jiwa

Upload: muchlas-pranata

Post on 01-Mar-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nhju j

TRANSCRIPT

Catatan Kuliah_ku MENCINTAI PASIEN DENGAN MELAKUKAN ASUHAN KEPERAWATAN YANG SESUAI SOPTop of Form

Bottom of Form03.31 - Keperawatan Jiwa No comments ASKEP Waham

LAPORAN PENDAHULUAN DANSTRATEGI TINDAKAN KEPERAWATAN Perubahan proses pikir : waham

A. Pengertian a. Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan segera kukuh di pertahankan walau pun tidak di yakini oleh orang lain yang bertentangan dengan realita normal (Stuart dan sundeen,1998)b. Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi di pertahankan dan tidak dapat di ubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol(Depkes RI,2000)c. Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intetelektual dan latar belakang budaya, ketidak mampuan merespon stimulus internal dan eksretnal melalui proses interaksi atau informasi secara akurat (keliat 1999)B. Tanda dan gejala Tanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir : waham adalah sebagai berikut :a. Menolak makanb. Tidak ada perhatian pada perawatan diric. Ekspresi wajah sedih / gembira / ketakutand. Gerakan tidak terkontrole. Mudah tersinggungf. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataang. Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataanh. Menghindar dari orang laini. Mendominasi pembicaraanj. Berbicara kasark. Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihanC. Rentang responPikiran logisPersepsi akuratEmosi konsisten dengan pengalamanPerilaku sesuaiHubungan sosial harmonis

Kadang proses pikir tergangguIlusiEmosi berlebihanBerprilaku yang tidak biasaMenarik diriGangguan isi pikir halusinasiPerubahan proses emosiPrilaku tidak teroganisasiIsolasi sosialRespon adatif Respon mal adatif

Gambar 1.1 . rentang respon perubahan proses pikir waham sumber : keliat (1999)D. Faktor presdisposisi Faktor perkembangan Hambatan perkembangan akan menggangu hubungan interpersonal seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang berakir dengan gangguan presepsi, klien menekankan perasaan nya sehingga pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif Faktor sosial budaya Seseorang yang merasa di asingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbul nya waham Faktor psikologisHubungan yang tidak harmonis, peran ganda bertentangan dapat menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan Faktor biologisWaham di yakini terjadi karena ada nya atrofi otak, pembesaran ventrikel di otak atau perubahan pada sel kortikal dan lindik Faktor genetik

E. Faktor presipitasi Faktor sosial budayaWaham dapat di picu karena ada nya perpisahan dengan orang yang berarti atau di asingkan dari kelompok. Faktor biokimiaDopamin, norepinepin, dan zat halusinogen lain nya di duga dapat menjadi penyebab waham pada seseorang Faktor psikologisKecemasan yang memanjang dan terbatasan nya kemampuan untuk mengatasi masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan yang menyenagkan.F. Macam macam waham Waham agamaKenyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, di ucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan, contoh : kalau saya mau masuk surga saya harus mengunakan pakaian putih setiap hari , atau klien mengatakan bahwa diri nya adalah tuhan yang dapat mengendalikan mahkluk nya Waham kebesaran Keyakinan secara berlebihan bahwa diri nya memiliki kekuatan khusus atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain, di ucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.Contoh : saya ini pejabat di departemen kesehatan lhooooo........ saya punya tambang emas ! Waham curiga Keyakinan bahwa seseorang tau sekelompok orang berusaha merugikan atau mencederai diri nya, di ucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.Contoh : saya tau ...........semua saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka semua iri dengan kesuksesan yang di alami saya. Waham somatikKeyakinan seseorang bahwa tubuh tau bagian tubuh nya terganggu atau terserang penyakit, di ucapkan berulag-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan . Contoh : klien selalu mengatakan bahwa diri nya sakit kanker,namun setelah di lakukan pemeriksaa laboraturium tidak di temuka ada nya sel kanker pada tubuh nya. Waham nihilistikKeyakinan seseorang bahwa diri nya sudah meninggal dunia, di ucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai denga kenyataan Contoh : ini akan alam kubur nya, semua yang ada di sini adalah roh-roh.

G. Status metalBerdandan dengan baik dan berpakian rapi, tetapi mingkin terlihat eksentrik dan aneh.tidak jarang bersikap curiga atau bermusuhan terhadap orang lain.klien biasa cerdik ketika di lakukan pemeriksaan sehingga dapat memanipulasi data selain itu perasaan hati nya konsisten dengan isi waham.H. Sensori dan kognisiTidak memiliki kelainan dalam orientasi kecuali klien waham spesifik terhadap orang, tempat, dan waktu. Daya ingat atau kognisi lain biasa nya akurat. Pengendaliaan implus pada klien waham perlu di perhatikan bila terlihat ada nya rencana untuk bunuh diri, membunuh, atau mealuka kekerasan pada orang lain.Gangguan proses pikir : waham biasa nya di awali dengan ada nya riwayat penyakit berupa kerusakan pada bagian kortkes dan lindik otak. Bisa di karena kan terjatuh atau di dapat ketika lahir. Hal ini mendukung terjadi nya perubuhan emosional seseoramg yang tidak stabil. Bila berkepanjangan akan menimbulkan perasaan rendah diri, kemudian mengisolasi diri dari orang lain dan lingkungan. Waham kebesaran akan timbul sebagai manivestasi ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan nya. Bila respon lingkungan kurang mendukung terhadap prilaku nya di mungkinkan aka timbul resiko prilaku kekerasan pada orang lain.

I. Pohon Masalaheffectresiko tinggi perilaku kekerasan

core problemperubahan sensori waham

causaisolasi sosial : menarik diri

harga diri rendah kronis

J. Masalah Keperawatan Yang Mungkin Muncul1. Resiko tinggi perilaku kekerasan2. Perubahan proses pikir : Waham3. Isolasi sosial4. Harga diri rendah

K. Data Yang Perlu DikajiMasalah KeperawatanData yang perlu dikaji

Perubahan proses pikir : wahamSubjectif : Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling hebat Klien mengatakan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus

Objectif : Klien terus berbicara tentang kemampuan yang dimilikinya Pembicaraan klien cenderung berulang ulang Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan

L. Diagnosis KeperawatanPerubahan proses pikir : waham kebesaranM. Rencana Tindakan Keperawatan1. Tindakan keperawatan pada kliena. Tujuan Klien dapat berorientasi terhadap realitas secara bertahap Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan Klien menggunakan obat dengan prinsip enam benarb. Tindakan Bina hubungan saling percayaSebelum memulai pengkajian pada klien dengan waham, saudara harus membina hubungan saling percaya terlebih dahulu agar klien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah sebagai berikut : Mengucapkan salam terapeutik Berjabat tangan Menjelaskan tujuan berinteraksi Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu klien. Tindakan mendukung atau membantah waham klien Yakinkan klien berada dalam keadaan aman Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari Diskusikan kebutuhan psikologis / emosional yang tidak terpenuhi karena dapat menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah Jika klien terus-menerus membicarakan wahamnya, dengarkan tanpa memberikan dukungan, atau menyangkal sampai klien berhenti membicarakannya. Berikan pujian bila penampilan dan orientasi klien sesuai dengan realitas Diskusikan dengan klien kemampuan realistis yang dimilikinya pada saat lalu dan saat ini Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuan yang dimilikinya Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional klien Berbicara dalam konteks realita Bila klien mampu memperlihatkan kemampuan positifnya, berikan pujian yang sesuai Jelaskan pada klien tentang program pengobatannya (manfaa, dosis, obat, jenis, dan efek samping obat yang diminum serta cara meminum obat yang benar) Diskusikan akibat yang terjadi bila klien berhenti meminum obat tanpa konsultasi2. Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga Kliena. Tujuan Keluarga mampu mengidentifikasi waham klien Keluarga mampu memfasilitasi klien untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi oleh wahamnya Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan klien secara optimalb. Tindakan keperawatan Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami klien Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat klien waham di rumah, follow up, dan keteraturan pengobatan, serta lingkungan yang tepat untuk klien Diskusikan dengan keluarga kondisi klien yang memerlukan bantuan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah: perubahan proses pikir : waham kebesaran Pertemuan : Ke 1 (Pertama)

A. Proses keperawatan1. KondisiKlien mengatakan ia memiliki Toserba, sibuk bisnis, dan ingin mendirikan partai. Klien selalu mengulang-ulang kemampuan yang dimilikinya. Klien terlihat mondar mandir dan tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.2. Disagnosis keperawatanPerubahan proses pikir : waham kebesaran3. Tujuaan Khusus / SP 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria sebagai berikut : Ekspresi wajah bersahabat Menunjukkan rasa senang Bersedia berjabat tangan Bersedia menyebutkan nama Ada kontak mata Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya Klien mampu berorientasi kepada realitas secara bertahap4. Tindakan keperawatan Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik Sapa klien dengan rama baik verbal maupun nonverbal Perkenalkan diri dengan sopan Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan klien Jelaskan tujuan pertemuan Jujur dan menepati janji Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya Berikan perhatian kepada klien khususnya pada kebutuhan dasar klien Masukkan dalam jadwal harian klien Identifikasi kebutuhan klien Bicara pada konteks realita (tidak mendukung atau membantah waham klien) Latih klien untuk memenuhi kebutuhannya Masukkan dalam jadwal harian klienB. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan1. Orientasi Salam terapeutikassalamualaikum pak....bertemu lagi dengan saya, masih kenal tidak dengan saya ? nama saya....bisa dianggil....saja. bapak ingat ?seperti kemarin, hari ini saya bertugas disini dari 07.00 12.00 siang nanti Evaluasi / Validasi bagaimana perasaan bapak hari ini ? tidurnya semalam nyenyak tidak ? sekarang bapak ada keluhan tidak ? bagaimana giginya ? sudah sembuh ? Kontrak baiklah, sesuai janji kemarin, hari ini kita akan ngobrol yah pak ? bagaimana kalau hari ini kita bercakap cakap tentang bidang yang bapak sukai ? dimana kita duduk ? berapa lama ? bagaimana kalau 10 menit ?2. Kerja bidang apakah yang bapak sukai ? kemarin bapak sempat mengatakan memiliki toserba, apakah bapak suka dengan bisnis ? mengapa bapak menyukainya ? bagaimana dengan politik ? apakah bapak juga menyukainya ? karena beberapa hari yang lalu bapak juga mengatakan kepada saya ingin membuat partai politik biru, benar pak ? mana yang lebih bapak sukai bisnis atau politik ? mengapa bapak lebih menyukai itu ? karena sekaarang bapak sedang berada disini, apakah menurut bapak, bapak bisa menjalankan bidang yang bapak nikmati tersebut ? bagaimana caranya ? apakah bisa kita masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari hari ?3. Terminasi Evaluasi subjectif bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap cakap ? Evaluasi Objectif jadi bidang apa yang bapak sukai ? Rencana tindak lanjut setelah kita tahu bidang yang bapak sukai, bagaimana kalau besok kita ngobrol tentang potensi atau kemampuan lain yang bapak miliki ? Kontrak yang akan datang Topik : bagaimana kalau besok kita ngobrol tentang potensi atau kemampuan yang bapak miliki. Selanjutnya kita pilih mana yang bisa kita lakukan disini, bapak setuju ? Waktu : kira kira kita besok bertemu jam berapa ? bagaimana kalau jam 10 saja ? sampai ketemu besok ya. Tempat : bagaimana kalau ditempat biasa kita ngobrol ?ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY F DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM KEBESARAN

PENGKAJIANI. IDENTITAS KLIEN Nama : Ny F Umur : 43 tahun Alamat : jombang Pekerjaan : IRT Jenis kelamin : perempuan No. RM : 066839 Tanggal dirawat : 26-01-2013 Tanggal pengakjian: 4-2-2013

II. Alasan Masuk Ruamah Sakit Berdasarkan pengkajian (menurut klien)Klien mengatakan waktu ceramah dimesjid dibawah ke RSJ karena dikira gila Menurut statusMarah marah dan ngomel-ngomelIII. Riwayat penyakit sekarang dan faktor prisipitasiPasien kambuh 5 hari yang lalu dan parah 3 hari ini,marah-marah,ngomel-ngomel,keluyuran,membuang baju suaminya,melempari rumah tetangga.DX: Resiko menciderai diri,orang lain,dan lingkunganIV. Faktor predisposisi1. Riwayat Penyakit Lalu Pasien sudah menunjukan gejala sakit jiwa sejak tahun 2004,kemudian dibawah ke ketorsono,rawat jalan dan menunjukan perubahan,tetapi tidak rutin minum obat Tahun 2005 dibawah ke RSJ karena 2 bulan terakhir kambuh,gejala ditunjukan teriak sendiri,melihat tuyul,marah-marah karena bertengkar dengan mertuanya, Tahun 2006 Mrs yang ke-2 karena 4 bulan tidak kontrol,10 hari sebelumnya kambuh dengan gejala dan suami,dan suka membuang barang (kalung). Pada tahun 2013 (tahaun ini) 5 hari sebelumnya pasien kambuh dan parah 3 hari terakhir,gejalanya marah-marah,ngomel,keluyuran, dan membuang baju suaminya.2. Pengobatan sebelumyaPengobatan sebelumnya kurang berhasil karena pasien sendiri yang membawa obat dan tidak minum,kontrol tidak rutin.Dx: regimen terapeutik inefektif3. Riwayat traumaKlien pernah mengalami trauma fisik yaitu memukul anaknya dan suaminya,klien sebagai pelakunya.Dx : resiko Perilaku kekerasan4. Pengelaman masa lalu yang tidak menyenangkan: Klien mengatakan pernah dijambret tasnya oleh 2 orang jambret sepulang dari mesjid. Kematian ayahnya Bertengkar dengan ibunyaKlien mengatakan setiap mengalami kejadian yang tidak mengenakkan perasaannya sedih,dan akhirnya marah-marah pada anak dan suaminya.Dx : Respon pasca trauma Koping individu inefektif.5. Riwayat penyakit keluargaTidak ada keluarga yang memiliki riwayat gangguan jiwaV. Status Mental.1. Penampilan : pasien tampak rapi,bersih,memakai pakian sesuain jadwal.2. Kesadaran :Kesadaran klien berubah secara:Limitas i: pasien tidak bisa membedakan kaenyataan dibuktikan dengan pasien menyatakan dirinya ahli dahwa dan tidak mengalami gangguan jiwa.Relasi :Pasien mengatakan tidak pernah berkumpul dengan teman yang lain karena waktunya banyak untuk mendekatkan diri dengan Allah dengan cara ber muzadah.Dx : perubahan proses pikir3. Disorientasi Waktu : klien mengatakan lupa tanggal berapa hari ini,tapi klen bisah menyebutkan hari dan jam. Tempat : klien mengatakan sekarang berada di RSJ, tempat orang gila katanya. Orang : klien mengatakan tidak kenal dengan teman sekamarnya,tetapi klien bisah membedakan perawat dan pasien lain,bisah membedakan laki-laki dan perempuan. Dx : -4. Pembicaraan Pasien bicara cepat,nada bicara cepat,pasien sering mengulang pembicaraan,mengatakan tentang kehebatan dirinya,pembicraan awal terarah sesuai pertanyaan,lama kelamaan nglantur klien lebih sering menunduk ketika bicara. Dx : kerusakan kominikasi verbal5. Aktivitas Motorik/PsikomotorKlien tampak lebih sering tidur dan jarang beraktivitas dengan teman atau orang lain,karena tidak punya waktu untuk berkenalan, klien mengatakan lebih baik mendekatkan diri pada Allah, pasien lebih sering menyendiri dan beraktivitas dengan motivasi klien tidak pernah membantu aktifitas di RSJ. Dx : Devisit aktivitas6. Afek dan EmosiEmosi klien sering berubah-ubah kadang wajar kadang menyendiri (diam)Masalah : labil

7. Persepsi sensori Tidak ada halusinasi Tidak ada ilusi Tidak ada depersonalisai Tidak ada realisasi Tidak ada gangguan somatusensorik Dx : -8. Proses pikira. Arus pikirPembicaraan klien berulang-ulang (perseverasi), klien mengatakan secara berulang-ulang bahwa dirinya adlah pemecah rekor dan juara,sering diminta orang berdakwa di masjid dan pengajian Dx : perubahan proses pikirb. Isi pikirKlien mengatakan ingin cepat keluar dan mengajar dipondokon ingin mengajari anak-anakberdakwah,klien mengatakan dirinya adalah pemecah rekor,tidak ada orang yang menandingi kehebatanya,suaminya adalah seorang dokter dan kepala puskesmas. Dx : perubahan proses pikir : waham kebesaranc. Bentuk pikirBentuk pikir klien non realistis,pembicaraan klien tidak sesuai dengan kenyataan. Dx : perubahan proses pikir9. Interaksi selama wawancaraKlien kooperatif,mau bercakap-cakap,mau tersenyium,pembicaraan klien selalu mempertahankan pendapatnya,kalau dirinya orang hebat,saat berbicara klien sering menunduk.Dx : kerusakan interaksi sosial10. Memori Jangak panjang : klien mampu mengingat anaknya Jangka menengah : klien mampu mengingat 1 bulan yang lalu masih dirumah dan menyapu,memasak untuk anak dan suaminya. Jangka pendek : klien mampu mengingat hari ini bangun pagi,sholat,mandi dan makan. Dx : -11. Tingkat konsentasi dan berhitungSaat ditanya jika ibu belanja habis 5000,untuk beli tempe dan uang ibu 10.000 maka kembalinya berap? klien menjawab Rp.5000 Dx : -12. Kemampuan penilaianSaat ditanya tidur dulu sebelum minum obat atau minum obat dulu sebelum tidur, klien menjawab minum obat dulu sebelum tidur,karena mematuhi peraturan perawat..Dx : -13. Daya tilik diriMengingkari penyakit yang diderita : klien mengatakan dia tidak sakit jiwa tetapi orang-orang mengaggap gila padahal dia pemecah rekor.Dx : perubahan proses pikir

VI. PEMERIKSAAN FISIKTanggal 5-2-20131. Keadaan umum : cukup 2. Tanda vital : TD : 120/70mmHg N : 90x/menit S : 36,5c RR : 20x/menit3. Antropometri : TB : 150 cm, BB : 54 kg4. Tidak ada keluhan fisik : klien mengatakan tidak merasakan sakit apapun5. Pemeriksaan fisik:a. Kepala : Inspeksi : bersih,rambut pendek,warna hitam,sedikit kerukan,tidak rontok Palpasi : tidak ada nyeri tekanb. Mata : Inspeksi : konjungtiva merah muda,sklera putih,penglihatan normal,tidak kabur,tidak ada peradangan. Palpasi : tidak ada nyeri tekanc. HidungInspeksi : bentuk simetris, penciuman normal, tidak ada peradangan, tidak ada polip (bersih)Palpasi : tidak terasa krepitasi, tidak ada nyeri tekand. Mulut :Inspeksi : bersih, tidak ada karies gigi, mukosa bibir lembab, tidak ada luka, tidak ada pembesaran tonsil.e. Telinga Inspeksi : simetris, bersih, pendengaran tidak terganggu Palpasi : tidak ada nyeri tekanf. LeherInspeksi : tidak ada luka, JVD tidak ada, tidak kaku kudukPalpasi : tidak ada nyeri tekang. DadaInspeksi : normal chest, tidak ada retraksi intercostaauskultasi :- -RH (-)--WZ (-)- ---- ---h. AbdomenInspeksi : bentuk buncit, tidak terdapat lesi Auskultsasi : bising usus 10 x / menitPalpasi : tidak terdapat nyeri tekanPerkusi : timpanii. Genetalia: Bersih Tidak ada hemoroid Tidak ada gangguan pola eliminasij. Ekstrimitas kekuatan otot 5 55 5 Rentang gerak maksimal Tidak ada lukak. Integumen kulit bersih lembab tidak ada lesiDx:-

VII. VII PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL1. Genogram

Keterangan: Laki-laki

: Perempuan

: Garis pernikahan : Garis keturunan

: Tinggal bersama

: Pasien/Klien

Penjelasan Pasien tinggal bersama ibu, suami, dan ketiga anaknya Hubungan klien dan ibunya kurang baik sering bertengkar masalah tanah dan jemuran Orang yang terdekat dengan klien adalah anak pertamanya.Dx: Koping keluarga inefektif

2. Konsep Diria. Citra tubuhKlien mengatakan sangat menyukai semua bagian dari tubuhnya karena ini adalah pemberian Allah kepadanya.b. Identitas DiriKlien mengatakan sebelum dirawat dia adalah seorang ibu rumah tangga yang baik, selain itu dia juga seorang pemecah rekor dimasjid dan dia bangga sudah juara sejak dini, klien mengatakan suaminya dokter.c. Peran Dirumah klien mengatakan dia adalah seorang ibu rumah tangga yang baik, ia juga sebagai pendakwa. Saat di RSJ klien dipaksa jadi pasien gila.d. Ideal diriKlien mengatakan bahwa harapannya masyrakat bisa membaca alquran, dan dia bisa mengajar dipondokan sebagai guru dakwah.e. Harga diriKlien mengatakan dirinya sangat dihormati oleh masyarakat karena dia adalah seorang pemecah rekor di masjid, tetapi sekarang ia harus tinggal di RSJ, kumpul dengan orang sakit jiwa, klien mengatakan malu.Dx : Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

3. Hubungan Sosial a. Orang yang berarti atau terdekatklien mengatakan orang yang terdekat dengannya adalah anak-anaknya jika ada masalah ceritanya langsung keanaknya. b. Peran serta kegiatan kelompok klien mengatakan sebelum disini dia mengikuti kelompok pengajian di daerahnya, dia berperan sebagai penceramah, di RSJ klien sering menyendiri. c. Hambatan dan hubungan dengan orang lainklien mengatakan saat ini waktunya kurang, malah tidak ada waktu untuk berkomunikasi dengan teman karena waktunya lebih banyak untuk bertakwa dan mendekatkan diri pada Tuhan.Dx : Isolasi sosial4. Spritual a. Nilai dan keyakinanklien mengatakan beragama islam dan harus mendekatkan diri pada Tuhan karena Allah yang memberikan segalanya, dan klien mengatakan takut pada Tuhan.b. Kegiatan ibadahklien mengatakan saat dirumah waktunya beribadah pada Allah lebih banyak dan rajin beribadah, tetapi saat disini jarang karena malu nanti mengganggu yang lain dan dianggap gila, saat ini klien sering menyendiri, diam dengan alasan mendekatkan diri pada Tuhan dengan Muzadah .Dx : Distress spiritual

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG1. MakanKlien makan sendiri dengan bimbingan perawat, makan 3x1 hari, 1 porsi tidak dihabiskan.2. BAK /BAKKlien dapat BAB/BAK secara mandiri3. Mandi Klien mandi harus dimotivasi perawat terlebih dahulu4. Berpakaian atau berhiasKlien dapat berpakaian atau berhias sendiri, menggunakan pakaian yang sesuai seragam pada hari itu dan ganti baju 1 x sehari5. Istirahat dan tidur Tidur siang 13.00 15.30 Tidur malam 18.00 05.00 Aktivitas sebelum tidur : duduk duduk, nonton tv. Klien tidak mengalami gangguan tidur 6. Penggunaan obat Klien minum obat dengan bantuan minimal perawat memberikan bimmbingan dan motivasi pada klien untuk minum obat. Klien juga mengeluh pusing setiap habis minum obat.7. Pemeliharaan kesehatan Perawatan lanjutan : Sistem pendukung8. Aktivitas dalam rumah Klien mengatakan dapat menyiapakn makanan dirumah Klien klien mengatakan dapat menjaga kerapian dan kebersihan rumah Klien mengatakan dapat mencuci pakaian sendiri Klien mengatakan yang mengatur keuangan dirumah adalah dirinya9. Aktivitas diluar rumah Klien dapat belanja ke pasar sendiri Klien dapat menggunakan transportasiIX. MEKANISME KOPINGKlien mengatakan kalau punya masalah mendekatkan diri pada Allah,tetapi ketika kehilangan sesuatu seperti dijambret klien marah-marah dan memukul,Dx : koping individu inefektif.X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGANKlien mengatakan tidak ada waktu bergaul dengan yang lain, karena pasien lebih senang sendiri dan mendekatkan diri dengan Tuhan dengan cara muzadah.Dx: kerusakan interaksi sosialXI. PENGETAHUAN KURANG TENTANGklien mengatakanorang gila itu ya orang yang mengalami penyakit gangguan jiwa, saya tidak sakit jiwa tapi dibawa kesini.Dx: -XII. ASPEK MEDIS1. Diagnosa medis: F.25.0 (skizoafektif)2. Terapi medik: Haloperidol 5 mg 1-0-1 Clopramazine 100 mg 0-1-1 Defakene 2 x 1 sdm B.komplek 1-0-1

ANALISA DATANama: Ny FUsia: 43 tahunNo RM: 066839NOTANGGALDATA FOKUSMASALAH

105-02-2013DS: Klien mangatakan bahwa dirinya adalah pemecah rekor, sering juara sejak di MI, suaminya adalah seorang dokter kepala puskesmas. Klien mengatakan tidak ada yang bisa menandinginya berdakwah karenadia orang yang paling hebat.DO: Klien terus membicarakan kehebatannya Pembicaraan klien cenderung berulang-ulang Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan.Peubahan proses pikir: waham kebesaran.

205-02-2013DS: Klien mengatakan waktunya tidak ada untuk berkomunikasih dengan teman karena lebih banyak diam untuk mendekatkan diri dengan AllahDO: Klien lebih sering menyediri Aktivitas klien menurun Klien kurang komunikasih verbal dengan yang lainIsolasi social

305-02-2013DS: Klien mengatakan dirinya adalah seorang pemecah rekor yang hebat, tetapi sekarang harus tinggal bersama dengan orang gila disini klien merasa malu.DO: Klien lebih sering menyediri Klien tidak mau bergaul dengan orang lain Saat bicara klien sering menunduk Aktivitas klien menurun

Harga diri rendah

405-02-2013DS: Klien mengatakan tidak ada waktu membantu aktifitas sehari-hari di RSJ. Klien mengatakan tidak ada waktu untuk bergaul dengan teman yang lain karena waktunya lebih banyak untuk AllahDO: Klien jarang membantu kegiatan di RSJ meskipun dimotivasi oleh perawat. Klien lebih sering tidur dan menyediriDefisit aktivitas

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Resti mencederai diri, orang lain, dan lingkungan2. Isolasi social3. Harga diri rendah4. Perubahan proses pikir: waham kebesaran5. Kerusakan komunikasi verbal6. Defisit aktivitas7. Koping individu inefektif8. Koping keluarga inefektif9. Respon pasca traumaXV. PRIORITAS MASALAH1. Perubahan proses pikir: waham kebesaran.POHON MASALAH

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANNama: Ny FNo.RM: 066839Umur: 43 tahunDIAGNOSATUJUANKRITERIAINTERVENSIRASIONAL

Perubahan Proses Fikir : Waham KebesaranTUM:Pasien secara bertahap mampu berhubungan dengan realitas

TUK 1 :Pasien dapat membina hubungan saling percaya.Setelah 1 kali interaksi klien menunjujukankan tanda-tanda percaya kepada perawat Mau menerima kehadiran perawat disampingnnya Mengatakan mau menerima bantuan perawat. Tidak menunjukan tanda-tanda curiga Mengizinkan duduk di samping. 1. Bina hubungan saling percaya.2. Ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas( topik, waktu, tempat ).3. Jangan membantah dan mendukung waham klien ( tidak membicarakan isi waham klien).4. Observasi apakah waham klien menganggu aktivitas sehari- hari dan perawatan diri.

Dengan membina hubungan saling percaya pasien akan merasa aman dan bersedia berinteraksi dengan perawat

TUK 2 :Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang di miliki.Setelah 1 kali interaksi klien menunjukan: Klien menceritakan ide-ide dan perasaan yang muncul secara berulang dalam pikirannya.1. Beri pujian pada penampilan dan kemamuan pasien yang realistis.2. Diskusika dengan pasien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis.3. Tanyakan apa yang bisa dilakukan ( kaitkan dengan aktivitas sehari-hari ) dan anjurkan untuk melakukanya.4. Jika pasien selalu berbicara tentang waham nya dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada (perawat perlu memperhatikan kebutuhan pasien)

Untuk meningkatkan Harga diri pasien terhadap dirinya sendiri dan realita.

TUK 3 :Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi.Setelah 2 kali interaksi klien: Dapat menyebutkan kejadian-kejadian sesuai dengan urutan waktu serta kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi seperti Dapat menyebutkan hubungan antara kejadian traumatis atau kebutuhan tidak terpenuhi dengan wahamnya.

1. Observasi kebutuhan pasien sehari-hari.2. Dikusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi selama di rumah maupun di rumah sakit.3. Hubungan kebutuhan yang tidk terpenuhi dengan timbulnya waham.4. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan pasien, memerlukan waktu dan tenaga.5. Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu dengan wahamnya.

Untuk memenuhi kebutuhan pasien yang belum terpenuhi.

TUK 4 :Pasien berhubungan dengan realitasSetelah dilakukan 2 kali interaksi klien dapat menyebutkan perbedaan pengalaman nyata dengan pengalaman wahamnya.1. Berbicara dengan pasien dalam konteks realitas (realitas diri, orang lain waktu dan tempat).2. Sertakan pasien dalam TAK orientasi realita.3. Beri pujian pada setiap kegiatan positif yang dilakukan pasien.

Dengan berorientasi dengan realita klien dapat menyatakan pernyataan sesuai dengan kenyataan

TUK 5 :Pasien mendapat dukungan keluargaSetelah 1 kali interaksi keluarga dapat menjelaskan: tentang pengertian waham tanda dan gejala waham cara merawat klien waham1. Diskusi dengan keluarga tentang gejala waham, cara merawat lingkuangan keluarga, follow up dan obat.2. Anjurkan pasien melaksanakan dengan bantuan perawat.

Dukungan dari keluargadapat membantu pasien merasa aman dan tidak merasa di tolak

TUK 6 :Pasien dapat menggunakan obat dengan benarSetelah 1 kali interaksi klien menyebutkan: Manfaat minum obat Kerugian tidak minum obat Nama, warna, dosis, efek samping, efek terapi. Klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar. Menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa berkonsultasi pada dokter.1. Dikusikan dengan pasien dan keluarga tentang obat, dosis, frekuensi, efeksamping obat, dan akibat dari penghentian obat.2. Dikusikan perubahan perasaan pasien setelah minum obat.3. Berikan obat dengan prinsip 5 benar dan observasi setelah minum obat.

Untuk mengotrol kegiatan pasien minum obat Dan mencegah pasien putus obat.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANMasalah: Perbahan Proses Pikir Waham kebesaranPertemuan : Ke 1 (pertama)A. Proses Keperawatan1. KondisiKlien mengatakan dirinya adalah seorang pemecah rekor dan berulang- ulang mengatakanya. Klien lebih sering sendiri dan tidak mau bergaul dengan pasien lain. Pasien senang tidur dan menyendiri.

2. Diagnosa KeperawatanPerubahan Proses Pikir : Waham kebesaran

3. Tujuan Khusus : SP 1a) Kliean dapat membina hubungan saling percaya.b) Klien mampu berorientasi dengan realita.c) Klien mmampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.4. Tindakan keperawatana) Membina hubungan saling percaya.b) Membantu orientasi realita.c) Mengidentifikasi kebutuhan sehari-hari klien yang belum terpenuhi.

B. Strategi komunikasi dan pelaksanaan1. Orientasi Salam terapeutikSelamat Pagi? Masih ingat saya Gloria betsy, atau ibu panggil saya betsy, hari ini saya bertugas mulai hari ini mulai jam 7 pagi sampai jam 1 siang bu. Ibu faqihatur biasanya di panggil siapa?

Evaluasi/ValidasiBagaimana parasaan ibu hari ini? Semalam tidurnya nyenyak? Tadi ibu sudah makan dan minum obat kan?

KontrakBaiklah sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan ngobrol-ngobrol ya bu? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang kegiatan dan kebutuhan sehari-hari ibu? Kita ngobrolnya selama 10 menit ya bu?2. Kerja kemarin ibu bilang ibu seorag ibu rumah tangga, kalau di rumah biasanya ibu melakukan apa saja bu? Kebutuhan- kebutuhan yang biasanya ibu penuhi di rumah yang belun bisa di lakukan disini apa? Kenapa tidak di lakukan bu, di sini ibu bisa melakukan dan memenuhi kebutuhan ibu tertebut! Nanti saya akan membantu ibu memenuhinya! Hari ini ibu terlihat lebih ceria dari pada kemarin. Warna baju yang ibu pakai hari ini apa ya? Wah cocok sekali dengan warna kulit ibu. Tapi baju yang ibu kenakan kenapa sama dengan orang- orang yang di sana bu? Memang ibu berada dimana sekarang?

3. Terminasia) Evaluasi Subyektif Bagaimana Bu. Perasaan ibu setelah bercakap-cakap denga saya?

b) Evaluasi Obyektif Jadi ibu di RSJ ini sebagai apa tadi bu? Jadi ibu bisa memenuhi kebutuhan ibu di sini juga

c) Rencana Tindak Lanjutkalau begitu stelah makan siang nanti ibu bantu nyapu ya bu?

d) Kontrak Yang Akan Datang TopikBu, bagaimana kalau kita besok ngobol-ngobrol lagi tentang potensi atau bakat yang ibu miliki?

WaktuKita ngobrol- ngobrolnya jam berapa bu? Jam 11 siang bagaimana?

TempatBagaimana kalau di tempat biasa kita ngobrolnya bu?

STRATEGI PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATANMasalah: Perubahan Proses Pikir : Waham KebesaranPertemuan : Ke II (kedua)A. Proses Keperawatan1. Kondisi:klien mengatakan dirinya adalah pemecah rekor tapi sekarang berada di rsj sebagai pasien gila katanya. klien mengatakan senang mengaji dan menyapu saat dirumah. klien mengatakan mulai besok akan ikut menyapu dengan yang lainnya. ekspresi wajah bersahabat, kontak mata ada, klien mau berbincang-bincang, klien kooperatif, klien mau membuat jadwal kegiatan

2. Diagnosa KeperawatanPerubahan proses pikir : Waham kebesaran

3. Tujuan Khusus (SP II)a) Klien mampu memnuhi kebutuhan sehari-hari.b) Klien mengerti kemampuan yang di miliki.c) Klien mampu melakukan kemampuan yang dimiliki.

4. Tindakan Keperawatana) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian.b) Mendiskusikan tentang kemampuan yang dimiliki.c) Melatih kemampuan yang dimiliki.

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan1. Orientasi Salam TerapeutikSelamat siang bu, ketemu saya lagi ya bu? Masih ingat saya?, gimana ibu hari ini ada yang di keluh kan? Semalam tidurnya nyenyak bu? Makanya enak? Di habiskan tidak?

Evaluasi/ValidasiPerasan ibu hari ini bagaimana?

Kontrak Baiklah bu sesuai dengan jadwal kita kemarin, hari ini kita akan`ngobrol ngobrol lagi ya bu..? bagaimana kalau kita membicarakan tentang hal yang ibu sukai selain mengaji? Berapa lama ibu? 10 menit ya?

2. Kerja Ibu kemarin kita kan sudah membuat jadwal harian, kemarin ibu suka menyapu rumah katanya? Sudah kita masukan jadwal harian bu? Coba saya lihat? Wah ibu pandai sekali ya? Sekarang selain mengaji ibu suka apa yang ibu lakukan di rumah? Jadi selaiin meyapu rumah ibu, ibupandai dalam hal apa lagi? Kalau begitu bagaimana kalau kita sekarang berlatih dan ibu tunjukan kepada saya? Perasaan ibu bagaimana setelah melakukanya? Kalau begitu bakat ibu yang satu ini bisa kita masukan ke jadwal kegiatan harian ibu juga ya bu?

3. Terminasia) Evaluasi SubyektifBagaimana perasaan iu setelah bercakap-cakap?

b) Evaluasi Obyektif Jadi bidang apa yang harus ibu sukai?

c) Rencana Tindak Lanjutkalau begitu nanti sre setelah mandi ibu bisa mulai mengaji ya bu?

d) Kotrak Yang Akan Datang TopikBagaimana kalau besok kita ngobrol tentang potensi ibu dan cara minum obat yang benar

WaktuKira- Kira kita bertemu jam berapa besok ibu? Jam 11 siang ya?

Tempatkita ngobrol di tempat biasanya saja ya bu?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANMasalah: Perubahan proses pikir : waham kebesaranPertemuan:III (ketiga)A. Proses Keperawatan1. KondisiKlien mengatakan saya masih ingat mbak betsy ya, tadi pagi saya sudah menyapu mbak, saya senang sekali. Klien mengatakan saya senang dan pandai mengaji karena setelah melakukannya membuat hati saya dingin. Klien mengatakan mau mengaji setiap hari kalau boleh dan tidak mengganggu pasien lain dan mau memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. Kontak mata ada, pandangan focus, pasien mau tersenyum dan berjabat tangan, ekspresi wajah bersahabat, pembicaraan terarah, pasien tidak bingung, pasien dapat melalukan kegiatan sehari-hari2. Diagnosa KeperawatanPerubahan proses pikir: Waham kebesaran3. Tujuan Khusus (SP III)1) Klien dapat melakukan jadwal kegiatan harian dengan baik2) Klien mengetahui tenntang penggunaan obat secara teratur3) Klien mau memasukkan minum obat teratur kedalam jadwal kegiatan harian4. Tindakan Keperawatan1)Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien2)Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur3)Menganjurkan memasukkan dalam jadwal kegiatan harianB. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan1.Orientasi Salam terapeutikSelamat siang bu, bu ketemu saya lagi? Masih ingat saya? Iya, saya Gloria Betsy Alfatina, Ibu bisa panggil saya Betsy ya? Saya bertugas hari ini jam 07.00 sampai jam 13.00, tapi nanti sore saya kembali lagi Evaluasi/ValidasiHari ini bagaimana perasaannya bu, semalam tidurnya enak, makannya gimana hari ini mau makan tidak? Mau kan ya? Obatnya juga sudah diminum? Kontrakbaiklah sesuai janji kemarin, hari ini kita akan ngobrol-ngobrol lagi ya bu? Bagaimana kalau saya beri tahu ibu tentang manfaat minum obat, ibu mau? Selama 10 menit ya bu?2.KerjaTadi obatnya sudah diminum apa belum, bu? Kalau sudah ibu tau tidak manfaat dari minum obat tadi?perasaan ibu bagaimana setelah minum obat? Wah, kalau begitu obatnya harus diminum setiap hari ya bu! Karena obat-obatan itu untuk membantu pemulihan ibu, biar ibunya cepat sembuh, kalau tidak diminum bakalan lama disininya, katanya ingin cepat pulangkan? Jadi obatnya tadi ada 2 jenis ya bu 1 sirup. Sirupnya diminum pagi dan sore, siangnya tidak. Pilnya diminum pagi, siang, dan sore. Kalau setelah minum obat ibu gliyeng-glieyeng dipakai istirahat saja ya? Minum obat ini biar ibunyan cepat sembuh lo bu,kalau ibu berhenti minum obatnya nanti ibu gak sembuh-sembuh jadi tambah lama disininya. Kalau begitu biar tidak lupa minum obatnya kita masukkan dijadwal kegiatan harian bagaimana? Ibu saya juga mau lihat ibu sudah melakukan sesuai jadwal hari ini?3.Terminasi Evaluasi subjektifBagaimana perasaan bu sekarang setelah kita berbincang-bincang? Evaluasi objektifJadi manfaat minum obat tadi apa? Rencana tindak lanjutkarena ibu sudah tau manfaat dari minum obat teratur mulai nanti siang jangan lupa obatnya diminum ya bu? Kontrak yang akan datang1.Topikbagaimana kalau besok kita ngobrol lagi, dan saya akan lihat kegiatan apa saja yang sudah ibu lakukan?2.WaktuBesok kita ketemu lagi jam 11.00 ya bu, bagaimana?3.TempatBagaimana kalau ditempat biasa kita ngobrol?

IMPLEMENTASINAMA: NY FUSIA: 43 TAHUNNO.RM: 066839TanggalDiagnosaTindakanEvaluasi

6-2-2013Perubahan proses pikir: waham kebesaranSP I : pasien1. Melakukan BHSPselamat pagi,bu saya perawat Betsy masih ingat dengan saya?Bagaimana perasaan ibu hari ini?sesuai janji kemarin kita akan ngobrol-ngobrol ya bu?kita ngobrolnya selama 10 menit disini bagaimana?

2. Membantu orientasi realitaMenurut ibu, sekarang ibu dan saya sedang berada dimana, bu?baju yang ibu kenakan bagus sekali, tapi kok sama dengan yang lain kenapa ya bu?

3. Mengidentifikasi kebutuhan sehari-hari klienIbu biasanya kalau di umah sukanya apa bu?kalau disini bisa dilakukan juga?Nanti saya akan membantu ibu, bagaimana kalau kita buat jadwal kegiatan harian supaya ibu bisa melakukannyasetiap hari, nanti setiap hari saya akan liaht dan mengeceknya, bagaimana bu, ibu mau?

S: Klien mengatakan dirinya adalah pemecah rekor tapi sekarang berada di RSJ sebagai pasien gila katanya. Klien mengatakan sudah biasa menyapu saat dirumah Klien mengatakan mulai besok akan ikut menyapu dengan yang lainnya.O Ekspresi wajah bersahabat Kontak mata ada Klien mau berbincang-bincang Klien kooperatif Klien mau membuat jadwal kegiatanA Klien dapat melakukan BHSP Klien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari Klien mampu berorientasi pada realitaP:(pasien) Menerapkan atau memasukkan ke dalam jadwal kegiatan dan menjalankan jadwal kegiatan yang sudah dibuat(perawat):

Melanjutkan SP II Mengevaluasi jadwal harian Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki Melatih kemampuan yang dimiliki

IMPLEMENTASINAMA: NY FUSIA: 43 TAHUNNO.RM: 066839TANGGALDIAGNOSATINDAKANEVALUASI

08-02-2013Perubahan proses pikir: waham kebesaranSP II:1. Mengevaluasi jadwal kegiatan klenbu, kemarin kan kita sudah membuat jadwal kegiatan bagaimana kalau saya lihat dan saya cek hari ini?

2. Berdiskusi kemampuan yang di miliki klienkemarin ibu bilang, ibu senang menyapu dirumah tadi pagi juga sudah dilakukan bukan? Selain itu saat dirumah ibu pandai dalam hal apa lagi?

3. Melatih kemampuan yang dimiliki klienwah katanya ibu pandai mengaji ternyata,bagaimana kalau sekarang kita berlatih dan ibu tunjukan kepada saya bakat ibu ini?ternyata ibu benar-benar pandai mengaji ya?pasti akan lebih baik lagi kalau setiap hari ibu melakukannya, bagaimana kalau kita masukkan kedalam jadwal harian juga bu?S: Klien mengatakan saya masih ingat mbak betsy ya, tadi pagi saya sudah menyapu mbak, saya senang sekali. Klien mengatakan saya senang dan pandai mengaji karena setelah melakukannya membuat hati saya dingin. Klien mengatakan mau mengaji setiap hari kalau boleh dan tidak mengganggu pasien lain dan mau memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian. O: Kontak mata ada Pandangan fokus Pasien mau tersenyum dan berjabat tangan Ekspresi wajah bersahabat Pembicaraan terarah Pasien tidak bingung Pasien dapat melalukan kegiatan sehari-hariA: Klien mampu melakukan jadwal kegiatan dan mampu memenuhi kebutuhannya. Klien mampu berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki Klien dapat melatih kemampuan yang di miliki.P: (perawat) Melanjutkan ke SP 31. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur3. Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan.(pasien) Klien berlatih aktivitas sesuai dengan jadwal kegiatan harian yang sudah dibuat.

IMPLEMENTASINAMA: NY FUSIA: 43 TAHUNNO.RM: 066839TANGGALDIAGNOSATINDAKANEVALUASI

09-02-2013Perubahan proses pikir: waham kebesaranSP III:1. Mengevaluasi jadwal kegiatan pasienibu bagaimana jadwal kegiatannya kemarin sudah dilakukan semua,boleh saya lihat?wah bagus sekali ternyata ibu sangat rajinya?

2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teraturibu tadi sudah minumnya kan? Jadi obatnya ada 2 jenis ya bu yang satu sirup dan satunya pil,tapil pilnya ada 3 macam lo bukalau sirupnya dimimun pagi dan sore saja,sedang pilnya pagi siang dan soreminumnya harus teratur lo ya bu, kalau setelah minum obat ibunya pusing atau nggliyeng dipakai isitarahat atau tidur saja ya bu karena itu efek obatnyaminumobat ini biar ibu cepat sembuh, kalau ibu gak mau minum obat atau berhenti minum obat nanti ibu gak cepat sembuhnya jadi lama disininya.

3. Mengajurkan memasukan kedalam jadwal kegiatan secara teraturjangan lupa diminum yang teratur lo ya bu,biar ibu cepat sembuh dan cepat pulangbagaimana kalau kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian ibu,biar tidak lupa dan minumnya teraturS: Klien mengatakan saya sudah melalukakan yang di tulis dijadwal mbak. Klien mengatakan iya mbak tadi saya sudah minum obat biar cepat sembuh katanya,obatnya pil saja tadi mbak yang sirup untuk nanti sore. Klien mengatakan kalau gak minum obat nanti gak cepat sembuh,jadi gak bisa pulang. Klien mengatakan iya mbak dijadwalakan aja biar saya tidak lupa.O: Klien kooperatif Klien mau berbincang dan bercakap-cakap. Ekspresi wajah bersahabat Klien dapat menjawab pentingnya minum obat teratur Klien dapat membedakan jenis obat dan kapan meminumnya.

A: Klien mampu melakukan kegiatan hariannya dengan baik Klien mengetahui tentang penggunaan obat secara teratur Klien mampu memasukkan minum obat teratur kedalam jadwal kegiatan hariannya.

P:(perawat) Menyiapkan dan melakukan SP keluarga jika ada kunjungan keluarga klien Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

(pasien) Klien berlatih aktivitas sesuai jadwal kegiatan hariannya. Pasien minum obat secara teratur.

JADWAL KEGIATAN HARIAN PASIENWaktu kegiatan45678910111213141516

04.30Bangun tidurMerapikan tempat tidur---BMMBB

04.40Mandi---MBMMM

05.00 sholat---MMMMM

05.30Menyapu---BMBBB

06.30Minum obatMakan ---BBBBB

07.30Senam ---BBTDBB

09.00Nonton TV---MMTDMM

11.30 Minum obatmakan---BMMBB

12.00Menyapusholat---MMBBM

13.00Tidur siang---MMMMM

15.00Sholat mengaji---MMMMM

16.00mandi--MMMMMB

16.30MakanMinum obat--BM M M B B

18.00Nonton TVSholat ----MM MM MM TDM TDM MM

19.00 Sholat --M M M M M M

20.00Tidur --M M M M M M

Keterangan :M : Mandiri TD : Tidak dilakukanB : Bimbingan/bantuan