eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/1839/5/bab iv.docx · web view(matahari dept store)...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Berawal dari Matahari toko kecil seluas 150 m2 di daerah Pasar
Baru Jakarta bernama Mickey Mouse yang didirikan oleh Bapak Hari
Darmawan beserta istrinya Anna Janti pada tanggal 24 Okiober 1958.
Tahun itu merupakan tonggak sejarah bagi usaha ritel Matahari. Pak
Hari beserta istrinya bahu membahu merintis usaha mereka dengan
cara menjual pakaian yang dijahit langsung oleh istrinya dengan
dibantu karyawannya yang berjumlah sepuluh orang pada waktu itu.
Pada tahun 1972 Hari Darmawan memutuskan untuk membeli
toko De Zon yang luasnya enam kali lebih besar dari Mickey Mouse.
Harry menerjemahkan nama toko berbahasa Belanda itu menjadi arti
yang sama yaitu Matahari. Merasa yakin akan perkembangan
usahanya, harry berani meminjam uang dari bank yang digunakannya
untuk merenovasi total toko tersebut dengan menghadirkan fasilitas
escalator pertama di Jakarta. Tercatat Store Manager untuk toko
Matahari pertama ini adalah Kho Tjoeng.
Pada masa itu pula logo Matahari diciptakan oleh sahabat Hari
sendiri seorang berkebangsaan Jepang yang bernama Mr. Takashi.
Penataan barang di toko pada waktu itu juga bergaya jepang sedangkan
76
barang yang dijual banyak merupakan barang impor karena produksi
lokal tidak ada. Pada masa itu Matahari merupakan toko yang paling
ekslusif di Indonesia. Ini menjadikan kawasan pasar baru menjadi
ramai dan lebih hidup.
Sekitar tahun 1975, terjadi perubahan kebijakan di bidang
perdagangan RI, yaitu larangan barang dari luar negeri. Sejak saat itu
Matahari mengubah target pasarnya menjadi kelas menengah dan
banyak menjual pakaian dalam negeri. Pemasok pertamanya antara
lain perusahaan Great River Indonesia. Perlahan tapi pasti Matahari
mulai merambah ke kota – kota besar seperti Bogor, Bandung,
Surabaya, Yogyakarta, Solo, Medan dan Cirebon.
Pada tahun 1999, Matahari menciptakan suatu produk-produk
unggulan yang disebut Private Brand, dengan maksud Matahari
Department Store mempunyai merek yang mana dtore lain tidak
memilikinya, sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen
dan membangun loyalitas terhadap toko, pada tahun 2000 lahirlah
kartu pelanggan yang berisi banyak manfaat, yang dinamakan
Matahari Club Card (MCC). Kehadiran kartu ini disambut gembira
oleh para pelanggannya terbukti dengan banyaknya pelanggan yang
segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan kartu MCC. Kelebihan
program anggota MCC ini sangatlah didukung oleh kecanggihan
Teknologi Informasi dimana para pelanggan dapat mengecek jumlah
point yang telah dikumpulkan melalui MCC Center pada setiap toko
77
Matahari Department Store. Nomor pelanggan yang sudah tercatat
dalam database perusahaan pelanggan akan mendapatkan informasi
diskon promo harga barang di Matahari dengan jumlah tertentu pada
hari yang sama. Selain itu tujuan utama diluncurkannya program
membership dari MCC ini adalah meningkatkan loyalitas pelanggan
terhadap Matahari.
Saat ini nama Matahari Department Store adalah nama yang
tidak asing bagi kebanyakan orang khususnya di kota-kota besar di
Indonesia. Nama ini lekat dengan suatu bangunan yang cukup megah,
berada di tengah kota, dan banyak memberikan potongan harga untuk
penjualan barang-barang tertentu khususnya untuk fashion, Matahari
merupakan brand image untuk kelas menengah ke atas dan banyak
dijumpai di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Matahari Department Store (Matahari Dept Store) Kebanggaan
di Indonesia, kembali mengembangkan jaringannya dan membuka
gerai ke-143 di Metropolitan Mall Cileungsi. Gerai yang berlokasi di
Perumahan Metland Transyogi, Jl.Metro Jaya, Kel. Cileungsi Kidul,
Kec. Cileungsi, Bogor ini melengkapi kehadiran Matahari di seluruh
wilayah Jabodetabek.
Metropolitan Mall Cileungsi merupakan mall terbaru di
kawasan Cileungsi yang dikelilingi oleh area pemukiman padat
penduduk. Kehadiran Matahari di mall ini dipercaya mampu menjadi
78
daya tarik tersendiri bagi warga pemukiman sekitar sebagai tempat
berbelanja dan hiburan terbaru. Melihat gaya hidup konsumen saat ini
yang semakin meningkat, Matahari hadir menjawab kebutuhan akan
hadirnya tempat berbelanja yang lengkap bagi keluarga Indonesia.
Menempati area belanja seluas lebih dari 7.100 m2, gerai
Matahari di Metropolitan Mall Cileungsi menyuguhkan suasana
belanja yang berkelas dan menyenangkan. Konsep gerai ini
mengadopsi konsep terbaru dari department store kebanggaan
Indonesia ini. Standar penataan ruang lebih luas, penggunaan 100%
sistem penerangan LED yang ramah lingkungan, serta standar servis
yang tinggi membuat kehadiran Matahari terbaru ini berbeda dari
gerai-gerai sebelumnya. Kehadiran Matahari di Metropolitan Mall
Cileungsi ini diharapkan mampu memberi dampak positif bagi warga
sekitar, khususnya dengan penyerapan tenaga kerja hampir 400 orang
yang berasal dari penduduk lokal. Dengan hadirnya Matahari di
kecamatan Cileungsi ini, terbukalah peluang kerja dan karir bagi
tenaga kerja muda yang belum mendapatkan kesempatan selama ini,
sehingga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di
wilayah ini.
Dengan begitu pula akan terjadi peningkatan kesejahteraan dan
kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat sekitar.
79
2. Visi dan Misi
Adapun yang menjadi Visi dan Misi dari Matahari Department
Store adalah sebagai berikut:
a. Visi
Semua orang Indonesia dapat tampil menarik dan nyaman.
b. Misi
Menyediakan berbagai kebutuhan fashion berkualitas dan
terjangkau bagi para pelanggan dengan suasana yang ramah,
sehingga dapat memberikan pengalaman belanja yang
menyenangkan dan meningkatkan kualitas hidup secara
keseluruhan.
3. Struktur Organisasi
Matahari Department Store memiliki struktur organisasi yang
telah ditetapkan berdasarkan kebijakan dari kantor pusat. Dalam
bentuk ini setiap atasan hanya berwenang memerintahkan kepada
bawahannya langsung, sebaliknya setiap karyawan hanya bertanggung
jawab kepada pemimpin yang langsung membawahinya.
Adapun untuk struktur organisasi Matahari Department Store
Cileungsi sebagai berikut:
a. Organisasi
Berdasarkan struktur organisasi Matahari Department Store
Cileungsi, dimana susunan organisasi tersebut adalah sebagai
berikut:
80
b. Tugas Pokok dan Tanggung
Jawab
Dari struktur
organisasi dapat dilihat secara garis besar bagaimana perusahaan
menggerakan karyawannya yang ada didalam perusahaan tersebut
agar perusahaan berjalan dengan lancar.
Berikut ini tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada setiap
bagian organisasi Matahari Department Store Cileungsi:
1) Store Manager
Dikenal dengan sebutan S01 adalah manager toko secara
keseluruhan dan menempati kedudukan yang mempunyai peran
penting di toko. S01 mempunyai kewajiban memastikan bahwa
operasional toko dapat berjalan dengan baik agar dapat
81
Store Manager
Asst Store Manager
Supervisor Ekspedisi
Supervisor HR
Supervisor Area
Supervisor VM
Supervisor Kassa
Staff Ekspedisi
Staff ADM
Kordinator Area
Staff VM
Kordinator Kassa
Staff Area (SA, SPG)
Staff Kasir, EDP
Struktur Organisasi Matahari
mencapai target yang ditetapkan manajemen perusahaan. Selain
itu, S01 juga harus memberikan motivasi kepada bawahannya
agar mereka mempunyai semangat kerja yang optimal sehingga
pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat dan tuntas.
2) Asisten Store Manager
Dikenal dengan sebutan S02 yaitu manager yang
menempati kedudukan kedua setelah S01. Dan mempunyai tugas
dan kewajiban yang tidak jauh berbeda dengan S01 yaitu turut
memastikan bahwa operasional toko dapat berjalan dengan baik
dan lancar sesuai dengan standart operasional yang telah
ditetapkan perusahaan.
3) Supervisor HR yaitu Personil yang bertugas melakukan
perekrutan karyawan baru, mutasi, dan pemberhentian tenaga
kerja juga melakukan penggajian karyawan dan perhitungan
upah lembur.
4) Supervisor Ekspedisi yaitu Personil yang bertugas mengawasi
dan memastikan penerimaan dan retur barang dapat berjalan
dengan baik dan lancar baik barang Direct Purchase (DP)
maupun Consignment Vendor (CV).
5) Supervisor Area yaitu Personil yang melakukan pengawasan di
area penjualan, memastikan bahwa karyawan di area bekerja
dengan sungguh – sungguh dalam melayani pelanggan agar
mencapai target penjualan yang ditetapkan manajemen.
82
6) Supervisor VM yaitu Personil yang bertanggung jawab dengan
pendisplayan barang di area termasuk penggunaan patung dan
acara promo produk yang sedang berlangsung di toko.
7) Supervisor Kassa yaitu Personil yang bertanggung jawab atas
operasional kasir dan EDP dimana mencatat dan mengatur
sistem rotasi kasir, laporan penjualan harian dan bulanan,
penerimaan dan pengeluaran kas serta penyediaan uang kecil.
8) Staff Area yaitu karyawan yang bertugas melayani dan
berhubungan langsung dengan pelanggan di area penjualan.
9) Staff ADM/EDP yaitu karyawan yang bertugas melakukan
penginputan absensi, lemburan dan keperluan operasional toko
serta data penjualan.
10) Staff Ekspedisi yaitu karyawan yang bertugas menerima datang
barang dan melakukan retur barang.
11) Staff Kasir yaitu karyawan yang bertugas melakukan menerima
transaksi pembayaran barang yang dibeli pelanggan.
B. Pembahasan dan Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi indentitas
responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah satu
tujuan dengan deskripsi karakteristik responden adalah memberikan
gambaran yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
83
Dalam Penelitian sampel, karakteristik responden
dikelompokan menurut usia dan jenis kelamin. Oleh karena itulah
uraian mengenai karakteristik responden dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 4.1 Data Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Responden Persentase (%)
< 20 Tahun 8 8,33%
20-30 Tahun 49 51,04%
≤ 40 Tahun 29 30,21%
≥ 41 Tahun 10 10,42%
Jumlah 96 100%Sumber: Data primer yang diolah.
Gambar 4.2 Data Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
84
Sumber: Data Primer yang diolah
Dari hasil data tabel responden diatas, terlihat bahwa usia
responden terbesar pada usia responden 20 – 30 tahun sebanyak 49
responden atau 51,04%, pada urutan kedua pada usia responden
kurang dari atau sama dengan 40 tahun sebanyak 29 responden
atau 30,21%, pada urutan ketiga pada usia responden lebih dari
atau sama dengan 41 tahun sebanyak 10 repsonden atau 10,42%
dan pada urutan terakhir pada usia kurang dari 20 tahun sebanyak 8
responden atau 8,33%.
b. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Data Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis KelaminJenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
Laki – laki 42 43,75%
Perempuan 54 56,25%
Jumlah 96 100%
85
Sumber: Data Primer yang diolah
Gambar 4.3 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan hasil data tabel diatas, terlihat bahwa
responden perempuan sebanyak 54 atau 56,25% dan responden
laki – laki sebanyak 42 atau 43,75 % hal ini dapat dilihat bahwa
responden perempuan lebih banyak dibanding responden laki –
laki.
2. Hasil Analisis Data Kuantitatif
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan angket
dalam mengumpulkan data. Dasar pengambilan keputusan dalam
uji validitas adalah:
1. Jika nilai rhitung > nilai pada rtabel pada nilai signifikansi 5%,
maka item angket dinyatakan valid.
2. Jika nilai rhitung < nilai pada rtabel pada nilai signifikansi 5%,
maka item angket dinyatakan tidak valid.
86
Uji validitas dilaksanakan dengan rumus korelasi bivariate person.
Untuk memudahkan dalam analisis data maka Uji validitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS
versi 24. Adapun ringkasan hasil uji validitas sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel X1 (Kualitas Produk)
No. Item
Pernyataa
n
rhitung rtabel 5%(96) Keterangan
1 0,629 0,202 Valid
2 0,599 0,202 Valid
3 0,632 0,202 Valid
4 0,550 0,202 Valid
5 0,586 0,202 Valid
6 0,623 0,202 Valid
7 0,628 0,202 Valid
8 0,576 0,202 Valid
9 0,691 0,202 Valid
10 0,619 0,202 Valid
11 0,544 0,202 Valid
12 0,620 0,202 Valid
13 0,602 0,202 Valid
14 0,463 0,202 Valid
87
15 0,566 0,202 Valid
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel X2 (Kualitas Pelayanan)
No. Item
Pernyataa
n
rhitung rtabel 5%(96) Keterangan
1 0,568 0,202 Valid
2 0,770 0,202 Valid
3 0,753 0,202 Valid
4 0,798 0,202 Valid
5 0,729 0,202 Valid
6 0,772 0,202 Valid
7 0,640 0,202 Valid
8 0,771 0,202 Valid
9 0,767 0,202 Valid
10 0,852 0,202 Valid
11 0,816 0,202 Valid
12 0,725 0,202 Valid
13 0,473 0,202 Valid
14 0,408 0,202 Valid
15 0,700 0,202 Valid
88
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kepuasaan Pelanggan)
No. Item
Pernyataa
n
rhitung rtabel 5%(96) Keterangan
1 0,595 0,202 Valid
2 0,736 0,202 Valid
3 0,703 0,202 Valid
4 0,652 0,202 Valid
5 0,591 0,202 Valid
6 0,596 0,202 Valid
7 0,703 0,202 Valid
8 0,579 0,202 Valid
9 0,645 0,202 Valid
10 0,592 0,202 Valid
11 0,572 0,202 Valid
12 0,577 0,202 Valid
13 0,560 0,202 Valid
14 0,465 0,202 Valid
15 0,527 0,202 Valid
Hasil perhitungan uji validitas sebagaimana tabel di atas,
menunjukan bahwa nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel pada nilai
signifikansi 5% untuk sampel 96 orang yaitu 0,202. oleh karena
89
itu, dapat disimpulkan bahwa semua item dalam angket penelitian
ini valid sehingga dapat digunakan sebagai instrument penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Uji Konsistensi internal (Uji Reliabilitas) dilakukan dengan
menghitung koefisien (cronbach) alpha dari masing-masing
instrumen dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam
variabel tersebut dikatakan anda (reliabel) bila memakai koefisien
Cronbach alpha lebih dari 0,60. Uji Reliabilitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan alat bantu progam SPSS versi 24. Adapun
ringkasan hasil uji reliabilitas sebagaimana data dalam tabel
berikut ini. (Data lengkap ada di halaman lampiran )
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Keterangan
Kualitas Produk (X1) 0,868 Reliabel
Kualitas Pelayanan (X2) 0,927 Reliabel
Kepuasan Pelanggan (Y) 0,876 Reliabel
Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha semua variabel
lebih besar dari nilai 0,60. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa semua angket dalam penelitian ini reliabel atau konsisten,
sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
c. Uji Asumsi Klasik
90
1) Uji Normalitas
Pengujian persyaratan analisis digunakan sebagai
persyaratan dalam penggunaan model analisis regresi linier. Suatu
model regresi harus dipenuhi syarat – syarat bahwa data
berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinieritas dan
heteroskedastisitas. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik (uji Kolmogorov – smirnov). untuk uji
asumsi klasik peneliti dibantu dengan menggunakan programa
SPSS 24, berikut ini hasil pengujian asumsi klasik:
a) Hasil uji normalitas data secara grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendeteksi distribusi normal. Adapun hasil perhitungan uji
normalitas dengan melihat dari segi grafik yang ditunjukkan
pada gambar grafik P – Plot berikut:
Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik
91
Pada grafik normal P – Plot terlihat titik – titik menyebar di
sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah
garis diagonal (tidak terpencar jauh dari garis lurus), grafik
ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai sehingga
memenuhi persyaratan normalitas.
b) Hasil uji normalitas data secara statistik
Adapun hasil perhitungan uji normalitas secara statistik yang
dilihat berdasarkan uji kolmogorov – smirnov adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
92
Berdasarkan uji
Kolmogorov –
Smirnov dapat
diketahui
bahwa
seluruh
variabel
memiliki nilai
Asymp. Sig >
0,05, ini
mengartikan bahwa semua data terdistribusi dengan normal.
2) Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Uji
multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat
bantu program SPSS versi 24. Berikut adalah hasil uji
multikolinieritas dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.8Hasil Uji Multikolinieritas
93
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kualitas
Produk
Kualitas
Pelayana
n
Kepuasa
n
Pelangg
an
N 96 96 96
Normal Parametersa,b Mean 63.5208 63.2917 63.6042
Std.
Deviation
5.79833 7.20660 6.22301
Most Extreme
Differences
Absolute .074 .078 .077
Positive .074 .052 .044
Negative -.051 -.078 -.077
Test Statistic .074 .078 .077
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .186c .189c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Kualitas Produk .714 1.400
Kualitas Pelayanan .714 1.400
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai tolerance lebih
besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10,00 sehingga
dapat disimpulkan data yang ada tidak terjadi masalah
multikolinieritas.
3) Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas
adalah:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk suatu yang teratur (bergelombangan, melebar
kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.
94
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
alat bantu program SPSS versi 24. Adapun grafik Scatterplot
dalam uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan output Scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak
membentuk pola tertentu yang jelas, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
4) Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen, adapun hasil uji regresi linier berganda adalah
sebagai berikut:
95
Tabel 4.9 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan data diatas dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut:
Y= 23,275 + 0,251 X1 + 0,386 X2
Hasil persamaan regresi berganda tersebut diatas memberikan
pengertian bahwa:
Nilai constant a sebesar 23,275 memberikan pengertian
bahwa jika nilai X1 dan X2 tetap (tidak mengalami
perubahan) atau sama dengan nol (0) maka besarnya nilai
konsistensi Y adalah 23,275.
Nilai b1 adalah 0,251, hal ini dapat diartikan jika X1
bertambah, maka Y akan meningkat sebesar 0,251
dengan asumsi tidak ada penambahan (konstanta) nilai
X2.
Nilai b2 adalah 0,386, hal ini dapat diartikan jika X2
bertambah, maka Y akan meningkat sebesar 0,386
dengan asumsi tidak ada penambahan (konstanta) nilai
X1.
96
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 23.275 5.928 3.926 .000
Kualitas Produk .251 .105 .234 2.391 .019
Kualitas Pelayanan .386 .084 .446 4.568 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
5) Uji Koefisien Korelasi ( R ) dan Determinasi (r2)
Analisis koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa kuatkah hubungan antara satu atau beberapa variabel
dengan satu variabel lain. Sedangkan koefisien determinasi
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya.
Untuk memudahkan analisis datanya maka digunakan alat bantu
program SPSS versi 24, hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4.10Hasil Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan data tabel diatas, hasil perhitungan regresi
dapat diketahui bahwa koefisien korelasi R sebesar 0,604 dapat
diartikan bahwa korelasi antara kualitas produk (X1) dan kualitas
pelayanan (X2) terhadap kepuasan pelanggan (Y) memiliki
hubungan yang kuat karena berada pada range 0,600 – 0,799.
untuk mengetahui interprestasinya dapat dilihat pada tabel
interprestasi koefisien korelasi. Adapun koefisien determinasi
(adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,352. Hal ini menunjukan
bahwa menggunakan model regresi yang di dapat dimana
variabel independen yaitu kualitas produk dan kualitas pelayanan
97
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .604a .365 .352 5.01034
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk
b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
memiliki pengaruh terhadap variabel kepuasan pelanggan
sebesar 35,2%. Sedangkan sisanya 64,8% dijelaskan oleh faktor
lain yang tidak diteliti.
d. Hasil Pengujian Hipotesis
1) Hasil Uji t (Pengujian Secara Parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
dan tingkat signifikansi variabel - variabel independen secara
individual (parsial) terhadap variabel dependennya.
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel di bawah ini, jika
nilai thitung lebih besar dari ttabel dan nilai Sig lebih kecil dari 0,05
maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai thitung
lebih kecil dari ttabel nilai Sig lebih besar dari 0,05 maka Ho
diterima dan menolak Ha.
Ho1 = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan secara parsial.
Ho2 = Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan kualitas
pelayanan terhadap kepuasan pelanggan secara parsial.
Ha1 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan kualitas produk
terhadap kepuasan pelanggan secara parsial.
Ha2 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan kualitas
pelayanan terhadap kepuasan pelanggan secara parsial.
Untuk memudahkan analisis datanya maka digunakan alat bantu
program SPSS versi 24, hasilnya sebagai berikut:
98
Tabel 4.11
Hasil Uji Statistik t (Parsial)Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 23.275 5.928 3.926 .000
Kualitas Produk .251 .105 .234 2.391 .019
Kualitas Pelayanan .386 .084 .446 4.568 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan PelangganBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa
pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan menunjukkan pengaruh yang positif dan
signifikan.
Berikut ini adalah hasil penjelasan mengenai pengaruh antar
variabel independen terhadap variabel dependen:
a) Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan.
Variabel kualitas produk dengan nilai thitung sebesar 2,391 >
ttabel 1,986 atau nilai sig.lebih kecil dari 0,05 (0,019 <
0,050) dengan arah koefisien positif, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho1 ditolak dan Ha1 diterima yang
berarti Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan
secara parsial terhadap Kepuasan Pelanggan.
b) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan.
Variabel kualitas pelayanan dengan nilai thitung sebesar 4,568
> ttabel 1,986 atau nilai sig.lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
99
0,050), dengan arah koefisien positif, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima yang
berarti Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan secara parsial terhadap Kepuasan Pelanggan.
2) Hasil Uji F (Pengujian Secara Simultan)
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah
variabel – variabel independen secara simultan (bersama – sama)
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji
statistik F dapat dilihat pada tabel di bawah ini, jika nilai
Fhitung lebih besar dari Ftabel dan nilai Sig lebih kecil dari 0,05 maka
Ha3 diterima dan menolak Ho3, sedangkan jika nilai Fhitung lebih
kecil dari Ftabel dan nilai Sig lebih besar dari 0,05 maka Ho3
diterima dan menolak Ha3.
Untuk memudahkan analisis datanya maka digunakan alat bantu
program SPSS versi 24, hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik F (Simultan)
100
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1344.332 2 672.166 26.776 .000b
Residual 2334.626 93 25.104
Total 3678.958 95
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
b. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk
Berdasarkan hasil pengujian tabel diatas dengan menggunakan
program SPSS versi 24 diperoleh nilai Fhitung sebesar 26,776
dengan signifikansi 0,000. Sedangkan untuk nilai Ftabel dengan
taraf kesalahan 5% adalah 3,09. Maka didapat nilai Fhitung 26,776
> Ftabel 3,09 dan Signifikan 0,000 < 0,05. Sehingga
kesimpulannya Ha3 diterima dan Ho3 ditolak yang berarti
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas
produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan
secara bersama – sama (simultan).
101