iptek dan hedonisme

2
IPTEK DAN HEDONISME Hedonisme yang timbul menjadi bagian dari budaya masyarakat, merupakan suatu pergeseran budaya yang berawal dari masuknya budaya luar ke dalam jiwa bangsa ini. Masuknya budaya dari luar bangsa ini turut didasari karena perkembangan teknologi di masyarakat, sehingga dengan teknologi komunikasi dan informasi, budaya dari luar Indonesia dapat dengan mudah masuk ke dalam diri kita. Di era global kita tidak dapat terlepas dari perkembangan IPTE Kemudian muncul pertanyaan bagaimanakah kita memanfaatkan perkembangan IPTEK yang sesuai dengan tuntutan bidang dan kebutuhan? Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sedemikian pesat merupakan potensi yang sangat positif bagi upaya- upaya pengembangan dan penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan. Namun dengan pemanfaatan yang baik, masuknya budaya yang tidak baik, seperti hedonisme, dapat dicegah. D. Callahan dalam Zubair pada tahun 1997 membedakan teknologi dalam 5 tipe. Kelima teknologi tersebut adalah Teknologi konservasi (teknologi untuk menyesuaikan dengan alam), Teknologi perbaikan, Teknologi implikasi, Teknologi destruktif (teknologi untuk perusakan/penghancuran), dan Teknologi kompensatoris (teknologi untuk membantu menangani efek teknologi lain). Mencermati klasifikasi teknologiini tentunya kita harus mampu memilih dan memilah dalam pemanfaatan dan penggunaan teknologi bagi kemaslahatan umat manusia. IPTEK secara ideal seharusnya berguna dalam dua hal, yaitu membuat manusia menjadi rendah hati karena semakin memberikan kejelasan tentang posisinya di alam jagad raya ini, kedua mengingatkan kita bahwa kita masih "bodoh” atau banyak sekali hal yang belum kita pahami dan perlu kita pelajari dari fenomena alam. Kemajuan IPTEK dengan demikian memerlukan visi moral yang tepat dalam implementasi atau penerapannya. Terkadang, perkembangan teknologi bisa menjadi penerapan dari hedonisme itu sendiri. Karena keserakahan manusia karena hawa nafsunya, terkadang tidak dapat dikendalikan sehingga ia mengembangkan teknologi untuk mencapai “kenikmatan” semata, tidak untuk mencapai kesejahteraan sesama dan membantu menyelesaikan masalah manusia. IPTEK akan bermanfaat apabila mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan menjauhkannya, membantu umat merealisasikan tujuan- tujuannya yang baik, memberikan pedoman bagi sesama, dan dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam konsep Islam suatu hal dapat dikatakan mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas. Sumber:

Upload: qanitan-aryun

Post on 21-Jul-2015

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IPTEK DAN HEDONISME Hedonisme yang timbul menjadi bagian dari budaya masyarakat, merupakan suatu pergeseran budaya yang berawal dari masuknya budaya luar ke dalam jiwa bangsa ini. Masuknya budaya dari luar bangsa ini turut didasari karena perkembangan teknologi di masyarakat, sehingga dengan teknologi komunikasi dan informasi, budaya dari luar Indonesia dapat dengan mudah masuk ke dalam diri kita. Di era global kita tidak dapat terlepas dari perkembangan IPTEK. Kemudian muncul pertanyaan bagaimanakah kita memanfaatkan perkembangan IPTEK yang sesuai dengan tuntutan bidang dan kebutuhan? Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sedemikian pesat merupakan potensi yang sangat positif bagi upayaupaya pengembangan dan penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan. Namun dengan pemanfaatan yang baik, masuknya budaya yang tidak baik, seperti hedonisme, dapat dicegah. D. Callahan dalam Zubair pada tahun 1997 membedakan teknologi dalam 5 tipe. Kelima teknologi tersebut adalah Teknologi konservasi (teknologi untuk menyesuaikan dengan alam), Teknologi perbaikan, Teknologi implikasi, Teknologi destruktif (teknologi untuk perusakan/penghancuran), dan Teknologi kompensatoris (teknologi untuk membantu menangani efek teknologi lain). Mencermati klasifikasi teknologi ini tentunya kita harus mampu memilih dan memilah dalam pemanfaatan dan penggunaan teknologi bagi kemaslahatan umat manusia. IPTEK secara ideal seharusnya berguna dalam dua hal, yaitu membuat manusia menjadi rendah hati karena semakin memberikan kejelasan tentang posisinya di alam jagad raya ini, kedua mengingatkan kita bahwa kita masih "bodoh atau banyak sekali hal yang belum kita pahami dan perlu kita pelajari dari fenomena alam. Kemajuan IPTEK dengan demikian memerlukan visi moral yang tepat dalam implementasi atau penerapannya. Terkadang, perkembangan teknologi bisa menjadi penerapan dari hedonisme itu sendiri. Karena keserakahan manusia karena hawa nafsunya, terkadang tidak dapat dikendalikan sehingga ia mengembangkan teknologi untuk mencapai kenikmatan semata, tidak untuk mencapai kesejahteraan sesama dan membantu menyelesaikan masalah manusia. IPTEK akan bermanfaat apabila mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan menjauhkannya, membantu umat merealisasikan tujuantujuannya yang baik, memberikan pedoman bagi sesama, dan dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam konsep Islam suatu hal dapat dikatakan mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas. Sumber:

http://respati.ucoz.com/blog/budaya_hedonisme_dan_penyikapan_ipt ek/2009-10-29-5 http://rfsite.wordpress.com/2010/11/02/hedonisme-menyerangmahasiswa/