jateng-pengendalian kecacingan terintegrasi di indonesia agust 24 2014
DESCRIPTION
rtyenmetyjnryjne4ertyTRANSCRIPT
dr. Anas Ma’ruf, MKM
Kasubdit Filariasis dan Kecacingan
Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI
Yogyakarta, 24-25 Agustus 2014
*Adalah SDGs (Sustainable Development Goals) 2016-2030
*Menyelesaikan masalah target MDGs yg belum selesai dan agenda2 baru
*Ada 16/17 sasaran. Beberapa indikator usulan SDGs a.l: menurunnya AKI/AKB/AKN, akses imunisasi, jaminan kesehatan semesta, kespro dan KB, eliminasi narkoba, menurunnya kesakitan dan kematian akibat polusi, berakhirnya epidemi penyakit ATM dan NTDs (Neglected Tropical Diseases)
*Setelah 2030, NTD (filariasis, schistosomiasis, STH, kusta, frambusia, dll) diharapkan tinggal sejarah
DISTRIBUSI KECACINGAN GLOBAL
MASALAH CACINGANMASALAH CACINGAN- Sampai 2013 Survei pada anak Sekolah Sampai 2013 Survei pada anak Sekolah
Dasar menunjukkan Dasar menunjukkan Prevalensi Prevalensi cacingan cacingan antara 0 – antara 0 – 85,985,9% (survei di % (survei di 175175 kab/kota)kab/kota)
- Rata-rata prevalensi 28,12%Rata-rata prevalensi 28,12%- Cakupan pengobatan rendahCakupan pengobatan rendah- Pengetahuan masyarakat tentang Pengetahuan masyarakat tentang
cacingan masih rendahcacingan masih rendah- Kemampuan petugas utk Kemampuan petugas utk
penanggulangan cacingan penanggulangan cacingan belum belum optimaloptimal
- Komitmen masih kurangKomitmen masih kurang
FAKTOR YANG MEMPENGARUHIFAKTOR YANG MEMPENGARUHI
-- Keadaan Tanah dan Iklim TropisKeadaan Tanah dan Iklim Tropis
-- Personal Hygiene (Lingkungan)Personal Hygiene (Lingkungan)
-- Sosial EkonomiSosial Ekonomi
-- Kepadatan PendudukKepadatan Penduduk
MASALAHCACINGAN
KECACINGAN
CACING GELANG( Ascaris lumbricoides )
CACING CAMBUK( Tricuris trichiura )
CACING TAMBANGAnkylostoma DuodenaleNecator Americanus
Termasuk : Soil Transmitted Helminthiasis
Cacing GelangAscaris lumbricoides
Cacing CambukTrichuris trichiura
Cacing Tambang
Necator americanus Ancylostoma duodenale
Penularan Kecacingan
Penularan Kecacingan
ANEMIA
KH & Protein dihisap
GIZI BURUK
Produktivitas menurun
Lemas
Kemampuan belajar turun/sering tidak masuk sekolah
Darah dihisap
Prestasi belajar menurun
mengantuk
Infestasi cacing
Sosek rendah
BBLR Perdarahanibu bersalin
Kematian Kematian
A. KERUGIAN AKIBAT CACING GELANG PADA ANAK SEKOLAH
1. Kehilangan Karbohidrat:22,7% x 248.422.956 x 28% x 6 x 0,14gr =
13.263kg/hr1000
►13.263/0,8 = 16.579 kg beras►16.579 kg beras x 365 x Rp 7000 = Rp 42.359.986.912,-
Kerugian Rp 42.356.986.912 M/tahun
2. Kehilangan Protein:22,7% x 248.422.956 x 28% x 6 x 0,035gr =
3.316kg/hr1000
►3.316/0,19 = 17.452 kg daging ►17.452 kg beras x 365 x Rp 80.000 = Rp 509.593.827.511,-
Kerugian: 509.593.827.511 M/th
B. Kerugian oleh cacing tambang :
Kehilangan darah 22,7% x 248.422.956 x 28% x 50 ekor x 0,2 cc x
365hr = 57.632.635 liter/th
C. Kerugian oleh cacing Cambuk :
Kehilangan darah 22,7% x 248.422.956 x 28% x 100ekor x 0,005cc x
365 hr = 2.881.632 liter/th
Jenis Cacing Indonesia Provinsi Jawa Tengah
1. Cacing Gelang
a. Karbohidrat Rp. 42.359.987.000 Rp.
b. Protein Rp. 509.593.828.000 Rp.
2. Cacing Tambang (darah)
57.632.635 Liter Liter
3. Cacing Cambuk (darah)
2. 881.632 Liter Liter
Kerugian Ekonomi Cacingan
Indonesia 21,7 %
*) Nilai rujukan menurut WHO/MNH/NHD/MNN/11.1,2011 dan Kemenkes,1999
*) Nilai rujukan menurut WHO/MNH/NHD/MNN/11.1,2011 dan Kemenkes,1999
*) Nilai rujukan menurut WHO/MNH/NHD/MNN/11.1,2011 dan Kemenkes,1999
Proporsi Anemia Menurut Pekerjaan Riskesdas 2013
*) Nilai rujukan menurut WHO/MNH/NHD/MNN/11.1,2011 dan Kemenkes,1999
Bagaimana Mengendalikan Kecacingan
1. Sesuai rencana Strategis Kemenkes mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, mendahulukan kepentingan rakyat.
2. Diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
a. Meningkatkan cakupan program pengendalian kecacingan minimal 75% sasaran anak SD/MI dan pra sekolah di semua daerah endemis pada tahun 2020
b. Meningkatkan kemitraan dalam pengendalian cacingan di masyarakat dengan seluruh pemangku kebijakan, lintas sektor, pengusaha, organisasi masyarakat.
Tujuan UmumMeningkatkan cakupan program pada anak usia Sekolah Dasar/MI dan anak usia dini sehingga menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di Masyarakat.
1.Anak Usia Dini (1-6 tahun) di Posyandu, PAUD
2.Anak Usia Sekolah (7-12 tahun) di SD/MI
Masyarakat Berisiko
Angka Prevalensi Dasar
Angka Prevalensi < 20%
Pengobatan Selektif
Angka Prevalensi 20 – <50%
Pengobatan Masal 1 x pertahun
Pemberian Pengobatan Masal
Pemberian Pengobatan Masal
Angka Prevalensi > 50%
Pengobatan Masal 2 x per tahun
Evaluasi angka prevalensi setelah dilakukan pengobatan massal
selama 5-6 tahun
1. Meningkatkan Komitmen Politik (memastikan masuk dalam Rencana Perbaikan Kualitas Air dan Perencanaan sektor Pendidikan)
2. Harmonisasi Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor dan PSM (a.l program pengendalian filariasis, UKS, Posyandu, PAUD)
3. Membangun kapasitas teknis dan penyediaan petunjuk teknis
4. Meningkatkan kesinambungan dan fasilitasi tanggung jawab pemerintah
5. Meningkatkan kapasitas Monev
STRATEGI PEMBERIAN OBAT CACING
TARGET Daerah Endemis Filariasis Daerah non endemis filariasis
Prev: 20%-<50% Prev: ≥50% Prev: 20%-<50% Prev: ≥50%
Anak usia dini 1x setahun
(POMP filariasis) 2x setahun
(POMP filariasis + 1x stlh 6 bln) 1x setahun
(vit A) 2x setahun
(vit A)
Anak usia sekolah 1x setahun
(POMP filariasis) 2x setahun
(POMP filariasis + 1x stlh 6 bln) 1x setahun
(di sekolah) 2x setahun
(di sekolah)
Upaya Integrasi Pemberian Obat Cacing
Integrasi pemberian obat cacing pada anak usia dini dengan pemberian Vitamin A
Integrasi pemberian obat cacing pada anak usia sekolah dengan kegiatan penjaringan anak sekolah di
SD/MIIntegrasi kegiatan POMP filariasis yang juga mencakup
pemberian obat cacing pada anak sekolah dan pra sekolah
Integrasi dengan distribusi kelambu di daerah endemis malaria
Obat yang digunakan : Albendazole dosis tunggal
Frekuensi pemberian obat :• Prevalensi ≥ 20% - 50% : 1 kali/tahun• Prevalensi ≥ 50% : 2
kali/tahun Dosis albendazole:• Anak usia 1 - 2 tahun : ½ tab (200
mg)• Anak usia ≥ 2 tahun : 1 tablet
(400 mg)
1. Sosialisasi Integrasi Pemberian Obat Massal Cacing di Provinsi dan Kabupaten/Kota
2. Pemberian Obat Massal Cacingan pada Sasaran satu kali setahun
3. Evaluasi Cakupan
4. Evaluasi Prevalensi sesudah 5 tahun
5. Pencatatan Pelaporan
♦Penguatan program akselerasi reduksi kecacingan
♦Peningkatan manajemen SDM
♦Peningkatan promosi kesehatan
♦Survei prevalensi kecacingan
♦Survei lingkungan
♦Pengobatan
♦Penguatan Manajemen Program
♦Evaluasi program reduksi kecacingan
Sosialisasi pada komponen masyarakatSosialisasi pada masyarakat beresikoPromosi kesehatan melalui media cetak dan elektronik
Penyediaan bahan promosiMuatan lokal di sekolah
koordinasi dengan Diknas tk. Propinsi dan Kab/Kota dalam penyusunan kurikulum tentang program reduksi kecacingan
*Pemantauan
1.Cakupan Geografis
2.Cakupan Pengobatan Massal
3.Survei Cakupan
*Evaluasi
Evaluasi prevalensi dilaksanakan setelah 5
tahun pengobatan.
1. Kebersihan PeroranganCuci tangan pakai sabun pada 5 waktu penting
(setelah BAB, membersihkan anak yang BAB, sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah memegang/menyentuh hewan), menggunakan air bersih, mandi, memotong dan membersihkan kuku, memakai alas kaki, mentup makanan
2. Kebersihan LingkunganBuang air besar di jamban, membuang sampah pada
tempatnya, drainase air limbah, menjaga kebersihan rumah, sekolah.
Keuntungan Minum Obat Cacing
Menurunkan angka tidak masuk sekolah sampai 25%¹
Menurunkan kurang gizi dalam bentuk wasting sampai 60%²
Menurunkan Anemia sedang sampai 59%²
Meningkatkan pertumbuhan (20% berat badan and 7% tinggi badan)³
Keuntungan dari masa anak bebas cacing tambang adalah meningkatkan 45% penghasilan di masa dewasa4
Meningkatkan pendapatan per kapita sampai 45%4
(1) US Annual Report 2003, (2) Stoltzfus 2004, (3) Stoltzfus 1997, (4) Bleakley 2003
*Sumber Daya Manusia yang berkualitas – produktif ; jangka pendek dan jangka panjang
*Menurunkan prevalensi kecacingan, melalui pengobatan, untuk mencegah dampak kecacingan (Persistent Malnourish Stunting)
*Meningkatnya PHBS-Cuci Tangan Pakai Sabun melalui promosi program akan mengurangi infeksi cacingan.
38
TERIMA KASIH
*Kasubdit Filariasis dan Kecacingan, Dit. PPBB, Ditjen PP dan PL Kemenkes RI
*Gd C lt 4 Ditjen PP dan PL, Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta
*Telp/fax: 021-4264533
*HP: 08158903825 dan 081384216822
*Email: [email protected]
*Email kantor: [email protected]