jurnal h.pylori

34
Disusun Oleh: Zaras Yudisthira Saga 2008730133 Pembimbing: Dr. Aswitha D., Sp.A (K) Kepaniteraan Klinik Stase Pediatri Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2012

Upload: zaras-yudisthira-saga

Post on 26-Oct-2014

50 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal h.pylori

Disusun Oleh:Zaras Yudisthira Saga

2008730133Pembimbing: Dr. Aswitha D.,

Sp.A (K)

Kepaniteraan Klinik Stase PediatriRumah Sakit Islam Jakarta Cempaka PutihProgram Studi Pendidikan Dokter, Fakultas

Kedokteran dan KesehatanUniversitas Muhammadiyah Jakarta

2012

Page 2: Jurnal h.pylori

Latar Belakang

Evaluasi hubungan

antara infeksi

Helicobacter pylori

yang simptomat

ik terhadap

kadar besi, zinc, dan tembaga

pada anak di Buenos Aires,Arge

ntina

Helicobacter pylori

merupakan penyebab

infeksi bakterial

kronik yang paling sering pada manusiaEtiologi dari

gastritis kronik dan ulkus

peptikum pada anak dan dewasa

Penelitian sebelumnya

menyebutkan bahwa gastritis

yang disebabkan

oleh H. pylori bisa

menyebabkan defisiensi besi

ataupun anemia

defisiensi besi

Besi mempunyai

peranan yang penting dalam transport dan bioavaibiltas

mineral esensial yang

lain seperti zinc dan tembaga

Tembaga merupakan

kofaktor katalitik pada

sejumlah enzim yang diperlukan

dalam fungsi biologis pada

tumbuh kembang

Zinc mempunyai peran ganda

dalam perkembangan fisik, imunitas,

fungsi reproduksi, dll

Page 3: Jurnal h.pylori

Helicobacter Pylori• Mempunyai flagel

multipel pada satu kutub dan bergerak aktif

• Tumbuh optimal pada pH 6,0-7,0

• Menghasilkan protease

• Meghasilkan aktivitas urease yang poten

Page 4: Jurnal h.pylori

Patomekanisme

1. H. pylori penetrates the mucus layer of stomach and adheres to the surface of gastric mucosal epithelial cells.

2. Ammonia is produced whihc netralizes the gastric acid 

3. The H. pylori prolifirates, and migrates, and finally causes infection.

4. Gastric ulcerization (or Peptic Ulcers) is developed by the destruction of the mucosa, inflammation and mucosal cell death.

Page 5: Jurnal h.pylori
Page 6: Jurnal h.pylori

Sampel

Kriteria Inklusi

• 390 anak usia 4-16 tahun yang datang di Rumah Sakit Anak Superiora Sor Maria Ludovica, La Plata, Argentina

• Dengan gejala dan tanda GI bagian atas (gastroesophageal reflux, gejala esofagitis, dispepsia, dan nyeri perut)

Kriteria eksklusi

• Anak yang pada bulan sebelumnya mendapat terapi antibiotik atau acid suppresant

• Ataupun mineral supplements (termasuk besi, zinc, dan tembaga)

Page 7: Jurnal h.pylori

13 C-urea Breath Test

•Sensitivitas dan spesifisitas > 95% mendeteksi infeksi H. pylori•Puasa 6 jam sebelum test dilakukan •2 sampel hembusan udara •Positif bila terdapat perubahan nilai >3,5%

Dietary Assessment•24 hours dietary recall•Terutama konsumsi zat besi, seng, dan tembaga•Kurang apabila konsumsi lebih kurang dari kebutuhan rata-rata perkiraan, menurut usia dan jenis kelamin

Epidemiological Questionnaire

•Etnis dan faktor sosiodemografi•Tingkat pendidikan anak•Tingkat pendidikan ibu dan kepala keluarga•Sanitasi•Tipe toilet•Sumber air

Indikator Antropometri•Tinggi dan berat badan dinyatakan dengan menggunakan standar Centers for Disease ontrol and Prevention 2000 sesuai usia dan jenis kelamin•Didefinisikan gizi kurang dan pendek jika nilai z dibawah SD -2•Overweight jika BMI lebih dari persentil 85 dan 95

Metode

Page 8: Jurnal h.pylori

Breath Test

Page 9: Jurnal h.pylori

Carbon-13-urea Breath Test

•fast for about 6 hours (from midnight)•A baseline breath sample is collected •eat a small, high calorie, meal•drink a solution of Carbon-13-urea in water•Then breath samples are taken at intervals, usually 20 40 and 60 minutes later (it varies)•In the C13-urea breath test the breath sample is read in a mass spectrometer (MS) rather than a liquid scintillation counter (LSC)

Carbon-14-urea Breath Test

•fast for about 6 hours (from midnight)•swallow a capsule which contains one microCurie of C14-urea•provide the breath sample usually by blowing up a small balloon or blowing bubbles in a small bottle of breath-collection liquid. Samples of breath are then taken 10 minutes after the capsule is swallowed•In the C14-urea breath test, the breath sample is read in a scintillation counter

Page 10: Jurnal h.pylori

Endoscopic Diagnosis

Page 11: Jurnal h.pylori

Analisis Biokimia

Sampel darah vena dikumpulkan pada pagi hari sebelum dilakukan C-UBT

Dilakukan analisis konsentrasi hemoglobin, serum ferritin

(SF), serum transferrin reseptor (sTfR), zinc, dan

tembaga

Anemia:Hb < 115 g/L pada anak <12

tahunHb < 120 g/L pada anak >12

tahun

Defisiensi besi:SF <12 µg/L untuk anak <5

tahunSF <15 µg/L untuk anak >5

tahun

Page 12: Jurnal h.pylori

395 sampel yang diteliti96 (24,3%)

Terinfeksi H. pylori

299 (75,7%)Tidak terinfeksi

H. pylori

Status sosioekonomiKondisi sanitasi buruk

Jumlah saudara kandung dan anggota keluarga yang banyak

EtnisTingkat pengetahuan orangtua

yang rendah

Hasil

Page 13: Jurnal h.pylori
Page 14: Jurnal h.pylori

2. Analisis Biokimia 395

sampel

Anemia

21,0%

Pada H.

pylori +

group

8,9%Pada

H. pylori

– group

Defisiensi Besi

14,3%

Pada H.

pylori +

group

11,0%

Pada H.

pylori -

group

Anemia Defisiensi Besi

2,4%

Page 15: Jurnal h.pylori
Page 16: Jurnal h.pylori

Pada anak yang terinfeksi H.pylori didapatkan kadar tembaga yang tinggi

Page 17: Jurnal h.pylori

Tdk ditemukan adanya hubungan infeksi H. pylori dengan defisiensi

besi dan anemia, walaupun secara umum tdk mencakup

seluruh populasi karena studi ini hanya meneliti pasien sesuai

dengan kriteria inklusi

Tidak ada hubungan antara infeksi H.

pylori dan konsentrasi serum besi, tembaga,

dan zinc.

Setelah dilakukan uji penyesuaian dengan koefisien didapatkan

adanya peningkatan kadar tembaga pada anak yang

terinfeksi H.pylori

Page 18: Jurnal h.pylori

Penelitian Sebelumnya

Penelitian-penelitian sebelumnya belum

dibuktikan hubungan antara infeksi H.pylori dengan defisiensi besi

maupun anemia

Toyonaga dkk melaporkan tidak adanya hubungan antara infeksi

H.pylori dengan konsentrasi tembaga

Peradangan atau penyakit menular pada hewan dan manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi

tembaga serum

Akcam dkk tidak menemukan adanya perbedaan signifikan konsentrasi zinc pada

anak yang terinfeksi dan tidak terinfeksi H.pylori.

Crosssectional studi di Amerika Latin

menyimpulkan bahwa kurangnya hubungan

antara infeksi H. pylori dengan anemia mungkin disebabkan oleh genotip

dan faktor virulensi

Page 19: Jurnal h.pylori

Diskusi

Secara umum penelitian tdk mencakup seluruh populasi karena studi ini hanya meneliti pasien sesuai dengan kriteria inklusi

Tidak bisa mengevaluasi hubungan antara infeksi H .pylori dan IDA karena prevalensi rendah

Pengaruh infeksi H. pylori terhadap peningkatan konsentrasi tembaga perlu diteliti lebih lanjut

Page 20: Jurnal h.pylori

Kesimpulan

Perlu dilakukan

studi lebih lanjut

mengenai hubungan natara infeksi H.pylori dengan anemia,

defisiensi besi, dan

kadar mineral

Status sosioekonomi,

Kondisi sanitasi buruk,

Jumlah saudara

kandung dan anggota

keluarga yang banyak, Etnis, dan Tingkat

pengetahuan orangtua yang

rendah meningkatkan

resiko terinfeksi H.pylori

Tidak ada hubungan

antara infeksi H. pylori dengan

anemia dan defisiensi

besi

Didapatkan kadar

tembaga yang tinggi pada anak

yang terinfeksi H.

pylori

Page 21: Jurnal h.pylori
Page 22: Jurnal h.pylori

Epidemiologi• H.pylori affects about

20% of persons below the age of 40 years, and 50% of those above the age of 60 years

• H.pylori is uncommon in young children.

• Low socio-economic status predicts H.pylori infection.

• Immigration is responsible for isolated areas of high prevalence in some Western countries

The green square represents the total

population in the United States of uninfected

(normal) persons within which is a circle

representing the 30% who are infected (HP+)

Page 23: Jurnal h.pylori

Causes

Page 24: Jurnal h.pylori

Gejala Klinis

Page 25: Jurnal h.pylori

In children, testing for H. pylori is recommended only if the symptoms

are severe enough to justify therapy. In populations with a high prevalence of H. pylori, routine screening would lead to the treatment of large numbers of children, with no demonstration of

benefits as compared with risks and costs, because H. pylori– related ulcer

disease is much less frequent in children than in adults and because therapy for the prevention of other

consequences of the infection can be postponed.

Page 26: Jurnal h.pylori
Page 27: Jurnal h.pylori
Page 28: Jurnal h.pylori
Page 29: Jurnal h.pylori
Page 30: Jurnal h.pylori
Page 31: Jurnal h.pylori
Page 32: Jurnal h.pylori
Page 33: Jurnal h.pylori

Helicobacte

r Pylori

Duodenal ulcer

Gastritic ulcer

Stomach cancerDispepsia

Non- ulcer

Page 34: Jurnal h.pylori

Penatalaksanaan