lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-rb10r119t-terjemahan... · iv....

78
UNIVERSITAS INDONESIA Terjemahan Interjeksi dari Bahasa Prancis ke Bahasa Indonesia SKRIPSI Restu Murtiningtyas 0705100315 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI PRANCIS DEPOK 2010 Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Upload: others

Post on 29-Sep-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

UNIVERSITAS INDONESIA

Terjemahan Interjeksi dari Bahasa Prancis ke Bahasa Indonesia

SKRIPSI

Restu Murtiningtyas

0705100315

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

PROGRAM STUDI PRANCIS

DEPOK

2010

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

user
Sticky Note
Silakan klik bookmarks untuk melihat atau link ke halaman isi
Page 2: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

Universitas Indonesia ii

UNIVERSITAS INDONESIA

Terjemahan Interjeksi dari Bahasa Prancis ke Bahasa Indonesia

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Humaniora

Restu Murtiningtyas

0705100315

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

PROGRAM STUDI PRANCIS

KEKHUSUSAN LINGUISTIK

DEPOK

2010

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 3: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

Universitas Indonesia iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Restu Murtiningtyas

NPM : 0705100315

Tanda Tangan :

Tanggal :

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 4: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

Universitas Indonesia iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas NPM : 0705100315 Program Studi : Sastra Prancis Judul Skripsi : Terjemahan Interjeksi dari Bahasa Prancis ke

Bahasa Indonesia Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian dari persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora pada Program Studi Sastra Prancis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Dr. Rahayu Surtiati Hidayat (……………………….) Penguji I : Dr. Tresnati Sridwiani Solichin(……………………….) Penguji II : Tito W. Wojowasito, DEA (……………………….) Ditetapkan di : Depok Tanggal :

Dekan Dr. Bambang Wibawarta S.S., M.A. (NIP: 196510231990031002)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 5: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

Universitas Indonesia v

KATA PENGANTAR

Syukur tak henti-hentinya saya ucapkan kepada Al Malik, Al Fattah, Al

Basit, Allah SWT atas segara anugerahnya sehingga saya dapat menyelesaikan

penelitian yang berjudul Terjemahan Interjeksi dari Bahasa Prancis ke

Bahasa Indonesia ini. Saya tentu tidak dapat menyelesaikan penelitian ini sendiri

tanpa bantuan dari orang-orang di sekitar saya. Rasa terima kasih saya sampaikan

kepada mereka ini.

1. Dr. Rahayu Surtiati Hidayat, atas sifat keibuannya yang bersedia

meluangkan waktunya untuk membimbing saya selama penelitian ini

berlangsung, juga kesabarannya untuk mendengarkan keluh kesah dan

kesulitan yang saya hadapi.

2. Dr. Tresnati Sridwiani Solichin, terima kasih untuk diskusi yang

menyenangkan dan kesediaan beliau untuk memeriksa setiap detil dari

penelitian ini agar mencapai kesempurnaannya.

3. Tito W. Wojowasito, DEA, matur nembah nuwun untuk setiap percakapan

yang selalu memberikan ide baru dan semangat baru bagi saya untuk

menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Risnowati Martin, terima kasih atas pelajaran yang akan terus melekat

di kepala saya. “Laci-laci” itu tidak lagi hanya untuk mengisi monème,

synthème, dan syntagme, tetapi juga saya terapkan di kehidupan sehari-

hari. Linguistik, bukan pilihan yang salah untuk saya.

5. Mbak Diah “Deka” Kartini Lasman, yang selama hampir lima tahun ini

menjadi pembimbing akademik yang menyenangkan.

6. Bapak dan Ibu pengajar program studi Prancis, “tout ce que vous m’avez

donné est très précieux”.

7. Bapak dan Ibu, terima kasih untuk setiap doa yang mengalir dalam tubuh

ini, yang selalu menjaga saya, dan memberi kebahagiaan. Terima kasih

untuk semua harapan yang membagun jiwa ini. Maafkan anakmu atas

amarah dan serapah yang selalu kau terima dengan lapang dada. Semoga

penelitian ini dapat memberikan kebanggaan kecil di hati kalian.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 6: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

Universitas Indonesia vi

8. Mas Wiwid dan Dede Dian, terima kasih untuk selalu menjadi motivator

terbesar untuk saya. “Nothing can separate us, since picking crayons is the

hardest problems until we are graying.”

9. My support system, Susilo Wirawan, terima kasih untuk semua hal kecil

yang bisa membuat saya tersenyum sekaligus menangis. Terima kasih

untuk lebih banyak memberi semangat dibanding bertanya. Terima kasih

untuk warna merah muda di hidup saya.

10. Tim linguistik 2005, Maretta “Marutto” Kartika Sari “You aren’t my

ordinary fellow, you are encyclopedia” dan Ismirani Mardalena “Having a

discussion with you is timeless”.

11. Mes meilleures amies, Referika Rahmi, Pradila Galuh Savitri, dan Dames

Nurceny “if I could pick some names to be my soulmates, it could be three

of you.” Terima kasih untuk setiap perjalanan waktu yang berharga,

sahabat.

12. Teman-teman Prodi Prancis 2005, terutama “The Jajiers”, para penghuni

perpustakaan FIB. Terima kasih Siska Martina, Sakya Anindhita, Sherilla,

Sarma Dahita, Aditya, Eka M Ilham, Anggraldina, Keyne Marbun, Dilla

Natasia, dan Nurul Izza untuk semua waktu yang menyenangkan. “J’ai

trouvé la plus belle chose dans la vie. C’est vous.”

13. Kakak sekaligus teman terbaik, Khalid Soroinda Nasution dan

Ferdiansyah, terima kasih untuk selalu dapat menyisihkan waktu untuk

menjadi pendengar yang baik. Berpetualang dengan kalian seperti berjalan

di tengah rimba, selalu bertemu hal baru yang tidak disangka. Rizqa Shanti

Lubis, pertemanan kita layaknya donor darah berupa transfusi motivasi.

“One’s life has value so long as one attributes value to the life of others, by

means of love, friendship, indignation and compassion” (Simone de Beauvoir)

Penulis,

Restu Murtiningtyas

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 7: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

Universitas Indonesia vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bawah

ini:

Nama : Restu Murtiningtyas

NPM : 0705100315

Program Studi : Prancis

Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya

Jenis karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Terjemahan Interjeksi dari Bahasa Prancis ke Bahasa Indonesia

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Tangerang

Pada tanggal :

Yang menyatakan

(Restu Murtiningtyas)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 8: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

Universitas Indonesia x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………...iii HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................iv KATA PENGANTAR…………………………………………………………….v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………….vii ABSTRAK………………………………………………………………………viii ABSTRACT……………………………………………………………………..viii RESUMÉ DU MÉMOIRE………………………………………………………..ix DAFTAR ISI……………………………………………………………………....x DAFTAR TABEL………………………………………………………………...xi DAFTAR SINGKATAN………………………………………………………...xii 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….....2 1.3 Tujuan…………………………………………………………………...3 1.4 Ruang Lingkup…………………………………………………………..3 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Metode Penelitian……………………………………………………3 1.5.2 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………..3 1.5.3 Teknik Analisis Data………………………………………………...4

2. KERANGKA TEORI 2.1 Perihal Penerjemahan……………………………………………………5

2.1.1 Teknik Penerjemahan………………………………………………..6 2.1.2 Perpadanan dalam Penerjemahan……………………………………7 2.1.2.1 Padanan Tekstual……………………………………………….7 2.1.2.2 Kesejajaran Bentuk……………………………………………..7 2.1.3 Padanan Zero dan Padanan Nil……………………………………...8 2.1.3.1 Padanan Zero…………………………………………………...8 2.1.3.2 Padanan Nil……………………………………………………..9 2.1.4 Pergeseran dalam Penerjemahan…………………………………….9 2.1.4.1 Transposisi atau Pergeseran…………………………………….9 2.1.4.2 Modulasi……………………………………………………….11

2.2 Konteks………………………………………………………………...11 2.3 Situasi…………………………………………………………………..12 2.4 Interjeksi………………………………………………………………..12 2.4.1 Kelas Kata dalam BP……………………………………………12 2.4.2 Kelas Kata dalam BI…………………………………………….15

3. ANALISIS…………………………………………………………………….18 3.1 Interjeksi-Nomina...............................................................................19

3.2 Interjeksi-Adjektiva............................................................................24 3.3 Interjeksi-Adverbia.............................................................................36

4. KESIMPULAN……………………………………………………………….47 4.1 Temuan................................................................................................47 4.2 Diskusi.................................................................................................49

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 9: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

Universitas Indonesia xi

DAFTAR REFERENSI………………………………………………………...50 LAMPIRAN……………………………………………………………………..51

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 10: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

Universitas Indonesia xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perincian jumlah data (kalimat) yang mengandungi interjeksi..............15 Tabel 3.2 Hasil Analisis Padanan Interjeksi-Nomina dalam BP ke BI..................38 Tabel 3.3 Hasil Analisis Padanan Interjeksi-Adjektiva dalam BP ke BI...............38 Tabel 3.4 Hasil Analisis Padanan Interjeksi-Adverbia dalam BP ke BI................39

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 11: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

Universitas Indonesia xiii

DAFTAR SINGKATAN

AS : Les Six Compagnons et Les Agents Secrets

BH : Lou! Buku Harian

BI : Bahasa Indonesia

BP : Bahasa Prancis

BSa : Bahasa Sasaran

BSu : Bahasa Sumber

CR : Les Six Compagnons de la Croix-Rousse

DM : Lou! Di Mortebouse

Fr : Frasa

Int : Interjeksi

JI : Lou ! Journal Infime

Kal : kalimat

Konj : Konjungsi

Kt : Kata

LM : Lou! Mortebouse

MAR : Enam Sahabat Menangkap Agen Rahasia

MPK : Enam Sahabat Mencari Penculik Kafi

TSa : Teks Sasaran

TSu : Teks Sumber

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 12: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

Universitas Indonesia viii

ABSTRAK

Nama : Restu Murtiningtyas Program Studi : Prancis Judul : Terjemahan Interjeksi dari Bahasa Prancis ke Bahasa Indonesia Skripsi ini membahas terjemahan interjeksi dari Bahasa Prancis (BP) ke Bahasa Indonesia (BI). Fokus pada penelitian ini terletak pada interjeksi BP kategori nomina, adjektiva, dan adverbia. Interjeksi BP yang terhimpun dianalisis dari segi perpadanan terhadap BI. Metode yang digunakan adalah penelitian pustaka yang dikhususkan pada penelitian terjemahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks dan situasi merupakan faktor utama penentu makna interjeksi. Sesuai dengan konteksnya interjeksi BP memiliki makna berbeda sehingga padanannya dalam BI berbagai bentuk. Kata kunci : Interjeksi Bahasa Prancis, Interjeksi Bahasa Indonesia, Perpadanan

ABSTRACT

Name : Restu Murtiningtyas Study Program : French Literature Title : The Translation of French Interjection into Indonesian This study discusses the translation of French interjection into Indonesian. The focus of this research lies on French interjections which are categorized in noun, adjective, and adverb. Afterwards, we conduct the equivalent analysis from the French interjections that had been obtained towards Indonesian. This research uses the library research method which is specified on translation method. The result of this research shows that the context and the situation are the prime determinants of the meaning of the interjection. In accordance to its context, French interjection has various meanings, thus it has various equivalent forms in Indonesian.

Key words:

French interjection, Indonesian interjection, the equivalent

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 13: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

Universitas Indonesia ix

RESUMÉ DU MÉMOIRE

Nom : Restu Murtiningtyas Département : France Titre : La Traduction de l’Interjection Française à la Langue

Indonésienne Ce mémoire a pour objectif d’analyser la traduction de l’interjection française à la langue indonésienne. La concentration de cette recherche est les interjections françaises qui ont été catégorisées dans le nom, l’adjective, et l’adverbe. À partir des interjections françaises qui ont été obtenues, on fait l’analyse d’équivalent sur la langue indonésienne. Cette recherche utilise la méthode de la recherche documentaire qui est spécifiée à la recherche de la traduction. Le résultat de cette recherche montre que le contexte et la situation sont les déterminants du sens de l’interjection. À l’accordance à son contexte, l’interjection française a plusieurs sens, il a donc plusieurs formes équivalentes dans la langue indonésienne. Les mots clés: L’interjection française, l’interjection indonésienne, l’équivalent

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 14: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

1

Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

“Penerjemahan merupakan proses penyampaian makna dari sebuah teks

sumber (yang selanjutnya disingkat TSu) dalam bahasa sasaran (BSa) sesuai

dengan maksud penulis TSu” (Newmark, 1988:5)1. Terjemahan tidak akan

pernah sama dengan teks sumbernya. TSu dapat diterjemahkan secara

berbeda-beda sehingga menghasilkan teks sasaran (yang selanjutnya disingkat

TSa) yang berbeda pula.

Begitu pula halnya dengan penerjemahan interjeksi. Sebagai sebuah unsur

dalam sistem bahasa, interjeksi dapat dikenali karena memiliki pola tertentu.

Interjeksi ditemukan di dalam ragam lisan karena fungsinya adalah untuk

menyatakan reaksi atau perasaan seseorang. Namun, adakalanya interjeksi

disampaikan melalui media tulis, seperti halnya dialog dalam komik dan

novel. Kridalaksana (2007:120) menyatakan, “interjeksi adalah kategori yang

bertugas mengungkapkan perasaan pembicara dan secara sintaktis tidak

berhubungan dengan kata-kata lain dalam ujaran.”

Dalam kasus interjeksi, terjemahannya dapat berbeda-beda sesuai dengan

konteks ujarannya. Contoh:

(1) Bon…ben bonnes vacances, alors… (LM, 2005:6) (a) Hm… Selamat berlibur ya… (DM, 2007:6)

1 “Translation is rendering the meaning of a text into another language in the way that the

author intended the text.” (Newmark, 1988:5)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 15: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

2

Universitas Indonesia

(2) Bon, ben c’est sûr, on n’en fera pas un tube… (LM, 2005:3) (b) Jelas kita gak bisa ke kafe… (DM, 2007:3) (3) Bon, ben Richard et maman, c’est une affaire qui roule…(LM, 2005:47) (c) Akhirnya ibu dan Richard jadian juga. (DM, 2007 :47)

Contoh (1), (2), dan (3) di atas merupakan cuplikan dialog Prancis yang

mengandungi interjeksi. Di dalam ketiga ujaran itu, terdapat interjeksi yang

sama, yakni bon, ben. Namun, terjemahan interjeksi itu dalam BI berbeda-

beda. Pada contoh pertama, interjeksi bon, ben memiliki padanan interjeksi

hm. Konteks ujarannya adalah ketika seseorang mengucapkan selamat berlibur

kepada pihak yang lain dengan tidak bersemangat karena lawan bicaranya

menganggap liburan yang akan dilewatinya tidak menyenangkan. Dalam

konteks itu, interjeksi hm dalam BI berbentuk seruan biasa dan memiliki

makna sikap tidak bersemangat.

Pada contoh kedua, interjeksi bon, ben berpadanan zero. Konteks

ujarannya adalah ketika seseorang tidak memiliki uang untuk pergi berlibur,

bahkan untuk pergi ke kafe. Dalam kasus ini, interjeksi BP tidak mendapat

padanan formal dalam BI. Penerjemah tidak memberi padanan atas interjeksi

BP sehingga interjeksi BP tersebut (bon, ben) memperoleh padanan zero.

Sementara itu, pada contoh ketiga, interjeksi bon, ben memiliki padanan

adverbia akhirnya. Konteks ujarannya adalah ketika penutur merasa usahanya

selama ini untuk menjodohkan ibunya dan teman ibunya, Richard, tidaklah

sia-sia. Adverbia akhirnya dalam BI memiliki makna perasaan lega.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sesuai

dengan konteksnya interjeksi BP yang sama memiliki makna berbeda

sehingga padanannya dalam BI berbagai bentuk. Oleh karena itu, saya tertarik

untuk menelisik interjeksi BP dan padanannya dalam BI.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti adalah bagaimana interjeksi BP mendapat

padanan dalam BI.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 16: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

3

Universitas Indonesia

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perpadanan

interjeksi BP dalam BI.

1.4 Ruang Lingkup

Penelitian ini akan dibatasi pada interjeksi BP yang memiliki bentuk

nomina, adjektiva, dan adverbia. Penelitian ini akan meninjau padanan

interjeksi BP dalam BI dari makna dan bentuk serta pergeseran yang terjadi.

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam bagian ini akan dibahas tiga aspek penelitian, yakni metode

penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

1.5.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research atau

telaah pustaka. Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari

teks fiksi yang menjadi sumber data.

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Korpus data penelitian ini diambil dari teks fiksi BP yang diterjemahkan

ke dalam BI, seperti komik dan novel: dua buah komik yang diterjemahkan

oleh Rahayu Surtiati Hidayat (2007) Lou! Mortebouse, dan terjemahannya

Lou! Di Mortebouse serta Lou! Journal Infime dan terjemahannya Lou! Buku

Harian. Selain itu, dua buah novel karya Paul-Jacques Bonzon yang

diterjemahkan oleh Ida Sundari Husen (1985), yakni (1) Les Six Compagnons

et Les Agents Secrets (1969) dan terjemahannya Enam Sahabat Menangkap

Agen Rahasia, dan (2) Les Six Compagnons de la Croix-Rousse

(Hachette:1961) dan terjemahannya Enam Sahabat Mencari Penculik Kafi.

Dari sumber itu, dicari kalimat yang mengandungi interjeksi dan padanannya

yang terdapat dalam buku terjemahannya. Ditemukan 75 kalimat yang

diklasifikasikan berdasarkan kelas katanya. Lalu, dilakukan analisis interjeksi

BP dan melihat padanannya dalam BI.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 17: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

4

Universitas Indonesia

1.5.3 Teknik Analisis Data

Hal pertama yang saya lakukan dalam menganalisis data adalah

mengelompokkannya sesuai dengan kelas katanya. Korpus data berupa

kalimat yang mengandung interjeksi dalam BP dan terjemahannya dalam BI.

Interjeksi BP yang terhimpun memiliki bentuk nomina, adjektiva, dan

adverbia. Kemudian, TSu dan Tsa didampingkan untuk analisis padanan yang

mengacu pada teori Catford (1965), lalu analisis pergeseran yang mengacu

pada teori Catford (1965) dan teori Newmark (1988).

Pada bab selanjutnya, akan dipaparkan teori-teori yang melandasi

penelitian mengenai penerjemahan interjeksi BP ke BI ini.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 18: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

5

Universitas Indonesia

BAB 2 KERANGKA TEORI

Sebagai landasan penelitian ini, teori yang akan digunakan adalah yang

ditawarkan oleh Newmark (1988), Larson (1984), Hoed (2006), dan Baker

(1992). Berbagai teori tersebut digunakan karena teori yang satu dengan yang

lainnya saling melengkapi. Teori mengenai perpadanan dalam penerjemahan

memakai teori Catford (1965). Teori mengenai pergeseran dalam

penerjemahan memakai teori Newmark (1988) dan teori Catford (1965). Teori

mengenai konteks dan situasi menggunakan teori Kridalaksana (2008).

Konsep mengenai interjeksi BP dan BI mengacu pada Grevisse (1980) dan

Kridalaksana (2007). Selain itu, konsep kelas kata dalam Bahasa Indonesia

mengacu pada Kridalaksana (2007) dan konsep kelas kata dalam Bahasa

Prancis mengacu pada Grevisse (1980).

2.1 Perihal Penerjemahan

Dalam teori penerjemahan, Newmark (1988:5) menyatakan bahwa

penerjemahan adalah kegiatan menyampaikan pesan atau makna dari sebuah

teks ke dalam bahasa lain sesuai dengan maksud penulis teks. Sedangkan

Larson (1984:3) mengemukakan bahwa pada dasarnya penerjemahan adalah

hal yang meliputi perubahan bentuk, yakni bentuk kata, frasa, klausa, kalimat,

paragraf, dsb. yang terucap ataupun tertulis. Hoed (2006:23) berpendapat

bahwa penerjemahan merupakan kegiatan mengalihkan pesan dari suatu teks

bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran secara tertulis. Menurut saya,

ketiga pengertian di atas dapat saling melengkapi satu sama lain. Dari ketiga

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penerjemahan merupakan proses

penyampaian pesan dari satu bahasa ke bahasa lain yang berakibat perubahan

bentuk.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 19: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

6

Universitas Indonesia

2.1.1 Teknik Penerjemahan

Hoed (2006:72-78) mengemukakan sembilan teknik penerjemahan, yakni :

1) Transposisi: Dengan mengubah struktur kalimat untuk mendapatkan

terjemahan yang benar.

2) Modulasi: Dengan memberikan padanan yang berbeda sudut pandang arti atau

lingkup maknanya secara semantik, namun memberikan maksud atau pesan

yang sama sesuai dengan konteks yang bersangkutan.

3) Penerjemahan Deskriptif: Terjemahan ini dilakukan karena tidak

ditemukannya padanan BSu dalam BSa. Dalam hal ini, penerjemah terpaksa

melakukan “uraian” yang berupa makna kata yang bersangkutan.

4) Penjelasan Tambahan: Pemberian kata-kata khusus agar hasil terjemahan

dapat dengan mudah dipahami.

5) Catatan Kaki: Pemberian catatan kaki sebagai salah satu teknik penerjemahan

dimaksudkan untuk memperjelas makna padanannya karena, jika tidak

terdapat penjelasan tambahan, kata itu tidak dapat dimengerti secara baik oleh

pembaca.

6) Penerjemahan Fonologis: Teknik ini dilakukan karena tidak adanya padanan

yang sesuai dalam BSa, sehingga penerjemah memutuskan untuk membuat

kata baru yang diambil dari kata dalam BSu untuk disesuaikan dengan sistem

bunyi (fonologi) dan ejaan (grafologi) BSa.

7) Penerjemahan Resmi/Baku: Penerjemah menggunakan teknik ini dikarenakan

adanya sejumlah nama, istilah, dan ungkapan yang sudah baku ataupun resmi

dalam BSa yang langsung digunakan penerjemah sebagai padanan.

8) Tidak Diberikan Padanan: Teknik ini digunakan karena penerjemah tidak

menemukan terjemahannya dalam BSa, sehingga penerjemah mengutip dari

BSu.

9) Padanan Budaya: Penerjemah menggunakan teknik ini untuk menerjemahkan

dengan memberikan padanan berupa unsur kebudayaan yang ada dalam BSa.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 20: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

7

Universitas Indonesia

2.1.2 Perpadanan dalam Penerjemahan

Catford (1965:27–34) mengatakan bahwa perpadanan (equivalence)

adalah suatu keadaan di mana BSu dan BSa menghasilkan pesan yang sama,

setelah keadaan tersebut ditelaah oleh pendengar atau pembaca. Ada dua hal

yang harus diperhatikan penerjemah yaitu kesepadanan tekstual (textual

equivalence) dan kesejajaran bentuk (formal correspondence).

2.1.2.1 Padanan Tekstual (Textual Equivalent)

Padanan tekstual adalah teks atau bagian dari TSa yang dianggap

memiliki pesan yang sama dengan teks atau bagian dari TSu2. Yang menjadi

perhatian dalam padanan tekstual adalah pesan atau makna yang hendak

disampaikan dari BSu ke dalam BSa. Contoh:

J’ai 20 ans.

Usia saya 20 tahun.

Untuk menyatakan usia, BP menggunakan verba avoir, sementara BI

menggunakan frase nominal. Dalam contoh kalimat di atas, bentuk BP

berbeda dari bentuk BI dari segi struktur kalimat ataupun kelas kata, namun

maknanya sama.

2.1.2.2 Kesejajaran Bentuk (Formal Correspondence)

Kesejajaran bentuk dapat terjadi jika kategori TSa, yakni unit, kelas

gramatikal, dan struktur, menempati kategori gramatikal yang sama dengan

TSu3. Contoh:

Il vient de Paris.

Ia datang dari Paris.

2 “A textual translation equivalent is any TL text or portion of text which is observed on a

particular occasion to be the equivalent of a given SL text or portion of text” (Catford 1965:27). 3 “A formal correspondence is any TL category (unit, class, structure, element of structure,

etc.) which can be said to occupy, as nearly as possible, the ‘same’ place in the ‘economy’ of

the TL as the given SL category occupies in the SL” (Catford 1965:27).

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 21: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

8

Universitas Indonesia

Dalam contoh di atas, kalimat Il vient de Paris memiliki struktur Subjek +

Predikat + Preposisi + Keterangan tempat (S+P+preposisi+K.tempat). Kalimat

BP tersebut mendapat padanan Ia datang dari Paris dalam BI, yang memiliki

struktur kalimat yang sama dengan BP, yakni S+P+preposisi+K.tempat. Il

sebagai subjek dan kata ganti orang ke tiga dalam BP mendapat padanan ia

yang juga merupakan subjek dan kata ganti orang ke tiga dalam BI. Vient

sebagai verba aktif dalam BP mendapat padanan verba datang dalam BI.

Preposisi de dalam BP mendapat padanan preposisi dari dalam BI. Paris

dalam BP juga mendapat padanan Paris dalam BI. Dari penjabaran tersebut,

dapat terlihat bahwa kalimat dalam BP memiliki struktur yang sama dengan

padanannya dalam BI. Selain itu, setiap unsur kata dalam kalimat BP

menempati kategori gramatikal yang sama dalam BI.

2.1.3 Padanan Zero dan Padanan Nil

Perbedaan struktur gramatikal BSu dan BSa dapat mengakibatkan

adanya beberapa padanan yang tidak terealisasikan. Catford (1965:29)

membedakan padanan jenis ini ke dalam dua jenis, yakni padanan zero dan

padanan nil.

2.1.3.1 Padanan Zero (zero equivalent)

Padanan zero adalah padanan yang tidak muncul dalam TSa karena tidak

mendapat padanan formal dalam sistem TSa. Contoh :

C’est le livre de Marie.

Itu buku (milik) Marie.

Dalam contoh kalimat di atas, preposisi de dalam BP tidak memperoleh

padanan secara langsung dalam BI karena penggunaannya yang tidak

diperlukan.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 22: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

9

Universitas Indonesia

2.1.3.2 Padanan Nil (nil equivalent)

Padanan nil adalah padanan yang tidak muncul dalam TSa karena konsep

yang dialihkan tidak dikenal dalam masyarakat BSa. Contoh :

Kafi m’écoutait, les yeux brillants, et on aurait dit qu’il comprenait.

Kafi mendengarkan dengan mata bersinar-sinar, tampaknya seperti mengerti.

Dalam contoh kalimat di atas, verba dalam BP, sebagai BSu,

dikonjugasikan ke dalam bentuk imparfait dan conditionnel passée yang

menyatakan tindakan yang tidak pasti. Sementara itu BI sebagai BSa tidak

mengenal istilah khusus untuk menyatakan tindakan yang tdak pasti tersebut

seperti yang dimiliki BSu. Jadi, dapat dikatakan bahwa unsur gramatikal

dalam Bsu memperoleh padanan nil dalam BSa.

2.1.4 Pergeseran dalam Penerjemahan

Karena struktur BP dan BI berbeda, adakalanya dalam proses

penerjemahan terjadi pergeseran. Pergeseran ini dilakukan agar makna BSa

sepadan dengan makna BSunya.

2.1.4.1 Transposisi atau Pergeseran

Newmark (1988:85–88) mengemukakan bahwa transposisi adalah

prosedur penerjemahan yang menyangkut perubahan tata bahasa dari bahasa

sumber ke bahasa sasaran. Transposisi dilakukan karena beberapa sebab,

yakni

1) perbedaan struktur gramatikal BSu dan BSa, biasanya terdapat pada

pergeseran bentuk jamak ke tunggal, contoh:

des furnitures (BP) � furnitur (BI)

atau pergeseran posisi kata sifat, contoh:

une grande maison (BP) � rumah (yang) besar (BI)

2) pergeseran struktur gramatikal BSu yang tidak terdapat dalam BSa, contoh:

Tu me manques � Aku merindukanmu

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 23: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

10

Universitas Indonesia

Pada contoh di atas, kalimat Tu me manques memiliki struktur S-O-P. BI tidak

mengenal struktur gramatikal seperti itu. Maka, kalimat tersebut memiliki

padanan BI berupa kalimat Aku merindukanmu yang memiliki struktur S-P-O.

3) pergeseran yang dilakukan ketika terjemahan harfiah secara gramatikal

mungkin untuk dilakukan, namun tidak berterima (tidak lazim) dalam BSa.

Pergeseran jenis ini termasuk dalam pergeseran kelas kata, contoh:

Il ne tardera pas à rentrer. Ia akan segera kembali.

Dari contoh di atas, verba ne tardera pas dalam BP berpadanan dengan

keterangan akan segera dalam BI. Kalimat BP mungkin untuk diterjemahkan

secara harfiah dan akan menjadi: Ia tidak akan terlambat untuk kembali.

Secara gramatikal kalimat tersebut berterima dalam BI, namun tidak lazim

untuk digunakan.

4) pergeseran unsur leksikal dengan menggunakan unsur gramatikal. Jenis

pergeseran ini memungkinkan penerjemah untuk menerjemahkan kalimat

kompleks menjadi dua kalimat sederhana ataupun mengubah verba-verba aktif

ke dalam bentuk kata benda.

Catford (1965:73–82) menyebutkan bahwa terdapat dua tipe utama

pergeseran, yakni pergeseran tataran (level shifts) dan pergeseran kategori

(category shifts). Pergeseran tataran yakni pergeseran yang terjadi apabila

transposisi menghasilkan unsur BSa yang berbeda dengan tingkatannya, yaitu

tingkatan fonologi, grafologi, gramatikal, atau leksikal. Contoh: je viendrai �

saya akan datang.

Dari contoh di atas, -ai dalam je viendrai merupakan unsur gramatikal,

sedangkan saya akan datang dalam kalimat BI tersebut merupakan unsur

leksikal. Dalam BP, unsur gramatikal -ai dalam je viendrai memiliki makna

‘futur’. Sedangkan dalam BI dalam frasa saya akan datang, makna ‘futur’

ditandai dengan unsur leksikal akan.

Pergeseran kategori adalah pergeseran yang terjadi bila transposisi

menghasilkan BSa yang berbeda dari struktur, kelas kata, unit atau sistemnya.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 24: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

11

Universitas Indonesia

1) Pergeseran struktur (structure-shifts), contoh: nouvelle voiture � mobil

baru.

Dalam contoh tersebut, nouvelle voiture memiliki struktur adjektiva + nomina,

sedangkan mobil baru memiliki struktur nomina + adjektiva.

2) Pergeseran kelas kata (class-shifts), contoh: son poil avait le luisant de la

soie;... � bulunya`mengilat seperti sutera.

Dalam contoh di atas, le luisant termasuk dalam kelas kata nomina dalam BP

sedangkan padanannya, yakni mengilat termasuk dalam kelas kata adjektiva

dalam BI.

3) Pergeseran unit (unit-shifts), contoh: fillette � gadis cilik.

Dalam contoh tersebut, fillette termasuk dalam tataran kata dalam BP,

sedangkan gadis cilik termasuk dalam tataran frasa dalam BI.

4) pergeseran intrasistem (intra-system-shifts), contoh: des vacances �

liburan.

Dalam contoh tersebut des vacances selalu memiliki bentuk jamak dalam BP.

Namun, dalam BI, des vacances memiliki padanan liburan yang berbentuk

tunggal. Di sini, des vacances tidak memperoleh padanan berbentuk jamak

karena pengunaannya yang tidak lazim dalam BSu.

2.1.4.2 Modulasi

Newmark (1988:88–89) mengutip dari Vinay dan Darbelnet, mengatakan

bahwa modulasi adalah variasi yang meliputi perubahan sudut pandang,

perspektif, ataupun perubahan pemikiran. Contoh:

Il n’a pas hésité � Ia sangat yakin

Il n’est pas lâche � Ia sangat berani

Dari kedua contoh di atas terlihat ada perubahan sudut pandang, yakni kalimat

negatif ganda yang diterjemahkan dengan kalimat afirmatif.

2.2 Konteks

Kridalaksana (2008:134) menyatakan, “konteks adalah 1) unsur-unsur

lingkungan fisik atau sosial yang kait-mengait dengan ujaran tertentu; 2)

pengetahuan yang sama-sama dimiliki pembicara dan pendengar sehingga

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 25: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

12

Universitas Indonesia

pendengar paham apa yang dimaksud pembicara." Contohnya pada kata main.

Kata itu memiliki makna lain jika diletakkan pada konteks yang berbeda,

misalnya yang terdapat dalam frasa prendre un paquet d’une (seule) main dan

frasa avoir la main ouverte. Main dalam frasa pertama bermakna ‘main’ dalam

BP atau ‘tangan’ dalam BI, sedangkan dalam frasa kedua memiliki makna

yang berbeda karena konteksnya yang berbeda. Main dalam frasa kedua

merupakan bagian dari idiom avoir la main ouverte yang bermakna

‘secourable’ dalam BP atau ‘suka menolong’ dalam BI.

2.3 Situasi

Kridalaksana (2008:224) menyatakan bahwa situasi adalah unsur-unsur

luar bahasa yang berhubungan dengan ujaran atau wacana sehingga ujaran

atau wacana itu bermakna. Contohnya pada situasi ketika seseorang merasa

haus, ia dapat mengatakan J’ai soif. Kalimat tersebut dapat diartikan sebagai

pernyataan rasa haus atau dapat juga suruhan untuk mengambilkan air minum.

2.4 Interjeksi

Baik dalam BP maupun BI, interjeksi merupakan salah satu jenis kelas

kata yang berfungsi untuk mengungkapkan perasaan pembicara. Penelitian ini

dilakukan tidak terbatas pada lingkup interjeksi saja, melainkan kelas-kelas

kata lain yang meliputinya. Seperti dalam BP, interjeksi memiliki lima macam

bentuk, yakni seruan biasa atau onomatope, nomina, adjektiva, bentuk verbal,

dan kalimat lengkap.

2.4.1 Kelas Kata dalam BP

Grevisse (1980:223-1276) menyebutkan bahwa kelas kata dalam BP terbagi

menjadi Sembilan jenis, yakni:

1. Nomina atau substantif, merupakan kata yang berfungsi untuk menunjukkan,

“menamakan” sesuatu yang bernyawa atau suatu benda yang tidak hanya

berupa objek, namun juga perbuatan, perasaan, keadaan, gagasan, abstraksi,

fenomena, dan sebagainya. Contoh: Louis, chien, table, livraison, colère,

bonté, néant, absence, gelée.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 26: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

13

Universitas Indonesia

2. Artikel atau kata sandang, merupakan kata yang diletakkan di depan nomina

untuk menunjukkan apakah nomina tersebut memiliki makna penuh atau

sebagian, serta digunakan untuk menunjukkan jenis dan jumlah dari nomina

yang mengikutinya. Artikel juga digunakan untuk menunjukkan jenis

adjektiva (apakah singular atau plural; feminin atau maskulin). Contoh: le

livre, la maison, un professeur, des fleurs, dan sebagainya.

3. Adjektiva, merupakan kata yang ditambahkan pada sebuah nomina yang

berfungsi untuk menjelaskan keberadaan atau objek yang dituju, atau untuk

menjelaskan nomina tersebut dalam sebuah wacana. Contoh: Un comissaire

bon enfant, une femme pot-au-feu, un rocher à pic, un poète de genie, être

tout en larmes.

4. Kata ganti, adalah kata yang seringkali menggantikan nomina, adjektiva,

gagasan, atau kalimat. Kata ganti ini dapat muncul sebelum atau setelah objek

yang digantikan. Contoh:

Le travail est un trésor: retenez bien cela.

Retenez ceci: le travail est un trésor.

Kata ganti ini juga dapat bekerja secara mutlak, tidak menggantikan apapun,

baik itu nomina, adjektiva, gagasan, atau kalimat. Namun, kata ganti seperti

ini tidak dapat dikatakan sebagai kata ganti, melainkan nomina. Contoh:

Tout est dit.

Rien n’est fait.

Qui a parlé?

On espère.

5. Verba atau kata kerja, merupakan kata yang menunjukkan baik perbuatan

yang dilakukan atau dialami oleh subjek, keberadaan atau keadaan subjek,

maupun kesatuan sifat dari subjek. Verba seringkali didefinisikan sebagai kata

yang mengungkapkan proses, yang mana proses tersebut menjelaskan

perbuatan, keberadaan, keadaan, dan perkembangan yang mengacu pada

subjek. Contoh: devenir, se faire, rester, demeurer, se montrer, tomber, dan

sebagainya.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 27: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

14

Universitas Indonesia

6. Adverbia, adalah kata yang tidak berubah-ubah bentuknya yang bergabung

dengan verba, adjektiva, atau dengan adverbia lainnya, untuk mengubah

makna dari yang diikutinya. Contoh:

Il parle bien.

Un homme très pauvre.

Il écrit fort mal.

7. Preposisi, adalah kata yang tidak berubah bentuknya, apapun fungsi dan

hubungan gramatikalnya, yang berfungsi sebagai penanda kata atau unsur

yang terikat secara eksosentris. Contoh:

Habiter dans une chaumière.

Il régnait depuis deux ans.

Le jardin de mon voisin.

8. Kata sambung, adalah kata yang tidak berubah yang bertugas untuk

menggabungkan, baik dua kalimat, dua kata, atau kumpulan kata yang

masing-masing memiliki fungsi yang sama dalam satu kalimat. Contoh:

Quand on voit le style naturel, on est tout étonné et ravi, car on s’attendait de

voir un auteur, et on trouve un homme.

9. Interjeksi, adalah seruan yang dilemparkan dalam sebuah wacana untuk

mengekspresikan perasaan, pemikiran, perintah, ajakan, dan panggilan.

Interjeksi umumnya pendek dan seringkali terdiri dari satu suku kata. Selain

itu, biasanya interjeksi diikuti oleh tanda seru. Contoh: Ah! Allons! Gare!

Holà! Pst!

Dilihat dari bentuknya, interjeksi dapat dibagi menjadi lima macam, yakni:

a. Seruan biasa atau onomatope, merupakan interjeksi yang terbentuk baik dari

satu atau gabungan vokal yang dikombinasikan dengan atau tidak dengan satu

tarikan napas, vokal yang dikombinasikan dengan sebuah konsonan, maupun

gabungan konsonan. Contoh: Ah! Eh! Hom! Euh! Heu! Hue! Ohé! Ouais!

Ouf! Bah! Fi! Pouah! Chut! Holà! St! Pst!

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 28: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

15

Universitas Indonesia

b. Nomina, yang berdiri sendiri atau diikuti oleh sebuah epitet4, sebuah penentu,

atau tergantung pada preposisi, contoh: Attention! Courage! Ciel! Dame!

Horreur! Juste ciel! Bonté divine! Ma parole! Ma foi! Par exemple! Au temps!

c. Adjektiva yang berdiri sendiri maupun yang diikuti oleh sebuah adverbia.

Contoh: Bon! Chic! Mince! Ferme! Bravo! Tout doux! Tout beau!

d. Bentuk verbal, terutama bentuk imperatif, contoh: Allons! Allez! Gare! Halte!

Tiens! Suffit! Vois-tu! Dis donc! Va!

e. Kalimat lengkap, contoh: Fouette cocher! Va comme je te pousse! Vogue la

galère!

2.4.2 Kelas Kata dalam BI

Kridalaksana (2007:51-121) menyebutkan bahwa kelas kata dalam BI

terbagi menjadi empat belas jenis, yakni:

1. verba, merupakan kelas kata yang biasanya berfungsi sebagai predikat; dalam

beberapa bahasa lain verba mempunyai ciri morfologis seperti ciri kala, aspek

pesona, atau jumlah. Sebagian besar verba mewakili unsur semantis perbuatan,

keadaan, atau proses; kelas ini dalam Bahasa Indonesia ditandai dengan

kemungkinan untuk diawali dengan kata tidak dan tidak mungkin diawali

dengan kata seperti sangat, lebih, dan sebagainya. Contoh: datang, naik,

bekerja, dan sebagainya. (Kridalaksana 2008:254).

2. adjektiva, adalah kata yang menerangkan nomina. Dalam BI adjektiva

mempunyai ciri dapat bergabung dengan tidak dan partikel seperti lebih,

sangat, dan sebagainya. Contoh: besar, kecil, tinggi, dan sebagainya.

(Kridalaksana 2008:4).

3. nomina, merupakan kelas kata yang biasanya dapat berfungsi sebagai subjek

atau objek dari klausa; kelas kata ini sering berpadanan dengan orang, benda,

atau hal lain yang dibedakan dalam alam di luar bahasa; kelas ini dalam

Bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak.

Contoh: buku, rumah, pohon, dan sebagainya. (Kidalaksana 2008:163).

4 Epitet adalah kata atau ungkapan yang dipakai sebagai keterangan orang atau benda (mis.: vous, un si brave homme). –(Tata bahasa) Kata sifat yang tidak dihubungkan oleh kata kerja dengan kata bendanya. (mis.: une grande maison, grande adalah epitet). (Kamus Prancis-Indonesia 2004:375)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 29: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

16

Universitas Indonesia

4. pronomina, merupakan kategori yang berfungsi untuk menggantikan nomina

atau frasa nominal. Contoh: Anak muda itu menjadi direktur perusahaan ini.

Ia sangat kreatif. (Kridalaksana 2008:200).

Dalam contoh di atas, ia merupakan pronomina yang menggantikan nomina

anak muda itu.

5. numeralia, adalah kategori yang dapat (1) mendampingi nomina dalam

konstruksi sintaktis, (2) mempunyai potensi untuk mendampingi numeralia

lain, dan (3) tidak dapat bergabung dengan tidak atau dengan sangat. Contoh:

Dua tambah dua sama dengan empat.

6. adverbia, merupakan kategori yang dipakai untuk memerikan verba, adjektiva,

proposisi, atau verba lain. Contoh: sangat, lebih, tidak, dan sebagainya.

(Kridalaksana 2008:2)

7. interogativa, adalah kategori dalam kalimat interogatif yang berfungsi

menggantikan sesuatu yang ingin diketahui oleh pembicara atau mengukuhkan

apa yang telah diketahui pembicara. Contoh: apa, bila, kapan, mana, dan

sebagainya.

8. demonstrativa, merupakan kategori yang berfungsi untuk menunjukkan

sesuatu di dalam maupun di luar wacana. Contoh: itu, ini, berikut, sekian, dan

sebagainya.

9. artikula, adalah kategori yang mendampingi nomina dasar (misalnya si kancil,

sang dewa, para pelajar), nomina deverbal (misalnya si terdakwa, si tertuduh),

pronomina (misalnya si dia, sang aku), dan verba pasif (misalnya kaum

tertindas), dalam konstruksi eksosentris yang berkategori nominal. Artikula

berupa partikel, jadi tidak dapat berafiksasi.

10. preposisi, adalah kategori yang terletak di depan kategori lain (terutama

nomina) sehingga terbentuk frasa eksosentris direktif. Contoh: di, ke, dari, dan

sebagainya.

11. konjungsi, merupakan partikel yang digunakan untuk menggabungkan kata

dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan

kalimat, atau paragraf dengan paragraf. (Kridalaksana 2008:131)

Contoh: Ia pergi karena saya mengusirnya.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 30: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

17

Universitas Indonesia

Dalam contoh di atas, karena merupakan konjungsi yang menghubungkan

klausa dengan klausa.

12. kategori fatis, adalah kategori yang bertugas memulai, mempertahankan, atau

mengukuhkan komunikasi antara pembicara dan kawan bicara. Kelas kata ini

biasanya terdapat dalam konteks dialog atau wawancara bersambutan, yaitu

kalimat-kalimat yang diucapkan oleh pembicara dan kawan bicara. Contoh:

Kok kamu pergi juga?

13. interjeksi, adalah kategori yang bertugas mengungkapkan perasaan pembicara;

dan secara sintaktis tidak berhubungan dengan kata-kata lain dalam ujaran.

Contoh: aduh, oh, sip, wah.

14. pertindihan kelas, pada kategori ini Kridalaksana (2007:121-124) menjelaskan

dengan contoh:

a. Sapi saya mati kemarin.

b. Mati itu bukan akhir segalanya.

c. Ini harga mati.

Mati pada ketiga contoh di atas memang berbeda, namun tidak dalam

kategori, melainkan dalam fungsi. Fungsi mati (a) adalah predikat, (b) adalah

subjek, dan (3) adalah keterangan. Dapat dikatakan bahwa fungsi gramatikal

tidak dapat dipergunakan sebagai acuan ciri kelas kata, jadi subjek tidak bisa

hanya dipakai sebagai ciri nomina atau predikat sebagai ciri verba. Dapat

disimpulkan bahwa kategori kata dapat menempati fungsi gramatikal yang

berbeda-beda.

Semua teori yang telah disebutkan di atas akan dijadikan dasar untuk

menganalisis terjemahan interjeksi BP dalam BI. Pada bab berikutnya akan

dibahas analisis data.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 31: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

18

Universitas Indonesia

BAB 3

ANALISIS

Jumlah korpus data yang didapat dari empat buah sumber yang telah

disebutkan di muka adalah 75 buah. Data yang terhimpun terdiri dari 14 buah

kalimat yang mengandungi interjeksi yang memiliki bentuk nomina, 38 buah

kalimat yang mengandungi interjeksi yang memiliki bentuk adjektiva, dan 23

buah kalimat yang mengandungi interjeksi yang memiliki bentuk adverbia.

Berikut tabel yang menyajikan jumlah data secara lebih terperinci.

Tabel 3.1 Perincian jumlah data (kalimat) yang mengandungi interjeksi

Bentuk Interjeksi Jenis Interjeksi Jumlah Nomina Attention ! 8

Courage ! 1 Ciel ! 3 Malheur ! 1

Prudence ! 1 Adjektiva Bon ! 26

Formidable ! 6 Bizarre ! 2 Curieux ! 3 Chic ! 1

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 32: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

19

Universitas Indonesia

Bentuk Interjeksi Jenis Interjeksi

Jumlah

Adverbia Ben ! 14

Comment ! 2 Evidemment ! 4 Probablement ! 1

Exactement ! 1 Bien ! 1

TOTAL :

3.1 Interjeksi-Nomina

Attention !

1. Bermakna sikap memperingatkan

1. BP BI

Sans plus attendre, j’entraîne la

bande chez moi, en prévenant

mes camarades : “ Attention,

pas de bruit, il ne faut pas que

la concierge aperçoive Kafi. ”

(CR h.182)

Tanpa menunggu lagi, aku menyeret

kelompok kami itu ke rumahku,

setelah mengingatkan mereka,

“Awas, jangan ribut, Kafi tidak boleh

terlihat oleh penjaga rumah kami.”

(MPK h.203)

Konteks ujaran tersebut adalah pada saat Tidou memperingatkan

teman-temannya agar masuk ke dalam rumahnya secara diam-diam. Tidou

tidak ingin penjaga rumahnya yang galak itu mengetahui kedatangan mereka

bersama Kafi, anjing milik Tidou.

Interjeksi attention dalam ujaran tersebut menyatakan sikap Tidou saat

memperingatkan teman-temannya agar penjaga rumahnya tidak mengetahui

kedatangan mereka. Attention dalam BP memiliki makna action de fixer son

esprit sur qqch.; concentration de l’activité mentale sur un objet déterminé.

Interjeksi attention dalam ujaran tersebut memiliki padanan interjeksi awas

dalam BI. Awas dalam BI memiliki makna memperhatikan dengan baik ;

waspada ; hati-hati ; ingat.

75

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 33: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

20

Universitas Indonesia

Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi pergeseran kelas maupun unit

dari interjeksi attention ke awas. Jika dilihat bentuknya, interjeksi attention

memiliki bentuk nomina, sedangkan interjeksi awas memiliki bentuk verba.

Meskipun demikian, attention dan awas sama-sama termasuk dalam kelas kata

interjeksi. Jadi, tidak terdapat pergeseran dalam penerjemahan interjeksi

attention ke interjeksi awas. Dalam konteks tersebut, interjeksi awas memiliki

makna sikap memperingatkan.

2. Bermakna sikap meminta perhatian

1. BP BI

Ils se préparent à allumer le feu

pour le petit déjeuner quand

Kafi pointa les oreilles en

direction du chemin forestier.

“Attention! fit Tidou, mon

chien a entendu quelque

chose!”

(AS h.25)

Mereka siap-siap untuk menyalakan

api untuk sarapan, ketika telinga Kafi

ditegakkan ke arah jalan yang

menembus hutan. “Perhatian! kata

Tidou. Anjingku mendengar

sesuatu.”

(MAR h.28)

Konteks ujaran tersebut adalah saat Kafi menegakkan telinganya tanda

mendengar sesuatu. Tidou, majikan Kafi meminta perhatian teman-temannya

untuk diam sejenak dan mencari tahu apa yang didengar Kafi.

Interjeksi attention dalam ujaran tersebut menyatakan sikap Tidou

untuk meminta perhatian teman-temannya. Interjeksi attention dalam BP

mendapat padanan interjeksi perhatian dalam BI. Dapat dikatakan tidak

terdapat pergeseran pada interjeksi attention. Jadi, interjeksi perhatian dalam

BI memiliki makna sikap meminta perhatian.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 34: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

21

Universitas Indonesia

Ciel!

1. Bermakna perasaan terkejut

1. BP BI

Malgré nos précautions, nous

avions fait du bruit dans

l’escalier. En arrivant au

quatrième palier, je n’eus pas le

temps de frapper. La porte

s’était déjà ouverte. “Ciel !

s’écria la mère de Mady en

voyant tous ces « gones », que

se passe-t-il ?”

(CR h.106)

Walaupun berhati-hati, tak urung

langkah-langkah kami terdengar

ramai di tangga. Sesampainya di

tingkat empat, aku tidak sempat

mengetuk pintu. Pintu sudah

terbuka.“Ya Tuhan ! teriak ibu Mady

tatkala melihat rombongan anak-anak

itu. Ada apa?”

(MPK h.119)

Konteks ujaran tersebut adalah saat ibu Mady melihat rombongan

anak-anak Gros-Caillou yang ingin menjenguk Mady. Rombongan anak-anak

itu datang dengan penuh semangat. Suara kedatangan mereka pun ramai

terdengar di tangga. Ibu Mady merasa terkejut melihat kedatangan rombongan

anak-anak Gros-Caillou tersebut.

Interjeksi ciel dalam ujaran tersebut memiliki makna perasaan terkejut

ibu Mady yang melihat kedatangan rombongan anak-anak Gros-Caillou yang

ingin menjenguk Mady. Ciel dalam BP memiliki makna séjour des dieux, des

puissances surnaturelles (imaginé comme analogue au ciel). Interjeksi ciel

dalam BP memiliki padanan interjeksi Ya Tuhan dalam BI. Tuhan dalam BI

memiliki makna sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia

sebagai yang Mahakuasa, Mahaperkasa, dsb.; sesuatu yang dianggap sebagai

Tuhan. Dapat dikatakan bahwa tidak terjadi pergeseran makna dari interjeksi

ciel dalam BP dan interjeksi Ya Tuhan dalam BI. Namun terjadi pergeseran

unit (unit shift) dari interjeksi BP yang termasuk dalam tataran kata ke Ya

Tuhan dalam BI yang termasuk dalam tataran frasa. Interjeksi Ya Tuhan dalam

konteks tersebut memiliki makna perasaan terkejut.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 35: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

22

Universitas Indonesia

Courage!

1. Bermakna sikap memberi semangat

1. BP BI

Bon. Allez. Courage. On doit

rentrer maintenant.

(JI, h.31)

Semangat. Kita harus pulang

sekarang.

(JI, h.31)

Konteks ujaran tersebut adalah ketika Ibu dan Lou tiba di rumah

setelah pergi dari pesta bersama Richard. Ibu merasa malas untuk pulang ke

rumah dan bertemu Nenek yang menyebalkan. Lou pun memberi semangat

kepada Ibu agar mereka bisa kuat menghadapi Nenek.

Interjeksi courage dalam ujaran di atas memiliki makna sikap Lou

yang memberi semangat Ibu agar kuat menghadapi Nenek. Courage dalam BP

memiliki arti force morale; disposition du cœur. Interjeksi courage dalam BP

mendapat padanan interjeksi semangat dalam BI. Semangat dalam BI

memiliki arti kekuatan (kegembiraan, gairah) batin. Interjeksi semangat dalam

BI memiliki makna sikap memberi semangat.

Malheur!

1. Bermakna perasaan khawatir

1. BP BI

Malheur ! elle s’est égarée

dans le brouillard ! Pourvu

qu’elle ne soit pas tombée du

haut des rochers. Nous navions

plus qu’une seule lampe. Elle a

refusé de la prendre, de crainte

que nos prisonniers ne profitent

de la nuit pour chercher à

s’échapper.

(AS h.155)

Celaka ! Dia tersesat di dalam kabut !

Asal saja dia tidak tergelincir dari

atas batu. Lampu senter kami tinggal

satu. Anak itu menolak

membawanya, karena takut tawanan

kita mengambil kesempatan untuk

melarikan diri.

(MAR h.163)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 36: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

23

Universitas Indonesia

Konteks ujaran tersebut adalah ketika anak-anak mengetahui bahwa

Mady tersesat di dalam kabut sendirian. Anak-anak itu merasa khawatir akan

keadaan Mady. Mereka berharap keadaan Mady akan baik-baik saja.

Interjeksi malheur memiliki makna perasaan khawatir anak-anak

setelah mengetahui bahwa Mady tersesat di dalam kabut sendirian. Malheur

dalam BP memiliki makna événement qui affecte (ou semble de nature à

affecter) péniblement, cruellement (qqn). Interjeksi malheur dalam BP

memiliki padanan interjeksi celaka dalam BI. Interjeksi celaka memiliki

makna (selalu) mendapat kesulitan, kemalangan, kesusahan, dsb: malang; sial.

Dapat dikatakan tidak terjadi pergeseran dalam penerjemahan interjeksi

malheur dalam BP ke interjeksi celaka dalam BI. Interjeksi celaka memiliki

makna perasaan khawatir.

Prudence!

1. Bermakna sikap memberi peringatan

1. BP BI

Prudence ! murmura Tidou,

nous approchons du sommet.

(AS h.133)

Hati-hati ! bisik Tidou. Kita sudah

dekat ke puncak.

(MAR h.139)

Konteks ujaran tersebut adalah ketika anak-anak secara beriringan

sedang melewati jalanan yang berbahaya. Jalanan yang mereka lalui itu adalah

jalanan untuk mencapai ke puncak hutan. Tidou memperingatkan teman-

temannya agar tetap berhati-hati dalam melangkah.

Interjeksi prudence dalam ujaran tersebut memiliki makna sikap Tidou

yang memperingatkan teman-temannya untuk tetap berhati-hati dalam

melangkah. Prudence dalam BP memiliki makna sagesse ; conduite

raisonnable (vertu cardinl) ; attitude d’esprit d’une personne qui,

réfléchissant à la portée et aux conséquences de ses actes, prend ses

dispositions pour éviter des erreurs, des malheurs possibles, s’abstient de tout

ce qu’elle croit pour être source de dommage. Interjeksi prudence dalam BP

memiliki padanan interjeksi hati-hati dalam BI. Hati-hati dalam BI memiliki

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 37: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

24

Universitas Indonesia

makna ingat-ingat; hemat-hemat; waspada. Dapat dikatakan tidak terdapat

pergeseran dalam penerjemahan interjeksi prudence dalam BP ke interjeksi

hati-hati dalam BI. Interjeksi hati-hati dalam konteks di atas memiliki makna

sikap memberi peringatan.

3.2 Interjeksi-Adjektiva

Bizarre!

1. Bermakna perasaan penasaran

1. BP BI

Bizarre ! fit Bistèque. Si on en

juge par ce que nous venons de

voir, il aurait dit la vérité. Il

semble réellement s’intéresser

aux maisons forestières. Mais

où a-t-il déniché cette carte ?

…sûrement pas à Saint-Agan.

(AS h.29)

Aneh ! kata Bistèque. Jika kita

mempertimbangkan apa yang barusan

kita lihat, orang itu mungkin

mengatakan hal yang sebenarnya. Dia

tampak betul-betul tertarik pada

rumah-rumah penjaga hutan. Tetapi

dari mana dia memperoleh peta itu.

Pasti bukan dari Saint-Agan.

(MAR h.32)

Konteks ujaran tersebut adalah ketika anak-anak bertemu dengan orang

asing yang tertarik pada rumah-rumah penjaga hutan. Namun yang

mencurigakan adalah bahwa orang asing tersebut memiliki peta yang tidak

dapat diketahui dari mana asalnya. Bistèque pun bertanya-tanya dari mana

orang asing itu mendapatkan peta.

Interjeksi bizarre memiliki makna perasaan penasaran Bistèque

terhadap orang asing yang baru saja ditemuinya. Bizarre dalam BP memiliki

makna qui s’écarte de l’ordre commun, qui est inhabituel, qu’on explique mal.

Sedangkan aneh dalam BI memiliki makna tidak seperti yang biasa kita lihat

(dengar dsb); ajaib; ganjil. Interjeksi bizarre dalam BP memiliki padanan

interjeksi aneh dalam BI. Interjeksi aneh memiliki makna perasaan penasaran.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 38: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

25

Universitas Indonesia

Bon!

1. Bermakna perasaan kesal

Konteks ujaran di atas adalah pada saat Lou sedang belajar dan

mengerjakan tugas rumahnya. Saat itu, Ibu menyetel radio dengan suara keras

sambil memaksa Lou untuk berdansa dengannya. Lou merasa kesal atas apa

yang dilakukan Ibu.

Interjeksi bon dalam ujaran di atas memiliki makna perasaan kesal Lou

terhadap Ibu yang mengganggunya saat ia sedang belajar. Interjeksi bon

mendapat padanan interjeksi dah dalam BI. Dapat dikatakan tidak terjadi

pergeseran dari interjeksi bon dalam BP ke interjeksi dah dalam BI. Interjeksi

dah memiliki makna perasaan kesal.

Konteks ujaran tersebut adalah ketika Lou mendapat telepon dari

editor buku Ibu. Si editor buku menitipkan pesan melalui Lou untuk Ibu

bahwa Ibu terkena PHK. Lou merasa kesal karena Ibu tidak kunjung bekerja

untuk menyelesaikan cerita yang akan dibukukan itu. Selain itu mereka tidak

memiliki uang sampai buku Ibu diterbitkan.

Interjeksi bon dalam ujaran di atas memiliki makna perasaan kesal Lou

terhadap Ibu yang terkena PHK. Interjeksi bon dalam BP tidak mendapat

padanan formal atau berpadanan zero dalam BI.

1. BP BI

Arrête! Bon! À plus!

(LM h.5)

Stop ! Dah ! Cukup !

(DM h.5)

2. BP BI

Bon. Là, on a un problème.

(LM h.8)

Kita ada masalah…

(DM h.8)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 39: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

26

Universitas Indonesia

2. Berfungsi sebagai penyambung komunikasi (la fonction phatique)

Konteks ujaran di atas adalah ketika Lou dan Ibu sedang berada di

dalam kereta dalam perjalanan mereka menuju Mortebouse. Lou merasa lapar

dan hendak mencari sandwich di resto kereta itu.

Interjeksi bon dalam ujaran di atas hanya berfungsi sebagai

penyambung komunikasi dari penutur kepada penerima pesan. Interjeksi bon

dalam BP berpadanan zero dalam BI.

3. Bermakna perasaan senang

Konteks ujaran di atas adalah ketika Lou sedang berada di pesta desa.

Ia bertemu dengan Paul, pemuda Mortebouse yang ditemuinya tempo hari.

Lou merasa bersalah dan meminta maaf kepada Paul karena Lou telah

menghinanya. Namun dengan perasaan senang Paul memaafkan Lou dan

menunjukkannya sesuatu yang menyenangkan di pesta desa.

Interjeksi bon dalam ujaran di atas memiliki makna perasaan senang

Paul saat ia memaafkan Lou atas apa yang telah Lou perbuat tempo hari.

Interjeksi bon dalam BP mendapat padanan interjeksi oke dalam BI. Dapat

dikatakan tidak terjadi pergeseran dari interjeksi bon dalam BP ke interjeksi

oke dalam BI. Interjeksi oke dalam BI memiliki makna perasaan senang.

1. BP BI

Bon. Je vais me chercher un

sandwich au wagon-bar.

(LM h.14)

Aku cari makanan bentar ya.

(DM h.14)

1. BP BI

Bon, allez, ça va, viens. Je

connais un truc qui va te

remettre les idées en place.

(LM h.34)

Oke, kumaafkan. Mari, kutunjukkan

sesuatu yang menyenangkan.

(DM h.34)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 40: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

27

Universitas Indonesia

4. Bermakna sikap bersemangat

Konteks ujaran di atas adalah pada saat Ibu sedang menikmati makan

malam di restoran bersama Clement Fifrelin. Setelah mereka menyelesaikan

makanan utama, Clement dengan semangat memesan sampanye sebagai

pencuci mulut.

Interjeksi bon dalam ujaran di atas memiliki makna sikap bersemangat

Clement untuk menikmati sampanye sebagai pencuci mulut malam itu.

Interjeksi bon dalam BP mendapat padanan interjeksi oke dalam BI. Interjeksi

oke dalam BI memiliki makna sikap bersemangat.

5. Bermakna tindakan menyudahi sesuatu

Konteks ujaran di atas adalah Nenek meminta maaf kepada Lou dan

Ibu karena Nenek suka berperilaku menyebalkan kepada mereka berdua.

Nenek pun menangis menyesali perbuatannya. Nenek segera menyudahi

kesedihannya dan segera beranjak menonton film kesukaannya.

Interjeksi bon dalam ujaran di atas memiliki makna sikap Nenek untuk

menyudahi kesedihannya setelah ia meminta maaf atas perbuatannya yang

menyebalkan kepada Lou dan Ibu. Interjeksi bon dalam BP mendapat padanan

interjeksi oke dalam BI. Interjeksi oke dalam BI memiliki makna sikap

menyudahi sesuatu.

1. BP BI

Bon, allez, pour le dessert :

CHAMPAGNE!

(LM h.34)

Oke, untuk cuci mulut : sampanye !

(DM h.34)

1. BP BI

Bon, lâchez-moi, maintenant.

C’est l’heure de mon feuilleton.

(LM h.40)

Oke, sudah cukup. Ini waktunya

filmku.

(DM h.40)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 41: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

28

Universitas Indonesia

6. Bermakna sikap berpamitan

Konteks ujaran di atas adalah pada saat Lou, Ibu dan Richard selesai

makan malam. Lou merasa sangat lelah dan ia pun berpamitan pada Ibu dan

Richard untuk pergi tidur.

Interjeksi bon dalam ujaran di atas memiliki makna sikap Lou untuk

berpamitan kepada Ibu dan Richard ketika ia hendak pergi tidur. Interjeksi bon

dalam BP mendapat padanan interjeksi oke dalam BI. Interjeksi oke dalam BI

memiliki makna sikap berpamitan.

Konteks ujaran di atas adalah ketika Ibu membuatkan pesta kejutan

untuk ulang tahun Lou. Saat itu Mina, Tristan, dan Richard datang ke pesta

itu. Namun ketika meraka sedang asik mengobrol, tiba-tiba Mina berpamitan

pulang.

Interjeksi bon dalam ujaran di atas memiliki makna sikap Mina untuk

berpamitan kepada Lou saat pesta ulang tahun Lou. Interjeksi bon dalam BI

mendapat padanan interjeksi nah dalam BI. Dapat dikatakan tidak terjadi

pergeseran dari interjeksi bon dalam BP ke interjeksi nah dalam BI. Interjeksi

nah dalam BI memiliki makna sikap berpamitan.

1. BP BI

Bon, je vais au lit : j’suis jet

lag, avec ce voyage, là…

(LM h.46)

Oke, aku tidur dulu. Capek banget…

(DM h.46)

2. BP BI

Bon, les amis, je vous laisse

entre couples, alors, hein…

(LM h.47)

Nah, aku pulang dulu ya.

(DM h.47)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 42: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

29

Universitas Indonesia

Konteks ujaran di atas adalah saat Ibu sedang menceritakan cerita-

cerita seram di malam halloween. Lou merasa tidak tertarik dengan cerita Ibu

yang kuno. Lalu Lou pun berpamitan kepada Ibu untuk pergi tidur.

Interjeksi bon dalam ujaran di atas memiliki makna sikap Lou untuk

berpamitan kepada Ibu sebelum ia pergi tidur. Interjeksi bon dalam BP tidak

mendapat padanan formal atau berpadanan zero dalam BI.

7. Bermakna sikap tidak berani

Konteks ujaran di atas adalah ketika Lou mendapatkan nomor telepon

Tristan. Ia ingin sekali meneleponnya, namun ia tidak memiliki keberanian

untuk menelepon dan berbicara dengan Tristan.

Interjeksi bon dalam ujaran di atas memiliki makna sikap tidak berani

Lou untuk menelepon Tristan. Interjeksi bon dalam BP mendapat padanan

konjungsi tapi dalam BI. Dapat dikatakan terjadi pergeseran kelas dari

interjeksi bon dalam BP ke tapi yang termasuk dalam kelas kata konjungsi

dalam BI. Konjungsi tapi dalam BI memiliki makna sikap tidak berani.

3. BP BI

Bon, j’vais me coucher. T’es

lourde..

(JI, p.21)

Aku mau tidur. Ibu kuno…

(BH h.21)

1. BP BI

Bon, en même temps, jamais

j’oserai l’appeler…

(JI, p.18)

Tapi, aku gak berani telepon dia…

(BH h.18)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 43: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

30

Universitas Indonesia

8. Bermakna sikap memberanikan diri

Konteks ujaran di atas adalah ketika Lou sedang berjalan sendiri

menuju rumah Tristan. Dalam perjalanannya itu, ia terus menerus

memberanikan dirinya untuk menghampiri Tristan.

Interjeksi bon dalam ujaran di atas memiliki makna sikap Lou untuk

memberanikan dirinya bertemu Tristan. Interjeksi bon dalam BP mendapat

padanan interjeksi oke dalam BI. Interjeksi oke dalam BI memiliki makna

sikap memberanikan diri.

9. Bermakna perasaan sedih

Konteks ujaran tersebut adalah pada saat Richard berpamitan kepada

Ibu untuk pergi menghabiskan musim panas dengan mengikuti acara seminar

yang akan berlangsung selama dua bulan. Ibu merasa sedih karena ia tidak

akan bertemu Richard sampai dua bulan ke depan.

Interjeksi bon dalam ujaran di atas memiliki makna perasaan sedih Ibu

setelah mengetahui bahwa Richard akan pergi ke seminar musim panas selama

dua bulan. Interjeksi bon dalam BP mendapat padanan interjeksi oke dalam

BI. Interjeksi oke dalam BI memiliki makna perasaan sedih.

1. BP BI

Bon…allez, hop: je m’lance, je

vais dire un p’tit coucou à

Tristan.

(JI, p.45)

Oke, ayo berani ! Aku akan ke

tempat Tristan.

(BH h.45)

1. BP BI

Ah, tu pars animer ? Bon,

alors. Heu…On se dit au

septembre alors ?

(JI, p.46)

Ah, ke seminar..Oke sampai jumpa

September?

(BH h.46)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 44: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

31

Universitas Indonesia

10. Bermakna sikap meyakinkan diri

Konteks ujaran di atas adalah ketika Lou memberanikan dirinya untuk

pergi ke rumah Tristan dan menyatakan rasa cintanya. Ia terus meyakinkan

dirinya bahwa usahanya kali ini untuk menyatakan perasaannya kepada

Tristan haruslah berhasil.

Interjeksi bon dalam ujaan di atas memiliki makna sikap Lou dalam

meyakinkan dirinya untuk menyatakan perasaan cintanya kepada Tristan.

Interjeksi bon dalam BP mendapat padanan interjeksi oke dalam BI. Interjeksi

oke dalam BI memiliki makna sikap meyakinkan diri.

Chic!

1. Bermakna perasaan senang

1. BP BI

... Nous dégringolons les

marches qui mènent au fleuve.

Là-bas, sur les Alpes, les neiges

n’ont pas encore commencé à

fondre car les eaux sont restées

basses. Une langue de sable et

de gravier s’étire le long de la

rive.

“Chic! Fait Bistèque, on va

pouvoir organiser quelque

chose.”

(CR h. 117)

...Kami tunggang-langgang menuruni

anak-anak tangga yang menuju ke

sungai. Di atas sana, di Pegunungan

Alpen, salju belum mencair.

Buktinya air sungai masih tetap surut.

Di sepanjang tepi sungai terdapat

pasir dan kerikil.

“Asyik! Kata Bistèque. “Kita bisa

main-main di sini”

(MPK h. 130)

1. BP BI

Bon, allez. Cette fois-ci c’est la

bonne…

(JI, p.47)

Oke, kali ini harus berhasil…

(BH h.47)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 45: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

32

Universitas Indonesia

Konteks ujaran tersebut adalah ketika anak-anak sedang bermain-main

di hutan. Anak-anak itu merasa sangat senang karena hari itu hari yang indah

untuk bermain.

Interjeksi chic dalam ujaran tersebut memiliki makna perasaan senang

anak-anak yang sedang bermain-main di hutan. Interjeksi chic dalam Kamus

Le Robert memiliki makna marquant le plaisir, la satisfaction. Interjeksi chic

dalam BP memiliki padanan interjeksi asyik dalam BI. Interjeksi asyik

memiliki makna perasaan senang.

Curieux!

1. Bermakna perasaan ganjil

1. BP BI

Enfin, à travers le feuillage,

apparurent deux points

lumineux.

“Curieux! remarqua Bistèque,

on dirait qu’elle s’éclaire

seulement avec ses lanternes.

-Alors, méfions-nous, souffla

Tidou. Ne nous montrons pas.”

(AS h.45)

Akhirnya, di balik dedaunan, muncul

dua titik berkilauan.

“Aneh! komentar Bistèque.

“Sepertinya dia hanya memakai

lampu kecil saja.”

“Kalau begitu, kita harus berhati-

hati,” bisik Tidou. “Kita jangan

memperlihatkan diri.”

(MAR h.48 – 49)

Konteks ujaran tersebut adalah ketika anak-anak sedang mengamati

sebuah mobil yang sedang melintasi hutan. Mobil itu terlihat sangat aneh

karena dari jarak yang tidak begitu jauh dari anak-anak itu, mobil itu tidak

tampak. Namun, tiba-tiba lampu mobil itu menyala dan cahayanya menembus

dari balik dedaunan. Bistèque merasa kejadian itu ganjil baginya. Tidou pun

lalu memperingatkan agar teman-temannya lebih berhati-hati.

Interjeksi curieux dalam ujaran tersebut menunjukkan perasaan ganjil

Bistèque saat melihat mobil yang tiba-tiba lampunya menyala dari jarak yang

sangat dekat dengannya. Curieux dalam BP memiliki makna qui a soin, souci

de qqch. � intéressé ; qui a désireux (de voir, de savoir) ; qui cherche à

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 46: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

33

Universitas Indonesia

connaître ce qui ne le regarde pas. Interjeksi curieux dalam BP memiliki

padanan interjeksi aneh dalam BI. Tidak terjadi pergeseran dari interjeksi

curieux dalam BP ke interjeksi aneh dalam BI. Interjeksi aneh memiliki

makna perasaan ganjil.

Formidable!

1. Bermakna sikap bersemangat

1. BP BI

Formidable ! S’écria le Tondu

en jetant son béret en l’air, en

signe de joie, nous ne pouvions

pas mieux tomber qu’ici ! Vous,

les filles, débrouillez-vous

toutes seules pour monter vos

tentes ; nous avons assez à faire

avec notre marabout.

(AS h.15)

Wah, hebat ! seru si Gundul sambil

melemparkan baretnya ke udara untuk

menunjukkan kegembiraannya. Tidak

ada tempat yang lebih cocok lagi

selain ini. Ayo, kerja semuanya !

Kalian gadis-gadis, urus sendiri tenda

kalian, kami bakal cukup sibuk

dengan tenda antik kami.

(MAR h.17)

Konteks ujaran tersebut adalah ketika anak-anak sedang sibuk

membangun tenda mereka. si Gundul merasa sangat bersemangat. Terlebih

lagi ia memiliki tenda antik yang disukainya yang sudah siap untuk dibangun.

Interjeksi formidable dalam ujaran di atas menunjukkan sikap

bersemangat si Gundul untuk membangun tenda miliknya dan memulai

pekemahan. Formidable dalam BP memiliki makna qui inspire ou est de

nature à inspirer une grande crainte ; dont la taille, la force, la puissance est

très grande. Formidable dalam BP memiliki padanan wah hebat dalam BI.

Hebat dalam BI memiliki makna terlampau amat sangat (dahsyat, ramai, kuat,

seru, bagus, menakutkan, dsb.). Dapat dikatakan terjadi pergeseran unit (unit-

shift) dari interjeksi formidable yang ke wah hebat yang merupakan frasa

adjektival. Frasa wah hebat memiliki makna sikap bersemangat.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 47: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

34

Universitas Indonesia

2. Bermakna perasaan senang

1. BP BI

Formidable ! s’écria le Tondu

en apercevant les gros pains et

le bidon de lait frais ! Où as-tu

déniché ça, Tidou ?

(AS h.24)

Cihuy ! Sedap ! seru si Gundul

ketika dia melihat roti dan botol susu

segar. Dari mana kau gaet itu,

Tidou?

(MAR h.27)

Konteks ujaran tersebut adalah ketika si Gundul melihat Tidou

membawa roti dan sebotol susu segar yang didapatkannya di Saint-Agan. Si

Gundul merasa senang melihat apa yang dibawa oleh temannya itu.

Interjeksi formidable dalam ujaran di atas memiliki makna perasaan

senang si Gundul ketika melihat Tidou membawa roti dan sebotol susu segar.

Interjeksi formidable dalam BP pada ujaran di atas memiliki padanan cihuy

dan sedap dalam BI. Interjeksi cihuy dan sedap memiliki makna perasaan

senang.

2. BP BI

Oui, fait le Tondu, résummant

d’un mot la situation. Tout ce qui

s’est passé cette nuit a été

formidable, FORMIDABLE !

FORMIDABLE ! répètent les

Compagnons.

FORMIDABLE !semble penser

Kafi qui couché aux pieds de son

maître, la tête levée, comprend,

devant tous ces visages souriants,

qu’il vient d’arriver quelque

chose d’heureux.

Ya. Kata si Gundul, sambil

menyimpulkan keadaan tersebut

dalam satu kata. Pokoknya kejadian

yang telah berlangsung tadi malam

benar-benar HEBAT ! HEBAT!

Semua sahabatnya menyambut.

HEBAT ! demikian pula tampaknya

yang ada di benak Kafi. Binatang itu

sedang berbaring di kaki

majikannya sambil menengadah.

Melihat semua wajah penuh

senyum, mungkin binatang itu

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 48: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

35

Universitas Indonesia

(AS h.179)

mengerti bahwa baru terjadi sesuatu

yang membahagiakan.

(MAR h.188)

Konteks ujaran tersebut adalah ketika anak-anak telah berhasil

menyelesaikan misi mereka dalam menangkap agen rahasia. Anak-anak

merasa sangat senang akan hal tersebut.

Interjeksi formidable dalam ujaran tersebut memiliki makna perasaan

senang anak-anak ketika mereka berhasil menyelesaikan misi mereka.

Interjeksi formidable dalam BP memiliki padanan interjeksi hebat dalam BI.

Tidak terjadi pergeseran dari interjeksi BP ke interjeksi BI. Interjeksi hebat

memiliki makna perasaan senang.

3. Bermakna perasaan terkejut

1. BP BI

Formidable ! s’ écria-t-il en

appuyant sur le bouton. Ça

« gratouille » dans l’écouteur !

(AS h.118)

Wah, hebat ! serunya sambil

menekan tombol. Ada suara

gemerisik lagi pada alat

pendengarnya.

(MAR h.125)

Konteks ujaran tersebut adalah ketika si Gundul berhasil memperbaiki

walkie-talkie yang rusak. Akhirnya dengan bantuan obengnya, si Gundul

berhasil memperbaiki walkie-talkie tersebut. Bistèque merasa terkejut atas

hasil kerja si Gundul tersebut.

Interjeksi formidable dalam ujaran di atas memiliki makna perasaan

terkejut Bistèque saat mengetahui walkie-talkienya telah berfungsi kembali

setelah diperbaiki oleh si Gundul. Interjeksi formidable dalam BP memiliki

padanan interjeksi wah hebat dalam BI. Dapat dikatakan terjadi pergeseran

unit (unit-shift) dari interjeksi formidable ke wah hebat yang merupakan frasa

adjektival. Frasa wah hebat dalam BI memiliki makna perasaan terkejut.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 49: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

36

Universitas Indonesia

4. Bermakna perasaan bangga

1. BP BI

“Si vous aviez vu Kafi, reprend

le Tondu. Formidable ! Malgré

sa blessure, il a fait presque

toute la besogne. Regardez !”

(AS h.154)

“Coba tadi kalian lihat si Kafi !”

sambung si Gundul. “Wah hebat !

Walaupun lukanya belum sembuh,

berkat dialah seluruh rencana ini

terlaksana. Lihatlah.”

(MAR h.162)

Konteks ujaran tersebut adalah ketika anak-anak melihat Kafi, yang

sedang dalam keadaan sakit, tetap dapat menjalankan tugasnya untuk

mengawasi ketiga penebang kayu. Si Gundul merasa bangga atas usaha Kafi

tersebut.

Interjeksi formidable dalam ujaran di atas memiliki makna perasaan

bangga Si Gundul akan usaha Kafi untuk mengawasi ketiga penebang kayu.

Interjeksi formidable dalam BP memiliki padanan interjeksi wah hebat dalam

BI. Dapat dikatakan terjadi pergeseran unit (unit-shift) dari interjeksi

formidable ke wah hebat yang merupakan frasa adjektival. Frasa wah hebat

dalam BI memiliki makna perasaan bangga.

3.3 Interjeksi-Adverbia

Ben!

1. Bermakna perasaan heran

Konteks ujaran di atas adalah ketika liburan musim panas tiba, Lou

merasa sangat kesepian. Sejauh penglihatannya semua orang bersiap-siap

pergi berlibur, bahkan toko pun banyak yang tutup. Ia merasa perlu bertemu

orang-orang agar bisa diajak bicara. Namun karena ia tidak dapat menemui

1. BP BI

Ben t’as ressoti tes peluches ?!

(LM h.9)

Lho, boneka keluar lagi ?

(DM h.9)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 50: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

37

Universitas Indonesia

siapapun, akhirnya ia pun mengeluarkan boneka-bonekanya untuk diajak

bicara. Ibu yang melihat Lou mengeluarkan boneka-bonekanya lagi merasa

heran.

Interjeksi ben dalam ujaran di atas memiliki makna perasaan heran Ibu

saat melihat Lou mengeluarkan boneka-bonekanya lagi. Interjeksi ben dalam

BP mendapat padanan interjeksi lho dalam BI. Dapat dikatakan tidak terjadi

pergeseran dari interjeksi ben dalam BP ke interjeksi lho dalam BI. Interjeksi

lho dalam BI memiliki makna perasaan heran.

Konteks ujaran di atas adalah ketika Lou baru bangun tidur di suatu

pagi, ia melihat Richard telah berada di meja makan bersama Ibu. Lou pun

merasa heran akan apa yang dilakukan Richard pagi itu di rumahnya.

Interjeksi ben dalam ujaran di atas memiliki makna perasaan heran Lou

saat pagi hari melihat Richard telah berada di meja makan di rumahnya.

Interjeksi ben dalam BP mendapat padanan interjeksi wah dalam BI. Tidak

terjadi pergeseran dari interjeksi ben ke interjeksi wah dalam BI. Interjeksi

wah dalam BI memiliki makna perasaan heran.

2. Berfungsi sebagai penyambung komunikasi (la fonction phatique)

Konteks ujaran di atas adalah pada saat Ibu sedang menceritakan

kenangan pahit masa mudanya bersama Clement Fifrelin yang sering

mengusilinya kepada Lou. Namun ketika Ibu selesai bercerita, Ibu merasa

2. BP BI

Ben, Richard…Mais qu’est-ce

que tu fais là déjà ?

(LM h.46)

Wah Richard, ngapain pagi-pagi

gini ?

(DM h.46)

1. BP BI

Lou? Ben t’es où?

(LM h.24)

Lou ? Kamu di mana ?

(DM h.24)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 51: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

38

Universitas Indonesia

heran karena Lou sudah tidak ada di hadapannya, dan selama itu pula ia

berbicara sendiri.

Interjeksi ben dalam BP dalam ujaran di atas hanya berfungsi sebagai

penyambung komunikasi dari penutur kepada penerima pesan. Interjeksi ben

dalam BP tidak mendapat padanan formal atau berpadanan zero dalam BI.

Comment!

1. Bermakna perasaan heran

1. BP BI

...-Un mot?

-Comment?!... il ne t’a rien

dit?

-S’il l’avait trouvé, il m’en

aurait certainement parlé... il

croyait que vous n’étiez pas

venu.”

(CR h.72)

...”Surat kecil?”

“Apa?... Dia tidak mengatakan apa-

apa kepadamu?”

“Kalau dia telah melihatnya, pasti dia

akan membicarakannya denganku...

Dia kira Bapak tidak datang.”

(MPK h.80)

Konteks ujaran tersebut adalah ketika sopir truk mengatakan kepada

Tidou bahwa ia telah menyelipkan surat kecil di leher Kafi, anjing milik

Tidou, yang ia tinggalkan di Warung Kopi Petit-Beaujolais. Sopir truk itu

berpikir bahwa pemilik Warung Kopi Petit-Beaujolais tersebut pasti akan

membaca surat yang terselip di leher Kafi. Namun, ketika sopir truk itu

menanyakan Tidou perihal surat tersebut, Tidou malah merasa bingung,

karena ia tidak mengetahui apa-apa. Sopir truk itu pun merasa heran.

Interjeksi comment dalam ujaran tersebut memiliki makna perasaan

heran sopir truk saat mengetahui bahwa Tidou tidak mengetahui apa-apa

mengenai surat kecil yang ia selipkan di leher Kafi. Interjeksi comment dalam

BP memiliki padanan interjeksi apa dalam BI. Dapat dikatakan tidak terjadi

pergeseran dari interjeksi comment dalam BP ke interjeksi apa dalam BI.

Meskipun pada dasarnya comment termasuk dalam kelas kata adverbial dalam

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 52: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

39

Universitas Indonesia

BP dan apa termasuk dalam kelas kata interogativa dalam BI, namun dalam

konteks ujaran di atas, keduanya bertugas sebagai interjeksi. Interjeksi apa

dalam BI memiliki makna perasaan heran.

Bien!

1. Bermakna sikap bersemangat

1. BP BI

Bien! Les enfants, voici le

moment de voir vos œuvres ! Je

vous rappelle le sujet : eprimez

vos doutes et vos interrogations

sur l’avenir au travers d’une

œuvre d’art. dessin, chant,

etc…tout est permis !

(JI, h.42)

Oke ! Anak-anak, inilah saatnya

melihat karya kalian! Ingat, topiknya,

ungkapkan keraguan dan pertanyaan

tentang masa depan melalui sebuah

karya seni. Gambar, lagu…apa saja

boleh!

(BH, h.42)

Konteks ujaran tersebut adalah ketika Ibu Guru Seni dengan semangat

meminta anak-anak muridnya untuk memperlihatkan hasil karya mereka di

depan kelas.

Interjeksi bien dalam ujaran di atas memiliki makna sikap bersemangat

Ibu Guru Seni untuk meminta anak-anaknya memperlihatkan hasil karya

mereka di depan kelas. Interjeksi bien dalam BP mendapat padanan interjeksi

oke dalam BI. Interjeksi oke dalam BI memiliki makna sikap bersemangat.

Evidemment!

1. Bermakna perasaan tidak percaya

1. BP BI

“Evidemment, fit Bistèque en

haussant les épaules, les

accidents sont toujours arrivés

par temps couvert et, la nuit

“Tidak masuk akal !”sambut

Bistèque sambil mengangkat bahu.

“Kecelakaan-kecelakaan selalu

terjadi pada waktu cuaca buruk, dan

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 53: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

40

Universitas Indonesia

dernière, il faisait clair comme

en plain jour.”

(AS h.33)

kemarin malam cuaca terang

bagaikan siang hari.”

(MAR h.36)

Konteks ujaran tersebut adalah pada saat Bistèque merasa tidak

percaya atas kejadian yang baru saja terjadi, yakni kecelakaan yang terjadi

pada saat cuaca di malam hari terang bagaikan siang hari.

Interjeksi evidemment dalam ujaran di atas memiliki makna perasaan

tidak percaya Bistèque atas kecelakaan yang terjadi saat cuaca terang.

Evidemment dalam BP memiliki makna d’une manière évidente, à l’évidence ;

(comme adv. d’affirmation) � assurément, certainement. Interjeksi

evidemment dalam BP memiliki padanan interjeksi tidak masuk akal dalam BI.

Dapat dikatakan terjadi pergeseran unit dari interjeksi evidemment ke tidak

masuk akal yang termasuk dalam tataran kalimat dalam BI. Kalimat tidak

masuk akal dalam BI memiliki makna perasaan tidak percaya.

2. Bermakna perasaan yakin

1. BP BI

Et, après une hésitation :

“Parle-t-on habituellement le

français à Nancy?”

-Évidemment, fit Zabeth.

(AS h.35)

Dan setelah ragu-ragu sejenak,

“Apakah di Nancy orang ngomong

Prancis dengan aksen yang biasa?”

“Tentu saja,” kata Zabeth.

(MAR h.38)

Konteks ujaran tersebut adalah pada saat seorang ibu pemilik hotel

bertanya kepada anak-anak megenai aksen bahasa Prancis yang digunakan

orang-orang di Nancy. Zabeth pun menjawabnya dengan penuh keyakinan

bahwa orang Nancy berbicara bahasa Prancis dengan aksen biasa.

Interjeksi évidemment dalam ujaran di atas memiliki makna perasaan

yakin Zabeth bahwa orang-orang di Nancy berbicara bahasa Prancis dengan

aksen biasa. Interjeksi évidemment dalam BP memiliki makna interjeksi tentu

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 54: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

41

Universitas Indonesia

saja dalam BI. Dapat dikatakan terjadi pergeseran unit dari interjeksi

évidemment ke tentu saja yang termasuk dalam tataran frasa dalam BI. Frasa

tentu saja memiliki makna perasaan yakin.

3. Bermakna sikap setuju

1. BP BI

“Evidemment, approuve le

brigadier. Ils sont donc

redescendus… et même, depuis

un certain temps puisque nous

ne les avons pas rencontrés.”

(AS h.151)

“Memang benar,” polisi itu

menyetujui. “Mungkin mereka turun

lagi…tentunya sudah agak lama,

kecuali kita tidak berpapasan dengan

mereka. »

(MAR h.159)

Konteks ujaran tersebut adalah pada saat anak-anak dan polisi tidak

menemukan mobil yang dikendarai para penebang kayu di tengah hutan. Pada

saat itu Gnafron merasa curiga karena mereka tidak menemukan mobil para

penebang kayu, sedangkan jalan di depan mereka sangatlah kecil dan tidak

memungkinkan untuk dilewati sebuah mobil. Polisi menyetujui kecurigaan

Gnafron tersebut.

Interjeksi évidemment dalam ujaran di atas memiliki makna sikap

setuju polisi atas kecurigaan Gnafron. Interjeksi évidemment dalam BP

memiliki padanan interjeksi memang benar dalam BI. Dapat dikatakan terjadi

pergeseran unit dari interjeksi évidemment ke memang benar yang temasuk

dalam tataran frasa dalam BI. Frasa memang benar dalam BI memiliki makna

sikap setuju.

Exactement!

1. Bermakna perasaan yakin

1. BP BI

“La Rue des Rouettes?... est-ce

que, par hasard, elle ne se

“Jalan Rouettes?... Bukankah itu

jalan yang berada di belakang

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 55: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

42

Universitas Indonesia

trouverait pas derrière, le quai

Saint-Vincent?

-Exactement ! …et voyez la

date du journal : 29

novembre !”

(CR h.78)

Dermaga Saint-Vincent?”

“Tepat ! …Dan lihatlah tanggal

koran ini : 29 November !”

(MPK h.88)

Konteks ujaran di atas adalah ketika Tidou bertanya jika Jalan Rouettes

itu berada di belakang Dermaga Saint-Vincent. Corget pun menjawab dengan

yakin bahwa Jalan Rouettes berada di belakang Dermaga Saint-Vincent.

Interjeksi exactement dalam ujaran di atas memiliki makna perasaan

yakin Corget bahwa Jalan Rouettes berada di belakang Dermaga Saint-

Vincent. Exactement dalam BP memiliki makna d’une manière exacte (dans

toue les sens de ce mot) ; conformément à la vérité, à la réalité �

précisément ; conformément à une modèle � fidèlement, littéralement,

textuellement ; tout à fait. Interjeksi exactement memiliki padanan interjeksi

tepat dalam BI. Jika dilihat sebagai bentuk dasar, exactement merupakan

adverbia dalam BP, sedangkan tepat merupakan adjektiva dalam BI. Namun,

dalam konteks di atas, keduanya memiliki tugas yang sama, yakni sebagai

interjeksi. Jadi, tidak terjadi pergeseran kelas dari interjeksi exactement dalam

BP ke interjeksi tepat dalam BI. Interjeksi tepat memiliki makna perasaan

yakin.

Probablement!

1. Bermakna sikap setuju

1. BP BI

“Probablement, approuve la

Guille. S’ils sont encore là-haut,

nous devrions retrouver leurs

machines, camouflées quelque

part.”

“Boleh jadi…” La Guille setuju.

“Kalau mereka masih berada di atas,

mestinya kita akan dapat

menemukan motornya, tersembunyi

di suatu tempat.”

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 56: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

43

Universitas Indonesia

(AS h.151) (MAR h.159)

Konteks ujaran di atas adalah ketika Zabeth menyimpulkan bahwa

kawanan penebang kayu itu tidak mungkin terus menelusuri hutan dengan

menggunakan mobil, karena jalan yang sempit. Namun kawanan itu juga tidak

menelusuri hutan dengan motor, karena tidak ada jejak ban motor di sana. Dari

kesimpulan Zabeth tersebut, La Guille menyetujuinya. Ia pun melanjutkan

bahwa jika kawanan penebang kayu itu menelusuri jalan hutan dengan motor,

mereka pasti sudah menemukan motor-motor milik mereka.

Interjeksi probablement dalam ujaran di atas memiliki makna sikap

setuju La Guille bahwa para penebang kayu tidak melanjutkan perjalanan

mereka menelusuri hutan baik dengan mobil maupun dengan motor.

Probablement dalam BP memiliki makna vraisemblablement (cf. sans doute).

Interjeksi probablement dalam BP memiliki padanan frasa boleh jadi dalam

BI. Dapat dikatakan terjadi pergeseran unit dari interjeksi probablement ke

boleh jadi yang termasuk dalam tataran frasa dalam BI. Frasa boleh jadi

memiliki makna sikap setuju

Dari keseluruhan data yang telah dianalisis, terlihat bahwa satu jenis

interjeksi yang sama dapat memiliki padanan berbagai bentuk. Hal tersebut

didasari pada konteks dan situasi ujaran yang menjadi faktor utama penentu

makna interjeksi. Selain itu, terbukti bahwa interjeksi Bsu dapat diberi

padanan berupa interjeksi BSa, padanan zero, maupun unsur lain yang

memiliki makna leksikal yang dapat berupa kata, frasa, maupun kalimat.

Demikianlah analisis dari penelitian ini. Berikut adalah tabel yang menyajikan

secara ringkas hasil analisis interjeksi yang telah dipaparkan sebelumnya.

Tabel 3.2 Hasil Analisis Padanan Interjeksi Bentuk Nomina dalam BP ke BI

No. Interjeksi

BP

Makna Interjeksi Padanan

dalam BI

Pergeseran yang

Terjadi

1. Attention! sikap

memperingatkan

Awas! -

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 57: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

44

Universitas Indonesia

No. Interjeksi

BP

Makna Interjeksi Padanan

dalam BI

Pergeseran yang

Terjadi

sikap meminta

perhatian

Perhatian! -

2. Ciel! perasaan terkejut Ya Tuhan! Unit-shift (Kt�Fr)

3. Courage! sikap memberi

semangat

Semangat! -

4. Malheur! perasaan khawatir Celaka! -

5. Prudence! sikap memberi

peringatan

Hati-hati! -

Tabel 3.3 Hasil Analisis Padanan Interjeksi Bentuk Adjektiva dalam BP ke BI

No. Interjeksi

BP

Makna

Interjeksi

Padanan

dalam BI

Pergeseran yang

Terjadi

1. Bizarre! perasaan

penasaran

Aneh! -

2.

Bon!

perasaan kesal

Dah! -

pd. Zero -

la fonction

phatique

pd. zero -

perasaan senang Oke -

sikap

bersemangat

Oke -

tindakan

menyudahi

sesuatu

Oke

-

sikap berpamitan

Oke -

Nah -

pd. zero

-

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 58: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

45

Universitas Indonesia

No. Interjeksi

BP

Makna

Interjeksi

Padanan

dalam BI

Pergeseran yang

Terjadi

sikap tidak berani

Tapi Class-shift

(Int�Konj)

sikap

memberanikan

diri

Oke

-

perasaan sedih Oke -

sikap meyakinkan

diri

Oke -

3. Chic! perasaan senang Asyik! -

4. Curieux! perasaan ganjil Aneh! -

5. Formidable! sikap

bersemangat

Wah, hebat! Unit-shift (Kt�Fr)

perasaan senang

Cihuy!

Sedap!

-

Hebat! -

perasaan terkejut Wah, hebat! Unit-shift (Kt�Fr)

perasaan bangga Wah, hebat! Unit-shift (Kt�Fr)

Tabel 3.4 Hasil Analisis Padanan Interjeksi Bentuk Adverbia dalam BP ke BI

No. Interjeksi BP Makna

Interjeksi

Padanan

dalam BI

Pergeseran yang

Terjadi

1. Ben! perasaan heran

Lho -

Wah -

la fonction

phatique

pd. zero -

2. Comment! perasaan heran Apa?! -

3.

Bien!

sikap bersemangat Oke!

-

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 59: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

46

Universitas Indonesia

No. Interjeksi BP Makna

Interjeksi

Padanan

dalam BI

Pergeseran yang

Terjadi

4.

Evidemment!

perasaan tidak

percaya

Tidak masuk

akal!

Unit-shift

(Kt�Kal)

sikap setuju

perasaan yakin

Memang

benar!

Tentu saja!

Unit-shift

(Kt�Fr)

Unit-shift

(Kt�Fr)

5. Exactement! perasaan yakin Tepat! -

6. Probablement! sikap setuju Boleh jadi Unit-shift

(Kt�Fr)

Dari analisis yang telah dilakukan, terlihat bahwa satu jenis interjeksi

dalam memiliki padanan yang bervariasi. Dalam beberapa kasus juga terjadi

pergeseran dari interjeksi BP ke BI. Dalam bab berikutnya, akan diuraikan

kesimpulan yang didapat dari penelitian ini.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 60: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

47

Universitas Indonesia

BAB 4

KESIMPULAN

Penelitian ini mencoba menjawab masalah yang telah dikemukakan

dalam bab 1, yakni bagaimana interjeksi BP diterjemahkan ke dalam BI.

Adapun interjeksi yang dianalisis dalam penelitian ini terbatas pada interjeksi

yang memiliki bentuk nomina, adjektiva, dan adverbia. Dari hasil analisis

yang dilandasi teori-teori yang dijelaskan dalam bab 2, dapat ditarik beberapa

kesimpulan berikut.

Interjeksi merupakan kategori yang bertugas mengungkapkan perasaan

pembicara. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa interjeksi bertugas untuk

menyatakan berbagai makna. Untuk menentukan makna dari interjeksi

tersebut, konteks dan situasi ujaran merupakan faktor utama penentu makna

interjeksi. Maka, interjeksi Bsu dapat diberi padanan berupa interjeksi BSa,

padanan zero, padanan nil, maupun unsur lain yang memiliki makna leksikal

yang dapat berupa kata, frasa, maupun kalimat.

4.1 Temuan

Dari 75 data yang telah dianalisis dan dikelompokkan menjadi tiga

kategori interjeksi, yakni interjeksi yang memiliki bentuk nomina, adjektiva,

dan adverbia, didapat pelbagai macam makna interjeksi. Setelah dilakukan

analisis, 14 data yang mengandungi interjeksi berbentuk nomina menyatakan

dua golongan besar makna, yakni makna sikap dan perasaan. Makna sikap

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 61: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

48

Universitas Indonesia

yang dinyatakan interjeksi BP yang memiliki bentuk nomina dalam analisis ini

terdiri dari: sikap memperingatan, sikap meminta perhatian, dan sikap

memberi semangat. Adapun makna perasaan yang didapat terdiri atas:

perasaan terkejut dan perasaan khawatir.

Dalam analisis data, didapati bahwa terjadi pergeseran pada

perpadanan interjeksi BP dalam BI. Pergeseran tersebut berupa pergeseran

unit dari kata ke frasa, yang terjadi pada interjeksi ciel dalam BP yang

diterjemahkan menjadi ya Tuhan dalam BI.

Adapun 38 data yang mengandungi interjeksi yang memiliki bentuk

adjektiva menyatakan tiga golongan besar makna, yakni sikap, tindakan, dan

perasaan. Makna sikap yang dinyatakan interjeksi BP dalam analisis ini

adalah: sikap bersemangat, sikap berpamitan, sikap memberanikan diri, sikap

tidak berani, dan sikap meyakinkan diri. Makna tindakan yang didapat berupa

tindakan menyudahi sesuatu. Adapun makna perasaan yang dinyatakan

berupa: perasaan penasaran, perasaan kesal, perasaan senang, perasaan sedih,

perasaan ganjil, perasaan terkejut, dan perasaan bangga. Hal lain yang

ditemukan dalam interjeksi BP yang memiliki bentuk adjektiva adalah bahwa

interjeksi BP dapat berfungsi sebagai penyambung komunikasi (la fonction

phatique), yakni pada interjeksi bon. Selebihnya, beberapa konteks pada

interjeksi bon mendapat padanan zero.

Pergeseran yang terjadi dalam terjemahan interjeksi BP dalam BI yang

memiliki bentuk adjektiva berupa pergeseran kelas dan unit. Dalam

menganalisis pergeseran, ditemukan bahwa pergeseran kelas terjadi hanya

pada interjeksi bon dalam BP yang diterjemahkan menjadi tapi dalam BI.

Pergeseran unit yang terjadi berupa pergeseran dari bentuk kata ke frasa, yakni

pada interjeksi formidable dalam BP yang diterjemahkan menjadi wah hebat

dalam BI.

Dari 23 data yang mengandungi interjeksi BP yang memiliki bentuk

adverbia, menyatakan dua golongan besar makna yakni sikap dan perasaan.

Makna sikap yang dinyatakan oleh interjeksi BP terdiri dari: sikap

bersemangat, dan sikap setuju. Sementara itu, makna perasaan yang didapat

berupa perasaan heran, perasaan tidak percaya, dan perasaan yakin. Selain

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 62: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

49

Universitas Indonesia

makna-makna di atas, interjeksi BP yang memiliki bentuk adverbia juga dapat

berfungsi sebagai penyambung komunikasi (la fonction phatique), yakni pada

interjeksi ben. Ditemukan pula bahwa beberapa konteks interjeksi ben juga

memiliki padanan zero.

Terjadi pergeseran unit yang sebagian besar berupa pergeseran dari

kata ke frasa. Namun ada pula yang mengalami pergeseran unit dari kata ke

kalimat.

4.2 Diskusi

Dilihat dari jumlah data yang terhimpun, yakni 14 data interjeksi-

nomina, 38 data interjeksi-adjektiva dan 23 data interjeksi-adverbia, terlihat

bahwa data interjeksi-adjektiva memiliki jumlah yang paling banyak

dibanding dua lainnya. Dari perbedaan jumlah tersebut dapat disimpulkan

bahwa interjeksi-adjektiva merupakan jenis interjeksi yang paling banyak

digunakan dalam ujaran, terutama pada interjeksi bon. Interjeksi bon juga

dapat mewakili berbagai makna dalam berbagai konteks ujaran, karena dari

analisis yang dilakukan, interjeksi bon memiliki makna paling banyak

dibandingkan dengan interjeksi-interjeksi lainnya.

Penelitian ini merupakan penelitian sederhana yang masih memiliki

banyak kekurangan. Keterbatasan dalam penelitian ini membuat saya berharap

agar penelitian ini dapat dilanjutkan ke cakupan yang lebih besar lagi agar

tercapai kesempurnaannya.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 63: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

50

Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Baker M. 1992. In other Words: A Coursebook on Translation. London: Routledge. Catford JC. 1965. A Linguistic Theory of Translation: An Essay in Applied

Linguistics. Oxford: Oxford University Press. Hoed BH. 2006. Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Grevisse M. 1980. Le Bon Usage, Préface de Paul Robert (ed. ke-11). Paris: Duculot. Kridalaksana H. 2007. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia (ed. ke-2). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana H. 2008. Kamus Linguistik (ed. ke-4). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Larson ML. 1984. Meaning-based Translation: A Guide to Cross-language

Equivalence. New York: University Press of America. Newmark P. 1988. A Textbook of Translation. London: Prentice Hall International English Language Teaching.

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 64: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

51

Universitas Indonesia

LAMPIRAN 1

INTERJEKSI-NOMINA

Attention (n.f.)

1. Sikap memperingatkan

1. BP BI

L’étranger semblait

s’interroger. Tantôt il

s’absorbait dans l’examen de la

carte, tantôt il promenait son

regard à la ronde, comme pour

s’orienter. Soudain, les

Compagnons eurent très peur.

Il leur sembla que l’inconnu

regardait avec insistance dans

leur direction. Avait-il entendu

du bruit? Non. Il examina de

nouveau la carte et la plia.

“Attention! murmura Tidou.

S’il revient sur ses pas, il risque

de nous découvrir.”

(AS h.28)

Orang asing itu tampak sedang

bertanya-tanya pada diri sendiri.

Kadang-kadang dia sibuk

mempelajari peta, kadang-kadang dia

melihat ke sekelilingnya, seperti

sedang mempelajari situasi. Tiba-tiba

anak-anak itu merasa sangat takut.

Tampaknya orang asing itu

memandang tajam-tajam ke arah

mereka. Apakah dia mendengar

bunyi? Tidak. Dia melihat peta lagi

dan melipatnya. “Awas! bisik Tidou.

Kalau kita kembali ke mobilnya, kita

akan kepergok.”

(MAR h.30)

2. BP BI

Ils roulaient ainsi depuis un

quart d’heure sous la couvert

des hauts fayardsquand Mady

s’écria : “Attention!... Deux

heures devant nous!... Une

auto!”

(AS h.97)

Mereka beriringan seperti itu selama

seperempat jam, di bawah naungan

pohon-pohon fayards yang tinggi,

ketika Mady berteriak, “Awas!... Ada

dua sinar di depan kita!... Sebuah

mobil!”

(MAR h.103)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 65: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

52

Universitas Indonesia

LANJUTAN LAMPIRAN 1

3. BP BI

Une heure s’écoula. L’homme

ne reparaissait pas, et aucun

bruit, au loin, à part celui de la

tronçonneuse. De plus en plus

inquiet, Rudi tenta un ultime

essai avec son talkie qu’il

secoua, tapota espérant un

miracle. Il essayait de démonter

l’appareil avec la pointe de son

canif quand Tidou le prévint :

“Attention!”

Les bûcherons rentraient. ...

(AS h.115)

Satu jam berlalu. Orang itu tidak

muncul lagi dan tak terdengar bunyi

dari jauh, kecuali bunyi mesin

pemotong kayu. Rudi, yang

bertambah khawatir, mencoba lagi

menggunakan walkie-talkienya

dengan mengguncang-guncang,

menepuk-nepuknya, sambil

mengharapkan terjadinya keajaiban.

Dia sedang mencoba membuka alat

itu dengan ujung pisau lipatnya,

ketika Tidou memperingatkan,

“Awas!”

Para penebang kayu itu pulang. ...

(MAR h.122)

4. BP BI

Le brouillard devint bientôt si

épais que Ganfron, qui roulait

en tête, alluma son phare, et

ralentit l’allure pour éviter les

chutes. Plus aucun point de

repère.

“Attention! répétait Tidou,

cherchez bien sur la gauche, le

sentier qui mène à la clairière.”

(AS h.40)

Tak lama kemudian kabut menjadi

demikian tebal, sehingga Gnafron,

yang meluncur paling depan,

menyalakan lampu motornya dan

memperlambat jalannya agar tidak

terpeleset. Petunjuk-petunjuk jalan

sudah tidak kelihatan.

“Awas!” kata Tidou berulang-ulang.

“Cari betul-betul di sebelah kiri, jalan

kecil yang menuju ke lapangan.”

(MAR h. 43)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 66: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

53

Universitas Indonesia

LANJUTAN LAMPIRAN 1

2. Sikap meminta perhatian

1. BP BI

Attention attention ! Tout le

monde en place pour le quart

d’heure tango d’amédée et son

accordéon enchanté.

(LM h.34)

Perhatian ! Perhatian ! Semua siap

untuk dansa tango bersama Amedee

dan akordeonnya.

(DM h.34)

2. BP BI

“Attention!...” Un éclair! Un

deuxième! Un

troisième!...Affolé, Kafi aboie

furieusement. Décidément, lui

non plus n’aime pas la

publicité…

(CR h.190)

“Awas!...” Satu jepretan! Dua kali!

Tiga kali!... Karena terkejut Kafi

menggonggong sekeras-kerasnya.

Wah, betul-betul dia tidak senang

publisitas...

(MPK h.211)

Ciel

1. Perasaan terkejut

1. BP BI

“Ainsi, reprit-elle, vous campez

en pleine forêt. De quel côté?”

--Près de la Croix de Buis, fit

Mady.

--Ciel, la Croix de Buis! Et vous

n’avez pas peur, la nuit? Je ne

sais si j’oserais... en ce

moment.”

(AS h.94)

“Jadi kalian berkemah di tengah-

tengah hutan, ya? Di sebelah mana?”

“Dekat Croix de Buis,” jawab Mady.

“Ya Tuhan, Croix de Buis! Dan

kalian tidak takut di malam hari?

Saya tidak tahu apakah saya akan

berani... pada hari-hari ini.”

(MAR h.100-101)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 67: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

54

Universitas Indonesia

LANJUTAN LAMPIRAN 1

2. BP BI

...Mais, plus loin, à cinquante

mètres de là, Rudi découvre les

quatres engins entassés au pied

d’un rocher, en contrebas du

chemin.

Loin de le rassurer, cette

trouvaille inquiète Gnafron. Ou

bien un ou plusieurs

Compagnons sont blessés,

incapables de redescendre, où

tous ont été emmenés par les

bûcherons, avec Kafi.

“Ciel! fait Zabeth, ils auraient

été enlevés?”

(AS h.151-152)

...Tetapi lebih jauh, pada jarak lima

puluh meter situ, Rudi menemukan

keempat motor itu bertumpuk di kaki

sebuah batu besar, di sebelah bawah

jalan.

Penemuan itu tidak menentramkan,

malahan menghawatirkan hati

Gnafron. Ada beberapa kemungkinan:

satu atau beberapa orang kawannya

terluka, tidak bisa turun lagi, atau

semuanya disandera oleh para

penebang kayu itu, dengan Kafi.

“Ya, Tuhan!” jerit Zabeth,

“Mungkinkah mereka semuanya

diculik?”

(MAR h.159-160)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 68: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

55

Universitas Indonesia

LAMPIRAN 2

INTERJEKSI-ADJEKTIVA

Bizzare

1. Perasaan penasaran

1. BP BI

Bizzare ! fit Tidou vaguement

inquiet. Pourquoi Kafin’est-il

pas venu à notre rencontre ?

(AS h.40)

Aneh, gumam Tidou mulai khawatir.

Mengapa Kafi tidak menyongsong

kita ?

(MAR h.44)

Bon

1. Perasaan kesal

2. La fonction phatique

1. BP BI

Bon. Je vais aux comissions.

(JI, p.30)

Aku harus belanja .

(BH h.30)

2. BP BI

Bon, tu peux dormir là cette

année encore, MAIS C’EST LA

DERNIÈRE FOIS !

(JI, p.21)

Kamu boleh tidur di sini lagi tahun

ini. TAPI TERAKHIR YA !

(BH h.21)

1. BP BI

Bon, alors tu travererses la rue

et tu laisses parler ton cœur !

(JI, p.47)

Kalau begitu, katakan isi hatimu !

(BH h.47)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 69: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

56

Universitas Indonesia

LANJUTAN LAMPIRAN 2

2. BP BI

Bon. Allez. Courage. On doit

rentrer maintenant.

(JI, p.31)

Semangat. Kita harus pulang

sekarang.

(BH h.31)

3. BP BI

Bon, on fait quoi?

(JI, p.19)

Mau ngapain?

(BH h.19)

4. BP BI

Bon. Un yogourt et au lit.

(LM h.17)

Minum yogurt lalu tidur.

(DM h.17)

5. BP BI

Bon…on y va ?

(JI, h.9)

Ayo, bu !

(BH h.9)

6. BP BI

Bon…à partir de maintenant, je

te coache : boulot! Boulot !

boulot !

(LM h.8)

Mulai sekarang kuawasi : kerja !

kerja ! kerja !

(DM h.8)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 70: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

57

Universitas Indonesia

LANJUTAN LAMPIRAN 2

3. Sikap bersemangat

4. Tindakan menyudahi sesuatu

5. Sikap berpamitan

1. BP BI

Tenez bon. Mon prince !

(LM h.7)

Aku datang !

(DM h.7)

2. BP BI

Bon ! Au temps pour moi :

t’avais raison. Le sport, c’est

super, j’ai une pêche d’enfer…

(JI, p.16)

Oke ! Olahraga memang hebat, aku

semangat…

(BH h.16)

1. BP BI

Bon! J’y vais! Je raccroche !

(JI, h.8)

Oke ! Sudah ya !

(BH h.8)

1. BP BI

Bon, je te le laisse, j’vais

essayer de bosser un peu.

(LM h.21)

Ibu tinggal ya. Mau menulis sedikit.

(DM h.21)

2. BP BI

Bon, j’vous laisse, hein, vous

devez avoir plein de trucs super

à vous raconter.

(LM h.26)

Kutinggal ya. Pasti banyak yang

ingin kalian bicarakan.

(DM h.26)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 71: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

58

Universitas Indonesia

LANJUTAN LAMPIRAN 2

Curieux

1. perasaan ganjil

1. BP BI

Curieux ! fit Gnafron, toutes

ces feuilles arrachées, ces

branches cassées prouvent

qu’il y a eu lutte. On dirait que

Kafi s’est débattu pour

échapper à celui qui voulait le

prendre ou l’achever.

(AS h.66)

Aneh ! kata Gnafron. Semua daun-

daun yang berserakan, dahan-dahan

yang patah-patah, membuktikan

bahwa ada perkelahian. Mungkin Kafi

melawan, untuk melarikan diri dari

orang yang bermaksud menculik atau

membunuhnya.

(MAR h.70)

2. BP BI

“Curieux ! fait Gnafron, si la

route ne va pas plus loin, nous

devrions retrouver, ici, la

voiture des bûcherons. Ils n’ont

pas pu rouler sur ce sentier de

chèvre qui grimpe tant !”

(AS h.150)

“Aneh !” kata Gnafron. “Jika jalan

ini berhenti sampai di sini, mestinya

kita menemukan mobil para

penebang kayu itu. Tidak mungkin

mereka terus melewati jalan setapak

yang begini mendaki.”

(MAR h.158)

Formidable (adj.)

1. perasaan senang

1. BP BI

Formidable ! Tidou. Nous

allons sauver Mady, nous lui

devons bien ça !...

(CR h.181)

Hebat, Tidou ! Kita akan menolong

Mady. Kita memang berutang budi

padanya.

(MPK h.202)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 72: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

59

Universitas Indonesia

LAMPIRAN 3

INTERJEKSI-ADVERBIA

Ben

1.Perasaan heran

2. la fonction phatique

1. BP BI

Ben et après ? T’es jalouse ou

quoi ?

(JI, h.14)

Kenapa ? Cemburu nih ?

(BH, h.14)

2. BP BI

Ben t’attends. Meme pas de

savoir s’ils vont éviter

l’iceberg ?

(JI, h.40)

Gak mau lihat mereka berhasil

menghindari gunung es apa gak?

(BH, h.40)

1. BP BI

Ben creuse-toi la tête : offre-lui

un cadeau explicite pour lui

montrer tes sentiments.

(JI, h.43)

Kasih kado yang mengungkapkan

perasaanmu.

(BH, h.43)

2. BP BI

Ben oui, ils sont comme des

gosses à pas oser faire le

premier pas !

(JI, h.40)

Ya, mereka seperti anak kecil, gak

ada yang berani mengambil langkah

pertama.

(BH, h.40)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 73: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

60

Universitas Indonesia

LANJUTAN LAMPIRAN 3

3. BP BI

La St. Val’ ? Ben quoi ?

Tristan t’a pas envoyé de

lettre ?

(JI, h.34)

Valentine ? Kenapa ? Tristan gak

kasih surat?

(BH, h.34)

4. BP BI

Je heu…ben je voulais te

donner ça et t’inviter pour

heu…enfin tu verras…

(JI, h.34)

Aku eh…mau undang

kamu…eh…baca aja deh…

(BH, h.34)

5. BP BI

Ben c’est mon p’tit chat!

(JI, h.30)

Itu kucing saya !

(BH, h.30)

6. BP BI

Ben…mes parents viennent

juste de divorcer, tu sais, et…ça

fait bizarre de me dire que cette

année je passerai Noël sans

mon père…

(JI, h.25)

Orang tuaku baru bercerai. Aneh

rasanya merayakan natal tanpa

ayah…

(BH, h.25)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 74: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

61

Universitas Indonesia

LANJUTAN LAMPIRAN 3

Comment

1. perasaan heran

1. BP BI

-Mady? s’étonne Gnafron; elle

n’est pas là?

-Comment?... Ce n’est pas elle

qui vous a prévenus?... Vous ne

l’avez pas rencontrée?”

(AS h.155)

“Mady?” kata Gnafron keheranan.

“Memangnya dia tidak ada di sini?”

“Apa?”... Bukankah dia yang

memberi tahu kalian?... Kalian tidak

berjumpa dengan dia?”

(MAR h.163)

7. BP BI

Ben…si, en fait…je…je crois

bien que je suis un peu

jalouse !

(JI, h.14)

Sebenarnya…mungkin agak cemburu !

(BH, h.14)

8. BP BI

Ben ‘faut bien que tu sortes, de

temps en temps…

(JI, h.14)

Ibu perlu keluar sekali-sekali.

(BH, h.14)

9. BP BI

Lou? Ben t’es où?

(LM h.24)

Lou ? Kamu di mana ?

(DM h.24)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 75: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

62

Universitas Indonesia

LANJUTAN LAMPIRAN 3

Evidemment

1. perasaan yakin

1. BP BI

“Evidemment! Fit Tidou, même

si ce sont des étrangers, ils

utilisent une voiture

immatriculée dans ce

department. D’ailleurs, le

contremaître, lui, doit être du

pays : il parle le français avec

l’accent de la région.”(AS h.59)

“Tentu saja ,” kata Tidou,

“walaupun mereka orang asing,

mereka pasti menggunakan mobil

dengan nomor daerah ini. Lagi pula

sepertinya si kepala sih orang sini,

dia ngomong Prancis dengan aksen

daerah ini.”

(MAR h.62)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 76: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

63

Universitas Indonesia

LAMPIRAN 4

Berikut hasil temuan tambahan dari kalimat yang mengandungi interjeksi BP. Semoga temuan ini dapat membantu dalam penelitian interjeksi selanjutnya. Interjeksi-frasa nominal: Mon Dieu!

1. BP BI

Mon père se força à sourire

pour remercier maman

d’accepter si courageusement

d’être mal logée dans une

maison sale, elle qui tenait si

bien la nôtre, mais presque

aussitôt, ses sourcils se

froncèrent de nouveau.

“Ce n’est pas tout, ajouta-t-il, il

y a autre chose qui m’ennuie,...

qui m’ennuie beaucoup.

--Mon Dieu! quoi donc?”

Mon père me regarda, puis

regarda le chien.

(CR h.13)

Papa memaksa diri tersenyum

sebagai tanda terima kasih kepada

Mama, yang tanpa ragu-ragu bersedia

menerima tempat tinggal yang jelek,

dalam bangunan kotor, padahal dia

biasa tinggal di rumahnya yang

terawat begitu baik. Tetapi sejenak

kemudian, Papa mengernyitkan

alisnya lagi.

“Ada satu hal lagi,” tambahnya, “ada

hal lain yang menyusahkan... yang

sangat menyusahkan hatiku.”

“Ya Tuhan! apa lagi?”

Papa memandangku, lalu melihat

anjingku.

(MPK h.14)

2. BP BI

“Mon Dieu! Fait Colette en

voyant, autour d’elle, ces

visages étonnés. Qu’y a-t-il de si

extraordinaire ? Pendant la

guerre, tous les toits du Vercors

abritaient des réfugiés. ”

(AS h. 176)

“Ya ampun !” kata Colette ketika

melihat wajah-wajah yang terkejut,

di sekitarnya. “Apa sih yang luar

biasa ? Semasa perang semua atap

yang ada di daerah Le Vercors

melindungi para pengungsi.”

(MAR h.185)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 77: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

64

Universitas Indonesia

LANJUTAN LAMPIRAN 4 Par exemple!

1. BP BI

Oh ! Par exemple ! c’est trop

fort…Messieurs les agents, voici

mes papiers, lisez, je vous en

prie ; nous sommes

d’honnorables commerants.

(CR h.162)

Ya, Tuhan ! Yang benar saja !

Keterlaluan!... Bapak-bapak polisi,

ini surat keterangan kami, silakan

baca. Kami pedagang-pedangan yang

terhormat.

(MPK h.181)

Pas d’hésitation!

1. BP BI

Le brigadier réfléchit et décide

: “Pas d’hesitation! Montons

jusqu’en haut.”

(AS h.152)

Polisi desa itu berpikir dan

memutuskan,

“Jangan ragu-ragu! Ayo kita naik

lebih tinggi!”

(MAR h.160)

Interjeksi-adjektiva yang diikuti adverbia: Bon, ben

Interjeksi-frasa adverbial: Ah, ben

1. BP BI

Bon, ben moi je vais aller faire

du cheval alors.

(JI, h.19)

Kalau gitu, aku pergi saja.

(BH h.19)

1. BP BI

Ah ben ça c’est un peu forte de

café ! Voilà que maintenant je

devrais t’encourager à écrire

tes machins de scientologie ?!?

(LM h.18)

Ini sudah keterlaluan ! Jadi, aku

harus mendorongmu untuk menulis

scientologi ?

(DM h.18)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010

Page 78: lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/20160920-RB10R119t-Terjemahan... · iv. Universitas Indonesia . HALAMAN PENGESAHAN . Skripsi ini diajukan oleh Nama : Restu Murtiningtyas

65

Universitas Indonesia

LANJUTAN LAMPIRAN 4

Eh, bien!

1. BP BI

…et bien j’avais…ÇA !

(LM h.21)

…oh, dengan… INI!

(DM h.21)

2. BP BI

Nous nous sommes arretés net,

souffoqués. Les deux agents

s’approchent de notre bande,

nous détaillant, l’air

soupçonneux.

“Eh bien, mes gaillards”

(CR h.162)

Kami serempak berhenti, terkejut.

Kedua petugas keamanan itu

mendekati kelompok kami, sambil

memperhatikan kami dengan penuh

kecurigaan.

“Wah, anak-anak!...”

(MPK h.179)

2. BP BI

Ah ben voilà Clément…Fifrelin.

(LM h.26)

Nah, itu Clément…Fifrelin.

(DM h.26)

3. BP BI

Ah eh ben j’ai pas mes bonnes

lunettes por voir de près…

(LM h.29)

Kacamata ini bukan untuk baca…

(DM h.29)

4. BP BI

Ah ben on va être voisins de

palier !!

(JI, h.7)

Wah ! Kita bakal selantai !!

(BH, h.7)

Terjemahan interjeksi..., Restu Murtiningtyas, FIB UI, 2010