki
Jumlah
Perempuan Total
1 Kalibendo 216 36 252
2 Ngonto 319 48 367
3 Candi 194 37 231
4 Ngablak 132 24 156
5 Tarukan 330 64 394
6 Talun 355 38 393
7 Nglarangan 118 9 127
8 Ngipik 246 32 278
7 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
9 Darum 207 19 226
Total 2117 307 2424
Sumber: data monografi Desa Candi tahun 2020
Jumlah kepala keluarga menurut jenis kelamin selain dilihat
menggunakan tabel 1.1, dapat pula dilihat menggunakan
diagram batang seperti di bawah ini.
Gambar 1.2
Grafik Jumlah Kepala Keluarga
Sumber: monografi Desa Candi tahun 2020
B. Jumlah Penduduk Menurut Agama
Berdasarkan data monografi Desa candi tahun 2020,
jumlah penduduk Desa candi menurut Agama didominasi
216
319
194
132
330355
118
246
207
3648 37
24
6438
932
19
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Laki-laki Perempuan
8 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
oleh agam islam dengan total pemeluk agam islam sebanyak
7210 jiwa. Selanjutnya disusul oleh pemeluk agama kristen
protestan dan pemeluk kepercayaan dengan masing-masing
sebanyak 62 jiwa, dan terakhir yaitu pemeluk agama kristen
katolik sebanyak 54 jiwa. Selain itu, penduduk Desa candi
tidak ada yang menganut agama lain. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat melalui tabel berikut.
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Menurut Agama
No Dusun Islam Kristen
Protestan Katolik Kepercayaan
1 Kalibendo 781 7
2 Ngonto 1063 8 6 15
3 Candi 696 2
4 Ngablak 406 9 47
5 Tarukan 1157 16 35
6 Talun 1177 1
7 Nglarangan 353 27
8 Ngipik 847 3 1
9 Darum 730 1
Total 7210 62 54 62
9 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Jumlah Penduduk Desa Candi menurut agama selain dapat
dilihat pada tabel 1.2, juga dapat dilihat pada diagram
lingkaran di bawah ini.
Gambar 1.3
Grafik Jumlah Penduduk Menurut Agama
Sumber: data monografi Desa Candi tahun 2020
Islam97%
Kristen1%
Katolik1%
Kepercayaan1%
Pemeluk Agama
Islam Kristen Katolik Kepercayaan
10 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
KEHIDUPAN MASYARAKAT
DESA CANDI
Membicarakan mengenai masalah lingkungan di Desa
Candi tidak lepas dari Pariwisata Candi Gedong Songo sendiri.
Masyarakat di Desa Candi yang mayoritas
bermatapencaharian bergantung pada sektor pariwisata serta
pertanian. Masyarakat umum tentu tidak asing dengan
pariwisata Gedong Songo, Celosia dan Ayanaz dimana semua
tempat-tempat iconic tersebut merupakan salah satu potensi
yang di unggulkan oleh Desa Candi.
Keindahan alam dan tanahnya yang subur disuguhkan
oleh Desa Candi sehingga menjadikan masyarakatnya
mayoritas bekerja sebagai petani dan pekebun serta pelaku
usaha di lingkungan pariwisata. Memiliki 9 dusun yang
masing-masing dusunnya memiliki potensi dan keunikan
tersendiri menjadikan Desa Candi sebagai desa yang cukup
maju dan masyarakatnya hidup berkecukupan.
Dusun Kalibendo yang merupakan salah satu dusun di
Desa Candi yang masyarakatnya memiliki mata pencaharian
sebagai wirausaha yang memproduksi olahan dari ubi ungu.
Olahan yang di hasilkan oleh masyarakat Dusun Kalibendo
BAB III
11 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
diantaranya adalah olahan es cream ubi ungu, kripik ubi ungu,
dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebagian masyarakat di
Dusun Kalibendo juga memiliki pekerjaan sebagai petani
sayuran dan buah. Namun, Dusun Kalibendo juga memiliki
permasalahan yang sampai saat ini masih belum terselesaikan
yaitu masalah sampah. Dimana sampah yang ada di Dusun
Kalibendo cukup banyak namun belum ada yang mengolah
sampah tersebut. Sehingga dari permasalahan tersebut
muncul gagasan kreatif dari Kelompok KKN UNNES Alternatif
A1 2020 Desa Candi memberikan sebuah program kerja
berupa pelatihan olahan cendramata dari bahan-bahan bekas
yang memberdayakan para pemuda dan ibu rumah tangga
menjadi lebih produktif lagi.
Dusun yang selanjutnya adalah Dusun Ngonto dimana
dusun ngonto ini merupakan RW 2 dari Desa Candi.
Masyarakat Dusun Ngonto mayoritas memiliki mata
pencaharian sebagai petani buah-buahan dan sayuran, selain
itu juga banyak yang bekerja sebagai petani bunga potong. Ibu-
ibu di Dusun Ngonto juga aktif dalam kegiatan PKK baik PKK
Dusun maupun RT. Selain itu, masyarakat di Dusun Ngonto
juga cukup religius dimana sering mengadakan kegiatan
yasinan dan kajian setiap malam minggu dan malam jum’at di
rumah warga secara bergantian.
Selanjutnya, terdapat Dusun Candi yang mayoritas
masyarakatnya bekerja sebagai petani bunga potong yang
nantinya bunga tersebut akan dijual di Pasar Bandungan.
12 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Masyarakat di sana juga terbilang aktif dalam kegiatan
posiandu rutin setiap bulannya khususnya posyandu untuk
balita dan ibu hamil. Di Dusun Candi juga terdapat banyak ibu
hamil sehingga Bidan desa mengadakan kelas ibu hamil untuk
menambah wawasan yang berkaitan untuk kebaikan janin dan
ibunya.
Dusun Ngablak, memiliki balita yang relatif sedikit jika
dibandingkan dengan dusun yang lain. Selain itu, masyarakat
ngablak juga memiliki mata pencaharian yang relatif sama
dengan Dusun Candi dan Dusun Ngonto yaitu sebagai petani
bunga potong. Masyarakat Dusun Ngablak khususnya ibu-ibu
juga aktif dalam menggerakkan PKK Dusun.
Kemudian, Dusun Tarukan yang sangat terkenal akan
UMKMnya yaitu untir-untir, macam-macam kripik, tanaman
hias, olahan rempah-rempah (sari jahe, sari temulawak dan
sebagainya) serta masih banyak lagi sehingga menjadikannya
sebagai oleh-oleh khas Desa Candi. Antusias masyarakatnya
terhadap kelompok KKN kami sangat terlihat apabila kami
sedang melakukan program kerja yang melibatkan
masyarakat Dusun Tarukan seperti pelatihan olahan khas
berbahan dasar alpukat yaitu kue lumpur alpukat.
Dusun Talun masyarakatnya memiliki mata
pencaharian sebagai petani bunga potong sama seperti
masyarakat Dusun Ngonto, Dusun Candi dan Dusun Ngablak.
Masyarakat Dusun Talun yang memiliki penduduk terbanyak
di Desa Candi hingga mencapai angka 1.000 jiwa. Selain itu,
13 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
terdapat pula masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai
petani sayuran.
Berbanding terbalik dengan Dusun Talun yang menjadi
dusun dengan penduduk terbanyak Dusun Nglarangan
menjadi dusun dengan penduduk paling sedikit dibandingkan
dengan dusun lainnya di Desa Candi. Mayoritas
masyarakatnya yang memiliki pekerjaan sebagai pengrajin
keranjang buah dari bahan dasar bambu. Hampir seluruh
masyarakat Dusun Nglarang memproduksi kerajinan anyaman
bambu tersebut sehingga dusun ini dikenal dengan satu-
satunya dusun penghasil anyaman keranjang buah dari bambu
di Desa Candi.
Dusun Ngipik memiliki potensi yang hampir serupa
dengan Dusun Tarukan yaitu mayoritas masyarakatnya
bermatapencaharian utama sebagai penjual tanaman hias.
Terdapat 180 Kartu Keluarga dan penduduknya berjumlah
kurang lebih 758 jiwa. Selain itu, di Dusun Ngipik juga terdapat
pariwisata alam yaitu “Legok Madu” namun sayangnya wisata
ini kurang menjadi perhatian masyarakat luar jika
dibandingkan dengan Gedong Songo maupun Celosia, sehingga
banyak masyarakat luar Desa Candi yang tidak mengetahui
pariwisata ini.
Dusun terakhir yaitu Dusun Darum yang terletak persis
di sebelah Gedong Songo yang menjadikan masyarakatnya
memiliki mata pencaharian sebagai pelaku usaha jasa di
bidang pariwisata. Selain itu, terdapat banyak pengrajin yang
14 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
menjual dan membuat sendiri kerajinan cendera mata sebagai
oleh-oleh khas dari Gedong Songo. Potensi yang dimiliki Dusun
Darum sangat menjanjikan khusunya pada tanaman wortel.
Dusun Darum yang berada di dataran tinggi menjadikan
tanahnya subur sehingga menjadikan wortel yang dihasilkan
oleh petani Dusun Darum berkualitas super hingga dapat
bertahan meski dikirim ke luar Pulau Jawa. Namun, potensi
tersebut sekarang ini kurang di kembangkan oleh masyarakat
Dusun Darum sendiri karena mereka lebih memilih untuk
beralih profesi sebagai pelaku usaha di bidang pariwisata.
Salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat
Desa Candi adalah banyaknya potensi desa yang dihasilkan
seperti wortel, alpukat, dan berbagai sayuran lainnya yang
kurang mampu diolah menjadi makanan dengan daya jual
yang lebih tinggi. Hasil alam yang melimpah hanya menjadi
konsumsi pribadi dan didistribusikan ke beberapa daerah
dalam bentuk sayur mentah. Hal ini akan menjadi lading basah
bagi masyarakat Desa Candi apabila hasil alam yang melimpah
tersebut dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi makanan
khas Desa Candi yang dapat dijadikan sebagai buah tangan
para wisatawan yang berkunjung di beberapa destinasi wisata
di Desa Candi, Kecamatan Bandungan tersebut.
Oleh karena itu, dengan munculnya inovasi baru olahan
makanan khas potensi Desa Candi, Kecamatan Banndungan,
harapannya masyarakat dapat lebih produktif untuk melihat
peluag usaha yang ckup prospektif untuk dikembangkan lebih
15 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
jauh. Sehingga masyarakat Desa Candi dapat ikut mewujudkan
kestabilan ekonomi nasional dengan mengembangkan umkm
kecil olahan produk potensi local Desanya masing-masing.
16 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
PRODUK OLAHAN MAKANAN
KHAS SEBAGAI PENGUAT
EKONOMI DESA CANDI
4.1 ABON WORTEL
Gambar 4.1
Produk Abon Wortel Ukuran 250 Gram
Abon wortel merupakan makanan yang terbuat dari
bahan dasar utama yaitu wortel dan santan yang diolah
dengan cara disangrai sampai kering. Wortel memiliki manfaat
BAB IV
17 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
yang baik untuk menjaga kesehatan mata karena mengandung
banyak vitamin A. Selain itu, manfaat lain dari wortel yaitu :
1. Dapat membuat kulit menjadi sehat
2. Memperkuat daya tahan tubuh
3. Memperkuat fungsi otak
4. Membantu menjaga berat badan
5. Mengontrol tekanan darah dan kolesterol.
Desa Candi, Kecamatan Bandungan merupakan salah
satu daerah penghasil sayur-sayuran dan buah-buhan seperti
wortel. Komoditas wortel di Desa Candi banyak tumbuh di
Dusun Darum. Wortel yang telah dipanen sudah banyak
didistribusikan ke berbagai wilayah karena kualitasnya bagus.
Namun sayangnya masih banyak hasil panen wortel yang
belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, dengan
adanya inovasi baru produk olahan abon wortel akan menjadi
pe luang usaha yang cukup prospetif. Hal ini dapat dilihat dari
analisis keuangan yang telah diolah oleh penulis.
Berikut cara pembuatan abon wortel:
Alat dan bahan :
- Wajan - Wortel 1 kg
- Parutan - Santan kara 65 ml
- Baskom - Bawang merah 7 siung
- Spatula - Bawang putih 3 siung
- Saringan - Cabai 5 buah
- Nampan - Garam secukupnya
- Blender - Gula pasir 1 sdm
18 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
- Kompor - Minyak goreng 1 sdm
Gambar 4.2
Bahan Pembuatan Abon Wortel
A. Prosedur Pembuatan Abon Wortel
- Kupas wortel, kemudian parut wortel
- Haluskan bumbu
Gambar 4.3
Prosedur Pembuatan Abon Wortel
- Tumis bumbu hingga harum
- Masukan parutan wortel, aduk hingga rata
19 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Gambar 4.4
Prosedur Pembuatan Abon Wortel
- Tuang santan, kemudian aduk hingga rata
Gambar 4.5
Prosedur Pembuatan Abon Wortel
- Setelah matang, angkat dan tiriskan
- Sangrai menggunakan api kecil hingga kering
- Abon wortel siap dikemas
20 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
B. Analisis Aspek Keuangan Produksi Abon Wortel
1. Biaya tetap dalam 1 bulan
Tabel 4.1
Biaya tetap dalam satu bulan
Nama Barang Kontribusi Total
Parutan 3 buah x @ 5.000,00 Rp 15.000,00
Baskom 3 buah x @ 4.000,00 Rp. 12.000,00
Blender 1 buah x @ 150.000,00 Rp 150.000,00
Kompor gas 1 buah x @ 128.000,00 Rp 128.000,00
Tabung gas 3kg 1 buah x .@ 20.000,00 Rp 20.000,00
Penampan 3 buah x @ 7.000,00 Rp 21.000,00
Total Rp 346.000,00
2. Biaya variabel per 1 kali olahan (5 buah abon
wortel)
Tabel 4.2
Biaya variabel per satu kali olahan
Nama Barang Kontribusi Total
Kelapa @ 6.000 x 1buah Rp 6.000,00
Bawang Merah @ 5.000,00 x ¼ kg Rp 5.000,00
Gula Pasir @ 3.500,00 x ¼ kg Rp 3.500,00
Bawang putih @ 4.000 x ¼ kg Rp 4.000,00
Wortel @ 18.000,00 x 1 kg Rp 1.500,00
21 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Garam @ 3.000 x 1 bks Rp 8.000,00
Cabai @ 8.000 x ¼ kg Rp 1.000,00
Minyak Goreng @ 3.500 x ¼ liter Rp 1.500,00
Kemasan @ 2.000 x 5 pcs Rp 10.000,00
Total Rp 40.500,00
Dalam satu hari memproduksi 5 buah abon wortel.
Biaya variabel dalam 1 hari : Rp 40.500,00
Maka biaya variabel selama 1 bln : Rp Rp 40.500,00 x
30 hari : Rp 1.215.000,00
3. Rencana harga penjualan.
Rencana harga penjualan per produk Rp 10.000,00
dengan jumlah produksi 150 abon wortel per bulan.
Tabel 4.3
Rencana harga penjualan
Produk Jumlah
terjual
Harga per
buah
Total
penjualan
Abon Wortel 150 abon Rp
12.000,00
Rp
1.800.000,00
Total Rp
1.800.000,00
Total biaya produksi per bulan
Biaya tetap Rp 346.000,00
22 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Biaya variabel 1 bulan Rp 1.215.000,00
Total biaya produksi Rp 14.580.000,00
12 bulan
Biaya per unit Rp 1.215.000,00/150abon
= Rp 8.100,00
Dengan menjual produk seharga Rp 12.000,00, maka
keuntungan per produk adalah sebesar
= Harga per produk – biaya produksi per unit
= Rp 12.000,00 – Rp 8.100,00
= Rp 3.900,00
Harga per unit
Harga per unit yang diterapkan untuk setiap satu Kue
Lumpur Alpukat adalah Rp 12.000,00
Keuntugan per bulan
= Rp 3.900,00 x
= Rp 23.400.000,00
Jadi, jika dalam satu bulan dapat menjual 1..800 kue
lumpur alpukat maka laba yang akan diperoleh dalam satu
bulan yaitu sebesar Rp 1.764.000.
23 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
4.2 KUE LUMPUR ALPUKAT
Gambar 4.6
Produk Kue Lumpur Alpukat
Kue lumpur merupakan jajanan khas nusantara yang
cuup banyak disukai. Teksturnya lembut dengan rasa manis.
Selain rasa original ada juga kue lumpur yang berasa unik
seperti inovasi dari paduan rasa alpukat yang kaya akan
manfaat dan gizi.
Adonan kue lumpur umumnya terbuat dari santan,
margarin, terigu, gula telur, vanili, dan baking powder.
Inovasi kue lumpur dari alpukat merupakan inovasi
baru yang berpotensi dikembangkan di Desa Candi,
Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Hal ini karena
24 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Desa Candi merupakan kaki gunung Ungaran dimana alpukat
banyak dijumpai di Dusun Candi, Desa Candi.
A. Prosedur Pembuatan Kue Lumpur Alpukat
Alat dan Bahan :
- Pan Kue - Alpukat 360 gram
- Kompor - Telur 2 btr
- Baskom - Tepung maizena 125 gram
- Mixer - Susu skim 250 gram
- Blender - Terigu 100 gram
- Mentega 50 gram
- Santan kara 130 ml
- Air 330 ml
- Gula pasir 250 gram
- Sejumput garam
- Sejuput vanili
Gambar 4.7
Bahan Pembuatan Kue Lumpur Alpukat
25 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Cara Pembuatan
- Haluskan alpukat, santan, dan air
Gambar 4.8
Prosedur Pembuatan Kue Lumpur Alpukat
- Cairkan mentega
Gambar 4.9
Prosedur Pembuatan Kue Lumpur Alpukat
- Campurkan terigu, tepung maizena, susu skim,
telur, mentega cair, dan gula pasir, kemudian
haluskan menggunakan mixer
26 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Gambar 4.10
Prosedur Pembuatan Kue Lumpur Alpukat
- Tambahkan sejumput garam dan sejumut vanili
- Oleskan mentega ke pan kue
Gambar 4.11
Prosedur Pembuatan Kue Lumpur Alpukat
- Panggang adonan menggunakan api kecil
Gambar 4.12
Prosedur Pembuatan Kue Lumpur Alpukat
27 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
- Saat setengah matang, tambahkan topping
diatasnya
- Tunggu hingga matang
- Angkat dan tunggu hingga tidak terlalu panas
- Kemas menggunakan wadah mika
B. Analisis Aspek Keuangan Produksi Kue Lumpur
Alpukat
1. Biaya tetap dalam 1 bulan
Tabel 4.4
Biaya tetap satu bulan kue lumpur alpukat
Nama Barang Kontribusi Total
Snack Maker
(Cetakan Kue)
1 buah x @ 210.000,00 Rp 210.000,00
Baskom 1 buah x @ 12.000,00 Rp. 12.000,00
Hand Mixer 1 buah x @ 160.000,00 Rp !60.000,00
Kompor gas 1 buah x @ 128.000,00 Rp 128.000,00
Tabung gas 3kg 1 buah x .@ 20.000,00 Rp 20.000,00
Total Rp 530.000,00
28 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
2. Biaya variabel per 1 kali olahan (30 buah kue
lumpur)
Tabel 4.5
Biaya variabel persatu kali olahan kue lumpur
alpukat
Nama Barang Kontribusi Total
Santan Kara @ 3.000 x 2 bks Rp 6.000,00
Alpukat @ 3.000,00 x 3 buah Rp 9.000,00
Gula Pasir @ 3.500,00 x 1/4
gram
Rp 3.500,00
Telur @ 1.500 x 2 buah Rp 3.000,00
Mentega @ 1.500,00 x 50
gram
Rp 1.500,00
Susu Skim @ 8.000 x ¼ kg Rp 8.000,00
Tepung Terigu @ 1.000 x 100 gram Rp 1.000,00
Air Mineral @ 1.500 x 300 ml Rp 1.500,00
Chocochip @ 9.000 x 1 bks Rp 9.000,00
Cup @ 2.500 x 30
lembar
Rp 2.500,00
Kemasan Mika @ 200 x 3 lembar Rp 600,00
Total Rp 45.600,00
Dalam satu hari memproduksi 60 buah kue lumpur.
Biaya variabel dalam 1 hari : Rp 45.600 x 2 = Rp
91.200,00
29 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Maka biaya variabel selama 1 bln : Rp 91.200,00 x 30
hari : Rp 2.736.000,00
3. Rencana harga penjualan.
Rencana harga penjualan per produk Rp 2.500,00
dengan jumlah produksi 1.800 kue per bulan.
Table 4.6
Rencana harga penjualan kue lumpur alpukat
Produk Jumlah
terjual
Harga per
buah
Total
penjualan
Kue Lumpur
Alpukat
1.800 Kue Rp 2.500,00 Rp
4.500.000,00
Total Rp
3.600.000,00
Total biaya produksi per bulan
Biaya tetap Rp
530.000,00
Biaya variabel 1 bulan
Rp 2.736.000,00
Total biaya produksi 12 bulan Rp
32.832.000,00
Biaya per unit Rp 2.736.000,00 / 1.800 kue
Rp 1.520,00
Dengan menjual produk seharga Rp 2.500,00 maka
keuntungan per produk adalah sebesar
30 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
= Harga per produk – biaya produksi per unit
= Rp 2.500,00 – Rp 1.520,00
= Rp 980,00
Harga per unit
Harga per unit yang diterapkan untuk setiap satu Kue
Lumpur Alpukat adalah Rp 2.500,00
Keuntugan per bulan
= 980,00 x 1.800
= 1,764,000
Jadi, jika dalam satu bulan dapat menjual 1..800
kue lumpur alpukat maka laba yang akan diperoleh
dalam satu bulan yaitu sebesar Rp 1.764.000.
31 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
4.3 SUSU BIJI KECIPIR
Gambar 4.13
Produk Susu Biji Kecipir
Susu dan produk olahan semacamnya memiliki
kandungan protein, lemak, dan vitamin yang sangat
dibutuhkan tubuh dalam perkembangan tiap individu pada
setiap fase kehidupan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi
masyarakat Indonesia pada tahun 2019 hanya berkisar 16,5
32 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
liter per kapita per tahun. Angka itu sangat rendah
dibandingkan catatan negara ASEAN lainnya.
Dari data itu terlihat jelas perluya upaya peningkatan
konsumsi susu. Apalagi susu memiliki banyak manfaat bagi
tubuh apalagi untuk pertumbuhan anak. Oleh karena itu,
dengan adanya inovasi olahan susu dari biji kecipir dapat
menambah kuantitas konsumsi susu masyarakat Indonesia.
Mengapa biji kecipir ?
Meski terdengar asing di telinga generasi millennials, kecipir
ternyata memiliki kandungan zat-zat baik yang memiliki
khasiat seperti berikut :
1. Memperkuat sistem imun tubuh dan anti kanker
2. Meningkatkan kekuatan tulang
3. Mencegah cacat bayi baru lahir
4. Menaga vitalitas dan kebugaran tubuh
5. Menurunkan berat badan berlebih
A. Prosedur Membuat Susu Biji Kecipir
Alat dan Bahan :
- Baskom - Biji Kecipir 250 gram
- Panci - Air 1000 ml
- Kompor - Gula pasir 150 gram
- Blender
- Saringan
Prosedur Pembuatan:
1. Rendam biji kecipir selama 12 jam (1 malam)
33 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
2. Pilah biji kecipir yang bagus, buang kotoran yang
mengapung pada rendaman
3. Rebus biji kecipir selama ± 1 jam
4. Kupas kulit biji kecipir
5. Blender biji kecipir dengan ditambahkan air
6. Saring sari biji kecipir menggunakan kain saring
7. Rebus sari biji kecipir menggunakan api kecil,
kemudian tambahkan gula dan daun pandan
8. Tunggu hingga mendidih
9. Kemas dan simpan dalam lemari pendingin
B. Analisis Keuangan Produksi Susu Biji Kecipir
1. Biaya tetap dalam 1 bulan
Tabel 4.7
Biaya tetap satu bulan susu biji kecipir
Nama Barang Kontribusi Total
Panci 1 buah x @
55.000,00
Rp 55.000,00
Baskom 1 buah x @
12.000,00
Rp. 20.000,00
Kompor gas 1 buah x @
128.000,00
Rp 128.000,00
Tabung gas 3kg 1 buah x .@
20.000,00
Rp 20.000,00
Blender 1 Buah x @125.000 Rp 125.000,00
34 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Saringan 1 Buah x @ 50.000 Rp 50.000,00
Total Rp 398.000,00
2. Biaya variabel per 1 kali olahan (3 botol susu biji
kecipir)
Tabel 4.8
Biaya variabel persatu kali olahan kue
Nama Barang Kontribusi Total
Biji kecipir @ 57.000 x 1 kg Rp 57.000,00
Gula Pasir @ 3.500,00 x 1/4
gram
Rp 3.500,00
Total Rp 60.500,00
Dalam satu hari memproduksi 20 botol susu biji kecipir.
Biaya variabel dalam 1 hari : Rp 60.500
Maka biaya variabel selama 1 bln : Rp 60.500 x 30 hari
: Rp 1.815.000,00
3. Rencana harga penjualan.
Rencana harga penjualan per produk Rp 5000,00
dengan jumlah produksi 600 botol per bulan.
35 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Table 4.9
Rencana harga penjualan susu biji kecipir
Produk Jumlah
terjual
Harga
per botol
Total
penjualan
Susu biji kecipir 600 botol Rp 6000 Rp 3.600.000,00
Total Rp 3.600.000,00
Total biaya produksi per bulan
Biaya tetap Rp 398.000,00
Biaya variabel 1 bulan Rp
1.815.000,00
Total biaya produksi 12 bulan Rp 21.780.000
Biaya per unit Rp 1.815.000,00 / 600 kue Rp 3,025
Dengan menjual produk seharga Rp 6.000,00 maka
keuntungan per produk adalah sebesar
= Harga per produk – biaya produksi per unit
= Rp 6.000,00 – Rp 3.025,00
= Rp 2.075,00
Harga per unit
Harga per unit yang diterapkan untuk setiap satu botol
susu biji kecipir adalah Rp 6.000,00
Keuntugan per bulan
= 3.025 x 600
36 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
= 1.815.000
Jadi, jika dalam satu bulan dapat menjual 600 botol
susu biji kecipir maka laba yang akan diperoleh dalam
satu bulan yaitu sebesar Rp. 1.815.000,00.
37 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang. 2018. Kecamatan
Bandungan dalam Angka. Bandungan : BPS Kabupaten
Semarang.
Widiyanto. 2008. Studi Kelayakan Bisnis. Semarang : Unnes
Press
38 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
GLOSARIUM
Demografi : Ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia
Domestik : Berhubungan dengan permasalahan dalam negeri
KKN alternatif : Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
LP2M : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Mancanegara : Luar daerah kekuasaan atau daerah administrasi suatu negara
Mayoritas : Jumlah orang terbanyak yang memperlihatkan ciri tertentu menurut suatu patokan dibandingkan dengan jumlah yang lain yang tidak memperlihatkan ciri itu
Monografi : Tulisan (karangan, uraian) mengenai satu bagian dari suatu ilmu atau mengenai suatu masalah tertentu
Palawija : Tanaman hasil kedua setelah padi atau biasa disebut jenis tanaman pertanian selain padi
Pariwisata : Berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, pelancongan, turisme
Potensi : Kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan,kekuatan, kesanggupan, daya.
Produktif : Bersifat atau mampu menghasilkan
UMKM : Istilah umum dalam khazanah ekonomi yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha
variabel : Objek penelitian yang menjadi fokus dalam suatu penelitian
39 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
BIODATA PENULIS
1. Nama : Nissa Nur Baeti
NIM : 7101417236
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tanggal Lahir : Pemalang, 14 Juli 1999
Fakultas : Ekonomi
Jurusan/Prodi/Semester : Pendidikan Ekonomi/
Pend. Koperasi/6
Alamat : Kec. Randudongkal, Kab.
Pemalang
No. HP : 087830980778
2. Nama : Nisa Ulfianti
NIM : 7101417271
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tanggal Lahir : Purbalingga, 18 Februari
2000
Fakultas : Ekonomi
Jurusan/Prodi/Semester : Pendidikan Ekonomi/
Pendidikan Administrasi
Perkantoran/6
Alamat : Grecol 05/04 Kalimanah,
Purbalingga
No. HP : 088216299895
40 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
3. Nama : Finna Maessy P.
NIM : 8111417086
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tanggal Lahir : Serang, 12 Mei 1999
Fakultas : Hukum
Jurusan/Prodi/Semester : Ilmu Hukum/6
Alamat : Kp. Cikoneng, Desa
Cikoneng, Anyar, Kab.
Serang, Banten
No. HP : 081910202795
4. Nama : Yusuf Mustofa
NIM : 7101417153
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat & Tanggal Lahir : Semarang, 27 November
1999
Fakultas : Ekonomi
Jurusan/Prodi/Semester : Pendidikan Ekonomi
Koperasi/6
Alamat : Doplang Jurangsari RT 5
RW1 Kecamatan Bawen,
Semarang
No. HP : 085741513810
5. Nama : Mohammad Daud Muhtar
NIM : 2111417031
41 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat & Tanggal Lahir : Purwakarta, 05 Juni 1998
Fakultas : Bahasa dan Seni
Jurusan/Prodi/Semester : Bahasa dan Sastra
Indonesia/Sastra
Indonesia/6
Alamat : Kp. Karajan, RT02/RW04,
Desa Pacing, Kec. Jatisari,
Kab. Karawang
No. HP : 08990088152
6. Nama : Septhian Eka Adiyatma
NIM : 8111417052
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat & Tanggal Lahir : Pangkalan Bun, 27
September 1998
Fakultas : Hukum
Jurusan/Prodi/Semester : Ilmu Hukum/6
Alamat : Jl. Merak RT.08 Kel.
Sidorejo,Kec. Arut
Selatan, Kab.
Kotawaringin Barat,
Kalimantan Tengah
No. HP : 08134651274
7. Nama : Nur Khofifah
42 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
NIM : 6511417022
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tanggal Lahir : Cilacap, 04 Oktober 1999
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Jurusan/Prodi/Semester : IKM/Gizi/6
Alamat : Ds.Margasari RT 003/001,
Kec.Sidareja, Kab.Cilacap
No. HP : 081215522498
8. Nama : Mohammad
Taufiqurrohman
NIM : 6211417112
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat & Tanggal Lahir : Medan, 23 November
1997
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Jurusan/Prodi/Semester : Ilmu Keolahragaan/6
Alamat : Jl. Kasipah no. 740 RT 5
RW 1 Kec. Candisari Kota
Semarang
No. HP : 082314928544
9. Nama : Mia Nur Arifah
NIM : 7101417202
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tanggal Lahir : Magelang, 12 September
43 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
1999
Fakultas : Ekonomi
Jurusan/Prodi/Semester : Pendidikan
Ekonomi/Pendidikan
Administrasi Perkantoran
/6
Alamat : Turus, Tempurejo,
Tempuran, Magelang
No. HP : 0895326380814
10. Nama : Raditya Dwi Putranto
Nugroho
NIM : 8111417075
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat & Tanggal Lahir : Pati, 14 Februari 1999
Fakultas : Hukum
Jurusan/Prodi/Semester : Ilmu Hukum/6
Alamat : Desa Plangitan RT 07/02
Kecamatan Pati
Kabupaten Pati
No. HP : 081532786239
11. Nama : Muhammad Khoirul
Umam
NIM : 8111417087
Jenis Kelamin : Laki-Laki
44 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
Tempat & Tanggal Lahir : Rembang, 09 Desember
1998
Fakultas : Hukum
Jurusan/Prodi/Semester : Ilmu Hukum/6
Alamat : Ds Mojorembun Kec.
Kaliori, Kab. Rembang
Jawa Tengah
No. HP : 082241582800
12. Nama : Fitriyatun Na’imah
NIM : 6511417010
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tanggal Lahir : Nganjuk, 1 Februari
1999
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Jurusan/Prodi/Semester : IKM/Gizi/6
Alamat : Ds. Ngagel, Kec.
Dukuhseti, Kab. Pati
No. HP : 087 752 384 903
45 Inovasi Baru Pendobrak Perekonomian
1
INOVASI BARU
PENDOBRAK PEREKONOMIAN
Buku ini membekali pengetahuan dan keterampilan pembaca
dalam melihat peluang usaha yang cukup prospektif untuk
dikembangkan, khususnya untuk masyarakat Desa Candi,
Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang yang memiliki
potensi unggulan desanya yang cukup melimpah.
Secara umum buku ini dapat digunakan oleh semua kalangan,
mulai dari dosen, masyarakat secara umum, dan semua pihak yang
berkepentingan untuk pengembangan informasi yang sudah ada
maupun diimplementasikan dikehidupan sehari-hari.
Luaran dari implementasi buku ini yaitu dapat memunculkan
UMKM baru sebagai pembuka peluang usaha demi terciptanya
kestabilan ekonomi nasional.
2