isi pengenalan morfologi spesies ikan berbeda

20
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan adalah hewan vertebrata (bertulang belakang) yang bernafas dengan insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poikiloterm), dan hidup di air baik di air tawar maupun di air laut. Ikan dapat ditemukan di semua “genangan” air yang berukuran besar baik air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan air. .Ikan terdapat dua grup yaitu agnatha dan gnathostomata. Yang masing-masing memiliki tiga kelas utama. Kelas pertama merupakan kelas cephalospidomophi, kelas kedua merupakan kelas condrichthyes, kelas ketiga merupakan kelas osteichthyes. Bentuk ikan terbagi dua yaitu bilateral simetris dan non bilateral simetris. Bentuk tubuh ikan bermacam-macam misalkan pipih mendatar, torpedo, pipih (compressed), pipih

Upload: rianasilalahi

Post on 19-Jan-2016

109 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan adalah hewan vertebrata (bertulang belakang) yang bernafas dengan

insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poikiloterm), dan hidup di

air baik di air tawar maupun di air laut.

Ikan dapat ditemukan di semua “genangan” air yang berukuran besar baik

air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan

hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan air.

.Ikan terdapat dua grup yaitu agnatha dan gnathostomata. Yang masing-

masing memiliki tiga kelas utama. Kelas pertama merupakan kelas

cephalospidomophi, kelas kedua merupakan kelas condrichthyes, kelas ketiga

merupakan kelas osteichthyes. Bentuk ikan terbagi dua yaitu bilateral simetris dan

non bilateral simetris. Bentuk tubuh ikan bermacam-macam misalkan pipih

mendatar, torpedo, pipih (compressed), pipih (depressed), ular, bola, pipa, dan

lain-lain (Penuntun Praktikum ichthyology, 2011).

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktikum ini adalah agar dapat mengetahui jenis ikan yang

bilateral simetris dan non bilateral simetris. Adapun ikan yang bilateral simetris

adalah ikan yang apabila tubuhnya dibelah dua secara membujur/memanjang

tubuh mulai dari pertengahan ujung kepala sampai ke ujung ekor, maka akan

menghasilkan dua belahan tubuh yang sama. Sedangkan non bilateral simetris

Page 2: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

2

adalah ikan yang apabila tubuhnya dibelah menjadi dua secara membujur, maka

belahan sebelah kanan tidak merefleksikan belahan sebelah kiri.

Selain itu, tujuan dari diadakannya pratikum ini adalah agar dapat

mendeskripsikan dan mengidentifikasi ikan serta dapat dengan mudah

menggolongkan jenis-jenis ikan yang masih termasuk satu golongan ataupun

dapat membedakan dengan mudah ikan-ikan yang berlainan jenis.

Adapun manfaat dari hasil laporan praktikum ini diharapkan dapat

digunakan sebagai sarana untuk memberikan informasi dasar mengenai bidang

dan arah dari jenis spesies ikan sehingga dapat menghasilkan kelestarian speies

ikan bagi pihak-pihak yang memerlukannya dan dapat juga diterapkan dalam

berbagai kepentingan yang berhubungan dengan praktikum ini dimasa yang akan

datang serta dapat menggolongkan berbagai jenis ikan sehingga mudah untuk

dikenal dan dipelajari.

Page 3: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan adalah salah satu diantara organisme pada kelompok vertebrata dan

paling besar jumlahnya. Ikan mendominasi kehidupan di air diseluruh permukaan

bumi, sangat beragam dalam adaptasi morfologi, fisiologi dan tingkah

lakunya (Nelson, 2004).

Secara garis besar ikan yang terdapat di alam tebagi atas dua group yaitu

Agnatha (Ikan yang tidak memiliki rahang) dan Gnathostomata (Ikan yang

memiliki rahang). Kedua group ikan tersebuat dikelompokkan ke dalam tiga kelas

yaitu Kelas Cephalaspidomophi, Condrichthyes, dan Osteichthyes (Buku

Penuntun Praktikum Ikthiologi, 2012).

Ikan meskipun mempunyai bentuk yang berbeda namun ada satu pola

dasar yang sama yaitu ”kepala – badan – ekor” pada umumnya simetris bilateral.

(Tim Iktiologi, 1989). Bidang dan arah pada pada anatomi ikan terdapat dalam

buku terminologi “Nomina Anatomica Veterinaria”. Terminologi yang

menyangkut bidang dan arah pada anatomi manusia berbeda dengan yang

diterapkan pada ikan atau hewan lain. (Manda et al, 2005).

Menurut Frandson (2002), pola penunjukan seekor hewan tergantung pada

hewan itu sendiri tanpa memperhatikan posisi serta dari arah hewan itu. Untuk

kepentingan tersebut digunakan bidang-bidang sebagai pola penunjuk arah atau

lokasi pada tubuh ikan seperti: rostral, medial, transversal, dorsal dan ventral.

Menurut Wardana, 1994 dalam Sudirman (2008) ciri-ciri morfologi ikan

kerapu adalah sebagai berikut: bentuk tubuh pipih, yaitu lebar tubuh lebih kecil

dari pada panjang dan tinggi tubuh, rahang atas dan bawah dilengkapi dengan gigi

Page 4: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

4

yang lancip dan kuat, mulut lebar, serong ke atas dengan bibir bawah yang sedikit

menonjol melebihi bibir atas, sirip ekor berbentuk bundar, sirip punggung tunggal

dan memanjang dimana bagian yang berjari-jari keras kurang lebih sama dengan

yang berjari-jari lunak, posisi sirip perut berada di bawah sirip dada, badan

ditutupi sirip kecil yang bersisik stenoid. Ikan kerapu genus Epinephelus tubuh

ditutupi oleh bintik-bintik berwarna cokelat atau kuning, merah atau putih, tinggi

badan pada sirip punggung pertama biasanya lebih tinggi dari pada sirip dubur,

sirip ekor berbentuk bundar.

Menurut Sari (2006), bahwa ada beberapa jenis ikan yang mempunyai bentuk

non-simetris bilateral, yang mana jika tubuh ikan tersebut dibelah secara

melintang (cross section) maka terdapat perbedaan antara sisi kanan dan sisi kiri

tubuh, misalnya ikan lidah (Cynoglossus bilineatus).

Menurut Fujaya (2004), sisik merupakan salah satu bagian dari ikan di

dalam lapisan dermis. Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung sisik dapat

dibedakan menjadi lima, yaitu :

a. Placoid

Sisik placoid berbentuk seperti duri bunga mawar (duri halus) dan

dasarnya membulat atau bujur sangkar. Bagian yang menonjol keluar dari

epidermis berbentuk seperti duri. Susunannya hampir sama seperti gigi manusia.

Sisik jenis ini hanya terdapat pada ikan bertulang rawan.

b.      Cosmoid

Sisik ini terdiri dari beberapa lapisan yang berturut-turut dari luar yaitu

vitrodentine, cosmine, dan isopedine. Pertumbuhannya hanya pada bagian bawah.

Page 5: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

5

Sedangkan pada bagian atas tidak terdapat sel-sel hidup. Sisik jenis ini hanya

terdapat pada ikan-ikan primitif dan fosil.

c. Ganoid

Sisik ini terdiri dari beberapa lapisan, yaitu ganoine, cosmine, dan

isopedine. Lapisan terluar dinamakan ganoine materialnya terdiri dari garam-

garam anorganik. Di bawahnya terdapat lapisan seperti cosmine, dan lapisan yang

paling dalam adalah isopedine.

d.      Cycloid

Disebut juga sisik lingkaran, yaitu sisik yang mempunyai bentuk bulat,

tipis transparan, mempunyai lingkaran pada bagian belakang dan bergerigi. Sisik

ini kepipihannya sudah tereduksi menjadi sangat tipis fleksibel, transparan, dan

tidak mengandung dentine ataupun enamel. Pertumbuhan sisik terjadi pada bagian

atas maupun bawah. Sisik ini terdapat pada ikan Teleostei.

Page 6: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

6

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Ikhtiologi mengenai Pengenalan Morfologi Spesies Ikan

Berbeda telah dilakukan pada hari Jumat, 2 Mei 2014, pukul 08.00 – 10.00 WIB.

Praktikum ini berlangsung didalam Laboratorium Biologi Perikanan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

3.2. Bahan dan Alat

Dalam praktikum Ikhtiologi dengan judul Pengenalan Ikan menggunakan alat-alat

yaitu cawan (nampan) yang digunakan untuk meletakkan ikan sample, penggaris

(mistar) 30 cm yang digunakan untuk mengukur ukuran morfometrik ikan sample,

kain serbet, buku penuntun praktikum untuk membantu praktikan agar lebih

mudah melaksanakan praktikum, buku gambar yang digunakan untuk

menggambar ikan sample, alat-alat tulis seperti pensil untuk menggambar ikan

sample dan penghapus untuk membantu apabila terjadi penggambaran yang salah.

Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan sample, antara

lain ikan tambakan (Helostoma temmincki), ikan betutu (Oxyeleotris marmorata),

dan ikan tapah (Wallago leerii), ikan mas, ikan betok, ikan lidah, ikan lomek, ikan

kerapu macan, ikan pepetek, ikan alu-alu.

3.3. Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum ikhtiologi dengan judul

“Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda” ini adalah pengamatan secara

Page 7: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

7

langsung di laboratorium dengan menggambarkan ikan yang dilihat kedalam buku

gambar.

3.4. Prosedur Praktikum

Setelah ikan yang menjadi objek praktikum digambar kemudian

ditentukan bentuk tubuhnya, letak dan bentuk linea literalisnya, letak dan bentuk

mulutnya, serta letak, jumlah dan bentuk siripnya. Dan tidak lupa menulis

klasifikasi ikan tersebut di sisi kanan atas.

Page 8: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berdasarkan praktikum ikhtiologi yang telah dilakukan, maka didapatkan

hasil sebagai berikut:

Gambar 1. Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)

4.1.1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)

Berikut klasifikasi dari ikan tambakan:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Klas : Osteicthyes

Ordo : Labyrinthici

Family : Anabantidae

Genus : Helostoma

Spesies : Helostoma temmincki

Page 9: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

9

Ukuran ikan tersebut adalah :

1. TL : 13 cm

2. SL : 10 cm

3. BDH : 5,5 cm

4. HDL : 3 cm

4.2. Pembahasan

4.2.1 Ikan Tambakan

Klasifikasi

Ordo                : Labyrinthici

Famili              : Anabantidae

Genus              : Helostoma

Spesies            : Helostoma temincki

Termasuk ikan kelas Osteicthyes, karena memiliki rahang, memiliki tutup

insang, rangka tubuh terdiri dari tulang sejati, dan dihinous. Tubuh ikan berbentuk

pipih secara vertikal (compressed). Ikan ini bilateral simetris, kepala berbentuk

tumpul dan bersisik. Mulut terletak di posisi inferior( dibawah hidung). Tidak

mempunyai sungut, mata terletak di sisi kanan dan kiri, ikan ini memiliki sisik

dari daerah kepala sampai pangkal ekor. Ukuran mulut sempit, mulut protactile,

posisi mulut satu garis lurus dengan sisibawah bola mata. Memiliki bibir tebal,

bibir atas tidak bergerigi, memilki sirip punggung 1, letak sirip punggung di

belakang kepala bagian anterior badan. Permuln sirip punggung persis sama

Page 10: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

10

permulaan sirip perut. Memiliki sepasang sirip dada, memiliki sirip perut

sebanyak dua buah. Posisi sirip perut thoreic. Memiliki sirip anus yang tidak

menyatu dengan sirip ekor.

Page 11: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

11

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Ikan adalah hewan yang bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah

dingin dimana hidupnya dilingkungan air, pergerakan dan keseimbangan dengan

menggunakan sirip serta pada umumnya bernafas dengan insang.

Ikan meskipun mempunyai bentuk yang berbeda namun ada satu pola

dasar yang sama yaitu ”kepala – badan – ekor” pada umumnya simetris bilateral.

Terminologi yang menyangkut bidang dan arah pada anatomi manusia berbeda

dengan yang diterapkan pada ikan atau hewan lain.

5.2. Saran

Agar pratikum ikhtiologi ini dapat berjalan dengan lancar dan baik maka

diharapkan para asisten untuk dapat mendampingi pratikan pada saat melakukan

pratikum, agar apabila terjadi kekeliruan maka dapat langsung dibantu oleh

asisten.

Page 12: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

12

DAFTAR PUSTAKA

http://budidayakerapu.wordpress.com/tag/klasifikasi/

Ikan Air Tawar Indonesia bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Editions

Limited. Jakarta. 293 Hal.

Manda, R., I. Lukystiowati, C. Pulungan dan Budijono. 2005. Penuntun

Praktikum Ichthyologi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau. Pekanbaru.

Mokhsin, A. K. M dan M.A. Ambak. 1992. Ikan Air Tawar di Semenanjung

Malaysia. Dewan bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan

Malaysia. Kuala Lumpur. 281 hal.

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bina

Cipta. Bandung.

Subardja, D.S, B,B; Abdul Malik, H. Suherman dan Asnawati. 1995.

Pengenalan Jenis-Jenis Ikan Perairan Umum Jambi Bagian I, Ikan-

Ikan Sungai Utama Batang Hari. Jambi. Dinas Perikanan Propinsi

Daerah Tingkat I Jambi. 144 hal.

Sumantadinata, K. 1983 Pengembangbiakan ikan-ikan pemeliharaan di

indonesia.

Susanto, H. 1991. Budidaya Ikan di Pekarangan. Penebar Swadaya. Jakarta.

152 hal.

Syamsuddin. 1980. Pengantar Perikanan. Nusantara. Jakarta. 46 Hal.

Widodo, J. 1982. Kontrol Terhadap Usaha Penangkapan Sebagai Salah Satu

Teknik Pengelolaan Sunberdaya Perikanan. Terubuk VIII (131).

Page 13: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

13

LAMPIRAN

Page 14: Isi Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda

14

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN:

SERBET PENGGARIS

PENA PENGHAPUS

PENSIL BUKU PENUNTUN

NAMPAN