inspektorat sekretariat kabinet republik indonesia · skenario pembelajaran jangka panjang dan...
TRANSCRIPT
INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINETREPUBLIK INDONESIA
Kata Pengantar
uji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan karuniaNya sehingga pemuktahiran
Dokumen Rencana Strategis Inspektorat Sekretariat
Kabinet tahun 2010-2014 ini dapat terselesaikan dengan
baik. Secara umum, Renstra ini dipergunakan sebagai
panduan dan pedoman dalam merumuskan perencanaan
kinerja, program dan kegiatan di Inspektorat Sekretariat
Kabinet selama periode tahun 2010-2014 sehingga
diharapkan dapat diperoleh kinerja yang maksimal.
Pemuktahiran Dokumen Rencana Strategis Inspektorat Sekretariat Kabinet tahun
2010-2014 ini telah merujuk pada Dokumen Rencana Strategis Sekretariat Kabinet
serta Peraturan Sekretaris Kabinet nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Perseskab Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Kabinet.
Inspektorat Sekretariat Kabinet menyadari bahwa perencanaan strategis bukanlah
sesuatu yang statis, akan tetapi merupakan suatu proses yang dinamis dan harus
terus menerus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Perencanaan strategis Inspektorat disusun sebagai suatu siklus berkelanjutan, yang
akan mendasari kegiatan organisasi sehari-hari, dan akan menjadi ajang komunikasi
antara organisasi dengan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Rencana Strategis Inspektorat Sekretariat Kabinet Tahun 2010 -2014 yang
telah direvisi ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dalam:
1. Penyusunan rencana kerja dan anggaran (operational plan);
2. Penyusunan rencana kinerja (performance plan);
3. Pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan Inspektorat;
4. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat.
i
encana Strategis Inspektorat Sekretariat Kabinet 2010-
2014 yang telah disempurnakan ini tak banyak artinya
tanpa ditindaklanjuti dengan pelaksanaan yang tuntas.
Komitmen dan motivasi bisa timbul dari keberhasilan
mengaktualisasikan diri dalam setiap kegiatan disertai
dukungan dan kerjasama yang sinergis dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat untuk memberikan
masukan dan berpartisipasi aktif dalam penyempurnaan penyusunan Revisi Renstra
ini. Semoga dokumen ini bermanfaat dan menjadi landasan yang kuat bagi
pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Sekretariat Kabinet serta dapat dijadikan
skenario pembelajaran jangka panjang dan sekaligus sebagai acuan rencana kerja
tahunan dibidang pengawasan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dalam
mewujudkan visi, misi dan pencapaian sasaran yang ditetapkan di dalam Rencana
Strategis ini.
Jakarta, 16 Desember 2013
Inspektur,
Wawan GunawanNIP 19591007 198112 1 001
ii
```
iii```
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Gambar iv
Daftar Tabel v
Daftar Lampiran vi
BAB I PENDAHULUAN 11. Kondisi Umum
a. Kedudukan
b. Tugas
c. Fungsi
d. Struktur Organisasi
e. Isu-isu Strategis
1
1
1
1
2
3
2. Potensi dan Permasalahan Inspektorat 4
BAB II VISI, MISI, DAN NILAI NILAI LUHUR 71. Visi 7
2. Misi 8
3. Nilai-nilai Luhur 9
BAB III TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 101. Tujuan Strategis 10
2. Indikator Kinerja dan Target Tujuan 11
3. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama dan
Kegiatan
12
BAB IV PENUTUP 16
iii
```
iv```
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bagan Organisasi inspektorat 2
iv
```
v```
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Target Kinerja Akhir Tahun ke Lima (2014) 11
Tabel 2: Tujuan dan Sasaran 12
Tabel 3: Tujuan 1: Sasaran , IKU, Program/Kegiatan dan Sub Kegiatan 13
Tabel 4: Tujuan 2: Sasaran, IKU, Program/Kegiatan dan Sub Kegiatan
Tabel 5: Target Kinerja Tahun 2010 s.d. 2014
14
15
v
```
vi```
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Matriks Rencana Strategis Inspektorat Sekretariat Kabinet
vi
```
iii```
BAB I
PENDAHULUAN
1. Kondisi Umum
a. Kedudukan
engan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun
2010 tentang Sekretariat Kabinet dan Peraturan Sekretaris
Kabinet Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor
1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Kabinet, kedudukan Inspektorat sebagai unit
kerja pengawasan di lingkungan Sekretariat Kabinet
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Sekretaris Kabinet dan secara administratif
dikoordinasikan oleh Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet. Secara
kelembagaan, Inspektorat Sekretariat Kabinet baru dibentuk pada bulan Juli
tahun 2012 dengan pimpinan setingkat Eselon II.
b. Tugas
Sesuai Peraturan Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor
4 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor
1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet, pasal
319 B, Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet.
c. Fungsi
Selanjutnya dalam Pasal 319C ditetapkan bahwa dalam melaksanakan
tugasnya, Inspektorat menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan bahan dan perumusan kebijakan pengawasan intern;
2) penyiapan bahan penyusunan prosedur dan pedoman kegiatan operasional
Inspektorat;
1
```
iv```
3) pelaksanaan pengawasan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
4) penyusunan laporan hasil pengawasan;
5) pelaksanaan urusan administrasi Inspektorat;
6) pelaksanaan koordinasi penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan; dan
7) pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Pimpinan Sekretariat
Kabinet.
d. Struktur OrganisasiStruktur organisasi Inspektorat terdiri atas Subbagian Tata Usaha dan
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor (JFA). Subbagian Tata Usaha
mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan Inspektorat. Kelompok
Jabatan Fungsional Auditor mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
fungsional auditor sesuai rencana dan program yang telah ditetapkan.
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor dikoordinasikan oleh pejabat fungsional
auditor yang ditunjuk oleh Inspektur.
Gambar 1 Bagan Organisasi Inspektorat
SEKRETARIS KABINET
DEPUTI BIDANGADMINISTRASI
Kepala Sub BagTata Usaha
Kelompok JabatanFungsional Auditor
INSPEKTUR
2
```
v```
Sampai dengan saat ini, Inspektorat sudah didukung dengan sembilan
orang pegawai yaitu Inspektur, Kepala Subbagian Tata Usaha, lima orang
Pejabat Fungsional Auditor (PFA) dan dua orang staf tata usaha (TU). Dengan
posisi kelembagaan dan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut,
Inspektorat bertekad melaksanakan fungsi pengawasan dengan sebaik-baiknya
dan seoptimal mungkin karena peran ini sangat strategis untuk mendukung
keberhasilan pelaksanaan tugas Sekretariat Kabinet.
e. Isu-isu StrategisBerdasarkan perkembangan dan dinamika yang terjadi, dapat
diidentifikasi beberapa isu strategis yang berpengaruh bagi keberhasilan
pelaksanaan tugas Inspektorat Sekretariat Kabinet dalam mencapai visi, misi,
dan tujuan yang telah ditetapkan, yaitu:
1) Reformasi Birokrasi
Reformasi Birokrasi merupakan upaya mengubah praktik-praktik
birokrasi yang tidak efektif menuju praktik-praktik administrasi pemerintah
yang efektif. Sasaran Reformasi Birokrasi Nasional yang saat ini sedang
dilaksanakan adalah terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), meningkatnya kapasitas dan
akuntabilitas kinerja birokrasi, serta terwujudnya peningkatan kualitas
pelayanan publik kepada masyarakat. Ada delapan area perubahan yang
dilaksanakan dalam rangka Reformasi Birokrasi ini antara lain perubahan
mind set dan culture set aparatur pemerintahan, peraturan perundang-
undangan, organisasi, tata laksana, SDM aparatur, pengawasan,
akuntabilitas, dan pelayanan publik. Dalam kerangka Reformasi Birokrasi ini,
Inspektorat ikut terlibat dalam mengawal (meng-assess) pelaksanaan
Reformasi Birokrasi yang dijalankan di Sekretariat Kabinet.
3
```
vi```
2) Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
Dalam rangka penyelamatan dan normalisasi kehidupan nasional
sesuai tuntutan reformasi birokrasi, diperlukan kesamaan visi, persepsi dan
misi dari seluruh penyelenggara negara dan masyarakat. Penyelenggara
negara dituntut untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara
sungguh-sungguh, bertanggung jawab, efektif, efisien, dan bebas dari KKN.
Sehubungan semangat pemberantasan korupsi ini telah diterbitkan Undang-
Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2001 sebagai perubahan Undang Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, serta
Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari KKN. Inspektorat sebagai bagian dari
penyelenggara negara dan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP)
mempunyai kewajiban menunaikan amanat anti KKN sesuai isi yang
tercantum dalam undang-undang tersebut.
3) Nilai-nilai Etis/Kepantasan dan Moral
Dalam pelaksanaan setiap kegiatan, Inspektorat dituntut untuk tetap
mengedepankan nilai-nilai etis/kepantasan dan moral sehingga dapat
mempertanggungjawabkan setiap kegiatan kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan tidak menyimpang dari nilai-nilai etis/kepantasan yang ada pada
masyarakat Indonesia.
2. Potensi dan Permasalahan
Identifikasi potensi dan permasalahan merupakan langkah untuk
menganalisis permasalahan, potensi, kelemahan, peluang serta tantangan jangka
menengah dalam lingkup unit kerja yang akan dihadapi dalam rangka
pelaksanaan tugas, serta untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi
Inspektorat.
Berdasarkan hasil analisis lingkungan strategis dengan metode SWOT
Analysis, diperoleh gambaran kondisi sebagai berikut:
4
```
vii```
1) Kekuatan
a. Kedudukan organisasi Sekretariat Kabinet yang memiliki posisi strategis
dalam memberikan dukungan staf, administrasi, teknis, dan pemikiran
kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan.
b. Adanya kejelasan tugas dan kewenangan sesuai peraturan perundang-
undangan.
c. Adanya dukungan dan komitmen dari Pimpinan dan unit-unit kerja yang lain
terhadap peran Inspektorat dalam bidang pengawasan.
d. Ketersediaan anggaran, sarana dan prasarana kerja yang cukup memadai.
2) Kelemahan
a. Sistem dan prosedur kerja belum memiliki standar yang baku.
b. Masih perlu peningkatan Gaya dan "tone" Kepemimpinan dalam hal
transparansi serta praktik tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih.
c. Pelaksanaan komunikasi, koordinasi, dan kerjasama antar unit kerja yang
belum optimal.
d. Belum tersedia Sistem Informasi Manajemen Pengawasan.
e. Administrasi pertanggungjawaban keuangan belum mendukung kelancaran
pelaksanaan kegiatan.
3) Peluang
a. Komitmen dari Pemerintah RI untuk penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa serta pemberantasan KKN.
b. Peraturan perundang-undangan yang mendukung penguatan dan
pemberdayaan Inspektorat sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP) dalam hal RB, SPIP, LAKIP, Reviu Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga.
c. Rentang kendali ke Staf Khusus dan Staf Ahli RI yang cukup strategis.
d. Pengoptimalan sinergi/koordinasi/kerjasama antara semua Lembaga
Kepresidenan dengan Sekretariat Kabinet.
5
```
viii```
e. Karakter pengendalian intern bergeser dari hard control menuju softcontrol.
f. Terbukanya kesempatan kerjasama/koordinasi pelaksanaan tugas dengan
BPK, APIP/Kementerian dan Lembaga terkait lainnya.
g. Terbuka kesempatan untuk mengembangkan kompetensi pegawai.
4) Ancaman
a. Persepsi yang salah mengenai tugas dan fungsi/peran Inspektorat sebagai
APIP dan mitra kerja dalam rangka perbaikan/peningkatan akuntabilitas dan
kinerja organisasi.
b. Dinamika perubahan lingkungan dan regulasi yang cepat serta sulit
diperkirakan merupakan ancaman yang harus diperhitungkan dan
diantisipasi.
c. Keengganan aparat pengawasan eksternal untuk memfungsikan aparat
pengawasan internal sebagai counterpart.
d. Perkembangan teknologi informasi yang cepat merupakan tantangan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keahlian secara optimal
6
```
iii```
BAB II
PERNYATAAN VISI DAN MISI SERTA NILAI-NILAI ORGANISASI
1. Visi
Di dalam pernyataan visi
tersebut di atas terdapat
tiga frasa kunci, yaitu
Auditor Intern,
Profesional, dan
Meningkatkan Kinerja
Sekretariat Kabinet.
Auditor Internal mengandung makna bahwa Inspektorat adalah aparat
pengawasan internal Sekretariat Kabinet yang bertanggung jawab langsung
kepada Sekretaris Kabinet. Sebagai aparat pengawasan intern, Inspektorat
berperan untuk menciptakan proses tata kelola pemerintahan yang baik dan
bebas dari KKN serta penerapan SPIP untuk mendukung pencapaian visi dan
misi Sekretariat Kabinet. Dalam menjalankan tugasnya auditor selalu taat pada
standar dan etika profesi yang ada.
Profesional mengandung makna bahwa dalam setiap pelaksanaan tugas
pengawasan, Inspektorat melakukannya sesuai metodologi dan kode etik yang
berlaku, memiliki integritas tinggi, independen, memahami teknis penugasan
dengan baik, dan berorientasi pada hasil. Dalam hal ini Inspektorat harus dapat
berperan sebagai mitra bagi unit-unit kerja dan agen perubahan menuju
perbaikan kinerja Sekretariat Kabinet.
Meningkatkan Kinerja Sekretariat Kabinet secara implisit tersirat
bahwa Inspektorat memiliki kewajiban moral untuk mendukung terwujudnya visi
Sekretariat Kabinet. Kewajiban moral tersebut diimplementasikan melalui
pelaksanaan pengawasan fungsional yang mampu mendorong peningkatan
kinerja Sekretariat Kabinet. Produk akhir pengawasan berupa
laporan/rekomendasi yang dihasilkan, harus dapat memberikan umpan balik
yang berguna bagi unit kerja untuk meningkatkan kinerjanya.
7
```
iv```
2. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Inspektorat mengemban misi:
Ada dua definisi akuntabilitas yang dapat disajikan yaitu:
1) Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan
2) Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban untuk menjawab atau menjelaskan
dari aparatur pemerintah sebagai pihak yang menerima amanah kepada pemberi
amanah (publik) atas pelaksanaan amanah yang diterimanya secara obyektif.
Kemudian pengertian Keuangan Negara adalah merupakan semua hak
dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, meliputi antara lain pajak,
peredaran uang, pinjaman, layanan, penerimaan dan pengeluaran
negara/daerah, kekayaan yang dipisahkan, serta kekayaan pihak lain yang
dikuasai oleh pemerintah.
Dengan demikian akuntabilitas keuangan negara merupakan
pertanggungjawaban dana dan prosesnya serta hasil kinerja(output dan outcome)
atas pengelolaan keuangan negara.
Akuntabilitas keuangan negara ditunjukkan dengan tiga ciri yaitu
akuntabel, transparan, dan partisipatif. Hal ini berarti pertanggungjawaban
keuangan negara harus dapat diandalkan, mengungkapkan secara terbuka
informasi yang material dan relevan serta berasal dari suatu proses yang
melibatkan berbagai pihak (unit kerja) terkait kepada publik.
82
```
v```
Untuk itu, peran pengawasan internal terhadap akuntabilitas keuangan
negara sangat penting untuk mendorong terwujudnya tata pemerintahan secara
baik yang pada hakekatnya bertujuan memberikan nilai tambah(value added)
melalui dua peran utama Inspektorat yaitu aktivitas assurance yang dilakukan
dalam bentuk audit, evaluasi, dan reviu, serta consulting yang dilakukan dalam
bentuk sosialisasi, bimbingan teknis/asistensi, dan konsultansi.
3. Nilai-nilai LuhurNilai-nilai luhur yang dikembangkan Inspektorat adalah:
1) Profesional
Profesional artinya berwawasan luas, kompeten, memiliki etos kerja yang tinggi,
dan menjunjung tinggi etika profesi.
2) Integritas
Integritas berarti bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan
organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk
melakukannya.
3) Independen
Independen berarti teguh memegang prinsip sesuai aturan dan tidak
terpengaruh oleh pihak lain, bebas dari beberapa kepentingan yang
bersinggungan dalam pelaksanaan tugas.
4) Responsif
Responsif artinya tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi
Sekretariat Kabinet dan segera memberikan respon/masukan kepada
pengambil kebijakan. Dalam konteks ini Inspektorat tidak harus menunggu
penugasan dari Sekretaris Kabinet, tetapi Inspektorat dapat segera
menentukan langkah-langkah pengawasan yang efektif secara mandiri untuk
mengawal kesuksesan pelaksanaan kebijakan Sekretaris Kabinet dan
segera mengusulkan titik-titik prioritas pengawasan yang akan dilakukan
untuk suksesnya kebijakan tersebut.
9
```
iii```
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Arah kebijakan dan strategi memuat langkah-langkah berupa program-
program indikatif yang memiliki dampak besar terhadap pencapaian visi, misi,
tujuan, dan sasaran strategis Inspektorat. Masing-masing program tersebut
mencakup kegiatan-kegiatan sebagai upaya pencapaian visi, misi, tujuan, dan
sasaran strategis dalam jangka menengah 2010-2014 sesuai bidang yang menjadi
tugas pokok dan fungsi Inspektorat. Arah kebijakan Inspektorat tidak terlepas dari
arah kebijakan yang ditetapkan Sekretariat Kabinet, yaitu mengoptimalkan
pemberian dukungan kebijakan dan program kepada Presiden.
Sejalan dengan arah kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis
Sekretariat Kabinet tahun 2010-2014, strategi Inspektorat adalah“Terwujudnyapengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinetsecara optimal” dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan pencapaian
kinerja organisasi, sebagai early warning system bagi pelaksanaan tugas di
lingkungan Sekretariat Kabinet sesuai dengan prinsip tata kepemerintahan yang
baik.
1. Tujuan StrategisTujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan
dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan
penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dengan
diformulasikannya tujuan strategis ini maka Inspektorat dapat secara tepat
mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi
dan misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun kedepan dengan
mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki.
10
```
iv```
Adapun tujuan strategis dari Inspektorat Sekretariat Kabinet adalah sebagai
berikut:
2. Indikator Kinerja dan Target TujuanUntuk dapat mengukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan
strategisnya, setiap tujuan strategis perlu ditetapkan indikator kinerja
(Performance Indicators) yang terukur dan target kinerja yang harus dicapai pada
akhir tahun ke lima (2014).
Indikator Kinerja dan target untuk masing-masing tujuan strategis diuraikan
dalam tabel berikut:
TUJUANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
TAHUN 2014
1. Terwujudnya dukunganadministrasi dan teknismanajemen di bidangpengawasan yangberkualitas.
1. %tase dokumen perencanaan pengawasankinerja dan keuangan yang lengkap dan tepatwaktu.
90%
2. %tase Kerjasama/sinergi dengan APIP/Forum/Lembaga Pengawasan lainnya dibandingdengan Rencana.
85%
3. %tase realisasi Peningkatan kompetensi dankualifikasi auditor (Sertifikasi) serta PKS.
85%
4. Ketepatan waktu Penyelesaian Laporan TugasPokok dan Fungsi serta Laporan KinerjaInspektorat.
100%
2. Meningkatnya kualitasdan kapasitaspenyelenggaraanpengawasan internatas akuntablitaskinerja dan keuangannegara.
5 Ketepatan waktu Penerbitan Laporan HasilPengawasan.
80%
6. Persentase Penyelesaian (tindak lanjut)rekomendasi hasil pengawasan.
88%
Tabel 1: Target Kinerja Akhir Tahun ke Lima (2014)
112
1) Terwujudnya dukungan administrasi dan teknis manajemendi bidang pengawasan yang berkualitas
2) Meningkatnya kualitas dan kapasitas penyelenggaraanpengawasan intern atas akuntablitas kinerja dan keuangannegara
```
v```
3. Sasaran, Indikator Kinerja Utama dan Kegiatan
Sasaran Strategis Inspektorat merupakan penjabaran lebih lanjut dari
Tujuan yang telah ditetapkan secara spesifik dan terukur. Sasaran Strategis
merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis Inspektorat dan
merupakan dasar untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja.
Dengan demikian, apabila seluruh sasaran yang ditetapkan telah dicapai maka
secara otomatis tujuan strategis juga telah dicapai.
Berikut adalah Sasaran Strategis Inspektorat yang diharapkan dapat
menunjang tercapainya Tujuan Strategis yang telah ditetapkan.
TUJUAN SASARAN
1. Terwujudnya dukunganadministrasi dan teknismanajemen di bidangpengawasan yang berkualitas
1. Terwujudnya kelembagaan danketatalaksanaan yang efektif
2. Meningkatnya sinergi/kerjasamadengan APIP/lembaga pengawasanlainnya
3. Terwujudnya SDM yang profesionaldan berkualitas
4. Terwujudnya pengelolaan keuangan,serta layanan sistem informasi yangresponsif dan transparan di Unit KerjaInspektorat Setkab
2. Meningkatnya kualitas dankapasitas penyelenggaraanpengawasan intern atasakuntablitas kinerja dankeuangan negara
5. Terwujudnya pengawasan terhadappelaksanaan tugas di lingkunganSekretariat Kabinet secara optimal
Tabel 2:Tujuan dan Sasaran
Setelah Sasaran Strategis ditetapkan maka dirancang satu atau beberapa
Program/Kegiatan dan sub kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran dan
tujuan strategis terkait, sebagai berikut:.
12
```
vi```
1) Terwujudnya dukungan administrasi dan teknis manajemen di bidang
pengawasan yang berkualitas
Tujuan strategis yang pertama merupakan pondasi atau dasar yang
dibutuhkan sehingga Inspektorat dapat menjalankan perannya sebagai aparat
pengawasan intern dalam mengawasi proses tata kelola pemerintahan untuk
mendukung pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet.
Tujuan ini juga mengharuskan Inspektorat bekerja secara profesional
sesuai metodologi dan kode etik yang berlaku, memiliki integritas tinggi,
independen, memahami teknis penugasan dengan baik, dan berorientasi pada
hasil.
Berikut adalah uraian mengenai Sasaran, Indikator Kinerja Utama,
Program/Kegiatan dan Sub kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
strategis yang pertama, yaitu:.
SASARAN INDIKATOR KINERJAUTAMA
PROGRAM/KEGIATAN
SUB KEGIATAN
1. Menyusun kebijakan pengawasan Intern danPenyempurnaan Renstra Inspektorat.
2. Menyusun Prosedur Operasi Standar (SOP) danPedoman Kegiatan Operasional Inspektorat
3. Menyusun Rencana Kinerja (Renja), RencanaKerja Anggaran (RKA) dan Rencana KerjaTahunan (RKT) serta Rencana Serapan AnggaranInspektorat
4. Menyusun dokumen Indikator Kinerja Utama(IKU) dan penetapan kinerja (tapkin) Inspektorat
2. Meningkatnyasinergi/kerjasamadengan APIP/lembaga pengawasanlainnya
2. Jumlah Kerjasama/ sinergidengan APIP/Forum/Lembaga Pengawasanlainnya dibanding denganRencana.
1. Meningkatkan sinergi/ kerjasama dengan APIP/kementerian /lembaga terkait lain
1. Meningkatkan kompetensi & kapabilitas auditorinspektorat secara berkelanjutan (ContinuousProffesional Education)2. Melaksanakan PKS (Pelatihan Kantor Sendiri)
1. Menyusun laporan/ikhtisar hasil pengawasanInspektorat triwulanan, semesteran, dan tahunan(TUSI)2. Menyusun laporan kinerja (LAKIP) Inspektorat
3. Menatausahakan surat/ memorandum/berkas/laporan hasil pengawasan/dokumen administrasipertanggungja-waban kegiatan/anggaran/keuangan/ dokumen kepegawaian (termasukDUPAK) serta sarana prasarana Barang MilikNegara (BMN)
4. Terwujudnyapengelolaankeuangan, sertalayanan sisteminformasi yangresponsif dantransparan di UnitKerja InspektoratSetkab
4. Ketepatan waktuPenyelesaian LaporanTugas Pokok dan Fungsiserta Laporan KinerjaInspektorat.
1. Terwujudnyakelembagaan danketatalaksanaan yangefektif
1.% tase dokumenperencanaan pengawasankinerja dan keuangan yanglengkap dan tepat waktu
Program DukunganManajemen danPelaksanaan TugasTeknis LainnyaSekretariat Kabinetdalam halPengawasan Intern,quality assurancedan pembinaan(consulting )
3. Terwwujudnya SDMyang profesional danberkualitas
3. %tase realisasiPeningkatan kompetensidan kualifikasi auditor(Sertifikasi) serta PKS
Tabel 3:Tujuan 1: Sasaran, IKU, Program/Kegiatan dan Sub Kegiatan
13
```
vii```
2) Meningkatnya kualitas dan kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern atas
akuntablitas kinerja dan keuangan negara
Tujuan strategis Inspektorat yang kedua ini merupakan output/outcome dari
seluruh kegiatan pengawasan dan merupakan core bussiness Inspektorat dalam
menjalankan perannya meningkatkan akuntabilitas dan kinerja organisasi sesuai
dengan prinsip tata kepemerintahan yang baik (Good Government Governance)
Berikut adalah gambaran mengenai Sasaran, Indikator Kinerja Utama,
Program/Kegiatan dan Sub kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
strategis yang kedua yaitu:
SASARAN INDIKATOR KINERJAUTAMA
PROGRAM/KEGIATAN
SUB KEGIATAN
Melaksanakan kegiatan Pengawasan fungsional(intern) atas akuntabilitas kinerja dan keuangannegara dilingkungan Setkab
1. Melaksanakan Reviu Laporan KeuanganSekretariat Kabinet RI (LK-KL) Semester I danSemester II
2. Melaksanakan evaluasi kinerja dan AKIP unitkerja
3. Melaksanakan reviu Rencana Kerja Anggaran(RKA-KL) semesteran dan tahunan
4. Melaksanakan audit operasional/kinerja Setkab
5. Melaksanakan audit tematik (dengan tujuantertentu)
6. Melaksanakan kegiatan pengawasan Lainnya(PMPRB, SPIP, Stranas PPK) yang merupakanPenugasan Pimpinan.
2. Persentase Pe-nyelesaian (tindaklanjut) rekomendasihasil pengawasan
1. Melaksanakan pemantauan penyelesaian tindaklanjut hasil pengawasan (TLHP).
1 Ketepatan waktuPenerbitan LaporanHasil Pengawasan
Program DukunganManajemen danPelaksanaan TugasTeknis LainnyaSekretariat Kabinetdalam halPengawasan Intern,quality assurancedan pembinaan(consulting)
5. Terwujudnyapengawasan terhadappelaksanaan tugasdilingkungan Setkabsecara optimal
Tabel 4: Tujuan 2: Sasaran, IKU, Program/Kegiatan dan Sub Kegiatan
14
```
viii```
Berikut adalah Target Kinerja Tahunan dari Tahun 2010 sampai dengan 2014:
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMATARGETTAHUN
2010
TARGETTAHUN
2011
TARGETTAHUN
2012
TARGETTAHUN
2013
TARGETTAHUN
2014
1. Terwujudnyakelembagaan danketatalaksanaan yangefektif
1.% tase dokumen perencanaanpengawasan kinerja dan keuanganyang lengkap dan tepat waktu
- - 70% 80% 90%
2. Meningkatnyasinergi/kerja-samadengan APIP/ lembagapengawasan lainnya
2. JumlahKerjasama/ sinergi denganAPIP/Forum/ Lembaga Pengawasanlainnya dibanding dengan Rencana.
- - 75% 80% 85%
3. Terwujudnya SDM yangprofesional danberkualitas
3. %tase realisasi Peningkatankompetensi dan kualifikasi auditor(Sertifikasi) serta PKS
- - 70% 80% 85%
4. Terwujudnyapengelolaan keuangan,serta layanan sisteminformasi yang responsifdan transparan di UnitKerja InspektoratSetkab
4. Ketepatan waktu PenyelesaianLaporan Tugas Pokok dan Fungsiserta Laporan Kinerja Inspektorat.
- - 90% 95% 100%
5. Terwujudnyapengawasan terhadappelaksanaan tugasdi lingkungan Setkabsecara optimal
5 Ketepatan waktu Penerbitan LaporanHasil Pengawasan
- - 70% 75% 80%
6. Persentase Penyelesaian (tindaklanjut)rekomendasi hasil pengawasan
- - 70% 75% 88%
Tabel 5: Target Kinerja Tahun 2010 s.d. 2014
*/ Catatan: Inspektorat Sekretariat Kabinet terbentuk sejak bulan Juli 2012
15
```
iii```
BAB IV
PENUTUP
Rencana Strategis Inspektorat Sekretariat Kabinet Tahun 2010-2014
merupakan bagian dari Rencana Strategis Sekretariat Kabinet Tahun 2010-2014.
Fokus dari Revisi Renstra Inspektorat diarahkan untuk merespon berbagai tantangan
dan peluang yang ada sesuai tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang
bersifat internal maupun eksternal. Renstra juga merupakan gambaran peta potensi
kekuatan permasalahan, sasaran dan kegiatan yang direncanakan, serta output
(keluaran) dan outcome (hasil) yang ingin dicapai.
Inspektorat Sekretariat Kabinet sebagai garda terdepan pengawasan internal
Sekretariat Kabinet diharapkan dapat lebih profesional, memiliki integritas,
independen, dan responsif terhadap pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet. Oleh karena itu, Inspektorat Sekretariat Kabinet
menetapkan visi “Auditor Internal Sekretariat Kabinet yang Profesional dalamrangka Meningkatkan Kinerja Sekretariat Kabinet”. Dengan visi tersebut
diharapkan Inspektorat dapat lebih berperan dalam meningkatkan kualitas
pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet yang pada akhirnya akan
meningkatkan kinerja Sekretariat Kabinet secara keseluruhan.
Selain menjadi pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi, renstra Inspektorat
ini juga dapat berfungsi sebagai instrumen evaluasi para pengelola program dan
kegiatan terhadap capaian kinerja. Akhirnya, menjadi tugas dan kewajiban seluruh
jajaran Inspektorat Sekretariat Kabinet untuk bersama-sama melaksanakan program
sesuai dengan visi dan misi yang telah dirumuskan dalam Renstra Inspektorat
Sekretariat Kabinet tahun 2010-2014.
16
VISI : Auditor intern Sekretariat Kabinet yang profesional dalam rangka meningkatkan kinerja Sekretariat KabinetMISI :
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJAUTAMA
TARGETTAHUN 2014
PROGRAM/KEGIATAN SUB KEGIATAN
1. Menyusun kebijakan pengawasan Intern danPenyempurnaan Renstra Inspektorat.
2. Menyusun Prosedur Operasi Standar (SOP) danPedoman Kegiatan Operasional Inspektorat
3. Menyusun Rencana Kinerja (Renja), RencanaKerja Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Tahunan(RKT) serta Rencana Serapan AnggaranInspektorat
4. Menyusun dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU)dan penetapan kinerja (tapkin) Inspektorat
2. Meningkatnyasinergi/kerjasamadengan APIP/ lembagapengawasan lainnya
2. Jumlah Kerjasama/ sinergidengan APIP/Forum/Lembaga Pengawasanlainnya dibanding denganRencana.
85% 1. Meningkatkan sinergi/ kerjasama dengan APIP/kementerian /lembaga terkait lain
85% 1. Meningkatkan kompetensi & kapabilitas auditorinspektorat secara berkelanjutan (ContinuousProffesional Education)2. Melaksanakan PKS (Pelatihan Kantor Sendiri)
1. Menyusun laporan/ikhtisar hasil pengawasanInspektorat triwulanan, semesteran, dan tahunan(TUSI)2. Menyusun laporan kinerja (LAKIP) Inspektorat
3. Menatausahakan surat/ memorandum/berkas/laporan hasil pengawasan/dokumen administrasipertanggungja-waban kegiatan/anggaran/ keuangan/dokumen kepegawaian (termasuk DUPAK) sertasarana prasarana Barang Milik Negara (BMN)
80% Melaksanakan kegiatan Pengawasan fungsional(intern) atas akuntabilitas kinerja dan keuangannegara dilingkungan Setkab
1. Melaksanakan Reviu Laporan KeuanganSekretariat Kabinet RI (LK-KL) Semester I danSemester II
2. Melaksanakan evaluasi kinerja dan AKIP unitkerja
3. Melaksanakan reviu Rencana Kerja Anggaran(RKA-KL) semesteran dan tahunan
4. Melaksanakan audit operasional/kinerja Setkab
5. Melaksanakan audit tematik (dengan tujuantertentu)
6. Melaksanakan pengawasan Lainnya (PMPRB,SPIP, Stranas) yang merupakan PenugasanPimpinan.
6. Persentase Pe-nyelesaian (tindaklanjut) rekomendasihasil pengawasan
88% 1. Melaksanakan pemantauan penyelesaian tindaklanjut hasil pengawasan (TLHP).
100%
2. Meningkatnyakualitas dankapasitaspenyelenggaraanpengawasan internatas akuntablitaskinerja dankeuangan negara
5 Ketepatan waktuPenerbitan LaporanHasil Pengawasan
3. Terwujudnya SDMyang profesional danberkualitas
3. %tase realisasiPeningkatan kompetensi dankualifikasi auditor (Sertifikasi)serta PKS
4. Terwujudnyapengelolaankeuangan, sertalayanan sisteminformasi yangresponsif dantransparan di UnitKerja InspektoratSetkab
4. Ketepatan waktuPenyelesaian Laporan TugasPokok dan Fungsi sertaLaporan Kinerja Inspektorat.
5. Terwujudnyapengawasan terhadappelaksanaan tugasdilingkunganSekretariat Kabinetsecara optimal
MATRIKS RENCANA STRATEGISINSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET
PERIODE 2010-2014
Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Sekretariat Kabinet
1. Terwujudnyadukunganadministrasi danteknis manajemendi bidang penga-wasan yangberkualitas
1. Terwujudnyakelembagaan danketatalaksanaan yangefektif
1.% tase dokumenperencanaan pengawasankinerja dan keuangan yanglengkap dan tepat waktu
90% Program DukunganManajemen danPelaksanaan TugasTeknis LainnyaSekretariat Kabinetdalam halPengawasan Intern,quality assurancedan pembinaan(consulting )
]D:\@ Setkab\01 Perencanaan\00 Renstra\Renstra Inspektorat Setkab\Renstra Revisi I\Warna\2014_07_07_Matriks Renstra Inspektorat Sekretariat kabinet 2010-2014 revisi