interaksi antara mikrobia dengan tumbuhan

6
INTERAKSI ANTARA MIKROBIA DENGAN TUMBUHAN I. Tujuan Mengetahui interaksi yang terjadi antara mikrobia dengan tumbuhan pada Rhizobium di  bintil akar dan mikoriza II. Pendahuluan Mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualistik antara jenis jamur tertentu dengan perakaran tanaman (Brundrett 2004). Simbiosis ini terdapat hampir pada semua  jenis tanam. Kabiru n(1994 ) mengel ompok kan jamur mikor iza ini dalam dua jenis, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza. Namun pada umumnya mikoriza lebih banyak dikelompokkan menjadi tiga, yaitu dengan adanya penambahan kelompok mikorisa yang merupakan bentuk  peralihan dari kedua jenis tadi, yaitu ektend omikor isa (Harle y and Smith 1983) Cenda wan Mik oriz a Arb usk ular (CMA) mer upa kan aso sias i antara cend awa n tert entu den gan akar tanaman dengan membe ntuk jalinan interaksi yang komple k. Mikoriz a berasa l dari karta miko (mykes= cendawan) dan rhiza yang berarti akar. Mikoriza dikenal dengan jamur tanah karena habitatnya berada di dalam tanah dan berada di area perakaran tanaman (rizosfer). Selain disebut sebagai jamur tanah juga biasa dikatakan sebagai jamur akar. Keistimewaan dari jamur ini adalah kemampuannya dalam membantu tanaman untuk menyerap unsur hara terutama unsur hara Pho sph ates (P) (Sy ib’l i, 200 8). Mik oriz a mer upa kan suatu ben tuk hub ung an simbiosis mutualistik antar cendawan denga n akar tanaman. Baik cendawan maupu n tanama n sama-sama me mper ol eh ke un tu ng an da ri asos ia si in i. infe ks i ini an ta ra la in be rupa  penga mbilan unsur hara dan adaptas i tanaman yang lebih baik. Dilain pihak , cendawan pun dapat memenuhi keperluan hidupnya (karbohidrat dan keperluan tumbuh lainnya) dari tanaman inang (Anas, 1997). Be rd as ar ka n stru kt ur da n ca ra ce ndawan me ng infe ks i ak ar, mi ko ri za da pa t dikelompokkam ke dalam tiga tipe : 1. Ektomikoriza 2. Ektendomikoriza 3. Endomikoriza

Upload: danzbro

Post on 19-Jul-2015

77 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Interaksi Antara Mikrobia Dengan Tumbuhan

5/16/2018 Interaksi Antara Mikrobia Dengan Tumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/interaksi-antara-mikrobia-dengan-tumbuhan 1/6

 

INTERAKSI ANTARA MIKROBIA DENGAN TUMBUHAN

I. Tujuan

Mengetahui interaksi yang terjadi antara mikrobia dengan tumbuhan pada Rhizobium di

 bintil akar dan mikoriza

II. Pendahuluan

Mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualistik antara jenis jamur tertentu

dengan perakaran tanaman (Brundrett 2004). Simbiosis ini terdapat hampir pada semua

 jenis tanam. Kabirun(1994) mengelompokkan jamur mikoriza ini dalam dua jenis, yaitu

endomikoriza dan ektomikoriza. Namun pada umumnya mikoriza lebih banyak dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu dengan adanya penambahan kelompok mikorisa yang merupakan bentuk 

 peralihan dari kedua jenis tadi, yaitu ektendomikorisa (Harley and Smith 1983) Cendawan

Mikoriza Arbuskular (CMA) merupakan asosiasi antara cendawan tertentu dengan akar 

tanaman dengan membentuk jalinan interaksi yang komplek. Mikoriza berasal dari karta miko

(mykes= cendawan) dan rhiza yang berarti akar. Mikoriza dikenal dengan jamur tanah karena

habitatnya berada di dalam tanah dan berada di area perakaran tanaman (rizosfer). Selain

disebut sebagai jamur tanah juga biasa dikatakan sebagai jamur akar. Keistimewaan dari jamur 

ini adalah kemampuannya dalam membantu tanaman untuk menyerap unsur hara terutama

unsur hara Phosphates (P) (Syib’li, 2008). Mikoriza merupakan suatu bentuk hubungan

simbiosis mutualistik antar cendawan dengan akar tanaman. Baik cendawan maupun tanaman

sama-sama memperoleh keuntungan dari asosiasi ini. infeksi ini antara lain berupa

 pengambilan unsur hara dan adaptasi tanaman yang lebih baik. Dilain pihak, cendawan pun

dapat memenuhi keperluan hidupnya (karbohidrat dan keperluan tumbuh lainnya) dari tanaman

inang (Anas, 1997).

Berdasarkan struktur dan cara cendawan menginfeksi akar, mikoriza dapat

dikelompokkam ke dalam tiga tipe :

1. Ektomikoriza

2. Ektendomikoriza

3. Endomikoriza

Page 2: Interaksi Antara Mikrobia Dengan Tumbuhan

5/16/2018 Interaksi Antara Mikrobia Dengan Tumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/interaksi-antara-mikrobia-dengan-tumbuhan 2/6

 

Ektomikoriza mempunyai sifat antara lain akar yang kena infeksi membesar,

 bercabang, rambut-rambut akar tidak ada, hifa menjorok ke luar dan berfungsi sebagi alat yang

efektif dalam menyerap unsur hara dan air, hifa tidak masuk ke dalam sel tetapi hanya

 berkembang diantara dinding-dinding sel jarinagan korteks membentuk struktur seperrti pada

 jaringan Hartiq.

 Ektendomikoriza merupakan bentuk antara (intermediet) kedua mikoriza yang lain.

Ciri-cirinya antara lain adanya selubung akar yang tipis berupa jaringan Hartiq, hifa dapat

menginfeksi dinding sel korteks dan juga sel-sel korteknya. Penyebarannya terbatas dalam

tanah-tanah hutan sehingga pengetahuan tentang mikoiza tipe ini sangat terbatas.

 Endomokoriza mempunyai sifat-sifat antar lain akar yang kena infeksi tidak membesar,

lapisan hifa pada permukaan akar tipis, hifa masuk ke dalam individu sel jaringan koretks,

adanya bentukan khusus yang berbentuk oval yang disebut Vasiculae (vesikel) dan sistem

 percabangan hifa yang dichotomous disebut arbuscules (arbuskul) (Brundrett, 2004)

Suatu simbiosus terjadi apabila cendawan masuk ke dalam akar atau melakukan infeksi.

Proses infeksi dimulai dengan perkecambahan spora didalam tanah. Hifa yang tumbuh

melakukan penetrasi ke dalam akar dan berkembang di dalam korteks. Pada akar yang

terinfeksi akan terbentuk arbuskul, vesikel intraseluler, hifa internal diantara sel-sel korteks dan

hifa ekternal. Penetrasi hifa dan perkembnagnnya biasanya terjadi pada bagian yang masih

mengalami proses diferensissi dan prose pertumbuhan. Hifa berkembang tanpa merusak sel

(Anas, 1998).

Hampir semua tanaman pertanian akarnya terinfeksi cendawan mikoriza. Gramineae

dan  Leguminosa umumnya bermikoriza. Jagung merupakan contoh tanaman yang terinfeksi

hebat oleh mikoriza. Tanaman pertanian yang telah dilaporkan terinfeksi mikoriza vesikular-

arbuskular adalah kedelai, barley, bawang, kacang tunggak, nenas, padi gogo, pepaya, selada,

singkong dan sorgum. Tanaman perkebunan yang telah dilaporkan akarnya terinfeksi mikoriza

adalah tebu, teh, tembakau, palem, kopi, karet, kapas, jeruk, kakao, apel dan anggur 

(Rahmawati, 2003).

.

Anatomi dan Morfologi CMA

Schubler  et al .  (2001) dengan menggunakan data molekuler telah menetapkan

kekerabatan diantara CMA dan cendawan lainnya. CMA sekarang menjadi filum tersendiri,

yang memiliki perbedaan tegas, baik ciri-ciri genetika maupun asal-usul nenek moyangnya,

dengan  Ascomycota dan  Basidiomycota. Taksonomi CMA berubah menjadi filum

Page 3: Interaksi Antara Mikrobia Dengan Tumbuhan

5/16/2018 Interaksi Antara Mikrobia Dengan Tumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/interaksi-antara-mikrobia-dengan-tumbuhan 3/6

 

Glomeromikota yang memiliki empat ordo yaitu 1) Archaeosporales (famili

Arachaeosporaceae dan Geosiphonaceae), 2) Paraglomerales (famili Para-glomerace), 3)

Diversisporales (famili Acaulosporaceae, Diversisporaceae, Gigaspora-ceae, dan

Pacisporaceae) dan 4) Glomerales (famili Glomerace). Dewasa ini filum Glomeromikota

disepakati memiliki dua belas genus yaitu Archaeo-spora, Geosiphon, Paraglomus, Gigaspora,

Scutellospora, Acaulospora, Kuklospora, Intraspora, Entrophospora, Diversipora, Pacispora,

dan Glomus sp.

Cendawan ini membentuk spora di dalam tanah dan dapat berkembang bika jika

 berassosiasi dengan tanamn inang. Sampai saat ini berbagi usaha telah dilakukan unutk 

menumbuhkan cendawaan ini dalam media buatan, akan tetapi belaum berhasil. Faktor ini

merupakn suatu kendala yang utama sampai saat ini yang menyebabkan CMA belum dapat

dipoduksi secar komersil dengan menggunakan media buatan, walaupun pengaruhnya terhadp

 pertumbuhan tanaman sangat mengembirakan. Spora cendawan ini sangat bervariasi dari

sekitar 100 m sampai 600 m. oleh karena ukuranya yang cukup besar inilah maka spora ini  

dapat dengan mudah diisolasi dari dalam tanah dengan menyaringnya (Pattimahu, 2004).

Cendawan CMA membentuk organ-organ khusus dan mempunyai perakaran ynag

spsipik. Organ khusus tersebut adalah arbuskuk (arbuscule), vesikel (vesicle) dan spora.

Berikut ini dijelaskan sepintas lalu mengenai struktur dan fungsi dari organ tersebut serta

 penjelasan lain (Pattimahu, 2004).

1. Vesikel (Vesicle)

Vesikel merupakan struktur cendawan yang berasal dari pembengkakan hifa internal secara

terminal dan interkalar, kebanyakan berbentuk bulat telur, dan berisi banyak senyawa lemak 

sehingga merupakan organ penyimpanan cadangan makanan dan pada kondisi tertentu dapat

 berperan sebagai spora atau alat untuk mempertahankan kehidupan cendawan. Tipe CMA

vesikel memiliki fungsi yang paling menonjol dari tipe cendawan mikoriza lainnya. Hal inidimungkinkan karena kemampuannya dalam berasosiasi dengan hampir 90 % jenis tanaman,

sehingga dapat digunakan secara luas untuk meningkatkan probabilitas tanaman (Pattimahu,

2004).

Vesikel juga merupakan suatu struktur berbentuk lonjong atau bulat,mengandung

cairan lemak, yang berfungsi sebagai organ penyimpanan makanan atau berkembang

menjadi klamidospora, yang berfungsi sebagai organ reproduksi dan struktur 

tahan. Vesikel selain dibentuk secara interseluler ada juga yang secar intraseluler.

Pembentukan vesikel diawali dengan adanya perkembang sitoplasma hifa yang menjadi

Page 4: Interaksi Antara Mikrobia Dengan Tumbuhan

5/16/2018 Interaksi Antara Mikrobia Dengan Tumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/interaksi-antara-mikrobia-dengan-tumbuhan 4/6

 

lebih padat, multinukleat dan mengandung partikel lipid dan glikogen. Sitoplasma

menjadi semakin padat melalui proses kondensasi, dan organel semakin sulit

untuk dibedakan sejalan dengan akumulasi lipid selama maturasi (proses pendewasaan).

Vesikel biasanya dibentuk lebih banyak di luar jaringan korteks pada daerah infeksi

yang sudah tua, dan terbentuk setelah pembentukan arbuskul. Arbuskul adalah struktur hifa

yang bercabang-cabang seperti pohon-pohon kecil yang mirip haustorium

(membentuk pola dikotom), berfungsi sebagai tempat pertukaran nutrisi antara tanaman

inang dengan jamur. Struktur ini mulai terbentuk 2-3 hari setelah infeksi, diawali dengan

 penetrasi cabang hifa lateral yang dibentuk oleh hifa ekstraseluler dan intraseluler ke

dalam dinding sel inang (Simanungkalit, 2003).

2. Arbuskul 

Cendawan ini dalam akar membentuk struktur khusus yang disebut arbuskular. Arbuskula

merupakan hifa bercabang halus yang dibentuk oleh percabangan dikotomi yang berulang-

ulang sehingga menyerupai pohon dari dalam sel inang (Pattimahu, 2004).

Arbuskul merupakan percabangaan dari hifa masuk kedalam sel tanaman inang. Masuknya hara

ini ke dalam sel tanaman inang diikuti ole peningkatan sitoplasma, pembentukan organ baru,

 penbengkokan inti sel, peningkatan resrpurasi dan aktivitas emzim.

Hifa intraseluler yang telah mencapaisel korteks yang lebih dalam letaknya akan

menebus dinding sel dan mambentuk sistem percabangan hifa yang kompleks, taampak seperti

 pohon kecil yang mempunyai cabang-cabang yang dibenamakan Arbuskul. Arbuskul dianggap

hara dua arah antara simbion cendawan dan tanaman inang.

Mengamati bahwa struktur yang dibentuk pada akar-akar muda adalah Arbuskul.

Dengan bertambahnya umur, Arbuskul ini berubah menjadi suatu struktur yang menggumpal

dan cabang-cabang pada Arbuskul lama kelamaan tidak dapat dibedakan lagi. Pada akar yang

telah dikolonisasi oleh CMA dapat dilihat berbagi Arbuskul dewasa yang dibentuk berdasarkan

umur dan letaknyaa. Arbuskul dewasa terletak dekat pada sumber unit kolonisasi tersebut.

3. Spora

Spora terbentuk pada ujung hifa eksternal. Spora ini dapat dibentuk secara tunggal,

 berkelompok atau di dalam sporokarp tergantung pada jenis cendawannya.

Perkecanbahan spora sangat sensitif tergantung kandungan logam berat di dalam tanahdan juga kandungan Al. kandungan Mn juga mempengaruhi pertumbuhan miselium. Spora

Page 5: Interaksi Antara Mikrobia Dengan Tumbuhan

5/16/2018 Interaksi Antara Mikrobia Dengan Tumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/interaksi-antara-mikrobia-dengan-tumbuhan 5/6

 

dapat hidup di dalam tanah beberapa bulan sampai sekarang beberapa tahun. Namun untuk 

 perkembangan CMA memerlukan tanaman inang. Spora dapat disimpan dalam waktu yang

lama sebelum digunakan lagi.

Mirip dengan cendawan patogen, hifa cendawan CMA akan masuk ke dalam akar 

menembus atau melalui celah antar sel epidermis, kemudian apresorium akan tersebar baik 

inter maaupun intraseluler di dalam korteks sepanjang akar. Kadang-kadang terbentuk pula

 jaringan hifa yang rumut di dalam sel-sel kortokal luar. Setelah proses-proses tersebut

 berlangsung barulah terbentuk Arbuskul,vesikel dan akhirnya spora (Khairul,2001).

 

Peranan CMA dalam Pertumbuahan tanaman

 Peningkatan penyerapan Unsur Hara

Tanaman yang bermikoriza tumbuh lebih baik dari tanaman tanpa bermikoriza.

Penyebab utama adalah mikoriza secara efektif dapat meningkatkan penyerapan unsur hara

 baik unsur hara makro maupun mikro. Selain daripada itu akar yang bermikoriza dapat

menyerap unsur hara dalam bentuk terikat dan yang tidak tersedia bagi tanaman (Anas, 1997).

Selain daripada membentuk hifa internal, mikoriza juga membentuk hifa ekternal. Pada

hifa ekternal akan terbentuk spora, yang merupakan bagian penting bagi mikoriza yang berada

diluar akar. Fungsi utama dari hifa ini adalah untuk menyerap fospor dalam tanah. Fospor yang

telah diserap oleh hifa ekternal, akan segera dirubah manjadi senyawa polifosfat. Senyawa

 polifosfat ini kemudian dipindahkan ke dalam hifa internal dan arbuskul. Di dalam arbuskul.

Senyawa polifosfat ini kemudian dipindahkan ke dalam hifa internal dan arbuskul. Di dalam

arbuskul senyawa polifosfat dipecah menjadi posfat organik yang kemudian dilepaskan ke sel

tanaman inang. Dengan adanya hifa ekternal ini penyerapan hara terutama posfor menjadi besar 

dibanding dengan tanaman yang tidak terinfeksi dengan mikoriza. Peningkatan serafan posfor 

 juga disebabkan oleh makin meluasnya daerah penyerapan, dan kemampuan untuk 

mengeluarkan suatu enzim yang diserap oleh tanaman. Sebagi contoh dapat dilihat pengaruh

mikoriza terhadap pertumbuhan berbagai jenis tanaman dan juga kandungan posfor tanaman

(Anas, 1997).

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: Interaksi Antara Mikrobia Dengan Tumbuhan

5/16/2018 Interaksi Antara Mikrobia Dengan Tumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/interaksi-antara-mikrobia-dengan-tumbuhan 6/6

 

Anas, I. 1997.Bioteknologi Tanah. Laboratorium Biologi Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas

Pertanian. IPB

Anas, I. 1989. Biologi Tanah dalam Praktek. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar 

Universitas Bioteknologi. IPB.

Brundrett, M. 2004. Diversity and classification of mycorrhizal associations. Biol. Rev. 79:473– 

495.

Khairul, U. 2001. Pemanfaatan bioteknologi untuk meningkatkan produksi pertanian.

http://wwwrudyet.250x.com/sem/112/vkhairul.html  17 November 2011.

Pattimahu, D.V. 2004. Restorasi lahan kritis pasca tambang sesuai kaidah ekologi. Makalah

Mata Kuliah Falsafah Sains, Sekolah Pasca Sarjana, IPB. Bogor.

Rahmawaty. 2003. Restorasi lahan bekas tambang berdasarkan kaidah ekologi. http

://www.library.usu.ae.id.download/tp/htm-rahmawaty s.pdf. 14 November 2011

Schubler, A., D. Schwarzott, and C. Walker. 2001. A new fungal phylum, the Glomero-mycota:

 phylogeny and evolution. Mycol . Res. 105(12):1413-1421.

Simanungkalit, R. D. M. 2003. Teknologi jamur Mikoriza Arbuskuler: Produksi inokulan

dan pengawasan mutunya. Program dan Abstrak Seminar dan Pameran:

Teknologi Produksi dan Pemanfaatan Inokulan Endo-Ektomikoriza untuk Pertanian,

Perkebunan, dan Kehutanan. 16 September 2003. pp 11.