jurusan politik islam fakultas adab dan humaniora
TRANSCRIPT
Sistem Pemerintahan Tradisional Lampik Empat Merdike Duwe Besemah
Pagar Alam Pada Masa Orde Lama
SKRIPSI
Oleh:
Putri Ayu Lestari
NIM. 1654300031
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat akademik
guna memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.sos)
Program Studi Politik Islam
Jurusan Politik Islam
Fakultas Adab Dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
2020
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang sistem pemerintahan yang pernah diterapkan dan
bertahan cukup lama dalam memimpin pemerintahan masyarakat setempat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji sistem pemerintahan tradisional besemah Pagar Alam lampik empat
merdike duwe yang diterapkan pada masa orde lama.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pertama, bagaimana sejarah
terbentuknya sistem pemerintahan tradisional lampik empat merdike duwe. kedua, bagaimana
bentuk pemerintahan tradisional lampik empat merdike duwe dan dinamika pemilihan kepala
sumbay diwilayah besemah dalam memimpin seluruh masyarakat besemah pagar alam. Ketiga,
bagaimana sistem pemerintahan lampik empat merdike duwe berpengaruh pada dinamika politik
pada saat ini di pagar alam.
Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka dan studi kasus
untuk menjawab rumusan masalah. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan buku yang
relevan dengan penelitian dan dengan wawancara yang dilakukan kepada salah satu anggota
sejarawan kebudayaan pagar alam.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, 1). Sejarah sistem pemerintahan lampik empat
merdike duwe telah diterapkan pada abad ke 18 sampai masa orde lama untuk memimpin
pemerintahan besemah di pagar alam, 2). Bentuk pemerintahan tersebut memiliki pemimpin
yang disebut kepala sumbay dan dinamika pemilihan sumbay dengan cara garis keturunan
pendiri dusun besemah yang memiliki anak laki-laki tertua, 3). Sistem pemerintahan tradisional
tersebut tidak berpengaruh dalam sistem pemerintahan saat ini di pagar alam, hanya saja masih
dihormatinya keturunan-keturunan kepala sumbay pada daerah yang pernah dipimpinnya.
Kata Kunci : Sistem, Pemerintahan, Tradisional.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULi
ABSTRAKiii
DAFTAR ISIviii
KATA PENGANTARix
DAFTAR TABELxi
DAFTAR LAMPIRANxii
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah1
Rumusan Masalah4
Batasan Masalah4
Tujuan Penelitian5
Kegunaan Penelitian .......................................................................................6
Tinjauan Pustaka ..............................................................................................7
Kerangka Teori .........................................................................................................9
Metode Penelitian...................................................................................................15
Jenis Penelitian ............................................................................................15
Sumber Data ..........................................................................................................16
Tekhnik Pengumpulan Data ............................................................................17
Analisis Data .....................................................................................................19
Lokasi Penelitian...................................................................................................21
Sistematika
Penulisan...............................................................
................. 22
BAB II : Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sejarah Jagat Besemah ...................................................................................23
Letak Geografis.................................................................................................25
Bahasa, Budaya, Dan Pengaruh Islam Pada Karya Sastra Besemah 30
Peninggalan Prasejarah Karya Seni Megalitikum Di Besemah...................36
Bentuk Kepemimpinan Tradisional Dan Hubungan Dengan Subjek Yang Diteliti
...................................................................................................................................
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Pembahasan
Sejarah Terbentuknya Sistem Pemerintahan Tradisional Lampik Empat
Merdike Duwe Dibesemah Pagar Alam ........................................................39
Bentuk Sistem Pe38merintahan Tradisional Lampik Empat Merdike Duwe
...................................................................................................................................43
Dinamika Pemilihan Sumbay Dalam Memimpin Masyarakat Besemah Pada Masa
Orde Lama ..............................................................................................................49
Pengaruh Sistem Pemerintahan Tradisional Dengan Sistem Politik Pada Saat
Ini ............................................................................................................................50
BAB V : PENUTUP
Simpulan 52
Saran53
Daftar Pustaka
Lampiran
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“sistem pemerintahan tradisional lampik empat merdike duwe besemah pagaralam
pada masa orde lama”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Politik Islam, Universitas Islam
Negeri Raden Fatah Palembang.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak yang telah membimbing serta memberikan kemudahan dalam
pengurusan administrasi selama penulisan Skripsi ini, oleh karena itu penulis
mengucapakan banyak terima kasih kepada:
Prof. Dr Nyayu Khodijah, S.AG.,M.SI, selaku Rektor UIN Raden Fatah
Palembang.
Ibu Dr. Endang Rochmiatun , M.Hum, selaku dekan fakultas Adab dan
Humaniora.
Bapak Otoman, S.S., M. Hum selaku Ketua Prodi studi Politik Islam.
Bapak Dr.Mohammad Syawaludin,M.Ag dan bapak Nico Oktario Adytya,M.A ,
sebagai pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dan
pemikirannya dalam membimbing penulis sehingga penulisan Tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Bapak dan Ibu Staf Administrasi serta karyawan Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang
Kepada perpustakaan daerah kota Pagar Alam yang telah memberi izin
penelitian dan membantu peneliti dalam memberi informasi yang dibutuhkan.
Anggota sejarawan kota pagar alam bapak Dahuli telah bersedia untuk
diwawancarai dalam pengambilan data yang dibutuhkan.
Kepada kedua orang tua, keluarga, teman dekat telah mendukung dan
menyemangati dalam pembuatan skripsi.
Rekan-rekan seperjuangan Prodi Politik Islam angkatan 2016.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua amal baik mereka dan
mendapatkan pahala. Kritik dan saran sangat diharapkan dalam membangun skripsi
ini agar menjadi lebih baik lagi dan sempurna. Demikianlah skripsi ini saya
buat, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran dan pengembangan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Palembang, agustus 2020
Penulis,
Putri Ayu Lestari
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1: Letak Geografis Kota Pagar Alam26
Tabel 2.2: Jumlah Penduduk Kota Pagar Alam27
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian ini muncul dari sebuah kerangka pikir kebudayaan tradisional bahwa
tidak ada di dunia ini sesuatu yang muncul tanpa ada kaitanya dengan sejarah pada masa
lalu. Penelitian ini merupakan suatu kajian mengenai kedudukan kepemimpinan pada
suatu pemerintahan tradisional yang telah lama dijalani masyarakat Besemah pada masa
orde lama. Namun jarang sekali masyarakat Besemah pada masa reformasi saat ini
mengetahui akan adanya sistem pemerintahan tradisional yang pernah dijalani para nenek
moyang dahulu di masa orde lama pada seluruh wilayah Besemah Pagar Alam.
Fokus penelitian ini akan mengkaji tentang sistem pemerintahan tradisional yang
dijalankan oleh masyarakat Besemah Pagar Alam pada masa orde lama. Sistem
tradisional dalam konteks ini yaitu sistem kepemimpinan tradisional yang bernama
“lampik Empat Merdike Duwe” yang dijalankan diseluruh wilayah Pagar Alam
khususnya masyarakat Besemah.
Sistem Pemerintahan adalah suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai
komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan mempengaruhi dalam
mencapaian tujuan dan fungsi. Begitupun sistem pemerintahan tradisional yang pernah
diterapkan diwilayah besemah pagar Alam pada masa orde lama. sistem pemerintahan
tradisional merupakan sistem pemerintahan yang digunakan masyarakat pada wilayah
tertentu dengan mengikuti aturan adat istiadat pada suatu daerah dan memiliki tujuan
yang sama pada lingkungan tersebut.
Harusnya sistem pemerintahan tradisional dapat dilihat sebagai suatu sistem
politik yang berlaku di lingkungan yang cocok. dalam hal ini adalah di wilayah Besemah
kota Pagar Alam. Yang diMaksud sistem politik di sini adalah suatu tatacara yang
mengatur kekuasaan dan hubungan-hubungan kekuatan yang diterapkan pada orang-
orang atau pihak-pihak yang terlibat. Karena itu mengkaji sistem politik termasuk pula
mengkaji lembaga-lembaga yang ada kaitannya dengan kekuatan dan kekuasaan .
Lampek Empat Merdike Duwe merupakan sistem pemerintahan yang mengusung
semangat musyawarah mufakat. Keberadaan sistem ini menunjukan bahwa demokrasi
sudah dikenal baik oleh masyarakat Besemah sejak dahulu. Sistem pemerintahan
tradisional ini terjadi pada masa orde lama. Sistem pemerintahan tradisional “Lampik
Empat Merdike Duwe” yang diketuai oleh ketua sumbay. Besemah waktu itu merupakan
suatu “republik” yang sangat demokratis. Tanggung-jawab dan kesetiaan sangat ketat
dibina oleh orang Besemah. Rasa loyalitas dan solidaritas yang sangat tinggi itulah yang
menyebabkan prajurit-prajurit Besemah dapat melakukan perlawanan terhadap
Kolonialisme. Hal yang mengiringi rasa solidaritas dan loyalitas yang tinggi itu, baik di
dalam keluarga batih, keluarga luas virilokal maupun pada suku Besemah. Masyarakat di
tanah Besemah sejak dulu sudah memiliki aturan dan tatanan masyarakat yang bernama
“Lampik Empat, Merdike Due” yakni, "Perwujudan Demokrasi Murni", yang muncul,
berkembang, dan diterapkan sepenuhnya, oleh semua komponen masyarakat setempat.
Orang Besemah sebagai entitas dan sekelompok masyarakat dengan segala atribut
budaya yang dimilikinya. Identitas khas, jika kita berbicara tentang budaya orang
Besemah, antara lain seperti bentuk rumah Baghi dan Sumbay, yakni sistem
pemerintahan tradisional demokratis dengan merujuk pada istilah ‘Lampik Empat
Merdike Duwe.
Sistem pemerintahan tradisional tersebut sangat mengedepankan nilai keislaman
yang telah dibina oleh semua masyarakat yang telah diajarkan oleh pendiri dusun seperti
menyeleseaikan masalah dengan mengedepankan kesejahteraan masyarakat dan
menggunakan pedoman manusia yaitu alqur’an dan hadist sehingga tujuan yang akan
dicapai merupakan tujuan yang di inginkan seluruh masyarakat. Seperti mengadakan
pengajian terlebih dahulu saat akan dimulainya musyawarah penyelesaian masalah atau
diskusi yang akan dilaksanakan seluruh sumbay dan seluruh masyarakat.
Maka dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengkaji dan membedah
sistem pemerintahan tradisional yang dijalankan masyarakat diseluruh wilayah Besemah
Pagar Alam pada masa orde lama.
Rumusan masalah
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merumuskan masalah yang perlu diteliti,
sebagai berikut:
Bagaimana sejarah terbentuknya sistem pemerintahan tradisional “Lampik Empat
Merdike Duwe” yang pernah ada dijalankan diwilayah Besemah Pagar Alam pada masa
orde lama?
Bagaimana bentuk pemerintahan tradisional“Lampik Empat Merdike Duwe” dan
dinamika pemilihan kepala sumbay di wilayah besemah dalam memimpin seluruh
masyarakat Besemah Pagar Alam ?
Apakah sistem pemerintahan “ Lampik Empat Merdike Duwe” berpengaruh pada
dinamika pemerintahan pada saat ini di Pagar Alam ?
Batasan Masalah
Supaya hasil penelitian ini berjalan dengan baik dari hasil pembahasan, maka dari
itu harusnya peeliti membuat batasan masalah. Batasan masalah didalam penelitian ini
sangat berpengaruh supaya pnelitian ini mempunyai arah. Di dalam judul yang akan
membahas memiliki arah dalam pencarian data dan membahas masalah tersebt. Dari
rumusan masalah yang telah dijelaskan, peneliti membuat batasan dimulai dari asal mula
dibentuknya dan struktu pemerintahan tradisional serta pengaruh pemerintahan tersebut
dibesemah pagaralam pada era orde lama.
Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan sebagai berikut
Agar dapat memperjelaskan asal mula pemerintahan yang telah diterapkan penduduk
masyarakat besemah di era orde lama.
Agar dapat mengetahui bagaimana struktur pemerintahan tersebut dan agar dapat
memperjelas bagaimana pemilihan sumbay untuk memimpin masyarakat pada era orde
lama.
Agar dapat mengetahui bagaimana pengaruh sistem pemerintahan tradisional lampi mpat
merdike duwe tersebut dengan sistem politik pada masa kini dipagaralam.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan penjelasan tentang pemanfaatan yang didapat dari
penelitian tersebut. Pada dasarnya penelitian ini memiliki dua macam yakni manfaat
teoris dan manfaat praktis.
Menurut manfaat teoritis, penelitian yang diinginkan ini bertujuan untuk
memperbanyaj keilmuan, difokuskan kepada prodi politik islam. Contohnya agar bisa
dipahami dan dimengerti penjelasan dan teorikonsep permaslahan yang dijalani. Pada
penelitian ini yaitu sistem pemerintahan tradisional yang diterapkan masyarakat besemah
Menurut manfaat praktis, yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut yaitu agar
dapat dipergunakan oleh aktivis,l lembaga pemerintahan, lembaga politik dan masyarakat
besemahdalam mengerti dan dapat masyarakat dipahami pada bentuk pemerintahan yang
pernah ada pada ea orde lama di semua tanah besemah tanpa terkecuali. Kemudian agar
dapat menjadi referensi untuk ,asyarakat untuk penghidupan sosial dan politik.
Tinjauan Pustaka
Penelitian ini merupakan penelitian yang pernah dibahas oleh peneliti peneliti lain,
namun pusat pada penelitian yang akan dibahas pada penelitian ini mempunyai titik fokus
yang berbeda dari penelitian yang pernah dibahas. Berikut adalah beberapa penelitian
yang berhubungan dengan yang dibahas., dan diperbuganakan agar dapat membantu
penulis untuk menyusun skripsi yang diteliti, yaitu :
Buku yang diteliti oleh Jamhari Hariadi, “ Identitas Khas Masyarakat Besemah
Diwilaya Besemah” memperjelaskan jika kuatnya pemerintahan diranah besemah
disebabkan oleh masyarakat besemah yang memiliki identitas kebudayaan sebagai
pengenal yang diberlakukan.
Penelitian yang diteliti oleh Tito Adonis Djoko, “Sistem Pemerintahan Di
NTT”adanya perubahan budaya yang terjadi pada masyrakat tradisional nusa tenggara
timur ini yang biasanya sangat merespon saudaranya kini berubah dan disebabkan
karena adanya pihak yang berasal dari daerah lain dan memiliki kontak dengan
masyarakat asli dari Ntt.
Jurnal yang diteliti oleh Yoiles Enembe Tentang “Kepemimpinan Ketua Adat
Pada Suku Lani Didaerah Dowo Distrik Kembu Kabupaten Tolikara” memberi
penjelasan bahwa kepemimpinan yang berada dikampung yowo memiliki bermacam
konsep yang lain dengan konsep yang dijalani. Suku lani dibagi bebrapa macam yaitu :
dani, yani, nduga. Dan yang menjadi pemimpinnya disebut kepala karet yang mempunyai
sifat otonomi, syarat yang ditentukan untuk pemilihan karet dengan memakai syrata
orang yang berasal asli dari lani.
Jurnal yang diteliti oleh pawenari hijjang “ membahas sistem kepemerintaan
tradisional masyarakat adan dan pengolahan sumber daya alam” memberi penjelasan
bahwa bentuk kehidupan didaerah yang tertutup dan memiliki keterbatasan mewajibkan
warganya untuk melakukan respon yang telah dibentuk. Warga ammatoa mempercayai
patuntung itu sebagai pelstarian hutan, pelajaran patuntung yang diajarkan yaitu tentang
manfaat hutan untuk dipertahankannya pelestarian hutan agar dapat meyakini bahwa
hutan adalah bentuk yang tidak bisa dipisahkan dari warga ammatoa.
Jurnal yang diteliti oleh Zaenal Arifin, “ Pemerintahan Tradisional Dipesantren”
memberi penjelasan bahwa tindakan pimpinan pesantren dapat dikelompokan pada
kepemimpinan yang terfokus pada kebahagiaan pesantren. Kyai yang selalu menganggap
bawahannya sebagai kerabatnya dan memiliki prinsip dan tipe kepemimpinan yaitu,
ikhlas, berkah, dan keeibadahan.
Jurnal yang diteliti oleh Mustofa Mansur, “ Kepemimpinan Dan Letimasi
Kedudukan Kepemimpinan Tradisional Diloloda Maluku Utara” Memberi penjelasan
bahwa kedudukan kepemimpinan itu terjadi sebelum indonesia mendapat pergejolakn
dengan iringan politik yang sedang dialami. Kedudukan kekuasaan loloda mempengaruhi
pertahanan kerajaan. Usaha untuk mempertahankan seseorang raja dengan kharismatik
untuk penguasa loloda.
Jurnal yang diteliti oleh Leo Agustrino “Politik Lokal Indonesia” memberi
penjelasan bahwa bentuk pemerintahan lokal indonesia selalu berubah. Dan berakibat
pada separuh warga yang hanya dikaui menjadi hamba bukan sebagai pencetus berdirinya
indonesia pada masa lalu.
Jurnal yang diteliti oleh Muhammad Inam” Rekatulasi Pemimpin Klasik Pada
Masa Demokratis Deliberatif” memberi penjelasan bahwa sumber daya pemimpin klasik
pada era itu membuat pemimpin klasik berdiri. Penjelasan tersebut memiliki fakta jika
mayoritas yang telah dirai namun dengan cara bagaimana menanggapi semua dengann
cara baik.
Kerangka Teori
Kerangka yakni analisis pemikiran yang dapat membuat kuatnya kejelasan untuk
judul yang dibahas oleh peneliti. Kerangka Teori ini dibuat untuk membantu
memecahkan masalah dan memiliki hubungan dengan variabell subjek penelitian.
Kemudian untuk pengertian teori yakni konseptual yang abstrak yang bisa
mengidentifikasi dan dapat mempermudah peneliti menghubungkan teori tersebut dengan
fenomena yang sedang dibahas.
Suatu sistem pemerintahan berawal dari penggabungan kata sistem dan
pemerintahan. Sistem berasal dari kata system yang artinya suatu tatanan atau cara.
Sistem yaiu perkumpulan ohjek atau komponen yang tidak sama dan terjalin
hubungannya. Terjalin bersama-sama untuk menggapai tujuan yang telah direncanakan
didalam wilayah tertentu. Selanjutnya pemerintahan berawal dari kata perintah.
Perintah didalam KBBI yang memiliki maksud :
Perintah yakni ucapan yang mempunyai arti suruhan agar berbuat sesuatu
Pemerintahan yaitu penguasa yang menguasai suatu wilayah atau daerah
Pemerintahan yaitu suatu hal atau suatu cara untuk memimpin pemerintahan.
Yang harus dipahami dari arti pemerintahan antara lain : dalam arti luas
pemerintahan merupakan suatu perintah yang dilakukan lembaga pemerintahan dan
memiliki tujuan atau cita-cita mendirikan suatu negara. Untuk itu pemerintah dalam arti
sempit yaitu suatu perilaku permerintah yang diberlakukan lembaga ataupun bawahannya
untuk menjalankan tujuan diselenggarakan nya negara.
Untuk itu, arti sistem pemerintahan yakni aturan yang utuh yang beridiri karena
adanya struktur pekerja yang saling mempengaruhi untuk pencapaian tujuan. Pendapat
dari anton praptono, kata sistem pemerintahan yaitu penggabungan 2 kata sistem dam
pemerintahan. Sistem yang memiliki arti semua yang memiliki relevansi dan fungsi yang
bagus diantara bagian ataupun dengan keseluruhan, maka relevansi itu mendatangkan
suatu keterkaitan diantara bagian yang berakibat seluruhnya jika salah satu idak bekerja
dengan baik.
Sistem pemerintahan yaitu semua urusan yang diberlakukan oleh negara untuk
mngadakan kesejahteraan rakyat untuk kepentingan negara tersebut. Maka secara khusus
sistem pemerintahan diberi arti sesuatu objek yang berhubungan dengan lembaga negara
untuk mengadakan kekuasaan negara demi untuk kepentingan negara tersebut dan
mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Sistem pemerintahan dimaksudkan (pendapat konsep trias politika pada suatu
negara) sebagai komponen yang berdiri utuh dan bekerja saling membantu dan saling
mempengaruhi untuk penggapaian tujuan pemerintah. Kekuasaan di suatu negara dibagi
menjadi 3, yakni kekuasaan eksekutif yang artinya kekuasaan yang berfungsi untum
menjalankan UUD atau menjalankan suatu pemerintahan.
Tradisi daalm arti terminologi yaitu merupakan product yang dihasilkan dari suatu
prlawanan sosial politik yang kemunculannya berkaitan dengan manusia. Atau bisa
disimpulkan tradisi merupakan semua yang dilakukan secara turun temurun interaksi
diantara masyarakat dengan masyarakat yang lain dan memunculkan kebiasaan satu
dengan lainnya sehingga bercampur jadi satu kebiasaan.
Dan bila hubungan tersebut semakin menyebar maka akan menjadi tradisi atau
budaya didalam masyrakata dan dibuat menjadi kebanggannya. Tradisi yaitu semua hal
yang berupa adat istiadat, kepercayaan, kebiasan yang nantinya akan menjadi pelajaran
atau pemahaman yang diturunkan dari pendahulu kepada generasi setelah mereka
didasarkan oleh mitos yang diciptakan oleh rutinitas yang terus di terapkan oleh orang-
orang yang bergabung didalam suatu masyarakat.
secara jelas, tradisi muncul dengan bersamman lahirnya manusia di dunia. Tradisi
berkembang menjadi kebudayaan. Itulah yang menyebabkan keduanya dijadikan personil.
Budaya merupakan suatu cara kehidupan yang dituruti oleh anggotanna dengan
kesepakatan secara bersama. Dua kata tersebut adalah semua penggaagasan dan karya
sastra manusia untuk mewujudkan pemikiran, norma, nilai dan hukum agar menjadi dwi
tunggal. Tradisi merupakan suatu cara untuk memonitoring suatu perlakuan dengan cara
menata ruang dan waktu. Sehingga nanti akan menjadi suatu adat atau turun temurun
yang keberlanjutanya akan selalu dilakukan sampai masa depan dilingkungan sekitar.
Kepemimpinan merupakan suatu perlakuan yang bertujuan untuk suatu kelompok
bertindak dengan cara bersama-sama sesuai peraturan yang memiliki tujuan yang sama.
Bukan hanya itu pengertian kepemimpinan adalah perkumpulan suatu sifat kepribadian
yang diharapkan menjadi prasarana untuk meyakinkan masyarakat yang dipimpin mau
dan ingin melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan dengan lapang dada atau ikhlas.
Seorang peneliti sosiolog yang menciptakan teori tentang otoritas bernama max
webber yang berasal dari kota jerman dan tumbuh di keluarga biasa . ia pernah mencari
ilmu di universitas heidelbegr. Dan menjadi sukses dan terkenal pada saat dia di usulkan
menjadi frofeso ekonomi di universitas freiburg pada tahun 1984.
Ia menciptakan tiga kriteria otoritas dalam pemerintahan yaitu otoritas legal yang
muncul dari peraturan yang telah ditetapkan, kemudian otoritas tradisional yaitu otoritas
yang muncul dari suatu yang tindakan yang dilakukan berulang-ulang dan berpedoman
pada adat istiadat., selanjutnya otoritas kharismatik yang berasal dari adanya aura
kharisma yang diperlihatkan oleh pemimpin sehingga masyarakat percaya atas
kepemimpinannya tersebut.
Otoritas legal
Pengertian otoritas legal yaitu sesuatu yang diberikan kewenangannya yang
bersumber pada hukum atau UU. Kriteria otoritas ini diterapkan pada suatu negara
modern dan memiliki badan hukum milik sendiri atau persrrikatan. Tapi suatu pimpinan
pada otoritas legal ini juga bisa mmempunyai kharismatik agar mencapai kecukupan
yang berbeda.
Otoritas tradisional
Pengertian otoritas tradisional yaitu suatu otoritas yang didasarkan oleh tradisi
yang berkembang dan didasarkan oleh tradisi dan berjalan lama di penghidupan
masyarakat. Peraturan yang berasal dari kepercayaan yang telah di jalani lama dan
bersifat turun temurun.
Otoritas kharismatik
Otoritas kharismatik dinyatakan oleh max webber yakni sesuatu yang diakui
memiliki keistimewaan atau keuinikan yang diakui oleh pengikut yang dipimpin. Otoritas
ini memiliki kriteria yaitu istimewa, memiliki keunggulan dan terjamin
kepemimpinannya.
Kekerabatan yang berlangsung oleh tokoh otoritas dan anggotanya selamanya
hubungan yang terfokus dan berarah kepada struktur yang menghubungkan anggota
keluarga. Timbulnya rasa sadar aiantara pemimpin agar bisa menjalankan tugas dan
untuk anggotanya agar menjadi gambaran akan kesetiaan kepada pemimpin.
Antara kriteria otoritas yang telah dijelaskan mempunyai konsekuensi yang
berbeda didepan hukum. Kalau pada pengamatan, tipe otoritas yang digunakan oleh
otoritas legal yang muncul dari sebuah hukun maka kelegalannya atau dinamikannya
bersifat pasti atau tidak dapat diubah karena wewenang tersebut telah melekat pada
pemimpin tersebut. Tipe hukum yang ditimbulkan dari otoritas legal ini jika dipahami
akan merujuk pada product hukum yang memiliki khas hukum rasional dan materil.
Yakni, semua keputusan timbul dari pedoman kitab suci yang telah menjadikannya
pemimpin.
Beda dengan hukum yang ditimbulkan dari pemimpin yang digunakan oleh
otoritas tradisional, ia lebih terfokus pada irasional.yang berarti, pimpinan yang membuat
hukum terpacu pada kaidah diluar pemikiran, namun didasarkan oleh ramalan atau
wahyu. Sedangkan hukum yang digunakan oleh otoritas kharismatik merupakan hukum
yang dari irasional dan materil, yang artinya yang pembentukan hukumnya diambil dai
emosional dan tidak tefokus pada kaidah apapun.
Metode Penelitian
Metodologi penelitian muncul dari kata metode yang berarti cara yang tepat
melakukan sesuatu dan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Jadi, metedologi
penelitian adalah mengemukakan secara jelas hasil penelitian dengan metode yang
digunakan peneliti dalam penelitiannya..
Metedologi yang dipergunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu mix atau
metode campuran, yaitu penggabungan antara dua pendekatan study pustaka dan study
kasus. Metode ini dilakukan dengan cara kombinasi antara data yang didapat dari
kepustakaan dan data yang didapat dilapangan.
Metodologi diatas diharapkan agar penulis mendapat data yang diperlukan dan
bersifat akurat.
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Yang memiliki tujuan agar
nanti permaslahan tersebut bisa dijelaskan dan diuraikan dengan teori dan konsep.
Deskriptif adalah merangkum semua catatan secara cermat dari berbagai kejadian yang
didengar atau dilihat. Ilmiahh didalam KBBI berarti keilmuann yang telah dipenuhi oleh
pedoman ilmu pengetahuan dan bisa dipertanggungjwabkan kebenaran.. peneliti
memakai jenis penelitian ini memiliki tujuan agar dapat diperoleh jawaban untuk
permasalahn yang diamati dan dapat dirangkai dengan kata-kata. .
Sumber Data
Data primer
Data primer yaitu data yang pertama didapat dari buku yang telah diterbitkan.
biasanya data primer lebih rinci dari pada data sekunder. Data utama yang didapat dalam
penelitian ini dengan mencari arsip ataupun dokumen sejaman, pencarian data yang
dilakukan melalaui perpustakaan yang dimiliki masyarakat besemah yaitu peppustakaan
pusat daerah pagaralam.
Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang dikembangkan oleh kelompok yang bukan
pengolahnya. Data sekunder adalah data yang didapat agar dapat menjadi data tambahan
penulis seperti wawancara dengan orang yang mengerti atau yang memahami atas judul
yang menjadi permasalahan. Narasumber pada penelitian ini yaitu sejarawan atau
anggota lembaga adat besemah yang berada dipagaralam. Data itu juga penting untuk
bisa melengkapi data yang didapat pada data primer.
Tekhnik pengumpulan data
Sugiono berpendapat, tekhnik pengumpulan data yaitu suatu strategi yang baik
untuk mencari dan mngumpulkan data dan menjadi sesuatu yang pening pada penelitian.
Peneliti memakai tekhnik pengumpulan data yaitu, study kepustakaan,wawncara, dan
dokumtasi.
Study pustaka
Yang dimaksud study pustaka yaitu tekhnik pencarian data dengan menggunakan
sumber yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dengan pengertian lain study
pustaka ini merupakan data primer.
Wawancara
Wawancara yaitu pengumpulan dengan cara bertanya langsung atau
mewawancarai narasumber yang telah disiapkan. Wawancara yang diadkan bersifat
terbuka. Wawancara dilakukan berulang kali sampai didapat data yang akurat. Sebelum
melaksanakan wawancara penulis harus menyiapkan beberapa pertanyaan agar pada saat
terjadinya wawancara tidak kehabisan pertanyaan.Wawancara yang dilakukan dalam
penelitian ini dengan mencari narasumber yang mengerti dan paham yaitu lembaga adat
atau sejarawan besemah. Wawancara tersebut dilakukan agar dapat dipastikan bahwa
sistem pemerintahan tradisional tersebut pernah dijalani masyarakat besemah pada era
orde lama.
Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pencarian data dengan ditingkatkan referensi yang
berhubungan dengan penelitian. Dokumen yang dipergunakan antara lain, jurnal, internet,
blogspot dan yang lain-lain yang berhubungan dengan kajian yang diteliti. Upaya tersebut
dilakukan agar dapat menambah referensi yang telah didapat penulis.
Analisis data
Data yang didapat kemudian diolah. Mengelolah data pada penelitian ini memakai
data deskriptif. Ada 3 proses yang harus dihadapi penulis dalam menganalisis data antara
lain yaitu pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data.
Pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu mencatat seluruh data secara cermat
yang sesuai pada hasil penelitian yang sebenarnya terjadi dilapangan. Penulis
melaksanakan wawancara dengan lembaga adat , tokoh masyarakat di besemah
pagaralam. Data peneliti juga didapat dari dokumen dan foto di lapangan
Reduksi data
Reduksii yang didapat pada penelitian ini penulis harus bisa mempergunakan
penajaman, penggolongan, pengarahan dan dapat memilah mana data yang harus siambil
dan dapat disimpulkan dengan memakai cara sedemekian rupa sehingga didapatkan
kesimpulanyang bisa diambil dan diverifikasikan. Data yang didapat dari wawancara
didapat dari lembaga adat tersebut lalu dipilah yang mana data yg diperoleh dan penting
ataupundata yang bisa disimpan terlebih dahulu dan jika dibutuhkan bisa dicantumkan
Penyajian data
Penyajian data pada peneliti ini merupakan data yang didapat dari informasi dan
data yang didapat seluruhnya dipilih kemudian dibuat kesimpulan yang fokus dan dibuat
sebagai laporan data.
Lokasi Penelitian
Pada penelitian ini akan memaparkan peneliti dalam menentukan lokasi penelitian
dengan cara membuat pertimbangan substnntif dan menelusuri agar didapat lokasi yang
diperlukan. Untuk saat penelitian pembatasan waktu, biaya menjadi pertimbangan dalam
menentukan tempat penelitian. Dari itu, penelitian ini dilakukan di perpustakaan pusat
pagaralam karena merupakan tempat menyimpan arsip-arsip atau buku yang
berhubungan dengan permasalahan yang diteliti yaitu sistem pemerintahan tradisional
lampik empat merdike duwe.
Sistematika Penulisan
Kerangka penulisan dalam penelitian ini penulis membagi menjadi 4 bab dan
beberapa sub bab, yaitu :
Bab I Pendahuluan
Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian,, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Profil Tempat Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang profil tempat penelitian serta. Keadaan masyarakat,
karya sastra masyarakat, dan kondisi politik.
Bab III Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan tentang pembahasan hasil penelitian yang didapat dan
penguraian mengenai sistem pemerintahan tradisional dan menganalisa hasil dengan teori
yang dipakai peneliti.
Bab IV Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.