jesi

Upload: mochamad-husein

Post on 13-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dsd

TRANSCRIPT

  • 5/22/2018 JESI

    1/18

    STUDI KASUS PASIEN

    HIPERTENSI GRADE II DAN DIABETES MELLITUS TIPE II PADA

    PASIEN USIA LANJUT DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN

    KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN PENJARINGAN

    PERIODE 21 JANUARI22 FEBRUARI 2013

    Oleh :

    Jesi Anggraini

    1102007156

    Pembimbing :

    DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes

    KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    BAGIAN KEDOKTERAN KELUARGA

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

    JAKARTA

    2013

  • 5/22/2018 JESI

    2/18

    PERNYATAAN PERSETUJUAN

    Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Hipertensi Grade II dan Diabetes

    Mellitus tipe II pada Pasien Usia Lanjut dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di

    Puskesmas Kecamatan Penjaringan Periode 21 Januari 22 Februari 2013 telah

    disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas

    Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran

    Universitas YARSI.

    Jakarta, Februari 2013

    Pembimbing

    DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes

  • 5/22/2018 JESI

    3/18

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bimbingan dan

    tuntunanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil Studi Kasus Pasien dengan

    penerapan Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Ilmu Kedokteran Keluarga yang berjudul

    Hipertensi Grade II dan Diabetes Mellitus tipe II pada Pasien Usia Lanjut di

    Puskesmas Kecamatan Penjaringan Periode 21 Januari 22 Februari 2013Tujuan pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan Pendekatan Kedokteran

    Keluarga ini sebagai salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

    Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI untuk periode 21 Januari 22 Februari

    2013.

    Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes sebagai dosen pembimbing sekaligus KepalaBagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

    Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

    2. dr. Sugma Agung Purbowo, MD, MARS selaku Koordinator Kepaniteraan IlmuKedokteran Keluarga sekaligus staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga

    Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

    3. Prof. Dr. Hj. Qomariyah RS, MS, PKK, AIFM selaku guru besar Kepaniteraan IlmuKedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

    4. dr. Citra Dewi, M.Kes selaku Sekretaris Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluargasekaligus staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran

    Universitas YARSI.

    5. Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu KedokteranKeluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

    6. drg. Lies Anggriani, dr. Yefi Eskar, dan seluruh staf Puskesmas Kecamatan Penjaringan,Jakarta Utara yang telah membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis untuk

    menyelesaikan hasil Studi Kasus Pasien ini.

    7. Seluruh Rekan Sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerja sama sehinggatersusun hasil studi kasus ini.

  • 5/22/2018 JESI

    4/18

    Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penyusunan hasil studi

    kasus pasien ini. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun sebagai

    perbaikan bagi penulis.

    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    Jakarta, Februari 2013

    Jesi Anggraini, S.Ked

  • 5/22/2018 JESI

    5/18

    LAPORAN KASUS

    BERKAS PASIEN

    A. Identitas PasienNama : Ny. A

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Umur : 62 tahun

    Agama : Budha

    Alamat : Gang U, Penjaringan

    Suku Bangsa : Cina

    Pendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    No. Rekam Medis : 34559

    Tanggal berobat : 25 Januari 2013

    B. AnamnesaAnamnesa dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 25 Januari 2013

    1. Keluhan UtamaSakit kepala

    2. Keluhan TambahanLeher belakang terasa kaku

    3. Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Puskesmas Kecamatan Penjaringan dengan keluhan sakit

    kepala sejak satu hari yang lalu sehingga tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.

    Pasien mengatakan sakit kepala yang dirasakan di seluruh kelapa, kepala terasa

    berat, dan leher belakang terasa kaku.

    Pasien mengatakan mempunyai riwayat darah tinggi sejak kurang lebih 10

    tahun yang lalu. Sebelumnya pasien jatuh pingsan dan dirawat di rumah sakit, dan

    pasien diberi tahu oleh dokter bahwa dirinya menderita kencing manis dan darah

    tinggi. Sejak saat itu pasien rajin kontrol untuk darah tinggi dan kencing manisnya di

    rumah sakit tersebut. Pasien juga mengatakan dirinya pernah cuci darah satu kali.

  • 5/22/2018 JESI

    6/18

    Pasien mengatakan dirinya cuci darah dikarenakan fungsi ginjalnya kurang baik.

    Pasien menjalani cuci darah hanya sekali.

    Karena jarak rumah sakit dari rumah pasien terlalu jauh, pasien memutuskan

    untuk berobat di Puskesmas Penjaringan. Pasien selalu kontrol seminggu sekali

    untuk darah tinggi dan kencing manisnya. Pasien juga mengatakan sejak mengetahui

    tentang penyakitnya, pasien berusaha untuk mengubah gaya hidup dan pola

    makannya.

    4. Riwayat Penyakit Dahulua. Riwayat penyakit penyakit darah tinggi dan kencing manis diakui pasien.

    Kurang lebih 10 tahun yang lalu pasien didiagnosis menderita penyakit kencing

    manis dan darah tinggi. Saat itu pasien jatuh pingsan dan dirawat di rumah sakit,

    setelah dilakukan berbagai pemeriksaan, diketahui bahwa pasien menderita

    kencing manis dan darah tinggi.

    b. Riwayat cuci darah satu kali, dikarenakan fungsi ginjal yang kurang baik.c. Riwayat stroke disangkal.d. Riwayat penyakit jantung disangkal.

    5. Riwayat Penyakit Keluargaa. Riwayat penyakit darah tinggi pada keluarga diakui yaitu bapak pasien.

    b. Riwayat penyakit kencing manis pada keluarga diakui yaitu bapak pasien.c. Riwayat stroke pada keluarga pasien disangkal.d. Riwayat penyakit jantung pada keluarga diakui pasien yaitu bapak pasien.

    6. Riwayat Sosial EkonomiPasien tidak bekerja, hanya sebagai ibu rumah tangga. Biaya hidup sehari-hari

    pasien didapatkan dari penghasilan suaminya sebagai pedagang tahu. Penghasilan

    suami pasien setiap bulannya Rp. 2.000.000,00 Rp. 3.000.000,00 per bulan.

    Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya berobat

    pasien.

    7. Riwayat KebiasaanPasien mengatakan sebelumnya sering mengkonsumsi makanan yang

    berminyak. Sejak mengetahui penyakit pasien, pasien berusaha mengubah pola

  • 5/22/2018 JESI

    7/18

    makan dan gaya hidup pasien. Saat ini pasien sudah tidak memiliki kebiasaan sering

    makan-makanan yang berminyak. Makanan yang menggunakan garam juga sudah

    dikurangi pasien. Pasien juga mengatakan jarang makan nasi. Pasien juga

    mengatakan sering mengkonsumsi buah sirsak karena dipercaya dapat mengurangi

    tekanan darahnya. Pasien juga mengatakan lebih sering berjalan kaki ke pasar sambil

    berolahraga, yang sebelumnya selalu pasien lakukan dengan menggunakan angkutan

    umum.

    C. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan Umum : tampak sakit ringan

    Kesadaran : compos mentis

    2. Vital Signa. Tekanan darah : 160/90 mmHg

    b. Respirasi : 20 x/menitc. Nadi : 88 x/menitd. Suhu : 36,4 C

    3. Status Gizia. Berat badan : 61 kg

    b. Tinggi badan : 166 cmc. IMT : 22,13 kg/m2 (normal)

    4. Status Generalisa. Kepala

    a) Bentuk : normocephalb) Rambut : hitam beruban, tidak mudah dicabut

    b. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya(+/+) pupil bulat isokor

    c. Telinga : bentuk normal, serumen (+), pendengaran baikd. Hidung : septum tidak deviasi, sekret (-/-), polip (-/-)e. Tenggorokan : tidak hiperemis, T1T1f. Mulut : mukosa bibir basah, tidak sianosis, lidah tidak kotor

  • 5/22/2018 JESI

    8/18

    g. Leher : trakea ditengah, pembesaran kelenjar getah bening (-),pembesaran kelenjar tiroid (-)

    h. Thoraka) Inspeksi : bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada simetris, iktus

    kordis terlihat

    b) Palpasi : fremitus taktil dan vokal sama kanan dan kiri, iktus kordisteraba di sela iga V linea midclavicula sinistra

    c) Perkusi : sonor diseluruh lapang paru, batas jantung normald) Auskultasi : vesikuler diseluruh lapang paru, wheezing (-), rhonki (-),

    bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

    i. Abdomena) Inspeksi : perut datar, supel

    b) Auskultasi : bising usus (+) normalc) Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba,

    ballotement(-)

    d) Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen,shifting dullness (-)j. Genitalia : tidak diperiksak. Ekstremitas : akral hangat, edema (-/-/-/-), sianosis (-/-/-/-)

    BERKAS KELUARGA

    A. Profil Keluarga1. Karakterisktik Keluarga

    a. Identitas Kepala KeluargaNama : Tn. C

    Usia : 67 Tahun

    b. Identitas PasanganNama : Ny. A

    Usia : 62 tahun

    c. Struktur Komposisi Keluarga

  • 5/22/2018 JESI

    9/18

    Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

    No. NamaStatus

    keluarga

    Jenis

    kelamin

    Umur

    (tahun)

    Pendidikan Pekerjaan

    1. Tn. CKepala

    KeluargaLaki-laki 67 SMA Pedagang tahu

    2. Ny. A

    Istri Perempuan 62 SMAIbu rumah

    tangga

    3. Tn. J Anak III Laki-laki 22 SMA Tidak bekerja

    2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidupa. Lingkungan tempat tinggal

    Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal

    Status Kepemilikan Rumah : Milik sendiri

    Daerah Perumahan : Padat

    Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

    Luas rumah : 7 m x 10 m

    Rumah milik sendiri yang berada pada

    lingkungan yang cukup padat. Rumah

    tersebut cukup nyaman untuk

    ditempati oleh tiga orang anggota

    keluarga

    Jumlah penghuni dalam rumah : 3 orang

    Luas halaman rumah : tidak memiliki

    halaman

    Tidak bertingkat

    Lantai rumah : keramikDinding rumah : tembok

    Jamban keluarga : ada

    Tempat bermain : tidak ada

    Penerangan listrik : 2000 watt

    Ketersediaan air bersih : ada (PAM)

    Tempat pembuangan sampah : ada

  • 5/22/2018 JESI

    10/18

    b. Kepemilikan barang-barang berhargaKeluarga Ny. A memiliki satu buah motor. Keluarga pasien memiliki

    barang-barang elektronik antara lain satu buah televisi dan satu buah dvd yang

    terletak di ruang keluarga, satu buah lemari es, dua buah handphone dan tiga

    buah kipas angin, dua di kamar tidur dan satu di ruang keluarga, dan mesin cuci.

    Peralatan rumah tangga yang dimiliki keluarga pasien antara lain magic jar, dan

    kompor gas.

    c. Denah rumah

    Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Ny. A

    3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluargaa. Tempat Berobat : Puskesmas dan Rumah Sakit

    b.

    Balita : (-)c. Asuransi/ Jaminan Kesehatan : KJS

  • 5/22/2018 JESI

    11/18

    4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

    Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

    Faktor Keterangan Kesimpulan

    Cara mencapai pusat

    pelayanan kesehatan

    Kendaraan

    pribadi &

    Angkutan umum

    Pasien pergi berobat ke puskesmas

    menggunakan kendaraan pribadi yaitu

    motor, terkadang juga menggunakan

    angkutan umum. Tarif berobat di

    Puskesmas gratis dan kualitas

    pelayanannya pun memuaskan.

    Tarif pelayanan

    kesehatanGratis

    Kualitas pelayanankesehatan

    Memuaskan

    5. Pola Konsumsi Makanan Keluargaa. Kebiasaan makan

    Keluarga Ny. A makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari dengan menu

    makanan yang bervariasi dan dimasak sendiri oleh dirinya sendiri. Terkadang

    mereka juga membeli makanan yang ada di sekitar rumah. Pasien dan keluargapasien selalu makan bersama di ruang makan atau ruang keluarga.

    b. Menerapkan pola gizi seimbangMenu makanan keluarga Ny. A yang selalu ada saat mereka makan setiap

    harinya ialah nasi, sayur, dan buah-buahan. Disertai menu makanan lainnya

    seperti tahu, tempe, ikan, telur, ayam atau daging. Pola makan pasien tiga hari

    terakhir ialah :

    a) Tanggal 22 Januari 2013i. Pagi : roti, teh hangat

    ii. Siang : nasi, ikan, sayuriii. Malam : nasi, tempe, sayur

    b) Tanggal 23 Januari 2013i. Pagi : roti, teh hangat

    ii. Siang : nasi, telur, sayuriii. Malam : nasi, tahu tempe

  • 5/22/2018 JESI

    12/18

    c) Tanggal 24 Januari 2013i. Pagi : roti, teh hangat

    ii. Siang : nasi, sayuriii. Malam : nasi, tahu, sayur

    6. Pola Dukungan Keluargaa. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga

    a) Suami pasien senantiasa memberikan dukungan dalam menghadapipenyakit yang diderita pasien dengan cara :

    i. Mengingatkan pasien untuk memperhatikan pola makannyaii. Menemani pasien untuk jalan-jalan sekaligus berolahraga

    iii. Mengingatkan pasien agar tidak lupa pergi ke Puskesmas setiapminggunya

    b) Anak-anak pasien yang lain (yang sudah berkeluarga) rajin menjengukpasien ke rumahnya, dan terkadang mengantar pasien ke Puskesmas atau

    rumah sakit terdekat untuk medical check up.

    b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluargaPasien tinggal bersama suami dan anak bungsunya, dimana anak bungsu

    pasien kurang memahami tentang penyakit yang diderita pasien, sehingga

    kurang memahami tentang kebutuhan kesehatan pasien.

    B. Genogram1. Bentuk Keluarga

    Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family) dimana terdiri dari

    ayah (Tn. C), ibu (Ny. A), dan anak ketiga (Tn. J) yang tinggal dalam satu rumah.

    2. Tahapan Siklus KeluargaMenurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga Ny. A berada

    pada tahapan siklus keluarga yang ke tujuh, yaitu keluarga orang tua usia

    pertengahan (middle-anged family). Dimulai ketika anak terakhir keluar dan berakhir

    sampai pensiun.

  • 5/22/2018 JESI

    13/18

    3. Family Map

    Tn. C (67 tahun) Ny. A (62 tahun)

    Tn. M (35 tahun) Tn. Ch (31 tahun) Tn. J (22 tahun)

    Keterangan Gambar :

    : Laki-laki : Pasien

    : Perempuan : Meninggal

    : Keturunan : Pernikahan

    : Tinggal serumah

    a. Pasien adalah ibu rumah tangga yang tinggal bersama suami dan anakketiganya. Pasien memiliki tiga orang anak, anak pertama dan anak kedua sudah

    menikah dan tinggal bersama keluarganya masing-masing. Suami pasien selalu

    memberikan dukungan kepada pasien agar rajin berobat. Suami pasien juga

    mulai mengubah pola makan dan gaya hidupnya untuk mendukung pasien dan

    untuk kesehatannya juga.

    b. Masalah dalam fungsi biologisDi dalam keluarga pasien terdapat anggota yang mempunyai riwayat

    darah tinggi dan kencing manis yaitu bapak pasien, yang sudah meninggal

    karena penyakitnya tersebut.

    c. Masalah dalam fungsi psikologiNy. A dan suaminya saling mendukung satu sama lain. Begitu juga

    dengan anak pertama dan keduanya. Namun karena sudah berkeluarga, mereka

    tidak memiliki banyak waktu untuk memperhatikan kebutuhan kesehatan kedua

  • 5/22/2018 JESI

    14/18

    orang tuanya. Sedangkan anak pasien yang terakhir kurang memahami tentang

    penyakit pasien.

    d. Masalah dalam fungsi ekonomiPasien tidak bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya

    untuk berobat pasien dapatkan dari suami pasien yang bekerja sebagai pedagang

    tahu. Pasien mengatakan penghasilan suaminya sudah cukup untuk memenuhi

    kebutuhan sehari-hari keluarganya.

    e. Masalah lingkunganPasien tinggal di lingkungan yang cukup padat.

    f. Masalah perilaku kesehatanPasien mulai mengubah pola makan dan gaya hidupnya setelah pasien

    mengetahui dirinya menderita penyakit darah tinggi dan kencing manis. Pasien

    juga rajin kontrol berobat ke Puskesmas atau rumah sakit setiap minggunya.

    C. Diagnosis Holistik1. Aspek Personal

    a. Alasan kedatanganPasien datang berobat ke puskesmas atas kesadaran pasien sendiri, dan

    pasien rutin berobat jika obatnya habis.

    b. HarapanPasien memiliki harapan untuk dapat mengurangi gejala-gejala dari

    penyakitnya, pasien juga memiliki harapan agar penyakitnya tidak bertambah

    berat.

    c. KekhawatiranPasien memiliki kekhawatiran jika penyakitnya akan bertambah berat,

    karena pasien pernah dicuci darah, dan pasien merasa sangat ketakutan saat

    itu.

    2. Aspek KlinikBerdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik disimpulkan sebagai berikut :

    a. Diagnosis kerja : Hipertensi grade II + Diabetes Mellitus tipe IIb. Diagnosis banding : -

  • 5/22/2018 JESI

    15/18

    3. Aspek Risiko Internala. Genetik

    Terdapat riwayat penyakit darah tinggi dan kencing manis di keluarga

    pasien, yaitu bapak pasien.

    b. Pola makanPola makan pasien memenuhi pola gizi seimbang

    c. KebiasaanPasien memiliki kebiasaan berolah raga yaitu jalan kaki pada pagi hari.

    Pasien melakukannya sembari pasien belanja ke pasar.

    d. SpiritualPasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya merupakan teguran agar

    pasien lebih memperhatikan kesehatannya.

    4. Aspek Psikososial KeluargaFaktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga adalah adanya

    dukungan dari suami pasien dengan ikut memperhatikan pola makan pasien dan

    mengingatkan pasien agar tidak lupa kontrol berobat ke Puskesmas.

    Faktor penghambat kesehatan pasien yang berasal dari keluarga adalah

    kurangnya perhatian dari anak-anak pasien terhadap penyakit pasien, terutama anak

    bungsu yang tinggal bersama pasien.

    5. Aspek FungsionalMenurut skala ECOG pasien termasuk derajat 1 dimana pasien mampu

    melakukan pekerjaan ringan sehari-hari seperti pekerjaan rumah.

  • 5/22/2018 JESI

    16/18

    D. Rencana Pelaksanaan

    Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

    Aspek

    Personal

    a. Memberikan penyuluhantentang penyakit yang di

    deritanya, mulai dari gejala

    penyakit, pengobatan serta

    komplikasi yang dapat

    diakibatkan oleh penyakit

    yang diderita pasien.

    b.Memberikan penyuluhantentang pentingnya kontrol

    berobat dalam penyakit

    yang diderita pasien

    Pasien

    Saat di

    Puskesmas

    dan

    kunjungan

    rumah

    Pasien memahami mengenai

    penyakitnya dan rajin kontrol

    ke dokter secara teratur

    Aspek

    Klinik

    a.Memberikan penyuluhantentang obat-obat yang

    dikonsumsi pasien

    termasuk efek sampingnya

    b.Memberikan obat antihipertensi Captopril 25 mg

    2x sehari dan obat anti

    hiperglikemik oral

    Metformin 500 mg 2x

    sehari

    PasienSaat di

    Puskesmas

    Pasien mengalami perbaikan

    dalam status kesehatannya dan

    mengurangi keluhan pasien

    serta kualitas hidup pasien

    meningkat

    Aspek

    Risiko

    Internal

    a.Memberikan penyuluhankepada keluarga pasien

    bahwa penyakit pasien

    dapat diturunkan

    b.Memberikan penyuluhantentang pentingnya

    mengubah gaya hidup

    pasien

    Pasien dan

    seluruh

    anggota

    keluarga

    Saat

    kunjugan

    rumah

    Pasien rutin dalam berobat,

    dan selalu menjaga pola

    makannya. Keluarga pasien,

    terutama anak-anak pasien

    mulai memperhatikan pola

    makan dan gaya hidupnya

    Aspek

    Psikososial

    Keluarga

    a.Menjelaskan kepada anak-anak pasien (terutama anak

    ketiga pasien) mengenai

    penyakit pasien

    b.Menganjurkan kepadaanak-anak pasien yang lain

    agar lebih memberikan

    dukungan dan perhatian

    kepada pasien

    Anakpasien

    Saat

    kunjungan

    rumah

    Anak pasien lebih

    memperhatikan danmemberikan dukungan kepada

    pasien

    Aspek

    Fungsional

    Menyarankan pasien untuk

    tetap melakukan olah raga dan

    aktivitas sehari-hari seperti

    biasa sesuai kemampuannya

    Pasien

    Saat di

    Puskesmas

    dan

    kunjungan

    rumah

    Pasien dapat meningkatkan

    kualitas hidupnya

  • 5/22/2018 JESI

    17/18

    E. Analisa Kasus1. Aspek Personal

    Kesadaran pasien datang ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan

    merupakan tanda bahwa pasien memiliki respon kekhawatiran terhadap keadaannya,

    yaitu keluhan-keluhan pasien yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien. Hal

    ini sesuai dengan teori perilaku kesehatan dalam bagian perilaku sehubungan dengan

    pencarian pengobatan (health seeking behaviour), dimana hal tersebut merupakan

    respon dari sebuah stimulus (sakit). (Notoatmodjo, 2007)

    Pada analisis aspek personal ini dapat dilihat bahwa pasien merupakan seorang

    yang cukup memiliki pengetahuan tentang keadaannya dan dapat menentukan

    pemecahan masalah kesehatannya. Maka pada rencana penatalaksanaannya hanyadirencanakan edukasi yang lebih spesifik mengenai peyakitnya, gejala-gejala serta

    komplikasi dari penyakitnya apabila pasien tidak rajin kontrol.

    Pasien rajin datang berobat ke Puskesmas dan meminum obatnya dengan

    harapan rasa sakit yang dirasakan dapat berkurang dengan bantuan pengobatan dari

    dokter di Puskesmas. Menjelaskan kepada pasien pentingnya berobat rutin dan

    mengubah gaya hidup pasien agar dapat mengalami perbaikan dalam status

    kesehatan pasien dan kualitas hidup pasien meningkat.

    2. Aspek KlinisBerdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa pasien

    mengalami nyeri kepala sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat darah tinggi

    dan kencing manis sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu. Tekanan darah sat datang

    ke Puskesmas 160/90 mmHg. Pasien tidak memeriksakan gula darahnya karena

    pasien mengatakan tidak ada keluhan pada penyakit kencing manisnya, dan obat

    kencing manisnya masih cukup.

    Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, dapat

    dikatakan pasien menderita Hipertensi grade II dan Diabetes Mellitus tipe II.

    3. Aspek Risiko InternalAspek risiko internal yang perlu diperhatikan adalah pola makan dan faktor

    kebiasaan,maka rencana penatalaksanaan menjelaskan pola makan sehat yang sesuai

    dengan penyakitnya dan memberi motivasi untuk berusaha menjaga kesehatan

  • 5/22/2018 JESI

    18/18

    dengan rajin kontrol dan minum obat secara teratur. Selain itu juga menganjurkan

    pasien untuk rajin berolah raga.

    4. Aspek Psikososial KeluargaPasien tinggal bersama suami dan anak ketiganya, dimana suami pasien sangat

    mendukung pasien dalam mengatasi masalah kesehatan pasien. Sedangkan anak

    ketiga pasien kurang memperhatikan kesehatan pasien dikarenakan kurangnya

    pengetahuan tetang penyakit pasien. Sedangkan dua anak pasien yang pertama sudah

    tidak tinggal bersama pasien, tetapi masih memperhatikan keadaan pasien walau

    tidak rutin.

    5. Aspek FungsionalMenurut skala ECOG pasien termasuk derajat 1 dimana pasien mampu

    melakukan pekerjaan ringan sehari-hari seperti pekerjaan rumah. Dengan rencana

    penatalaksanaan menyarankan pasien untuk tetap melakukan olahraga dan aktivitas

    sehari-hari seperti biasa sesuai dengan kemampuannya.

    F. Prognosis1. Ad vitam : ad bonam2. Ad sanasionam : dubia ad malam3. Ad fungsionam : ad bonam