its undergraduate 14303 paperpdf
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 ITS Undergraduate 14303 Paperpdf
1/6
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE AGUSTUS 2010
1 Safuwan - 5108100502
Abstrak -Integrasi sistem merupakan kebutuhan penting dalam proses bisnis yang komplek dari perusahaan.Dengan mengintegrasikan berbagai macam sistem yang berbeda diharapkan proses kontrol terhadap suatu
proses bisnis dapat dilakukan dengan mudah.
Service Oriented Architecture (SOA) adalah sebuah permodelan perangkat lunak yang dibangun
dengan pendekatan service oriented. Service oriented sendiri merupakan sebuah pendekatan yang memiliki visi
ideal di mana setiap resource dari perangkat lunak terpartisi secara bersih satu sama lain. Setiap service
memiliki otonomi sendiri yang membuatnya tidak tergantung satu sama lain. Setiap service dapat
berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah protokol yang sudah terstandardisasi sehingga memudahkan
untuk melakukan integrasi.
Enterprise Service Bus (ESB) merupakan solusi dari masalah kompleksitas integrasi n-to-n. Konsep
ESB sangat mendukung untuk implementasi paradigma Service Oriented Architecture. Interaksi antarkomponen layanan dilakukan melalui mediator ESB, hal ini akan menghadirkan sifat loose-couplingpada
interaksi antar layanan dan memudahkan pengelolaan pada system terdistribusi..
Kata kunci: Integrasi, Service Oriented Architecture, Enterprise Service Bus (ESB)
1. PendahuluanDunia bisnis yang senantiasa berubah
secara dinamis, kompetitor bertambah banyak,
konsumen semakin kritis dan selalu menuntut
pelayanan yang lebih, regulasi pemerintah yang
kerap berubah, biaya operasional semakin tinggidan tuntutan karyawan atas kesejahteraan mungkin
adalah sebagian tantangan yang dihadapi para
pelaku bisnis saat ini. Perusahaan biasanya akan
mengotomasi proses bisnisnya, dan
mengkomputerisasi beberapa tugas rutin sehari-harikaryawannya.
Perkembangan di dunia teknologi
informasi yang begitu pesat membawa dampak
dalam proses bisnis yang membutuhkan integritas,
kecepatan, dan akuntabilitas dalam semua proses
pada suatu sistem Enterprise. Integrasi proses darimaufacturing, inventory, distribution dan financial
merupakan suatu yang penting guna meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja pada semua bagian di
dalam perusahaan. ERP merupakan suatu sistem
yang mengintegrasikan dan mengotomasikan
semua fungsi dalam proses bisnis perusahaansehingga dapat mengurangi redudansi data,
menekan tingkat kesalahan proses, mempercepat
pemrosesan data dan menghasilkan laporan yang
real-time. ERP sering disebut sebagai Back Office
System dimana pelanggan dan publik secara umum
tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan
Front Office System yang langsung berurusan
dengan pelanggan seperti sistem e-Commerce,
Customer Relationship Management (CRM), e-
Government dan lain-lain[1].
Service Oriented Architecture (SOA)
merupakan model arsitektur untuk membuatsoftware sebagai layanan yang bersifat loose
coupling, sehingga bisa direuse. Aplikasi pada
SOA dibangun berdasar servis. Servis adalah
implementasi dari fungsi bisnis yang terdefinisi
jelas, dan bisa dikonsumsi oleh klien pada berbagai
aplikasi atau proses bisnis [2]. SOA membantuorganisasi supaya bisa melakukan bisnis secara
lebih efisien dan beradaptasi terhadap perubahan
dan kompetisi.
Dengan memanfaatkan Service Oriented
Architecture merupakan solusi yang tepat untukmengatasi problema-problema di atas. SOA
menawarkan sebuah infrastruktur yang baik dengan
kemampuan integrasi yang sudah terkelola,
tentunya akan berdampak pada meningkatnya
reliability, kemudahan pertukaran informasi antar
aplikasi, mengurangi pengaruh jika terjadiperubahan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah
dapat menekan biaya untuk keperluan integrasi
dan modifikasi aplikasi.
Enterprise Service Bus (ESB)
menyediakan infrastruktur untuk menerapkan
konsep Service Oriented Architecture (SOA). ESBmerupakan tren teknologi baru untuk arsitektur
integrasi SOA. Komunikasi antara provider dan
consumer dari layanan tidak dilakukan secara n-to-
n melainkan melalui sebuah service bus. Hal ini
akan sangat menguntungkan consumer karena tidak
akan terpengaruh atas perubahan letak dari
penyedia layanan, karena yang di ketahui adalah
layanan yang ada di ESB. Dengan menggunakan
ESB layanan-layanan dapat di integrasikan
sehingga mudah di-orkestrasi-kan menjadi suatu
INTEGRASI PERANGKAT LUNAK ENTERPRISE RESOURCE PLANNING(ERP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE ORIENTED
ARCHITECTURE (SOA)Safuwan, Riyanarto Sarno, Rizky Januar Akbar
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Email : [email protected], [email protected], [email protected]
-
7/31/2019 ITS Undergraduate 14303 Paperpdf
2/6
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE AGUSTUS 2010
2 Safuwan - 5108100502
layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan proses
bisnis baru.
Makalah ini terdiri dari beberapa bab yang
dijelaskan sebagai berikut.
1. BAB 1, Pendahuluan, Bab ini berisi latarbelakang masalah, tujuan dan manfaatpembuatan tugas akhir, permasalahan, batasan
masalah, metodologi yang digunakan, dan
sistematika penyusunan tugas akhir.
2. BAB 2, Kajian Pustaka, Bab ini membahasbeberapa teori penunjang yang berhubungan
dengan pokok pembahasan dan mendasari
pembuatan Tugas Akhir ini.
3. BAB 3, Analisis, Bab ini membahas analisiskebutuhan bisnis dari proses bisnis yang ada
dan analisa integrasi.
4. BAB 3, Perancangan, Bab ini membahasdesain sistem yang akan di integrasikanmeliputi desain integrasi proses bisnis,
arsitektur integrasi, dan integrasi antarmuka.
5. BAB 4, Uji Coba dan Evaluasi, Bab inimembahas uji coba dari integrasi yang dibuat
dengan melihat hasil keluaran dari integrasi,
dan evaluasi untuk mengetahui kemampuanhasil integrasi.
6. BAB 5, Penutup, Bab ini berisi kesimpulandari hasil uji coba yang dilakukan serta saran
untuk pengembangan selanjutnya
2. Kajian PustakaPada tahap ini akan membahas dasar teori
yang mendasari pembuatan tugas akhir ini.
2.1 Enterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise resource planning software,
atau ERP, tidak dapat kita maknai secara harfiah
dari kepanjangannya. Lupakan kata planning dan
lupakan kata resource karena terminologi tersebut
tidak terlalu menjelaskan. Akan tetapi ingat bagianEnterprise nya. Karena bagian tersebut merupakan
ambisi sebenarnya dari istilah ERP, yaitu ambisi
untuk menyatukan seluruh departemen dan fungsi
yang ada pada sebuah perusahaan kedalam sebuah
sistem komputer terpadu yang dapatmengakomodasi seluruh kebutuhan spesifik dari
departemen yang berbeda.
ERP menggantikan sistem komputer
independen di manufaktur, gudang, distribusi dan
keuangan dengan sebuah program tunggal yang
terbagi menjadi beberapa module yang serupadengan sistem sebelumnya yang terpisah. Area
keuangan, manufaktur dan gudang seluruhnya
masih mendapatkan softwarenya masing-masing,
yang berbeda sekarang softwarenya terhubung
bersama sedemikian hingga seseorang di bagian
keuangan dapat melihat software yang ditangani
oleh bagian gudang untuk melihat apakah barangpesanan pelanggan sudah dikirim atau belum.
Sebagian besar vendor ERP bersikap fleksibel
sehingga anda dapat menginstal sebagian modul
saja tanpa harus membeli paket utuh nya. Sejumlah
perusahaan hanya akan menginstal ERP untuk
kebutuhan modul keuangan atau gudang dan tidak
menggunakan modul sisanya hingga suatu saat
dirasakan perlu untuk menggunakan modul-modulyang lainnya.
Harapan terbesar dari penggunaan ERP
adalah untuk menunjukan perbaikan cara
perusahaan anda mengambil dan mengelola
pesanan pelanggan. Itulah sebabnya mengapa ERP
seringkali dijadikan acuan sebagai software back-
office. ERP tidak menangani proses penjualan di
depan (meski sebagian besar vendor ERP juga telah
membangun software CRM untuk melakukan hal
tersebut) akan tetapi ERP mengambil pesanan
pelanggan dan menyediakan sebuah peta jalan
untuk melakukan automasi pada setiap langkah.
Ketika customer service anda menginput dokumenpesanan pelanggan pada sistem ERP, maka yang
bersangkutan sudah memiliki seluruh informasi
yang dibutuhkan untuk melengkapi dokumen order
tersebut (angka piutang pelanggan dan histori
pesanan dari modul keuangan [3], level inventori
yang dimiliki peanggan dari modul gudang danjadwal pengiriman melalui truk yang ada pada
modul distribusi).
2.2 Service Oriented ArchitectureSOA adalah salah satu bentuk arsitektur
yang memuat informasi sistem dalam bentuk
services. Dengan menggunakan SOA, program-program utama akan dibuat menjadi bisnis service.
Dengan satu bisnis service, fungsi-fungsi yang
sudah disediakan dapat digunakan oleh siapa saja.
Dan jika perubahan aturan bisnis diterapkan pada
salah satu bagian, maka semua pengguna serviceakan dapat merasakan perubahannya, sehingga
konsistensi terpenuhi.
SOA berupaya membangun standar
interface untuk mengakses fungsi-fungsi bisnis
yang berbeda-beda yang dibuat denganmenggunakan platform system yang berbeda pula.
SOA menciptakan struktur yang fleksibel yang
akan merubah software IT menjadi bentukreusable-service, yang dapat selalu digunakan
tanpa terhalangi oleh perubahan aturan bisnis [4].
SOA mendefinisikan bagaimanakomponen software yang disebut dengan service
diorganisir kedalam suatu struktur untuk
mendukung kebutuhan bisnis. Web services adalah
komponen software yang betugas dalam pertukaran
informasi didalam environment heterogen termasuk
internet.Service adalah kelompok fungsi independen yang
tidak saling berhubungan langsung kecuali dengan
interface service [6]. Service ini dapat berjalan
diberbagai platform OS, dan dapat digunakan diberbagai lokasi serta ditulis dalam berbagai bahasa
-
7/31/2019 ITS Undergraduate 14303 Paperpdf
3/6
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE AGUSTUS 2010
3 Safuwan - 5108100502
pemrograman. Dan Service bus memungkinkan
komunikasi terjadi antara service-service tersebut.
Interface service adalah metode standard
komunikasi yang dapat dipakai oleh siapapun tanpa
membedakan vendornya. Service bus bertugas
untuk menyembunyikan bagian mana dari service
yang berkomunikasi dengan aplikasi.
2.1.1 SOA ModellingMetodologi SOA dimulai dengan modelling.
SOA Conseptual Model didasarkan pada bentuk
arsitekturnya yang merupakan interaksi diantara bagian-
bagian utamanya yaitu:
1. Penyedia ServiceBerfungsi menyediakan service dan dilengkapi
dengan implementasinya. Penyedia service berupa
network address yang dapat menerima dan
mengeksekusi permintaan dari pemakai service.
2. Pemakai ServicePemakai service dapat menggunakan UniformResource Identifier (URI) untuk meminta service
baik secara langsung atau melakukan pencarian
service yang sesuai pada service registry, kemudian
melakukan binding dan invoke terhadap service.
Peminta service dapat berupa aplikasi, service
maupun modul software yang memerlukan service.
3. Service RegistryService Registry berupa directory yang dapat
diakses melalui network dan berfungsi untuk
menyimpan service-service. Fungsi utamanya
adalah menyimpan dan mempublish service dari
penyedia service lalu mengirimkannya kepada yang
meminta service.
4. Service BrokerService Broker menyediakan dan mengatur serviceregistry.
SOA menggunakan paradigma find-bind-
execute. Penyedia service meregister servicenya kedalam
registry public. Kemudian registry ini digunakan oleh
pemakai untuk menemukan service yang sesuai dengan
kriteria yang dikehendaki. Apabila didalam registry ini
terdapat service yang dikehendaki, maka pemakai akan
diberi kontrak dan alamat akhir service tersebut.
Gambar 2-1 Paradigma SOAs Find-Bind-Execute
2.1.2 SOA Reference Architecture
Aplikasi berbasis SOA adalah aplikasi
multi-tier terdistribusi yang terdiri dari layer-layer
service yang terhubung dengan proses bisnis.
Untuk bisnis yang Service-Oriented diperlukan
pendekatan modelling, analysis, desain teknik dan
aktivitas untuk mendefinisikan elemen-elemen dari
masing-masing SOA layer.
SOA Reference Architecture mencakup
ketiga komponen SOA dengan dilengkapi
pendekatan, permintaan dan desain patern yang
memungkinkan. SOA Reference Architecturemembentuk bagian-bagian SOA kedalam services,
service component dan alirannya yang secara
bersama-sama mensupport Enterprise business
process dan keberhasilan bisinis.
3. AnalisisPada tahap ini akan dijelaskan mengenai
analisa integrasi enterprise resource planning
3.1 Domain Permasalahan
Dalam suatu perusahaan skala Enterprise
masing-masing department biasanya mempunyai
kebijakan sendiri-sendiri, dengan demikian sangatsulit untuk menyatukannya dengan menggunakan
aplikasi tunggal. Tentunya setiap department akan
membuat aplikasi yang sesuai dengan kebutuhanproses bisnis dari department tesebut. Akan tetapi
setiap departemen diharuskan saling berkomunikasi
dengan departmen lainya untuk koordinasi dan
pertukaran data. Sehingga dengan demikian
diperlukan proses untuk mengintegrasikan sistem
yang berdiri sendiri-sendiri tersebut menjadi sistemyang terintegrasi satu sama lainnya. Selain sistem
yang terintegrasi secara komunikasi data juga di
butuhkan daftar integrasi urutan proses bisnis yang
jelas sehingga mudah di mengerti oleh penggunasistem.
3.2 Model Penerapan SOA pada ERP
Penggunaan SOA pada penerapan bisnis
proses perusahaan dalam pengembangan aplikasi
ERP-nya memiliki beberapa keuntungan. Dengan
metode SOA, program menyimpan fungsi-fungsi
pentingnya dalam bentuk service. Service-serviceini memiliki sifat independen, sehingga dapat
dipangggil dan digunakan oleh siapa saja yang
melakukan request service tanpa terhalangi oleh
perbedaan platform.
Sebuah aplikasi yang tidak berbasisservice-oriented akan mendefinisikan proses
bisnisnya bersamaan dengan perintah yang
berhubungan dengan sisi teknis. Hal ini
menyebabkan perubahan proses bisnis harus turun
ke kode. Pengubahan yang langsung turun ke kode
ini seharusnya bisa disederhanakan denganmemisahkan antara proses bisnis pada bagian
tersendiri, sebab pada umumnya yang berubah pada
sistem adalah proses bisnisnya saja. Sementara
fungsi-fungsi yang dijalankan tidak berubah.
Penggunaan arsitektur SOA akan menjadi
jawaban terhadap masalah yang dialami tersebut.
Arsitektur SOA menjamin modularitas fungsi-fungsi dari aplikasi yang ada didalamnya dan
-
7/31/2019 ITS Undergraduate 14303 Paperpdf
4/6
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE AGUSTUS 2010
4 Safuwan - 5108100502
memisahkan proses bisnis menjadi sebuah bagian
tersendiri yang disebut lapisan orkestrasi.
Perubahan proses bisnis cukup berlangsung pada
lapisan orkestrasi tersebut dengan memanfaatkan
fungsi-fungsi yang ada.
ERP yang terdiri dari banyak proses bisnis
didalamnya sangat tepat jika dikembangkan denganmenggunakan metode SOA. Setiap bagian
pembentuk ERP akan dibuat dalam sebuah service-
service yang terpisah dan yang akan diletakkan
pada sebuah Enterprise Service Bus (ESB).
Service-service [5] ini mewakili masing-masing
komponen pembentuk ERP yang dapat digunakan
dan dipanggil oleh siapa saja dengan bebas tanpa
terhalangi oleh perbedaan platform antara penyedia
dan peminta service. Dan dengan penerapan SOA,
perubahan proses bisnis ERP dapat dibuat lebih
fleksibel karena jika terjadi perubahan
Gambar 3. 1 Arsitektur Integrasi ERP
4. Tahap PerancanganPada bab perancangan ini akan dijelaskan
mengenai perancangan integrasi proses bisnis dan
perancangan integrasi service dalam enterprise
service bus
4.1 Perancangan Integrasi Proses Bisnis
4.1.1Procure-To-PayProses bisnis ini merupakan proses
pengadaan barang yang dimulai dari purchase
requisition hingga pembayaran. Berikut ini
merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam
proses procure-to-pay:
1. Purchase RequestLangkah ini merupakan tahap awal dari
proses procure-to-pay, yaitu bagian gudang
membuat daftar pemintaan kebutuhan bahan
baku yang akan di gunakan untuk proses
produksi.
2. Purchase OrderBagian pembelian yang menerima daftarpermintaan pembeliaan bahan baku akan
mencarikan kebutuhkan bahan baku dari
supplier yang dapat memenuhi pengiriman
sesuai dengan yang diinginkan.
3. ReceivingSetelah dilakukan pembelian dan kemudian
barang datang akan diterima di gudang
karantina untuk dilakukan internal proses
sebelum barang di pindahkan ke gudang
bahan baku.
4. Purchase InvoiceDengan di terimannya barang yang di pesanmaka bagian keuangan akan mendapatkan
tagihan dari supplier terhadap barang yang
di pesan.
5. Payment (Bank Out, Cash Out, IssueCheque/Giro)
Sebelum jatuh tempo tagihan pembayaranpembelian, bagain keuangan akan
melakukan pembayaran yang biasanya
dilakukan secara transfer bank atau
mengeluarkan cheque/giro ke supplier.
4.1.1Order-To-Cash
Proses bisnis ini merupakan prosespenjualan yang dimulai dari sales order hingga
pelunasan. Berikut ini merupakan langkah-langkah
yang dilakukan dalam proses order-to-cash:
1. Sales OrderBagian marketing yang mendapatkanpesanan dari pelanggan akan membuat
dokumen pesanan pembelian yang
selanjutnya akan di teruskan kepada bagian
PPIC. Bagian PPIC akan membuatkan
perancaan produksi barang pesanan danmemberikan promise date penyelesaian
produksi barang yang di pesan.
2. ShipmentSetelah barang pesanan selesai di produksi
selanjutnya bagian gudang barang jadi
membuatkan surat pengiriman.3. Load Sheet
Dari daftar shipment yang ada selanjutnya
bagian pengiriman akan mendistribusikan
ke pelanggan.
4. Sales InvoiceBagian keuangan membuatkan tagihanpembayaran dari pesanan pelanggan yang
sudah dikirimkan.
5. PelunasanPelanggan dapat melakukan pembayaranmelalui transfer bank, atau memberikan
-
7/31/2019 ITS Undergraduate 14303 Paperpdf
5/6
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE AGUSTUS 2010
5 Safuwan - 5108100502
cheque/giro sesuai dengan tagihan
pembayaran pembeliannya.
4.1.1 Make-To-Order Manufacturing
Proses bisnis ini dijalankan untuk proses
produksi barang yang di buat sesuai dengan
pesanan pelanggan. Berikut ini merupakanlangkah-langkah yang dilakukan dalam proses
produksi untuk make-to-order:
1. Production RequestBagian PPIC yang mendapatkan pesanan
pembelian dari bagian marketing akan
membuat dokumen permintaan produksi.
Selanjutnya akan di buatkan perencanaan
produksi sehingga dapat di ketahui jadwal
proses produksi, dan bagian marketing dapat
memberikan konformasi ke pelanggan
mengenai kapan selesainya barang pesanan.
2. Production OrderDari jadwal produksi yang telah di buat dihasilkan surat perintah produksi yang
kemudian di berikan kepada bagian
produksi untuk melakukan proses eksekusi
produksi.
3. Material UsageBagian produksi akan mencatat pemakaianmaterial yang diggunakan dalam proses
produksi
4. Machine UsageBagian produksi juga mencatat pemakaian
mesin selama proses produksi.
5. Receipt ProductBagian produksi mencatat jumlah produkyang diterima dari hasil proses produksi.
6. Close ProductionSetelah semua proses produksi pesanan
dalam surat perintah produksi dinyatakan
selesai maka bagian produksi akan menutuppermintaan produksi yang bersangkutan.
4.2 Perancangan Integrasi Service
Perancangan integrasi service dilakukan
dengan menggunakan BPEL dan Composite
Application yang disediakan oleh framework
OpenESB. Setiap BPEL yang di buat terdiri dari
satu web service yang berisi banyak operation dansatu BPEL akan di buatkan satu Composite
Application.
4.2.1 Cash and BankBerikut ini merupakan salah satu contoh
dari service yang ada pada functional domain Cash
& Bank yaitu service CurrencyManagement yang
dibuatkan BPEL untuk di-integrasikan.
4.2.1.1 CurrencyManagement
Gambar 4. 1 BPEL Currency Management
5. Uji CobaBab ini membahas uji coba dari aplikasi
yang dibuat dengan melihat hasil keluaran yang
dihasilkan dari integrasi service, dan evaluasi untuk
mengetahui kemampuan integrasi.
Berikut ini ujicoba Service Currency
Management yang sudah di-integrasikan
1. ProvideCurrencyInput:
Output:
-
7/31/2019 ITS Undergraduate 14303 Paperpdf
6/6
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE AGUSTUS 2010
6 Safuwan - 5108100502
2. ProvideExchangeRateInput:
Output:
Dari hasil pengamatan mulai tahap
analisis, perancangan, implementasi dan uji coba,
penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:1. Integrasi Service dengan menggunakan
OpenESB dilakukan dengan membuatkan
satu BPEL dan satu Composite Application
untuk setiap web service.
2. Web service yang di-integrasikan denganOpenESB harus stabil dengan tidak adaperubahan nama operation, format masukan
dan keluaran karena jika ada perubahan
maka mengharuskan membuat ulang BPEL
dari web service tersebut karena OpenESB
menggunakan static WSDL.
6. KesimpulanDari hasil pengamatan mulai tahap
analisis, perancangan, implementasi dan uji coba,
penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Menggunakan Service yang telah diintegrasikan dengan OpenESB harus
dipastikan data yang diminta tidak kosong
dengan menambahkan try catch pada saat
request operation. Hal tersebut perlu
dilakukan karena jika operation yang diminta menghasilkan object kosong makaakan menyebabkan error pada program.
2. Integrasi legacy system dapat dilakukandengan mudah jika sudah menggunakan
arsitektur SOA.
3. Enterprise Service Bus merupakanteknologi yang sangat mendukungimplementasi integrasi aplikasi SOA.
7. Daftar Pustaka[1] Enterprise resource planning, , diakses tanggal 5 Juli 2010.
[2] IBM. (2004). Patterns: Elements of Service-Oriented Analysis and Design, , diakses tanggal 10 Juli 2010.
[3] Sarno, R. and Herdiyanti, A. (May 2010),Developing Information Technology Policies
for Enterprise Resource Planning to Improve
Customer Orientation and Service,
International Journal of Computer Science
and Network Security, ISSN 1738 7906,
Vol. 10, No. 5, pp. 82-94.
[4] Sarno, R. and Herdiyanti, A. (March 2010),A Service Portfolio for an Enterprise
Resource Planning; International Journal of
Computer Science and Network Security,
ISSN 1738 7906, Vol. 10, No. 3, pp. 144-156.
[5] ESB Integration Patterns, , diakses tanggal 15 Juli
2010.
[6] Edison1, Virginia Tulenan1, and FordLumban Gaol "SERVICE ORIENTEDARCHITECTURE REFERENCE
ARCHITECTURE BLUEPRINT"; Jurnal
Sistem Informasi MTI UI, Volume 5, Nomor
2, ISBN 1412 8896.