jakarta

8
JAKARTA, 12/10- PROTES INDOMIE. Sejumlah aktifis Benteng Demokrasi Indonesia (Bendera), membakar Indomie menyambut 1000 hari wafatnya mantan Presiden Soeharto, di Jakarta, Selasa (12/10). Mereka memperingati 1000 hari wafatnya mantan Presiden Soeharto, sekaligus menuntut pemerintah menarik produk Indomie yang mengandung bahan pengawet berbahaya bagi kesehatan. FOTO ANTARA/Ujang Zaelani/Koz/pd/10.

Upload: farhan-yuzevan

Post on 26-May-2015

248 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Huahaha

TRANSCRIPT

Page 1: Jakarta

JAKARTA, 12/10- PROTES INDOMIE. Sejumlah aktifis Benteng Demokrasi Indonesia (Bendera), membakar Indomie menyambut 1000 hari wafatnya mantan Presiden Soeharto, di Jakarta, Selasa (12/10). Mereka memperingati 1000 hari wafatnya mantan Presiden Soeharto, sekaligus menuntut pemerintah menarik produk Indomie yang mengandung bahan pengawet berbahaya bagi kesehatan. FOTO ANTARA/Ujang Zaelani/Koz/pd/10.

Hal lain yang mengiringi globalisasi, khususnya di Indonesia berupa perkembangan demokrasi yang diawali oleh gelombang reformasi pada tahun 1998 telah berdampak kepada adanya eforia demokrasi yang menganggap demokrasi adalah “Kebebasan tak terbatas”, sehingga

Page 2: Jakarta

banyak terjadi kasus-kasus berupa : unjuk rasa anarkis (kasus medan 2008), penjarahan (di jakarta tahun 1998), pengrusakan sarana umum (jalan raya, persimpangan lampu merah), hal ini tentunya telah mengikis pranata-pranata sosial atau lebih dalam lagi masyarakat kita sedang mengalami “krisis kepercayaan” hukum dan norma yang harusnya dipatuhi (kontak sosial) banyak dilanggar

Anak Jalanan Medan Desak Selamatkan Pemilu

Medan - Sekitar 50 orang yang berasal dari Front Relawan Demokrasi (FRD) Sumut dan anak jalanan, mendatangi kantor Gubernur Sumatera Utara, Jl. Diponegoro Medan, Senin (30/3/2009). Massa meminta Pemerintah Provinsi agar tidak terprovokatif dengan beredarnya isu penundaan Pemilu legislatif 9 April 2009 medatang.

Pelibatan Anak dalam Kampanye tak Masalah

Medan - Penyertaan anak-anak dalam kampanye Pemilu sebenarnya tidak ada masalah. Lagi pula, dalam berbagai regulasi nasional dan internasional, tidak ada larangan tersebut. Justru kampanye Pemilu bisa dijadikan media belajar bagi anak.

Page 3: Jakarta

BeKA Laksanakan Upgrading dan Rapat Program

Meulaboh - Jika hari libur nasional dimanfaatkan banyak anak-anak untuk bermain dan beristirahat di rumah, tidak demikian dengan anak-anak Balee Konseling Anak (BeKA). Pada Minggu, (26/3/2009) mereka mengadakan kegiatan upgrading sekaligus mendiskusikan program-program BeKA ke depan.selanjutnya

Kekerasan dalam Pilkada kembali hadir. Saat ini Sumatera Selatan yang menjadi aktor sekaligus yang terkena getahnya. Perbedaaan hasil perhitungan cepat yang berbeda disinyalir menjadi penyulut konflik horizontal pendukung calon gubernur.

Mungkin memang rakyat Indonesia belum benar-benar siap dengan demokrasi. Sebuah sistem yang mensyaratkan pola pikir yang rasional sebagai prasyarat yang tak bisa ditawar. Sedangkan harus kita akui, tidak semua rakyat Indonesia masih belum benar-benar bisa berpikir dan bersikap rasional. Masih belum cukup bisa bersikap rasional dalam menanggapi dan menerima konsekuensi dari sebuah pertempuran, menang atau kalah.

Page 4: Jakarta

Bisa jadi pula rakyat Indonesia masih dalam euforia setelah tiga puluh dua tahun terkekang. Setelah bertahun-tahun dikuasai, maka ini adalah saatnya untuk menguasai. Dan itu dilakukan dalam berbagai cara

Melalui Aktivis HAM, Munir semasa hidupnya memang menjadi salah satu pendekar penegak Hak Asasi Militer, lembaga KONTRAS yang dipimpinnya Munir gigih memperjuangkan terwujudnya supremasi hukum dan HAM.

Semburan lumpur lapindo, perluasan dampak sosial dan penderitaan tak berujung

Page 5: Jakarta

Menyederhanakan kasus semburan lumpur Lapindo sebagai fenomena alam ternyata tidaklah sederhana, kinerja TP2LS DPR (Tim Pemantau Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mengurai kontroversi menyusul terungkapnya 8 Kejanggalan di balik Tragedi Semburan Lumpur Lapindo berdasarkan temuan Tim Pemantau Kasus Lapindo Komnas HAM yang diketuai oleh Syafruddin Ngulma Simeulue. Beberapa temuan keganjilan versi Komnas HAM adalah sebagai berikut :

Lokasi eksplorasi adalah kawasan budidaya, tidak sesuai dengan Rencana Tata ruang Wilayah (RTRW) Sidoarjo.

Tidak adanya upaya sungguh – sungguh untuk meminimalkan resiko sejak muncul semburan

Peraturan Presiden yang tertuang dalam Perpres Nomor 14 Tahun 2007 menghilangkan kewajiban Lapindo membayar ganti rugi dan sebaliknya memberkan hak untuk membeli tanah.

Proses Hukum Pidana yang diusulkan di SP3 sementara Proses Hukum Perdata di menangkan oleh Lapindo.

Pembiaran pipa gas pertamina yang berakibat ledakan yang merenggut 12 korban jiwa.

Beberapa desa terdampak belum mendapatkan ganti rugi.

Wacana Politik Penetapan bencana alam.

Mobilisasi ribuan tentara dengan senjata lengkap untuk pengamanan

Page 6: Jakarta

Gubernur Cornelis memberikan pengarahan kepada peserta Musrenbang yang dilaksanakan Kabupaten Sintang, Senin(29/3). Musrenbang dibuka oleh Bupati Sintang Milton Crosby untuk menyusun RKPD Kabupaten Sintang tahun 2011.

Sebelum mengakhiri kunjungan kerjanya di Pontianak, Kalbar, Wapres Boediono bersama tujuh Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, melakukan penanaman 75 ribu pohon—untuk mendukung program nasional penanaman satu miliar pohon di seluruh Indonesia.

Penanaman pohon itu sebagai antisipasi tentang perubahan iklim dunia. Kalbar salah satu paru-paru dunia, sudah selayaknya melakukan penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia. “Negara-negara di dunia ini sangat mengharapkan keikut sertaan masyarakat Kalbar, karena ini suatu bentuk pengorbanan demi keselamatan dunia,” kata Boediono saat penanaman simbolis 75 ribu bibit pohon di Taman Pantasia, Kabuaten Kubu Raya, Jalan A Yani II, Sabtu (27/03).

Page 7: Jakarta

Seminggu belakangan ini, saya mengamati gerakan pro-demokrasi di Mesir membuat saya nostalgia gerakan reformasi Indonesia tahun 1998. Saat itu saya tahun terakhir kuliah di Hubungan Internasional FISIP-UI, dan beruntung sekali punya pengalaman ikut demo dan ambil bagian dalam rangkaian kejadian yang mengubah sejarah negeri kita. Banyak kenangan-kenangan manis, dapat kenalan baru dari kampus-kampus lain, bekerja menjadi fixer untuk stasiun TV asing, dan menginap di gedung DPR-MPR sambil makan nasi bungkus kiriman warga yang simpati dengan gerakan reformasi. Saya harap transisi relatif mulus yang kita alami bisa juga dialami saudara-saudara kita di Mesir.