jbptitbpp-gdl-s2-2004-caturaries-1751-2000_ts_-1.pdf

14
PREDIKSI ANOMALI GAYA BERAT DI DARAT DENGAN METODE KOLOKASI KUADRAT TERKECIL (Studi Kasus Pulau Jawa)

Upload: selviana-arifika

Post on 29-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

jnblblljin

TRANSCRIPT

PREDIKSI ANOMALI GAYA BERAT DI DARATDENGAN METODE KOLOKASI KUADRAT

TERKECIL(Studi Kasus Pulau Jawa)

T 526.7 ROK

RINGKASAN

Beberapa studi pemodelan geoid-gravimetrikmenyimpulkan bahwa kondisi data anomali gayaberat yangada menjadi salah satu kendala bagi upaya pemodelan medangayaberat teliti di Indonesia. Prosedur prediksi dengan metodeyang lebih baik dapat membuka kemungkinan untukmelakukan penyusunan ulang data anomali gayaberat yanglebih baik dari kondisi sebelumnya.

Proses prediksi dilakukan pada data anomali gayaberat dipulau Jawa dengan metode kolokasi kuadrat terkecil. Dataanomali gayaberat diperoleh dari basil prosedur reduksi padadata gayaberat absolut basil observasi. Tiga alternatif prosesreduksi guna memperhalus bidang prediksi dilakukan denganmembentuk besaran anomali free-air residu dan anomaliBouguer residu. Anomali residu tersebut diperoleh denganmenghilangkan bagian gelombang panjang dengan modelgeopotensial EGM96 atau persamaan polinomial 2D. Hasilproses prediksi diuji secara empirik dengan mencari selisihnilai basil observasi dengan nilai basil prediksi.

Hasil prediksi berupa data anomali Bouguer komplit, danBlok anomali free-air yang berkisi 2'x2', beserta data DTMberkisi 30"x30" hasil perbaikan. Pengujian empirik pada nilaianomali Bouguer komplit memberikan basil terbaik padaprosedur alternatif-1 dengan selisih rata-rata -2.270mGaldengan simpangan baku 5.486mGal, sementara pada nilaianomali free-air (alternatif-2) memberikan selisih rata-rata -0.007 mGal dengan simpangan bake 5.948mGal. Penggunaanalternatif-3 memberikan nilai selisih anomali Bouguer komplitrata-rata -2.346mGa1 dengan simpangan baku 5.911mGal.Hasil ini lebih baik dibandingkan dengan kondisi data yangada sebelumnya.

SUMMARY

Studies in geoid-gravimetric modeling conclude thatone of the problem in precise gravity modeling in Indonesiais the condition of the gravity anomaly data. A betterprediction method can make possibility to rearrange a bettergravity anomaly data.

The prediction on the gravity anomaly data at Jawaisland was done by least squares collocation. The gravityanomalies were determined by the reduction process on thegravity data. The three alternative reductions to get a smoothgravity anomalies were done by produced a completeBouguer anomaly residual and a free-air anomaly residual.The residual anomalies were obtained by removed the longwavelength part with a geopotential model EGM96 or the 2Dpolynomial formula. The results were evaluated by empiricaltesting with the calculation of the deference values betweenthe data observations and the prediction results.

The prediction results are the complete Bougueranomaly and mean free-air anomaly that grid in 2 'x2 ', andalso the improvement DIM that grid in 30 "x30 ". Testing onthe complete Bouguer anomaly give the best result in thealternatif I with the average differences -2.270mGal withstandard deviation 5.486mGal. The average differences onthe free-air anomaly (alternatif-2) is -0.007mGal withstandard deviation 5.948mGal. Using the alternatif-3 give thedifferences of the complete Bouguer , anomaly -2.3-16mGalwith standard deviation 5.911 meal. '(This result is betterthan the existing data.