isi proposal 2015 2016

Upload: muhammad-irwan

Post on 21-Mar-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Proposal EBT

TRANSCRIPT

proposal pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya sektor industri manufaktur dan konstruksi dalam dua dekade terakhir, permintaan pasar terhadap berbagai komoditi bahan galian industri di Indonesia, salah satunya Pasir Kuarsa telah meningkat dengan pesat. Perkembangan pasar tersebut telah mendorong minat minat para penanam modal untuk berkiprah di sektor pertambangan bahan galian industri.

Suatu kenyataan berdasarkan Survey Potensi, Kabupaten Tulang Bawang memiliki potensi keterdapatan sumberdaya mineral non logam dan batuan (salah satunya Pasir Kuarsa) yang sangat luas sebarannya. Namun luasan tersebut, tidak berarti seluruhnya bisa digunakan untuk usaha pertambangan. Banyak faktor yang mempengaruhi, selain kualitas dan kuantitas cadangan juga harus memperhatikan fungsi lahan yang ada. Keberadaannya yang berada di bawah permukaan tanah, mengakibatkan tidak dapat dihindarinya permasalahan tumpang tindih pemanfaatan lahan baik dengan kawasan kehutanan, pertanian, perkebunan, maupun permukiman. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tulang Bawang seringkali merasa kesulitan dalam mendelineasi/menggambarkan kawasan Peruntukkan Pertambangan secara detil, baik zona layak tambang maupun zona layak tambang bersyarat. Untuk mengetahui berapa luas lahan pertambangan yang bisa diusahakan, berapa cadangan bahan tambang dapat dimanfaatkan; diperlukan pengembangan database potensi sumberdaya pada sektor pertambangan yang tidak terlepas dari kegiatan studi eksplorasi dan studi kelayakan tambang di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang, diantaranya pendataan sebaran keterdapatan sumberdaya berikut penentuan cadangan sumberdaya pada suatu lokasi. Selain itu studi eksplorasi dan studi kelayakan tambang dapat menggambarkan data analisa deposit cadangan senyatanya serta dapat dilakukannya analisa investasi bagi pemangku kebijakan ataupun Investor untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang.

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, seluruh perijinan untuk melakukan usaha di bidang tambang diserahkan kepada Pemerintah Provinsi. Hal ini membawa pengaruh besar terhadap perkembangan sektor pertambangan di daerah. Pemerintah daerah dipacu untuk menggali data potensi sektor pertambangannya sendiri sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat menjadi nilai jual yang diminati pemilik modal. Belum optimalnya data potensi pertambangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan pembangunan sektor pertambangan secara berkelanjutan.

1.2 PermasalahanPengembangan data base potensi sumberdaya pada sektor pertambangan di Kabupaten Tulang Bawang memerlukan suatu kajian rinci terhadap kelayakan potensi pertambangan tersebut untuk dijadikan suatu usaha sektor pertambangan. Keterbatasan anggaran di Kabupaten Tulang Bawang menjadi kendala tersendiri dalam pemenuhan data tersebut. Oleh karenanya, kami bermaksud mengajukan usulan Program Pengembangan Data Base Pertambangan Kabupaten Tulang Bawang melalui kegiatan Feasibility Study (Studi Kelayakan) Pertambangan Pasir Kuarsa di Kecamatan Dente Teladas.

1.3 Maksud, Tujuan, dan ManfaatMaksud dari kegiatan ini adalah mengadakan pemetaan singkapan mineral/bahan galian pasir kuarsa didaerah peninjauan yang masuk dalam Wilayah Kabupaten Tulang Bawang, atas dasar informasi dari pihak terkait dengan tingkat kebenaran yang bisa dipertanggung jawabkan.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui keadaan bahan galian di wilayah Kabupaten Tulang Bawang berdasarkan kondisinya di lapangan.

Hasil kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Pemerintah sebagai bahan menjembatani kepentingan pemilik modal dalam melakukan investasi pada sektor pertambangan di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang. 1.4 Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah terpenuhinya data rinci tentang Potensi Pertambangan di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang. BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULANG BAWANG

2.1 KARAKTERISTIK WILAYAHKabupaten Tulang Bawang merupakan pintu gerbang jalur lintas timur menuju dan keluar dari Propinsi Lampung, yang berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Propinsi Sumatera Selatan, serta Laut Jawa. Infrastruktur Transportasi darat didukung Jalur Lintas Timur dan Jalur Lintas Pantai Timur yang memperpendek jalur ekonomi barang dan jasa ke Pulau Jawa dan dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera. Wilayah Kabupaten Tulang Bawang setelah dimekarkan memiliki luas wilayah 4.385,84 Km2. Terletak antar 350- 440 LS dan 10458- 10552 BT dan terletak dibagian hilir dari 2 (dua) sungai besar yaitu Way Tulang Bawang dan Way Mesuji yang bermuara ke Laut Jawa yang berada di bagian Timur wilayah Tulang Bawang. Hampir sebagian besar wilayah kabupaten Tulang Bawang merupakan daerah dataran dan rawa serta alluvial. Dengan jenis tanah penyusun terdiri dari aluvial, regosol, andosol, podsolik coklat, latosol dan podsolik merah kuning.Pada awalnya Kabupaten Tulang Bawang merupakan bagian dari dari Kabupaten Lampung Utara. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 02 Tahun 1997 maka terbentuklah Kabupaten Tulang Bawang dimana Kota Menggala yang sebagai pusat pemerintahan, pada tahun 1997 diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri. Namun seiring dengan perjalanan waktu, Kabupaten Tulang Bawang mengalami pemekaran pada tahun 2008 yang disyahkan melalui UU No 49 Tahun 2008 dan UU No 50 Tahun 2008, menjadi 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Induk Kabupaten Tulang Bawang dan dua Kabupaten baru, Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Mesuji, dengan batas wilayah administrasi Kabupaten Tulang Bawang menjadi :

Sebelah Utara:Kabupaten Mesuji

Sebelah Selatan :Kabupaten Lampung Tengah

Sebelah Barat:Kabupaten Tulang Bawang Barat

Sebelah Timur:Laut Jawa

Otomatis, yang sebelumnya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2005, secara administrasi Kabupaten Tulang Bawang terdiri dari 24 Kecamatan menjadi berkurang menjadi 15 Kecamatan, 4 Kelurahan dan 147 Kampung.2.2 POTENSI SEKTOR PERTAMBANGAN KABUPATEN TULANG BAWANG

PASIR

Pasir sebagai material untuk bahan bangunan, bahan pengisi atau pengganti timbunan tanah sudah menjadi kebutuhan dasar dalam pembangunan infrastruktur.

Sebaran Potensi Pasir di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang

Di Kabupaten Tulang Bawang hampir seluruh wilayahnya memiliki sebaran keterdapatan potensi Pasir. Hal ini terkait dengan struktur geologi wilayah yang terdiri dari Endapan Rawa dan Aluvial serta adanya endapan sungai yang menyebar diseluruh wilayah Kabupaten Tulang Bawang.

PASIR KUARSA

Pasir Kuarsa banyak dipakai pada industry gelas dan kaca, industry semen, industry pengolahan dan bata tahan api, industry keramik, bahan pengisi dalam industry cat, bahan pengeras dalam industry karet, bahan ampelas dalam industry gerinda, bahan penghilang karat dalam industry logam, bahan penyaring dalam industry penjernihan air, dan banyak lagi.

Sebaran Potensi Pasir Kuarsa di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang

Keterdapatan Pasir Kuarsa di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang antara lain di Kecamatan Menggala, Kecamatan Banjar Agung, Kecamatan Banjar Margo, Kecamatan Gedung Aji Baru, Kecamatan Gedung Meneng, Kecamatan Dente Teladas, dan Kecamatan Penawar Tama.

Gambar 1. Sebaran Potensi Pasir Kuarsa di wilayah Kabupaten Tulang Bawang

Luas wilayah potensi mencapai 47,679,5 Ha.

PASIR LAUT

Pasir laut banyak dibutuhkan pada proyek reklamasi pantai. Kadar Silika yang tinggi diatas 99,5% menjadikan banyak industry melirik penggunaan Pasir Laut sebagai bahan baku utamanya.

Sebaran Potensi Pasir Laut di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang

Wilayah laut dengan jarak 0 s.d. 4 mil laut merupakan bagian administrasi Kabupaten Tulang Bawang. Wilayah Potensi Pasir Laut mencapai 49.331 Ha, berada pada Kecamtan Dente Teladas dan Rawa Jitu Timur.

Gambar 2. Sebaran Potensi Pasir Laut di wilayah Kabupaten Tulang BawangLEMPUNG

Lempung (Clay) memegang peranan cukup penting bagi industri, baik sebagai bahan baku utama maupun penolong. Lempung dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan, dikenal sebagai kaolin. Industri pemakai kaolin : industri keramik, kayu lapis, kertas, tekstil, kosmetik, dan lain-lain. Sedangkan lempung yang mengandung monmorillonit dikenal sebagai bentonit. Adapun Industri pemakai bentonit : sabun dan pasta gigi, kaca, produk asbes, keramik, pupuk, untuk bangunan, dan lain-lain.

Sebaran Potensi Lempung di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang

Di Kabupaten Tulang Bawang terdapat potensi mineral non logam berupa lempung, dengan sebaran yang luas di Kecamatan Banjar Baru, Kecamatan Banjar Agung, Kecamatan Banjar Margo, Kecamatan Penawar Tama, Kecamatan Meraksa Aji, Kecamatan Penawar Aji, Kecamatan Gedung Aji, Kecamatan Gedung Aji Baru, Kecamatan Gedung Meneng, dan Kecamatan DenteTeladas.

Gambar 3. Sebaran Potensi Lempung di wilayah Kabupaten Tulang Bawang

Gambar 4. Peta Sumber Daya Bahan Galian Lempung Kabupaten Tulang Bawang

BATUBARA

Batu bara merupakan sumber energy fosil yang banyak digunakan pada industry dalam pemenuhan elektrifikasinya.

Formasi Muara Enim merupakan wilayah penyebaran keterdapatan Batubara di Kabupaten Tulang Bawang.

Sebaran Potensi Batubara di Wilayah Kabupaten Tulang BawangDi Kabupaten Tulang Bawang sebaran keterdapatan batubara meliputi Kecamatan Banjar Margo, Kecamatan Banjar Agung, Kecamatan Penawar Tama, dan Kecamatan Meraksa Aji.

Gambar 5. Sebaran Potensi Batubara di wilayah Kabupaten Tulang BawangBAB IIIVISI DAN MISIBerdasarkan potensi, kondisi, peluang, tantangan dan hambatan yang ada pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tulang Bawang, maka telah tergambar hasrat serta keinginan untuk membangun Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tulang Bawang yang sala satu penjabarannya yaitu Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Pertambangan dan Energi. Berbagai dasar pemikiran telah dirumuskan sebagai rambu-rambu di dalam Pembangunan sektor pertambangan dan energi pada masa mendatang yang penuh dengan harapan dan tantangan, yang harus dipedomani oleh aparatur pelaksana untuk lebih berperan dalam melaksanakan pembangunan daerah dan sektor yang terencana dan berkesinambungan. Maka untuk itu Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tulang Bawang yang merupakan salah satu pelaku pembangunan energi dan sumberdaya mineral merumuskan Visi dan Misi selama 5 (lima) tahun kedepan 2013-2017 sebagai berikut :3.1 Visi Dinas Pertambangan dan EnergiKabupaten Tulang Bawang dengan Sumber Daya Alam dan Energi yang terpelihara dengan baik menuju kesejahteraan.

3.2 Misi Dinas Pertambangan dan EnergiMewujudkan pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Energi yang optimal melalui fasilitas bidang Pertambangan yang profesional, Pemanfaatan Geologi dan Sumber Daya Mineral secara optimal serta pengelolaan Ketenagalistrikan dan Energi secara efesien dan berkeadilan;1. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada pelayanan publik.Misi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja pelaksana tugas, fungsi dan peran kelembagaan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tulang Bawang. Berdasarkan tujuan tersebut, sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:a. Tersedianya perencanaan dan meningkatnya pengendalian serta evaluasi kelembagaan;

b. Meningkatnya daya dukung prasarana dan sarana kerja;

c. Meningkatnya kompentensi SDM aparat;

d. Tersedia dan terbaharuinya data dan informasi bidang energi dan sumber daya mineral.

2. Meningkatkan Pengelolaan dan Pemanfaatan Energi Dan Sumber Daya Mineral

Misi ini memiliki tujuan untuk mengendalikan, mengoptimalkan dan mengembangkan pemanfaatan potensi energi dan sumberdaya mineral yang berwawasan dan ramah lingkungan. Berdasarkan tujuan tersebut, sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut :a. Terkendalinya praktek pertambangan yang dapat merusak lingkungan;

b. Diversifikasi pemanfaatan potensi energi dan sumber daya mineral serta air bawah tanah;

c. Meningkatnya Ratio Elektrifikasi di Kabupaten Tulang Bawang;

d. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya pertambangan dan energi.

3. Meningkatkan Produktifitas dan Nilai Tambah Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.Misi ini memiliki tujuan untuk menumbuhkembangkan produktifitas dan daya saing usaha di bidang energi dan sumber daya mineral. Berdasarkan tujuan tersebut, sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya produktifitas bidang energi dan sumberdaya mineral;

b. Meningkatnya nilai tambah bidang energi dan sumberdaya mineral;

c. Meningkatnya kompentensi pelaku usaha Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral.

BAB V

USULAN PROGRAM KEGIATAN

Memperhatikan kondisi, permasalahan dan potensi yang ada di Kabupaten Tulang Bawang maka Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tulang Bawang melalui proposal ini mengajukan usulan program Pengembangan Data Base Pertambangan Kabupaten Tulang Bawang melalui kegiatan Feasibility Study (Studi Kelayakan) Pertambangan Pasir Kuarsa di Kecamatan Dente Teladas.5.1 HASIL PENCAPAIAN KEGIATAN

Tercapainya Program Pengembangan Data Base Pertambangan Kabupaten Tulang Bawang melalui kegiatan Feasibility Study (Studi Kelayakan) Pertambangan Pasir Kuarsa di Kecamatan Dente Teladas) dalam rangka percepatan proses pembangunan berkelanjutan pada sektor pertambangan.5.2 PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Pelaksanaan Program dan Kegiatan ini direncanakan pada tahun 2016. Lokasi Kegiatan direncanakan di Kecamatan Dente Teladas.5.3 PEMBIAYAAN

Estimasi kebutuhan dana Program Pengembangan Data Base Pertambangan Kabupaten Tulang Bawang melalui kegiatan Feasibility Study (Studi Kelayakan) Pertambangan Pasir Kuarsa di Kecamatan Dente Teladas) ini adalah sebesar Rp. 462.000.000,- (Empat Ratus Enam Puluh Dua Juta Rupiah).Rencana Kegiatan dan Estimasi Dana yang Dibutuhkan :No.Rincian KebutuhanVolumeBiaya Satuan (Rp)Biaya (Rp)

I.Tahap Persiapan

1.Laporan Pendahuluan, studi literatur1 buah10.000.00010.000.000

II.Tahap Pengumpulan Data

1.Data spasial (peta-peta tematik)20 buah150.0003.000.000

2.Penyelidikan umum mineral non logam3.500 Ha55.000192.500.000

3.Pemboran (pengintian) Mineral non logam40 titik3.000.000120.000.000

III.Tahap Pengolahan Data

1.Digitasi peta dan Pengisian Data Base8 buah3.000.00024.000.000

IV.Tahap Analisa

1.Jasa Laboratorium analisis Mineral Non Logam40 sampel 1.500.000/ 8 analisa60.000.000

2.Jasa Pembantuan Tenaga Ahli2 Org x 8 Hari2.000.00032.000.000

V.Lain-lain

1.Laporan Akhir1 dok x 5 eks500.0002.500.000

2.Administrasi kegiatan1 ls15.000.00015.000.000

Total Biaya (Rp)462.000.000

BAB VI

PENUTUP

Demikian, Usulan Program dan Kegiatan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tulang Bawang Tahun Anggaran 2016. Besar Harapan Kami kepada Kementerian Koordinator Maritim dapat men-support Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dalam melaksanakan pembangunan pada sektor pertambangan. Atas perhatian dan kebijaksanaannya, dengan kerendahan hati, kami haturkan ucapan terima kasih.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi

Kabupaten Tulang Bawang

RADEN MANSUS, SE.Pembina Utama MudaNIP. 19620518 199108 1 001Dinas Pertambangan dan Energi. Kabupaten Tulang Bawang. 2015 16