isi skripsi

14
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya koneksi internet yang mempermudah komunikasi jarak jauh. Lalu lintas informasi yang melalui jaringan internet sudah sangat t Informasi tersebut dapat bersifat umum atau rahasia. Komunikasi melalui i kurang begitu aman dikarenakan penggunaan internet yang sangat luas dan d diakses siapa saja. Oleh karena itu penggunaan jaringan internet untuk pe informasi yang bersifat rahasia kurang begitu aman. Kriptografi adalah sebuah teknik untuk menyembunyikan suatu data atau informasi. Kriptografi terdiri dari kalimat kripto yang artinya rahasia d yang artinya menulis. Kriptografi berguna untuk mengubah suatu informasi menjadi informasi lain yang hanya dapat dibaca oleh orang yang memiliki kuncinya. Metode kriptografi yang tidak dapat dipecahkan adalah metode One Time Pad. Jika penggunaan metode ini dilakukan dengan benar, maka informasi ya enkripsi dengan metode ini tidak dapat dipecahkan. Metode ini menggunakan sebuah kunci atau pad yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Pad han digunakan satu kali sehingga kunci tidak dapat dipecahkan. Pad dapat beri abjad karakter. "teganografi adalah teknik untuk menyembunyikan suatu pesan dengan ca tertentu agar tidak ada orang yang menyadari bah#a tidak ada pesan yang d $engan cara ini penyusup tidak akan mencurigai bah#a ada informasi yang sedang dikirim. Metode steganografi yang paling umum digunakan dalam citra digital adalah metode Least Significant Bit. %aitu memodifikasi bit bit yang pali berpengaruh pada citra untuk disisipkan informasi ke dalamnya. $engan tek ini kita dapat menyembunyikan informasi pada dengan memodifikasi bit yang paling tidak berpengaruh pada citra. Bit yang paling tidak berpengaruh pa

Upload: melos-noid

Post on 04-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

UNTUK SKRIPSI

TRANSCRIPT

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBerkembangnya koneksi internet yang mempermudah komunikasi jarak jauh. Lalu lintas informasi yang melalui jaringan internet sudah sangat tinggi. Informasi tersebut dapat bersifat umum atau rahasia. Komunikasi melalui internet kurang begitu aman dikarenakan penggunaan internet yang sangat luas dan dapat diakses siapa saja. Oleh karena itu penggunaan jaringan internet untuk pengiriman informasi yang bersifat rahasia kurang begitu aman.Kriptografi adalah sebuah teknik untuk menyembunyikan suatu data atau informasi. Kriptografi terdiri dari kalimat kripto yang artinya rahasia dan grafi yang artinya menulis. Kriptografi berguna untuk mengubah suatu informasi menjadi informasi lain yang hanya dapat dibaca oleh orang yang memiliki kuncinya. Metode kriptografi yang tidak dapat dipecahkan adalah metode One Time Pad. Jika penggunaan metode ini dilakukan dengan benar, maka informasi yang di enkripsi dengan metode ini tidak dapat dipecahkan. Metode ini menggunakan sebuah kunci atau pad yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Pad hanya digunakan satu kali sehingga kunci tidak dapat dipecahkan. Pad dapat berisi 26 abjad karakter.Steganografi adalah teknik untuk menyembunyikan suatu pesan dengan cara tertentu agar tidak ada orang yang menyadari bahwa tidak ada pesan yang dikirim. Dengan cara ini penyusup tidak akan mencurigai bahwa ada informasi yang sedang dikirim.Metode steganografi yang paling umum digunakan dalam citra digital adalah metode Least Significant Bit. Yaitu memodifikasi bit bit yang paling tidak berpengaruh pada citra untuk disisipkan informasi ke dalamnya. Dengan teknik ini kita dapat menyembunyikan informasi pada dengan memodifikasi bit yang paling tidak berpengaruh pada citra. Bit yang paling tidak berpengaruh pada citra adalah bit yang bernilai 1 atau 0. Jadi Citra tidak akan berubah meskipun nilai bit citra tersebut telah diubah.Penggabungan teknik steganografi dan teknik kriptografi dapat membuat informasi akan susah untuk dipecahkan. Teknik yang dilakukan adalah dengan melakukan enkripsi terlebih dahulu pada informasi yang akan disembunyikan dengan teknik steganografi. Dengan teknik ini informasi yang akan dikirim tidak dapat dipecahkan oleh pencuri. Karna pencuri data tidak sadar bahwa informasi diselipkan pada media lain.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas adalah :1. Apa tahap-tahap yang dilakukan untuk merancang aplikasi implementasi steganografi dengan enkripsi?2. Bagaimana cara kerja enkripsi dengan menggunakan metode one time pad?3. Bagaiman teknik penyembunyian data pada citra digital dengan menggunakan metode least significant bit?

1.3 Batasan MasalahDalam penyusunan Skripsi agar menjadi sistematis yang mudah di mengerti, maka akan di terapkan beberapa batasan masalah. Adapun batasan masalah ini meliputi :1. Metode enkripsi yang digunakan adalah metode One Time Pad.2. Metode steganografi yang digunakan adalah metode Least Significant Bit.3. Penyembunyian informasi pada citra digital.4. Informasi yang disembunyikan adalah sebuah deretan susunan 64 karakter.5. Menggunakan aplikasi Matlab.6. Besar informasi yang disembunyikan tergantung dari besar citra digital.

1.4 TujuanAdapun yang menjadi tujuan penulisan dalam penyusunan Skripsi adalah sebagai berikut :1. Membuat aplikasi penyembunyian informasi berbasis teks dengan menggunakan metode steganografi dan enkripsi.2. Menyebunyikan informasi rahasia agar tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berkepentingan.

1.5 Luaran Yang DiharapkanInformasi-informasi yang bersifat rahasia dapat disimpan dengan aman menggunakan metode steganografi dan kriptografi.

1.6 KegunaanMelakukan enkripsi pada informasi, kemudian menyembunyikan informasi tersebut pada citra digital.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 KriptografiKriptografi (atau kriptologi; dari bahasa Yunani krypts, "tersembunyi, rahasia"; dan graphein, "menulis", atau - logi, "ilmu") merupakan keahlian dan ilmu dari cara-cara untuk komunikasi aman pada kehadirannya di pihak ketiga. Secara umum, kriptografi ialah mengenai mengkonstruksi dan menganalisis protokol komunikasi yang dapat memblokir lawan; berbagai aspek dalam keamanan informasi seperti data rahasia, integritas data, autentikasi, dan non-repudansi merupakan pusat dari kriptografi modern. Kriptografi modern terjadi karena terdapat titik temu antara disiplin ilmu matematika, ilmu komputer, dan teknik elektro. Aplikasi dari kriptografi termasuk ATM, password komputer, dan E-commerce.Kriptografi sebelum pada termodernisasi merupakan sinonim dari enkripisi, konversi dari kalimat-kalimat yang dapat dibaca menjadi kelihatan tidak masuk akal. Pembuat dari pesan enkripsi membagi teknik pemecahan sandi yang dibutuhkan untuk mengembalikan informasi asli jika hanya dengan penerima yang diinginkan, sehingga dapat mencegah orang yang tidak diinginkan melakukan hal yang sama. Sejak Perang Dunia I dan kedatangan komputer, metode yang digunakan untuk mengelola kriptologi telah meningkat secara komplek dan pengaplikasiannya telah tersebar luar.Kriptografi modern sangat didasari pada teori matematis dan aplikasi komputer; algoritma kriptografi didesain pada asumsi ketahanan komputasional, membuat algoritma ini sangat sulit dipecahkan oleh musuh. Secara teoritis, sangat sulit memecahkan sistem kriptografi, namun tidak layak melakukannya dengan cara-cara praktis. Skema ini oleh karena itu disebut sangat aman secara komputasional; kemajuan teoritis dapat meningkatkan algoritma faktorisasi integer, dan meningkatkan teknologi komputasi yang membutuhkan solusi ini untuk diadaptasi terus-meneus. Terdapat skema keamanan informasi yang benar-benar tidak boleh dapat ditembuh bahkan dengan komputasi yang tak terbatas namun skema ini sangat sulit diimplementasikan.Teknologi yang berhubungan dengan kriptologi memiliki banyak masalah legal. Di Inggris, penambahan Regulasi Penyelidikan Aksi Wewenang membutuhkan kriminal yang tertuduh harus menyerahkan kunci dekripsinya jika diminta oleh penegah hukum. Jika tidak pengguna akan menghadapi hukum pidana. Electronic Frontier Foundation (EFF) terlibat dalam sebuah kasus di Amerika Serikat yang mempertanyakan jika seorang tersangka harus untuk menyerahkan kunci dekripsi mereka kepada pengak hukum merupakan inkonstitusionil. EFF memperdebatkan bahwa regulasi ini merupakan pelanggaran hak untuk tidak dipaksa mencurigai dirinya sendiri, seperti dalam Amandemen Kelima Konsitusi Amerika.

2.2 Metode One Time PadDalam dunia kriptografi dikenal sebuah metode penyandian yang sangat kuat sehingga tidak mudah dipecahkan, yaitu metode penyandian One Time Pad (OTP). Metode penyandian OTP pertama kali diperkenalkan oleh Gilbert Vernam dalam perang dunia pertama.Metode penyandian OTP merupakan salah satu variasi dari metode penyandian substitusi dengan cara memberikan syarat-syarat khusus terhadap kunci yang digunakan yaitu terbuat dari karakter / huruf yang acak (kunci acak atau pad), dan pengacakannya tidak menggunakan rumus tertentu.Jika kunci tersebut benar-benar acak, digunakan hanya sekali, serta terjaga kerahasiannya dengan baik, maka metode penyandian OTP ini sangat kuat dan tidak dapat dipecahkan.Dalam kriptografi klasik, yaitu kriptografi jaman dulu yang dikenal dengan sebutan kriptografi kertas dan pensil, teks sandi dari metode penyandian OTP ini diperoleh dengan menjumlahkan / mengurangkan teks aslinya terhadap kunci. Penggunaan kunci ini hanya dan harus hanya sekali pakai. Sedangkan untuk mendapatkan kembali teks aslinya dilakukan pengurangan / penjumlahan teks sandi terhadap kunci tersebut, sebagai kebalikan dari proses menyandi.Untuk memudahkan dalam operasionalnya huruf-huruf diterjemahkan dahulu kedalam angka 1 sampai 26 dengan A = 1; B = 2; dst sampai Z = 26. Dan dalam perhitungan aljabarnya berupa bilangan modulus 26.

Untuk memudahkan pemahaman, bisa diperhatikan contoh berikut :Kunci acak :FGHJV KVLIH POKNH BESAG VMHBK BLQML OPUTT EXDFJ MIKNY GQDXS EQOIK HYGFB MIUYW UIOVC FDWUM KJLOK BTYVG KJABH SVQCG NBCVG FSJFJ HOSHZ VBQNZ BXCMS GDUFO GWZMF IPMSA BNAPD QWMOC PAJSB MSGYQ KWNAY ZHALU

Pesan yang akan disandi :DUNIA TELAH SEMAKIN DATAR MAKA BELILAH TV LAYAR DATAR

Algoritma : Teks sandi = Teks asli + KunciProses :Penjumlahan ini dengan bilangan modulus 26K : F= 6 G= 7 H= 8 J=10 V=22 K=11 V=22 L=12 I= 9 H= 8 P=16 O=15 K=11TA : D= 4 U=21 N=14 I= 9 A= 1 T=21 E= 5 L=12 A= 1 H= 8 S=19 E= 5 M=13TS : J=10 B= 2 V=22 S=19 W=23 F= 6 B= 2 X=24 J=10 P=16 I= 9 T=20 X=24 DSTK : N H B E S A G V M H B K B L Q M L O P U T T E X D F J M I K N YTA : A K I N D A T A R M A K A B E L I L A H T V L A Y A R D A T A RTS : O S K S W B A W E U C V C N V Y U A Q C N P Q Y C G B Q J E O Q

Teks sandi hasil penyandian :JBVSW FBXJP ITXOS KSWBA WEUCV CNVYU AQCNP QYCGB QJEOQ

Metode penyandian OTP ini kekuatannya bertumpu pada keacakan kuncinya, sehingga kunci yang digunakan untuk proses penyandian tersebut harus dilindungi dengan baik.

2.3 SteganografiSteganografi adalah seni dan ilmu menulis pesan tersembunyi atau menyembunyikan pesan dengan suatu cara sehingga selain si pengirim dan si penerima, tidak ada seorangpun yang mengetahui atau menyadari bahwa ada suatu pesan rahasia. Sebaliknya, kriptografi menyamarkan arti dari suatu pesan, tapi tidak menyembunyikan bahwa ada suatu pesan. Kata "steganografi" berasal dari bahasa Yunani steganos, yang artinya tersembunyi atau terselubung, dan graphein, menulis.Kini, istilah steganografi termasuk penyembunyian data digital dalam berkas-berkas (file) komputer. Contohnya, si pengirim mulai dengan berkas gambar biasa, lalu mengatur warna setiap pixel ke-100 untuk menyesuaikan suatu huruf dalam alphabet (perubahannya begitu halus sehingga tidak ada seorangpun yang menyadarinya jika ia tidak benar-benar memperhatikannya).Pada umumnya, pesan steganografi muncul dengan rupa lain seperti gambar, artikel, daftar belanjaan, atau pesan-pesan lainnya. Pesan yang tertulis ini merupakan tulisan yang menyelubungi atau menutupi. Contohnya, suatu pesan bisa disembunyikan dengan menggunakan tinta yang tidak terlihat di antara garis-garis yang kelihatan.Teknik steganografi meliputi banyak sekali metode komunikasi untuk menyembunyikan pesan rahasia (teks atau gambar) di dalam berkas-berkas lain yang mengandung teks, image, bahkan audio tanpa menunjukkan ciri-ciri perubahan yang nyata atau terlihat dalam kualitas dan struktur dari berkas semula. Metode ini termasuk tinta yang tidak tampak, microdots, pengaturan kata, tanda tangan digital, jalur tersembunyi dan komunikasi spektrum lebar.Tujuan dari steganografi adalah merahasiakan atau menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi atau sebuah informasi. Dalam prakteknya, kebanyakan pesan disembunyikan dengan membuat perubahan tipis terhadap data digital lain yang isinya tidak akan menarik perhatian dari penyerang potensial, sebagai contoh sebuah gambar yang terlihat tidak berbahaya. Perubahan ini bergantung pada kunci (sama pada kriptografi) dan pesan untuk disembunyikan. Orang yang menerima gambar kemudian dapat menyimpulkan informasi terselubung dengan cara mengganti kunci yang benar ke dalam algoritma yang digunakan.Pada metode steganografi cara ini sangat berguna jika digunakan pada cara steganografi komputer karena banyak format berkas digital yang dapat dijadikan media untuk menyembunyikan pesan. Format yang biasa digunakan di antaranya: Format image: bitmap (bmp), gif, pcx, jpeg, dll. Format audio: wav, voc, mp3, dll. Format lain: teks file, html, pdf, dll.Kelebihan steganografi jika dibandingkan dengan kriptografi adalah pesan-pesannya tidak menarik perhatian orang lain. Pesan-pesan berkode dalam kriptografi yang tidak disembunyikan, walaupun tidak dapat dipecahkan, akan menimbulkan kecurigaan. Seringkali, steganografi dan kriptografi digunakan secara bersamaan untuk menjamin keamanan pesan rahasianya.Sebuah pesan steganografi (plaintext), biasanya pertama-tama dienkripsikan dengan beberapa arti tradisional, yang menghasilkan ciphertext. Kemudian, covertext dimodifikasi dalam beberapa cara sehingga berisi ciphertext, yang menghasilkan stegotext. Contohnya, ukuran huruf, ukuran spasi, jenis huruf, atau karakteristik covertext lainnya dapat dimanipulasi untuk membawa pesan tersembunyi; hanya penerima (yang harus mengetahui teknik yang digunakan) dapat membuka pesan dan mendekripsikannya.

2.4 Least Significant BitLeast significant bit adalah bagian dari barisan data biner (basis dua) yang mempunyai nilai paling tidak berarti/paling kecil. Letaknya adalah paling kanan dari barisan bit. Sedangkan most significant bit adalah sebaliknya, yaitu angka yang paling berarti/paling besar dan letaknya disebelah paling kiri.Contohnya adalah bilangan biner dari 255 adalah 11111111 (kadang-kadang diberi huruf b pada akhir bilangan menjadi 1111 1111b). Bilangan tersebut dapat berarti:

Dari barisan angka 1 di atas, angka 1 paling kanan bernilai 1, dan itu adalah yang paling kecil. Bagian tersebut disebut dengan least significant bit (bit yang paling tidak berarti), sedangkan bagian paling kiri bernilai 128 dan disebut dengan most significant bit (bit yang paling berarti).Least significant bit sering kali digunakan untuk kepentingan penyisipan data ke dalam suatu media digital lain, salah satu yang memanfaatkan Least significant bit sebagai metode penyembunyian adalah steganografi audio.

2.5 Citra DigitalCitra digital adalah gambar dua dimensi yang bisa ditampilkan pada layar komputer sebagai himpunan/ diskrit nilai digital yang disebut pixel/ picture elements. Dalam tinjauan matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi.Citra digital adalah citra f(x,y) dimana dilakukan diskritisasi koordinat sampling/ spasial dan diskritisasi tingkat kwantisasi (kabuan/ kecemerlangannya).Citra digital merupakan fungsi intensitas cahaya f(x,y), dimana harga x dan harga y adalah koordinat spasial. Harga fungsi tersebut di setiap titik (x,y) merupakan tingkat kecemerlangan citra pada titik tersebut.Citra digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar/ pixel/ piksel/ pels/ picture element) menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut.Matrik yang dinyatakan Citra digital yaitu dengan matriks berukuran N (baris/tinggi) x M (kolom/lebar).N = jumlah baris 0 = y = N 1.M = jumlah kolom 0 = x = M 1.L = maksimal warna intensitas 0 = f(x,y) = L 1.(gray level/ derajat keabuan)

Gambar 2.1 Konsep citra digital

BAB IIIMETODE PELAKSANAAN

Blok diagram aplikasi steganografi dengan kriptografi pada citra digital adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Blok DiagramBerikut adalah penjelasan langkah-langkah dalam pembuatan aplikasi steganografi dengan kriptografi :1. Plain TextIni adalah sebuah proses input dimana pengguna akan memasukan informasi yang akan enkripsi kemudian disisipkan pada citra. Ini adalah sebuah informasi berbasis teks. Informasi tersebut akan dienkripsi oleh aplikasi.2. Kunci EnkripsiKunci enrkipsi juga dimasukkan oleh pengguna untuk dijadikan kunci enkripsi pengguna. Pada aplikasi ini menggunakan kriptografi simetris. Sehingga kunci enkripsi juga dijadikan sebagai kunci untuk mendekripsi informasi yang telah dienkripsi.

3. EnkripsiPada proses ini aplikasi akan melakukan enkripsi atau pengacakan pada informasi yang telah dimasukkan oleh pengguna menggunakan kunci yang juga telah dimasukkan oleh pengguna.4. ChipertextChipertext adalah sebuah informasi yang telah diacak menggunakan teknik enkripsi. Chipertext tidak akan bisa dibaca oleh pencuri dengar kecuali sang pencuri dengan tahu kunci dari enkripsi tersebut.5. Citra AwalIni adalah citra awal yang akan kita sisipi dengan chipertext. Citra akan modifikasi sedemikian rupa sehingga informasi chipertext tidak dapat dibaca.6. SteganografiIni adalah proses penyisipan informasi chipertext ke dalam citra awal. Proses dilakukan dengan memodifikasi bit yang paling tidak berpengaruh pada citra untuk disesuaikan dengan informasi chipertext.7. Citra SteganografiIni adalah hasil citra yang telah dilakukan steganografi dengan informasi dari chipertext. Citra dapat dibuka kembali dan dibaca informasi yang ada didalamnya hanya dengan menggunakan kunci steganografi.

DAFTAR PUSTAKA

Dony Ariyus. 2013. Pengantar Ilmu Kriptografi. Jakarta: Andi Publisher.Fajar Astuti Hermawati. 2013. Pengolahan Citra Digital : Konsep dan Teori . Jakarta: Andi Publisher.Rinaldi Munir. 2012. Kriptografi. Jakarta: Informatika.Rinaldi Munir. 2012. Pengolahan Citra Digital. Jakarta: Informatika.

GAMBARAN PROSES APLIKASI