jaring laba2 baru print.doc
DESCRIPTION
fisika dalam dunia faunaTRANSCRIPT
KEAJAIBAN JARING LABA-LABA
Jaring laba-laba merupakan salah satu bentukan struktur yang luar biasa.
Ketebalannya hanya satu per sepuluh dari rambut manusia. Akan tetapi, dengan bentuk
yang sangat tipis itu, jaring laba-laba memiliki sebuah kekuatan yang sangat besar.
Berdasarkan penelitiaan, jaring laba-laba ini sepuluh kali lebih kuat dibandingkan dengan
baja dengan ketebalan yang sama
Jaring laba-laba terbuat dari benang-benang kerangka penahan beban dan benang-
benang spiral penangkap mangsa yang berlapiskan oleh zat perekat yang diletakkan di
atasnya, serta benang-benang pengikat (perancah) yang menyatukan kedua benang tadi.
Benang-benang spiral penangkap tidak sepenuhnya terikat pada benang-benang perancah.
Dengan ikatan seperti ini, semakin banyak mangsa bergerak, maka mangsa akan semakin
terjerat pada jaring. Saat melekat pada seluruh tubuh mangsa, benang-benang penangkap
secara berangsur-angsur kehilangan elastisitasnya dan semakin kuat serta semakin kaku.
Oleh karena itu, mangsa terperangkap dan tak dapat bergerak.
Jaring laba-laba pada umumnya memiliki dua zat yaitu amorphorus dan crystalline.
Sifat elastis pada jaring laba-laba berasal dari kandungan zat amorphorus. Zat ini memiliki
elastisitas yang tinggi sehingga jaring mudah ditarik tanpa memutuskan jaring tersebut.
Sedangkan kekuatan jaring laba-laba karena pengaruh crystalline. Zat ini agak kaku namun
memiliki kekuatan tarik yang cukup besar.
Benang pada jaring laba-laba memang memiliki kekuatan yang luar biasa, hal ini
dapat kita lihat dari disiplin ilmu fisika. Walaupun lebih tipis dari rambut dan lebih ringan
dari kapas, namun kekuatan jaring laba-laba memiliki kekuatan yang luar biasa. Jaring
laba-laba memiliki gaya tegang sekitar 150.000 kg/m2. Jadi, bila ada seutas tali berdiameter
30 cm terbuat dari benang laba-laba, tali itu akan mampu menahan beban 150 unit mobil
dengan massa 1000 kg. Hal ini tidak terlepas dari struktur jaring laba-laba yang sungguh
unik. Ketika ada gaya yang mengenai jaring laba-laba, maka gaya tersebut akan disebar ke
seluruh jaring laba-laba. Hal inilah yang menyebabkan tekanan pada jaring laba-laba tidak
Nama : Yudi Kurniawan
Nim : F03107009
PHYSICS LIFE SCIENCE
terlalu besar. Tekanan bebanding terbalik terhadap luas penampang dan sebanding dengan
gaya yang diberikan. Secara metematis, dapat ditulis:
P = F/A
dengan P = tekanan , F = gaya dan A = luas permukaan.
Jadi, semakin besar luas permukaan maka tekanan akan semakin kecil. Oleh karena itu, kita
banyak menemukan jaring laba-laba yang berukuran lebih besar.
Kekuatan jaring laba-laba akan lebih terlihat ketika ada lalat atau mangsa yang
terbang menerjang sarangnya. Meskipun berukuran kecil, kecepatan terbang lalat atau
mangsa tersebut tidak bisa dianggap kecil pula. Akan tetapi, lalat atau mangsa itu tidak
dapat lolos dari jaring laba-laba. Padahal jika dianalisis dengan rumus momentum beban
yang diterima sarang pasti cukup besar.
Jaring laba-laba juga memiliki elastisitas yang luar biasa, hal ini berkaitan dengan
tegangan dan regangan. Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya F yang
dialami jaring dengan luas penampangnya (A). Sedangkan regangan (e) didefinisikan
sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang (∆L) dengan panjang awal L. Dengan
demikian, modulus elastisitas suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara
tegangan dan regangan yang dialami bahan. Modulus Elastisitas (E) = σ / e, dengan satuan
N / m2 atau Pascal.
Elastisitas pada jaring laba-laba sangat diperlukan untuk hal tertentu. Jika tingkat
elastisitasnya lebih rendah dari yang diperlukan, mangsa yang terbang menuju jaring akan
terpental balik seperti menumbuk sebuah pegas yang keras. Jika tingkat elastisitasnya lebih
tinggi dari yang diperlukan, mangsa akan memolorkan jaring, benang-benang spiral yang
lengket akan menempel satu sama lain dan jaring tersebut akan kehilangan bentuknya.
Pengaruh angin telah masuk dalam perhitungan elastisitas benang. Jadi, jaring yang
teregang oleh angin dapat kembali ke bentuk semula.
Tingkat elastisitas juga sangat berhubungan dengan benda yang melekat pada
jaring. Sebagai contoh, jika jaring melekat pada tumbuhan, elastisitasnya harus mampu
menyerap setiap gerakan yang disebabkan tumbuhan tersebut. Ayunan kecilpun dapat
saling melekatkan benang spiral yang satu dengan lainnya dan menyebabkan celah-celah
pada medan perangkap. Itulah sebabnya benang-benang penangkap yang lengket dan
berelastisitas tinggi ini terletak di atas benang-benang kering yang berelastisitas rendah. Ini
untuk mencegah potensi terbentuknya celah untuk lolos.
Oleh karena jaring-jaring menyebarkan tegangan secara merata ke seluruh
permukaannya dan bentuknya yang unik, maka manusia meniru struktur jaring laba-laba
untuk kepentingan estetika dan ketahanan. Misalnya bangunan Sarang burung berbentuk
lonceng di Munich, terinspirasi oleh teknik yang digunakan oleh laba-laba rakit dalam
membangun jaringnya, Stadion Olimpiade Munich dan bandara udara Jeddah, yang sering
disebut sebagai contoh arsitektur moderen, juga dibangun dengan meniru jaring laba-laba.