jbptunikompp gdl cecesobarn 19101 14 pertemua 4
TRANSCRIPT
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 1/17
Pertemuan 13
ALIRAN LINGUISTIK MODERN
I. Bahan Kuliah
A. Aliran Transformasi
Aliran ini terkenal dengan sebutan tata bahasa transformasi (Transformational
Generative Grammar ). Aliran tokoh ini adalah Chomsky. Chomsky mengemukakan
pendekatan baru yang dikemukakannya dalam buku da Syntactic Structure ( 1957)
yang kemudian dikembangkan dalam bukunya yang berjudul Aspect of the Theory of
Syntax ( 1965). Ide Chomsky inilah kemudian terkenal dengan sebutan
Transformational Generative Grammar atau Tata Bahasa Transformasi atau Tata
Bahasa Generatif.
Menurut teori ini, tiap manusia menggunakan bahasa yang tercermin dalam kalimat-
kalimat. Tiap kalimat yang lahir bagaimanapun bentuknya, terdiri dari sejumlah
elemen dasar dan mempunyai struktur. Tiap kalimat yang lahir, barangkali akan
muncul lagi pada situasi yang lain. Hal seperti ini disebut prosedur rekursif (recurcive
procedure). Tiap kalimat yang dihasilkan oleh alat bicara manusia menampakkan diri
secara bersama-sama yang terdiri dari struktur dalam (deep structure) dan struktur
luar ( surface structure). Struktur luar berwujud apa yang kita dengar atau apa yang
kita lihat kalau tertulis. Struktur dalam merupakan abstraksi dari apa yang didengar
atau dilihat.
Untuk menghasilkan kalimat, manusia harus memiliki kompetensi (competence)
tentang bahasanya dan bagaimana ia harus menampilkan ( performance) apa yang
diinginkannya dalam wujud bahasa. Kemampuan-kemampuan ini merupakan objek
tata bahasa generatif. Tiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda untuk
menghasilkan kalimat. Hal seperti ini disebut aspek kreatif bahasa.
Kemampuan seseorang bergantung pada (a) tingkat pendidikan dan (b) kesigapan
menambah kosakata. Menurut teori ini, setiap tata bahasa harus memenuhi dua syarat:
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 2/17
(a) kalimat yang dihasilkan harus kalimat yang berfungsi dalam ujaran dan (b) istilah
yang dipakai jangan harus bersifat universal.
Dengan demikian, setiap bahasa harus terdiri dari tiap komponen:
(a) sintaksis,
(b) semantik, dan
(c) fonologi
Sintaksis merupakan pusat dalam arti, komponen inilah yang menentukan arti kalimat
dan komponen ini pulalah yang menggambarkan aspek kreativitas bahasa. Komponen
sintaktis itu digambarkan sebagai berikut.
Komponen Sintaksis
Dasar
B. Teori Semantik Generatif
Para ahli bahasa merasa kurang puas dengan pandangan Chomsky. Ali bahasa ini
tiada lain adalah murid Chomsky sendiri, di antaranya Postal, Mc Cawley, dan
Lakoff. Dalam pandangan mereka, semantik mempunyai eksistensi yang lain dari
sintaksis. Struktur dalam (deep structures) tidak sama dengan struktur semantik.
Leksikon : kaidah
kategori
Struktur Dalam
Kaidah Transformasi
Struktur
Permukaan
Komponen
Semantik
Komponen
Fonologi
Arti
Bunyi
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 3/17
Teori semantik generatif berpendapat bahwa struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen. Untuk menghubungkannya cukup digambarkan oleh satu jenis
kaidah, yakni transformasi. Hal ini berbeda dengan pandangan Chomsky karena
menurut aliran transformasi untuk menghubungkan struktur semantik dan struktur
sintaksis diperlukan kaidah lain, yakni kaidah sintaktis dasar, kaidah proyeksi, kaidah
fonologis, dan kaidah transformasi.
Kalau sintaksis diselidiki, semantik harus diselidiki pula. Dalam teori ini terdapat
istilah argumen, yakni sesuatu yang dibicarakan, sedangkan predikat adalah semua
yang menunjukkan hubungan buatan, sifat, dan keanggotaan. Jadi, kalau kita
menganalisis makna kalimat, kita harus mengabstraksikan predikat dan menentukan
argumen-argumennya.
Teori semantik generatif muncul tahun 1968. Teori ini beranggapan bahwa tata
bahasa terdiri atas struktur-struktur dalam yang berisi tidak lain daripada struktur
semantik dan struktur luar yang merupakan perwujudan ujaran. Kedua struktur ini
dihubungkan dengan suatu proses yang disebut transformasi.
C.Teori Kasus
Pencetus teori kasus adalah Charles Fillmore. Kasus (case) ialah hubungan antara
verba dan nomina dalam struktur semantik. Verba identik dengan predikat dan
nomina identik dengan argumen dalam semantik generatif, hanya argumen diberi
label kasus. Makna sebuah kalimat dirumuskan dalam bentuk + [ ------ X, Y, Z ].
Tanda -------- dipakai untuk menandakan posisi verba dalam struktur semantik.
Lambang X.,Y , Z adalah argumen yang berkaitan dengan verba atau predikat yang
biasa diberi label khusus.
Dalam teori kasus dikenal beberapa istilah, seperti:
1. agent, pelaku perbuatan,
2. experiencer, yang mengalami peristiwa psikologis merasa dan
mengetahui,
3. object, objek yang ada dalam keadaaan apapun,
4. means, alat,
5. source, keadaan, tempat, atau waktu yang sudah berlalu,
6. goal, keadaan, tempat, atau waktu yang kemudian, dan
7. referential , referensi seperti pacarku dalam kalimat Anita pacarku.
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 4/17
Kajian Makalah/Artikel
Tulisan-tulisan mengenai Tata bahasa Transformasi Generatif banyak ditulis oleh
mahasiswa maupun dosen. Salah satunya adalah tulisan Djoko Saryono, dosen FPBS
UM, mengenai Gagasan Dasar Noam Chomsky tentang Tata bahasa Transformasi
Generatif.
Menurutnya tata bahasa ini bertumpu pada paradigma Cartesian sehingga sangat
natives-rasionalistis. Hal ini makin tampak jelas pada gagasan-gagasan dasarnya
tentang kemampuan, kinerja, struktur lahir, struktur batin, dan transformasi. Gagasan-
gagasan dasar ini di samping cetusan Chomsky sendiri juga diilhami oleh gagasan-
gagasan yang sudah ada sebelumnya dan usulan-usulan pakar bahasa lainnya. Dalam
sejarahnya hingga sekarang, gagasan-gagasan dasar TTG ini mengalami pergeseran-
pergeseran eksistensial dan procedural karena temuan-temuan penelitian dan kritik-
kritik yang dialamatkan pada TTG. Pergeseran ini tampak pada adanya berbagai versi
TTG, yaitu versi Syntactic Structures, Aspect sampai dengan versi Penguasaan dan
Ikatan. Hal ini menunjukan bahwa gagasan dasar TTG tidak revolusioner, tetapi
evolusioner (Jurnal FPBS UM ).
Tulisan lain mengenai tata bahasa transformasi generatif ditulis oleh I Nyoman
Suparsa dengan judul fonologi bahasa Rongga bahasa di daerah flores:sebuah kajian
transformasi generatif. Beliau menganalisis ujud (realisasi fonologis) dari morfem-
morfem bahasa Rongga,syarat-syarat struktur bahasa rongga dan proses serta kaidah
fonologis bahasa Rongga. Penelitiannya mengunakan pendekatan fonolohi
generatif,fonologi auto segmental dan fonetik.Hasil penelitiannya menunjukkan
bahasa rongga memiliki enam segmen vokal dan duapuluh lima segmen konsonan.
Makalah ini berbeda dengan kedua penelitian diatas meskipun memiliki kesamaan
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 5/17
didalam teori kajian yaitu kajian transformasi generatif. Makalah ini menganalisis
kalimat dalam bahasa Indonesia menggunakan kajian transformasi generatif.
2.2 Kajian Teori
A.Linguistik Generatif
Tata bahasa transformasi genaratif atau TGT merupakan teori linguistik yang
menyatakan bahwa tujuan linguistic ialah menemukan apa yang semesta dan teratur
dalam kemampuan manusia untuk memahami dan menghasilkan kalimat-kalimat
yang gramatikal. Kalimat dianggap sebagai satuan dasar, dan hubungan antara unsur-
unsur dalam struktur kalimat diuraikan atas abstraksi yang disebut kaidah struktur
frase dan kaidah transformasi (Kridalaksana, 1993,69).
Linguistik generatif atau lebih dikenal linguistik transformasional dipelopori oleh
Noam Chomsky.Chomsky berusaha memperlihatkan bahwa bahasa manusia tidak
bisa diteliti semata-mata dalam lingkup stimulus dan respons yang tampak atau hanya
berdasarkan volume data mentahyang dikumpulkan oleh peneliti lapangan. Linguis
generatif tertarik tak hanya pada urusan mendeskripsikan bahasa (mencapai tingkat
kecukupan deskriptif) tetapi juga berupaya ,mencapai tingkat kecukupan eksplanatoris
dalam studi bahasa; inilah “basis utama,yang bersifat independent pada bahasa apa
pun,untuk memilih tata bahasa yang memadai tata bahasa yang memadai secara
deskiptif. (Chomsky dalam Brown,1997:11).
Buku Noam Choamsky berjudul syntactic structure terbit tahun 1957
kemudian disempurnakan dengan bukunya yang berjudul Aspect of the theory of
syntax pada tahun 1965.Menurut Choamsky salah satu tujuan dari penelitian bahasa
adalah untuk menyusun tata bahasa dari tata bahasa tersebut. Bahasa dapat dianggap
sebagai kumpulan kalimat yang terdiri dari deretan bunyi yang mempunyai makna.
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 6/17
Kalau begitu,tugas tata bahasa haruslah dapat menggambarkan hubungan bunyi dan
arti dalam bentuk kaidah-kaidah yang tepat dan jelas. Setiap tata bahasa menurut
Chomsky merupakan teori dari bahasa itu sendiri.ada pun tata bahasa haruslah
memenuhi syarat sebagai berikut.
Pertama kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa tersebut harus dapat diterima
oleh pemakai bahasa tersebut sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat –buat.
Kedua tata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa sehingga satuan istilah
yang digunakan tidak berdasarkan gejala bahasa tertentu saja,dan semuanya ini harus
sejajar dengan linguistik tertentu (chaer,2003:364) Dalam buku Aspect of the theory
of syntax Chomsky menjelaskan perubahan dalam trasformasi generatif yaitu sebagai
berikut.
Komponen semantis suatu deskriptif linguistik berbentuk seperangkat kaidah
interpretatif yang beroperasi pada sintaksis kalimat-kalimat kaidah ini agak mirip
dengan kaidah fonologis.
Ada pembedaan antara struktur lahir dan batin.struktur lahir jauh lebih menyerupai
struktur yang oleh para srukturralis langsung diabstrakkan dari bentuk kalimat.
Struktur batin merupakan abstraksi yang berbeda tetapi dengan diakuinya struktur
tersebut maka tersedia sistem yang lebih kaya untuk menganalisis dan menjelaskan
hubungan timbale balik antara sintaksis dan semantic dalam kalimat-kalimat bahasa
yang alami.
Disribusi dari elemen-elemen sintaksis diubah secara bertahap yang memperkaya
struktur frase atau struktur batin dengan mengorbankan kaidah trasformasi.
Selanjutnya,trasformasi dikendalikan oleh struktur batin,dan kemudian dikemukakan
bahwa trasformasi itu sendiri tidak mempunyai pengaruh terhadap makna kalimat.
Kategori seperti negasi,pasif,pertanyaan,dan perintah seta hubungan subordinat dan
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 7/17
koornidat secara formal diperkenalkan sebagai bagian dari kaidah trasformasi.
Kaidah-kaidah ini kemudian dimasukkan kedalam komponen dasar yang mengatur
struktur batin dan leksikon bersama-sama dengan subkategorisasi nomina dan verba
menjadi subkelas seperti nomina takterbilang dan nomina terbilang,verba transitif dan
verba intransifif.
Perkembangan trasformasi generative
Sejak tahun 1957 Chomsky telah memprakarsai dan membuat suatu suatu revolusi
dalam linguistik teoritik berkenan dengan cara meneliti bahasa dan berkenaan dengan
tujuan yang harus dicapai dengan linguistik itu sendiri.dalam periode itu Chomsky
tidak sendirian.Inovasi teoritis lain telah diajukan. Beberapa diantaranya langsung
berakar dari cara Chomsky merumuskan teorinya,dan yang lainnya merupakan hasil
usaha yang mengembangkan cara-cara yang berbeda untuk memahami dan
menganalisis bahasa. Perkembangan yang paling penting dalam teori linguistic dan
dalam praktik linguistic terkait tidak bias dikatakan ada kesamaan yang positif dari
teori-teori ini,karena kesemuanya mempunyai konsep-konsep dasar dan kerangka
analisis yang sangat berbeda . Namun secara negatif ,semua teori itu sepaham bahwa
linguistik stukturalis kurang mendalam dan,memberikan sumbangan pada bidang
linguistik dan pada pemahaman kita pada bidang bahasa melalui pembatasan terhadap
apa yang dapat diterima sebagai data linguistis dengan prosedur yang secara ilmiah
dapat ditempuh,linguistic strukturalis sengaja mengabaikan banyak hal yang telah dan
harus menjadi minat linguis yang dengan serius mengkaji bahasa.
Menjelang dasawarsa tujuhpuluhan beberapa murid dan pengikut Chomsky,antara lain
Postal,Lakof,Mc Cawly, dan Kiparsky sebagai reaksi terhadap Chomsky memisahkan
diri dari kelompok Chomsky,dan membentuk aliran sendiri. Kelompok Lakof ini
terkenal dengan sebutan kaum semantik generatif. Mereka memisahkan diri karena
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 8/17
ketidakpuasa terhadap teori Chomsky,yang menyatakan bahwa semantik mempunyai
ekssistensi yang lain dari sintaksis dan bahwa struktur batin tidak sama dengan
struktur semantis. Menurut teori generatif semantik struktrur semantik dan struktur
sintaksis bersifat homogen,dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja. Tidak perlu dengan batuan kaidah lain yakni kaidah
sintaksis dasar,kaidah proyeksi, dan kaidah fonologi,seperti yang diajarkan Chomsky.
Sudah seharusnya semantic dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena
keduanya adalah satu. Struktur semantic itu serupa dengan struktur logika berupa
ikatan tidak berkala antara predikat dengan seperangkat argumen dalam suatu
proposisi.
2.3 Kerangka Pikir
Makalah ini menggunakan kerangka piker sebagai berikut
III. Metode Kajian
Makalah ini mengunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengunakan kajian tata
bahasa trasformasi generatif. Mula-mula kalimat ditranskripsikan kemudian dianalisis
berdasarkan teori tata bahasa transformasi generatif terutama analisis komponen
dasar,komponen transformasional,dan semantik generatif.
IV. Pembahasan
4.1 Prinsip-prinsip Dasar Tatabahasa Transformasi Gegeratif.
TGT bertolak dari hakekat pengetahuan linguistik yang dimiliki oleh penutur asli
bahasa. TGT menetapkan pengetahuan linguistik dengan bantuan aturan-aturan
"generatif" dan "transformasional" yang sekaligus merupakan petunjuk untuk
menyusun dan menginterpretasi kalimat-kalimat-yang terbentuk secara gramatikal dan
balk. Tata bahasa menetapkan suatu tuturan gramatikal jika dapat terbangun hubungan
yang tepat antara tuturan tersebut dan beberapa kombinasi simbol-simbol yang
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 9/17
dihasilkan oleh aturan'tata bahasa. Dalam membangun aturan-aturan, penganut TGT
berpegang pada 'cara deduksi dan intuisi penutur asli (Kaseng, 1989:114).
Pada tahap awal, gramatika dalam aliran ini, dijelaskan dengan kaidah-kaidah.
Kaidah-kaidah mendahului elemen dan struktur, karena kaidah mendahului elemen
dan struktur. Kaidah pertama dimulai dengan membagi atau menjabarkan K(alimat)
menjadi F(rase) V(erbal). Setiap elemen berikutnya bias dijabarkan dengan kaidah-
kaidah lain. K merupakan satu-satunya elemen yang tampil sebagai masukan bagi
suatu kaidah tanpa pernah menjadi keluaran bagi kaidah sebelumnya.
Perangkat kaidah yang pertama adalah kaidah S(truktur)F(rase). Dalam struktur frase,
satuan sintaksis terbesar , yaitu K(alimat),melalui penerapan kaidah-kaidah, diperluas
menjadi untaian (struktur) satuan-satuan yang lebih kecil, dan berakhir dengan suatu
kombinasi antara unsure leksikal dan elemen gramatikal.
Teori ini menyerupai analisis konstituen terdekat.
Definisi tata bahasa menurut TG dapat dijelaskan bahwa tata bahasa merupakan
sebuah sistem kaidah yang menurunkan (menghasilkan) kalimat-kalimat gramatikal
suatu bahasa, dan ide yang menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah aktivitas yang
kreatif (a creative oreativity), mengantarkan kepada asumsi kedua. Asumsi kedua ini
menyatakan bahwa selama bahasa adalah sebuah aktivitas yang kreatif, dalam tahap
belajar manapun guru akan mengarahkan siswanya untuk kreatif menghasilkan
ujaran-ujaran (kalimat) baru, daripada sekedar mengulang-ulang atau mengingat-ingat
apa yang telah diperolehnya dalam belajar. Meskipun Chomsky mengidentifikasikan
kaidah-kaidah TG dengan kompetensi penutur asli, kita tidak harus menyimpulkan
bahwa kaidah-kaidah ini secara sadar digunakan oleh penutur asli dalam
menghasilkan ujaran (kalimat). Demikian juga, suatu kaidah tatabahasa tidak
berimplikasi dalam pengajaran kaidah-kaidah bahasa. Akan tetapi sesungguhnya
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 10/17
kaidah-kaidah itu adalah suatu deskripsi dari idealisasi pengetahuan penutur asli yang
tersimpan dalam kesadaran dan kemudian dapat menolongnya menciptakan
(menghasilkan) ujaran baru secara kreatif.
Informasi di atas menghantarkan kepada asumsi ketiga, yang menyatakan bahwa
dalam berbagai tahap belajar bahasa kemampuan siswa untuk menciptakan ujaran-
ujaran baru akan bertambah dengan pengetahuannya tentang kaidah-kaidah yang
menggambarkan ujaran.
Seperti halnya konsep langue dan parole dari de Saussure, Chomsky membedakan
adanya kemampuan (competence) dan perbuatan berbahasa/ performa (performance) .
Kompetensi merujuk pada pengetahuan dasar seseorang tentang sistem, kejadian, atau
fakta atau dapat dikatakan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan mendasar
mengenai system bahasa--kaidah-kaidah tata bahasanya, kosakatanya, seluruh pernak-
pernik bahasa dan bagaimana menggunakannya secara padu (Brown, 2007:39).
Adapun performa adalah manifestasi yang konkret dan bias diamati sebagai realisasi
dari kompetensi. Performa merupakan produksi actual (berbicara, menulis) atau
pemahaman (menyimak, membaca) terhadap peristiwa-peristiwa linguistik. Chomsky
mencontohkan kompetensi dengan pembicara-pendengar “ideal” yang tidak
memperlihatkan hambatan variabel-variabel performa seperti keterbatasan memori,
kekacauan, pergeseran, perhatian dan minat, kesalahan, dan fenomena keraguan
seperti pengulangan, ketersendatan, jeda, penghilangan, dan penambahan. Inti
gahasan Chomsky mengenai hal ini adalah bahwa sebuah teori bahasa merupakan
teori kompetensi tidak per;lu memilah-milah sedemikian banyak variable performa
yang tidak mencerminkan kemampuan linguistik dasar pembicara-pendengar.
Dengan demokian dapat dikatakan bahwa dalam tata bahasa generatif ini yang
menjadi objeknya adalah kemampuan atau kompetensi, meskipun performa juga
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 11/17
penting; dan bagi seorang peneliti bahasa focus penelitiannya adalah system kaidah
yang dipakai si pembicara untuk membuat kalimat yang diucapkannya. Jadi, tata
bahasa harus mampu menggambarkan kemampuan si pemakai bahasa untuk mengerti
kalimat yang tidak terbatas jumlahnya.
TGT juga membuat pembedaan antara tataran struktur batin dan struktur lahir.
Struktur lahir jauh lebih menyerupai struktur yang oleh para strukturalis langsung
diabstraksikan dari bentuk kalimat. Struktur batin merupakan abstraksi yang lebih
berbeda. Dengan diakuinya struktur batin ini akan tersedia sistem yang jauh lebih
kaya untuk menganalisis dan menjelaskan hubungan timbal balik antara sintaksis dan
semantic dalam kalimat-kalimat bahasa alami.
Dengan kata lain dapat dijelaskan sebagai berikut. Ada dua tataran atau stuktur dalam
TGT yakni tataran batin atau lapis batin (deep structure) dan struktur lahir (surface
structure). Lapis batin merupakan tempat terjadinya proses berbahasa yang
sebenarnya secara mentalistik sedangkan lapis permukaan adalah wujud lahiriah yang
ditransformasi dari lapis batin. Hubungan keduanya dapat digambarkan sebagai
berikut.
Model Transformasional Perangkat Bahasa
Struktur dalam terdiri atas komponen dasar (base component) yang selanjutnya
terbagi pula atas struktur frase dan aturan penyisipan leksikal (lexical insertion atau
sub-categoriza¬tion). Ditambah lagi, komponen dasar ini memiliki leksikon dan
kom¬ponen semantik yang menentukan arti bagi aturan-aturan struktur frase clan
penyisipan leksikal. Struktur permukaan_terdiri atas kom¬ponen fonologik yang
menentukan untaian pengucapan. Kedua tingkat ini dihubungkan oleh kaidah
tranformasi. Mengenai hal ini akan dibahas lebih lanjut pada analisis kalimat.
4.2 Tokoh transformasi generatif di Indonesia
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 12/17
Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Chomsky yakni
teori transformasi generatif gemanya di Indonesia pada akhir tahun Lima puluhan.
Pendidikan formal linguistic fakultas sastra dan pendidikan guru sampai akhir tahun
50an masih terpaku pada konsep-konsep tata bahasa tradisional yang sangat bersifat
normatif. Perkenalan konsep-konsep linguistic modern terjadi sejak kepulangan
sejumlah linguis Indonesia dari Amerika yaitu Anton M. Moelyono dan T.W. Kamil.
Gorys keraf, Harrimukti Kridalaksana Merekalah yang pertama-tama
memperkanalkan konsep-konsep fonem,morfem dan klausa. Sebelumnya konsep-
konep tersebut belum dikenal sebagai satuan lingual. Yang dikenal hanyalah satuan
lingual.
Konsep linguistik modern sukar diterima oleh para guru bahasa dan pakar bahasa
karena konsep tata bahasa tradisional sudah mendarah daging. Perkembangan waktu
jualah yang kemudian menyebabkan konsep linguistic dapat diterima dan konsep
linguistic tradisional agak tersisih. Awal tahun 70an dengan terbitnya buku tata
bahasa Indonesia karangan Gorys Keraf, perubahan sikap terhadap linguistic modern
mulai banyak terjadi.
Datangnya Prof. Verhaar, guru besar linguistic dari Belanda, yang kemudian disusul
dengan adanya kerja sama kebahasan Indonesia-Belanda, menjadikan studi linguistic
terhadap bahasa-bahasa daerah dan bahasa nasional Indonesia semakin marak. Sejalan
dengan hal tersebut pada tanggal 15 november tahun 1975 atas prakarsa linguis senior
maka berdirilah organisasi Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI). MLI mengadakan
musyawarah nasional 3 tahun sekali.mulai tahun 1983 menerbitkan jurnal yang diberi
nama Linguistik Indonesia. Jurnal ini dimaksudkan sebagai wadah bagi para anggota
MLI untuk melaporkan atau mempublikasikan hasil penelitianya.
4.3 Terapan Umum Tata Bahasa Trasformasi Generatif
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 13/17
Dalam teori TG, seorang anak memperoleh kompetensinya dalam tahap awal dalam
bahasa ibunya. Dalam setiap tahapan anak membentuk hipotesis tertentu tentang kode
dan mengetesnya dengan ujaran yang didengarnya, sampai pada akhirnya anak
mempelajari keseluruhan kode. Menurut pandangan ini ujaran anak yang
menyimpang dari ujaran dewasa bukanlah suatu kesalahan (errors) melainkan suatu
manifestasi dari sejenis kode yang telah dia kontrol dalam tahap yang bersangkutan.
Apabila kita mengasumsikan bahwa belajar bahasa kedua sama dengan belajar bahasa
pertama, kita dapat mengajukan asumsi yang lain untuk pengajaran bahasa yang
berhubungan dengan ide kalimat inti (kernels) dan transformasi. Kita mengetahui
bahwa
”Kernels” adalah struktur yang lebih kompleks.
Kernels atau kalimat inti adalah kalimat deklaratif yang tidak bermakna ganda dan
terdapat dalam struktur dalam (deep structure); sedangkan kalimat transformasi
adalah semua tipe kalimat yang diturunkan dari kalimat inti dengan bantuan /hasil
kerja kaidah transformasi. Contoh kalimat ‘The boys watced the game’ dapat
ditransformasikan menjadi kalimat pasif ‘The game was watched by the boys’.
Adapun analisis struktur frase (perumusan awal TGT) adalah sebagai berikut.
• Analisis Kernels atau Komponen Dasar
Keterangan :
: Kalimat; FN : Frase Nomina ; FV : Frase Verba ; Art : Artikel; Nj : Nomina jamak;
Vpang : Verba pangkal; Lamp : lampau (Penanda lampau)
Analisis Komponen Transformasional
Salah satu versi terakhir dari gramatika generatif Chomsky dikenal sebagai teori
penguasaan (government) dan pengikatan (binding). Istilah penguasaan merupakan
perluasan dari pemakaian tradisional kata tersebut dalam gramatika. Kata-kata yang
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 14/17
menguasai menentukan kasus bagi nomina, frase nomina, pronominal, yang
mempunyai hubungan sistaksis khusus dengan kata-kata tersebut. Sedangkan
pengikatan atau binding menyangkut hubungan antara anaphora dan pronominal
dengan antesedennya. Anafora mengacu pada hal atau fungsi yang menunjuk kembali
kepada sesuatu yang telah disebutka sebelumnya dalam kalimat atau wacana ( yang
disebut anteseden) (Kridalaksana,1993: 14).
4.4 Analisis Kalimat dalam TGT
Bagian ini menguraikan analisis kalimat menggunakan kaidah komponen dasar,
kaidah transformasional dan semantic genaratif.
A. Komponen dasar
Kaidah komponen dasar menurunkan kalimat-kalimat inti. Terdapat dua tipe kaidah
dalam hal ini, yakni kaidah struktur frase dan kaidah penyisipan leksikal (Kaseng,
1989: 120). Kaidah struktur frase (SF) memiliki tipe seperti analisis bawahan
langsung dalam tata bahasa struktural. Contoh kalimat “Ibu membaca buku” dapat
dianalisis sebagai berikut.
K
FN FV
N 1
V FN (N2) Ibu membaca buku
B. Komponen transformasional
Kaidah transformasional bekerja dalam kalimat inti yang diturunkan dari komponen
dasar. Dalam versi standar TGT, kaidah transformasional mempertahankan arti.
Artinya, kaidah pengubahan kalimat inti ke struktur permukaan tanpa mengubah arti.
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 15/17
Terdapat tiga jenis proses transformasional yaitu penambahan, penghilangan, dan
transposisi (addition, deletion, transposition). Contoh pengubahan adalah mengubah
kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Kalimat “ Ibu membaca buku.”
bisa diubah menjadi “Buku dibaca (oleh) ibu.” Analisisnya sama dengan komponen
dasar yang dibalik.
KFN
FV
N 2
V FN (N1) Buku dibaca (oleh) ibu
Kalimat “ Buku dibaca oleh ibu” ataupun “Buku dibaca ibu” dikenal oleh penutur asli
sebagai dua kalimat yang sama. Dalam kaidah transformasi dapat dikatakan kalimat
kedua melepas (menghilangkan) kata oleh
C. Semantik generative
Semantik generatif seperti yang diurakan dalam subbab 2 makalaha ini, merupakan
pengembangan dari murid-murid dan pengikut Chomsky. Kelompok Lakoff dikenal
dengan sebutan kaum semantik generatif . Struktur semantic itu serupa dengan
struktur logika, berupa ikatan tidak berkala antara predikat dengan seperangkat
argument dalam proposisi. Struktur logika itu dapat digambarkan sebagai berikut.
Proposisi
Predikat Argumen1… Argumen n
Contoh kalimat “Ibu membaca buku” mempunyai struktur
membaca Ibu buku
Atau dapat dirumuskan sebagai : Membaca (ibu, buku); Pred (Arg1,Arg2).
Jadi proposisi kalimat itu berargumen 2.
Adapun ciri-ciri aliran transformasi adalah sebagai berikut.
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 16/17
1. Berdasarkan faham mentalistik.
Aliran ini meganngap bahasa bukan hanya proses rangsang-tanggap akan tetapi
merupakan proses kejiwaan. Aliran ini sagat erat dengan psikolinguistik.
2. Bahasa merupakan innate
Bahasa merupakan faktor innate(keturunan/warisan)
3. Bahasa terdiri dari lapis dalam dan lapis permukaan.
Teori ini memisah bahasa menjadi dua lapis yaitu deep structure dan surface structure.
Lapis batin merupakan tempat terjadinya proses berbahasa yang sebenarnya secara
mentalistik sedangkan lapis permukaan adalah wujud lahiriah yang ditransformasi
dari lapis batin.
4. Bahasa terdiri dari unsur competent dan Performance
Linguistic competent atau kemampuan linguistik merupakan pengetahuan seseorang
tentang bahasanya termasuk kaidah-kaidah di dalamnya. Linguistic performance atau
performansi linguistik adalah keterampilan seseorang menggunakan bahasa.
5. Analisis bahasa bertolak dari kalimat.
6. Membedakan kalimat inti dan kalimat transformasi.
Kalimat inti merupakan kaliamt yang belum dikenai transformasi sedangkan kalimat
transformasi merupakan kalimat yang sudah dikenai kaidah transformasi yang ciri-
cirinya yaitu lengkap, simpel, statemen, dan aktif. Lam pertumbuhan selanjutnya ciri
itu ditambah runtut dan positif.
7. Analisis diwujudkan dalam diagram pohon dan rumus.
Analisis dalam teori ini dimulai dari struktur kalimat lalu turun ke frase menjadi frase
benda (FN) dan frase kerja (FV) kemudian dari frase turun ke kata.
8. Gramatikal bersifat generatif.
5/12/2018 Jbptunikompp Gdl Cecesobarn 19101 14 Pertemua 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-19101-14-pertemua-4 17/17
Bertolak dari teori yang dinamakan tata bahasa generatif tansformasi (TGT).
Sebagian dari
Sumber : http://zahra-zahida.blogspot.com/2009/12/tugas-linguistik-prof-kisyani-
laksono.html