interpersonal problem papper
TRANSCRIPT
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 1/22
INTERPERSONAL PROBLEM
PENDAHULUAN
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya
tanpa bantuan dari orang lain. Dalam lingkungan sosial, antara individu satu dengan
individu lainnya dituntut untuk berinteraksi. Interaksi antar individu dimaksudkan
untuk memudahkan dalam pemenuhan kebutuhan.
Namun, tidak jarang ada orang yang sulit dalam melakukan hubungan
interpersonal. Kegagalan dalam menjalin suatu hubungan memang memberikan
konsekuensi yang sangat besar. Contohnya, seorang anak yang memiliki
pengalaman buruk dalam membentuk sebuah kelompok, akan bermasalah pada saat
remajanya. Sama kasusnya pada kebanyakan pasien rumah sakit jiwa adalah mereka
yang bermasalah dalam hal kemampuan bersosialisasi. Yang penting disini adalah
sangat susah menemukan kunci kesuksesan dalam interaksi sosial. Hymel dan
Asher dalam penelitiannya menemukan bahwa 11% anak-anak tidak memiliki
teman. Fakta ini memberikan petunjuk bahwa sekitar 7-16% dari pasien dengan
penyakit psikologis adalah mereka yang kekurangan dalam hal sosialisasi.
DEFENISI INTERPERSONAL PROBLEM
Interpersonal menjelaskan tentang bagaimana individu membangun hubungan
sosial dengan orang lain di sekitarnya. Masalah adalah segala hal yang bertentangan
atau yang menimbulkan kesulitan pada individu dalam melakukan aktivitas.
Menururt Horowitz, Rosenberg, & Bartholomew yang dikutip dalam (Locke,
2005) mendefinisikan Interpersonal problem merupakan kesulitan yang dialami
seorang individu dalam berinteraksi dengan orang lain, dan menjadi salah satu
alasan umum mengapa seseorang mencari psikoterapi.
Mc. Fall (1982) mendefinisikan kemampuan bersosial adalah penilaian
secara umum pendapat seseorang pada kriteria tertentu, bahwa perilaku seseorang
cukup dilihat pada apa yang diberikannya pada tugas sosialnya. Jadi, kemampuan
sosial terlihat dari ketergantungan konsekuensi atau hasil yang diperoleh dari
interaksi sosial seseorang sebagai penentuan dari reaksi orang lain. Kemampuan
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 2/22
sosial tidak cukup hanya pada apa yang seseorang lakukan, sebagaimana perilaku
itu dinilai oleh orang lain. Ketidakmampuan bersosial adalah cerminan sebuah
kegagalan dalam mencapai hasil yang memuaskan atau pendapat baik dari interaksi
sosial.
SEBAB SEBAB TERJADI MASALAH INTERPERSONAL
Cavell (1990) memberikan tiga model komponen hirarki dari kompetensi
sosial. Hirarki yang paling atas adalah social adjustment , didefinisikan secara luas
untuk individu yang sekarang ini mencapai tingkat sosialisasi dengan
perkembangan yang cukup tepat dan sukses. Sebagai indikatornya meliputi sosial,
emosi, keluarga dan segala hal yang berhubungan dengan aspek kehidupan (seperti
kebutuhan seks, kompetisi, penampilan fisik, kemampuan atletis, akademik dan
keterampilan kerja). Tingkat kedua model hirarki dari kompetensi sosial adalah
social performance, dan didefinisikan sebagai persetujuan pada respon indivdu
yang relevan, utamanya pada situasi-situasi dengan kriteria yang cocok.
Performance adalah apa yang seseorang lakukan, termasuk mengenai evaluai
respon yaitu pendapat sosial yang tepat untuk tugas sosial yang cukup spesifik.
Contohnya berhadapan dengan sebuah masalah, memulai pembicaraan dengan
orang yang tidak dikenal, atau mengatakan “tidak” pada permintaan yang tidak
masuka akal. Hirarki terakhir dari kompetensi sosial adalah social skills,
dideskripsikan sebagai rangkaian dari keterampilan fisik dan fikiran dalam
memproses sesuatu yang sulit dalam menentukan bagaimana perilaku seseorang
pada sebuah situasi sosial khusus.
Kesulitan yang sering ditemukan adalah membedakan level ketika
melakukan asesmen dan juga sulit untuk membayangkan seorang klinis memiliki
waktu yang cukup untuk memperkirakan jumlah tugas sosial yang banyak dan yang
sering dilakukan oleh remaja.
ASESMEN UNTUK MASALAH INTERPERSONAL
LEVEL CONTENT WHAT IS ASSESSED
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 3/22
Level 1
Long-term Social
Outcomes
Aspek kualitatif dan kuantitatif dalam hubungan
perkawinan, keluarga, pekerjaan, dan pertemanan sebagai juri pada diri sendiri dan orang lain.
Level 2Short-term Social
Outcomes
Memiliki pengaruh yang kuat dari interaksi sosial sebagai
hakim bagi diri sendiri dan orang lain atau hasil yang
objektif (keterampilan sosial), pengukuran objektif dari
kesuksesan (memperileh pekerjaan), atau perasaan objektif
(berada dalam keadaan yang tidak menyenangkan).
Level 3Overt Social
Behaviour
Penggunaan keterampilan mikro maupun makro dalam
melakukan sesuatu. Frekuensi, intensitas, durasi dari
respon yang spesifik kemudian keseringan mencampurkan
keterampilan kecil (kontak mata, ekspresi wajah) dengan
keterampilan besar (menolak permintaan yang tidak masuk
akal).
Level 4Social-cognitive
Skills and Processed
Persepsi sosial, pengetahuan sosial, pemecahan masalah
sosial, monitoring sosial tentang perilaku maladaptif atau
pemikiran yang tidak rasional, sikap dan kepercayaan.
Level 1. Long-term Social Outcomes
Penambahan pada long-term memberi pengaruh kuat pada hubungan interpersonal,
penyesuaian sosial pada level ini mungkin juga dapat menaksir pada masa dimana
terjadi konsekuensi psikologis pada individu. Jadi permasalahan psikologis seperti
kecemasan maupun depresi mungkin juga dapat dipertimbangkan sebagai salah satu
hal yang masuk akal menjadi konsekuensi jangka panjang dari perilaku sosial
individu. Penaksiran dalam level ini mempertanyakan, “Apakah ada masalah dalam
penyesuaian sosial?” dan jika memang ada, “Yang mana bermasalah?” jika
permasalahannya telah diidentifikasi, kemudian penting untuk diproses ke level
selanjutnya dalam asesment, agar lebih dapat ditentukan yang menjadi
permasalahan karena interaksi sosial atau bukan karenah pengaruh faktor sosial.
Level 2. Short-term Social Outcomes
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 4/22
Pada level ini proses asesment memperbolehkan esessor untuk mengidentifikasi
secara lebih spesifik tugas yang mana hal yang menyulitkan klien. Beberapa contoh
tugas sosial adalah pemecahan dari sebuah konflik, memulai pembicaraan dengan
orang asing, membuat respon yang tegas untuk permintaan yang tidak masuk akal
dari orang lain, memberikan protes serta bertanya untuk meminta bantuan. Faktor
ini mungkin akan mendiskusikan lebih lanjut, tetapi akan dengan secara singkat
memberikan karakteristik dari individu. Contohnya ketegasan fisik dan seks.
Karakteristik dari seseorang membuat evaluasi dan memperlebar jarak antara
variabel non sosial dan kontekstual.
Level 3. Overt Social Behaviour
Asesmen terhadap perilaku sosial yang secara jelas dan terang-terangan
mempertimbangkan kejadian atau yang bukan kejadian berdasarkan frekuensi,
durasi, dan intensitas dari perilaku yang spesifik. Selengkapnya pada posisi ini
adalah asumsi bahwa kita dapat mengidentifikasi yang mana perilaku yang
merupakan keterampilan sosial yang berdasarkan fakta-fakta situasi sosial dan yang
mana yang bukan. Pada kenyataannya kita tidak memiliki fakta-fakta untuk
membenarkan seperti pendapat, dan apa yang diperoleh melalui asesmen, dan
training dari keterampilan sosial berdasarkan pada intuisi personal dan cerita-cerita
semata.
Level 4. Sosial-cognitive Skills and Processes
Dalam asesmen perilaku sosial yang secara nyata dapat dilihat, terdapat dua aspek
terpisah dalam level ini. Yang pertama adalah kemampuan untuk berprilaku secara
luas berdasarkan keterampilan sosial-kogniitif yang ditentukan berdasarkan apa
yang dikatakan dan apa yang dilakukan. Aspek yang lain yaitu hubungan fikiran,
perilaku, dan kepercayaan dalam memutuskan bagaimana kita bersikap. Cara yang
lain dalam melihat perilaku seseorang dengan jelas adalah menentukan seberapa
besar kognitifnya berproses. Argyle dan kendon (1967) menegaskan bahwa hal
yang terpenting dalam proses kognitif adalah bagaimana ketidakmampuan
seseorang dalam berprilaku berdasarkan keterampilannya dalam bersosial. Ini
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 5/22
berbicara tentang bagaimana seseorang memasukkan nformasi yang benar dari
dunia luar. Individu harus kemudian memproses informasi tersebut dan
membawanya dengan tepat kepada syaraf yang akan merespon untuk membentuk
sebuah perilaku. Berbicara mengenai keterampilan sosial, berikut merupakan hal
yang termasuk dalam keterampialan sosial setiap individu:
1. Persepsi Sosial
Meliputi penerimaan informasi dari orang lain dan lingkungan yang relevant
untuk berinteraksi, perhatian kepada aspek yang relevan dari informasi yang
diterima, pengetahuan kepada aturan sosial, pengetahuan kepada bermacam-
macam respon yang signifikan atau memiliki maksud tertentu,
menginterpretasi secara benar informasi yang diterima, dan yang terakhir
kemampuan untuk penggambaran sosial.
2. Keterampilan Memecahkan Masalah Sosial.
Meliputi pengindentifikasian situasi masalah yang ada dan alami,
menentukan hasil dari suatu tujuan, menyiapkan ide lain yang masuk akal
sebagai alternatif respon, memprediksi konsekuensi dari suatu perbuatan,
menyeleksi respon yang paling disukai untuk memperoleh konsekuensi
yang diinginkan, mencari hal yang sering dilakukan untuk respon yang
hampir sama, memperlihatkan respon-respon baru agar menjadi sebuah
kebiasaan, merencanakan dan merangkaikan setiap respon untuk
memberikan tindakan yang tepat.
3. Pemantauan Diri.
Meliputi pengobservasian dan penerimaan secara benar, hasil dari tindakan
kita dan respon dari orang lain, mengatur respon yang tepat dan menamai
dengan teliti perilaku kita.
4. Fikiran, Sikap dan Kepercayaan.
Fikiran, sikap dan kepercayaan kita dipertimbangkan berhubungan jelas
sebagai cara kita menginterpretasi situasi sosial serta mencari solusi untuk
masalah sosial kita. Banyak sekali peristiwa seseorang yang dirasa mampu
memberikan solusi yang tepat dalam beberapa permasalahan sosial namun
tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap fikiran, sikap maupun
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 6/22
kepercayaan untuk berperilaku. Contohnya, fikiran negatif dan perilaku
maladaptif atau kepercayaan yang salah menghalangi fikiran untuk dapat
menyeleksi perilaku atau respon yang tepat untuk sebuah permasalahan atau
selama melakukan tugas evaluasi yang berhubungan dengan orang lain.
Proses yang hampir sama yang menghalangi keterampilan sosial-kognitif
ditemukan pada banyak kasus kecemasan sosial pada orang-orang yang
memiliki pengalaman pada situasi menakutkan yang mana mereka menjadi
subjek evaluasi dari orang lain. Kasus ini dalam sebuah ilustrasi dengan
seorang wanita tua berumur 46 tahun yang mendatangi sebuah klinik
dengan cerita yang panjang pada banyak situasi sosialnya. Selama dilakukan
asesmen, diidentifikasi banyak fikiran maupun perilaku maladaptif yang
terjadi. Ketika dilakukan test pemecahan masalah sosial, dia dapat dengan
mudah menyelesaikan testnya namun jika masuk dalam kehidupan nyata,
dia sendiri tidak percaya bisa melakukannya. Hal ini sesuai dengan
penegasan Rathjen (1980) mengenai yang terpenting dalam keadaan buruk
adalah adanya kepercayaan yang tidak masuk akal dan penyimpangan dalam
proses berfikir yang kemudian menjadi bagaimana kita merespon sosial kita.
JENIS JENIS TREATMENT UNTUK INTERPERSONAL PROBLEM
PENGANTAR
Ada banyak alasan untuk menjelaskan mengapa terkadang seseorang mengalami
kesulitan selama berinteraksi dengan orang lain. Tidak heran jika kemudian,
berbagai metode dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi sosial, masing-
masing telah dirancang untuk mengatasi faktor kasual yang berbeda Sebagai
contoh, teknik untuk meningkatkan kompetensi sosial ini termasuk pelatihan
keterampilan sosial (Social Skills Training), metode pengurangan kecemasan,
restrukturisasi dan modifikasi kognitif, pelatihan persepsi sosial dan kemampuan
social dalam memecahkan masalah. metode pelatihan Sosial-keterampilan
dirancang untuk mencapai respon perilaku yang diperlukan untuk hasil yang sukses
dalam situasi sosial, dengan individu yang menunjukkan kurangnya keterampilan di
daerah tertentu. Kecemasan metode manajemen yang relevan dengan orang-orang
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 7/22
yang mungkin memiliki keterampilan yang diperlukan tetapi yang baik terhalangi
menggunakan keterampilan mereka atau siapa. menghindari sosial tertentu situasi
akibat kecemasan. metode restrukturisasi kognitif, di sisi lain, dirancang untuk
mengurangi pikiran negatif atau maladaptif dan sikap yang dapat menyebabkan
seseorang untuk berperilaku dalam cara yang menyebabkan kesulitan interpersonal.
pelatihan persepsi sosial merupakan bentuk lain dari intervensi yang mungkin
penting bagi orang yang sesuai perilaku sosial yang berupa kesalahan dalam
persepsi atau interpretasi isyarat-isyarat sosial orang lain.
Namun, banyak penelitian menyelidiki pengobatan ketidakmampuan sosial telah
gagal untuk menilai masing-masing untuk memastikan bahwa masalah diasumsikan
, seperti keterampilan social, defisit kognisi atau maladaptif, sebenarnya merupakan
Pemeriksaan studi terbaru yang menegaskan bahwa praktek ini terus berlanjut dan
bahwa individu terus dirujuk ke SST atau program lain berdasarkan beberapa
kategori diagnostik seperti skizofrenia atau depresi, bukan berdasarkan masalah
ditunjukkan dalam keterampilan sosial. Masalah ini, membuat sulit untuk
mengevaluasi hasil dari banyak kelompok-desain dari studi penelitian. Data
Kelompok cenderung menutupi perbedaan individu dalam respon terhadap
pengobatan, menyembunyikan fakta bahwa banyak klien gagal untuk meningkatkan
hal tersebut.
Beberapa program mencoba untuk mengatasi kekurangan penilaian individu dan
intervensi pribadi yang disesuaikan dengan memasukkan berbagai teknik terapi
dalam pendekatan. Pendekatan tersebut sering melibatkan desensitisasi berbagai
komponen, seperti pelatihan kemampuan motorik dasar dan kompleks sosial,
latihan relaksasi, keterampilan persepsi, pemecahan masalah sosial. upaya ini masih
dapat dikritik, namun, atas dasar tidak efisiennya penggunaan terapis dan waktu
klien pendekatan didasarkan pada asumsi bahwa beberapa konten akan berlaku
untuk beberapa klien untuk beberapa waktu.
METODE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI INTERPERSONAL
Bagian berikut ini menguraikan pendekatan yang paling banyak digunakan untuk
peningkatan kompetensi sosial.
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 8/22
OVERT-BEHAVIORAL SOCIAL SKILLS TRAINING
SST dikembangkan sebagai suatu teknik yang spesifik, overt behavioral dalam
keterampilan sosial untuk orang kekurangan tanggapan. Metode pengajaran Mirip
dengan mereka yang terlibat dalam keterampilan motorik pelatihan lainnya, seperti
bermain tenis, sehingga digunakan, termasuk instruksi dan diskusi, pemodelan,
perilaku latihan, umpan balik, penguatan dan pekerjaan rumah. Kebanyakan
pendekatan saat ini untuk pelatihan keterampilan sosial menggabungkan pelatihan
mikro-keterampilan, seperti kontak mata, suara volume yang sesuai atau postur,
bersama dengan keterampilan makro lebih rumit, seperti memberikan pujian ,
mengajukan keluhan, atau menolak permintaan yang tidak masuk akal. Ada teks
praktis yang banyak tersedia garis besar isi potensi program SST. Meskipun
beberapa dari sekarang bukan tanggal, teks oleh Becker dkk, semua
mempertahankan nilai mereka untuk terapis yang mengembangkan program SST.
KOMPONEN PELATIHAN
Metode karakteristik digunakan dalam program SST meliputi instruksi, pelatihan,
diskusi, pemodelan (live atau direkam), latihan, permainan peran, umpan balik
(verbal atau rekaman video), penguatan sosial dan tugas berbasis rumah.
INSTRUKSI, COACHING, DAN DISKUSI
Kebanyakan program melibatkan tingkat tertentu pada bentuk seperti memberikan
instruksi, pelatihan verbal klien dan mendorong kesadaran klien keterampilan target
melalui diskusi. Memang, tampaknya bahwa untuk beberapa klien, hanya
membahas situasi masalah dan cara berurusan dengan mereka mungkin cukup
untuk menghasilkan peningkatan yang nyata dalam kompetensi sosial.
PEMODELAN
Modeling mengacu pada demonstrasi penggunaan keterampilan tertentu atau
perilaku oleh individu lain, sementara diamati oleh peserta pelatihan. Berbagai jenis
model telah digunakan, termasuk demonstrasi terapis, rekaman video atau
pemodelan rekaman, atau pemodelan langsung oleh orang lain dalam kelompok.
Pemodelan bila digunakan sendiri dapat menghasilkan beberapa perbaikan dalam
perilaku sasaran .Daya tahan dan transfer manfaat luar situasi pelatihan,
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 9/22
bagaimanapun, adalah dipertanyakan, dan pemodelan umumnya digunakan sebagai
bagian dari paket SST secara keseluruhan. Sebagian besar penulis,. setelah
pekerjaan dari Bandura, telah menekankan kebutuhan untuk menggunakan model
usia yang sama, jenis kelamin dan status kepada klien untuk menghasilkan
pembelajaran maksimal. Hal ini juga telah menyarankan bahwa yang menunjukkan
bahwa kinerja model mengarah ke positif daripada konsekuensi negatif
meningkatkan kemungkinan imitasi. .
Latihan perilaku/role-play
Setelah peserta pelatihan telah mengamati kinerja model, SST biasanya mendorong
praktek keterampilan. Target ini dapat mengambil bentuk dari latihan sederhana
dari perilaku sasaran atau dapat dimasukkan ke dalam bermain peran.. Praktek
keterampilan dapat dilakukan terang-terangan atau imajinasi Kedua teknik telah
terbukti menyebabkan jangka pendek perbaikan dalam keterampilan sosial dan
tampaknya ada sedikit perbedaan dalam efektifitas. Penambahan pemodelan,
bagaimanapun, tampaknya meningkatkan kemanjuran praktek baik terang-terangan
dan rahasia.
KRITIK DAN PENGUATAN
Umpan balik kepada klien tentang kecukupan kinerja mereka adalah fitur utama
dari SST. Ini mungkin mengambil bentuk komentar oleh terapis dan / atau anggota
kelompok tentang mana perilaku yang benar dan kinerja yang membutuhkan
perubahan, atau mungkin melibatkan pemutaran audio atau direkam Efektivitas
umpan balik sebagai metode pengajaran, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian
hasil, telah. telah dicampur tapi umumnya muncul bahwa umpan balik menambah
efektivitas komponen pelatihan lainnya. Para penulis ini juga menunjukkan bahwa
subjek faktor, seperti tingkat kecemasan tinggi atau keterampilan parah defisit,
dapat berinteraksi dengan penggunaan prosedur umpan balik, menunjukkan
perlunya kehati-hatian dari pihak terapis.
Metode Penguatan juga penting dalam membentuk peningkatan sasaran terhadap
pendekatan yang berurutan untuk tujuan akhir. Sebagian besar penulis telah
menekankan nilai penguatan sosial yang tepat, seperti pujian dan persetujuan dari
anggota terapis dan kelompok.. Bentuk lain dari penguatan yang mungkin
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 10/22
digunakan dalam program SST termasuk kontinjensi keuangan, bukti dan
penguatan diri. Riset, bagaimanapun, menunjukkan bahwa meskipun penguatan
mungkin merupakan tambahan penting untuk pelatihan, itu tidak cukup untuk
menghasilkan perbaikan yang menyolok dalam repertoar perilaku baru. Hanya
memperkuat peningkatan frekuensi interaksi dapat menyebabkan kuantitas
meningkat, tetapi belum tentu meningkatkan kualitas, interaksi.
HOMEWORK ASSIGNMENTS
Kebanyakan program SST telah melibatkan pengaturan pekerjaan rumah di mana
peserta pelatihan diminta untuk mempraktekkan keterampilan yang dipelajari dalam
sesi ini. Para latihan keterampilan baru dalam situasi kehidupan nyata selain
pengaturan pelatihan disarankan untuk memfasilitasi carry over dari perbaikan
kinerja ke pengaturan alam.
Practical concerns
Ada banyak pertanyaan yang mungkin ditanyakan tentang cara terbaik untuk
melakukan program SST Isu-isu termasuk apakah itu lebih baik untuk
menggunakan kelompok dibandingkan sesi terapi individu, jumlah, durasi dan
frekuensi sesi, jumlah terapis, dan terbuka dibandingkan dekat. kelompok. Teks-
teks praktis disebutkan sebelumnya membahas topik ini secara detail, meskipun
tampaknya ada sedikit bukti untuk memungkinkan kesimpulan yang bisa ditarik
tentang bentuk yang paling cocok SST untuk kelompok klien yang berbeda. Ada
telah ditandai variasi dalam jumlah pelatihan yang diberikan kepada klien, mulai
dari seratus sesi, dengan jarak dan durasi berbagai sesi. Lokasi intervensi juga
bervariasi, mulai dari klinik atau rumah sakit pengaturan untuk perguruan tinggi
atau program tempat kerja.
Kebutuhan untuk program untuk pemeliharaan dan generalisasi dari peningkatan
keterampilan dari pengaturan pelatihan untuk lingkungan alam dan situasi
interpersonal yang baru, berulang kali menekankan. Metode seperti meningkatkan
jumlah pelatih, memperkenalkan pengunjung ke grup, pemilihan perilaku target
yang valid , dan mengatur untuk pemodelan, mendorong dan penguatan
keterampilan sasaran di luar sesi semuanya telah diusulkan sebagai cara untuk
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 11/22
mendorong pengalihan perolehan keterampilan dari klinik ke kehidupan nyata
interaksi sesi Booster. juga telah ditemukan untuk menjadi sarana yang berharga
untuk meningkatkan daya tahan os SST keuntungan setelah akhir pengobatan.
HASIL STUDI
Dalam rangka untuk menarik kesimpulan tentang efektivitas pelatihan yang jelas-
perilaku keterampilan sosial, penting untuk memastikan bahwa studi penelitian
dianggap tidak termasuk metode lain untuk meningkatkan kompetensi sosial.
Banyak program intervensi cukup tepat mencakup berbagai metode, seperti
relaksasi pelatihan, pengajaran keterampilan persepsi sosial, masalah interpersonal
yang memecahkan pelatihan keterampilan dan restrukturisasi kognitif, dimana
sesuai dengan kebutuhan klien. Studi terakhir dalam bagian ini, bagaimanapun,
telah dipilih sebagai yang dibatasi untuk penggunaan yang jelas-perilaku SST.
Sayangnya, ada kelemahan metodologis dalam studi banyak hasil yang paling.
Sebagai contoh, reliabilitas dan validitas dari banyak hasilnya mengukur digunakan
adalah dipertanyakan dan studi sering mengandalkan laporan diri langkah-langkah
perubahan daripada kriteria objektif, sehingga meningkatkan kemungkinan Bias
Jika metode observasi digunakan, seperti coding atau rating perilaku tertentu selama
permainan peran interaksi atau pengaturan naturalistik, akurasi rekaman sering
terbatas. Selain itu, penggunaan permainan peran dalam penilaian adalah validitas
dipertanyakan,. mengingat bahwa menjadi perilaku yang diperoleh mungkin tidak
mewakili tanggapan dalam lingkungan alam. Namun lain keterbatasan metodologis
berkaitan dengan kegagalan banyak penelitian untuk memastikan bahwa
keterampilan yang dilatih pada awalnya kurang dalam orang-orang yang dilatih.
jangka panjang tindak lanjut langkah-langkah sering kurang, atau periode follow-up
adalah durasi cukup Demikian pula, penilaian generalisasi dari perubahan perilaku
dari situasi pelatihan untuk kehidupan nyata pengaturan sering tidak
dipertimbangkan.. Semua keterbatasan ini menggabungkan untuk membuat sulit
untuk menentukan tingkat yang perilaku SST benar-benar efektif dalam
menghasilkan perbaikan dalam perilaku tertentu, dan apakah perubahan yang tahan
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 12/22
lama dan terjadi dalam situasi kehidupan nyata Dari kepentingan yang lebih besar
adalah. apakah perubahan dalam memimpin perilaku untuk peningkatan kompetensi
sosial, seperti pengembangan dari persahabatan dan hubungan interpersonal yang
baik.
Ada banyak literatur untuk mengkonfirmasi bahwa individu dapat diajarkan untuk
meningkatkan penggunaan berbagai perilaku tertentu seperti kontak mata, postur
tubuh atau ekspresi wajah. Penggunaan keterampilan ini umumnya dinilai dari
permainan peran situasi dalam pengaturan klinis, tetapi perbaikan telah ditemukan
untuk generalisasi pada situasi alam dan dipertahankan lembur Sosial pelatihan
keterampilan juga telah ditemukan untuk menghasilkan perubahan yang bermanfaat
dalam kualitas kinerja atau keterampilan lebih rumit, seperti memberikan pujian,
mengungkapkan kritik atau mulai percakapan dengan yang lain. orang. Perbaikan
ini tidak terjadi pada kelompok tidak terlatih atau perhatian-plasebo kelompok
kontrol dan ditemukan untuk mentransfer luar situasi pelatihan, walaupun tidak
serta dalam pengaturan terapi Jika penilaian diri kualitas fungsi sosial diperiksa,.
seperti peringkat ketegasan, maka hasilnya juga menggembirakan. Sayangnya, efek
dari SST pada indeks global yang lebih dari fungsi sosial, dilengkapi dengan orang
lain, biasanya tidak begitu positif dan terbuka menunjukkan bahwa perilaku-
perubahan tidak selalu terkait dengan peningkatan bersamaan di lebih umum ukuran
kompetensi sosial.
Singkatnya, tampaknya metode SST dapat efektif pada menghasilkan perbaikan
kinerja perilaku terbuka khusus baik pada tingkat keterampilan dasar dan kompleks
keterbatasan metodologis dalam studi og desain banyak membatasi kesimpulan
yang dapat ditarik,. Tapi ada tidak muncul untuk ada beberapa bukti yang
menunjukkan bahwa pemeliharaan dan generalisasi keterampilan perbaikan dengan
situasi alami tidak terjadi. dilaporkan sendiri perbaikan dalam menanggapi sosial
juga ditemukan. Apakah perbaikan kinerja perilaku akan dipertahankan jika jangka
waktu yang memadai dari tindak lanjut digunakan, dengan ketat penilaian
pengaturan naturalistik, masih harus ditentukan sejauh mana peningkatan kinerja
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 13/22
keahlian khusus mempengaruhi sejauh mana individu adalah hakim yang kompeten
secara sosial oleh orang lain juga tidak jelas., dan bukti yang ada di daerah ini tidak
begitu menggembirakan.
PELATIHAN KETRAMPILAN PERSEPSI SOSIAL
Persepsi sosial adalah kemampuan untuk menerima dan menerjemahkan isyarat-
isyarat sosial secara akurat untuk menginterpretasikan perasaan dan maksud orang
lain dan kemampuan untuk membedakan norma-norma tertentu dan operasi
konvensi dalam interaksi sosial tertentu. Sebagian besar penelitian dalam adalah
persepsi sosial, namun, telah difokuskan pada informasi yang disampaikan dari
ekspresi wajah, postur, sikap dan nada suara Banyak penulis telah menekankan
pentingnya persepsi sosial-keterampilan dan pelatihan keterampilan seperti sering
termasuk dalam program pelatihan keterampilan interpersonal. Sertakan komponen
terapi yang mengajarkan. klien: (1) untuk mengenali isyarat dinamis berbagai
seperti yang disajikan, (2) untuk memahami norma-norma sosial, (3) untuk
membayangkan dan melakukan beberapa tanggapan untuk isyarat ini dinamis, dan
(4) untuk memantau isyarat mereka sendiri yang dinamis dan memodifikasi mereka
untuk meningkatkan komunikasi Program ini memberikan garis besar yang sangat
baik dari cara orang dapat diajarkan untuk memperhatikan, dan menafsirkan
makna., isyarat-isyarat sosial orang lain. situasi khusus yang diambil dalam rangka
o mengajarkan keterampilan ini. Misalnya , salah satu daerah sasaran berkaitan
dengan pemantauan percakapan dan isyarat dari orang lain selama percakapan
untuk mengidentifikasi ketika seseorang adalah tentang untuk menyelesaikan pesan
dan menyerahkan kepada pendengar yang kini diharapkan untuk berbicara. Metode
yang digunakan untuk mengajarkan keterampilan ini mencakup langsung petunjuk
dan penjelasan tentang jenis isyarat yang sinyal apa yang penulis sebut sebagai
'lantai pergeseran', demonstrasi bagaimana isyarat ini digunakan untuk sinyal
pergeseran lantai, diskusi dan demonstrasi tanggapan yang tepat untuk isyarat ini,
praktek dalam pengamatan isyarat dan penggunaan tanggapan yang tepat, umpan
balik dan pekerjaan rumah tugas. Dengan demikian, metode yang digunakan dalam
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 14/22
terang-terangan-perilaku SST dapat digunakan sama-sama tepat untuk mengajarkan
keterampilan sosial kognitif-persepsi sosial.
Meskipun pelatihan keterampilan persepsi sosial-jelas masuk akal banyak,
sebenarnya ada sedikit bukti untuk menentukan apakah pelatihan tersebut adalah
benar-benar efektif dan apakah dimasukkannya komponen terapi menambah
kemanjuran terbuka-perilaku SST. Salah satu dari beberapa studi untuk memeriksa
daerah ini dilaporkan oleh Bulmer (1972) Teknik pemodelan instruksi dan umpan
balik yang dilaporkan efektif dalam meningkatkan sosial-persepsi keterampilan
dengan sarjana pendidikan konselor mahasiswa.. Jelas pelatihan sosial-persepsi
keterampilan adalah daerah terbuka lebar untuk penelitian dan keberadaan beberapa
teknik untuk menilai persepsi sosial-harus membuat studi evaluatif relatif lebih
mudah untuk melakukan.
Luas peran pengambilan, sosial-persepsi-mengambil keterampilan dan keterampilan
empati telah sering dimasukkan di bawah topik persepsi interpersonal. Sekali lagi,
penekanan utama penelitian telah di pentingnya, keberadaan dan penggunaan
keterampilan tersebut bukan pada mereka perangkat tambahan.
Mengingat kurangnya penelitian evaluatif di bidang pelatihan keterampilan sosial-
persepsi, kesimpulan dapat ditarik beberapa Akan tampak bahwa perkembangan
lebih lanjut sangat dibutuhkan. Mengingat dampak yang sangat besar yang defisit
dalam persepsi sosial-keterampilan tersebut terhadap kompetensi sosial.
SOCIAL-PROBLEM-SOLVING SKILLS TRAINING (SPSST)
Kemampuan Sosial dalam memecahkan masalah memungkinkan seorang individu
untuk mengidentifikasi keberadaan sebuah situasi masalah, untuk mengidentifikasi
berbagai tanggapan alternatif, untuk memprediksi kemungkinan hasil dari setiap
alternatif, kemudian pilih jawaban yang paling cenderung mengarah pada hasil yang
sukses.
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 15/22
Terbatasnya jumlah studi yang telah meneliti efektivitas sosial-pemecahan masalah
pelatihan keterampilan (spsst) telah menghasilkan hasil yang menggembirakan.
Twentyman (1978) melaporkan beberapa perbaikan tegas menanggapi pelatihan
berikut pemecahan masalah Penelitian ini dibandingkan prosedur yang melibatkan
pemodelan., pembinaan dan latihan laporan diri positif dengan SPSST dan
pendekatan SST standar. Semua kelompok lebih tinggi dari kelompok kontrol tanpa
perlakuan pada langkah-langkah perilaku pernyataan tetapi perbedaan muncul
antara prosedur Nezu (1986) dibandingkan SPSST dengan problem-focused. terapi
dan kontrol tunggu-daftar dalam pengobatan depresi. SPSST menghasilkan
penurunan yang signifikan pada tingkat depresi yang dikaitkan dengan perbaikan
dalam kemampuan memecahkan masalah. Manfaatnya dipertahankan pada enam
bulan follow-up dan tidak jelas dalam dua kondisi perbandingan, menunjukkan
SPSST yang berharga dalam pengobatan depresi.
Bellack (1989) terakhir hasil studi yang berkaitan dengan SPSST dengan
skizofrenia. Para penulis mencatat masalah metodologis, seperti ukuran sampel
yang kecil, kurangnya ukuran hasil yang memadai dan dimasukkannya komponen
terapi tambahan yang membuatnya sulit untuk menarik kesimpulan perusahaan
apapun tentang nilai SPSST dengan pasien skizofrenia. SPSST juga telah digunakan
dengan orang dewasa secara intelektual cacat. Sebuah studi yang dilaporkan oleh
Bramston dan Spence (1985) menemukan bahwa SPSST menghasilkan perbaikan
yang signifikan dalam generasi solusi alternatif dengan orang dewasa cukup
intelektual cacat, tetapi efek ini singkat -hidup dan tidak mengarah pada
peningkatan peringkat global kompetensi sosial yang dibuat oleh staf. Yang
menarik, prosedur yang jelas-perilaku SST tidak menghasilkan peningkatan yang
sama dalam generasi solusi alternatif tapi menghasilkan perbaikan dalam
penggunaan keterampilan sosial tertentu, sebuah efek yang tidak diproduksi oleh
SPSST demikian,. dengan orang dewasa cukup intelektual cacat, kognitif SPSST
menghasilkan manfaat yang terbatas pada perubahan kognitif, sedangkan terbuka-
perilaku menghasilkan manfaat SST yang terbatas pada perilaku terbuka.
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 16/22
Sekali lagi harus menunjukkan bahwa, seperti halnya dengan mayoritas penelitian
SST, subjek dipilih untuk SPSST belum umum telah dipilih atas dasar defisit dalam
keterampilan yang akan diajarkan, yaitu sosial-pemecahan masalah defisit
keterampilan. Manfaat SPSST mungkin jauh lebih ditandai jika diterapkan pada
klien dengan miskin kemampuan memecahkan masalah, bukan untuk klien untuk
siapa defisit tersebut hanya diasumsikan ada.
Affect control: PENGURANGAN KECEMASAN DAN KEMARAHAN
PENGURANGAN KECEMASAN
Pentingnya kecemasan sosial dalam pengembangan dan pemeliharaan tidak mampu
sosial ini sangat ditekankan dalam bab sebelumnya Untuk beberapa klien,
penggunaan keterampilan sosial mereka dapat dihambat oleh tingginya tingkat
kecemasan atau. Mereka dapat menghindari situasi sosial tertentu, sehingga
menghasilkan interpersonal yang kesulitan. Dalam hal demikian, penting bahwa
terapi berfokus pada metode pengurangan kecemasan pengajaran Metode yang
paling banyak digunakan pengurangan kecemasan meliputi pelatihan relaksasi dan
desensitisasi sistematis.. Dalam prosedur ini surat, terapis mengidentifikasi hirarki
situasi takut dan mendorong klien untuk mengekspos dia untuk situasi ini
dikhawatirkan saat melakukan respon yang tidak sesuai dengan kecemasan Program
eksposur adalah bertahap, dengan klien belajar untuk mengatasi situasi menakutkan
setidaknya pertama dan sistematis bekerja sampai hirarki. Sekarang ada bukti yang
cukup. yang sistematis desensitisasi dan paparan metode jenis ini bisa efektif
dengan klien yang mengalami masalah dengan fobia sosial, kecemasan sosial dan
rasa malu ekstrim Paparan juga tampaknya efektif dengan klien fobia sosial yang
awalnya menunjukkan defisit keterampilan sosial-selain fobia sosial. Namun.,
karena kesulitan dalam mengatur kontak yang terlalu lama dan karena pengaruh
kognitif pada ketakutan sosial, terapi kognitif sering diperlukan untuk melengkapi
perawatan ini.
Tidak jelas, karena itu, apakah desensitisasi SST atau sistematis adalah pengobatan
yang paling cocok untuk klien fobia sosial yang mengalami defisit dalam
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 17/22
keterampilan sosial. Wlazlo melaporkan kedua pendekatan untuk sama-sama efektif
setelah pengobatan, di tiga bulan tindak lanjut dan pada dua tahun tindak lanjut,
bahkan untuk fobia sosial dengan sosial-keterampilan defisit Pasien sosial cemas
yang tidak memiliki defisit keterampilan sosial itu sama baiknya dengan
desensitisasi SST dan sistematis.. Sangat menarik untuk menemukan bahwa SST
menghasilkan penurunan kecemasan sosial pada orang yang melakukan tidak
memiliki defisit sosial keterampilan Efek ini mungkin dapat dijelaskan oleh
lingkungan 'aman' yang dihasilkan selama kelompok SST, di mana tugas-tugas
sosial takut bisa dicoba dan dipraktekkan tanpa takut ditertawakan atau hasil
negatif.. Tugas pekerjaan rumah juga memberikan kesempatan pemaparan terhadap
situasi sebelumnya dihindari dan pendekatan SST karena itu mungkin menghasilkan
pengalaman desensitizing, sehingga menghasilkan pengurangan rasa takut.
Menariknya, fitur karakteristik fobia sosial dan kecemasan sosial tampaknya bukan
hanya takut situasi sosial tetapi takut dikritisi dan dievaluasi secara negatif oleh
orang lain. Hal ini mengakibatkan pengembangan metode restrukturisasi kognitif
dirancang untuk mengatasi dan pikiran yang diusulkan untuk mengarah pada respon
emosional dari rasa takut dan kecemasan dalam situasi pemicu. Daerah ini dibahas
lebih rinci di bawah.
KONTROL KEMARAHAN
Ketidakmampuan untuk mengatur diri emosi kemarahan telah disarankan untuk
memperhitungkan beberapa kasus sosial tidak tepat menanggapi interaksi stres atau
provokatif, dalam rangka meningkatkan kontrol atas kemarahan, kemarahan
Novaco menekankan kebutuhan untuk fokus pada kognitif, somatik-afektif dan
respon perilaku. Hal ini telah menyebabkan pengembangan program yang luas
untuk kontrol kemarahan, menggabungkan berbagai modifikasi kognitif-prosedur,
relaksasi dan terbuka-perilaku metode SST. Biasanya, klien diajarkan untuk
mengidentifikasi situasi yang cenderung memicu respon kemarahan dan untuk
melihat reaksi psikologis yang menunjukkan tahap awal kemarahan. Setelah
langkah ini telah dicapai, klien dilatih untuk 'berhenti' daripada bereaksi ketika
mereka mengamati situasi pemicu dan tanggapan psikologis Mereka kemudian
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 18/22
dilatih untuk bersantai dan menggunakan masalah interpersonal. strategi pemecahan
sebagai garis besar di atas dalam rangka untuk memilih respon sosial yang tepat
Self-talk strategi dapat digunakan untuk mengajarkan orang untuk melakukan
langkah pemecahan masalah yang diperlukan.. Sosial-keterampilan metode
pelatihan kemudian digunakan untuk mengajarkan klien cara melakukan tepat
tanggapan secara kompeten. Pada tingkat kognitif, terapi bertujuan untuk
memperbaiki penilaian yang salah, atribusi dan harapan, dan untuk menantang diri
negatif pernyataan, seperti dijelaskan dalam bagian berikutnya. Novaco telah
melaporkan beberapa penelitian di mana klien diajarkan kognitif, somatik dan
perilaku-mengatasi keterampilan yang mereka kemudian berlatih dalam situasi
provokatif. Bukti untuk mendukung manfaat dari jenis pendekatan manajemen
kemarahan telah dihasilkan oleh peneliti lain, menunjukkan nilai kognitif-perilaku
pendekatan dengan klien yang kesulitan interpersonal yang berhubungan dengan
masalah dari marah kontrol kemarahan.
MENGURANGI kognisi maladaptif
Tiga jenis metode intervensi kognitif sudah disebut, pelatihan sosial-persepsi,
sosial-kemampuan memecahkan masalah, dan penggunaan diri bicara strategi.
Penulis lain telah diuraikan penggunaan pemantauan diri, evaluasi diri dan self-
penguatan teknik untuk meningkatkan kompetensi sosial dengan klien beberapa.
Kebutuhan untuk mengubah kognisi negatif dan maladaptif, namun juga mendapat
perhatian dalam rangka program peningkatan sosial.
Penelitian kecil yang tersedia sampai saat ini difokuskan terutama pada fobia sosial
dan heteroseksual-sosial kecemasan Beberapa penelitian telah menunjukkan
manfaat dari metode restrukturisasi kognitif dalam pengobatan fobia sosial..
Misalnya, Mattick melaporkan restrukturisasi kognitif lebih efektif daripada
paparan tentang langkah-langkah penghindaran fobia, keyakinan negatif evaluasi
diri dan tidak rasional. Kanter et al laporan efektivitas kognitif rasional-
restrukturisasi prosedur dalam mengurangi kecemasan dan meningkatkan
kemampuan untuk mendekati dan menangani secara efektif dengan berbagai
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 19/22
heteroseksual-sosial situasi Kaca dkk juga. melaporkan hasil positif menggunakan
prosedur swa-pernyataan kognitif dengan laki-laki secara sosial cemas. Prosedur ini
melibatkan semi-otomatis, program rekaman di mana situasi heteroseksual
digambarkan dan model ditunjukkan di mana pikiran negatif digantikan dengan
yang positif Klien kemudian diminta untuk. melatih diri positif pernyataan keras, di
mana mereka menerima umpan balik dan pelatihan Peningkatan signifikan dalam
langkah-langkah perilaku yang ditemukan setelah intervensi dalam frekuensi
panggilan telepon untuk tanggal dan kesan dibuat atas perempuan selama panggilan
telepon.. hasil serupa ditemukan, bagaimanapun, dengan prosedur SST yang lebih
tradisional motor, meskipun ada beberapa bukti generalisasi yang lebih besar dari
perubahan perilaku dengan prosedur kognitif. keunggulan Tidak ditemukan dengan
prosedur kognitif-perilaku gabungan dan al perawatan lebih tinggi dari kelompok
kontrol tanpa pengobatan.
Penggunaan kognitif-restrukturisasi metode seperti orang-orang dari Beck (1976)
atau Ellis (1958), bila diterapkan untuk masalah kompetensi sosial, karena itu akan
tampak menggembirakan dari beberapa studi yang tersedia sampai saat ini. Metode
tersebut sudah merupakan bagian integral dari banyak parut pengobatan untuk fobia
sosial.
SOSIAL ENHANCEMENT APPROACHES WITH SPECIFIC DISORDERS
Sekarang kita akan melihat penerapan metode yang diuraikan di atas dengan
kelompok klien tertentu. Sebuah tinjauan studi un daerah ini mengungkapkan
bahwa penulis biasanya menggunakan tiga barang sosial-pelatihan ketrampilan
(SST) untuk menutupi berbagai pendekatan umumnya melibatkan beberapa atau
semua metode di atas. Pelatihan keterampilan sosial-istilah itu akan digunakan
dalam komponen yang digunakan dengan cara yang 'payung' di review berikut,
mengklarifikasi mana mungkin komponen yang digunakan dalam studi yang
berbeda. pendekatan pelatihan Sosial-keterampilan dari berbagai jenis memiliki
telah diterapkan pada hampir semua kelompok klien yang mungkin dan untuk
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 20/22
berbagai keterampilan sasaran Hal ini tidak mungkin untuk membahas semua
daerah ini di sini,. demikian hanya kelompok klien tertentu akan disebutkan.
CACAT INTELEKTUAL
Ada banyak studi yang mengevaluasi manfaat SST terhadap cacat intelektual orang
dewasa. Jenis pelatihan dan target yang digunakan untuk intervensi bervariasi
sesuai dengan tingkat keparahan defisit kognitif. Pelatihan keterampilan
interpersonal merupakan hal yang penting dalam pendidikan kebnayakan orang-
orang cacat intelektual.
SCHIZOPHRENIA
Pendekatan psikologi yang digunakan dalam pembahasan ini adalah pendekatan
Psikososial. Sullivan dalam Kaplan dan Sadock (2003) mengemukakan teori
psikodinamika skizofrenia berdasarkan perjalanan-perjalanan klinik, di mana pusat
dari psikopatologinya adalah gangguan kemampuan untuk berhubungan dengan
orang lain. Lingkungan, terutama keluarga memegang peran penting dalam proses
terjadinya skizofrenia. Pernyataan ini juga berlaku sebaliknya, lingkungan, terutama
keluarga memegang peran penting dalam proses penyembuhan skizofrenia. Sebab,
dikatakan oleh Sullivan bahwa skizofrenia merupakan hasil dari kumpulan
pengalaman-pengalaman traumatis dalam hubungannya dengan lingkungan selama
masa perkembangan individu (Akbar, 2008).
Titik berat penelitian-penelitian tentang dukungan sosial keluarga dan gangguan
psikotik terutama skizofrenia adalah pada efek yang menghapuskan hubungan
traumatik sendiri seperti pernyataan emosi, rasa kebersamaan yang semu, mencari
kambing hitam dan keterikatan ganda. Aspek-aspek dukungan sosial keluarga
terdiri dari empat aspek yaitu aspek informatif, aspek emosional dan aspek
penilaian atau penghargaan serta aspek instrumental, sebagaimana yang dikatakan
oleh House dan Kahn (1995) tersebut di atas di titik beratkan pada besar dan
padatnya jaringan kerja sosial, misalnya hubungan dengan keluarga dan sifat-sifat
hubungan sebelumnya (Akbar,2008).
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 21/22
DEPRESI
Gangguan Depresi adalah gangguan perasaan (afek) yang ditandai dengan
afek disforik (kehilangan kegembiraan/gairah). Depresi juga dapat dikatakan
sebagai kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat
sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari orang lain, dan tidak
dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual dan minat serta kesenangan
dalam aktivitas yang biasa dilakukan. Sebagaimana sebagian besar dari kita kadang-
kadang mengalami kecemasan, demikian juga kita mengalami kesedihan pada suatu
masa pada hidup kita meskipun mungkin tidak dengan kadar atau frekuensi yang
cukup untuk menegakkan diagnosis depresi. Depresi sering kali berhubungan
dengan berbagai masalah psikologis lain, seperti serangan panik, penyalahgunaan
zat, disfungsi seksual dan gangguan kepribadian.
Diagnosis dari gangguan depressive mayor (major depsessive disorder) (juga
disebut depresi mayor) didasarkan pada munculnya satu atau lebih episode depresi
mayor tanpa adanya riwayat episode manik (manic) atau hipomanik (hypomanic).
Dalam episode depresi mayor, orang tersebut mengalami salah satu diantara mood
depresi (merasa sedih, putus asa, atau “terpuruk”) atau kehilangan minat/rasa
senang dalam semua atau berbagai aktivitas unutk periode waktu paling sedikit 2
minggu (APA, 2000). Gangguan depresi mayor merupakan gangguan yang parah
dan ditandai oleh perubahan yang relatif tiba-tiba dari kondisi seseorang yang
sebelumnya. Bentuk yang lebih ringan dari depresi tampaknya disebabkan oleh
suatu perkembangan kronis yang sering kali bermula pada masa kanak-kanak atau
masa remaja (Klein dkk., 2000a, 2000b).
SOCIAL PHOBIA
Phobia sosial yang mendasar adalah ketakutan berlebihan terhadap evaluasi negatif
dari orang lain. Orang-orang dengan phobia sosial takut untuk melakukan atau
mengatakan sesuatu yang memalukan atau yang membuat dirinya merasa hina
(Nevid, Rathus, & Greene: 2005, 170). Pengidap phobia sosial ini merasa takut dan
cemas ketika ia berbicara didepan umum. Ia takut akan tanggapan atau evaluasi
yang akan dia terima.
5/17/2018 Interpersonal Problem Papper - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/interpersonal-problem-papper 22/22
Penyebab gangguan ini dapat ditinjau dari segi teori Behavior di mana phobia
sosial dapat terjadi karena adanya perilaku yang tidak tepat atau kurangnya
keterampilan sosial. Menurut pandangan ini, individu tidak pernah belajar
bagaimana berperilaku agar ia merasa nyaman dengan orang lain, atau orang
tersebut berulang kali melakukan kecerobohan, kikuk dan secara sosial tidak
kompeten, serta sering dikritik oleh rekan-rekan sosial. Dukungan terhadap model
ini berasal dari berbagai penemuan yang menunjukkan bahwa orang-orang yang
memiliki kecemasan sosial memang memiliki skor rendah dalam tngkat
keterampilan sosial (Twentyman & McFall dalam Davison, Neale & Kring: 2010,
190) dan bahwa mereka tidak mampu memberikan respons pada waktu serta tempat
yang tepat dalam interaksi sosial, misalnya mengatakan “terima kasih” pada waktu
yang tepat (Fischetti, Curran, & Wessberg dalam Davison, Neale & Kring: 2010,
190).