jurnal-fajar-suginda1

16
Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang Fajar Suginda [111000213461011] Page 1 Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang Fajar Suginda 111000213461011 Program Studi D-III Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan dan MIPA UMSB Abstrak : Pencatatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memonitoring transaksi pembekalan yang keluar dan masuk di lingkungan rumah sakit. Penelitian dilakukan di dan Putra Specialist Hospital Melaka dan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran proses inventaris di Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang. Hasil penelitian terhadap Gambaran Proses Inventaris di Ruangan Rontgen Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang terlihat sudah berjalan dengan baik. setelah dilakukan penelitian ditarik kesimpulan bahwa Proses Inventaris di Ruangan Rontgen Putra Specialist Hospital Melaka dan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang tidak jauh berbeda. Kata Kunci : Inventaris / Pencatatan

Upload: istiqomah-flx

Post on 14-Sep-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

JURNAL

TRANSCRIPT

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 1

    Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada

    Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda

    111000213461011

    Program Studi D-III Administrasi Rumah Sakit

    Fakultas Kesehatan dan MIPA UMSB

    Abstrak : Pencatatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memonitoring transaksi

    pembekalan yang keluar dan masuk di lingkungan rumah sakit.

    Penelitian dilakukan di dan Putra Specialist Hospital Melaka dan Rumah Sakit

    Islam Ibnu Sina Padang dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik

    pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Tujuan penelitian

    untuk mengetahui gambaran proses inventaris di Putra Specialist Hospital Melaka

    dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang.

    Hasil penelitian terhadap Gambaran Proses Inventaris di Ruangan Rontgen

    Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang terlihat sudah

    berjalan dengan baik.

    setelah dilakukan penelitian ditarik kesimpulan bahwa Proses Inventaris di

    Ruangan Rontgen Putra Specialist Hospital Melaka dan Rumah Sakit Islam Ibnu

    Sina Padang tidak jauh berbeda.

    Kata Kunci : Inventaris / Pencatatan

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 2

    1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

    Rumah sakit merupakan organisasi

    jasa yang memiliki sistem manajemen

    yang kompleks dan terdiri atas berbagai

    macam profesi. Misi utama organisasi ini

    adalah memberikan pelayanan kesehatan

    sesuai dengan kebutuhan pasien. Menurut

    Undang-Undang Republik Indonesia

    Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

    sakit, rumah sakit adalah institusi

    pelayanan kesehatan yang

    menyelenggarakan pelayanan kesehatan

    perorangan secara paripurna yang

    menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

    jalan, dan gawat darurat.

    Rumah sakit juga merupakan tempat

    menyelenggarakan upaya kesehatan yaitu

    setiap kegiatan untuk memelihara dan

    meningkatkan kesehatan serta bertujuan

    untuk mewujudkan derajat kesehatan yang

    optimal bagi masyarakat. Rumah sakit

    dapat dipandang sebagai suatu struktur

    terorganisasi yang menggabungkan

    bersama-sama semua profesi kesehatan,

    fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan

    perbekalan serta fasilitas fisik ke dalam

    suatu sistem terkoordinasi untuk

    penghantaran pelayanan kesehatan bagi

    masyarakat (Siregar dan Amalia, 2004).

    Alat kesehatan (ALKES) adalah

    instrument, apparatus, mesin, implant yang

    digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,

    menyembuhkan, dan meringankan

    penyakit, merawat orang sakit, serta

    memulihkan kesehatan pada manusia dan

    atau membentuk struktur dan memperbaiki

    fungsi tubuh. (Peraturan Menteri

    Kesehatan RI. No.23 tahun 1992 tentang

    Kesehatan).

    Peralatan kesehatan merupakan salah

    satu faktor penunjang yang sangat penting

    dalam penyelenggaraan pelayanan

    kesehatan kepada masyarakat, baik di

    rumah sakit ataupun di sarana pelayanan

    kesehatan lainnya. Oleh karena itu, kondisi

    maupun fungsi alat kesehatan harus dalam

    keadaan baik agar dapat mendukung

    pelayanan medik prima pada sarana

    pelayanan kesehatan tersebut. Untuk

    mencapai hal tersebut peralatan kesehatan

    perlu dikelola, dipelihara, diuji dan

    dikalibrasi dengan baik dan benar secara

    berkala dengan mendayagunakan teknisi

    elektromedis sebagai tenaga utama dalam

    upaya pemeliharaan, pengujian, dan

    kalibrasi peralatan kesehatan melalui

    pelayanan teknik elektromedik.

    Putra Specialist Hospital Melaka

    merupakan rumah sakit yang memberikan

    pelayanan kesehatan yang Service

    Excellent, disamping memberikan

    pelayanan yang prima, Putra Specialist

    Hospital Melaka juga memperhatikan

    pembelian alat inventarisasi yang salah

    satu caranya adalah pencatatan dan

    pelaporan alat kesehatan.

    Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    merupakan salah satu organisasi yang

    bergerak dalam bidang jasa. Selain

    memberikan pelayanan jasa, RSI Ibnu

    Padang juga melakukan pembelian alat

    inventaris yang salah satu caranya adalah

    pencatatan dan pelaporan alat kesehatan.

    Berdasarkan uraian di atas dan

    mengingat pentingnya pencatatan dan

    pelaporan alat-alat kesehatan, penulis

    tertarik untuk mengadakan penelitian

    dengan judul GAMBARAN PROSES

    INVENTARIS ALAT RONTGEN

    PADA PUTRA SPECIALIST

    HOSPITAL MELAKA DAN RUMAH

    SAKIT ISLAM IBNU SINA

    PADANG.

    1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas,

    maka permasalahan pada penelitian yang

    dapat dirumuskan adalah Bagaimana gambaran proses inventaris di Putra

    Specialist Hospital Melaka dan Rumah

    Sakit Ibnu Sina Padang.

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 3

    1.3 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas

    maka penulis membatasi masalah

    penelitian hanya pada gambaran proses

    inventaris di Putra Specialist Hospital

    Melaka dan Rumah Sakit Ibnu Sina

    Padang.

    1.4 Tujuan Masalah Untuk mengetahui gambaran proses

    inventaris di Putra Specialist Hospital

    Melaka dan Rumah Sakit Ibnu Sina

    Padang.

    1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Jenis Peneltian

    Jenis penelitian yang dilakukan

    adalah deskriptif atau menggambarkan,

    bagaimana bentuk sistem pencatatan yang

    ada di rumah sakit tersebut, agar dapat

    mengetahui dan membandingkan dengan

    teori yang ada.

    2. Landasan Teori 2.1 Pencatatan

    Pencatatan merupakan suatu

    kegiatan yang bertujuan untuk

    memonitoring transaksi perbekalan yang

    keluar dan masuk di lingkungan Rumah

    Sakit. Adanya pencatatan akan

    mempermudah petugas untuk melakukan

    penelusuran bila terjadi adanya alat

    kesehatan yang sub standar atau tidak layak

    pakai dan harus ditarik dari peredaran.

    Pencatatan dapat dilakukan dengan

    menggunakan bentuk digital maupun

    manual. Kartu yang umum digunakan untuk

    melakukan pencatatan adalah Kartu Stok

    atau Kartu Stok Induk. (Depkes RI,

    2008:33).

    2.2 Tujuan Pencatatan dan Pelaporan a. Tersedianya data mengenai jenis dan

    jumlah penerimaan, persediaan,

    pengeluaran atau penggunaan dan data

    mengenai waktu dari seluruh

    rangkaian kegiatan mutasi alat

    kesehatan.

    b. Sebagian dari kegiatan pencatatan dan pelaporan alat kesehatan ini telah

    diuraikan pada masing-masing aspek

    pengelolaan alat kesehatan.

    c. Bukti bahwa suatu kegiatan telah dilakukan.

    d. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian.

    e. Sumber data untuk pembuatan laporan.

    2.3 Pelaporan Pelaporan adalah kumpulan catatan

    dan pendataan kegiatan administrasi

    perbekalan keuangan, tenaga dan

    perlengkapan kesehatan yang disajikan

    kepada pihak yang berkepentingan.

    (Depkes RI, 2008:36).

    Pelaporan merupakan sarana untuk

    memberikan informasi kepada pihak-pihak

    yang membutuhkan, dengan adanya

    pelaporan maka tersedia informasi yang

    lebih tersistematis dan mudah untuk di

    mengertiMenurut Belk 1974 dalam Assael

    (1992).

    Dari ketujuh elemen Marketing Mix

    tersebut yang merupakan kunci sukses bagi

    sebuah perusahaan atau rumah sakit

    diantaranya adalah kelengkapan produk

    layanan yang siap ditawarkan (one stop

    beauty service), lokasi yang strategis,

    keramahan dan efektivitas pelayanan,

    tempat parkir yang memadai, dan fasilitas

    lain pendukung kenyamanan konsumen

    dalam pelayanan kesehatan yang tepat.

    2.4Pencatatan dan Pelaporan Data

    Pembelian Alat Kesehatan

    Pencatatan dan pelaporan data

    pembelian alat-alat kesehatan merupakan

    rangkaian kegiatan dan penatausahaan

    alat-alat kesehatan secara tertib, baik alat-

    alat yang diterima, disimpan,

    didistribusikan maupun yang digunakan di

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 4

    unit pelayanan kesehatan.(Kementrian

    Kesehatan RI, 2010:61).

    Pencatatan dan pelaporan data

    pembelian alat kesehatan suatu bentuk

    media menginformasikan tentang keadaan

    alat-alat kesehatan yang ada di Rumah

    sakit.

    2.5 Pengertian Alat Kesehatan

    Definisi Alkes menurut kep.

    MENKES RI NO. 220/MEN.

    KES/per/IX/1976 tertanggal 6

    September 1976. Alat kesehatan adalah

    barang atau instrument atau aparat yang

    digunakan untuk :

    a. Pemeliharaan dan perawatan kesehatan dan alat kesehatan.

    b. Dipakai untuk menentukan diagnosa.

    c. Untuk membantu atau mencegah kerusakan lebih lanjut.

    d. Untuk penyembuhan, pencegahan penyakit atau kelainan yang

    menganggu kesehatan.

    e. Pemulihan, perbaikan atau perubahan suatu fungsi badan atau struktur

    badan manusia.

    f. Diagnosa kehamilan atau pemeliharaan selama kehamilan dan

    setelah kehamilan termasuk

    pemeliharaaan bayi.

    g. Usaha mencegah kehamilan pada manusia tidak termasuk golongan

    obat.

    h. Sebagai media invasive.

    Alkes adalah alat atau instrument

    atau aparat yang dipakai untuk

    menunjang kesehatan Atau yang biasa

    digunakan untuk membantu menunjang

    mempertahankan kondisi kesehatan.

    2.6 Gambaran Kegiatan Pencatatan dan

    Pelaporan Data Alat Kesahatan

    Kegiatan pencatatan dan pelaporan

    meliputi pencatatan dan pengelolaan

    data untuk mendukung pencatatan

    pengadaan alat kesehatan melalui

    kegiatan perhitungan tingkat kecukupan

    alat per UKP (Unit Pelayanan

    Kesehatan), kegiatan ini perlu

    dilakukan untuk memastikan bahwa

    rencana distribusi alat kesehatan akan

    dapat didukung sepenuhnya oleh rumah

    sakit. Perhitungan dilakukan langsung

    pada Kartu Rencana Distribusi alat-alat

    kesehatan. Tingkat kecukupan dihitung

    dari sisa stok alat kesehatan di rumah

    sakit dibagi dengan pemakaian rata-rata

    alat-alat kesehatan di unit pelayanan

    kesehatan. (Kementerian Kesehatan RI,

    2010: 61).

    Berikut ini adalah kegiatan pencatatan

    peneriman alat kesehatan :

    1. Pencatatan Penerimaan Alat Kesehatan

    Pencatatan penerimaan alat

    kesehatan akan di catat dalam dua

    buku yang disebut dengan formulir

    rencana penerimaan dan buku harian

    penerimaan.

    a. Formulir Rencana Penerimaan Merupakan dokumen

    pencatatan mengenai akan

    datangnya alat kesehatan

    berdasarkan pemberitahuan dari

    panitia pengadaan atau bagian

    pengadaan atau rekanan.

    Kegunaan dari formulir

    ini adalah sebagai informasi

    untuk mengetahui bahwa alat

    kesehatan akan masuk dan untuk

    mempersiapkan petugas, ruang

    penyimpanan, dan alat-alat yang

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 5

    dibutuhkan untuk penyimpanan.

    (Yunelfa Emilda, Manajemen

    Logistik, Universitas

    Indonesia:2004).

    b. Nomor urut : 1) Tanggal kontrak atau surat

    pesanan.

    2) Nomor surat pesanan atau nomor kontrak.

    3) Nama barang dan kode barang.

    4) Jumlah barang ( buah, set dll).

    5) Rencana tanggal masuk. 6) Keterangan.

    c. Buku Harian Penerimaan Barang Merupakan dokumen yang

    mencatat semua catatan penerimaan, baik mengenai data-data alat-alat maupun catatan dokumen alat kesehatan tersebut. Formulir ini digunakan untuk mengetahui pola tanggal kedatangan alat keshatan dan sumbernya, pola jenis dan pola penambahan alat kesehatan setiap periode.

    Buku harian penerimaan

    barang memuat data mengenai:

    1) Nomor urut. 2) Tanggal penerimaan. 3) Nama pengirim. 4) Nomor dokumen atau

    nomor tanda bukti

    penerimaan.

    5) Tanggal dokumen. 6) Nama barang. 7) No katalog atau kode. 8) Jumlah barang.

    2. Pencatatan Penyimpanan alat kesehatan

    Pencatatan penyimpanan ini

    juga terdapat beberapa dokumen

    yaitu:

    a. Kartu alat kesehatan Kartu alat kesehatan

    merupakan dokumen pencatatan

    persedian alat kesehatan yang

    diletakkan pada tempat

    penyimpanan alat kesehatan

    yang bersangkutan atau tempat

    yang sedekat mungkin dengan

    tempat penyimpanan alat

    kesehatan tersebut. Kartu alat

    kesehatan berguna untuk

    mengetahui dengan cepat jumlah

    persediaan alat kesehatan. Alat

    kesehatan yang rusak, hilang,

    kadaluwarsa, sebagai

    pertanggungjawaban petugas

    dan sebagai alat bantu kontrol

    gudang.

    Kartu alat kesehatan

    terdiri dari tanggal penerimaan

    dan pengeluaran, nomor

    penerimaan dan pengeluaran,

    dari atau kepada nama sumber

    asal barang atau tujuan barang,

    masuk jumlah diterima keluar

    jumlah dikeluarkan, sisa barang,

    keterangan dan paraf petugas

    yang mengerjakan.

    b. Kartu Persedian alat kesehatan Merupakan dokumen

    pencatatan yang berada di tata

    usaha gudang atas penerimaan

    dan pengeluaran alat kesehatan.

    Kartu persediaan alat kesehatan

    merupakan sumber data utama

    untuk pertanggungjawaban

    persediaan alat kesehatn,

    pengendalian persediaan,

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 6

    informasi sisa persediaan untuk

    dibandingkan dengan jumlah

    sisa secara fisik. Kartu

    persediaan bila dievaluasi dapat

    ditampilkan pola keluar

    masuknya alat kesehatn, pola

    persediaan alat kesehatan, pola

    permintaan alat kesehatan.

    Kartu persediaan alat

    kesehatan terdiri dari kolom-

    kolom sebagai berikut:

    1) Tanggal. 2) Nomor penerimaan dari atau

    kepada (nama sumber asal

    barang).

    3) Masuk (jumlah barang yang diterima).

    4) Keluar (jumlah barang yang dikeluarkan).

    5) Sisa (sisa barang). 6) Keterangan. 7) Pencatatan Pengeluaran alat

    kesehatan.

    c. Kartu Induk Persedian alat kesehatan

    Kartu ini digunakan

    untuk mencatat mutasi

    perbekalangudang (penerimaan,

    pengeluaran, hilang, rusak dan

    kadaluwarsa). Tiap lembar kartu

    induk persedian alat kesehatan

    hanya untuk satu jenis alat

    kesehatan yang berasal dari

    semua sumber anggaran. Tiap

    baris data hanya diperuntukan

    mencatat satu kejadian mutasi

    alat kesehatan. Data ini di

    gunakan untuk alat kendali bagi

    kepala IPRS (Instalasi Prasarana

    Rumah Sakit) terhadap keadaan

    fisik perbekalan IPRS dalam

    tempat penyimpanan, sebagai

    alat untuk menyusun laporan,

    perencanaan pengadaan dan

    distribusi serta pengendalian

    pesediaan.

    Kartu induk persediaan

    alat kesehatan memuat data

    sebagai berikut:

    1) Tanggal diterima atau dikeluarkan alat

    kesehatan.

    2) Nomor. 3) Dari siapa atau kepada siapa

    alat kesehatn diterima atau

    dikeluarkan.

    4) Jumlah alat kesehatan diterima berdasarkan

    sumber anggaran.

    5) Jumlah alat kesehatan dikeluarkan.

    6) Sisa alat kesehatan. 3. Pencatatan Pengeluaran alat

    kesehatan

    Pencatatan pengeluaran alat

    kesehatan ini juga terbagi dari

    beberapa buku yaitu:

    a. Buku Harian Pengeluaran alat kesehatan

    Merupakan dokumen yang

    memuat semua catatan

    pengeluaran, baik mengenai data

    alat-alat keseatan maupun

    catatan dokumen alat kesehatan

    tersebut. Buku harian

    pengeluaran alat kesehatan dapat

    dipakai untuk melihat pola

    penggunaan alat kesehatan pada

    masing-masing unit atau outlet

    pengguna.

    Buku harian ini memiliki kolom-

    kolom seperti berikut:

    1) Nomor urut. 2) Tanggal pengeluaran. 3) Unit yang menerima.

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 7

    4) Nomor dan tanggal pengeluaran.

    5) Nama barang yang dikeluarkan.

    6) No katalog atau kode. 7) Banyaknya barang dan

    keterangan.

    b. Dokumen Bukti Mutasi Barang Adalah dokumen yang

    menyertai terselenggaranya

    penerimaan dan pengeluaran alat

    kesehatan. Dokumen bukti

    mutasi merupakan bukti

    pengeluaran alat kesehatan dari

    gudang IPSRS dan penerimaan

    unit penerima.

    Dokumen ini memiliki kolom

    sebagai berikut:

    1) Nomor urut. 2) Nama barang. 3) Nomor katalog. 4) Dan keterangan.

    4. Pelaporan

    Dalam laporan ini terdiri dari

    beberapa laporan yaitu sebagai berikut:

    a. Laporan Mutasi Barang Laporan mutasi barang

    adalah laporan berkala mengenai

    mutasi barang yang dilakukan

    secara periodik (bulan, triwulan,

    semester, tahun) yang memuat

    jumlahpenerimaan, pengeluaran,

    dan sisa persediaan di gudang.

    Kolom-kolom yang ada di

    laporan mutasi barang adalah

    1) Nomor urut. 2) Nama alat kesehatan. 3) Persediaan awal. 4) Masuk (jumlah alat

    kesehatan yang diterima).

    5) Keluar (jumlah alat kesehatan yang

    dikeluarkan).

    6) Sisa. 7) Keterangan.

    b. Monitoring Dinamika Logistik alat kesehatan

    Monitoring dinamika logistik alat

    kesehatan bertujuan untuk

    1) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap persediaan

    dan pemakaian alat

    kesehatan pada masing-

    masing unit pengguna.

    2) Menentukan jumlah pemberian alat kesehatan

    untuk bulan atau periode

    tertentu bagi masing-masing

    unit pengguna.

    3) Mengetahui fluktuasi kebutuhan alat kesehatan

    dan menentukan stok kerja

    dan tingkat stok lainnya

    untuk masing-masing unit

    pengguna.

    4) Menyusun rencana distribusi bagi masing-

    masing unit pengguna.

    c. Kompilasi Monitoring Dinamika Logistik alat kesehatan

    Berfungsi sebagai lembar kerja

    untuk :

    1) Mengetahui fluktuasi kebutuhan alat kesehatan

    dan menghitung stok kerja

    dan tingkat stok lainnya

    untuk seluruh unit

    pengguna.

    2) Merencanakan distribusi bagi unit pengguna.

    3) Mengendalikan stok gudang dikaitkan dengan distribusi

    dan pengadaan.

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 8

    4) Menghitung kebutuhan alat kesehatan rata-rata perbulan

    atau periode tertentu dan

    menghitung kebutuhan alat

    kesehatan pertahun untuk

    keseluruhan unit pengguna.

    2.7. Penggolongan Alat-Alat Kesehatan 1. Menurut fungsinya.

    a. Peralatan medis, seperti :

    EGC monitor atau alat-ala yang

    digunakan di ICU atau ICCU.

    1) Emergency set, oksigen set dan alat dikamar operasi.

    2) Alat-alat penunjang diagnosa seperti Otoskop, Rinoskop,

    Thermometer dan Tensimeter.

    3) Utensilien seperti bak bengkok atau nierbeken, urinal, bad pan

    dan cateter.

    b. Peralatan non medis. Seperti alat dapur, generator,

    peralatan cucian dan sendok.

    2. Menurut sifat pemakaian.

    a. Consumable atau disposable atau sekali pakai.

    Seperti spuit, cateter, mag slang

    dan kondom.

    b. Peralatan tahan lama yang dipakai terus-menerus.

    Seperti instrument operasi,

    bengkok dan otoskop.

    3. Menurut kegunaannya.

    Penggolongan menurut sistem

    seperti :

    a. Sistem gastrointestinal (cateter canul dan NGT).

    b. THT seperti Otoskop dan rinoskop.

    c. Sistem reproduksi seperti cateter, bougic aparat, hegar dan

    speculum vagina atau

    instrument ginekologi.

    d. Dentalog atau alat gigi.

    e. Cardiovaskuler seperti ECG, layar monitor dan venulon

    dengan banyak jenisnya.

    f. Sistem ambulance atau bantu gerak seperti kursi beroda dan

    kruk.

    g. Untuk terapi seperti lampu merah, blue life, dan alat

    fisioterapi.

    h. Perlindungan sistem integument seperti wind ring/bantal angin.

    4.Penggolongan menurut

    kep.MENKES RI NO.116/SK/79.

    a. Preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan.

    b. Peptisidan dan insektisida pembasmi hama manusia dan

    binatang

    piaraan.

    c. Alat perawatan yang digunakan di salon kecantikan.

    d. Wadah penampung yang terbuat dari plastik atau kaca untuk

    penyimpanan obat atau

    penampung juga karet penutup

    botol.

    e. Peralatan obstetric dan ginekologi.

    f. Peralatan Anestetika. g. Peralatan dan kelengkapan

    kedokteran gigi.

    h. Peralatan dan kelengkapan THT. i. Peralatan dan perlengkapan THT. j. Peralatan perlengkapan Rumah

    Sakit umumnya.

    5.Penggolongan alat menurut sifat

    bahan.

    a. Bahan dasar logam. Contohnya pinset, gunting dan

    jarum heating.

    b. Bahan dasar karet atau plastik.

    Contohnya kateter, sarung tangan

    dan NGT.

    c. Bahan dasar linen.

    Contohnya sprei, sarung bantal

    dan selimut.

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 9

    d. Bahan dasar kaca.

    Contohnya thermometer dan

    tabung reaksi.

    e. Bahan dasar kertas.Contohnya

    status pasien.

    6.Penggolongan menurut umur

    instrument.

    a.Consumable atau disposable

    (spuit, jarum, cateter dan NGT).

    b. Yang dapat dicuci atau disterilkan

    seperti gunting, pinset dan

    selimut.

    Alat-alat penting dan mahal umur

    lebih dari 5 tahun seperti x-ray,

    sterilisator dan alat ECG.

    3 Hasil 3.1 Putra Specialist Hospital Melaka

    Berdasarkan hasil penelitian

    observasi dan wawancara yang telah

    penulis lakukan dengan petugas yang

    bekerja pada bagian Putra Specialist

    Hospital Melaka dan, khususnya pada

    bagian Rontgen, maka penulis dapat

    mengetahui bagaimana alur pembelian Alat

    Kesehatan. Adalah sebagai berikut :

    a. Gambaran Proses Inventarisasi Aktiva tetap (Rontgen) di Putra Specialist

    Hospital Melaka.

    Alur pembelian alat atau barang :

    1. Pembelian dilakukan dengan P.O (Purchasing order) leh petugas

    logistik umum rs alat atau barang

    langsung di antarkan oleh supplyer.

    2. Di terima oleh petugas logistik seperti maneger dan staf logistik

    untuk semua barang atau alat

    kebutuhan rs dan barang langsung di

    cek kalau sudah sesuai semuanya

    baru di bayar oleh maneger logistik.

    3. Barang di catat dan di save dalam system komputer dan petugas

    logistik membuat laporan untuk di

    laporkan kepada CEO (direktu) Putra

    Specialist Hospital Melaka.

    Pendistribusian kepada

    ruangan kesehatan :

    Alat Rongent langsung di

    distribusikan ke ruangan dan siap

    digunakan oleh petugas yang

    bekerja di bagian kesehatan

    tersebut. Barang atau alat di

    gunakan dalam jangka waktu

    yang panjang dan cukup lama,

    sampai usia ekonomis alat atau

    barang berkurang dan petugas

    logistik melakukan pengawasan

    sekali enam bulan bahkan

    setahun sekali karena jarang-

    jarng terjadi masalah pada alat

    selama penggunaannya.

    Alat atau Barang yang habis

    pakai :

    Barang atau alat terutama alat

    kesehatan yang habis pakai

    dicatat dalam kartu induk

    persediaan alat kesehatan untuk

    di laporkan kepada CEO

    (direktur) Putra Specialist

    Hospital Melaka. Barang atau

    alat kesehatan yang sudah habis

    pakai barang atau alat tersebut

    diperbaiki dan kalau seandainya

    tidak bisa, alat tersebut akan di

    musnahkan.

    Pada saat penulis melakukan

    penelitian di Putra Specialist

    Hospital Melaka penulis

    mengalami kesulitan :

    a. Informasi dan pengambilan data tidak tellu terbuka

    sehingga data yang di dapat

    kurang akurat.

    b. Kesulitan dalam berkomunikasi.

    3.2 RSI Ibnu Sina Padang

    Berdasarkan dari hasil observasi

    dan wawancara yang penulis peroleh

    selama di Rumah Sakit Islam Ibnu

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 10

    Sina Padang khususnya pada bagian

    Kesehatan, maka penulis dapat

    mengetahui bagaimana alur pembelian

    Alat Kesehatan. Adalah sebagai

    berikut :

    a. Gambaran Proses Inventarisasi Aktiva tetap (Kesehatan) di RSI

    Ibnu Sina Padang

    Alur Pengadaan Aktiva tetap

    (kesehatan) :

    1. Di ajukan kepada kepala bidang beserta tipe/ merek, kapasitas alat

    yang di butuhkan.

    2. Kepala bidang melakukan rapat investasi rumah sakit, setelah di

    setujui di masukkan ke dalam

    anggaran belanja.

    3. Di ajukan kepada yayasan melalaui rapat TIM pengadaan

    yayasan.

    4. Kalau di setujui yayasan yang melakukan pengadaan atau yang

    mengeluarkan P.O (purchasing

    order).

    Proses Penerimaan inventarisasi :

    Barang investasi yang datang

    diterima berdasarkan P.O (purchasing

    order) yang ada dan dilengkapi dengan

    surat tanda terima pengiriman barang

    atau alat oleh atau dari supplyer

    perusahaan.

    a. TIM Penerima rumah sakit menerima barang yang sesuai atau

    cocok dengan yang di P.O

    (purchasing order).

    b. Bersama dengan TIM pengadaan rumah sakit dan User (pemakai) TIM

    Penerima dan Teknisi (upsrs)

    mengcek barang tersebut untuk di

    lakukan uji fungsi ( bila di perlukan).

    c. Menbuat berita acara serah terima barang atau alat dan di tandatangani

    oleh :

    a. TIM Pengadaan rumah sakit b. TIM Penerimaan rumah sakit c. Teknisi (upsrs) rumah sakit.

    Pendistribusian ke pada ruanag

    Kesehatan :

    TIM Penerima barang atau alat

    menyerahkan alat atau barang

    langsung kepada petugas ruangan

    Kesehatan dan alat tersebut sudah

    siap untuk digunakan sebagaiman

    seperlunya sampai nilai atau kualitas

    barang atau alat berkurang

    (penyusutan akuntansi). Dan petugas

    Teknisi (upsrs) melakukan

    pengawasan dan pengecekan sebulan

    sekali smpai satu smester atau catur

    wulan dalam satu periode tertentu.

    Alat atau barang Habis Pakai :

    Barang atau alat terutama alat

    kesehatan yang habis pakai dicatat

    dalam kartu induk persediaan alat

    kesehatan untuk di laporkan kepada

    Tim Pengadaan rumah sakit dan Tim

    pengadaaan rumah sakit akan

    melaporkan kepada yayasan.

    Langkah pertama barang atau alat

    tersebut diperbaiki dan kalau

    seandainya tidak bisa, TIM

    Pengadaan rumah sakit akan

    melakukan cara kedua dengan

    menukar tambah alat atau barang

    tersebut.

    .

    4. Pembahasan

    4.1Putra Specialist Hospital Melaka

    Berdasarkan hasil penelitian

    (observasi) dan wawancara yang telah

    penulis lakukan dengan petugas yang

    bekerja pada bagian Putra Specialist

    Hospital Melaka, khususnya pada

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 11

    bagian Kesehatan, maka penulis dapat

    mengetahui bagaimana proses

    pembelian Alat Kesehatan di Putra

    Specilist Hospital Melaka.

    Dalam sebuah kegiatan yang ada di

    suatu perusahaan selalu ada kegiatan-

    kegiatan pencatatan dan pelapaoran

    mengenai pembelian alat kesehatan

    yang terjadi di perusahaan tersebut

    terutama pembelian alat kesehatan.

    Alur pembelian alat atau barang :

    a. Pembelian dilakukan dengan P.O (Purchasing order) oleh petugas logistik

    umum rs alat atau barang langsung di

    antarkan oleh supplyer.

    b. Di terima oleh petugas logistik seperti maneger dan staf logistik untuk semua

    barang atau alat kebutuhan rs dan barang

    langsung di cek kalau sudah sesuai

    semuanya baru di bayar oleh maneger

    logistik.

    c. Administrasi (pembayaran) Setelah semua sudah sesuai baru alat atau barang

    di bayar oleh rumah sakit.

    d. Barang di catat dan di save dalam system komputer dan petugas logistik membuat

    laporan untuk di laporkan kepada CEO

    (direktu) Putra Specialist Hospital

    Melaka.

    e. Pendisribusian Alat atau barang di salurkan kepada unit yang membutuhkan.

    Berikut ini adalah kegiatan pencatatan

    penerimaan alat kesehatan :

    1. Pencatatan Penerimaan Alat a. Formulir rencana penerimaan b. Buku harian peneriman Penulis menilai bahwa metode

    pencatatan penerimaan alat di Putra Speialist

    Hospital Melaka sudah sesuai dengan teori,

    yaitu SIM (Sistem Informasi Manajemen)

    selain itu pencatatan juga dilakukan dalam

    buku harian.

    2. Pencatatan Penyimpanan Alat a. Kartu alat kesehatan b. Kartu persediaan alat kesehatan c. Kartu induk persediaan alat

    kesehatan

    Penulis menilai bahwa metode

    pencatatan penyimpanan alat di Putra

    Specialist Hospital Melaka sudah sesuai

    dengan teori, penyimpanan alat

    menggunakan metode abjad. Pencatatan

    dilakukan hanya dalam satu kartu untuk

    pencatatan secara manual, sedangkan dari

    teori yang penulis dapat untuk penyimpanan

    di catat dalam tiga buku catatan secara

    manual.

    3. Pencatatan Pengeluaran Alat

    a. Buku harian pengeluran alat

    b. Dukumenbukti mutasi barang

    Kegiatan pengeluaran alat dari

    gudang logistik kepada unit kesehatan

    telah sesuai dengan teori. Dan amprah

    dilakukan satu sebulan sekali, tetapi

    Administrasi

    (pembayaran)

    Di distribusikan

    PO. (purchasing order)

    Diterima & dicek

    Dicatat

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 12

    amprah juga bisa dilakukan setiap

    hari bila ternyata ada yang kurang,

    selain menggunakan SIM untuk

    pengeluaran ada juga buku yang diisi

    untuk setiap amprahan yang

    dilakukan tidak banyak atau hanya

    sekedar penambahan yang kurang.

    4. Pelaporan

    Kegiatan pelaporan atau

    pembuatan laporan untuk pengunaan

    alat di Putra Speialist Hospital

    Melaka adalah enam bulan sekali,

    laporan ini telah sesuai dengan teori

    karena didalam teori ada laporan

    bulanan, triwulan, semester dan

    tahunan yang di terapkan di Putra

    Speialist Hospital Melaka.

    5. Kegiatan Pendistribusian Alat Kegiatan pendistribusian alat

    yang dilakukan di logistik umum

    telah sesuai dengan teori. Dengan

    metode sentralisasi yaitu pengiriman

    di pusatkan dari satu gudang.

    Kegiatan pendistribusian dilakukan

    secara langsung ke pada unit yang

    membutuhkan.

    4.2 RSI Ibnu Sina Padang

    Berdasarkan hasil penelitian

    (observasi) dan wawancara yang telah

    penulis lakukan dengan petugas yang

    bekerja pada bagian RSI Ibnu Sina

    Padang, khususnya pada bagian

    Kesehatan, maka penulis dapat

    mengetahui bagaimana proses pembelian

    Alat Kesehatan RSI Ibnu Sina Padang

    Proses atau Flow (alur)

    pembelian alat Kesehatan diRSI

    Ibnu Sina Padang :

    a) Pemesanan: Pemesanan pembelian alat kesehatan

    khususnya alat kesehatan di

    lakukan secara prochasing

    order secara jelas dan

    spesifik seperti : Kapasitas

    alat tersebut yang di

    butuhkan, Quantity, Merek,

    Tipe, Model, dan Nomor

    seri alat tersebut.

    b) Penerimaan : Alat di terima oleh TIM penerima rumah

    sakit langsung di cek,

    memastikan apakah alat

    tersebut sesuai dengan yang

    di prochasing order dan

    kalau alat yang datang tidak

    Pemesanan

    Penerimaan

    Administrasi

    (pembayaran)

    Pendistribusian

    Dicatat

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 13

    sesuai atau tidak cocok

    petugas logisti umum

    berhak menolak atau di

    kembalikan kepada suppyer.

    c) Administrasi (pembayaran): Pembayaran alat yang telah

    di hantarkan oleh supplayer

    tersebut.

    d) Pencatatn: Pencatatan pembelian alat tersebut

    langsung dicatat dalam

    system komputer dan di

    save.

    e) Pendistribusianan: Di salurkan kepada ruanagan

    atau unit yang

    membutuhkan alat tersebut.

    Setelah barang di beli tentu sangat perlu

    pencacatan dan pelaporan pembelian alat

    (kesehatan), System pencatatan alat

    (kesehatan) tersebut langsung di catat dan di

    entrykan ke dalam system komputer yang di

    lakuakan oleh peugas logistik umum RSI

    Ibnu Sina Padang. Petugas tersebut

    melakukan pengecekan ulang alat atau

    barang tersebut apakah alat atau barang

    sesuai dengan yang di pesan dan kalau tidak

    sesuai petugas logistik umum berhak

    menolak barang atau alat tersebut.

    Pencatatan di lakukan oleh petugas

    logistik umum dan ruanagan tersebut, untuk

    inventaris ruangan dan untuk mengetahui

    usia ekonomis sebagai informasi. Hal-hal

    yang perlu di catatat dalam proses inventaris

    yaitu seperti: Kapasitas barang atau alat

    yang di butuhkan, Quantity barang atau alat,

    Merek, Tipe, Model dan Nomor seri baran

    atau alat tersebut.

    Dari semua kegiatan tersebut sangat

    dibutuhkan sebuah pencatatan dan pelaporan

    pembelian alat kesehatan tersebut (

    kesehatan), dengan adanya pencatatan dan

    pelaporan secara teratur akan mempermudah

    semua pihak termasuk pihak yang

    melakukan pencatatan akan lebih mudah

    dalam mencari jumlah alat yang telah di beli

    apabila suatu saat direktur meminta

    pencatatan dan pelaporan barang atau alat

    tersebut.

    Pencatatan dan pelaporan di unit atau

    ruanagn ronsen RSI Ibnu Sina Padang sudah

    menggunakan Sistem Manajemen Informasi

    (SIM) sehingga kesalahan tentang

    pencatatan jarang terjadi, tetapi masalah

    yang timbul adalah ketika sistem tersebut

    eror atau mengalami gangguan, selain itu

    masalah yang dihadapi adalah kedisplinan

    pegawai yang kurang, karena sudah

    menggunakan sistem informasi kadang

    melalaikan pencatatan secara manual

    sehingga akan menimbulkan masalah bila

    terjadi masa lah pada sistem informasi.

    Berikut ini adalah kegiatan pencatatan

    penerimaan alat kesehatan :

    1. Pencatatan Penerimaan Alat

    a. Formulir rencana penerimaan b. Buku harian peneriman c. Penulis menilai bahwa metode

    pencatatan penerimaan alat RSI Ibnu

    Sina Padang belum sesuai dengan

    teori, dan hanya mengunakan satu

    bentuk pencatatan, yaitu Buku harian

    penerimaan. Pencatatan hanya di

    gunakan satu buah buku, sedangkan

    menurut teori yang didapat untuk

    penerimaan didapat dua buku

    pencatatan untuk penerimaan logistik

    alat.

    2. Pencatatan Penyimpanan Alat

    a. Kartu alat kesehatan

    1) Kartu persediaan alat kesehatan

    2) Kartu induk persediaan alat kesehatan

    Penulis menilai bahwa metode

    pencatatan penyimpanan alat di Putra

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 14

    Specialist Hospital Melak dan RSI Ibnusina

    Padang sudah sesuai dengan teori,

    penyimpanan alat menggunakan metode

    abjad. Pencatatan dilakukan hanya dalam

    satu kartu untuk pencatatan secara manual,

    sedangkan dari teori yang penulis dapat

    untuk penyimpanan di catat dalam tiga buku

    catatan secara manual.

    3. Pencatatan Pengeluaran Alat

    Kegiatan pengeluaran alat dari

    gudang logistik kepada unit kesehatan

    telah sesuai dengan teori. Dan amprah

    dilakukan satu sebulan sekali, tetapi

    amprah juga bisa dilakukan setiap hari

    bila ternyata ada yang kurang, selain

    menggunakan SIM untuk pengeluaran

    ada juga buku yang diisi untuk setiap

    amprahan yang dilakukan tidak banyak

    atau hanya sekedar penambahan yang

    kurang.

    4. Pelaporan

    Kegiatan pelaporan atau pembuatan

    laporan untuk pengunaan alat di RSI Ibnu

    Sina Padang adalah sebulan sekali,

    laporan ini telah sesuai dengan teori

    karena didalam teori ada laporan bulanan,

    triwulan, semester dan tahunan yang di

    terapkan di Putra Speialist Hospital

    Melaka.

    5. Kegiatan Pendistribusian Alat

    Kegiatan pendistribusian alat yang

    dilakukan di logistik umum telah sesuai

    dengan teori. Dengan metode sentralisasi

    yaitu pengiriman di pusatkan dari satu

    gudang. Kegiatan pendistribusian

    dilakukan secara langsung ke pada unit

    yang membutuhkan.

    Berdasarkan uraian masing-masing

    rumah sakit dapat diketahui kelemahan

    dan kekuranagannya adalah sebagai

    berikut :

    1. Putra Specialist Hospital Melaka a. Kelebihan

    1. Sumber dana untuk barang-barang inventaris tidak

    terlalau bergantung kepada

    pemerintahannya (kerajaan)

    karna Putra Specialist

    Hospital Melaka tersebut

    merupakan rumah sakit yang

    separoh swasta dan separoh

    pemerintah.

    2. Pencatatan penerimaan alat telah terlaksana dengan baik.

    3. Pencatatan penyimpanan alat telah terlaksana dengan baik

    sesuai jenis dan Merek, Tipe

    alat.

    4. Pencatatan pendistribusian alat telah terlaksana dengan

    baik.

    5. Sistem pelaporan data alat yang dipakai telah terlaksana

    dengan baik.

    6. Alat kesehatan yang digunakan Putra sudah alat

    yang baru menggunakan

    system koputerisasi.

    b. Kekuranagan 1. Barang atau alat yang habis

    pakai di dimusnahkan

    sedangkan RSI Ibnu Sina

    Padang tidak.

    2. RSI Ibnu Sina Padang kelebihan dan ke kuranagannya

    sebagai berikut :

    a. Kelebihan 1. Pencatatan penyimpanan alat

    telah terlaksana dengan baik

    sesuai jenis dan Merek, Tipe

    alat.

    2. Sumber dana untuk barang-

    barang inventaris tidak

    terlalau bergantung kepada

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 15

    pemerintahannya karna RSI

    Ibnu Sina Padang tersebut

    merupakan rumah sakit

    swasta.

    3. kegiatan pendistribusian alat

    sudah terlaksana dengan baik.

    b. Kelemahan 1. Pencatatan penerimaan alat

    belum terlaksana dengan

    baik, sebaiknya selain dicatat

    dalam buku manual tetapi

    juga dicatat dalam system

    komputer, karena keduanya

    sangat berperan sebagai arsip

    adanya pencatatan

    penerimaan.

    2. kegiatan pelaporan pembelian

    alat kesehatan cukup

    terlaksana dengan baik

    namun terdapat kekurangan

    dalam kedisiplinan yaitu

    terdapatnya keterlambatan

    pelaporan.

    5.Penutup

    a. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan diatas

    dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    a. Dapat disimpulkan bahwa pencatatan dan pelaporan pada pada pembelian alat

    kesehatan di kedua rumah sakit (RSI

    Ibnu Sina Padang dan Putra Specialist Hospital) telah melaksanakan

    pencatatan dan pelaporan tersebut

    sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

    oleh masing-masing rumah sakit.

    b. namun masih ada kekurangan-kekurangan dalam hal pencatatan dan

    pelaporan missal di RSI Ibnu Sina Padang dalam pelaporan sering adanya

    keterlambatan pembuatan dan

    penyerahan laporan ke direktur.

    c. sedangkan di Putra Specialist Hospital tidak adanya pemanfaatan barang yang

    usia ekonomis telah habis ataupun

    langsung dimusnahkan.

    6. Saran

    Setelah penulis kemukakan masalah

    yang berhubungan dengan judul Karya Tulis Ilmiah maka penulis mengemukakan saran-saran dan masukan

    untuk Putra Specialist Hospital Melaka

    dan RSI Ibnu Sina Padang yang

    berhubungan dengan masalah adalah

    sebagai berikut :

    1. Putra Specialist Hospital Melaka

    a.. Sebagai Rumah Sakit yang

    mempunyai pelayanan kesehatan

    yang bagus, bagi pimpinan dan

    karyawan untuk dapat

    mempertahankan pencatatan

    penerimaan, penyimpanan,

    pengeluaran, pelaporan dan

    pendistribusian alat kesehatan.

    b. barang atau alat yang habis pakai

    (rusak) sebaiknya diperbaiki terlebih

    dahulu atau ditukar tambah untuk

    mengurangi pengeluaran rumah

    sakit.

    2. RSI Ibnu Sina Padang

    a. Disarankan agar meningkatkan

    pencatatan penerimaan alat

    kesehatan

    b.RSI Ibnu Sina Padang masih

    menggunakan alat yang lama, di

    sarankan sebaiknya RSI Ibnu Sina

    Padng untuk ke depannya sudah

    menggunakan alat Kesehatan yang

    baru menggunakan system komputer

    untuk mendapatkan hasil yang lebih

    bagus.

  • Gambaran Proses Inventaris Alat Rontgen Pada Putra Specialist Hospital Melaka dan Sakit Islam Ibnu Sina Padang

    Fajar Suginda [111000213461011] Page 16

    Daftar Pustaka

    Depkes RI. Pedoman Pengelolaan

    Pembekalan Farmasi. Jakarta:

    Depkes RI, 2008.

    Depkes RI, Undang-Undang Kesehatan

    Republik Indonesia No 36 Tahun

    2009 Tentang Kesehatan.

    Emilda. Yunelfa. Manajemen Logistik dan

    Farmasi. Depok: Universitas

    Indonesia, 2004.

    Febrianti Riska, dkk. Pelatihan Manajemen

    Kefarmasian di instalasi Farmasi

    Kabupaten / Kota. Jakarta:

    Kementrian Kesehatan dan JICA,

    2010.

    Yoga Tjandra Adimata. Manajemen

    Administrasi Rumah Sakit. Jakarta:

    Umiversitas Indonesia, 2007.

    www.labukuncub.com www. Administrator.com