k3 teknisi listrik

6
K3 TEKNISI LISTRIK ( ELECTRICAL SAFETY AND HEALTH TRAINING FOR ELECTRICAIN ) Kecelakaan Kerja yang menimpa pekerja/buruh bangunan, pabrik, kantor yang disebabkan oleh LISTRIK tenyata banyak sekali. Khusus kasus kebakaran yang disebabkan listrik dari data Puslab. Forensik Mabes Polri Menempati urutan No. 2 (dua) dari seluruh khasus. Hasil identifikasi dan analisa teknik ditempat kerja banyak ditemukan bahwa instalasi listrik yang dipakai TIDAK MEMENUHI SYARAT STANDAR yang disebabkan oleh ulah manusia atau pekerja/buruh dengan jalan memasang/mengganti/merubah tidak berdasarkan standar yang berlaku (PUIL). Dalam kegiatan pembelajaran ini berorentasi pada sebab – sebab keceleakaan yang disebabkan oleh LISTRIK dan AKIBATNYA, potensi bahaya listrik, kejut listrik serta pengaman listrik. A. Dasar Hukum a. Undang undang no. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. b. Undang-undang No. 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan. c. Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. d. Peraturan Pemerintah RI No. 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik. e. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik. f. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi Ketenagalistrikan. g. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 02.P/0322/M.PE/1995 tentang Standardisasi, Sertifikasi dan Akreditasi dalam Lingkungan Pertambangan dan Energi. B. Pengertian 1. TENAGA KERJA adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. 2. KECELAKAAN adalah suatu kejadian yang tidak diketahui dan tidak diduga semula yang dapat menghentikan proses yang direncanakan dan dapat pula menimbulkan korban manusia dan TUGAS K3 KELISTRIKAN

Upload: hadi-cahyadi

Post on 26-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

K3 TEKNISI LISTRIK( ELECTRICAL SAFETY AND HEALTH TRAINING FOR ELECTRICAIN )

Kecelakaan Kerja yang menimpa pekerja/buruh bangunan, pabrik, kantor yang disebabkan oleh LISTRIK tenyata banyak sekali. Khusus kasus kebakaran yang disebabkan listrik dari data Puslab. Forensik Mabes Polri Menempati urutan No. 2 (dua) dari seluruh khasus.Hasil identifikasi dan analisa teknik ditempat kerja banyak ditemukan bahwa instalasi listrik yang dipakai TIDAK MEMENUHI SYARAT STANDAR yang disebabkan oleh ulah manusia atau pekerja/buruh dengan jalan memasang/mengganti/merubah tidak berdasarkan standar yang berlaku (PUIL).Dalam kegiatan pembelajaran ini berorentasi pada sebab sebab keceleakaan yang disebabkan oleh LISTRIK dan AKIBATNYA, potensi bahaya listrik, kejut listrik serta pengaman listrik.A. Dasar Hukum a. Undang undang no. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.b. Undang-undang No. 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan.c. Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.d. Peraturan Pemerintah RI No. 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik.e. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik.f. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi Ketenagalistrikan.g. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 02.P/0322/M.PE/1995 tentang Standardisasi, Sertifikasi dan Akreditasi dalam Lingkungan Pertambangan dan Energi.

B. Pengertian1. TENAGA KERJA adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.2. KECELAKAAN adalah suatu kejadian yang tidak diketahui dan tidak diduga semula yang dapat menghentikan proses yang direncanakan dan dapat pula menimbulkan korban manusia dan atau harta benda (Kecelakaan terdiri dari : Kecelakaan Kerja, Kebakaran, Peledakan, Bahaya Pembuangan Limbah dan Kejadian berbahaya lainnya).3. KEJADIAN BERBAHAYA LAINNYA adalah suatu kejadian yang potensial, yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.4. ARUS HUBUNGAN PENDEK adalah arus lebih yang diakibatkan oleh gangguan impedens yang sangangat kecil mendekati nol antara dua penghantar aktif yang dalam kondisi operasi normal berbeda potensial.5. ARUS SISA adalah jumlah aljabar nilai arus sesaat, yang mengalir melalui semua penghantar aktif suatu sirkit pada suatu titik instalasi listrik.6. ELEKTRODE BUMI adalah bagian konduktif yang membuat kontak langsung dan memberikan hubungan listrik dengan bumi.7. INSTALASI LISTRIK BANGUNAN adalah rakitan perlengkapan listrik pada bagunan yang berkaitan satu sama lain, untuk memenuhi tujuan atau maksud tertentu dan memiliki karakteristik terkoordinasi.8. KEADAAN DARURAT adalah keadaan yang tidak biasa atau tidak dikehendaki yang membahayakan Keselamatan manusia dan keamanan bangunan serta isinya, yang ditimbulkan oleh gangguan supply utama listrik.9. KOTAK KONTAK adalah bagian kontak tusuk yang merupakan gawai pemberi arus.10. TUSUK KONTAK adalah bagian kontak tusuk yang merupakan gawai pemberi arus.11. KOTAK KONTAK BIASA (KKB) adalah kotak kontak yang dipasang untuk digunakan sewaktu waktu bagi peranti listrik jenis apapun asalkan penggunannya tidak melebihi batas kemampuannya.12. KOTAK KONTAK KHUSUS (KKK) adalah kotak kontak yang dipasang khusus untuk digunakan secara tetap bagi suatu jenis peranti listrik tertentu yang diketahui daya maupun teganggannya.13. SAKLAR adalah gawai untuk menghubungkan dan memutuskan sirkit dan mengubahnya menjadi berbeda atau tidak berbeda.

C. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA1. K3 adalah upaya yang baik sebagai ilmu pengetahuan dalam usaha mencegah/mengurangi kecelakaan ditempat kerja.2. K3. Bukanlah hanya simbolis, tetapi harus dihayati dan dilaksanakan karena kebutuhan hidup.3. K3. Merupakan aset perusahaan jangka pendek dan jangka panjang.4. K3. Merupakan syarat utama dalam perdagangan global saat ini.5. Terjadinya kecelakaan tidak bisa ditolerir untuk perusahaan kelas Internasional.6. Manusia hidup calon korban kecelakaan, kecelakaan itu dapat dicegah atau dikurangi, sehingga target kecelakaan nihil (Zero Accident) dapat dicapai.

GAMBARAN PARADIGMA KECELAKAAN

PARA DIKMA LAMAPARADIGMA BARU

Paradigma 88%-10%-2%Paradigma 98%-100%

88% Perbutan tak amanMendekati 100% Kecelakaan Dapat DICEGAH

10% Keadaan tak aman

2% Takdir atau Nasib

90% Dapat DICEGAH

D. Faktor faktor terjadinya kecelakaan1. Faktor Konstans = Faktor Takdir atau nasib2. Faktor Perubahan Faktor Keluarga Faktor Lingkungan Faktor Pendidikan Faktor Ilmu Pengetahuan Bidang Teknologi Faktor Iman dan Taqwa Faktor amal/Pelaksanaan Faktor Ketidak disiplinan terhadap acuan K3.

E. KECELAKAAN KEJUT LISTRIK1. Setiap hari para pekerja/buruh di tempat kerja terjadi kecelakaan kena kejut listrik, baik tidak sakit (terkejut), terasa sakit, luka bakar, maupun meninggal dunia2. Kecelakaan kejut listrik di tempat kerja menempati urutan ke 4 sedangkan urutan ke 1 MEKANIK3. Hasil indentifikasi di tempat kerja kecelakaan yang terjadi disebabkan kurang memahami peraturan dan tidak melaksanakan STANDAR yang ada, seperti menggunakan alat seadanya, mengandalkan keberanian dan mengandalakan pengalaman kerja yang lain.

F. KUALIFIKASI BAHAYA ARUS LISTRIK YANG MENGALIR PADA ANGGOTA BADAN.

I. Tangan ke Kaki dan Kepala Ke kaki.II. Tangan ke Tangan dan Tangan Ke kepala. III. Kaki ke Kaki dan Pinggang Ke Kaki.

G. POTENSI BAHAYA ARUS LISTRIK1. Listrik dapat berguna atau bermanfaat jika ada rangkaian instalsi listrik tertutup.Contoh : Motor listrik pompa air jika dihidupkan bisa berputar dan memompa air.Seperti gambar ini :

2. Arus Listrik dapat berbahaya bagi semua orang manusia jika ada RANGKAIAN TERTUTUP yang melewati anggota badan manusia ke bumi atau fasa dengan nol atau fasa dengan fasaSeperti pada gambar berikut :

3. Arus listrik TIDAK AKAN MENGALIR lewat anggota badan manusia jika memakai bahan isolasi (APD) atau lantai berisolasi sesuai tegangan kerjannya.

H. TERJADINAYA KEJUT LISTRIK1. SENTUHAN LANGSUNG adalah persentuhan dengan bagian aktif instalasi listrik.a. Arus listrik mengalir dari bagian aktif kebagian nol yang lewat tangan kanan ke tangan kiri.Seperti adagambar berikut :

I. BAHAYA KEJUT LISTRIKTEGANGAN 220 VOLT

1.1 mA 2 mAMengelitik kaki

2.3 mA 5 mATerkejut, Gemetar, tidak sakit dan dapat melepas

3.6 mA 15 mASetengah sadar, sakit dan kesulitan melepaskan

4.16 mA 30 mATidak sadar, sakit dan tidak dapat melepaskan

5.31 mA 150 mAMati suri, syaraf berhenti, henti napas dan henti jantung

6.151 mA LebihMati suri, syaraf rusak, luka bakar,henti napas dan bisa menimbulkan kematian.

J. CARA MENGAMANKAN SUPAYA TIDAK TERJADI SENTUHAN LANGSUNG1. Proteksi dengan isolasi bagian aktif2. Proteksi dengan pengaman atau selungkup3. Proteksi dengan rintangan4. Proteksi dengan penempatan di luar jangkauan tangan5. Proteksi tambahan dengan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) atau Eart Leakge Circuit Breaker (ELCB) atau Ground Folt Circuit Interrupter (GFCI)

TUGAS K3 KELISTRIKAN