jumat, 26 november 2010 | media indonesia menabung … · tak lama kemudian, ia ber-gabung dengan...

1
Megapolitan | 5 JUMAT, 26 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA AKHIR PEKAN T IGA pria dibekuk aparat kepolisian ka- rena mencoba me- nabung uang palsu. Ketiganya ditangkap di Bank BRI Cabang Dewi Sartika, Kota Bogor, setelah menyetorkan uang palsu dengan nilai ratus- an juta rupiah. Peristiwa tersebut bermula saat Santosa, 45, mendatangi Bank BRI Cabang Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, sekitar pukul 09.30 WIB. Ia membawa uang tunai senilai Rp172,3 juta menggunakan tas hitam untuk ditabung di bank tersebut. Saat itu Santosa dilayani oleh petugas teller bernama Gina Gistandar, 27. Sejak awal Gina mengaku curiga dengan uang tunai pecahan Rp100 ribu yang dibawa Santosa. Perempuan itu sudah merasa ganjil saat me- megang uang yang disetorkan Santosa. “Ratusan lembar uang itu memiliki bau yang berbeda dan warna yang terlihat lun- tur,” papar Gina. Gina kemudian memastikan keaslian uang tersebut dengan memeriksanya menggunakan pemindai ultraviolet. Dari situ ia memastikan seluruh lembaran uang yang dibawa Santosa adalah uang palsu. Agar Santosa tidak curiga, Gina tetap bersikap wajar mes- ki mengetahui ribuan lembar uang tunai di hadapannya adalah uang palsu. Diam-diam perempuan tersebut melapor- kan hasil temuannya itu kepa- da Manajer Operasional BRI Letna Safrudin selaku pimpin- annya. Letna lalu meminta San- tosa masuk ke ruangannya dan memanggil anggota polisi yang tengah bertugas di tem- patnya, Santosa pun diperiksa dan diinterogasi. Saat itu pria yang tercatat tinggal di Jalan R Syamsudin SH, Desa Gunung Parang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, mengaku di- rinya tidak tahu bahwa uang yang dibawanya uang palsu. Menurutnya ia menabungkan uang tersebut atas perintah Madrol yang menunggunya di parkiran bank bersama sopirnya. Petugas kemudian mering- kus Madrol dan sopirnya, Tantomy, yang masih berada di parkiran. Ketiganya lang- sung ditangkap dan dibawa ke Polres Bogor Kota beserta barang bukti uang palsu untuk diproses lebih lanjut. Di hadap- an petugas penyidik, Madrol, 43, yang tercatat sebagai warga Jalan Kuta Indah No 107, RT 18/07, Kelurahan Kelapa Ga- ding, Jakarta Utara, menga- ku dirinya tidak mengetahui bahwa uang yang dibawanya adalah uang palsu. Menurut- nya uang itu merupakan hasil pembayaran utang. Kepala Satuan Reskrim Polres Bogor Kota AK Indra Gunawan mengatakan saat ini pihaknya masih mengem- bangkan kasus tersebut. “Pe- nyelidikan atas ketiga orang tersebut masih berlanjut. Kami juga masih mengembangkan kasus untuk mengetahui siapa pemilik uang palsu ini,” pa- par Indra. Indra mengatakan apabila nanti terbukti sebagai pengedar uang palsu, ketiga orang tersebut dapat dijerat Pasal 245 KUHP. (J-3) [email protected] MANTAN wartawan Media Indonesia, Widhi Adhi Hartono, meninggal dunia pada Kamis (25/11) siang. Pria yang dike- nal supel itu berpulang setelah beberapa bulan dirawat di Pa- viliun Kartika RSPAD Jakarta. Menjelang Ramadan lalu, Widhi mengeluh pegal dan rasa nyeri di bagian betis serta pa- hanya lalu menjalar ke bagian punggungnya. Pada September, ia masuk ke rumah sakit dan dokter mendiagnosis ada tumor ganas menjepit saraf di dekat bagian tulang ekor. Ia pun menjalani operasi pengangkatan tumor. Pada 23 Oktober, Widhi kem- bali masuk ke Paviliun Kartika RSPAD. Kondisinya terus me- lemah dan sudah kesulitan bicara. “Kalau ngomong sama Widhi harus pelan-pelan. Kalau ngomong seperti biasa, dia su- lit menangkap pembicaraan,” kata Ina, sang istri. Saat itu Widhi sedang me- nunggu hasil pemeriksaan MRI. Hasilnya ternyata sel tumor sudah menyebar ke bagian kepalanya. Widhi pun terus dirawat dan kondisinya terus menurun karena ternyata otaknya pun terserang virus toksoplasma. “Tiga minggu lalu dia masuk ICU. Lima hari terakhir koma. Jam 11 tadi akhirnya mening- gal,” tutur Rosmery, seorang rekannya saat masih bekerja di Media Indonesia . Hampir sebulan setelah ulang tahun- nya yang ke-43, Widhi pun menutup usia. Almarhum me- ninggalkan seorang istri dan tiga anak. Karier wartawan Widhi di- mulai di harian Jayakarta. Ia kemudian bergabung dengan Harian Media Indonesia pada 1989. Menjelang 2000, ia diper- caya ikut membidani kelahiran Media Indonesia Online. Namun tak lama kemudian, ia ber- gabung dengan TV7 dan terus berlanjut di Trans7. Terakhir, ia masih aktif di portal berita Inilah.com sebagai redaktur. Dikenal ceria, tak sedikit yang ikut sedih dengan keper- gian Widhi. Beberapa rekan wartawannya pun memberikan belasungkawa lewat akun jejar- ing sosial miliknya. Rumah duka di Jl Kayu Ma- nis 8 No 64 Jakarta Timur pun dikunjungi oleh rekan-rekan sesama jurnalis dari berbagai media. Tampak juga Ketua Ba- dan Presidium Setara Institute, Hendardi. Almarhum Widhi Adi Har- tono akan dimakamkan di Permakaman San Diego Hills, Karawang Barat, Jumat (26/11). Jenazah akan berangkat dari rumah duka, pukul 07.00 WIB. (*/J-3) MI/AMINDONI Menabung Uang Palsu Tiga Pria Ditangkap Mantan Wartawan Media Indonesia Wafat Lembaran uang palsu ratusan juta rupiah itu dibawa menggunakan tas berwarna hitam. PADAT, macet, ruas jalan yang berkelok-kelok, jalanan sempit, dan area parkir yang overload. Begitulah gambaran kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada menjelang sore hingga malam hari atau bahkan dini hari. Namun, hal itu tidak meng- halangi orang-orang yang hobi nongkrong untuk menyerbu kawasan itu. Dari ratusan tempat kong- kow yang berjejer di sepanjang Kemang, salah satu yang layak untuk dikunjungi adalah Ke- mang Food Fest. Kemang Food Fest, KFF, KemFest, FoodFest, atau apa pun sebutan orang, sudah menjadi tempat ruju- kan orang-orang yang hendak kongkow sambil menikmati wisata kuliner. Terletak di Jalan Kemang Raya, konsep KFF dibuat me- nyerupai foodcourt yang ada di pusat perbelanjaan. Gerai- gerai makanan mengitari pu- luhan meja dan ratusan kursi. Bedanya, KFF di didesain de- ngan lantai batu, meja kursi kayu, pohon-pohon di antara meja dan kursi dan langit yang terbuka. Dengan begitu, hadir kesan KFF lebih dekat dengan alam. Berdiri sejak 2006, menurut Field Staff KKF, Masropa, jam operasional tempat ini pada hari kerja adalah dari pukul 16.00 WIB hingga 02.00 WIB. “Tapi kalau untuk weekend (akhir minggu)bisa sampai pukul 04.00,” ujar Masropa ke- pada Media Indonesia. Ketika sampai di KFF dan duduk di kursi yang tersedia, jangan kaget apabila langsung dikerubungi pelayan dari pu- luhan gerai makanan yang ada. Bahkan, jumlah pelayan yang menyodori menu makan- an bisa melebihi pengunjung yang duduk dalam satu meja. Pasti Anda akan kebingungan karena menu yang mereka sodorkan bertumpuk-tumpuk dan bermacam-macam. Untuk menyiasatinya, sebe- lum mencari tempat duduk sebaiknya putari dulu gerai makanan di KFF. Dengan melihat tampilan setiap gerai, naluri Anda pasti akan tergerak untuk mencicipi makanan di gerai tersebut. Setelah memesan langsung di gerai, barulah anda mencari tempat duduk. Bagi Anda yang ingin men- coba sisha, datangilah gerai Shisha House. Rokok khas Arab itu digemari pengunjung KFF yang ingin merasakan sensasi berbeda dari sekadar menghisap rokok. Sebagai tempat kumpul, KFF juga mengadakan banyak event untuk mengundang banyak pengunjung. Dari mulai live music hingga nonton bareng pertandingan olahraga pada partai-partai final. Tertarik? Silakan datang bersama kawan ataupun keluarga. (*/J-2) Kongkow Bersama di Kemang Food Fest ANTARA/FANNY OCTAVIANUS FREDDY Dede Susianti HARUS BERSEPATU: Seorang pengendara sepeda motor menggunakan sandal saat melintas di Jl Merdeka Barat, Jakarta, kemarin. Ditlantas Polda Metro Jaya mengimbau agar pengendara sepeda motor menggunakan sepatu dan jaket untuk meningkatkan keselamatan. Widhi Adhi Hartono Mantan wartawan MI DOK PRIBADI

Upload: others

Post on 26-Oct-2019

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUMAT, 26 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Menabung … · tak lama kemudian, ia ber-gabung dengan TV7 dan terus berlanjut di Trans7. Terakhir, ia masih aktif di portal berita Inilah.com

Megapolitan | 5JUMAT, 26 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

AKHIR PEKAN

TIGA pria dibekuk aparat kepolisian ka-rena mencoba me-nabung uang palsu.

Ketiganya ditangkap di Bank BRI Cabang Dewi Sartika, Kota Bogor, setelah menyetorkan uang palsu dengan nilai ratus-an juta rupiah.

Peristiwa tersebut bermula saat Santosa, 45, mendatangi Bank BRI Cabang Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, sekitar pukul 09.30 WIB. Ia membawa uang tunai senilai Rp172,3 juta menggunakan tas hitam untuk ditabung di bank tersebut.

Saat itu Santosa dilayani oleh petugas teller bernama Gina Gistandar, 27. Sejak awal Gina mengaku curiga dengan uang tunai pecahan Rp100 ribu yang dibawa Santosa. Perempuan itu sudah merasa ganjil saat me-megang uang yang disetorkan Santosa. “Ratusan lembar uang itu memiliki bau yang berbeda dan warna yang terlihat lun-

tur,” papar Gina.Gina kemudian memastikan

keaslian uang tersebut dengan memeriksanya menggunakan pemindai ultraviolet. Dari situ ia memastikan seluruh lem baran uang yang dibawa Santosa adalah uang palsu.

Agar Santosa tidak curiga, Gina tetap bersikap wajar mes-ki mengetahui ribuan lembar uang tunai di hadapannya adalah uang palsu. Diam-diam perempuan tersebut melapor-

kan hasil temuannya itu kepa-da Manajer Operasional BRI Letna Safrudin selaku pimpin-annya.

Letna lalu meminta San-tosa masuk ke ruangannya dan memanggil anggota polisi yang tengah bertugas di tem-patnya, Santosa pun diperiksa dan diinterogasi. Saat itu pria yang tercatat tinggal di Jalan R Syamsudin SH, Desa Gunung Parang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, mengaku di-rinya tidak tahu bahwa uang yang dibawanya uang palsu. Menurutnya ia menabungkan uang tersebut atas perintah Madrol yang menunggunya

di parkiran bank bersama sopirnya.

Petugas kemudian mering-kus Madrol dan sopirnya, Tantomy, yang masih berada di parkiran. Ketiganya lang-sung ditangkap dan dibawa ke Polres Bogor Kota beserta barang bukti uang palsu untuk diproses lebih lanjut. Di hadap-an petugas penyidik, Madrol, 43, yang tercatat sebagai warga Jalan Kuta Indah No 107, RT 18/07, Kelurahan Kelapa Ga-ding, Jakarta Utara, menga-ku dirinya tidak mengetahui bahwa uang yang dibawanya adalah uang palsu. Menurut-nya uang itu merupakan hasil pembayaran utang.

Kepala Satuan Reskrim Polres Bogor Kota AK Indra Gunawan mengatakan saat ini pihaknya masih mengem-bangkan kasus tersebut. “Pe-nyelidikan atas ketiga orang tersebut masih berlanjut. Kami juga masih mengembangkan kasus untuk mengetahui siapa pemilik uang palsu ini,” pa-par Indra. Indra mengatakan apabila nanti terbukti sebagai pengedar uang palsu, ketiga orang tersebut dapat dijerat Pasal 245 KUHP. (J-3)

[email protected]

MANTAN wartawan Media Indonesia, Widhi Adhi Hartono, meninggal dunia pada Kamis (25/11) siang. Pria yang dike-nal supel itu berpulang setelah beberapa bulan dirawat di Pa-viliun Kartika RSPAD Jakarta.

Menjelang Ramadan lalu, Widhi mengeluh pegal dan rasa nyeri di bagian betis serta pa-hanya lalu menjalar ke bagian punggungnya.

Pada September, ia masuk ke rumah sakit dan dokter mendiagnosis ada tumor ganas menjepit saraf di dekat bagian tulang ekor. Ia pun menjalani operasi pengangkatan tumor.

Pada 23 Oktober, Widhi kem-bali masuk ke Paviliun Kartika RSPAD. Kondisinya terus me-lemah dan sudah kesulitan bicara. “Kalau ngomong sama

Widhi harus pelan-pelan. Kalau ngomong seperti biasa, dia su-lit menangkap pembicaraan,” kata Ina, sang istri.

Saat itu Widhi sedang me-nunggu hasil pemeriksaan MRI. Hasilnya ternyata sel tumor sudah menyebar ke bagian kepalanya. Widhi pun terus dirawat dan kondisinya terus menurun karena ternyata otaknya pun terserang virus toksoplasma.

“Tiga minggu lalu dia masuk ICU. Lima hari terakhir koma. Jam 11 tadi akhirnya mening-gal,” tutur Rosmery, seorang rekannya saat masih bekerja di Media Indonesia. Hampir sebulan setelah ulang tahun-nya yang ke-43, Widhi pun menutup usia. Almarhum me-ninggalkan seorang istri dan

tiga anak.Karier wartawan Widhi di-

mulai di harian Jayakarta. Ia kemudian bergabung dengan Harian Media Indonesia pada 1989. Menjelang 2000, ia diper-caya ikut membidani kelahiran Media Indonesia Online. Namun tak lama kemudian, ia ber-gabung dengan TV7 dan terus

berlanjut di Trans7. Terakhir, ia masih aktif di portal berita Inilah.com sebagai redaktur.

Dikenal ceria, tak sedikit yang ikut sedih dengan keper-gian Widhi. Beberapa rekan wartawannya pun memberikan belasungkawa lewat akun jejar-ing sosial miliknya.

Rumah duka di Jl Kayu Ma-nis 8 No 64 Jakarta Timur pun dikunjungi oleh rekan-rekan sesama jurnalis dari berbagai media. Tampak juga Ketua Ba-dan Presidium Setara Institute, Hendardi.

Almarhum Widhi Adi Har-tono akan dimakamkan di Permakaman San Diego Hills, Karawang Barat, Jumat (26/11). Jenazah akan berangkat dari rumah duka, pukul 07.00 WIB. (*/J-3)

MI/AMINDONI

Menabung Uang PalsuTiga Pria Ditangkap

Mantan Wartawan Media Indonesia Wafat

Lembaran uang palsu ratusan juta rupiah itu dibawa menggunakan tas berwarna hitam.

PADAT, macet, ruas jalan yang berkelok-kelok, jalanan sempit, dan area parkir yang overload. Begitulah gambaran kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada menjelang sore hingga malam hari atau bahkan dini hari.

Namun, hal itu tidak meng-halangi orang-orang yang hobi nongkrong untuk menyerbu kawasan itu.

Dari ratusan tempat kong-kow yang berjejer di sepanjang Kemang, salah satu yang layak untuk dikunjungi adalah Ke-mang Food Fest. Kemang Food Fest, KFF, KemFest, FoodFest, atau apa pun sebutan orang, sudah menjadi tempat ruju-kan orang-orang yang hendak kongkow sambil menikmati wisata kuliner.

Terletak di Jalan Kemang Raya, konsep KFF dibuat me-nyerupai foodcourt yang ada

di pusat perbelanjaan. Gerai-gerai makanan mengitari pu-luhan meja dan ratusan kursi. Bedanya, KFF di didesain de-ngan lantai batu, meja kursi kayu, pohon-pohon di antara meja dan kursi dan langit yang terbuka. Dengan begitu, hadir kesan KFF lebih dekat dengan alam.

Berdiri sejak 2006, menurut Field Staff KKF, Masropa, jam operasional tempat ini pada hari kerja adalah dari pukul 16.00 WIB hingga 02.00 WIB. “Tapi kalau untuk weekend (akhir minggu)bisa sampai pukul 04.00,” ujar Masropa ke-pada Media Indonesia.

Ketika sampai di KFF dan duduk di kursi yang tersedia, jangan kaget apabila langsung dikerubungi pelayan dari pu-luhan gerai makanan yang ada. Bahkan, jumlah pelayan

yang menyodori menu makan-an bisa melebihi pengunjung yang duduk dalam satu meja. Pasti Anda akan kebingungan karena menu yang mereka sodorkan bertumpuk-tumpuk dan bermacam-macam.

Untuk menyiasatinya, sebe-lum mencari tempat duduk sebaiknya putari dulu gerai makanan di KFF.

Dengan melihat tampilan setiap gerai, naluri Anda pasti akan tergerak untuk mencicipi makanan di gerai tersebut. Setelah memesan langsung di gerai, barulah anda mencari

tempat duduk.Bagi Anda yang ingin men-

coba sisha, datangilah gerai Shisha House. Rokok khas Arab itu digemari pengunjung KFF yang ingin merasakan sensasi berbeda dari sekadar menghisap rokok.

Sebagai tempat kumpul, KFF juga mengadakan banyak event untuk mengundang banyak pengunjung. Dari mulai live music hingga nonton bareng pertandingan olahraga pada partai-partai final. Tertarik? Silakan datang bersama kawan ataupun keluarga. (*/J-2)

Kongkow Bersama di Kemang Food Fest

ANTARA/FANNY OCTAVIANUS

FREDDY

Dede Susianti

HARUS BERSEPATU: Seorang pengendara sepeda motor menggunakan sandal saat melintas di Jl Merdeka Barat, Jakarta, kemarin. Ditlantas Polda Metro Jaya mengimbau agar pengendara sepeda motor menggunakan sepatu dan jaket untuk meningkatkan keselamatan.

Widhi Adhi HartonoMantan wartawan MI

DOK PRIBADI