jaring laba2 baru print.doc

5
KEAJAIBAN JARING LABA-LABA Jaring laba-laba merupakan salah satu bentukan struktur yang luar biasa. Ketebalannya hanya satu per sepuluh dari rambut manusia. Akan tetapi, dengan bentuk yang sangat tipis itu, jaring laba-laba memiliki sebuah kekuatan yang sangat besar. Berdasarkan penelitiaan, jaring laba-laba ini sepuluh kali lebih kuat dibandingkan dengan baja dengan ketebalan yang sama Jaring laba-laba terbuat dari benang-benang kerangka penahan beban dan benang-benang spiral penangkap mangsa yang berlapiskan oleh zat perekat yang diletakkan di atasnya, serta benang-benang pengikat (perancah) yang menyatukan kedua benang tadi. Benang-benang spiral penangkap tidak sepenuhnya terikat pada benang-benang perancah. Dengan ikatan seperti ini, semakin banyak mangsa bergerak, maka mangsa akan semakin terjerat pada jaring. Saat melekat pada seluruh tubuh mangsa, benang-benang penangkap secara berangsur-angsur kehilangan elastisitasnya dan semakin kuat serta semakin kaku. Oleh karena itu, mangsa terperangkap dan tak dapat bergerak. Jaring laba-laba pada umumnya memiliki dua zat yaitu amorphorus dan crystalline. Sifat elastis pada jaring laba-laba berasal dari kandungan zat amorphorus. Zat ini memiliki elastisitas yang tinggi sehingga jaring mudah ditarik tanpa Nama : Yudi Kurniawan Nim : F03107009 PHYSICS LIFE SCIENCE

Upload: yudi-kurniawan

Post on 20-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fisika dalam dunia fauna

TRANSCRIPT

Page 1: jaring laba2 baru print.doc

KEAJAIBAN JARING LABA-LABA

Jaring laba-laba merupakan salah satu bentukan struktur yang luar biasa.

Ketebalannya hanya satu per sepuluh dari rambut manusia. Akan tetapi, dengan bentuk

yang sangat tipis itu, jaring laba-laba memiliki sebuah kekuatan yang sangat besar.

Berdasarkan penelitiaan, jaring laba-laba ini sepuluh kali lebih kuat dibandingkan dengan

baja dengan ketebalan yang sama

Jaring laba-laba terbuat dari benang-benang kerangka penahan beban dan benang-

benang spiral penangkap mangsa yang berlapiskan oleh zat perekat yang diletakkan di

atasnya, serta benang-benang pengikat (perancah) yang menyatukan kedua benang tadi.

Benang-benang spiral penangkap tidak sepenuhnya terikat pada benang-benang perancah.

Dengan ikatan seperti ini, semakin banyak mangsa bergerak, maka mangsa akan semakin

terjerat pada jaring. Saat melekat pada seluruh tubuh mangsa, benang-benang penangkap

secara berangsur-angsur kehilangan elastisitasnya dan semakin kuat serta semakin kaku.

Oleh karena itu, mangsa terperangkap dan tak dapat bergerak.

Jaring laba-laba pada umumnya memiliki dua zat yaitu amorphorus dan crystalline.

Sifat elastis pada jaring laba-laba berasal dari kandungan zat amorphorus. Zat ini memiliki

elastisitas yang tinggi sehingga jaring mudah ditarik tanpa memutuskan jaring tersebut.

Sedangkan kekuatan jaring laba-laba karena pengaruh crystalline. Zat ini agak kaku namun

memiliki kekuatan tarik yang cukup besar.

Benang pada jaring laba-laba memang memiliki kekuatan yang luar biasa, hal ini

dapat kita lihat dari disiplin ilmu fisika. Walaupun lebih tipis dari rambut dan lebih ringan

dari kapas, namun kekuatan jaring laba-laba memiliki kekuatan yang luar biasa. Jaring

laba-laba memiliki gaya tegang sekitar 150.000 kg/m2. Jadi, bila ada seutas tali berdiameter

30 cm terbuat dari benang laba-laba, tali itu akan mampu menahan beban 150 unit mobil

dengan massa 1000 kg. Hal ini tidak terlepas dari struktur jaring laba-laba yang sungguh

unik. Ketika ada gaya yang mengenai jaring laba-laba, maka gaya tersebut akan disebar ke

seluruh jaring laba-laba. Hal inilah yang menyebabkan tekanan pada jaring laba-laba tidak

Nama : Yudi Kurniawan

Nim : F03107009

PHYSICS LIFE SCIENCE

Page 2: jaring laba2 baru print.doc

terlalu besar. Tekanan bebanding terbalik terhadap luas penampang dan sebanding dengan

gaya yang diberikan. Secara metematis, dapat ditulis:

P = F/A

dengan P = tekanan  , F = gaya dan A  = luas permukaan.

Jadi, semakin besar luas permukaan maka tekanan akan semakin kecil. Oleh karena itu, kita

banyak menemukan jaring laba-laba yang berukuran lebih besar.

Kekuatan jaring laba-laba akan lebih terlihat ketika ada lalat atau mangsa yang

terbang menerjang sarangnya. Meskipun berukuran kecil, kecepatan terbang lalat atau

mangsa tersebut tidak bisa dianggap kecil pula. Akan tetapi, lalat atau mangsa itu tidak

dapat lolos dari jaring laba-laba. Padahal jika dianalisis dengan rumus momentum beban

yang diterima sarang pasti cukup besar.

Jaring laba-laba juga memiliki elastisitas yang luar biasa, hal ini berkaitan dengan

tegangan dan regangan. Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya F yang

dialami jaring dengan luas penampangnya (A). Sedangkan regangan (e) didefinisikan

sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang  (∆L) dengan panjang awal L. Dengan

demikian, modulus elastisitas suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara

tegangan dan regangan yang dialami bahan. Modulus Elastisitas  (E) = σ / e, dengan satuan

N / m2  atau Pascal.

Elastisitas pada jaring laba-laba sangat diperlukan untuk hal tertentu. Jika tingkat

elastisitasnya lebih rendah dari yang diperlukan, mangsa yang terbang menuju jaring akan

terpental balik seperti menumbuk sebuah pegas yang keras. Jika tingkat elastisitasnya lebih

tinggi dari yang diperlukan, mangsa akan memolorkan jaring, benang-benang spiral yang

lengket akan menempel satu sama lain dan jaring tersebut akan kehilangan bentuknya.

Pengaruh angin telah masuk dalam perhitungan elastisitas benang. Jadi, jaring yang

teregang oleh angin dapat kembali ke bentuk semula.

Page 3: jaring laba2 baru print.doc

Tingkat elastisitas juga sangat berhubungan dengan benda yang melekat pada

jaring. Sebagai contoh, jika jaring melekat pada tumbuhan, elastisitasnya harus mampu

menyerap setiap gerakan yang disebabkan tumbuhan tersebut. Ayunan kecilpun dapat

saling melekatkan benang spiral yang satu dengan lainnya dan menyebabkan celah-celah

pada medan perangkap. Itulah sebabnya benang-benang penangkap yang lengket dan

berelastisitas tinggi ini terletak di atas benang-benang kering yang berelastisitas rendah. Ini

untuk mencegah potensi terbentuknya celah untuk lolos.

Oleh karena jaring-jaring menyebarkan tegangan secara merata ke seluruh

permukaannya dan bentuknya yang unik, maka manusia meniru struktur jaring laba-laba

untuk kepentingan estetika dan ketahanan. Misalnya bangunan Sarang burung berbentuk

lonceng di Munich, terinspirasi oleh teknik yang digunakan oleh laba-laba rakit dalam

membangun jaringnya, Stadion Olimpiade Munich dan bandara udara Jeddah, yang sering

disebut sebagai contoh arsitektur moderen, juga dibangun dengan meniru jaring laba-laba.