jurnal meriana kurnia 100462201108 akuntansi 2014

Upload: fariz-achmadi

Post on 05-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jurnal keuangan

TRANSCRIPT

  • 1

    Pengaruh Debt to Assets Ratio, Current Ratio, dan

    Inventory Turnover Ratio Terhadap Return On Assets Pada

    Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia Pada Periode 2009-2012.

    MERIANA KURNIA

    100462201108

    Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2014

    ABSTRAKSI

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

    pengaruh variabel Debt To Assets Ratio, Current

    Ratio, Dan Inventory Tunover Ratio terhadap

    Return On Assets pada perusahaan manufaktur yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-

    2012 baik secara parsial maupun simultan.

    Variabel independen yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah Debt To Assets Ratio,

    Current Ratio, dan Inventory Tunover Ratio.

    Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah Return On Assets. Populasi dalam

    penelitian ini adalah seluruh perusahaan

    manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia. Metode pengambilan sampel yang

    digunakan adalah purposive sampling. Perusahaan

    yang memenuhi kriteria sampel adalah 27

    perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah data sekunder yang berupa laporan

    keuangan yang diakses dari situs resmi BEI. Alat

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    regresi linear berganda yang dilakukan dengan

    bantuan program SPSS V. 21.0.

    Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa

    secara parsial variabel Debt to Asset Ratio (X1)

    berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets

    dimana nilai -t hit < -t tab (-2.171 > -1.983),

    Current Ratio (X2) tidak berpengaruh signifikan

    terhadap Return On Assets dimana nilai -t hit >

    -t tab (1.141 < -1.983) dan Inventory Turnover

    Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap

    Return On Assets dimana nilai t hit < t tab

    (1.259 < 1.983). Secara simultan Debt to Assets

  • 2

    Ratio, Current Ratio, dan Inventory Turnover

    Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On

    Assets dengan nilai F hit > F tab (3.727 >

    2.696). Untuk uji R2 diperoleh adjusted R

    2 0.071,

    artinya 7.1% tingkat kesehatan dipengaruhi oleh

    ketiga varibel tersebut. Sedangkan sisanya 92.9%

    dipengaruhi oleh varibel lain yang tidak

    diteliti dalam penelitian ini.

    Kata kunci : Debt to Assets Ratio, Current Ratio,

    Inventory Turnover Ratio, dan Return On Assets.

    1. PENDAHULUAN

    Pertumbuhan industri manufaktur yang terus

    mengalami perkembangan setiap tahunnya, menyebabkan

    persaingan antar perusahaan semakin ketat. Untuk

    mempertahankan keberlangsungan usahanya setiap

    perusahaan berusaha meningkatkan dan mempertahankan

    kinerjanya.Salah satu alat analisis yang bisa digunakan

    perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Kinerja

    suatu perusahaan dapat diukur dari rasio profitabilitas

    nya.dimana rasio profitabilitas adalah kemampuan suatu

    perusahaan untuk menghasilkan laba. Dalam pelitian ini

    rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return On

    Assets (ROA). Apabila rasio profitabilitas suatu

    perusahaan meningkat maka kinerja suatu perusahaan

    dapat dikatakan baik. Profitabilitas dapat dinilai

    dengan rasio-rasio keuangan diantaranya adalah Debt to

    Assets Ratio (DAR), Current Ratio (CR) dan Inventory

    Turnover Ratio (ITR). Dalam penelitian Yahya (2011) dengan

    judul Analisis Pengaruh Leverage Keuangan Terhadap

    Profitabilitas Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar

    di BEI, menyatakan Debt to Assets Ratio (DAR) berpengaruh

    terhadap profitabilitas. Sedangakan dalam penelitian Noor

    dan Lestari (2012) dengan judul Analisis Pengaruh Efisiensi

    Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap

    Profitabilitas (Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi di

    Bursa Efek Indonesia), menyatakan Debt to Assets (DAR)

    tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, maka terdapat

    ketidakkonsistenan. Dalam penelitian Rahmawati (2011) dengan

    judul Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover Ratio,

    dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return On Assets (Studi

    Pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di Bursa Efek

    Indonesia Periode 2007-2009), menyatakan Current Ratio (CR)

    berpengaruh pada profitabilitas. Sedangkan dalam penelitian

    Noor dan Lestari (2012) dengan judul "Analisis Efisiensi

    Modal Pasar, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap

    Profitabilitas (Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi di

  • 3

    Bursa Efek Indonesia), menyatakan Current Ratio (CR) tidak

    berpengaruh terhadap profitabilitas, maka terdapat

    ketidakkonsistenan. Dalam penelitian Rahmawati (2011)

    dengan judul Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover

    Ratio, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return On Assets

    (Studi Pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di

    Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009), menyatakan Inventory

    Turnover Ratio (ITR) berpengaruh pada profitabilitas.

    Sedangkan dalam penelitian Fitri (2013) dengan judul

    Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Perputaran Persediaan

    Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaaan Otomotif dan

    Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, menyatakan

    Inventory Turnover Ratio (ITR) tidak berpengaruh terhadap

    profitabilitas, maka terdapat ketidakkonsistenan.

    Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka

    permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini

    adalah:

    1. Apakah Debt to Assets Ratio berpengaruh signifikan terhadap pada Return On Assets perusahaan

    manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-

    2012?

    2. Apakah Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan

    manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-

    2012?

    3. Apakah Inventory Turnover Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets pada

    perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

    periode 2009-2012?

    4. Apakah Debt to Assets Ratio, Current Ratio, dan Inventory Turnover Ratio secara simultan

    berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets

    pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

    periode 2009-2012

    2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Return On Assets

    Menurut Prastowo (2005:91), Return On Assets

    adalah kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva

    untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat

    kembalian investasi yang telah dilakukan oleh

    perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva)

    yang dimilikinya. Rasio ini dapat dibandingkan dengan

    tingkat bunga bank yang berlaku.

    2.2 Debt to Assets Ratio

    Menurut Darsono dan Ashari (2004:54), Debt to

    Ratio adalah ratio yang menekankan pentingnya pendanaan

  • 4

    hutang dengan jalan menunjukan presentase aktiva

    perusahaan yang didukung oleh hutang. Rasio ini juga

    menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan

    dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat

    kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada

    kreditor. Nilai rasio yang tinggi menunjukan

    peningkatan dari rasio yang tinggi menujukan

    peningkatan dari resiko pada kreditor berupa

    ketidakmampuan perusahaan dalam membayar semua

    kewajibannya. Dari pihak pemegang saham, rasio yang

    tinggi akan mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi

    yang pada akhirnya akan mengurangi pembayaran deviden.

    2.3 Current Ratio

    Menurut Raharjaputra (2009:199), rasio ini

    dihitung dengan membagi aset lancar (Current Assets)

    dengan utang lancar (Current Liabilites). Seperti yang

    telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa aset

    lancar secara umum. Terdiri atas: kas dan setara kas,

    surat berharga, piutang dagang, persediaan, biaya

    dibayar dimuka, dan aset lancar lainnya. Utang lancar,

    terdiri atas: utang dagang, utang bank, utang pajak,

    uang muka pelanggan, dan lainnya. Rasio ini digunakan

    sebagai alat ukur atas kemampuan perusahaan dalam

    memenuhi utang atau kewajiban jangka pendeknya.

    2.4 Inventory Turnover Ratio

    Menurut Kasmir (2008:180), perputaran persediaan

    merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa

    kali dana yang ditanam dalam persediaan (Inventory) ini

    berputar dalam suatu periode. Rasio ini dikenal dengan

    nama rasio perputaran persediaan (Inventory Turnover).

    Dapat diartikan pula bahwa perputaran persediaan

    merupakan rasio yang, menunjukan berapa kali jumlah

    barang persediaan diganti dalam satu tahun. Semakin

    kecil rasio ini, semakin jelek pula sebaliknya.

    2.3 Kerangka Pemikiran

    H1

    H H2

    H3

    N

    H4

    Gambar 2.1

    Kerangka Pemikiran

    DAR (X1)

    CR (X2)

    ITR (X3)

    ROA (X4)

  • 5

    Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran,

    maka hipotesis yang dapat diusulkan adalah :

    H1: Debt to Assets Ratio berpengaruh signifikan

    terhadap Return On Assets pada perusahaan

    manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-

    2012.

    H2: Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap

    Return On Assets pada perusahaan manufaktur

    yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.

    H3: Inventory Turnover Ratio berpengaruh

    signifikan terhadap profitabilitas pada

    perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

    2009-2012.

    H4: Debt to Assets Ratio, Current Ratio, dan

    Inventory Turnover Ratio secara simultan

    berpengaruh signifikan terhadap Return On

    Assets pada perusahaan manufaktur yang

    terdaftar di BEI periode 2009-2012

    3. METODE PENELITIAN 3.1 Varibel Penelitian dan Definisi Operasional

    Variabel

    3.1.1 Variabel Independen Variabel independent dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Debt to Assets Ratio Rumus yang digunakan untuk mencari Debt to Assets

    Ratio adalah sebagai berikut :

    2. Current Ratio Rumus yang digunakan untuk mencari Current Ratio

    adalah sebagai berikut :

    Current Ratio =

    3. Inventory Turnover Ratio

    Rumus yang digunakan untuk mencari Inventory

    Turnover Ratio adalah sebagai berikut:

  • 6

    3.1.2 Variabel Dependen Variabel independen dalam penelitian ini

    adalah Return On Assets dan rumus Return On Assets

    adalah sebagai berikut:

    3.2 Populasi Penelitian

    populasi yang di gunakan dalam penelitian ini

    adalah seluruh perusahaan manufaktur yang ada di Bursa

    Efek Indonesia (BEI) dalam kurun 2009-2012 yaitu

    sebanyak seratus tiga puluh satu.

    3.3 Sampel Penelitian

    Dalam penelitian ini sampel yang di gunakan adalah

    27 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia (BEI) tahun 2009 hingga 2012. Pengambilan

    sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

    menggunakan teknik purposive sampling.

    3.4 Metode Pengambilan Data

    Adapun metode yang digunakan adalah sebagai

    berikut:

    1. Studi pustaka. 2. Studi dokumentasi, data penelitian yang di peroleh

    dari laporan keuangan perusahaan manufakturdari

    situs resmi BEI, www.idx.co.id.

    3.5 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    data skunder.

    3.6 Metode Analisis Data Teknik analisis data dilakukan dengan bantuan

    aplikasi perangkat lunak (software) SPSS.V.21, dan

    menggunakan teknik atau metode analisis sebagai

    berikut:

    1. Uji Statistik Deskriptif

    2. Uji Asumsi Klasik

    1. Uji Normalitas

    2. Uji Autokorelasi

    3. Uji Multikolinieritas

    4. Uji Heteroskedastisitas

    3. Analisis Regresi Linear Berganda

    4. Uji Hipotesis

    1. Uji Parsial (Uji t)

  • 7

    2. Uji Simultan (Uji F) 3. Uji Koefisien Deteminasi

    4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data

    4.1.1 Uji Statistik Deskriptif Tabel 4.1

    Hasil Uji Statistik Deskriptif

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    DAR (X1) 108 .094 .894 .40278 .193149 CR (X2) 108 .535 11.743 2.66389 2.117339 ITR (X3) 108 1.318 16.782 5.62198 3.111396 ROA (Y) 108 .012 .416 .15242 .105543 Valid N (listwise) 108

    Sumber: Output Pengelolahan data SPSS.V. 21.0. (2014)

    Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah

    data yang dimasukkan dalam pengujian ini adalah 108

    data. X1 dalam data ini adalah Debt to Assets Ratio

    (DAR) memiliki nilai minimum 0.094, nilai maximum

    sebesar 0.894, nilai rata-rata sebesar 0.40278 , dan

    nilai standar deviasi sebesar 0.193149. X2 dalam data

    ini adalah Current Ratio (CR) memiliki nilai minimum

    sebesar 0.535, nilai maximum sebesar 11.743, nilai

    rata-rata sebesar 2.66389, dan nilai standar deviasi

    sebesar 2.117339. X3 dalam data ini adalah Inventory

    Turnover Ratio (ITR) memiliki nilai minimum sebesar

    1.318, nilai maximum sebesar 16.782, nilai rata-rata

    sebesar 5.62198, dan nilai standar deviasi sebesar

    3.111396. Y dalam data ini adalah Return On Assets

    (ROA) memiliki nilai minimum sebesar 0.012, nilai

    maximum sebesar 0.416, nilai rata-rata sebesar 0.15242,

    dan nilai standar deviasi sebesar 0.105543.

    4.1.2 Uji Asumsi Klasik 4.1.2.1 Uji Normalitas

    Tabel 4.2

    Hasil Uji Normalitas Sebelum Data di Ln

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    DAR (X1) CR (X2) ITR (X3) ROA (Y)

    N 108 108 108 108

    Normal Parametersa,b Mean .40278 2.66389 5.62198 .15242 Std. Deviation .193149 2.117339 3.111396 .105543

    Most Extreme Differences Absolute .086 .205 .111 .141 Positive .086 .205 .111 .141 Negative -.055 -.163 -.083 -.094

    Kolmogorov-Smirnov Z .892 2.131 1.152 1.470 Asymp. Sig. (2-tailed) .403 .000 .140 .027

  • 8

    a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output Pengelolahan data SPSS.V. 21.0. (2014) Berdasarkan tabel 4.2 hasil uji normalitas diatas

    dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang dimasukan

    dalam pengujian ini adalah 108 data. X1 dalam data ini

    adalah Debt to Assets Ratio yang memiliki signifikan

    0.403 > 0.05, yang berarti data berdistribusi normal

    atau H0 tidak dapat ditolak. X2 dalam data ini adalah

    Current Ratio yang memiliki signifikan sebesar 0.00 <

    0.05, yang berarti data berdistribusi tidak normal

    atau H0 ditolak. X3 dalam data ini adalah Inventory

    Turnover Ratio yang memiliki signifikan sebesar 0.140

    > 0.05, yang berarti data berdistribusi normal atau

    H0 tidak dapat ditolak. Y dalam data ini adalah Return

    On Assets yang memiliki signifikansi 0.027 < 0.05,

    yang berarti data berdistribusi tidak normal atau H0

    ditolak. Dapat disimpulkan bahwa variabel X1 dan X3

    berdistribusi normal sedangkan variabel X2 dan Y

    berdistribusi tidak normal.

    Tabel 4.3

    Hasil Uji Normalitas Setelah Data di Ln

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Ln_X1 Ln_X2 Ln_X3 Ln_Y

    N 108 108 108 108

    Normal Parametersa,b

    Mean -1.0369 .7391 1.5789 -2.1324 Std. Deviation

    .53004 .66962 .55689 .75565

    Most Extreme Differences

    Absolute .088 .107 .045 .077 Positive .064 .107 .032 .063 Negative -.088 -.058 -.045 -.077

    Kolmogorov-Smirnov Z .912 1.111 .468 .795 Asymp. Sig. (2-tailed) .376 .170 .981 .552

    a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output Pengelolahan data SPSS.V. 21.0. (2014)

    Dari tabel 4.3 diatas setelah data di logaritma

    natural, maka dapat diketahui bahwa semua variabel X1,

    X2, X3, dan Y memiliki nilai signifikan > 0.05, maka

    H0 tidak dapat ditolak yang artinya data berdistribusi

    normal.

  • 9

    4.1.2.2 Uji Autokorelasi Tabel 4.4

    Hasil uji Autokorelasi

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R Square

    Std. Error of the Estimate

    Durbin-Watson

    1 .312a .097 .071 .72832 1.731

    a. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2 b. Dependent Variable: Ln_Y Sumber: Output Pengelolahan data SPSS.V. 21.0. (2014)

    Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa

    persamaan regresi bebas autokorelasi, karena

    nilai Durbin-Watson 1.731, dimana nilai DW berada

    diantara 1.65 dan 2.35 (1.65 < DW < 2.35) yang

    berarti tidak terjadi autokorelasi sehingga

    persamaan regresi ini memenuhi syarat bebas

    autokorelasi.

    4.1.2.3 Uji Multikolinieritas Tabel 4.5

    Hasil Uji Multikolinieritas

    Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients

    Standardized Coefficients

    Collinearity Statistics

    B Std. Error Beta Tolerance VIF

    1

    (Constant) -2.974 .290

    Ln_X1 -.787 .362 -.552 .134 7.438

    Ln_X2 -.339 .297 -.300 .125 7.977

    Ln_X3 .175 .139 .129 .831 1.204

    a. Dependent Variable: Ln_Y Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V. 21.0 (2014)

    Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa variable DAR

    (X1) memiliki nilai tolerance sebesar 0.134 > 0.10 dan

    nilai VIF sebesar 7.438 < 10. Variabel CR (X2)

    memiliki nilai tolerance sebesar 0.125 > 0.10 dan nilai

    VIF sebesar 7.977 < 10. Variabel ITR (X3) memiliki

    nilai tolerance sebesar 0.831 > 0.10 dan nilai VIF

    sebesar 1.204 < 10. Dapat disimpulkan bahwa masing-

    masing variable memiliki nilai tolerance > 0.10 dan

    nilai VIF < 10, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

    model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak

    terjadi gejala multikolinieritas.

  • 10

    4.1.2.4 Uji Heteroskedastisitas

    Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V.21.0 (2014) Gambar 4.1

    ScatterPlot

    Dari grafik scatterplot terlihat tidak adanya

    pembentukan pola tertentu, titik-titik menyebar secara

    acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y

    maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi

    heteroskedastisitas (Ghozali, 2007:107). Uji

    heterokedastisitas menggunakan analisis grafik memiliki

    beberapa kelemahan. Disamping dapat memberikan

    penilaian yang subyektif, metode ini juga sulit

    diinterpresentasikan jika jumlah pengamatannya sedikit

    (Suliyanto, 2011:97). Oleh karena itu diperlukan uji

    statistik yang dapat menjamin keakuratan hasil. salah

    satu uji yang dapat dilakukan untuk melihat apakah

    model regresi bebas dari heteroskedastisitas yaitu

    dengan uji Rank Spearman.

  • 11

    Tabel 4.6

    Hasil Uji Rank Spearman

    Correlations

    Ln_X1 Ln_X2 Ln_X3 Unstandardized

    Residual

    Spearman's rho

    Ln_X1

    Correlation Coefficient 1.000 -.905** .292** -.035

    Sig. (2-tailed) . .000 .002 .719

    N 108 108 108 108

    Ln_X2

    Correlation Coefficient -.905** 1.000 -.448** .069

    Sig. (2-tailed) .000 . .000 .477

    N 108 108 108 108

    Ln_X3

    Correlation Coefficient .292** -.448** 1.000 -.078

    Sig. (2-tailed) .002 .000 . .423

    N 108 108 108 108

    Unstandardized Residual

    Correlation Coefficient -.035 .069 -.078 1.000

    Sig. (2-tailed) .719 .477 .423 .

    N 108 108 108 108

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V.21.0 (2014) Dari tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa nilai

    sig untuk variabel X1 (Debt to Assets Ratio) sebesar

    0.719 > 0.05. Nilai sig variabel X2 (Current Assets

    Ratio) sebesar 0.477 > 0.05. Nilai sig variabel X3 (

    Inventory Turnover Ratio) sebesar 0.423 > 0.05. Karena

    nilai sig dari masing-masing variabel lebih besar dari

    0.05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas

    dari heteroskedastisitas.

    4.1.3 Analisis Regresi Berganda Tabel 4.7

    Hasil Uji Regresi Berganda

    Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients

    Standardized Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) -2.974 .290 -10.245 .000

    Ln_X1 (DAR) -.787 .362 -.552 -2.171 .032

    Ln_X2 (CR) -.339 .297 -.300 -1.141 .257

    Ln_X3 (ITR) .175 .139 .129 1.259 .211

    a. Dependent Variable: Ln_Y Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V.21.0 (2014)

    Dari tabel 4.7 diatas diperoleh hasil persamaan

    model regresi regresi berganda sebagai berikut:

    Ln_Y = - 2.974 0.787LN_X1- 0.339Ln_X2+0.175Ln_X3

  • 12

    Keterangan :

    1. Konstanta sebesar -2.974 menunjukkan bahwa apabila variabel independen ditiadakan maka Return On

    Assets sebesar -2.974.

    2. Koefisien Regresi Debt to Assets Ratio = -0.787 Koefisien regresi Ln_X1 (Debt to Assets Ratio)

    menunjukan bahwa apabila Debt to Assets Ratio

    mengalami kenaikan 1%, maka Return On Assets akan

    mengalami penurunan sebesar 78.7, dengan asumsi

    variabel dianggap konstan.

    3. Koefisien Regresi Current Ratio = -0.339 Koefisien regresi Ln_X1 (Current Ratio) menunjukan

    bahwa apabila Current Ratio mengalami kenaikan 1%,

    maka Return On Assets akan mengalami penurunan

    sebesar 33.9, dengan asumsi variabel dianggap

    konstan.

    4. Koefisien Regresi Inventory Turnover Ratio = 0.175 Koefisien regresi Ln_X1 (Inventory Turnover Ratio)

    menunjukan bahwa apabila Inventory Turnover Ratio

    mengalami kenaikan 1%, maka Return On Assets akan

    mengalami penurunan sebesar 17.5, dengan asumsi

    variabel dianggap konstan.

    4.1.4 Uji Hipotesis 4.1.4.1 Uji t (Uji Parsial)

    Tabel 4.8

    Hasil Uji Parsial

    Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients

    Standardized Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) -2.974 .290 -10.245 .000

    Ln_X1 -.787 .362 -.552 -2.171 .032

    Ln_X2 -.339 .297 -.300 -1.141 .257

    Ln_X3 .175 .139 .129 1.259 .211

    a. Dependent Variable: Ln_Y Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V. 21.0 (2014)

    Dari 4.10 diatas menunjukkan bahwa Ln_X1 (Debt to

    Assets Ratio) memiliki nilai t-hitung sebesar -2.171 >

    -1.983 (t-tabel = 0.05, df = (108-4) = 104).

    Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.032 < 0.05, ini

    menyatakan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, yang

    berarti Debt to Assets Ratio berpengaruh signifikan

    terhadap Return On Assets pada perusahaan manufaktur

    yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  • 13

    Dari tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa Ln_X2

    (Current Ratio) memiliki nilai t-hitung sebesar -1.141

    < -1.983 (t-tabel = 0.05, df = (108-4) = 104).

    Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.257 > 0.05, ini

    menyatakan bahwa H2 ditolak dan H0 diterima, yang

    berarti Current Ratio tidak berpengaruh signifikan

    terhadap Return On Assets pada perusahaan manufaktur

    yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    Dari tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa Ln_X3

    (Inventory Turnover Ratio) memiliki nilai t-hitung

    sebesar 1.259 < 1.983 (t-tabel = 0.05, df = (108-4) =

    104). Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.211 >

    0.05, ini menyatakan bahwa H3 ditolak dan H0 diterima,

    yang berarti Inventory Turnover Ratio tidak berpengaruh

    signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan

    manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    4.1.4.2 Uji F (Uji Simultan) Tabel 4.9

    Hasil Uji Simultan

    ANOVAa

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 5.931 3 1.977 3.727 .014b

    Residual 55.166 104 .530

    Total 61.097 107

    a. Dependent Variable: Ln_Y b. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2

    Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V. 21.0 (2014)

    Dari tabel 4.9 diatas ANOVA atau analysis of

    Varians, menunjukkan bahwa nilai F-hitung sebesar

    3.727 > 2.692 (F-tabel dengan df pembilang 4-1= 3,

    df penyebut 108-4= 104 dan taraf signifikan = 0.05).

    Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.014 < 0.05,

    Maka H4 diterima dan H0 ditolak, yang artinya variabel

    Debt to Assets Ratio, Current Ratio dan Inventory

    Turnover Ratio secara simultan berpengaruh signifikan

    terhadap Return On Assets pada perusahaan manufaktur

    yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    4.1.4.3 Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.12

    Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R Square

    1 .312a .097 .071

    a. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2

  • 14

    b. Dependent Variable: Ln_Y Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V. 21.0 (2014)

    Dari tabel 4.12 diatas dapat dilihat bahwa nilai

    koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah

    sebesar 0.071. hal ini menunjukan bahwa 7.1%. Return On

    Assets dipengaruhi oleh Debt to Assets Ratio, Current

    Ratio, Inventory Turnover Ratio. Dan sisanya 92.9%

    dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

    4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil uji parsial, variabel DAR (X1)

    dalam penelitian ini adalah Debt To Asset Ratio

    berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan

    manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

    periode 2009-2012. Berdasarkan hasil uji parsial,

    variabel CR (X2) dalam penelitian ini adalah Current

    Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada

    perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia periode 2009-2012. Kondisi ini mungkin

    disebabkan aset lancar yang paling likuid perusahaan

    besar tapi terdiri dari surat berharga yang kualitasnya

    jelek yang dapat mengakibatkan nilai jualnya di bawah

    nilai nominalnya, penagihan piutangnya tidak lancar dan

    persediaan yang terlalu besar sehingga besarnya

    komponen ini meningkatkan CR tapi mengindikasikan

    adanya dana yang menganggur yang akan mengurangi laba

    perusahaan. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel ITR

    (X3) dalam penelitian ini adalah Inventory Turnover

    Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada

    perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia periode 2009-2012. Hal ini mungkin disebabkan

    penjualan pada perusahaan tidak sangat tergantung pada

    persediaannya. Khususnya prsediaan barang jadi,

    konsumen terlebih dahulu memesan model produk yang

    disediakan perusahaan, setelah terdapat kesepakatan

    antara perusahaan dan konsumen baru kemudian perusahaan

    akan mmemproduksi produk yang dipilih konsumen tersebut

    di pabrik. Artinya penjualan pada perusahaan ini

    terjadi sebelum barang yang diminta konsumen di

    produksi atau perusahaan menjual barang belum jadi,

    sehingga ketika persediaannya belum ada tetapi

    penjualannya telah terjadi. Jadi naik turunnya ITR

    tidak mempengaruhi profitabilitas (ROA). Berdasarkan

    hasil pengujian secara bersamaan atau simultan,

    diketahui bahwa ketiga variabel independen, yaitu Debt

    to Assets Ratio, Current Ratio dan Inventory Turnover

  • 15

    Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets

    pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia.

    5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang

    telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan pengujian

    yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan

    sebagai berikut:

    1. Debt To Asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan manufaktur yang

    terdaftar di BEI periode 2009-2012.

    2. Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan manufaktur yang

    terdaftar di BEI periode 2009-2012.

    3. Inventory Turnover Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan manufaktur

    yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.

    4. Variabel DAR, CR dan ITR secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada

    perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia periode 2009-2012.

    5.2 Saran

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka

    dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

    1. Bagi penelitian selanjutnya agar dapat menggunakan sampel lebih banyak lagi sehingga hasil penelitian

    akan lebih valid dan bagus, misalnya memasukkan

    semua perusahaan yang terdaftar di BEI kecuali

    keuangan.

    2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan variabelvariabel lain yang dapat

    mempengaruhi ROA, karena 92.9% ROA dipengaruhi

    oleh variabel lain diluar dari variabel dalam

    penelitian ini.

    3. Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan rasio keuangan yang berpengaruh

    terhadap ROA dalam hal ini DAR untuk dapat

    meningkatkan profitabilitas dalam perusahaannnya.

    4. Investor atau calon investor disarankan untuk

    menganalisis rasio-rasio keuangan yang berhubungan

    atau mempengaruhi ROA agar tingkat pengembalian

    atas investasi dapat dilakukan.

  • 16

    DAFTAR PUSTAKA

    Darsono & Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami

    Laporan Keuangan.Yogyakarta: Andi

    Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung:

    Alfabeta

    Fitri, Meria. 2013. Pengaruh Perputaran Piutang dan

    Perputaran Persediaan terhadap tingkat

    profitabilitas perusahaan otomotif dan Komponen

    yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    Universitas Negeri Padang. Padang. Diunduh tanggal

    29 Oktober 2013

    Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate

    Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit

    UNDIP

    Moeljadi. 2006. Manajemen Keuanagan. pendekatan

    kuantitatif dan kualitatif. Jilid 1. Malang:

    Bayumedia Publising

    Noor, Aris Setia dan Berta Lestari. 2012. Analisis

    Pengaruh Efesiensi Modal Kerja, Liquiditas,

    Solvabilitas, Terhadap Profitabilitas. Universitas

    Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary.

    Banjarmasin. Diunduh tanggal 29 Oktober 2013

    Prastowo, Dwi & Rifky Julianty. 2008. Analisis Laporan

    Keuangan. Konsep dan Aplikasi. Edisi kedua.

    Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

    Prihadi, Toto. 2012. Memahami Laporan Keuangan Sesuai

    IFRS dan PSAK bagi pemula. Jakarta: PPM

    Raharjaputra, Hendra S. 2009. Manajemen Laporan

    Keuangan dan Akuntansi.Untuk Eksekutif Perusahaan.

    Jakarta: Salemba Empat

    Rahmawati, Fitri Linda. 2011. Pengaruh Current Ratio,

    Inventory Turnover dan Debt to Equity Ratio

    Terhadap Return On Assets. Universitas Negeri

    Malang. Malang. Diunduh tanggal 23 Oktober 2013

    Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi

    dengan SPSS. Yogyakarta: Andi

  • 17

    Sunyoto, Danang. 2011. Metode Penelitian Ekonomi.Alat

    Statistik & Analisis Output Komputer Untuk

    Mahasiswa dan Praktis. Yogyakarta: CAPS

    Supianto, Dedy, dkk. 2012. Pengaruh Rasio Utang

    Terhadap Profitabilitas. Diunduh tanggal 29

    Oktober 2013

    Trihendradi, Cornelius. 2009. Step by Step SPSS 16.

    Analisis Data Statistik.Yogyakarta: Andi

    Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Dasar-Dasar Analisis

    Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

    Wijaya, Tony. 2011. Cepat Menguasai SPSS 19. Untuk Olah

    & Interpretasi. Yogyakarta: Cahaya Atmaja

    Wild, Jhon J, dkk. 2005. Finacial Statement Analysis.

    Edisi 8. Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat

    Yahya, Syarief Dienan. 2011. Analisis Pengaruh Leverage

    Keuangan Terhadap Provitabilitas pada Perusahaan

    Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI. Fakultas

    Ekonomi. Universitas Hasanuddin. Makasar.Diunduh

    tanggal 29 Oktober 2013

    http://www.idx.co.id/, Diunduh tanggal 12 Oktober 2013

  • 18

    Lampiran

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    DAR (X1) 108 .094 .894 .40278 .193149 CR (X2) 108 .535 11.743 2.66389 2.117339 ITR (X3) 108 1.318 16.782 5.62198 3.111396 ROA (Y) 108 .012 .416 .15242 .105543 Valid N (listwise) 108

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    DAR (X1) CR (X2) ITR (X3) ROA (Y)

    N 108 108 108 108

    Normal Parametersa,b Mean .40278 2.66389 5.62198 .15242 Std. Deviation .193149 2.117339 3.111396 .105543

    Most Extreme Differences

    Absolute .086 .205 .111 .141 Positive .086 .205 .111 .141 Negative -.055 -.163 -.083 -.094

    Kolmogorov-Smirnov Z .892 2.131 1.152 1.470 Asymp. Sig. (2-tailed) .403 .000 .140 .027

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R Square

    Std. Error of the Estimate

    Durbin-Watson

    1 .312a .097 .071 .72832 1.731

    a. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2 b. Dependent Variable: Ln_Y

    Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients

    Standardized Coefficients

    Collinearity Statistics

    B Std. Error Beta Tolerance VIF

    1

    (Constant) -2.974 .290

    Ln_X1 -.787 .362 -.552 .134 7.438

    Ln_X2 -.339 .297 -.300 .125 7.977

    Ln_X3 .175 .139 .129 .831 1.204

    a. Dependent Variable: Ln_Y

  • 19

    Correlations

    Ln_X1 Ln_X2 Ln_X3 Unstandardized

    Residual

    Spearman's rho

    Ln_X1

    Correlation Coefficient

    1.000 -.905** .292** -.035

    Sig. (2-tailed) . .000 .002 .719

    N 108 108 108 108

    Ln_X2

    Correlation Coefficient

    -.905** 1.000 -.448** .069

    Sig. (2-tailed) .000 . .000 .477

    N 108 108 108 108

    Ln_X3

    Correlation Coefficient

    .292** -.448** 1.000 -.078

    Sig. (2-tailed) .002 .000 . .423

    N 108 108 108 108

    Unstandardized Residual

    Correlation Coefficient

    -.035 .069 -.078 1.000

    Sig. (2-tailed) .719 .477 .423 .

    N 108 108 108 108

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

  • 20

    Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) -2.974 .290 -10.245 .000

    Ln_X1 -.787 .362 -.552 -2.171 .032

    Ln_X2 -.339 .297 -.300 -1.141 .257

    Ln_X3 .175 .139 .129 1.259 .211

    a. Dependent Variable: Ln_Y

    ANOVAa

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 5.931 3 1.977 3.727 .014b

    Residual 55.166 104 .530

    Total 61.097 107

    a. Dependent Variable: Ln_Y

    b. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R Square

    1 .312a .097 .071

    a. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2

    b. Dependent Variable: Ln_Y