jurnal ilmu·ilmu perairan dan peri kanan i 73 146 kebiasaan makan tlram mutiara pintado maxima di...

8
ISSN 0854-3194 De,ember 2004 , Jilid 11, Nomor 2 JURNAL ILMU·ILMU PERAIRAN DAN PERI KANAN INDONESIA INDONESIAN JOURNAL OF AQUATIC SCIENCES AND FISHERIES Olterbitkan oleh : Oepartemen ManaJemen Sumberdaya Per.iran Fakultas Perikanan dan I1mu Kelautan Inslitul Perta"lan Bogor H I 73 146

Upload: lythu

Post on 11-May-2018

220 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

ISSN 0854-3194 De,ember 2004, Jilid 11, Nomor 2

JURNAL ILMU·ILMU PERAIRAN DAN PERI KANAN INDONESIA

INDONESIAN JOURNAL OF AQUATIC SCIENCES AND FISHERIES

Olterbitkan oleh : Oepartemen ManaJemen Sumberdaya Per.iran

Fakultas Perikanan dan I1mu Kelautan Inslitul Perta"lan Bogor

H I 73 146

KEBIASAAN MAKAN TlRAM MUTIARA Pintado maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG. LOMBOK

(Food Habits of Peart Oyster Pintado maximo in the Gulf of Sekotong, Lombok)

Kasful Anwar', MOZH Toeliherel , Ridwan Affllndil ,

Nonnan Rarieb Azwar4 dan Etty RianiJ

ABSTRAK

Pcndilian ini bcrtujuan unluk mengelihui I;.cbiasaan makan liram mUli ... Pimaa.. "'lUI",,,, PC""lIli. an dilaksanak.an <lui bulan Juni 2(0) saIllPili Fcbnlari 2004 di pcrai"," Teluk SckOloog l'Yopill$i Lombok. Pengambilan C(lnloh firoplanklon di pcl1lirWI dil&kubn ~iap) jam scl<ati sclama 24 jam anlara pukul 06.00· 03.00 WIB. J>IdI S("liap pangamala/l diambil xbMyak It dor lifam muli ... unluk scl:.lli pc:npmatan. Un. luk memptrl)lch pmbanln kcb-iasun makan Ii ..... mUli ... dilakuhn anal'si. indoks pilihan. PiNada 1fItU1· "'" memakan scmua filoplanklon yang adI di linckunpnnya. Tiram mllli ... lidak mclakukan 5e1c::1:si tertia. dip ~nis ....un.anll) .. yan~ Icrdapll di alam. ltUIpi lIICtlyclck$i rnakanannya berdawbn ukwan malo:lnan­n)"l. Tirarn mulilf"a mtnyuk.i makanan )'q mcmiliki ukuran kbih keeil. PasrnllXjcnis-jeni, filoplankion >"IIl& disubi Ii ..... muli ... bcrturuHUIUI _Iah kclas BadlJariophyoex, Dinopb)-. Cilim, ChrifOPhyta. Cyanoph)"«K. Chklroph)"ccx dan moluska.

""U. kud; kebiaswl makan. P;",@_<ilM. Tcluk Scl;otong

ABSTRACT

l kobj«li.-e of "'is ~h is 10 undmIMd the food habils ofllH; P;Nodo "'1U1"", in GulfofSeko­long. Lombok. The rcsean:h ... as rondaclcd from June 2003 unlil February 2004. To examine the food habi., of Pintl'da mo.,lmD. sampling of ph)/Ioplankloo and Plnl/ll1tJ m .... I"'D were condlftlcd e~try three hours from 06.00 - 03 .00 am. and sample of H of I'im/ll1tJ mo.1;"'" "'ere cx.aminc for their stOOllch conlent. The result shOWN thai the Pinli1d1l ltllUiltlll rml 00 or ph)'lopianklon in lhe w.uo:rs. The food habits of PlmlNiD 1fttU1"", romiS! Bac:illarioph)'ccac. Oinophyccx. Cili"a. Chritoph)·1I. C.)'aoophyceac:. ClIlorophyOClC' and moll."ca. No fcedi", ,..lcclion on lhe !IpCcic:s of phYIOJIlanklon was found in Plttlada trf<U;1IItl bul on $1« Or ph)'lopllnktoll.

Kerwo« .. ; food habits. PlttltJdtJ trf<UilfttJ. Gulr ofSdotOn&-

PENDAHULVAN

Tiram mutiara mcrupakan salah satu ko­modi tas perikanan yang mcnghasilkan but iran muliora yang cukup pent ing seOOgai penghasil dcvisa. Jenis liram mutiara yang sangat poten­sial untuk dikembangkan adatah Pin/ada maxi· ma, $Cbab produk mUliara yang dihasilkannya bernilai ekooomis lingg; dan merupakan salah satu komodilas ekspor di bidang perikanan. In­donesia merupakan negara beriklim lropis. $C­hingga penurnbuhan dan proses pelapisan muli·

Mal\aJi<_ Propoto 00l1Ot.1'foIranI SlUdi Uioloti 1I .. ,.o,h.l:. iii. F.~"IIA$ K __ IlC»o~n. lnSli"'t Pc",",," Botor. F.k~II" K_1mIIt 11 . .. ~". llt$ti ... I'M." .. " IIotot Depon ....... M ... jc ..... n Sumb<'doya Po,.ira". Falol ... r..,i· bnan dan II"", K<I._. '''''~"' """,aian Soto< F"'.11aS MIle""';'" daoIU"", Po",,",""""" AI ..... IIISIilOl f'ef. '*'Iian Bosor,

ani dapal lerjadi sepanjang tahun. Tiram yang dapal digunakan unluk memproduksi mUl ianl a­dalah liram yang bcrukuron panjang cangkang IS - 20 cm (Anwar, 2002).

Usaha budidaya timm mUliaro telah dila­kukan di berbagai lempal, bahkan jika d ilinjau dari polcnsi tahan yang lersedia. leknik budida­ya yang ada dan syslem pemasarannya. budida­ya liram muliara mempunyai keunggulan lersen­diri . Wataupun budidaya liram muliara mem­punyai beTbagai keunggulan, namun sampai sa­al ini masih dilemukan kendala dalam menda­palkan benih liram mutianl. Mengingal kele­bihan yang dimiliki serta prospek p3S8f yang demikian eeroh. perlu upaya unluk mengatasi masatah lersebul densan jalan nlelakukan beT­bagai penelitian yang diarahkan pada pening­kalan produksi bcnih tirom secara berkesinam­bungan.

,. Usaha pembenihan tiram mutiara sampai

saat ini masih menghadapi kendala. Salah saIl! kendala yang dihadapi a.dalah rendalmya ke­Jangsungan hidup larva liram mutiara. Sehu­bungan dengan hal ilu perlu dilakukan upaya-u­paya untuk mendapatkan induk yang berkuali· las yang dapat menghasilkan larva yang slap untu!.: memproduksi mutiara (usia produktif). Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penyediaan induk tiram matang gonad melalui pemberian jcnis pakan yang dapat memaeu ke­cepatan pematangan gonadnya dan mampu me­ningkalkan kelangsungan hidup larva yang di­hasilkan. Unluk memberikan pakan yang tepa! perlu informasi mengenai kebiasaan makannya, oleh karena ilu perlu di lakukan kajian kebiasaan mahn liram mutiara Pill/ada maxima.

METODE PENELIT IAN

Penclitian dilaksanakan dari bulan Juni 2003 sampai Februari 2004 di Laboratorium dan Raldt Apung Loka Budidaya Laut Lombok, di perairan Teluk Seko!ong dan Laboralorium Dinas Perikanan Propinsi Lombok. Pene1it ian dilakukan dua tahap yailu di laboralorium dan di lapangan.

Kcgialan di !apangan mdiputi pengam­bilan contoh air. pcngambilan fitoplankton dan pengllmbilan liram mutiara yang digunakan un­luk melihal fitop lank ton yang ada di dalam lam­bung liram scbanyak 8 ekor untuk setiap penga· matan. Tiram mutiara Pimuda maxima dibu­didayakan dengan mcnggunakan rakit apung. Pengambilan contoh fitoplankton di perairan di­lakukan sebanyak tiga kali yai lu pengamalan ke 1. 2 dan 3 masing-masing sclama 24 jam un tuk seliap pengamalan. Pengamalan dimulai pada pukul 6 pagi sampai pukul 3 dinihari setiap 3 jam sekali. Conloh fitoplanklon dan tiram mu­tiara diambil pada kedalaman 1 m dari pcrairan di sekilar keranjang pemeliharaan induk liram mutiara. Fitoplankton daTi perairan diambil de­ngan menggunakan tabung pengambil air eontoh (Kemmer Warer Sampler) sebanyak 401 yang disaring planktonel no. 25 densan mesh size 0.05 mm. Contoh planklon yang tersaring di­masukkan ke dalam bolol contoh dan diawetkan dengan fonnalin 4%. Penghi tungan eonloh fi­topianklon menggunakan wadah sadgewick rafter sebanyak 1 ml volume air yang diperiksa de· ngan melooe sapuan sedangkan filoplanklon di­identifikasi hingga gellus.

Pengambilan eonloh fitoplankton dilaku­kan bcrdasarkan tingkat pencahayaan yang memo pengaruhi liram dalam membuka dan menutup eangkang. Scmakin dalam lelak tiram di badan ai r semakin lebar cangkangnya terbuka. Pem­bedahan terhadap tiram mutiara dilakukan di la­boratorium untuk mengambil organ pencemaan !iram, kemudian diawetkan clengan fonnalin 4%. Idenlifikasi dan analisis filoplanklon dila­kukan di laboratorium Biomikro IPB. Fila­plank ton dati perairan dan organ pencemaan Ii· ram diiden tifikasi di bawah mikroskop dengan panduan Yamaji (1910) dan Shirola (1966).

Untuk mengetahui struklur komuni tas fi­toplllnkton di perairan dilakukan anal is is kelim­pahan ([ngram dan Palmer, 1952), keanekara­gaman. keseragaman dan dominasi (Krebs, 1989). Ketimpahan menurut Ingram dan Palmer( 1952)

T P I V adalah N=- x- x-x-. Adapun N adalah

L p W v

banyaknya plankton per 1111, T adalah luas pe­nllmpang Sedgewick Rafter (50 x 201111111, L 11 -dalah lullS lapang pandang, V adalah volume a­ir conloh (30 m!), \' ada lah volume konscntrasi. W adalah volume air yang disar ing, P adalah jumlah yang diamati. dan p adalah j umlah la­

pang pandang.

Indeks keanekaragaman menurul Krebs •

(1989)lIdalah H' ; LP,lnp, dcngan H' ada-.. , lah indeks keanekaragaman, P,; 11,/ N" n, a­

dalah banyaknya individu jenis ke-i , N adalah j umlah individu seluruh jenis, dan s adalah jumlah jenis. Indeks keanekaragaman dihitung dengan fI"..v = LnS sehingga E ; fl1f1"-., dan E adalah indeks keseragaman, fI' adalah indeks kcanekaragaman dan fI"..v adalah [n·

deks keanekaragaman maksima1. Indeks Domi-• •

nasi dihitung denglln D= L (II,/N)' , D ada-.. , lah indeks dominasi, n, adalah jumlah individu

jenis ke-; . N adalah jumlah individu seluruh jenis, dan s adalah j umlah jenis.

Untuk memperoleh gambaran mengenai kebiasaan makan tiram mutiara dilakukan peng­amatan lerhlldap fitoplanklon yang tcrdapat di perairan scki\lIr rakit liram mUliara maupun di dalam salurall peneemaan liram mutiara. Se·

lanjulnya. dilakukan anal isis indeks pilillan (I". dex of elec:livity) filoplankton sebagai makanan alami liram (Effendie, 1979) melalui lIubungan II', =r; - p./r, + p" II', adalall indeks pilillan

organisme ke-;. r; adalah persentase organis­

me ke-; yang dimakan. dan p, adalah persen· lase organisme ke- i di perairan .

HASIL DAN J>EMBAHASAN

Komposisi dan Kelimpahan Filoplankton

Filoplanklon hasil identifikasi dan penca­cahan COI1loh. yang diambil di perairan sekitar rakit tiram mutiara. teruiri dari 63 je:nis dan tu­juh kelas dad seluroh jenis fitoplankton; yaitu Bacillariophyceae. Dinophyceae. Cil iata, Chri­sophyta. Cyanophyceae, Chlorophyceae dan Molusca. Untuk 1ebih jeJasnya kelimpahan fi­loplanklon dan komposisinya di perairan disaji­kan pada TllbeJ J,

Tat,t,l l. Pusenlase Komposisi dan Kelimpahan Fhoplankton di Perlllirlin Sekillr Raklf

I

'i >0" B .OO -

J 10.00

"''' j 1000 I

'" I .00

• , " "'

Dari Tabel I Icrlihat bahwa pcrsenlase rala-ratajenis fitoplank ton dari kelas 8aciJIario­phyceae di dalam air lebill banyak disbanding­kan kelas lainnya. Keadaan ini juga didukung olell intensitas kehadiran yang lebih tinggi pada masing-masing pengamalan. Hal ini menunjuk­kan bahwa kelas 8acillariophyceae paling do­minan lemadap filoplankton la innya.

Kondisi Icrsebut di atas 1I1cropakan hal u­mum yang lerjadi pada setiap pengamatan di perairan umum, seperti yang dikemukakan oleh Nybakken (1988) bahwa komposisi fitoplank­tOIl di laut didominasi oleh kelompok Bacilla­riophyceae dan Dinophyceae sedangkan kelom­pok Cyanophyceae jarang ditemukan. Kelim­pahan kelas Bacillariophyceae tertinggi (31.71%) ditemukan pada pengamatan keliga pukul 9 pa­gi, sedangkan lerendah (19.10%) pada pcnga­malan ke liga pu"kul21 malam . Kelimpahan ler­rendah pada kelas Ciliata dan Cyanophyceae (0.52%) terjadi pada pcngamatan pertama pukul 12 siang dan pukul 24 malam. Rata- rala ke­limpahan kelas filoplanklon yang ditemukan se­lama pengamatan disajikan pada Gambar I,

Dari Gambar I terlihal bahwa rala-rata ke1impahan kelas filoplankton di set iap penga­matan didominasi oleh kelas 8acillariophyceae. Hal ini didukung Odum (1971) yang mengala­kan bahwa keJimpahan fi lopJankloo di laut bia­sanya didominasi oleh kelas Bacillariophyceae, namun demikian kelimpahan kelas 8acillario­phyceae ini umumnya mengaJami pcningkatan sesuai dengan bcrkurangnya radiasi sinar mala­hari. Iclapi kelimpahan l3acillariophyceae ini Ie­lap lebih linggi dari kelas filop lanklon lainnya.

.. " ,. , WoI«u Po ...... . < ... (p""u)

Gambar I. Rail-nola Kelimp;ahaa Kells Filoplankton di Peninn St.killf Rakit "punl: Tinm Mutia ... padl St.liap Peng'"Bllan.

" KUlililH$ Uagkung .. Pfnliran

Hasil pengamatan kual itas air mcmlX-'fli­halon blllowu keadaan perai l'3n sc[ama penga­malan cplup mcndukung kehiduran fi loplank· ton maupun liram. Nibli mia-rata parameter lu­a litas pera iran se lama 24 jllm pengHmalal1 disa­jikan pada Tatx:12.

Tabel2. NIiHi Rata-ruts l'atamtltr Kualitlt rer­ainn !klama 24 jam Pengamalan.

Pltlmlltt

Indeb Kunekal'llKaman ( H'). Ke5enlgamaa (E ) d .. Domlnasi (lJ) GtllWl Fitoplinklon

Ni lai indcks kcanekaragaman, k~ra· g3man dan dominasi mcn.pahn indeks yang ,Iigullakan un luk menilai kcslllbilan ~u8tn per­ai rWl. tooch keanekaragaman akan bt:rlaku a­pabila jUllilah genus/genera bcrbanding lu tus dcngnn jumlah individu di dalam komunilas ter­schut. Ilubtingan t~rsebllt c(nderung linear dc­ngan koctisicn lore]u:;; yang posilif. Pada pc­netitian in; didapatkan hubungan yang linear antara jl,lmlah Marga fi loplanklon dcngan j l,lm­lah ind iyidu (LnN) dcngan loefisien lorelasi

0_8 - 0.9 (Cllunbar 2).

Gnmbar 2 IIll:mperiihatkan hubungnn li­near yang tro l anlara j umlah indiv idu dan jum­lah genera litoplankloo. Sernakin banyak jum-,",, , .. ':',y", .. """".,,'" "'-, .... ", .. "0 J"''-''\''\'' l!o ............

liIoplllllklull dalam komunitas terscbl,lt (Rl .. 0.92).

ImJ~ks keanekaragaman selama pcngu­matan antura 1.168 - 1_566 (Taild 3). Nilai ini menl,lnjl,lkkan bahwa ko",,,nitas fi toplankton memilik; keaneklU1lgaman yang rer>dllh. Na­mun demikian indeks kcanekllragam in; me<lg­abm; fl uktuas i berdas.artan waklu pengllmll lBn.

• • • • • · -· , r-.{l;l)IA..+-.l8I2.l • • , o · . ' ti*8.9m ..!! Ii' 2

'" • .. " • ,

• , • , , ........ [..toM ... (I .. N) I'1IoJUnkIoo

Gambar 2. Hubungan anlau Jumlah Illdjyidu {Ln N I denpn Ju",lah Cue .... Fit ..... plJllklO. selama Ptnganuolll n.

TaMI3. Inlkks KaMlalllgamn (H'), Kt$rlll­gaman (EI dan Dominasi {OJ Fifo­

~1f"r'fl1ImhT

D

l

o

• 1 E

D

M ,

11

Fluktuasi indeks kcunelanigaman didl,lga bcrkaitun dengan kondisi lingkungs il. Indcks k~luragaman menurun beronsllrtan waktu pengamatun (pengamatan pcrtama, ledua dan kdiga). Beffiasarkan kedalaman pcrairan peo1g­

ambitan plankton seGara horisonlal dari panlai kc IlIllh laUi dilaksanahn pada kcdalaman 7 m. inddts keomekarngamannya juga menuron (Gam­oor 3). Faktor lingkungan yllng berperan dIIlam hal ini adalah arus (Tabcl 2). Pada pcngamatan lnllr.tlCep;t1.a n arus u.:'"lo.. ... ar fIIlln1"1l \") -,~ cmld,,­Iii:, yang masih dalam kisaran optimui. Karena kt.~p"13n arus rendah. maka pcrgemkan firo­plankton Illcnjadi lambat, sebaliknyo arns de­ngan kecepal(lll yang lebih linggi mengakibal­kan pergerakan filoplanklon lebih eepal dan ecndcrung menyebar sehingga indeks keaneka· ragaman menjadi rendah. lndcks keanekara­gaman bcrdasart.an pengambihm plankton .scca-

An,,'ar. K .. M. T ""Iihut. R. Affandi. N. R. kwar dan E. Rian;. Ktbi(JJaan Alakan Tiram MUI'","" P;nliiJa

ra horizontal cenderung menurun intensitasnya dengan waktu pengamatan yang berbeda. Hal ini diduga ada kaitannya dengan intensitas ca­haya matahari yang berbeda pada waktu peng­amatan I (pertama). 2 (kedua) dan 3 (keliga).

" " ....... ~-- ......

Gambar 3. DiSiribusi Homontal Keanekal"ll­gaman Genus fitoplankton selama Pengamalan

Indcks kcseragaman fitopla nklon memi­liki nilai antara 0.41 - 0.94. Pengamatan perta­rna. kedua dan keliga mcnunjukan nitai indcks kcscragaman anlara 0.37 - 0.51 (Tabel 3). In­dcks ini memperlihatkan bahwa tiap jcnis da­lam komunitas lersebut dapal dikatakan sama. Namun pada pengamatan keliga, indeks kesera­gaman paling linggi diperolch pada pukul 18:00 (0.52) dan terendah pada pukul 12:00 (0.37). Hal ini berarti bahwa tiap jenis cenderung tidak sarna dan lerdapat kecenderungan adanya domi­nasi olch suatu jcnis filoplankton .

Indeks dominansi selama pengamatan berbanding terbalik dengan indeks keseragam­an. Indeks dominasi ini mcmperkual dugaan kondisi komnnitas fitoplankton. Pada penga­matan I (pertama) dan 2 (kedua) tidak didapat­kan adanya dominansi oleh jenis fi toplankton tertenlu dengan nilai indeks dominansi anlara 0.03-0.05. Pada pengamatan keliga. indeks do­minasi bcrkisar anlara 0.03-0.04, yang berarti dalam komunitas tersebut terdapal jenis filo­plankton yang mClldominasi. lndeks domillasi ini juga bertailall dengall kondisi lingkungan. Adanya dominasi jenis filoplankton berkaitan dengan kekeruhan dan bahan organik yang ting­gi. Dengan demikian. kekeruhan dan bahan or­ganik merupakan indikalor banyaknya jenis fi­toplankton yang cocok unluk suatu jenis plank­ton tertentu.

FitoplanktoD Di Dalam SalUI"IID Peneernaan

Hasil pengamatan lerhadap filoplankton di dalam saluran pencernaan tiram mutiara mem-

perlihatkan sebanyak 43 jenis dan sebagian be­sar adalah kelas Baeillariophycea, jenis-jenis fi­toplanklon lainnya tennasuk dalam kelas Dino­phyceae, Ciliata, Chrisophyta, Cyanophyceae, Chlorophyceae dan Moluska. Jenis-jenis fito­plankton yang terdapal dalam saluran pencerna­an liram disajikan pada Tabel4.

Tabel 4. Jenis-jenis Fitoplankton dan Moluska yang Terdapat dplam Lambung Tiram Milliara Pinctada maxima

Komposisi kelas fitoplanklon pada seliap pengamatan memiliki nilai preoontasi yang ber­bcda (Gambar 4). Hasi! pengamatan mcnunjuk­kan bahwa kelas Baeillariophyccae merupakan kclompok terbcsar yang ditcmukan dalam salur­an pencernaan tiram mutiara. Hal ini sesuai de­ngan hasi! penelitian Ukcles (1969) yang mela­portan bahwa 88.88 % makanan oySler adalah diatom (Baeillariophyceac). Bahkan selanjut­nya, Ukeles (1969) menyimpulkan bahwa isi lambung makanan organisme filter feeder 00-

perti Oyster sekitar 95% nya adalah diatom (Sa­cillariophyceae),

PeTSeotase Fitoplankton di Perairan daD di dalam Lambnng

Hubungan fitoplanklon di perairan de­ngan di dalam lambung saluran pencemaan li­ram mutiara oolama 24 jam disajikan pada Ta­bel I dan Tabel 5. TabeJ tersebul menunjukkan bahwa pada pukul 12 siang, Bacillariophyceae di peraiTan dan di dalam saluran pencemaan mempunyai nilai persentase yang bcrbeda. Per-

" JwrMllilltlNlItIM P~'ai",,, """ P~riJ:o.,.". IltdoNs/ll. Duu./Jt, 1OQ4. Jilid II. "'0IfI'" Z: 7j. 7~

sentase di perniran pada pukul 12 adalah sangat kedl dibarKIingkan dengan waklu pengamalan yang lain, sedangkan untuk nila; persentase di dalam lambung saluran pencemaan juStnl pa. ling linggL Hal ini diduga ada kaitarmya de­ngan inlcnsitas callaya matahari di perairan pa­da pukul 12 (teninggi) dan semakin lemah men­jelang sore hari. Rendahnya persentase lilo­plankton di perairan disebabkan oloh intensitas eaha)'a matahari, fitoplankton condemng mela-

40 .000

it B.OOO

3U.OUO

H 25 .000

20.000

15 .000 -. 10 .000 • • 5.000

0 .000

Tabd 5. Peruntas-r (0/0) Mota. rata Fitoplankton dalam Lambung Tlrom Mutiara Pine. Ifldll maximll .Klama Penpmatan.

~l asil penelitian ini menunjukkan bahwa kelas Bacillariop/lyceae mcropakan fitoplank. Ion yang mendominasi komunitas fitoplankton di perairan maupun di dalam lambung tiram mutiara. sedangkan kelas Dinophyceae.. Ciliata, Chrisophyta. Cyanophyceae, Chlorophyceae dan Moluska memiliki nilai rata·rata Iebih ren­dah selama pengamatan. Kondisi yang sejalan ini menunjukkan hubungan keeratan yang cu­kup tinggi dengan koefisien detenninasi sebesar 0.97. Hubungan keeratan fitoplank ton di per-

kukan distribusi venihl lInluk menghindari be­samya intensilas cahaya. Oi lain pihak, Bacilla­riophyceae yang dilemukan di dalam salurnn pencemaan 1;ram semakin linggi persentasenya, hal ini diduga karena liram terus menerus meng­ambil fitoplankton dari lingkungannya padahal untuk mcnccma filoplanklon diperlukan waklu yang cukup lama karena ada dinding selnya se­lIingga malin teljadi penumpukan fitoplankton dalam alat pencemaan.

W.~ t u P <:ngam atatl (puicul)

airan dan di dalam lam bung saluran pencemaan tiram mutiara disajikan pada Gambar 5.

l " • " • " , • ,. • • " i

" • -, , •

Gambar5.

, • . urn.' . IlKb' · SJ,.!Soh. .. 6U"/J

.. . .. m

, , • , • Hubungon PerMntase J.mbh Indi­vidu Fitoplankton di Pu. iran dan di Lambung TirJIm.

Kebiasaan Makan

Hasil penelitian ini memperlihatkan bah· wa tiflll1l mutiara memakan semua fitoplankton

yang ada di lingkungannya atau dengan kata la­in makanan tiram mut ia ra terganrung pada in­tcnsilas filoplankton yang ditcmuitan di ling­kungannya, tctapi limm juga mengadakan st·

leksi lebih ke arah ukuran fitoplankton. Kondi· SI in; menunjukkan bahwa tiram mutiara tidak melakukan seleksi lerhadap jenis makanannya yang lerdapat di alam. Namun dcmikian di a· lam tubuh timm ilu sendiri lerdapat organ tc r· Icntu yang bcrfungsi untuk mcnyc1cksi maka­nannya lerlebih dahulu, sesual dengan kebuluh­annya. Salah satu jcnis selcksi yang dilakukan tiram mut iara sebagai organisme yang menya· ring makanannya (filter feeder mechanism) ada· lah berdasarkan ukumn makanannya. Semakin besar ukuran makanannya semakin besar pula kemungkinan makanan lersebut ditolak alau di· keluarkan oleh tiram. sehingga tiram Icbih me· nyukai makanan yang memiliki ukuran lebih keeil.

Tabel 6. Ind~ks Piliha n Fitoplanklon sebagai Makanan Alami Tiram Mutiara Pinclfldfl mtJ.dma

Tabel 6 menunjukkan bahwa kehadiran kelas fitoplank lon yang di temukan di pcrairan saal pencil lian tidak se[a[u ada di dalam [am·

bung pencemaan liram muliam, dcmikian juga sebaliknya. Bahkan kadang.kadang temapa! fi­toplankton dalam jumlah bcsar di perairan teta­pi hanya scdikit atau sarna sekaH tidak di lemu· kan di dalam lam bung salumn pencemaan Ii· mm. Hal ini menunjukkan adanya seleksi tiram tcrhadap makanannya. Jenis stleksi lain yang dilakukan oleh tiram kcmungkinan juga bcrasal dari kondis i tiram tersebut (faktor in ternal). Kondisi yang dimaksud adalah IlIhap pcrkcm. bangan timm daJam siklus hidupnya.

KESIMPULAN

Kondisi perairan di sekilar rakit budidaya timm muliara cukup mcndukung kehidupan fi· toplankton maupun tiram itu sendiri. Timm mutiara memakan semua fi topla nkton yang ada di lingkungannya. Tiram mUliara tidak melaku­kan seleksi terhadap jenis makanannya yang lerdapat di alam, tctapi menyclcksi makanannya bcmasarkan ukuran makanannya. Tiram mUlia­ra mcnyukai makanan yang memiliki ukuran Ie­bih keeil.

PUSTAKA

Anw .... K. 2002. Pensa .... h J~ "'I.~ Inli M .. lian 81",", ler~"'.p Penu .. b ..... n d.n Keleb.lu Wlpisaa ~"I;'n Pkrill pap;" (Bi~. I~;a : Plur iiebe). Te­sis Program Pascasarjana. In51ilul PCtllllian Bogor.

Effcndie. L II/N. Metode Biologl Perik ...... v.yasan [),;:wi Sri. Bogor.

IngrMl. W. M. and C. 1·~lmer. 19~2 , Slm plif~d proce­du re. for co lleo tin" Euminin i . nd uo rding plukton in ... Ier. Journal American water work associalion. 44(7) : 6 I 7-629.

Krebs. J. C. 1989. Erology 01 the npe"mont.1 . n.ly.is of distribulion ud .b .. nduu. Second edilion. I [or­per and Rowl PubL l..ondoo.

Nybakb:n. J. W. !983. BiolOii Wlut. S ... lu Pendellatan Ekot.op. GramediL Jabna.

Odum. E. P. 1971 . Fund.mut ... or~DIogy. Ed. J. WB. SaundcTsCo .. Pt.ilodc:lphia.

Sh irota. A. 1966. The PI.nkton of So .. lh Virtn ..... OVCrsca!l Technical Coopcrfllion Agency. Japan.

Ukeless. R. 1962. She llfis h 0rsl ••. Proccedings of lhe Conferen<;e on Ellilkial I'ropagalions of Commer_ cially Valuable. Co llege of Mar;ne Studies. University ofDeII",.r •• N.,",' York. USA.

Yamaji. I. E. 1966. 1I1 .. lt .. tlo o of the ~bri de Plankton of J.p.o n. Hoikusha Publishing Co. Ltd. Osab. Japan.