inovasi teknologi penanganan opt sayuran daun · 2021. 4. 1. · penyebab : cendawan rhizoctonia...
TRANSCRIPT
INOVASI TEKNOLOGI PENANGANAN OPT
SAYURAN DAUN
ELI KORLINA
Balai Penelitian Tanaman Sayuran
Disampaikan pada
Bimbingan Teknis Komoditas Hortikultura Mendukung Kegiatan Strategis
Padat Karya Kementerian Pertanian
Tanggal 31 Maret 2021
2
MANFAAT SAYURAN
SUMBER TERBESAR ANTIOKSIDAN
SUMBER SERAT
MENGHINDARI BERAT BADAN BERLEBIH
TERLIHAT CANTIK/TAMPAN
BERGIZI TINGGI NAMUN RENDAH LEMAK
3
Sumber: BPS
-Didalam meningkatkan produksi sayuran daun dihadapkan dg
berbagai masalah, penghambatnya faktor biotis dan abiotis.
1. Faktor abiotis :
- kemunduran kesuburan lahan,
- kekeringan
- kondisi iklim lainnya.
2. Faktor biotis : Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) :
- Hama
- Penyakit
- Gulma
PENDAHULUAN
Mengapa harus mengenal OPT yang menyerang ?
Keberhasilan pengendalian OPT sangattergantung pada identifikasi terhadap jenis OPT yang menyerang. Hal ini disebabkan dengandiketahuinya jenis OPT yang menyerang akandapat ditentukan cara pengendalian yang tepat.
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) :
• Kelompok hama tanaman, yaitu kelompok OPT yang penyebabnya dapat dilihat dengan mata telanjang.
• Kelompok penyakit tanaman, yaitu kelompok OPT yang penyebabnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Sumber https://caramurahmeriah.blogspot.com/2019/10/cara-mengatasi-hama-ulat-
pada-daun-bayam.html
• Lahan dicangkul/dibajak sedalam 30 cm, Gemburkan tanahdan buat bedengan selebar 100 cm, tinggi 60 cm. Taburkandolomit pada bedengan sebanyak 10 kg/100 m2 apabila pHtanah < 6,5.
• Pupuk dasar (pupuk kandang atau pupuk kompos organikhasil fermentasi) dengan dosis 4 kg/m2.
• Benih disebar merata di atas permukaan bedengankemudian ditutup tipis dengan tanah (tebalnya kurang lebih1-2 cm).
• Pupuk susulan Urea 30 g, SP 36- 20 g, dan KCL 10 g per m2dengan cara disebar merata
• Pengairan diberikan sesuai kebutuhan, pengendaliangulma , pengendalian OPT menggunakan pestisida nabati
• Panen pada 40-60 hari dg cara mencabut . Panen jugadilakukan dengan memangkas ujung cabang pada tiap 0,5bulan sekali.
• Tanaman yang baik dapat menghasilkan 100-160 kg/100 m2
dalam 1 tahun. Tanaman berumur 1 atau 2 tahun perludibongkar atau diganti dengan tanaman baru.
BUDIDAYA KANGKUNG
belalang (Valanga nigricornis),
Acrida turrita L,
Tagata marginella.
Locusta solitaria;
Spodoptera spp.,
ulat jengkal (Plusia dan Trichoplusia spp.)
Thrips spp.
belalang sembah (Mantis religiosa dan Tenodera-Orthoptera)
ulat keket (Tarsoglogis semicauda) (Notodontidae)
Thalassima anomala.
Epilachna spp.
Myzus persicae
keong emas (Pomacea canalicuta) (‘Poma snails’),
Hama
belalang (Valanga nigricornis)Sumber https://duniaq.com/jenis-dan-harga-belalang/
Sumber
https://caramurahmeriah.blogspot
.com/2019/10/cara-mengatasi-
hama-ulat-pada-daun-
bayam.html
Trips (Thrips spp.)
• Nimfa dan imago menggaruk dan mengisap cairan daun
• Warna nimfa kuning pucat sedangkan imago kuningsampai coklat kehitaman
• Aktif sepanjang hari
• Gejala serangan : daun tampak keriput, mengeritingdan melengkung ke atas
• Tanaman inang : kangkung, cabai, terung, tembakau,kopi, ubi jalar, semangka, kentang, tomat, dll.
Kutudaun (Myzus persicae)
• Serangga kecil dengan warna yang bervariasi• Nimfa dan imago menyerang daun-daun muda, dengan cara menusuk dan mengisap
cairan daun• Aktif sepanjang hari
• Gejala serangan : ditandai dengan perubahan tekstur daun menjadi keriput, terpuntir, berwarna kekuningan, pertumbuhan tanaman kerdil, daun menjadi layu dan akhirnya mati
• Tanaman inang kutudaun lebih dari 400 jenis tanaman, antara lain cabai, kentang,tembakau, mentimun, semangka, tomat, petsai, bawang merah, dll.
• Kutudaun merupakan vektor penyakit virus
Oteng-oteng (Epilachna sp.)• Kumbang dan larva
memakan daun
• Aktif sepanjang hari
• Larva berwarna kuning
• Gejala serangan : daunbolong-bolong
• Tanaman inang : mentimun, kangkung, kacang panjang, waluh, terung, dll.
Ulat grayak (Spodoptera litura)
• Warna ulat bervariasi tergantung jenis makanannya
• Mempunyai tanda hitam yang menyerupai kalung pada lehernya
• Aktif pada senja hari
• Gejala serangan : daun berlubang-lubang tidak beraturan
• Tanaman inang : cabai, bawang merah, tomat, terung, bayam, kangkung, paria, kacang panjang, dll.
karat putih (Albugo ipomoea-aquaticae)
Bercak daun cercospora.
layu kangkung (Pseudomonas syringae)
nematoda jenis Meloidogyne javanica
Penyakit
karat putih (Albugo ipomoea-aquaticae)Sumber foto:
https://8villages.com/full/petani/question/id/5c81ecc65ad98dd507
a1d945
• Penyakit bercak daun serkospora atau mata katak disebabkan olehcendawan Cercospora sp.
• Patogen penyakit disebarkan melalui udara. Serangan pada daun berupabercak kecil berbentuk bulat dan kering dengan diameter ± 0,5 cm. Pusatbercak berwarna pucat sampai putih dengan warna tepi lebih tua.
• Gejala serangan daun menguning dan akhirnya gugur.
• Tanaman inangnya antara lain ialah buncis, cabai, kacang panjang, kangkung, labu, mentimun, oyong, paria, seledri, tomat, dan semangka
Penyakit bercak daun serkospora
• Biji bayam yang dijadikan benih harus berumur cukup tua (3 bulan). Benih bayam tidak memiliki masa dormansi. Kebutuhan benih 0,5 – 1,0 gram/m2.
• Lahan dicangkul/dibajak sedalam 30 cm, Gemburkan tanah dan buat bedengan selebar 60cm. Taburkan dolomit pada bedengan sebanyak 10 kg/100 m2 apabila pH tanah < 6,5.
• Pupuk dasar (pupuk kandang atau pupuk kompos organik hasil fermentasi) dengan dosis 4 kg/m2.
• Benih disebar merata atau ditanam dengan tugal (2-3 benih/lubang)-jarak 15-20 cm
• Pupuk susulan Urea 30 g, SP 36- 20 g, dan KCL 10 g per m2 dengan cara disebar merata
• Pengairan diberikan sesuai kebutuhan, pengendalian gulma, pengendalian OPT menggunakanpestisida nabati
• Panen pada 3-4 minggu dg cara mencabut atau memotong akarnya. Dan ditempatkan padatempat yang teduh atau merendamkan bagian akar dalam air
• Produksi mencapai 50-100 kg/100 m2.
BUDIDAYA BAYAM
Hama - ulat Plusia sp.
- Prodenia litura,
- lalat polifogus pengorok daun
Liriomyza sp.,
- Kutudaun: ( Thrips spp. Myzus
persicae, tungau daun
Polyphagotarsonemus latus).
OPT BAYAM
Belalang (Sexava spp.)- Gejala serangan pada daun yang masih muda terlihat
bekas gigitan di bagian tepi daun dan serangannya
hampir menyerupai serangan oleh ulat daun.
- Pengendalian secara mekanik
Ulat penggulung daun (Hymenia recurvalis [Fabricus])
- Ulat berwarna hijau cerah, ngengat berwarna
cokelat abu-abu gelap
- Gejala serangan adalah daun berlubang dan
menggulung
- Pengendalian : mekanik, biologi
Kutu daun (Myzus persicae)
- Gejala :mengisap cairan daun sehingga daun bayam
melengkung dan berpilin. serangan berat maka daun akan
rontok
- Pengendalian : mekanik (mencabut dan membakar)
Tungau (Polyphagotarsonemus latus dan Tetranychus sp.)
• Warna tubuh tungau teh kuning ialah kuning transparan sedangkan tungau merahberwarna kuning kemerahan
• Gejala serangan ditandai dengan timbulnya warna seperti tembaga pada permukaanbawah daun, tepi daun mengeriting, daun menjadi kaku dan melengkung ke bawah(seperti sendok terbalik). Pada serangan berat, tunas dan bunga gugur
• Tanaman inang tungau lebih dari 57 jenis tanaman, antara lain cabai, tomat, teh, karet, dll.
Tungau
merah
Tungau teh
kuning
Lalat pengorok daun (Liriomyza sp.)
• Serangga dewasa berupa lalat kecil yang berukuran 2 mm
• Larva aktif mengorok dan membuat lubang pada jaringan daun
• Gejala serangan : pada daun terdapat bintik-bintik putih dan alurkorokan yang berwarna putih
• Tanaman inang : cabai, tomat, seledri, kentang, kangkung, dll.
Dumping off (Rebah Kecambah)
Penyebab : cendawan Rhizoctonia solani dan Phytium sp.
Gejala serangan : pertumbuhan kecambah yang tidak normal,
batang lemah, dan mudah rebah karena akar dan batangnya
busuk.
- dapat bertahan hidup pada keadaan yang kering dan cepat
menyerang tanaman lainnya. Sifat politagus menyebabkan hampir
semua tanaman diserang
Pengendalian :
1. Perbaiki saluran drainase (tanah tidak terlalu kering dan tidak
terlalu lembab).
2. Peremajaan kembali tanaman (mencabut tanaman yang
terserang parah).
3. Penggunaan pupuk yang berimbang.
Penyakit karat putih (Albogo candida.)
Gejala serangan : Terbentuknya bercak-bercak putih yang agak
melepuh pada daun, terutama pada sisi bawah tanaman bayam.
Pengendalian : mekanik
Penyakit Bayam
PESEMAIAN
• Meyiapkan bedengan ukuran 1 m2 diberi pupuk kandang 10 kg, Urea 20 gram, SP-36 10 gram dan KCl 7,5 gram.
• Benih ditabur merata pada permukaan media sebanyak 0,075 gram/m2. Setelah benihditebar, media ditutup tanah kembali.
• Penyiraman dillakukan setiap hari dengan menggunakan gembor.
• Sawi dapat dipindahkan ke lahan setelah berumur 3 minggu. Jarak tanam 20 cm x 20 cm.
PERSIAPAN LAHAN
• Seminggu sebelum bibit dipindah ke lahan, terlebih dahulu lahan digemburkan, Buatbedengan lebar 100 cm
• Kemudian diberikan pupuk kandang 2 kg/m2, Urea 10 g/m2, dan SP-36- 7,5 g/m2.
BUDIDAYA SAWI
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan: penyiraman, penjarangan penyulaman
pembersihan gulma,
Penyiraman dilakukan setiap hari
Pengendalian OPT yang sering menyerang adalah ulat daun
dan karat daun.
Panen
Panen sawi setelah berumur 40 hari.
Caranya dengan mencabut tanaman hingga akarnya.
Panen dapat dilakukan setiap seminggu sekali, dengan
mengatur waktu tanam satu bedengan dengan bedengan
lainnya
KUBISTabel 1. Jenis hama dan penyakit penting tanaman kubis
Fase Pertumbuhan(umur tanaman) Nama umum dan nama ilmiah
Hama Penyakit
Di persemaian/
sebelum tanam
1. Ulat daun kubis, P. xylostella (L.)*
2. Kumbang daun, (Phyllotreta vittata F.)
Penyakit tular tanah :
1. Peronospora brassicae (Pers.) Fr.*
2. Busuk lunak, Erwinia carotovora Holland.
3. Rebah kecambah : Rhizoctonia solani Kuhn, Pythium
spp., Fusarium spp.
4. Tepung berbulu,P. parasitica (Pers.) Fr.*
Tanaman muda
(umur 1-7 minggu)
1. Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn).*
2. Ulat daun kubis, (P. xylostella) *
3. Ulat tanah (A. ipsilon) *
4. Ulat daun kubis (P. xylostella) *
5. Ulat krop kubis (Crocidolomia binotalis Zell).*
6. Ulat krop bergaris (Hellula undalis (F.)**
7. Ulat jengkal kubis (Chrysodeixis orichalcea L.
8. Ulat bawang (Spodoptera exigua Hbn).
9. Ulat grayak (Spodoptera litura F).
10.Kutudaun persik (Myzus persicae Sulz).
11.Ulat buah tomat,Helicoverpa armigera Hbn.
1. Akar bengkak Plasmodiophora brassicae Wor.*
2. Busuk lunak E. carotovora *
3. Akar bengkak P. brassicae *
4. Busuk lunak, E. carotovora *
5. Busuk hitam Xanthomonas campestris Downs.**
6. Rebah kecambah, R. solani Kuhn, Pythium spp.
Tanaman tua
(umur 8 minggu sampai
panen)
1. Ulat daun kubis, P. xylostella *
2. Ulat krop kubis, C. binotalis *
3. Ulat grayak, S. litura
4. Ulat buah tomat, H. armigera
5. Ulat berbulu, Deychira inclusa Wlk.
1. Akar bengkak, P. brasiccae *
2. Busuk lunak, E. carotovora *
3. Busuk hitam, X. campestris **
4. Bercak daun Alternaria,Alternaria spp.
KUBIS
Ulat tanah, Agrotis ipsilon
(Lepidoptera:Noctuidae)- Daur hidup : telur-dewasa 36-42 hari (tgt suhu)
Lamanya tergantung pada tinggi rendahnya suhu udara, semakin
rendah suhu udara semakin lama daur hidupnya dan sebaliknya.
Meningkat pada awal musim MK (Maret-April) di dat. Tinggi, di MP
hujan (rendah), puncak populasi bulan Juni
- Telur : putih-krem, kuning, kemerahan, kehitaman (500-2.500 butir)
menetas setelah enam hari
- Larva : 4-5 instar, aktif pada senja dan malam hari, masa larva
18 hari
- Pupa : ukuran 20-30 mm, masa: 5-6 hari
- Dewasa : ngengat berwarna coklat, sayap belakang (putih)
dengan tepi coklat keabu-abuan. Panjang sayap terentang 40-50
mm. Panjang tubuh sekitar 2,2 mm. hidup:10-20 hari.
- Tanaman inang : sayuran muda (tomat, kubis, petsai, kacang
merah, kentang, cabai, dan bawang), . tanaman muda jagung,
tembakau, kapas, ubi jalar, tebu, teh, kopi, rosela, rerumputan,
padi gogo, dan serealia
- Gejala kerusakan : gigitan larva pada pangkal batang kerusakan
75-90%
Ulat daun kubis, P. xylostella (Lepidoptera: Yponomeutidae)
- Daur hidup : 21,5 hari (suhu 16-25 oC, 22,0 hari (suhu 15,5- 20,6 oC)
- - Telur : ukuran 0,6 mm x 0,3 mm, warnanya kuning, berkilau dan
lembek.. Tunggal/ kelompok kecil (3-4), atau dalam gugusan (10-
20 butir), Jumlah 244 butir, lama : 3 hari
- Larva : 4 instar, warna hijau muda, tidak berbulu Panjang larva
dewasa (instar ke-3 dan 4) ± 1 cm. Populasi tinggi di MK (April-
Okt) umur kubis 6-8 MST
- Pupa : Panjang pupa rata-rata 6,3-7,0 mm dan lebarnya 1,5 mm
stadium pupa rata-rata 6,3 hari.
- Dewasa : ngengat kecil, ± p 6 mm, coklat kelabu, dan aktif pada
malam hari. Masa hidup 20,3 hari
- Tanaman inang : keluarga kubis-kubisan
- Gejala kerusakan : 100% pada krop kubis bila merusak bersama
Crocidolomia binotalis
Ulat krop kubis, Crocidolomia. binotalis (Lepidoptera : Pyralidae)
- Dewasa : ngengat warna hitam p 1,1 cm aktif pada malam hari
- Telur : warna hijau muda pada permukaan bawah daun, tepi daun
atau dekat tulang daun, rata-rata 48 butir (2,6 mm-4,3 mm) dengan
masa telur 3-6 hari
- Larva: warna hijau muda kecoklatan t.d. 5 instar. Larva muda
bergerombol pada permukaan bawah daun kubis. Larva tua (instar 4
dan 5) p. 2 cm. masa larva 11-17 hari (26-33,20C)
- Pupa, warna kuning kecoklatan l 3 mm p 10 mm, masa pupa 9-13
hari (26-330C)
- Daur hidup : 30 – 41 hari kondisi laboratorium (T 16-22,50C, Rh 60-
80%)
- Merupakan hama kedua setelah P. xylostella, populasi telur tinggi
pada bulan Feb, Mei, Juli-Agustus, populasi larva tinggi Maret, Juni
dan Agustus
- Gejala serangan: larva muda bergerombol pada permukaan bawah
daun kubis, larva instar3-5 memencar dan menyerang pucuk
tanaman (titik tumbuh)
Penyakit tepung berbulu
- Penyebab : cendawan Peronospora parasitica Pers.ex.Fr
. Parasit obligat
- Berkembang pada suhu 10-150C (cuaca mendung/tempat
teduh
- Banyak terjadi di persemaian
- Gejala : bercak coklat keunguan pada permukaan bawah
daun, jaringan diantara tulang daun menguning, daun
menjadi seperti kertas, daun bawah rontok, pada
permukaan bawah daun terdapat kapang putih seperti
tepung
https://www.nexles.com/articles/cabbage-
downy-mildew-peronospora-parasitica/
Penyakit akar pekuk (akar gada)
Penyebab : cendawan Plasmodiophora brassicae Wor.
Daur hidup : tanah dapat terinfeksi selama 10 tahun atau
lebih
- Penyebaran : air drainase, alat-alat pertanian, tanah
yang tertiup angina, hewan, bibit
- Perkembangan penyakit: suhu 25-300C, tanah
lembab/basah, pH < 7
- Gejala : terlihat jelas pada keadaan cuaca panas atau
siang hari yang terik ditandai dengan daun layu seperti
kekurangan air, namun pada pagi/malam hari terlihat
segar kembali, namun lama kelamaan pertumbuhan
tanaman terhambat, kerdil, tidak dapat membentuk
krop
-
https://www.shutterstock.com/search/plas
modiophora+brassicae
Busuk basah / Busuk lunak
- Penyebab : bakteri Erwinia carotovora pv. carotovora
(Jones) Dye
- Daur hidup: mempertahankan diri dalam tanah dan
sisa-sisa tanaman di kebun, infeksi terjadi melalui luka,
gigitan serangga, alat-alat pertanian. Serangan
penyakit berlangsung cepat dalam udara yang lembab
dan pada suhu yang relative tinggi menyebabkan
tanaman yang terinfeksi membusuk, kerugian di
dataran rendah lebih besar daripada dataran tinggi
- Gejala penyakit: busuk basah, berwarna coklat atau
kehitaman pada daun, batang dan umbi. Pembusukan
juga terjadi pada pangkal krop, sehingga krop mudah
dilepas dari batang kubis
http://willsenekasaputra.blogspot.com/2012/11/
penyakit-pada-kubis-brassica-oleracea.html
Busuk hitam
Penyebab : bakteri Xanthomonas
campestris pv. campestris (Pamm.)
- Daur hidup : mempert hankan diri dalam
biji, tanah, tanaman inang, sisa-sisa
tanaman sakit, masuk melalui hidatoda
- Gejala penyakit : terdapat daerah- daerah
yang berwarna kuning dan pucat di tepi-
tepi daun, kemudian meluas ke bagian
tengah. Di daerah ini tulang-tulang daun
berwarna coklat tua atau hitam. serangan
yang berat, seluruh daun menguning dan
mudah luruh (gugur) sebelum waktunya
Pengendalian Hama dan Penyakit
Menerapkan konsep PHT, ada 4 prinsip pokok :
1. Budidaya tanaman sehat
2. pemanfaatan dan pelestarian musuh-musuh alami
3. pengamatan lahan secara mingguan atau rutin
4. pembinaan petani sebagai pakar PHT.
IMPLEMENTASI PHT
1. Pengendalian Secara Kultur Teknis- Murah
- mudah diintegrasikan kedalam pengelolaan tanaman
- aman terhadap lingkungan.
Cont : - pemilihan wilayah dan lokasi
- pola tanam
- penggunaan bibit yang sehat
- pengairan
- pemupukan
- panen
- pascapanen
2. Penanaman varietas resisten
- cara pengendalian yang paling murah, aman, relatif tahan lama dan mudah dilaksanakan petani.
3. Pengendalian dengan cara fisik dan mekanis
- -perangkap feromoid seks- Perangkap lampu
• Musuh alami seperti parasitoid, predator
Cont : Pengend Hama :
parasitoid →
Cotesia (=Apanteles) rufricus (memarasit A. ipsilon),
Diadegma semiclausum (Hellen) memarasit P. xylostella
4. Pengendalian biologis
D. semiclausum, parasitoid
penting larva P. xylostella
(Foto : L. Prabaningrum)
Curinus sp. Coelphora sp. P. fuscipes Condylastylus sp.
M. sexmaculatus C.tranversalis V. lineata V. discolor
Pemanfaatan Musuh Alami
Predator Penting B. tabaci, Thrips sp dan Kutudaun
Amblisius sp
Larva Epilachna sp Larva Verania sp
ImagoEpilachna sp Imago Verania sp
HAMAPREDATOR
• Musuh alami entomopatogen
Pengend Hama :
Cendawan :
Beauveria bassiana,
Metharizium,
Vertilicium
Formula EntomopatogenUntuk Pengendalian
Ulat Grayak dan Ulat Buah Cabai:
LARVA HAMA YANG TERSERANG NEMATODA ENTOMOPATOGEN
PENGENDALIAN PENYAKIT
PH. penyakit tanaman adalah suatu cara untuk mengurangi jumlah inokulum patogen atau menekan aktifitas patogen baik aktif atau dorman dalam menimbulkan penyakit dengan satu atau beberapa organisme secara alami atau melalui manipulasi lingkungan, inang atau antagonis
Pengend penyakit
- Cendawan :Trichoderma harzianum- Bakteri : PGPR (Pseudomonas fluorescens, Bacillus subtilis)
BIOTRIKO-PLUS( Dekomposer Pupuk Kandang )
• Penggunaan Sebagai Pupuk dasar 2 kg / 1 ton Pupuk kandang 2 minggu sebelum tanamBiotriko Plus
• Keunggulan Mempercepat Dekomposisi Menekan Pupuk Kimia (50%) Meningkatkan Produksi
Formula Insektisida Nabati (AGONAL)Untuk Pengendalian Hama Sayuran
Annona muricataMelaleuca bracteata
Alpinia galanga
Annona sp.
Aglaia odorata
Azadirachta indica
• Bahan :
Daun Tembakau 50 – 100 lembar
Diterjen atau sabun colek 15 gr.
Air 5 l
• Cara Membuat
Daun Tembakau ditumbuk halus dicampur dengan 5 l air dan diendapkan semalam. Keesokan harinyalarutan disring dengan kain halus. Setiap 1l larutanhasil saringan diencerkan dengan 10 – 15 l air.
Pembuatan Insektisida Nabati Untuk Bemisia sp, Trips sp dan Myzus sp
• Bahan :
Daun Sirsak 50 – 100 lembar
Diterjen atau sabun colek 15 gr.
Air 5 l
• Cara Membuat
Daun sirsak ditumbuk halus dicampur dengan 5 l air dan diendapkan semalam. Keesokan harinya larutandisring dengan kain halus. Setiap 1l larutan hasilsaringan diencerkan dengan 10 – 15 l air.
Pembuatan Insektisida Nabati Untuk
Bemisia sp, Trips sp dan Myzus sp
- mampu menekan populasi hama dalam waktu cepat, - efektif - dapat dilaksanakan kapan dan di mana saja. Cont : Profenofos, Betasiflutrin, Lufenuron
Diafentiuron, Difenokonazol, Klorotalonil, Propineb dan Mancozeb
5. Pengendalian secara kimiawi
Serangan
Tepat jenisTepat DosisTepat WaktuTepat Cara
Tepat SasaranTepat Mutu
Penggunaan Insektisida Kimia Harus Bijaksana