k3 presentation
TRANSCRIPT
Kecelakaan Kerja dan Upaya Penanggulangan
Disusun oleh :
Dedep Anggara T.Ilham Reva S.Sabiq I. Algifar
Pendahuluan Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan perilaku yang tidak aman.
A. Penyebab Kecelakaan Kerja
Konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja :
Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman, berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1. sembrono dan tidak hati-hati
2. tidak mematuhi peraturan
3. tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4. tidak memakai alat pelindung diri
5. kondisi badan yang lemah
B. Jenis kecelakaan pada beberapa bidang industri- Manufaktur (termasuk elektronik, produksi
metal dan lain-lain)
1. terjepit, terlindas
2. teriris, terpotong
3. jatuh terpeleset
4. tindakan yg tidak benar
5. tertabrak
6. berkontak dengan bahan yang berbahaya
7. terjatuh, terguling
8. kejatuhan barang dari atas
9. terkena benturan keras
10. terkena barang yang runtuh, roboh
- Elektronik (manufaktur)
1. teriris, terpotong
2. terlindas, tertabrak
3. berkontak dengan bahan kimia
4. kebocoran gas
5. Menurunnya daya pendengaran, daya penglihatan
- Produksi metal (manufaktur)
1. terjepit, terlindas
2. tertusuk, terpotong, tergores
3. jatuh terpeleset
-Petrokimia (minyak dan produksi batu bara, produksi karet, produksi karet, produksi plastik)
1. terjepit, terlindas
2. teriris, terpotong, tergores
3. jatuh terpelest
4. tindakan yang tidak benar
5. tertabrak
6. terkena benturan keras
-Konstruksi
1. jatuh terpeleset
2. kejatuhan barang dari atas
3. terinjak
4. terkena barang yang runtuh, roboh
5. berkontak dengan suhu panas, suhu dingin
6. terjatuh, terguling
7. terjepit, terlindas
8. tertabrak
9. tindakan yang tidak benar
10. terkena benturan keras
-Produksi alat transportasi bidang reparasi
1. terjepit, terlindas
2. tertusuk, terpotong, tergores
3. terkena ledakan
C. Berbagai arah keselamatan dan kesehatan kerja Mengantisipasi keberadaan faktor penyebab bahaya
dan melakukan pencegahan sebelumnya.
Memahami jenis-jenis bahaya yang ada di tempat kerja
Mengevaluasi tingkat bahaya di tempat kerja
Mengendalikan terjadinya bahaya atau komplikasi.
Mengenai peraturan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja Yang terutama adalah UU Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja dan Detail Pelaksanaan UU Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja.
D. Faktor penyebab berbahaya yang sering ditemui Bahaya jenis kimia: terhirup atau terjadinya kontak
antara kulit dengan cairan metal, cairan non-metal, hidrokarbon dan abu, gas, uap steam, asap dan embun yang beracun.
Bahaya jenis fisika: lingkungan yang bertemperatur panas dingin, lingkungan yang beradiasi pengion dan non pengion, bising, vibrasi dan tekanan udara yang tidak normal.
Bahaya yang mengancam manusia dikarenakan jenis proyek: pencahayaan dan penerangan yang kurang, bahaya dari pengangkutan, dan bahaya yg ditimbulkan oleh peralatan.
E. Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja Pengendalian teknik: mengganti prosedur
kerja, menutup mengisolasi bahan berbahaya, menggunakan otomatisasi pekerjaan, menggunakan cara kerja basah dan ventilasi pergantian udara.
Pengendalian administrasi: mengurangi waktu pajanan, menyusun peraturan keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung, memasang tanda – tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan sistem penangganan darurat.
Pemantauan kesehatan : melakukan pemeriksaan kesehatan.
Mengapa diperlukan adanya pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja?
Menurut H. W. Heinrich, penyebab kecelakaan kerja yang sering ditemui adalah perilaku yang tidak aman sebesar 88%, kondisi lingkungan yang tidak aman sebesar 10%, atau kedua hal tersebut di atas terjadi secara bersamaan. Oleh karena itu, pelaksanaan diklat keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dapat mencegah perilaku yang tidak aman dan memperbaiki kondisi lingkungan yang tidak aman.
F. Upaya-Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
1. Substitusi
Yaitu mengganti bahan-bahan yang berbahaya dengan bahan-bahan yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya sama sekali, misalnya karbon tetraklorida diganti dengan triklor-etilen.
2. Ventilasi Umum
Yaitu mengalirkan udara sebanyak-banyaknya menurut perhitungan kedalam ruang kerja, agar bahan-bahan yang berbahaya ini lebih rendah dari kadar yang membahayakan, yaitu kadar pada nilai ambang batas.
3. Ventilasi Keluar
Adalah alat yang dapat mengisap udara dari suatu tempat kerja tertentu, agar bahan-bahan yang berbahaya dari tempat tersebut dapat dialirkan keluar.
4. Isolasi
Adalah dengan cara mengisolasi proses perusahaan yang membahayakan, misalnya isolasi mesin yang hiruk pikuk, sehingga kegaduhan yang disebabkannya menurun dan tidak menjadi gangguan pada pekerja.
5. Pakaian / Alat Pelindung
Alat pelindung dalam pekerjaaan dapat berupa ear plug, kacamata, masker, helm, sarung tangan, sepatu atau pakaian khusus yang didesain untuk pekerjaan tertentu.
6. Pemeriksaan Sebelum Bekerja
Yaitu pemeriksaan kes pada calon pekerja untuk mengetahui apakah calon pekerja tersebut sesuai dgn pekerjaan yang akan diberikan ( fisik, mental).
7. Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkala terhadap pekerja, apakah ada gangguan kesehatan yang timbul akibat pekerjaan yang dilakukan. Dapat dilakukan setiap 1x 6 bulan, 1x setahun atau sesuai dengan kebutuhan.
8. Penjelasan Sebelum Bekerja
Penjelasan pekerjaan sebelum bekerja bertujuan agar pekerja mengetahui dan mematuhi peraturan-peratauran, sehingga dalam bekerja lebih hati-hati dan tidak terkena penyakit-penyakit akibat pekerjaan.
9. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan kepada pekerja sangat penting untuk keselamatan dalam bekerja, sehingga pekerja tetap waspada dalam melaksanakan pekerjaannya.
G. Lingkungan Kerja yang Sehat Lingkungan pekerjaan memenuhi syarat kesehatan
pekerja merasakan kenyamanan dalam melakukan aktifitas kerja meningkatkan gairah dan semangat kerja meningkatkan produktivitas kerja.
Lingkungan kerja yang sehat meliputi :Penerangan tempat bekerjaVentilasi udara yang cukupPenataan dan disain tempat kerja yang baik
Pengaturan suhu udara ruangan memenuhi standar
Kamar mandi dan WC yang memenuhi syarat Sumber air bersih yang memenuhi syarat Spal mempunyai alat untuk memproses limbah
TPS khusus untuk bahan-bahan yang berbahaya
Kantin pekerja yang memenuhi syarat Menyediakan ruang istirahat khusus dan tempat ibadah
Menyediakan ruang ganti pakaian Memiliki ruang isolasi bahan-bahan yang berbahaya atau mesin-mesin yang hiruk pikuk.
Pemutaran Video Tentang K3