issn : 2620-6692 volume 01 nomor 02 tahun 2018 pengaruh

26
ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018 Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 70 Pengaruh Kemampuan Membaca Al-Qur’an Terhadap Hasil Belajar Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Studi Kasus Siswa Kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong Tahun Pelajaran 2013/2014Ma’fiyah 1) 1) Universitas Pamulang Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Banten, Tlp/Faks: (021) 7412556, E- mail: [email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk Menjelaskan adanya pengaruh positif Kemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap Hasil Belajar Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini melalui pendekatan metode penelitian kuantitatif. Adapun macam metode penelitian berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian maka penelitian ini termasuk penelitian survey. Metode survey ini digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitis (analytical survey). Hasil Uji Hipotesis melalui uji prasyarat analisis yaitu (1)Uji Korelasi nilai Ry1 sebesar 0,101 dan nilai P sebesar 0,122 (Sig. 1- tailed), setelah dibandingkan dengan α = 5% ternyata nilai P > α = 5% maka tolak H0. bahwa terdapat pengaruh positif yang sangat rendah dan tidak signifikan namun searah pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI. (2) Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) nilai R 2 atau dikatakan juga nilai koefisien determinasi sebesar 0,010. Bahwa Kontribusi/sumbangan Kemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap peningkatan Hasil Belajar Pelajaran PAI adalah sebesar 1 %, sedangkan sisanya 99 % karena faktor lainnya (yang tidak diteliti). (3) Uji Koefisien Korelasi Anova atau Uji F nilai P sebesar 0,244 untuk sig. 2 tailed yang berarti nilai P akan menjadi 0,122 untuk sig. 1 tailed. Bila dibandingkan dengan α = 5%, ternyata nilai P > α = 5% maka tolak H0. bahwa terdapat pengaruh positif namun tidak signifikan pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI. (4) Uji Persamaan Regresi nilai β0 sebesar 155,605 dan β1 sebesar 0,86 maka persamaan regresinya sebagai berikut = 155,605 + 0,086 . X1. Hal ini berarti kenaikan satu point pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an akan meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran PAI sebesar 0,086 point. Dengan nilai konstanta sebesar 155,605. Kesimpulannya bahwa terdapat pengaruh positif yang tidak signifikan dan sangat lemah namun searah atau dapat dikatakan bila Kemampuan Membaca Al-Qur’an tinggi maka Hasil Belajar Pelajaran PAI akan tinggi walaupun pengaruhnya sangat kecil. Kata-kata kunci: Kemampuan Membaca Al-qur’an, Hasil Belajar, Pelajaran PAI. PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil Belajar dalam pendidikan dapat diinterpretasikan sebagai sebuah hasil yang baik dari sebuah usaha pembelajaran yang berorientasi kepada ilmu pengetahuan yang relevansinya dengan intelektual, emosional, dan spiritual. Adanya isu aktual saat dilakukan penelitian ini, bahwa ada beberapa siswa di sebuah sekolah yang melakukan sholat sambil menari. Hal tersebut merupakan penyimpangan dalam sholat ataupun ajaran agama islam (ibadah) yang lain di kalangan beberapa siswa, yang saat ini menjadi sorotan banyak pihak. Peneliti berasumsi bahwa Hasil Belajar yang kurang baik pada pelajaran PAI dapat menjadi indikasi penyebab kurangnya siswa dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama islam

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

70

“Pengaruh Kemampuan Membaca Al-Qur’an Terhadap Hasil BelajarPelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Studi Kasus Siswa Kelas VIII

SMP PGRI 35 Serpong Tahun Pelajaran 2013/2014“

Ma’fiyah1)

1) Universitas Pamulang Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Banten, Tlp/Faks: (021) 7412556, E-mail: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk Menjelaskan adanya pengaruh positif Kemampuan Membaca Al-Qur’anterhadap Hasil Belajar Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong padaSemester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini melalui pendekatan metode penelitian kuantitatif.Adapun macam metode penelitian berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian maka penelitian initermasuk penelitian survey. Metode survey ini digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yangalamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya denganmengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. Penelitian ini merupakan penelitian surveianalitis (analytical survey). Hasil Uji Hipotesis melalui uji prasyarat analisis yaitu (1)Uji Korelasi nilai Ry1

sebesar 0,101 dan nilai P sebesar 0,122 (Sig. 1- tailed), setelah dibandingkan dengan α = 5% ternyata nilai P >α = 5% maka tolak H0. bahwa terdapat pengaruh positif yang sangat rendah dan tidak signifikan namun searahpada Kemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI. (2) Uji Koefisien Determinasi(R2) nilai R2 atau dikatakan juga nilai koefisien determinasi sebesar 0,010. Bahwa Kontribusi/sumbanganKemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap peningkatan Hasil Belajar Pelajaran PAI adalah sebesar 1 %,sedangkan sisanya 99 % karena faktor lainnya (yang tidak diteliti). (3) Uji Koefisien Korelasi Anova atau Uji Fnilai P sebesar 0,244 untuk sig. 2 tailed yang berarti nilai P akan menjadi 0,122 untuk sig. 1 tailed. Biladibandingkan dengan α = 5%, ternyata nilai P > α = 5% maka tolak H0. bahwa terdapat pengaruh positifnamun tidak signifikan pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI. (4) UjiPersamaan Regresi nilai β0 sebesar 155,605 dan β1 sebesar 0,86 maka persamaan regresinya sebagai berikut ỷ =155,605 + 0,086 . X1. Hal ini berarti kenaikan satu point pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an akanmeningkatkan Hasil Belajar Pelajaran PAI sebesar 0,086 point. Dengan nilai konstanta sebesar 155,605.Kesimpulannya bahwa terdapat pengaruh positif yang tidak signifikan dan sangat lemah namun searah ataudapat dikatakan bila Kemampuan Membaca Al-Qur’an tinggi maka Hasil Belajar Pelajaran PAI akan tinggiwalaupun pengaruhnya sangat kecil.

Kata-kata kunci: Kemampuan Membaca Al-qur’an, Hasil Belajar, Pelajaran PAI.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hasil Belajar dalam pendidikan dapat diinterpretasikan sebagai sebuah hasil yang baik

dari sebuah usaha pembelajaran yang berorientasi kepada ilmu pengetahuan yang

relevansinya dengan intelektual, emosional, dan spiritual. Adanya isu aktual saat dilakukan

penelitian ini, bahwa ada beberapa siswa di sebuah sekolah yang melakukan sholat sambil

menari. Hal tersebut merupakan penyimpangan dalam sholat ataupun ajaran agama islam

(ibadah) yang lain di kalangan beberapa siswa, yang saat ini menjadi sorotan banyak pihak.

Peneliti berasumsi bahwa Hasil Belajar yang kurang baik pada pelajaran PAI dapat menjadi

indikasi penyebab kurangnya siswa dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama islam

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

71

dengan benar. Dengan harapan agar kasus tersebut di atas tidak terulang lagi, peneliti

menetapkan penelitian pada Hasil Belajar Pelajaran PAI siswa kelas VIII pada SMP PGRI 35

Serpong.

Dari contoh kasus di atas peneliti terdorong untuk melakukan penelitian seputar Hasil

Belajar Pelajaran PAI kelas VIII di SMP PGRI 35 Serpong, yang kaitannya dengan salah satu

tolak ukur Hasil Belajar Pelajaran PAI, yaitu mengaji atau dapat disebut juga sebagai

Kemampuan Membaca Al-Qur’an. Karena di kota tempat kami tinggal yaitu Tangerang

Selatan, kami mendapatkan mata pelajaran muatan lokal wajib baru yaitu BTQ (Baca Tulis

Al-Qur’an), muatan lokal ini mungkin belum banyak diterapkan di daerah lain sebagai

muatan lokal wajib. Maka dari itu perhatian yang besar dari pemerintah daerah terhadap

materi baca tulis Al-Qur’an membuat peneliti optimis melakukan penelitian seputar

Kemampuan Membaca Al-Qur’an yang berkaitan dengan Hasil Belajar Pelajaran PAI.

Kemampuan Membaca Al-Qur’an dapat diinterpretasikan sebagai sebuah kepandaian

seseorang dalam menguasai bacaan Al-Qur’an dengan menerapkan hukum-hukum bacaan

ilmu tajwid sebagai landasan bacaan secara benar. Bila kita mengacu pada Pendidikan Agama

Islam maka tidak akan lepas salah satunya dari belajar Al-Qur’an. Siapapun yang ingin

memperdalam dan memperbaiki pendidikan islam maka minimal ia harus mengenal Al-

Qur’an.

Peneliti melakukan penelitian seputar Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa SMP

PGRI 35 Serpong kelas VIII, hal ini tentu sangat menarik, demi mengetahui sejauh mana

urgensi kemampuan Membaca Al-Qur’an bila dihadapkan pada sebuah Hasil Belajar mata

pelajaran PAI, dikarenakan dalam pelajaran PAI substansinya mengandung ayat-ayat Al-

Qur’an sebagai dalil, oleh sebab itu dapat dihubungkan dengan materi pembahasan saat itu.

Sehingga Kemampuan Membaca Al-Qur’an adalah hal yang sangat substansial.

Dari gambaran tersebut peneliti mengadakan penelitian dengan mengangkat tema

Kemampuan Membaca Al-Qur’an yang erat kaitannya dengan Hasil Belajar seorang siswa,

dengan fokus penelitian “Pengaruh Kemampuan Membaca Al-Qur’an Terhadap Hasil

Belajar Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Studi Kasus Siswa Kelas VIII SMP

PGRI 35 Serpong Tahun Pelajaran 2013/2014“

Identifikasi Masalah

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

72

Berdasarkan uraian di atas untuk identifikasi masalah yang lebih rinci dan terarah

maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Hasil Belajar Pelajaran PAI dapat didukung dari Kemampuan Membaca Al-Qur’an, namun

dewasa ini banyak siswa yang masih belum memiliki Kemampuan Membaca Al-Qur’an

secara maksimal dengan bacaan yang benar sehingga jika dihubungkan dengan Hasil

Belajar Pelajaran PAI juga kurang maksimal.

2. Kebiasaan yang baik di rumah akan berimbas pada Hasil Belajar yang baik di Sekolah,

sebagaimana Kemampuan Membaca Al-Qur’an sangat bergantung dari kebiasaan mengaji

di rumah, namun kebiasaan mengaji di rumah belum menjadi tradisi seluruh siswa

sehingga pihak Sekolah tidak bisa menjamin siswanya dapat menguasai bacaan Al-Qur’an

secara keseluruhan, hal ini tentunya akan menjadikan Hasil Belajar Pelajaran PAI tiap

siswa berbeda berdasarkan kebiasaan siswa tersebut mengaji di rumah.

3. Kemampuan Membaca Al-Qur’an memungkinkan dapat dijadikan tolak ukur untuk Hasil

Belajar Pelajaran PAI, tetapi dewasa ini banyak Hasil Belajar Pelajaran PAI tidak

dibarengi dengan Kemampuan Membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, maka yang

terjadi Kemampuan Membaca Al-Qur’an belum menjadi tolak ukur dalam mempengaruhi

Hasil Belajar Pelajaran PAI yang baik, karena ada beberapa siswa mendapatkan hasil yang

bagus walaupun belum mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.

Pembatasan Masalah

Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian

dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah

diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, di mana akan

dilakukan penelitian, dengan rincian sebagai berikut:

1. Pengaruh Kemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap Hasil Belajar Pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI).

2. Ruang lingkup penelitian kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong pada Semester Genap Tahun

Pelajaran 2013/2014.

Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas maka peneliti melakukan penelitian dengan rumusan

sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh positif Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X)

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

73

terhadap Hasil Belajar Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) (Y) siswa kelas VIII SMP

PGRI 35 Serpong pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014?.

Dari rumusan tersebut, akan diketahui seberapa besar pengaruh positif variabel X terhadap

variabel Y.

Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas maka peneliti memiliki tujuan penelitian yaitu:

Menjelaskan adanya pengaruh positif Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) terhadap Hasil

Belajar Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) (Y) siswa kelas VIII SMP PGRI 35

Serpong pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.

Dari tujuan tersebut akan dilakukan evaluasi besaran pengaruh positif variabel X

terhadap variabel Y.

Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa kegunaan atau manfaat yang di harapkan dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat teoritis bagi peneliti dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dengan teori

seputar Kemampuan Membaca Al-Qur’an dan Hasil Belajar Pelajaran PAI yang dapat

dibuktikan secara akademik.

2. Manfaat praktis atau pragmatis bagi peneliti yaitu dapat menyelesaikan dan mengantisipasi

masalah di masyarakat seputar Kemampuan Membaca Al-Qur’an dan Hasil Belajar

Pelajaran PAI saat melakukan praktek langsung.

Kajian Pustaka dan Tinjauan Teori

1. Hasil Belajar Pelajaran PAI

a. Pengertian Hasil Belajar Pelajaran PAI

Hasil Belajar biasa disebut dengan Prestasi Belajar jadi secara tidak langsung

pengertian dan segala sesuatunya sama dengan Prestasi Belajar.

Adapun pengertian Prestasi Belajar sebagai berikut: Secara etimologis, prestasi

berasal dari bahasa Belanda, Prestatie, yang kemudian diserap ke dalam bahasa

Indonesia dan bermakna, menurut A.M. Sadirman (1990:50) “hasil yang telah dicapai

dari yang telah ditetapkan”, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prestasi

adalah “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan

sebagainya),”(Depdikbud, 1990: 700). sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia

kontemporer, prestasi adalah “hasil yang diperoleh dari sesuatu yang dilakukan, dan

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

74

sebagainya”( Peter Salim dan Yenny Salim, 1991:1190). Dari beberapa pengertian di

atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu

perbuatan yang kita lakukan atau kerjakan.

Menurut Slameto (1991: 78), dalam buku Proses Belajar Mengajar dalam Sistem

Kredit Semester bahwa belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”

Adapun belajar merupakan sebuah konsep abstrak yang melibatkan banyak

perilaku manusia, seperti membaca buku, menghapal rumus, atau mengamati gejala-

gejala alam. Dalam KBBI, belajar diartikan sebagai “berusaha memperoleh kepandaian

atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman,”

(Depdikbud, 1990: 13). Muhammad Ali (tt: 31) mendefinisikan belajar sebagai

“berusaha, berlatih, untuk mendapatkan pengetahuan”. Sedangkan dalam Ensiklopedi

Bahasa Indonesia belajar diartikan sebagai perubahan yang terjadi pada tingkah laku

potensial yang secara relatif tetap dianggap sebagai hasil pengamatan dan latihan,

(Hassan Shadily (ed.), 1980: 434).

Kata majemuk Prestasi Belajar bisa dipahami sebagai “hasil dari suatu usaha,

kemampuan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal di bidang

pendidikan.”(Etty Sopyatiningrum, 2001).

Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2013: 5) dalam bukunya Teori Belajar Dan

Pembelajaran Di Sekolah Dasar mengatakan bahwa “Hasil Belajar yaitu perubahan –

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.” Ia juga mengatakan “ secara

sederhana yang di maksud dengan Hasil Belajar siswa adalah kemampuan yang

diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”

Adapun pelajaran PAI merupakan pelajaran pendidikan agama islam yang

berada di sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah

atas. Pelajaran PAI biasanya pelajaran yang banyak mempelajari tentang hal-hal yang

berkaitan dengan pokok pendidikan dan pengajaran agama islam yaitu agama yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., seperti Fikih, Aqidah Akhlaq, Al-Qur’an

Hadits, Bahasa Arab, dan lain-lain.

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

75

Dalam karya Ridjaluddin (2008: 54-55) yaitu buku Filsafat Pendidikan Islam, yang

dikutip dari Sayed Muhammad Al-Naquib Al-Alatas mengatakan pengertian

pendidikan Islam ialah dari istilah tarbiyah mempunyai beberapa bentuk dan makna

dengan kata-kata ar-rabb, rabbayani, dan nurrabi. Adapun kata ar-rabb diartikan

sebagai pendidik dan memelihara dan yang menguasai dan memelihara, sedangkan kata

rabbayani diartikan sebagai rahmat, yakni ampunan dan kasih sayang, dan untuk kata

nurabbi lebih cenderung kepada mendidik dalam arti yang sederhana, yaitu

membesarkan tanpa pasti mencakup penamaan terhadap istilah tarbiyah yang berarti

membawa sesuatu kepada keadaan kelengkapan secara berangsur lebih mengacu kepada

kondisi fisik dan material dari pada kondisi rasional dan intelektual.

Berdasarkan definisi di atas maka Hasil Belajar Pelajaran PAI dapat disimpulkan

sebagai hasil yang telah dicapai dari sebuah proses usaha yang dilakukan oleh individu

dalam memperoleh ilmu pengetahuan atau perubahan tingkah laku pada pelajaran

pendidikan agama islam yang berkaitan dengan pokok pendidikan dan pengajaran

islam.

b. Macam-Macam Hasil Belajar

Dalam buku karya Ahmad Susanto (2013: 6) yaitu Teori Belajar Dan

Pembelajaran Di Sekolah Dasar dikatakan bahwa macam-macam Hasil Belajar

meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor),

dan sikap siswa (aspek afektif).

Dari ketiga macam aspek Hasil Belajar tersebut peneliti akan fokuskan pada Hasil

Belajar dari segi pemahaman konsep (aspek kognitif), yang mana menurut Bloom yang

dikutip oleh Ahmad susanto mengatakan bahwa pemahaman diartikan sebagai

kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman

menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan

memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa

dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami atau yang

ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

Adapun menurut Stephen B. Klein (1991: 304). dalam buku Learning Principles

And Applications mengatakan ada dua teori utama pembelajaran konsep, satu tampilan

berasumsi bahwa belajar konsep merupakan proses asosiatif, yang lain, bahwa belajar

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

76

konsep merupakan kognitif. Menurut Clark Hull yang dikutip dalam buku tersebut

mengatakan Teori asosiatif, membayangkan belajar konsep sebagai bentuk

pembelajaran diskriminasi. Dalam pandangannya, konsep memiliki kedua atribut yang

relevan dan tidak relevan, pada setiap percobaan penelitian konsep-learning, subjek

menentukan apakah objek atau kejadian yang ditampilkan adalah karakteristik konsep.

Adapun menurut Bruner, Goodnow dan Austin yang dikutip dalam buku tersebut Proses

kognitif dalam pembelajaran konsep, konsep dipelajari dengan menguji hipotesis

tentang solusi yang tepat. Jika hipotesis pertama kali dibentuk benar, individu telah

belajar konsep, namun, jika hipotesis tidak benar, hipotesis lain akan dibuat dan diuji,

pengujian hipotesis akan berlanjut sampai solusi yang tepat ditemukan.

Menurut Dorothy J. Skeel yang dikutip oleh Ahmad Susanto mengatakan konsep

merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan atau suatu

pengertian. Sedangkan menurut James G Womack mengatakan konsep didefinisikan

sebagai kata atau ungkapan yang berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat

yang melekat.

Untuk mengukur Hasil Belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru dapat

melakukan evaluasi produk. Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan

berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep

adalah kemampuan siswa dalam memahami dan mengerti apa yang tergambar dalam

pikiran dapat berupa gagasan atau makna dari apa yang ia lihat, ia dengar, ia amati dan

ia rasakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa Hasil Belajar yang dimaksud kali ini adalah

hasil dari kemampuan siswa dalam memahami sebuah pelajaran yang dilihat, didengar,

diamati dan dirasakan secara langsung yang didapatkan melalui tes lisan maupun

tertulis.

Dari semua pemaparan di atas diketahui bahwa Hasil Belajar Pelajaran PAI yang

dimaksud kali ini merupakan hasil yang telah dicapai dari sebuah proses usaha yang

dilakukan oleh individu dengan melihat, mendengar, mengamati, dan merasakan secara

langsung dalam memahami dan memperoleh ilmu pengetahuan atau perubahan tingkah laku

pada pelajaran pendidikan agama islam yang berkaitan dengan pokok pendidikan dan

pengajaran islam yang dapat dilakukan dengan test lisan maupun tulisan.

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

77

2. Kemampuan Membaca Al-Qur’an

a. Pengertian Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Depdiknas, 2007: 707) “kemampuan

berasal dari kata ‘mampu’ yang berarti kuasa, (bisa, sanggup) melakukan sesuatu.

Sedangkan kemampuan itu sendiri menurut KBBI berarti kesanggupan, kecakapan, dan

kekuatan, kekayaan.

Adapun pengertian membaca menurut KBBI berasal dari kata ‘baca’ yang berarti

melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam

hati), bisa juga berarti mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, mengucapkan,

mengetahui, meramalkan, memperhitungkan dan memahami.

Membaca adalah suatu proses (dengan tujuan tertentu) pengenalan, penafsiran, dan

menilai gagasan yang berkenaan dengan bobot mental atau kesadaran total seorang

pembaca, (Henry Guntur Tarigan: 1991: 42) . Sedangkan dalam bukunya yang lain

Henry G. T. (1987: 7) mengatakan membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh

penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

Adapun yang perlu diperhatikan dalam pelajaran membaca ini adalah:

1) Teknik membaca, misalnya: Intonasi, pemisahan kelompok kata dan tanda-tanda

lainnya.

2) Mengerti akan maksud kata, ungkapan kata majemuk, pribahasa, dan lain-lain.

3) Mengerti akan struktur kalimat dan kelompok kata, (Henry Guntur Tarigan: 1991: 42).

Kemampuan membaca kalimat meliputi beberapa unsur yang secara sistematis

sebagai berikut: memahami simbol-simbol tertulis (bagi pemula), memahami sistem

tulisan, memahami perbedaan bentuk baik awal, di tengah dan di akhir, menguasai tanda

baca.

Ada dua jenis pelajaran membaca yang dapat dibedakan yaitu pertama Pelajaran

membaca untuk permulaan, kedua Pelajaran membaca lanjut (membaca dengan akal

pikiran, membaca sebenarnya), (Noor Bari, 1987: 33).

Menurut H.G Tarigan (1991: 11-12), keterangan keterampilan membaca dibedakan

menjadi 2 aspek yaitu:

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

78

1) Ketrampilan membaca yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap

berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup:

a) Pengenalan bentuk huruf.

b) Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klause, kalimat,

dan lain-lain)

c) Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan

menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”)

d) Kecepatan membaca bertaraf lambat

2) Ketrampilan membaca yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat

dianggap berada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup:

a) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal)

b) Memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang

relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).

c) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk).

d) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.

Adapun Al-Qur’an berbicara tentang pokok-pokok ajaran tentang tuhan, rasul,

kejadian dan sikap manusia, alam jagat raya, akhirat, akal dan nafsu, ilmu pengetahuan,

amar ma’ruf nahi munkar, pembinaan generasi muda, kerukunan hidup antar umat

beragama, pembinaan masyarakat dan penegakan disiplin. (Abuddin Nata, 2010: 1-2).

Menurut Subhi As-Shalih (2011: 3) “Al-Qur’an memberikan pengertian bahwa

wahyu itu tersimpan di dalam dada manusia mengingat nama Al-Qur’an sendiri berasal

dari kata qira’ah (bacaan) dan di dalam kata qiraah terkandung makna agar selalu

diingat”. Adapun menurut Murtadha Muthahhari (2011: 3) “Al-Qur’an merupakan

sebuah kitab yang tidak memiliki bab dan jilid. Tetapi pembagiannya dalam bentuk

berbagai surah.”

Sedangkan menurut Masran Ali dan Sri Nurhayati (2006: 2), Al-Qur’an adalah

kitab suci bagi umat islam dan petunjuk hidup bagi seluruh manusia. Setiap orang islam

wajib membaca dan mempelajarinya. Al-Qur’an diturunkan Allah dalam bahasa Arab.

Menurut Mahfan (2005: 5) bahwa “Al-Qur’an merupakan pedoman hidup umat

islam, mempelajarinya merupakan kewajiban yang tidak ditawar-tawar lagi. Demikian

pula dengan membacanya, membaca Al-Qur’an tidak sama dengan membaca teks Arab

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

79

pada umumnya, namun ada kaidah dan aturan tersendiri. Kaidah dan aturan membaca

Al-Qur’an dipelajari dalam ilmu tajwid.”. Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang

diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat

Jibril, yang merupakan mukjizat, yang diriwayatkan secara mutawatir, yang ditulis di

mushaf, dan membacanya adalah ibadah, (Ahmad Syarifuddin, 2004: 16). Untuk itu agar

Al-Qur’an selalu diingat bacaan dan hafalan Al-Qur’an harus dilakukan terus-menerus.

Sebab kekalnya Al-Qur’an merupakan salah satu keistimewaan tersendiri, (Syeikh

Muhammad Al-ghozali, 1997: 28)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disintesiskan bahwa pengertian

Kemampuan Membaca Al-Qur’an adalah kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam

melafalkan atau mengucapkan serta memahami ayat-ayat Allah yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup kaum muslim agar selalu diingat

dengan mentajwidkan huruf-hurufnya.

b. Pokok Bahasan Al-Qur’an

Pembicaraan Al-Qur’an berkisar pada tiga hal yang harus dipenuhi oleh kaum

mukminin dan para pembacanya yaitu: pertama, Al-Qur’an menyeru kepada aqidah

yang benar, yaitu beriman kepada Allah SWT. Secara benar berdasarkan fondasi yang

lurus. Kedua, menyerukan ibadah yang shohih serta penegakan syiar-syiar islam.

Ketiga, berisi manhaj hidup yang menyeluruh dan sempurna untuk diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, (Amru Khalid, 2011: 3).

c. Faktor-Faktor Pendukung Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Adapun faktor pendukung Kemampuan Membaca Al-Qur’an adalah kesadaran

guru Al-Qur’an yang tinggi ketika mengajar, motivasi dari orang tua, sarana dan

prasarana, (As’adiyah, 2008). Faktor lain pendukung Kemampuan Membaca Al-Qur’an

dan merupakan faktor pendukung utama dalam membaca Al-Qur’an adalah Ilmu

Tajwid yaitu ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,

sehingga sempurna maknanya, (Mahfan, 2005: 5). Menurut Siti Sofiatun (t.th.: 13)

bahwa ”membaca Al-Qur’an harus sesuai dengan makhraj dan harokat agar

membacanya baik fasih dan benar”

d. Adab-Adab Membaca Al-Qur’an

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

80

Adapun Adab membaca Al-Qur’an menurut kitab Al-Qur’an terbitan Bintang

Indonesia ialah: Pertama membaca Al-Qur’an harus dalam keadaan bersih badan

(Wudlu), pakaian (menutup aurat), dan tempat. Kedua membersihkan mulut sebelum

membaca Al-Qur’an. Ketiga menghadap qiblat saat membaca. Keempat membaca

ta’awudz saat mulai membaca. Kelima membaca basmalah pada tiap-tiap permulaan

surah kecuali surah At-taubah. Keenam khusyu’ dan penuh perhatian ketika membaca.

Ketujuh memerdukan suara ketika membaca. Kedelapan membaca Al-Qur’an dengan

perlahan-lahan. Kesembilan memperhatikan kaidah-kaidah tajwid, terutama bacaan

panjang atau pendek (tartil). Kesepuluh menghentikan bacaan untuk berdoa ketika

membaca/menemukan ayat-ayat rahmat dan azab. Kesebelas berusaha untuk memahami

arti dan makna dari setiap ayat yang dibaca. Kedua Belas melakukan sujud tilawah

ketika membaca ayat-ayat sajdah. Ketiga Belas membaca Al-Qur’an dengan suara yang

tidak terlalu keras dan pelan, (Yayasan Penyelenggara penterjemah/pentafsir Al-Qur’an,

2011: 9).

Dari semua pemaparan di atas disimpulkan bahwa Kemampuan Membaca Al-

Qur’an yang baik merupakan kesanggupan seseorang melafalkan atau mengucapkan serta

memahami ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman

hidup kaum muslim agar selalu diingat dengan mentajwidkan huruf-hurufnya serta

memperhatikan adab-adab membacanya dan juga hukum-hukum bacaannya.

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di SMP PGRI 35 Serpong Tangerang Selatan Banten

Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2014 hingga bulan Juli 2014.

B. Variabel Penelitian

Penelitian kali ini menggunakan dua macam variabel yaitu variabel independen dan

variabel dependen. Di antaranya: Kemampuan Membaca Al-Qur’an sebagai X

(independen) dan Hasil Belajar Pelajaran PAI sebagai Y (dependen)

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

81

C. Metode

Metode penelitian akademik ini adalah metode penelitian pendidikan melalui

pendekatan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini juga termasuk penelitian survey.

Penelitian ini merupakan penelitian survei analitis (analytical survey).

D. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi target kali ini seluruh siswa SMP PGRI 35 Serpong, namun populasi

terjangkaunya siswa kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong.

Berhubung variabel yang akan dijadikan penelitian seputar topik membaca Al-Qur’an

dan pelajaran PAI, maka yang akan dijadikan populasi pada penelitian kali ini adalah

siswa kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong khusus yang beragama islam atau biasa disebut

muslim, adapun perincian populasi tersebut dapat diperhatikan dari tabel data siswa

kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong sebagai berikut:

Tabel -1Populasi Penelitian

Kelas Jumlah Non

Muslim

Muslim

VIII.1. 44 8 36

VIII.2 42 12 30

VIII.3 43 7 36

VIII.4 42 10 32

VIII.5 44 8 36

Total 215 45 170

Dari tabel tersebut di atas diketahui bahwa siswa muslim yang akan dijadikan

populasi pada penelitian kali ini sebanyak 170 orang.

2. Sampel

Berkaitan dengan populasi dan sampel maka perlu diadakannya teknik

sampling. Penelitian kali ini akan menggunakan teknik sampling berupa probability

sampling.

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

82

Adapun dari probability sampling tersebut peneliti akan memilih

menggunakan simple random sampling sebagai acuan pengambilan sampel.

Peneliti juga akan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi

tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%,

5%, dan 10%.

Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang di ketahui jumlahnya

adalah sebagai berikut:

Namun untuk memudahkan penelitian, maka peneliti akan mengambil sampel

dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang

tersedia dari rumus tersebut dengan taraf kesalahan sebesar 1%. Berhubung populasi

penelitian ini sebanyak 170 orang maka peneliti akan mengambil data dari tabel

tersebut yaitu populasi (N) sebanyak 170 orang dengan taraf kesalahan terkecil yaitu

1% maka didapat sampel sebanyak 135 orang. Peneliti beralasan semakin kecil taraf

kesalahannya maka semakin besar sampel yang digunakan sehingga akan semakin

besar pula tingkat kepercayaannya, yaitu bila menggunakan tingkat kesalahan 1%

maka tingkat kepercayaan 99%.

Dari teknik sampling di atas didapatkan penelitian ini akan menggunakan

sampel sebanyak 135 orang untuk diambil datanya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan pada penelitian kuantitatif kali ini dapat berupa test,

pedoman wawancara, pedoman observasi dan kuesioner. Dengan menggunakan beberapa

skala pengukuran. Sebelum menyusun instrumen kuesioner (angket) dan test tertulis

(kognitif) maka peneliti terlebih dahulu menyusun kisi-kisi sesuai variabel yang akan

diteliti.

Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan untuk variabel Kemampuan

Membaca Al-Qur’an (X) berupa kuesioner dengan menggunakan skala Guttman. Skala

dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”;”pernah-

tidak pernah”;”positif-negatif”dan lain-lain. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam

S = λ2. N. P. Qd2(N - 1)+ λ2. P. Q

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

83

bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Untuk kali ini peneliti

menggunakan instrumen dengan jawaban “benar-salah” dalam bentuk checklist dan akan

menghasilkan data interval dengan penskoran 1-0. Namun analisanya dilakukan seperti

pada skala likert. Dengan tabel penskoran sebagai berikut:

Tabel - 2Skor Variabel X Dengan Skala Guttman

JAWABAN PERNYATAAN

POSITIF

PERNYATAAN

NEGATIF

Benar 1 0

Salah 0 1

Dan untuk variabel Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) peneliti akan menggunakan

instrumen berupa test tertulis (kognitif) yang jawabannya pilihan ganda, antara a, b, c atau

d. Jika benar jawabannya maka mendapat skor 1 dan bagi yang salah mendapat skor 0,

dengan skala pengukuran menggunakan skala interval.

Sebagai instrumen pendukung peneliti juga menggunakan pedoman wawancara guna

mewawancarai kepala sekolah, guru PAI, wali kelas, dan bagian kurikulum. Peneliti juga

menggunakan instrumen pedoman observasi, untuk mengetahui apa yang terjadi di

lapangan.

Setelah instrumen kuesioner tersebut dibuat, maka peneliti melakukan uji validitas dan

uji reliabilitas terhadap butir pada instrumen tersebut, dengan melakukan uji coba

instrumen terhadap responden yang masih dalam satu populasi namun bukan sampel, jika

butir kuesioner tersebut dinyatakan valid dan reliabel maka peneliti dapat menggunakan

instrumen yang valid dan reliabel tersebut untuk pengambilan data terhadap sampel yang

telah ditentukan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dan

sangat berkaitan erat dengan instrumen penelitian yang digunakan sebagai sumber data

primer untuk mengetahui Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Angket (kuesioner),

sedangkan Hasil Belajar Pelajaran PAI dengan test tertulis (kognitif), adapun untuk

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

84

mengetahui data pendukung sebagai sumber sekunder mengenai sekolah melalui

observasi dan wawancara serta studi dokumenter. Berikut penjelasan teknisnya :

1. Sumber primer

Data diambil dari angket yang dibagikan secara keseluruhan kepada seluruh

responden (Siswa kelas VIII SMP PGRI 35) yang telah ditentukan kemudian

dikumpulkan kembali dan diberi penilaian kemudian dilakukan penelitian terhadap hasil

angket.

Adapun untuk variabel Hasil Belajar Pelajaran PAI menggunakan test tertulis

(kognitif) yang memuat soal/pertanyaan seputar pelajaran PAI kelas VIII dengan

jawaban pilihan ganda a, b, c atau d. Proses pengumpulan datanya sama dengan angket

sebelumnya.

2. Sumber Sekunder

Sebagai penyeimbang data, peneliti pun melakukan observasi terhadap sekolah

dan juga prilaku anak ketika praktek yang berhubungan dengan pelajaran PAI atau

praktek ibadah. Observasi dilakukan untuk melengkapi data tentang SMP PGRI 35

Serpong dan juga untuk melengkapi data tentang hasil belajar nyata berupa praktek dari

pelajaran PAI, dengan harapan penelitian akan berhasil lebih sempurna yaitu dengan

mengamati bagaimana perilaku mereka ketika belajar mata pelajaran PAI di sekolah.

Masih sebagai penyeimbang data, peneliti melakukan wawancara terstruktur yaitu

digunakan sebagai pengumpulan data bila peneliti telah mengetahui informasi apa yang

akan di peroleh terhadap kepala sekolah, bagian kurikulum, guru mata pelajaran PAI,

dan juga melakukan wawancara ke wali kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong.

Selain pengumpulan angket dan wawancara peneliti juga melakukan

pengumpulan data lain berupa dokumen hasil ulangan harian dan juga nilai asli ujian

tengah semester serta nilai asli ujian akhir semester ganjil dan genap sebagai upaya

untuk membandingkan antara hasil angket dari peserta dengan kaitannya pada hasil

ujian sekolah. Selain itu juga data dokumen pendukung lain yang dapat membantu

proses penelitian seperti foto atau data jumlah siswa dan jadwal siswa di sekolah.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Sedangkan

ilmunya Statistika meliputi: koleksi data, presentasi data, analisis data, dan interpretasi

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

85

data. Dan statistik yang akan digunakan oleh peneliti kali ini adalah statistik deskriptif dan

statistik inferensial.

Dalam statistik deskriptif peneliti menyajikan data secara deskriptif yang disertai

tabel baik tabel distibusi frekuensi relatif maupun tabel distribusi kumulatif, grafik dan

diagram agar data lebih mudah dipahami.

H. Hipotesis Statistik

1. Ho : Py = 0

Ha : Py > 0

Keterangan :

Py : Koefisien Pengaruh Kemampuan Membaca Al-qur’an (X) terhadap Hasil Belajar

Pelajaran PAI (Y)

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Prasyarat Analisis Data

Dalam uji prasyarat analisis ini merupakan uji normalitas data yang merupakan

persyaratan data sebelum dianalisis. Kali ini peneliti melakukan uji prasyarat analisis

menggunakan program komputer berupa SPSS 11,5 for windows yang didalamnya

terkandung rumus-rumus statistik secara otomatis. Adapun pengujiannya yaitu melakukan

uji linieritas, uji normalitas melalui uji kolmogorof smirnov (KZ), dan uji

heteroskedastisitas. Dengan rincian sebagai berikut:

1. Uji Linieritas Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) dengan Hasil Belajar

Pelajaran PAI (Y)

Tabel – 3

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Hasil Belajar

Pelajaran

PAI *

Kemampuan

Between

Groups

(Combined)

67221.20

926

2585.43

1.931 .565

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

86

ANOVA Table X dan Y

Uji Linieritasnya sebagai berikut:

H0 = ỷ = β0 + β1. X1 (linier)

H1 = ỷ ≠ β0 + β1. X1 (tidak linier)

Dengan memperhatikan tabel di atas diketahui bahwa pada deviation from linearity,

diperoleh nilai P (sig.) sebesar 0,585, yang berarti bila dibandingkan dengan α = 5%

maka nilai P > α = 5% maka terima H0. Artinya hubungan Kemampuan Membaca Al-

qur’an (X1) dengan Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) berbentuk linier.

Hasil Belajar Pelajaran PAI

Kemampuan Membaca Al-Qur'an

3002001000

300

200

100

0

Observed

Linear

Membaca Al-

Qur'an

Linearity3747.245 1

3747.24

51.350 .248

Deviation

from

Linearity

63473.96

425

2538.95

9.915 .585

Within Groups 299786.7

91108

2775.80

4

Total 367008.0

00134

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

87

Gambar -1

Kurva Linier X1 dan Y

Dari gambar kurva tersebut dapat disimpulkan kesamaan garis linier-linier, kurva di

atas menunjukkan linier atau bahwa hubungan antara Kemampuan Membaca Al-

Qur’an (X) dengan Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) berbentuk linier.

2. Uji Normalitas (Uji Kolmogorov Smirnov)

Uji Normaliatas dan Galat Taksiran Regresi Y atas X

Tabel – 4One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Y atas X

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Uji Normalitasnya sebagai berikut:

H0 = Galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi normal

H1 = Galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi tidak normal maka terima H0

Dengan memperhatikan tabel di atas diketahui Asymp, sig. (2-tailed), dengan

nilai P sebesar 0,187 yang berarti bila dibandingkan dengan α = 5% maka nilai P

> α = 5%, maka terima H0. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Galat

taksiran regresi Y atas X berdistribusi normal.

3. Uji Heteroskedastisitas

Galat taksiran

regresi Y atas X

N 135

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation 52.06631500

Most Extreme

Differences

Absolute .094

Positive .075

Negative -.094

Kolmogorov-Smirnov Z 1.089

Asymp. Sig. (2-tailed) .187

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

88

a. Uji Heteroskedastisitas Kemampuan Membaca Al-

Qur’an (X1) dengan Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y)

Tabel – 5

Residuals Statistics(a) X dengan Y

Minimu

m

Maximu

m Mean

Std.

Deviation N

Predicted Value 162.54 177.01 171.00 5.288 135

Std. Predicted Value -1.600 1.137 .000 1.000 135

Standard Error of

Predicted Value4.538 8.508 6.291 .948 135

Adjusted Predicted

Value161.44 179.02 171.02 5.349 135

Residual -129.50 76.18 .00 52.066 135

Std. Residual -2.478 1.458 .000 .996 135

Stud. Residual -2.497 1.467 .000 1.004 135

Deleted Residual -131.53 77.11 -.02 52.878 135

Stud. Deleted

Residual-2.548 1.473 -.003 1.011 135

Mahal. Distance .018 2.559 .993 .589 135

Cook's Distance .000 .060 .008 .011 135

Centered Leverage

Value.000 .019 .007 .004 135

a Dependent Variable: Hasil Belajar Pelajaran PAI

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

89

Scatterplot

Dependent Variable: Hasil Belajar Pelajaran PAI

Regression Standardized Predicted Value

1.51.0.50.0-.5-1.0-1.5-2.0

Regr

essio

n St

uden

tized

Res

idua

l

2

1

0

-1

-2

-3

Gambar 4.9

Grafik Plot X1 dengan Y

Dari gambar grafik di atas dapat dilihat tidak ada pola dan menyebar, titik-titik dari

plot menyebar sembarang atau tidak beraturan, tidak membentuk pola tertentu serta

berada di atas dan di bawah sumbu y = 0. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas atau dapat dikatakan varians regresi Hasil Belajar Pelajaran PAI

(Y) atas Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) bersifat homogen (karena titik tidak

beraturan).

B. Uji Hipotesis

Pengaruh Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI

(Y)

Hipotesis yang akan di uji adalah dengan rumusan sebagai berikut:

H0 = Py1 = 0

H1 = Py1 > 0

Rumusan hipotesis pertama (H0) adalah tidak terdapat pengaruh positif Kemampuan

Membaca Al-Qur’an (X) terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y). Sedangkan

rumusan hipotesis kedua (H1) adalah terdapat pengaruh positif Kemampuan Membaca

Al-Qur’an (X) terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y).

a. Uji Korelasi

Tabel – 6

Correlations X dengan Y

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

90

Kemampuan MembacaAl-Qur'an

HasilBelajar

PelajaranPAI

Kemampuan

Membaca Al-

Qur'an

Pearson

Correlation1 .101

Sig. (1-tailed) . .122

N 135 135

Hasil Belajar

Pelajaran PAI

Pearson

Correlation.101 1

Sig. (1-tailed) .122 .

N 135 135

Uji korelasinya sebagai berikut:

H0 = Py1 = 0

H1 = Py1 > 0

Dengan memperhatikan tabel di atas diketahui nilai Ry1 sebesar 0,101 dan nilai

P sebesar 0,122 (Sig. 1- tailed), setelah dibandingkan dengan α = 5% ternyata nilai

P > α = 5% maka tolak H0. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan menurut

pedoman interpretasi koefisien korelasi Guilford bahwa terdapat pengaruh positif

yang sangat rendah dan tidak signifikan namun searah pada Kemampuan Membaca

Al-Qur’an (X) terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y).

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel – 7

Model Summary(b) X dengan Y

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 .101(a) .010 .003 52.262

a Predictors: (Constant), Kemampuan Membaca Al-Qur'an

b Dependent Variable: Hasil Belajar Pelajaran PAI

Bila memperhatikan tabel tersebut maka diketahui nilai R sebesar 0,101 dan

diperoleh nilai R square sebesar 0,010. Hal tersebut berarti bahwa nilai R2 atau

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

91

dikatakan juga nilai koefisien determinasi sebesar 0,010. Dari nilai tersebut dapat

disimpulkan bahwa Kontribusi/sumbangan Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X1)

terhadap peningkatan Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) adalah sebesar 1 %,

sedangkan sisanya 99 % karena faktor lainnya (yang tidak diteliti).

c. Uji Koefisien Korelasi Anova atau Uji F

Tabel – 8

ANOVA(b) X dengan Y

a Predictors: (Constant), Kemampuan Membaca Al-Qur'an

b Dependent Variable: Hasil Belajar Pelajaran PAI

Uji koefisien korelasinya adalah sebagai berikut:H0 = Pxy = 0

H1 = Pxy ≠ 0

Dengan memperhatikan tabel di atas maka diketahui nilai P sebesar 0,244 untuk sig. 2

tailed yang berarti nilai P akan menjadi 0,122 untuk sig. 1 tailed. Bila dibandingkan dengan α

= 5%, ternyata nilai P > α = 5% maka tolak H0. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh positif namun tidak signifikan pada Kemampuan Membaca Al-

Qur’an (X) terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y).

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regressio

n3747.245 1 3747.245 1.372 .244(a)

Residual 363260.75

5133 2731.284

Total 367008.00

0134

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

92

d. Uji Persamaan Regresi

Tabel – 4.26

Coefficients(a) X1 dengan Y

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 155.605 13.892 11.201 .000

Kemampua

n Membaca

Al-Qur'an

.086 .073 .101 1.171 .244

a Dependent Variable: Hasil Belajar Pelajaran PAI

Persamaan regresi (model regresi) sebagai berikut:

ỷ = β0 + β1 . X (Y dugaan)

ỷ= 155,605 + 0,086 . X

Dengan memperhatikan tabel di atas diketahui bahwa nilai β0 sebesar 155,605 dan β1

sebesar 0,86 maka persamaan regresinya sebagai berikut ỷ = 155,605 + 0,086 . X. Hal ini

berarti kenaikan satu point pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) akan meningkatkan

Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) sebesar 0,086 point. Dengan nilai konstanta sebesar 155,605.

Dari penjabaran uji hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

positif yang tidak signifikan dan sangat lemah namun searah atau dapat dikatakan bila

Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) tinggi maka Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) akan

tinggi walaupun pengaruhnya sangat kecil.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dari uji hipotesis, maka diperoleh kesimpulan hasil penelitian

sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang sangat rendah dan tidak signifikan namun searah

pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) terhadap Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) ditandai

dengan nilai korelasi diperoleh Ry1 sebesar 0,101 dan nilai P (sig. 1 tailed) sebesar 0,122 > α

= 5% maka tolak H0, dan nilai koefisien determinasi diperoleh R2 sebesar 0,010 yang berarti

kontribusi/sumbangan Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) terhadap peningkatan Hasil

Belajar Pelajaran PAI (Y) adalah sebesar 1 %, sedangkan sisanya 99 % karena faktor

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

93

lainnya (yang tidak diteliti), lalu untuk nilai koefisien korelasi anova diperoleh nilai P (sig. 2

tailed) sebesar 0,244 atau nilai P (sig. 1 tailed) sebesar 0,122 > α = 5% maka tolak H0, artinya

terdapat pengaruh positif namun tidak signifikan pada variabel X terhadap variabel Y,

kemudian memiliki persamaan regresi dengan persamaan ỷ= 155,605 + 0,086 . X yang

berarti kenaikan satu point pada Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X) akan meningkatkan

Hasil Belajar Pelajaran PAI (Y) sebesar 0,086 point dengan konstanta sebesar 155,605.

Artinya semakin tinggi nilai Kemampuan Membaca Al-Qur’an semakin tinggi pula nilai Hasil

Belajar Pelajaran PAI walaupun sangat lemah.

Implikasi hasil penelitian ini dimana Hasil Belajar Pelajaran PAI dapat ditingkatkan

melalui upaya-upaya sebagai berikut: upaya meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an.

Seseorang yang cakap atau mumpuni dalam membaca Al-Qur’an dapat mempelajari pelajaran

PAI lebih mudah dibandingkan mereka yang sama sekali tidak mengenal Al-Qur’an.

Kemampuan Membaca Al-Qur’an merupakan hak dasar seorang muslim oleh sebab itu sangat

dianjurkan sekali bagi seorang muslim untuk mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan

benar sesuai hukum bacaan tajwid. Untuk itu meningkatnya Kemampuan Membaca Al-

Qur’an dapat meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran PAI yang didalamnya terkandung ayat-

ayat Al-Qur’an yang digunakan sebagai dalil pada beberapa materi yang berkaitan langsung.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini saran-saran yang peneliti ajukan:

1. Bagi para siswa agar lebih memperhatikan lagi hukum bacaan Al-Qur’an atau ilmu tajwid

yang baik dan benar, serta lebih giat lagi dalam membaca Al-Qur’an di keseharian,

sehingga akan semakin terasah dan mumpuni dalam membaca Al-Qur’an, yang diharapkan

mampu meningkatkan hasil belajar disekolah khususnya pada pelajaran PAI dan tentu saja

hal tersebut sangat dianjurkan dalam agama islam.

2. Bagi para guru dan orang tua diharapkan secara rutin mendukung dan mengawasi serta

mengajarkan bacaan Al-Qur’an kepada siswa dan putra-putrinya, untuk lebih

meningkatkan kebiasaan dalam membaca Al-Qur’an setiap hari dan meningkatkan

Kemampuan Membaca Al-Qur’an serta senantiasa meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran

PAI.

3. Bagi para peneliti dan pihak-pihak yang terkait langsung dengan pembelajaran PAI,

diharapkan mampu menerapkan pola-pola aturan baku yang dapat membiasakan siswa

untuk membaca Al-Qur’an dan juga diharapkan untuk dilakukan penelitian lain seputar

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

94

faktor-faktor lain yang mempengaruhi Hasil Belajar Pelajaran PAI dengan skala populasi

yang lebih besar dari penelitian ini. Diharapkan pula agar mampu mengembangkan

penelitian seputar Hasil Belajar Pelajaran PAI dengan mengacu hal-hal yang telah di teliti

saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Al-ghozali, Syeikh Muhammad. (1997). Berdialog Dengan Al-Qur’an Memahami PesanKitab Suci Dalam Kehidupan Masa Kini. di terjemahkan oleh Masykur Hakim danUbaidillah, Bandung: Mizan.

Ali, Masran. dan Sri Nurhayati. (2006). Pendidikan Agama Islam Untuk SD Kelas II.Bandung: Inti Prima Aksara.

Ali, Muhammad. (t.th). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta:Pustaka Amani.Arikunto, Suharsimi. (1991). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.As’adiyah, (2008). Kemampuan MembacaAl-Qur’an Siswa-Siswi SMP IT Ikhsanul Fikri

Pabelan Kabupaten Magelang Yang Berasal Dari MI dan SD. Skripsi,Yogyakarta:Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

As-shalih, Subhi. (2011). Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, diterjemahkan oleh Tim PustakaFirdaus dari judul Mabahits Fi Ulumil Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Bari, Noor. (1987). Metodologi Pengajaran Berbahasa. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UINSunan Kalijaga.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional, (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

Khalid, Amru. (2011). Kunci memahami tujuan surat-suratAl-Qur’an yang diterjemakan olehKhozin Abu Faqih dari judul Khowathir Qur’aniyah Nazharat Fi Ahdafi SuwarilQur’an. Jakarta: Al-I’tishom.

Klein, Stephen B. (1991). Learning Principles And Applications, United States of America:McGraw-Hill.

Mahfan, (2005). Pelajaran Tajwid Praktis. Jakarta: Sandro Jaya.Morissan, (2012). et al., Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana.Muthahhari, Murtadha. (2011) Memahami Pelajaran Tematis Al-Qur’an, Tafsir Tematis

Tentang Pengetahuan, Akidah, Akhlak Dan Kehidupan Sehari-Hari, diterjemahkanoleh Muhammad Jawad Bafagih dari judul Asynaa’I baa qur’an. Jakarta: SadraInternational institute.

Nata, Abuddin. (2010). Tafsir Ayat-ayat pendidikan (Tafsir Al-ayat Al-tarbawiy). Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Nawawi, Imam. (2007). Shahih Riyadhush-Sholihin, di Takhrij oleh Muhammad NashiruddinAl-Albani, Jakarta: Pustaka Azzam.

Rijdaluddin. (2008). Filsafat Pendidikan Islam Konsep Manusia, Pendidikan Islam, DanMoral Islami, Jakarta: Pusat Kajian Islam FAI UHAMKA.

Salim, Peter. dan Yenny Salim. (1991).Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta:Modern English Press.

Sandjojo, Nidjo. (2011). Metode Analisis Jalur (Path Analysis) Dan Aplikasinya, Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.

ISSN : 2620-6692 Volume 01 Nomor 02 Tahun 2018

Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

95

Santoso, Singgih. (2014). Statistik Parametrik Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS, Jakarta:Elek Media Komputindo.

Sardiman A. M., (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: RajagrafindoPersada.

-------, (1990). Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Rajawali.Shadily, Hassan. (ed.) (1980). Ensiklopedi Bahasa Indonesia. Jakarta:Ichtiar Baru -Van

Hoeve.Slameto, (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta.-------, (1991). Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta:Bumi Aksara.Sopyatiningrum, Etty. (2001). “Pengaruh Umpan Balik Guru Terhadap Siswa dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar di SLTP Muhammadiyah 22 Pamulang”, JurnalPendidikan dan Kebudayaan. No. 30 Tahun ke-7 Juli.

Sudaryono. (2012). Statistika Probabilitas (Teori Dan Aplikasi), Yogyakarta: ANDI.Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R &

D. Bandung: Alfabeta.Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jakarta:

Kencana.

Syarifuddin, Ahmad. (2004). Mendidik Anak Mambaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an.Jakarta:Gema Insani.

Tarigan, Henry Guntur. (1991) Metodologi Pengajaran Bahasa 2. Bandung: Angkasa.-------. (1987). Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.Yayasan Penyelenggara penterjemah/pentafsir Al-Qur’an. (2011). Revisi Terjemah Oleh

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama RI, Alqur’an danTerjemahnya. Jakarta: Bintang Indonesia

Zakiyah Darajat. (1995). Metodik khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: bumi Aksara.