its undergraduate 17440 chapter1 814490 biopolimer

4
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biopolimer adalah suatu istilah umum yang mencakup polimer alam dan polimer sintetik yang dihasilkan dari monomer polimer alam. Protein, polinukleotida, polisakarida merupakan salah satu contoh dari biopolimer. Biopolimer ini dapat diperoleh dari tumbuhan-tumbuhan seperti getah asli, dan juga dapat diperoleh dari hewan seperti gelatin (Isa, 2004). Gelatin merupakan salah satu biopolimer alam turunan protein dari kolagen yang terdenaturasi akibat adanya termo- hidrolisis dan mempunyai sifat transformasi termo-reversibel antar sol dan gel (Cho dkk, 2004). Biopolimer ini biasanya diperoleh dari jaringan kolagen pada kulit, tulang hewan mamalia. Gelatin diperoleh dari hidrolisis kolagen dan bersifat larut dalam air (Sobral dan Habitante, 2001).Gelatin telah banyak diaplikasikan dalam industri makanan, farmasi, obat-obatan, dan lain-lain. Salah satu biopolimer lainnya adalah Khitosan. Khitosan ini merupakan polisakarida hasil turunan dari kitin yang memiliki kelimpahan paling tinggi kedua di alam setelah selulosa. Khitosan diperoleh dari pemanfaatan produk samping hasil pengolahan industri perikanan, khususnya dari cangkang udang dan rajungan. Melalui pendekatan teknologi yang tepat, potensi limbah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi senyawa polisakarida khitosan yang sangat bermanfaat di berbagai bidang industri seperti farmasi, tekstil, fotofrafi, dan menanganan makanan. Khitosan mudah mengalami biodegradasi, bersifat polielektrolitik, dan tidak beracun. Khitosan dapat dengan mudah berinteraksi dengan zat – zat organik seperti protein dan lemak. Hal ini dikarenakan khitosan memiliki gugus aktif yaitu amina dan hidroksil, Oleh karena itu, khitosan banyak digunakan pada berbagai bidang industri terapan dan industri kesehatan.

Upload: widi-widurai

Post on 24-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

PEMBUATAN PARTIKEL HYDROXY APATITE (HA)DENGAN PROSES FLAME SINTESIS

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Biopolimer adalah suatu istilah umum yang mencakup polimer alam dan polimer sintetik yang dihasilkan dari monomer polimer alam. Protein, polinukleotida, polisakarida merupakan salah satu contoh dari biopolimer. Biopolimer ini dapat diperoleh dari tumbuhan-tumbuhan seperti getah asli, dan juga dapat diperoleh dari hewan seperti gelatin (Isa, 2004).

    Gelatin merupakan salah satu biopolimer alam turunan protein dari kolagen yang terdenaturasi akibat adanya termo-hidrolisis dan mempunyai sifat transformasi termo-reversibel antar sol dan gel (Cho dkk, 2004). Biopolimer ini biasanya diperoleh dari jaringan kolagen pada kulit, tulang hewan mamalia. Gelatin diperoleh dari hidrolisis kolagen dan bersifat larut dalam air (Sobral dan Habitante, 2001).Gelatin telah banyak diaplikasikan dalam industri makanan, farmasi, obat-obatan, dan lain-lain.

    Salah satu biopolimer lainnya adalah Khitosan. Khitosan ini merupakan polisakarida hasil turunan dari kitin yang memiliki kelimpahan paling tinggi kedua di alam setelah selulosa. Khitosan diperoleh dari pemanfaatan produk samping hasil pengolahan industri perikanan, khususnya dari cangkang udang dan rajungan. Melalui pendekatan teknologi yang tepat, potensi limbah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi senyawa polisakarida khitosan yang sangat bermanfaat di berbagai bidang industri seperti farmasi, tekstil, fotofrafi, dan menanganan makanan.

    Khitosan mudah mengalami biodegradasi, bersifat polielektrolitik, dan tidak beracun. Khitosan dapat dengan mudah berinteraksi dengan zat zat organik seperti protein dan lemak. Hal ini dikarenakan khitosan memiliki gugus aktif yaitu amina dan hidroksil, Oleh karena itu, khitosan banyak digunakan pada berbagai bidang industri terapan dan industri kesehatan.

  • 2

    Pembuatan khitosan melalui proses deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi kitin menjadi khitosan (Purwanti, 2010).

    Gelatin dan khitosan memiliki gugus yang hampir sama. Gelatin memiliki gugus hidroksil (-OH), amina (-NH2) dan karboksilat (-COOH) yang terdapat dalam rantai asam amino dari struktur gelatin. Sedangkan khitosan memiliki gugus hidroksil dan amina (Gmez dkk, 2011). Gugus amina dan hidroksil merupakan gugus aktif dan dapat mudah bereaksi dengan zat-zat organik lainnya. Oleh karena itu, gelatin dan khitosan jika dikombinasikan (dicampur) dimungkinkan akan berikatan baik secara kimia maupun fisika.

    Dalam berbagai aplikasi di dunia industri, gelatin dan khitosan dibentuk menjadi lembaran plastik (film). Seperti halnya plastik sintetis yang terbuat dari bahan lain, film bioplastik ini diharapkan mampu memiliki sifat mekanik yang baik terutama sifat kuat tarik dan elongasi. Karena secara umum, karakter mekanik suatu lembaran plastik yang dapat digunakan sebagai penentuan kualitas plastik tersebut adalah kuat tarik dan persen pemanjangan (elongasi). Kuat tarik atau (tensile strength) merupakan tarikan maksimum yang dapat dicapai sampai film dapat tetap bertahan sebelum putus. Sedangkan persen pemanjangan merupakan representasi kuantitatif kemampuan film untuk meregang (Alyanak, 2004), yaitu didefinikan sebagai fraksi perubahan panjang bahan sebagai efek dari deformasi.

    Gmez dkk (2011), telah melakukan penelitian tentang sifat mekanik film gelatin sapi (GS) khitosan (Ch) dengan variasi konsentrasi khitosan yaitu GS-Ch 0.75% dan GS-Ch 1.5%. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh nilai kuat tarik dan elongasi yang optimum terdapat pada konsentrasi khitosan yang lebih besar yaitu film GS-Ch 1.5%. Selain itu, Gmez dkk (2011) juga meneliti sifat mekanik dari film gelatin ikan tuna (GT) khitosan (Ch) dengan konsentrasi khitosan yang berbeda, yaitu GT-Ch 0.75% dan GT-Ch 1.5%. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa GT-Ch1.5 % memiliki kuat tarik dan elongasi yang lebih baik dari pada GT-Ch 0.75%.

  • 3

    1.2 Permasalahan Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana

    memperoleh suatu bahan biopolimer (komposit gelatin-khitosan) yang memiliki sifat kuat tarik dan elongasi yang baik.

    1.3 Batasan Masalah

    Dalam penelitian ini dilakukan analisisis sifat kuat tarik dan elongasi dari film gelatin-khitosan dengan tiga konsentrasi yang berbeda yaitu, Ge 4%-Ch 4%, Ge 4-Ch 3%, dan Ge 4 %-Ch 1.5%.

    1.4 Tujuan

    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu komposit gelatin-khitosan yang memiliki sifat kuat tarik dan elongasi yang baik.

  • 4

    Halaman ini sengaja dikosongkan