issn : 2620-6692 volume 04 no. 01 januari-juni 2021
TRANSCRIPT
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 17
SOSIALISASI PROGRAM STUDI DALAM MEWUJUDKAN
KESETARAAN LULUSAN PGMI DENGAN PGSD
DI STIT AL-HIKMAH TEBING TINGGI
Mulkan Hasibuan
Dosen Tetap STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi, Jalan, Gatot Subroto KM. 3 No. 3 Kota Tebing Tinggi,
E-mail: [email protected]
Abstrak. Latar belakang isu tentang kesetaraan alumni Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) selalu mencuat setiap kali rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) atau Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dibuka. Sebagian alumni PGMI merasa didiskriminasi
karena tidak diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi CASN formasi Guru Kelas SD yang notabene
diisi oleh alumni PGSD dengan alasan bidang ilmu tidak sesuai. Banyak daerah yang tidak mengakomodir
lulusan PGMI. Rumusan masalah bagaimana sosialisasi dan upaya Program Studi dalam Mewujudkan
Kesetaraan Lulusan PGMI dengan PGSD di STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian lapangan (field research) karena naturalisticpenelitian ini dilakukan pada
kondisi yang alamiah (natural setting). Dalam penelitian ini penulis menguraikan bagaimana sosialisasi
program studi dalam mewujudkan kesetaraan lulusan PGMI dan PGSD di STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi.
Penelitian ini bersifat kualitatif yakni sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati. Dalam hal ini penulis menguraikan
bagaimana sosialisasi program studi dalam mewujudkan kesetaraan lulusan PGMI dan PGSD di STIT Al-
Hikmah Tebing Tinggi. Hasil dan pembahasan Sosialisasi program studi PGMI merupakan program acara
tahunan, dimana setiap penerimaan CPNS ketua STIT Al-hikmah melakukan audiensi kepada Walikota,
Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Pendidikan Tebing Tinggi agar alumni STIT Al-hikmah Tebing Tinggi
diakomodir dalam penerimaan CPNS maupun sebagai tenaga honorer yang mengajar di SD, karna menurut
laporan alumni mereka terkendala dalam penerimaan CPNS dimana Formasi PGSD harus bisa juga
pelamarnya alumni PGMI. ketua prodi kami menyampaikan bahwasanya upaya kami menyampaikan
kepada lulusan kami yang ada di daerah-daerah bahwa lulusan PGMI STIT Al-hikmah Tebing Tinggi
menyampaikan kepada panitia penerimaan CPNS agar lulusan PGMI diakomodir dalam formasi guru SD.
Kata Kunci : Sosialisasi, Kesetaraan Lulusan, PGMI, PGSD
PENDAHULUAN
Sosialisasi menurut Nasution,
adalah proses membimbing individu ke
dunia sosial (sebagai warga masyarakat
yang dewasa). Menurut Ihromi
Sosialisasi adalah proses berikutnya
1yang memperkenalkan individu yang
telah disosialisasi ke dalam sektor baru
dari dunia objektif masyarakatnya.
1 S.Nasution, Sosiologi Pendidikan,
(Jakarta; Bumi Aksara,2004), hlm.126 2hromi. 2004. Bunga Rampai Sosiologi
Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
2Proses sosialisasi pada tahap ini
mengarah pada terwujudnya sikap
profesionalisme (dunia yang lebih
khusus) dan dalam hal ini yang menjadi
agen sosialisasi adalah lembaga
pendidikan, peer group, lembaga
pekerjaan, dan lingkungan yang lebih
luas dari keluarga. Proses resosialisasi
adalah pemberian suatu identitas diri
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 18
yang baru kepada seseorang, sedangkan
dalam proses desosialisasi seseorang
mengalami pencabutan identitas diri
yang lama.
Hambatan Sosialisasi Menurut
Nasution faktor yang menjadi
penghambat dalam sosialisasi, yaitu
Kesulitan dalam melakukan
komunikasi dalam berkomunikasi
terkadang kita mengalami kesulitan,
yang menyebabkan kesulitan
komunikasi, yaitu:
1. Kurangnya informasi atau
pengetahuan.
2. Tidak bisa menjelaskan mana
yang paling penting diantara
sejumlah hal yang
dikomunikasikan.
3. Tidak menyimak.
4. Tidak memahami kebutuhan
orang lain.
5. Kehilangan kesabaran,
membiarkan komunikasi
menjadi perdebatan.
6. Suasana hati yang buruk. 3
Istilah Program studi
berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia nomor 12 tahun 2012 adalah
kesatuan kegiatan pendidikan dan
pembelajaran yang memiliki kurikulum
3Nasution. 1999. Sosiologi Pendidikan.
(Jakarta: Bumi Aksara.), hlm 145
dan metode pembelajaran tertentu dalam
satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi dan/atau pendidikan
profesi, yang diselenggarakan oleh
sebuah lembaga pendidikan tinggi atau
perguruan tinggi.
Program Studi diselenggarakan
atas izin menteri (untuk saat ini, menteri
pendidikan dan kebudayaan) setelah
memenuhi persyaratan minimum
akreditasi, dan dikelola oleh suatu satuan
uni pengelola yang ditetapkan oleh
perguruan tinggi yang
menyelenggarakan
Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dan Undang–
Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, mensyaratkan
peningkatan kualifikasi guru SD/MI dari
lulusan DII menjadi minimal lulusan S1
atau DIV. Pemberlakuan kedua regulasi
tersebut berimplikasi pada
penyebarluasan Program S1 PGSD/S1
PGMI.
Program Studi Pendidikan Guru
Madarasah Ibtidaiyah (Prodi PGMI)
sebenarnya bukan merupakan Prodi baru
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel
Surabaya karena D II PGMI pada tahun
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 19
2000 sudah pernah berdiri hanya saja
eksistensinya tidak berlangsung lama
karena kurang tidak ada peminatnya, dan
baru kembali menerima mahasiswa pada
tahun akademik 2005/2006, akan tetapi,
seiring dengan munculnya regulasi baru
tentang pashing out program D II
(Diploma dua) dan harus segera menjadi
S1 (Strata Satu) maka setelah melakukan
proses pengurusan ijin penyelenggaran
Prodi PGMI ke Jakarta pada tahun 2007
tepatnya pada tanggal 10 Juli 2007
Dirjen Pendidikan Islam Depag RI
mengeluarkan Surat Keputusan Direktur
Jendral Pendidikan Islam nomor
Dj.I/257/2007 tentang Izin
Penyelenggaraan Program Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
jenjang strata satu (S1) pada Perguruan
Tinggi Agama Islam (PTAI) selama 2
(dua) tahun yang pada saat itu hanya
berjumlah 62 Prodi S1 PGMI pada
PTAIN maupun PTAIS seluruh
Indonesia yang terdiri dari 23 PTAIN
dan 39 PTAIS.
LAPIS-PGMI telah bekerja
sama dengan 7 (tujuh) PTAI (Perguruan
Tinggi Agama Islam) di Indonesia
dengan bentuk kemintraan dalam
konsorsium. Ketujuh anggota
4 http://ft.sunan-
ampel.ac.id/publikasi/artikel/216-studi-
orientasi-kurikulum-s-1-pgmi-fakultas-tarbiyah-
konsorsium tersebut adalah Prodi S1
PGMI dari IAIN Sunan Ampel
Surabaya, IAIN Mataram, Unisma
Malang, UIN Alauddin Makasar, UMI
Makasar, Stain Ponorogo dan Unmuh
Ponorogo. Setiap Prodi PGMI pada
Perguruan Tinggi tertentu juga bekerja
sama dengan MI (Madrasah Ibtidaiyah)
mitra yang total jumlah keseluruhannya
ada 81 MI Mitra yang tersebar di
Propinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara
Barat dan Sulawesi Selatan.4
Berbagai upaya telah dilakukan,
termasuk bagaimana penghapusan status
penyelenggaraan pendidikan melalui
jalur D2 dan D3 yang diganti menjadi
program Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiah (PGMI). Lahirnya PGMI juga
berarti pelunya didesain format
penyelenggaraan PGMI, sebagai
penguatan pendidikan yang
diperuntukkan bagi Pendidikan calon
guru Madrasah Ibtidaiyah, termasuk
dalam hal ini desain kurikulumnya
dalam konteks kurikuum nasional.
Kebijakan pendidikan yang dibarengi
dengan perubahan kurikulum telah
menjadi landasan epistemologi keilmuan
yang dikembangkan oleh PTAI se-
Indonesia akan sedikit berbeda dengan
iain-sunan-ampel-surabaya.html diakses pukul
23. 12 tgl 20 01 2021
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 20
kurikulum yang dikembangkan selama
ini, hal ini disebabkan karena kurikulum
PGMI seharusnya mengintegrasikan
kurikulum nasional dan kurikulum
PGMI itu sendiri dengan tawaran
sejumlah keunggulan yang
dikembangkan.
Tindak lanjut dari keputusan
tersebut, Menteri Pendidikan dan
Kabudayaan mengeluarkan Keputusan
nomor:0116/O/1991, tanggal 15 Maret
1991 tentang pengalihan SPG dan SGO
Negeri menjadi Program Pendidikan
Guru Sekolah dasar (PGSD) pada
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
dan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Negeri.
Keputusan ini ditindak lanjuti dengan
keputusan bersama Dirjen Dikti dan
Dirjen Dikdasmen tanggal 6 Juni 1991
masing-masing Nomor: 1825/D/T/1991
dan 3931/C/I/1991 tentang Perubahan
SPG/SGO yang diintegrasikan ke dalam
LPTK dalam rangka program DII PGSD.
Selanjutnya Dirjen Dikti mengeluarkan
Surat Keputusan nomor:
400b/DIKTI/Kep/1992, tanggal 20
Agustus 1992 tentang Pembentukan
Program Studi Pendidikan Guru Kelas
Sekolah Dasar pada 31 Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan
Negeri.
Setelah berakhirnya kegiatan
proyek Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan menetapkan kembali 30
Perguruan Tinggi Negeri dan 6 (enam)
Perguruan tinggi Swasta sebagai
penyelenggara Program DII PGSD,
dengan Surat Keputusan Nomor:
011/O/2000.
Berdasarkan Keputusam Menteri
Pendidikan dan kebudayaan Nomor;
011/O/2000 PGSD FKIP Unlam adalah
salah satu perguruan tinggi dari 36
proguruan tinggi seluruh Indonesia yang
diberikan kewenangan untuk
menyelenggarakan program pengadaan
guru prajabatan.
Konsekuensi dari keputusan
tersebut memberikan tanggung jawab
yang besar kepada Fakultas `Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Unlam
Banjarmasin untuk dapat
menyelenggarakan program Pendidikan
Guru Sekolah Dasar secara efektif
sehingga dapat menghasilkan guru yang
berkualitas dan profesional dalam
tugasnya sebagai guru sekolah dasar.
Terhitung sejak tanggal 1
September 2006, PGSD jenjang
Diploma 2 (D2) ditingkatkan menjadi
jenjang strata 1 (S1) berdasarkan
Keputusan dirjen Dikti
Nomor:3340/D/T/2006
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 21
Berdasarkan UU No 20
Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), satuan pendidikan
SD setara dengan MI, danlulusan sarjana
S-1 PGSD setara dengan sarjana S-1
PGMI.
Pada jurusan PGSD ataupun
PGMI, surat Dirjen Pendidikan Islam
Kementerian Agama tahun 2012 juga
telah menjelaskan tentang program studi
PGMI pada Perguruan Tinggi Agama
Islam. Inti surat tersebut menyebut
bahwa lulusan PGMI memiliki
kompetensi yang sama dengan lulusan
PGSD karena kurikulum yang
digunakan PGMI adalah kurikulum
PGSD. Ditambah dengan pengetahuan
dan keterampilan mendidik agama.
Melalui Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan,
Pemerintah menentukan setidaknya 8
(delapan) standar nasional pendidikan
yang harus dipenuhi oleh semua lembaga
penyelenggara pendidikan baik negeri
maupun swasta. Salah satu standar yang
ditetapkan oleh pemerintah pada
peraturan tersebut adalah Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
sebagaimana yang dituangkan dalam
BAB IV. Standar pendidik pada jenjang
pendidikan dasar (SD/MI) sebagaimana
disebutkan pada pasal 29 ayat 2) bahwa
pendidik pada SD/MI, atau bentuk lain
yang sederajat memiliki:
1. Kualifikasi akademik pendidikan
minimum diploma empat (D-IV)
atau sarjana (S1).
2. Latar belakang pendidikan tinggi di
bidang pendidikan SD/MI,
kependidikan lain, atau psikologi
3. Sertifikat profesi guru untuk SD/MI.
Sedangkan pendidik pada
jenjang SD/MI dijelaskan pada Pasal 30
yakni guru kelas dan guru mata pelajaran
yang penugasannya ditetapkan oleh
masing-masing satuan pendidikan sesuai
dengan keperluan. Pada poin b) Pasal 29
menyebutkan dengan tegas bahwa
kualifikasi pendidik untuk jenjang
SD/MI adalah lulusan D-IV atau S1
dengan latar belakang pendidikan tinggi
di bidang pendidikan SD/MI. Untuk
pendidik sebagai Guru Kelas SD/MI,
maka latar belakang pendidikan yang
sesuai adalah PGSD atau PGMI. Dengan
demikian, alumni PGSD dapat menjadi
pendidik di SD atau MI. Hal yang sama
juga berlaku untuk alumni PGMI.
Karena pada dasarnya alumni kedua
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 22
jurusan ini memiliki kompetensi yang
sama dan setara.5
Sebelum tahun 2017 menurut
Keputusan Menteri Agama (KMA),
alumni program studi dari Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan bergelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Bertemali dengan ketentuan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No 16
Tahun 2017 tentang kualifikasi dan
kompetensi guru tersebut, bagi yaitu
lulusan Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dengan
gelar S.Pd. kewenangannya sebagai guru
kelas. Dalam Permendiknas tersebut
secara jelas tidak ada pembedaan
kewenangan antara lulusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD) maupan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI). Keduanya sebagai guru kelas
baik di SD maupun MI. Namun fakta
dilapangan masih ditemukan bahwa
lulusan PGMI dengan gelar S.Pd.I
dianggap sebagai guru bidang studi
bukan guru kelas.6
Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dan Undang–
Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005
5https://pgmi.uinbanten.ac.id/2020/02/0
7/kesetaraan-alumni-pgmi-dan-pgsd/ diakses tgl
20 01 2021 6https://kabarsekolah.id/blog/pgmi-
dan-pgsd-apa-beda/ diakses tgl 20 01 2021
tentang Guru dan Dosen7, mensyaratkan
peningkatan kualifikasi guru SD/MI dari
lulusan DII menjadi minimal lulusan S1
atau DIV. Pemberlakuan kedua regulasi
tersebut berimplikasi pada
penyebarluasan Program S1 PGSD/S1
PGMI.
Sehubungan dengan itu,
Direktorat Ketenagaan DIKTI telah
menyusun standar kompetensi Guru
Kelas SD Lulusan S1 PGSD. Standar
kompetensi tersebut seyogianya
dijadikan acuan dalam pengembangan
kurikulum yang dilakukan pada Program
Studi S1 PGSD maupun S1 PGMI di
setiap perguruan tinggi yang
melaksanakan program tersebut.
Hadirnya program Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) secara
institusional ini, paling tidak telah
memberikan ruang gerak, arah,
kebijakan serta strategi dalam kerangka
menyiapkan kompetensi keguruan
kepada calon guru agar menjadi ahli dan
profesional secara akademik, serta
memiliki sejumlah pengetahuan
keguruan yang menjadi modal dasar
untuk menjadi tenaga pendidik yang
layak, kompeten, serta terikat dengan
7Undang-undang guru dan dosen UU RI
No. 14 tahun 200 (Sinar Grafika,TB Rahma
Solo).
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 23
sejumlah kode etik keguruan pada
tingkatan madrasah Ibtidaiyah.
METODE PENELITIAN
Metode penelelitian adalah cara
melakukan sesuatu dengan
menggunakan fikiran secara seksama
untuk mencapai tujuan dalam
penelitian.8 Metode yang digunakan
penulis adalah pendekatan kualitatif.
Metode kualitatif adalah metode yang
berlandaskan pada filsafat,
postpositivisme. Digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang
alamiah (sebagai lawannya dalah
eksperimen) dimana penelitian adalah
instrument kunci, teknik analisis data
bersifat induktif/kualitatif dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.9
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian lapangan (field
research) karena naturalisticpenelitian
ini dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting).10 Dalam penelitian ini
penulis menguraikan bagaimana
sosialisasi program studi dalam
8CholidNarbuko,
MetodologiPenelitian, (Jakarta:Pt Bumi Aksara,
2015), h. 10 9Sugiono, Metode Penelitian
Pendidikan,(Bandung: CV.Alfabeta, 2013), h. 15 10Ibid, h.14
mewujudkan kesetaraan lulusan PGMI
dan PGSD di STIT Al-Hikmah Tebing
Tinggi.
Penelitian ini bersifat kualitatif
yakni sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan pelaku yang diamati.11Dalam
hal ini penulis menguraikan bagaimana
sosialisasi program studi dalam
mewujudkan kesetaraan lulusan PGMI
dan PGSD di STIT Al-Hikmah Tebing
Tinggi.
Tehnik Pengumpulan Data.
Observasi instrumen observasi yang
berupa pedoman pengamatan, biasa
digunakan dalam observasi sistematis
diaman si pelaku observasi bekerja
sesuai dengan pedoman yang telah
dibuat. Pedoman tersebut berisi daftar
jenis kegiatan yang memungkinkan
terjadi atau kegiatan yang akan
diamati.12Peneliti melakukan observasi
karena data-data yang ingin diperoleh itu
harus menggunakan pengamatan
langsung ke lapangan agar mengetahui
sosialisasi program studi dalam
11Moh Kasiran, Metode Penulisan
Kualitatif-Kuantitatif, (Malang:
UniversitasNegeri Malik Ibrahim Press, 2010),
h.175 12 Sugiyono, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualititafi, R&D(Bandung:Penerbit
Alfabrta, 2015), h. 21
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 24
mewujudkan kesetaraan lulusan PGMI
dan PGSD di STIT Al-Hikmah Tebing
Tinggi. Teknik wawancara
(interview)peneliti berhadapan langsung
dengan responden atau subjek yang
diteliti. Peneliti menanyakan sesuatu
yang telah direncanakan kepada
responden. Hasilnya dicatat sebagai
informasi penting dalam penelitian. Pada
wawancara ini dimungkinkan peneliti
dengan responden melakukan Tanya
jawab secara interaktif maupun secara
sepihak saja, misalnya dari peneliti
saja/13 Pada penelitian ini wawancara
dilakukan langsung pada pihak-pihak
yang terkait seperti Ketua STIT Al-
Hikmah Tebing Tinggi dan Ketua
Prodinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Sosialisasi Program Studi dalam
Mewujudkan Kesetaraan
Lulusan PGMI dengan PGSD di
STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan ketua STIT Al-Hikmah Tebing
Tinggi berkenaan dengan program studi
lulusan PGMI dijelaskannya sebagai
berikut:
13Ibid, h.137 14Ficki Padli Pardede,ketua STIT Al-
hikamah Tebing Tinggi, Wawancara di Ruang
Sosialisasi program studi PGMI
merupakan program kami dalam acara
tahunan, dimana setiap penerimaan
CPNS ketua STIT Al-hikmah serta
rombongannya melakukan audiensi
kepada Walikota, Badan Kepegawaian
Daerah, Dinas Pendidikan Tebing
Tinggi agar alumni STIT Al-hikmah
Tebing Tinggi diakomodir dalam
penerimaan CPNS maupun sebagai
tenaga honorer yang mengajar di SD,
karna menurut laporan alumni mereka
terkendala dalam penerimaan CPNS
dimana Formasi PGSD harus bisa juga
pelamarnya alumni PGMI14.
Isu tentang kesetaraan alumni
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) dan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) selalu mencuat setiap kali
rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) atau Calon Aparatur Sipil
Negara (CASN) dibuka. Sebagian
alumni PGMI merasa didiskriminasi
karena tidak diberikan kesempatan untuk
mengikuti seleksi CASN formasi Guru
Kelas SD yang notabene diisi oleh
alumni PGSD dengan alasan bidang ilmu
tidak sesuai. Mereka gagal di tahap
seleksi administratif. Mereka sudah
kalah sebelum bertanding.
Kerjanya pada tanggal 09 Januari 2021, pukul
09.00-10.30 Wib
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 25
Berdasarkan Undang-undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara pada BAB II Pasal 2 huruf
j dan l menyebutkan bahwa
Penyelenggaraan Kebijakan dan
Manajemen ASN berdasarkan pada asas
non-diskriminatif dan memenuhi aspek
keadilan dan kesetaraan. Mengenai
pengadaan CPNS atau CASN,
Pemerintah menerbitkan Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil. Pada Bagian Keempat Pasal 23
huruf f, Pemerintah menyatakan bahwa
setiap Warga Negara Indonesia
mempunyai kesempatan yang sama
untuk melamar menjadi PNS dengan
memenuhi persyaratan dan memiliki
kualifikasi pendidikan sesuai dengan
persyaratan jabatan.
Berdasarkan Undang-undang
tentang ASN di dalamnya Terkait
dengan hak mengikuti CPNS, dalam UU
No. 5 Tahun 2014 tentang ASN bab II
Pasal 2 huruf j dan l, bahwa
penyelenggaraan kebijakan dan
manajemen ASN berdasarkan pada asas
nondeskriminatif dan memenuhi aspek
keadilan dan kesetaraan. Peraturan
Pemerintah No 11 Tahun 2017
Manajemen Pegawai Sipil Bagian ke
empat pasal 23 huruf f, bahwa setiap
warga Negara Indonesia mempunyai
kesempatan yang sama untuk melamar
menjadi PNS dengan memenuhi
persyaratan memiliki kualifikasi
pendidikan sesuai dengan persyaratan
jabatan. Peraturan Menteri PANRB
Nomor 36 Tahun 2018 tentang Kriteria
Penetapan Kebutuhan PNS dan
Pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2018
pada pasal 2 huruf b bahwa perioritas
penetapan kebutuhan PNS tahun 2018
adalah untuk bidang pendidikan dan
penjelasan huruf G angka 3 huruf b
bahwa prinsip pengadaan CPNS adalah
adil.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan ketua prodi STIT Al-Hikmah
Tebing Tinggi berkenaan dengan
sosialisasi program studi dalam
mewujudkan kesetraan lulusan PGMI
dijelaskannya sebagai berikut:
Kami ketua prodi serta dosen-
dosen lainnya aktif mensosialisasikan
kepada masyarakat tentang kesetaraan
PGMI dengan PGSD baik di media
sosial dan kesekolah maupun madrasah
karna ini sangat penting disosialisasikan
terhadap masyarakat agar tidak terjadi
diskriminasi, dalam penerimaan
mahasiswa baru ketua prodi PGMI Al-
hikmah Tebing Tinggi turun kesekolah
maupun madrasah agar tammatan SMA
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 26
maupun MA tidak ragu lanjut ke
jurusan/prodi PGMI karna itu di STIT
Al-hikah Tebing Tinggi prodi yang
paling banyak diminati adalah prodi
PGMI15.
Dan juga dibenarkan sekretaris
prodi STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
berdasarkan hasil wawancara dengan
berkenaan dengan sosialisasi program
studi dalam mewujudkan kesetraan
lulusan PGMI dijelaskannya sebagai
berikut:
“Media sosial juga salah media yang
sering digunakan Alumni dan calon-
calon mahasiswa prodi PGMI apakah
lulusan PGMI bisa mengajar di SD dan
melamar CPNS formasi PGSD kami
sampaikan sesuai aturan yang berlaku.
Para calon-calon mahasiswa juga banyak
bertanya tentang hal ini, kami selaku
sekretaris di amanahkan untuk
menjawabnya sesuai aturan agar nanti
para calon-calon mahasiswa tidak ada
kendala setelah lulus16.
2. Upaya-upaya dalam menosialisasi
Program Studi dalam
Mewujudkan Kesetaraan
Lulusan PGMI dengan PGSD di
STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan ketua STIT Al-Hikmah Tebing
Tinggi berkenaan dengan upaya
15Ahmad Ibrahim Hasibuan,ketua Prodi
STIT Al-hikamah Tebing Tinggi, Wawancara di
Ruang Kerjanya pada tanggal 09 Januari 2021,
pukul 11.40 Wib 16Sulasmi,sekretatis STIT Al-hikamah
Tebing Tinggi, Wawancara di Ruang Kerjanya
pada tanggal 09 Januari 2021, pukul 10.30 Wib
mensosialisasikan program studi dalam
mewujudkan kesetraan lulusan PGMI
dijelaskannya sebagai berikut:
“Selaku ketua perguruan tinggi
kami menyampaikan bahwasanya upaya
kami menyampaikan ke Kopertais IX
sumatera Utara bahwa lulusan PGMI
STIT Al-hikmah Tebing Tinggi ada yang
terkendala dalam penerimaan CPNS
agar formasi PGSD diakomodir juga
lulusan PGMI agar tidak ada
diskriminasi di daerah17.”
Berdasarkan hasil wawancara
dengan ketua prodi STIT Al-Hikmah
Tebing Tinggi berkenaan dengan upaya
mensosialisasikan program studi dalam
mewujudkan kesetraan lulusan PGMI
dijelaskannya sebagai berikut:
“Selaku ketua prodi kami
menyampaikan bahwasanya upaya kami
menyampaikan kepada lulusan kami
yang ada di daerah-daerah bahwa lulusan
PGMI STIT Al-hikmah Tebing Tinggi
menyampaikan kepada panitia
penerimaan CPNS agar lulusan PGMI
diakomodir dalam formasi guru SD18.”
Gelar akademik, profesi, atau
vokasi yang dikeluarkan oleh
penyelenggara pendidikan yang tidak
sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) atau
17Ficki Padli Pardede,ketua STIT Al-
hikamah Tebing Tinggi, Wawancara di Ruang
Kerjanya pada tanggal 09 Januari 2021, pukul
09.00-10.30 Wib 18Ahmad Ibrahim Hasibuan,ketua prodi
STIT Al-hikamah Tebing Tinggi, Wawancara di
Ruang Kerjanya pada tanggal 09 Januari 2021,
pukul10.50 Wib
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 27
penyelenggara pendidikan yang bukan
perguruan tinggi sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) dinyatakan tidak sah.
Ketentuan mengenai gelar akademik,
profesi, atau vokasi sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat
(3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur
lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.
Menilik ketentuan di atas,
pastinya sebuah gelar kesarjanaan
diterbitkan oleh perguruan tinggi yang
memenuhi dua kriteria, a) terakreditasi
oleh Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN BT) dan b)
mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Ketika
ketentuan tidak dipenuhi, sebuah
Perguruan Tinggi tidak dapat
menerbitkan ijazah.
Sebelum tahun 2017 menurut
Keputusan Menteri Agama (KMA),
alumni program studi dari Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan bergelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Bertemali dengan ketentuan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No 16
Tahun 2017 tentang kualifikasi dan
kompetensi guru tersebut, bagi yaitu
lulusan Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dengan
gelar S.Pd.I kewenangannya sebagai
guru kelas. Dalam Permendiknas
tersebut secara jelas tidak ada
pembedaan kewenangan antara lulusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
maupan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI). Keduanya sebagai
guru kelas baik di SD maupun MI.
Namun fakta dilapangan masih
ditemukan bahwa lulusan PGMI dengan
gelar S.Pd.I dianggap sebagai guru
bidang studi bukan guru kelas.
Sejak tahun 2016 Menteri
Agama RI menerbitkan Peraturan
Menteri Agama Nomor 33 Tahun 2016
tentang gelar sarjana perguruan tinggi
Islam (PTKI). Dalam PMA disebutkan
bagi lulusan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
keguruan adalah Sarjana Pendidikan
(S.Pd.). Lahirnya PMA tahun 2016
bukan berarti sepi dari masalah, KMA,
lulusan PGMI dengan gelar S.Pd.I
(produk sebelum tahun 2016) dipaksa
harus mengikuti program penyetaran
sebagai guru kelas. Artinya perlu biaya,
waktu, dan tenaga lagi bagi guru.
Terkait dengan hak mengikuti
CPNS, dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN bab II Pasal 2 huruf j dan l,
bahwa penyelenggaraan kebijakan dan
manajemen ASN berdasarkan pada asas
nondeskriminatif dan memenuhi aspek
keadilan dan kesetaraan. Peraturan
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 28
Pemerintah No 11 Tahun 2017
Manajemen Pegawai Sipil Bagian ke
empat pasal 23 huruf f, bahwa setiap
warga Negara Indonesia mempunyai
kesempatan yang sama untuk melamar
menjadi PNS dengan memenuhi
persyaratan memiliki kualifikasi
pendidikan sesuai dengan persyaratan
jabatan. Peraturan Menteri PANRB
Nomor 36 Tahun 2018 tentang Kriteria
Penetapan Kebutuhan PNS dan
Pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2018
pada pasal 2 huruf b bahwa perioritas
penetapan kebutuhan PNS tahun 2018
adalah untuk bidang pendidikan dan
penjelasan huruf G angka 3 huruf b
bahwa prinsip pengadaan CPNS adalah
adil.
Kalaulah eksistensi lulusan
PGMI masih terus dipandang tidak
setara dengan lulusan PGSD dan tidak
memiliki hak yang sama maka
bagaimana kemudian eksistensi
perguruan tinggi Islam yang dengan
susah payah didirikan dalam rangka
membentuk calon guru. Calon guru yang
bukan hanya transfer pengetahuan,
keterampilan, melainkan pembentukan
sikap dan karakter siswa. Semua orang
sepakat bahwa kualitas dan karakter
suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia (SDM).
KESIMPULAN
Sosialisasi program studi PGMI
merupakan program acara tahunan,
dimana setiap penerimaan CPNS ketua
serta wakil ketua STIT Al-hikmah
melakukan audiensi kepada Walikota,
Badan Kepegawaian Daerah, Dinas
Pendidikan Tebing Tinggi agar alumni
STIT Al-hikmah Tebing Tinggi
diakomodir dalam penerimaan CPNS
maupun sebagai tenaga honorer yang
mengajar di SD
Para alumni yang terkendala
dalam penerimaan CPNS pada Formasi
PGSD upaya yang dilakukan ketua
prodi menyampaikan bahwa lulusan
PGMI STIT Al-hikmah Tebing Tinggi
dalam CPNS tahun depan lulusan PGMI
diakomodir dalam formasi guru SD.
Terkait dengan hak mengikuti
CPNS, dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN bab II Pasal 2 huruf j dan l,
bahwa penyelenggaraan kebijakan dan
manajemen ASN berdasarkan pada asas
nondeskriminatif dan memenuhi aspek
keadilan dan kesetaraan. Peraturan
Pemerintah No 11 Tahun 2017
Manajemen Pegawai Sipil Bagian ke
empat pasal 23 huruf f, bahwa setiap
warga Negara Indonesia mempunyai
kesempatan yang sama untuk melamar
menjadi PNS dengan memenuhi
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 29
persyaratan memiliki kualifikasi
pendidikan sesuai dengan persyaratan
jabatan. Peraturan Menteri PANRB
Nomor 36 Tahun 2018 tentang Kriteria
Penetapan Kebutuhan PNS dan
Pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2018
pada pasal 2 huruf b bahwa perioritas
penetapan kebutuhan PNS tahun 2018
adalah untuk bidang pendidikan dan
penjelasan huruf G angka 3 huruf b
bahwa prinsip pengadaan CPNS adalah
adil.
DAFTARA PUSTAKA
Cholid Narbuko. 2015. Metodologi
Penelitian. Jakarta: PT Bumi
Aksara
\http://stia.almaata.ac.id/prodi/prodi-s1-
pgmi/78-partisipasi-prodi-pgmi-
stia-alma-ata-yogyakarta-pada-
pembentukan-asosiasi-prodi-
pgmi-se-indonesia.html diakses
pukul 23.00 tgl 20-01-2021\
http://ft.sunan-
ampel.ac.id/publikasi/artikel/216-
studi-orientasi-kurikulum-s-1-
pgmi-fakultas-tarbiyah-iain-
sunan-ampel-surabaya.html
diakses pukul 23. 12 tgl 20 01 2021
http://stainsalatiga.ac.id/jurusan/jurusan
-tarbiyah/program-guru-
madrasah-ibtidiyah-pgmi/diakses
pukul 23. 17 tgl 20 01 2021
http://diktis.kemenag.go.id/bansos/cari_
nspt.php
https://pgmi.uinbanten.ac.id/2020/02/07
/kesetaraan-alumni-pgmi-dan-
pgsd/
https://pgsd.uad.ac.id/profil/tujuan/
Ihromi. 2004. Bunga Rampai Sosiologi
Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Moh Kasiran. 2010. Metode Penulisan
Kualitatif-Kuantitatif. Malang:
UniversitasNegeri Malik Ibrahim
Press.
Nasution. 2004. Sosiologi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
_______. 1999. Sosiologi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
UU NO. 5 Tahun 2014 tentang
penyelenggara kebijakan &
manajemen ASN
PP No. 11 tahun 2017 tentang
manajemen PNS
Peraturan Menpan RB NO. 36 Tahun
2018 kriteria penetapan
kenbutuhan PNS
Sugiono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung:
CV.Alfabeta
ISSN : 2620-6692 Volume 04 No. 01 Januari-Juni 2021
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 30
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualititafi, R&D.
Bandung:Penerbit Alfabrta.