jbptunikompp gdl cecesobarn 19101 14 pertemua 4

17
 Pertemuan 13 ALIRAN LINGUISTIK MODERN I. Bahan Kuliah A. Aliran Transformasi Aliran ini terkenal dengan sebutan tata bahasa transformasi ( Transformational Generative Grammar ). Aliran tokoh ini adalah Chomsky. Chomsky mengemukakan  pendekatan baru yang dikemukakannya dalam buku da Syntactic Structure ( 1957) yang kemudian dikembangkan dalam bukunya yang berjudul  Aspect of the Theory of Syntax ( 1965). Ide Chomsky inilah kemudian terkenal dengan sebutan Transformational Generative Grammar atau Tata Bahasa Transformasi atau Tata Bahasa Generatif. Menur ut teori ini, tiap manus ia menggunak an bahas a yang tercermin dalam kalimat- kal ima t. Tia p kal ima t yan g lahir bag aimana pun ben tuk nya , ter dir i dar i sej uml ah elemen dasar dan mempun yai str ukt ur. Tia p kal imat yang lahir, bar ang kal i aka n muncul lagi pada situasi yang lain. Hal seperti ini disebut prosedur rekursif (recurcive  procedure ). Tiap kalimat yang dihasilkan oleh alat bicara manusia menampakkan diri secara bersama-sama yang terdiri dari struktur dalam (deep structure) dan struktur luar (  surface structure). Struktur luar berwujud apa yang kita dengar atau apa yang kita lihat kalau tertulis. Struktur dalam merupakan abstraksi dari apa yang didengar atau dilihat. Untuk men gha sil kan kal ima t, manusi a har us memiliki kompet ensi ( competence ) tentang bahasanya dan bagaimana ia harus menampilkan (  performance ) apa yang diinginkannya dalam wujud bahasa. Kemampuan-kemampu an ini merupakan objek tata bah asa gen erat if. Tia p orang mempun yai kemamp uan yan g ber bed a unt uk menghasilkan kalimat. Hal seperti ini disebut aspek kreatif bahasa. Kemampuan seseorang bergantung pada (a) tingkat pendidikan dan (b) kesigapan menambah kosakata. Menurut teori ini, setiap tata bahasa harus memenuhi dua syarat:

Upload: arsela-eko-listiono

Post on 13-Jul-2015

181 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 1/17

 

Pertemuan 13

ALIRAN LINGUISTIK MODERN

I. Bahan Kuliah

A. Aliran Transformasi

Aliran ini terkenal dengan sebutan tata bahasa transformasi (Transformational 

Generative Grammar ). Aliran tokoh ini adalah Chomsky. Chomsky mengemukakan

 pendekatan baru yang dikemukakannya dalam buku da Syntactic Structure ( 1957)

yang kemudian dikembangkan dalam bukunya yang berjudul Aspect of the Theory of 

Syntax ( 1965). Ide Chomsky inilah kemudian terkenal dengan sebutan

Transformational Generative Grammar atau Tata Bahasa Transformasi atau Tata

Bahasa Generatif.

Menurut teori ini, tiap manusia menggunakan bahasa yang tercermin dalam kalimat-

kalimat. Tiap kalimat yang lahir bagaimanapun bentuknya, terdiri dari sejumlah

elemen dasar dan mempunyai struktur. Tiap kalimat yang lahir, barangkali akan

muncul lagi pada situasi yang lain. Hal seperti ini disebut prosedur rekursif (recurcive

 procedure). Tiap kalimat yang dihasilkan oleh alat bicara manusia menampakkan diri

secara bersama-sama yang terdiri dari struktur dalam (deep structure) dan struktur 

luar ( surface structure). Struktur luar berwujud apa yang kita dengar atau apa yang

kita lihat kalau tertulis. Struktur dalam merupakan abstraksi dari apa yang didengar 

atau dilihat.

Untuk menghasilkan kalimat, manusia harus memiliki kompetensi (competence)

tentang bahasanya dan bagaimana ia harus menampilkan ( performance) apa yang

diinginkannya dalam wujud bahasa. Kemampuan-kemampuan ini merupakan objek 

tata bahasa generatif. Tiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda untuk 

menghasilkan kalimat. Hal seperti ini disebut aspek kreatif bahasa.

Kemampuan seseorang bergantung pada (a) tingkat pendidikan dan (b) kesigapan

menambah kosakata. Menurut teori ini, setiap tata bahasa harus memenuhi dua syarat:

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 2/17

 

(a) kalimat yang dihasilkan harus kalimat yang berfungsi dalam ujaran dan (b) istilah

yang dipakai jangan harus bersifat universal.

Dengan demikian, setiap bahasa harus terdiri dari tiap komponen:

(a) sintaksis,

(b) semantik, dan

(c) fonologi

Sintaksis merupakan pusat dalam arti, komponen inilah yang menentukan arti kalimat

dan komponen ini pulalah yang menggambarkan aspek kreativitas bahasa. Komponen

sintaktis itu digambarkan sebagai berikut.

Komponen Sintaksis

Dasar 

B. Teori Semantik Generatif 

Para ahli bahasa merasa kurang puas dengan pandangan Chomsky. Ali bahasa ini

tiada lain adalah murid Chomsky sendiri, di antaranya Postal, Mc Cawley, dan

Lakoff. Dalam pandangan mereka, semantik mempunyai eksistensi yang lain dari

sintaksis. Struktur dalam (deep structures) tidak sama dengan struktur semantik.

 

Leksikon : kaidah

kategori

Struktur Dalam

Kaidah Transformasi

Struktur 

Permukaan

Komponen

Semantik 

Komponen

Fonologi

Arti

Bunyi

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 3/17

 

Teori semantik generatif berpendapat bahwa struktur semantik dan struktur sintaksis

  bersifat homogen. Untuk menghubungkannya cukup digambarkan oleh satu jenis

kaidah, yakni transformasi. Hal ini berbeda dengan pandangan Chomsky karena

menurut aliran transformasi untuk menghubungkan struktur semantik dan struktur 

sintaksis diperlukan kaidah lain, yakni kaidah sintaktis dasar, kaidah proyeksi, kaidah

fonologis, dan kaidah transformasi.

Kalau sintaksis diselidiki, semantik harus diselidiki pula. Dalam teori ini terdapat

istilah argumen, yakni sesuatu yang dibicarakan, sedangkan predikat adalah semua

yang menunjukkan hubungan buatan, sifat, dan keanggotaan. Jadi, kalau kita

menganalisis makna kalimat, kita harus mengabstraksikan predikat dan menentukan

argumen-argumennya.

Teori semantik generatif muncul tahun 1968. Teori ini beranggapan bahwa tata

  bahasa terdiri atas struktur-struktur dalam yang berisi tidak lain daripada struktur 

semantik dan struktur luar yang merupakan perwujudan ujaran. Kedua struktur ini

dihubungkan dengan suatu proses yang disebut transformasi.

C.Teori Kasus

Pencetus teori kasus adalah Charles Fillmore. Kasus (case) ialah hubungan antara

verba dan nomina dalam struktur semantik. Verba identik dengan predikat dan

nomina identik dengan argumen dalam semantik generatif, hanya argumen diberi

label kasus. Makna sebuah kalimat dirumuskan dalam bentuk + [ ------ X, Y, Z ].

Tanda -------- dipakai untuk menandakan posisi verba dalam struktur semantik.

Lambang X.,Y , Z adalah argumen yang berkaitan dengan verba atau predikat yang

 biasa diberi label khusus.

Dalam teori kasus dikenal beberapa istilah, seperti:

1. agent, pelaku perbuatan,

2. experiencer, yang mengalami peristiwa psikologis merasa dan

mengetahui,

3. object, objek yang ada dalam keadaaan apapun,

4. means, alat,

5.  source, keadaan, tempat, atau waktu yang sudah berlalu,

6.  goal, keadaan, tempat, atau waktu yang kemudian, dan

7. referential , referensi seperti pacarku dalam kalimat Anita pacarku.

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 4/17

 

Kajian Makalah/Artikel

Tulisan-tulisan mengenai Tata bahasa Transformasi Generatif banyak ditulis oleh

mahasiswa maupun dosen. Salah satunya adalah tulisan Djoko Saryono, dosen FPBS

UM, mengenai Gagasan Dasar Noam Chomsky tentang Tata bahasa Transformasi

Generatif.

Menurutnya tata bahasa ini bertumpu pada paradigma Cartesian sehingga sangat

natives-rasionalistis. Hal ini makin tampak jelas pada gagasan-gagasan dasarnya

tentang kemampuan, kinerja, struktur lahir, struktur batin, dan transformasi. Gagasan-

gagasan dasar ini di samping cetusan Chomsky sendiri juga diilhami oleh gagasan-

gagasan yang sudah ada sebelumnya dan usulan-usulan pakar bahasa lainnya. Dalam

sejarahnya hingga sekarang, gagasan-gagasan dasar TTG ini mengalami pergeseran-

 pergeseran eksistensial dan procedural karena temuan-temuan penelitian dan kritik-

kritik yang dialamatkan pada TTG. Pergeseran ini tampak pada adanya berbagai versi

TTG, yaitu versi Syntactic Structures, Aspect sampai dengan versi Penguasaan dan

Ikatan. Hal ini menunjukan bahwa gagasan dasar TTG tidak revolusioner, tetapi

evolusioner (Jurnal FPBS UM ).

Tulisan lain mengenai tata bahasa transformasi generatif ditulis oleh I Nyoman

Suparsa dengan judul fonologi bahasa Rongga bahasa di daerah flores:sebuah kajian

transformasi generatif. Beliau menganalisis ujud (realisasi fonologis) dari morfem-

morfem bahasa Rongga,syarat-syarat struktur bahasa rongga dan proses serta kaidah

fonologis bahasa Rongga. Penelitiannya mengunakan pendekatan fonolohi

generatif,fonologi auto segmental dan fonetik.Hasil penelitiannya menunjukkan

 bahasa rongga memiliki enam segmen vokal dan duapuluh lima segmen konsonan.

Makalah ini berbeda dengan kedua penelitian diatas meskipun memiliki kesamaan

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 5/17

 

didalam teori kajian yaitu kajian transformasi generatif. Makalah ini menganalisis

kalimat dalam bahasa Indonesia menggunakan kajian transformasi generatif.

2.2 Kajian Teori

A.Linguistik Generatif 

Tata bahasa transformasi genaratif atau TGT merupakan teori linguistik yang

menyatakan bahwa tujuan linguistic ialah menemukan apa yang semesta dan teratur 

dalam kemampuan manusia untuk memahami dan menghasilkan kalimat-kalimat

yang gramatikal. Kalimat dianggap sebagai satuan dasar, dan hubungan antara unsur-

unsur dalam struktur kalimat diuraikan atas abstraksi yang disebut kaidah struktur 

frase dan kaidah transformasi (Kridalaksana, 1993,69).

Linguistik generatif atau lebih dikenal linguistik transformasional dipelopori oleh

  Noam Chomsky.Chomsky berusaha memperlihatkan bahwa bahasa manusia tidak 

 bisa diteliti semata-mata dalam lingkup stimulus dan respons yang tampak atau hanya

 berdasarkan volume data mentahyang dikumpulkan oleh peneliti lapangan. Linguis

generatif tertarik tak hanya pada urusan mendeskripsikan bahasa (mencapai tingkat

kecukupan deskriptif) tetapi juga berupaya ,mencapai tingkat kecukupan eksplanatoris

dalam studi bahasa; inilah “basis utama,yang bersifat independent pada bahasa apa

 pun,untuk memilih tata bahasa yang memadai tata bahasa yang memadai secara

deskiptif. (Chomsky dalam Brown,1997:11).

Buku Noam Choamsky berjudul syntactic structure terbit tahun 1957

kemudian disempurnakan dengan bukunya yang berjudul Aspect of the theory of 

syntax pada tahun 1965.Menurut Choamsky salah satu tujuan dari penelitian bahasa

adalah untuk menyusun tata bahasa dari tata bahasa tersebut. Bahasa dapat dianggap

sebagai kumpulan kalimat yang terdiri dari deretan bunyi yang mempunyai makna.

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 6/17

 

Kalau begitu,tugas tata bahasa haruslah dapat menggambarkan hubungan bunyi dan

arti dalam bentuk kaidah-kaidah yang tepat dan jelas. Setiap tata bahasa menurut

Chomsky merupakan teori dari bahasa itu sendiri.ada pun tata bahasa haruslah

memenuhi syarat sebagai berikut.

Pertama kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa tersebut harus dapat diterima

oleh pemakai bahasa tersebut sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat –buat.

Kedua tata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa sehingga satuan istilah

yang digunakan tidak berdasarkan gejala bahasa tertentu saja,dan semuanya ini harus

sejajar dengan linguistik tertentu (chaer,2003:364) Dalam buku Aspect of the theory

of syntax Chomsky menjelaskan perubahan dalam trasformasi generatif yaitu sebagai

 berikut.

Komponen semantis suatu deskriptif linguistik berbentuk seperangkat kaidah

interpretatif yang beroperasi pada sintaksis kalimat-kalimat kaidah ini agak mirip

dengan kaidah fonologis.

Ada pembedaan antara struktur lahir dan batin.struktur lahir jauh lebih menyerupai

struktur yang oleh para srukturralis langsung diabstrakkan dari bentuk kalimat.

Struktur batin merupakan abstraksi yang berbeda tetapi dengan diakuinya struktur 

tersebut maka tersedia sistem yang lebih kaya untuk menganalisis dan menjelaskan

hubungan timbale balik antara sintaksis dan semantic dalam kalimat-kalimat bahasa

yang alami.

Disribusi dari elemen-elemen sintaksis diubah secara bertahap yang memperkaya

struktur frase atau struktur batin dengan mengorbankan kaidah trasformasi.

Selanjutnya,trasformasi dikendalikan oleh struktur batin,dan kemudian dikemukakan

 bahwa trasformasi itu sendiri tidak mempunyai pengaruh terhadap makna kalimat.

Kategori seperti negasi,pasif,pertanyaan,dan perintah seta hubungan subordinat dan

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 7/17

 

koornidat secara formal diperkenalkan sebagai bagian dari kaidah trasformasi.

Kaidah-kaidah ini kemudian dimasukkan kedalam komponen dasar yang mengatur 

struktur batin dan leksikon bersama-sama dengan subkategorisasi nomina dan verba

menjadi subkelas seperti nomina takterbilang dan nomina terbilang,verba transitif dan

verba intransifif.

Perkembangan trasformasi generative

Sejak tahun 1957 Chomsky telah memprakarsai dan membuat suatu suatu revolusi

dalam linguistik teoritik berkenan dengan cara meneliti bahasa dan berkenaan dengan

tujuan yang harus dicapai dengan linguistik itu sendiri.dalam periode itu Chomsky

tidak sendirian.Inovasi teoritis lain telah diajukan. Beberapa diantaranya langsung

 berakar dari cara Chomsky merumuskan teorinya,dan yang lainnya merupakan hasil

usaha yang mengembangkan cara-cara yang berbeda untuk memahami dan

menganalisis bahasa. Perkembangan yang paling penting dalam teori linguistic dan

dalam praktik linguistic terkait tidak bias dikatakan ada kesamaan yang positif dari

teori-teori ini,karena kesemuanya mempunyai konsep-konsep dasar dan kerangka

analisis yang sangat berbeda . Namun secara negatif ,semua teori itu sepaham bahwa

linguistik stukturalis kurang mendalam dan,memberikan sumbangan pada bidang

linguistik dan pada pemahaman kita pada bidang bahasa melalui pembatasan terhadap

apa yang dapat diterima sebagai data linguistis dengan prosedur yang secara ilmiah

dapat ditempuh,linguistic strukturalis sengaja mengabaikan banyak hal yang telah dan

harus menjadi minat linguis yang dengan serius mengkaji bahasa.

Menjelang dasawarsa tujuhpuluhan beberapa murid dan pengikut Chomsky,antara lain

Postal,Lakof,Mc Cawly, dan Kiparsky sebagai reaksi terhadap Chomsky memisahkan

diri dari kelompok Chomsky,dan membentuk aliran sendiri. Kelompok Lakof ini

terkenal dengan sebutan kaum semantik generatif. Mereka memisahkan diri karena

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 8/17

 

ketidakpuasa terhadap teori Chomsky,yang menyatakan bahwa semantik mempunyai

ekssistensi yang lain dari sintaksis dan bahwa struktur batin tidak sama dengan

struktur semantis. Menurut teori generatif semantik struktrur semantik dan struktur 

sintaksis bersifat homogen,dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya

dengan kaidah transformasi saja. Tidak perlu dengan batuan kaidah lain yakni kaidah

sintaksis dasar,kaidah proyeksi, dan kaidah fonologi,seperti yang diajarkan Chomsky.

Sudah seharusnya semantic dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena

keduanya adalah satu. Struktur semantic itu serupa dengan struktur logika berupa

ikatan tidak berkala antara predikat dengan seperangkat argumen dalam suatu

 proposisi.

2.3 Kerangka Pikir 

Makalah ini menggunakan kerangka piker sebagai berikut

III. Metode Kajian

Makalah ini mengunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengunakan kajian tata

 bahasa trasformasi generatif. Mula-mula kalimat ditranskripsikan kemudian dianalisis

 berdasarkan teori tata bahasa transformasi generatif terutama analisis komponen

dasar,komponen transformasional,dan semantik generatif.

IV. Pembahasan

4.1 Prinsip-prinsip Dasar Tatabahasa Transformasi Gegeratif.

TGT bertolak dari hakekat pengetahuan linguistik yang dimiliki oleh penutur asli

  bahasa. TGT menetapkan pengetahuan linguistik dengan bantuan aturan-aturan

"generatif" dan "transformasional" yang sekaligus merupakan petunjuk untuk 

menyusun dan menginterpretasi kalimat-kalimat-yang terbentuk secara gramatikal dan

 balk. Tata bahasa menetapkan suatu tuturan gramatikal jika dapat terbangun hubungan

yang tepat antara tuturan tersebut dan beberapa kombinasi simbol-simbol yang

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 9/17

 

dihasilkan oleh aturan'tata bahasa. Dalam membangun aturan-aturan, penganut TGT

 berpegang pada 'cara deduksi dan intuisi penutur asli (Kaseng, 1989:114).

Pada tahap awal, gramatika dalam aliran ini, dijelaskan dengan kaidah-kaidah.

Kaidah-kaidah mendahului elemen dan struktur, karena kaidah mendahului elemen

dan struktur. Kaidah pertama dimulai dengan membagi atau menjabarkan K(alimat)

menjadi F(rase) V(erbal). Setiap elemen berikutnya bias dijabarkan dengan kaidah-

kaidah lain. K merupakan satu-satunya elemen yang tampil sebagai masukan bagi

suatu kaidah tanpa pernah menjadi keluaran bagi kaidah sebelumnya.

Perangkat kaidah yang pertama adalah kaidah S(truktur)F(rase). Dalam struktur frase,

satuan sintaksis terbesar , yaitu K(alimat),melalui penerapan kaidah-kaidah, diperluas

menjadi untaian (struktur) satuan-satuan yang lebih kecil, dan berakhir dengan suatu

kombinasi antara unsure leksikal dan elemen gramatikal.

Teori ini menyerupai analisis konstituen terdekat.

Definisi tata bahasa menurut TG dapat dijelaskan bahwa tata bahasa merupakan

sebuah sistem kaidah yang menurunkan (menghasilkan) kalimat-kalimat gramatikal

suatu bahasa, dan ide yang menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah aktivitas yang

kreatif (a creative oreativity), mengantarkan kepada asumsi kedua. Asumsi kedua ini

menyatakan bahwa selama bahasa adalah sebuah aktivitas yang kreatif, dalam tahap

  belajar manapun guru akan mengarahkan siswanya untuk kreatif menghasilkan

ujaran-ujaran (kalimat) baru, daripada sekedar mengulang-ulang atau mengingat-ingat

apa yang telah diperolehnya dalam belajar. Meskipun Chomsky mengidentifikasikan

kaidah-kaidah TG dengan kompetensi penutur asli, kita tidak harus menyimpulkan

  bahwa kaidah-kaidah ini secara sadar digunakan oleh penutur asli dalam

menghasilkan ujaran (kalimat). Demikian juga, suatu kaidah tatabahasa tidak 

  berimplikasi dalam pengajaran kaidah-kaidah bahasa. Akan tetapi sesungguhnya

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 10/17

 

kaidah-kaidah itu adalah suatu deskripsi dari idealisasi pengetahuan penutur asli yang

tersimpan dalam kesadaran dan kemudian dapat menolongnya menciptakan

(menghasilkan) ujaran baru secara kreatif.

Informasi di atas menghantarkan kepada asumsi ketiga, yang menyatakan bahwa

dalam berbagai tahap belajar bahasa kemampuan siswa untuk menciptakan ujaran-

ujaran baru akan bertambah dengan pengetahuannya tentang kaidah-kaidah yang

menggambarkan ujaran.

Seperti halnya konsep langue dan parole dari de Saussure, Chomsky membedakan

adanya kemampuan (competence) dan perbuatan berbahasa/ performa (performance) .

Kompetensi merujuk pada pengetahuan dasar seseorang tentang sistem, kejadian, atau

fakta atau dapat dikatakan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan mendasar 

mengenai system bahasa--kaidah-kaidah tata bahasanya, kosakatanya, seluruh pernak-

  pernik bahasa dan bagaimana menggunakannya secara padu (Brown, 2007:39).

Adapun performa adalah manifestasi yang konkret dan bias diamati sebagai realisasi

dari kompetensi. Performa merupakan produksi actual (berbicara, menulis) atau

 pemahaman (menyimak, membaca) terhadap peristiwa-peristiwa linguistik. Chomsky

mencontohkan kompetensi dengan pembicara-pendengar “ideal” yang tidak 

memperlihatkan hambatan variabel-variabel performa seperti keterbatasan memori,

kekacauan, pergeseran, perhatian dan minat, kesalahan, dan fenomena keraguan

seperti pengulangan, ketersendatan, jeda, penghilangan, dan penambahan. Inti

gahasan Chomsky mengenai hal ini adalah bahwa sebuah teori bahasa merupakan

teori kompetensi tidak per;lu memilah-milah sedemikian banyak variable performa

yang tidak mencerminkan kemampuan linguistik dasar pembicara-pendengar.

Dengan demokian dapat dikatakan bahwa dalam tata bahasa generatif ini yang

menjadi objeknya adalah kemampuan atau kompetensi, meskipun performa juga

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 11/17

 

 penting; dan bagi seorang peneliti bahasa focus penelitiannya adalah system kaidah

yang dipakai si pembicara untuk membuat kalimat yang diucapkannya. Jadi, tata

 bahasa harus mampu menggambarkan kemampuan si pemakai bahasa untuk mengerti

kalimat yang tidak terbatas jumlahnya.

TGT juga membuat pembedaan antara tataran struktur batin dan struktur lahir.

Struktur lahir jauh lebih menyerupai struktur yang oleh para strukturalis langsung

diabstraksikan dari bentuk kalimat. Struktur batin merupakan abstraksi yang lebih

 berbeda. Dengan diakuinya struktur batin ini akan tersedia sistem yang jauh lebih

kaya untuk menganalisis dan menjelaskan hubungan timbal balik antara sintaksis dan

semantic dalam kalimat-kalimat bahasa alami.

Dengan kata lain dapat dijelaskan sebagai berikut. Ada dua tataran atau stuktur dalam

TGT yakni tataran batin atau lapis batin (deep structure) dan struktur lahir (surface

structure). Lapis batin merupakan tempat terjadinya proses berbahasa yang

sebenarnya secara mentalistik sedangkan lapis permukaan adalah wujud lahiriah yang

ditransformasi dari lapis batin. Hubungan keduanya dapat digambarkan sebagai

 berikut.

Model Transformasional Perangkat Bahasa

Struktur dalam terdiri atas komponen dasar (base component) yang selanjutnya

terbagi pula atas struktur frase dan aturan penyisipan leksikal (lexical insertion atau

sub-categoriza¬tion). Ditambah lagi, komponen dasar ini memiliki leksikon dan

kom¬ponen semantik yang menentukan arti bagi aturan-aturan struktur frase clan

  penyisipan leksikal. Struktur permukaan_terdiri atas kom¬ponen fonologik yang

menentukan untaian pengucapan. Kedua tingkat ini dihubungkan oleh kaidah

tranformasi. Mengenai hal ini akan dibahas lebih lanjut pada analisis kalimat.

4.2 Tokoh transformasi generatif di Indonesia

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 12/17

 

Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Chomsky yakni

teori transformasi generatif gemanya di Indonesia pada akhir tahun Lima puluhan.

Pendidikan formal linguistic fakultas sastra dan pendidikan guru sampai akhir tahun

50an masih terpaku pada konsep-konsep tata bahasa tradisional yang sangat bersifat

normatif. Perkenalan konsep-konsep linguistic modern terjadi sejak kepulangan

sejumlah linguis Indonesia dari Amerika yaitu Anton M. Moelyono dan T.W. Kamil.

Gorys keraf, Harrimukti Kridalaksana Merekalah yang pertama-tama

memperkanalkan konsep-konsep fonem,morfem dan klausa. Sebelumnya konsep-

konep tersebut belum dikenal sebagai satuan lingual. Yang dikenal hanyalah satuan

lingual.

Konsep linguistik modern sukar diterima oleh para guru bahasa dan pakar bahasa

karena konsep tata bahasa tradisional sudah mendarah daging. Perkembangan waktu

  jualah yang kemudian menyebabkan konsep linguistic dapat diterima dan konsep

linguistic tradisional agak tersisih. Awal tahun 70an dengan terbitnya buku tata

 bahasa Indonesia karangan Gorys Keraf, perubahan sikap terhadap linguistic modern

mulai banyak terjadi.

Datangnya Prof. Verhaar, guru besar linguistic dari Belanda, yang kemudian disusul

dengan adanya kerja sama kebahasan Indonesia-Belanda, menjadikan studi linguistic

terhadap bahasa-bahasa daerah dan bahasa nasional Indonesia semakin marak. Sejalan

dengan hal tersebut pada tanggal 15 november tahun 1975 atas prakarsa linguis senior 

maka berdirilah organisasi Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI). MLI mengadakan

musyawarah nasional 3 tahun sekali.mulai tahun 1983 menerbitkan jurnal yang diberi

nama Linguistik Indonesia. Jurnal ini dimaksudkan sebagai wadah bagi para anggota

MLI untuk melaporkan atau mempublikasikan hasil penelitianya.

4.3 Terapan Umum Tata Bahasa Trasformasi Generatif 

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 13/17

 

Dalam teori TG, seorang anak memperoleh kompetensinya dalam tahap awal dalam

 bahasa ibunya. Dalam setiap tahapan anak membentuk hipotesis tertentu tentang kode

dan mengetesnya dengan ujaran yang didengarnya, sampai pada akhirnya anak 

mempelajari keseluruhan kode. Menurut pandangan ini ujaran anak yang

menyimpang dari ujaran dewasa bukanlah suatu kesalahan (errors) melainkan suatu

manifestasi dari sejenis kode yang telah dia kontrol dalam tahap yang bersangkutan.

Apabila kita mengasumsikan bahwa belajar bahasa kedua sama dengan belajar bahasa

 pertama, kita dapat mengajukan asumsi yang lain untuk pengajaran bahasa yang

  berhubungan dengan ide kalimat inti (kernels) dan transformasi. Kita mengetahui

 bahwa

”Kernels” adalah struktur yang lebih kompleks.

Kernels atau kalimat inti adalah kalimat deklaratif yang tidak bermakna ganda dan

terdapat dalam struktur dalam (deep structure); sedangkan kalimat transformasi

adalah semua tipe kalimat yang diturunkan dari kalimat inti dengan bantuan /hasil

kerja kaidah transformasi. Contoh kalimat ‘The boys watced the game’ dapat

ditransformasikan menjadi kalimat pasif ‘The game was watched by the boys’.

Adapun analisis struktur frase (perumusan awal TGT) adalah sebagai berikut.

• Analisis Kernels atau Komponen Dasar 

Keterangan :

: Kalimat; FN : Frase Nomina ; FV : Frase Verba ; Art : Artikel; Nj : Nomina jamak;

Vpang : Verba pangkal; Lamp : lampau (Penanda lampau)

Analisis Komponen Transformasional

Salah satu versi terakhir dari gramatika generatif Chomsky dikenal sebagai teori

 penguasaan (government) dan pengikatan (binding). Istilah penguasaan merupakan

 perluasan dari pemakaian tradisional kata tersebut dalam gramatika. Kata-kata yang

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 14/17

 

menguasai menentukan kasus bagi nomina, frase nomina, pronominal, yang

mempunyai hubungan sistaksis khusus dengan kata-kata tersebut. Sedangkan

 pengikatan atau binding menyangkut hubungan antara anaphora dan pronominal

dengan antesedennya. Anafora mengacu pada hal atau fungsi yang menunjuk kembali

kepada sesuatu yang telah disebutka sebelumnya dalam kalimat atau wacana ( yang

disebut anteseden) (Kridalaksana,1993: 14).

4.4 Analisis Kalimat dalam TGT

Bagian ini menguraikan analisis kalimat menggunakan kaidah komponen dasar,

kaidah transformasional dan semantic genaratif.

A. Komponen dasar 

Kaidah komponen dasar menurunkan kalimat-kalimat inti. Terdapat dua tipe kaidah

dalam hal ini, yakni kaidah struktur frase dan kaidah penyisipan leksikal (Kaseng,

1989: 120). Kaidah struktur frase (SF) memiliki tipe seperti analisis bawahan

langsung dalam tata bahasa struktural. Contoh kalimat “Ibu membaca buku” dapat

dianalisis sebagai berikut.

FN FV

 N 1

V FN (N2) Ibu membaca buku

B. Komponen transformasional

Kaidah transformasional bekerja dalam kalimat inti yang diturunkan dari komponen

dasar. Dalam versi standar TGT, kaidah transformasional mempertahankan arti.

Artinya, kaidah pengubahan kalimat inti ke struktur permukaan tanpa mengubah arti.

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 15/17

 

Terdapat tiga jenis proses transformasional yaitu penambahan, penghilangan, dan

transposisi (addition, deletion, transposition). Contoh pengubahan adalah mengubah

kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Kalimat “ Ibu membaca buku.”

 bisa diubah menjadi “Buku dibaca (oleh) ibu.” Analisisnya sama dengan komponen

dasar yang dibalik.

KFN

FV

 N 2

V FN (N1) Buku dibaca (oleh) ibu

Kalimat “ Buku dibaca oleh ibu” ataupun “Buku dibaca ibu” dikenal oleh penutur asli

sebagai dua kalimat yang sama. Dalam kaidah transformasi dapat dikatakan kalimat

kedua melepas (menghilangkan) kata oleh

C. Semantik generative

Semantik generatif seperti yang diurakan dalam subbab 2 makalaha ini, merupakan

 pengembangan dari murid-murid dan pengikut Chomsky. Kelompok Lakoff dikenal

dengan sebutan kaum semantik generatif . Struktur semantic itu serupa dengan

struktur logika, berupa ikatan tidak berkala antara predikat dengan seperangkat

argument dalam proposisi. Struktur logika itu dapat digambarkan sebagai berikut.

Proposisi

Predikat Argumen1… Argumen n

Contoh kalimat “Ibu membaca buku” mempunyai struktur 

membaca Ibu buku

Atau dapat dirumuskan sebagai : Membaca (ibu, buku); Pred (Arg1,Arg2).

Jadi proposisi kalimat itu berargumen 2.

Adapun ciri-ciri aliran transformasi adalah sebagai berikut.

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 16/17

 

1. Berdasarkan faham mentalistik.

Aliran ini meganngap bahasa bukan hanya proses rangsang-tanggap akan tetapi

merupakan proses kejiwaan. Aliran ini sagat erat dengan psikolinguistik.

2. Bahasa merupakan innate

Bahasa merupakan faktor innate(keturunan/warisan)

3. Bahasa terdiri dari lapis dalam dan lapis permukaan.

Teori ini memisah bahasa menjadi dua lapis yaitu deep structure dan surface structure.

Lapis batin merupakan tempat terjadinya proses berbahasa yang sebenarnya secara

mentalistik sedangkan lapis permukaan adalah wujud lahiriah yang ditransformasi

dari lapis batin.

4. Bahasa terdiri dari unsur competent dan Performance

Linguistic competent atau kemampuan linguistik merupakan pengetahuan seseorang

tentang bahasanya termasuk kaidah-kaidah di dalamnya. Linguistic performance atau

 performansi linguistik adalah keterampilan seseorang menggunakan bahasa.

5. Analisis bahasa bertolak dari kalimat.

6. Membedakan kalimat inti dan kalimat transformasi.

Kalimat inti merupakan kaliamt yang belum dikenai transformasi sedangkan kalimat

transformasi merupakan kalimat yang sudah dikenai kaidah transformasi yang ciri-

cirinya yaitu lengkap, simpel, statemen, dan aktif. Lam pertumbuhan selanjutnya ciri

itu ditambah runtut dan positif.

7. Analisis diwujudkan dalam diagram pohon dan rumus.

Analisis dalam teori ini dimulai dari struktur kalimat lalu turun ke frase menjadi frase

 benda (FN) dan frase kerja (FV) kemudian dari frase turun ke kata.

8. Gramatikal bersifat generatif.

5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 17/17

 

Bertolak dari teori yang dinamakan tata bahasa generatif tansformasi (TGT).

Sebagian dari

Sumber : http://zahra-zahida.blogspot.com/2009/12/tugas-linguistik-prof-kisyani-

laksono.html