kapita selekta desain - lppmpp isi padangpanjang
TRANSCRIPT
KAPITA SELEKTA DESAIN Suatu Pengantar dalam Perkembangan
dan Pengaruh Desain
Kendall Malik, S.Sn, M.Ds
Jl. Bahder Johan, Guguk Malintang, Padangpanjang Timur Kota Padangpanjang, Sumatera Barat 27118
ii
KAPITA SELEKTA DESAIN Suatu Pengantar dalam Perkembangan dan Pengaruh Desain Penulis : Kendall Malik, S.Sn, M.Ds
Design Cover dan Tata Letak : Marwan & Gun
Editor : Anggun Gunawan
Penerbit
INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG
Jl. Bahder Johan, Guguk Malintang,
Padang Panjang Timur
Kota Padang Panjang,
Sumatera Barat
www.isi-padangpanjang.ac.id
Cetakan 2016
ISBN 978-602-60147-7-1
Dilarang keras mereproduksi sebagian atau seluruh isi buku ini, dalam bentuk apa pun atau dengan
cara apa pun, serta memperjualbelikannya tanpa izin tertulis dari penerbit
© HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG
iii
ksistensi sebuah Lembaga Penelitian mendapatkan tantangan terbesar dari khalayak akademis dan dari masyarakat umum. Komunitas pertama mempertanyakan
masalah kuantitas dan kualitas riset yang dihasilkan oleh Lembaga Penelitian. Sedangkan masyarakat umum mengkritik bahwa hasil-hasil penelitian yang ada masih berupa konsumsi eksklusif “orang kampus” dan masih sulit dalam pengimplementasiannya di lapangan. Di posisi inilah kemudian LPPMPP ISI Padangpanjang berada.
Tentu saja untuk menjawab kritikan di atas perlu dilakukan langkah-langkah riil, bukan sekedar demi memperlihatkan eksistensi tapi lebih dari itu, bagaimana kemudian LPPMPP bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat akademis dan masyarakat luas terutama dalam hal kajian-kajian seni yang sangat dekat dengan masyarakat kita. Seni tidak melulu hanya sebagai ekspresi estetika dalam sebuah masyarakat. Melampaui itu semua, seni memperlihatkan bagaimana sebuah masyarakat berdinamika dengan berbagai perubahan dan berinteraksi dengan alam. Dalam arti kata lain, seni adalah alam pikiran manusia itu sendiri.
Mengangkat fenomena seni yang masih berkembang dan dipertahankan oleh masyarakat masih menjadi kajian menarik karena hal ini erat kaitan dengan upaya mempertahankan identitas sebuah bangsa atau kelompok masyarakat. Dan di
E
iv
sinilah kemudian kehadiran rangkaian 10 judul buku yang diterbitkan oleh LPPMPP ISI Padangpanjang di tahun 2016 ini menjadi penting. Berbagai ekspresi seni yang hidup di tengah-tengah masyarakat diangkat dalam 10 buku yang terbagi dalam 2 kategori tersebut: buku ajar dan buku teks.
Pendokumentasian yang diiringi kajian ilmiah terhadap bentuk-bentuk kesenian di berbagai daerah di Sumatera Barat dan Dunia Melayu pada umumnya juga menjadi konsen dari ISI Padangpanjang secara institusi. Oleh karena itu, saya sebagai Rektor ISI Padangpanjang menyambut baik penerbitan 10 judul buku dalam berbagai tema seni ini dan besar harapan saya semoga publikasi-publikasi akademis ini bisa perlahan demi perlahan menaikkan kuantitas dan kualitas penerbitan ilmiah dalam bidang seni serta mampu menarik kesadaran masyarakat untuk bersemangat melestarikan bentuk-bentuk kesenian yang ada di daerahnya.
Tahniah dan perghargaan ingin pula saya sampaikan kepada para penulis yang dengan sungguh-sungguh melakukan riset dan kemudian menjalinnya dalam bentuk karya tulis. Semoga semangat itu bisa terus dipertahankan, ditingkatkan dan disemaikan di lahan subur akademis ISI Padangpanjang.
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, saya sangat mengapresiasi penerbitan buku ini dan semoga LPPMPP bisa terus melanjutkan penerbitan ilmiah dalam bidang seni dengan tema-tema menarik lainnya.
Padangpanjang, 25 Oktober 2016
Prof. Dr. Novesar Jamarun, MS
v
kspresi seni selama ini melulu dipahami dalam bentuk pertunjukan, eksibisi, konser dan pameran. Memang, bicara masalah seni tidak bisa dilepaskan dari produk apa
yang bisa dicerap secara inderawi serta diresapi nilai estetis dan maknanya oleh subjek/penikmat seni itu sendiri. Interaksi yang dibangun adalah relasi trigular antara Seniman – Penikmat Seni – Pesan/Makna. Namun perputaran ini akan menjadi hambar dan stagnan ketika tidak ada proses kritik dari kalangan ilmuwan yang intens menelisik seni dari kacamata akademis.
Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa buku ini dibuat oleh dosen yang sehari-harinya bergelut dalam ranah praktis seni, tapi sisi yang hendak ditonjolkan bukanlah sekedar seni sebagai “performance” tetapi dengan seobjektif mungkin dosen cum seniman ini mengambil jarak untuk bisa menghadirkan kajian seni dalam ranah ilmiah. Sehingga lahir eksplorasi yang mengarah kepada penyajian deskriptif, naratif, argumentatif sekaligus kritis kepada objek-objek penelitian yang mereka angkat dalam buku ini.
Dalam ranah keberadaan Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Pengembangan Pembelajaran (LPPMPP) ISI Padangpanjang sebagai “leading sector” untuk merealisasikan Tri Dharma perguruan tinggi, kehadiran buku yang ada di tangan pembaca ini adalah bentuk dari “hilirisasi” kerja-kerja ilmiah (riset) sekaligus memfasilitasi civitas
E
vi
akademis ISI Padangpanjang dalam mempublikasikan hasil-hasil risetnya. Di tahun ini, ada 10 judul buku (5 buku ajar dan 5 buku teks) yang diterbitkan sebagai realisasi program kerja LPPMPP ISI Padangpanjang untuk membumikan VISI-nya, yakni “mewujudkan lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai pusat lembaga riset dan pengembangan seni budaya Melayu” yang membawa MISI untuk “mendorong penyebarluasan hasil-hasil penelitian, penerapan, dan pengembangan IPTEKS melalui publikasi ilmiah.”
Saya selaku Ketua LPPMPP ISI Padangpanjang mengucapkan apresiasi kepada para penulis – dalam kelindannya dengan waktu sebagai pengajar yang harus berdiri di depan kelas, sebagai akademisi yang harus tampil di ruang-ruang seminar, sebagai expert yang duduk bersama para pengambil kebijakan, sebagai seniman yang harus menghibur masyarakat, dan sebagai peneliti yang mesti turun ke lapangan untuk mengumpulkan data – yang telah berhasil merangkai kalimat demi kalimat sehingga menjadi sebuah buku yang layak untuk dibaca khalayak ramai dari yang berlatar-belakang akademis maupun kalangan umum. Besar harapan saya semoga hasil kerja keras para penulis 10 buku ini bisa pula tampil sebagai bahan bacaan bermutu untuk mahasiswa, kolega sesama dosen seni dan masyarakat luas.
Penghargaan juga hendak saya sampaikan kepada Rektor ISI Padangpanjang yang telah memberikan dukungan penuh untuk penerbitan 10 buku hasil penelitian tentang budaya dan kesenian Minangkabau-Melayu yang masih eksis di beberapa daerah di Pulau Sumatera. Dan tak lupa juga haturan terima kasih kepada seluruh rekan kerja dan staf LPPMPP ISI Padangpanjang yang telah bekerja keras dalam penerbitan buku ini.
Sebagai penutup, saya ingin mengutip tulisan John Dewey, filsuf Amerika Serikat yang dikenal sebagai Bapak Pragmatisme,
"Art is the complement of science. Science as I have said is concerned wholly with relations, not with individuals. Art,
vii
on the other hand, is not only the disclosure of the individuality of the artist but also a manifestation of individuality as creative of the future, in an unprecedented response to conditions as they were in the past."
Selamat membaca.
Padangpanjang, November 2016
Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum
viii
Atas selesainya buku Kapita Selekta Desain ini, pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT. Buku Kapita Selekta Desain ini pada awalnya merupakan cacatan-cacatan dan tugas-tugas lepas yang diambil dari referensi dan internet yang terpercaya sewaktu memberi kuliah di Program Studi Desain Komunikasi Visual ISI Padangpanjang dan juga pengalaman yang tidak dijumpai dalam literatur.
Buku ini merupakan rangkuman dari berbagai buku yang ada kaitanya dengan sejarah, perkembangan, pengaruh dan dampak desain baik di Eropa, Amerika dan Asia (Indonesia). Penyusunannya disesuaikan dengan sasaran perkuliahan dan isi mata kuliah Kapita Selekta Desain. Ternyata cukup banyak bahan yang dapat dirangkum untuk dijadikan sebagai buku ajar.
Pengrealisasikan buku ini melibatkan berbagai pihak yang memberi bantuan moril maupun materil. Selayaknya diucapkan terimakasih terutama pada Rektor ISI Padangpanjang, Ketua LPPMPP ISI Padangpanjang, Ketua dan rekan sejawat di Program Studi Desain Komunikasi Visual, Mahasiswa dan karyawan ISI Padangpanjang.
Disadari bahwa Buku Ajar ini masih jauh dari harapan dan kesempurnaan. Dengan kerendahan hati pula saya mengharapkan pembaca memberi masukan untuk kesempurnaan di masa akan datang. Mudah-mudahan kerja yang kecil ini menjadi amal bagi kita semua. Amin.
Padangpanjang, Agustus 2016
Penulis
ix
SAMBUTAN REKTOR ISI PADANGPANJANG ~ iii SAMBUTAN KETUA LPPMPP ISI PADANGPANJANG ~ v KATA PENGANTAR ~ viii DAFTAR ISI ~ ix DAFTAR GAMBAR ~ xii DAFTAR TABEL ~ xv BAB I PENDAHULUAN ~ 1 1.1. Latar Belakang ~ 1 1.2. Tujuan ~ 2 1.3. Manfaat ~ 3 1.4. Sasaran Mata Kuliah ~ 4 1.5. Langkah-langkah Kegiatan ~ 5 1.6. Model Pembelajaran ~ 6 1.7. Kontrak Perkuliahan ~ 7 BAB II DEFINISI DESAIN ~ 9 2.1. Pengertian Desain ~ 9 2.2. Sejarah Desain ~ 10 2.3. Sejarah Bauhaus ~ 14 BAB III LINGKUP DESAIN ~ 21 3.1. Kegiatan Desain ~ 21
3.1.1. Desain Produk (Industrial Design) ~ 21 3.1.2. Desain Komunikasi Visual (Graphic Design) ~ 24
x
3.1.3. Desain Interior (Interior Design) ~ 27 3.1.4. Desain Tekstil dan Fasion ~ 29
3.2. Peran Desain ~ 31 3.3. Pengaruh Desain ~ 32 3.4. Dampak Desain ~ 33
3.4.1. Dampak Desain dan Sosial ~ 33 3.4.2. Dampak Desain dan Ekonomi ~ 34 3.4.3. Dampak Desain dan Lingkungan ~ 35 3.4.4. Dampak Desain dan Budaya ~ 36 3.4.5. Dampak Desain dan Fisiologi Psikologi ~ 36
BAB IV DESAIN SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI ~ 39 4.1. Definisi Komunikasi ~ 39
4.1.1. Tujuan Komunikasi ~ 40 4.1.2. Konseptualisasi Komunikasi ~ 41 4.1.3. Komunikasi adalah Suatu Proses Simbolik ~ 44 4.1.4. Icon dan Indeks ~ 44 4.1.5. Sifat-sifat Lambang ~ 45 4.1.6. Lambang Itu Bervariasi ~ 47 4.1.7. Proses Komunikasi ~ 48 4.1.8. Teori Komunikasi dan Pendekatan ~ 49 4.1.9. Jenis-jenis Model Komunikasi ~ 51 4.1.10. Level Komunikasi ~ 51 4.1.11. Fungsi Komunikasi ~ 52
4.2. Tahap dan Peran Komunikasi ~ 52
4.2.1. Teknik-teknik Komunikasi ~ 53 4.2.2. Media Komunikasi ~ 53
4.3. Komunikasi melalui Aplikasi ~ 53
4.3.1. Komunikasi melalui Huruf dan Tipografi ~ 54 4.3.2. Komunikasi melalui Pesan ~ 55
4.4. Komunikasi melalui Visual (Gambar) ~ 58
4.4.1. Persepsi Visual ~ 59 4.4.2. Persepsi Figur dan Bentuk ~ 63 4.4.3. Persepsi Bentuk Dua dan Tiga Dimensional ~ 64
4.5. Komunikasi melalui Warna ~ 65
xi
BAB V KAJIAN SEMIOTIK ~ 73 5.1. Definisi Semiotik ~ 73 5.2. Semiotik bersifat Makna ~ 74 5.3. Semiotik dari Kaca Mata Desain Grafis ~ 76 BAB VI PERKEMBANGAN DESAIN DI EROPA, AMERIKA DAN ASIA ~ 81 6.1. Perkembangan Desain di Eropa ~ 81 6.2. Perkembangan Desain di Jerman ~ 83 6.3. Perkembangan Desain di Amerika ~ 86 6.4. Perkembangan Desain di Cina ~ 90 6.5. Perkembangan Desain di Jepang ~ 93 6.6. Perkembangan Desain di Indonesia ~ 95 BAB VII PERKEMBANGAN DESAIN DI INDONESIA ~ 99 7.1. Pengaruh Desain di Indonesia Era Kolonial ~ 99 7.2. Pengaruh Desain di Indonesia Era Kemerdekaan ~ 101 7.3. Pengaruh Desain di Indonesia Era Abad 21 ~ 103 BAB VIII DESAIN DAN KEBUDAYAAN ~ 107 8.1. Definisi Kebudayaan ~ 107 8.2. Antara Desain dan Budaya ~ 109 BAB IX PENUTUP ~ 111 9.1. Kesimpulan ~ 111 9.2. Saran ~ 112 DAFTAR PUSTAKA ~ 113 SUMBER LAIN ~ 115 INDEKS ~ 116
xii
Gambar 1.1. Skema Model Pembelajaran Mata Kuliah
Kapita Selekta Desain
Gambar 2.1. Lukisan Gua yang ditemukan
di Gua Lascax, Perancis
Gambar 2.2. Ide-ide desain yang diserap dari alam atau makhluk
lainnya, baik ide itu diserap dari struktur ruas tulang,
bentuk, proporsi atau bahkan prinsip-prinsip
teknisnya
Gambar 2.3. Gambar bergaya Art Nouveau pada tahun 1905 yang
buat oleh George Barbier dan ornamen pada produk
mesin jahit Singer yang bergaya Art Nouvea
Gambar 2.4. Gedung Bauhaus di Dessau, Bauhaus mengalami tiga
kali pindah kota di Jerman (Weimar dari 1919-1925,
Dessau dari 1925-1932, dan Berlin dari 1932-1933)
Gambar 2.5. Monumen yang bergaya ekspresionis: karya Walter
Gropius pada tahun 1921 dan Tipografi Bauhaus di
buat oleh Herbert Bayer
Gambar 2.6. Signet Bauhaus rancangan Peter Rohl tahun 1919
(kiri) dan rancangan Oskar Schlemmer tahun 1922
(kanan)
Gambar 2.7. Direktur Bauhaus: Walter Gropius (1919-1928),
Hannes Meyer (1928-1930), Ludwig Mies Van Der
Rohe (1930-1933)
Gambar 3.1. Lingkup Desain Produk (1) Desain Produk Industri
kecil, (2) Desain Penunjang Interior (Lampu Hias),
xiii
(3) Desain Transportasi Militer, (4) Desain
Perhiasan dan Asesoris
Gambar 3.2. Lingkup Desain Komunilkasi Visual (1).Contoh
iklan , (2) Gambar Kalikatur,(3). Hasil Fotografi,(4).
Hasil editan menggunakan multi media
Gambar 3.3. Lingkup Desain Interior
Gambar 3.4. Lingkup Desain Tekstil dan Mode
Gambar 4.1. Model Komunikasi Shannon – Weaver
Gambar 4.2. Kemiripan (Similarity)
Gambar 4.3. Kedekatan (Proximity)
Gambar 4.4. Penutupan (Closure)
Gambar 4.5. Kontinuitas (Continuity)
Gambar 4.6. Figur-latar (Figure-ground)
Gambar 5.1. Rambu-rambu (kiri) dan Yin dan Yan (kanan)
Gambar 5.2. Kategori Jenis Sign Pierce dan
Unsur – unsur Pemaknaan Pierce
Gambar 6.1. Vespa yang diproduksi Piaggio yang menjadi tren
dan simbol gaya hidup di Italia
Gambar 6.2. Desain-desain dari Italia yang menjadi fenomena.
Desainer yang ternama,(1) Philipe strack,(2) Mario
Bellini, (3) Giancarlo Piretti,(4) Rodolf Beneto
Gambar 6.3. Mobil Ford Type T tahun 1908 (kiri) dan Mobil Ford
Type A tahun 1927 (kanan)
Gambar 6.4. Peruncing Pencil 1934 (kiri) dan Lokomotif 1937
(kanan) karya Raymond Loewy
xiv
Gambar 6.5. Gelas untuk Ritual minum anggur pada zaman
Dinasti Shang (kiri), Teko untuk ritual minum
anggur dengan cangkir pada zaman Dinasti Shang
(kanan)
Gambar 6.6. Produk-produk yang berkembang di Jepang yang
melejit pasar dunia
Gambar 6.7. Produk-produk dari luar yang menembus pasar
Indonesia
Gambar 7.1. Sebuah Gereja Kategral di Jakarta yang bergaya
arsitektur Neo-Gotik yang didirikan pada tahun 1901
(kiri), Istana Merdeka yang gaya arsitektur Klasik
kanan)
Gambar 8.1. Rumah Gadang (Kiri) dan Anak Daro (Kanan)
Gambar 8.2. Transportasi Budaya (kiri) yaitu Bendi dan
taransportasi zaman sekarang yaitu Mobil (kanan)
xv
Tabel 1. Daftar Makna Warna Positif dan Negatif
menurut Budaya Barat
Tabel 2. Simantik Simbolik (Makna Denotatif dan
Makna Konotatif)
xvi